oleh : sri esti wulandari...

117
i Halaman Judul FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE KUNJUNGAN PERTAMA (K1) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PISANGAN KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: phungdiep

Post on 15-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

i

Halaman Judul

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE KUNJUNGAN PERTAMA

(K1) PADA IBU HAMIL

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PISANGAN

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

Sri Esti Wulandari

1112104000018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Keperawatan di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengam ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juni 2016

Sri Esti Wulandar

Page 3: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

iii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2016

Sri Esti Wulandari , NIM: 1112104000018

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjungan Pertama (K1) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

Pisangan Kota Tangerang Selatan

xviii + 68 halaman + 10 tabel + 2 bagan + 6 lampiran

ABSTRAK

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat

kesehatan perempuan. AKI sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari

target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Kondisi ini

kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu yang

belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan

lainnya. Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Develompment Goals

(SDGs) merupakan langkah lanjutan dan perkembangan dari MDGs. Salah satu

tujuan dari SDGs yakni pada tujuan ketiga adalah memastikan kehidupan yang

sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia dengan

mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70/100.000 kelahiran

hidup sampai tahun 2030. Berdasarkan Rencana Startegis (Renstra) Kementrian

Kesehatan tahun 2015-2019 Pembangunan Kesehatan status awal Angka

Kematian Ibu adalah 346/100.000 kelahiran hidup dimana target yang diharapkan

di tahun 2019 adalah 306/100.000 kelahiran hidup. WHO merangkum beberapa

faktor yang dapat mencegah ibu dalam menerima atau mencari perawatan selama

kehamilannya maupun saat persalinannya. Kasus kematian pada ibu dapat dicegah

melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta

melakukan persalinan ke pelayanan kesehatan.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.

Sampel penelitian adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas

Pisangan yang berjumlah 50 orang dengan cara purposive sampling. Alat

pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi

square dan uji Fisher. Hasil analisis menunjukkan (variabel dependent)

kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan tidak berhubungan dengan (variabel

independent) pendidikan (p=0,377), pekerjaan (p=0,767), pengetahuan (p=0,5333)

dan dukungan keluarga (p=0,757).

Kata Kunci : Antenatal Care, Kunjungan Pertama.

Daftar Bacaan : 65 (2001-2015)

Page 4: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

iv

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF

JAKARTA

Undergraduate Thesis, Juny 2016

Sri Esti Wulandari, NIM: 1112104000018

xviii + 68 pages + 10 tables + 2 schemes + 6 attachments

Factors Associated With Antenatal Care First Visit (K1) On Pregnant

Women In Working Area of Health Center Pisangan City South Tangerang

ABSTRACT

Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the indicator to see women’s health

status review. The MMR has fallen but still far from the MDGs targets in year

2015. This condition probably caused by inadequate quality of maternal health

services, unhealthy pregnancy mother and other determinant factors. Sustainable

Develompment Goals (SDGs) is continue program and development of MDGs.

One of the purpose of SDGs that on the 3rd purpose is ensure healthy life and

promote well-being for all at all ages by reduce maternal mortality rasio less than

70.000/100.000 live births until 2030. According to the development of Health

conducted by the Ministry of Health in 2015, initial status on Maternal Mortality

Rate ( MMR) was 346 / 100,000 live births, and the expected target in 2019 is 306

/ 100,000 live births. WHO summarize some factors that can make mothers avoid

in receiving or searching for health care wether during their pregnancy or during

giving birth. The maternal mortality can be prevent by doing an effective antenatal

care continuously and doing giving birth at health care services.

This research was an analytic research with cross sectional approach. The samples

were all pregnant women who visited the health center Pisangan, total sample was

50 people, obtained by purposive sampling techniques. Tool data collection using

questionnaires. Data analysis using Chi -square and Fisher's exact test . The

analysis result ( the dependent variable ) first antenatal visits was not related with

( independent variable ) education ( p = 0.377 ) , occupation ( p = 0.767 ) ,

knowledge ( p = 0.5333 ) and family support ( p = 0.757 ).

Keywords : Antenatal Care, First Visit.

Refrence : 65 (2001-2015)

Page 5: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

Kota Tangerang Selatan

Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi

Program Studi Ilmu Keparawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh

Sri Esti Wulandari

1112104000018

Pembimbing I Pembimbing II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016

Puspita Palupi, M. Kep, Ns. Sp. Kep. Mat

NIP. 19801119 201101 2 006

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., M.KM

NIP. 19790520 200901 1 012

Page 6: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

vi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

Kota Tangerang Selatan

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan penguji oleh:

SRI ESTI WULANDARI

NIM: 1112104000018

Pembimbing I Pembimbing II

Penguji I Penguji II

Penguji III Penguji IV

Puspita Palupi, M. Kep, Ns. Sp. Kep. Mat

NIP. 19801119 201101 2 006

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., M.KM

NIP. 19790520 200901 1 012

Karyadi, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, Ph.D

NIP. 19710903 200501 1 007

Yenita Agus, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, PhD

NIP. 19720608 2000604 2 001

Puspita Palupi, M. Kep, Ns. Sp. Kep. Mat

NIP. 19801119 201101 2 006

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., M.KM

NIP. 19790520 200901 1 012

Page 7: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

vii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

Kota Tangerang Selatan

Disusun oleh :

Sri Esti Wulandari

1112104000018

Jakarta, Juni 2016

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani, S.Kp., MSc

NIP. 19790210 200501 2 002

Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M. Kes

NIP. 19650808 198803 1 002

Page 8: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Esti Wulandari

Tempat lahir : Jakarta

Tanggal lahir : 09 Mei 1995

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Alamat : Jalan pahlawan komarudin No. 62 Rt 007/002 Cakung,

Jakarta Timur 13910

Anak ke : 1 dari 2 bersaudara

Telepon : 085716139529

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri 07 Jakarta (2000 – 2006)

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 168 Jakarta (2006 – 2009)

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 76 Jakarta (2009 – 2012)

4. S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu

Keperawatan Program Strata Pertama (2012 – 2017)

Pengalaman Organisasi :

1. Anggota PRAMUKA Aktif Periode 2005 - 2009

2. Anggota OSIS SMP N 168 JAKARTA Periode 2007-2009

3. Ketua Paduan Suara SMA N 76 JAKARTA Periode 2009-2011

4. Sekretaris Karya Ilmiah Remaja SMA N 76 JAKARTA Periode 2010 –

2011

5. Pengurus Ikatan Alumni SMA N 76 JAKARTA Periode 2013- Sekarang

6. Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FKIK UIN JAKARTA Periode

2012-2014

7. Pengurus Paduan Suara Mahasiswa Periode 2012 – Sekarang

8. Pengurus Posyandu dan Posbindu Wilayah Cakung , Jakarta Timur

Page 9: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada peneliti,

sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Faktor

– Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan

Pertama (K1) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota

Tanggerang Selatan”.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

mencapai gelar sarjana keperawatan (S.Kep), untuk menerapkan dan

mengembangkan teori-teori yang peneliti peroleh selama kuliah

Peneliti menyadari bahwa penyajian karya tulis ilmiah ini jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritikan dan saran yang

bertujuan untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini tentunya tidak akan selesai, tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Maulina Handayani, S.Kp.,MSc selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan yang telah membimbing dan memberikan motivasi.

3. Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan yang telah membimbing dan memberikan motivasi.

4. Ns.Waras Budi Utomo, S.Kep., MKM selaku dosen pembimbing I, yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada

peneliti.

5. Ns. Puspita Palupi. S.Kep., Sp.Kmat selaku dosen pembimbing II, yang

telah memberikan bimbingan kepada peneliti.

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah

mengajarkan dan membimbing peneliti, serta staff akademik atas

bantuannya yang telah memudahkan dalam proses birokrasi.

Page 10: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

x

7. Orang tua tercinta (Ibu Sri Sundari dan Bapak Sugiyono) atas kasih

sayang, do’a dan dukungannya baik secara material dan spiritual yang

telah diberikan kepada peneliti selama ini. Semoga kebaikan dan

pengorbanan kalian tidak akan sia-sia dan akan dibalas oleh Allah SWT.

Semoga peneliti dapat menjadi seperti apa yang kalian harapkan. Amin.

8. Orang terdekat (Yogi Suprapto) yang selalu memberikan dukungan dan

doa serta semangat untuk peneliti. Semoga kebaikan dan pengorbanan mu

tidak akan sia-sia dan akan dibalas oleh Allah SWT. Amin.

9. Teman-teman PSIK 2012 yang tercinta yang telah memberikan masukan,

bantuan serta telah bersama-sama dalam menyelesaikan proses penelitian

ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya.

Peneliti menyadari dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengaharapkan saran dari berbagai pihak

semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusunan

khususnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, Juni 2016

Sri Esti Wulandari

Page 11: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ..................................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ ii

ABSTRAK ......................................................................................................................... iii

ABSTRACT ....................................................................................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 7

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 11

A. Konsep Kehamilan ............................................................................................... 11

1. Pengertian kehamilan ........................................................................................ 11

2. Perubahan fisik pada saat kehamilan. ............................................................... 12

B. Konsep Antenatal Care ........................................................................................ 12

1. Pelayanan Antenatal .......................................................................................... 12

a. Pengertian Pelayanan Antenatal...................................................................... 12

b. Tujuan Antenatal Care (ANC) ........................................................................ 13

2. Kunjungan Antenatal Care ............................................................................... 14

3. Standar Pelayanan Antenatal ............................................................................ 15

C. Teori Perilaku ....................................................................................................... 18

Page 12: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xii

D. Teori Precede and Proceed .................................................................................. 21

E. Penelitian Terkait ................................................................................................. 22

F. Faktor – faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care ............ 23

1. Pekerjaan Ibu .................................................................................................. 23

2. Pendidikan....................................................................................................... 24

3. Pengetahuan .................................................................................................... 25

4. Dukungan Keluarga ........................................................................................ 26

G. Kerangka Teori .................................................................................................... 28

BAB III KERANGKA TEORI DAN DEFINISI OPERASIONAL ............................ 29

A. Kerangka Konsep ................................................................................................. 29

B. Hipotesis ............................................................................................................... 30

C. Definisi Operasional............................................................................................. 31

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................ 33

A. Desain Penelitan ................................................................................................... 33

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel ............................................................................................ 33

D. Pengumpulan Data ............................................................................................... 36

E. Instrumen Penelitian............................................................................................. 37

F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 38

G. Etika Penelitian .................................................................................................... 40

H. Prosedur Pengolahan Data ................................................................................... 41

I. Teknik Analisa Data ............................................................................................. 43

BAB VHASIL PENELITIAN ........................................................................................ 44

A. Hasil Analisis Univariat ....................................................................................... 44

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 44

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................... 44

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................. 45

4. Gambaran Pengetahuan..................................................................................... 45

5. Gambaran Dukungan Keluarga ......................................................................... 46

6. Gambaran Kunjungan ANC K1 ........................................................................ 46

7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan ANC K1 .................. 47

8. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan ANC K1 ............................ 48

Page 13: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xiii

B. Hasil Analisis Bivariat ......................................................................................... 50

1. Hubungan Pendidikan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................... 50

2. Hubungan Pekerjaan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...................... 51

3. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................. 52

4. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...... 53

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................... 54

A. Analisis Univariat ................................................................................................ 54

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 54

2. Gambaran Reponden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................... 55

3. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................................. 55

4. Gambaran Responden Berdasarkan Pengetahuan ............................................. 56

5. Gambaran Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga ................................. 56

6. Gambaran Kunjungan ANC K1 ........................................................................ 57

7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan ANC K1 .................. 57

B. Analisis Bivariat ................................................................................................... 58

1. Hubungan Pendidikan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................... 58

2. Hubungan Pekerjaan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...................... 60

3. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................. 61

4. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...... 62

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 63

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 65

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 65

B. Saran..................................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

Page 14: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care

BPS : Badan Pusat Statistik

Depkes : Departemen Kesehatan

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

Litbangkes : Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

MDGs : Millenium Development Goals

SDGs : Sustainable Development Goals

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

WHO : World Health Organization

Page 15: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Definisi Operasional 31

Tabel 5.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 44

Tabel 5.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 44

Tabel 5.3 : Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 45

Tabel 5.4 : Gambaran Pengetahuan 45

Tabel 5.5 : Gambaran Dukungan Keluarga 46

Tabel 5.6 : Gambaran Kunjungan ANC 46

Tabel 5.7 : Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan 47

ANC Berdasarkan Paritas

Tabel 5.7.1 : Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan 47

ANC Berdasarkan Usia Hamil

Tabel 5.8 : Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan 48

ANC Berdasarkan Paritas

Tabel 5.8.1 : Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan 49

ANC Berdasarkan Usia Hamil

Tabel 5.9 : Hubungan Faktor Pendidikan Terhadap 50

Kunjungan Pertama (K1) ANC

Tabel 5.10 : Hubungan Faktor Pekerjaan Terhadap 51

Kunjungan Pertama (K1) ANC

Tabel 5.11 : Hubungan Faktor Pengetahuan Terhadap 52

Kunjungan Pertama (K1) ANC

Tabel 5.12 : Hubungan Faktor Dukungan Keluarga Tehadap 53

Kunjungan Pertama (K1) ANC

Page 16: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 : Kerangka Teori............................................................................... 20

Bagan 3.1 : Kerangka Konsep........................................................................... 28

Page 17: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 2. Kuisioner Penelitian.

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas

Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 5. Hasil Olahan SPSS Univariat

Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Bivariat

Page 18: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat menurut World Heatlh Organization (WHO) adalah suatu keadaan

konsisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan

bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu

target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke

5 yakni meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai

tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu (Amiruddin,

2014).

Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari

target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 meskipun jumlah

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi

ini kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu

yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan

lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan dan

perdarahan post partum. Penyebab ini dapat diminimalisir apabila kualitas

Antenatal Care dilaksanakan dengan baik (Depkes RI, 2015).

Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Develompment Goals

(SDGs) merupakan pembangunan berkelanjutan dan merupakan langkah lanjutan

dan perkembangan dari MDGs yang disepakati oleh negara-negara anggota PBB

Page 19: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

2

(United Nations). Salah satu tujuan dari SDGs yakni pada tujuan ketiga adalah

memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua

untuk semua usia dengan mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang

dari 70/100.000 kelahiran hidup sampai tahun 2030. Target tersebut merupakan

target yang menjadi tantangan bagi Indonesia untuk ikut serta mengurangi AKI di

Indonesia ( Infid, 2015).

Berdasarkan Rencana Startegis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun

2015-2019 Pembangunan Kesehatan status awal Angka Kematian Ibu adalah

346/100.000 kelahiran hidup dimana target yang diharapkan di tahun 2019 adalah

306/100.000 kelahiran hidup. Target tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi

Indonesia dalam mengurangi Angka Kematian Ibu dalam mengurangi AKI

dengan target oleh SGDs yakni 70/100.000 kelahiran hidup hingga tahun 2030

(Depkes RI, 2015).

Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah 168,8

/100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan angka

kematian ibu di tahun 2010 yang mencapai 191/100.000 kelahiran hidup (Depkes,

2011). Penurunan angka ini masih belum bisa untuk mengurangi AKI di kota

Tangerang Selatan dengan jumlah kematian ibu hamil paling banyak dari pada

wilayah lain di provinsi Banten yakni mencapai 511 orang di tahun 2012 dengan

jumlah kematian terbanyak pada ibu hamil di usia kurang dari 20 tahun sedangkan

di kabupaten lain di wilayah provinsi Banten jumlah kematian ibu kurang dari 30

org di tahun 2012 (Profil Kesehatan Banten, 2012).

Menurut Kemenkes RI tahun 2015, cakupan Kunjungan Pertama kali ibu

hamil (K1) pada tahun 2014 di wilayah Tangerang Selatan mengalami penurunan

Page 20: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

3

pada tahun 2013, cakupan K1 di wilayah Tangerang Selatan yakni yakni 99,21 %

dan ditahun 2014 cakupan K1 di wilayah Tangerang Selatan menjadi 98,95%.

Penyebab dari kematian maternal dapat dibagi dalam beberapa masalah,

antara lain masalah reproduksi, komplikasi obstetric, pelayanan kesehatan, sosial

ekonomi dan budaya dan sebagainya. Tingkat pendidikan dari ibu yang rendah

dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan termasuk di

dalamnya tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Demikian juga dengan ibu

hamil yang tidak mengalami atau memperoleh pendidikan akan berakibat pada

kurangnya pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya

tersebut (Manuaba, 2012).

Beberapa kemungkinan penyebab ibu tidak memeriksakan kesehatan

kehamilannya : (1) ibu sering tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu

hak suami atau mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya

memeriksakan kehamilan dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional, (2)

fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana

mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau perlakuan

petugas yang kurang memuaskan, (3) beberapa ibu tidak mengetahui mereka

harus memeriksakan kehamilannya, sehingga ibu tidak melakukannya, (4)

transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupun bagi

bidan untuk mendatangi mereka, (5) kurangnya dukungan tradisi dan keluarga

yang tidak mengizinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk

memeriksakan kehamilannya, (6) takhayul dan keraguan untuk memeriksa

kehamilan kepada petugas kesehatan (terlebih jika petugasnya laki-laki), (7)

ketidakpercayaan atau ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum,

Page 21: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

4

beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatan

pemerintah, (8) ibu dan/atau anggota keluarga tidak mampu membayar atau tidak

mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilan (Depkes RI, 2005b).

WHO merangkum beberapa faktor yang dapat mencegah ibu dalam

menerima atau mencari perawatan selama kehamilannya maupun saat

persalinannya, yakni kemiskinan, kurangnya informasi, pelayanan inadekuat, serta

budaya (WHO, 2012). Jika dilakukan penelusuran lebih dalam, etiologi lain yang

menyebabkan kematian ibu secara tidak langsung yakni rendahnya status gizi dan

kesehatan ibu hamil, akibat masih adanya hambatan informasi, hambatan sosial-

budaya, hambatan ekonomi dan hambatan geografis dalam menjaga kesehatan ibu

hamil. Dengan dilakukannya kunjungan pelayanan antenatal yang berkualitas,

komplikasi kehamilan dapat diketahui secara dini sehingga dapat langsung

ditangani (Depkes RI, 2007).

Upaya Safe Motherhood merupakan salah satu upaya untuk

menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan sehat

dan aman, serta menghasilkan bayi yang sehat. Safe Motherhood di Indonesia

diterjemahkan sebagai upaya kesejahteraan/keselamatan ibu. Safe Motherhood

memiliki Empat Pilar utama yaitu: 1) Keluarga Berencana, 2) Pelayanan

Antenatal Care (ANC), 3) persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric

essensi/emergensi. Pilar yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang bertujuan

utamanya mencegah komplikasi obstetric dan memastikan bahwa komplikasi

dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Prawiharjo, 2010).

Kasus kematian pada ibu dapat dicegah melalui pemeriksaan kehamilan

secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta melakukan persalinan ke pelayanan

Page 22: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

5

kesehatan. Pelayanan antenatal terpadu atau dengan istilah Antenatal Care (ANC)

adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada

semua ibu hamil yang bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin

kelainan/gangguan/penyakit yang diderita oleh ibu hamil (Kemenkes RI, 2007).

WHO mencetuskan bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan faktor

terpenting didalam pelayanan kesehatan ibu dan direkomendasikan untuk masuk

sebagai komponen penting pada program kesehatan masyarakat, khususnya

program kesehatan ibu dan anak di berbagai Negara. WHO juga menyatakan

bahwa pemeriksaan kehamilan mempunyai peranan penting dalam upaya

pencegahan karena merupakan momentum paling tepat untuk mendeteksi secara

dini kelainan atau penyakit oleh ibu hamil ataupun janinnya sehingga intervensi

berupa tindakan pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan seawal mungkin.

Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau

bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali

kunjungan pada saat usia kehamilan memasuki trimester pertama, satu kali

kunjungan pada trimester kedua, dan dua kali kunjungan pada saat memasuki

trimester ketiga dengan catatan kehamilan berlangsung normal (Salmah, dkk,

2006). Pelayanan antenatal dapat diperoleh pada waktu pelaksanaan posyandu

oleh bidan, ditempat dokter atau bidan praktek swasta, dirumah bersalin dan di

poliklinik KIA rumah sakit (RISKESDAS, 2013).

K1 atau ANC minimal 1 kali adalah proporsi kelahiran yang mendapat

pelayanan kesehatan ibu hamil minimal 1 kali tanpa memperhitungkan periode

waktu pemeriksaan. K1 ideal adalah proporsi kelahiran yang mendapat pelayanan

kesehatan ibu hamil pertama kali pada trimester 1 (RISKESDAS, 2013).

Page 23: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

6

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di wilayah

kerja Puskesmas Pisangan dengan melalui wawancara kepada 10 ibu hamil

didapatkan bahwa angka kesadaran ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC

K1 sudah cukup baik, dan 6 dari 10 ibu hamil yang artinya sama dengan 60% ibu

mengatakan tidak melakukan pemeriksaan pada saat trimester pertama

dikarenakan ketidaktahuannya akan gejala-gejala yang muncul ketika seorang

wanita sedang hamil, 20% ibu dengan suami yang memberi dukungan masih

belum memanfaatkan pemeriksaan antenatal pada trimester pertama, dan 7 dari 10

ibu hamil mengatakan belum mengetahui apa saja komplikasi yang dapat terjadi

apabila ibu tidak melakukan pemeriksaan antenatal trimester pertama sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun ada berbagai faktor yang

mempengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan ANC, yaitu faktor pekerjaan ibu,

tingkat pendidikan, pengetahuan ibu dan keluarga.

Berdasarkan berbagai fakta yang telah dipaparkan mengenai manfaat

pemeriksaan ANC serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kelengkapan

diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai “Faktor - Faktor

yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Kunjungan Pertama (K1) Pada

Ibu Hamil”.

Mengingat banyaknya faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan

antenatal care maka penelitian ini hanya melihat pada pengaruh faktor

predisposisi (pendidikan dan pengetahuan) dan faktor penguat (dukungan

keluarga) terhadap pemanfaatan pemeriksaan antenatal di wilayah kerja

Puskesmas Pisangan.

Page 24: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

7

B. Rumusan Masalah

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan,

namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015

meskipun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami

peningkatan. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas

pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat

dan faktor determinan lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi

dalam kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab ini dapat diminimalisir

apabila kualitas Antenatal Care dilaksanakan dengan baik (Depkes RI, 2015).

Salah satu tujuan dari SDGs yakni pada tujuan ketiga adalah memastikan

kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia

dengan mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70/100.000

kelahiran hidup sampai tahun 2030. Target tersebut merupakan target yang

menjadi tantangan bagi Indonesia untuk ikut serta mengurangi AKI di Indonesia

( Infid, 2015).

WHO merangkum beberapa faktor yang dapat mencegah ibu dalam

menerima atau mencari perawatan selama kehamilannya maupun saat

persalinannya. Dengan dilakukannya kunjungan pelayanan antenatal yang

berkualitas, komplikasi kehamilan dapat diketahui secara dini sehingga dapat

langsung ditangani (WHO, 2012). Tingkat pendidikan dari ibu yang rendah dapat

menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan termasuk di

dalamnya tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Demikian juga dengan ibu

hamil yang tidak mengalami atau memperoleh pendidikan akan berakibat pada

Page 25: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

8

kurangnya pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya

tersebut (Manuaba, 2012).

Kasus kematian pada ibu dapat dicegah melalui pemeriksaan kehamilan

secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta melakukan persalinan ke pelayanan

kesehatan. Pelayanan antenatal terpadu atau dengan istilah Antenatal Care (ANC)

adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada

semua ibu hamil yang bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin

kelainan/gangguan/penyakit yang diderita oleh ibu hamil (Kemenkes RI, 2007).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih dalam mengenai “Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan

Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil”.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran karakteristik responden di wilayah kerja Puskesmas

Pisangan?

2. Bagaimana gambaran kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja

Puskesmas Pisangan?

3. Bagaimana gambaran pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan, dukungan

keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja Puskesmas

Pisangan?

4. Apakah ada hubungan antara pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan dan

dukungan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja

Puskesmas Pisangan?

Page 26: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

9

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan pertama pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran karakteristik responden di wilayah kerja Puskesmas

Pisangan?

b. Mengetahui gambaran kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah

kerja Puskesmas Pisangan?

c. Mengetahui gambaran pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan, dan

dukungan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja

Puskesmas Pisangan?

d. Mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan dan

dukungan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja

Puskesmas Pisangan?

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi

penelitian selanjutnya, serta memberikan informasi dan wawasan mengenai

pentingnya pemeriksaan antenatal care K1 pada ibu hamil dalam

melaksanakan pelayanan antenatal yang sesuai dengan pedoman serta faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi pemeriksaan antenatal care K1.

Page 27: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

10

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam rangka meningkatkan

kesehatan ibu dalam kesehatan maternal, resiko bahaya kehamilan persalinan

dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan terutama terkait

kelengkapan pemeriksaan antenatal care.

3. Bagi tenaga keperawatan dan pelaksana antenatal

Sebagai bahan masukan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan

perencanaan keperawatan maternitas dan komunitas tentang pemeriksaan

kehamilan yakni antenatal care serta faktor-faktor yang mempengaruhi

pemeriksaan tersebut

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor - faktor yang

berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan pertama pada ibu

hamil. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota

Tangerang Selatan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, menggunakan peralatan

kuesioner dan cara wawancara.

Page 28: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Kehamilan

1. Pengertian kehamilan

Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang

berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi

spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)

pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi

sampai aterm (Manuaba, 2010)

Kehamilan merupakan merupakan suatu perubahan dalam rangka

melanjutkan keturunan yang trjadi secara alami, menghasilkan janin yang

tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat

pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan

pemeriksaan kehamilan (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

haid pertama hari terakhir (Sarwono, 2002). Kehamilan dibagi dalam 3

triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua

dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan

ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; p 89).

Page 29: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

12

2. Perubahan fisik pada saat kehamilan.

Perubahan pada tubuh ibu hamil di bagi berdasarkan trimester (Depkes,

2007) yaitu :

a. Trimester pertama

Tanda-tanda fisik yang kadang terjadi pada ibu hamil adalah perdarahan

sedikit (spoting) sekitar 11 hari dengan merasa lelah, sering kencing,

mual muntah serta kenaikan berat badan.

b. Trimester kedua

Uterus akan terus membesar, payudara akan mulai mengeluarkan

kolostrum, mulai merasakan gerakan janin, dan tampak perubahan pada

kulit seperti cloasma atau linea nigra.

c. Trimester ketiga

Pembesaran uterus bertambah, payudara terasa penuh dan lunak, sering

kencing, tidur terasa sulit dan mulai terasa his palsu.

B. Konsep Antenatal Care

1. Pelayanan Antenatal

a. Pengertian Pelayanan Antenatal

Antenatal care adalah merupakan cara penting untuk

memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan

mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia

Page 30: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

13

merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal

(Prawiharjo,2006).

Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis,

pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium

rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang

ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya antenatal dikenal

dengan 7T (Depkes RI, 2007) yang terdiri atas :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi tetanus

5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan

6. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual

7. Temu wicara (konseling)

b. Tujuan Antenatal Care (ANC)

Menurut Depkes (2007) tujuan antenatal care adalah memantau

kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang janin, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,

mental dan sosial ibu, mengenali dan mengurangi secara dini adanya

penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,

termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,

mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman

dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar dapat

Page 31: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

14

memberikan ASI secara eksklusif, mempersiapkan peran ibu dan

keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang

secara normal, mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan

kematian neonatal, mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin,

pelayanan antenatal lengkap.

2. Kunjungan Antenatal Care

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan

pemberi perawatan atau asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan

kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh infomrasi dan

memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).

Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama

kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan antenatal

standart, dalam pengelolaan program KIA disepakati bahwa kunjungan ibu

hamil yang keempat (K4) adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih

dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan antenatal

(Depkes, 2007).

Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil

yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga

kesehatan baik di posyandu,pondok bersalin desa,kunjungan rumah dengan

ibu hamil memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar dapat

dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes, 2009):

a. Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) hingga usia kehamilan

14 minggu untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan, perencanaan

persalinan dan pelayanan kesehatan trimester I

Page 32: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

15

b. Minimal satu kali pada trimester kedua (K2) saat usia kandungan 14

sampai 28 minggu untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai

standar selama satu periode berlangsung.

c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) saat usia

kandungan 28 sampai 36 minggu dan setelah 36 minggu sampai lahir

untuk memantapkan rencana persalinan dan mengenali tanda-tanda

persalinan.

Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan segera setelah diketahui

terlambat haid dan pemeriksaan khusus dilakukan jika terdapat keluhan-

keluhan tertentu.

3. Standar Pelayanan Antenatal

Menurut Clinical Practice Guidelines yang dikutip oleh Nurmawati

(2010) standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan

sempurna sebagai batas penerimaan minimal.

Menurut Kemenkes RI (2011), pemeriksaan antenatal dilakukan

dengan standar pelayanan antenatal dimulai dengan pengukuran tinggi badan,

timbang berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA), pengukuran tekanan

darah, pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), imunisasi Tetatnus Toxoid

(TT), pemberian tablet besi (fe) dan tanya/temu wicara.

Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 25 standar yang

dikelompokkan sebagai berikut : standar pelayanan umum (2 standar), standar

pertolongan persalinan terdapat ( 4 standar), standar pelayanan nifas terdiri

dari (3 standar), standar penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal

sebanyak (10 standar) (Depkes, 2000).

Page 33: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

16

a. Standar pelayanan umum terdiri dari dua standar yaitu :

Standar 1 : Persiapan untuk Kehidupan Keluarga Sehat

Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat pada perorangan, keluarga

dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan,

termasuk penyuluhan kesehatan umum,gizi, keluarga berencana,

kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orangtua,

menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang

baik.

Standar 2 : Pencatatan

Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dialkukannya, yaitu

registrasi semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian pelayanan yang

diberikan kepada setiap ibu hamil/bersalin/nifas dan bayi baru lahir,

semua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Disamping

itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu

hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan

bayi baru lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk

menilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan

pelayanannya.

b. Standar pelayanan Antenatal terdiri dari enam standar

Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu untuk

memeriksakan kehamilannya

Page 34: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

17

Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal pemeriksaan

meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk

menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus

mengenal kehamilan risiko tinggi/kelainan, khususnya anemia, kurang

gizi, hipertensi, penyakit menular seksual/infeski HIV, memberikan

pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas

terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas, mereka harus mencatat

data yang tepat pada setiap kunjungan, bila ditemukan kelainan mereka

harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk

tindakan selanjutnya.

Standar 5 : Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan melakukan

palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan, serta bial umur kehamilan

bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya

kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta

melakukan rujukan tepat waktu.

Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan,penemuan,penanganan dan atau

rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Page 35: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

18

Standar 7 : Pengelolaan dini Hipertensi pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta

mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

Standar 8 : Persiapan Persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan

direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya

untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan

hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini (Depkes RI,2000,

p. 4-6).

C. Teori Perilaku

Menurut Green (2005), bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku

seseorang atau suatu kelompok terdiri dari :

1. Faktor yang mempengaruhi (predisposing factor)

2. Faktor pemungkin (enabling factor)

3. Faktor penguat (reinforcing factor)

Ketiga faktor diatas merupakan suatu faktor yang dibutuhkan dalam suatu

kombinasi untuk memotivasi, memfasilitasi, dan menjaga perubahan pada

lingkungan, tetapi perubahan lingkungan dapat didukung dan dijaga melalui

faktor yang memfasilitasi secara langsung yang berhubungan dengan lingkungan.

Page 36: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

19

a. Faktor yang mempengaruhi (predisposing factor)

Faktor predisposi merupakan suatu faktor yang melatarbelakangi perubahan

perilaku yang memberikan pemikiran rasional atau motivasi terhadap suatu

kegiatan, juga sebagai faktor yang mempermudah terjadinya perilaku

seseorang antara lain : pengetahuan, sikap, keyakinan, kepecarayaan, nilai-

nilai, tradisi, dan lain-lain yang berkenan dengan motivasi seseorang atau

kelompok untuk bertindak. Faktor ini mungkin mendukung atau menghambat

perilaku sehat, dan faktor demografis meliputi : umur, jenis kelamin, ras, dan

sebagainya berperan sebagai faktor predisposisi.

b. Faktor pemungkin (enabling factor)

Faktor pemungkin merupakan suatu faktor yang memfasilitasi penampilan

dari suatu aksi atau tindakan individu atau organisasi. Faktor ini hakikatnya

mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku sehat, maka faktor ini

disebut faktor pemungkin atau pendukung. Faktor ini meliputi : ketersediaan

sumber daya, keterjangkauan pelayanan kesehatan, pengetahuan dan

keterampilan petugas kesehatan, dan komitmen masyarakat/pemerintah.

c. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor penguat merupakan suatau faktor yang mengikuti suatu perilaku yang

memberikan pemasukan secara berkala untuk pengulangan perilaku. Faktor

ini meliputi : keluarga, guru, petugas kesehatan, tokoh masyarakat, para

pembuat keputusan/undang-undang dan peraturan.

Ketiga faktor yang memberikan kontribusi atas perilaku sehat dapat dilihat

pada gambar berikut :

Page 37: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

20

Gambar 2.1

Bagan Precede – Proceed

Sumber : Lawrence W. Green and M.W. Kreuter, Health Program Planning An

Education And Ecological Approarch, fourth edition, 2005,p 149.

Faktor yang mempengaruhi :

Pendidikan

Pengetahuan

Kepercayaan

Nilai

Sikap

Keyakinan

Kapasitas

Hereditas

Kesehatan Perilaku individu

atau masyarakat

Lingkungan

Faktor penguat :

Keluarga

Teman Sebaya

Guru

Pemimpin

Petugas Kesehatan

Tokoh Masyarakat

Pembuat Keputusan

Faktor pemungkin :

Ketersediaan pelayanan

kesehatan

Keterjangkauan pelayanan

kesehatan

Peraturan

pemerintah/masyarakat

prioritas dan komitmen

terhadap kesehatan

Page 38: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

21

D. Teori Precede and Proceed

Precede and Proceed model merupakan suatu model pendekatan yang

dapat digunakan untuk membuat perencanaan kesehatan yang dikenal dengan

kerangka kerja “Precede and Proceed”. Kerangka Precede mempertimbangkan

berbagai faktor yang membentuk status kesehatan. Precede juga menghasilkan

sasaran khusus dan ukuran untuk intervensi. Kerangkan Proceed menyediakan

langkah tambahan untuk mengembangkan kebijakan dan memulai proses

implementasi dan evaluasi.

Precede dan Proceed bekerjasama secara erat, menyediakan suatu

rangkaian langkah yang berlanjut atau menggunakan secara bertahap perencanaan,

implementasi dan proses evaluasi. Identifikasi prioritas dan penetapan sasaran

dalam tahap Precede menyediakan objek dan kriteria untuk kebijakan,

implementasi dan evaluasi dalam tahap Proceed.

Green (1980) telah mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat

digunakan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal

sebagai kerangka Precede. Precede (Predisposing, Reinforcing and Enabling

Cuses in Educational Diagnosis and Evaluation). Precede memberikan langkah

yang dapat membantu untuk mengenal masalah mulai dari kebutuhan pendidikan

hingga pengembangan program untuk memenuhi kebutuhan. Green

menyempurnakan kerangka tersebut di tahun 1998 menjadi Precede-Proceed

(Policy, Regulatory, Organizational Construct in Educational and Enviromental

Development). Precede-Proceed harus dilakukan secara bersama-sama dalam

proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Precede digunakan pada fase

diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah dan tujuan program. Sedangkan

Page 39: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

22

Proceed digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan serta

implementasi dan evaluasi.

Bagian paling penting dari perencanaan program adalah analisis komunitas

atau yang biasa dikenal dengan analisis kebutuhan (need assesment). Keberhasilan

program promosi kesehatan tergantung dari data yang didapat tentang individu,

kelompok atau sistem yang akan menjadi focus dari program. Berdasarkan data

tersebut perencana program dappat memahami masalah kesehatan yang perlu

diatasi dan sumber daya yang tersedia. Model Precede dan Proceed juga berperan

penting dalam perencanaan pendidikan dan promosi kesehatan karena

menyediakan bentuk untuk mengidentifikasi factor-faktor yang berkaitan dengan

masalah kesehatan, perilaku dan pelaksanaan program (Green, 2005).

E. Penelitian Terkait

Berikut adalah peneltian – penelitian terkait dengan faktor – faktor yang

berhubungan dengan kunjungan antenatal care :

1. Penelitian oleh Eka Vitriyani (2012) pada 80 responden ibu hamil didapatkan

hasil bahwa ibu hamil dengan pekerjaan formal sebanyak 10 orang (2,5%)

melakukan pemeriksaan ANC K1, sebaliknya ibu hamil dengan pekerjaan

tidak formal sebanyak 53 orang (84,4%) melakukan pemeriksaan ANC K1

ibu hamil dengan pengetahuan ANC baik sebanyak 43 orang (84,3%)

melakukan pemeriksaan kehamilan, sedangkan untuk ibu hamil dengan

pengetahuan ANC tidak baik sebanyak 21 orang (72,4%) melakukan

pemeriksaan kehamilan.Ibu hamil dengan dukungan suami tidak baik,

melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 16 orang (72,7%), sedangkan

Page 40: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

23

untuk ibu hamil dengan dukungan suami baik, melakukan pemeriksaan

kehamilan sebanyak 48 orang (82,8%).

2. Penelitian oleh Fahmi dkk. (2015) pada 225 orang ibu hamil di dapatkan hasil

bahwa dari 142 responden yang dilakukan penelitian, 31 ibu (47,7%) yang

berpengetahuan kurang dan kurang juga dalam melakukan tindakan antenatal

care. Berdasarkan hasil penelitian tersebut nilai P = 0,000 yang artinya ada

hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan dengan tindakan

melakukan antenatal care. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan nilai P =

0,442 yang artinya tidak ada hubungan antara paritas dengan tindakan

melakukan antenatal care. Dari 142 responden yang diwawancarai di

dapatkan hasil bahwa yang mendapat pelayanan petugas kesehatan kurang 28

ibu (46,7%0 dan kurang dalam melakukan tindakan antenatal care, yang baik

13 ibu (15,9%) dan baik juga dalam melakukan tindakan antenatal care.

Berdasarakan hasil penelitian didapatkan nilai P = 0,220 yang artinya tidak

ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tindakan melakukan

antenatal care. Pada uji regresi logistic yang telah dilakukan didapatkan dua

variabel yang secara signifikan berhubungan dengan tindakan melakukan

antenatal care yakni pengethuan dan pelayanan petugas kesehatan.

F. Faktor – faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care

1. Pekerjaan Ibu

Yang dimaksud dengan pekerjaan adalah apabila ibu beraktifitas ke luar

rumah maupun di dalam rumah kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Pusat

Peneliti Kesehatan (1994) dalam Adawiyah (2001) mengatakan bahwa ibu

hamil yang bekerja merupakan sebab mendasar yang mempengaruhi

Page 41: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

24

frekuensi pemeriksaan kehamilan sehubungan dengan ada tidaknya waktu

untuk kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka (2012), ibu yang

mempunyai pekerjaan formal maupun tidak formal, tetap melakukan

pemeriksaan kehamilan meskipun ibu dengan pekerjaan tidak formal selalu

melakukan pemeriksaan sesuai jadwal pemeriksaan yang dianjurkan oleh

bidan jika dibandingkan dengan ibu yang memiliki pekerjaan formal.

Hasil yang sama dijelaskan pula oleh Apong (2009), tidak terdapat

perbedaan proporsi yang signifikan antara ibu yang berstatus tidak bekerja

dengan bekerja dalam melakukan pemeriksaan kehamilannya.

2. Pendidikan

Green (2005) menyatakan pendidikan merupakan faktor predisposisi yang

cukup penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Pendidikan adalah

suatu kemahiran menyerap pengetahuan. Sesuai dengan meningkatnya

pendidikan seseorang, kemahiran ini sangat berhubungan erat dengan sikap

pengetahuan seseorang terhadap pengetahuan yang diserapnya. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, perbuatan dan tata

cara mendidik (Diknas, 2002).

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting

untuk mengembangkan diri, dengan pendidikan yang tinggi seseorang dapat

memiliki pengetahuan yang tinggi pula. Ibu dengan tingkat pendidikan

Page 42: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

25

rendah lebih bersifat pasrah dan menyerah pada keadaan tanpa ada dorongan

untuk memperbaiki nasib dan kedaannya.

Pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap perilaku individu

dalam mengambil setiap keputusan dan sikapnya dan berpedoman dari apa

yang telah mereka dapatkan melalui proses belajar serta pengalaman yang

telah diterimanya. Menurut Khalimah (2007) pendidikan ibu merupakan salah

satu faktor yang penting dalam menentukan perilaku kesehatan, karena

dengan pendidikan yang baik dapat menerima segala informasi dari luar

terutama mengenai kehamilan yang dialaminya dengan baik.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lian Laminullah dkk

(2015), didapatkan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,197 > 0,05 hal

ini berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terhadap

kunjungan antenatal care K4.

3. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting membentuk tindakan

seseorang (over behaviour) dan pengetahuan memegang penting dalam

penetuan sikap, karena itu pengetahuan yang dimilki ibu mempunyai

pengaruh terhadap tindakan pemeriksaan kehamilan (Notoatmodjo, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian Fahmi (2015) didapatkan bahwa ada

hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan dengan tindakan

melakukan antenatal care. Diketahui pula bahwa pengetahuan yang baik

akan memberikan penguatan terhadap individu atau ibu hamil dalam setiap

mengambil keputusan dalam berperilaku. Dalam hal ini yang dimaksud

dengan pengetahuan adalah informasi mengenai manfaat kehamilan dan

Page 43: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

26

manfaat dilakukannya tindakan antenatal care atau pemeriksaan kehamilan.

Hal ini terjadi, karena selain pengetahuan, banyak faktor lain yang

mempengaruhi pemanfaatan kesehatan. Beberapa alasan diantaranya adalah

tingkat kebutuhan yang dirasakan atau sikap dan keyakinan menyangkut

pelayanan kesehatan (Andersen, 2005).

Pada umumnya orang yang merasa sakit datang memanfaatkan pelayanan

kesehatan dan sebaliknya orang yang sebenarnya membutuhkan pelayanan

kesehatan tetapi merasa sehat tidak akan datang memanfaatkan pelayanan

kesehatan. Sikap atau keyakinan mengenai pelayanan kehamilan juga

mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Jika

responden tidak mengetahui manfaat dilakukannya tindakan antenatal

tersebut, maka akan berdampak pada motivasi responden untuk datang dan

menfaatkan pelayanan kesehatan termasuk dalam menghadapi persalinan.

4. Dukungan Keluarga

Peran keluarga dalam pelayanan antenatal sangat penting, keluarga sebagai

orang-orang yang paling dekat dengan ibu hamil yang harus memotivasi ibu

hamil untuk memeriksakan kehamilannya serta mendukung ibu hamil bak

secara moril maupun materil sehingga ibu dapat melalui kehamilannya

dengan baik. Hasil penelitian yg dilakukan oleh Nur (2013) menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan

pelayanan antenatal care oleh ibu hamil dengan kekuatan hubungan lemah.

Dukungan keluarga berkontribusi sebesar 36% terhadap pemanfaatan

antenatal care.

Page 44: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

27

Dukungan keluarga terhadap ibu hamil ditunjukkan dengan selalu

mengingatkan jadwal pemeriksaan kehamilan, mengantar ibu untuk

memeriksakan kandungannya, mengingatkan ibu untuk mengonsumsi

makanan bergizi dan tablet Fe, serta menyiapkan biaya bagi ibu hamil untuk

memeriksakan kandungannya.

Hasil penelitian Mulyono (2004), menyebutkan bahwa ibu yang mendapat

dukungan dari keluarga mempunyai peluang untuk melakukan kunjungan

antenatal berkualitas sebesar (69,8%) dibandingkan ibu yang tidak

mendapatkan dukungan sebesar (33,3%) serta terdapat hubungan antara

dkungan keluarga dan suami dalam emndorong ibu untuk memanfaatkan

pelayanan ANC. Dukungan keluarga dapat berperan penting terhadap sikap

ibu untuk menentukan status kesehatan ibu dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan (Afriliyanti, 2008).

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Surniati (2013) hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mendapatkan dukungan yang positif dari keluarga. Responden dengan

dukungan keluarga yang positif lebih banyak yang memanfaatkan pelayanan

antenatal care secara teratur, sedangkan responden dengan dukungan

keluarga negatif lebih banyak yang tidak memanfaatkan pelayanan secara

teratur. Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermaknaa antara

dukungan keluarga dengan keteraturan pemanfaatan antenatal care

(p=0,422).

Page 45: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

28

G. Kerangka Teori

Bagan 2. 1 Kerangka Teori

Dimodifikasi dari :

Health Belief Model (Lein, 1970), dan Health Planing Program (Green ,2005).

Faktor – faktor presdisposisi

(predisposing factor) yang terwujud

dalam :

Pendidikan

Pengetahuan

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan Pertama

Faktor penguat atau pendorong

(reinforcing factor)

Keluarga

Pekerjaan

Perilaku individu, Kesehatan

Pemeriksaan Antenatal Care

Kunjungan Pertama (K1)

Page 46: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

29

1. Pekerjaan

2. Pendidikan

3. Pengetahuan

4. Dukungan Keluarga

Pemeriksaan ANC K1

BAB III

KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti 5 (lima) variabel, yakni

variabel pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga sebagai

variabel independen yang merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (Hidayat, 2008). Sedangkan variabel frekuensi

antenatal care (ANC) sebagai variabel dependen atau terikat yang dipengaruhi

oleh variabel independen (Hidayat, 2008). Adapun kerangka konsep antara

keenam variabel tersebut, sebagai berikut :

Bagan kerangka konsep faktor yang berhubungan antara variabel

pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga serta pelayanan tenaga

kesehatan (Bebas) dan variabel kelengkapan ANC (Terikat)

Variabel Independent Variabel Dependent

Page 47: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

30

B. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep penelitian sebelumnya, peneliti menentukan

hipotesis, yaitu :

1. Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status kelengkapan antenatal

care, di Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

2. Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan status kelengkapan

antenatal care, di Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

3. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status kelengkapan

antenatal care, di Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

4. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan status kelengkapan

antenatal care, di Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.

Page 48: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

31

C. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Variabel Dependent

Pemeriksaan ANC K1 Kunjungan ibu hamil yang pertama kali

di pelayanan kesehatan

Kuesioner 1 = Melakukan

pemeriksaan

0 = Tidak

melakukan

pemeriksaan

(Depkes RI, 2001)

Ordinal

Variabel Independent

1. Pekerjaan ibu Jenis kegiatan mencari nafkah yang

dilakukan oleh responden

Kuesioner 1 = Bekerja

0 = Tidak bekerja

Nominal

2. Pendidikan Pendidikan formal terakhir responden Kuesioner 1 = Pendidikan

dasar

2 = Pendidikan

menengah

3 = Pendidikan

Tinggi (PT)

(UU Nomor 20

tahun 2003) Pasal

17 dalam

Kemendikbud

(2012)

Ordinal

3. Pengetahuan ibu Tingkat pemahaman ibu tentang

pelayanan antenatal yang diukur

berdasarkan kemampuan ibu hamil

Kuesioner Pengetahuan baik

(76-100%)

Pengetahuan

Ordinal

Page 49: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

32

menjawab pertanyaan cukup (< 75%)

Pengetahuan

kurang (< 55%)

(Notoadtmojo,

2010)

4. Dukungan Keluarga Merupakan dukungan anggota keluarga

terhadap responden dalam menemani

kunjungan ANC

Kuesioner 1 = Dukungan baik

(> mean)

0 = Dukungan

kurang (< mean)

(Sumiati, 2012)

Ordinal

Page 50: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

33

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitan

Desain Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang akan

digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini menggunakan

pendekatan studi analitik kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Desain

penelitian cross sectional adalah penelitian pada beberapa variabel yang diamati

pada waktu yang sama (Hidayat, 2008). Tujuannya untuk mengetahui faktor –

faktor apa saja yang berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan

pertama pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang

Selatan dengan cara memberikan pertanyaan tertutup melalui kuesioner yang akan

diisi oleh responden penelitian.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota

Tanggerang Selatan dan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari -

Maret 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subjek

yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2015).

Page 51: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

34

Populasi dari penelitian ini adalah komunitas ibu hamil trimester II di wilayah

kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak

mungkin mengambil semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. (Sujarweni, 2015). Sampel penelitian ini adalah

komunitas ibu hamil trimester II di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota

Tangerang Selatan yang terpilih sebagai sampel diambil secara “Purpossive

Sampling” dimana sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang masuk

didalam penelitian yang akan dilaksanakan.

Sampel penelitian ini ditentukan oleh beberapa kriteria inkulusi di bawah

ini.

Kriteria inklusi:

1. Ibu hamil trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota

Tanggerang Selatan.

2. Ibu yang memiliki buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

3. Bersedia menjadi responden

4. Ibu yang dapat membaca dan menulis

Page 52: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

35

3. Besar Sampel

Besar sampel dihitung menggunakan rumus uji hipotesis beda

proporsi dua sisi (Ariawan, 1998) :

Keterangan :

n = jumlah sampel

1- α = (derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval dengan

α sebesar 5%)

1- β = Kekuatan uji 90%

P1 = Proporsi ibu yang melakukan kunjungan pemeriksaan

kehamilan yaitu sebesar 63,6% berdasarkan penelitian

sebelumnya di Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten

Pesisir Selatan tahun 2011 (Yanita, 2011)

P2 = Proporsi ibu yang tidak melakukan kunjungan

pemeriksaan kehamilan 36,4% (Yanita, 2011)

P = (P1+P2)/2

Dari rumus di atas sampel minimal yang dibutuhkan untuk

penelitian ini adalah sebanyak 50 orang.

Page 53: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

36

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengisi data

demografi yang ada pada kuesioner yang terdiri dari nama orang tua, umur dan

pendidikan terakhir dan kemudian mengisi kuesioner terkait sumber informasi

serta kuesioner tentang penanganan demam, sebelumnya peneliti melakukan

prosedur dibawah ini:

1. Setelah proposal mendapatkan persetujuan dari pembimbing akademik,

peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari PSIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota

Tanggerang Selatan dan membuat surat permohonan izin dari PSIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada Puskesmas Pisangan Kota

Tanggerang Selatan.

2. Setelah mendapatkan persetujuan dari Dinas Kesehatan Kota Tanggerang

Selatan dan mendapatkan izin dari Puskesmas Pisangan Kota Tanggerang

Selatan. Peneliti kemudian melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

3. Setelah instrument dinyatakan valid dan reliabel, peneliti menyeleksi calon

responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Peneliti menggunakan teknik total sampling yakni dimana semua populasi

dijadikan sampel penelitian.

5. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri.

6. Peneliti kemudian menjelaskan maksud dan tujuan peneliti kepada responden

terkait penelitian, serta meminta persetujuan responden.

Page 54: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

37

7. Waktu pengisian kuesioner selama kurang lebih 15-20 menit untuk masing-

masing responden. Responden diharapkan menjawab semua pernyataan yang

ada di lembar kuesioner kemudian di kembalikan kepada peneliti.

8. Selanjutnya peneliti mengobservasi buku KIA milik responden untuk

memvalidasi data kunjungan antenatal care (ANC) apakah sama atau tidak

dengan keterangan yang diisi oleh responden di kuisioner.

9. Lembar kuisioner diambil kembali oleh peneliti ketika responden telah selesai

mengisi kuisioner.

10. Setelah hasil penelitian terkumpul, peneliti mulai melakukan pengolahan data

dan menyimpulkan hasil pengumpulan data.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah suatu alat yang dipergunakan sebagai alat untuk

mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data dari suatu variabel

(Matondang, 2009). Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner dengan beberapa pertanyaan, alat ukur ini digunakan bila responden

jumlahnya besar dan tidak buta huruf (Hidayat, 2008). Instrumen ini terdiri dari 3

bagian. Bagian pertama berisi data demografi, bagian kedua berisi tentang faktor –

faktor yang mempengaruhi pemeriksaan ANC yang dimodifikasi dari kuesioner

yang dibuat oleh Riskesda (2013) dan Sumiati (2012), dan bagian ketiga berisi

tentang lembar observasi buku KIA yang dimodifikasi dari kuesioner yang dibuat

oleh Dewi (2014).

Berdasarkan sumber data yang digunakan, instrumen dalam penelitian ini

terbagi menjadi 2 (dua) macam instrumen, yaitu instrumen data primer dan

instrumen data sekunder. Data primer meliputi semua jawaban yang diberikan

Page 55: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

38

responden terhadap pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan cara mengisi

kuesioner dengan jumlah pertanyaan 16 pertanyaan dan data sekunder yaitu

lembar observasi yang akan diisi oleh peneliti. Adapun yang diobservasi adalah

buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) milik responden hanya apabila responden

memilikinya dan fungsi lembar observasi ini hanya bersifat sebagai pelengkap

data, namun data utama yang digunakan tetap berdasarkan instrumen data primer,

dan data ini tidak akan mempengaruhi data primer.

F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data (Hidayat,

2008).

1. Hasil Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan

suatu variabel. Daftar pertanyaan ini umumnya mendukung suatu kelompok

variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir

pertanyaan di uji validitasnya. Adapun uji validitas instrumen penelitian ini

akan dilaksanakan di wilayah Puskesmas Ciputat dengan menggunakan

rumus Pearson Product Moment. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r

tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Dengan menggunakan jumlah

responden sebanyak 30 maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r

dengan df (degree of freedom) = n-2, jadi df 30–2= 28, maka nilai r tabel =

Page 56: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

39

0,312. Jika nilai r hitung > r tabel berarti valid dan sebaliknya jika r hitung < r

tabel berarti instrumen tidak valid (Sujarweni, 2015).

Hasil uji valid instrumen kuisioner yang telah dilakukan dari 19

pertanyaan terdapat 3 pertanyaan yang tidak valid yakni 3 pertanyaan dari

variabel pengetahuan dan 3 pertanyaan yang tidak valid tersebut kemudian

oleh peneliti tidak digunakan saat pengambilan data penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validitas, maka perlu dilakukan pengukran reliabilitas

data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak (Hidayat, 2008).

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana suatu pengukuran

dapat dipercaya (Matondang, 2009). Suatu tes dikatakan reliable jika

memberikan hasil yang sama bila di teskan pada kelompok yang sama pada

waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 1991, dalam Matondang,

2009). Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

butir pertanyaan. Adapun uji reliabilitas instrumen penelitian ini

menggunakan rumus Alpha Cronbach . Jika nilai Alpha > 0.60 maka reliabel.

Dari hasil uji reliabel di dapatkan hasil bahwa 16 pertanyaan yang sudah valid

adalah reliabel karena nilai Aplha > 0.60.

Page 57: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

40

G. Etika Penelitian

Notoatmodjo (2010) mengungkapkan masalah etika yang harus diperhatikan

dalam melakukan penelitian antara lain, sebagai berikut :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).

Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian ini kepada

partisipan dan melakukan informed consent, setelah pertisipan bersedia maka

partisipan harus menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti kesediaan

menjadi partisipan. Partisipan yang menolak untuk di teliti maka peneliti

tidak memaksa dan tetap menghormati hak partisipan untuk menolak.

2. Mengormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy

and confidentiality).

Untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan, peneliti tidak akan

mencantumkan nama partisipan dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

disajikan.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect forjustice/inclusiveness).

Peneliti menjaga prinsip keadilan dengan memberikan perlakuan yang

sama pada setiap partisipan dan tidak membeda – bedakan ras, agama, dan

sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm

and benefits).

Page 58: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

41

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi

masyarakat maupun partisipan sendiri. Peneliti juga perlu berusaha untuk

meminimalkan dampak yang merugikan.

H. Prosedur Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebh dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian

hipotesis (Hidayat, 2008). Penelitian ini dalam proses pengolahan datanya

memiliki langkah-langkah yang harus ditempuh, sebagaimana menurut Hidayat

(2008), sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Setelah peneliti menerima

kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian kuesioner tersebut di

periksa kembali apakah sudah semua pertanyaan di jawab oleh responden.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri dari atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting

bila pengolahan data analisis data mengunakan komputer. Biasanya dalam

pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code

book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari

suatu variabel. Setelah semua kuesioner sudah terkumpul dan terisi kemudian

peneliti melakukan coding atau pemberian kode numerik (angka) untuk

Page 59: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

42

mempermudah dalam menganalisa data. Untuk variabel pemeriksaan

Antenatal Care diberi kode 1 untuk responden yang sudah melakukan

pemeriksaan dan kode 0 untuk responden yang tidak melakukan pemeriksaan

Antenatal Care. Variabel pekerjaan diberi kode 1 untuk responden yang

bekerja dan 0 untuk responden yang tidak bekerja. Variabel pendidikan diberi

kode 1 untuk pendidikan dasar, kode 2 untuk pendidikan menengah dan kode

3 untuk pendidikan tinggi. Variabel pengetahuan responden dengan

pengetahuan baik diberi kode 2, pengetahuan cukup diberi kode 1 dan dengan

pengetahuan kurang diberi kode 0 dan terakhir variabel dukungan keluarga

dengan dukungan keluarga baik diberi kode 1 dan dukungan keluarga kurang

di beri kode 0. Pemberian kode menggunakan software SPSS 21.

3. Data Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. Setelah

data sudah terkumpul dalam bentuk kode numeric (angka) kemudian data

dimasukkan ke dalam database komputer, dan membuat distribusi frekuensi

sederhana.

4. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, makan akan

menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan analisis analitik akan

menggunakan statistika inferensial. Statistika inferensial (menarik

Page 60: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

43

kesimpulan) adalah statistika yang digunakan untuk menyimpulkan parameter

populasi) berdasarkan statistik (sampel) atau lebih dikenal dengan proses

generalisasi dan inferensial. Setelah data sudah dimasukkan dalam bentuk

database distribusi frekuensi, data kemudian diolah dan dianalisa dengan

menggunakan bantuan software SPSS 21.

I. Teknik Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang diperlukan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan data secara sederhana (Budiharto, 2006). Analisis data

secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi

variabel dependen dan masing – masing variabel independen.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang diperlukan untuk menjelaskan

hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat

(Budiharto, 2006). Dalam penelitian ini analisis bivariat yakni untuk

menjelaskan lima variabel, yakni variabel pekerjaan ibu, pendidikan,

pengetahuan, dukungan keluarga dan sikap pelayanan petugas kesehatan

sebagai variabel independen/bebas dengan variabel pemeriksaan antenatal

care K1 sebagai variabel dependent/terikat. Analisi bivariat ini menggunakan

uji Chi Square yakni apabila p value < 0.05 maka Ho ditolak, dan jika p value

> 0.05 maka Ho diterima (Dahlan. 2011).

Page 61: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

44

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini merupakan pemaparan mengenai hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti yang dijelaskan melalui hasil analisa univariat dan bivariat.

A. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)

< 20 2 4 %

20 – 30 21 42 %

> 30 27 54 %

Total 50 100%

Tabel 5.1 memaparkan bahwa responden berusia 20 – 30 tahun yakni

sebanyak 21 (42 %), sedangkan responden berusia < 20 tahun yakni 2 orang (4%)

dan mayoritas responden berusia > 30 tahun sebanyak 27 orang (54 %).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Frekuensi (n) Persentase (%)

Pendidikan Dasar 19 38 %

Pendidikan Menengah 23 46 %

Pendidikan Tinggi 8 16 %

Total 50 100%

Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa responden merupakan lulusan

setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 19 (38%)

Page 62: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

45

responden. Sedangkan mayoritas responden sebanyak 23 (46%) dengan

pendidikan menengah dan lulusan setingkat Akademik/Pendidikan Tinggi

sebanyak 8 orang (16%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak bekerja 27 54 %

Bekerja 23 46 %

Total 50 100%

Jika dilihat dari tabel diatas, mayoritas responden penelitian tidak bekerja

atau menjadi ibu rumah tangga, yakni sebanyak 27 orang (54%). Sedangkan

sisanya sebanyak 23 (46%) responden memilih untuk bekerja.

4. Gambaran Pengetahuan

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)

Kurang 8 16 %

Cukup 29 58 %

Baik 13 26 %

Total 50 100%

Mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap ANC

K1 dengan jumlah responden 29 (58%), responden dengan pengetahuan baik

tentang ANC K1 sebanyak 13 (26%) responden sisanya 8 (16%) responden

dengan pengetahuan kurang tentang ANC K1.

Page 63: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

46

5. Gambaran Dukungan Keluarga

Tabel 5.5.Gambaran Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga Frekuensi (n) Persentase (%)

Kurang Baik 18 36 %

Baik 32 64 %

Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas responden dengan dukungan kurang baik lebih

sedikit yakni sebanyak 18 orang (36%) sedangkan responden dengan dukungan

keluarga baik sebanyak 32 orang (64%).

6. Gambaran Kunjungan ANC K1

Tabel 5.6. Gambaran Kunjungan ANC K1

ANC Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak melakukan 17 34 %

Sudah melakukan 33 66 %

Total 50 100%

Dapat dilihat dari tabel diatas, sebagian besar responden sudah melakukan

ANC (K1) kunjungan pertama yakni sebanyak 33 responden (66%), sisanya

sebanyak 17 orang (34 %) responden belum melakukan ANC (K1) kunjungan

pertama.

Page 64: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

47

7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan ANC K1

Tabel 5.7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan

ANC Berdasarkan Paritas

Keterangan Frekuensi (n) Persentase (%)

Gestasi ke- 1 5 29.4%

2 6 35.3%

3 6 35.3%

Total 17 100%

Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 17 orang ibu hamil yang tidak

melakukan pemeriksan ANC K1 masing – masing ada 6 (35.3%) orang responden

yang tidak melakukan pemeriksaan ANC K1 pada gestasi ketiga dan kedua.

Sisanya terdapat 5 (29,4%) orang responden tidak melakukan pemeriksaan ANC

K1 pada gestasi pertama.

Tabel 5.7.1 Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak

Melakukan ANC Berdasarkan Usia

Keterangan Minggu Frekuensi (n) Persentase (%)

Usia

Kandungan

Saat K1

13 3 17.6%

14 2 11.8%

15 3 17.6%

16 4 23.5%

20 5 29.4%

Total 17 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 5 (29.4%) responden yang

usia gestasi nya 20 minggu tidak melakukan pemeriksaan ANC K1. Sekitar 4

(23.5%) responden dengan usia gestasi 16 minggu tidak melakukan pemeriksaan

ANC K1. Dengan usia gestasi 13 minggu terdapat 3 (17.6%) orang responden

tidak melakukan pemeriksaan ANC K1, sedangkan dengan usia gestasi 15 minggu

Page 65: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

48

ada 3 (17.6%) orang responden tidak melakukan pemeriksaan ANC K1 dan

sisanya 2 (11.8%) orang responden dengan usia gestasi 14 minggu tidak

melakukan pemeriksaan ANC K1.

8. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan ANC K1

Tabel 5.8. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan ANC

Berdasarkan Paritas

Keterangan Frekuensi (n) Persentase (%)

Gestasi ke- 1 11 33.3%

2 13 39.4%

3 8 24.2%

4 1 3.0%

Total 33 100%

Dari tabel 5.8 dapat dilihat bahwa dari 33 orang ibu hamil dengan gestasi

pertama yang telah melakukan pemeriksan ANC K1 ada 11 (33.3%) orang

responden. Mayoritas dengan gestasi kedua yakni sebesar 13 (39.4%) telah

melakukan pemeriksaan kehamilan kunjungan pertama di Puskesmas Pisangan.

Page 66: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

49

Tabel 5.8.1 Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan ANC

Berdasarkan Usia

Keterangan Minggu Frekuensi (n) Persentase (%)

Usia

Kandungan

Saat K1

3 1 3.0%

4 8 24.2%

5 2 6.1%

6 2 6.1%

7 1 3.0%

8 7 21.2%

9 1 3.0%

10 1 3.0%

11 1 3.0%

12 9 27.3%

Total 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

dengan usia gestasi 12 minggu telah melakukan kunjungan pertama ANC

sebanyak 9 orang atau sebesar (27.3%). Sebanyak 8 orang atau sebesar (24.2%) di

usia gestasi 4 minggu atau 1 bulan pertama telah melakukan kunjungan pertama

ANC.

Page 67: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

50

B. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan Pendidikan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC

Analisa hubungan antara faktor hubungan pendidikan dengan kunjungan

pertama ANC dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9 Hubungan Faktor Pendidikan dengan K1 ANC

Kunjungan Pertama ANC

Pendidikan Tidak

Melakukan

Sudah

Melakukan

Total P

value

0,614 N % n % n %

Dasar 8 (16%) 11

(22%) 19 (38%)

Menengah 7

(14%) 16

(32%) 23 (46%)

Tinggi 2

(4%) 6

(12%) 8 (16%)

Total 17

(34%) 33

(66%) 50 (100%)

Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat hasil hubungan antara kedua variabel,

yakni pendidikan dan kunjungan pertama (K1) ANC. Sebanyak 8 (16%) orang

responden dengan pendidikan dasar tidak melakukan kunjungan pertama (K1) dan

11 (22%) orang responden sudah melakukan kunjungan pertama (K1). Responden

dengan pendidikan menengah ada 7 (14%) orang responden yang tidak melakukan

K1 tetapi 16 (32%) orang responden sudah melakukan kunjungan pertama (K1).

Sisanya 2 (4%) orang responden dengan pendidikan akademik tidak melakukan

kunjungan pertama (K1) dan 6 (12%) orang responden sudah melakukan

kunjungan pertama (K1). Uji statistik menggunakan uji Chi Square terlihat nilai

P = 0,614 (sig 2 tailed >0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak terdapat

hubungan antara pendidikan dengan kunjungan pertama ANC.

Page 68: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

51

2. Hubungan Pekerjaan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC

Analisa hubungan antara faktor hubungan pekerjaan dengan kunjungan

pertama ANC dapat dilihat pada tabel 5.10.

Tabel 5.10. Hubungan Faktor Pekerjaan dengan K1 ANC

Kunjungan Pertama ANC

Pekerjaan Tidak

Melakukan

Sudah

Melakukan

Total P

value

0,767 n % n % n %

Tidak

Bekerja

10 (20%) 17

(34%) 27 (54%)

Bekerja 7

(14%) 16

(32%) 23 (46%)

Total 17

(34%) 33

(66%) 50 (100%)

Dari tabel diatas dapat dilihat ada 10 (20%) responden yang tidak bekerja

tidak melakukan kunjungan pertama (K1) ANC dan 17 orang responden (34%)

yang sudah melakukan kunjungan pertama (K1) ANC. Sedangkan responden yang

bekerja sebanyak 16 orang responden (32%) sudah melakukan kunjungan pertama

(K1) dan sisanya 7 (14%) responden tidak melakukan kunjungan pertama (K1)

ANC. Hasil analisis diatas menggunakan Uji Fisher dengan P = 0,767 (sig 2 tailed

>0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak terdapat hubungan antara pekerjaan

dengan kunjungan pertama ANC.

Page 69: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

52

3. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC

Analisa hubungan antara faktor hubungan pengetahuan dengan kunjungan

pertama ANC dapat dilihat pada tabel 5.11.

Tabel 5.11. Hubungan Faktor Pengetahuan dengan Kunjungan K1 ANC

Kunjungan

Pertama ANC

Pengetahuan Tidak

Melakukan

Sudah

Melakukan

Total P

value

0,533 N % n % n %

Kurang 2 (4%) 6

(12%) 8 (16%)

Cukup 9

(18%) 20

(40%) 29 (58%)

Baik 6

(12%) 7

(14%) 13 (26%)

Total 17

(34%) 33

(66%) 50 (100%)

Dari pemaparan tabel yang terlihat diatas dapat kita lihat terdapat 6 (12%)

responden dengan pengetahuan kurang sudah melakukan kunjungan pertama (K1)

ANC dan 2 (4%) dengan pengetahuan kurang tidak melakukan kunjungan

pertama (K1) ANC. Sedangkan responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 9

(18%) orang responden tidak melakukan kunjungan pertama (K1) ANC tetapi 20

(40%) responden dengan pengetahuan cukup sudah melakukan kunjungan

pertama (K1) ANC. Sisanya 6 (12%) responden dengan pengetahuan baik tidak

melakukan kunjungan pertama (K1) ANC dan 7 (14%) responden dengan

pengetahuan baik sudah melakukan kunjungan pertama (K1) ANC. Hasil analisis

diatas menggunakan Uji Chi Square dengan P = 0,533 (sig 2 tailed >0,05) yang

berarti H0 diterima atau tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan

kunjungan pertama ANC.

Page 70: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

53

4. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Pertama (K1)

ANC

Analisa hubungan antara faktor hubungan dukungan keluarga dengan

kunjungan pertama ANC dapat dilihat pada tabel 5.11.

Tabel 5.11. Hubungan Faktor Dukungan Keluarga dengan

Kunjungan K1 ANC

Kunjungan

Pertama ANC

Pendidikan Tidak

Melakukan

Sudah

Melakukan

Total P

value

0,757 n % n % n %

Kurang

Baik

7 (14%) 10

(20%) 17 (34%)

Baik 11

(22%) 22

(44%) 33 (66%)

Total 17

(34%) 33

(66%) 50 (100%)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden dengan

dukungan keluarga kurang baik 7 (14%) orang responden tidak melakukan

kunjungan pertama (K1) ANC dan sebanyak 10 (20%) responden dengan

dukungan keluarga kurang baik sudah melakukan kunjungan pertama (K1) ANC.

Untuk responden dengan dukungan keluarga baik sebanyak 22 (44%) orang

responden sudah melakukan kunjungan pertama (K1) ANC dan sebanyak 11

(22%) responden tidak melakukan kunjungan pertama (K1) ANC. Hasil analisis

diatas menggunakan Uji Fisher dengan P = 0,757 (sig 2 tailed >0,05) yang berarti

H0 diterima atau tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan

kunjungan pertama ANC.

Page 71: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

54

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan secara mendalam dan memberikan

intrepretasi mengenai analisi univariat dan analisis bivariat yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya, serta keterbatasan penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia merupakan salah satu variabel yang digunakan sebagai

ukuran mutlak atau indikator fisiologis untuk mengukur perbedaan

derajat kesehatan, derajat kesakitan, dan penggunaan pelayanan

kesehatan (Notoadmojo, 2010). Terdapat pembagian tiga kategori usia

dalam tabel hasil penelitian, dimana kategori yang pertama adalah

rentang usia < 20 tahun, kategori yang kedua adalah rentang usia 20 –

30 tahun, dan kategori usia yang ketiga yaitu usia > 30 tahun. Dalam

kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk gestasi dan

persalinan adalah 20 – 30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil

dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih

tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20 – 29

tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35

tahun (Wiknjosastro, 2007). Wanita melahirkan anak pada usia <20

tahun atau >35 tahun merupakan factor risiko terjadinya perdarahan

pasca persalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini

dikarenakan pada usia di bawah 20 tahun, fungsi reproduksi seorang

Page 72: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

55

wanita belum berkembang dengan sempurna. Sedangkan pada usia

>35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami

penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga

kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pasca persalinan terutama

perdarahan akan lebih besar (Siswosudarmo, 2008). Hasil penelitian

didapatkan bahwa responden berusia 20-30 tahun sebanyak 21 orang

(42%) dan >30 tahun sebanyak 27 orang (54%). Berdasarkan data ini

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menjalani

kehamilannya pada usia yang tidak ideal, yakni pada usia > 30 tahun.

2. Gambaran Reponden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data hasil penelitian, tingkat pendidikan

responden sebagian besar merupakan lulusan pendidikan menengah

yakni sebanyak 36 orang (72%). Data ini menggambarkan bahwa

tingkat pendidikan responden di wilayah kerja puskesmas pisangan

sudah cukup baik karena sebagian besar responden berpendidikan

menengah. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Khalimah

(2007) bahwa salah satu faktor yang penting dalam menentukan

perilaku kesehatan, karena dengan pendidikan yang baik dapat

menerima segala informasi dari luar terutama mengenai kehamilan

yang dialaminya dengan baik.

3. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan serta tugas sosial lainnya merupakan salah satu variabel

yang menetukan perilaku kesehatan, factor pekerjaan juga merupakan

salah satu penentu seseorang dalam menyikapi masalah kesehatannya

Page 73: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

56

(Abraham & Eamon Shanley Mechanic 1978 dalam Sudarma 2008).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 27 responden

(54%) tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Ini berarti bahwa

sumber pendapatan keluarga mayoritas hanya berasal dari pendapatan

suami atau orang tua. Ibu yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah

tangga selalu melakukan pemeriksaan kehamilannya sesuai jadwal

pemeriksaan yang dianjurkan bidan, sebagaimana hasil penelitian yang

dilakukan oleh Eka (2012).

4. Gambaran Responden Berdasarkan Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai peranan sebagai motivasi awal bagi

seseorang dalam berperilaku. Green (2005) menyebutkan pengetahuan

merupakan salah satu factor predisposing terhadap pembentukan

perilaku seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29 reponden

(58%) memiliki pengetahuan yang cukup baik terhadap pemeriksaan

K1. Menurut Notoadmojo (2003), pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang.

5. Gambaran Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan

antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dukungan sosial keluarga

menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian

dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka

dalam kehidupan. Dukungan dari suami atau istri, dari saudara

kandung atau dukungan dari anak merupakan dukungan sosial

Page 74: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

57

keluarga internal (Friedmen 1998, dalam Harnilawati 2013). Hasil

penelitian menyatakan bahwa sebagian besar (64%) responden

memiliki dukungan keluarga yang baik. Hasil persentase ini

membuktikan bahwa secara umum gambaran dukungan keluarga yang

dimilki oleh responden selama kehamilan mayoritas sudah baik karena

dukungan keluarga dapat berperan penting terhadap sikap ibu untuk

menentukan status kesehatan ibu dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan (Afriliyanti, 2008).

6. Gambaran Kunjungan ANC K1

Hasil penelitian pemaparkan bahwa sebanyak 33 orang responden

(66%) melakukan kunjungan ANC Kunjungan pertama. Secara umum,

table distribusi frekuensi ini menggambarkan bahwa angka cakupan

K1 (Kunjungan pertama) di wilayah kerja puskesmas Pisangan sudah

baik dan sudah sesuai dengan rekomendasi yang disarankan oleh

Departemen Kesehatan (2007) bagi ibu hamil yang telah memasuki

trimester pertama untuk melakukan K1 (Kunjungan pertama) selama

masa kehamilan.

7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan ANC K1

Dari hasil penelitian pada tabel 5.7 dan tabel 5.7.1 dapat dilihat

bahwa ada sekitar 17 orang responden yang tidak melakukan ANC K1.

Dari angka ini 17 orang ibu hamil tidak melakukan ANC K1 di

Puskesmas Pisangan, beberapa ibu mengatakan ada yang sudah

melakukan kunjungan pertama di bawah usia 12 minggu atau saat

trimester pertama di pelayanan kesehatan lain selain di puskesmas

Page 75: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

58

Pisangan, tetapi hal tersebut belum bisa dibenarkan karena terkadang

ibu yang memeriksakan kehamilannya selain di puskemas belum

mempunyai buku Kesehatan Ibu dan Anak.

8. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Telah Melakukan ANC K1

Dalam tabel 5.8 yang sudah di jabarkan dapat diketahui bahwa dari

hasil penelitian ada 33 orang responden yang sudah melakukan ANC

K1. Ibu yang sudah melakukan kunjungan pertama ANC

memeriksakan kehamilannya di trimester pertama. Mayoritas ibu

melakukan pemeriksaan K1 pada saat usia kehamilan memasuki 12

minggu atau pada saat usia kehamilan 3 bulan. Ibu yang memeriksakan

kehamilannya tepat pada waktunya atau K1 ideal mengatakan bahwa

pemeriksaan kehamilan itu penting untuk dilakukan pada waktunya

untuk mencegah komplikasi kehamilan dan mengetahui kesehatan dan

perkembangan janin.

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Pendidikan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC

Peranan pendidikan terhadap kunjungan pertama sangat besar

dalam hal kesehatan reproduksi, ibu berpendidikan tinggi cenderung

akan mempunyai suatu pemikiran yang lebih baik untuk peningkatan

kesehatan sedangkan ibu yang berpendidikan rendah mempunyai

pengetahuan yang kurang tentang kesehatannya dan lebih bersifat

pasrah. Selain itu, ibu yang berpendidikan tinggi akan senantiasa

menentukan keputusannya lebih rasional dalam hal ini perilaku

pemeriksaan kehamilannya. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat

Page 76: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

59

dijelaskan bahwa meskipun pendidikan ibu hamil tinggi tetapi ibu

hamil banyak yang tidak memeriksakan kehamilannya secara rutin

disebabkan karena ibu memiliki pandangan bahwa walaupun ibu

mengalami keluhan selama masa kehamilan tetapi jika keluhan

tersebut tidak menghambat aktifitas sehari-hari maka tidak perlu

dilakukan pemeriksaan kehamilan dan hal ini dapat menyebabkan

rendahnya pemanfaatan ANC nya. Pendidikan dan penghasilan

merupakan factor prediktif untuk melakukan pemeriksaan fisik

sedangkan penghasilan prediktif untuk melakukan kunjungan ke

pelayanan kesehatan (Hershey (1975) dalam Sigalingging (2011)).

Newman dalam Andersen (1975) dalam Wibowo (1992) menyatakan

bahwa pendidikan seseorang secara tidak langsung memengaruhi

pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pendidikan merupakan dasar

terjadinya variasi dalam pengetahuan, sikap dan nilai-nilai terhadap

suatu pelayanan kesehatan. Selanjutnya variasi tersebut membawa

dampak terhadap variasi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil

penelitian oleh Lian (2015) dijelaskan bahwa tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara pendidikan terhadap kunjungan pertama ANC.

Menurut Sedarmayanti (2001) yang dikutip oleh Hardywinoto (2007),

pendidikan akan mendorong individu dan merupakan salah satu unsur

penting yang dapat memengaruhi keadaan seseorang dengan tingkat

pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi

tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan akan lebih baik.

Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku seseorang

Page 77: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

60

sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan yang diperoleh.

Perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indicator

kesehatan masyarakat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan.

Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan

kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan

kehamilannya pada petugas kesehatan (Depkes RI, 2008).

2. Hubungan Pekerjaan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC

Mengacu pada hasil penelitian bahwa tidak terdapat hubungan

antara pekerjaan terhadap kunjungan pertama ANC di wilayah

Puskesmas Pisangan. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan

bahwa ibu dengan pekerjaan yang formal tetap melakukan K1 ANC

sebanyak 16 orang dan untuk ibu yang tidak bekerja namun tidak

melakukan K1 ANC sebanyak 17 orang dari 50 orang responden, hasil

tersebut menunjukkan bahwa ibu dengan bekerja/tidak bekerja tidak

mempengaruhi ibu untuk melakukan kunjungan pertama ANC.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka

(2012), ibu yang mempunyai pekerjaan formal maupun tidak formal,

tetap melakukan pemeriksaan kehamilan meskipun ibu dengan

pekerjaan tidak formal selalu melakukan pemeriksaan sesuai jadwal

pemeriksaan yang dianjurkan oleh bidan jika dibandingkan dengan ibu

yang memiliki pekerjaan formal. Kesadaran akan pentingnya menjaga

kehatan kehamilan dapat memberikan motivasi tersendiri pada ibu

hamil yang bekerja untuk melakukan pemeriksaan ANC. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Haryanti (2003)

Page 78: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

61

yang menyatakan bahwa status pekerjaan tidak berhubungan dengan

ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilannya.

3. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC

Dari hasil statistik didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan

antara pengetahuan terhadap kunjungan pertama ANC di wilayah

Puskesmas Pisangan. Ibu dengan pengetahuan baik masih ada yang

belum melakukan pemeriksaan K1 ANC. Mayoritas ibu dengan

pengetahuan cukup yang sudah memeriksakan kehamilannya tepat

pada waktunya. Pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya

pemeriksaan ANC kunjungan pertama perlu ditingkatkan kembali

mengingat masih ada ibu dengan pengetahuan kurang dan tidak

melakukan K1 ANC, sedangkan utnuk ibu yang pengetahuannya sudah

baik mengenai pemeriksaan K1 ANC perlu tingkatkan kembali

motivasi nya untuk dapat melakukan K1 ANC.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Zulhaerani (2009) hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan

kepatuhan dalam kunjungan ANC.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraijah (2013) di wilayah

Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas didapatkan bahwa

variable pengetahuan ibu hamilmenunjukkan hasil pengetahuan baik

dengan proporsi memanfaatkan ANC sebesar 53.5%. uji statistik

diperoleh bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan

pemnafaatan ANC. Mengacu pada hasil tersebut dapat dijelaskan

Page 79: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

62

bahwa semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan

kehamilan maka akan terjadi peningkatan dalam pemanfaatan ANC.

4. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Pertama

(K1) ANC

Keluarga merupakan faktor yang tidak berpengaruh secara

langsung terhadap individu. Keluarga merupakan komponen eksternal

yang membentuk perilaku, sedangkan faktor internal atau yang

berpengaruh secara langsung adalah sikap dan niat individu

(Notoadmodjo, 2002). Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa

dukungan dari anggota keluarga tidak berpengaruh terhadap responden

untuk datang serta memeriksakan kehamilannya di pelayanan

kesehatan salah satunya adalah di Puskesmas Pisangan Kota

Tangerang Selatan. Dukungan keluarga dalam hal ini adalah tingkat

pengetahuan dan kepercayaan orang tua atau orang terdekat di

lingkungan sekitar ibu hamil yang masih belum banyak mengetahui

tentang manfaat pemeriksaan ANC kunjungan pertama (K1) serta

komplikasi yang akan terjadi apabila tidak terdeteksi secara dini.

Dalam hal ini hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fahmi (2013) hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar responden mendapatkan dukungan yang positif dari

keluarga. Responden dengan dukungan keluarga yang positif lebih

banyak yang memanfaatkan pelayanan antenatal care secara teratur,

sedangkan responden dengan dukungan keluarga negatif lebih banyak

yang tidak memanfaatkan pelayanan secara teratur. Secara statistik

Page 80: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

63

tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga

dengan ketraturan pemanfaatan antenatal care.

Ibu yang sudah mengalami proses kehamilan lebih dari satu kali

dengan proses persalinan tanpa masalah kesehatan lebih mandiri dalam

melakukan pemeriksaan kehamilan, dikarenakan ibu sudah mengetahui

hal-hal apa yang pada kehamilan sebelumnya tidak dilakukan atau

belum tepat dapat diperbaiki atau dicegah untuk kehamilannya yang

selanjutnya.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Harymawan (2007) dalam Suparyanto (2011) bahwa dukungan sosial

suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami

mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan

kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri,

mengantar dan memahami istrinya saat hamil, tidak menyakiti istri,

berdoa untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam

proses persalinan. Dalam hal ini untuk kesehatan kehamilan istri

sangat dibutuhkan dukungan suami, apabila ada dukungan suami utnuk

melakukan pemeriksaan ANC, maka ibu hamil sering untuk

memanfaatkan pelayanan ANC.

C. Keterbatasan Penelitian

Segala hal yang dipaparkan dalam penelitian ini masih terdapat

banyak sekali kelemahan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa poin

kekurangan yang menjadi keterbatasan dari penelitian ini, sebagai berikut:

Page 81: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

64

1. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

kelas ibu hamil yang diadakan atas kerjasama puskesmas Pisangan dan

peneliti, namun karena padatnya kegiatan puskesmas Pisangan kelas

ibu hamil hanya di lakukan sebanyak 3 kali dari 3 kali kelas ibu hamil

tersebut jumlah responden yang diperlukan peneliti masih kurang oleh

karena itu peneliti mengikuti jadwal pemeriksaan antenatalcare di

puskesmas Pisangan untuk memenuhi jumlah responden yang

dibutuhkan.

2. Peneliti hanya meneliti 4 variabel yang mempengaruhi kunjungan

pertama ANC, yakni pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan

dukungan keluarga sementara masih banyak variabel lain yang dapat

diteliti dan digali lebih lanjut. Peneliti hanya mengambil 4 faktor

karena keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti.

3. Selama pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

mendapatkan sedikit kesulitan ketika ada beberapa ibu hamil yang

menjadi sampel penelitian dan mengaku sudah melakukan

pemeriksaan ANC K1 pada trimester pertama di pelayanan kesehatan

selain di Puskesmas tempat peneliti melakukan penelitian akan tetapi

beberapa responden tersebut tidak mempunyai buku KIA sehingga

peneliti tidak bisa mengetahui apakah responden tersebut sudah

melakukan pemeriksaan ANC K1 sesuai dengan standar atau belum,

karena buku KIA yang dimiliki oleh responden adalah sebagai bukti

bahwa responden sudah melakukan pemeriksaan.

Page 82: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

65

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari data demografi didapatkan dari responden adalah responden

yang berusia > 30 tahun 54%, responden dengan pendidikan menengah

sebesar 46%, responden yang tidak bekerja sebanyak 54%, responden

dengan pengetahuan cukup tentang ANC sebanyak 58%, responden

dengan dukungan keluarga baik 64% dan responden yang sudah

melakukan kunjungan pertama (K1) ANC sebanyak 66%. Ibu hamil yang

tidak melakukan ANC K1 berdasarkan paritas yakni dengan kehamilan

kedua dan ketiga sebesar 35.3% dan ibu hamil yang tidak memeriksakan

kehamilannya berdasarkan usia kandungan yakni saat usia kandungan 20

minggu sebesar 29.4%. Ibu hamil yang telah melakukan pemeriksaan

ANC K1 berdasarkan paritas yakni kehamilan kedua sebesar 39.4%,

sedangkan untuk ibu yang telah melakukan pemeriksaan ANC K1

berdasarkan usia kehamilan yakni uisa kehamilan 12 minggu sebesar

27.3%.

Responden dengan pendidikan menengah sebesar 32% telah

melakukan ANC K1. Mayoritas responden dengan tidak bekerja sebanyak

17 orang atau sebesar 34% sudah melakukan ANC K1. Sebagian besar

responden dengan pengetahuan cukup sebesar 40% atau sekitar 20 orang

sudah melakukan ANC K1. Faktor dukungan keluarga dengan dukungan

keluarga baik sebesar 44% sudah melakukan ANC K1.

Page 83: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

66

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan pertama (K1)

ANC tidak dipengaruhi oleh factor pekerjaan, pendidikan, pengetahuan

dan dukungan keluarga. Hasil uji secara statistic menggunakan uji Chi

Square dan uji Fisher didapatkan nilai p value seperti yang dijabarkan

dibawah ini :

1. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square terlihat nilai P =

0,614 (sig 2 tailed >0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak

terdapat hubungan antara pendidikan dengan kunjungan

pertama ANC.

2. Hasil analisis menggunakan Uji Fisher dengan P = 0,767 (sig 2

tailed >0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak terdapat

hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan pertama ANC.

3. Hasil analisis menggunakan Uji Chi Square dengan P = 0,533

(sig 2 tailed >0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak terdapat

hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan pertama ANC.

4. Hasil analisis menggunakan Uji Fisher dengan P = 0,757 (sig 2

tailed >0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak terdapat

hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan pertama ANC.

Page 84: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

67

B. Saran

Berdasarkan pemaparan hasil, pembahasan, serta kesimpulan penelitian,

maka peneliti akan memberikan beberapa saran, sebagai berikut :

1. Bagi Ibu

Ibu hamil yang sudah mengetahui dan memahami pentingnya

melakukan kunjungan pertama (K1) ANC, maka harus

mempertahankan sikap dan perilaku sehatnya selama kehamilan

maupun pada kehamilan selanjutnya.

2. Bagi Puskesmas

Perlu bagi puskesmas untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan

tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan kepada masyarakat oleh

bidan, tenaga Promkes, dan gizi sehingga pengetahuan masyarakat

khususnya ibu hamil menjadi meningkat mengenai pentingnya

pemeriksaan kehamilan kunjungan pertama (K1).

3. Bagi Masyarakat

a. Disarankan pada masyarakat agar ikut aktif hadir atau berperan

serta apabila ada kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan oleh

tenaga kesehatan dari Puskesmas khusunya penyuluhan tentang

pemeriksaan kehamilan pada kunjungan pertama (K1)

b. Untuk suami atau keluarga agar memberikan dukungan terhadap

ibu yang sedang hamil dengan cara mengantar, mengingatkan, ibu

untuk memeriksakan kehamilannya sampai dengan lengkap serta

menanyakan hasil dari pemeriksaan kehamilannya.

Page 85: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

68

4. Bagi Peneliti

a. Melakukan penelitian serupa dengan desain yang berbeda yaitu

kualitatif untuk mengkaji lebih dalam tentang faktor – faktor, dan

alasan – alasan masyarakat dalam menanggapi program Kesehatan

Ibu dan Anak.

b. Melakukan penelitian lanjutan dengan metode yang berbeda dan

tambahan variabel seperti sikap dan perilaku petugas kesehatan dan

mungkin belum ada dalam penelitian ini.

Page 86: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Eviati. (2001). Skripsi: Faktor – faktor yang berhubungan dengan

kelangsungan pemeriksaan kehamilan K4 di kabupaten Bogor tahun

2000 Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Afriliyanti. (2008). Tesis: Hubungan kualitas pelayanan Antenatal dengan

keteraturan Ibu hamil dalam melakukan Antenatal di 4 Puskesmas

(Simpur, Korpri, pasar Ambon, Kedaton) kota Bandar Lampung propinsi

Lampung. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Afian, Tina. (2005). Belajar Pengalaman Untuk Memori, Jurnal Anima, Vol 17.

Amiruddin, Ridwan & Hasmi. (2014) . Determinan Kesehatan Ibu dan Anak .

Jakarta : Trans Info Media.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bobak, Lowdermilk, dan Jensen. (2005). Buku Ajar Keperawatan

Maternitas.ed.4. Jakarta: EGC.

Budiharto. 2006. Metodelogi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu

Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.

Dahlan, M. Sopiyudin. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi

5. Jakarta: Salemba Medika.

Depkes RI. (2007). Pedoman Pelayanan Antenatal.Jakarta : Direktorat jendral

bina pelayanan medik.

De Porter, Bobbi, dkk. (2000). Quantum Teaching. Bandung: Mizan Psutaka.

Depkes. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: Depkes RI. 2007-2010.

Depkes, RI. (2015). Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)

Di Indonesia 2015-2019. Jakarta : Dirjen Binkesmas Depkes RI.

Depkes, RI. (2015). Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development

Goals (SDGs). Jakarta : Dirjen Bina Gizi KIA Depkes RI.

Dewi, Mutiara Sari. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Frekuensi

Kunjungan Antenatal Care Pada Komunitas Ibu Slum Area Kelurahan

Selapajang Jaya Kota Tangerang. Skripsi S1 Program Studi Ilmu

Page 87: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Jakarta. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Pelayanan Kebidanan. Departemen Kesehatan RI,

Jakarta, 1999.

Depkes RI. (2008). Standar Pelayanan Kesehatan Kehamilan. Departemen

Kesehatan RI.

Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (2011). Profil Kesehatan Provinsi Banten.

Tangerang Selatan : Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

Green, Lawrence, W and Kreauter, Marshall, W. (2005). Health Program

Planning An Education And Ecological Approach.Colombia: My field

Publishing Company.

Hamberg, David M. (2006). Strategi Meningkatkan Kecerdasan, Memori dan

Kreatifitas, terjemahan. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Hastono, Sutanto Priyo, dan Luknis Sabri. (2010). Statistik Kesehatan. Rajawali

Pers: Jakarta.

Hidayat, A.Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis

Data. Salemba Medika: Jakarta.

International NGO Forum on Indonesia Development. (2015). Dokumen Hasil

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. [Diakses pada 20 Juni 2016].

Available from URL

http://infid.org/wp-content/uploads/2016/01/Outcome-Document-SDGs-

Bahasa-Indonesia.pdf

Jensen, Eric. (2002). Otak Setuja Gigabyte. Bandung: Kaifa.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 2o Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2012).

Permendiknas Nomor Jakarta: Kemendiknas [Diakses pada 27 April

2016]. Available from URL : HIPERLINK

http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/undang-undang-no-20-

tentang-sisdiknas.pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2011 [ Diakses pada 12 April

2016]. Available from URL : HIPERLINK

http://www.depkes.go.id/

Kementrian Kesehatan RI, (2010). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan

Tahun 2010 – 2014. Jakarta.

Page 88: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011.

Jakarta: Departemen Kesehatan ; Republik Indonesia. [Diakses pada 22

April 2016]. Available frim URL HIPERLINK

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PRO

V_2011/P.Prov.Banten_2011.pdf

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Banten 2011. Jakarta:

Departemen Kesehatan ; Republik Indonesia. [Diakses pada 22 April

2016]. Available frim URL HIPERLINK

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PRO

VINSI_2012/16_Profil_Kes.Prov.Banten_2012.pdf

Khalimah, Umi (2007). Hubungan Antara Karakteristik dan Sikap Ibu dengan

Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sindur,

Bogor. Skripsi UIN.

Laminullah, dkk. (2015). Faktor – Fakotr Yang Berhubungan dengan

Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Psukesmas Sipatana Kota

Gorontalo. Skripsi Sam Ratulangi.

Muhimah, N., Safe’i, A. (2010) . Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu

Hamil. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Power Books.

Manuaba. Ida Bagus. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB

Untuk Pendidikan Bidan. Ed.2. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo, (2003). Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta :

Rineke Cipta.

Notoadmojo, Soekidjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta.

Nurmawati. (2010). Mutu Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Prawiroharjo,Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo.

Prawiroharjo,Sarwono. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo.

Prawiharjo, Sarwono. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta YBP – SP.

Puspita, Dita. (2013). Studi Fenomenologi Kualitas Pemeriksaan Antenatal

Dalam Mendeteksi Preeklampsia Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang

Page 89: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Selatan. Skripsi S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta.

Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. (2008). Laporan Provinsi Banten.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) (2013). (2015). Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI : Jakarta.

Saefudin, A, (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Saifuddin, A. (2008). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti, N.N. (2006). Asuhan Kebidanan

Antental. Jakarta: EGC.

Setiabudhi, Hardywinoto. (2007). Panduan Gerontologi. Jakarta: Pustaka

Umum.

Sigalingging Ganda, (2011). Pengaruh Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi

Keluarga Lansia terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah

Kerja Puskesmas Darusalam Medan. Tesis. Program Studi S2 Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara. Medan.

Siregar, Nuraijah. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan

Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Sosopan Kabupaten

Padang Lawas. Skripsi S2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara

Siswosudarmo, R. (2008). Obstetri Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia.

Surachman, A. (2008). Determinan Unmet Need Persalinan di Kabupaten Garut

Tahun 2007, FKM-UI, Jakarta, 2008.

Sujarweni, Wiratna. (2015) . Statistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Gava

Media.

Surachman, A, (2008). Determinan Unmet Need Persalinan di Kabupaten Garut

Tahun 2007, FKM-UI. Jakarta.

Tim Penyusun, Ensiklopedia Nasional Indonesia. (1990). Jakarta: Cipta Adi

Pustaka.

Page 90: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Vitriyani, Eka. (2012). Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) K1 Ibu Hamil Di Kecamatan

Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Surakarta.

Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo.

WHO recommendations for prevention and treatment of pre-eclampsia and

eclampsia. World Health Organization 2011 WHO Press, World Health

Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27, Switzerland.

Page 91: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 92: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 93: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 94: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 95: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 96: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu/Saudari responden

Di tempat

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya Sri Esti Wulandari akan

melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan Pertama (K1) di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan”. Adapun tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor – faktor yang berhubungan dengan

pemeriksaan antenatal care kunjungan pertama , dan untuk keperluan tersebut

saya mohon bersedia/tidak bersedia*) ibu/saudari untuk menjadi responden dalam

penelitian ini, selanjutnya saya mohon Ibu/saudari untuk mengisi kuesioner yang

tersedia sesuai dengan apa adanya sesuai apa yang dialami oleh Ibu/saudari.

Identitas serta jawaban yang dicantumkan sepenuhnya akan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti.

Demikian lembar persetujuan ini saya buat. Atas bantuan dan

partisipasinya saya ucapkan terima kasih sebesar – besarnya.

Tangerang, ..... / ........./ ........

Responden Peneliti

( ) Sri Esti Wulandari

Page 97: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian

Tanggal/bulan/tahun : ......./......./ ....... Nomor responden :

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan baik.

2. Pertanyaan dibawah ini mohon diisi semuanya

3. Jika kurang mengerti atau ragu, tanyakan pada peneliti

4. Untuk pilihan jawaban, beri tanda silang ( X ) dan tulis jawaban pada

kotak yang tersedia

5. Nomor responden (diisi oleh peneliti)

6. Isilah titik - titik dibawah ini.

A. Faktor demografi :

1. Nama (inisial) : ....................

2. Usia Ibu : ....................

3. Usia Kehamilan : ……………

4. Kehamilan Ke- : ……………

5. Alamat Lengkap : ......................Rt...............Rw...........No. .....

Kelurahan................

6. Pendidikan Terakhir :

1. Tidak tamat sekolah

2. Tamat SD

3. Tamat SMP atau sederajat

4. Tamat SMA atau sederajat

5. Akademi atau perguruan tinggi

7. Pekerjaan :

1. Tidak bekerja

2. Pedagang/Wiraswasta

3. PNS/Peg.Swasta

4. Lain-lain sebutkan..................

Page 98: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

B. Pengetahuan

8. Menurut ibu apa manfaat pemeriksaan kehamilan ?

a. Mengetahui kondisi ibu dan janin

b. Untuk melakukan pemasangan KB

c. Untuk mendapatkan pengobatan penyakit

d. Untuk mendapatkan susu ibu hamil secara gratis

e. Lain – lain yaitu.......

9. Menurut ibu, sebaiknya kapan ibu memeriksakan kehamilan

untuk pertama kalinya

a. Setelah usia kehamilan > 4 bulan

b. Segera setelah ibu telat mendapat menstruasi

c. Bila ada keluhan kehamilan saja

d. Jika sudah ada tanda-tanda akan melahirkan

e. Lain – lain yaitu .......

10. Menurut ibu, paling sedikit berapa kali ibu harus

memeriksakan kehamilan selama kehamilannya

a. Minimal 4 kali, secara teratur selama kehamilan,

yaitu 1 kali pada 3 bulan pertama, 1 kali pada 3

bulan kedua, dan 2 kali pada 3 bulan ketiga

b. Tiap bulan setelah kehamilan ibu > 4 bulan

c. Jika ibu memiliki keluhan/penyakit dan bila obat

yang diberikan bidan telah habis

d. Minimal 3 kali secara teratur selama kehamilan

yaitu, 1 kali pada 3 bulan pertama, 1 kali pada 3

bulan kedua, 1 kali pada 3 bulan ketiga.

e. Lain – lain yaitu...................

11. Menurut ibu, kepada siapa saja ibu dapat memeriksakan

kehamilan

a. Bidan

b. Dukun/paraji

c. Perawat

d. Dokter

Page 99: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

e. Lain- lain yaitu ........

12. Menurut ibu, tempat yang dapat melakukan pemeriksaan

kehamilan adalah

a. Rumah dukun / paraji

b. Puskesmas/rumah sakit

c. Posyandu

d. Rumah bidan praktek/ klinik

e. Lain – lain yaitu ........

13. Menurut ibu obat yang perlu ibu dapatkan pada saat

memeriksakan kehamilan adalah

a. Obat – obatan yang diberikan bidan sesuai dengan

sakit ibu. Misal : obat batuk pilek

b. Jamu – jamuan

c. Vitamin tambah darah

d. Tidak tahu, yang penting obat yang diberikan bidan

e. Lain – lain yaitu.....

14. Menurut ibu, manfaat imunisasi TT adalah

a. Menghindari penyakit kurang darah

b. Ibu dapat melahirkan dengan lancar

c. Mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir

d. Mempersiapkan agar ASI ibu banyak

e. Lain – lain yaitu.........

15. Menurut ibu, apakah manfaat dari mengkonsumsi tablet

tambah darah

a. Untuk meningkatkan napsu makan

b. Untuk meningkatkan tekanan darah

c. Untuk mencegah kurang darah/ anemia

d. Tidak tahu

e. Lain – lain yaitu..........

16. Minimal berapa tablet ibu hamil harus mengkonsumsi tablet

tambah darah selama kehamilan

Page 100: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

a. Minimal 90 tablet selama kehamilan

b. Minimal 60 tablet selama kehamilan

c. Minimal 30 tablet selama kehamilan

d. Setiap hari selama kehamilan

C. Dukungan Keluarga

17. Apakah suami/ keluarga mengingatkan ibu untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan

a. Ada

b. Tidak pernah

c. Lain – lain............

18. Apakah suami ibu pernah mengantar ibu untuk memeriksa

kehamilan

a. Pernah

b. Tidak pernah/tidak sempat/tidak mau

19. Apakah suami/ keluarga ibu pernah menanyakan kepada ibu

tentang hasil pemeriksaan kehamilan yang dilakukan ibu

a. Pernah

b. Tidak pernah

20. Apakah suami/ keluarga bu menganggap bahwa pemeriksaan

kehamilan itu tidak perlu dilakukan

a. Ya

b. Tidak

21. Apakah ada dukungan dari suami/ keluarga untuk

memeriksakan kehamilan

a. Ya

b. Tidak

Page 101: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

D. Lembar Observasi Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

No. Hal yang diobservasi Hasil Observasi

1. Ibu Memiliki Buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA)

a. Ada

b. Tidak ada

2. Tanggal pemeriksaan kehamilan ibu pada

trimester pertama (0-3 bulan)

a. Ada,

tanggal.............

tanggal.............

tanggal.............

b. Tidak ada

Page 102: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Kuesioner Pendidikan dan Pekerjaan (Pearson Product

Moment)

Correlations

p1 p2 total

p1 Pearson Correlation 1 .338 .814**

Sig. (2-tailed) .068 .000

N 53 30 30

p2 Pearson Correlation .338 1 .822**

Sig. (2-tailed) .068 .000

N 30 30 30

total Pearson Correlation .814** .822

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan (Pearson Product Moment)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11

Tota

l

P1 Pearson

Correlatio

n

1 .197 .102 .183 .256 .363*

.476*

*

.584*

*

.102 .472

*

*

.314 .675

*

*

Sig. (2-

tailed) .287 .584 .325 .164 .044 .007 .001 .584 .007 .085 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P2 Pearson

Correlatio

n

.197 1 .345 .246 .274 .386* .416

* .361

*

.456*

*

.244 .235 .610

*

*

Sig. (2-

tailed) .287 .057 .181 .135 .032 .020 .046 .010 .185 .203 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P3 Pearson

Correlatio

n

.102 .345 1 .063 .189 .406* .208 .284 .252 .284 .145

.533*

*

Page 103: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Sig. (2-

tailed) .584 .057 .736 .309 .024 .261 .121 .172 .121 .437 .002

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P4 Pearson

Correlatio

n

.183 .246 .063 1 .507

*

*

-

.059 .321 .271 .203 .124 .203 .259

Sig. (2-

tailed) .325 .181 .736 .004 .751 .078 .140 .274 .507 .274 .159

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P5 Pearson

Correlatio

n

.256 .274 .189 .507

*

*

1 .340 .256 .207 .297 .092 .080 .326

Sig. (2-

tailed) .164 .135 .309 .004 .061 .164 .264 .104 .621 .667 .073

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P6 Pearson

Correlatio

n

.363* .386

* .406

*

-

.059 .340 1 .363

* .321 .297 .207 .297

.644*

*

Sig. (2-

tailed) .044 .032 .024 .751 .061 .044 .078 .104 .264 .104 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P7 Pearson

Correlatio

n

.476*

*

.416* .208 .321 .256 .363

* 1 .360

* .208 .249 .420

*

.675*

*

Sig. (2-

tailed) .007 .020 .261 .078 .164 .044 .046 .261 .177 .019 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P8 Pearson

Correlatio

n

.584*

*

.361* .284 .271 .207 .321 .360

* 1 .171

.523*

*

.510*

*

.753*

*

Sig. (2-

tailed) .001 .046 .121 .140 .264 .078 .046 .357 .003 .003 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P9 Pearson

Correlatio

n

.102 .456

*

*

.252 .203 .297 .297 .208 .171 1 .058 .252 .345

Sig. (2-

tailed) .584 .010 .172 .274 .104 .104 .261 .357 .756 .172 .057

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Page 104: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

P10 Pearson

Correlatio

n

.472*

*

.244 .284 .124 .092 .207 .249 .523

*

*

.058 1 .510

*

*

.665*

*

Sig. (2-

tailed) .007 .185 .121 .507 .621 .264 .177 .003 .756 .003 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P11 Pearson

Correlatio

n

.314 .235 .145 .203 .080 .297 .420*

.510*

*

.252 .510

*

*

1 .658

*

*

Sig. (2-

tailed) .085 .203 .437 .274 .667 .104 .019 .003 .172 .003 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Tota

l

Pearson

Correlatio

n

.675*

*

.610*

*

.533*

*

.259 .326 .644

*

*

.675*

*

.753*

*

.345 .665

*

*

.658*

*

1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .002 .159 .073 .000 .000 .000 .057 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Kuesioner Dukungan Keluarga (Pearson Product Moment)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total

P1 Pearson

Correlation 1 .457

* .412

* .389

* .243 .389

* .695

**

Sig. (2-tailed) .011 .024 .034 .196 .034 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

P2 Pearson

Correlation .457

* 1 .280 .389

* .627

** .510

** .789

**

Sig. (2-tailed) .011 .134 .034 .000 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

P3 Pearson

Correlation .412

* .280 1 .447

* .198 .329 .647

**

Sig. (2-tailed) .024 .134 .013 .294 .076 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

P4 Pearson

Correlation .389

* .389

* .447

* 1 .160 .239 .645

**

Sig. (2-tailed) .034 .034 .013 .398 .203 .000

Page 105: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

N 30 30 30 30 30 30 30

P5 Pearson

Correlation .243 .627

** .198 .160 1 .389

* .635

**

Sig. (2-tailed) .196 .000 .294 .398 .034 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

P6 Pearson

Correlation .389

* .510

** .329 .239 .389

* 1 .701

**

Sig. (2-tailed) .034 .004 .076 .203 .034 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson

Correlation .695

** .789

** .647

** .645

** .635

** .701

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 106: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Lampiran 4

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas Pendidikan dan Pekerjaan (Alpha Cronbach)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.839 2

Page 107: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 108: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Lampiran 5

Hasil Olahan SPSS Univariat dan Bivariat

Page 109: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Lampiran 5

A. Hasil Olahan Univariat

Frequencies

Kat_Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <20 tahun 2 4.0 4.0 4.0

20-30 tahun 21 42.0 42.0 46.0

>30 tahun 27 54.0 54.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Pend

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pendidikan dasar 19 38.0 38.0 38.0

Pendidikan menengah 23 46.0 46.0 84.0

Pendidikan tinggi 8 16.0 16.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Kalsifikasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak bekerja 27 54.0 54.0 54.0

Bekerja 23 46.0 46.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Kat_Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 8 16.0 16.0 16.0

Cukup 29 58.0 58.0 74.0

Baik 13 26.0 26.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Kat_Dukungan

Page 110: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 18 36,0 36,0 36,0

Baik 32 64,0 64,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

ANC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Melakukan 17 34,0 34,0 34,0

Sudah Melakukan 33 66,0 66,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

paritas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 11 33.3 33.3 33.3

2 13 39.4 39.4 72.7

3 8 24.2 24.2 97.0

4 1 3.0 3.0 100.0

Total 33 100.0 100.0

usiakandungan

Page 111: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 1 3.0 3.0 3.0

4 8 24.2 24.2 27.3

5 2 6.1 6.1 33.3

6 2 6.1 6.1 39.4

7 1 3.0 3.0 42.4

8 7 21.2 21.2 63.6

9 1 3.0 3.0 66.7

10 1 3.0 3.0 69.7

11 1 3.0 3.0 72.7

12 9 27.3 27.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Paritas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 5 29.4 29.4 29.4

2 6 35.3 35.3 64.7

3 6 35.3 35.3 100.0

Total 17 100.0 100.0

Usiakandungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 13 3 17.6 17.6 17.6

14 2 11.8 11.8 29.4

15 3 17.6 17.6 47.1

16 4 23.5 23.5 70.6

20 5 29.4 29.4 100.0

Total 17 100.0 100.0

B. Hasil Olahan Bivariat

Page 112: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Crosstabs

Pend * ANC Crosstabulation

ANC

Total

Tidak

Melakukan

Sudah

Melakukan

Pend Pendidikan dasar Count 8 11 19

Expected Count 6.5 12.5 19.0

Pendidikan menengah Count 7 16 23

Expected Count 7.8 15.2 23.0

Pendidikan tinggi Count 2 6 8

Expected Count 2.7 5.3 8.0

Total Count 17 33 50

Expected Count 17.0 33.0 50.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square .975a 2 .614

Likelihood Ratio .975 2 .614

Linear-by-Linear Association .907 1 .341

N of Valid Cases 50

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.72.

Crosstab

Kalsifikasi Total

Page 113: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

Tidak bekerja Bekerja

ANC Tidak Melakukan Count 10 7 17

Expected Count 9.2 7.8 17.0

Sudah Melakukan Count 17 16 33

Expected Count 17.8 15.2 33.0

Total Count 27 23 50

Expected Count 27.0 23.0 50.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .241a 1 .623

Continuity Correctionb .037 1 .848

Likelihood Ratio .242 1 .623

Fisher's Exact Test .767 .425

Linear-by-Linear Association .236 1 .627

N of Valid Cases 50

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.82.

b. Computed only for a 2x2 table

ANC * Kat_Pengetahuan Crosstabulation

Kat_Pengetahuan Total

Page 114: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

kurang baik Cukup baik

ANC Tidak Melakukan Count 2 9 6 17

Expected Count 2.7 9.9 4.4 17.0

Sudah Melakukan Count 6 20 7 33

Expected Count 5.3 19.1 8.6 33.0

Total Count 8 29 13 50

Expected Count 8.0 29.0 13.0 50.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 1.258a 2 .533

Likelihood Ratio 1.238 2 .539

Linear-by-Linear Association 1.127 1 .288

N of Valid Cases 50

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.72.

Crosstab

Kat_Dukungan Total

Page 115: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

kurang baik Baik

ANC Tidak Melakukan Count 7 10 17

Expected Count 6,1 10,9 17,0

Sudah Melakukan Count 11 22 33

Expected Count 11,9 21,1 33,0

Total Count 18 32 50

Expected Count 18,0 32,0 50,0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,300a 1 ,584

Continuity Correctionb ,056 1 ,813

Likelihood Ratio ,297 1 ,586

Fisher's Exact Test ,757 ,403

Linear-by-Linear

Association ,294 1 ,588

N of Valid Cases 50

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.12.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 116: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Page 117: Oleh : Sri Esti Wulandari 1112104000018repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33037/1/Sri Esti... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan