fome bagian iqbal

14
 BAB III IDENTIFIKAS I FUNGSI - FUNGSI KELUARGA FUNGSI HOLISTIK 1. Fu ng si Bi ol og is Kel uar ga Ny . An termasu k ke dal am ben tuk nuclear family yang terdiri dari pasien sendiri yaitu Ny. An (33 tahun), suami Tn.Su (39 ta hun), 3 orang anak Ny. An, yakni An. Gi (! tahun), An. An (" tahun), dan An. Ad (# bulan). Semuanya tinggal bersama serumah. $i dalam keluarga tid ak dit emukan ri%aya t pen yak it ba%aan, pen yak it kro nis, mau pun  penyakit alergi atau asma pada anak&anak Ny. An. Keluarga 'uga meni ptakan lingku ngan rumah yang bebas asap rokok dan hal lain yang dapat memiu serangan asma pada pasien. 2. Fung si Psikologis ubungan antar anggota keluarga ter'alin dengan baik. Komunikasi di dalam keluarga ber'alan lanar, lu%es, tidak kaku, dan setiap anggota keluar ga terlihat akrab dan dekat. *ereka saling menyanyan gi dan saling mend uk ung satu sama la in. Suami da n anak&anak sa ng at peduli dan memberikan dukungan terhadap kesehatan pasien seperti sering mengantar  Ny. An berobat dan selalu menga%asi ketika penyakit asma pada pasien kambuh. 3. Fun gsi Sosi l Keluarga Ny.An tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat, hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Tidak ada hambatan hubungan pasien dan keluarga dengan masyarakat disekitarnya. +asien ukup akti mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti kegiatan +KK dan arisan. ubungan pasien dengan tetangga ter'alin dengan baik. Tetangga  pasien sudah mengerti tentang kondisi pasien, dan ikut memberi dukungan kepada pasien seperti menghindari untuk membakar sampah di halaman dan tidak merokok di sekitar pasien. !. Fung si E kono "i # n P$"$ nu% n K$&u' u%n Sebelumnya penghasilan keluarga berasal dari penghasilan pasien dan suami yang beker'a di pabrik tekstil, namun # bulan terakhir pasien

Upload: anonymous-ot2xhy1u

Post on 02-Nov-2015

266 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

BAB IIIIDENTIFIKASI FUNGSI - FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI HOLISTIK1. Fungsi BiologisKeluarga Ny. An termasuk ke dalam bentuk nuclear family yang terdiri dari pasien sendiri yaitu Ny. An (33 tahun), suami Tn.Su (39 tahun), 3 orang anak Ny. An, yakni An. Gi (14 tahun), An. An (7 tahun), dan An. Ad (6 bulan). Semuanya tinggal bersama serumah. Di dalam keluarga tidak ditemukan riwayat penyakit bawaan, penyakit kronis, maupun penyakit alergi atau asma pada anak-anak Ny. An. Keluarga juga menciptakan lingkungan rumah yang bebas asap rokok dan hal lain yang dapat memicu serangan asma pada pasien.2. Fungsi PsikologisHubungan antar anggota keluarga terjalin dengan baik. Komunikasi di dalam keluarga berjalan lancar, luwes, tidak kaku, dan setiap anggota keluarga terlihat akrab dan dekat. Mereka saling menyanyangi dan saling mendukung satu sama lain. Suami dan anak-anak sangat peduli dan memberikan dukungan terhadap kesehatan pasien seperti sering mengantar Ny. An berobat dan selalu mengawasi ketika penyakit asma pada pasien kambuh.3. Fungsi SosialKeluarga Ny.An tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat, hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Tidak ada hambatan hubungan pasien dan keluarga dengan masyarakat disekitarnya. Pasien cukup aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti kegiatan PKK dan arisan. Hubungan pasien dengan tetangga terjalin dengan baik. Tetangga pasien sudah mengerti tentang kondisi pasien, dan ikut memberi dukungan kepada pasien seperti menghindari untuk membakar sampah di halaman dan tidak merokok di sekitar pasien.4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanSebelumnya penghasilan keluarga berasal dari penghasilan pasien dan suami yang bekerja di pabrik tekstil, namun 6 bulan terakhir pasien sudah mengundurkan diri dari perusahaan karena lingkungan kerja yang memperburuk kondisi kesehatan pasien. Penghasilan suami pasien kurang lebih Rp 1.000.000 per bulan. Dengan jumlah penghasilan tersebut keluarga harus menyesuaikan pengeluaran dan kebutuhan sehari-harinya. Pengeluaran keluarga antara lain untuk makan sehari-hari, untuk membayar uang sewa rumah, dan biaya sekolah anak-anak Ny. An. Keluarga makan tiga kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk seperti tempe, tahu, telur, ayam, atau ikan.Untuk biaya kesehatan, semua anggota keluarga terdaftar menjadi anggota BPJS, kecuali anak terakhir pasien yang menggunakan PKMS. Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan ke Puskesmas Pajang yang jaraknya cukup dekat dengan rumah pasien.5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan BeradaptasiNy. An dan keluarga sudah paham mengenai penyakit yang diderita serta pengobatan dan pencegahan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan asma. Komunikasi pasien dengan anggota keluarga lainnya cukup baik dan lancar. Apabila ada masalah pasien sering berdiskusi bersama suami, walaupun ada keterbatasan waktu untuk bertemu karena suami sering pulang malam karena bekerja. Ny. An jarang menceritakan masalahnya dengan orang lain selain suaminya.

B. FUNGSI FISIOLOGISUntuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGARscore.APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain. AdaptationKemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, penerimaan, dukungan, dan saran dari anggota keluarga yang lain. PartnershipMenggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut. GrowthMenggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut. AffectionMenggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga. ResolveMenggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Kriteria nilai APGAR :8 10: baik5- 7: sedang1 -4: burukSkoring :Hampir selalu/sering: 2 poinKadang kadang : 1 poinHampir tak pernah/jarang: 0 poin

Tabel 3.1. APGAR Ny. An terhadap KeluargaA.P.G.A.R. Ny. An terhadap keluargaSering /SelaluKadang-kadangJarang / tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Rekomendasi nilai APGAR Ny. An = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik

Tabel 3.2.APGARTn. Su terhadap KeluargaA.P.G.A.R. Tn. Su terhadap keluargaSering /SelaluKadang-kadangJarang / tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Rekomendasi nilai APGAR Tn. Su = 9, fungsi keluarga dalam keadaan baik

Tabel 3.3. APGAR An. Gi terhadap KeluargaA.P.G.A.R. An. Gi terhadap keluargaSering /SelaluKadang-kadangJarang / tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Rekomendasi nilai APGAR An. Va= 9, fungsi keluarga dalam keadaan baikTabel 3.4. APGARAn. An terhadap KeluargaA.P.G.A.R. An. An terhadap keluargaSering /SelaluKadang-kadangJarang / tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Rekomendasi nilai APGAR An. An= 10, fungsi keluarga dalam keadaan baikFungsi Fisiologis keluarga: (10+9+9+10)/4 = 9,5 (Baik)Sumber: Data Primer, 27 Januari 2015

APGAR score keluarga Ny. An dapat dijelaskan sebagai berikut :1. ADAPTATIONAspek adaptasi pada keluarga Ny. An cukup baik. Setiap anggota keluarga bisa saling beradaptasi satu sama lain, terutama dengan kondisi kesehatan Ny. An yang perlu perhatian khusus. Anggota keluarga lain mendukung kesehatan Ny. An dengan menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan bebas asap, baik dari asap rokok, asap pembakaran sampah ataupun zat lain yang dapat memicu serangan asma pada Ny. An. Suami dan anaknya juga mengerti bila kondisi Ny. An sedang tidak sehat, langsung diantar ke Puskesmas. Dalam menghadapi masalah lain pun setiap anggota keluarga saling memberi dukungan dan saran.2. PARTNERSHIPKomunikasi antar anggota keluarga berjalan dengan baik dan lancar, setiap anggota keluarga sering menceritakan dan berbagi masalah dengan anggota keluarga lainnya. Walaupun ada keterbatasan waktu dari Tn. Su untuk berkumpul bersama keluarga karena kesibukannya dalam bekerja dan meneruskan pendidikan.3. GROWTHPasien mendapat dukungan dari keluarga ketika memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya demi perbaikan kondisi kesehatan pasien. Walaupun pendapatan keluarga jadi berkurang separuhnya, keluarga masih bisa menyesuaikan dengan pengeluaran sehari-hari. Ny. An pun sekarang bisa lebih fokus mengurus An. Ad yang masih berumur 6 bulan.4. AFFECTIONHubungan kasih sayang dan interaksinya antar anggota keluarga terlihat baik. Setiap anggota bisa mengekspresikan kasih sayang dan emosinya tanpa perlu disembunyikan atau ditutupi. Walaupun Tn. Su dan An. Gi cenderung pendiam, namun anggota keluarga lain mengerti bila ada sesuatu masalah atau hal yang ingin dibicarakan dengan keluarga.5. RESOLVEPasien dan keluarga merasa puas dengan kebersamaan yang dihabiskan bersama. Meskipun frekuensi untuk berkumpul tidak terlalu sering, tetapi waktu yang diluangkan berkualitas.Secara keseluruhan skor rerata dari APGAR keluarga Ny. An adalah 9,5. yang menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Ny. An termasuk dalam kategori baik.

C. FUNGSI PATOLOGISUntuk menilai fungsi patologis digunakan SCREEM, antara lain :Tabel 3.5.SCREEMSUMBERPATOLOGIKET

SocialInteraksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara dan tetangga. Keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat misalnya mengikuti arisan, kegiatan PKK, dan pertemuan RT/RW.-

CulturalNy. An merupakan pendatang dari Palembang, sedangkan suaminya bersuku Jawa. Meskipun begitu tidak ada masalah dari segi kebudayaan. Pasien bisa beradaptasi dengan adat setempat dan tata kesopanan jawa, serta ikut dalam acara-acara yang bersifat adat seperti acara sunatan dan perkawinan._

Religion

Keluarga Ny. An beragama islam. Pemahaman dalam beragama baik. Pasien dan keluarganya taat menjalankan kewajiban agama seperti shalat wajib dan pengajian.-

EconomyKeluarga ini tergolong ke dalam ekonomi menengah ke bawah, dimana pendapatan keluarga hanya dari gaji suami yang tidak terlalu besar dan digunakan untuk membiayai istri dan ketiga anaknya.+

EducationNy. An dan suami adalah lulusan SMA. Sekarang suami sedang mendapat beasiswa dari perusahaan untuk melanjutkan D3. Secara umum tingkat pendidikannya cukup baik. -

Medical

Keluarga Ny. An sangat memperhatikan kondisi kesehatan anggota keluarganya. Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan di Puskesmas Pajang. Semua anggota keluarga sudah terdaftar dalam BPJS, kecuali An. Ad yang menggunakan jaminan kesehatan berupa PKMS_

Sumber: Data Primer, 27 Januari 2015

Kesimpulan :Berdasarkan analisis SCREEM, fungsi yang patologis dari keluarga Ny. An hanya pada aspek ekonomi yang masih rendah, sedangkan pada aspek lain tidak didapatkan masalah.

D. E. Keterangan :: Laki-laki: Perempuan: Pasien: Tinggal serumahGENOGRAMAlamat lengkap: Kampung Bratan RT 06 RW 06, PajangBentuk Keluarga: Nuclear Family

Gambar 3.1. Genogram Keluarga Ny. An

An. Gi14 thnTn. Su39thnTn. Si42 thnNy. Pr80 thnNy. Ha80 thnTn. Sa80 thnTn. Ha60 thn

Sumber: Data Primer 2015An. Ad6 blnAn. An7 thnNy. An33 thnTn. Ad35 thnNy. Li38 thnTn. Sa42 thnTn. Wa45 thnNy. Tu48 thnTn. Mu50 thnTn. Pr35 thn

Kesimpulan :Pada keluarga pasien tidak didapatkan adanya riwayat penyakit alergi dan asma seperti yang diderita pasien. Pada keluarga suami tidak didapatkan riwayat asma dan alergi, serta anak-anak pasien pun tidak ada yang menunjukkan gejala penyakit asma atau alergi lainnya. Riwayat penyakit kronis juga tidak didapatkan pada keluarga pasien dan suami pasien.

E. POLA INTERAKSI KELUARGA

Keterangan :: Hubungan kurang: Hubungan baikNy. AnTn. SuAn. GiAn. AdAn. AnGambar 3.2. Pola interaksi keluarga Ny. AnNy. An : PasienAn. An : Anak kedua

Tn. Su: Suami pasien/ kepala keluargaAn. Gi : Anak pertamaAn. Ad: Anak ketiga

Kesimpulan : Dari diagram di atas terlihat pola interaksi keluarga berjalan dengan baik. Didapatkan hubungan yang baik diantara setiap anggota keluarga. Tidak ada hubungan yang kurang baik atau hubungan yang terlalu berlebih atau ketergantungan berlebih antar anggota keluarga.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN1. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluargaa. Faktor Perilaku Keluarga 1) Pengetahuan Pasien, suami maupun anak-anak pasien sudah memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan. Keluarga sudah cukup memiliki pengetahuan tentang pencegahan penyakit secara umum dan memahami pentingnya memeriksakan diri ketika terdapat masalah kesehatan.2) Sikap Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya cukup baik dengan selalu menciptakan lingkungan yang baik dan mencegah timbulnya serangan pada pasien seperti tidak merokok atau memproduksi asap jenis lainnya. Pasien juga selalu menggunakan masker saat membersihkan rumah.3) Tindakan Pasien dan keluarga sudah cukup memahami pentingnya kesehatan dan pentingnya berobat kepada petugas medis. Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan di puskesmas atau dokter keluarga, dan tidak membeli obat bebas di pasaran secara sembarangan. Keluarga juga sudah mendaftarkan diri menjadi anggota jaminan kesehatan yaitu BPJS.Kesimpulan: Keluarga pasien sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terhadap kesehatan. Keluarga sudah mengerti bagaimana cara menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, juga mengerti pentingnya berobat ke petugas kesehatan. b. Faktor Non Perilaku1) Lingkungan Rumah yang dihuni keluarga ini masih berstatus rumah sewa dengan ukuran 25 m2. Rumah hanya berupa satu kamar yang mana semua bagian rumah tidak memiliki sekat/ pemisah ruangan, dan hanya dibatasi oleh lemari. Dapur, ruang keluarga, dan kamar menjadi satu, sedangkan kamar mandi berada di luar dengan kondisi yang kotor dan kurang memadai.

2) EkonomiKeluarga ini tergolong kepada ekonomi menengah ke bawah. Keluarga ini hanya bergantung kepada penghasilan Tn. Su yang kurang lebih hanya Rp 1.000.000 per bulan. Dana tersebut digunakan untuk biaya makan sehari-hari, biaya sewa rumah, dan biaya pendidikan anak-anak.3) Pelayanan Kesehatan Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan cukuop baik. Jarak rumah pasien dengan puskesmas terdekat sekitar 200 m, sehingga pasien cukup berjalan kaki ketika berobat ke puskesmas.4) Keturunan Tidak didapatkan riwayat penyakit bawaan/ keturunan dalam keluarga pasien.

Kesimpulan :Faktor non-perilaku keluarga yang cukup berpengaruh pada keluarga Ny. An adalah rendahnya ekonomi dan kondisi rumah yang kurang memadai.

2. Identifikasi Lingkungan Rumaha. Faktor IndoorKeluarga Ny. An tinggal di rumah berukuran 25 m2. Rumah hanya berupa satu kamar yang di dalamnya terdiri atas tempat tidur, ruang tamu, ruang TV dan dapur yang menjadi satu. Tidak ada sekat di dalam rumah, hanya dibatasi oleh lemari pakaian. Dinding rumah sebagian terbuat dari kayu dan sebagian lagi dari tembok. Lantai masih terbuat semen dengan beralaskan tikar. Atap rumah tidak ditutupi oleh plafon, sehingga langsung terlihat genteng. Ventilasi rumah terdiri dari satu buah jendela yang cukup lebar sehingga udara dan cahaya matahari yang masuk cukup. Saat malam hari, pencahayaan hanya bersumber dari sebuah lampu 5 watt. Tidak didapatkan teras rumah. Secara keseluruhan kebersihan rumah kurang.b. Faktor OutdoorRumah Ny. An termasuk ke dalam satu lingkungan rumah kontrakan yang menyatu dengan 4 rumah lainnya. Terdapat satu kamar mandi bersama yang terletak di luar rumah. Kamar mandi dindingnya tidak tertutup rapat dan kondisinya kotor. Lantai kamar mandi kotor dan licin. Ny An jarang menggunakan kamar mandi tersebut dan lebih sering menumpang di kamar mandi mertuanya yang rumahnya terletak dekat dengan rumah pasien. Sumber air didapatkan dari sumur pompa. Di depan rumah Ny. An terdapat tumpukan sampah dan limbah dari rumah-rumah sekitarnya.

Dapur danrak piringTempat tidurKamar Mandi

Sofa

UKamar Mandi

Ruang TV

Gambar3.3.Denah rumah Ny. An

Dokumentasi Lingkungan Rumah

BAB IVDIAGNOSTIK HOLISTIK PASIEN

Aspek Personal1. Persepsi Pasien tentang PenyakitnyaPasien mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit asma. Pasien sudah memahami bahwa ia harus menghindari hal-hal yang mencetuskan serangan sesak napas dan harus rutin berobat untuk mengontrol penyakitnya.2. Harapan PasienPasien berharap dukungan dari keluarganya tetap baik walaupun penyakitnya tidak dapat sembuh. Pasien berharap dapat mengontrol penyakitnya sendiri sehingga dapat tetap beraktivitas dan menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai ibu dengan baik.3. Kekhawatiran PasienPasien khawatir penyakit asma yang dideritanya akan menurun ke anak-anaknya.

Aspek KlinisDiagnosis: Asma bronkiale intermitten terkontrol DD PPOK, bronchitis kronis.

Faktor Internal-Perilaku kesehatan: Perilaku kesehatan pasien sudah cukup baik. Pasien sudah tahu bagaimana cara mencegah kekambuhan penyakitnya dan tindakan yang harus dilakukan ketika serangan asmanya muncul.-Persepsi tentang kesehatan: Pasien dan keluarga menganggap bahwa kesehatan itu sangat penting. Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa berobat ke dokter atau Puskesmas. Keluarga pasien juga sudah memiliki jaminan kesehatan.

Faktor Eksternal Sosial ekonomi: pasien tergolong kepada ekonomi menengah ke bawah. Interaksi sosial pasien dengan masyarakat cukup baik, dan pasien cukup aktif dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat Lingkungan: Lingkungan di dalam rumah pasien kurang memadai dan terlalu padat. Lingkungan sekitar pasien secara umum masih kurang bersih dan tidak tertata dengan baik.

Derajat Fungsional: Derajat 2: Sakit ringan