fokus - edisi agustus 2014

40
Kencangkan Ikat Pinggang Kencangkan Ikat Pinggang Berbagi Informasi Merajut Komunikasi Agustus 2014 Listrik “Aroma Jagung” Pertama Di Indonesia Experience Sharing Para Ahli Senior PLN - PINDAD Jalin Sinergi Strategis

Upload: vichaumahu

Post on 18-Dec-2015

112 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Magazine PLN

TRANSCRIPT

  • Kencangkan Ikat PinggangKencangkan

    Ikat Pinggang

    Berbagi Informasi Merajut KomunikasiAgustus 2014

    Listrik Aroma Jagung Pertama Di Indonesia

    Experience SharingPara Ahli Senior

    PLN - PINDADJalin Sinergi Strategis

  • Kencangkan Ikat Pinggang!PLN mesti mengencangkan ikat pinggang! Inilah sebuah keniscayaan yang tengah berlangsung dalam tubuh organisasi PLN. Upaya ini harus dilakukan. Banyak hal yang melatarbelakanginya. Yang cukup penting adalah sejumlah risiko finansial yang berpotensi mendongkrak biaya

    produksi listrik. Dinamika kurs rupiah dan kecenderungan naiknya harga bahan bakar pembangkit adalah beberapa contoh nyatanya. Upaya yang dideklarasikan Juni 2014 tersebut mematok target optimistik : bisa menghemat hingga Rp14,2 triliun!

    Selain itu, gerakan kencangkan ikat pinggang menjadi media penting bagi PLN untuk bersiap menghadapi kemandirian usaha yang diwacanakan berlaku dalam kurun waktu dekat. Kemandirian usaha ini terkait pula ragam hal finansial yang perlu exercise khusus. Terkait hal itu, KDIV Perencanaan dan Pengendalian Anggaran PLN Gong Matua Hasibuan menyatakan, bila PLN tidak siap beroperasi mandiri dan menerapkan harga keekonomian energi listrik, boleh jadi PLN kedepannya akan menjadi penonton dalam bisnis listrik nasional. Hal ini tentu tidak boleh terwujud.

    Berdasarkan Action Plan CRMP 2014, ada 10 inisiatif startegi yang dikenal sebagai The Ten Commandement. Isinya mencakup rangkaian mengencangkan ikat pinggang, dalam beberapa hal, seperti konsumsi BBM, susut dan PS (pemakaian sendiri), sewa pembangkit, biaya pemeliharaan, persediaan, biaya administrasi, biaya pegawai, piutang, kas, dan pendanaan.

    Dibalik rancangan agenda mengencangkan ikat pinggang yang diusung PLN, ada satu pilar penting yang tidak boleh dilupakan. Bahwa, keberhasilan program ini sangat tergantung pada kesadaran dan kesungguhan setiap Unit dan Anak Perusahaan PLN mengimplementasikannya. Tanpa komitmen kuat melaksanakannya, tentunya akan sulit tercapai.

    Tentu, target akhir yang hendak dicapai adalah memelihara peran serta aktif PLN sebagai pilar penting pendukung perputaran roda perekonomian nasional. PLN harus terus berperan sebagai salah satu pemasok energi penggerak perekonomian bangsa secara berkesinambungan. Dan ini adalah tugas kita bersama.

    ([email protected])

    13 | KinerjaSukseskan CRMP,Bangun BudayaHemat!

    16 | LaboraMinggu Tanpa Perjalanan Dinas

    18 | PLN BersihBertekad Jadi Unit Unggul

    20 | Nusantarabright PLN BatamSukseskan MTQNasional ke-25

    30 | KomitmenPLN Serius DorongPemanfaatan ProdukDalam Negeri

    32 | PLN PeduliAyo Sehatkan Jantung Kita!

    35 | ProfilGoresan Pengalamandan Implementasi Pemikiran

    36 | HorizonMenyongsong KeekonomianTarif Tenaga Listrik

    38 | Liputan khususKinerja PLN Kinclong di Tataran Internasional

    39 | LensaPenandatanganan KerjaSama Jasa Operasi danPemeliharaan PLTU Bolok

    Mata

    Kabel jaringan distribusi listrik di kota Bangkok terlihat begitu semrawut dan tumpang tindih. Jaringan distribusi ini milik Metropolitan Electricity Authority (MEA), salah satu perusahaan listrik milik Pemerintahan Thailand yang khusus mendistribusikan listrik ke kota metropolitan Bangkok.

    Daftar Isi

    Penerbit: PT PLN (Persero), Pembina: Adi Supriono, Pemimpin Redaksi: Bambang Dwiyanto, Redaktur Pelaksana: Ida Wardani, Redaksi: Sampurno Marnoto, Ahmad Hidayat, Anita Widyastuti, Dermawan Uloly, Hasti Triana Putri, Tutang Wien, Redaksi Foto: Agus Trimukti, Irwanto Sumadi, Janar Trinarima, Administrasi: Asnalia Winta, Konsultan Media: PT INTEGRA CIPTA KREASI, Telp. 021 - 2993 2505, www.integriti.web.id

    ISSN : 1907-1469

    Jl. Trunojoyo Blok M I/135 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Telp. : +6221 7261122, 7251234 ext. 1669Faks. : +6221 7227059www.pln.co.id

    3 | Teroka10 Strategi Efisiensi

    12 | NasionalKunjunganDirut PLN DemiPercepatan

    Redaksi menerima artikel, kritik dan saran, serta foto-foto (minimal 1 Mb/foto) dari pembaca. Kirimkan ke email : [email protected] berhak memilih dan mengedit naskah yang masuk untuk diterbitkan.

    Foto

    : B

    am

    ba

    ng

    Dw

    iya

    nto

    2 Agustus 2014

  • Teroka

    10 Strategi Efisiensi

    Kendati telah mendapat tambahan subsidi listrik dan tambahan pendapatan dari kenaikan tarif listrik tahun ini, PLN justru kian mempertajam jurus-jurus efisiensi

    di setiap lini.

    Pasalnya, PLN masih menghadapi sejumlah risiko yang berpotensi mengakibatkan kenaikan biaya operasi. Untuk menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan sampai akhir tahun nanti, maka PLN mengambil 10 langkah/strategi penghematan atau yang dikenal pula sebagai The Ten Commandment melalui Cost & RevenueManagement Program.

    Cost & Revenue Management Program (CRMP) menjadi salah satu program penting bagi PLN tahun ini. Pasalnya, PLN masih menghadapi sejumlah risiko finansial yang berpotensi mengakibatkan kenaikan biaya operasi, sehingga

    dapat mengancam likuiditas keuangan PLN pada akhir tahun nanti. Begitu pentingnya gerakan efisiensi tahun ini, sehingga PLN perlu mengadakan rapat kerja yang khusus membahas Gerakan Penghematan, di PLN Kantor Pusat, pada awal Juni lalu.

    Hal ini bukan berarti sebelumnya kita boros. Penghematan disini sebenarnya lebih pada upaya pengencangan ikat pinggang atau mengurangi kenyamanan.

    Pada pertemuan kerja tersebut, Dirut PLN Nur Pamudji mengatakan bahwa dengan disetujuinya subsidi listrik sebesar Rp103,8 triliun dan tambahan pendapatan sebesar

    Rp8,5 triliun dari kenaikan tarif tenaga listrik, maka debt service coverageratio/DSCR PLN (kemampuan perseroan atas pinjaman tanggungan) di atas kertas sudah aman, yaitu 1,54 kali. Dengan demikian, PLN dapat tetap menjalankan kinerja perusahaan, bisa berinvestasi dan bahkan memperoleh pinjaman baru.

    Meski begitu, untuk menjaga level DSCR tersebut sampai akhir tahun nanti, PLN tetap dituntut untuk bekerja lebih keras, terutama dalam melakukan sejumlah program efisiensi. Pasalnya, meski di atas kertas DSCR PLN aman, tetapi masih terdapat risiko yang berpotensi mengakibatkan kenaikan biaya operasi, yang ujung-ujungnya DSCR tidak dapat terpenuhi. Di antaranya, risiko peningkatan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah, risiko kenaikan harga ICP (Indonesian Crude Oil Price), dan risiko peningkatan konsumsi bahan bakar minyak sebagai dampak dari terjadinya pergeseran jadwal COD (Commercial Operation Data) sejumlah proyek PLTU batubara.

    Untuk mengantisipasi potensi risiko-risiko itulah Dirut meminta kepada seluruh Kepala Divisi, General Manager dan Direksi Anak Perusahaan PLN untuk mempertajam upaya efisiensi. Kita harus melakukan langkah-langkah terobosan dalam program penghematan ini untuk mengamankan kondisi keuangan perusahaan, sehingga PLN tetap bisa menjalankan kegiatan bisnis proses dan melayani pelanggan" ujarnya.

    Risiko peningkatan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah, memang merupakan yang paling signifikan terhadap biaya operasi PLN. Menurut KDIV Perencanaan dan Pengendalian Anggaran PLN, Gong Matua Hasibuan, bahwa setiap depresiasi Rp100/dolarAS itu akan meningkatkan biaya operasi sebesar Rp1,1 triliun, dan juga mengkibatkan pembengkakan Debt Service Requirement (pembayaran pokok pinjaman dan bunga) sebesar Rp0,38 triliun.

    Sedangkan Indonesian Crude Oil Price yang saat ini dipatok pada angka 105 dolar AS per barrel, jika mengalami kenaikan juga akan berdampak terhadap pembengkakan biaya operasi PLN, dimana setiap kenaikan 1 dolar AS/barrel akan meningkatkan biaya operasi PLN sebesar Rp0,58 triliun.

    Sementara itu, risiko pergeseran jadwal COD beberapa PLTU dapat mengakibatkan PLN harus membakar bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak

    3Agustus 2014

  • Teroka

    lagi. Padahal, setiap pembengkakan konsumsi BBM sebanyak 100 ribu KL akan meningkatkan biaya operasi sebesar Rp1,0 triliun.

    Berdasarkan Action Plan CRMP 2014, ada 10 inisiatif strategi penghematan yang akan ditempuh tahun ini. Kesepuluh inisiatif yang dikenal pula sebagai TheTen Commandment tersebut adalah: Efisiensi konsumsi BBM, efisiensi susut dan PS (pemakaian sendiri), efisiensi sewa pembangkit, efisiensi biaya pemeliharaan, efisiensi persediaan, efisiensi biaya administrasi, efisiensi biaya pegawai, efisiensi piutang, efisiensi kas, dan efisiensi pendanaan.

    Dari hasil CRMP yang ditargetkan mencapai Rp14,2 triliun tahun ini, paling besar atau sekitar 42% diharapkan dapat diperoleh dari hasil efisiensi konsumsi BBM, yakni sebesar Rp6,31 triliun. Kemudian disusul dari efisiensi piutang sebesar Rp2,01 triliun, susut dan PS sebesar Rp1,56 triliun, pendanaan sebesar Rp1,50 triliun, biaya pemeliharaan sebesar Rp 918 miliar, persediaan sebesar Rp750 miliar, biaya pegawai sebesar 524 miliar, biaya administrasi sebesar Rp304 miliar, kas sebesar 218 miliar, dan sewa pembangkit sebesar Rp149 miliar.

    CRMP di lingkungan Direktorat Operasi Jawa Bali Sumatera ditargetkan mencapai sebesar Rp7,8 triliun. Sasaran efisiensi paling besar akan diperoleh dari penghematan konsumsi BBM yang ditargetkan sebesar Rp3,2 triliun, diantaranya dengan memaksimalkan availability PLTU, mempercepat recovery PLTU Lontar dan Labuan, memaksimalkan heatrate, mengawasi secara lebih ketat SFC pembangkit sewa, mengoptimalkan CF pembangkit, dan melakukan amandemen kontrak yang merugikan PLN.

    Sedangkan dari aksi pengendalian piutang ditargetkan dapat menghasilkan penghematan sebesar Rp1,8 triliun, susut dan PS sebesar Rp1,37 triliun, pemeliharaan Rp621 miliar, persediaan Rp614 miliar, biaya administrasi Rp130 miliar, dan biaya kepegawaian Rp51 miliar. Sementara itu program CRMP di Direktorat Operasi Indonesia Timur ditargetkan mencapai Rp2,06 triliun.

    Penghematan terbesar juga ditargetkan dari upaya efisiensi penggunaan BBM, yaitu mencapai Rp1,21 triliun. Langkah efsiensi yang dilakukan, diantaranya adalah melalui optimasi stok BBM slowmoving ke PLTG yang aktif, menurunkan SFC pembangkit BBM termasuk mesin sewa, meningkatkan CF

    dari pembangkit non BBM, menurunkan tara kalor pembangkit PLTU, dan mempercepat COD pembangkit PLTU.

    Rencana Aksi CRMPUntuk mencapai target penghematan sebesar Rp14,2 triliun, pada Rapat Kerja Penghematan yang di ikuti para Kepala Divisi dan seluruh General Manager dan Direksi Anak Perusahaan tersebut, telah dibahas dan kemudian diputuskan rencana-rencana aksi pada setiap inisiatif strategis.

    Dalam upaya efisiensi konsumsi BBM, rencana aksi yang dilakukan adalah pengendalian beban puncak melalui Demand Side Management secara terbatas sesuai kondisi Unit masing-masing di luar Jawa Bali. Optimasi stok BBM slow moving ke PLTG yang aktif melalui pemindahan persediaan BBM lebih ke unit yang membutuhkan. Menurunkan SFC pembangkit BBM termasuk mesin sewa dengan mengoperasikan pembangkit minyak pada beban optimal dan renegosiasi SFC kontrak sewa. Meningkatkan EAF dari pembangkit non BBM melalui aksi peningkatan kualitas batu bara, peningkatan kualitas pekerjaan terencana, dan pengendalian kualitas batu bara.Menurunkan tara kalor pembangkit

    PLTU Batu bara (Jawa Bali) dengan mengoperasikan pembangkit batu bara pada beban optimal, mengendalikan kualitas batu bara, dan melakukan tindakan peningkatan efisiensi. Rencana aksi untuk program efisiensi persediaan, diantaranya melalui optimalisasi material gudang melalui mutasi material antar unit, optimalisasi material management dengan membentuk tim task force penyelesaian material dead stock dan mengendalikan delivery material pengadaan terpusat dan JPROC 2014.

    Upaya mencapai efisiensi susut jaringan, telah ditetapkan sejumlah rencana aksi diantaranya dengan meningkatkan kualitas pembacaan meter dengan aplikasi Cater Online (Billing Management) dan pembenahan titik transaksi serta monitoring/analisa profil beban pelanggan AMR, meningkatkan P2TL melalui penyeragaman kontrak dan SLA alih daya kegiatan P2TL dan optimalisasi eksekusi, melakukan analisa dan evaluasi penggunaan/pembelian token pelanggan prabayar, dan pembebasan BP untuk meresmikan PJU ilegal.

    Efisiensi biaya administrasi memang sangat tidak populer bagi karyawan tetapi penting dilakukan dalam rangka

    4 Agustus 2014

  • Teroka

    membangun kesadaran akan pentingnya efisiensi. Rencana aksi untuk efisiensi biaya administrasi ini dilakukan dengan pengetatan pagu biaya perjalanan dinas melalui pengendalian rapat-rapat (jumlah rapat dan peserta rapat), optimalisasi Video Conference dan pengendalian usulan kebutuhan diklat. Pengendalian biaya administrasi juga dilakukan dengan pengetatan biaya konsumsi dan telekomunikasi.

    Untuk mendukung upaya efisiensi biaya adimistrasi, Direksi PLN juga telah mengambil langkah pengendalian lebih ketat dengan menetapkan Minggu tanpa Perjalanan Dinas. Melalui suratnya tertanggal 13 Agustus 2014, Dirut PLN Nur Pamudji telah memerintahkan kepada seluruh Unit dan Anak Perusahaan agar perjalanan dinas untuk pelaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan pada Minggu ke-3 (7 (tujuh) hari kalender) pada setiap bulannya. Minggu tanpa perjalanan dinas berlaku sejak bulan September sampai dengan bulan Desember 2014.

    Rencana aksi untuk efisiensi sewa pembangkit, diantaranya dengan melakukan review terhadap semua kontrak PLTD sewa eksisting (CF, SFC, Biaya, Lama Kontrak), melakukan negosiasi dan amandemen kontrak, melakukan operasi kabel laut Jawa-Bali, menutup kontrak sewa PLTD Pemaron 125 MW, melaksanakan program FTP-1 sesuai jadwal sehingga dapat mengurangi PLTD sewa, dan mempercepat COD pembangunan dan uprating proyek transmisi dan GI.

    Efisiensi biaya kepegawaian dilakukan dengan menurunkan biaya Diklat, biaya kesehatan dan SBO. Selama ini

    Menyangkut biaya kesehatan, ternyata selama ini masalah verifikasi obat, rumah sakit, dan dokter langganan PLN oleh dokter koordinator belum optimal. Selain itu, belum adanya apresiasi untuk pegawai/pensiunan yang tidak memanfaatkan biaya kesehatan. Maka, rencana aksi yang dilakukan untuk meminimalkan biaya kesehatan adalah dengan melakukan pemilihan rumah sakit secara selektif, melakukan kerjasama dengan apotik BUMN, implementasi Kartu Sehat Online, dan memberikan apresiasi kesehatan kepada pegawai/pensiunan yang tidak memanfaatkan biaya kesehatan. Sedangkan untuk meminimalkan biaya SBO dilakukan dengan mengurangi biaya pembinaan atlit (Bapak Asuh Olahraga) dan mengurangi kegiatan pertandingan olahraga antar unit.

    Efisiensi biaya pemeliharaan sangat diperlukan karena dapat menekan langsung biaya operasi pada tahun berjalan. Namun demikian, pengendalian biaya pemeliharaan dilakukan tanpa mengurangi aktivitas pemeliharaan dan kualitas material/jasa. Rencana aksi efisiensi biaya pemeliharaan diantaranya melalui pengadaan spare part pembangkitan dalam volume yang besar dan untuk selanjutnya pengadaannya dilakukan secara terpusat.

    Selama ini pengadaan material antar Unit/AP dilakukan oleh masing-masing Unit/AP. Untuk efisiensi biaya pemeliharaan, maka perlu menyederhanakan proses supply chain material. Rencana aksi yang dilakukan diantaranya adalah dengan menggabungkan proses pengadaan spare part pembangkitan dari Unit/AP PLN untuk spare part sejenis/merk sama dan langsung ke pabrikan/agen melalui stockiest yang ditunjuk PLN Pusat. Disamping itu, untuk efisiensi biaya pemeliharaan maka proses JProc akan dilakukan terpusat seluruh Indonesia, dan dengan memaksimalkan aset workshop Pusharlis untuk jasa pemeliharaan.

    Sementara itu rencana aksi untuk efisiensi kas diantaranya melalui optimalisasi manajemen kas dengan cara mempertajam perencanaan disburse masing-masing unit. Efisiensi piutang dilakukan melalui upaya penurunan saldo piutang usaha dan UJL. Sedangkan efisiensi pendanaan dilaksanakan dengan meningkatkan efektifitas loan, diantaranya loan PLTU Riau, Kalitim, Maluku. g

    Tutang Wien

    diketahui bahwa pemilihan Diklat belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan karir pegawai, instruktur Diklat masih menggunakan tenaga dari luar (pihak eksternal), dan materi Diklat masih memakai Kitset. Recana aksi penurunan biaya diklat dilakukan dengan memaksimalkan In House Training dan e-learning, memanfaatkan instruktur internal, dan tidak lagi menyediakan Kitset Diklat.

    5Agustus 2014

  • Teroka

    Upaya Bangun CRMPKeberhasilan program CRMP sangat tergantung

    pada kesadaran dan kesungguhan setiap Unit dan Anak Perusahaan PLN dalam

    mengimplementasikannya. Sebab tanpa adanya komitmen yang kuat untuk melaksanakannya,

    berapa pun angka penghematan yang ditargetkan akan sulit tercapai.

    pengendalian persediaan (saldo non BB dan mutasi antar unit), efisiensi biaya administrasi (SPPD, rapat, konsumsi, telekomunikasi, dll), efisiensi biaya kepegawaian (Diklat, kesehatan dan SBO), dan penurunan piutang (piutang usaha dan UJL).

    Dari target sebesar Rp1,13 triliun, penghematan paling besar ditargetkan dari hasil penekanan susut sebesar Rp601,98 miliar. Target penghematan dari penekanan susut di PLN Disjaya & Tangerang tersebut adalah 50% dari target se-Indonesia yang ditargetkan sebesar Rp1,2 triliun, ujar Haryanto seraya menambahkan bahwa penghematan kedua terbesar diharapkan akan diperoleh dari penurunan piutang yang ditargetkan sebesar Rp413,83 miliar.

    Target CRMP ini tantangan besar buat manajemen dan seluruh pegawai di PLN Disjaya & Tangerang. Pasalnya, pada tahun lalu unit distribusi ini hanya berhasil melakukan penghematan sebesar Rp250 miliar melalui program efisiensi Working Capital. Jika tahun ini penghematan ditargetkan sebesar Rp1,13 triliun, itu berarti 5 kali lipat lebih besar dari realisasi penghematan 2013 lalu, ujarnya lagi.

    Meski begitu Haryanto mengaku bahwa tantangan besar tersebut tidak menjadi beban yang berat. Menurutnya, yang penting program tersebut benar-benar dijalankan dengan sungguh-sungguh dan konsisten oleh manajemen dan seluruh pegawai. Sebab tanpa adanya komitmen yang kuat untuk melaksanakannya, berapa pun angka penghematan yang ditargetkan akan sulit tercapai.

    Untuk mencapai target penghematan sebesar Rp1,13 triliun, PLN Disjaya & Tangerang pun telah membentuk tim khusus, yakni Tim Pelaksana Program CRMP. Tugas-tugas dari tim ini adalah menyusun target CRMP setiap Area, membuat action plan pelaksanaan CRMP secara rinci, memonitor pelaksanaannya di Kantor Distribusi maupun di Area, dan mengevaluasi pencapaian program setiap bulan. Tim ini juga diwajibkan untuk melaporkan hasil program CRMP ke GM dan PLN Pusat setiap bulannya, serta memberi arahan kepada seluruh Area agar target efisiensi ini dapat tercapai, kata Haryanto.

    Sejatinya, implementasi program penghematan pada tahun ini sudah dilakukan sejak Januari di lingkungan PLN Disjaya & Tangerang. Namun, waktu itu konteksnya adalah dalam rangka persiapan menghadapi penerapan Performiance Based Regulation, dimana untuk menuju kesana PLN tidak punya pilihan lain bahwa PLN harus efisien.

    Jadi, sejak awal tahun ini kami sudah membuat program efisiensi melalui tahapan-tahapan yang konkrit dan berkelanjutan. Mulai dari yang sederhana seperti pengendalian biaya perjalanan dinas, biaya konsumsi dan biaya administrasi lainnya. Kami juga sudah mulai melakukan efisiensi biaya kepegawaian, diantaranya dengan mengurangi secara bertahap pegawai luar-PLN seperti tenaga frontliner, tenaga adminstrasi dan pramu kantor, tutur Haryanto.

    Dengan adanya program CRMP, maka semakin menguatkan program efisiensi di PLN Disjaya & Tangerang yang sudah bergulir sejak awal tahun tersebut. Tetapi, menurut Haryanto, yang tak kalah penting adalah bagaimana agar program penghematan ini sebagai gerakan bersama, dan kemudian menjadikan budaya hemat sebagai budaya kerja bagi seluruh insan PLN.

    Untuk itu, PLN Disjaya pun sudah membuat program pembangunan budaya hemat yang akan berlangsung dalam jangka waktu 3 tahun, mulai 2014 sampai dengan 2016. Program ini diawali dengan pembangunan kesadaran dan kepedulian terhadap penghematan. Untuk mendukung program tersebut, telah dibentuk pula tim-tim kecil yang terdiri dari anak-anak muda untuk mendiskusikan mengenai penghematan dan kemudian mensosialisasikannya. Pada 2016, budaya hemat ini diharapkan sudah bisa mengakar, ucap Haryanto.

    GM PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Haryanto WS mengatakan, Manajemen PLN Distribusi berkomitmen untuk melaksanakan gerakan penghematan melalui program CRMP (Cost & Revenue Management Program) 2014. Target CRMP di unit distribusi ini memang luar biasa. Dari target PLN secara korporat yang mencapai Rp14,2 triliun, PLN Disjaya & Tangerang menargetkan penghematan sebesar Rp1,13 triliun.

    Target penghematan sebesar itu akan diperoleh dari 6 inisiatif strategis, yaitu penekanan susut dan PS (susut distribusi), efisiensi biaya pemeliharaan (pengadaan barang dan jasa),

    GM PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Haryanto WS

    6 Agustus 2014

  • Teroka

    Penghematan BBMKomitmen untuk melaksanakan program CRMP juga ditunjukkan oleh Manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B). Pada 1 Juli 2014, tepat saat diberlakukannya kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) yang baru, PLN WP2B telah melaksanakan pencanangan Gerakan Penghematan dalam rangkaian pelaksanaan CRMP 2014.

    Dalam kesempatan yang dikemas dalam acara Knowledge Sharing tersebut, GM PLN WP2B, Robert Sitorus, terlebih dahulu menjelaskan isu-isu strategis yang berkaitan dengan kondisi perusahaan saat ini kepada seluruh pegawai Kantor Wilayah dan Sektor Jayapura yang hadir di Aula, termasuk tentang kenaikan TTL dan juga tentang mengapa PLN perlu melakukan Gerakan Penghematan. Menurutnya, gerakan penghematan ini harus dibudayakan bagi seluruh pegawai PLN hingga ke unit-unit.

    Ajang knowledge sharing yang bertemakan Gerakan Penghematan ini merupakan langkah awal untuk mendorong perlunya budaya hemat serta mengobarkan semangat berhemat bagi seluruh pegawai PLNWP2B di tengah kondisi dan perubahan ekonomi yang terjadi saat ini. Langkah selanjutnya

    adalah upaya untuk terus-menerus mendorong dan mengkomunikasikan penghematan hingga ke pihak eksternal dan stakeholder sehingga menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari.

    Dikatakan bahwa dari target CRMP PLN sebesar Rp14,2 triliun pada 2014, PLN WP2B menargetkan penghematan sebesar Rp349,2 miliar yang akan diperoleh dari 8 inisiatif strategis yaitu penghematan BBM, penekanan susut dan pemakaian sendiri, renegosiasi sewa pembangkit, efisiensi pemeliharaan, optimalisasi persediaan, pengendalian biaya administrasi, pengendalian biaya kepegawaian serta pengelolaan piutang, dimana penghematan paling besar ditargetkan dari penghematan pemakaian BBM yaitu sekitar Rp294,7 miliar.

    Target penghematan BBM ini yakin akan dicapai bahkan akan dilampaui, karena selain melaksanakan dengan ketat semua program utama dalam pengurangan pemakaian BBM, ada excess power dengan bahan bakar gas kapasitas 8 MW yang telah memasok Sistem Sorong sejak 23 Mei 2014 lalu. Selain itu PLTM Prafi 2x1.200 kW yang mengalami kerusakan pada masa uji coba masuk sistem Manokwari beberapa bulan lalu diperkirakan bisa selesai perbaikannya

    Penandatanganan Komitmen Penghematan jajaran Manajemen PLN WP2B (1/7)

    dan akan beroperasi pertengahan Juli 2014. Ini akan menghemat pemakaian BBM yang cukup besar hingga akhir 2014.

    Pada kesempatan pencanangan Gerakan Penghematan ini dilakukan pembacaan Komitmen Bersama seluruh pegawai yang hadir, dan dilanjutkan dengan Penandatanganan Komitmen oleh para Manajer Bidang, Manajer Sektor Jayapura dan Manajer UPK Lisdes Papua mewakili semua pegawai, dan juga dilakukan pemberian penghargaan berupa Piagam dan Reward Sederhana kepada 65 orang pegawai di kantor Wilayah dan Sektor Jayapura yang tidak pernah menggunakan biaya pengoobatan sejak Januari hingga Juni 2014. Sedangkan untuk pegawai Area akan ditugaskan ke Manajer Area untuk menyerahkan piagam dan reward-nya.

    Dengan adanya pencanangan dan komitmen bersama melaksanakan Gerakan Penghematan ini diharapkan seluruh pegawai PLN WP2B dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan penghematan agar target CRMP sebesar Rp349,2 miliar untuk PLN WP2B dapat dicapai di akhir 2014.g

    Tutang Wien

    7Agustus 2014

  • melalui laut dengan memanfaatkan CNG Vessel (Marine CNG Transportation) berdaya angkut 23 juta kaki kubik (mmcsf) CNG. Selanjutnya, proyek ini akan dikembangkan untuk memenuhi energi primer pembangkit listrik ke pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau fasilitas pipa gas. Proyek CNG Gresik ditargetkan akan beroperasi pada April 2015, sedangkan CNG Lombok dan CNG Vessel beroperasi pada Mei 2016.

    "Proyek ini menjadi terobosan. Gas yang dihasilkan berlebih dari suatu daerah dapat dibawa ke tempat lain. Dengan kemampuan pemampatan gas hingga 250 barg, diharapkan mampu melayani beban puncak di Lombok selama 5 jam per hari untuk 4 hari, papar Wiluyo. Bahkan, jika masih bersisa, CNG dimungkinkan akan dibawa ke Sulawesi dan daerah Indonesia Bagian Timur lainnya," tambahnya.

    Dalam pembangunan proyek ini diharapkan tidak terjadi accident apapun, mengingat PJB UP Gresik baru saja mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Untuk itu, perlu koordinasi yang baik antar pihak, termasuk dengan pemerintah dan masyarakat sekitar," harap Ahmad Jati Prasetyo. g

    Hasti Triana Putri

    Nasional

    SOS Listrik Indonesia!

    Apakah benar kondisi listrik Indonesia tengah berada dalam kondisi kritis dan memilukan? Dan

    benarkan Indonesia tak lama lagi akan semakin terancam defisit pasokan listrik.

    Membahas isu tersebut, pada awal Juli lalu, telah diadakan diskusi bertajuk Menyelamatkan Listrik Untuk Masa Depan Indonesia. Diskusi besutan Institut for Essential Service Reform (IESR) di Grand Hotel Sahid ini diikuti oleh berbagai tokoh kredibel di bidang ketenagalistrikan(7/7).

    CNG Gresik Siap DibangunProyek ini akan dikembangkan untuk memenuhi energi primer pembangkit listrik ke pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau fasilitas pipa gas.

    GM Unit Induk Pembangunan (UIP) VIII Wiluyo Koesdwiharto, didampingi Kepala Satuan Pengembangan Sistem Manajemen Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Ahmad Jati Prasetyo, Project Manager Compressed Natural Gas (CNG) Gresik RDW Manurung dan perwakilan konsorsium meresmikan pembangunan proyek Gas Compressing Facility dalam acara bertajuk CNG Transportation and Decompressing Facility to Supply Gas for Power Plant in Lombok. Prosesi peresmian ditandai penekanan tombol sirine dan pemancangan tiang pertama. Rangkaian acara peresmian berlangsung di CNG Plot Plan PJB Unit Pembangkitan Gresik, Jawa Timur (25/6).

    Pembangunan proyek ini merupakan tindak lanjut penandatanganan kontrak pembangunan (Engineering-Procurement-Construction-Instalation/EPCI) dan operasi dan pemeliharaan (O&M) antara PLN dengan 3 (tiga) perusahaan sekaligus, yakni Shijiazhuang Enric Gas Equipment Co Ltd, Ocean Engineering Design & Research Institute of CIMC, dan PT Enviromate Technology International, pada 15 April lalu.Proyek ini memasok CNG dari Gresik, Jawa Timur ke Lombok, Nusa Tenggara Barat

    Suasana Dialog Publik Menyelamatkan Listrik Untuk Masa Depan Indonesia di Grand Hotel Sahid (7/7).

    Peresmian pembangunan Gas Compressing Facility di Gresik, Jawa Timur, Rabu (25/6).

    Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif IESR mengemukakan bahwa ada dua inti penting pada tema diskusi. Pertama Menyelamatkan dan yang kedua Masa Depan. Diskusi ini lahir dari keprihatinan kami (IESR), bahwa listrik Indonesia sedang mengalami kondisi kritis. Ibarat penyakit kanker telah mencapai stadium tiga. Tentunya butuh penanggulangan yang cepat dan efektif supaya masa depannya bisa jelas, ungkap Fabby. Membangun pembangkit listrik merupakan salah satu solusi mencegah terjadinya krisis listrik. Ini merupakan upaya yang harus diwujudkan dari sekarang, tandasnya lebih lanjut.

    Direktur (Perencanaan dan Afiliasi) PLN Murtaqi Syamsuddin pada diskusi ini mengemukakan 10 tahun kedepan, pertumbuhan listrik akan mencapi 59.000 MW. Mampukah PLN membangun itu sendiri dengan neraca keuangan saat ini? ungkap Murtaqi menggambarkan kondisi yang ada.

    Berkaitan dengan kondisi pasokan listrik untuk sistem Jawa-Bali-Sumatera (JBS), Murtaqi menjelaskan bahwa kondisi sudah memenuhi kebutuhan dengan research margin sebesar 20%. Kalau di luar pulau JBS ada yang sudah aman. Namun di luar JBS kondisinya sebagian aman dan sebagian ada yang tidak aman, seperti Sumatera Utara dan Aceh, papar Murtaqi.

    Murtaqi menyampaikan, bahwa selain melakukan optimalisasi kinerja, pembangunan ragam jenis pembangkit yang efisien dan hemat energi maka untuk menanggulangi kekurangan pasokan listrik, PLN juga bekerjasama dengan pihak swasta dalam rangka memenuhi pasokan listrik bagi publik. Jadi PLN dapat membeli daya listrik tersebut, dan menyalurkannya kepada masyarakat, pungkas Murtaqi.

    Selain itu, mendukung tercapainya kondisi ideal ketenagalistrikan di Indonesia, dalam diskusi tersirat bahwa kolaborasi strategis antara pemerintah, swasta dan masyarakat memiliki peranan yang sangat penting. Sinergi ketiganya merupakan pilar penting terwujudnya kemandirian dan ketahanan energi nasional. g

    Integrita Cipta Kreasi

    Foto

    : In

    teg

    ra C

    ipta

    Kre

    asi

    Foto

    : H

    ast

    i Tri

    an

    a P

    utr

    i

    8 Agustus 2014

  • Nasional

    Pasokan Listrik Aman!Jum'at (25/7) Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo beserta rombongan berkunjung ke Kantor PLN P3BJB

    dalam rangka persiapan pasokan listrik jelang Idul Fitri 1435 H.

    Kunjungan tersebut mendapat sambutan hangat dan langsung diterima Direktur Utama PLN Nur Pamudji beserta jajaran pejabat PLN lainnya. Nur Pamudji pada kesempatan tersebut memaparkan, "Kesiapan PLN untuk memasok listrik saat Lebaran hingga seminggu kedepannya dalam kondisi aman."

    Dihadapan Susilo dan juga Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, Nur Pamudji melaporkan bahwa menjelang dan pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, diperkirakan kebutuhan listrik cenderung menurun 10-15 persen dibandingkan normal. Penurunan ini dikarenakan industri dan kantor libur, tegas Nur.

    Nur lebih lanjut mengatakan penurunan konsumsi listrik berdampak pada operasional pembangkit. Di Pulau Jawa ada 16 pembangkit listrik berkapasitas 6.706 megawatt (MW) dinonaktifkan dari 24 Juli hingga 5 Agustus 2014. "Masa istirahat ini mulai dilaksanakan dengan jangka waktu istirahat bergiliran dan berbeda-beda untuk tiap-tiap pembangkit," imbuh Nur. Nur juga mengemukakan bahwa penghentian sementara 16 pembangkit tersebut sebagai upaya pencegahan. Disebutkan bahwa jika pasokan listrik tetap tinggi sementara pemakaian menurun, maka listrik yang masuk ke pelanggan akan tetap mengalir. Hal ini dikhawatirkan akan merusak perangkat kelistrikan. "Karena terjadi kekurangan daya harus mematikan pembangkit terutama yang besar, karena kalau tetap jalan, daya tinggi, akhirnya rusak semua peralatan listirk kita," ungkap Nur.

    Sementara itu Dirjen Ketenagalistrikan KESDM Jarman, menambahkan, penurunan konsumsi listrik tersebut mesti diantisipasi, karena PLN perlu mematikan pembangkit

    skala besar, agar sistem tidak terganggu. "Namun, perlu menghidupkan kembali setelah Lebaran. Ini harus ditangani dengan baik," katanya.

    Saat ini, cadangan operasi di sistem kelistrikan Jawa-Bali sebesar 3.029 MW dengan beban puncak 23.227 MW dan daya mampu 26.256 MW. Perkiraan beban puncak tertinggi Lebaran adalah sebesar 14.524 MW dengan cadangan operasi 9.261 MW dan daya mampu 23.785 MW. "Meski demikian, kami meminta masyarakat tetap berhemat," kata Nur lebih lanjut. Selaras dengan hal ini, Nur menengarai bahwa PLN juga berkomitmen tidak melakukan pemeliharaan selama H-15 hingga H+15 Lebaran.

    PLN mencatat beban puncak (BP) listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali pada Hari H lebaran hanya mencapai 14.227 MW atau turun sekitar 40% dibanding tertinggi yang pernah dicapai yaitu 23.420 MW (9 Juni 2014). Akibat turunnya beban listrik pada saat hari lebaran kali ini, PLN dapat menghemat biaya produksi tenaga listrik sekitar Rp123 miliar rupiah di Jawa Bali. g

    Integra Cipta Kreasi

    Wamen ESDM Susilo Siswoutomo (kanan) sedang berbincang dengan Direjen Ketenagalistrikan Jarman (dua dari kiri) dan Dirut PLN Nur Pamudji (dua dari kanan) saat kunjungan kerja di PLN P3BJB (25/7).

    Foto

    : In

    teg

    ra C

    ipta

    Kre

    asi

    9Agustus 2014

  • Nasional

    Diskusi Sambut Hari Listrik NasionalBersiap memperingati Hari Listrik Nasional, berbagai elemen ketenagalistrikan saling berdiskusi memberikan kontribusi terbaik untuk mempercantik kinerja dan pelayanan listrik nasional.

    Dalam acara bertema, Menyongsong Hari Listrik Nasional ke-69 ini tampak hadir Direktur Utama PLN Nur Pamudji, Ketua Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Moch. Harry Jaya Pahlawan, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan KESDM Jarman, serta para undangan.

    Kesempatan tersebut diisi sosialisasi Pameran Ketenagalistrikan yang akan dihelat dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional pada 1-3 Oktober mendatang. Melengkapinya, digelar pula diskusi terkait tema pameran yaitu, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

    Melalui forum diskusi ini, Nur Pamudji mengatakan berbagai hal yang harus dicapai PLN selama lima tahun ke depan. Hal-hal tersebut antara lain : listrik harus menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi, berupaya melistriki 19% rumah tangga yang belum menerima aliran listrik PLN, berupaya memanfaatkan semaksimal mungkin energi yang ada, serta menggunakan pertumbuhan Indonesia yang relatif tinggi untuk memajukan peralatan industri listrik.

    Pada kesempatan itu, Nur Pamuji memaparkan bahwa ragam rencana yang terkait dengan pemerataan listrik nasional, mesti didukung oleh tiga syarat utama. Syarat utama tersebut yaitu mempercepat perizinan, pendanaan dengan APBN surplus, dan regulasi yang berpihak pada memajukan listrik nasional, tandasnya. Kondisi listrik Indonesia saat ini, khususnya di daerah, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, sedang mengalami defisit. Solusi untuk mengatasinya, yaitu pembangunan PLTU di daerah tersebut dipercepat penyelesaiannya, terang Nur Pamudji lebih lanjut.

    Nur berencana pula untuk memenuhi kebutuhan listrik di kepulauan atau daerah yang

    sulit terjangkau dengan mengembangkan CPO (Crude Palm Oil) Engine. Menurutnya CPO memiliki potensi besar di Indonesia sebagai sumber energi pembangkit listrik. Dan mengingat keterbatasan yang dimiliki PLN, Nur mengajak keterlibatan pihak swasta demi memenuhi kebutuhan CPO Engine.

    Terkait sosialisasi dan peluncuran tema pameran ketenagalistrikan, Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono menyebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan pameran kelistrikan adalah mengajak seluruh komponen masyarakat secara lebih luas untuk terlibat sekaligus berperan serta dalam kelistrikan nasional. Rencananya pameran ini akan dilaksanakan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta.

    Paralel, Hari Jaya Pahlawan selaku ketua MKI mengatakan Tujuannya agar peringatan kelistrikan tidak hanya diperingati oleh pemerintah dan PLN saja, namun harus mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan sektor kelistrikan. MKI bekerjasama dengan Majalah Listrik Indonesia siap mensukseskan pameran tersebut.g

    Integra Cipta Kreasi

    Suasana diskusi yang dihadiri untuk para stakeholder ketenagalistrikan Indonesia

    Foto

    : In

    teg

    ra C

    ipta

    Kre

    asi

    10 Agustus 2014

  • Nasional

    Listrik Aroma Jagung Pertama Di Indonesia

    Kini PLN telah resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) pertama di Indonesia. PLTB Pulubala ini menjadi salah satu upaya PLN untuk menggunakan kearifan lokal berupa pemanfaatan potensi tongkol jagung menjadi salah satu sumber energi listrik.

    Generator yang memanfaatkan Tongkang Jagung ini diresmikan oleh Menteri BUMN Dahkan Iskan (21/7) disaksikan Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN Vickner Sinaga dan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, serta GM (Suluttenggo) Santoso Januwarsono. PLTB yang berkapasitas 500 kilo watt (KW) ini berlokasi di kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

    Ide awal untuk membangun PLTB Gorontalo ini berkat tantangan yang

    yang kapasitasnya bervariasi, mulai dari 500 kW bahkan hingga diatas 1 MW. Tidak itu saja, bahan bakarnya pun bisa dari apa saja, tidak terbatas tongkang jagung, tapi dari cangkang sawit, pelepah kayu dan sebagainya ujar Dahlan Iskan.

    Saat ini sekitar 7,76% tingkat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo diikuti dengan 11,36% pertumbuhan kebutuhan listrik setiap tahunnya. Beban listrik di Gorontalo saat ini mencapai 78 MW untuk melayani 187 ribu pelanggan. 70 ribu pelanggan diantaranya telah menggunakan layanan listrik prabayar. Saat ini listrik di Gorontalo telah terhubung dalam sistem interkoneksi 150 kV Sulutgo (Sulawesi Utara - Gorontalo).

    Sementara itu, Idris Rahim atas nama Pemerintah Propinvi dan Penduduk Gorontalo turut mengapresiasi kehadiran PLTB. Terlebih gagasan PLN ini setali tiga uang dengan pemanfaatan potensi pertanian di daerah Gorontalo. Pemerintah dan masyarakat Gorontalo patut bersyukur atas beroperasinya PLT Biomassa Pulubala ini, karena dengan demikian pasokan listrik di Gorontalo dapat bertambah. Pemerintah mengapresiasi upaya PLN dalam menghadirkan pembangkit listrik baru di Gorontalo yang menggunakan tongkol jagung sebagai bahan utama energinya, pungkas Idris Rahim.g

    Dermawan Uloly

    Menteri BUMN Dahlan Iskan (dua dari kanan) didampingi Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rohim (kanan), Dirop IT Vickner Sinaga (kiri), dan GM PLN Wil Suluttenggo Santoso Januwarsono (ketiga dari kiri) saat menandatangani prasasti tanda dimulainya opersi PLT Biomassa Tongkol Jagung, di Gorontalo (21/7).

    Dengan kehadiran mesin PLTB Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak ragu menyanjung 7 anggota Tim dari PLN Area Gorontalo. Saya bangga, ternyata putra-putra terbaik di PLN sudah mampu membuat mesin pembangkit listrik tenaga biomassa, ungkap Dahlan Iskan.

    Kendati demikian Dahlan Iskan belum berpuas diri. Dahlan menyatakan bahwa PLTB Pulubala merupakan pijakan awal dari munculnya pembangkit-pembangkit biomassa di Indonesia. PLTB Pulubala ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan listrik masyarakat kita. Tapi tidak masalah, karena nantinya akan dibangun lebih banyak lagi pembangkit listrik biomassa

    Foto

    : D

    erm

    awa

    n U

    loly

    diajukan Vickner Sinaga sekitar 2 tahun lalu untuk menyediakan listrik dengan potensi yang tersedia.

    PLTB Pulubala ini menjadi salah satu upaya nyata PLN untuk menggunakan kearifan lokal berupa pemanfaatan potensi tongkol jagung yang banyak tersedia di propinsi Gorontalo menjadi salah satu sumber energi listrik, dimana propinsi Gorontalo selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia. Selain itu, kehadiran PLTB ini tentunya adalah bagian dari upaya PLN untuk memanfaatkan potensi energi alternatif selain Bahan Bakar Minyak (BBM), terang Santoso Januwarsono.

    11Agustus 2014

  • Nasional

    Bertandang Memantau Kinerja

    Mitra Direktur Utama PLN Nur Pamudji memenuhi

    undangan untuk melakukan kunjungan kerja ke PT. Alstom Grid di ke Plaza ALSTOM (16/7).

    Dalam kunjungan ini Nur didampingi oleh KDIV Konstruksi IT Setiyadi Dewantono. Kunjungan berkaitan dengan komponen kelistrikan pesanan PLN, khususnya mengenai peralatan tegangan tinggi dan gardu induk. Apalagi, dewasa ini PLN sedang melaksanakan investasi terencana untuk memperbaiki jaringan listrik di Indonesia dalam menunjang penambahan daya listrik yang dibutuhkan dalam program elektrifikasi nasional.

    Saya ingin mengajak Alstom memikirkan agar pengadaan gardu induk dapat dipercepat. Selain itu gardu induk sebaiknya tidak dilelang satu persatu begitu saja, tetapi harus dilelang secara massal. Jadi kalau kita beli 10 gardu induk maka Alstom harus menyediakan sekaligus dan harganya itu lebih murah, papar Nur Pamudji saat ditemui pada waktu yang lain.

    Tahun ini, Alstom Grid sudah menyelesaikan 95% proyek gardu induk 10 GW tahap 1 dan sedang menyelesaikan proyek gardu induk AIS 150 kV di Sumatra dan Kalimantan, proyek gardu induk GIS di Jawa dan Bali, proyek Bank Dunia paket J dan S yang mencakup gardu induk AIS 275 kV di Sumatra serta AIS 500 kV

    di Jawa. Adapun proyek gardu induk dengan tegangan 150 kV hingga 500 kV dapat dikerjakan dalam waktu 18 hingga 24 bulan sesuai dengan jangka waktu kontrak yang disepakati. Nur Pamudji mengakhiri kunjungannya dengan mengikuti beberapa proses yang berjalan, diantaranya: Engingeering Design menggunakan software tiga dimensi yang memudahkan Engineer melakukan perhitungan mekanikal pada gardu induk; Demo Scada dan Telecom dengan copy model dari proyek yang terpasang dan akan digunakan PLN di Lombok; Demo Design Gardu Induk Digital dan Sistem Monitoring Gangguan Trafo Tegangan Tinggi

    Di Indonesia, Alstom hadir juga dengan kapasitas pabriknya yaitu, PT Unindo yang merupakan joint venture dengan PT PLN sejak 1969 dalam memproduksi transformator dan kini mulai merakit Circuit Breaker (CB) dan Disconnecting Switch (DS). Pabrik besar lainnya memproduksi boiler dan HRSG di Surabaya untuk kebutuhan pembangkit listrik hingga 1 GW. g

    Integra Cipta Kreasi

    Foto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    Listrik Dalam Negeri Produksi Anak BangsaDemi mendongkrak kemampuan manufakturing boiler (tungku masak) dan HRSG dalam negeri, kini tidak perlu lagi menggunakan barang impor. Karena dengan menggunakan pabrikan buatan dalam negeri berarti akan memajukan bangsa dan negara Indonesia.

    Seperti yang dilakukan Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan berkunjung ke pabrik boiler PT Cilegon Fabricators. Pabrik ini memproduksi boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan kapasitas terbesarnya mencapai 1000 Mega Watt. PT. Cilegon Fabricators merupakan anak Perusahaan IHI Corporation Japan. Kunjungan kerja Dirut PLN yang didampingi Direktur (Pengadaan Strategis dan Energi Primer) PLN Bagiyo Riawan, KDIV Ret Prayudianto dan Kepala PLN Pusenlis Yanuar Hakim; diterima langsung oleh Executive Officer (Vice President, Energy & Plant Operations - Division Director of Bussiness Development & Sales) Koji Yahagi dan President Director of PT. Cilegon Fabricators Kajiwara di Cilegon, Serang Banten, Jum'at (4/7).

    Saat ini IHI Corporation memiliki kapabilitas merancang, membuat, dan konstruksi berbagai boiler mulai dari small packaged boilers hingga ultra super-critical boilers yang menghasilkan uap dengan suhu lebih dari 620 derajat celcius, serta kapasitas lebih dari 3.000t / jam untuk 1.050 MW pembangkit listrik thermal.

    Sejauh ini di Indonesia sudah beroperasi tujuh pabrikan pembuat boiler dengan ukuran dan kapasitas kecil. Sedangkan untuk pabrikan yang memproduksi boiler kapasitas besar, yang mencapai 1000 MW hanya ada dua pabrikan yaitu ALSTOM di Surabaya dan PT. Cilegon Fabricators di Serang Banten. Dengan adanya kedua pabrik tersebut, maka dokumen lelang untuk pengadaan pembangunan pembangkit PLN mewajibkan boiler menggunakan produksi dalam negeri. Konsekuensi dari hal tersebut yakni kedua pabrik juga akan bersaing baik dalam hal kualitas ataupun harga.

    "Nanti kita bisa tulis di tender dokumen kita bahwa boiler harus dibuat di dalam negeri sehingga ada pertandingan IHIC melawan APC di Surabaya, mereka bisa beradu harga. Kalau satu saja kan susah, tetapi kalau ada dua paling tidak kan bisa," tegas Nur Pamudji disela-sela kunjungan. g

    Agus TrimuktiFoto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    12 Agustus 2014

  • Kinerja

    Sukseskan CRMP, Bangun Budaya Hemat!Isu hemat bergaung kencang dalam Rapat Koordinasi Operasi Jawa Bali Triwulan III 2014 yang berlangsung di Kantor PLN Distribusi Jateng dan DIY (10-11/7).

    Pada Rakor bertema Sukseskan CRMP, Bangun Budaya Hemat ini, Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana menyampaikan beberapa pandangan untuk menyukseskan CRMP (Cost and Revenue Management Program). Menurut Adnyana, ada beberapa prinsip dasar yang dapat diterapkan yaitu memperbesar cash inflow dengan memperbesar penjualan tenaga listrik pada volume besar dengan tarif tinggi, memperbesar pendapatan lainnya seperti P2TL dan tunggakan, serta mempercepat eksekusi proyek. Sedangkan cash outflow dapat diperkecil dengan memaksimalkan pemakaian BBM menjadi 6,6 KL, menurunkan susut distribusi di bawah 6% untuk wilayah Jawa dan satu digit untuk wilayah Sumatera, SFC tara kalor pembangkit, pengendalian persediaan termasuk pergudangan serta menurunkan pengadaan barang. Dengan membudayakan hemat melalui program-program CRMP, Direktorat Operasi Jawa Bali Sumatera diharap mampu menghemat hingga Rp7,8 triliun, tandasnya mantap.

    KDIV Distribusi Jawa Bali Ahmad Taufik Haji, dalam kesempatan sama memaparkan evaluasi kinerja Semester I dan rencana aksi CRMP yang menargetkan Rp7,8 triliun untuk tahun 2014. Dipaparkan pula bahwa untuk program kerja susut, ada dua subprogram pencatatan meter yang sedang berjalan yakni Aplikasi Cater Online (Billing Management) dan Monitoring dan Analisa Profil Beban Pelanggan AMR.

    Sementara itu KDIV Pembangkitan Jawa Bali, DGN Ambara, memaparkan faktor signifikan yang mempengaruhi pencapaian akhir tahun Pembangkitan Jawa Bali. Dari Bidang Transmisi, KDIV Transmisi Jawa Bali Agus Priambodo, menyampaikan bahwa sistem Jawa Bali periode Pilpres, Lebaran dan HUT RI 2014, telah mempersiapkan daya cadangan hingga 26.000 MW berdasarkan beban puncak tertinggi semester I sistem Jawa Bali yang mencapai 23.420 MW. Sementara itu pemakaian BBM dalam hal kinerja penyaluran pada semester I cenderung menurun.

    Adapun program-program unggulan transmisi Jawa Bali mencapai target 100% di semester I. Program-program tersebut adalah Integrasi SCADA APB-APD Bali, Penerapan Aplikasi SRINTAMI yang terintegrasi CBM, Penerapan Aplikasi Pengendalian Kontrak, Aplikasi Pengendalian Realisasi Program Kerja AO, serta Membangun Safety Mindset Petugas Pemeliharaan Melalui Training dan Pemantauan.g

    Humas PLN DJTY

    Kompetisi GML

    Kompetisi Optimus Upgrade Versi 3.0

    LKAM 2014 Operasional Jawa Bali Keterangan

    PT Indonesia Power (UBPOH)

    P3B JB Pembangkitan Tanjung Jati B (Unit 1-2)Kartika Wardhani

    Juara I

    PLN Disjateng & DIY (APD Semarang)

    PLN Disjatim P3B JB (APP Bali)Eko Purwanto

    Juara 2

    PLN DJBB (Area Sumedang)

    PLN DJBB PJB 1 (UP Muara Karang)Indra Yuliana SantosoDicky Suryaman PutraHendra Fauzan Akbar

    Juara 3

    Pembangkitan Tanjung Jati B (Unit 3-4)

    PT Indonesia Power

    PLN Disjaya 1Taurisa WijayaAndi SetiawanLiga Bona Parta

    Harapan 1

    PJB (UP Cirata) Pembangkitan Tanjung Jati B

    PLN Disbali 2 (Area Bali Selatan)David RamadianMiftakhur Roziq Mahmi DesyWahyu Ramadhan

    Harapan 2

    PT Indonesia Power 2 (UBPOH Bali)Sofwat SanjayaTotok GunawanHasnan Ash Sidqie

    Harapan 3

    Ajang Bergengsi Penuh Tantangan, Kreativitas dan ApresiasiDi sela-sela Rakor Operasi Jawa Bali Triwulan III 2014, para finalis terbaik Lomba Kreativitas Anak Muda (LKMA) DITOPJB berkesempatan mempresentasikan hasil kreativitas mereka di hadapan Direktur Operasi JBS. Mereka dinilai dari presentasi dan makalah yang telah disusun.

    Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada pemenang kompetisi Governance Maturity Level (GML) OPI dan Optimus Upgrade versi 3.0 sebagai media memonitor inisiatif kinerja unit. g

    Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatra) saat penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Kreativitas Anak Muda DITOPJB (11/7).

    Foto

    : H

    um

    as P

    LN D

    JT

    Y

    13Agustus 2014

  • Kinerja

    Terbentur Kendala Tanah

    Jajaran PLN dari seluruh Indonesia di bawah koordinasi

    Direktorat Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan (EBT) menggelar Rapat Koordinasi di Pontianak (16-18/7).

    Direktur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan) Nasri Sebayang saat memberi arahan mengatakan bahwa seluruh Unit Induk Pembangunan (UIP) baik dari sisi jaringan maupun pembangkitan sudah semestinya terus meningkatkan kinerja, mengingat tantangan yang dihadapi terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu ciri perusahaan besar adalah harus agresif, dimana setiap achievement harus dipublikasikan kepada masyarakat, sehingga mereka tahu apa yang telah kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Setiap unit jangan ragu untuk mempublikasikan setiap keberhasilan yang telah dicapai, tegas Nasri.

    Paralel, GM UIP IX Syah Darwin Siregar selaku pelaksana kegiatan di Pontianak, menyebutkan bahwa dalam Rakor ini ada sejumlah isu penting yang dibahas, terutama terkait membahas berbagai proyek pembangunan pusat pembangkit listrik.

    Suasana Rapat Koordinasi Direktorat Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan (EBT), di Pontianak (16-18/7).Foto : Humas PLN Wil Kalbar

    "Salah satunya isu tentang pertanahan," katanya. Ia melanjutkan, sejumlah proyek milik PLN masih terkendala karena permasalahan di bidang pertanahan. Misalnya masalah pembebasan tanah, izin pembangunan yang lama penyelesaiannya, serta permintaan ganti rugi yang tinggi," katanya. Selaras, pada Rakor ini dibahas pula upaya penyelesaian proyek percepatan pembangkit listrik 10 ribu MW tahap pertama. "Karena masih ada yang belum selesai, terutama di luar Jawa termasuk Kalimantan," kata Syah Darwin. Ia menambahkan, bahwa target penyelesaian pembangkit listrik yang tersendat pembangunannya itu adalah tahun ini. Untuk itu, manajer bidang khusus pertanahan dan kepala divisi khusus pertanahan dilibatkan dalam rapat koordinasi karena krusialnya masalah tanah. "Supaya ada kiat-kiat khusus untuk mengatasinya," kata Syah Darwin. g

    Humas PLN Wil Kalbar

    14 Agustus 2014

  • Kinerja

    Mengejar Target KinerjaPada semester II tahun ini PLN harus berupaya keras mengejar target kinerja. Pasalnya, pencapaian kinerja di unit-unit PLN semester I masih banyak yang belum mencapai target.

    Hal itu terungkap pada acara Dialog Kinerja melalui media video teleconference antara jajaran PLN Pusat dengan seluruh unit PLN distribusi/wilayah dan unit PLN konstruksi pada 21-23 Juli lalu.

    Kepala Bidang Kinerja Organisasi - SPKK (Satuan Pengendalian Kinerja Korporat)PLN, Nurjaya Amral mengatakan, berdasarkan pantauannya sampai dengan Juni 2004 (Semester I), realisasi KPI (Key Performance Indicator) di unit-unit PLN Wilayah masih banyak yang dibawah target. Menurutnya, banyak faktor yang menyulitkan pencapaian target-target kinerja di unit PLN distribusi/wilayah maupun unit konstruksi. Terutama, karena hingga bulan Juni masih terkendala oleh keterbatasan anggaran investasi dan operasi, dan tidak terpenuhinya jadwal operasi proyek-proyek pembangkit non-BBM sesuai rencana.

    Masalah keterbatasan anggaran investasi ini memang sudah dikeluhkan unit-unit wilayah sejak awal tahun ini sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pencapaian target-target KPI kinerjanya. Sementara pencapaian target kinerja di unit-unit konstruksi pada umumnya juga belum tercapai, terutama dalam hal pencapaian progres fisik dan realisasi penyelesaian proyek.

    Masalah-masalah yang dihadapi unit-unit wilayah dan konstruksi inilah membuat pencapaian

    Pencapaian kinerja untuk Human Capital Readiness mencapai 100% (realisasinya sesuai target yaitu pada level 2,45).Pencapaian kinerja untuk Organization Capital Readiness juga sudah mencapai 100% (realisasinya sesuai target yaitu pada level 2,18). Begitu pula pencapaian kinerja untuk pelaksanaan Performance Based Remuneration yang mencapai 100%. Pencapaian kinerja lainnya yang sudah tergolong baik adalah untuk pengendalian biaya non bahan bakar yang mencapai 115%, (target Rp209/kWh, realisasi Rp178/kWh), begitu pula pencapaian kinerja untuk EBITDA Margin yang mencapai 137%.

    Sementara itu, pencapaian kinerja yang masih dalam kategori masalah (tidak tercapai) pada semester I ini diantaranya adalah : SAIDI (lamanya padam per pelanggan dalam setahun) yang ditargetkan 132,18 menit/plg, sedangkan

    realisasinya 152,46 menit/plg (angka pencapaian 85 %). SAIFI (frekuensi

    padam per pelanggan dalam setahun) ditargetkan 2,43 kali/plg, sementara realisasinya

    2,90 kali/plg (angka pencapaian 81%).

    Fuel Mix BBM (termasuk IPP) yang

    ditargetkan 10,08%, sementara realisasinya adalah 11,97 (angka pencapaian 81%).Penambahan Kapasitas Pembangkit (COD) ditargetkan sebesar 2,59GW, sementara realisasinya 1,32GW (angka pencapaian 51%). Realisasi program terkontrak UIP juga hanya mencapai 21,47%, padahal ditargetkan sebesar 21,47% (angka pencapaian 36%). KPI untuk fisik (realisasi bayar/pagu disburse) juga hanya 27,05%,

    sementara ditargetkan mencapai 60% (angka pencapaian 45%).

    Sedangkan pencapaian kinerja yang masuk dalam kategori hati-

    hati pada Semester I tahun ini diantaranya adalah susut jaringan yang ditargetkan 9,24%, sementara realisasinya diperkirakan mencapai 9,54% (angka pencapaian 97%).EAF (Equivalent Avalibility Factor) PLTU

    yang ditargetkan sebesar 77,88%, sementara realisasinya 77,41% (angka

    pencapaian 99%).

    Nurjaya optimis kinerja korporat akan jauh lebih baik pada semester kedua seiring dengan tersedianya anggaran investasi dan operasi mulai Juli ini, serta dengan mempercepat penyelesaian proyek-proyek pembangkit non-BBM.g

    Tutang Wien

    KPI secara korporat banyak yang belum tercapai. Bila merujuk hasil pantauan SPKK (Satuan Pengendalian Kinerja Korporat), masih banyak KPI Korporat yang belum tercapai pada triwulan II atau Semester I tahun ini. Menurut Nurjaya, dari hasil pemantauan sementara dapat memberikan gambaran bahwa dari 24 item KPI diperkirakan ada 9 item kinerja yang sudah masuk kategori baik, tetapi masih ada 7 item kinerja yang masuk pada kategori masalah dan 8 item kinerja dalam kategori hati-hati.

    Pencapaian kinerja yang sudah tergolong baik (target tercapai) pada Semester I ini diantaranya adalah penambahan jumlah pelanggan dimana angka pencapaiannya sebesar 105% (target yang ditetapkan sebesar 1,67 juta pelanggan, sementara realisasinya mencapai 1,75 juta pelanggan). Pencapaian kinerja untuk pengendalian kapasitas pembangkit sewa BBM mencapai 126% (target 4,38 GW, realisasi 3.23 GW).

    15Agustus 2014

  • Labora

    Minggu Tanpa Perjalanan DinasSelama semingu dalam setiap bulan, semua pegawai PLN termasuk direksi akan melaksanakan puasa perjalanan dinas. Pada Minggu ke-3 (tujuh hari kalender) pada setiap bulannya, tak ada seorang pegawai pun yang boleh melakukan perjalanan dinas untuk pelaksanaan pekerjaan.

    Biaya perjalanan dinas menjadi salah satu perhatian Direksi PLN tahun ini. Pengeluaran untuk pos tersebut diperkirakan akan membengkak dari yang dianggarkan tahun ini, jika tidak dilakukan pengendalian secara ketat.

    Maka berdasarkan evaluasi dan realisasi biaya perjalanan dinas sampai dengan Semester I/2014, dan dengan memperhatikan aspek kegiatan operasional peusahaan, baik di lingkungan PLN Kantor Pusat, Unit Induk/Pelaksana maupun Sub Unit Pelaksana, Dirut PLN Nur Pamudji melalui suratnya pada Agustus ini menyampaikan pengaturan, bahwa Perjalanan dinas untuk pelaksanaan pekerjaan tidak dilakukan pada Minggu ke-3 (tujuh hari kalender) pada setiap bulannya, dan berlaku mulai September sampai dengan bulan Desember 2014.

    Menurut Dirut, pelaksanaan Minggu tanpa Perjalanan Dinas yang bertujuan untuk mengendalikan biaya administrasi 2014 ini tidak berlaku bagi pegawai yang sakit kritis dan tidak dapat ditangani di Unit setempat, serta bagi pengananan gangguan yang berdampak meluas dan memutuhkan penanganan segera. Bulan tanpa perjalanan dinas ini juga tidak berlaku bagi keperluan adanya kunjungan kerja dari jajaran Pemerintah.

    Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, Dirut meminta agar Unit-Unit membuat rencana kegiatan yang membutuhkan perjalanan dinas pada setiap Semester.

    Dirut juga meminta kepada Unit-Unit untuk membuat Laporan Bulanan atas pelaksanaan Minggu tanpa Perjalanan Dinas ini di lingkungan kerjanya masing-masing, dan laporan tersebut agar dikirim

    ke KDIV Umum paling lambat awal bulan berikutnya.

    Sebelumnya, Dirut PLN telah mengambil langkah pegendalian biaya SPPD ini dengan menetapkan Bulan tanpa Perjalanan Dinas. Melalui suratnya tertanggal 9 Juni 2014, Nur Pamudji memerintahkan kepada seluruh Unit dan Anak Perusahaan agar melaksanakan Bulan tanpa Perjalanan Dinas yang dilaksanakan pada bulan September 2014. Dengan adanya pengaturan baru ini, maka pengaturan tentang Bulan tanpa Perjalanan Dinas tidak berlaku lagi.

    KDIV Umum, Danni Irawan, mengatakan bahwa pagu anggaran perjalanan dinas tahun ini sebenarnya lebih kecil atau sekitar 80-90% dibanding pagu tahun lalu. Berdasarkan RKAP 2014, pagu anggaran biaya perjalanan dinas Non-Diklat adalah Rp428,5 miliar, perjalanan

    dinas Diklat sebesar Rp90,9 miliar, dan perjalanan dinas mutasi jabatan Rp67,9 miliar.

    Meski demikian, imbuh Danni, biaya perjalanan dinas ini perlu dikendalikan mengingat realisasinya sampai Triwulan I tahun ini sudah over. Jika tidak terkendali, maka bukan tidak mungkin realisasnya sepanjang tahun ini akan melebihi pagu yang telah ditetapkan.

    Menurut Danni, pada hakekatnya ada dua tujuan dari langkah pengendalian biaya perjalanan dinas ini. Pertama, sebagai langkah efisiensi sehingga biayanya tidak melampaui anggaran. Kedua, agar Unit-unit dan Anak Perusahaan bisa mengatur mana perjalanan dinas yang perlu dan pantas dilakukan dan mana yang tidak. Jadi, jangan sampai jor-joran,

    tandasnya.

    Danni mengakui, pengeluaran untuk biaya perjalanan dinas

    selama ini cukup besar. Terlalu banyak perjalanan dinas yang tidak terlalu

    penting, begitu banyak pula orang PLN yang

    berdinas untuk sekedar memenuhi undangan rapat-rapat yang tidak

    begitu urgent.

    Maka mulai sekarang diharapkan segala urusan

    yang tidak begitu penting lebih banyak diselesaikan

    melalui penggunaan teknologi informasi. PLN sudah punya

    infrastruktur dan teknologi informasi untuk berkomunikasi.

    Maka, sebenarnya kita bisa merubah cara kerja kita dengan memanfaatkan

    teknologi tersebut secara optimal. Bisa lewat telpon, BBM, e-mail dan sebagainya. Kita bahkan sudah memiliki sarana video teleconference yang cukup canggih, ujarnya.

    Banyak pihak yang merasa khawatir bahwa pelaksanaan minggu tanpa perjalanan dinas itu dapat berpengaruh terhadap kinerja operasional PLN, karena akan banyak urusan pekerjaan yang terbengkalai. Tapi menurut Danni, hal itu tidak akan terjadi jika semuanya sudah diperhitungkan.

    Sepanjang semua urusan masing-masing sudah diperhitungkan sebelumnya, Danni yakin itu tidak akan membuat kinerja operasional PLN menurun. Tapi kalau memang ada pekerjaan yang benar-benar akan sangat berdampak terhadap kinerja operasional, silahkan saja melakukan perjalanan dinas, karena kita juga tak mau mengorbankan kinerja PLN, tandasnya.g

    Tutang Wien

    16 Agustus 2014

  • Labora

    Kartu PLN SehatBerobat Lebih Mudah

    dan PraktisPLN kini telah mengimplementasikan sistem jaminan

    kesehatan berupa Kartu PLN Sehat (KPS) yang diharapkan mampu memberi kemudahan bagi pegawai, keluarga

    maupun pensiunan PLN mengakses dan menikmati ragam fasilitas kesehatan.

    Dengan sistem ini, Manajemen PLN secara real time dapat mengakses data kesehatan keluarga besar PLN setiap saat.KDIV Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PLN Bagus Setiawan mengatakan bahwa KPS sudah direncanakan 3 tahun lalu. Sebagai upaya mewujudkannya, PLN telah melakukan kerjasama dengan TPA (Third Party Administration) untuk melayani jaminan kesehatan pegawai, keluarga dan juga pensiunan PLN. Demikian paparan yang disampaikan Bagus dalam acara Sosialisasi Kartu PLN Sehat di Ruang Auditorium Gedung PLN Kantor Pusat, Jakarta (23/6).

    Namun disisi lain, Bagus menengahkan bahwa ada tantangan yang dihadapi dalam penggunaan KPS. Sebuah contoh, seperti dalam hal penggunaan (resep) obat dan klasifikasi tenaga dokter, terkadang tidak diketahui oleh pihak rumah sakit/provider. Ini yang masih terjadi dan masih mungkin terjadi. Untuk menghindarinya, PLN dan TPA berupaya keras mengatasi hal ini agar tidak ada kerugian yang dialami, jelas Bagus ditengah pemaparannya.

    Implementasi sistem ini, mulai dari hulu ke hilir, PLN akan diperkuat dengan undang-undang asuransi kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang berlaku sejak Januari lalu. Dengan demikian, PLN yang sejak semula telah memiliki aturan kesehatan sendiri, dapat menyinergikannya dengan aturan kesehatan BPJS. Kita ingin tetap complien dengan BPJS, jelas Bagus.Mengakhiri pemaparannya, Bagus mengajak kepada para pegawai agar bersama melakukan perubahan di era baru ini. Karena menurutnya, mengelola SDM tidak mudah, banyak tantangan yang dihadapi. Akan tetapi hal itu, tidaklah menjadi masalah karena Divisi SDM PLN secara signifikan telah berhasil meningkatkan berbagai perbaikan. Mari kita bergerak dari sistem lama kepada sistem yang baru, serunya bersemangat.

    Melengkapi rangkaian informasi yang disampaikan Bagus, Widyastuti Elisabeth dari Divisi SDM PLN menjelaskan mengenai praktik penggunaan KPS. Dahulu pada sistem lama masih mempergunakan surat jaminan tetapi dengan sistem baru, hal itu sudah tidak berlaku. Kini melalui mekanisme baru, pengguna tinggal menggesek kartu usai pengobatan dan mesin gesek akan mengeluarkan struk tagihan. Sangat praktis membantu pegawai mendapatkan kemudahan dalam program kesehatan, kata Widyastuti.

    Terkait dengan aturan main dari sistem baru tersebut, Tutu menekankan kertas struk pembayaran tidak boleh dibuang ataupun hilang. Struk tersebut merupakan bukti untuk tagihan kesehatan. Struk ini nanti, digunakan untuk mengetahui berapa biaya tagihan perobatan rumah sakit, ujarnya. g

    Integra Cipta Kreasi

    Suasana sosialisasi penggunaan Kartu PLN Sehat di Ruang Auditorium Gedung PLN Kantor Pusat, Jakarta (23/6).

    Bagus Setiawan, Kepala Divisi Pengembangan Sistem SDM.

    Foto

    : In

    teg

    ra C

    ipta

    Kre

    asi

    17Agustus 2014

  • PLN Bersih

    Siap Sebar Virus Positif

    147 Pelopor PLN Bersih di PLN Wilayah

    Papua dan Papua Barat (WP2B) berikrar dan berkomitmen mendorong suksesnya

    internalisasi Program PLN Bersih di lingkungan PLN.

    Bertekad Jadi Unit UnggulDalam rangka pemantapan program PLN Bersih, PLN DJBB melaksanakan deklarasi

    bertema Menjadi Unit terunggul dalam penerapan PLN Bersih 2014 dengan: menolak gratifikasi, mengutamakan pengadaan melalui e-Procurement, mempercepat

    penyambungan tanpa tip, dan mempersempit ruang gerak calo.

    Rachmat Hidayat menjelaskan bahwa Peraturan Direksi tentang pelaksanaan PLN Bersih dibuat sebagai pedoman bagi pegawai PLN dalam melaksanakan program PLN Bersih. Rachmat Hidayat berharap agar pegawai PLN jangan hanya membaca Peraturan Direksi tersebut secara tersurat, melainkan lebih memahami yang tersirat di dalamnya. Sehingga tidak menimbulkan salah tafsir atau salah persepsi, tegasnya. Untuk mewujudkan dan mensukseskan penerapan PLN Bersih bukanlah hal yang mudah, pasti banyak hambatan yang akan dihadapi. Butuh dukungan semua pihak, baik internal maupun eksternal PLN, agar cita-cita serta harapan agar PLN Bersih dan Transparan dalam setiap proses bisnis dan pengadaan dapat terwujud. Mari kita bersatu padu mewujudkan PLN Bersih, ajak Hani Yuliatno. g

    Dermawan Uloly

    Prosesi pelantikan yang bertempat di Aula PLN WP2B (10/7) ini dilakukan langsung oleh GM PLN WP2B Robert Sitorus. Kegiatan sosialisasi ini diikuti pegawai Kantor Wilayah dan perwakilan serikat pekerja

    Robert berharap agar insan PLN WP2B yang menjadi Pelopor PLN Bersih benar-benar dapat menularkan virus positif PLN Bersih ke lingkungan kerjanya Robert juga berpesan agar seluruh peserta dapat benar-benar memanfaatkan kesempatan sosialisasi ini untuk lebih meningkatkan pemahaman program PLN Bersih dan mengaplikasikannya di lingkungan PLN WP2B.

    Dalam kegiatan ini, dilaksanakan pula sosialisasi mengenai Peraturan Direksi Nomor 060.K/DIR/2014 tentang PLN Bersih serta materi tentang Wawasan Anti Korupsi. Kedua paparan tersebut disampaikan oleh Manajer Senior Kepatuhan PLN Rachmat Hidayat dan Hani Yuliatno dari Transparency International Indonesia (TII).

    GM PLN DJBB, Bambang Budiarto, saat membuka acara menyampaikan bahwa PLN Bersih seharusnya dimulai dari atas ke bawah. Selain itu, empat poin utama penerapan PLN Bersih juga harus dilaksanakan agar PLN DJBB menjadi unit terunggul dalam penerapan PLN Bersih, tandasnya. Momentum deklarasi ini dihadiri oleh karyawan, perwakilan AKLI, perwakilan KONSUIL, vendor PLN dan stakeholder lainnya

    Deklarasi PLN DJBB diisi pula dengan paparan mengenai Program PLN Bersih yang disampaikan KDIV Manajemen Risiko Krisna Simbaputra. Selain memaparkan Peraturan Direksi tentang Pedoman PLN Bersih, Krisna juga menegaskan bahwa pegawai pada level jabatan tertentu diharuskan membuat Laporan Harta kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) setiap kali mutasi atau setiap dua tahun sekali. Selain itu, dijelaskan pula pasal yang menyatakan

    bahwa Direksi maupun pegawai beserta anggota keluarga intinya dilarang melakukan Perniagaan dengan PLN.

    Krisna menambahkan, bahwa selain untuk mencegah terjadinya praktik KKN serta meningkatkan Budaya Perusahaan. PLN Bersih berperan penting dalam memperbaiki iklim investasi dan kemudahan berbisnis - khususnya sektor energi, meningkatkan daya saing

    perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya, menumbuhkan kepercayaan serta memperbaiki kesejahteraan pegawai.

    Pada kesempatan sama Supriyanto selaku mentor PLN Bersih PLN DJBB turut menyampaikan materi Pedoman Penanganan Gratifikasi. Menyambung paparan tersebut, GM beserta jajaran manajemen PLN DJBB secara simbolis menetapkan buku Pedoman Penanganan Gratifikasi yang ditandai dengan penandatangan buku tersebut. Prosesi dilanjutkan dengan paparan dari Saeful Hikmat selaku perwakilan tim PLN Bersih tentang Pemantapan PLN Bersih Pada PLN DJBB.

    Di akhir acara, manajemen PLN DJBB membacakan deklarasi dan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi yang diikuti seluruh tamu undangan. g

    Humas PLN DJBB

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N W

    il P

    2B

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N D

    JB

    B

    18 Agustus 2014

  • PLN Bersih

    The Next Step Mewujudkan PLN Bersih

    Sejak ditunjuk sebagai Pilot Project PLN Bersih, rangkaian kegiatan PLN Bersih di

    PLN Wilayah Sumatera Utara (WILSU) terus berlanjut.

    Setelah sukses melaksanakan Multi Stakeholder PLN Bersih bersama KPK, PLN WILSU kembali menggelar acara bertemakan Sosialisasi Peraturan Direksi Nomor 060.K/DIR/2014 tentang PLN Bersih, Peraturan Direksi Nomor 054.K/DIR/2014 tentang Pedoman Transaksi Keuangan PLN dengan Mitra Kerja dalam rangka mendukung PLN Bersih dan Wawasan Anti Korupsi (18/6).

    Pada kesempatan ini, PLN WILSU mengundang Manajer Senior Kepatuhan PLN Rachmat Hidayat dan Hani Yuliatno dari Transparency International Indonesia (TII) sebagai narasumber.

    Acara dibuka GM PLN WILSU Dyananto dan dihadiri oleh para Manajer Bidang, Manajer Area, para Deputi Manajer, Tim Pengadaan, Pelopor PLN Bersih, Perwakilan dari Serikat Pekerja (SP) PLN dan pegawai kantor wilayah. Dalam sambutannya, Dyananto menyampaikan materi sosialisasi PLN Bersih di lingkungan PLN WILSU dan menguraikan progress pelaksanaan implementasi PLN Bersih di semua unit PLN WILSU yang dipilih sebagai Pilot Project pada 2013.

    Dalam paparannya, Rachmat Hidayat menjelaskan bahwa peraturan direksi tentang PLN Bersih tersebut dibuat diantaranya untuk mengingatkan pegawai PLN dan sebagai implementasi peraturan dalam UU Republik Indonesia maupun peraturan lain di atasnya. Acara yang dilaksanakan di Balai Astakona ini menegaskan kembali beberapa poin penting melalui pemaparan narasumber terkait implementasi Peraturan Direksi No. 054 & 060. Selain sosialisasi peraturan Direksi tersebut, Rachmat Hidayat dan Hani Yulianto juga menyampaikan Wawasan Anti Korupsi kepada insan PLN yang hadir. g

    Humas PLN Wil Sumut

    Berbagi Tips Bersama Para Sahabat Diskusi dua arah ini membahas upaya-upaya nyata menciptakan budaya integritas dan anti korupsi di kalangan pegawai

    Tim PLN Bersih, yang diwakili Manajer Senior Kepatuhan Rachmat Hidayat, didampingi Hani Yulianto sebagai perwakilan dari Transparency International Indonesia (TII), berkesempatan melakukan diskusi intensif mengenai program anti korupsi dengan Direktur Hukum Korporat PT Unilever Indonesia Yeni Fatmawati dan Kepala Audit Internal PT Unilever Indonesia Akhmad Saeful. Diskusi yang berlangsung komprehensif ini berlangsung di Graha Unilever, Jakarta (25/6).

    Dalam diskusi dua arah ini bahwa upaya menciptakan budaya integritas dan anti korupsi di kalangan pegawai menjadi tantangan bagi setiap perusahaan yang tengah melakukan program anti korupsi, termasuk Unilever Sangat penting bagi kami, bahwa kebijakan perusahaan tentang anti korupsi tersampaikan secara utuh dari level atas hingga level bawah, jelas Yeni. Pada kesempatan tersebut, Yeni mengutarakan bahwa tantangan yang muncul dari kalangan internal, seperti wilayah operasi Unilever yang meliputi hampir seluruh Indonesia, menuntut perusahaan membuat saluran komunikasi yang efektif dan efisien. Terutama dalam menyebarkan kebijakan anti korupsi ke seluruh pegawai, sehingga mendorong pegawai mau melaporkan penyimpangan, papar Yeni menjelaskan. Dalam membangun kesadaran anti korupsi, lanjut Yeni, kebijakan-kebijakan anti korupsi yang terangkum dalam code of conduct sebisa mungkin dikemas dan disajikan secara populer. Menggunakan kata-kata tidak baku, mudah dipahami serta didesain semenarik mungkin, kata Yeni berbagi tips dan triknya. Paralel dengan hal tersebut, Akhmad Saeful menerangkan bahwa dalam tahapan membangun kesadaran anti korupsi harus dimulai dengan pesan-pesan positif. Salah satu contoh yang disampaikan Saeful adalah kalimat Lindungi Anda dengan melaporkan penyimpangan. Disini kita ingin menggugah pegawai bahwa penyimpangan sekecil apapun segera laporkan tanpa harus khawatir bahwa pelapor akan dikenai sanksi, jelas Akhmad memberi pencerahan. g

    Ahmad Hidayat

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N W

    il S

    um

    ut Fo

    to :

    Ah

    ma

    d H

    iday

    at

    19Agustus 2014

  • Nusantara

    SLO Goes OnlineUntuk mempermudah proses pengurusan SLO, saat ini telah diluncurkan layanan SLO Goes Online.

    Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 pasal 44 ayat 4 Tentang Ketenagalistrikan, dijelaskan bahwa setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO). Untuk mempermudah proses, saat ini telah diluncurkan layanan SLO Goes Online. Layanan ini adalah terobosan baru dari KONSUIL (Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik) - salah satu lembaga Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT TR) dalam pengurusan SLO bagi pelanggan listrik.

    Peluncuran SLO Goes Online dilakukan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM Jarman di Hotel Sanur Paradise, Denpasar (5/7). Ini terobosan baru dalam pelayanan pengurusan SLO kepada pelanggan listrik, ungkap Jarman. Dengan SLO Goes Online, pelanggan listrik akan merasa aman sekaligus mudah. Aman karena instalasi listriknya telah tersertifikasi, dan pengurusan SLO lebih mudah, tambahnya.

    Senada dengan Jarman, Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana dalam sambutannya menambahkan sejatinya perubahan menuju perbaikan haruslah terus dilakukan oleh setiap perusahaan dan instansi penyedia layanan publik. Perubahan. Ada tiga hal yang mendasari perubahan itu yakni regulasi, proses bisnis dan aplikasi, ungkapnya.

    Langkah KONSUIL meluncurkan SLO Goes Online tentu memberi ragam kemudahan dalam pengurusan SLO. Pastinya ini merupakan hal positif bagi pelanggan listrik, ungkap GM PLN Distribusi Bali Syamsul Huda. Anggapan bahwa mengurus SLO itu sulit, bisa ditepis dengan aplikasi ini, tambahnya lagi.

    Dalam kesempatan sama, diluncurkan pula GERAI DAYA yang merupakan sinergi pelayanan antara PLN, LIT TR, dan Kontraktor Listrik. Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Distribusi Bali Leo Basuki berkesempatan mendemokan proses bisnis di booth GERAI DAYA yang menampilkan kemudahan pelanggan mengurus listrik dalam satu pintu, dimulai dari pengurusan PLN, instalasi dan juga SLO.

    Dengan GERAI DAYA, pelanggan mendapat kepastian, transparansi harga dan kemudahan pengurusan listrik. Semuanya dilakukan disini. Jadi nggak ada lagi anggapan pelanggan merasa dipersulit, pungkas Leo. g

    Humas PLN Distribusi Bali

    bright PLN Batam Sukseskan MTQ Nasional ke-25Agenda nasional Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional ke-25 2014 di Kota Batam, (5-14/6) berlangsung sukses. Di balik kemeriahan dan kesuksesan gelaran tersebut, bright PLN Batam memiliki andil cukup penting.

    Tak dapat dipungkiri, acara yang dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan ditutup Wakil Presiden RI Boediono ini membutuhkan daya listrik sangat besar. Apalagi, megahnya acara pembukaan dan penutupan tersebut didampingi ragam venue perlombaan MTQ. Bahkan, pada kesempatan sama, berlangsung pula Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI).

    Kesemua perhelatan yang berlangsung bebarengan tersebut tentu membutuhkan pasokan listrik berkualitas yang dapat diandalkan. Terkait dengan hal tersebut, bright PLN Batam turut dalam kepanitiaan MTQ Nasional ke-25. bright PLN Batam memberikan supply daya serta menjaga sistem pengamanan kelistrikan MTQ yang meliputi elemen alokasi daya khusus sebesar 5 MW, layanan genset 2,5 MW, dan alokasi SDM untuk menyelesaikan kemungkinan persoalan di lapangan saat MTQ berlangsung.

    Kami mengupayakan kerja dan koordinasi dengan Panitia MTQ semaksimal mungkin agar acara ini berjalan lancar. Sebagai entitas yang selalu bersama dengan warga Batam, bright PLN Batam menganggap kesuksesan MTQ kali ini merupakan kesuksesan kami juga, jelas Direktur Operasi bright PLN Batam M Tagor Sidjabat.

    Kesuksesan penyelenggaraan MTQ ke-25 diamini pula oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau sekaligus Ketua Panitia MTQ Nasional ke-25 Dr HM Soerya Respationo. Soerya mewakili seluruh panitia MTQ dan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengucapkan terima kasih atas kepedulian PLN Batam membantu menjaga kelistrikan 24 jam demi suksesnya MTQ Nasional ke-25. g

    Humas PLN Batam

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N D

    istr

    ibu

    si B

    ali

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N B

    ata

    m

    20 Agustus 2014

  • Nusantara

    MMU Gelar Kegiatan SosialMengisi bulan suci Ramadhan 1435H, PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (MMU) menggelar sejumlah kegiatan sosial.

    Lebih lanjut, Aam juga menyampaikan secara singkat 3 program utama LAZIS PLN MMU dimasa mendatang, diantaranya pemberdayaan ekonomi, bantuan pendidikan, dan bantuan kesehatan.

    Khitanan MassalMendampingi pemberian beasiswa tersebut, juga dilaksanakan khitanan masal bagi 90 anak fakir miskin serta kaum dhuafa dari lingkungan keluarga pegawai PLN Wilayah MMU. Sebelum

    Peduli Pendidikan Dalam kegiatan CSR bertajuk Pemberian Bantuan Pendidikan, yang berlangsung di Aula lantai 5 Kantor PLN Wilayah MMU, diberikan bantuan kepada sedikitnya 90 siswa sekolah dari keluarga tidak dan kurang mampu di lingkungan PLN Wilayah MMU.

    Kegiatan tersebut dihadiri GM PLN Wilayah MMU M. Ikhsan Asaad serta Manajer LAZIS PLN Wilayah MMU Aam Suchidin. Dalam sambutannya M. Ikhsan menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan agar tidak dilihat dari nilainya, tetapi merupakan bagian dari kepedulian pegawai. Diharapkan LAZIS dapat memberikan beasiswa bagi keluarga kurang dan tidak mampu hingga jenjang S1.

    Aam Suchidin pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa saat ini

    LAZIS PLN MMU telah memberikan beasiswa untuk 2 siswa dari keluarga PLN Wilayah MMU yang kurang mampu. Kedua siswa tersebut kini telah menyelesaikan menyelesaikan studi di Mahad Aly Annuaamy di Jakarta (kerja sama Pemerintah Turki) dan sedang mengabdikan ilmunya di tengah masyarakat.

    dilakukan khitanan, para peserta mendapatkan bingkisan perlengkapan sholat berupa baju koko, kopiah serta kain sarung.

    Pada kesempatan tersebut Manajer Bidang Teknik selaku PH GM PLN MMU Sahrijal Purba dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara khitanan ini bisa terlaksana karena kepedulian dari masyarakat dalam membayar rekening listrik.

    Sahrijal Purba pada kesempatan tersebut meminta

    partisipasi serta peran masyarakat terutama pengguna listrik PLN untuk dapat melakukan penghematan dalam penggunaan energi listrik, dikarenakan saat ini PLN MMU sedang mengalami defisit daya listrik.g

    Humas PLN MMU

    Foto : Humas PLN MMUPeserta khitanan massal berfoto bersama Pemberian bantuan pendidikan kepada 90 siswa yang kurang mampu

    21Agustus 2014

  • Dalam acara Sosialisasi Pedoman Umum Pengadaan Barang dan Jasa PLN, di PLN Kantor Pusat, (21/7) Direktur (Pengadaan Barang dan Jasa PLN) Bagiyo Riawan memaparkan pedoman pengadaan barang dan atau jasa sesuai pedoman SK 620.

    Semua barang kebutuhan PLN harus diketahui keluar masuknya pengirimannya, jelas Bagiyo. Semua barang kebutuhan PLN harus diketahui delivery-nya (pengirimannya), tambahnya.

    PLT KDIVDAS PLN Iwan Purnama menggaris bawahi bahwa, Acara ini diadakan untuk memberikan pemahaman yang sama terhadap pedoman pengadaan barang/jasa PLN yang baru.

    Iwan menambahkan para pengguna pedoman barang/jasa baru ini harus mampu menjelaskan barang dan jasa sehingga dapat diketahui dengan jelas.

    Hal ini harus dilaksanakan agar dapat lebih menjamin bahwa barang dan jasa sesuai keinginan serta tepat waktu. Disamping itu ia kembali mengingatkan pentingnya divisi/

    Nusantara

    Pupuk Indonesia Lirik Sistem & Teknologi Informasi PLN

    Pada pertengahan Juli 2014 PT Pupuk Indonesia (Persero)

    melakukan kunjungan ke PLN untuk berdiskusi dan benchmarking mengenai pengelolaan sistem dan teknologi

    informasi.

    Transparansi Pengadaan Barang/Jasa Demi Masa

    Depan CerahPedoman baru ini sangatlah penting untuk dipahami.

    Apalagi menyangkut kebutuhan barang/jasa bagi PLN.

    Kunjungan ini merupakan wujud dari semangat sinergi antar perusahaan BUMN. Dalam hal ini Pupuk Indonesia melihat bahwa dalam isu pengelolaan sistem dan teknologi informasi, PLN berada beberapa langkah di depan, terutama dalam mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP). Pada kesempatan tersebut, Kepala Divisi Sistem Informasi PLN Rully Fasri memaparkan Road Map pengembangan

    Sistem Informasi di PLN. Disebutkan oleh Rully bahwa implementasi Road Map ini bertujuan untuk membantu perbaikan bisnis proses di PLN dan peningkatan pelayanan, baik untuk kebutuhan internal dan maupun meningkatkan layanan kepada pelanggan PLN. Paralel, Tim Divisi Sistem Informasi PLN pun melakukan share pengalaman mengenai proses implementasi ERP. Paparan ini dirasakan cukup relevan dengan kondisi Pupuk Indonesia

    yang tengah membangun dan mengimplementasikan sistem ERP. Saat ini proses penerapan ERP PLN telah berada di Phase Vb. Ditargetkan sebelum akhir 2014 ERP telah dapat Go Live secara menyeluruh, dimana hal ini menandakan bahwa seluruh unit PLN yang total berjumlah 48 sudah mengimplementasikan ERP. g

    Dermawan Uloly

    jasa, sehingga mendorong bagian yang terkait untuk semaksimal mungkin demi kinerja perusahaan.

    Ia juga menyebutkan bahwa dengan adanya pedoman baru yang diikuti dari tingkat divisi dan manajer se-Indonesia ini mampu meningkatkan profesionalitas. Jadi dengan pedoman baru ini, kepala divisi dapat langsung membuat proposal untuk sebuah proyek dengan mudah. Proyek tersebut yang memiliki nilai anggaran diatas Rp100 miliar. Sehingga pembangunan izin proyek proposal pembangunan akan dipermudah tidak seperti dahulu, Jelas Iwan.

    Panitia Pelaksana Acara Pedoman Barang/Jasa Nineung mengingatkan kepada pihak yang terkait pentingnya pedoman baru ini. Pedoman baru ini sangatlah penting untuk dipahami. Apalagi menyangkut kebutuhan barang/jasa bagi PLN. Mekanisme dan Teknis Pedoman SK 620 yang dipaparkan Bagiyo secara ringkas dan tepat, sebenarnya bertujuan untuk memberikan informasi agar para peserta tersebut dapat mengetahui. Dengan demikian para pegawai dapat melaksanakan pedoman tersebut dalam tugas sehari-hari kedepannya, terang Nineung.

    Acara ini dihadiri oleh pengguna yang ikut bertanggungjawab dan terlibat dalam pelaksanaan aturan tersebut. Pedoman ini akan berlaku pada tanggal 1 Oktober 2014 mendatang.g

    Integra Cipta Kreasi

    Foto

    : D

    erm

    awa

    n U

    loly

    Foto

    : A

    hm

    ad

    Hid

    aya

    t

    22 Agustus 2014

  • Nusantara

    PJB UP Gresik Operasikan Mobil Listrik

    Pemanfaatan Mobil Listrik ini ditengarai berpotensi terhadap upaya penghematan energi sekaligus

    pengeluaran. Untuk setiap 100 km, mobil PJB ini hanya merogok kocek sebesar Rp20.570

    Selama ini, mobil-mobil listrik yang ada di Indonesia, belum dilengkapi pelat nomor, STNK maupun BPKB. Mobil listrik PJB UP Gresik disebut-sebut sebagai mobil listrik pertama di Indoesia yang memiliki pelat nomor, STNK dan BPKB.

    Dengan adanya pelat nomor dan STNK, maka mobil listrik PJB UP Gresik ini sudah bisa beroperasi di jalan raya sebagaimana

    Spesifikasi Mobil Listrik jenis MPV yang dipoperasikan PJB UP Gresik

    Daya untuk charging : 2.860 Watt (13 A, 220 Volt)

    Passengger : 7

    Doors : 5

    Body : Uniforme. metal

    L x W x H : 3.785 x 1.565 x 1.920 mm

    Wheelbase : 2.510 mm

    Ground Clearance : 150 mm

    Electric motor : 10 kW AC motor

    Transmission : Automatic

    Charging time : 6-8 hours

    Range : 80 - 100 km

    Top speed : 80 km/hour

    Battery : lead acid battery

    Battery life time : 500 cycles

    bakar minyak (solar, premium maupun pertamax). Selain lebih hemat, banyak keunggulan yang dimiliki mobil listrik dibandingkan mobil berbahan bakar minyak ataupun gas. Keunggulan paling nyata adalah bebas emisi. Mobil listrik tidak memberikan kontribusi terhadap dampak perubahan iklim.

    Mesin mobil listrik juga sangat halus sehingga mereka tidak menyebabkan masalah polusi suara. Mobil ini juga menjamin keamanan maksimum karena tidak melibatkan bahan bakar minyak sehingga mereka tidak akan terbakar atau meledak. Selain itu, biaya pemeliharaan mobil listrik lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak ataupun mobil berbahan bakar gas.

    Keberadaan mobil listrik di UP Gresik ini sempat menarik perhatian Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) I Ngurah Adnyana. Saat melakukan kunjungan kerja ke PJB UP Gresik dalam rangka

    PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Gresik (PJB UP Gresik) mengoperasikan mobil listrik sebagai kendaraan operasional. Kendaraan ini jauh lebih hemat dibandingkan mobil berbahan minyak (solar/ premium), maupun mobil berbahan bakar gas.

    Untuk mobil listrik jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan kapasitas 7

    penumpang, pengisian batere hingga penuh membutuhkan listrik sekitar 17 kW atau Rp 20.570 (untuk golongan tarif R-2/TR). Dengan biaya sebesar itu mobil dapat melaju sejauh 80-100 km, berkecepatan maksimal 80 km/jam. Sementara mobil berbahan bakar premium dengan kelas yang sama, untuk jarak tempuh 80-100 km dibutuhkan biaya bahan bakar minimal Rp50.000.

    PJB UP Gresik mengoperasikan tiga unit mobil listrik. Satu mobil berjenis MPV, sedangkan dua lainnya berjenis pick up. Mobil-mobil listrik tersebut merupakan karya bangsa Indonesia, yang diproduksi di Desa Sumberwaru, Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Pengoperasian mobil listrik tersebut bukan sekadar uji coba, karena sudah dilengkapi pelat nomor, Surat Tanda Nomor Kendraan (STNK) dan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

    mobil pada umumnya, tutur General Manager UP Gresik, Sugiyanto CMRP.

    Sebelumnya, UP Gresik telah mengoperasikan sejumlah mobil berbahan bakar gas. Sekalipun terbukti lebih hemat dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil berbahan

    kesiapan PLN menghadapi lebaran 2014 baru-baru ini, I Ngurah Adnyana menyempatkan diri mencoba mengendari mobil listrik tersebut. Ia berharap unit PLN lainnya juga mengoperasikan mobil yang sama, mobil listrik.g

    Humas PJB

    23Agustus 2014

  • Nusantara

    Experience Sharing Para Ahli SeniorDalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaksana konstruksi, Direktorat Konstruksi & EBT menyelenggarakan workshop bertema Work Breakdown Structure (WBS) dan Cost Breakdown Structure (CBS).

    Prakoso dan Yusuf Suntoro berbagai ilmu dan pengalamannya.

    Aman Subagyo menekankan pentingnya SDM dan keahlian komunikasi para personil. Pada sesi berikutnya, Bambang Hermianto menjelaskan pentingnya pemahaman peraturan hukum seperti perundangan hingga peraturan pemerintah, sementara Sigit Prakoso memberikan masukan mengenai surat edaran yang menurutnya sering kali tidak up to date. Paralel Yusuf Suntoro

    Untuk mencapai Ratio Elektrifikasi 100%, PLN terus membangun Sistem Ketenagalistrikan. Pelaksanaan Pembangunan Sistem Ketenagalistrikan ini meliputi pembangunan Pembangkit sebesar 5.000 MW setiap tahunnya dan membangun Jaringan Transmisi sepanjang 9.000 km. Total investasi yang dibutuhkan mencapai 60 triliun per tahun. Pelaksanaannya meliputi tahapan inisiasi, pelaksanaan sampai tahapan penyelesaian (closing). Seluruh tahapan tersebut memerlukan pengelolaan yang baik agar pembangunan dapat terlaksana sesuai target.

    Workshop Work Breakdown Structure (WBS) dan Cost Breakdown Structure (CBS) yang berlangsung di PLN Pusdiklat Ragunan pada pertengahan tahun ini, menghadirkan para senior ahli konstruksi PLN. Meski sudah memasuki purnakarya, pengetahuan dan pengalaman mereka, terutama mengenai pembangunan Pembangkit, Transmisi dan Gardu Induk, tentu sangat bermanfaat. Workshop ini dibuka oleh Direktur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan) PLN Nasri Sebayang.

    Experience sharing dari para senior ahli konstruksi PLN, khususnya mengenai pembangunan pembangkit, antara lain disampaikan oleh Poerwanto yang membahas mengenai tahapan pembangunan Coal Fired Power Plant. Paralel, disampaikan ragam jurus penting oleh beberapa senior, seperti GM Tarigan, Heri Yuwondono, Soetomo, Bambang Sudiono, Masud Usman dan Roeswito.

    GM Tarigan menjabarkan kontrak yang terkait dengan prosedur dan hukum, sementara Soetomo membahas mengenai arti penting SDM. Menurutnya aspek SDM menentukan terelesaikannya proyek tepat waktu, biaya, dan mutu. Disisi lain Bambang Sudiono menekankan penguasaan isi kontrak baik secara teknis maupun komersil. Pada kesempatan yang sama, Masud Usman membahas hal yang sangat spesifik, yaitu seputar material pembangunan pembangkit.

    Sementara itu, terkait dengan pembangunan transmisi dan gardu induk, beberapa ahli senior PLN seperti Aman Subagyo, Bambang Hermianto, Sigit

    mengingatkan untuk tidak sungkan mengusulkan pada tim enjinering untuk mengubah spesifikasi teknis. Hal ini ditenggarai oleh potensi negatif yang terjadi apabila memaksakan pembangunan.

    Dalam kesempatan diskusi mengenai Proyek Investasi Ketenagalistrikan disarankan pembuatan laporan proyek yang terstandarisasi. Ditengarai bahwa proyek monitoring di Program Management Office (PMO) sudah terstandarisasi namun belum secara detil. Pengembangan PMO dapat berfungsi sebagai bank data untuk keperluan benchmarking serta sebagai sumber data proyek yang dapat dilihat kembali di masa depan. Pengembangan pemantauan proyek hingga level terperinci sudah pernah diimplementasikan di berbagai perusahaan multinasional di berbagai negara dan bermanfaat dalam melakukan perencanaan proyek investasi perusahaan. Paralel, dilakukan pula diskusi mengenai aspek kedalaman pengawasan proyek, maupun diskusi Milestone dan Struktur Proyek. g

    Tim PMD

    Para senior ahli konstruksi PLN yang sudah memasuki purnakarya, para Kepala Divisi, para General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP), General Manager PLN Jasa Manajemen Konstruksi (JMK),