forda - hasil riset balai penelitian kehutanan ......bogor 13-14 nopember 2014 hasil riset balai...

11
Bogor 13-14 Nopember 2014 HASIL RISET BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI TAHUN 2010-2014 (PUSPROHUT) Ir. Iton Bambang Partono, BD Kepala Balai BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Bogor 13-14 Nopember 2014

    HASIL RISET BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI TAHUN 2010-2014 (PUSPROHUT) Ir. Iton Bambang Partono, BD Kepala Balai

    BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI

  • RPI 6

    RPI 9

    Kegiatan Penelitian Balai

    Penelitian Kehutanan Aek

    Nauli

    PENGELOLAAN HUTAN ALAM PRODUKSI LESTARI

    PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

  • RPI 6. Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari

    Luaran 2: Teknologi rehabilitasi dan pembinaan hutan alam lahan kering Kegiatan 2.2: Kajian teknik rehabilitasi hutan bekas tebangan yang telah rusak di hutan alam lahan kering Judul RPTP : KAJIAN TEKNIK REHABILITASI HUTAN BEKAS TEBANGAN PADA HUTAN ALAM LAHAN KERING DI SUMATERA UTARA (6.2.2.7)

    Hasil Riset 2011-2014: 1.Meranti (Shorea leprosula) dan Mahoni

    (Swietenia macrophylla) merupakan jenis prospektif yang dapat dijadikan alternatif dalam memperkaya jenis di hutan muda pada bekas tebangan.

    2. Lebar jalur tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi dan diameter tanaman S.gibbosa dan S.leprosula jika ditanam di hutan alam bekas tebangan yang telah rusak, maka lebar jalur tanam yang terbaik antara 1,0-1,5 m

    3. Ketapang dapat direkomendasikan sebagai jenis alternatif tanaman pionir pada areal hutan bekas tebangan yang penutupan vegetasi rendah

  • RPI 9. Bioteknologi Hutan dan Pemuliaan Tanaman Hutan

    Luaran 5: Demplot sumber benih jenis unggulan lokal Kegiatan 5.1: Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal Judul RPTP : PEMBANGUNAN SUMBER BENIH PENDUKUNG OBIT (9.5.1.7)

    Hasil Riset 2011-2014: 1.Permbangunan kebun benih semai Pinus

    merkusii strain Aceh dimulai dengan perolehan sumber benih dai kebun benih Sempolan, Cepu milik Perum Perhutani sebanyak 20 famili masing2 sebanyak 25 gram. Rata2 persen hidup kecambah sebesar 52,8%.

    2. Calon tegakan benih teridentifikasi jenis Pinus merkusii strain Tapanuli seluas 5 ha terletak di Dolok Tusam, Tapanuli Utara. Plot lokasi sumber benih tersebut dibuat dalam desain petak memanjang ukuran lebar 100 m dan panjang 600 m mengikuti punggung bukit. Jumlah pohon induk yang terudentifikasi sebanyak 144 pohon dalam luasan 5 ha

    3. ……..

  • RPI 9. Bioteknologi Hutan dan Pemuliaan Tanaman Hutan

    Luaran 5: Demplot sumber benih jenis unggulan lokal Kegiatan 5.1: Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal Judul RPTP : PEMBANGUNAN SUMBER BENIH PENDUKUNG OBIT (9.5.1.7)

    Hasil Riset 2011-2014: 3. Penyebaran alami Taxus di Sumut

    terdapat di hutan Sibuaton, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Potensi per ha adalah kira2 26,67 individu dengan diameter 43-97 cm dan tinggi 20-35 m Pengambilan material genetik Taxus dilakukan di Gunung Sibuaton dan di Gunung Kerinci dan berupa anakan dan bahan stek. Diameter dan tinggi awal setelah di tanam masing2 1,94-3,03 mm dan 13,2-20,72 cm. Pada umur 12 bulan diameter dan tinggi masing2 menjadi 4,6 mm-2,98 mm-4,60 mm dan 26,16 cm-39,96 cm

    4. Rata2 tertinggi untuk masing2 parameter diperoleh dari material anakan asal Kerinci, Jambi

  • RPI 9. Bioteknologi Hutan dan Pemuliaan Tanaman Hutan

    Luaran 5: Demplot sumber benih jenis unggulan lokal Kegiatan 5.1: Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal Judul RPTP : PEMBANGUNAN SUMBER BENIH PENDUKUNG OBIT (9.5.1.7)

    Hasil Riset 2011-2014: 5. Eksplorasi tegakan induk kemenyan

    dilakukan pada sebaran alami dan kebun kemenyan toba di 3 provenan yaitu Kab. Humbang Hasundutan (3 kec), Tapanuli Utara (4 kec) dan Kab. Pakpak Bharat (4 kec), jumlah pohon induk setiap kec berkisar 25-35 pohon. Jenis kemenyan toba membutuhkan waktu berkecambah 6-8 bulan dengan tipe perkecambahan epigeal. Hasil analisis menunjukkan bahwa provenan Humbang hasundutan memiliki diameter benih terbesar yakni 1,558 cm. Untuk parameter berat benih, terbesar provenan Tapanuli yakni 1,9605 gram, sedang parameter daya kecambah, terbesar provenan Humbang hasundutan yakni 77,67%