galuh tugas dr citra

4

Click here to load reader

Upload: galuh-kresna-bayu

Post on 17-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Nama : Galuh Kresna BayuNPM : 1102011112

Contoh Kasus : 1. Kasus Kejang yang ada di pedesaan/perkampungan

Pandangan kebudayaan : Orang-orang di kampung umumnya jika terjadi kejang seperti kasus diatas , mereka lebih mengutamakan ,mencari pertolongan ke orang pintar (orang yang dianggap bisa menyembuhkan penyakitnya. Fenomena kejang di perkampungan ini identik dengan hal-hal yang bersifat ghaib yaitu biasa disebut kerasukan roh mahluk halus.

Dampak perilaku kesehatan : Hal ini tentunya mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat di desa itu sendiri,karena jika ada kejadian yang sama ( kejang berulang) pasti akan menghubungi orang pintar tersebut . yang sudah pasti kurangnya pembekalan tentang ilmu medis atau kedokteran yang bisa diterapkan.jika keadaan seperti ini terus berlanjut maka tidak ada perubahan perilaku kesehatan kearah yang lebih baik .

Pandangan Kedokteran : Dari sudut pandang kedokteran kejang merupakan suatu keadaan yang dinilai dengan beberapa kriteria seperti tonik,klonik,tonik klonik,mata mendelik keatas,keadaan tidak sadar dan lain lain, tentunya sebagai dokter jika ada kasus seperti ini (kejang) tindakan pertama yang harus dilakukan adalah potong kejang dengan diazepam kemudian diawasi sampai kejang berhenti . kejang pun memiliki diagnosis banding seperti kejang demam,epilepsi,tetanus,dan lain-lain yang mana memiliki ciri khas dari kejangnya tersebut.

Kebudayaan Modern : Di Zaman yang semakin modern ini berbanding lurus dengan kemajuan pola pikir masyarakat di pedasaan ini pada umumnya . sekarang sudah banyak masyarakat yang lebih mempercayakan anaknya dibawa ke dokter untuk di diagnosis dan dilakukan terapi,membawa orang pintar pun masih di lakukan(pemimpin doa) tetapi lebih kearah untuk menyampaikan/mewujudkan rasa syukur kita terhadap Allah yang maha esa dengan dilakukan selametan karena telah sembuh dari sakitnya .

2. Kasus patah tulang yang terjadi di perkampungan

Pandangan kebudayaan : Masih banyak kasus di sekitar periode 90 an kasus patah tulang,memar karena menaiki tumpukan batu lalu terjatuh atau bermain sepakbola yang kelewatan . masih banyak orang yang membawa ke tukang urut dan tukang urut dianggap bisa mengobati dan menyembuhkan dengan cara diurut dengan menggunakan tangan dan minyak sereh dan ditambah dilabur dengan param pusaka.

Dampak perilaku kesehatan : Hal seperti contoh diatas merupakan dianggap sebagai satu satunya cara untuk menyembuhkan patah tulang dibawa ke tukang urut,dengan dibacakan (jampi-jampi) mungkin itu adalah doa yang ditujukan kepada yang maha kuasa, pemikiran primitive seperti ini harus dirubah atau diluruskan.agar kejadian patah tulang ini tidak menimbulkan suatu kecacatan bagi masyarakat di pedasaan tersebut.

Pandangan kedokteran : Di dalam bidang kedokteran ada beberapa yang perlu dilakukan sebelum mengetahui patah tulang yang seperti apa,diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menunjang diagnosis dan memperkirakan prognosis,seperti rontgen dan pemberian analgetik,dan juga setelah ada gambaran rontgen dokter bisa melakukan reposisi tulang yaitu mengembalikan tulang ke posisi anatomi dan melakukan imobilisasi agar tidak berubah posisinya , dan pemberian analgetik agar mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan fraktur tersebut,memang fraktur hanya di diamkan saja akan sembuh sendiri antara patahan tulang yang satu dan yang lainya bisa menyambung sendiri akan tetapi jika tidak dilakukan reposisi seperti yang dilakukan oleh dokter dan paramedis ,akan timbul suatu kecacatan baik itu dalam bentuk fisik dan tentunya sangat mengganggu estetika kesehatannya.

Kebudayaan Modern : Sekarang sudah banyak pola pikir masyarakat yang mau menerima masukan dari luar,sebagai contoh para tukang urut sudah banyak yang punya struktur gambar atau urutan tulang-tulang jika mereka merasa ini bukan kewenangan atau Bahasa sekarang bukan kompetensinya mereka banyak yang menyuruh datang ke dokter karena mereka mungkin hanya bisa menangani fraktur yang incomplit yang bisa sembuh dengan sendirinya karena tidak perlu reposisi dan lain sebagainya.Masyarakat sekarangpun cenderung menggali informasi melalui smartphone mereka yang bisa dijadikan sumber referensi,begitu banyaknya kemajuan teknologi,tak heran informasi pun menyebar dengan sangat mudah dan lingkup yang luas,contoh saja dalam bidang kesehatan banyak pasien pasien sekarang yang bertanya bahkan berkomunikasi dengan dokter yang menanganinya, jadi hal-hal yang masih membuat mereka penasaran bisa langsung di bicarakan atau ditanyakan dengan dokternya,tidak hanya menjadi pasien yang manut dan nurut tidak tahu tindakan apa yang akan diberikan dokternya .