formulasi sediaan tablet hisap katekin gambir (uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan...

109
FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) SEBAGAI IMUNOMODULATOR DENGAN METODE GRANULASI BASAH SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi Disusun oleh : MAY MALIA DEWI 107102000187 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria

gambir Roxb) SEBAGAI IMUNOMODULATOR DENGAN METODE

GRANULASI BASAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Farmasi

Disusun oleh :

MAY MALIA DEWI

107102000187

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%
Page 3: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%
Page 4: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%
Page 5: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Salawat bertangkaikan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa mengikuti sunnahnya hingga

akhir zaman.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian akhir

guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul

skripsi ini adalah “Formulasi Sediaan Tablet Hisap Katekin Gambir (Uncaria gambir

Roxb) Sebagai Imunomodulator Dengan Metode Granulasi Basah”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr, (hc) dr. M. K. Tadjudin, Sp.And selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas

kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga sebagai

pembimbing I yang tidak segan-segan untuk menyisihkan waktu serta memberikan

bimbingan dan ilmu kepada penulis.

3. Sabrina, M.Farm, Apt. selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk membimbing penulis.

4. Ibu/Bapak Dosen dan Staf Akademia Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Orang tuaku Hasan Nausin dan Siti Yumnah S.Pd. yang tiada henti mendoakan dan

memberikan dukungan moril dan materil serta kasih sayang kepada penulis.

6. Kakekku H.M. Yusuf Djaib serta keluarga besar H.M. Yusuf Djaib yang selalu

mendoakan dan memberikan nasihat-nasihat yang sangat berguna bagi penulis.

7. Kakakku Abdul Rahman Hakim, S.Pd.I yang selalu mendoakan dan tanpa lelah

mengantar dan menjemput ke mana saja penulis pergi selama kuliah dan penelitian. Serta

Page 6: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

v

adikku yang manis Dea Gustiana Putri yang selalu membuat penulis tersenyum saat lelah

dalam menyusun skripsi ini.

8. Teman-teman relawan CD4 Rizky kurniawan, Ridwan Maulana, Husain Nur Aminudin,

Ahmad Kurniawan, Abidilah Syawaludin dan Muhardi Ritonga.

9. Rachmadi Wibowo, Eris Risenti, Rani Hestiningrum, Lisna fauziah, Yopi mulyana,

Golda Liken, bapak Jejen, Bapak Irfan, Ibu Nilda dan Ibu Sri Makmal Terpadu

Imunoendokrinologi FKUI yang sangat membantu dalam proses penelitian Skripsi ini.

10. Katekiners dan Eugenolism St. Ratna Juminar, Hj. Tina Puspita , Iftitah Rahmah, Dahlia

Sari, Devy Hilfiani, Yunia Wiraswasti, Andriyani Rahmah, Shoimatul Ismah, Kiki

Zakiah, Fajri Syahri dan Silfia Windi.

11. Naftaleners sebagai sahabat, keluarga juga saudara yang mengisi hari-hari penulis

dengan kebersamaan, canda tawa, kasih sayang, kekompakkan baik di dalam kampus

maupun di luar kampus. Kalian harta yang sangat indah yang pernah penulis miliki.

12. Kak Hana, Kak Fatimah, Kak Nida dan para senior yang telah memberikan masukan-

masukan tentang formulasi.

13. Tim marawis Sakinatuzahro yang selalu kompak dan memberikan angin segar disela-sela

kesibukan dan kejenuhan penulis dalam menyusun skripsi ini.

14. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama ini yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan masih

jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk

perbaikan dalam pembuatan skripsi.

Jakarta, Februari 2012

Penulis

Page 7: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………….. ii

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABSTRACT………………………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ... ................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .. ............................................................ 3

1.3. Hipotesa.. ............................................................................... 4

1.4. Tujuan Penelitian .. ................................................................ 4

1.5. Manfaat Penelitian .. .............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

2.1. Tanaman Gambir (Uncaria gambir Roxb) .. .......................... 5

2.1.1. Klasifikasi Ilmiah ....................................................... 5

2.1.2. Nama Lain .................................................................. 5

2.1.3. Deskripsi ..................................................................... 6

2.1.4. Makroskopik ............................................................... 6

2.1.5. Mikroskopik ............................................................... 7

2.1.6. Persebaran .................................................................. 7

2.1.7. Kandungan kimia ........................................................ 7

2.1.8. Efek Farmakologi Gambir........................................... 8

2.2. Katekin ................................................................................... 9

2.3. Simplisia.................................................................................. 9

Page 8: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

vii

2.4. Ekstrak dan Ekstraksi ............................................................. 10

2.5. Metode Ekstraksi ................................................................... 10

2.6. Tablet Hisap ............................................................................ 12

2.6.1. Devinisi Tablet Hisap .................................................. 12

2.6.2. Bahan Tambahan ........................................................ 13

2.6.3. Monografi Bahan ........................................................ 16

2.6.4. Metode Pembuatan ...................................................... 23

2.6.5. Evaluasi Granul ........................................................... 24

2.6.6. Evaluasi Tablet ............................................................ 25

2.7. Sistem Imun ........................................................................... 26

2.7.1. Imunomodulator .......................................................... 27

2.7.2. Cluster of Differentiation (CD) .................................. 28

2.7.3. Kontrol Pembanding .................................................. 30

2.8. Kerangka Teori ...................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 32

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 32

3.2. Alat dan Bahan ....................................................................... 32

3.2.1. Alat Penelitian ............................................................ 32

3.2.2. Bahan Penelitian ......................................................... 33

3.3. Prosedur Penelitian ................................................................ 33

3.3.1. Pembuatan Serbuk Gambir ........................................ 33

3.3.2. Identifikasi Gambir ..................................................... 33

3.3.3. Identifikasi Urea .......................................................... 34

3.3.4. Uji Penapisan Fitokimia ............................................. 34

3.3.5. Pengujian Parameter Spesifik ..................................... 37

3.3.6. Pengujian Parameter Non Spesifik ............................ 37

3.3.7. Pengambilan Katekin Gambir ..................................... 40

3.4. Formula Tablet Hisap ............................................................. 41

3.5. Pembuatan Tablet Hisap ......................................................... 41

3.6. Evaluasi Granul ...................................................................... 42

3.7. Evaluasi Tablet Hisap ............................................................ 43

3.5. Uji CD4 .................................................................................. 45

3.6. Analisa Data ........................................................................... 46

Page 9: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

viii

3.7. Alur Penilitian ........................................................................ 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 48

4.1. Hasil ..................................................................................... 48

4.1.1. Determinasi ................................................................ 48

4.1.2. Identifikasi Gambir .................................................... 48

4.1.3. Uji Cemaran Urea ....................................................... 48

4.1.4. Penapisan Fitokimia Gambir ....................................... 49

4.1.5. Pengujian Karakteristik Katekin ................................ 51

4.1.6. Penetapan Kadar Katekin Fraksi Etil Asetat ............... 51

4.1.7. Evaluasi Granul .......................................................... 54

4.1.8. Evaluasi Tablet ............................................................ 57

4.1.9. Uji CD4 ...................................................................... 63

4.2. Pembahasan ............................................................................ 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 71

5.1. Kesimpulan ............................................................................ 71

5.2. Saran ..................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72

LAMPIRAN..................................................................................................... 75

Page 10: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

ix

DAFTAR TABEL

Tabel l. Hubungan Persentase Kompresibilitas Terhadap Sifat alir Granul 24

Tabel 2. Komposisi Tablet Hisap Katekin Gambir ...................................... 41

Tabel 3. Hasil Identifikasi Bongkahan Gambir ............................................. 48

Tabel 4. Hasil Pengujian Cemaran Urea ...................................................... 49

Tabel 5. Hasil Penapisan Fitokimia .............................................................. 49

Tabel 6. Hasil Pengujian Karakteristik Katekin ........................................... 51

Tabel 7. Hasil Absorbansi Katekin ................................................................ 52

Tabel 8. Hasil Evaluasi Granul ...................................................................... 54

Tabel 9. Persen Fraksi masing-masing Formula............................................ 54

Tabel 10. Hasil Pengamatan Organoleptik Tablet Hisap ................................ 57

Tabel 11. Hasil Uji Keseragaman Bobot ......................................................... 58

Tabel 12. Hasil Uji Keseragaman Ukuran ....................................................... 59

Tabel 13. Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap ................................................... 59

Tabel 14. Hasil Uji Persen Friabilitas Tablet Hisap ........................................ 60

Tabel 15. Hasil Absorbansi katekin dalam Sediaan Tablet Hisap ................... 60

Tabel 16. Hasil Persentase CD4 dalam Limfosit............................................. 63

Page 11: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Katekin ......................................................................... 9

Gambar 2. Struktur Amilum ......................................................................... 17

Gambar 3. Struktur Sukralosa ....................................................................... 19

Gambar 4. Struktur Manitol .......................................................................... 19

Gambar 5. Struktur Mentol ........................................................................... 20

Gambar 6. Struktur Sukrosa.......................................................................... 21

Gambar 7. Struktur Mg Stearat ..................................................................... 22

Gambar 8. Kurva Kalibrasi Katekin Pembanding ........................................ 52

Gambar 9. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 1 ............................. 55

Gambar 10. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 2.............................. 55

Gambar 11. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 3.............................. 56

Gambar 12. Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 4.............................. 56

Gambar 13. Grafik Persentase CD4. ............................................................... 63

Page 12: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Gambir……………………………..……... 75

Lampiran 2. Alat dan Bahan yang Digunakan…………………………....... 76

Lampiran 3. Hasil Identifikasi……………………………………………… 77

Lampiran 4. Sertifikat Kadar Katekin Pembanding..........….……………… 78

Lampiran 5. Hasil Pengujian Karakteristik Katekin Fraksi etil asetat...........

………………………………………………………………… 79

Lampiran 6. Pembuatan Larutan untuk Kurva Kalibrasi................................ 82

Lampiran 7. Panjang Gelombang Maksimum Katekin Fraksi Etil Asetat..... 83

Lampiran 8. Skema Pembuatan Katekin Fraksi Etil Asetat……………....... 84

Lampiran 9. Rumus Perhitungan Dosis Hewan dan Tabel Konversi

Dosis Hewan ke HED Berdasarkan BSA……………..……… 85

Lampiran 10. Perhitungan Dosis Sediaan Tablet Hisap Katekin

Gambir..….………………………….….…………………….. 86

Lampiran 11. Gambar Tablet Hisap Katekin Gambir…………....………….. 87

Lampiran 12. Hasil Evaluasi Granul……………………….…………..……. 88

Lampiran 13. Perhitungan untuk Pengambilan Sampel……………………… 92

Lampiran 14. Hasil Uji Statistik……………………………………………... 93

Lampiran 15. Sertifikat Analisis Sukralosa………………………………….. 95

Page 13: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

xii

ABSTRAK

FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir

Roxb) SEBAGAI IMUNOMODULATOR DENGAN METODE GRANULASI BASAH

Telah dilakukan penelitian aktivitas imunomodulator katekin gambir (Uncaria gambir Roxb)

secara in-vivo. Gambir digunakan sebagai bahan obat karena kandungan katekin yang dapat

berfungsi sebagai imunomodulator. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan sediaan

dalam bentuk tablet hisap, selanjutnya dilakukan pengukuran kadar CD4 dalam darah.

Ekstrak gambir diformulasi menjadi tablet hisap dengan pengikat kombinasi gom dengan

amilum, dilanjutkan dengan uji mutu fisik tablet hisap dan uji CD4 dalam darah panelis.

Hasil evaluasi yang ditinjau dari mutu fisik tablet hisap menunjukkan bahwa formula 2

dengan konsentrasi gom sebesar 60% dan amilum 40% dalam 10% konsentrasi pengikat

memiliki mutu fisik tablet lebih baik dibandingkan formula lainnya, dengan nilai kekerasan

adalah 10.828 kg/cm3

, uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi

persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%. Uji statistik terhadap %CD4 dan jumlah

mutlak CD4 panelis yang mengkonsumsi tablet hisap selama 5 hari berturut-turut

menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) antara data sebelum dan sesudah

perlakuan.

Kata kunci : katekin, tablet hisap, imunomodulator, CD4.

Page 14: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

xiii

ABSTRACT

FORMULATION DOSAGE LOZENGES OF CATECHIN GAMBIR (Uncaria gambier

roxb) AS IMMUNOMODULATORY WITH

WET GRANULATION METHOD

Research of immunomodulatory of catechin gambir (Uncaria gambir Roxb) has been

investigated in-vivo. Gambir is applied as component of drug by contents of catechin and

tannin that can serve as immunomodulator. This research is about preparation of Lozenges

and also measurement of rate CD4 in blood. Catechin formulated into lozenges with binder

combination of gum acacia and starch, followed by the physical quality test lozenges and

CD4 blood test panelists. Evaluation results in terms of physical quality lozenges shows that

the formula 2 with a concentration of 60% gum acacia and starch 40% in 10% binder

concentration have a physical quality tablet better than other formulas, with a hardness value

is 10.828 kg/cm3, the uniformity test of weights and measures that meet the requirements of

uniformity and the value of % friabilitas is 0.63%. Statistical tests for CD4% and CD4

absolute number of panelists who consume lozenges for 5 consecutive days showed

significant difference (p< 0.05) between before and after treatment.

Key words: catechin, lozenges, immunomodulator.

Page 15: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gambir merupakan ekstrak yang dihasilkan dari daun dan ranting tanaman

gambir yang dipanen/dipangkas setelah tanaman berumur 1,5 tahun dan dilakukan 2-3

kali setahun dengan selang waktu 4-6 bulan. Pangkasan daun dan ranting harus segera

diolah karena jika pengolahan ini ditunda lebih dari 24 jam, getahnya akan berkurang

(Hayani, 2003).

Gambir (Uncaria gambir Roxb) adalah komoditas perkebunan rakyat yang

terutama ditujukan untuk ekspor yang termasuk ke dalam family Rubiaceae.Spesies

Uncaria gambir merupakan salah satu tanaman tahunan penghasil getah penting yang

banyak digunakan untuk keperluan industri maupun farmasi. (Jamsari dkk, 2007)

Usahatani gambir adalah salah satu mata pencaharian untuk meningkatkan

pendapatan petani. Gambir juga sebagai komoditas ekspor yang memiliki sumbangan

besar terhadap pendapatan daerah yang meningkatkan devisa Negara. 80% kebutuhan

gambir dunia dipasok oleh Provinsi Sumatera Barat dengan negara tujan Bangladesh,

India, Pakistan, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Perancis , dan Swiss. Permintaan

terhadap gambir terus meningkat sepanjang tahun dan selama periode lima tahun (2000

– 2004) peningkatan volume ekspornya mencapai 87,49% dan nilainya meningkat

17,16%. (Dhalimi, 2006).

Kegunaan gambir antara lain yaitu untuk zat pewarna dalam industri batik,

industri penyamak kulit, ramuan makan sirih, sebagai bahan obat dan digunakan juga

sebagai bahan baku pembuatan permen dalam acara adat di India dan sebagai penjernih

pada industri air (Hadad dkk, 1991; Dhalimi, 2006).

Page 16: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

2

Berdasarkan hasil penelitian Thorpe dan Whiteley (1921) Kandungan kimia

utama gambir adalah katekin (7-33%) dan asam kateku tanat (20-50%). Selanjutnya

Burkill (1935) dengan penelitiannya menambahkan dan menguraikan kandungan

lainnya selain katekin dan asam kateku tanat dengan komposisi katekin 7-33%, asam

kateku tanat 20-55%, pyrokatekol 20-30%, gambir fluoresensi 1-3%, kateku merah 3-

5%, quersetin 2-4%, fixed oil 1-2%, lilin 1-2%, dan mengandung sedikit alkaloid.

(Dhalimi 2006;Amos, 2010)

Berdasarkan penelitian dari Ilja C. W. Arts pada 24 jenis buah-buahan dan 27

jenis sayur-sayuran dan polong-polongan yang mengandung katekin, kandungan jenis

katekin yang terbanyak adalah (+)-katekin dan (-)-epikatekin sisanya adalah (+)-

gallokatekin (GC), (−) -epigallokatekin (EGC), (−) -epikatekin gallat (ECG), dan (−)-

epigallokatekin gallat (EGCG). (Arts, 2000)

Berdasarkan stándar mutu SNI 01-3391-1994 kadar katekin minimal dalam

gambir berhubungan dengan mutu gambir yaitu mutu I mengandung katekin minimal

40 persen, mutu II mengandung katekin minimal 30 persen dan mutu III mengandung

katekin minimal 20 persen. (Amos, 2010)

Pada penelitian sebelumnya telah dilaporkan bahwa (-) epikatekin dan derivatnya

dapat menghambat interleukin 1-β(IL 1-β) dan interleukin 6 (IL-6) terutama pada

cysteamineepicatechin (Vinardellet al, 2008 ).

Selain itu, Julia Herzig dan Michael W. Pfaffl melaporkan bahwa (−)-

epigallokatekin gallat (EGCG) dan (+)-katekin memberikan efek imunostimulan

terhadap TNF-α, IL-1ß, IL-6.

Pemberian coklat dengan dosis tinggi yang mengandung (-)-epikatekin, katekin

dan prosianidin pada tikus merangsang respon T helper 1 (Th1) CD4 dan CD8 dan

meningkatkan jumlah γδ T limfosit. (Puiget al, 2009)

Page 17: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

3

Ekstrak gambir dapat berkhasiat sebagai imunomodulator secara in-vivo pada

dosis 400mg/kg BB (Amalia, 2009) dan telah dibuat sediaan tablet hisap ekstrak etanol

gambir pada dosis 2000 mg/hari dan dapat mempengaruhi jumlah mutlak CD4 dan

persentase CD4 dalam darah (Hana, 2010).

Mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah membuktikan bahwa katekin

dapat meningkatkan sistem imun. Dilakukanlah penelitian lebih lanjut tentang efek

immunomodulator terhadap CD4 pada limfosit dari katekin gambir yang diperoleh dari

fraksi etil asetatnya yang kemudian dibuat tablet hisap dengan metode granulasi basah.

Pemilihan tablet hisap ini karena mudah digunakan dan menyenangkan untuk

dikonsumsi, selain itu juga tablet hisap dapat memberikan efek yang diinginkan lebih

cepat karena zat aktif langsung diabsorpsi melalui mukosa mulut kemudian masuk ke

pembuluh darah. (Kuncoro dkk, 2008)

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah katekin gambir dapat dibuat dalam sediaan tablet hisap dengan metode

granulasi basah menggunakan pengikat kombinasi gom akasia dan amilum dengan

konsentrasi yang berfariasi?

2. Apakah tablet hisap katekin gambir yang telah dibuat dapat meningkatkan kadar

CD4 dalam tubuh?

Page 18: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

4

1.3. Hipotesa

1. Katekin gambir dapat dibuat dalam sediaan tablet hisap dengan metode granulasi

basah menggunakan pengikat kombinasi gom akasia dan amilum dengan

konsentrasi yang berfariasi.

2. Tablet hisap katekin gambir yang telah dibuat dapat meningkatkan kadar CD4

dalam tubuh.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Memperoleh tablet hisap katekin gambir yang baik dan memenuhi persyaratan

dengan menggunakan metode granulasi basah menggunakan pengikat kombinasi

gom akasia dan amilum dengan konsentrasi yang berfariasi.

2. Mengetahui pengaruh tablet hisap katekin gambirterhadap CD4 dalam tubuh.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang suatu formulasi

tablet hisap katekin gambir dengan menggunakan metode granulasi basah

menggunakan pengikat kombinasi gom akasia dan amilum dengan konsentrasi yang

berfariasi, serta memberikan informasi tentang pengaruh tablet hisap katekin

gambirdalam meningkatkan CD4 dalam tubuh.

Page 19: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Gambir

2.1.1. Klasifikasi Ilmiah (United States Department of Agriculture)

Tanaman gambir diklasifikasikan ke dalam :

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Familia : Rubiaceae

Genus : Uncaria

Spesies : Uncaria gambir (Hunter) Roxb.

2.1.2. Nama Lain(Ditjenbun, Depkes RI, 1989)

Sumatera : Gambee, gani, kacu, sontang, gambie,

gambu,gimber, pengilom, sepelet.

Jawa : Santun, ghambhir.

Kalimantan : Kelare,gamer, kambin, sori.

Nusa Tenggara : Tagambe, gambele, gamelo, gambi, gambiri,

gata, gaber.

Maluku : Ngamir, gaamer, gabi (Flores, Tedore),

Page 20: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

6

tagabere, gagabere, gabere.

Aceh : Gambe, gambie

Minangkabau : Gambie

Ternate : Gamber

Jepang : Gambiitsu

Malaysia : Gatta

Inggris : White cutch

2.1.3. Deskripsi (ditjenbun)

Merupakan jenis tanaman berkayu dan bersemak, akar serabut,

mempunyai batang yang merambat atau memanjat dengan ketinggian 1-2 m

mempunyai dahan dan ranting, daun berbentuk oval sampai dengan bulat

dengan ukuran panjang 10-17 cm, lebar 6-8 cm, tebal 0,25-0,5 mm, bunga

berbentuk bonggol bulat dengan warna waktu muda hijau sedangkan waktu

mekar berwarna kuning kemerahan, buah termasuk buah polong dengan

jumlah polong pertangkai antara 20-60 buah, warna buah muda hijau sampai

hijau kemerahan sedangkan yang matang berwarna kuning kecoklatan, biji

sangat kecil dengan panjang 1-2 mm dengan bagian luar bersayap.

2.1.4. Makroskopik (Depkes RI, 1989)

Umumnya berbentuk kubus tidak beraturan atau agak silindrik

pendek, kadang-kadang bercampur dengan bagian-bagian yang remuk. Tebal 2

cm sampai 3 cm, ringan, mudah patah, warna permukaan luar coklat muda

sampai coklat tua kemerahan atau kehitaman, warna permukaan yang baru

Page 21: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

7

dipatahkan coklat muda sampai coklat kekuningan, kadang-kadang terlihat

garis-garis yang lebih gelap.

2.1.5. Mikroskopik (Depkes RI, 1989)

Dilihat dalam kloralhidrat terlihat adanya pollen, sel batu besar,

dinding agak tipis, lumen besar, atau kadang-kadang kecil memanjang, lumen

sempit.Sel parenkim besar, dinding tipis.Hablur kalsium oksalat bentuk jarum

dan bentuk prisma.Rambut penutup terdiri dari satu sel ujung runcing.

2.1.6. Persebaran (Ditjenbun)

Asal : India

Sentra Produksi : Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan

2.1.7. Kandungan Kimia

Berdasarkan hasil penelitian Thorpe dan Whiteley (1921) Kandungan

kimia utama gambir adalah katekin (7-33%) dan asam kateku tanat (20-50%).

Selanjutnya Burkill (1935) dengan penelitiannya menambahkan dan

menguraikan kandungan lainnya selain katekin dan asam kateku tanat dengan

komposisi katekin 7-33%, asam kateku tanat 20-55%, pyrokatekol 20-30%,

gambir fluoresensi 1-3%, kateku merah 3-5%, quersetin 2-4%, fixed oil 1-2%,

lilin 1-2%, dan mengandung sedikit alkaloid. (Amos, 2010)

Berdasarkan stándar mutu SNI 01-3391-1994 kadar katekin minimal

dalam gambir berhubungan dengan mutu gambir yaitu mutu I mengandung

Page 22: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

8

katekin minimal 40 persen, mutu II mengandung katekin minimal 30 persen

dan mutu III mengandung katekin minimal 20 persen.

Ekstrak gambir mengandung beberapa komponen flavonoid yaitu

katekin (7-33%), pirokatekol (20-30%) quersetin (2-4%). Selain itu ada

flavonoid lain dari dimer flavan-kalkan yaitu gambiriin A1, A2, A3

(streokimia belum diketahui) bersamaan dengan dimer proantosianidinyaitu

gambiriin C. Getah gambir murni mengandung d dan dl-catechin (3-35%) dan

produk kondensasi asam katechutannat (sekitar 24%), quersetin, asam gallat,

katekol, pigmen dan lain-lainnya. d-katekin merupakan komponen yang

terbanyak.(Ridawati dkk)

2.1.8. Efek Farmakologi Gambir

Secara turun temurun gambir digunakan oleh nenek moyang kita

sebagai teman makan sirih bersama kapur sirih.Namun sekarang telah banyak

dilakukan penelitian secara ilmiah efek farmakologi dari gambir.

Senyawa fungsional gambir yaitu fenol dan katekin dapat berperan

menjadi antioksidan, antibakteri dan antikarsinogenik alami (Susanti, 2008)

Gambir telah dikembangkan di Jepang sebagai permen pelega

tenggorokan khusus untuk para perokok karena kemampuannya menetralisir

nikotin.Di Singapura gambir dikembangkan untuk obat sakit perut dan sakit

gigi (Bakhtiar 1991).

Tingginya kandungan senyawa flavonoid di dalam gambir telah

dimanfaatkan menjadi bahan baku dalam pembuatan obat-obatan antihepatitis

B, antidiare, penghambat pembentuk plak gigi, antimikroba, dan antinematoda

(Ridawati dkk, 2008).

Page 23: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

9

2.2. Katekin

Katekin merupakan kandungan utama dari gambir yang merupakan

senyawa kompleks dari golongan polifenol dengan struktur flavonoid, di mana asam

kateku tanat(C15H12O5

Apabila katekin dipanaskan pada temperatur 110

) merupakan anhidrat dari katekin. Katekin biasa disebut asam

katekuat atau katekiat. (Muchtar, 2008)

o

C atau dengan cara

memanaskan pada larutan alkali karbonat, maka akan kehilangan satu molekul air dan

berubah menjadi asam kateku tanat. (Amos, 2010)

Gambar 1. Struktur Katekin

2.3. Simplisia (Depkes RI, 1985)

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum

mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan

bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani, dan

simplisia pelikan atau mineral.

- Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau

eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari

tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati

lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya.

- Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-

zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

Page 24: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

10

- Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau

mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum

berupa zat kimia murni.

2.4. Ekstrak dan Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia

menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. (Depkes RI,

2000)

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari

simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian

semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa

diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. (Depkes RI,

1995)

Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang mengandung etanol

sebagai pelarut atau sebagai pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet. (Depkes RI,

1995)

2.5. Metode Ekstraksi (Depkes RI, 2000)

a. Cara dingin, yaitu:

1. Maserasi

Adalah pengekstrakan simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali

pengadukan pada suhu kamar.Prinsip dasarnya pencapaian konsentrasi pada

keseimbangan yang secara teknologi termasuk ekstraksi.

Page 25: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

11

2. Perkolasi

Adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperature yang selalu baru sampai

sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada temperatur

ruangan.

b. Cara panas, yaitu:

1. Refluks

Adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu

tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya

pendinginan yang baik.

2. Soxhlet

Adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan

dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi terus menerus dengan jumlah

pelarut relatif konstan dengan pendinginan baik.

3. Digesti

Adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan terus menerus) pada temperatur

yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada

temperatur 40-50o

4. Infusa

C.

Adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air (bejana infus

tercelup dalan penangas air mendidih), temperatur terukur 96-98o

C selama

waktu tertentu (15-20 menit).

Page 26: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

12

2.6. Tablet Hisap

2.6.1. Definisi Tablet Hisap

Tablet hisap adalah suatu sediaan padat yang mengandung satu atau

lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang

dapat melarut atau hancur perlahan-lahan di dalam mulut (Depkes RI, 1995).

Tablet hisap adalah bentuk lain dari tablet untuk pemakaian dalam

rongga mulut. Tablet ini digunakan dengan tujuan memberi efek lokal pada

mulut atau kerongkongan yang umumnya diberikan sebagai pengobatan sakit

tenggorokan atau untuk mengurangi batuk pada influenza, atau dapat pula

mengandung anastetika lokal, berbagai antiseptik dan antibakteri, demulsen,

astringen dan antitusif. Jenis tablet ini dirancang agar tidak hancur di dalam

rongga mulut tetapi melarut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam waktu

30 menit atau kurang. (Lachman, 1994)

Tablet hisap adalah bentuk sediaan obat tablet yang diberi penambah

rasa untuk dihisap dan didiamkan (ditahan) di dalam mulut atau faring.

(Siregar, 2010)

Berbeda dengan tablet biasa, pada tablet hisap tidak digunakan bahan

penghancur, dan bahan yang digunakan sebagian besar adalah bahan-bahan

yang larut air. Tablet hisap cenderung menggunakan banyak pemanis (50%

atau lebih dari berat tablet keseluruhan) seperti sukrosa, laktosa, manitol,

sorbitol, dan sebagainya. Selain itu diameter tablet hisap umumnya lebih besar

yaitu >18 mm. Ta*4blet hisap yang baik memiliki kekerasan sebesar >10

kg/cm3

(Hasyim, 2008; Lachman, 1994; Parrot, 1971)

Page 27: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

13

2.6.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan atau bahan pembantu tabletasi dapat diartikan sebagai

zat-zat yang memungkinkan suatu obat atau bahan obat yang memiliki

beberapa sifat khusus untuk dibuat menjadi suatu sediaan yang cocok satu

sama lain yang dapat memperbaiki sediaan obat, dengan mempertimbangkan

efek obat, kinerja obat, organoleptis, sifat kimia obat, dan kemungkinan

pengembangan jenis sediaan lain.Adapun zat-zat tambahan dalam sediaan

tablet hisap meliputi :

a. Bahan pembawa (Siregar, 2010)

1. Pembawa Dasar Gula

Formulasi tablet yang paling sederhana kemungkinan menggunakan

gula (sukrosa) sebagai pembawa dasar. Gula tidak mahal dan dapat

digunakan untuk membentuk tablet yang memiliki karakteristik

pengempaan dan raba mulut yang dapat diterima.

2. Pembawa dekstrosa dan sukrosa yang dimodifikasi, seperti Nu-tab

dan Sugartab.

3. Pembawa dasar bebas gula, seperti manitol dan sorbitol

4. Pengisi-pengisi lain, seperti dikalsium fosfat, kalsium sulfat, kalsium

karbonat, laktosa.

b. Bahan pengikat

Bahan pengikat adalah bahan tambahan yang diperlukan untuk

memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan

memberikan sifat kohesif yang telah ada pada bahan pengisi sehingga

dapat membentuk struktur tablet yang kompak setelah pencetakan dan

meningkatkan daya tahan tablet, oleh karena itu bahan pengikat menjamin

Page 28: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

14

penyatuan beberapa partikel serbuk dalam sebuah butiran granulat. Bahan

pengikat dapat ditambahkan ke dalam bahan yang akan dicetak dalam

bentuk kering, cairan, atau larutan, tergantung pada metode pembuatan

tablet (Depkes RI, 1995)

Pengikat yang paling efektif untuk granulasi basah tablet hisap

kempa adalah akasia (gom arab), sirup jagung, sirup simpleks, gelatin,

PVP, tragakan, dan metal selulosa. Bahan-bahan ini efektif dalam

meningkatkan gaya intergranul serta membantu memperbaiki karakteristik

demulsen (penyejuk) dan tekstur permukaan tablet hisap ketika melarut

dalam rongga oral. (Siregar, 2010)

c. Bahan pelincir (Voight, 1994; Lachman, 1994)

Bahan pelincir dapat memenuhi berbagai fungsi yang berbeda,

sehingga banyak dikelompokkan menjadi bahan pengatur aliran (glidant),

bahan pelincir (lubricant) dan bahan pemisah hasil cetakan (antiadherent).

Bahan pengatur aliran atau glidant berfungsi untuk

memperbaiki daya luncur dan daya gulir bahan yang akan dicetak, karena

itu menjamin terjadinya keteraturan aliran dari corong pengisi ke dalam

lubang cetakan. Glidan juga berfungsi untuk mengurangi penyimpangan

massa, memperkecil gesekan sesama partikel, dan meningkatkan

ketepatan takaran tablet. Contoh zat yang dapat digunakan sebagai glidan

yaitu talk, kalsium/magnesium stearat, asam stearat, PEG, pati, dan

aerosil.

Bahan pelincir atau lubricant berfungsi untuk mengurangi

gesekan logam (stempel di dalam lubang ruang cetak) dan gesekan tablet

dengan logam, serta memudahkan pengeluaran tablet dari mesin pencetak.

Page 29: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

15

Pada umumnya lubrikan bersifat hidrofobik sehingga cenderung

menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet. Oleh karena itu

kadar lubrikan yang berlebihan harus dihindarkan. Contoh lubrikan antara

lain talk, kalsium atau magnesium stearat, asam stearat, PEG, pati, dan

paraffin.

Bahan pemisah hasil cetakan ataau antiadherent adalah bahan

yang berfungsi untuk mencegah lekatnya bahan yang dikempa pada

permukaan stempel atas. Contoh bahan ini adalah talk, amilum maydis,

Cab-O-Sil, natrium lauril sulfat, kalsium/magnesium stearat.

d. Zat warna

Penggunaan zat warna dalam tablet memberikan keuntungan

yaitu menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi hasil produksi

dan membuat suatu produk menjadi lebih menarik. Penyediaan warna-

warna alami dari tumbuh-tumbuhan dibatasi karena warna-warna ini

seringkali tidak stabil. (Lachman, 1994)

Zat pewarna larut air dapat ditambahkan pada campuran serbuk

selama pembuatan pembawa granulasi basah sebelum dilakukan granulasi

eksipien dan zat aktif.Selain itu, pewarna dapat dilarutkan dalam larutan

penggranulasi dan ditambahkan pengikat.(Siregar, 2010)

e. Pemberi Rasa

Bahan pemberi rasa biasanya digunakan pada tablet kunyah

atau tablet lainnya yang ditujukan larut dalam mulut. Pada umumnya zat

pemberi rasa yang larut dalam air jarang dipakai dalam pembuatan tablet

oleh karena stabilitasnya kurang baik. (Lachman, 1994)

Page 30: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

16

Untuk tablet hisap, waktu huni tablet yang lama dalam rongga

mulut mensyaratkan agar formulator mengembangkan tidak saja produk

dengan penambah rasa yang menyenangkan, tetapi juga produk yang

penambah rasanya dapat menutupi dasar pahit yang mungkin dimiliki

formulasi. (Siregar, 2010)

2.6.3. Monografi Bahan

a. Amylum (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Sinonim : Amido, amilo, amidon, starch.

Rumus empirik : (C6H10O5)n,

Fungsi

dimana n = 300-1000

: Glidan, pengisi tablet dan kapsul,

penghancur tablet dan kapsul (3-15%),

pengikat tablet (5-25%)

Pemerian : Berbentuk serbuk, Bau dan rasa lemah,

berwarna putih terdiri dari butiran bulat

atau bulat telur yang sangat kecil yang

ukuran dan bentuk yang khas untuk

masing-masing varietas tanaman.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dingin

(95%) dan air dingin.

Stabilitas : Kering, amilum yang tidak dipanaskan

stabil jika terlindung dari lembab yang

tinggi. Larutan amilum atau pasta yang

dihangatkan tidak stabil dan dapat rusak

fisiknya oleh mikroorganisme. Amilum

Page 31: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

17

harus disimpan dalam wadah yang tertutup

rapat dan tempat yang kering.

Keamanan : Amilum merupakan bahan yang tidak

toksik dan tidak mengiritasi. Tapi

bagaimanapun pemakaiannya harus

dikendalikan.

Struktur :

Gambar 2. Struktur Amilum

b. Gom Arab (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Adalah eksudat yang mengeras di udara yang mengalir secara

alami atau dengan penorehan batang dan cabang tanaman Acacia

senegal L. Willdenow dan spesies acacialainyang berasal dari

afrika.

Sinonim : Gum acacia, gum arabic, talha gum

Rumus Empirik : Kompleks, hilangnya kumpulan gula dan

hemiselulosa dengan berat molekul kira-

kira 240.000-580.000.

Fungsi : Emulgator (5-10%), zat penstabil,

pensuspensi (5-10%), pengikat tablet (1-

5%), penambah viskositas.

makroskopik : Butiran, bentuk bulat seperti ginjal atau

bulat telur, penampang 1 cm sampai 3 cm,

Page 32: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

18

warna putih kekuningan, kuning atau

coklat muda, kadang-kadang berwarna

merah muda, rapuh buram, seringkali

dengan permukaan yang retak, mudah

pecah menjadi fragmen bersudut tidak

beraturan dengan patahan melengkung,

berwarna agak putih atau agak

kekuningan.

Mikroskopik : Serbuk berupa potongan mengkilat tidak

beraturan, tidak berwarna terlihat sedikit

pati atau jaringan tanaman, tidak terlihat

adanya lapisan membran.

Pemerian : Tidak berbau dan berasa lemah.

pH : 4,5-5 (5% w/v larutan)

Kelarutan : Larut dalam 20 bagian gliserin, dalam 20

bagian propilen glikol, dalam 2 bagian air,

praktis tidak larut dalam etanol (95%)

Stabilitas : Mudah terkontaminasi mikroba

c. Sukralosa (International Food Information Council Foundation)

Rumus Empirik : C12H19Cl3O

Sinonim

8

: Triclorogalacto-sucrose

Berat Molekul : 397.64 g/mol

Kelarutan : 283 g/L (20 °C) dalam air

Fungsi : Pemanis 600 kali dari sukrosa

Dosis : Maks 5 mg/kgBB dalam 1 hari atau < 20%

Page 33: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

19

Struktur :

Gambar 3. Struktur Sukralosa

d. Manitol (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Mengandung tidak kurang dari 96% dan tidak lebih dari 101,5%

C6H14O6,

Sinonim

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

: Manita, gula manna, mannite, pearlitol

Rumus empirik : C6H14O

Berat Molekul

6

: 182,17

Pemerian : Serbuk hablur atau granul mengalir bebas,

putih, berbau lemah, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam larutan

basa, sukar larut dalam piridina, sangat sukar

larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam

eter.

Fungsi : Pemanis, pengisi tablet dan kapsul (10-90%),

Zat tonisitas.

Stabilitas : Stabil dalam keadaan kering dan dalam

larutan.

Struktur :

Gambar 4. Struktur Manitol

Page 34: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

20

e. Mentol (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Adalah alkohol yang diperoleh dari bermacam-macam minyak

permen atau yang dibuat secara sintetik, berupa l-mentol atau

mentol resemik.

Sinonim : Peppermint camphor

Rumus empirik : C10H20

Berat Molekul

O

: 156,27

Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak

berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau

massa yang melebur, bau enak seperti

minyak permen.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut

dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter

dan dalam heksana, mudah larut dalam asam

asetat glasial, dalam minyak mineral, dan

dalam minyak lemak dan dalam minyak

atsiri.

Jarak lebur : 41-44o

Fungsi

C

: Perasa, zat terapetik, pengaroma

Penggunaan : 0.2-0.4 %

Struktur :

Gambar 5. Struktur mentol

Page 35: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

21

f. Sukrosa (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Adalah gula yang diperoleh dari saccharum officinarum Linne

(familia Gramineae), Beta vulgaris Linne (familia

Chenopodiaceae) dan sumber-sumber lain. Tidak mengandung

bahan tambahan.

Sinonim : Sakarosa

Rumus empirik : C12H22O

Berat Molekul

11

: 342,30

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa

hablur atau berbentuk kubus, atau serbuk

hablur putih, tidak berbau, rasa manis, stabil

di udara, larutannya netral terhadap lakmus.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah

larut dalam air mendidih, sukar larut dalam

etanol, tidak larut dalam kloroform dan dalam

eter.

Fungsi : Sirup untuk sediaan oral cair (67%), Pemanis

(67%), Pengikat granulasi kering (2-20%),

Pengikat granulasi basah (50-67%), Penyalut

tablet (50-67%)

Struktur :

Gambar6. Struktur sukrosa

Page 36: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

22

g. Magnesium stearat (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Mg stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran

asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama

terdiri dari magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam

berbagai perbandinan. Mengandung setara dengan tidak kurang

dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO.

Sinonim : asam oktadekanoat, garam magnesium

Rumus Empirik : C36H20MgO

Berat Molekul

4

: 591,27

Pemerian : Serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah

melekat di kulit, bebas dari butiran.

Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol dan

dalam eter.

Fungsi : Lubrikan (0,25-5%)

Struktur :

Gambar 7. Struktur Mg Stearat

h. Talkum (Depkes RI, 1995; Wade dan Weller, 1993)

Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang

mengandung sedikit alumunium silikat.

Sinonim : Magsil Osmanthus, Magsil Star

Rumus Empirik : Mg4(Si2O5)4(OH)

Pemerian

4

: Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih

kelabu, berkilat, mudah melekat pada kulit

Page 37: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

23

dan bebas dari butiran.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam asam dan alkali,

pelarut organik, dan air.

Fungsi : lubrikan (1-10%); diluent (5-30%)

i. Metil Paraben

Sinonim : Nipagin

Rumus Empirik : C6H6O

Kelarutan

3

: Larut dalam 2 bagian etanol, 3 bagian etanol

(95%), 6 bagian etanol (50%), 200 bagian

etanol (10%), 10 bagian eter, 60 bagian

gliserin, 400 bagian air dingin, 50 bagian air

hangat (50oC), dan dalam 30 bagian air

panas (80o

Fungsi

C).

: Antimikroba (0.02-0.3 %)

2.6.4. Metode Pembuatan

Metode pembuatan tablet hisap dapat dilakukan dengan cara peleburan

atau dengan proses penuangan kembang gula. Selain itu dapat dibuat juga

dengan cara mengempa seperti halnya tablet biasa. (Lachman, 1994)

Ada beberapa metode dalam pembuatan tablet, namun yang relatif

lebih sering digunakan adalah metode granulasi basah, granulasi kering, dan

metode cetak langsung (Depkes RI, 1995).

Page 38: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

24

2.6.5. Evaluasi Granul

a. Uji Kadar Lembab (Voight, 1994)

Pengukuran kadar lembab dilakukan dengan menggunakan alat yang

disebut moisture balance. Syarat kadar lembab yang baik adalah 2 – 5 %

b. Kompresibilitas (Aulton, 1988; Voight, 1994)

Uji kompresibilitas dilakukan dengan alat yang disebut bulk density.

Persen kompresibilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

% kompresibilitas = BJ mampat – BJ BulkBJ mampat

x 100%

Tabel 1. Hubungan Persentase Kompresibilitas Terhadap Sifat Alir

Granul. (Foe, 2008)

Persen Kompresibilitas Sifat Aliran

5-15

12-16

18-21

23-35

35-38

>40

Sangat baik

Baik

Cukup Baik

Buruk

Sangat Buruk

Sangat buruk sekali

c. Distribusi Ukuran Partikel (Voight, 1994)

Distribusi ukuran partikel sangat penting untuk memperoleh granul yang

kompak dan tidak mudah hancur. Distribusi ukuran partikel diperoleh

dengan metode pengayakan dengan menggunakan alat yang disebut

sieving analyzer (Voight, 1994).

d. Sifat Alir (Aulton, 1988; Lachman, 1994)

Untuk menentukan sifat alir berlaku sudut kemiringan aliran, jika suatu

zat berupa serbuk mengalir bebas dari sebuah corong berbentuk kerucut.

Page 39: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

25

adapun untuk mengukur sudut henti adalah dengan mengukur tinggi dan

diameter kerucut yang dihasilkan, sedangkan untuk mengukur laju alir

adalah dengan menghitung waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk

dapat habis melewati corong (Voight, 1994). Syarat sudut henti yang baik

adalah < 30o

dan laju alir yang baik adalah 4-10 gram/detik. (Lachman,

1994)

2.6.6. Evaluasi Tablet

a. Pemeriksaan Organoleptik (Ansel, 1989)

Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, rasa, bau, penampilan, tekstur

permukaan, derajat kecacatan seperti serpihan, dan kontaminasi benda

asing (rambut, tetesan minyak, kotoran). Warna yang tidak seragam dan

adanya kecacatan pada tablet selain dapat menurunkan nilai estetikanya

juga dapat menimbulkan persepsi adanya ketidakseragaman kandungan

dan kualitas produk yang buruk.

b. Keseragaman Bobot (Depkes, 1979)

Pada tablet yang didesain mengandung sejumlah obat di dalam sejumlah

formula, bobot tablet yang dibuat harus diperiksa secara acak untuk

memastikan bahwa setiap tablet mengandung obat dengan jumlah yang

tepat. Syarat keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia Jilid III

adalah

bila bobot rata-rata lebih dari 300 mg, jika ditimbang satu per satu

tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang

5% dari bobot rata-ratanya, dan tidak ada satu pun tablet yang bobotnya

menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya.

Page 40: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

26

c. Keseragaman Ukuran

Ukuran tablet meliputi diameter dan ketebalan. Ketebalan inilah yang

berhubungan dengan proses pembuatan tablet, karena harus terkontrol

sampai perbedaan 5% dari nilai rata-rata. Pengontrolan ketebalan tablet

diperlukan agar dapat diterima oleh konsumen dan dapat mempermudah

pengemasan. (Ansel, 1989)

Syarat keseragaman ukuran berdasarkan farmakope jilid III adalah

kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak

kurang dari 11/3 kali tebal tablet.

b. Friabilitas (Lachman, 1994)

Friabilitas dinyatakan sebagai persentase selisih bobot sebelum dan

susudah pengujian, dibagi dengan bobot mula-mula.Tablet yang baik

memiliki keregasan kurang dari 1%.

c. Kekerasan (Parrot, 1971)

Tablet harus memiliki kekuatan atau kekerasan tertentu agar tahan

terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan,

dan transportasi.Tablet hisap biasanya memiliki kekerasan lebih tinggi

dibandingkan dengan tablet biasa. Syarat kekerasan tablet hisap adalah

lebih dari 10 kg/cm3

. (Hasyim dkk, 2008)

2.7. Sisitem Imun (Bratawidjaja. 2006)

Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Gabungan sel,

molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem

imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap

Page 41: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

27

bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Pertahanan

imun terdiri atas sistem imun alamiah atau nonspesifik dan didapat atau spesifik.

2.7.1. Imunomodulator

Imunomodulator adalah obat yang dapat mengembalikan dan memperbaiki

sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan yang fungsinya

berlebihan.Obat golongan imunomodulator bekerja menurut 3 cara, yaitu

melalui:

- Imunorestorasi

Ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu

dengan memberikan berbagai komponen sistem imun, seperti:

immunoglobulin dalam bentuk Immune Serum Globulin (ISG),

Hyperimmune Serum Globulin (HSG), plasma, plasmapheresis,

leukopheresis, transplantasi sumsum tulang, hati dan timus.

- Imunostimulasi

Imunostimulasi yang disebut juga imunopotensiasi adalah cara

memperbaiki fungsi sistem imun dengan menggunakan bahan yang

merangsang sistem tersebut.

- Imunosupresi

Merupakan suatu tindakan untuk menekan respons imun.Kegunaannya di

klinik terutama pada transplantasi untuk mencegah reaksi penolakan dan

pada berbagai penyakit inflamasi yang menimbulkan kerusakan atau

gejala sistemik, seperti autoimun atau auto-inflamasi.

Page 42: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

28

2.7.2. Cluster of Differentiation

Cluster of Differentiation (CD) adalah istilah untuk molekul

permukaan leukosit yang merupakan epitop dan dapat diidentifikasikan

dengan antibody monoclonal. Sel limfosit yang ada dalam berbagai fase

pematangan dapat dibedakan dari ekspresi molekul membran yang dapat

ditentukan dengan menggunakan antibody monoclonal yang spesifik untuk

epitop tunggal antigen.Kelas limfosit dengan fungsi tertentu mengekspresikan

protein permukaan tertentu pula.Molekul permukaan inilah yang disebut

dengan Cluster of Differentiation (CD).Ekspresi molekul membran sel T

seperti CD4, CD8, CD28 dan CD45R berperan sebagai molekul aksesori

dalam fungsi sel T atau dalam transduksi sinyal (Baratawidjaja, 2009).

CD4 adalah bagian dari populasi limfosit T yang disebut sebagai sel T

helper.Cara kerja sel ini adalah sebagai penolong, misalnya melepaskan suatu

senyawa yang mengaktifkan sel-sel lain untuk mematikan atau mengeliminasi

antigen (benda asing). Fungsi utama CD4 dalam imun adalah meregulasi

sistem imun agar bekerja dengan baik, dengan merangsang sistem imun

nonspesifik berupa fagosit untuk kemotaksis dan proses fagositosis benda

asing. Peran CD4 dalam sistem imun spesifik humoral adalah merangsang sel

B (Limfosit B) untuk menghasilkan antibodi dan mengatur produksi antibodi,

sedangkan dalam sistem imun seluler berfungsi dalam mengatur CD8 dan NK

untuk membunuh sel sasaran yang terkena infeksi virus.

CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan

sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit.CD4 pada orang dengan

sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya

nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah

Page 43: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

29

putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang

masuk ke tubuh manusia.

Analisa CD4 dipengaruhi oleh tiga parameter, yaitu % limfosit, %

CD4, dan jumlah mutlak CD4.Jumlah CD4 absolut adalah jumlah sel CD4

yang ada dalam sistem kekebalan tubuh.Pada orang dengan sistem kekebalan

yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Ukuran CD4 persentase

memberi sedikit informasi tambahan pada jumlah CD4 mutlak dalam

peramalan risiko jangka pendek pengembangan penyakit, karenanya jumlah

CD4 mutlak merupakan ukuran status kekebalan yang lebih penting dan

pilihan terbaik dibandingkan dengan CD4 persentase, misalnya untuk

mengambil keputusan pengobatan dalam orang dewasa terinfeksi HIV.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 antara lain meliputi

perbedaan analisis, perbedaan musim, beberapa penyakit bersamaan, dan

penggunaan kortikosteroid. Di samping itu, terdapat pula beberapa faktor yang

dilaporkan memberikan sedikit pengaruh terhadap jumlah nilai CD4, yaitu

gender, usia (pada orang dewasa), faktor risiko, stres psikologis, stres fisik,

dan kehamilan.

Di lingkungan sekitar sangat banyak infeksi yang beredar, baik berada

dalam udara, makanan ataupun minuman.Namun manusia tidak setiap saat

menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan

infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen akan dengan

mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia

(Runggu, 2010).

Page 44: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

30

2.7.3. Kontrol Pembanding

IM® mengandung Echinaceapurpurea 250 mg, ekstrak Black

eldelberry 400mg, dan Zinc picolinate 5 mg, dikemas dalam sediaan kaplet

.IM®

Telah terbukti bahwa Echinacea merupakan imunostimulan non

spesifik, dengan kata lain Echinacea tidak mempunyai hubungan antigenik

dengan patogen-patogen spesifik.Hal ini merupakan hasil dari stimulasi respon

imun seluler seperti fagositosis dan pelepasan sitokin serta faktor-faktor serum

lainnya.Fagositosis (proses ingesti atau menghancurkan mikroorganisme, sel

dan partikel) oleh sel-sel pada sistem retikuloendotelial, telah digunakan

sebagai indikator aktifitas imunostimulan dari Echinacea (Bradley, 2006).

membantu memperbaiki daya tahan tubuh atau respon imun tubuh, juga

digunakan sebagai terapi pendamping untuk infeksi yang akut dan kronis,

terutama untuk infeksi saluran pernafasan & genitalia seperti kandidiasis dan

vaginitis.Echinacea adalah tumbuhan pertama yang dibuktikan secara ilmiah

khasiat stimulasinya terhadap sistem imun.(Tjay et al., 2002).

2.8. Kerangka Teori

Gambir merupakan komoditas ekspor yang

memiliki sumbangan besar terhadap pendapatan daerah dan meningkatkan devisa.

Page 45: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

31

BAB III

Dilakukan penelitian lebih lanjut dari potensi gambir sebagai imunomodulator yang dapat

Kegunaan gambir antara lain untuk zat pewarna dalam industri batik, industri penyamak kulit, ramuan makan sirih, sebagai obat untuk penyakit tertentu, bahan baku pembuatan permen dalam acara adat di India dan sebagai penjernih pada industri air (Hadad et al 1991 dan Azmi 2006).

Kandungan kimia utama gambir adalah katekin (7-33%) dan asam kateku tanat (20-50%), pyrokatekol 20-30%, gambir fluoresensi 1-3%, kateku merah 3-5%, quersetin 2-4%, fixed oil 1-2%, lilin 1-2%, dan mengandung sedikit alkaloid.

Penelitian sebelumnya ekstrak etanol gambir pada dosis 2000 mg/hari dapat mempengaruhi jumlah mutlak CD4 dan persentase CD4 dalam darah (Hana, 2010).

Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap katekin dalam gambir sebagai imunomodulator dengan dibuat dalam sediaan tablet hisap dan diuji pengaruhnya pada CD4 manusia.

Page 46: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

32

METODOLOGIPENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium kimia makanan halal, Laboratorium kimia

analisis, Laboratorium bahan alam, laboratorium Drug Research dan Laboratorium

teknologi sediaan tabletProgram Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta Laboratorium

Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Penelitian dilakukan dari bulan Mei2011 sampai bulan Januari 2012.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan adalah gelas ukur, beaker glass, corong pisah, pipet

volum, pipet tetes,penggiling (blender), hot plat, kertas saring, lemari asam,

lumpang dan alu, termometer, cawan penguap, kapas,alat pencetak tablet,

pengayak, desikator, hardness tester, uji kerapuhan atau friabilator, moisture

contentbalance,sievinganalyzer,neraca analitik, jangka sorong, rotary

evaporator, erlenmeyer, cawan porselen,corong,statif,krusplatina,batang

pengaduk, spatula,oven,mikro pipet, labu ukur, spektro UV-Vis, vortex, lemari

pendingin, Sysmex Pouch 100i, FACSCalibur, serta peralatan yang lazim

digunakan di laboratorium.

3.2.2. Bahan Penelitian

Page 47: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

33

Bahan-bahan yang digunakan adalah ekstrak kering air gambir yang berasal

dari Payakumbuh-Padang, aquades, etil asetat, ammonia (10%,25%),kloroform,

HCl (1%, 1:10), pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer, aquadest, lempeng

magnesium, HCl pekat, butanol, larutan besi (III) klorida (FeCl3) 1%,

pereaksi Stiasny, NaOH 1 N, eter, asam asetat anhidrat, H2SO4

pekat,

pereaksi Libermann-Burchard, petroleum eter, amilum,gom akasia,talkum, Mg

stearat, manitol, mentol, sukrosa,sukralosa, aerosil, FD&C yellow, reagen BD

Tritest CD4, lysing solution.

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Pembuatan Serbuk Gambir

Bongkahan ekstrak kering air gambir yang telah ditimbang kemudian

diserbukan dengan cara digerushingga menjadi serbuk.

3.3.2. Identifikasi Gambir (Depkes, 1989)

1. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes asam sulfat P

terbentuk warna coklat merah

2. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan asam sulfat 10 N terbentuk

warna coklat muda

3. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes Na hidroksida 5% dalam

etanol terbentuk warna coklat merah

4. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes ammonia 25% terbentuk

warna coklat merah

5. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes larutan FeCl3 5%

terbentukwarna coklat kehitaman.

Page 48: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

34

3.3.3. Identifikasi Urea(BPOM, 1995)

Sebanyak 500 mg serbuk gambir dipanaskan dalam tabung reaksi hingga

meleleh dan bau ammonia. Pemanasan dilanjutkan hingga cairan keruh lalu

didinginkan dan dilarutkan dalam campuran 10 mL air dan 0.5 mL larutan

NaOH P, ditambahkan 1 larutan tembaga (III) sulfat P, terjadi perubahan warna

violet. Melarutkan 100 mg dalam 1 mL air asam nitrat P, terbentuk endapan

hablur putih.

3.3.4. Uji Penapisan Fitokimia(Fransworth, 1966)

a. Identifikasi golongan alkaloid

Sebanyak 2 gram sampel ditambahkan dengan 5 mL ammonia 25%, digerus

dalam mortir, kemudian ditambahkan 20 ml etil asetat dan digerus kembali

dengan kuat, campuran tersebut disaring dengan kertas saring. Filtrat

berupa larutan organik diambil (sebagai larutan A), sebagian dari larutan A

(10 mL) diekstraksi dengan 10 ml larutan HCl 1:10 dengan pengocokan

dalam tabung reaksi, diambil larutan bagian atasnya (larutan B). Larutan A

diteteskan beberapa tetes pada kertas saring dan ditetesi dengan pereaksi

Dragendorff. Jika terbentuk warna merah atau jingga pada kertas saring

maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid dalam

sampel.

Larutan B dibagi dalam dua tabung reaksi, ditambahkan masing-masing

pereaksi Dragendorff dan Mayer. Jika terbentuk endapan merah bata

dengan pereaksi Dragendorff dan endapan putih dengan pereaksi Mayer

maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid.

Page 49: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

35

b. Identifikasi golongan flavonoid

1 gram sampel ditambahkan 50 mL air panas, dididihkan selama 5 menit,

disaring dengan kertas saring, diperoleh filtrat yang akan digunakan sebagai

larutan percobaan. Ke dalam 5 mL larutan percobaan (dalam tabung reaksi)

ditambahkan serbuk atau lempeng magnesium secukupnya dan 1 ml HCl

pekat, serta 5 mL butanol, dikocok dengan kuat lalu dibiarkan hingga

memisah. Jika terbentuk warna pada lapisan butanol (lapisan atas) maka hal

itu menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid.

c. Identifikasi golongan saponin

Sebanyak 10 mL larutan percobaan yang diperoleh dari percobaan B

(identifikasi golongan flavonoid), dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan

dikocok secara vertikal selama 10 detik, kemudian dibiarkan selama 10

menit. Jika dalam tabung reaksi terbentuk busa yang stabil dan jika

ditambahkan 1 tetes HCl 1% busa tetap stabil maka hal itu menunjukkan

adanya senyawa golongan saponin.

d. Identifikasi golongan steroid dan triterpenoid

1 gram sampel ditambahkan dengan 20 mL eter, dibiarkan selama 2 jam

dalam wadah dengan penutup rapat lalu disaring dan diambil filtratnya. 5

mL dari filtrat tersebut diuapkan dalam cawan penguap hingga diperoleh

residu/sisa. Ke dalam residu ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1

tetes asam sulfat pekat (pereaksi Libermann-Burchard). Jika terbentuk

warna hijau atau merah maka hal itu menunjukkan adanya senyawa

golongan steroid dan triterpenoid dalam simplisia tersebut.

e. Identifikasi golongan tannin

Page 50: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

36

gram sampel ditambahkan 100 mL air, dididihkan selama 15 menit lalu

didinginkan dan disaring dengan kertas saring, filtrat yang diperoleh dibagi

menjadi dua bagian. Ke dalam filtrat pertama ditambahkan 10 mL larutan

FeCl3

Ke dalam filtrat yang kedua ditambahkan 15 mL pereaksi Stiasny

(formaldehid 30% : HCl pekat = 2 : 1), lalu dipanaskan di atas penangas air

sambil digoyang-goyangkan. Jika terbentuk endapan warna merah muda

menunjukkan adanya tanin katekuat. Selanjutnya endapan disaring, filtrat

dijenuhkan dengan serbuk natrium asetat, ditambahkan beberapa tetes

larutan FeCl

1%, jika terbentuk warna biru tua atau hijau kehitaman maka hal itu

menunjukkan adanya senyawa golongan tanin.

3

f. Identifikasi golongan kuinon

1%, jika terbentuk warna biru tinta maka menunjukkan

adanya tanin galat.

Diambil 5 mL larutan percobaan dari percobaan B (identifikasi golongan

flavonoid), lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan beberapa

tetes larutan NaOH 1 N. Jika terbentuk warna merah maka hal itu

menunjukkan adanya senyawa golongan kuinon.

a. Identifikasi golongan minyak atsiri

Sejumlah 2 gram sampel dalam tabung reaksi (volume 20 mL),

ditambahkan 10 mLpelarut petroleum eter dan dipasang corong (yang

diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air) pada mulut tabung,

dipanaskan selama 10 menit di atas penangas air dan didinginkan lalu

disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh diuapkan dalam cawan

penguap hingga diperoleh residu. Residu dilarutkan dengan pelarut alkohol

sebanyak 5 mL lalu disaring dengan kertas saring. Filtratnya diuapkan

Page 51: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

37

dalam cawan penguap, jika residu berbau aromatik/menyenangkan maka

hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan minyak atsiri.

b. Identifikasi golongan kumarin

2 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi (volume 20 mL),

ditambahkan 10 mL pelarut kloroform dan dipasang corong (yang diberi

lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air) pada mulut tabung, dipanaskan

selama 10 menit di atas penangas air dan didinginkan lalu disaring dengan

kertas saring. Filtrat yang diperoleh diuapkan dalam cawan penguap hingga

diperoleh residu. Residu ditambahkan air panas sebanyak 10 mL lalu

didinginkan. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

ditambahkan 0,5 mL larutan ammonia (NH4

OH) 10 %. Lalu diamati di

bawah sinar lampu ultraviolet pada panjang gelombang 365 nm. Jika terjadi

fluoresensi warna biru atau hijau maka hal itu menunjukkan adanya senyawa

golongan kumarin.

3.3.5. Pengujian Parameter Spesifik (Depkes RI, 2000)

Pemeriksaan Organoleptik yaitu mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan

rasa.

3.3.6. Pengujian parameter Non Spesifik (Depkes RI, 2000)

a. Kadar abu

Sebanyak lebih kurang 1-2 gram serbuk simplisia yang telah digerus dan

ditimbang seksama, dimasukan ke dalam krus platina atau krus silikat

yang telah dipijarkan dan ditara. serbuk simplisia diratakan kemudian

dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, didinginkan, dan

Page 52: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

38

ditimbang. Jika arang tidak dapat hilang, ditambahkan air panas,

disaring dengan menggunakan kertas saring bebas abu. Sisa abu dan

kertas saring lalu dipijarkan dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan

ke dalam krus, diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap, ditimbang.

Kadar abu dihitung terhadap berat ekstrak dan dinyatakan dalam % b/b.

b. Kadar air

Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara kurang lebih 3 gram serbuk

simplisia dimasukkan dan ditimbang seksama dalam wadah yang telah

ditara. Ekstrak dikeringkan pada suhu 105o

c. Penetapan Kadar katekin (Lucida et al., 2007).

C selama 5 jam dan ditimbang.

Pengeringan dilanjutkan dan ditimbang pada jarak 1 jam sampai perbedaan

antara 2 penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,25 %.

1. Penentuan panjang gelombang maksimal

Sebanyak 25 mg katekin pembanding ditimbang dan dilarutkan dalam

etil asetat hingga 25 mL (larutan induk konsentrasi 1 mg/mL). Dari

larutan induk diencerkan hingga menjadi konsentrasi 0.02 mg/mL.

Diukur panjang gelombang maksimal dengan spektrofotometer UV.

2. Pembuatan kurva kalibrasi

Dari larutan induk diatas dibuat larutan katekin standar dengan berbagai

konsentrasi: 0.02 mg/mL, 0.03 mg/mL, 0.04 mg/mL, 0.05 mg/mL dan

0.06 mg/mL. Kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometer UV

pada panjang gelombang 279 nm dan dibuat kurva kalibrasi

sertapersamaan regresi linearnya.

3. Penetapan kadar

Page 53: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

39

Penetapan kadar katekin sampel dengan cara sebanyak 25 mg sampel

ditimbang dan dilarutkan dalam etil asetat hingga 25 mL, lalu dibuat

larutan katekin total menggunakan etil asetat dengan berbagai

konsentrasi, yaitu 0.02 mg/mL, 0.03 mg/mL, 0.04 mg/mL, 0.05 mg/mL,

dan 0.06 mg/mL. Kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometri

UV pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Kadar katekin

dalam larutan dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi.

d. Pengujian Jarak Lebur

Menempatkan sejumlah katekin ke dalam tabung kapiler lalu dipanaskan

dalam tangas udara atau tangas cair kemudian suhu dicatat pada saat zat

melebur dan pada saat semua dimana semua zat melebur. Dengan demikian

jarak lebur dicatat sebagai jarak antara suhu permulaan dan suhu akhir

peleburan yang sempurna. Laju pemanasan alat diatur sekitar 10oC per

menit, ketika mencapai suhu 165-170oC diatur kembali hingga kenaikannya

sekitar 1oC per menit (DepKes RI, 1979). Jarak lebur katekin pada literatur

adalah 175-177o

e. Rendemen Katekin

C (WHO, 1998).

Rendemen katekin dihitung dengan membandingkan berat awal serbuk

dengan berat akhir katekin total yang dihasilkan.

Rendemen = Bobot serbuk katekin diperoleh

Bobot serbuk gambir diekstraksi × 100%

3.3.7. Pengambilan Katekin Gambir

Page 54: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

40

500 gram serbuk gambir diinfus dengan pelarut air pada temperatur 90-96oC

selama 15-20 menit sambil diaduk. Selanjutnya, infusa disaring dalam keadaan

panas menggunakan corong yang dilapisi dengan kertas saring (DepKes RI,

1986). Residu dibilas kembali dengan air panas (90oC) dan disaring hingga

jernih. Filtrat yang diperoleh dipartisi dengan etil asetat dengan perbandingan

filtrat:etil asetat yaitu 1:½ kemudian ditambahkan dengan NaCl jenuh. Fase air

dipartisi kembali dengan etil asetat yang dilakukan hingga lima kali, kemudian

fase air dibuang dan fase etil asetat yang diperoleh dikumpulkan dalam labu

evaporator kemudian dievaporasi hingga kental yang selanjutnya dikeringkan

dengan menggunakan oven hingga didapatkan ekstrak kering. Ekstrak kering

tersebut dicuci dengan air dingin, bagian yang tidak larut dan berwarna putih

kekuningan disaring dan dikumpulkan. Residu yang tidak larut air dan terdapat

dikertas saring tersebut merupakan katekin kemudian dikeringkan menggunakan

oven pada suhu 50o

C hingga terbentuk serbuk, lalu dilakukan penetapan

spektrum UV dan kadar katekin yang dibandingkan dengan katekin standar,

penetapan kadar air, kadar abu, uji jarak lebur dan penghitungan rendemen

katekin.

3.4. Formula Tablet Hisap

Page 55: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

41

Tabel 2.Komposisi Tablet Hisap Katekin Gambir

Bahan Formula

1 2 3 4

Katekin 500 mg 500 mg 500 mg 500 mg

Amylum 10 %

40 mg 80 mg 120 mg 160 mg

Gom 160 mg 120 mg 80 mg 40 mg

Sukrosa 1043 mg 1043 mg 1043 mg 1043 mg

Manitol 100 mg 100 mg 100 mg 100 mg

Mentol 6 mg 6 mg 6 mg 6 mg

Sukralosa 20 mg 20 mg 20 mg 20 mg

Aerosil 30 mg 30 mg 30 mg 30 mg

FD&C yellow 1 mg 1 mg 1 mg 1 mg

Mg stearat 40 mg 40 mg 40 mg 40 mg

Talk 60 mg 60 mg 60 mg 60 mg

3.5. Pembuatan Tablet Hisap

1. Semua bahan-bahan yang digunakan ditimbang.

2. katekin, sukrosa, manitol, sukralosa dan aerosil dicampurkan.(m1

3. Membuat larutan pengikat kombinasi amilum dan gom akasia kemudian

ditambahkan FD&C yellow ke dalam larutan pengikat.

)

4. Pengikat yang telah dibuat dimasukkan ke dalam m1 sampai terbentuk massa yang

dapat dikepal yang kemudian diayak dengan ayakan no mesh 16 sehingga didapat

granul yang selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu 40-50o

5. Granul yang telah kering diayak kembali dengan ayakan no mesh 18 kemudian

dilakukan evaluasi granul.

C.

Page 56: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

42

6. Mentol dilarutkan dengan etanol 96% kemudian dikeringkan dan diserbuk

selanjutnya ditambahkan ke dalam granul.

7. Granul tersebut di tambahkan dengan talkum dan Mg stearat dan kemudian

dikempa sehingga terbentuk tablet dan dilakukan evaluasi tablet.

3.6. Evaluasi Granul

a. Kadar lembab (Voight, 1994)

Sebanyak 1 gram granul dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Granul

diratakan dan kemudian alat dijalankan, selanjutnya diperoleh data kadar lembab

yang terkandung dalam granul.

b.

Syarat : 2 – 5%

Kompresibilitas (Aulton, 1988; Voight, 1994)

Granul ditimbang sebanyak 20 gram (m) kemudian dimasukkan ke dalam gelas

ukur 100 mL dan dicatat volumenya (v0). Granul tersebut kemudian diketuk-

ketukkan sebanyak 500 kali dan dicatat kembali volume setelah pengetukan (vt).

Data yang diperoleh dihitung BJ bulknya yaitu sebelum diketuk dengan cara m/v0

dan BJ setelah diketuk dengan cara m/vt, kemudian dimasukkan ke dalam rumus:

% kompresibilitas = BJ mampat – BJ BulkBJ mampat

𝑥𝑥 100%

c.

Syarat :5-15 (sangat baik), 12-16 (baik), 18-21 (cukup baik), 23-35 (buruk), 35-38

(sangat buruk), > 40 (sangat buruk sekali)

Distribusi Ukuran Partikel (Voight, 1994)

Masing-masing ayakan pada sieving analyzer disusun berturut-turut mulai dari

yang teratas adalah mesh 12, 14, 16, 18 dan 20.Kemudian 20 gram granul

dimasukkan ke dalam alat sieving analyzer.Alat dihidupkan, kemudian granul yang

Page 57: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

43

didapat pada masing-masing ayakan ditimbang lalu dihitung persen bobot granul

pada masing-masing ayakan baru kemudian didapat rata-rata diameter partikelnya.

d. Laju alir (Lachman, 1994; Aulton, 1988)

Dua puluh gram granul ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam corong yang

tertutup dan diratakan. Kemudian penutup corong dibuka dan dicatat waktu yang

diperlukan seluruh granul habis melewati corong.

e.

Syarat : 4-10 gram/detik

Sudut henti (Voight, 1994)

Dihitung diameter dan tinggi kerucut yang terbentuk pada gundukan granul pada

uji laju alir, kemudian dicari besar sudut henti dengan rumus :

tan α = 2ℎ𝑑𝑑

dimana : h = tinggi kerucut gundukan granul

d = diameter gundukan granul

Syarat :<30

o

3.7. Evaluasi Tablet Hisap

a. Pemeriksaan organoleptik

Tablet yang dihasilkan diamati warna, bau, tekstur,

b. Keseragaman bobot (Depkes RI, 1979)

Masing-masing ditimbang sebanyak 20 tablet yang diambil secara acak,

kemudian dihitung bobot rata-rata tiap tablet.

Syaratnya bila bobot rata-rata lebih dari 300 mg, jika ditimbang satu per satu tidak

lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang 5% dari

bobot rata-ratanya, dan tidak ada satu pun tablet yang bobotnya menyimpang lebih

dari 10% dari bobot rata-ratanya.

Page 58: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

44

c. Keseragaman ukuran

Diambil secara acak sebanyak 20 buah tablet, diukur diameter dan tebal tablet

dengan menggunakan jangka sorong.

Syarat: diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⅓ kali tebal

tablet.

d. Friabilitas (Lachman, 1994)

Ditimbang sebanyak 10 buah tablet yang diambil secara acak dan dibersihkan

dari debu. Kemudian diletakkan dalam alat friabilator dan alat dijalankan sebanyak

100 putaran dengan kecepatan 25 rpm.

Syarat : < 1%

e. Kekerasan (Kuncoro, 2008; Ansel, 1989; Parrot, 1971)

Diambil sebanyak 10 tablet secara acak kemudian ditentukan kekerasannya

dengan alat hardness tester. Pada umumnya kekerasan tablet hisap lebih tinggi

dibandingkan dengan tablet biasa.

Syarat : >10 kg/cm

f. Uji akurasi

3

Akurasi adalah suatu ukuran keterdekatan hasil analisis yang diperoleh

menggunakan metode tersebut dengan harga yang sebenarnya. Akurasi metode

analisis biasanya dinyatakan dengan persen perolehan kembali (% recovery)

terhadap sampel yang kadarnya telah diketahui pasti. Persyaratan perolehan

kembali anjuran Food and Drugs Administration (FDA) untuk suatu metode

analisis adalah 80-120% dari kadar tertera pada label.

3.8. Uji CD4

a. Pengambilan sampel darah

Page 59: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

45

Pengambilan darah dilakukan di Laboratorium Makmal Terpadu

Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tiap responden

masing-masing diambil darahnya sebanyak 3 mL, dengan jumlah responden

sebanyak 6 orang dengan 1 orang kontrol positif yang mengkonsumsi tablet

IM®, 1 orang kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan, dan 6 orang yang

diberi tablet hisap ekstrak gambir. Penentuan jumlah sampel ini ditentukan

menurut rumus Federer (Adimunca,2010) :

T (n-1) > 15

Dimana : T = jumlah perlakuan

n = jumlah pengulangan

b. Perlakuan terhadap sampel darah

Sampel darah yang telah diambil dari responden segera diukur kadar limfositnya

dengan alat Sysmex Pouch 100i. Sebanyak 50 µL sampel darah dimasukkan ke

dalam tabung reaksi bertutup dan ditambahkan reagen BD Tritest™ sebanyak

20 µLsambil tabung digoyangkan secara perlahan. Tabung reaksi tersebut

kemudian diinkubasikan di ruang gelap selama 15 menit pada suhu ruangan,

dan ditambahkan 450µLlysing solution ke dalamnya. Tabung reaksi berisi

sampel tersebut kemudian diinkubasikan untuk kedua kalinya di lemari pendingin

padasuhu 4o

C selama 15 menit, dan selanjutnya dimasukkan ke alat

FACSCalibur dan diperoleh nilai Persentase CD4.

3.9. Analisa Data

Page 60: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

46

Data hasil penelitian dianalisis untuk melihat adanya perbedaan masing-masing

kelompok perlakuan. Data-data yang diperoleh, dianalisa dengan menggunakan

program pengolahan data statistik SPSS 17.0. Pada analisa data ini, ditentukan

terlebih dahulu homogenitas sampel dan normalitas data dari setiap variabel dan

dilanjutkan dengan uji parametrik anova satu arah dengan taraf signifikansi 95%

jika data terdistribusi normal dan homogen. Jika data tidak terdistribusi normal

dan tidak homogen maka dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis. Apabila ada

perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antara

kelompok uji (Least Significant Difference atau LSD).

Hipotesis :

Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok.

Ha : terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

3.10. Alur Penelitian

Page 61: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

47

BAB IV

Penapisan

Menginfus serbuk pada

suhu 90-96oC selama 15

Penyaringan

Partisi dengan menggunakan etil asetat

(Filtrat : etil asetat = 1 : ½)

Sukrosa, sukralosa, manitol, aerosil

Kombinasi amilum dan gom acacia, metil

paraben, FD&C yellow

Massa yang dapat dikepal

Pengayakan no mesh 16

Granul

Evaluasi granul & Pengayakan no mesh 18

Pengeringan suhu 40-50oC

Amylum dan Mg stearat

Cetak tablet Evaluasi tablet Uji CD4

Analisa data

Serbuk

Ekstrak kering air

gambir (bongkahan)

Fase etil asetat

Fase air dikocok lagi

dengan etil asetat

Fase air

dibuang

Dipekatkan dengan

evaporator

Dicuci dengan air dingin

(bahan yang tidak larut

katekin dalam air adalah

katekin)

Saring Katekin yang terdapat dikertas

saring dikumpukan

dikeringkan dengan oven 50oC

Penetapan kadar

katekin, kadar abu,

kadar air, uji jarak

Mentol dilarutkan dalam etanol 96%

Fase etil asetat

Serbuk katekin

Page 62: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

48

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Determinasi

Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan di Pusat Penelitian Biologi

LIPI Cibinong-Bogor menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Uncaria gambier Roxb dengan family Rubiaceae.Hasil

determinasi dapat dilihat pada lampiran 1.

4.1.2 Identifikasi Gambir

Bongkahan gambir dihaluskan lalu diidentifikasi. Hasil identifikasi dapat

dilihat pada lampiran 3 dan pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Identifikasi Bongkahan Gambir (Materia Medika V, 1989)

Pengujian Hasil Syarat

Serbuk + Asam sulfat P Coklat merah Coklat merah

Serbuk + Asam sulfat 10 N Coklat muda Coklat muda

Serbuk + NaOH 5% dalam etanol Coklat merah Coklat merah

Serbuk + Ammonia 25% Coklat merah Coklat merah

Serbuk + larutan FeCl3 Coklat kehitaman 5% Coklat kehitaman

4.1.3 Uji Cemaran Urea

Uji cemaran urea dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan urea

dalam gambir yang biasanya digunakan sebagai pengawet. Hasil pengujian dapat

dilihat pada lampiran 3 dan pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Pengujian Cemaran Urea

Page 63: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

49

Pengujian Hasil Syarat

Serbuk gambir dipanaskan

hingga meleleh Tidakberbau ammonia Berbau ammonia

Pemanasan dilakukan

hingga cairan keruh,

didinginkan dilarutkan

dalam 10 ml air dan 0.5 ml

NaOH P kemudian diuji

dengan CuSO4

Tidak terjadi perubahan

warna Berwarna ungu

4.1.4 Penapisan Fitokimia Gambir

Hasil penapisan fitokimia gambir dapat dilihat pada lampiran 3 dan tabel berikut:

Tabel 5. Hasil Penapisan Fitokimia

Golongan Hasil Pengamatan

1. Tanin (+)

Terbentuk warna hijau tua pada filtrat setelah diteteskan

FeCl3

1%.

a. Tanin

Katekuat (+)

Setelah filtrat ditambahkan pereaksi stiasny, lalu

dipanaskan, terbentuk endapan warna merah muda

(Larutan A).

b. Tanin

Galat (-)

Endapan larutan A disaring, filtrate dijenuhkan dengan

natrium asetat, diteteskan FeCl3

2. Flavonoid

1% Hasilnya tidak ada

perubahan warna.

(+) Filtrat ditambahkan serbuk Zn, HCl P, amilalkohol

Page 64: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

50

kemudian dikocok kuat dan didiamkan hingga memisah.

Hasilnya terbentuk warna coklat dalam amilalkohol.

3. Alkaloid (+)

1. Terbentuk endapan merah bata pada filtrate setelah

ditambahkan pereaksi drogendorf.

2. Terbentuk endapan putih pada filtrate setelah

ditambahkan pereaksi meyer.

4. Saponin (+)

Terbentuk buih pada filtrate setelah dikocok kuat dan

buih tetap stabil setelah diteteskan HCl 2N.

5. Kuinon (+) Terbentuk warna merah pada filtrate setelah diteteskan

pereaksi NaOH 1N.

6. Steroid dan

Triterpenoid (-)

Tidak adanya perubahan warna pada residu setelah

penambahan pereaksi asam asetat anhidrat dan asam

sulfat pekat.

7. Minyak

Atsiri (-)

Tidak adanya bau aromatis pada residu yang telah

diuapkan.

8. Kumarin (-)

Tidak terbentuknya flouresensi biru atau hijau pada sinar

UV 365.

Keterangan : (+) mengandung senyawa yang diuji

(-) tidak mengandung senyawa yang diuji

4.1.5 Pengujian Karakteristik Katekin

Page 65: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

51

Hasil Pengujian Karakteristik Katekin dapat dilihat pada pada lampiran 5 dan

pada tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Pengujian Karakteristik Katekin (WHO, 1998; The Merk Index,

2006; dan SNI gambir 01-3391-2000)

Karakteristik Persyaratan Katekin

Pembanding

Katekin

Sampel

1. Pemerian

a. Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk

b. Warna Putih–Kuning

kecoklatan

Kuning Putih

Kekuningan

c. Bau Khas Khas Khas

d. Rasa Kelat Kelat Kelat

2. Jarak Lebur 175-177o 174-177C o 171-175C o

3. Spektrum UV

C

279 nm 279 nm 279 nm

4. Kadar Air Maks 17% 1,144% 1,279%

5. Kadar Abu Maks 7% 5,89 % 6,91 %

6. Rendemen Min 40% - 61.9 %

7. Kadar 100% 93,32 % 81,57%

4.1.6 Penetapan Kadar KatekinFraksi Etil Asetat

a. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum

Hasil penetapan panjang gelombang maksimum dari katekin fraksi etil asetat

yang dibuat dengan konsentrasi larutan 0,02 mg/mL adalah 279 nm. Hasilnya

dapat dilihat pada lampiran 6.

Page 66: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

52

Gambar 8. Kurva Kalibrasi Katekin Pembanding

Tabel7. Hasil Absorbansi Katekin

Konsentrasi

(mg/mL)

Absorbansi

Kurva Kalibrasi Sampel Katekin Fraksi Etil Asetat

0 0,000 0,000

0,02 0,340 0,253

0,03 0,538 0,472

0,04 0,709 0,660

0,05 0,917 0,884

Dari kurva kalibrasi yang dihasilkan, dapat diketahui persamaan regresi

linearnya yaitu y = 18,26x - 0,010. Sehingga perhitungan kadar katekin fraksi

etil asetat adalah sebagai berikut:

• Konsentrasi 0,02 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,253 + 0,010

18,26= 0,014mg/mL

%kadar= xKonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

y = 18,26x - 0,010R = 0,998

-0,2

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06

Abso

rban

si

Konsentrasi (mg/mL)

Kurva Kalibrasi Katekin

Page 67: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

53

= 0,0144 mg /mL0,02 mg /mL

× 93,32 = 67,2 %

• Konsentrasi 0,03 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,472 + 0,010

18,26= 0,0263mg/mL

% kadar = xKonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

=0,0263 mg/mL

0,03 mg/mL × 93,32 = 82,1 %

• Konsentrasi 0,04 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,660 + 0,010

18,26= 0.0367 mg/mL

% kadar = xKonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

=0,0367 mg/mL

0,04 mg/mL × 93,32 = 85,6 %

• Konsentrasi 0.05 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,884 + 0,010

18,26= 0.0489 mg/mL

% kadar = xKonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

=0,049 mg/mL0,05 mg/mL

× 93,32 = 91,4 %

Rata-rata persentase kadar katekin fraksi etil asetat adalah 81,57 %

4.1.7 Evaluasi Granul

Page 68: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

54

Tabel 8. Hasil Evaluasi Granul

Distribusi Ukuran Partikel

Tabel 9.Persen Fraksi Masing-masing Formula

Ukuran Partikel Persen Fraksi (%)

Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4

>850 µm 3,61 3,72 3,,1 1,2

850 µm - 1 mm 14,97 6,63 8,07 16,44

1 mm - 1,18 mm 75,1 78,3 74,2 69,7

1,18 mm - 1,4 mm 3,82 7,15 7,9 7,18

1,4 mm – 1,7 mm 2,5 4,2 6,73 5,48

Grafik Distribusi Ukuran Partikel

No Pengujian Formula

Syarat 1 2 3 4

1. Kecepatan alir (gr/dtk) 5,12 5,4 5,35 5,26 4-10 gr/dtk

2. Sudut Henti (o 32,25 ) 19,39 21,80 22,29 ≤30

3.

o

% kompresibilitas 17,78 10,2 13,68 15,92

5-15 (sangat baik),

12-16 (baik), 18-21

(cukup baik)

5. Kadar Lembab (%) 1,4 2,89 2,75 1,53 2-5%

Page 69: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

55

• Formula 1

Gambar 9.Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 1

• Formula 2

Gambar 10.Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 2

• Formula 3

01020304050607080

<850 µm 850 µm - 1 mm

1 mm -1,18 mm

1,18 mm -1,4 mm

1,4 mm -1,7 mm

% F

raks

i

Ukuran Partikel

Formula 1

0102030405060708090

<850 µm 850 µm - 1 mm

1 mm - 1,18 mm

1,18 mm -1,4 mm

1,4 mm - 1,7 mm

% F

raks

i

Ukuran Partikel

Formula 2

Page 70: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

56

Gambar 11.Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 3

• Formula 4

Gambar 12.Grafik Distribusi Ukuran Partikel Formula 4

4.1.8 Evaluasi Tablet

01020304050607080

<850 µm 850 µm - 1 mm

1 mm -1,18 mm

1,18 mm -1,4 mm

1,4 mm -1,7 mm

% F

raks

i

Ukuran Partikel

Formula 3

01020304050607080

<850 µm-850 µm

850 µm - 1 mm

1 mm - 1,18 mm

1,18 mm -1,4 mm

1,4 mm - 1,7 mm

% F

raks

i

Ukuran Partikel

Formula 4

Page 71: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

57

a. Organoleptik

Tabel 10.Hasil Pengamatan Organoleptik Tablet Hisap

No Pengamatan Formula

1 2 3 4

1 Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat

2 Warna Kuning

Muda

Kuning

Muda

Kuning

Muda

Kuning

Muda

3 Rasa Manis Manis Manis Manis

4 Bau Aroma mint Aroma mint Aroma mint Aroma mint

5 Tekstur Licin Licin Licin Licin

b. Keseragaman Bobot

Page 72: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

58

Tabel 11.Hasil Uji Keseragaman Bobot

No Massa tablet hisap (gr) ±SD (%)

Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4

1 2,0990 ± 0,382 2,0254 ± 0,258 2,0788 ± 2,145 2,0071 ± 0,730

2 2,1548 ± 2,265 2,0133 ± 0,853 2,1131 ± 0,530 2,0632 ± 2,043

3 2,0818 ± 1,198 2,0136 ± 0,839 2,1457 ± 1,000 2,0238 ±0,095

4 2,1736 ± 3,157 2,0146 ± 0,789 2,1111 ± 0,624 2,0249 ± 0,149

5 2,1622 ± 2,616 2,0493 ± 0,918 2,1603 ± 1,691 2,0319 ± 0,495

6 2,1428 ± 1,696 2,0130 ± 0,868 2,1176 ± 0,318 2,0413 ± 0,960

7 2,1585 ± 2,441 2,0298 ± 0,041 2,1554 ± 1,460 2,0626 ± 2,014

8 2,2562 ± 7,078 2,0465 ± 0,781 2,1268 ± 0,114 2,0311 ± 0,456

9 2,0027 ± 4,952 2,0116 ± 0,937 2,0547 ± 3,279 1,9988 ± 1,141

10 2,0207 ± 4,098 2,0196 ± 0,543 2,1523 ± 1,314 2,0380 ± 0,797

11 2,1776 ± 3,347 2,0257 ± 0,243 2,1335 ± 0,429 1,9663 ± 2,748

12 2,0983 ± 0,145 2,317 ± 0,052 2,1435 ± 0,900 2,0571 ± 1,742

13 2,0334 ± 3,945 2,0337 ± 0,150 2,0928 ± 1,486 1,9410 ± 4,000

14 2,0866 ± 0,971 2,0487 ± 0,889 2,1799 ± 2,613 2,0596 ± 0,922

15 2,1219 ± 0,704 2,0215 ± 0,450 2,1235 ± 0,041 2,0562 ± 1,697

16 2,1339 ± 1,273 2,0432 ± 0,618 2,1195 ± 0,229 2,0139 ± 0,394

17 2,0391 ± 3,225 2,0292 ± 0,070 2,1688 ±2,091 1,9817 ± 1,987

18 2,0312 ± 3,600 2,0489 ±0,899 2,1075 ± 0,794 2,0011 ± 1,027

19 2,1073 ± 0,011 2,0452 ± 0,717 2,0940 ± 1,429 2,1053 ± 4,126

20 2,0596 ± 2,252 2,0483 ± 0’869 2,1087 ± 0,737 1,9326 ± 4,415

Memenuhi persyaratan

c. Keseragaman Ukuran

Page 73: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

59

Tabel 12.Hasil Uji Keseragaman Ukuran

No Pengukuran

(rata-rata)

Formula

1 2 3 4

1 Diameter (mm) 20,06715 20,03555 20,0496 20,02795

2 Tebal (mm) 7,89275 7,71055 7,92595 7,7074

Memenuhi Persyaratan

d. Kekerasan Tabel 13.Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap

No Kekerasan (kg/cm3

Syarat )

Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4

1 22,23 10,81 11,81 16,78

Memenuhi

persyaratan

2 22,01 11,11 11,66 16,35

3 22,31 10,43 11,10 16,26

4 21,21 10,57 11,60 16,27

5 22,21 10,99 11,05 16,94

6 21,66 11,18 11,21 16,62

7 21,60 11,09 11,31 16,37

8 22,00 11,06 11,21 16,51

9 22,05 10,73 11,05 16,08

10 21,73 10,31 11,73 16,43

Rerata 21,901 10,828 11,373 16,46

e. Friabilitas

Page 74: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

60

Tabel 14.Hasil Uji Persen Friabilitas Tablet Hisap

Formula % friabilitas Syarat

1 0,02

< 1% 2 0,63

3 0,87

4 1,35

f. Penentuan Persen Perolehan Kembali Katekin dalam Sediaan Tablet

Hisap

Berdasarkan hasil pengukuran serapan katekin pembanding didapatkan

persamaan regresi linearnya yaitu y = 17,76x - 0,043dengan kurva kalibrasi

dapat dilihat pada gambar 8.

Tabel 15. Hasil Absorbansi Katekin dalam Sediaan Tablet Hisap

• Konsentrasi 0,02 mg/mL

Persen kadar katekin dalam sediaan

y = 18,26x - 0,010 x = 0,295 + 0,010

18,26= 0,0167 mg/mL

%kadar=KonsentrasiKatekin dalam tablet KonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinfraksi etil asetet

Konsentrasi (mg/mL) Absorbansi

0 0,000

0,02 0,295

0,03 0,496

0,04 0,686

0,05 0,894

Page 75: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

61

= 0,0167 mg /mL0,02 mg /mL

× 81,57 % = 68,12%

• Konsentrasi 0,03 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,496 + 0,010

18,26= 0,0277mg/mL

% kadar =KonsentrasiKatekin Fraksi Etil Asetat KonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

== 0,0277 mg /mL0,03 mg /mL

× 81,57 % = 75,34 %

• Konsentrasi 0,04 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,686 + 0,010

18,26= 0.0381 mg/mL

% kadar =KonsentrasiKatekin Fraksi Etil Asetat KonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

=0,0381 mg/mL

0,04 mg/mL × 81,57 % = 77,69 %

• Konsentrasi 0.05 mg/mL

y = 18,26x - 0,010 x = 0,894 + 0,010

18,26= 0.0495 mg/mL

% kadar =KonsentrasiKatekin Fraksi Etil Asetat KonsentrasiKatekinPembanding

× % kadarkatekinpembanding

=0,0495 mg/mL

0,05 mg/mL × 81,57 % = 80,76 %

Rata-rata persen kadar katekin dalam sediaan adalah 75,47 %

Jumlah katekin yang masih ada dalam sediaan

Page 76: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

62

• Teoritis

% kadar katekin dlm fraksi etil asetat × 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 1 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑡𝑡𝑑𝑑𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘

× 100 %

= 81,57 %× 500 𝑑𝑑𝑚𝑚2000 𝑑𝑑𝑚𝑚

× 100 % = 20,39 %

Jumlah katekin yang masih ada dalam sediaan = 20,39 % x 2000 mg

= 407,8 mg

• Nyata

% kadar katekin dlm sediaan× 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 1 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑡𝑡𝑑𝑑𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘

× 100 %

= 75,47 %× 500 𝑑𝑑𝑚𝑚2000 𝑑𝑑𝑚𝑚

× 100 % = 18,86 %

Jumlah katekin yang masih ada dalam sediaan = 18,86 % x 2000 mg

= 377,2 mg

% perolehan kembali = 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑇𝑇𝑘𝑘𝑑𝑑𝑇𝑇𝑑𝑑𝑘𝑘𝑑𝑑𝑑𝑑

x 100

Persen perolehan kembali

= 377,2 mg407,8 mg

× 100 % = 92,49 %

4.1.9 Uji CD4

Page 77: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

63

Tabel 16.Hasil Persentase CD4 dalam Limfosit

Relawan % CD4 dalam Limfosit

Sebelum Sesudah

1 27% 29%

2 27% 28%

3 28% 30%

4 29% 30%

5 29% 32%

6 27% 30%

Kontrol (-) 28% 28%

Kontrol (+) 28% 36%

Gambar 13.Grafik Persentase CD4

4.2 Pembahasan

0%5%

10%15%20%25%30%35%40%

% C

D4

Relawan

Grafik Persentase CD4

sebelum

Sesudah

Page 78: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

64

Katekin yang digunakan sebagai sampel uji dalam penelitian ini berasal dari

ekstrak air kering (bongkahan) gambir yang diperoleh dari payakumbuh-Sumatera

Barat.Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan di Pusat Penelitian Biologi LIPI

Cibinong-Bogor menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Uncaria gambier Roxb dengan family Rubiaceae (Lampiran 1).

Sebelum bongkahan gambir tersebut digunakan sebagai sampel terlebih dahulu

dilakukan identifikasi untuk memastikan bahwa bongkahan yang dipakai benar-benar

merupakan bongkahan ekstrak air kering dari tanaman gambir.Dari pengamatan

didapatkan semua hasil uji positif, ini menunjukkan bahwa bongkahan yang dipakai

adalah bongkahan gambir.

Uji cemaran urea dilakukan untuk memastikan gambir yang digunakan tidak

tercemar urea.Urea biasanya digunakan sebagai pengawet pada gambir.Hasil uji ini

adalah negatif sehingga gambir dapat diolah untuk memperoleh katekin. (Tabel 4 dan

lampiran 3)

Kandungan kimia pada serbuk gambir diidentifikasi dengan cara penapisan

fitokimia yang menunjukkan bahwa pada serbuk gambir terdapat kandungan kimia dari

golongan senyawa alkaloid, flavonoid, kuinon, saponin, dan tanin yang berupa tanin

katekuat( Tabel 5 dan Lampiran 3). Adanya tanin katekuat menunjukkan bahwa gambir

mengandung katekin. Hal ini dikarenakan nama lain dari katekin adalah tanin katekuat

atau asam catechu (Burkill, 1935)..

Berdasarkan hasil uji karakteristik (Tabel 6 dan Lampiran 5), katekin sampel

yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh WHO (World Health

Organization), The Merck Index (2006) dan SNI gambir 01-3391-2000serta

dibandingkan dengan katekin pembanding yang hasilnya tidak jauh berbeda. Penetapan

kadar katekin dilakukan untuk mengetahui persentase kemurnian katekin sampel

Page 79: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

65

terhadap katekin pembandingyang memiliki persentase kemurnian sebesar 93.32%.

Berdasarkan hasil pengujian dengan spektro UV dapat diketahui bahwa kadar katekin

sampel yang diperoleh sebesar 81,57%. Rendemen katekin yang diperoleh yaitu sebesar

61.82%, menunjukkan bahwa gambir yang digunakan telah memenuhi syarat SNI gambir

01-3391-2000yaitu minimal 40% .

Pada penelitian ini, metode ekstraksi yang digunakan adalah infusa.Metode ini

dipilih berdasarkan kelarutan katekin yang larut dengan air panas.Filtrat dipartisi

menggunakan etil asetat.Partisi ini dilakukan untuk memaksimalkan katekin yang

diperoleh, karena katekin larut dengan baik dalam etil asetat. Pada proses ini ditambakan

NaCl yang berfungsi untuk meningkatkan berat jenis air sehingga globul-globul air

mengendap dan terpisah sempurna dengan fase etil asetat. Fase etil asetat dipekatkan

dengan rotary evaporator kemudian ekstrak dicuci dengan air dingin.Bagian yang tidak

terlarut berwarna putih kekuningan merupakan katekin.Katekin dikumpulkan dan

dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50o

Katekin yang telah diperoleh selanjutnya diformulasikan menjadi tablet hisap

yang kemudian diuji kepada manusia untuk mengetahui efek farmakologisnya sebagai

imunomodulator. Tablet hisap ini dibuat sebanyak 4 formula dengan metode granulasi

basah.konsentrasi pengikat yang digunakan sebanyak 10% yang terdiri dari kombinasi

antara gom akasia dan amilum dengan konsentrasi yang berbeda pada tiap formulanya.

Pada formula 1, 10% pengikat yang digunakan terdiri dari 20% amilum dan 80% gom

akasia, formula 2 terdiri dari 40% amilum dan 60% gom akasia, formula 3 terdiri dari

60% amilum dan 40% gom akasia, dan formula 4 terdiri dari 80% amilum dan 20% gom

akasia. Gom akasia dipilih sebagai pengikat karena cocok digunakan untuk zat aktif

dengan dosis yang tinggi serta sulit digranulasi, selain itu dapat menghasilkan tablet

dengan kekerasan yang baik dan tidak menambah nilai kekerasannya selama

C.

Page 80: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

66

penyimpanan (Siregar, 2010). Amilum digunakan karena merupakan pengikat serbaguna

yang dapat menghasilkan tablet dengan kekerasan yang baik dan mudah terdisintegrasi

namun dapat meningkatkan nilai friabilitas tablet sehingga permukaan tablet cenderung

kasar (Siregar, 2010). Oleh karena itu pemakaian amilum ini dikombinasikan dengan

gom akasia.

Untuk bahan tambahan lain yang digunakan adalah sukralosa sebagai pemanis.

Pemilihan bahan tersebut sebagai pemanis karena tingkat kemanisan dari sukralosa

adalah 600 kali dari sukrosa sehingga pemakaian dengan konsentrasi rendah dapat

menghasilkan rasa yang sangat manis (I. Knight, 1993), konsentrasi yang digunakan

adalah 1% dan masih dalam batas yang diperbolehkan karena penggunaan maksimal

sukralosa perhari adalah 20%. Selanjutnya digunakan pula manitol sebagai pemanis

dengan konsentrasi 5%. Bahan ini digunakan karena rasanya yang manis dan juga

memberi sensasi segar di mulut sehingga membuat tablet hisap ini memiliki rasa yang

baik. Sukrosa digunakan sebagai pengisi tablet. Bahan ini digunakan karena dapat

menghasilkan tablet dengan tekstur yang licin dan halus, mempunyai daya

kompresibilitas yang baik serta memiliki rasa yang manis sehingga sangat cocok untuk

digunakan sebagai pengisi tablet (Siregar, 2010). Mentol digunakan sebagai zat

pengaroma. Bahan ini digunakan untuk menutupi bau khas katekin yang tidak enak

sehingga dengan penggunaan mentol sebanyak 0,03%, konsentrasi yang digunakan

masih dalam batas yang diperbolehkan yaitu 0,02-0,04 % (Wade dan Weller, 1993).

Sehingga pemakaian mentol diharapkan dapat memberikan aroma mint yang segar dan

dapat menutupi aroma dasar dari katekin yang menyengat. Selanjutnya digunakan pula

metil paraben sebagai antimikroba karena penggunaan gom akasia sebagai pengikat yang

merupakan produk alam dan mudah terkontaminasi oleh mikroba.Zat pelincir yang

digunakan adalah Mg stearat dan talkum yang ditambahkan sebagai fase luar.

Page 81: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

67

Metode yang digunakan dalam formulasi tablet hisap ini adalah metode granulasi

basah. Metode ini dipilih karena dapat memperbaiki sifat alir dari massa cetak tablet,

karakteristik pengempaan diperbaiki, distribusi zat pewarna menjadi lebih baik dan debu

atau serbuk-serbuk halus berkurang (Siregar, 2010). Namun dalam pemilihan metode ini

zat aktif yang digunakan harus tahan pemanasan, karena pada prosesnya granul-granul

yang basah oleh cairan pengikat dipanaskan pada suhu 40-50oC.Katekin yang digunakan

sebagai zat aktif ini merupakan zat aktif yang tahan dan tetap stabil terhadap pemanasan

dengan suhu 40-50o

Setelah granul-granul jadi, dilakukanlah evaluasi granul yang meliputi sifat alir,

persen kompresibilitas, kadar lembab dan distribusi ukuran partikel. Pada pengujian sifat

alir dilakukan metode corong dengan mengalirkan granul pada corong kemudian

dihitung waktunya mengalir.Pada formula 1 kecepatan alirnya adalah 5,12 gr/dtk ini

berarti dalam waktu 1 detik sebanyak 5,12 gram granul yang mengalir. Pada formula 2

kecepatan alirnya adalah 5,4 gr/dtk hasil ini lebih baik dibandingkan dengan formula 1

karena granul yang mengalir dalam waktu 1 detik lebih banyak dibandingkan dengan

formula 1. Pada formula 3 kecepatan alirnya adalah 5,35 gr/dtk hasil ini lebih baik

dibandingkan dengan formula 1 tetapi lebih jelek dibandingkan dengan formula 2 karena

granul yang mengalir dalam waktu 1 detik lebih banyak dari formula 1 dan lebih sedikit

dari formula 2. Pada formula 4 kecepatan alirnya adalah 5,26 gr/dtk hasil ini lebih baik

dibandingkan dengan formula 1 tetapi tidak lebih baik dibandingkan dengan formula 2

dan 3.

C.

Setelah granul dialirkan melalui corong maka granul yang keluar membentuk

gundukan yang kemudian diukur ketinggian (h) dari gundukan dan diameter (d) dari

gundukan tersebut untuk memperoleh nilai sudut istirahat atau sudut diamnya. Pada

formula 1 nilai sudut istirahatnya adalah 32,250, formula 2 nilai sudut istirahatnya adalah

Page 82: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

68

19,390, formula 3 nilai sudut istirahatnya adalah 21,800 dan formula 4 nilai sudut

istirahatnya adalah 22,290. Syarat sudut istirahat yang baik adalah ≤ 30 0

Selanjutnya dilakukan uji kompresibilitas dari keempat formula. Pada formula 1

nilai % kompresibilitasnya adalah 17,78%, formula 2 adalah 10,2%, formula 3 adalah

13,68% dan formula 4 adalah 15,92%. Syarat persen kompresibilitas yang baik adalah 5-

20%.Dari keempat formula tersebut semuanya memenuhi persyaratan namun yang paling

baik adalah formula 2, karena syarat % kompresibilitas yang sangat baik adalah 5-12.

. Dari keempat

formula tersebut hanya formula 1 yang tidak memenuhi syarat dan yang paling baik

adalah formula 2 karena semakin kecil sudut istirahatnya maka semakin baik sifat alirnya

(Lachman, 1994).

Kadar lembab pada granul dilakukan untuk mengetahui jumlah lembab yang

terabsorpsi oleh granul. Pada formula 1 kadar lembabnya adalah 1,4%, formula 2 adalah

2,89%, formula 3 adalah 2,75% dan formula 4 adalah 1,53%. Syarat kadar lembab yang

baik adalah 2-5%. Dari keempat formula tersebut, formula 1 dan 4 tidak memenuhi

persyaratan karena syarat kadar lembab yaitu 2-5%.

Selanjutnya granul yang dihasilkan diuji pula distribusi ukuran partikelnya untuk

mengetahui diameter dari granul yang dibuat.Dari hasil yang didapat diketahui bahwa

diameter partikel dari semua formula yaitu kisaran antara 1 mm - 1.18 mm.

Setelah dilakukan evaluasi granul, kemudian dilanjutkan dengan pencetakkan

tablet hisap setelah itu dilakukan evaluasi tablet yang meliputi organoleptik,

keseragaman ukuran, kekerasan, persen friabilitas dan uji kadar. Pada pengamatan

organoleptik tidak terdapat perbedaan yang mencolok dari keempat formula.bentuktablet

bulat pipih dengan tekstur yang licin dan mengkilap, warnanya kuning muda dengan

aroma mentol dan rasanya manis.

Page 83: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

69

Pada pengujian keseragaman ukuran semuanya memenuhi persyaratan. Dari

keempat formula diambil masing-masing 20 tablet ditimbang dan diukur diameter serta

tebal tablet. Bobot masing-masing tablet semuanya dijumlahkan dan dihitung rata-

ratanya untuk memperoleh persen penyimpangannya. Karena bobot tablet hisap yang

dibuat adalah 2 gram yang artinya bobot tablet ini lebih dari 300 mg sehingga syaratnya

adalah tidak lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang 5% dari

bobot rata-ratanya dan tidak ada satupun tablet yang bobotnya menyimpang 10% dari

bobot rata-ratanya. Dari 20 tablet yang diukur diameter dan tebalnya dengan jangka

sorong, syaratnya diameter tidak boleh lebih dari 3 kali dari tebal tablet dan tidak boleh

kurang dari 11/3 tebal tablet. Pada keempat formula tersebut semuanya memenuhi

persyaratan.

Pada uji kekerasan tablet hasilnya adalah formula 1 rata-rata kekerasan tabletnya

adalah 21,90 kg/cm3, formula 2 adalah 10,828 kg/cm3, formula 3 adalah 11,73 kg/cm3,

dan formula 4 adalah 16,46 kg/cm3. Syarat kekerasan tablet hisap yang baik adalah

>10kg/cm3

Pada pengujian kadar katekin dalam sediaan sebelumnya dibuat larutan standar

dengan konsentrasi 0.02 mg/ml, 0.03 mg/ml, 0.04 mg/ml dan 0.05 mg/ml dari katekin

pembanding dan didapat persamaan regresi linearnya adalahy = 18,26x - 0,010 dengan

nilai r = 0.998. Kemudian dibuat sampel dari sediaan yang diekstraksi dengan etil asetat

dan dibuat dengan konsentrasi yang sama dengan konsentrasi larutan standardan diujikan

pada Spektrofotometer UV-Vis sehingga didapat nilai absorbansinya, nilai absorbansi

tersebut dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear sehingga didapat nilai x. Setelah

diketahui nilai xkemudian didapat % kadar katekin dalam sediaan yaitu 75,47%.

Selanjutnya dari hasil kadar tersebut dapat diketahuilah jumlah katekin yang masih ada

. Dari keempat formula tersebut semuanya memenuhi persyaratan.

Page 84: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

70

dalam sediaan tablet hisap secara teoritis yaitu 407,8 mg dan secara nyata adalah 377,2

mgdan persen perolehan kembalinya adalah 92,49 %.

Setelah dilakukan evaluasi tablet kemudian tablet dari formulasi yang terbaik

diuji efek imunomodulatornya kepada manusia dengan melihat persen CD4 dalam

limfosit. Sampel yang diambil untuk pengujian ini adalah 6 orang dewasa dengan jenis

kelamin laki-laki yaitu diberikan tablet hisap uji, 1 kontrol positif diberikan imboost dan

1 orang kontrol negatif yang tidak diberikan apa-apa. Semua sampel tersebut diambil

darahnya di Fakultas Kedokteran UI yang kemudian dilihat hasil persentase CD4 dalam

limfosit. Setelah itu pada 6 orang sampel diberikan tablet hisap dengan pemakaian 3 kali

sehariselama 5 hari dan kontrol positif diberikan imboost 3 tablet selama 5 hari pula.

Setelah 5 hari diambil kembali darahnya dan dilihat kembali persentase CD4 dalam

limfositnya.

Dari hasil statistikdiperoleh nilai persentase CD4 dalam limfosit dari sebelum

mengkonsumsi tablet hisap dengan setelah mengkonsumsi tablet hisap pada 6 sampel

mengalami peningkatan secara signifikan karena nilai signifikansi yang diperoleh<0.25

yaitu 0.003. Hal ini menunjukkan bahwa tablet hisap katekin gambir yang dibuat

memiliki efek imunomodulator dengan meningkatkan persentase CD4 dalam limfosit.

BAB V

Page 85: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

71

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Katekin gambir (Uncaria gambir Roxb) dapat dibuat dalam bentuk sediaan

tablet hisap dengan menggunakan kombinasi gom akasia dan amilum sebagai

pengikat dengan konsentrasi 10% dan formulasi yang terbaik adalah formula

2, terdiri dari 40 % amilum dan 60 % gom akasia.

2. Formulasi tablet hisap katekin gambir pada dosis 2000 mg/hari dapat

mempengaruhi persentase CD4 dalam darah secara signifikan.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan efektivitas

imunomodulator dengan metode ekstraksi, pelarut, dan dosis yang berbeda.Untuk

pengujian imunomodulator dalam tubuh, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

parameter yang berbeda. Dan pada pemberian tablet hisap kepada para panelis waktunya

diperpanjang atau lebih dari 5 hari untuk mendapatkan hasil peningkatan persentase CD4

yang lebih signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 86: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

72

Adimunca, Cornelis dan Olwin Nainggolan.2010. Pengaruh Ekstrak Daun Singkong (Manihot uttilisima) Terhadap Fungsi Hati Dan Ginjaltikus Putih Yang Diinduksi Karsinogen Nitrosamin. Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB Amos. 2010. Kandungan Katekin Gambir Sentra Produksi di Indonesia. Jurnal Standardisasi

Vol. 12, No. 3 Tahun 2010: 149 – 155. Ansel, H.C. 1989. Pengatar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi 4. Jakarta: UI Press.

Arts ICW, van de Putte B, Hollman PCH.Catechin contents of foods commonly consumed in the Netherlands. 2. Tea, wine, fruit juices, and chocolate milk. J Agric Food Chem 2000;48:1752–7.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. 1995. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI

Baratawidjaya, Karnen Garna. 2004. Imunologi Dasar Edisi ke-6.Jakarta: FKUI Baratawidjaja, Karnen Garna. 2006. Imunologi Dasar Edisi Ke-7. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI. Baratawidjaja, Karnen Garna. 2009. Imunologi Dasar Edisi Ke-8. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI. Bradley, Peter. 2006. British Herbal Compendium Vol 2. British Herbal Medicine

Association (BHMA), Great Britain:129-141 Departemen Kesehatan RI.1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta : Depkes . hal 1.122-126 Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen

Kesehatan RI Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Jakarta: DepKes RI Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen

Kesehatan RI Dhalimi, Azmi. 2006. Permasalahan Gambir (Uncaria gambir L.) di Sumatera Barat dan

Alternatif Pemecahannya.Bogor: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Farnsworth, N.R. 1969. Biological and Phytochemical Screening of Plants, Journal

Pharmaceutical Science. 55 (3): 255-276

Page 87: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

73

Foe, Kuncoro dkk. 2008. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Guar Gum sebagai Pengikat pada Sediaan Tablet Hisap Ekstrak Akar Ginseng. Jurnal Obat Bahan Alam Vol. 7 (1), hal. 19-27.

Gunawan, Didik. 2004.Farmakognosi (Ilmu Obat Alam). Jakarta : Penebar swadaya: hal 9,

106-107.110. Gunawijaya, F.A., Gandasentana R., dan Wahyudi K. 1999. Efek Pemberian Katekin Teh

Hijau Pada Pertumbuhan Tumor Kelenjar Susu Mencit Strain GR. Majalah Ilmu Fakultas Kedokteran Usakti Vol.18, No.2. Hal: 61-67.

Hadad, E.A., N.R. Ahmadi, M. Herman, H. Supriadi dan A.M Hasibuan. 2007. Teknologi

Budidaya dan Pengolahan Hasil Gambir. Diambil dari: http://balittri.litbang.go.id diakses pada tanggal 22 April 2011.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.

Bandung: ITB. Hasyim, Nursiah dkk. 2008. Studi formulasi tablet Hisap sari Kencur (Kaempferia galangal

L.) dengan membandingkan Gelatin dan polivinil Pirolidon sebagai Bahan Pengikat. Majalah Farmasi dan farmakologi Vol. 12, No. 3

Hayani, Eni. 2003. Analisa Kadar Catechin dari Gambir dengan Berbagai Metode. Buletin

Teknik Pertanian vol.8. Herzig, Julia. Pfaffl, Michael W. Effects of immune stimulation on expression of pro-

inflammatory factors in white blood cells cultured with EGCG or (+)-Catechin. Jerman: Technische Universität München.

International Food Information Council Foundation.Low Calorie sweeteners and

Health.Washington DC: IFCI Jamsari, Yaswendri, Musliar Kasim. 2007. Fenologi Perkembangan Bunga dan Buah Spesies Uncaria gambir.Padang: Universitas Andalas. Kresno, S.B. 2001. IMUNOLOGI : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium edisi ke-4.

Jakarta: FK UI Press. Hal : 63-66, 66-79 Lachman, Leon. Lieberman, Herbert A. Kanig, Joseph L. 1989. Teori Dan Praktek Farmasi

Industri I , edisi ketiga. Jakarta: UI Press. Hal 101, 107, 132-134. Lachman, Leon. Lieberman, Herbert A. Kanig, Joseph L. 1989. Teori Dan Praktek Farmasi

Industri II, edisi ketiga. Jakarta: UI Press. Hal 713. Lucida, H. 2006. Determination of The Ionization Constants and The Stability of Catechin

from Gambir (Uncaria gambir Roxb). Padang: ASOPMS 12 International Conference.

Lucida, Henny. Bakhtiar, Amri. Putri, Wina Astari. 2007. Formulasi Sediaan Antiseptik

Mulut dari Katekin Gambir. Padang: Universitas Andalas.

Page 88: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

74

Oyi, A.R. 2009. Comperative Binding effects of Wheat, Rice and Maize starches in Chloroquine Phosphate Tablet Formulation. Research Journal of Applied Science, Enginering and Technology 1 (2): 77-80.

Padmadisastra, Yudi. Dkk. Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb)

dengan Metode Kempa Langsung. Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Padjadjaran Sumedang

Parrot, Eugene L. 1971.Pharmaceutical Technology, Fundamental Pharmaceutics. Burgess

Publishing Company, Minneapolis : 82 Ridawati, Alsuhendra, Sastanovia. 2008. Ekstraksi Senyawa Berpotensi Antimikroba dari

Gambir (uncaria gambir roxb) dan Pemanfaatannya dalam Pembuatan Permen Jelly.Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Jakarta

Runggu, Caprina. 2010. Komunitas AIDS Indonesia. Diambil dari http://aids-

ina.org/modules.php?name=FAQ&myfaq=yes&id_cat=1&categories=HIV-AIDS Siregar, Chareles JP. 2010 Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-Dasar Praktis. Jakarta

: EGC. The Merck Index. 2006. An Encyclopedia of Chemicals, Drugs and Biologicals, 14th ed.

Merck and Co Inc, Pathway W.J.USA. Thorpe, J.F., and Whiteley M.A. 1921.Thorpe’s Dictionary of Applied Chemistry, Fourth

Edition, Vol.II. London: Longman, Green and Co, 434-438 Vinardell, MP dan Mitjans Montserrat.2008. Immunomodulatory Effects of Polyphenols.

Spanyol: Departamento de Fisiología, Facultad de Farmacia, Universitat de Barcelona.

Voight, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta. Hal: 31, 36-38. Wade, Ainley. Weller, Paul J (editor). 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipients.

London : The Pharmaceutical Press. 252-255, 392, 494, 500, 519. Yoga, Tjandra, dkk.2003. Peranan Echinaceae sebagai Imunomodulator dalam Infeksi Virus

dan Bakteri. Jakarta. RSCM-FKUI .

Page 89: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

75

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Gambir

Page 90: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

76

Lampiran 2. Alat dan bahan yang digunakan

Bongkahan gambir

Serbuk gambir

Katekin pembanding

Katekin sampel

Oven Tanur Rotari evaporator Sieving analyzer

Spektro UV-Vis Symex Pouch-100i FACS Calibur Reagen CD4

Lysing solution

Page 91: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

77

Lampiran 3. Hasil Identifikasi

Penapisan fitokimia

Tanin (+)

Tanin Katekuat (+)

Tanin Galat (-)

Flavonoid (+)

Alkaloid (+)

Saponin (+)

Kuinon (+)

Steroid dan triterpenoid (-)

Minyak atsiri (-)

Kumarin (-)

Identifikasi Gambir Uji Cemaran Urea

Page 92: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

78

Lampiran 4. Sertifikat Kadar Katekin Pembanding

Page 93: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

79

Lampiran 5. Hasil Pengujian Karakteristik Katekin Fraksi Etil Asetat

1. Penetapan Susut Pengeringan

a. Katekin Pembanding

1. Berat cawan kosong = 25,1090 gram

2. Berat cawan + katekin sebelum dikeringkan = 26,1840 gram

3. Berat cawan + katekin setelah dikeringkan = 26,1717 gram

Berat katekin sebelum dikeringkan (W0

= 1,0750 gram

) = 26,1840 – 25,1090

Berat katekin setelah dikeringkan (W1

= 1,0627 gram

) = 26,1717 – 25,1090

Susut pengeringan = 𝑊𝑊0−𝑊𝑊1𝑊𝑊0

𝑥𝑥 100%

b. Katekin Sampel

= 1,0750−1,06271,0750

𝑥𝑥 100% = 1,144 %

1. Berat cawan kosong = 24,1964 gram

2. Berat cawan + katekin sebelum dikeringkan = 25,1969 gram

3. Berat cawan + katekin setelah dikeringkan = 25,1841 gram

Berat katekin sebelum dikeringkan (W0

= 1,0005 gram

) = 25,1969 – 24,1964

Berat katekin setelah dikeringkan (W1

= 0,9877 gram

) = 25,1841 – 24,1964

Susut pengeringan = 𝑊𝑊0 −𝑊𝑊1𝑊𝑊0

𝑥𝑥 100%

= 1,0005−0,98771,0005

𝑥𝑥 100 % = 1,279 %

Page 94: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

80

Lampiran 5. Lanjutan

2. Penetapan Kadar Abu

a. Katekin Pembanding

1. Berat cawan kosong = 22.0654 gram

2. Berat cawan + katekin sebelum dikeringkan = 23.0751 gram

3. Berat cawan + katekin setelah dikeringkan = 22.1249 gram

Berat katekin sebelum dikeringkan (W0

= 1.0097 gram

) = 23.0751 - 22.0654

Berat katekin setelah dikeringkan (W1

= 0.0595 gram

) = 22.1249 – 22.0654

Kadar abu = 𝑊𝑊1𝑊𝑊0

𝑥𝑥 100%

b. Katekin sampel

= 0.05951.0097

𝑥𝑥 100% = 5.89 %

1. Berat cawan kosong = 21.1054 gram

2. Berat cawan + katekin sebelum dikeringkan = 22.1070 gram

3. Berat cawan + katekin setelah dikeringkan = 20.0251 gram

Berat katekin sebelum dikeringkan (W0

= 1.0016 gram

) = 22.1070 – 21.1054

Berat katekin setelah dikeringkan (W1

= 0.0693 gram

) = 21.1747 – 21.1054

Kadar abu = 𝑊𝑊1𝑊𝑊0

𝑥𝑥 100%

= 0.06931.0016

𝑥𝑥 100% = 6.91 %

Page 95: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

81

3. Penetapan Rendemen

Bobot serbuk katekin yang diperoleh = 310.08 gram

Bobot serbuk gambir yang digunakan = 500.87 gram

Rendemen = Bobot serbuk katekin yang diperolehBobot serbuk gambir yang digunakan

x 100%

= 310.08500.87

x 100 % = 61.9%

Page 96: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

82

Lampiran 6. Pembuatan Larutan untuk Kurva Kalibrasi

a. Pembuatan Kurva Kalibrasi

Larutan induk

Ditimbang 25 mg katekin dan dilarutkan dalam 25 ml etil asetat

25 mg/ 25 ml = 1 mg/ml

Larutan standar dalam 25 ml

• Konsentrasi 0.02 mg/mL • Konsentrasi 0.03 mg/mL

m1 . v1 = m2 . v

1 . v

2

1

v

= 0.02 . 25

1

m

= 0.5 mL

1 . v1 = m2 . v

1 . v

2

1

v

= 0.03 . 25

1

• Konsentrasi 0.04 mg/mL

= 0.75 mL

• Konsentrasi 0.05 mg/mL

m1 . v1 = m2 . v

1 . v

2

1

v

= 0.04 . 25

1

m

= 1 mL

1 . v1 = m2 . v

1 . v

2

1

v

= 0.05 . 25

1

= 1.25 mL

Page 97: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

83

Lampiran 7.Panjang Gelombang Maksimum Katekin Fraksi Etil asetat

Page 98: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

84

Lampiran 8. Skema Pembuatan Katekin Fraksi Etil Asetat

Ekstrak kering air gambir

(bongkahan)

Serbuk halus

Penapisan fitokimia Infus serbuk pada suhu 90-96oC

selama 15 menit

Penyaringan

Partisi dengan menggunakan etil asetat

(Filtrat : etil asetat = 1 : ½)

Fase etil asetat

Dipekatkan dengan evaporator

Fase air dikocok lagi dengan etil

asetat

Fase air

dibuang Fase etil

asetat

Cuci dengan air dingin

(bahan yang tidak larut dalam air adalah

katekin) Saring

Katekin yang terdapat dikertas saring

dikumpukan dikeringkan dengan

oven 50oC

Serbuk katekin Penetapan kadar katekin,

kadar abu, kadar air, uji

jarak lebur

Page 99: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

85

Lampiran 9.Rumus Perhitungan Dosis Hewan dan Tabel Konversi Dosis Hewan ke HED

Berdasarkan BSA (

Reagan-Shaw dkk, 2008)

Konversi Dosis Hewan ke HED Berdasarkan BSA

Species Weight (kg) BSA (m2 K) m factor

Adult

Chile

Baboon

Dog

Monkey

Rabbit

Guinea pig

Rat

Hamster

Mouse

60

20

12

10

3

1.8

0.4

0.15

0.08

0.02

1.6

0.8

0.6

0.5

0.24

0.15

0.05

0.025

0.02

0.007

37

25

20

20

12

12

8

6

5

3

Page 100: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

86

Lampiran 10. Perhitungan Dosis Sediaan Tablet Hisap Katekin Gambir

Animal dose :200mg/kg BB

HED = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑑𝑑𝑘𝑘𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑘𝑘 × 𝐴𝐴𝑘𝑘𝑑𝑑𝑑𝑑𝑘𝑘𝑑𝑑𝐴𝐴𝑑𝑑𝐻𝐻𝐻𝐻𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝐴𝐴𝑑𝑑

= 200 mg/kg BB × 637

= 32,4324 mg kgBB⁄

Dosis Katekin untuk manusia

32,4324 mg kgBB ⁄ x 60 kgBB = 1945,944 mg dalam 1 hari

Dibuat menjadi 4 kali minum dalam sehari

Jadi dosis per tabletnya yaitu

1945,944 mg4

= 486.486 𝑑𝑑𝑚𝑚 ≈ 500 mg

Page 101: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

87

Lampiran 11. Gambar Tablet Hisap Katekin Gambir

Formula 1 Formula 2

Formula 3 Formula 4

Page 102: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

88

Lampiran 12.HasilEvaluasi Granul

a. Formula 1

• Sifat alir

- Metode Corong

m : 20 gram

t : 3,9 detik

Kecepatan alir = 20 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑘𝑘𝑑𝑑3,9 𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘

= 5,12 𝑚𝑚𝑇𝑇/𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘

- Sudut Henti

h : 3 cm

d : 9,5 cm

tan𝛼𝛼 =2 ℎ𝑑𝑑

= 2 𝑥𝑥 39,5

= 0,631

Arc 0,631 = 32,25

- Indeks carr (% kompresibilitas)

m : 30 gr

v0

v

: 79 ml

t

Bobot jenis ruah =𝑑𝑑𝑉𝑉0

=30 𝑚𝑚𝑇𝑇79 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,379

: 65 ml

Bobot jenis ketuk = 𝑑𝑑𝑉𝑉𝑘𝑘

= 30 𝑚𝑚𝑇𝑇65 𝑑𝑑𝑑𝑑

= 0,461

𝐼𝐼𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝐼𝐼𝑘𝑘𝑇𝑇𝑇𝑇 =0,461 − 0.379

0,461𝑥𝑥 100% = 17,78%

Page 103: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

89

Lampiran 12. Lanjutan

b. Formula 2

• Sifat alir

- Metode Corong

m : 20 gram

t : 3,7 detik

Kecepatan alir = 20 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑘𝑘𝑑𝑑3,7 𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘

= 5,4 𝑚𝑚𝑇𝑇/𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘

- Sudut Henti

h : 1,5 cm

d : 8,5 cm

tan𝛼𝛼 =2 ℎ𝑑𝑑

= 2 𝑥𝑥 1,5

8,5= 0,352

Arc 0,352 = 19,39

- Indeks carr (% kompresibilitas)

m : 20 gr

v0

v

: 44,5 ml

t

Bobot jenis ruah = 𝑑𝑑𝑉𝑉0

= 20 𝑚𝑚𝑇𝑇 44,5 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,449

: 40 ml

Bobot jenis ketuk = 𝑑𝑑𝑉𝑉𝑘𝑘

= 20 𝑚𝑚𝑇𝑇44,5 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,5

𝐼𝐼𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝐼𝐼𝑘𝑘𝑇𝑇𝑇𝑇 =0,5 − 0,449

0,5𝑥𝑥 100% = 10,2%

Page 104: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

90

Lampiran 12. Lanjutan

c. Formulasi 3

• Sifat alir

- Metode Corong

m : 20 gram

t : 3,74 detik

Kecepatan alir = 20 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑘𝑘𝑑𝑑3,74 𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘

= 5,34 𝑚𝑚𝑇𝑇/𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘

- Sudut Henti

h : 1,5 cm

d : 7,5 cm

tan𝛼𝛼 =2 ℎ𝑑𝑑

= 2 𝑥𝑥 1,5

7,5= 0,400

Arc 0,400 = 21,80

- Indeks carr (% kompresibilitas)

m : 20 gr

v0

v

: 44 ml

t

Bobot jenis ruah = 𝑑𝑑𝑉𝑉0

=20 𝑚𝑚𝑇𝑇 44 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,454

: 38 ml

Bobot jenis ketuk = 𝑑𝑑𝑉𝑉𝑘𝑘

=20 𝑚𝑚𝑇𝑇 38 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,526

𝐼𝐼𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝐼𝐼𝑘𝑘𝑇𝑇𝑇𝑇 =0,526 − 0,454

0,526𝑥𝑥 100% = 13,68%

Page 105: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

91

Lampiran 12. Lanjutan

d. Formula 4

• Sifat alir

- Metode Corong

m : 20 gram

t : 38 detik

Kecepatan alir = 20 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑘𝑘𝑑𝑑3,8 𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘

= 5,26 𝑚𝑚𝑇𝑇/𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘

-

- Sudut Henti

h : 1,6 cm

d : 7,8 cm

tan𝛼𝛼 =2 ℎ𝑑𝑑

= 2 𝑥𝑥 1.6

7,8= 0,410

Arc 0.410 = 22.29

- Indeks carr (% kompresibilitas)

m : 20 gr

v0

v

: 45 ml

t

Bobot jenis ruah = 𝑑𝑑𝑉𝑉0

=20 𝑚𝑚𝑇𝑇 45 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,454

: 37 ml

Bobot jenis ketuk = 𝑑𝑑𝑉𝑉𝑘𝑘

=20 𝑚𝑚𝑇𝑇 37 𝑑𝑑𝑚𝑚

= 0,540

𝐼𝐼𝑘𝑘𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑𝐼𝐼𝑘𝑘𝑇𝑇𝑇𝑇 =0,540 − 0,454

0,540𝑥𝑥 100% = 15,92%

Page 106: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

92

Lampiran 13. Perhitungan untuk Pengambilan Sampel Relawan

T (n-1) > 15

Dimana : T = jumlah perlakuan

n = jumlah pengulangan

Diketahui : Jumlah Perlakuan (T) = 3 yaitu sampel, kontrol negatif dan kontrol positif

T (n-1) > 15

3 (n-1) > 15

3n – 3 > 15

3n > 15 + 3

n = 18/3 = 6 sampel

Page 107: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

93

Lampiran 14.Hasil Uji Statistik

Persentase CD4 dalam Limfosit

Perbandingan sebelum minum obat dan setelah minum obat

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 sebelum 27.83 6 .983 .401

sesudah 29.83 6 1.329 .543

Paired Samples Correlations N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum & sesudah 6 .740 .093

Paired Samples Test Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviati

on

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pair 1

sebelum - sesudah

-2.000

.894 .365 -2.939 -1.061 -

5.477 5 .003

Page 108: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

94

Lampiran 14. Lanjutan

Perbandingan dengan kontrol negatif

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

sesudah 6 29.83 1.329 .543

One-Sample Test Test Value = 28

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

sesudah 3.379 5 .020 1.833 .44 3.23

Perbandingan dengan kontrol positif

One-Sample Statistics

N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

sesudah 6 29.83 1.329 .543

One-Sample Test Test Value = 36

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

sesudah -11.364 5 .000 -6.167 -7.56 -4.77

Page 109: FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP KATEKIN GAMBIR (Uncaria …€¦ · , uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran yang memenuhi persyaratan serta nilai % friabilitas adalah 0.63%

95

Lampiran 15. Sertifikat Analisis Sukralosa