galuh
DESCRIPTION
sdfghTRANSCRIPT
1.1 Cara Kerja Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat seperti kontraksi otot,
peristiwa viseral yang berubah dengan cepat, menerima ribuan informasi dari
berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menetukan reaksi
yang harus dilakukan tubuh. Membran sel bekerja sebagai suatu sekat pemisah yang
sangat efektif dan selektif antara cairan ekstraselular dan intraselular. Didalam
ruangan ekstraselular, disekitar neuron terdapat, cairan terdapat cairan dengan kadar
ion natrium dan klorida. Sedangkan dalam cairan intraselular terdapat kalium dan
protein yang lebih tinggi. Perbedaan komposisi dan kadar ion-ion di dalam dan di
luar sel mengakibatkan timbulnya suatu potensial listrik dan permukaan membran
neuron yang disebut potensial membran. Dalam keadaan istirahat cairan ekstraselular
adalah elektro-positif dan cairan intraselular adalah elektro-negatif.
Suatu rangsangan pada membran neuron setempat mengakibatkan perubahan
permeabilitas membran sehingga ion-ion natrium dapat mengadakan difusi masuk
kedalam neuron (akson). Masuknya ion natrium yang bermuatan listrik positif ke
dalam neuron menyebabkan membran tersebut menjadi positif di dalam dan negatif di
luar. Demikian juga sebaliknya, peristiwa ini disebut depolarisasi. Serat saraf dapat
mengantarkan impuls saraf dalam suatu arah yaitu ke arah tubuh sel (dendrit) atau
menjauhi tubuh sel neuron (akson) bergantung pada tempat rangsangan. Segera
setelah bergelombang depolarisasi melintasi serat saraf, cairan intersel akan
bermuatan positif karena sejumlah besar ion-ion natrium masuk ke dalam serat saraf.
Ion kalium masih bebas berdifusi keluar sel membawa muatan listrik positif sehingga
tercipta keseimbangan listrik elektronegatif sebelah dalam dan elektropositif sebelah
luar, proses ini disebut repolarisasi. Apabila suatu impuls sedang berjalan melalui
serat saraf maka serat tersebut tidak dapat mengantarkan impuls lain sebelum proses
repolarisasi terjadi. Serat saraf mengalami proses repolarisasi maka ion-ion natrium
yang telah bergerak masuk ke dalam dan ion-ion kalium telah mengadakan difusi
keluar membran sel harus kembali ke sisi membran sel asalnya. Pengeluaran ion-ion
natrium selanjutnya dari dalam ke luar membran sel dilaksanakan melalui suatu
mekanisme pompa natrium. Pengeluaran ion-ion natrium ini mengakibatkan
tertariknya ion-ion kalium ke dalam serat saraf (sel) kembali.
Sebagian besar sistem saraf berasal berasal dari reseptor sensorik baik berupa
reseptor visual, reseptor auditorius, reseptor raba pada permukaan tubuh. Pengalaman
sensoris dapat menyebabkan suatu reaksi segera atau kenangan yang dapat disimpan
di dalam otak dalam waktu yang cukup lama dan dapat menentukan reaksi tubuh di
masa yang akan datang. Dapat menghantarkan informasi sensoris dan reseptor pada
seluruh permukaan tubuh dan struktur dalam tubuh. Informasi ini memasuki sistem
saraf melalui nervus spinalis dan disampaikan ke semua segmen susunan saraf pusat.
Kegiatan ini secara bersama-sama disebut fungsi motorik. Sistem saraf melakukan
fungsi yang diperintah oleh isyarat saraf. Sistem saraf mengatur otot rangka bekerja
sejajar untuk mengontrol otot polos. Dan kelenjar merupakan susunan saraf otonom
yang diatur dari berbagai tingkat dalam susunan saraf pusat. Masing-masing daerah
mempunyai peranan khusus dalam mengatur gerakan tubuh, untuk melakukan
gerakan diatur oleh proses berpikir dari serebrum (Syaifuddin, 2006).
Amalia, Lia. 2012. Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Kendali. Bandung: ITB
Anonim. 2010. Anatomi dan Fungsi Otak. Sumber www.scribd.com/doc/68062183/Anatomi-
Dan-Fungsi-Otak-Manusia. Diambil pada 30 Mei 2012, pukul 15.00
Anonim. 2010. Memori Manusia. Jakarta: EGC
Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Leunen, Van. 2012. How Brain Works.
Sumber www.crypts-of-physics.eu/Howthe brainworks . Diambil pada 30 Mei 2012, pukul
19.59
Markam, Sumarmo. 2009. Dasar-dasar Neuropsikologis Klinis. Jakarta: Sagung Seto
Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC
Syaifuddin. 2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
Sartika, Ika. 2010. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Kendari: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Haluoleo.
Wibowo, Daniel. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Gramedia
Wulandari,Tri.2009. Perbedaan Kemampuan Mengingat ditinjau dari Gaya Belajar.
Surakarta: Fakultas Psikogi Universitas Muhammadiyah Surakarta