referat gangguan obsesif kompulsif galuh

23
REFERAT GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF PEMBIMBING : dr. Ni Wayan Ani P., Sp.KJ Disusun oleh: Galuh Kinanti Kusuma Ayu/ 2010730042 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015

Upload: myaryaku

Post on 03-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

REFERATGANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

PEMBIMBING : dr. Ni Wayan Ani P., Sp.KJ

Disusun oleh:Galuh Kinanti Kusuma Ayu/

2010730042KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN

JIWARUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015

Page 2: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

PENDAHULUANGangguan Obsesif Kompulsif

Prevalensi seumur hidup gangguan obsesif kompulsifpada populasi umum diperkirakan 2-3%.1

Menduduki peringkat keempat dari gangguan jiwa1

Gangguan obsesif-kompulsif emakan waktu dan cukup mengganggu fungsi rutin normal, pekerjaan, aktivitas sosial biasa, atau hubungan seseorang.1

Page 3: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DEFINISI

Obsesi adalah pikiran, perasaan, gagasan atau sensasi yang berulang dan mengganggu. 1

Kompulsi adalah suatu perilaku yang disadari, standar dan berulang, seperti menghitung, memeriksa atau menghindar. 1

Gangguan obsesif kompulsif adalah gangguan cemas, dimana pikiran seseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang menetap, tidak terkontrol, dan berulang-ulang, sehingga menimbulkan distress dan mengganggu fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. 3

Page 4: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

Dalam DSM-IV TR obsesi didefinisikan sebagai berikut: 4

Pikiran, impuls, atau bayangan yang pernah dialami yang berulang dan menetap, dirasakan mengganggu dan tidak sesuai, dan menyebabkan kecemasan dan penderitaan yang ada selama periode gangguan.Pikiran, impuls, atau bayangan bukan ketakutan terhadap masalah kehidupan yang nyataIndividu berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, impuls, atau bayangan atau menetralisir dengan pikiran lain atau tindakan.Individu menyadari bahwa pikiran, impuls, bayangan yang berulang berasal dari pikirannya sendiri (tidak disebabkan dari luar atau pikiran yang disisipkan).

Page 5: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

Dalam DSM-IV TR kompulsi didefinisikan sebagai berikut: 4

Perilaku yang berulang (misalnya: cuci tangan, mengecek) atau aktivitas mental (berdoa, menghitung, mengulang kata dengan tanpa suara) yang individu merasa terdorong melakukan dalam respons dari obsesinya.Perilaku atau aktivitas mental ditujukan untuk mencegah atau menurunkan distress atau mencegah kejadian atau situasi; walaupun perilaku atau aktivitas mental tidak berhubungan dengan cara yang realistic untuk mencegah atau menetralisir.

Page 6: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

EPIDEMIOLOGI

Sebagian besar gangguan mulai pada saat remaja atau dewasa muda (umur 18-24 tahun), tetapi bisa terjadi pada masa kanak.4

Perbandingan antara laki-laki dan perempuan sama.4

Gangguan obsesif kompulsif 10% pasien rawat jalan di klinik psikiatrik1

Gangguan obsesif-kompulsif sebagai diagnosis psikiatrik tersering keempat setelah fobia, gangguan berhubungan zat, dan gangguan depresif berat1

Page 7: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

ETIOLOGI

• Hipotesis bahwa suatu disregulasi serotonin terlibat di dalam pembentukan gejala obsesi dan kompulsi.1

Sistem serotonergik

• Terdapat hubungan yang positif antara infeksi streptokokus dengan gangguan obsesif kompulsif. Infeksi streptokokus tipe A ß-hemolitik dapat menyebabkan demam reumatik dan sekitar 10 –30 % menunjukan gejala gangguan obsesif kompulsif.1

Neuroimunologi

1. Faktor Biologis

Page 8: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

ETIOLOGI

• PET (positron emission tomography) peningkatan aktifitas (sebagai contoh, metabolisme dan aliran darah) di lobus frontalis, ganglia basalis (khususnya kaudata), dan singulum pada pasien gangguan obsesif kompulsif.

• CT scan dan MRI adanya penurunan ukuran kaudata secara bilateral pada pasien gangguan obsesif kompulsif.1

Studi pencitraan otak

• 35 % sanak saudara derajat pertama pasien gangguan obsesif-kompulsif juga menderita gangguan.1

Genetik

1. Faktor Biologis

Page 9: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

ETIOLOGI 2. Faktor Perilaku

Obsesi adalah stimulus yang dibiasakan. 1

Stimulus yang relatif netral menjadi disertai dengan ketakutan atau kecemasan melalui proses pembiasaan dengan memasangkannya dengan peristiwa yang secara alami adalah berbahaya atau menghasilkan kecemasan. 1Jadi, objek dan pikiran yang

sebelumnya netral menjadi stimulus yang terbiasakan yang mampu menimbulkan kecemasan atau gangguan. 1

Page 10: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

ETIOLOGI

• Sigmund Freud menjelaskan tiga mekanisme pertahanan psikologis utama yang menentukan sifat karakter obsesif-kompulsif; isolasi, meruntuhkan (undoing), dan pembentukan reaksi. 1

Faktor psikodinamika

3. Faktor Psikososial

Isolasi. Isolasi adalah mekanisme pertahanan yang

melindungi seseorang dari afek

dan impuls yang mencetuskan

kecemasan. Jika isolasi berhasil

sepenuhnya, impuls dan afek yang

terkait seluruhnya terepresi, dan

pasien secara sadar hanya menyadari

gagasan yang tidak berhubungan dengannya. 1

Undoing, meruntuhkan adalah suatu

tindakan kompulsif yang dilakukan dalam

usaha untuk mencegah atau meruntuhkan akibat yang

secara irasional akan dialami

pasien. 1

Pembentukan reaksi,

melibatkan pola perilaku yang bermanifestasi dan sikap yang secara sadar dialami yang

jelas berlawanan

dengan impuls dasar. 1

Page 11: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

Gambaran Klinis4

Adanya ide atau impuls yang terus-menerus menekan kedalam kesadaran

individu.

Perasaan cemas/takut akan ide atau impuls

yang aneh.

Obsesi dan kompulsi egoalien

Pasien mengenali obsesi dan kompulsi

merupakan sesuatu yang abstrak dan

irasionalIndividu yang

menderita obsesi kompulsi merasa adanya keinginan

kuat untuk melawan

Page 12: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

Pola Gejala1

Kontaminasi Kegiatan mencuci atau disertai penghindaran kompulsif objek yang diduga terkontaminasi.Keraguan patologis Suatu obsesi keraguan, diikuti kompulsi memeriksa.Pikiran yang mengganggu Pikiran obsesi yang mengganggu tanpa kompulsi.Simetri Kebutuhan akan simetri atau ketepatan menyebabkan kompulsi mengenai kelambatan

Page 13: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DIAGNOSIS (DSM-IV TR) 4

A. Gejala obsesi / kompulsi B. Sadar bahwa obsesi dan kompulsi

berlebihan / tidak beralasanC. Obsesi dan kompulsi distress,

menghabiskan waktu, gangguan rutinitas, pekerjaan atau akademik atau aktivitas sosial

D. Jika ada gangguan lain pada aksis I, isi obsesi / kompulsi tidak terkait dengan gangguan tersebut

E. Tidak disebabkan efek langsung dari penggunaan zat / kondisi medis umum

Page 14: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DIAGNOSIS (PPDGJ III) 5

Gejala obsesif / tindakan kompulsif / keduanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut

Merupakan sumber penderitaan (distress) / mengganggu aktivitas penderita

Gejala obsesif mencakup beberapa hal

Kaitan erat antara obsesif – kompulsif dengan depresi

Gejala obsesif sekunder harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut

• Disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.

• Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan.

• Pikiran untuk melakukan tindakan bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan.

• Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.

Page 15: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DIAGNOSIS (PPDGJ III) 5

• Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls (dorongan perbuatan), yang sifatnya mengganggu (egoalien)

• Meskipun isi pikiran tersebut berbeda-beda, umumnya hampir selalu menyebabkan penderitaan (distress).

F42.O Predominan

Pikiran Obsesif

• Umumnya tindakan kompulsif berkaitan dengan: kebersihan (khususnya mencuci tangan), memeriksa berulang untuk meyakinkan bahwa suatu situasi yang dianggap berpotensi bahaya tidak terjadi, atau masalah kerapihan dan keteraturan.

• Tindakan ritual kompulsif tersebut menyita banyak waktu sampai beberapa jam dalam sehari dan kadang-kadang berkaitan dengan ketidak-mampuan mengambil keputusan dan kelambanan.

F42.1 Predominan

Tindakan Kompulsif

Page 16: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DIAGNOSIS (PPDGJ III) 5

• Kebanyakan dari penderita obsesif-kompulsif memperlihatkan pikiran obsesif serta tindakan kompulsif.• Diagnosis ini ditegakkan bila

kedua hal tersebut sama-sama menonjol.

• Apabila salah satu memang jelas lebih dominan, sebaiknya dinyatakan dalam diagnosis F42.0 atau F42.1. Hal ini berkaitan dengan respons yang berbeda terhadap pengobatan. Tindakan kompulsif lebih responsif terhadap terapi perilaku.

F42.2 campuran Pikiran dan Tindakan Obsesif

Page 17: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DIAGNOSIS BANDINGKondisi Medis

Gangguan Tourette,Epilepsi lobus temporalis,

Kondisi PsikiatrikSkizofrenia,Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif,Fobia, danGangguan depresif

Page 18: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

TERAPI

Pengobatan standar adalah memulai dengan obat spesifik-serotonin, contohnya clomipramine (Anafranil) atau Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), seperti Fluoxetine (Prozac).1

Clomipramine. Dari semua obat trisiklik dan tetrasiklik, clomipramine adalah yang paling selektif untuk ambilan kembali serotonin.

SSRI. Obat-obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) bekerja terutama pada terminal akson presinaptik dengan menghambat ambilan kembali serotonin.1

Farmakologi

Page 19: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

Terapi KeluargaMenilai tingkah laku setiap anggota keluarga yang mempengaruhi tingkah laku yang baik dan membina pengaruh tingkah laku yang positif dari setiap individu.1

Terapi PerilakuTerapi tingkah laku ini dimulai dengan pasien membuat daftar tentang obsesinya kemudian diatur sesuai hierarki mulai dari yang kurang membuat cemas sampai yang paling membuat cemas. Dengan melakukan paparan berulang terhadap stimulus diharapkan akan menghasilkan kecemasan yang minimal karena adanya habituasi. 6

Non Farmakologi

Page 20: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

PROGNOSIS

Sekitar 20-30% pasien mengalami perbaikan gejala yang signifikan

dan 40-50% mengalami

perbaikan sedang. Sisa 20-40% tetap

sakit atau perburukan

gejala.¹

Sekitar sepertiga hingga separuh pasien dengan

gangguan obsesif kompulsif memiliki gangguan depresif berat dan bunuh diri merupakan

risiko untuk semua pasien dengan

gangguan obsesif kompulsif. ¹

Page 21: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

KESIMPULANObsesi adalah pikiran, perasaan, ide, atau

sensasi yang mengganggu (intrusif). Kompulsi adalah pikiran atau perilaku yang disadari,

dibakukan dan rekuren, seperti menghitung, memeriksa atau menghindari.

Etiologi yang dapat menyebabkan gangguan obsesif-kompulsif yaitu faktor biologis, faktor

perilaku maupun faktor psikososial.

Gangguan obsesif-kompulsif memiliki empat pola gejala yang utama.

Terapi dapat secara farmakologis dan nonfarmakologis.

Page 22: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

DAFTAR PUSTAKA1. Kaplan, H.l dan Saddock B.J. 2015. Buku Ajar Psikiatri Klinis

Edisi Ke-2. USA: Williams and Wilikins Baltimore.

2. Nevid, S. Jeffrey, Spencer, A. R & Beverly G. 2005. Psikologi Abnormal jilid 1. Jakarta: Erlangga.

3. Fausiah, F & Widury, J. 2007. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: UI-Press.

4. Elvira, S. D. 2014. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

5. Maslim, R. 2013. Gangguan obsesif – kompulsif. Dalam : Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa; rujukan ringkas dari PPDGJ – III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.

6. Jenike MA. 2004. Obsessive compulsive disorder. N Engl J Med; 350 : 259-65.

Page 23: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif Galuh

TERIMA KASIH