fosil

Upload: imeldaabdulmuis

Post on 10-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 fosil

    1/14

    Menentukan Umur FosilAhli arkeologi menetukan umur tulang dan benda prasejarah dengan teknik penaggalan

    radiocarbon. Dengan mengambil contoh kecil dari benda yang akan ditentukan umurnya, merekamengukur berapa banyak isotop radioaktif karbon-14 terdapat di dalamnya. Tumbuhan menyerap

    karbon-14 dari dara selama membuat makanan, yaitu fotosintesis, dan binatang herbivore, atau

    pemakan tumbuhan, meperoleh bahan tersebut. Kalau suatu tumbuhan atau binatang mati,simpanan karbon-14-nya kian berkurang karena, seperti semua unsure radioaktif, karbon-14

    melapuk dan kehilangan separuh massanya dalam rentang waktu 5.568 tahun, satu periode yang

    disebut umur paro. Jika jumlah karbon-14 dalam sekerat tulang antelope modern dibandingkan

    dengan jumlah karbon-14 pada fosil antelope, dan dengan menghitung pelapukan karbon-14,para peneliti dapat menghitung dengan tepat kapan antelope purba itu mati. Semakin tua sebuah

    fosil, semakin sedikit karbon-14 yang dikandungnya.

    Karbon menjadi nitrogenJika atom karbon-14 melapuk menjadi nitrogen-14, satu neutron pecah menjadi satu proton, yang

    tetap tinggal, dan satu electron, yang dipancarkan sebagai partikel beta.

    Terjadinya karbon-14Di atmosfer bagian atas, sinar kosmis berenergi tinggi menciptakan neutron yang mengebom

    atom-atom nitrogen. Tiap benturan membuat satu atom karbon-14 dan satu proton.

    Menerobos ke masa lampau

    Dalam penggalian paleontology, lapisan paling dalam biasanya lapisan yang paling tua. Fosil

    yang terdapat di situ kandungan karbon-14 radioaktifnya semakin kurang bila dibandingkandengan lapisan muda yang lebih atas.

    Metode penentuan umur (penanggalan) yang dipakai dalam evolusi biologi

    olehEvolusipada 24 Maret 2011 pukul 1:57

    Apakah Geochronology (Geokronologi)?

    Penentuan umur dalam ilmu evolusi biologi didukung oleh ilmu Geokronologi, yang merupakan

    bidang penelitian ilmiah yang bersangkutan dengan penentuan umur batuan, sedimen dan fosil.

    Geokronologi adalah alat utama yang digunakan dalam disiplin Chronostratigraphy yang

    mencoba untuk menentukan usia mutlak untuk semua kumpulan fosil dan menentukan sejarah

    geologi bumi. Chronostatigraphy merupakan bagian dari ilmu Stratigraphy, sebuah cabang darigeologi, yang mempelajari lapisan batuan (stratifikasi). Tujuan utama chronostratigraphy adalah

    untuk menyusun urutan pengendapan dan waktu pengendapan dari seluruh batuan dalam suatu

    wilayah geologi, dan pada akhirnya catatan geologi seluruh permukaan bumi.

    Metode yang digunakan dalam penentuan umur batuan, fosil, dan lapisan sedimen yang

    berkaitan dengan evolusi biologi secara umum:

    http://www.facebook.com/teori.evolusihttp://www.facebook.com/teori.evolusihttp://www.facebook.com/teori.evolusihttp://www.facebook.com/teori.evolusi
  • 5/20/2018 fosil

    2/14

    1. Radiometric dating (Radiometrik)

    Penanggalan radioaktif adalah teknik yang digunakan untuk penentuan umur bahan material

    seperti batuan (fosil), pasir, dan lapisan sedimen, yang biasanya didasarkan pada perbandingan

    antara suatu isotop radioaktif alami yang diamati dengan produk-produk peluruhannya (decay),

    dengan menggunakan tingkat peluruhan yang sudah dikenal. Secara prinsipnya, peluruhan unsur

    radioaktif induk menjadi elemen turunan yang stabil.

    Contoh isotop-isotop radioaktif induk dan produk turunan stabil mereka:

    Radioaktif induk Turunan stabil

    Potassium 40 Argon 40

    Rubidium 87 Strontium 87

    Thorium 232 Lead 208

    Uranium 235 Lead 207Uranium 238 Lead 206

    Carbon 14 Nitrogen 14

    Dalam daftar di atas, perhatikan bahwa nomor nomor massa (jumlah proton ditambah neutron)

    dapat bervariasi untuk sebuah elemen karena jumlah neutron yang berbeda. Elemen dengan

    berbagai jumlah neutron disebut isotop unsur tersebut.

    Tiap-tiap isotop radioaktif mempunyai half-life yang unik. Half-life adalah waktu yang

    dibutuhkan untuk setengah dari induk unsur radioaktif meluruh untuk menjadi produk turunan.

    Seperti yang anda bisa lihat pada daftar di bawah ini:

    Contoh Half Live untuk unsur-unsur radioaktif di atas:

    Radioaktif induk Turunan stabil Half life

    Potassium 40 Argon 40 1.25 milyar tahun

    Rubidium 87 Strontium 87 48.8 milyar th.

    Thorium 232 Lead 208 14 milyar th.

    Uranium 235 Lead 207 704 juta th.

    Uranium 238 Lead 206 4.47 milyar th.

    Carbon 14 Nitrogen 14 5730 tahunDua atau lebih metode penanggalan radiometrik dapat digunakan dalam satu material untuk

    mencapai hasil penentuan yang lebih tepat. Kebanyakan radiometrik metode cocok untuk

    menentukan waktu geologi, tetapi beberapa seperti metode radiokarbon dan metode 40Ar/39Ar

    (Argondating) dapat diperluas ke penentuan untuk waktu awal kehidupan manusia dan sejarah

    yang sudah tercatat.

    Beberapa teknik-teknik radiometrik yang umum digunakan adalah:

  • 5/20/2018 fosil

    3/14

    Penanggalan radiokarbon (Carbon dating). Teknik ini mengukur peluruhan karbon-14 dalam

    bahan organik dan dapat diterapkan terbaik untuk sampel yang lebih muda dari 60.000 tahun.

    Penanggalan uranium-lead (Uranium-lead dating). Teknik ini mengukur rasio dua isotop lead

    (lead-206 dan lead-207) dengan jumlah uranium pada mineral atau batuan. Metode ini sering

    diterapkan untuk menemukan jejak mineral zircon pada batuan, adalah salah satu dari dua

    metode yang paling sering digunakan (bersama dengan penanggalan argon-argon/argon dating)

    untuk penanggalan geologi. Penanggalan uranium-lead (uranium-lead dating) diterapkan untuk

    sampel yang lebih tua dari 1 juta tahun.

    Penanggalan uranium-torium (Uranium-thorium dating). Teknik ini digunakan untuk

    penanggalan speleothems, karang, bahan yang menandung unsur karbonat, dan fosil tulang.

    Jangkauannya adalah dari beberapa tahun sampai sekitar 700.000 tahun.

    Penanggalan potassium-argon (Potassium-argon dating) dan penanggalan argon-argon (Argon-

    argon dating). Teknik digunakan untuk penanggalan batuan metamorpik (yang sudah melalui

    proses pemanasan), batuan beku, dan batuan hasil dari proses gunung berapi. Teknik ini juga

    digunakan dalam penanggalan lapisan abu vulkanik dalam atau di atas situs paleoanthropologic.

    Batas yang termuda untuk metode argon-argon adalah beberapa ribu tahun.

    2. Incremental dating (Penanggalan bertahap)

    Penanggalan inkremental atau berkala/bertahap yaitu teknik penanggalan yang memungkinkan

    penyusunan kronologi secara tahun demi tahun yang dimulai dari waktu pengambilan sample.

    Penanggalan inkremental menggabungkan beberapa teknik termasuk dendrochronology

    (lingkaran pada inti pohon), ice core (inti es), dan analisis varve (endapan glasial).

    Dendrochronology/Tree-ring dating (lingkaran pohon)

    Dendrochronology atau penanggalan dengan lingkaran pohon adalah metode ilmiah berdasarkan

    analisis pola lingkaran pohon. Dendrochronology dapat memberikan penanggalan dan waktu di

    mana lingkaran pohon dibentuk, untuk berbagai jenis kayu, dan untuk penanggalan tahun

    kalender yang tepat.

    Potongan pohon Pinus taeda menunjukkan pertumbuhan tahunan lingkaran pohon.

  • 5/20/2018 fosil

    4/14

    Ice core (inti es)

    Penanggalan inti es adalah penanggalan yang diperoleh melalui analisis sampel inti es yang

    biasanya diambil dari lapisan es, dari kutub selatan (Antarktika), Greenland atau dari glasial

    gunung yang tinggi. Lapisan es ini terbentuk secara bertahap melalui lapisan salju yang terjadisetiap tahun, yang mana lapisan bagaian bawah merupakan lapisan lebih tua dari lapisan yang

    berada di atasnya, inti es mengandung lapisan es yang terbentuk selama rentang tahun.

    Inti es yang diambil dari kedalaman 1837 meter dengan lapisan tahunan yang terlihat dengan

    jelas.

    Varve analysis (analisis endapan glasial)

    Varve adalah lapisan endapan yang terbentuk secara tahunan atau batuan sedimen yang berasa

    dari endapan glasial. Analisis varve digunakan untuk penanggalan spesimen yang berdasarkan

    pola glasial deposit.

    Lapisan varve (sediment) di Ontario, Canada. Lapisan tertebal dalam sediment ini melebihi 1

    setengah inci.

    Sumber: Radiometr ic dating, Pamela J.W. Gore - Georgia Perimeter Col lege, The Greatest

    Show on Ear th, Richard Dawkins (Chapter 4,86), wiki pedia.org/geochronology, goggle

    images.

    Oleh: Made mahardika

    cara menentukan usia fosil

    Olehdidiet10 Komentar

    Kategori:Pengetahuan Umum

    Kata fosil diambil dari bahasa latinfossa yang artinya galian. Fosil adalah sisa-sisa dari mahluk

    hidup di jaman lampau yang telah membatu atau terurai menjadi mineral-mineral.

    http://cingciripit.wordpress.com/author/cingciripit/http://cingciripit.wordpress.com/author/cingciripit/http://cingciripit.wordpress.com/2007/08/29/cara-menentukan-usia-fosil/#commentshttp://cingciripit.wordpress.com/2007/08/29/cara-menentukan-usia-fosil/#commentshttp://cingciripit.wordpress.com/2007/08/29/cara-menentukan-usia-fosil/#commentshttp://cingciripit.wordpress.com/category/pengetahuan-umum/http://cingciripit.wordpress.com/category/pengetahuan-umum/http://cingciripit.wordpress.com/category/pengetahuan-umum/http://cingciripit.wordpress.com/category/pengetahuan-umum/http://cingciripit.wordpress.com/2007/08/29/cara-menentukan-usia-fosil/#commentshttp://cingciripit.wordpress.com/author/cingciripit/
  • 5/20/2018 fosil

    5/14

    Secara garis besar fosil dapat dibedakan menjadi dua kategori besar :

    Sisa mahluk hidup itu sendiri

    Sisa-sisa kegiatan dari mahluk hidup tersebut seperti perkakas bahkan jejak yang terekam

    pada batuan

    Kita sering mendapatkan informasi dari berbagai media, bahwa suatu fosil bisa diperkirakan

    semasa hidupnya dia ada di jaman Mesozoic periode Jurassic misalnya. Nah bagaimana para

    palaeontologis bisa memprediksi umur sebuah fosil hanya dari sebongkah fosil ?

    Usia fosil bisa ditentukan dengan metode peluruhan radioaktif.

    Unsur yang sering digunakan untuk kegiatan ini adalah atom

    karbon-14 (C-14). Setiap mahluk hidup (manusia, binatang dan

    tumbuhan) dan benda mati di Bumi ini mengandung karbon-

    14.

    C-14 mempunyai waktu paruh 5.730 tahun, maksudnya jika

    dalam tubuh mahluk hidup terdapat 1000 atom C-14, 5.730

    tahun setelah mahluk hidup itu mati, jumlah atom C-14 akan

    berkurang setengahnya menjadi 500. 5.730 tahun berikutnya

    atau 11.460 tahun kemudian jumlahnya tersisa 250 dan

    seterusnya.

    Dengan mengukur jumlah C-14 yang terkandung pada fosil,

    umur fosil bisa ditentukan. Untuk rekaman sepanjang sejarah,

  • 5/20/2018 fosil

    6/14

    metode ini cukup baik dengan penyimpangan akurasi sekitar beberapa ratus tahun. Untuk

    penentuan usia fosil jaman prasejarah, digunakan unsur lain seperti rubidium-87 yang waktu

    paruhnya 50 juta tahun atau samaryum-147 yang mempunyai waktu paruh selama 100 juta tahun

    Rate this:

  • 5/20/2018 fosil

    7/14

    Bagaimana Menghitung Umur Fosil?

    Umur fosil dapat ditentukan dengan cara relatif (umur fosil ditentukan berdasarkan hubungannya

    dengan fosil atau satuan batuan lain) maupun mutlak (perkiraan umur dalam hitungan tahun).Salah satu prinsip pertanggalan relatif adalah superposisi (superposition), yaitu lapisan batuan

    (berikut fosil yang ada di dalamnya) yang di bawah lebih tua daripada lapisan di atasnya (dalam

    posisi normal). Ini merupakan hal yang wajar karena lapisan endapan yang di bawah lebih dulu

    terbentuk dibandingkan yang di atasnya. Konsep yang berkaitan dengan pertanggalan relatif

    adalah korelasi, yaitu lapisan batuan dibandingkan dengan lapisan batuan di tempat lain atas

    dasar komposisi mineralnya, kandungan fosilnya, dan ciri-ciri lainnya. Jika satu unit atau

    rangkaian batuan sangat mirip dengan unit batuan di tempat lain, maka dikatakan keduanya

    berkorelasi dan dianggap berumur sama. Korelasi terutama dapat diandalkan jika di dalamnyaterdapat fosil indeks, yaitu fosil yang memiliki rentang umur terbatas. Fosil indeks yang baik

    dapat dikenali dengan mudah dan tersebar luas di dunia, sehingga fosil-fosil tersebut dapat

    membantu korelasi lokal maupun internasional.

    Pertanggalan mutlak melengkapi pertanggalan relatif dengan memberikan umur kronologis

    spesifik (tidak terlalu tepat) untuk spesimen tertentu, seperti 50 juta tahun sebelum sekarang.

    Beberapa tahun terakhir ini bentuk pertanggalan mutlak yang dapat diandalkan semakin banyak

    karena adanya perkembangan di bidang metode pertanggalan radiometrik. Metode-metode inididasarkan pada peluruhan unsur radioaktif tertentu menjadi isotop lain atau produk turunan.

    Dengan mengukur jumlah produk induk dan turunannya dalam sampel batuan, maka

    perkiraan umur batuan tersebut dapat dihitung.

    Metode Carbon 14 (C-14) sudah banyak diketahui orang dan mereka berasumsi bahwa umur

    fosil dapat dihitung dengan metode ini. Sebenarnya, dalam sebagian besar kasus metode C-14

    hanya berguna untuk materi organik yang umurnya kurang dari 50.000 tahun, termasuk sisa-sisa

    manusia dan artefak, tapi tidak termasuk fosil. Pertanggalan mutlak terhadap fosil membutuhkanmetode pertanggalan lain seperti metode potassium-argon atau rubidium-strontium, yang

    menggunakan isotop dengan tingkat peluruhan rendah (paruh-waktunya lebih lama). Isotop jenis

    ini jarang terdapat pada fosil, tetapi dapat ditemukan pada lapisan batuan di sekitarnya atau yang

    berdekatan, sehingga menghasilkan perkiraan umur untuk unit batuan yang mengandung fosil

    tersebut. Dengan menggunakan prinsip-prinsip yang disebutkan di atas, para ahli juga dapat

  • 5/20/2018 fosil

    8/14

    mengurangi perkiraan umur lapisan batuan lain yang berkorelasi dengan formasi yang sama,

    demikian juga dengan perkiraan umur untuk lapisan di atas dan di bawah formasi batuan tersebut

    (yang bisa saja lebih tua atau lebih muda).

    Istilah di atas dan di bawah dalam konteks ini digunakan dalam pengertian relatif atau

    stratigrafis; artinya, istilah itu didasarkan pada posisi unit-unit batuan secara relatif terhadap satu

    sama lain (atau unit-unit yang bekorelasi), bukan dalam arti ketinggian di atas permukaan laut.

    Cabang geologi yang mempelajari korelasi lapisan batuan disebut stratigrafi (atau biostratigrafi

    jika fokusnya adalah fosil dalam lapisan batuan), dan cabang ilmu ini merupakan alat yang

    penting bagi ahli paleontologi.

  • 5/20/2018 fosil

    9/14

    Sabtu, 13 Agustus 2011- Tanpa waktu yang tepat, para peneliti tidak dapat merekonstruksi

    kronologi yang handal mengenai kapan dan bagaimana manusia berevolusi. Teknik penentuan

    waktu modern memungkinkan ilmuan untuk mengatakan, dengan hanya celah kesalahan 20 ributahun, kalau Lucy hidup 3,18 juta tahun lalu. Bahkan bila 20 ribu tahun terasa besar, ia bukanlah

    besar bila dibandingkan dengan ukuran jutaan tahun. Sungguh, dalam waktu geologis, waktu ini

    sangat teliti. Sedikit saja dari metode ini menentukan waktu dari fosil itu sendiri; sebagian besarmenentukan waktu lapisan batuan sekitarnya di atas dan dibawah fosil. Para penelitimenggabungkan dua metodologi untuk menentukan usia lapisan-lapisan ini: pewaktuan relatif

    dan pewaktuan mutlak.

    Pewaktuan relatif menyusun barisan lokasi, peristiwa, atau artefak dalam urutan kronologis dari

    yang tertua ke yang termuda, tanpa memberikan waktu. Aturan yang berguna adalah Hukum

    Superposisi, yang menyatakan kalau benda yang ditemukan di lapisan bawah pasti lebih tua dari

    yang ditemukan di lapisan atas. Aturan ini berlaku sejauh lapisan-lapisan tidak bergeser, faktoryang dapat ditentukan lewat paleomagnetisme. Biostratigrafi adalah teknik pewaktuan relatif

    yang menggunakan barisan perubahanevolusipada hewan seperti pengerat untuk menentukan

    waktu. Pengerat adalah alat ukur yang berguna karena mereka memiliki rentang generasi singkatdan menampilkan perubahan evolusi lebih cepat daripada hewan lain. Karena ada lebih banyak

    bentuk pengerat, waktu dapat ditentukan dengan lebih teliti.

    Pewaktuan mutlak memberikan usia pada sebuah spesimen, biasanya dengan rentang kesalahantertentu. Salah satu teknik yang paling umum adalah pewaktuan radioaktif. Teknik ini

    menggunakan laju peluruhan isotop radioaktif untuk menentukan seberapa lama di masa lalu

    benda tersebut terbentuk. Isotop radioaktif meluruh seiring waktu dengan kecepatan relatifkonstan, yang disebut waktu paruh (half life). Half-life mengukur seberapa lama waktu

    diperlukan separuh isotop radioaktif untuk meluruh menjadi bentuk s tabil. Tiap peluruhan isotop

    radioaktif meluruh dengan laju berbeda. Sebagai contoh, peluruhan isotop karbon 14 memiliki

    laju lebih cepat daripada potasium 40, namun semua peluruhan karbon 14 kecepatannya sama.

    Pewaktuan potassium argon menggunakan isotop radioaktif potasium 40. Potasium alaminya

    meluruh menjadi gas argon. Kedua unsur ini (bersama yang lainnya) terkandung dalam batuan

    gunung berapi. Ketika batuan tersebut meleleh, ia melepaskan gas seperti argon ke atmosfer.Saat ia mendingin dan mengeras, batuan vulkanis menjebak gas-gas kedalam kristal-kristal kecil.

    Potasium 40 terus meluruh menjadi gas argon, namun gasnya tidak dapat lari dari batuan. Ahli

    geologi dapat melelehkan batu tersebut dan mengukur gas argon yang terlepas, yang akanmenentukan seberapa lama waktu telah berlalu semenjak batu tersebut meleleh.

    http://www.faktailmiah.com/2011/03/22/evolusi.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2011/03/22/evolusi.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2011/03/22/evolusi.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2010/09/15/half-life.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2010/09/15/half-life.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2010/09/15/half-life.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2010/09/15/half-life.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2011/03/22/evolusi.html
  • 5/20/2018 fosil

    10/14

    Cara kerja pewaktuan radioaktif

    Waktu paruh potasium 40 adalah 1,3 miliar tahun. Karena perlu setidaknya 200 ribu tahun agar

    ada cukup gas argon untuk menumpuk dan memungkinkan pengukuran yang akuraat, teknikpotasium-argon digunakan untuk menentukan waktu benda yang lebih tua. Pewaktuan

    radiokarbonmenggunakan karbon 14, yang memiliki waktu paruh hanya 5730 tahun; ia hanya

    mampu menentukan usia benda yang paling tua berusia 50 ribu tahun. Teknik pewaktuan mutlaklainnya mencakup termoluminesens dan resonansi spin elektron.

    Baik teknik relatif maupun mutlak harus digunakan untuk menentukan usia fosil. Menggunakan

    metode potasium-argon, para peneliti menentukan lapisan yang diatas spesimen Lucy berusia

    2,95 juta tahun dan dibawahnya berusia 3,18 juta tahun. Pewaktuan relatif menunjukkan kalauLucy berada di antara kedua waktu tersebut, dan lebih dekat ke 3,18 juta tahun.

    Penentuan Umur dengan C-14

    Ditulis olehStanley E. Andersonpada 31-03-2003

    Kimia analitis memegang peranan penting dalam banyak disiplin ilmu. Hal ini antara lain karena

    kimia analitis mampu memberikan informasi yang krusial kepada para geolog, fisikawan

    atmosfer, ataupun arkeolog. Agar dapat benar-benar berguna, tentu saja informasi analitis ini

    harus akurat, dan dalam pengukuran apapun, baik pengukuran pH suatu larutan maupun

    pengukuran umur arang hasil pembakaran kayu bakar dari zaman manusia purba, kunci untuk

    memperoleh akurasi adalah kalibrasi. Dalam buku-buku teks kimia, penentuan umur dengan

    http://www.chem-is-try.org/author/Stanley_E__Anderson/http://www.chem-is-try.org/author/Stanley_E__Anderson/http://www.chem-is-try.org/author/Stanley_E__Anderson/http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/08/peluruhan-radioaktif.jpghttp://www.chem-is-try.org/author/Stanley_E__Anderson/
  • 5/20/2018 fosil

    11/14

    menggunakan radiokarbon bergantung pada pembentukan karbon-14 di bagian atas atmosfer

    menurut reaksi berikut ini:

    Menurut persamaan reaksi ini, terjadi konversi nitrogen biasa menjadi karbon-14 yang bersifat

    radioaktif oleh neutron berenergi tinggi (yang dihasilkan oleh radiasi kosmis). Karbon-14

    memiliki waktu-paruh 5.730 tahun, atau, dengan kata lain, 1,0 gram karbon-14 akan

    berdekomposisi menjadi tepat 0,5 gram dalam 5.730 tahun. Karbon-14 meluruh dengan

    membebaskan partikel beta menurut persamaan berikut.

    Atom-atom karbon tunggal yang dihasilkan di atmosfer bagian atas ini bersifat sangat reaktif dan

    segera bergabung dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida yang digunakan olehtumbuh-tumbuhan. Tumbuhan selanjutnya dimakan oleh hewan, sehingga masuklah karbon-14

    ke dalam rantai makanan. Penentuan umur dilakukan dengan mengasumsikan bahwa persentase

    karbon-14 di atmosfer adalah konstan dan bahwa radiokarbon dalam semua organisme hidup

    berada dalam kesetimbangan dengan atmosfer. Jika asumsi-asumsi ini tepat, persentase karbon-

    14 dalam organisme hidup akan sama dengan persentase karbon-14 di atmosfer. Ketika

    tumbuhan dan hewan mati, kesetimbangan dengan atmosfer juga berhenti, dan karbon-14 dalam

    tubuh organisme mulai meluruh. Jumlah karbon-14 yang tersisa dapat digunakan untuk

    memperkirakan umur dari tumbuhan dan hewan yang telah mati tersebut. Yang diperlukan untuk

    perkiraan umur tersebut hanyalah pengukuran rasio dan ini dapat dilakukan dengan

    mudah menggunakan spektrometri massa. Diagram skematik dari sebuah spektrometer massa

    sederhana dapatldilihat pada gambar berikut ini :

    Image Courtesy of Houghton Mifflin Company**

  • 5/20/2018 fosil

    12/14

    Permasalahan dari metode ini adalah proporsi karbon-14 dalam keseluruhan karbon dioksida di

    atmosfer tidaklah konstan tetapi bervariasi sedikit dari waktu ke waktu karena tidak konstannya

    produksi radiokarbon di atmosfer dari tahun ke tahun. Laju produksi radiokarbon ini dipengaruhi

    oleh perubahan ventilasi lautan (misalnya, permukaan laut yang lebih hangat melepaskan lebih

    banyak karbon dioksida yang terlarut di dalamnya), atau oleh variasi geomagnetik (neutron

    memiliki momen magnetik dan akan dipengaruhi oleh perubahan siklis medan magnetik bumi).

    Faktor lain, seperti adanya supernova (ledakan bintang di akhir usianya), dapat menyebabkan

    perubahan fluks sinar kosmis (radiasi gamma). Sinar kosmis, ketika berinteraksi dengan atom-

    atom di bagian atas atmosfer, menghasilkan neutron dan proton, dan neutron yang dihasilkan

    kemudian dapat bereaksi dengan nitrogen untuk membentuk karbon-14. Adanya variasi level

    karbon-14 di atmosfer berarti bahwa kalibrasi diperlukan dalam hal penentuan umur. Kalibrasi

    ini dilakukan dengan memanfaatkan objek lain yang telah diketahui umurnya, sehingga dapat

    dilakukan koreksi terhadap rasio hasil pengukuran pada objek yang akan ditentukanumurnya. Dengan demikian, pengaruh berubah-ubahnya laju produksi karbon-14 dapat

    dihilangkan. Cara elegan untuk melakukan kalibrasi ini adalah dengan membandingkan umur

    yang ditentukan oleh hasil pengukuran karbon-14 dengan usia pepohonan. Usia pepohonan

    ditentukan dengan menghitung cincin pertumbuhan tahunan pada pohon-pohon yang berusia

    sangat tua, seperti sequoia dan jenis pinus tertentu (beberapa jenis pinus jerman berusia 10.000

    tahun). Penentuan umur dengan radiokarbon memberikan hasil yang akurat selama objek yang

    akan ditentukan umurnya masih berada dalam kisaran 10.000 tahun yang telah dikalibrasi. Pada

    dasarnya, dimungkinkan untuk menentukan umur objek sampai dengan 50.000 tahun, tetapi

    dalam prakteknya, untuk umur yang lebih tua daripada 10.000 tahun, tidak ada metode kalibrasi

    yang dapat digunakan, sampai baru-baru ini setelah ditemukannya suatu metode baru. Sebelum

    itu, kesalahan (error) dalam menentukan umur diperkirakan bisa mencapai 3000 tahun.

    Metode kalibrasi terbaru tersebut dilakukan oleh Kitagawa dari International Center for Japanese

    Studies dan van der Plicht di University of Goningen, Netherlands. Mereka menganalisis lebih

    dari 250 contoh fosil yang diambil dari deposit sedimen yang terbentuk lapisan demi lapisannya

    setiap tahun di Danau Suigetsu di Jepang. Menghitung jumlah lapisan sedimen analog dengan

    menghitung cincin pertumbuhan tahunan pada pepohonan. Data yang diperoleh dari sedimen-

    sedimen berusia muda sangat cocok dengan data yang diperoleh dari cincin pepohonan. Denganmenggunakan pengukuran dari banyak percobaan berbeda, kedua peneliti ini mampu memplot

    kurva kalibrasi yang membandingkan antara umur yang disimpulkan dari pengukuran proporsi

    karbon-14 dengan umur yang disimpulkan dari sumber-sumber lain. Secara umum, umur

    sebenarnya (actual age) dari sebuah objek sedikit lebih kecil daripada umur yang diperoleh

    dengan metode karbon-14. Perbedaan ini biasanya dapat diabaikan untuk periode yang tercatat

    dari sejarah manusia, tetapi bisa berarti diperlukannya koreksi yang signifikan untuk periode-

  • 5/20/2018 fosil

    13/14

    periode sebelumnya. Kalibrasi ini hasilnya sama dengan hasil dari usaha kalibrasi lain yang

    menggunakan data lebih sedikit, selain itu juga memberi hasil yang sama dengan metode

    radioisotop lainnya (yang menggunakan uranium dan thorium) dalam suatu penelitian untuk

    mengestimasi umur karang laut.

    Diperluasnya kalibrasi karbon-14 ini memiliki arti penting dalam upaya memastikan akurasi

    penentuan umur bahan organik, dan juga, lebih dari itu, memungkinkan kita untuk memperoleh

    pengertian yang lebih mendalam tentang variasi lautan dan iklim planet bumi dihubungkan

    dengan zaman es terakhir, tentang medan magnetik bumi, dan tentang fluktuasi dalam produksi

    radioisotop di atmosfer.

    Ilmuwan Mampu Prediksi Usia Nenek Moyang Tertua Manusia

    Ahmad Taufiqurrakhman - Okezone

    Sabtu, 10 September 2011 15:10 wib

    7 71 Email0

  • 5/20/2018 fosil

    14/14

    Australopithecus Sediba (foto: anthr opologynet.com)

    WASHINGTON- Para ilmuwan akhirnya mampu memprediksi usia fosil dari nenek moyeng

    tertua manusia, yang ditemukan di akhir tahun lalu di Afrika Selatan.

    Para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa usia dari nenek moyang langsung yang tertua mungkin

    adalah 1,98 juta tahun yang lalu. Hal ini mereka umumkan setelah berhasil meneliti fosil awalmanusia, yakni Australopithecus Sediba, di Afrika Selatan, tahun lalu.

    Serangkaian penelitian yang yang dilakukan di batuan sedimen di Malapa Cave, Afika Selatan,

    telah berhasil mengetahui usia dari fosil tersebut. Demikian seperti yang dikutip dariNew

    Kerala, Sabtu (10/9/2011).

    "Mengetahui usia mereka sangat penting untuk menempatkan mereka dalam pohon keluarga

    manusia, dan usianya pun cukup menjelaskan bahwa Australopithecus merupakan kandidat

    terbaik kami sebagai nenek moyang tertua manusia," ujar Dr Robyn Pickering dari University of

    Melbourne's School of Earth Sciences, pimpinan dari penelitian tersebut.

    "Hasil dari penelitian ini dapat juga menghadirkan informasi waktu yang berharga dari semua

    fosil nenek moyang manusia sebelumnya," tambahnya.

    Temuan ini dipublikasikan dalam edisi khusus jurnal sains internasional Science.