forging piston

4
FORGING PISTON 1. Material Piston Baik jenis casting piston maupun forging piston, terbuat dari bahan yang sama, yaitu besi paduan Aluminium – Silikon (Al-Si). 2. Alasan Pemilihan Material Paduan Al-Si ditemukan oleh A. Pacz tahun 1921. paduan Al-Si yang telah diperlakukan panas dinamakan Silumin. Sifat – sifat silumin sangat ditentukan oleh perlakuan panas dan sedikit dipengaruhi oleh unsur paduan. Paduan Al-Si umumnya dipakai dengan 0,15% – 0,4% Mn dan 0,5 % Mg. Paduan yang diberi perlakuan pelarutan (solution heat treatment), quenching, dan aging dinamakan silumin γ, dan yang hanya mendapat perlakuan aging saja dinamakan silumin β. Paduan Al-Si yang memerlukan perlakuan panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan kekerasan pada saat panas (Surdia, 1992). Silikon juga mengatur nilai ekspansi piston saat piston bertambah panas. Selain itu semakin banyak kandungan silikon dalam piston maka semakin mudah pula proses machining pada fase manufaktur. 3. Proses Pembuatan Forging Piston Bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong. Pipa-pipa ini kemudian dipotong-potong. Ukuran mendekati

Upload: restu-satria-pradana

Post on 30-Dec-2014

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penjelasan Forging Piston

TRANSCRIPT

Page 1: Forging Piston

FORGING PISTON

1. Material Piston

Baik jenis casting piston maupun forging piston, terbuat dari bahan yang sama,

yaitu besi paduan Aluminium – Silikon (Al-Si).

2. Alasan Pemilihan Material

Paduan Al-Si ditemukan oleh A. Pacz tahun 1921. paduan Al-Si yang telah

diperlakukan panas dinamakan Silumin. Sifat – sifat silumin sangat ditentukan oleh

perlakuan panas dan sedikit dipengaruhi oleh unsur paduan. Paduan Al-Si umumnya

dipakai dengan 0,15% – 0,4% Mn dan 0,5 % Mg. Paduan yang diberi perlakuan

pelarutan (solution heat treatment), quenching, dan aging dinamakan silumin γ, dan

yang hanya mendapat perlakuan aging saja dinamakan silumin β. Paduan Al-Si yang

memerlukan perlakuan panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk

memberikan kekerasan pada saat panas (Surdia, 1992).

Silikon juga mengatur nilai ekspansi piston saat piston bertambah panas.

Selain itu semakin banyak kandungan silikon dalam piston maka semakin mudah pula

proses machining pada fase manufaktur.

3. Proses Pembuatan Forging Piston

Bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong. Pipa-pipa ini kemudian

dipotong-potong. Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang

bahan baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak sampai

mencair 

Page 2: Forging Piston

Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu dimasukkan ke cetakan dan

dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul juga dibentuk seperti pantat

piston.Bentuk piston sehabis dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk. Namun sudah

kelihatan bagian lumayan tipis. Meski tipis tapi bisa kuat karena dipukul.

Page 3: Forging Piston

Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi.

Proses finshing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC. Dibentuk juga

lubang pen, ring piston dan lubang oli sepresisi mungkin.

Page 4: Forging Piston

Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa kuat.

Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa seperti bikin pedang. Bidang

kontak dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih enteng, sehingga putaran mesin

lebih enteng.