gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita...

57
0 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG IMPETIGO DI LINGKUNGAN XIII KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ESTI MULIA NINGSIH 0114421040011 AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN 2013

Upload: dohuong

Post on 13-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

0

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG IMPETIGO DI LINGKUNGAN XIII

KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ESTI MULIA NINGSIH 0114421040011

AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000

MEDAN

2013

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

i

Nama : Esti Mulia Ningsih

Nirm : 0114421040011

GAMBAR4AN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG IMPETIGO DI LINGKUNGAN XIII, KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II, KECAMATAN MEDAN DENAI

TAHUN 2013

ABSTRAK

Impetigo adalah infeksi superpisial pada kulit disebabkan oleh bakteri, sangat menular,sering di temukan pada anak-anak pra-sekolah dan usia sekolah, secara klinis dikenal 2 bentuk impetigo adalah impetigo bulosa dan impetigo non bulosa, impetigo non- bulosa lebih di temukan meliputi kira – kira 70 % dari semua kasus impetigo. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang impetigo di Lingkungan XIII, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita 150 orang. Dengan sampel sebanyak 60 orang diambil dengan teknik simpel random sampling (acak sederhana).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang impetigo terbanyak berpengetahuan cukup 30 orang (50 %). Umur 26-30 tahun sebanyak 23 orang (38,33 %) dengan pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (47,82 %). Pendidikan SMA sebanyak 37 orang (61,67 %) dengan berpengetahuan baik sebanyak 19 orang (51,36% ). Ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 55 orang (91,67 %) dengan pengetahuan cukup sebanyak 27 orang (49,1 %). Multipara sebanyak 28 orang (46,67 %) dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (46,43 %). Memperoleh informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 35 orang (58,33 %) dengan pengetahuan cukup sebanyak 17 orang (48,58 %). Diharapkan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita agar lebih peduli dan aktif untuk meningkatkan pengetahuan tentang impetigo untuk membekali kesehatan yang akan datang.

Kata Kunci : Impetigo, Pengetahuan, Ibu yang Mempunyai Balita

Dafttar Pustaka : 19 Buku (2003-2012)

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan Kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Nikmat kesehatan maupun keselamatan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI) ini. Penelitian ini bertujuan

untuk melengkapi tugas dalam memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

program pendidikan Ahli Madya Kebidanan (Am.Keb) di Akademi Kebidanan

NusantaRA 2000 Medan

Adapun judul penelitian ini adalah “Gambaran Pengetahuan Ibu Yang

Mempunyai Balita Tentang Impetigo Di Linkungan XIII, Kelurahan Tegal Sari

Mandala II, Kecamatan Medan Denai Tahun 2013”, peneliti menyadari masih

banyak keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam penulisan karya tulis ilmiah ini,

namun karena berbekal keyakinan dan usaha yang disertai bantuan, bimbingan moril

dan material dari pembimbing, keluarga, sahabat dan dari pihak lain, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini

peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak H. Ir. Uchwatul Achyar, MM, selaku Ketua Pembina Yayasan Nusantara

duaribu Medan

2. Bapak Mhd. Angky Maulia, SE, selaku Ketua Yayasan Nusantara duaribu Medan

3. Ibu Dra. Kasminah, M.Kes selaku Direktris Akademi Kebidanan Nusantara 2000

Medan dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

iii

untuk memberikan bimbingan nasehat dan petunjuk yang berguna bagi peneliti

dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Ibu dr. Fazidah Aguslina S, M.Kes selaku penguji I dan kepada Bapak David

Siagian SKM, M.Kes selaku penguji II yang telah menjadi penguji dan

membimbing peneliti akhirnya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Bapak/ Ibu Dosen Pengajar Program Diploma III dan Ibu Asrama di Akademi

Kebidanan Nusantara 2000 Medan yang telah banyak membimbing dan

membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti sehingga menjadi mahasiswi

Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

6. Bapak Ahmad Romi Lubis Selaku Kepala Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari

Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

7. Teristimewa kepada Ayahanda tersayang Mindar Muli dan Ibunda tercinta Ngatini

yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidik peneliti, serta memberikan

dukungan moril maupun material dalam pendidikan, dan terima kasih kasih

kepada kakakku tersayang Eli Syahpitri dan adikku tersayang Amanda Chairani

dan Fajar Ramadahan dan juga seluruh keluarga yang telah memberi semangat,

dukungan serta do’a kepada peneliti hingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

8. Terima kasih kepada seluruh mahasiswi, khususnya mahasiswi angkatan X yang

selalu memberi semangat kepada peneliti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat

diselasaikan.

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

iv

Akhir kata, peneliti mohon maaf kepada Allah SWT, semoga seluruh pihak

yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada peneliti mendapat

imbalan dari Allah SWT dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua, Amin.

Medan, 25 Juli 2013

(ESTI MULIA NINGSIH)

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

v

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .............................................................................................. v DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 4 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6 2.1 Pengetahuan (Knowledge) ............................................................ 6 2.1.1 Pengetahuan .................................................................. 6 2.1.2 Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif ..... 6 2.2 Balita ........................................................................................ 8 2.2.1 Defenisi ......................................................................... 8 2.3 Impetigo ....................................................................................... 9 2.3.1 Defenisi ........................................................................ 9 2.3.2 Penyebab Impetigo ...................................................... 10 2.3.3 Faktor Prediposisi ....................................................... 10 2.3.4 Gejala Penyakit Impetigo ............................................ 11 2.3.5 Diagnosis ..................................................................... 11 2.3.5 Diagnosis Banding ....................................................... 12 2.3.7 Komplikasi ................................................................... 12

2.3.8 Pencegahan ................................................................... 12 2.3.9 Pengobatan .................................................................... 13

2.4 Karakterristik yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil ..... 14 2.4.1 Umur ............................................................................. 14 2.4.2 Pendidikan ..................................................................... 14 2.4.3 Pekerjaan ...................................................................... 15 2.4.4 Paritas ........................................................................... 15 2.4.5 Sumber Informasi ......................................................... 15

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

vi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 16 3.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 16 3.2 Defenisi Operasional ..................................................................... 16 3.2.1 Pengetahuan .................................................................. 16 3.2.2 Umur ............................................................................. 17 3.2.3 Pendidikan .................................................................... 17 3.2.4 Pekerjaan ...................................................................... 17 3.2.5 Paritas............................................................................. 18 3.2.6 Sumber Informasi ......................................................... 18 3.3 Jenis Penelitian .............................................................................. 18 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 19 3.4.1 Lokasi Penelitian .......................................................... 19 3.4.2 Waktu Penelitian .......................................................... 19 3.5 Populasi dan Sampel ..................................................................... 19 3.5.1 Populasi ........................................................................ 19 3.5.2 Sampel .......................................................................... 19 3.6 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 21 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................... 21 3.6.2 Aspek Pengukuran Pengetahuan ................................. 21 3.7 Teknik Pengolahan Data ............................................................... 22 3.7.1 Pengolahan Data .......................................................... 22 3.7.2 Analisa Data ................................................................. 23 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 24 4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 24 4.1.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita

Tentang Impetigo........................................................ 24 4.1.2 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Umur Tentang Impetigo ............................................ 24 4.1.3 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan

Pendidikan Tantang Impetigo ................................... 25 4.1.4 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan

Pekerjaan Tentang Impetigo ...................................... 25 4.1.5 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Paritas Tentang Impetigo ......................................... 26 4.1.6 Distribusi Ibu Yamg Mempunyai Balita Berdasarkan

Sumber Informasi Tentang Impetigo ........................ 26 4.1.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita

Berdasarkan Umur Tentang Impetigo ....................... 27 4.1.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita

Berdasarkan Pendidikan Tentang Impetigo .............. 28

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

vii

4.1.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Pekerjaan Tentang Impetigo ................ 29

4.1.12 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Paritas Tentang Impetigo .................... 30

4.1.13 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Impetigo... 31

4.2 Pembahasan ................................................................................... 32 4.2.1 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Umur ..................................... 32 4.2.2 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetig Berdasarkan Pendidikan .............................. 34 4.2.3 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang ImpetigoBerdasarkan Pekerjaan ............................... 36 4.2.4 Pengetahuan Ibu Yang Mempinyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas ................................... 38 4.2.5 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Sumber Informasi ................. 40 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 42 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 42 5.2 Saran ............................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 ............................................................... 24 Tabel 4.2 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Umur Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai 2013 ............................................................. 24 Tabel 4.3 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pendidikan Di Link. XIII, Kel.Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 ................................................. 25 Tabel 4.4 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pekerjaan Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 ................................................. 26 Tabel 4.5 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 ................................................. 26 Tabel 4.6 Distribusi Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Sumber Informasi Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 .................................. 27 Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Umur Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 .................................. 27 Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pendidikan Di Link, XIII, Kel.Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 .................................. 28 Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pekerjaan Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013 .................................. 29 Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan DenaiTahun 2013 ................................... 30 Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetig Berdasarkan Sumber Informasi Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013................ 31

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

ix

DAFTAR DIAGRAM Gambar 4.1 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo

BerdasarkanUmur Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan DenaiTahun 2013................................................................. 32

Gambar 4.2 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pendidikan Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013......................................................... 34 Gambar 4.3 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pekerjaan Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013......................................................... 36 Gambar 4.4 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas Di Link.XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II,Kec. Medan Denai Tahun 2013........................................................ ......... 38 Gambar 4.5 Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Sumber Informasi Di Link. XIII, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai Tahun 2013..................................... 40

Halaman

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiaran 2 : Lembar Jawaban Kuesioner

Lampiran 3 : Master Data Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang

Impetigo Tahun 2013

Lampiran 4 : Surat Survei Pendahuluan dari Akademi Kebidanan Nusantara 2000

Medan

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Akademi Kebidanan Nusantara 2000

Medan

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian dari Pemerintahan Kota Medan Badan

Penelitian Dan Pengembangan

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian dari Kecamatan Medan Denai

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Lampiran 9 : Surat Selesai Penelitian dari Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Impetigo adalah infeksi superfisial pada kulit di sebabkan oleh bakteri,

sangat menular, sering ditemukan pada anak-anak usia pra-sekolah dan usia

sekolah. secara klinis dikenal dua bentuk impetigo : non-bullosa dan bullosa.

Bentuk non-bullosa lebih sering ditemukan, sekitar 70% kasus. ( Boediardja dkk ,

2009). Infeksi kulit superfisial menular. Ada 2 bentuk : Impetigo bulosa (30%

kasus) : bentuk lepuh, mengenai neonatus dan anak yang lebih tua. Impetigo

nonbulosa (70% kasus) : bentuk krusta, mengenai anak umur 2-5 tahun. (Wahab,

2008).

Insiden impetigo ini terjadi hampir di seluruh dunia dan pada umumnya

menyebar melalui kontak lansung. Paling sering menyerang anak-anak usia 2 – 5

tahun, namun tidak menutup kemungkinan untuk semua umur, frekuensi laki-laki

dan wanita sama. Sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa insiden

tahunan dari impetigo adalah 2,8 % terjadi pada anak-anak usia dibawah 4 tahun

dan 1.6 % pada anak-anak usia 5 sampai 15 tahun. Impetigo nonbullous atau

impetigo krustosa meliputi kira-kira 70 % dari semua kasus impetigo.

Kebanyakan kasus ditemukan didaerah tropis atau beriklim panas serta pada

negara-negara yang berkembang dengan tingkat ekonomi masyarakatnya masih

tergolong lemah dan miskin. Sebuah penelitian di Jepang menyatakan

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

2

peningkatan insiden impetigo disebabkan oleh kuman Streptococcus grup A

sebesar 71% dari kasus, dan 72% dari kasus tersebut ditemukan pula

Staphylococcus aureus pada isolasi kuman. (Judarwanto, 2012 )

Di Indonesia penyakit kulit menempati urutan ke-3 setelah infeksi saluran

napas dan diare. Dari data jumlah kunjungan pasien ke poliklinik Divisi

Dermatologi Ilmu Kesehatan Kulit dan kelamin (IKKK) Fakultas kedokteran

Universitas Indonesia / RS Dr Cipto Mangunkusomo (FKUI/RSCM) selama

tahun 2001 menunjukan pasien pioderma anak sebesar 362 kasus (18,53%) dari

2190 kunjungan baru. Penyakit ini menempati urutan ke-2 setelah dermatitis

atopik. Sedangkan tahun 2002 terbanyak 328 kasus (16,72%) dari 1962

kunjungan baru. Pioderma primer terbanyak secara berturut-turut adalah

furunkulosis (19,32%), impetigo krustosa (15,0%), impetigo vesikobulosa

(14,02%), dan ektima (11,59%). Infeksi sekunder terbanyak dijumpai pada skabies

dan dermatitis atopik. (Heragandi, 2004)

Dari data 8 rumah sakit di 6 kota besar di Indonesia pada tahun 2001

didapatkan 13,86% dari 8919 kunjungan baru pasien kulit anak adalah pioderma.

Yang terbanyak adalah furunkulosis (26,35%), diikuti impetigo vesikobulosa

(23,76%), dan impetigo krustosa (22,79%). 5 pioderma adalah infeksi kulit

(epidermis, dermis) dan subkutan yang disebabkan oleh kuman stafilakokus dan

streptokokus atau oleh keduanya. Menurut beberapa kepustakaan bentuk PS

(pioderma superfisialis) yang sering dijumpai adalah impetigo, sedangkan di

Divisi Dermatologi anak Depertemen IKKK FKUI/RSCM penyakit ini

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

3

menempati urutan kedua setelah furunkulosis, impetigo terutama disebabkan oleh

staphylococcus aureus (S. aureus) dan kadang oleh streptococcus pyogenes grup

A (S. pyogenes). (Heragandi, 2004)

Hygiene perorangan dan lingkungan berhubungan dengan pioderma. Hasil

ini sejalan dengan Saad dan Sugastiasti (2008) yang melaporkan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara hygiene perorangan dengan angka kejadian

infeksi kulit, dengan sampel sebanyak 100 orang. Kelompok pioderma di RSI

Sultan Agung, Semarang pada pioderma Agustus-Desember 2010 yang terbanyak

adalah pioderma jenis karbunkel sebanyak 16 orang (53,3%), impetigo 5 orang

(16,7%), folikulitis 5 orang (16,7%), dan pada furunkel 4 orang (13,3%),

sedangkan pioderma jenis ektima dan erisipelas tidak ditemukan (Sutisna, 2010)

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada tanggal 12 juni 2013

peneliti melihat bahwa rumah penduduk di lingkungan sangat rapat sehingga

peneliti menyimpulkan bahwa lingkungan ini cocok untuk menjadi lokasi

penelitian tentang impetigo, karena salah satu faktor utama penyebab penyakit

impetigo adalah kepadatan penduduk.

Alasan peneliti mengambil judul tentang gambaran pengetahuan ibu yang

memiliki balita tentang impetigo di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari

Mandalah II Kecamatan Medan Denai, ialah dari peneliti ingin mengetahui sejauh

mana tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang impetigo di

Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai.

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

4

1.2 Perumusan Masalah

Belum diketahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang

impetigo di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan

Denai Tahun 2013.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang impetigo di lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan

Medan Denai Tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang impetigo berdasarkan umur di lingkungan XIII Kelurahan Tegal

Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang impetigo berdasarkan pendidikan di lingkungan XIII Kelurahan

Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang impetigo berdasarkan pekerjaan di lingkungan XIII Kelurahan

Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

5

4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang impetigo berdasarkan paritas di lingkungan XIII Kelurahan Tegal

Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang impetigo berdasarkan sumber informasi di lingkungan XIII

Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai bahan informasi dan

masukan bagi ibu-ibu dalam meningkatkan pengetahuan tentang impetigo

di lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai

Tahun 2013.

1.4.2 Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswi Akademi Kebidanan Nusantara

2000 Medan

1.4.3 Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan yang didapat selama perkulihan di

Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

M

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tahu “tahu”, ini setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indra manusia yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2011).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif

Tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang

tercakup dalam domain. Kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

a. Tahu (know)

Di artikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali, sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang di pelajari atau

rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah

b. Memahami (comprehensip).

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar.

6

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

7

c. Aplikasi (Aplication).

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah ada di pelajari pada suatu kondisi (yang sebenarnya). Aplikasi di sini

di artikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukuman-hukuman, rumus,

prinsip, dan sebagainya dalam kontak atau situasi yang lain.

d. Analisa (Analysis).

Analisa adalah suatu komponen untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis

ini dapat di lihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan, membedakan, mengelompokkan data sebagainya.

e. Sintesis (synthesis).

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghiburkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyesuaikan dan lain

sebaginya terhadap suatu teori atau rumus-rumus yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilain-penilaian ini di

dasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri, atau yang

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

8

menggunakan kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-

kriteria yang ada.

2.2 Balita

2.2.1 Defenisi

Balita atau dikenal juga anak prasekolah adalah anak yang berusia

antara 1-5 tahun, sedangkan usia sekolah adalah anak yang berusia 6-12

tahun. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak dengan

kecepatan pertumbuhan sehebat yang terjadi sebelumnya pada masa bayi atau

pada masa remaja nantinya, rata-rata pertumbuhan tiap tahun seorang anak

pada usia sekolah adalah berkisar 3-5 tahun. Anak-anak pada periode usia ini

tetap mempunyai masa pertumbuhan yang lebih lambat, masukan dan nafsu

makan seorang anak juga akan berkurang. Adanya pariasi dalam hal nafsu

makan dan asupan makanan pada anak usia sekolah harus dipahami oleh para

orang tua agar dapat memberikan respon yang baik terhadap setiap kondisi

yang terjadi pada anak (Sulistyoningsih, 2011).

Masa prasekolah adalah suatu periode waktu sebelum anak mulai

mendapatkan pendidikan formal kurang lebih sekitar usia 3-5 tahun, masa

pertumbuhan untuk anak di atas usia 1 tahun dibagi menjadi 2 tahapan yaitu

masa Todder dan masa prasekolah. Periode umur untuk tahapan ini adalah 1-5

tahun. (Badriah, 2011)

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

9

2.3 Impetigo

2.3.1 Defenisi

Impetigo adalah infeksi kulit karena bakteri yang menular, yang sering

muncul sekitar hidung, mulut, dan telinga. Paling sering, disebabkan oleh

streptokokus, yang juga menyebabkan streptokokus tenggorokan dan demam

scarlet, maupun stafilokokus atau bakteri staph. (Shelov, 2005)

Menurut Timmreck (2005) masa inkubasi penyakit impetigo berkisar

4–10 hari atau lebih lama. Penyakit ini umumnya di derita oleh anak–anak.

Impetigo ini biasanya muncul pada daerah di sekitar hidung dan mulut si

kecil. Pada cuaca panas, infeksi ini akan menyebar lebih cepat dibandingkan

dalam kondisi normal. (Novaria, A. I. Dan Triton P. B, 2008)

Bulosa adalah Toksin epidermolitik diduga mengganggu perlekatan sel

epidermis dan memungkinkan S aureus menginvasi kulit yang intak. Dan

nonbulosa adalah organisme secara langsung menembus epidermis secara

superfisial. Pembuluh darah dermis berdilatasi dan dermis atas terisi oleh

polimorf yang bermigrasi. Kumpulan pustul terbentuk didalam stratum

korneum : pustul ini pecah dengan cepat. (Wahab, 2008).

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

10

2.3.2 Penyebab Impetigo

Penyebab impetigo menurut Boediardjo, (2009). Impetigo adalah

penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri. Secara klinis dikenal dua bentuk

impetigo, impetigo non-bulosa terutama disebabkan oleh S. aureus, tetapi

dapat juga disebabkan oleh S. pyogenesis. Impetigo bulosa sering terjadi pada

bayi baru lahir, meski pun dapat terjadi pada semua umur. Tipe neonatal

sangat menular. Penyebab yang sering adalah S. aureus galur koagulase

positif yang menghasilkan toksin.

Penyebab impetigo menurut Djuanda A, (2007). Impetigo krustosa

biasanya disebabkan oleh Streptococcus B Hemolyticus (bakteri), Impetigo

bulosa biasanya disebabkan oleh Streptococcus aureus (bakteri)

2.3.3 Faktor Prediposisi

Faktor Prediposisi Impetigo antara lain

- Kepadatan penduduk

- Hygiene buruk

- Kondisi iklim panas

- Gigitan serangga

- Infeksi virus, jamur, atau parasit yang mendahului. (Boediardja, dkk.

2009).

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

11

2.3.4 Gejala Penyakit Impetigo

Impetigo pada balita dapat dikenal sebagai berikut

- Pada tahap awal, bintik merah mulai berisi cairan warna kuning dan

lengket yang dikeluarkan oleh kulit.

- Cairan tersebut selanjutnya mengering, membentuk kerak kulit berwarna

madu. ( Novaria A I, Triton P B, 2008 ).

2.3.5 Diagnosis

- Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis dari lesi.

Kultur dilakukan bila terdapat kegagalan pengobatan dengan terapi standar.

Biopsy jarang dilakukan. Biasanya diagnosa dari impetigo dapat dilakukan

tanpa adanya tes laboraturium. Namun demikian, apabila diagnosis tersebut

masih dipertanyakan, tes mikrobiologi pasti akan sangat menolong.

- Laboraturium rutin pada pemeriksaan darah rutin, lekositosit ringan hanya

ditemukan pada 50% kasus pasien dengan impetigo. Pemeriksaan urinalisis

perlu dilakukan untuk mengetahui apakah telah terjadi glomerulonefritis

akut pasca streptococcus (GNAPS), yang ditandai dengan hematuria dan

proteinuria.

- Pemeriksaan imunologis pada impetigo yang disebabkan oleh streptokokus

dapat ditemukan peningkatan kadar anti deoksiribonuklease (anti DNAse)

B antibody.

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

12

- Pemeriksaan mikrobiologis eksudat yang diambil dibagian bawah krusta

dan cairan yang berasal dari bulla dapat diklutur dan dilakukan tes

sensititas. Hasil kultur bisa mempeliharakan S. Pyogenes, S. Aureus atau

keduanya. Tes sensitivitas antibiotik dilakukan untuk mengisolasi metisilin

resister. S. Aureus (MRSA) serta membantu dalam pemberian antibiotik

yang sesuai. ( Judarwanto, 2012 )

2.3.6 Diagnosis Banding

a. Varisela

b. Ektima

c. Sifilis stadium II (Soetomo, 2008)

2.3.7 Komplikasi

Glomerulonefritis pascatreptokokus akut (peradangan nefron ginjal)

dapat terjadi akibat pengendapan kompleks antibiotik antigen di ginjal dan

infeksi meluas dapat terjadi pada bayi. (Corwin, 2009)

2.3.8 Pencegahan

Bakteri yang menyebabkan impetigo berkembang pada luka di kulit

yang terbuka, jadi cara terbaik untuk mencegah lesi ini adalah menjaga kuku

anak anda pendek dan bersih, dan mengajarkan agar dia tidak menggaruk

iritasi kulit yang kecil. Jika anak memiliki luka garukan, bersihkan dengan

sabun dan air, dan oleskan krim atau salap antibiotik. Juga berhati-hatilah

untuk tidak menggunakan pakaian atau handuk yang telah digunakan oleh

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

13

orang lain yang memiliki infeksi kulit aktif. Jika impetigo disebabkan karena

bakteri streptokokus, suatu komplikasi yang jarang namun serius, yang

disebut glomerulonefritis dapat terjadi. Penyakit ini menyebabkan peradangan

pada ginjal, adanya darah dan protein dalam air kemih, dan kadang-kadang

tekanan darah yang tinggi (Shelov, 2005).

2.3.9 Pengobatan

Sebelum anak dibawah kedokter, bersihkan ruam tersebut dengan

sabun dan air. Anda dapat menggunakan sabun obat yang lembut, namun

jangan percaya dengan obat-obatan yang dijual bebas tanpa konsultasi dengan

dokter anak anda. Impetigo perlu diobati dengan antibiotik, namun dokter

anak mungkin ingin menentukan bakteri mana yang menyebabkan lesi

tersebut terlebih dahulu, dengan tujuan untuk mengetahui obat spesifik yang

perlu diresepkan. Untuk mengedentifikasi bakteri tersebut dokter akan

memecahkan lepuh atau mengangkat keropeng, dan mengambil sampel materi

di baliknya. Jika hasil pemeriksaan menunjukan penyebabnya bakteri

streptokokus, beberapa bentuk penesilin mungkin akan diresepkan, namun

jika lesi tersebut karena infeksi stafilakokus, antibiotik yang berbeda akan

diresepkan. Pada kedua kasus tersebut, pastikan anak anda memakan obatnya

selama jangka waktu yang telah ditetapkan. Bila tidak impetigo akan muncul

kembali. Satu hal penting yang perlu diingat, impetigo menular sampai lesinya

bersih, atau sampai, setidaknya antibiotik telah diminum selama dua hari dan

ada bukti perbaikan. Jadi anak anda sebaiknya menghindari kontak dengan

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

14

anak lain selama masa ini, dan anda sebaiknya tidak menyentuh ruam

tersebut. Jika anda atau anggota keluarga lainnya berkontak dengannya, cuci

daerah yang terkena dengan sabun atau air. Juga dipisahkan pakaian dan

handuk anak yang terinfeksi dari milik anggota keluarga lain. (Shelov,2005)

2.4 Karakteristik Ibu

2.4. 1 Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari ulang tahunnya

yang terakhir (Zaluchu, 2006). Umur sangat erat hubunganya dengan tingkat

pengetahuan seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang

semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat ( Notoatmodjo,

2003).

2.4.2 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan

itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang

lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang, pada diri individu, kelompok atau

masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai

makhluk sosial dalam kehidupanya dalam mencapai nilai-nilai hidup dalam

masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan

(lebih dewasa, lebih pandai, lebih tahu, dan sebagainya). (Notoatmodjo, 2011)

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

15

2.4.3 Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas seseorang untuk

memperoleh penghasilan, guna untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari

dimana pekerjaan tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-

hari dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan yang didapat melalui pengalaman pribadi maupun orang

lain (Notoatmodjo, 2011)

2.4.4 Paritas

Paritas adalah kelahiran hidup yang pernah dialami seorang wanita.

Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut maternal.

Paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih

tinggi paritas lebih tinggi kematian maternal. Paritas lebih dari 3 dapat

dikuranggi atau dicegah dengan keluarga berencana (Sarwono, 2005)

2.4.5 Sumber Informasi

Saluran atau media adalah alat atau saran yang digunakan oleh

komunikasih dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan.

Umumnya informasi didapat dari media masa (tv, radio, internet, tenaga,

kesehatan, majalah, keluarga/teman, dll) (Notoatmodjo, 2003)

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan ibu yang mempunyai balita dalam

menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh peneliti yang berupa kuesioner

yang di kategori menjadi:

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

Karakteristik Ibu :

1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Paritas 5. Sumber Informasi

Pengetahuan Ibu Yang

Mempunyai Balita Tentang

Impetigo

16

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

17

3.2.2 Umur

Umur adalah lamanya usia ibu yang di hitung dari tahun lahirnya

sampai dengan ulang tahun yang terakhir yang dinyatakan dalam tahun yang

di kategorikan menjadi :

1. 20-25 tahun

2. 26-30 tahun

3. 31-35 tahun

4. 36-43 tahun

3.2.3 Pendidikan

Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah di

selesaikan oleh ibu yang di kategorikan menjadi :

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Perguruan Tinggi / Akademi

3.2.4 Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas ibu yang di lakukan sehari-hari yang di

kerjakan secara rutinitas yang di kategorikan menjadi:

1. Ibu Rumah Tangga

2. Wiraswasta

3. Pegawai Swasta

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

18

4. Pegawai Negri Sipil (PNS)

3.2.5 Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu yang di

katagorikan menjadi :

1. Primipara

2. Scundipara

3. Multipara

4. Grandemultipara

3.2.6 Sumber Informasi

Sumber informasi adalah dari mana ibu memperoleh sumber informasi

tentang impetigo pada balita yang di kategorikan menjadi:

1. Keluarga/Teman

2. Tenaga kesehatan

3. Media cetak

4. Media elektronik : radio,tv,internet. (Notoatmodjo, 2011).

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

Dengan Cross sectional yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu

yang mempunyai balita tentang impetigo Di Lingkungan XIII Mandala II

Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013.

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

19

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal

Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai dengan alasan yaitu belum pernah

di lakukan penelitian sebelumnya tentang impetigo.

3.4.2 Waktu Peneliti

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6-12 Juli 2013

3.5 Populasi Dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai

balita di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan

Denai Tahun 2013 sebanyak 150 data.

3.5.2 Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang

mempunyai balita di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Kecamatan

Medan Denai Tahun 2013, sebanyak 60 ibu yang mempunyai balita. Cara

mengambil sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

simple random sampling (acak sederhana) yaitu dengan menetapkan sampel

berdasarkan data yang sesuai dengan maksud dan kapasitas yang diinginkan

peneliti.

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

20

Berdasarkan penghitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

푛 =푁

1 + 푁(푑 )

Keterangan : n = Besar sample

N = Besar populasi

D = Tingkat Kepercayaan

Maka

푛 =150

1 + 150(0, 1 )

푛 =1502,5

푛 = 60 data

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan data primer

yaitu dengan menggunakan alat ukur berupa kuisioner yang di susun oleh

peneliti berdasarkan teoritisnya. Peneliti memberikan penjelasan singkat

terlebih dahulu kepada responden tentang tujuan penelitian. Untuk mengisi

kuesioner, peneliti mendatangi ibu-ibu yang tinggal Di Lingkungan XIII

Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

menjadi sampel.

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

21

3.6.2 Aspek Pengukuran Pengetahuan

Aspek pengukuran di lakukan dengan memberikan pertanyaan

sejumlah 20 buah. Masing-masing pertanyaan akan diberi skor sebagai

berikut :

1. Jawaban yang benar di beri skor nilai ( 1 )

2. Jawaban yang salah di beri skor nilai ( 0 )

Total nilai tertinggi untuk pengetahuan adalah 20 x 1 = 20 Dengan demikian

pengetahuan responden dapat di ukur dengan menggunakan rumus :

푆 = x 100%

Keterangan

S : Skor

X : Jawaban

R : Jumlah nilai maksimum ( 20 soal ) ( Notoatmodjo 2011 ).

Setelah selesai semua data yang di olah kemudian di masukkan ke

dalam kategori pengetahuan kemudian di masukkan kategori standart

absolute sebagai berikut.

1. Pengetahuan baik, apabila jawaban benar 16-20 ( 76-100 % )

2. Pengetahuan cukup, apabila jawaban benar 12-15 ( 56-75 % )

3. Pengetahuan kurang,apabila jawabanbenar 0-11 ( 0-55% )

(Nursalam, 2008).

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

22

3.7 Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul di olah melalui langkah-langkah sebagi berikut :

1. Editing

Memeriksa data satu persatu dari hasil jawaban responden yang telah

dikumpulkan melalui koesioner. Dalam penelitian ini data yang terkumpul

dengan lengkap tidak ada kesalahan atau kekurangan.

2. Coding

Setelah data diperiksa kemudian diberi kode tertentu dari setiap jawaban

responden sesuai dengan variabel yang diteliti dan pengelopokannya

untuk mempermudah dalam pengolahan data

3. Tabulating

Data diberikan kode, kemudian data dikumpulkan lalu dihitung sesuai

dengan variabel yang diteliti. Lalu dimasukkan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi.

3.8 Analisa Data

Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan melihat

presentasi data yang terkumpul dan ditampilkan dalam tabel-tabel distribusi

frekuensi. Analisis data dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian

dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

23

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempuyai Balita Tentang

Impetigo Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013.

No Pengetahuan f % 1 Baik 22 36,66 2 Cukup 30 50,0 3 Kurang 8 13,34 Jumlah 60 100

Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu yang mempunyai

balita tentang impetigo terbanyak berpengetahuan cukup 30 orang (50%),

berpengetahuan baik 22 orang (36,66%) kemudian dan berpengetahuan kurang 8

orang (13,34%).

4.1.2 Distribusi Umur Ibu Yang Mempunyai Balita

Tabel 4.2 Distribusi Umur Ibu Yang Mempunyai Balita Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Umur f % 1 20-25 14 23,33 2 26-30 23 38,33 3 31-35 16 26,67 4 36-43 7 11,67 Jumlah 60 100

23

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

24

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak berumur 26-

30 tahun sebanyak 23 orang (38,33 %), kemudian responden berumur 31-35 tahun

sebanyak 16 orang (26,67 %), kemudian berumur 20-25 tahun sebanyak 14 orang

(23,33 %). Dan responden paling sedikit adalah berumur 36-43 tahun sebanyak 7

orang (11,67 %).

4.1.3 Distribusi Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Balita

Tabel 4.3 Distribusi Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Balita Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pendidikan f % 1 SD 4 6,67 2 SMP 17 28,33 3 SMA 37 61,67 4 Perguruan Tinggi/Akademi 2 3,33 Jumlah 60 100

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak

berpendidikan SMA sebanyak 37 orang (61,67%), berpendidikan SMP sebanyak 17

orang (28,33%), berpendidikan SD sebanyak 4 orang (6,67%) dan yang paling sedikit

berpendidikan Perguruan Tinggi/Akademi sebanyak 2 orang (3,33%).

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

25

4.1.4 Distribusi Pekerjaan Ibu Yang Mempunyai Balita

Tabel 4.4 Distribusi Pekerjaan Ibu Yang Mempunyai Balita Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pekerjaan f % 1 IRT 55 91,67 2 Wiraswasta 3 5,00 3 Pegawai Swasta 1 1,67 4 PNS 1 1,66 Jumlah 60 100

Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yang

pekerjaan IRT sebanyak 55 orang (91,67%), pekerjaan wiraswasta sebanyak 3 orang

(5%), pegawai swasta sebanyak 1 orang (1,67%), dan yang paling sedikit PNS

sebanyak 1 orang (1,66 %).

4.1.5 Distribusi Paritas Ibu Yang Mempunyai Balita

Tabel 4.5 Distribusi Paritas Ibu Yang Mempunyai Balita Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Paritas f % 1 Primipara 15 25 2 Scundipara 16 26,67 3 Multipara 28 46,67 4 Grandemultipara 1 1,66 Jumlah 60 100

Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yang

berparitas multipara sebanyak 28 orang (46,67 %), scundipara sebanyak 16 orang

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

26

(26,67 %), primipara sebanyak 15 orang (25 %), dan yang paling sedikit

grandemultipara sebanyak 1 orang (1,66 %).

4.1.6 Distribusi Sumber Informasi Ibu Yang Mempunyai Balita

Tabel 4.6 Distribusi Sumber Informasi Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Sumber Informasi f % 1 Tenaga Kesehatan 35 58,33 2 Media Cetak 7 11,67 3 Media Elektronik 7 11,67 4 Keluarga/Teman 11 18,33 Jumlah 60 100

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden mendapat sumber informasi

terbanyak melalui tenaga kesehatan sebanyak 35 orang ( 58,33%), keluarga/teman

sebanyak 11 orang (18,33%), media elektronik sebanyak 7 orang (11,67%), dan yang

paling melalui media cetak sebanyak 7 orang (11,67%).

4.1.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Umur

Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Umur Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Umur Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 20-25 4 28,58 9 64,28 1 7,14 14 100 2 26-30 9 39,13 11 47,82 3 13,05 23 100 3 31-35 6 37,5 7 43,75 3 18,75 16 100 4 36-43 3 42,85 3 42,86 1 14,29 7 100

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

27

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 23 orang yang berumur 25-

30 tahun. berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (47,82%), berpengetahuan baik

sebanyak 9 orang (39,13 %), dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (13,05%).

Dari 16 orang responden berumur 31-35 tahun berpengetahuan cukup sebanyak 7

orang (43,75%) , berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (37,5%) dan berpengetahuan

kurang sebanyak 3 orang (18,75%). Dan dari 14 orang responden berumur 20-25

tahun berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (64,28 %), berpengetahuan baik

sebanyak 4 orang (28,58%), berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (7,14%). Dan

dari 7 responden berumur 35-43 berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (42,86%),

berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (42, 85%), dan perpengetahuan kurang

sebanyak 1 orang (14,29%).

4.1.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Mempunyai Balita Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.8 Distribusi Pengtahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pendidikan DI Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pendidikan Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 SD 0 0 3 75 1 25 4 100 2 SMP 1 5,89 11 64,70 5 29,41 17 100 3 SMA 19 51,36 16 43,24 2 5,40 37 100

4 Perguruan Tinggi/Akademi 2 100 0 0 0 0 2 100

Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa dari 37 orang responden berpendidikan

SMA, berpengetahuan baik sebanyak 19 orang (51,36%), berpengetahuan cukup

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

28

sebanyak 16 orang (43,24%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (5,40%).

Dari 17 orang responden berpendidikan SMP, berpengetahuan cukup sebanyak 11

orang (64,70%), berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (29,41%), berpengetahuan

baik sebanyak 1 orang (5,86 %), Dari 4 orang responden berpendidikan SD

berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (75%), berpengetahuan kurang sebanyak 1

orang (25 %), sedangkan yang berpendidikan SD tidak ada berpengetahuan baik. dari

2 orang responden berpendidikan Perguruan Tinggi/Akademi berpengetahuan baik

sebanyak 2 orang (100%).

4.1.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita tentang Impetigo Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pekerjaan Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 IRT 21 38,18 27 49,1 7 12,72 55 100 2 Wiraswasta 0 0 2 66,67 1 33,33 3 100 3 Pegawai Swasta 1 100 0 0 0 0 1 100 4 PNS 0 0 1 100 0 0 1 100

Dari tabel 4.9 di atas diketahui bahwa dari 55 orang responden bekerja

sebagai IRT berpengetahuan cukup sebanyak 27 orang (49,1%), berpengetahuan baik

sebanyak 21 orang (38,18%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang

(12,72%). Dari 3 orang responden bekerja sebagai wiraswasta, berpengetahuan

cukup sebanyak 2 orang (66,67%), berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

29

(33,33%), dan tidak ada berpengetahuan baik. Dari 1 orang responden bekerja

sebagai pegawai swasta, berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (100 %) dan tidak

ada yang berpengetahuan cukup dan kurang. Dari 1 orang responden bekerja sebagai

PNS, berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (100 %) dan tidak ada yang

berpengetahuan baik dan kurang

4.1.10 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Paritas

Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Paritas Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 Primipara 7 46,67 6 40 2 13,33 15 100 2 Scundipara 6 37,5 9 56,25 1 6,25 16 100 3 Multipara 10 35,71 13 46,43 5 17,86 28 100 4 Grandemultipara 0 0 1 100 0 0 1 100

Dari tabel 4.10 diatas diketahui bahwa dari 28 orang responden multiipara,

berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (46,43%), berpengetahuan baik sebanyak

10 orang (35,71%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (17,86 %). Dari 16

orang responden scundipara, berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (56,25%),

berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (37,5%), dan berpengetahuan kurang

sebanyak 1 orang (6,25%). Dari 15 orang responden primipara, berpengetahuan baik

sebanyak 7 orang (46,67%), berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (40%), dan

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

30

berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (13,33%). Dari 1 orang responden

grandemultipara berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (100%),

4.1.11 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Sumber Informasi Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1 Tenaga Kesehatan 11 31,42 17 48,58 7 20 35 100 2 Media Cetak 4 57,14 3 42,86 0 0 7 100 3 Media Elektronik 3 42,86 3 42,86 1 14,28 7 100 4 Keluarga/Teman 5 45,46 6 54,54 0 0 11 100

Dari tabel 4.11 diatas diketahui bahwa dari 35 orang responden yang

mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan, yang berpengetahuan cukup

sebanyak 17 orang (48,58%), berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (31,42%), dan

berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang (20 %). Dari 11 orang responden yang

mendapatkan sumber informasi dari Keluarga/Teman, yang berpengetahuan cukup

sebanyak 6 orang (54,54%), berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (45,46 %), tidak

ada yang berpengetahuan kurang. Dari 7 orang responden yang mendapatkan sumber

informasi dari media cetak, yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (57,14%),

berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (42,86%), dan tidak ada yang

berpengetahuan kurang. Dari 7 orang responden yang mendaptkan sumber informasi

dari media elektronik, yang berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (42,86%),

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

31

berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (42,86%), dan berpengetahuan kurang

sebanyak 1 orang (14,28%)

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

32

4.2 Pembahasan

4.2.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Umur

Diagram 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Umur di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.1 diatas, diketahui bahwa responden terbanyak berumur 20-25

Tahun berpengetahuan cukup (64,28 %), berumur 26-30 tahun berpengetahuan cukup

(47,82 %), berumur 31-35 tahun berpengetahuan cukup (43,75 %). Dan berumur 36-

43 berpengetahuan cukup (42,86 %).

Menurut Zaluchu (2006)., umur adalah lamanya usia seseorang dihitung dari

lahirnya sampai dengan ulang tahun yang terakhir. Sedangkan menurut Hurlock

0

10

20

30

40

50

60

70

20-25 26-30 31-35 36-43

28,58

39,13 37,542,85

64,28

47,8243,75 42,86

7,1413,05

18,7514,29

Baik

Cukup

Kurang

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

33

(2004), umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola kehidupan baru dan

harapan baru. Dengan meningkatnya umur semakin panjang rentang waktu untuk

mencapai pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik sehingga dengan

meningkatnya usia akan semakin luas pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berasumsi bahwa besarnya

proposi pengetahuan cukup pada ibu berumur 20-25 tahun disebabkan umur ibu yang

masih muda sehingga pengalaman dan pengetahuan yang didapat oleh ibu masih

sedikit dan informasi kesehatan khususnya tentang impetigo pada balita belum begitu

banyak sehingga pengetahuan ibu belum mencapai tingkat pengetahuan baik.

Besarnya proporsi pengetahuan pengetahuan cukup pada ibu yang berumur

26-30 tahun dan 31-35 tahun hal ini disebabkan karena usia ibu yang sudah matang

sehingga lebih mudah menerima ide-ide baru dan tingginya minat ibu untuk

mengetahui sesuatu hal yang baru tentang kesehatan khususnya tentang impetigo

pada balita.

Besarnya proporsi pengetahuan baik, cukup pada ibu berumur 36-43 tahun hal

ini disebabkan karena meningkatnya umur maka semakin panjang waktu mencapai

pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik dibandingkan usia yang lebih muda.

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

34

4.2.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pendidikan

Diagram 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.2 diatas, diketahui bahwa responden terbanyak berpendidikan

SMA berpengetahuan baik (51,36%), berpendidikan SMP berpengetahuan cukup

(64.7%), berpendidikan SD berpengetahuan cukup (75%), berpendidikan perguruan

tinggi / akademi berpengetahuan baik (100%)

Menurut Notoatmodjo (2011), pendidikan adalah suatu proses belajar yang

berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau

perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang, pada diri individu,

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

SD SMP SMA Perguruan Tinggi/Akademi

05,86

51,36

100

75

0

43,24

0

2529,41

5,40

Baik

Cukup

Kurang

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

35

kelompok atau masyarakat. Konsep ini terangkat dari suatu asumsi bahwa manusia

sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya dalam mencapai nilai-nilai hidup dalam

masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih

dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu, dan sebagainya).

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi pendidikan berpengaruh besar

terhadap pengetahuan, dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa responden yang

berpendidikan perguruan tinggi/Akademi dan SMA lebih banyak memiliki

pengetahuan yang lebih baik, karena semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin

banyak pengetahuan ibu tentang kesehatan, dan lebih mudah untuk menerima

perubahan dan pekembangan yang umumnya terjadi pada seorang balita, dan semakin

banyak informasi yang didapatkan dari jenjang pendidikan yang telah ditempuh ibu.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu yang berpendidikan SD,

disebabkan karena rasa ingin tahu dan tingginya rasa perduli terhadap kesehatan

khususnya tentang penyakit impetigo pada balita sehingga ibu mencari tahu informasi

yang lebih mengenai kesehatan baik melalui elektronik, media cetak, dan tenaga

kesehatan, sehingga tingkat pengetahuan ibu bisa menjadi lebih baik.

Besarnya proporsi pengetahuan kurang pada ibu yang berpendidikan SMP di

sebabkan karena pendidikan ibu yang masih rendah sehingga sulit bagi ibu untuk

menerima informasi dan kurangnya kepedulian ibu untuk mencari informasi tentang

kesehatan khusunya tentang penyakit impetigo melalui media cetak, media elektronik

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

36

dan tenaga kesehatan, sehingga pengetahuan ibu belum mencapai tingkat

pengetahuan yang lebih baik.

4.2.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pekerjaan

Diagram 4.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan XII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.3 diatas, diketahui bahwa ibu yang bekerja sebagai PNS

berpengetahuan cukup (100%) , ibu yang pegawai swasta berpengetahuan baik

(100%), ibu yang bekerja sebagai wiraswasta berpengetahuan cukup (66,67%), dan

ibu yang berkerja sebagai IRT yang berpengetahuan cukup (49,1%).

Menurut Notoatmodjo (2011), pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas

seseorang untuk memperoleh penghasilan, guna untuk memenuhi kebutuhannya

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

IRT Wiraswasta Pegawai Swasta PNS

38,18

0

100

0

49,1

66,67

0

100

12,72

33,33

0 0

Baik

Cukup

Kurang

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

37

sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan yang didapat melelui pengalaman pribadi maupun orang lain.

Menurut asumsi peneliti, bahwa pekerjaan berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan ibu, besarnya pengetahuan baik, pada ibu yang berkerja sebagai pegawai

swasta hal ini disebabkan karena aktifitas ibu lebih banyak dilakukan diluar rumah

dan ibu lebih banyak berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang dan dengan

teman kerjanya sehingga ibu saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan

teman kerjanya sehingga menambah pengetahuan dan wawasan ibu tentang kesehatan

khususnya tentang impetigo.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu yang berkerja sebagai PNS

dan wiraswasta disebabkan karena ibu berkerja diluar rumah lebih banyak

menghabiskan waktunya dengan teman kerjanya sehingga ibu bisa bertukar pikiran

kepada temannya tentang seputar kesehatan sebagai informasi masukan bagi ibu,

tetapi tidak semua ibu yang berkerja sebagai PNS dan wiraswasta dapat bertukar

pikiran dengan temannya, ini juga tergantung dengan tingkat kesibukan ibu yang

berkerja sebagai PNS dan wiraswasta, dan tingkat pendidikan dan kemauan dalam

mencari informasi kurang maka tetap saja pengetahuannya ibu belum mencapai

tingkat pengetahuan yang lebih baik.

Proporsi pengetahuan cukup dan baik pada ibu yang berkerja sebagai IRT,

disebabkan karena ibu banyak mendapatkan informasi baru tentang kesehatan dari

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

38

sumber media informasi seperti tv, koran dan ibu sering berinteraksi dengan

keluarga/teman dan tetangganya sehingga dapat menambah pengetahuan ibu tentang

penyakit impetigo.

4.2.4 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas

Diagram 4.4 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Paritas Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.4 diatas diketahui bahwa ibu multipara yang berpengetahuan

cukup (46,43%), dan ibu scundipara yang berpengetahuan cukup (56,25%), ibu

primipara yang berpengetahuan baik (46,67%), dan ibu grandemultipara yang

berpengetahuan cukup (100%).

0102030405060708090

100

46,4737,5 35,71

0

40

56,2546,43

100

13,336,25

17,86

0

Baik

Cukup

Kurang

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

39

Menurut Sarwono (2005), paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh

seseorang ibu yang hidup maupun meninggal. Paritas 2-3 merupkan paritas yang

paling aman ditinjau dari sudut maternal. Paritas lebih dari 3 mempunyai angka

kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas lebih tinggi kematian maternal.

Paritas lebih dari 3 dapat dikuranggi atau dicegah dengan keluarga berencana.

Menurut asumsi peneliti paritas sangat berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan ibu tentang impetigo pada balita. Besarnya proporsi pengetahuan cukup

pada ibu grandemultipara dan multipara disebabkan karena ibu lebih berpengetahuan

dan berpengalaman dalam mengurus anak-anaknya.

Besarnya proporsi pengetahuan baik pada ibu primipara, disebabkan karena

ibu peduli terhadap kesehatan keluarganya terutama kesehatan pada balitanya

sehingga ibu sering bertanya kepada keluarga yang lebih berpengalaman untuk

menambah pengetahuan dan wawasan ibu tentang kesehatan.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu scundipara disebabakan

karena adanya pengalaman ibu dalam mengurusi anaknya membuat ibu memperoleh

sedikit pengetahuan tentang kesehatan serta adanya kemauan ibu untuk mendapatkan

informasi tentang kesehatan.

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

40

4.2.5 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mmpunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan sumber Informasi

Diagram 4.5 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Impetigo Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.5 diatas diketahui bahwa ibu yang mempunyai balita

memperoleh sumber informasi dari media cetak berpengetahuan baik (57,14 %), dari

keluarga/teman pengetahuan cukup (54,54 %), dari tenaga kesehatan pengetahuan

cukup (48,58 %), dan dari media elektronik pengetahuan baik (42.86 %), cukup

(42.86%).

Menurut Notoatmodjo (2003), saluran atau media adalah alat atau sarana yang

digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada

komunikan. Umumnya informasi didapat dari media massa (tv, radio, internet, tenaga

kesehatan, majalah, keluarga/teman, dll)

0102030405060

45,46

57,14

42,86

31,42

54,54

42,86 42,8648,58

0 0

14,2820 Baik

Cukup

Kurang

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

41

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti berasumsi bahwa sumber

informasi dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang diperoleh ibu.

Besarnya proposi pengetahuan baik pada ibu yang mendapatkan informasi dari media

cetak dikarenakan media cetak adalah media yang mudah didapatkan oleh si ibu

seperti buku, majalah serta iklan-iklan serta besarnya keinginan ibu untuk mencari

informasi-informasi tentang kesehatan.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu yang mendapatkan informasi

dari keluarga dan teman di sebabkan karena ibu lebih sering berinteraksi dan

bersosialisasi dengan keluarga atau teman dan ibu juga lebih mudah memahami atau

mengerti dari informasi-informasi yang di sampaikan keluarga atau teman tentang

kesehatan khususnya penyakit impetigo.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu yang mendapatkan informasi

dari tenaga kesehatan disebabkan karena ibu lebih mudah menangkap, mengerti dan

memahami informasi yang disampaikan langsung dari tenaga kesehatan karena cara

penyampaian tenaga kesehatan yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga

pengetahuan ibu mencapai baik khususnya kesehatan tentang impetigo. Dan masih

ada juga ibu yang berpengetahuan kurang disebabkan karena pendidikan ibu tamat

SD dan SMP sehingga ibu sulit untuk mengerti dan memahami informasi-informasi

yang disampaikan oleh tenaga kesehatan.

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

42

Besarnya proporsi pengetahuan baik pada ibu yang mendapatka informasi dari

media elektronik disebabkan karena ibu mudah mengerti dan memahami tentang

informasi mengenai kesehatan yang di lihat, didengar, atau dijelaskan dari televisi,

sehingga pengetahuan ibu mencapi tingkat yang lebih baik.

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

43

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Berdasarkan pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang impetigo di

Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II kecamatan Medan Denai

tahun 2013 memiliki pengetahuan cukup sebanyak 30 orang (50 %).

5.1.2 Berdasarkan umur responden terbanyak berumur 26-30 tahun sebanyak 23

orang (38,33 %) dengan tingkat pengetahuan cukup 11 orang (47,82%).

5.1.3 Berdasarkan pendidikan responden terbanyak berpendidikan SMA sebanyak

36 orang (61,67 %) dengan tingkat berpengetahuan baik 19 orang (52,78 %)

5.1.4 Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak bekerja sebagai IRT sebanyak 55

orang (91,67 %) dengan tingkat berpengetahuan cukup 27 orang (49,1 %)

5.1.5 Berdasarkan paritas responden terbanyak yang paritas multipara 28 0rang

(46,67 %) dengan tingkat berpengetahuan cukup 13 orang (46,43 %).

5.1.6 Berdasarkan sumber informasi responden terbanyak mendapatkan sumber

informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 35 orang (58,33 %) dengan tingkat

berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (48,58 %)

43

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

44

5.2 Saran

5.2.1 Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya ( Puskesmas ) di Lingkungan

XIII Kelurahan Tegal sari Mandala II Kecamatan Medan Denai untuk

senantiasa dalam memberikann informasi kapada ibu-ibu yang mempunyai

balita

5.2.2 Diharapkan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita agar lebih peduli dan aktif

untuk meningkatkan pengetahuan tentang impetigo untuk membekali

kesehatan yang akan datang.

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

45

DAFTAR PUSTAKA

Boediardja, Siti Aisyah, dkk. 2009. Serba Serbi Penyakit Kulit dan Kelamin Sejak Neonatal sampai Geriatri. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Badriah, D L. 2011. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung : Refika Aditama

Corwin, Elizabet J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Djuanda, A. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Heragandhi, novrina. 2004. Kuman Penyebab Pioderma Superfisialis Pada Anak, Dan Kepekaannya Terhadap Beberapa Antibiotik. Tesis. FK-UI

Hurlock,EB. 2004. Pisikologi Perkembangan. Jakarta. PT Glora Aksara Pratama

Judarwanto, W. 2012. Penatalaksaan Terkini Impetigo pada Anak. Artikel. Jakarta Indonesia : Growup Clinic

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.:Reneka Cipta

Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat umum dan Seni. Jakarta : Reneka Cipta

Novaria, A I dan Trinton P B. 2008. Menjaga Kesehatan Balita.Yogyakarta : Tugu Publisher

Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sutisna, A, Dkk. 2010. Hubungan Antara Hygiene Perorang dan Lingkungan Dengan Kejadian Pioderma. Mahasiswa Falkultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA)

Soetomo. 2008. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Surabaya : Air langga University press

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Esti Mulia.pdf · yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada

46

Shelov, Steven P. 2005. Panduan Lengkap Perawatan Untuk Bayi dan Belita. Jakarta : Arcan

Timmreck, C T. 2005. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC

Wahab, S. 2008. Rujukan Cepat Pediatri & Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

Zaluchu, F. 2006. Metodologi penelitian kesehatan. Bandung : Cipta pustaka Media