format spo 1.doc

Upload: bunga-dewanggi

Post on 07-Mar-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

Nomor Dokumen

07.2.01.311.38/POKJA/BULAN/TAHUNNomor Revisi

/R/Pokja/Bulan/TahunHalaman

SPOTanggal Terbit

Tgl, Bulan, TahunDIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI

dr. SETYARINI, MKes.NIP. 19650601 199003 2 005

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

Nomor Dokumen

07.2.01.311.39/POKJA/BULAN/TAHUNNomor Revisi

/R/Pokja/Bulan/TahunHalaman

SPOTanggal Terbit

Tgl, Bulan, TahunDIREKTUR RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI

dr. SETYARINI, MKes.NIP. 19650601 199003 2 005

PENGERTIANKelainan jantung bawaan adalah suatu setelah suatu kelainan pada jantung yang ada sejak lahir, dengan manifestasi sianosis sentral walaupun telah diberikan oksigen 100% maupun tanpa sianosis. Bayi mungkin tidak mempunyai gangguan napas selain napas cepat. Suara bising jantung dapat terdengar, tetapi diagnosis pasti adalah dengan ekokardiografi.

TUJUANMenangani kelainan jantung bawaan seoptimal mungkin

KEBIJAKANDiterapkan pada semua bayi dengan kelainan jantung bawaan

PROSEDUR1. Oksigenasi:1.1. Berikan oksigenasi pada kecepatan aliran maksimal (lihat bab terapi oksigen)

1.2. Amati respirasi bayi tiap 2 jam selama 6 jam berikutnya.1.3. Monitor saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oxymetri.

2. Pemberian makanan:

2.1 Berikan ASI eksklusif jika memungkinkan, namun jika respirasi 60 kali/menit, pasang pipa lambung.

2.2 Bila pemberian makanan lewat enteral tidak memungkinkan, pasang jalur intravena, dan awasi dengan ketat untuk balans cairan.

3. Rujuk ke RS (Fasilitas kesehatan yang memiliki Sp.A Konsultan Jantung)

UNIT TERKAITSMF Ilmu Kesehatan Anak Instalasi Maternal-Perinatal

PENGERTIANKern ikterik adalah gangguan kerusakan otak akibat toksisitas bilirubin

TUJUANMengatasi keadaan yang ditimbulkan oleh kadar bilirubin dalam darah yang tinggi

KEBIJAKANDilakukan pada semua bayi yang dicurigai menderita kern

PROSEDUR1. Bila terjadi kejang, tangani kejang sesuai dengan prosedur penanganan kejang (Lihat protap Kejang Pada Neonatus)2. Periksa kadar bilirubin. Bila kadarnya lebih dari normal, lakukan foto terapi/transfusi tukar (lihat Protap Hiperbilirubinemia).

UNIT TERKAITSMF Ilmu Kesehatan Anak Instalasi Maternal-Perinatal

PENGERTIAN1. Muntah adalah pengeluaran isi lambung yang bukan regurgitasi

2. Distensi Abdomen adalah bertambahnya lingkar perut, sehingga dinding perut lebih tinggi darpada dinding dada

TUJUAN1. Mengelola bayi dengan muntah2. Mengelola bayi dengan distensi abdomen

KEBIJAKANDilakukan pada semua bayi dengan muntah dan/atau distensi abdomen

PROSEDUR1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan dan dapatkan informasi tambahan sebagai berikut untuk menentukan kemungkinan diagnosis 2. Pada anamnesis tanyakan hal-hal berikut ini:

2.1 Apakah muntah terjadi sejak pertama kali minum atau beberapa saat kemudian ?

2.2 Tenggang waktu antara pemberian minum dan muntah

2.3 Macam muntahan (berbuih, berwarna hijau atau bercampur darah)

2.4 Apakah mekonium sudah keluar?

2.5 Apakah puting susu ibu lecet?

2.6 Riwayat persalinan, kelahiran, dan jumlah air ketuban

2.7 Riwayat perdarahan anter partum;

2.8 Jika didapatkan darah dalam cairan lambung, tanyakan apakah sudah mendapat vitamin K1 dan adakah perdarahan di bagian tubuh lainnya?

3. Pada pemeriksaan fisik cari tanda-tanda berikut ini:

3.1 Distensi abdomen dan nyeri tekan (bayi menangis ketika abdomennya ditekan dengan lembut)

3.2 Anus imperforata;

3.3 Hipersalivasi

4. Manajemen umum

4.1 Pasang pipa lambung

4.2 Jika pipa lambung tidak bisa masuk, dan bayi tersedak dan muntah segera setelah menelan pipa; bayi kemungkinan mengalami atresia esofagus atau fistula trakeo-esofageal yang membutuhkan tindakan bedah segera. Konsultasikan segera ke SMF Bedah.

4.3 Jika pipa lambung bisa masuk, pastikan bahwa pipa tersebut berada di dalam lambung dan isaplah cairan isi lambung, kemudian biarkan ujung pipa terbuka.

4.4 Jika bayi tampak sakit berat (misalnya layuh, letargi) atau berat lahir < 2500 gram atau umur kehamilan < 37 minggu, pasang jalur intravena dan berikan cairan dosis rumatan.5. Penyebab muntah yang belum diketahui

5.1 Pasang jalur intravena beri cairan dosis rumatan

5.2 Jangan berikan apapun melalui mulut selama 12 jam

5.3 Jika bayi tidak memiliki tanda lain kecuali muntah setelah periode 12 jam

5.3.1 Pasang pipa lambung dan beri ASI peras selama 24 jam

UNIT TERKAITInstalasi Maternal Perinatal

PENGERTIANAdalah Nutrisi yang diberikan lewat jalur intravena pada pasien dengan kontraindikasi pemberian minum enteral

TUJUANUntuk memenuhi kebutuhan metabolik dan pertumbuhan

KEBIJAKANNutrisi Parenteral

PROSEDUR1. Pasang jalur intravena2. Hitung kebutuhan cairan, kalori, protein, elektrolit yang dibutuhkan setiap hari atau setiap ada perubahan

3. Cairan nutrisi parenteral yang telah dibuat sesuai item-item dibuat untuk 24 jam, dalam ruangan dan cara sesuai protap pembuatan carian parenteral

4. Berikan dengan infus pump sedangkan lipid dalam syringe pump

5. Atur mesin infus/syringe sesuai dosis dan durasi yang telah dibuat

6. Awasi tiap 1-3 jam kondisi jalur intravena dan ketepatan dosis dan durasi sesuai item 5

7. Evaluasi tanda vital dan tanda klinik dan metabolik lain setiap 3 jam

8. Monitor kadar gula darah dan penunjang lain sesuai protap yang ada

UNIT TERKAITSMF Ilmu Kesehatan AnakInstalasi Maternal-Perinatal