formalin

29
MANFAAT DAN BAHAYA PENGGUNAAN BAHAN KIMIA FORMALIN MAKALAH Ditulis Sebagai Pengganti Ujian Tengah Semester Matakuliah Bahasa Indonesia oleh: Mar’atus Sholihah (115061100111019) PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

Upload: jamie-davis

Post on 17-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

alalalaallllalalal

TRANSCRIPT

Page 1: Formalin

MANFAAT DAN BAHAYA PENGGUNAAN BAHAN KIMIA FORMALIN

MAKALAH

Ditulis Sebagai Pengganti Ujian Tengah Semester Matakuliah Bahasa Indonesia

oleh:

Mar’atus Sholihah (115061100111019)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

1

Page 2: Formalin

MOTTO

Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.Hati – hati secara berlebihan sama buruknya dengan tidak berhati – hati, karena membuat orang lain sangsi.

Jangan hina pribadi Anda dengan kepalsuan karena dialah mutiara diri Anda yang tak ternilai.Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci. Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman. Itulah tantangan hidup.

Jalan terbaik dalam mencari kawan adalah kita harus berlaku sebagai kawan.Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk anak – anak kita.Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.

Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras.Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.

2

Page 3: Formalin

KATA PENGANTAR

Makalah yang berjudul Manfaat dan Bahaya Penggunaan Bahan Kimia Formalin ini

disusun agar penulis dan pembaca mengetahui manfaat dan bahaya formalin dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga dapat menggunakan formalin sesuai dengan manfaatnya dan dapat

menghindari bahayanya.Makalah ini juga disusun sebagai pengganti ujian tengah semester

matakuliah bahasa indonesia.

Pada makalah ini, telah diuraikan secara lengkap dan detail tentang manfaat dan bahaya

formalin, pengertian formalin, proses pembuatan serta cara mencegah dan mengatasi bahaya

formalin. Makalah ini disusun berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan oleh penyusun

dan dari berbagai sumber yang relevan.

Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari

diri penyusun, maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini

dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Tidak lupa teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.

3

Page 4: Formalin

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai manfaat dan

bahaya formalin. Penyusun sadar, bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan

makalah ini. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca.

Malang, 28 Maret 2013

Penyusun

ABSTRAK

Formaldehida (metanal atau formalin), merupakan senyawa kimia aldehida dengan rumus kimia H2CO, bila berwujud gas atau cair dikenal sebagai formalin, dan apabila berwujud padatan dikenal sebagai paraformaldehida atau trioxan. Pada umumnya berwujud cairan dalam suhu ruang ,tidak berwarna, berbau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol.Proses pembuatan formalin dari metanol dan udara dapat dilakukan dengan tiga proses yaitu proses hidrokarbon, proses silver katalis, dan proses metal oksida katalis. Ketiga proses ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Sifat–sifat yang membuat formaldehida bernilai disebabkan oleh reaktifitas kimianya yang tinggi, warna, kestabilan dan kemurniannya. Sebagian besar formaldehida digunakan dalam industri adhesive sintesis, diantaranya adalah sebagai bahan baku utama untuk produksi adhesive yang digunakan untuk polywood. Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan berbagai bahan kimia. Jika digabuungkan dengan fenol, urea, atau melamin, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen untuk kayu lapis atau karpet. Di dalam tubuh, formalin bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal.Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronis. Lebih baik kita berhati-hati dan menghindari bahan kimia tersebut karena pada konsentrasi rendah formalin bisa mematikan mikroflora baik maupun jahat dalam usus, sehingga mengganggu pencernaan. Banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan pengawet formalin yang sangat berbahaya ini, karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang manfaat dan bahaya penggunaan formalin.

Kata kunci : hidrokarbon, proses silver katalis, proses metal oksida katalis, reaktifitas kimia, resin, mikroflora, akut, kronis.

4

Page 5: Formalin

DAFTAR ISI

Motto…………………………………………………………………………………………..2

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..3

Abstrak………………………………………………………………………………………...4

Daftar Isi………………………………………………………………………………………5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….…………………….6

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….………6

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...........7

1.4 Manfaat…………………………………………………………………………….............7

BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………………………..8

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Formalin………………………………………………………………………10

3.2 Proses Pembuatan Formalin………………………………………………………………10

3.3 Manfaat Formalin…………………………………………………………………………12

3.4 Bahaya Formalin…………………………………………………………………………..13

3.5 Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Formalin………………………………………...15

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….........19

4.2 Saran……………………………………………………………………………………...19

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………20

5

Page 6: Formalin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini banyak bahan kimia yang digunakan oleh manusia untuk membuat makanan.

Dengan campuran bahan kimia makanan akan terlihat lebih menarik dan menghasilkan rasa yang

lebih enak. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya. Pada

awalnya masyarakat belum menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut,

akan tetapi jika bahan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan kerugian terhadap

masyarakat itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya pada fisik tetapi juga pada psikis.

Apalagi untuk anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Contoh

konkretnya yaitu  terjadinya obesitas, kolesterol tinggi, darah tinggi, dan sebagainya. Sedangkan

dalam psikisnya menimbulkan keterlambatan pola pikir karena terlalu banyak bahan kimia yang

dikonsumsi.

Banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan pengawet formalin yang sangat berbahaya ini,

karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang manfaat dan bahaya penggunaan

formalin. Apabila masalah ini terus berlarut dan tidak segera diatasi akan berakibat di masa

depan.

Penanganan tersebut harus ada kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat. Dan

sebagai generasi penerus, sebaiknya kita mulai dari sekarang memberikan pengertian kepada

masyarakat akan dampak negatif dari formalin serta memberikan pengertian bahwa formalin

akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi bahan itu

tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya,

seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan.

6

Page 7: Formalin

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dan karakteristik formalin ?

2. Bagaimana proses pembuatan formalin ?

3. Apa manfaat yang sebenarnya dari penggunaan formalin ?

4. Apa bahaya formalin bila digunakan untuk pengawet makanan ?

5. Bagaimana cara mencegah dan mengatasi bahaya formalin ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar penulis dan pembaca mengetahui tentang

manfaat dan bahaya dari penggunaan bahan kimia formalin.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini memiliki beberapa manfaat, bagi penulis maupun pembaca. Beberapa

manfaat tersebut diantaranya adalah:

1. Bagi penulis, melatih keterampilan penulis dalam penyusunan makalah, dan menambah

wawasan tentang bahaya formalin bagi kesehatan.

2. Bagi pembaca, memberi informasi tentang manfaat dan bahaya dari formalin bagi

kesehatan, sehingga pembaca dapat menggunakan formalin sesuai dengan fungsinya

tanpa menyebabkan bahaya.

7

Page 8: Formalin

BAB II

KAJIAN TEORI

Formaldehida (metanal atau formalin), merupakan senyawa kimia aldehida dengan rumus kimia H2CO, apabila berwujud gas atau cair dikenal sebagai formalin, dan apabila berwujud padatan dikenal sebagai paraformaldehida atau trioxan. Pada umumnya berwujud cairan dalam suhu ruang ,tidak berwarna, berbau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Sejarah awalnya, formaldehida disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. ( Cahyadi.2006 : 9)

Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon dan bisa terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar yang sangat kecil juga dihasilkan dari hasil metabolisme beberapa organisme, termasuk manusia.(Mc Ketta.1992 : 123)

Proses pembuatan formalin dari metanol dan udara dapat dilakukan dengan tiga proses yaitu proses hidrokarbon, proses silver katalis, dan proses metal oksida katalis. Ketiga proses ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.(Mc Ketta.1992 : 125)

Formalin sering diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu: formol, morbicid, methanal, formic aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, methylene aldehyde, oxomethane, formoform, formalith, karsan, methyleneglycol, paraforin, polyoxymethylene glycols, superlysoform, tetraoxymethylene, dan trioxane.(Fardiaz, S. 1980: 34)

Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai desinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai desinfektan, formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian. Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.(Widianingsih dan Murtini.2006:111)

Dalam industri, formaldehida sering dipakai pada produksi polimer dan berbagai bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol,urea, atau melamina, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya untuk lem kayu lapis dan karpet. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida. Pada sintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk memproduksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan peledak. Turunan

8

Page 9: Formalin

formaldehida yang lain adalah metilena difenil diisosianat, komponen penting dalam cat dan busa poliuretana, serta heksametilena tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak). Formalin sering digunakan sebagai insektisida serta bahan baku pada pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak.(Widianingsih dan Murtini.2006:111)

Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Jika formalin digunakan pada makanan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala, diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lain.(Ditjen POM. 1995: 1061)

Apabila formalin masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar, sakit perut, dan pusing. Kondisi kronis tampak setelah mengkonsumsi dalam jangka panjang dan berulang-ulang. Gejala yang ditimbulkan seperti iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.(Ditjen POM. 1995:1061)

Formalin tidak diizinkan ditambahkan ke dalam bahan makanan atau digunakan sebagai pengawet makanan, tetapi formalin mudah diperoleh dipasar bebas dengan harga murah.  Adapun landasan hukum yang dapat digunakan dalam pengaturan penggunaan formalin yaitu:

  - UU Nomor :  23 tahun 1992 tentang Kesehatan

  - UU Nomor : 7 tahun 1996 tentang Pangan

  - UU Nomor : 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

  - Kepmenkes Nomor : 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang Bahan Tambahan Makanan

 - SK Memperindag Nomor : 254/2000 tentang Tataniaga Impor dan Peredaran Bahan

Berbahaya

(Menteri Kesehatan RI.1988.)

Formalin tidak termasuk dalam daftar bahan tambahan makanan (additive) pada Codex Alimentarius, maupun yang dikeluarkan oleh Depkes.  Humas Pengurus Besar Perhimpunan Dokter spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) menyatakan formalin mengandung 37% formalin dalam pelarut air dan biasanya juga mengandung 10 persen methanol. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena dapat menyebabkan kanker, mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Berdasarkan penelitian WHO, kandungan formalin yang membahayakan sebesar 6 gram. Padahal rata-rata kandungan formalin yang terdapat pada mie basah 20 mg/kg mie. Dan injeksi formalin dengan dosis 100 gr dapat mengakibatkan kematian setelah waktu 3 jam.(Rohman, A. 2007: 67)

9

Page 10: Formalin

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Formalin

Formalin merupakan senyawa kimia yang pada suhu ruang berbentuk gas, atau cair tetapi apabila berbentuk padat dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Pada bentuk gas formalin lebih ringan dari udara dan memiliki densitas sebesar 1,067 gr/cm2. Formalin mempunyai banyak nama atau sinonim, seperti formol, morbicid, methanal, formic aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, methyl aldehyde, oxomethane, formoform, formalith, oxomethane, karsan, methylene glycol, paraforin, poly-oxymethylene glycols, superlysoform, tetraoxymethylene dan trioxane.

Formalin merupakan anggota paling sederhana dari kelompok aldehida dengan rumus kimia HCHO. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna, berbau sangat menusuk dan mudah larut dalam air atau alkohol. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehida dalam air dan apabila sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan methanol hingga 15 persen.

Dibawah ini gambar struktur kimia dari formalin.

Formalin adalah zat yang sering digunakan sebagai pengawet makanan. Padahal apabila digunakan sebagai pengawet makanan sangat berbahaya bagi kesehatan. Pengawet ini memiliki unsur aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein, sehingga ketika disiramkan ke makanan seperti tahu, formalin akan mengikat unsur protein mulai dari bagian permukaan tahu hingga terus meresap kebagian dalamnya. Dengan matinya protein setelah terikat unsur kimia dari formalin maka bila ditekan tahu terasa lebih kenyal . Selain itu protein yang telah mati tidak akan diserang bakteri pembusuk yang menghasilkan senyawa asam. Oleh karena itu, tahu atau makanan berformalin lainnya menjadi lebih awet

.

3.2 Proses Pembuatan Formalin

Proses pembuatan formalin dari metanol dan udara dapat dilakukan dengan tiga proses yaitu proses hidrokarbon, proses silver katalis, dan proses metal oksida katalis. Ketiga proses ini

10

Page 11: Formalin

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini penjelasan dari masing-masing proses pembuatan formalin :

A. Proses Hidrokarbon

Proses hidrokarbon adalah proses yang dikembangkan pada awal perkembangan industri formaldehida. Proses ini merupakan proses oksidasi langsung dari hidrokarbon yang lebih tinggi. Biasanya bahan baku yang digunakan adalah etilen dengan katalis asam borat atau asam fosfat atau garamnya dari campuran tanah diatoma. Proses ini mempunyai kelemahan, yaitu dihasilkan beberapa hasil samping yang terbentuk bersama-sama formaldehida, antara lain asetaldehida, propana, dan asam-asam organik . Sehingga diperlukan pemurnian untuk mendapatkan formaldehida dengan kemurnian tertentu. Dengan demikian proses menjadi mahal dan hasilnya kurang memuaskan.

B. Proses Silver Katalis 

Proses ini menggunakan katalis perak dengan reaktor fixed bed multitube. Katalis ini berbentuk kristal-kristal perak atau spherical yang ditumpuk pada tube. Katalis ini mempunyai umur sekitar 8–12 bulan dan mudah teracuni oleh sulfur dan beberapa logam dari golongan transisi. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:

a. Oksidasi

b. Dehidrogenasi

Katalis perak dalam reaksi ini berfungsi untuk mengarahkan reaksi pada formaldehida. Proses oksidasi metanol dengan katalis perak banyak digunakan dalam pabrik secara komersial karena katalis perak (Ag) memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1. Katalis dapat diregenerasi.2. Proses berlangsung pada tekanan rendah.3. Produk yang dihasilkan stabil karena kandungan metanol cukup.4. Mampu menghasilkan produk formalin 37–55 %.

C. Proses Metal Oksida KatalisProses ini mula-mula menggunakan katalis vanadium penta oksida yang diikuti dengan

katalis oksida besi dan oksida molibdenum yang direaksikan dengan oksigen. Jenis katalis metal

11

Page 12: Formalin

oksida mempunyai umur efektif 12–18 bulan. Proses pembuatan formaldehida menggunakan metanol dan udara dengan katalis oksidasi besi molibdenum. Proses ini beroperasi pada suhu 250–400 0C, dan tekanan 1–1,5 atm. Metanol direaksikan dengan udara, dengan bantuan katalis oksidasi besi molibdenum dalam sebuah reaktor fixed bed multitube. Konversi yang diperoleh mencapai 95% dengan yield formaldehida 94,4% .

Terdapat dua reaksi pada proses ini, yaitu:

a. Reaksi utama

b. Reaksi samping

Kelebihan dari penggunaan katalis logam adalah:

1. Katalis tidak mudah teracuni2. Proses berlangsung pada tekanan rendah3. Yield lebih besar dari 90 %4. Hasil samping yang diperoleh sedikit5. Selektivitas 98%

Kekurangan dari katalis logam adalah :

1. Formalin yang dihasilkan kurang stabil karena kandungan metanol pada gas hasil sedikit.2. Membutuhkan lebih banyak scrubber dan kondensor karena banyak udara yang

diperlukan untuk proses ini.

3.3 Manfaat Formalin

Formaldehida merupakan bahan yang sering digunakan dalam industri kimia sehingga produksi formaldehid berkembang pesat sejak sekade pertama abad 20. Perkembangan ini salah satunya karena formaldehida dapat dibuat dengan proses yang relatif sederhana dan dengan biaya yang relatif murah.

Sifat–sifat yang membuat formaldehida bernilai disebabkan oleh reaktifitas kimianya yang tinggi, warna, kestabilan dan kemurniannya. Sebagian besar formaldehida digunakan dalam

12

Page 13: Formalin

industri adhesive sintesis, diantaranya adalah sebagai bahan baku utama untuk produksi adhesive yang digunakan untuk polywood

Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan berbagai bahan kimia. Jika digabuungkan dengan fenol, urea, atau melamin, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen untuk kayu lapis atau karpet.

Kegunaan lain dari formalin antara lain:

a. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk ureab. Bahan untuk pembuatan produk parfum, pengawet kosmetika dan pengeras kuku.c. Bahan pembuatan sutra sintetis dan zat pewarnad. Pembasmi lalat dan serangga serta pengawet mayat.e. Bahan campuran untuk memproduksi plastik, cermin, dan kacaf. Pada industri tekstil, resin, karet dan fotografi berfungsi untuk mempercepat

pewarnaan.g. Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografih. Pencegah korosi pada sumur minyaki. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), formalin digunakan

sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi, dan pembersih karpet.

Formalin membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri mengalami dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk lapisan baru di permukaan. Artinya, formalin tidak saja membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru yang melindungi lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. Apabila desinfektan lainnya mendeaktifasikan serangan bakteri dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi, maka formalin akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan bakteri berikutnya.

3.4 Bahaya Formalin

Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan desinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas. Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktik yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Di dalam tubuh, formalin bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal.Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronis.

13

Page 14: Formalin

Dampak akut  (efek pada kesehatan manusia yang terlihat langsung) dari masuknya formalin ke dalam tubuh manusia, yaitu :

1)   Apabila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

2)   Apabila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.

3)   Apabila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

4)   Apabila tertelan, maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit ketika menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma.  Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

Dampak kronis  (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang) bagi kesehatan adalah :

1)   Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan tubuh terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.  Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan.  Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru-paru dan otak.

2)   Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.

3)   Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata.

4)   Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

Banyak pihak mengingatkan formalin juga memiliki sifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.Tetapi kemunculan kanker akibat bahan berbahaya ini dengan kanker dari

14

Page 15: Formalin

penyebab yang lain hampir sulit dibedakan, keduanya membutuhkan waktu panjang untuk menyerang tubuh manusia.

Formalin akan berguna dengan positif apabila digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun berbahaya, karena ingin mencari keuntungan masih banyak produsen makanan yang tetap menggunakan formalin tanpa memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan produsen menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan karena bahan kimia tersebut mudah digunakan dan mudah didapat, serta harganya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus sehingga banyak anak-anak yang tertarik untuk membelinya. Contohnya bakso dan kerupuk, bakso yang menggunakan formalin memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging. Sedangkan kerupuk yang mengandung formalin apabila digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

3.5 Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Formalin

Bahan tambahan makanan sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila dikonsumsi dalam konsentrasi yang tinggi, racunnya dapat mempengaruhi kerja saraf. Orang yang terkena formalin tersebut akan merasa malayang kemudian pingsan atau bahkan nyawanya bisa tidak tertolong. Tidak harus menunggu bahan tersebut terakumulasi dalam tubuh, karena kejadiannya bisa dalam waktu sesaat. Kita secara awam tidak tahu seberapa besar kadar konsentrasi formalin yang dianggap membahayakan. Lebih baik kita berhati-hati dan menghindari bahan kimia tersebut karena pada konsentrasi rendah formalin bisa mematikan mikroflora baik maupun jahat dalam usus, sehingga mengganggu pencernaan.

Berikut ini ciri-ciri makanan yang mengandung formalin :

Mi basaha. Bau sedikit menyengat.b. Tahan 2 hari dalam suhu kamar .Di dalam lemari es bisa tahan lebih dari 15 hari.c. Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak

lengket..

Tahua. Bentuknya sangat bagus dan kenyal.b. Tidak mudah hancur dan awet (tahan sampai 3 hari pada suhu kamar).Pada suhu

lemari es tahan lebih dari 15 hari.c. Bau agak menyengat khas formalin dan aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

15

Page 16: Formalin

Ikana. Warna putih bersih dan kenyal.b. Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.c. Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.d. Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat.

Baksoa. Kenyal.b. Awet, pada suhu kamar bisa tahan sampai 5 hari.

Ikan asina. Ikan berwarna bersih cerah.b. Tidak berbau khas ikan.c. Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.d. Liat (tidak mudah hancur).

Ayam potong:a. Berwarna putih bersih.b. Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

Cara memilih makanan bebas formalin adalah :

Ikan

Ikan segar biasanya justru dikelilingi lalat. Jika tidak, Anda malah boleh curiga. Perhatikan kondisi daging dan insangnya. Bila daging masih segar, sementara insangnya sudah merah kecokelatan, Anda harus curiga. Daging yang segar alami biasanya diikuti insang ikan yang juga merah segar.

Apabila ikan berformalin telah terbeli, maka formalin yang melekat pada tubuh ikan bisa dihilangkan dengan cara mencucinya sampai bersih sebanyak enam kali. Dari penelitian laboratorium, cara ini bisa mengurangi kandungan formalin di tubuh ikan secara signifikan.

Tahu dan Tempe

Ketika memilih tahu, pilih yang kekenyalannya normal. Tahu yang terlalu kenyal kemungkinan menggunakan formalin. Jangan pilih yang berbau asam atau berlendir. Sedangkan ketika memilih tempe, pilih yang baunya segar dan kedelainya padat. Menyimpan tahu sebaiknya direbus dulu sebentar agar fermentasinya terhenti sehingga tidak asam rasanya. Simpan dalam wadah tertutup di lemari pendingin. Sementara tempe harus dibungkus rapat saat disimpan di lemari pendingin. Tempe tidak tahan lama. Sebaiknya tidak disimpan lebih dari dua hari.

Cara mencegah agar tidak terkena formalin:

Terhirup

16

Page 17: Formalin

a. Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung pernafasan, seperti masker, kain atau alat lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin ke dalam hidung atau mulut.

b. Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap udara yang tahan ledakan.

Terkana mataa. Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman yang tahan terhadap percikan.b. Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang berguna apabila terjadi

keadaan darurat.

Terkena kulita. Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok.b. Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

Bila tertelana. Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja.b. Cuci tangan sebelum makan.

Cara untuk menangani apabila terkena formalin :

Bila terhirupa. Pindahkan penderita ke tempat yang aman.b. Bila perlu, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan

buatan.c. Segera hubungi dokter.

Bila terkena kulita. Lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena formalin.b. Cuci kulit selama 15-20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak

serta pastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit.c. Pada bagian yang terbakar, lindungi luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar.d. Bila perlu,segera hubungi dokter.

Bila terkena mataa. Bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan.b. Pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata, aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9%

(seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segeas air) secara terus-menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah sakit.

c. Segara bawa ke dokter.

Bila tertelan

17

Page 18: Formalin

Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit terdekat, karena apabila dibiarkan dan tidak langsung ditangani bisa berakibat fatal bahkan  menimbulkan kematian..

Pertolongan pertama pada keracunan akut adalah :

Sebelum ke rumah sakita. Gunakan arang aktif (norit). b. Jangan memberi rangsangan agar muntah karena menimbulkan resiko trauma korosif

pada saluran cerna atas.

Di rumah sakit

a. Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang aktif (meski pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna).

b. Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi formalin dari tubuh. Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat yang mengganggu metabolisme).

18

Page 19: Formalin

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :

a. Formalin adalah bahan kimia yang berbentuk gas atau cair pada suhu ruang, tidak

berwarna, berbau menyengat, mudah larut dalam air atau alkohol dan termasuk

kelompok aldehida dengan rumus kimia HCHO.

b. Formalin bisa dibuat dengan tiga proses yaitu proses hidrokarbon, proses silver

katalis, dan proses metal oksida katalis.

c. Formalin merupakan bahan yang sering digunakan dalam industri kimia seperti

pada pembuatan pupuk, kosmetik, desinfektan dan lain-lain.

d. Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronis.

e. Menghindari makanan yang kemungkinan mengandung formalin merupakan cara

pencegahan terhadap bahaya formalin yang paling mudah.

4.2 Saran

a. Dengan mengetahui manfaat dan bahaya penggunaan formalin masyarakat harus

lebih teliti dalam memilih makanan agar terhindar dari bahaya formalin.

b. Pemerintah harus melakukan pengawasan yang lebih ketat dan pengambilan

tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-

daerah tertentu dan membuat undang-undang tegas mengenai formalin.

c. Harus ada kesadaran dari masyarakat untuk membantu memberantasan dan

mencegah penggunaan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada

yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan formalin

pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual

formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.

b.

19

Page 20: Formalin

DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, W. 2006. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Fardiaz, S. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

John J. Mc Ketta. 1992. Encyclopedia of Chemical Processing and Design.Texas : Marcel Dekker, Inc.

Menteri Kesehatan RI.1988. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 Bahan Tambahan Makanan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis Cetakan I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Widianingsih, D.T., Murtini, E.S. 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk Pangan.

Surabaya.: Trubus Agriarana.

20