gambaran penyelenggaraan makanan untuk pasien rawat inap di rumah sakit ibu dan anak.pdf

Upload: ryanrahman

Post on 28-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    1/105

    1

    GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK

    PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN

    ANAK (RSIA) HERMINA BEKASI

    TAHUN 2009

    LAPORAN MAGANG

    Oleh :

    NURLAELA

    NIM 105101003291

    PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

    HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1430 H/2009 M

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    2/105

    2

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

    GIZI MASYARAKAT

    Sidang magang, 29 April 2009

    Nurlaela, NIM : 105101003291

    GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT

    INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)

    BEKASI TAHUN 2009

    xiv + 89 halaman,7 tabel, 5 gambar, 5 bagan, 6 lampiran

    ABSTRAK

    Penyelenggaraan makanan yang dilakukan di rumah sakit adalah suatu cara

    untuk membantu dan mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula

    memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan yangdikeluarkan. Adapun cara untuk mempercepat proses penyembuhan kepada pasien yaitu

    dengan memberikan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan gizi dan diet

    pasien, sesuai dengan selera makan, dan aman untuk dikonsumsi oleh pasien. Begitu

    pula dengan RSIA Hermina Bekasi merupakan salah satu rumah sakit dengan tipe rumahsakit ibu dan anak yang memberikan pelayanan makan untuk pasien rawat inap dengan

    tujuan dapat memepercepat proses penyembuhan pasien.

    Adapun mekanisme kegiatan penyelenggaraan makanan yang ada di RSIA

    Hermina Bekasi meliputi perencanaan anggaran, perencanaan menu, pengadaan bahan

    makanan dan penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan dan

    pengolahan bahan makanan, serta penyajian dan distribusi makanan untuk pasien.

    Dalam proses magang ini, ditemui beberapa masalah yang ada dalam

    penyelenggaraan makanan di Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi.

    Diantaranya petugas belum menggunakan alat pelindung diri seperti celemek, sarungtangan, penutup kepala, masker, tidak adanya petugas khusus untuk bertanggung jawab

    terhadap inventarisasi alat, tidak menggunakan alat seperti sendok atau penjepit ketika

    akan menjamah makanan yang sudah masak.

    Untuk kedepanya, setiap akan melakukan kegiatan penggunaan alat pelindung

    diri lebih ditingkatkan lagi untuk menjaga mutu dan kualitas makanan yang akan

    diberikan kepada pasien. Dimasa yang akan datang perlu ditingkatkan lagi koordinasidalam penyelenggaraan makanan meliputi mekanisme kerja (prosedur) penyelenggaraan

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    3/105

    3

    makanan sesuai dengan SOP (Standar Operational Procedur) yang dimiliki RumahSakit Ibu dan Anak (RSIA) Bekasi.

    Untuk mengembangkan penyelenggaraan makanan yang akan diberikan kepada

    pasien rawat inap di RSIA Hermina Bekasi, dibuat analisis SWOT yang terdiri dari

    komponen analisa dasar Strength (S), Weakness (W), Opportunity (O), dan Threat (T).Sebagai faktor masukan yang ditujukan untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang

    sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi di masa depan.

    Daftar bacaan: 16 (1986-2006)

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    4/105

    4

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    Judul Magang

    GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

    UNTUK PASIEN RAWAT INAP

    DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HERMINA BEKASI

    TAHUN 2009

    Telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan tim penguji magangProgram Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokterana dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Jakarta, 29 April 2009

    Mengetahui

    Febrianti , M.Si Ir. Gita Kristianto

    Pembimbing Fakultas Pembimbing Lapangan

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    5/105

    5

    PANITIA UJIAN MAGANG

    PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    Jakarta, 29 April 2009

    Penguji I

    Febrianti, M.Si

    Penguji II

    Ir. Gita Kristianto

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    6/105

    6

    RIWAYAT HIDUP

    Nama : Nurlaela

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat Tanggal Lahir : Pandeglang, 24 Januari 1986

    Umur : 23 Tahun

    Status Menikah : Belum Menikah

    Agama : Islam

    Alamat : Jl. Malingping-Picung Rt. 03/03 No. 10 Desa

    Cililitan, Pandeglang, Banten, 42275

    Nomor Telepon/HP : (021) 95467889 / 0813 187 55 727

    PENDIDIKAN FORMAL

    1993-1999 : SDN Cililitan 1 Pandeglang-Banten

    1999-2002 : MTs Nur El Falah, Serang-Banten.

    2002-2005 : MA/SMU Assyafiiyah 02, Jakarta Timur.

    2005-Sekarang : UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Selatan.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    7/105

    7

    PENGALAMAN ORGANISASI

    Departemen Kajian Islam BEM Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UIN

    SYAHID Jakarta Periode 2005-2006.

    Departemen Hubjardatin (Hubungan Jaringan Data dan Informasi) BEM

    Fakultas Kesehatan Masyarakat FKIK UIN SYAHID jakarta Periode 2005-

    2006.

    Anggota PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

    Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II, Intervensi Masalah Kesehatan ( TB

    Paru) di Kecamatan Balaraja tahun 2008.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    8/105

    8

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya yang telah

    memberikan kemampuan, kekuatan, dan kesabaran dalam menyelesaikan laporan

    magang ini mengenai Gambaran Penyelenggaraan Makanan Untuk Pasien Rawat

    Inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Bekasi tahun 2009, serta tidak

    lupa Salawat beserta Salam semoga tercurahkan kepada jungjungan kita yakni Nabi

    Besar Muhammad SAW yang telah membawa unmatnya dari jaman jahiliyah menuju

    jaman terang benerang seperti sekarang ini.

    Dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

    atas bimbingan, bantuan, dukungan, dan dorongan semangat yang diberikan hingga

    terselesaikannya laporan magang ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada:

    1. Bpk Prof. Dr. dr. Hc. M.K. Tadjudin Spd. Md. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran

    dan Ilmu Kesehatan

    2.

    Bpk Yuli, Mars. Selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat

    3. Ibu Febrianti, SP. Msi. Selaku Penanggung Jawab Peminatan Gizi

    4. Ibu Ela Laelasari, SKM. Mkes. Selaku Dosen Pembimbing Magang yang senantiasa

    memberikan waktu dan bimbingannya kepada penulis selama penyusunan laporan

    magang.

    5. Bpk/Ibu Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan ilmu yang

    sangat berguna khususnya bagi penulis dan mahasiswa kesehatan masyarakat pada

    umumnya.

    6. Bpk Ir. Gita Kristianto. Selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan

    bimbingan, saran, serta candanya selama di RSIA Hermina Bekasi.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    9/105

    9

    7. Ibu Rini, SE. Sebagai Ka Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi yang

    telah memberikan informasinya mengenai data sekunder

    8.

    Ibu Lilik. Sebagai Ahli Gizi di Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi

    yang telah memberikan informasinya mengenai data sekunder

    9. Seluruh Staf yang ada di Urusan Gizi dan Tata Boga & Rumga yang sudah

    memberikan semangat dalam melaksanakan magang.

    10.Ibu & Ayahanda tercinta dirumah, yang sudah memberikan semangat serta doa juga

    materi, sehingga bisa melaksanakan magang dengan baik.

    11.

    Kakak ku tercinta, yang selalu memberikan motivasi belajar buat adinda

    12.Aa Qu, thank so much atas dorongan dan hiburannya selama pembuatan laporan

    magang

    13.Teman-teman ku tercinta (Dilla, Rasti, Witri, Elok, Cory, Illy, Lisda, Ana, Ommi,

    Neng) dan semua teman-teman ku angkatan 2005 yang senantiasa berjuang dalam

    mencari referensi dan menghibur ku selama ini.

    Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari sempurna. Oleh

    karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk peningkatan

    kualitas laporan magang ini.

    Ciputat, 22 April 2009

    Penulis

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    10/105

    10

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK.................................................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN. ....................................................................................... iii

    LEMBAR PENGESAHAN. ........................................................................................ iv

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP. ................................................................................... v

    KATA PENGANTAR.................................................................................................. vii

    DAFTAR ISI................................................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL........................................................................................................ xii

    DAFTAR BAGAN........................................................................................................ xiii

    DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

    1.1.Latar Belakang ........................................................................................................ 1

    1.2.Tujuan ..................................................................................................................... 3

    1.2.1. Tujuan Umum ........................................................................................ 3

    1.2.2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 3

    1.3. Manfaat .............................................................................................................. 4

    1.3.1.

    Bagi Rumah Sakit ................................................................................... 4

    1.3.2. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat ........................................... 4

    1.3.3. Bagi Mahasiswa...................................................................................... 5

    1.4. Ruang Lingkup ................................................................................................... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 6

    2.1.Definisi Penyelenggaraan Makanan ..................................................................... 6

    2.2.Bentuk Penyelenggaraan Makanan....................................................................... 6

    2.2.1.

    Penyelenggaraan Makanan Sistem Swakelola .......................................... 7

    2.2.2.Penyelenggaraan Makanan Sistem Out-Sourcing ..................................... 7

    2.3.Waktu Penyelenggaraan ...................................................................................... 7

    2.4.Sarana Fisik dan Prasarana penyelenggaraan Makanan ....................................... 8

    2.5.Ketenagaan ........................................................................................................... 11

    2.6. Arus Kerja Penyelenggaraan Makanan ............................................................... 12

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    11/105

    11

    2.7.Mekanisme Kegiatan Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit .................... 13

    2.7.1.Perencanaan Anggaran Belanja Makanan ............................................... 13

    2.7.2.Perencanaan Menu .................................................................................... 14

    2.7.3.

    Pengadaan dan Penerimaan Bahan Makanan ........................................... 16

    2.7.4.Penyimpanan Bahan Makanan .................................................................. 18

    2.7.5.Persiapan dan Pengolahan Bahan Makanan ............................................. 21

    2.7.6.Penyajian dan Distribusian Makanan ....................................................... 23

    2.8.Identifikasi dan Prioritas Masalah ...................................................................... 25

    2.8.1.Identifikasi Masalah .................................................................................. 25

    2.8.2.Prioritas Masalah ...................................................................................... 26

    2.9.Analisis SWOT .................................................................................................. 27

    BAB III ALUR DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................... 29

    3.1.Alur Kegiatan Magang ....................................................................................... 29

    3.2.Jadwal Kegiatan Magang .................................................................................. 30

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 35

    4.1.Gambaran Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi ........................ 35

    4.1.1. Visi, Misi, dan Motto RSIA Hermina Bekasi......................................... 39

    4.1.1.1. Visi RSIA Hermina Bekasi ...................................................... 39

    4.1.1.2.

    Misi RSIA Hermina Bekasi ...................................................... 39

    4.1.1.3. Motto RSIA Hermina Bekasi ................................................... 40

    4.2.Struktur Organisasi ............................................................................................ 40

    4.3.Gambaran Umum Urusan Gizi dan Tata Boga di Rumah Sakit Ibu dan Anak

    Hermina Bekasi .................................................................................................. 41

    4.3.1.Visi, Misi dan Tujuan Urusan Gizi dan Tata Boga di Rumah Sakit Ibu dan

    Anak Hermina Bekasi ............................................................................... 41

    4.3.1.1.

    Visi Urusan Gizi dan Tata Boga RSIAHermina Bekasi ........... 41

    4.3.1.2. Misi Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA HerminaBekasi ........... 42

    4.3.1.3.

    Tujuan Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA HerminaBekasi ...... 42

    4.3.1.4. Struktur dan Organisasi Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA

    Hermina Bekasi .......................................................................... 43

    4.3.2.Sarana Fisik dan Prasarana ....................................................................... 44

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    12/105

    12

    4.3.3.Ketenagaan............................................................................................... 49

    4.4.Mekanisme Kegiatan Penyelenggaraan Makanan Untuk Pasien Rawat Inap di

    RSIA Hermina Bekasi ........................................................................................ 53

    4.4.1.

    Perencanaan Anggaran Belanja Makanan .............................................. 59

    4.4.2. Perencanaan Menu.................................................................................. 60

    4.4.3. Pengadaan dan Penerimaan Bahan Makanan ......................................... 63

    4.4.4. Penyimpanan Bahan Makanan ............................................................... 66

    4.4.5. Persiapan dan Pengolahan Bahan Makanan ........................................... 72

    4.4.6. Penyajian dan Distribusi Makanan ......................................................... 76

    4.5.Identifikasi dan Prioritas Masalah di Urusan Gizi dan Tata Boga ..................... 79

    4.5.1.Identifikasi Masalah .................................................................................. 79

    4.5.2.Prioritas Masalah ...................................................................................... 80

    4.5.3.Analisis Penyebab Masalah ...................................................................... 81

    4.6.Analisa SWOT ................................................................................................... 82

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 84

    5.1.Kesimpulan ......................................................................................................... 84

    5.2.Saran ................................................................................................................... 87

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 88

    LAMPIRAN

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    13/105

    13

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Suhu dan Lama Penyimpanan Bahan Makanan Mentah/Segar... 20

    Tabel.3.1 Jadwal Kegiatan Magang........ 30

    Tabel.4.1 Distribusi Jenis Ketenagaan Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA

    Hermina Bekasi Tahun 2009... 52

    Tabel 4.2 Matriks Matematik Prioritas Masalah. 80

    Tabel 4.3 Peringkat Masalah Berdasarkan Skor.. 81

    Tabel 4.4 Analisa Penyebab Masalah.. 81

    Tabel 4.5 Analisa SWOT.. 83

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    14/105

    14

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 2.1 Arus Kerja Penyelenggaraan Makanan... 13

    Bagan 3.1 Alur Kegiatan Magang 29

    Bagan 4.1 Struktur Organisasi Urusan Gizi dan Tata Boga 43

    Bagan 4.2 Alur Kerja Penyelenggaraan Makanan Rsia Hermina Bekasi Tahun

    2009 54

    Bagan 4.3 Pemesanan Diet dan Pendistribusian Makanan Pasien Rawat Inap RSIA

    Hermina Bekasi Tahun 2009. 56

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    15/105

    15

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Denah Lantai 5 (Lokasi Urusan Gizi dan Tata Boga)... 45

    Gambar 4.2 Denah Urusan Gizi dan Tata Boga... 46

    Gambar 4.3 Tempat Penyimpanan Bahan Makanan Kering & Basah......... 66

    Gambar 4.4 Persiapan & Pengolahan Bahan Makanan 72

    Gambar 4.5 Penyajian Makanan Untuk Pasien 76

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    16/105

    16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Usaha pembangunan akan selalu mendorong terjadinya perubahan dalam tata

    kehidupan manusia, termasuk tata kehidupan yang menyangkut soal makanan (Moehyi,

    1986). Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Bagi

    manusia makanan akan memberikan pertumbuhan fisik yang baik, sehat dan kuat serta

    tahan terhadap serangan penyakit (Departemen Kesehatan RI, 1991).

    Makanan juga merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh karena itu,

    penyelenggaraan makanan merupakan salah satu keharusan, baik dilingkungan keluarga

    maupun diluar lingkungan keluarga. Penyelenggaraan makanan diluar lingkungan

    keluarga diperlukan oleh sekelompok konsumen karena, berbagai hal tidak dapat makan

    bersama dengan keluarganya di rumah. Adapun salah satu konsumen yang

    membutuhkan penyelenggaraan makanan diluar lingkungan keluarga adalah orang sakit.

    (Moehyi, 1992).

    Penyelenggaraan makanan merupakan suatu rangkaian kerja yang melibatkan

    tenaga manusia, peralatan, material, dana, serta berbagai masukan lainnya. Dengan

    tujuan akan mendapatkan kualitas dan cita rasa makanan yang akan disajikan dapat

    memuaskan konsumen atau pelanggan serta biaya penyelenggaraan pelayanan dapat

    ditekan sampai tingkat yang serendah-rendahnya dan tidak mengurangi kualitas

    pelayanan. Sistem penyelenggaraan makanan institusi adalah program terpadu dimana

    perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan,

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    17/105

    17

    pengolahan bahan makanan, dan penyajian makanan dan minuman, serta sarana dan

    metode yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dikoordinasi secara penuh dengan

    menggunakan tenaga yang seminimal mungkin memperhatikan kepuasan konsumen

    serta pengontrolan kualitas dan biaya yang optimal (Moehyi, 1992).

    Penyelenggaraan makanan yang dilakukan di rumah sakit adalah suatu cara untuk

    membantu dan mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula

    memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan

    (Departemen Kesehatan RI, 2003, 2006). Adapun cara yang dapat dilakukan untuk

    mempercepat proses penyembuhan pasien yaitu dengan memberikan makanan yang

    bergizi sesuai dengan kebutuhan gizi dan diet pasien, sesuai dengan selera makan

    pasien, dan aman untuk dikonsumsi oleh pasien.

    Salah satu ciri kegiatan suatu institusi rumah sakit yang termasuk dalam ruang

    lingkup penunjang medik yaitu harus memberikan pelayanan makanan kepada pasien

    dengan mengikuti kaidah ilmu gizi dan disesuaikan dengan kebutuhan terapi kepada

    masing-masing pasien (Aditama, 2002).

    Selain itu, makanan yang disajikan di rumah sakit tidak jarang dijadikan sebagai

    acuan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang boleh diberikan dan

    makanan yang tidak boleh diberikan kepada orang sakit selama dirawat di rumah sakit

    akan dianggap sebagai patokan yang terbaik dalam pengaturan makanan sehari-hari.

    Pandangan itu tumbuh karena makanan yang boleh atau yang tidak boleh diberikan

    berdasarkan anjuran dan di bawah pengawasan dokter dan perawat rumah sakit (Moehyi,

    1992).

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    18/105

    18

    Melalui magang ini, penulis tertarik untuk melihat dan mengetahui gambaran

    penyelenggaraan makanan untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak

    (RSIA) Hermina Bekasi yang mana hal tersebut sangat penting dalam proses

    penyembuhan pasien, yang dimulai dari perencanaan anggaran belanja, perencanaan

    menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan dari rekanan,

    penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyajian makanan serta

    pendistribusian. Selain itu, peserta mengharapkan kegiatan magang ini dapat

    memberikan pengalaman praktis di dunia kerja.

    1.2 Tujuan

    1.2.1Tujuan Umum

    Untuk mengetahui gambaran penyelenggaraan makanan untuk pasien rawat inap

    di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Bekasi tahun 2009.

    1.2.2Tujuan Khusus

    1. Diketahuinya gambaran umum (profil) tentang Rumah Sakit Ibu dan Anak

    Hermina Bekasi

    2. Diketahuinya gambaran umum tentang Urusan Gizi dan Tata Boga di Rumah

    Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi

    3.

    Diketahuinya mekanisme kegiatan penyelenggaraan makanan yang meliputi

    perencanaan anggaran belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan dan

    penerimaaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan dan

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    19/105

    19

    pengolahan, serta penyajian dan distribusi makanan untuk pasien rawat inap di

    Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi

    4.

    Didapatkannya matriks identifikasi dan prioritas masalah mengenai

    penyelenggaraan makanan untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak

    Hermina Bekasi

    5. Diketahuinya analisa SWOT untuk menggambarkan situasi dan kondisi

    mengenai penyelenggaraan makanan di Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA

    Hermia Bekasi

    1.3 Manfaat

    1.3.1Bagi Rumah Sakit

    Dapat membantu kegiatan di institusi magang, khususnya dalam mencari solusi

    masalah kesehatan masyarakat secara proposional sehingga dapat memecahkan masalah

    yang ada di institusi magang.

    1.3.2Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

    1. Terlaksananya salah satu dari upaya untuk mengimplementasikan Tri Dharma

    Perguruan Tinggi yaitu ; akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat.

    2. Terbinanya suatu jaringan kerja sama yang berkelanjutan dengan institusi magang

    dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi

    akademik dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompetitif dan

    dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    20/105

    20

    3. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga

    terampil dari lapangan dalam kegiatan magang.

    1.3.3Bagi Mahasiswa

    1. Mengerti dan memahami berbagai masalah kesehatan masyarakat secara nyata di

    institusi kerja sebagai bagian dari kesipan mahasiswa dalam memasuki dunia

    kerja.

    2. Mampu mengaplikasikan berbagai teori yang didapatkan selama kuliah.

    3.

    Mampu mengembangkan kompetensi diri serta adaptasi dunia kerja.

    4. Mendapatkan pengalaman bekerja dalam tim (team work) untuk memecahkan

    berbagai masalah kesehatan sesuai bidang institusi kerja tempat magang.

    1.4 Ruang Lingkup

    Kegiatan magang dilakukan di bagian Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina

    Bekasi yang berlokasi di Jl. Kemakmuran No 39, Margajaya Bekasi Selatan 17141 oleh

    Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif Hidayatulah

    Jakarta. Adapun tujuan dilakukan magang adalah untuk mengetahui Gambaran Umum

    Manajemen Penyelenggaraan Makanan Untuk Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ibu

    dan Anak (RSIA) Hermina. Waktu magang dilakukan selama 26 hari yang di mulai pada

    tanggal 23 Februari sampai dengan 30 Maret tahun 2009.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    21/105

    21

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Penyelenggaraan Makanan

    Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai

    dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen,

    dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang

    tepat. Dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi (DepKes

    2003, 2006).

    Sedangkan Menurut Djojodibroto (1997), penyelenggaraan makanan adalah

    suatu proses yang meliputi perencanaan menu, perencanaan pembelanjaan, penerimaan

    bahan dan penyimpanan, persiapan pemasakan, pemasakan, pembagian makanan dan

    penyajian.

    2.2 Bentuk Penyelenggaraan Makanan

    Menurut DepKes (2003, 2006), kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan

    bagian dari kegiatan instalasi gizi atau unit pelayanan gizi di rumah sakit. Sistem

    penyelenggaraan makanan yang dilakukan oleh pihak itu sendiri secara penuh, dikenal

    juga sebagai swakelola. Kegiatan penyelenggaraan makanan dapat dilakukan oleh pihak

    lain, dengan memanfaatkan jasa catering atau perusahaan jasa boga.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    22/105

    22

    2.2.1 Penyelenggaraan Makanan Sistem Sewakelola

    Jika penyelenggaraan makanan dilakukan dengan sistem swakelola maka

    instalasi atau unit pelayanan gizi bertanggung jawab untuk melaksanakan semua

    kegiatan penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

    2.2.2 Penyelenggaraan Makanan Sistem Out-Sourcing

    Sistem Out-Sourcing yaitu penyelenggaraan makanan dengan memanfaatkan

    perusahaan jasa boga atau catering. Sistem Out-Sourcing dapat dibagi menjadi dua

    kategori yaitu: semi out-sourcingdanfull out-sourcing.Pada sistem semi out-sourcing,

    pengusaha jasa boga selaku penyelenggara makanan menggunakan sarana dan prasarana

    milik rumah sakit, sedangkan pada sistem full out-sourcingpengusaha jasa boga tidak

    menggunakan sarana dan prasarana milik rumah sakit melainkan memiliki

    perusahaannya sendiri. Dalam penyelenggaraan makanan dengan sistem semi out-

    sourcing maupun full out-sourcing, fungsi ahli gizi rumah sakit adalah sebagai

    perencana menu, penentu standar porsi dan pemesanan makanan . Selain itu, pada sistem

    ini ahli gizi berkewajiban untuk mengawasi kualitas dan kuantitas makanan yang

    dipesan sesuai dengan spesifikasi standar hidangan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

    2.3 Waktu Penyelenggaraan Makanan

    Waktu penyelenggaraan makanan kelompok dapat dibedakan seperti berikut

    (Moehyi 1992) :

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    23/105

    23

    a. Penyelenggaraan makanan hanya satu kali saja, baik berupa makanan kecil

    (snack food). Termasuk dalam jenis ini penyelenggaraan makanan untuk pesta

    atau jamuan makan atausnack pada acara tertentu.

    b. Penyelenggaraan makanan secara tetap untuk jangka waktu tidak terbatas. Pada

    penyelenggaraan makanan seperti ini makanan yang disediakan umumnya adalah

    makanan lengkap, baik untuk satu kali makan atau lebih setiap hari, misalnya

    penyelenggaraan makanan untuk asrama, panti asuhan, rumah sakit, lembaga

    pemasyarakatan, pusat industri, dan kampus mahasiswa.

    c.

    Penyelenggaraan makanan dalam keadaan darurat. Penyediaan makanan

    dilakukan untuk jangka waktu tertentu berupa makanan lengkap, yang

    diperuntukkan bagi para pengungsi korban bencana alam, korban kebakaran, atau

    korban bencana lain yang melibatkan orang dalam jumlah yang cukup banyak.

    2.4 Sarana Fisik dan Prasarana Penyelenggaraan Makanan

    Konstruksi sarana fisik, peralatan dan perlengkapan sangat mempengaruhi

    efisiensi kerja pelayanan makanan di Rumah Sakit (DepKes 2003, 2006).

    1. Letak tempat penyelenggaraan makanan

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai letak tempat penyelenggaraan

    makanan suatu rumah sakit, antara lain.

    a.

    Mudah dicapai dari semua ruang perawatan, agar pelayanan dapat diberikan

    dengan baik dan merata untuk semua pasien.

    b. Kebisingan dan keributan di pengolahan tidak mengganggu ruangan lain

    disekitarnya.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    24/105

    24

    c. Mudah dicapai kendaraan dari luar, untuk memudahkan pengiriman bahan

    makanan sehingga perlu mempunyai jalan langsung dari luar.

    d.

    Tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci

    (laundry) dan lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan.

    e. Mendapat udara dan sinar yang cukup.

    2. Bangunan

    Belum ada standar yang tetap untuk sebuah tempat pengolahan makanan, akan

    tetapi disarankan luas bangunan adalah 1-2 m per tempat tidur. Dalam

    merencanakan luas bangunan pengolahan makanan harus dipertimbangkan

    kebutuhan bangunan pada saat ini, serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan

    kesehatan dimasa mendatang.

    3. Konstruksi

    Beberapa persyaratan mengenai konstruksi tempat pengolahan makanan:

    a. Lantai : harus kuat, mudah dibersihkan, tidak membahayakan atau tidak licin,

    tidak menyerap air dan tahan terhadap asam dan tidak memberikan suara keras.

    Beberapa macam bahan dapat digunakan seperti bata keras, teraso, tegel, dsb.

    b. Dinding : harus halus, mudah dibersihkan, dapat memantulkan cahaya yang

    cukup bagi ruangan, dan tahan terhadap cairan. Semua kabel dan pipa atau

    instalasi pipa uap harus berada dalam keadaan terbungkus atau tertanam dalam

    lantai atau dinding.

    c. Langit-langit : harus tertutup, dilengkapi dengan bahan peredam suara untuk

    bagian tertentu dan disediakan cerobong asap.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    25/105

    25

    d. Penerangan dan Ventilasi : harus cukup, baik penerangan langsung maupun

    penerangan listrik, sebaiknya berkekuatan minimal 200 lux. Ventilasi harus

    cukup sehingga dapat mengeluarkan asap, bau makanan, bau uap lemak, bau

    air, dan panas, untuk itu dapat digunakan exhause fan pada tempat-tempat

    tertentu.

    Kebutuhan akan peralatan dan perlengkapan dapur harus disesuaikan dengan arus

    kerja, unit kerja, menu dan jumlah konsumen yang dilayani serta macam pelayanan

    (Muchatob et al, 1991).

    1.

    Ruang penerimaan

    Timbangan 100-300 kg, rak bahan makanan beroda, kereta angkut, alat-alat

    kecil seperti pembuka botol, penusuk beras, pisau dan sebagainya.

    2. Ruang penyimpanan bahan makanan kering dan segar

    Timbangan sampai 20-100 kg, rak bahan makanan, lemari es, freezer. Tempat

    bahan makanan dari plastik atau stainless steel.

    3. Ruang persiapan bahan makanan

    Meja kerja, meja daging, mesin sayuran, mesin kelapa, mesin pemotong dan

    penggilingan daging mixer, blender, timbangan meja, talenan, bangku kerja,

    penggililng batu, bak cuci.

    4. Ruang masak

    Ketel 100-250 liter, tungku masak, oven, penggorengan, mixer, blender, lemari

    es, meja pemanas, pemanggang sate, meja kerja, bak cuci, kereta dorong, rak

    alat, bangku, meja pembagi.

    5. Ruang pencuci dan penyimpanan alat bak cuci, rak alat, tempat sampah, lemari.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    26/105

    26

    6. Ruang perkantoran

    Meja kursi, filing kabinet, lemari buku, lemari es, alat peraga, alat tulis menulis,

    mesin ketik, komputer, dan sebagainya.

    2.5 Ketenagaan

    Sumber daya manusia mengacu pada orang-orang yang terlibat dalam

    penyelenggaraan makanan. Jenis tenaga dapat dibedakan menjadi (Mukri et al, 1990):

    a. Tenaga ahli, yaitu sarjana gizi, sarjana muda gizi serta tenaga menengah gizi

    b.

    Tenaga yang tidak ahli, yaitu juru masak dan pembersih.

    Kebutuhan akan tenaga ahli gizi belum ada standar yang pasti, tetapi ada

    kesepakatan bahwa untuk setiap institusi yang menyediakan makanan (untuk 75-100

    orang) diperlukan seorang ahli gizi dan beberapa orang juru masak, dan untuk 5-6

    tempat tidur dibutuhkan 1 (satu) tenaga pemasak (Muchatob et al, 1991).

    Sedangkan menurut Moehyi (1992), jenis tenaga kerja yang diperlukan dalam

    penyelenggaraan makanan, baik komersial maupun nonkomersial, pada umumnya dapat

    dibagi menjadi 3 kelompok tenaga kerja, yaitu :

    1. Kelompok tenaga pengelola

    Tenaga-tenaga pengelola kegiatan penyelenggaraan makanan bertanggung jawab

    atas perencanaan, pengawasan, dan pengendalian. Kelompok tenaga ini

    bertanggung jawab dalam penyusunan menu, standardisasi kualitas, dan cita rasa

    makanan yang dihasilkan, serta efisiensi penggunaan dana dan daya yang tersedia

    sehingga biaya penyelenggaraan makanan dapat ditekan serendah mungkin tanpa

    mengurangi mutu dan cita rasa makanan. Ahli gizi (Sarjana atau Sarjana Muda

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    27/105

    27

    Gizi) biasanya menjadi tenaga pengelola kegiatan penyelenggaraan makanan

    disuatu rumah sakit yang mempunyai kapasitas tempat tidur dan kelas tertentu.

    2.

    Kelompok tenaga pelaksana

    Kelompok tenaga pelaksanan dalam penyelenggaraan makanan adalah yang

    bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi makanan dan distribusi makanan

    kepada konsumen. Jenis tenaga dalam kelompok ini adalah mereka yang

    mempunyai keahlian dalam kegiatan masak-memasak (boga), selain telah

    mengikuti pendidikan formal dalam kebogaan juga cukup mempunyai pengalaman

    dalam masak-memasak untuk kelompok.

    3. Kelompok tenaga pembantu pelaksana

    Kelompok tenaga pembantu pelaksana penyelenggaraan makanan adalah mereka

    yang terlibat dalam kegiatan penyelenggaraan makanan, tetapi tidak mempunyai

    tanggung jawab khusus. Umumnya mereka hanya membantu tenaga pelaksana

    untuk menyelesaikan tugasnya, seperti membersihkan bahan makanan, memotong,

    mengiris, atau membantu pekerjaan memasak lainnya, termasuk membersihkan

    peralatan.

    2.6 Arus Kerja Penyelenggaraan Makanan

    Arus kerja yang dimaksud adalah urutan-urutan kegiatan kerja dalam memposes

    bahan makanan menjadi hidangan. Hal ini meliputi gerak dari penerimaan bahan

    makanan, persiapan, pemasakan, pembagian/distribusi makanan (DepKes 2003, 2006).

    Bagan berikut menggambarkan urutan kegiatan suatu penyelenggaraan makanan.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    28/105

    28

    Bagan 2.1 Arus Kerja Penyelenggaraan Makanan

    Sumber : Buku Pedoman PGRS(Depkes1991)

    2.7 Mekanisme Kegiatan Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit

    Adapun mekanisme kegiatan penyelenggaraan makanan ini meliputi:

    2.7.1 Perencanaan Anggaran Belanja Makanan

    Penyusunan anggaran belanja makanan adalah suatu kegiatan penyusunan

    anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen atau

    pasien yang dilayani (DepKes 2003, 2006).

    Adapun tujuannya adalah tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang

    diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi

    Penerimaan

    Penyimpanan

    Bahan Makanan

    Kering

    Penyimpanan

    Bahan Makanan

    Segar Dingin

    Persiapan

    PemasakanPembuangan

    Sampah Sementara

    Pembuangan

    Sampah Akhir

    luar da ur

    Pembagian

    Pencucian

    Fasilitas

    Pegawai

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    29/105

    29

    konsumen atau pasien yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi (DepKes

    2003, 2006).

    2.7.2 Perencanaan Menu

    Kata menu berarti hidangan makanan yang disajikan dalam suatu acara makan,

    baik makan siang maupun makan malam. Namun, menu dapat juga disusun untuk lebih

    dari satu kali makan, misalnya, untuk satu hari yang terdiri dari menu makan pagi,

    makan siang, dan makan malam, serta makanan selingan jika ada (Moehyi, 1992).

    Menurut Perdigon (1989), perencanaan menu adalah suatu fungsi yang dibutuhkan

    sebelum pemrosesan bahan makanan menjadi makanan jadi yang berkualitas.

    Perencanaan menu sebaiknya disusun oleh suatu tim yang terdiri dari ahli gizi,

    juru masak, pemilik dan wakil konsumen (DepKes, 1991). Tujuan diadakannya

    perencanaan menu dalam penyelenggaraan makanan institusi adalah:

    1. Sebagai pedoman dalam menjalankan tugas sehari-hari.

    2. Untuk mengatur variasi dan kombinasi hidangan untuk menghindari dari

    kebosanan yang disebabkan pemakaian jenis makanan atau hidangan yang

    diulang-ulang.

    3. Menyususn menu sesuai dengan anggaran yang tersedia.

    4. Dapat menghemat waktu dan tenaga.

    5.

    Menu yang terencana dengan baik akan menjadi suatu alat penyuluhan gizi yang

    baik.

    Menyusun menu suatu makanan tidaklah mudah karena makanan mempunyai arti

    yang berbeda untuk setiap orang. Untuk itu penyusunan menu dalam penyelenggaraan

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    30/105

    30

    makanan institusi dan jasa boga harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut

    (Moehyi,1992).

    1.

    Kebutuhan gizi konsumen

    2. Kebiasaan makan konsumen

    3. Makanan harus bervariasi

    4. Biaya yang tersedia

    5. Iklim dan musim

    6. Peralatan untuk mengolah makanan

    Prasyarat yang dapat dilakukan dalam perencanaan menu adalah sebagai berikut

    (DepKes 2003, 2006):

    1. Peraturan pemberian makanan rumah sakit.

    2. Standar porsi dan standar resep.

    3. Standar bumbu.

    Ada tiga macam menu yang biasa digunakan, yaitu (Moehyi, 1992):

    1. Menu bebas yaitu menu yang disusun sesuai dengan keinginan pemesanan. Menu

    bebas biasanya digunakan untuk menyelenggaraan jamuan makan dalam rangka

    merayakan peristiwa tertentu. Jenis masakan yang disajikan biasanya bukan yang

    biasa disajikan sehari-hari. Biaya yang disediakan biasanya tidak terlalu dibatasi

    sehingga memungkinkan penyusunan menu lebih leluasa. Jenis masakan dan

    jumlah masakan yang akan disajikan dapat beragam tergantung permintaan

    pelanggan.

    2. Menu pilihan adalah jenis menu yang menyajikan pilihan jenis masakan sehingga

    konsumen dapat memilih makanan sesuai dengan seleranya. Masakan dari

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    31/105

    31

    daging misalnya dibuat menjadi beberapa macam masakan (berkuah, berkuah

    sedikit, atau tidak berkuah). Akan tetapi, pilihan jenis masakan dapat saja terdiri

    dari macam masakan yang sama, tetapi bahan utama masakan yang berbeda.

    3. Menu standar atau master menu adalah susunan menu yang digunakan untuk

    penyelenggaraan makanan dengan jangka waktu cukup panjang antara 7 hari atau

    sampai 10 hari. Jenis masakan yang akan disajikan dari hari-kehari, baik untuk

    makan pagi, makan siang, makan malam maupun makan selingan telah

    ditentukan sehingga penyelenggara penyediaan makanan tinggal mengikuti daftar

    menu itu saja. Macam hidangan untuk tiap kali makan biasanya terbatas dan

    tidak banyak berbeda dengan menu makanan keluarga sehari-hari. Menu standar

    biasa digunakan dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit, asrama, panti

    asuhan, dan lembaga pemasyarakatan.

    2.7.3 Pengadaan Dan Penerimaan Bahan Makanan

    Menurut Moehyi (1992), pengadaan bahan makanan yang diperlukan dalam

    penyelenggaraan makanan institusi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Pengadaan bahan makanan dapat dilakukan dengan cara membeli sendiri bahan

    makanan yang diperlukan di pasar atau di toko-toko.

    2.

    Pengadaan bahan makanan melalui pemasok bahan makanan atau leveransir bahan

    makanan.

    Makanan yang dibeli dapat dikelompokan menjadi dua yaitu (Perdigon, 1989):

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    32/105

    32

    1.Perisable foods yaitu: bahan makanan yang tidak tahan lama dan di beli sesuai

    dengan yang dibutuhkan untuk menu, contoh : daging, ikan, buah, sayur, mentega,

    telur.

    2. Contras item yaitu: bahan makanan yang selalu digunakan setiap hari, contoh:

    kopi, susu, gula, dan roti.

    3. Staple foodsyaitu: bahan makanan pokok yang selalu di beli dalam jumlah besar,

    contohnya beras.

    Menurut Perdigon (1989), penerimaan bahan makanan adalah suatu proses

    kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan, melaporkan waktu penerimaan

    bahan makanan, macam dan jumlah, serta spesifikasi bahan makanan menurut

    permintaan dan pesanan pembeli.

    Menurut Mukrie et al (1990), cara penerimaan bahan makanan dari pemasok

    terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

    1.Blind Receiving(cara buta), yaitu petugas penerimaan tidak menerima spesifikasi

    bahan makanan serta faktur pembelian dari pihak penjual. Petugas penerimaan

    langsung mengecek, menimbang, dan menghitung bahan makanan yang datang

    diruang penerimaan, kemudian mencatat di buku laporan atau formulir yang telah

    dilengkapi dengan jumlah, berat, panjang, dan spesifikasi lain jika diperlukan.

    Pihak penjual mengirim faktur pengiriman bahan makanan langsung ke bagian

    pembayaran, sedangkan bagian penerimaan mengirimkan pula lembar formulir

    bahan makanan yang diterima untuk dicocokan oleh bagian

    pembelian/pembayaran.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    33/105

    33

    2. Konvensional, yaitu petugas penerima bahan makanan menerima faktur dan

    spesifikasi satuan dan jumlah bahan makanan yang dipesan, jika jumlah dan mutu

    tidak sesuai, petugas penerima tidak mengembalikannya. Namun petugas

    penerimaan harus mencatat semua bahan makanan yang diterima dan bahan

    makanan yang dikembalikan untuk dilaporkan kepada bagian

    pembelian/pembayaran.

    2.7.4 Penyimpanan Bahan Makanan

    Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,

    memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas

    di gudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya (DepKes

    2003, 2006).

    Tujuan diadakannya penyimpanan adalah sebagai berikut (DepKes, 1990):

    1. Mempertahankan dan memelihara kondisi bahan makanan yang disimpan.

    2. Tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan dilingkungannya.

    3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan kualitas dan

    waktu yang sesuai untuk unit yang memerlukan.

    4. Persediaan bahan makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup atau memadai.

    Syarat ruang penyimpanan bahan kering yaitu (DepKes 2003, 2006):

    1.

    Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut macam, golongan

    ataupun urutan pemakaian bahan makanan.

    2. Menggunakan bahan yang diterima terlebih dahulu (FIFO = First In First Out).

    Untuk mengetahui bahan makanan yang diterima diberi tanda tanggal penerimaan.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    34/105

    34

    3. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai pembukuan di bagian

    penyimpanan bahan makanan ini, termasuk kartu stok bahan makanan harus

    segera diisi tanpa ditunda, diletakkan pada tempatnya, diperiksa dan diteliti secara

    kontinyu.

    4. Kartu/buku penerimaan, stok dan pengeluaran bahan makanan, harus segera di isi

    dan diletakkan pada tempatnya.

    5. Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukkan.

    6. Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup, terbungkus rapat dan

    tidak berlobang. Diletakkan di atas rak bertingkat yang cukup kuat dan tidak

    menempel pada dinding.

    7. Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta di buka pada waktu-

    waktu yang ditentukan. Pegawai yang masuk keluar gudang juga hanya pegawai

    yang ditentukan.

    8. Suhu ruangan harus kering hendaknya berkisar antara 19-21oC.

    9. Pembersihan ruangan secara periodik, 2 kali seminggu.

    10. Penyemprotan ruangan dengan insektisida hendaknya dilakukan secara periodik

    dengan mempertimbangkan keadaan ruangan.

    11. Semua lubang yang ada digudang harus berkasa, serta bila terjadi pengrusakan

    oleh binatang pengeret, harus segera diperbaiki.

    Karena bahan makanan segar mudah sekali rusak dalam suhu tinggi atau sinar

    matahari, maka bahan makanan ini harus disimpan dalam tempat yang dingin sesuai

    dengan suhu yang diperlukan.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    35/105

    35

    Adapun beberapa syarat penyimpanan diruangan atau lemari pendingin, adalah

    sebagai berikut (DepKes 2003, 2006):

    1.

    Suhu tempat harus betul-betul sesuai dengan keperluan bahan makanan, agar tidak

    menjadi rusak.

    2. Pengecekan terhadap suhu dilakukan dua kali sehari dan pembersihan lemari es

    atau ruangan pendingin dilakukan setiap hari.

    3. Pencairan es pada lemari es harus segera dilakukan setelah terjadi pengerasan.

    Pada beberapa tipe lemari es tertentu pencairan terdapat alat otomatis di dalam alat

    pendingin tersebut.

    4. Semua bahan yang akan dimasukkan ke lemari/ruangan pendingin sebaiknya

    dibungkus plastik atau kertas timah.

    5. Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras bersama bahan makanan

    yang tidak berbau.

    6. Khusus untuk sayuran, suhu penyimpanan harus betul-betul diperhatikan. Untuk

    buah-buahan, ada yang tidak memerlukan pendingin, perhatikan sifat buah

    tersebut sebelum dimasukkan ke dalam ruang/lemari pendingin.

    Tabel 2.1 Suhu dan Lama Penyimpanan Bahan Makanan Mentah/Segar

    No Jenis Bahan Makanan

    Lama Waktu Penyimpanan

    < 3 hari 1 minggu > 1 minggu

    1 Daging, ikan, udang dan

    hasil olahnya

    -50oC -10 - -5

    oC < -10

    oC

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    36/105

    36

    2 Telur, buah dan hasil

    olahnya

    57oC -50

    oC < -5

    oC

    3 Sayur, buah dan

    minuman

    10oC 10

    oC 10

    oC

    4 Tepung dan biji-bijian 25oC 25

    oC 25

    oC

    Sumber : PGRS, DEPKES RI, 2003,2006.

    2.7.5Persiapan Dan Pengolahan Bahan Makanan

    Menurut DepKes (2003, 2006), persiapan bahan makanan adalah serangkaian

    kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu meliputi berbagai proses antara lain

    membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam, dan sebagainya. Adapun

    tujuan dari persiapan bahan makanan adalah mempersiapkan bahan-bahan makanan,

    serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan.

    Kegiatan persiapan bahan makanan biasanya memerlukan kegiatan yang paling

    banyak menyita waktu, hal ini di karenakan (Moehyie, 1992):

    1. Bahan makanan sebagian besar masih dalam bentuk alami, atau belum mengalami

    penanganan apapun.

    2. Bahan makanan yang di jual di pasar belum dalam bentuk standar, baik bentuk

    maupun beratnya.

    Sedangkan kegiatan mengolah dan memasak makanan merupakan kegiatan yang

    terpenting dalam proses penyelenggaraan makanan karena cita rasa makanan yang

    dihasilkan akan ditentukan oleh proses pemasakan makanan (Moehyi, 1992).

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    37/105

    37

    Beberapa cara atau teknik memasak atau mengolah bahan makanan adalah sebagai

    berikut (Tarwotjo, 1998):

    1.

    Merebus, yaitu memasak dalam air mendidih

    2. Mengukus, yaitu memasak dengan uap air

    3. Mengetim, yaitu memasak dengan panas air, tidak langsung di atas air

    4. Memanggang atau membakar, yaitu memasak di atas bara api atau memasak di

    dalam oven

    5. Menyembam, yaitu memasak dalam abu panas atau membenamkan

    6.

    Menumis, yaitu memasak dengan minyak sedikit cukup untuk mematangkan

    bumbu suatu masakan agar lebih sedap

    7. Menggoreng, yaitu memasak dalam minyak banyak agar masakan

    a. Matang dan kering

    b. Matang, mengembang dan kering

    c. Matang, dan membentuk lapisan kering

    8. Mengunyai, yaitu memasak dengan api kecil setelah di rebus

    9. Mengasap, yaitu memasak dengan asap (daging asap, ikan asap)

    10. Menyangrai makanan, yaitu memasak tanpa minya atau air

    Adapun tujuan dari pengolahan/pemasakan (PGRS 2003, 2006):

    1. Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan.

    2.

    Meningkatkan nilai cerna.

    3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan

    makanan.

    4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    38/105

    38

    2.7.6Penyajian dan Distribusi Makanan

    Penyajian dan distribusi makanan yang telah dimasak merupakan kegiatan terakhir

    dalam proses penyelenggaraan makanan. Hal yang perlu diperhatikan dalam

    pendistribusian dan penyajian makanan kepada konsumen adalah (Moehyi, 1992).

    1. Makanan harus didistribusikan dan disajikan tepat pada waktunya.

    2. Makanan yang disajikan harus sesuai dengan jumlah atau porsi yang telah

    ditetapkan.

    3. Kondisi makanan yang disajikan harus sesuai.

    Menurut DepKes (2003, 2006), sistem penyaluran atau pendistribusian makanan

    terdapat 3 (tiga) cara yang dapat atau biasa dilakukan di rumah sakit, yaitu sistem yang

    dipusatkan (sentralisasi), sistem yang tidak dipusatkan (desentralisasi), dan kombinasi

    antara sentralisasi dengan desentralisasi.

    1. Penyaluran makanan yang dipusatkan

    Cara ini lazim disebut dengan cara distribusi sentralisasi. Dengan ketentuan ini,

    makanan pasien dibagi dan disajikan dalam alat makan di tempat pengolahan

    makanan. Pada cara distribusi ini memiliki keuntungan dan kelebihan sebagai

    berikut:

    Keuntungan cara sentralisasiyaitu:

    1. Tenaga lebih hemat, sehingga lebih menghemat biaya dan pengawasan.

    2.

    Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan teliti.

    3. Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit kemungkinan

    kesalahan pemberian makanan.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    39/105

    39

    4. Ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta

    bau masakan.

    5.

    Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.

    Kelemahan cara sentralisasi yaitu:

    1. Memerlukan tempat, peralatan dan perlengkapan makanan yang lebih banyak

    (tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak).

    2. Adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan, serta pemeliharaan.

    3. Makanan sampai ke pasien sudah agak dingin.

    4.

    Makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik. Akibat perjalanan

    dari dapur utama ke dapur ruangan.

    2. Penyaluran desentralisasi

    Cara ini lazim disebut dengan sistem distribusi desentralisasi. Makanan pasien

    dibawa dari tempat pengolahan ke dapur ruang perawatan pasien, dalam jumlah

    banyak/besar, untuk selanjutnya disajikan dalam alat makan masing-masing pasien

    sesuai dengan permintaan makanan. Pada cara distribusi ini memiliki keuntungan

    dan kelebihan sebagai berikut:

    Keuntungan cara desentralisasi yaitu:

    1. Tidak memerlukan ruangan yang luas, peralatan makan yang ada di dapur

    ruangan tidak banyak.

    2.

    Makanan dapat dihangatkan kembali sebelum dihidangkan ke pasien.

    3. Makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta porsi yang sesuai dengan

    kebutuhan pasien.

    Kelemahan cara desentralisasi yaitu:

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    40/105

    40

    1. Memerlukan tenaga lebih banyak diruangan dan pengawasan secara

    menyeluruh agak sulit.

    2.

    Makanan dapat rusak bila petugas lupa untuk menghangatkan kembali.

    3. Besar porsi sukar diawasi, khususnya bagi pasien yang menjalankan diet.

    4. Pengawasan harus lebih banyak dilakukan.

    5. Ruangan pasien dapat terganggu oleh keributan pembagian makanan serta bau

    masakan.

    3. Penyaluran makanan kombinasi

    Penyaluran makanan kombinasi dilakukan dengan cara sebagian makanan

    ditempatkan langsung kedalam alat makan pasien sejak dari tempat produksi

    (dapur), dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam wadah besar, pendistribusiannya

    dilaksanakan setelah sampai di ruang perawatan.

    2.8 Identifikasi dan Prioritas Masalah

    2.8.1 Identifikasi Masalah

    Masalah adalah kesenjangan atau gap antara yang seharusnya dengan apa yang

    terjadi tentang suatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang

    seharusnya ada atau terjadi, antara harapan dan kenyataan (Azwar, 1994). Untuk

    mengidentifikasi masalah yang terdapat di Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina

    Bekasi, digunakan metode pengamatan atau observasi langsung, wawancara dan ikut

    serta terhadap proses penyelenggaraan makanan.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    41/105

    41

    2.8.2 Prioritas Masalah

    Menurut Azwar (1994), penentuan prioritas masalah dapat dilakukan dengan

    metode sebagai berikut:

    a. Pentingnya masalah terjadi

    Suatu masalah dapat dijadikan masalah utama dengan memperhatikan seberapa

    penting masalah tersebut terjadi. Untuk melihat hal tersebut, ada beberapa kriteria

    yang digunakan, yaitu:

    1.Prevalens, yaitu apabila masalah yang terjadi sering ditemukan

    2.

    Severity, yaitu tingkat keparahan masalah

    3.Rate of Increase (RI), yaitu apabila masalah yang terjadi jumlahnya jauh lebih

    tinggi dari sebelumnya.

    b. Teknologi yang tersedia untuk mengatasi masalah (technology feasibility), yaitu

    teknologi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

    c. Sumber daya yang tersedia untuk mengatasi masalah (resources availability), yaitu

    yang terjadi dariman,money, dan material.

    Rentang nilai yang diberikan adalah 1-5 dengan angka 5 sebagai angka tertinggi

    dan dianggap sebagai masalah yang lebih diprioritaskan dan angka 1 sebagai angka

    terendah dan dianggap sebagai masalah masalah yang kurang diprioritaskan. Rincian

    nilai adalah sebagai berikut:

    Nilai 1 = Tidak Penting

    Nilai 2 = Kurang Penting

    Nilai 3 = Cukup Penting

    Nilai 4 = Penting

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    42/105

    42

    Nilai 5 = Sangat Penting

    2.9

    Analisa SWOT

    Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat

    deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai

    faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing

    (Wikipedia, 2009).

    Analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk

    menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh

    organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar

    yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

    Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

    S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi

    atau program pada saat ini.

    W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari

    organisasi atau program pada saat ini.

    O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

    organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

    depan.

    T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari

    luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

    Dengan menganalisis dan mempertimbangkan hal tersebut maka seorang

    perencana dan pelaksana mampu memprediksi sejauh mana tingkat keberhasilan

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    43/105

    43

    pencapaian tujuan serta hal-hal apa saja yang menjadi hambatan dan bagaimana solusi

    untuk mengatasinya.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    44/105

    44

    BAB III

    ALUR DAN JADWAL KEGIATAN

    3.1 Alur Kegiatan Magang

    Alur ini dibuat dengan tujuan sebagai pedoman atau acuan untuk penatalaksanaan

    magang yang akan dilaksanakan, sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

    Bagan 3.1 Alur Kegiatan Magang di Urusan Gizi dan Tata Boga Hermina

    tahun 2009

    Persiapan Magang

    1.

    Membuat proposal magang

    2. Mencari tempat magang

    3. Menyerahkan proposal magang ke pembimbing fakultas

    4. Mengajukan surat permohonan magang ke Prodi

    (Program Studi)

    5. Mengajukan surat permohonan untuk magang ke

    instalasi yang terkait

    Pelaksanaan Magang

    1.

    Mengikuti kegiatan dalam perencanaan menu

    2. Mengikuti kegiatan dalam pengadaan bahan makanan

    3. Mengikuti kegiatan dalam penerimaan bahan makanan

    4. Mengikuti kegiatan dalam penyimpanan bahan makanan

    5.

    Mengikuti kegiatan dalam persiapan bahan makanan

    6.

    Mengikuti kegiatan dalam pengolahan bahan makanan7. Mengikuti kegiatan dalam distribusi dan penyajian

    makanan

    Setelah Magang

    1. Membuat laporan magang

    2.

    Mempersentasikan laporanmagang di kampus

    3. Mempersentasikan laporan

    magang di Rumah Sakit

    Hermina

    Mengolah data dan

    informasi yang telah di

    peroleh

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    45/105

    45

    3.2 Jadwal Kegiatan

    Kegiatan ini dilakukan di bagian Urusan Gizi dan Tata Boga Rumah Sakit Ibu dan

    Anak (RSIA) Hermina Bekasi pada tanggal 23 Februari samapi dengan 30 Maret 2009.

    Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Magang di Urusan Gizi dan Tata Boga

    RSIA Hermina Bekasi tahun 2009

    No Hari Tanggal Kegiatan Tempat

    Kegiatan

    1 Senin 23 Februari 2009 1. Pengenalan dengan pihak RSIAHermina Bekasi

    2.

    Observasi fasilitas yang ada di RSIAHermina Bekasi

    3. Melihat laporan yang ada di RSIAHermina Bekasi

    Rumah Sakit

    Ibu dan Anak

    HerminaBekasi

    2 Selasa 24 Februari 2009 1. Pengenalan dengan pembimbinglapangan

    2. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    snack bersama karyawandelivery/pentry

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    3 Rabu 25 Februari 2009 1. Mengikuti perencanaan menu yang

    ada di RSIA Hermina Bekasi2. Mengikuti dalam pendistribusian

    makan siang untuk pasien ibubersama karyawan delivery

    Urusan Gizi

    dan TataBoga

    4 Kamis 26 Februari 2009 1. Mengikuti perencanaan menu yang

    ada di RSIA Hermina Bekasi2. Input data ke komputer mengenai

    standar porsi dan standar

    resep/bumbu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    5 Jumat 27 Februari 2009 1. Mengikuti perencanaan menu yang

    ada di RSIA Hermina Bekasi

    2.

    Membuat etiket untuk pasien ibu dananak

    3. Mengikuti kegiatan pendistribusianmakan siang untuk pasien anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    6 Sabtu 28 Februari 2009 1. Mengikuti pengadaan bahanmakanan untuk pasien

    2. Membuat etiket untuk pasien ibu &

    anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    46/105

    46

    3. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    makan siang untuk pasien anak

    7 Senin 2 Maret 2009 1. Mengikuti pengadaan bahan

    makanan untuk pasien

    2.

    Membuat etiket untuk pasien ibu &anak

    3. Membagikan makan siang untuk

    karyawan RSIA Hermina Bekasi

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    8 Selasa 3 Maret 2009 1. Mengikuti pengadaan bahan

    makanan

    2. Mengikuti pendistribusiansnackuntuk pasien ibu

    3. Mengikuti dalam penataan peralatan

    makan pasien untuk makan siang4. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    makan siang pasien ibu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    9 Rabu 4 Maret 2009 1. Mengikuti penerimaan bahanmakanan kering untuk pasien

    2. Membuat etiket untu pasien ibu &

    anak

    3. Mengikuti kegiatan pembuatansnackuntuk karyawan

    4. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    makan siang untuk pasien ibu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    10 Kamis 5 Maret 2009 1. Mengikuti penerimaan bahan

    makanan kering untuk pasien2.

    Mengikuti kegiatan pendistribusian

    snackpagi pasien anak

    3. Membuat etiket untuk pasien ibu &anak

    4. Mendistribusikan makan siang untuk

    pasien anak

    Urusan Gizi

    dan TataBoga

    11 Jumat 6 Maret 2009 1. Mengikuti penerimaan bahan

    makanan basah untuk pasien

    2. Input data ke komputer mengenaipermintaan bahan makanan yang

    dibutuhkan untuk diolah

    3.

    Mencatat pemesanan bahanmakanan untuk digunakan besok

    hari

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    12 Sabtu 7 Maret 2009 1. Input data ke komputer mengenai

    permintaan bahan makanan yang

    dibutuhkan untuk pengolahan

    2. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    47/105

    47

    snacksiangkaryawan & pasien anak

    3. Menata peralatan makan siang untuk

    pasien ibu4. Membuat etiket untuk pasien ibu &

    anak13 Selasa 10 Maret 2009 1. Mengikuti dalam proses

    penyimpanan bahan makanan kering

    2. Mengikuti kegiatan pendistribusiansnackpagi untuk pasien ibu

    3. Membuat etiket untuk makan siang

    & sore pasien ibu & anak

    4. Mengikuti kegiatan pendistribusianmakan siang untuk pasien ibu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    14 Rabu 11 Maret 2009 1. Mengikuti proses penyimpananbahan makanan kering

    2. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    snackpagi untuk pasien anak3. Membuat etiket untuk pasien ibu &

    anak

    4. Menata peralatan makan untuk

    pasien ibu dan anak5. Mendistribusikan makan siang untuk

    Pasien anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    15 Kamis 12 Maret 2009 1. Mengikuti proses penyimpanan

    bahan makanan basah

    2.

    Membuat etiket untuk pasien ibu &anak

    3. Mengikuti pendistribusian makan

    siang untuk pasien anak

    4. Mengikuti kegiatan pendistribusiansnacksiang untuk pasien anak

    Urusan Gizi

    dan TataBoga

    16 Jumat 13 Maret 2009 1. Mengikuti proses persiapan bahanmakanan untuk diolah

    2. Membantu membuatsnackuntuk

    karyawan3. Membantu mempersiapkan peralatan

    makan siang untuk pasien ibu

    4. Mendistribusikansnacksiang dan

    makan siang untuk pasien ibu5. Membantu mencuci peralatan makan

    yang sudah digunakan

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    48/105

    48

    17 Sabtu 14 Maret 2009 Konsultasi ke Dosen Pembimbing

    Fakultas

    UI

    18 Senin 16 Maret 2009 Izin karena sakit -

    19 Selasa 17 Maret 2009 1. Mengikuti proses persiapan bahan

    makanan untuk diolah2. Membuat etiket untuk pasien ibu &

    anak

    3. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    snackpagi & makan siang untukpasien ibu

    4. Menatasnacksiang untuk pasien ibu

    & anak.

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    20 Rabu 18 Maret 2009 1. Mengikuti proses persiapan bahan

    makanan untuk diolah2.

    Membantu dalam pengolahan bahan

    makanan sore untuk pasien

    3. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    snackpagi & makan siang untukpasien anak

    4. Membantu membuatsnackuntuk

    karyawan

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    21 Kamis 19 Maret 2009 1. Megikuti dan membantuk

    pengolahan bahan makanan untukmakan siang pasien

    2.

    Mengikuti kegiatan pendistribusiansnack pagi karyawan dan pasien

    anak3. Membantu dalam proses pemorsian

    & penyajian makanan untuk makan

    siang pasien anak

    4. Mengikuti kegiatan pendistribusianmakan siang pasien anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    22 Jumat 20 Maret 2009 1. Mengikuti dan membantu

    pengolahan bahan makanan untuk

    makan siang pasien

    2.

    Mengikuti kegiatan pendistribusiansnack siang pasien ibu

    3. Membantu dalam proses

    penyajian/pemorsian makan sianguntuk pasien anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    23 Sabtu 21 Maret 2009 1. Konsultasi ke Dosen PembimbingFakultas

    UI

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    49/105

    49

    24 Senin 23 Maret 2009 1. Mengikuti dan membantu

    pengolahan bahan makanan

    2. Mengikuti kegiatan pendistribusiansnackpagi untuk pasien ibu

    3.

    Mengikuti kegiatan pendistribusianmakan siang untuk pasien anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    25 Selasa 24 Maret 2009 1. Mengikuti dan membantu

    pengolahan bahan makanan untukpasien

    2. Menata dan mempersiapkan

    peralatan makan siang untuk pasien

    ibu3. Membantu dalam pemorsian

    makanan

    4. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    makan siang untuk pasien ibu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    26 Rabu 25 Maret 2009 1. Mengikuti dan membantupengolahan bahan makanan untuk

    pasien

    2. Menata dan mempersiapkan

    peralatan makan untuk pasien ibu3. Mengikuti kegiatan pendistribusian

    makan siang untuk pasien ibu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    27 Jumat 27 Maret 2009 1. Membantu pengolahan bahan

    makanan untuk pasien

    2. Mendistribusikansnackpagi untuk

    pasien anak3. Membantu dalam pemorsian

    makanan untuk makan siang pasienanak

    4. Mendistribusikan makan siang untuk

    pasien anak

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    28 Sabtu 28 Maret 2009 1. Membantu pembuatansnackuntuk

    karyawan

    2. Mendistribusikansnackpagi untukpasien ibu

    3. Menata peralatan makan siang

    pasien ibu4.

    Mendistribusikan makan siang untuk

    pasien ibu

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

    29 Senin 30 Maret 2009 1. Membantu pembuatansnack siang

    untuk pasien anak & ibu

    2. Mempersiapkan peralatan makan

    untuk pasien anak3. Membuat etiket untuk pasien ibu dan

    Urusan Gizi

    dan Tata

    Boga

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    50/105

    50

    anak

    4. Mendistribusikan makan siang untuk

    pasien anak5. Perpisahan dengan pihak Rumga &

    Diklat

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    51/105

    51

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi

    Awal Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina adalah Rumah Bersalin dengan nama

    Rumah Sakit Djatinegara pada tahun 1967 dengan kapasitas 8 (delapan) tempat tidur,

    pada tahun 1970 namanya berubah menjadi Rumah Bersalin (RB) Hermina dengan

    kapasitas 13 (tiga belas) tempat tidur yang dikelola oleh Ny. Hermina Sulaeman dan dr.

    Budiono Wibowo, pada tanggal 25 April 1985 Rumah Bersalin (RB) Hermina

    berkembang menjadi Rumah Sakit Bersalin (RSB) Hermina dengan kapasitas jumlah

    tempat tidur sebanyak 25 tempat tidur. Dan pada tanggal 25 April 1985 di tetapkan

    sebagai hari berdirinya RSB Hermina yang diperingati sebagai hari ulang tahun Rumah

    Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina untuk setiap tahunnya.

    Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina berkembang dan maju dengan

    pesatnya, dari awal pendirian hanya 1 (satu) Rumah Sakit sampai sekarang telah menjadi

    10 Rumah Sakit yaitu:

    1. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Jatinegara

    2. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Podomoro

    3. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Bekasi

    4.

    Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Depok

    5. Rumah Sakit Hermina Daan Mogot

    6. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Bogor

    7. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Pasteur

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    52/105

    52

    8. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Pandanaran

    9. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Tangkuban Perahu

    10.

    Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Sukabumi dan

    11.Rumah Sakit Hermina Tangerang

    Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Bekasi merupakan rumah sakit

    dengan tipe Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan tambahan perawatan estetika. RSIA

    Hermina Bekasi adalah cabang yang ke 3 (tiga) setelah RSIA Hermina Jatinegara dan

    Podomoro yang berlokasi di jalan Kemakmuran no. 39 Margajaya Bekasi Selatan, yang

    diresmikan pada tanggal 25 April 1997 dengan tahapan pembangunan yaitu jumlah awal

    tempat tidur 38 dengan luas 5.513 m2dan luas bangunan 4.083 m

    2, akhir tanggal

    1998 kapasitas tempat tidur berjumlah 100 tempat tidur. Pada tahun 2000 dilakukan

    perluasan, dengan luas bangunan 1.005 m2, dan pada tahun 2001 dilakukan perluasan

    bangunan 1.430 m2 dengan kapasitas jumlah tempat tidur 138 tempat tidur. RSIA

    Hermina Bekasi berada di bawah PT. Medika Sejahtera yang berada dibawah tanggung

    jawab Drg. Susi Setiawaty, MARS untuk saat ini. Adapun Fasilitas yang sekarang ada

    di RSIA Hermina Bekasi meliputi:

    1. Fasilitas Pelayanan Medis

    a. Rawat Jalan

    1) Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

    2)

    Klinik Kesehatan Anak

    3) Klinik Bedah Umum, Bedah Plastik, Bedah Tulang, Bedah Anak,

    Neurologi

    4) Klinik Mata

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    53/105

    53

    5) Klinik THT

    6) Klinik Penyakit Dalam

    7)

    Klinik Jantung

    8) Klinik Kulit dan Kelamin

    9) Klinik Syaraf

    10) Klinik Gigi spesialistik

    11) Klinik Kesehatan Jiwa dan Akupuntur

    12) Klinik Psikologi Anak dan Dewasa

    13)

    Klinik Rehabilitasi Medis, Fisioterapi

    14) Klinik Tumbuh Kembang

    15) Klinik Laktasi

    16) Klinik Test Bera dan OAE

    17) USG 3 Dimensi (Fetomaternal)

    18) Klinik Akupuntur

    19) Klinik Eksekutif

    b. Rawat inap

    1)Perawatan Ibu

    Terdiri dari kelas VIP, Kelas Utama, Kelas 1, 2 dan 3, ICU dan

    Intermediate.

    2)

    Perawatan Bayi dan Anak Sakit.

    Terdiri dari VIP, Kelas Utama, Kelas 1, 2 dan 3, Intermediate, dan

    Neonatal Intensive Care/NICU.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    54/105

    54

    2. Fasilitas Pelayanan Tindakan Medis

    1)Kamar Operasi

    2)

    Kamar Tindakan

    3)Kamar Bersalin

    3. Fasilitas penunjang medik

    1)Laboraturium

    2)Patologi anatomi

    3)Radiologi

    4)

    Instalasi Farmasi

    5)CTG

    6)Fotopanoramic Gigi

    7)EEG

    8)EKG

    9)USG Transvaginal

    4. Fasilitas penunjang lainnya

    1)Pelayanan Ambulance

    2)Ruang menyusui

    3)Ruang bermain Anak

    4)Pembuatan surat kenal lahir

    5)

    Cafe

    6)Seminar mengenal kesehatan wanita dan anak

    7)Ruang kursus

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    55/105

    55

    RSIA Hermina merupakan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berada diwilayah

    Bekasi Selatan. Sebagai daya saing RSIA Hermina Bekasi mempunyai beberapa

    keunggulan yaitu:

    1. Pelayanan Rawat Jalan yang lengkap untuk semua bidang spesialisasi medik.

    2. Pelayanan Rawat Inap untuk Ibu, Anak maupun Bayi.

    3. Promosi kesehatan bagi masyarakat, tenaga medis sekitar seperti Bidan Praktek,

    Klinik 24 jam, Klinik bersalin.

    4. Pelayanan kesehatan untuk anak khususnya untuk mengetahui pertumbuhan dan

    perkembangan anak.

    5. Pelayanan eksekutif

    4.1.1 Visi, Misi, dan Motto RSIA Hermina Bekasi

    4.1.1.1 Visi RSIA Hermina Bekasi

    Menjadikan RSIA Hermina Grup sebagai RSIA termuka di wilayah cakupannya

    dan mampu bersaing di era globalisasi.

    4.1.1.2 Misi RSIA Hermina Bekasi

    1. Melakukan upaya berlanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada

    pelanggan.

    2.

    Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan agar mampu memberikan

    pelayanan yang profesional.

    3. Melakukan pengelolaan Rumah Sakit secara profesional agar tercapai efisiensi dan

    efektifitas yang tinggi.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    56/105

    56

    4.1.1.3 Motto RSIA Hermina Bekasi

    Mengutamakan Mutu Dalam Pelayanan

    4.2 Struktur Organisasi

    Berdasarkan lampiran 1, RSIA Hermina Bekasi berada di bawah PT. Medikaloka

    Sejahtera yang dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi beberapa bidang,

    diantaranya yaitu SPI/EDP, Menejer resiko yang terdiri dari patient safety, Dalmut

    (Pengendalian Mutu Makanan), INOK dan K3, Wakil Direktur Medis dan Wakil

    Direktur Umum (Wadirum).

    Direktur juga mempunyai garis koordinasi dengan Komite Medik dan Komite

    Keperawatan. Komite Medik membawahi sub-bidang SMF anak, SMF gigi, SMF

    obgiene, SMF Anestesi, SMF Spesialis lain dan SMF Umum. Selain itu juga

    membawahi sub-komite kredential, sub-komite peningkatan mutu, sub-komite disiplin

    profesi, dan sub-komite pelayanan darah.

    Wakil Direktur Medis membawahi beberapa bidang yaitu kepala bidang pelayanan

    medis, kepala bidang penunjang medis, dan kepala bidang keperawatan. Kepala bidang

    pelayanan medis membawahi kepala instalasi gawat darurat, kepala instalasi kamar

    operasi, kepala instalasi ICU/NICU, dan kepala instalasi panitia peristi. Kepala bidang

    penunjang medis membawahi kepala instalasi farmasi, kepala instalasi radiologi, kepala

    instalasi laboraturium, kepala instalasi rehab medik, kepala instalasi rekam medis,

    panitia rekam medis dan panitia farmasi dan therapi. Kepala bidang keperawatan

    membawahi kepala instalasi rawat jalan, kepala instalasi perawatan ibu, kepala instalasi

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    57/105

    57

    perawatan anak, kepala instalasi KBBL, kepala instalasi kamar bersalin, kepala instalasi

    perawatan perina.

    Sedangkan Wakil Direktur Umum (Wadirum) membawahi beberapa bidang yaitu

    kepala bagian administrasi keuangan, kepala bagian personalia, kepala bagian marketing

    dan kepala bagian rumah tangga (Rumga). Kepala bagian administrasi keuangan

    membawahi kepala urusan GL, kepala urusan piutang, kepala urusan hutang, kepala

    urusan PTK, kepala urusan kasir. Kepala bidang personalia membawahi bagian kepala

    urusan diklat, kepala urusan kesejahteraan, kepala urusan rekruitment & pembinaan.

    Kepala bagian marketing membawahi bidang kepala urusan marketing dalam, kepala

    urusan marketing luar, dan kepala urusan customer service. Kepala bagian rumah tangga

    membawahi beberapa bidang yaitu kepala urusan tata graha dan kesling, kepala urusan

    IPSRS, kepala urusan pelayanan gizi (urusan gizi dan tata boga), kepala urusan laundry,

    dan kepala urusan keamanan dan pelayanan umum.

    4.3 Gambaran Umum Urusan Gizi dan Tata Boga di Rumah Sakit Ibu dan

    Anak Hermina Bekasi.

    4.3.1 Visi, Misi dan Tujuan Urusan Gizi dan Tata Boga di Rumah Sakit Ibu dan

    Anak Hermina Bekasi.

    4.3.1.1 Visi Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi

    Pelayanan Gizi (Urusan Gizi dan Tata Boga) Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina

    Bekasi merupakan unit pelayanan profesional yang berorientasi kepada kebutuhan gizi

    pelanggan untuk menunjang tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif, aman, dan

    ekonomis.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    58/105

    58

    4.3.1.2 Misi Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi

    1. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang dapat memuaskan pelanggan dan

    menunjang aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi pasien di

    rumah sakit.

    2. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para petugas unit pelayanan gizi agar

    selalu dapat memberikan pelayanan yang profesional.

    3. Melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan gizi melalui pengawasan dan

    evaluasi secara berkesinambungan.

    4.

    Memberikan pelayanan makanan atau nutrisi di RSIA Hermina Bekasi setaraf

    dengan mutu hotel dan restauran.

    4.3.1.3 Tujuan Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi

    1. Terciptanya pelayanan gizi pelanggan sesuai dengan kebutuhannya.

    2. Terselenggaranya pengkajian diettetik dan pola makan berdasarkan anamnesa diet

    dan pola makan.

    3. Terciptanya profesionalisme dalam mengelola pelayanan gizi Rumah Sakit yang

    bersih, sehat dan sesuai dengan ketentuan standar pelayanan gizi.

    4. Terlaksananya pemilihan, pembelian, dan pengelolaan bahan makanan yang tepat,

    akurat dan bermutu

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    59/105

    59

    4.3.1.4 Struktur Organisasi Pelayanan Gizi/Urusan Gizi dan Tata Boga

    Bagan 4.1 Struktur Organisasi Pelayanan Gizi (Urusan Gizi dan Tata Boga ) RSIA

    Hermina Bekasi Tahun 2009

    ;

    Sumber : Ahli Gizi Urusan Gizi dan Tata Boga

    Penanggung Jawab

    Pengolahan Makanan

    Pak Heru

    Penanggung Jawab

    Pengadaan dan Penyimpanan

    Parmini

    Juru Masak

    Petugas Penyajian

    & Pendistribusian

    Wakil Direktur Utama

    Nursyamsi Syamsiwan, S.Si, T,

    MARS

    Manajer Rumah Tangga

    Ir. Gita Kristianto

    Direktur

    Drg. Susi Setiawaty, MARS

    Kepala Urusan Gizi & Tata Boga

    Rini, K, SE

    Konsultan -

    Pelayanan Medik- Keperawatan

    - Personalia

    -

    Keuangan

    Penanggung Jawab Penyajian

    dan Pendistribusian (Sugiharti)

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    60/105

    60

    Berdasarkan bagan 4.1, Urusan Pelayanan Gizi (Urusan Gizi dan Tata Boga)

    berada dibawah pengawasan administrasi rumah tangga yang dipimpin oleh penanggung

    jawab administrasi rumah tangga yang membawahi kepala urusan gizi dan dipimpin oleh

    penanggung jawab, urusan gizi membawahi penanggung jawab pengolahan makanan

    yang membawahi juru masak, penanggung jawab penyajian dan pendistribusian yang

    membawahi petugas penyajian dan pendistribusian, dan penanggung jawab pengadaan

    dan penyimpanan bahan makanan.

    4.3.2 Sarana Fisik dan Prasarana

    Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina berlokasi di lantai 5 (lima),

    berhadapan dengan toilet dan ruang rapat 1, disamping sebelah kanan ruang panel dan

    gudang farmasi dan disamping sebelah kiri ruang makan untuk karyawan, adapun lokasi

    tersebut tidak mudah dicapai kendaraan dari luar. Akan tetapi lokasi tersebut mudah

    dicapai dari semua ruang perawatan, yaitu dengan adanya lift untuk memudahkan

    pendistribusian makanan untuk pasien.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    61/105

    61

    Gambar 4.1 Denah Lantai 5 (Lokasi Urusan Gizi dan Tata Boga)

    Sumber : Bagian Rumga (Rumah Tangga) RSIA Hermina Bekasi

    Ket : 501 Ruang Asrama 518 Ruang Administrasi Umum & Stap Diklat

    502 Ruang Asrama Tamu 519 Ruang Perpustakaan

    503 Ruang Asrama 520 Ruang Konsuling

    504 Ruang Cuci & Jemur 521 Ruang Koperasi

    505 Ruang Asrama 522 Ruang Diklat

    506 Ruang Jahit & Linen 524 Ruang Administrasi

    507 Ruang Ganti 560 Ruang Rapat (MM)

    508 Ruang Setrika 562 Ruang Rapat II

    510 RuangLaundry 564 Ruang Gudang Al-kes

    516 Ruang Gas Elpiji 566 Ruang Gudang Al-um

    517 Ruang Kelas Diklat 568 Ruang Teknik

    570 Ruang Rumga 553 Ruang Makan Karyawan

    555 RuangPentry 557 Ruang Snack

    559 Ruang Dapur 563 Ruang Gudang Kebersihan

    561 Ruang Alat 565 Ruang Farmasi

    567 Ruang Marketing 569 Ruang Gudang Umum.

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    62/105

    62

    Gambar 4.2 Denah Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi

    Sumber: diperoleh dari Ahli Gizi Urusan Gizi dan Tata Boga

    Dari gambar 4.2, Urusan Gizi dan Tata Boga merupakan dapur besar yang

    memiliki 7 (tujuh) ruangan yang terdiri dari ruang dapur untuk pengolahan dan

    persiapan bahan makanan untuk pasien dan karyawan, ruang snack (pastry) untuk

    pembuatan makanan selingan pasien dan karyawan, ruang pantry untuk penyajian

    makanan pasien dan karyawan,ruang cuci alat untuk mencuci peralatan masak dan juga

    digunakan untuk mencuci sayuran dan ikan untuk karyawan, selain itu ruang tersebut

    juga merupakan tempat penerimaan bahan makanan segar/basah, ruang administrasi

    dapur untuk penerimaan bahan makanan kering dari rekanan, ruang penyimpanan bahan

    makanan kering dan ruang bahan makanan basah atau segar.

    Selain itu, Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina juga memiliki bangunan

    yang kuat, dindingnya dapat memantulakan cahaya dan lantainya terbuat dari keramik

    sehingga mudah untuk dibersihkan, langit-langit tidak mengalami kebocoran dan

    dilengkapi dengan 3 cerobong asap akan tetapi 2 cerobong asap tidak berfungsi dan

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    63/105

    63

    hanya 1 yang berfungsi, penerangannya cukup baik yang diperoleh dari listrik dan sinar

    matahari karena berada di lantai 5 dan ventilasi yang cukup baik diruanganpantrydan

    snack, akan tetapi diruangan pengolahan bahan makanan ventilasinya kurang cukup

    baik.

    Untuk melengkapi, mengganti, dan menambah jumlah peralatan yang dimiliki,

    setiap satu tahun sekali Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina melakukan

    pembelian peralatan. Adapun peralatan yang dimiliki Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA

    Hermina berdasarkan proses penyelenggaraan makanan antara lain:

    1.

    Penerimaan dan penyimpanan : timbangan 50 kg,freezerdan chiller, lemari es dan

    rak bahan makanan.

    2. Persiapan dan pemasakan : talenan, bak cuci, mixer, blender, penggorengan, pisau,

    baskom, wajan, saringan, panci, nampan, tempat untuk mengukus, tempat untuk

    presto dll.

    3. Pencucian dan penyimpanan peralatan masak dan makan: tempat sampah, plastik

    sampah, bak cuci, rak peralatan.

    4. Pendistribusian: 3 trolleypenghangat, 1 trolleybesar tanpa penghangat dan 3 buah

    trolleykecil.

    5. Ruang administrasi (gudang): meja, kursi, alat tulis, computer, Air Conditioner

    (AC), laci (excel),printer, papan tulis dan kaca/cermin.

    Berdasarkan hasil observasi, Urusan Gizi dan Tata Boga RSIA Hermina Bekasi

    berlokasi di lantai 5 (lima) dan apabila dibandingkan dengan teori DepKes (2003, 2006),

    Urusan Gizi dan Tata Boga dinilai cukup memenuhi syarat dari letak penyelenggaraan

    makanan karena mudah dicapai dari semua ruang perawatan dengan adanya lift untuk

  • 7/25/2019 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK.pdf

    64/105

    64

    memudahkan dalam proses pendistribusian makanan kepada pasien, tidak mengganggu

    ruangan yang lain pada saat pengolahan, jauh dari pembuangan sampah. Dan untuk

    penerimaan barang letak penyelenggaraan makanan cukup memenuhi syarat karena

    dengan tersedianya l