fokus edisi ii tahun ke vii 2012

11
1 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012 1 Edisi II Tahun Ke VII 2012 FOKUS

Upload: badrut-tamam-khafi

Post on 10-Mar-2016

256 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Majalah Pemerintah Kabupaten Pamekasan Madura

TRANSCRIPT

Page 1: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

1FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012 1Edisi II Tahun Ke VII 2012

FOKUS

Page 2: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

32 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

Penerbit :Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Pame-kasan. Pelindung : Drs. KH. Kholilurrahman, SH. (Bupati Pamekasan). Penasehat : Drs. Kadaris-man Sastrodiwirjo, (Wakil Bupati Kabupaten Pamekasan). Penanggung jawab : Ir. H. Bahrun MM, (Kepala Dishubkominfo). Pengarah: Drs. Ec. Arrahman Suindranata (Kabid. Komunikasi).

Pemimpin Redaksi: Edy Firmansyah, Wakil Pimpinan Redaksi: Taufiqurrahman, Sekretaris Redaksi : Dra. Herlina (Kasi Pembinaan Media Komunikasi ), Editor : Edy Firmansyah, Reporter : Achmad Fawaid, Ahmad Wiyono. Koresponden: Petugas fungsional Dishubkominfo di Kecamatan. Layout: Taufiqurrahman. Fotografer: Taufiqurrahman. Alamat Redaksi: Jl. Bonorogo No. 88. Telp. (0324) 322440/330925. E-mail: [email protected]. Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa artikel, cerpen, puisi, resensi, yang sesuai dengan visi dan misi majalah FOKUS. Sertakan foto dan identitas anda. Redaksi berhak mengedit semua tulisan selama tidak merubah substansi isi.

Pemkab Tekan Perusahaan Beli Tembakau di Atas BEPBupati Pamekasan secara tegas akan menutup gudang yang membeli di bawah BEP karena dianggap melece-hkan petani tembakau Madura . . . 06Empat Siswa Pameksan Wakili Jatim di OSNEmpat orang siswa mewakili Jawa Timur dalam Olimpiade Sains Nasi-onal (OSN) 2-7 September di Jakarta. . . . 14Gerbong Mutasi Terakhir 129 Peja-bat DigelarSebanyak 129 Pejabat eselon II dan III akan dimutasi. . . . 4

Media Informasi Pemerintah Kabupaten PamekasanFOKUS

Padelegan Jadi Lokasi Pendirian UPT Peramal Minopolitan Garam NasionalDesa Padelegan kecamatan Pade-mawu Pamekasan, terpilih Menjadi lokasi pendirian Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Sumber Daya Garam Mineral dan Air Laut atau UPT Peramal oleh Kementerian Kelautan dan Perika-nan Republik Indonesia. . . . . 13Jelang Lebaran Bupati Pantau Harga Sembako dan Pelayanan UmumBupati sidak untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako. . . 8Indeks Kesejahteraan Pamekasan Meningkat . . . . . . . . . . . . . 12

Bupati Ajak Rasionalitas dalam Berpolitik

Meski Pilbup masih lama, Bupati Kho-lilurahman mengimbau masyarakat

agar adanya perbedaan pilihan politik, dilatarbelakangi oleh prinsip-prinsip rasionalitas, bukan karena mengikuti

orang lain dan tahu sepak terjang dari pilihannya. hal...........5

Distribusi e-KTP Belum JelasMeski sudah rampung pembuatan e-KTP sejak dimulai 30 April lalu nyatanya hingga kini distribusinya masih belum jelas juntrungnya. . 9Dishubkominfo Lakukan Survei Pengguna Lalin . . . 7

Pamekasan Raih Piala Adipura 2012

Salam FokusSuara Pembaca

P-MU Wajib Bersaing di Indonesia Super League

Saya sangat bersyukur atas lolosnya Persepam-MU ke kom-petisi sepak bola tertinggi, In-donesia Super League (ISL) musim depan. Tentu ini menjadi tonggak sejarah baru persepak-bolaan di Madura khususnya Pamekasan sendiri.

Setelah lolos tentu sangat diharapkan P-MU tidak hanya numpang lewat saja sebagai tim medioker yang hanya menjadi pelengkap berlangsungnya kom-petisi tapi tidak bisa melanjutkan prestasinya selayaknya saat di Divisi Utama. Atau nantinya malah menjadi juru kunci klase-men dan akhirnya terdegradasi.

Hal yang sangat penting adalah skala prioritas akan pent-ingnya komposisi pemain dan pelatih. Jika dibutuhkan untuk mendatangkan pemain atau pelatih baru, maka bisa dilaku-kan asal tidak berujung kerugian pada klub.

Muhammad Subaidi, Mahasiswa UIM Pamekasan.

Buruknya Jalan Raya Pamekasan-Sumenep

Tambal sulam di sepanjang jalan raya Pamekasan-Sumenep kualitasnya masih terlalu buruk. Lapisan aspalnya yang terlalu kasar membuat perjala-nan dengan kendaraan ber-motor menjadi tidak nyaman. Ketika melintas serasa jalan bergelombang layaknya polisi tidur raksasa. Jika dibiarkan maka akan membahayakan pengendara, karena kendaraan menjadi tidak stabil. Sangat diharapkan nantinya pemerintah akan memperbai-kinya demi kenyamanan dan keamanan pengendara.

Luluk, Kaduara Barat, Larangan

DAFTAR ISI

PELAKSANAAN uji kompe-tensi guru di sejumlah daerah sungguh semrawut. Program

yang berguna untuk memetakan mutu para guru ini justru dijalankan asal-asalan, jauh dari profesional. Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan seharusnya memperhitungkan persoalan teknis, hal yang membuat uji kompetensi berantakan.

Urusan sepele seperti koneksi In-ternet semestinya diperhatikan sebe-lum uji kompetensi itu dilaksanakan. Apalagi ujian kali ini pertama kalinya dilaksanakan melalui sistem online. Gagalnya koneksi Internet di tengah ujian mungkin karena panitia alpa mengukur beban jaringan saat lembar soal diakses bersamaan—persoalan yang semestinya bisa diantisipasi.

Kesemrawutan uji kompetensi itu diperparah dengan adanya per-bedaan data peserta ujian. Sejumlah soal yang diujikan juga seperti tidak dipersiapkan matang. Misalnya, ada soal bergambar yang disajikan dengan kualitas buruk, serta banyak soal yang tidak dilengkapi dengan pilihan jawa-ban yang benar. Beberapa soal bahkan melenceng dari substansi kompetensi yang diuji.

Pemerintah terkesan kurang siap. Ini sudah terlihat dari telatnya Pera-turan Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan Nomor 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru dikeluarkan. Regulasi ini justru terbit belakangan setelah buku pedoman tentang pelak-sanaan uji kompetensi disebar ke ber-bagai daerah. Peraturan yang menjadi dasar hukum bagi uji kompetensi ini baru terbit pada 26 Juli lalu, empat hari sebelum ujian dilaksanakan.

Jangan heran jika Kementerian Pendidikan juga kurang maksimal

melakukan sosialisasi program ini. Penolakan terhadap uji kompetensi yang marak diusung organisasi guru sejak bulan lalu lebih disebabkan oleh faktor ini. Para pendidik yang menen-tang program ini khawatir uji kompe-tensi bisa mempengaruhi tunjangan profesi yang selama ini diterima. Reaksi negatif ini bisa dihindari bila sebelumnya ada dialog antara pejabat kementerian dan para guru.

Petinggi Kementerian Pendidikan semestinya berintrospeksi. Tidak ada gunanya menyalahkan pihak lain, seperti operator di lapangan yang dianggap teledor melaksanakan insta-lasi program uji kompetensi. Apalagi masih ada waktu bagi Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh beserta stafnya mematangkan persiapan hingga uji kompetensi gelombang kedua dilaksanakan awal Oktober mendatang. Jangan sampai program yang menelan bujet negara ini berantakan di tengah jalan.

Bila proses sosialisasi dan penye-lenggaraan uji kompetensi berjalan lebih baik, niscaya penolakan dari para guru akan berkurang. Apalagi program ini merupakan amanat Undang-Un-dang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Ditegaskan pula dalam undang-undang ini bahwa uji kompetensi, sertifikasi, dan kualifikasi tenaga pendidik profesional harus kelar pada 2015.

Uji kompetensi guru jelas penting karena hasilnya kelak dijadikan tolok ukur buat menentukan titik awal memperbaiki kinerja guru. Hanya, tujuan mulia ini akan sulit tercapai jika Kementerian Pendidikan tidak segera membenahi pelaksanaannya.

(Redaksi)

Semrawutnya Uji Kompetensi GuruKOLEKSI penghargaan Adipura

untuk Kabupaten Pamekasan kini bertambah satu lagi. Piala Adipura untuk kategori Kota Madya Kecil, diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, kepada Bu-pati Pamekasan Kholilurrahman, di Istana Negara, 5 Juni kemarin . . . . 10

Page 3: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

54 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

SEBANYAK 129 pejabat eselon II, III dan eselon IV di lingkungan Pemerin-tah Kabupaten Pamekasan,

Rabu (1/8/2012) mengikuti mutasi dan rotasi jabatan di Pendopo Rong-gosokowati Pamekasan. Masing- mas-ing eselon II sebanyak 7 orang, eselon III sebanyak 30 orang dan eselon IV sebanyak 85 orang.

Bupati Pamekasan Drs. KH. Kholi-lurahman, SH. M.Si, dalam sambutan-ya menyampaikan, mutasi dan rotasi pejabat kali ini merupakan gerbong mutasi yang terakhir, mejelang masa akhir pengabdianya sebagai pimpinan daerah di Kabupaten Pamekasan. Dengan harapan, semua pejabat yang dimutasi dan dirotasi tersebut, dapat memperkuat organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Pame-kasan, serta dapat menjalankan tugas pemerintahan dengan baik.

“Mereka kita harapakan bisa memenuhi segala tanggungjawab serta memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat pamekasan,” terangnya.

Namun demikian, jika para pejabat tersebut belum mampu menunjukkan kreatifitas kenerja yang baik, sangat dimungkinkan akan dilakukan mutasi dan rotasi kembali. “mutasi ini bisa saja yang terakhir. Namun jika ada situasi yang betul-betul urgen, mutasi bisa saja terjadi,” imbuhnya.

Dari sekian pejabat yang dimutasi dan dirotasi, untuk eselon II seperti Yudistina yang awalnya menjadi seb-agai Kabag Perekonomian, dimutasi

menjadi asisten administrasi umum, dan jabatannya diisi Hairul Hidayat yang sebelumnya menjabat Kabid Kepangkatan dan Mutasi Badan Kepegawaian Daerah.

Untuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang sebelumnya diisi Budi Ashari, kini diganti oleh Muhammad Zakir, pejabat Kepala Diskoperasi dan UKM. Budi Ashari sendiri ditempatkan sebagai staf ahli.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diisi oleh Herman Priyanto, mantan Staf ahli bagian ekonomi dan keuangan.

Satu struktur organisasi baru yakni Badan Pencegahan dan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPPBD), diisi

Gerbong Mutasi Terakhir 129 Pejabat Digelar

oleh Iskandar Syah yang sebelum-nya menjabat Asisten Administrasi Umum. Jabatan BPPBD sebelumnya diisi, Basri Yulianto, Kepala Bagian Pembangunan kini sudah lepas ja-batan.

Selain itu perubahan struktur or-ganisasi lainnya yakni Linmas pada Bakesbangpol disatukan ke Satuan Polisi Pamong praja, yang kepalanya dijabat Masrukin. Sementara Willy Agusta Abdi Saputra, dirotasi menjadi Kabag Administrasi Pemerintahan Umum. Sedangkan Zainal Abidin sendiri, masih tetap menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.*

Taufiqurrahman

Bupati Pamekasan saat mengambil sumpah jabatan pejabat eselon II, III, dan IV di Pendopo Ronggosukowati.

PEMERINTAHAN SEPUTARDAERAH

LIMA bulan menjelang pelak-sanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Pamekasan, sudah muncul

kandidat yang akan bersaing memper-ebutkan kursi Pamekasan 1. Namun meskipun jarak waktu masih relatif lama, suasana kondusif di Pamekasan masih cukup terasa.

Keadaan semacam ini menurut Bupati Pamekasan Drs. KH. Kho-lilurrahman, harus dipertahankan. Sebab hal itu menunjukkan kede-wasaan berdemokrasi dan berpolitik. Adanya perbedaan dalam pilihan, diharapankan tidak menyebabkan ketegangan, persetruan dan benturan antar masyarakat.

Pria yang juga akan maju kembali pada Pemilukada 9 Januari nanti ini,

menghimbau kepada masyarakat agar adanya perbedaan pilihan politik, dilatarbelakangi oleh prinsip-prinsip rasionalitas, bukan karena mengikuti orang lain dan tahu sepak terjang dari pilihannya.

“Masyarakat jangan terpengaruh dengan hal-hal yang tidak rasional dalam berpolitik, tetapi masyarakat hendaknya bisa membedakan yang memiliki visi dan pembangunan yang baik,” terangnya saat melakukan keg-iatan Safari Ramadan di Kecamatan Kadur, beberapa waktu lalu.

Ditambahkan mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini, dirin-ya berkeyakinan jika situasi masyarakat yang tetap tenang , maka pelaksanaan Pemulikada nanti akan berjalan baik, tanpa adanya ketegangan.

“Saya perhatikan tidak banyak masyarakat yang menyita perhatian besar untuk membicarakan politik di tempat umum seperti warung, restoran, rumah makan dan sebagain-ya,” imbuhnya. Hal Itu menunjukkan bahwa rasionalisme politik masyarakat semakin baik.

Seperti biasa, kegiatan Safari Ramadhan tahun ini dilakukan di 13 Kecamatan. Kegiatan ini diikuti pula oleh jajaran forum pimpinan daerah (Forpimda), seperti Kapol-res Pamekasan, Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Kepala Pengadilan Negeri Pamekasan, Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan dan Ketua DPRD Pamekasan.

Selain itu, Bupati juga memberi-kan santunan kepada ribuan fakir miskin dan anak yatim yang tersebar di 13 Kecamatan. Bantuan itu meli-puti sembako hasil pengumpulan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Pamekasan.

Taufiqurrahman

● Safari Ramadhan 1433 H

Bupati Ajak Rasionalitas Dalam Berpolitik

Bupati bersama Forum Pimpinan Dae-rah rutin melaksanakan Safari Ramad-han di 13 Kecamatan.

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

Page 4: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

76 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

PERHUBUNGANEKONOMI

KEPADATAN arus lalu lintas di sepanjang Jalan Kabupat-en, pada hari dan jam-jam tertentu kerap kali terjadi.

Seperti pada hari jum’at atau sore hari pada bulan ramadhan. Pemandangan ini membuat Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informatika Kabupaten Pamekasan, harus memeras otak un-tuk mencarikan solosinya.

Setidaknya ada beberapa penyebab terjadinya kepadatan arus lalu lintas yang menyebabkan terjadinya kema-cetan. Di antaranya, adanya pasar tumpah yang tetap mokong berjua-lan di lokasi pertokoan Citra Logam Mulya (CLM), kurangnya kesadaran warga masyarakat yang memarkir kendaraan sembarangan, dan adanya Mobil Pengangkut Uumum (MPU) liar yang kerap kali nongkrong di sepanjang Jalan Kabupaten.

Cara lain yang digunakan Dishub-kominfo yakni, melakukan survei atau penghitungan kepadatan peng-guna jalan tersebut, ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pengguna jalan simpang empat Jl Kabupaten Pamekasan.

Kepala Dishubkominfo Pemkab Pamekasan Ir. H. Bahrun MM menga-takan, Survey Pencacahan Lalu-Lintas adalah Survey yg dilakukan dgn cara menghitung atau mencacah Lalu Lin-tas (kendaraan) yang lewat pada suatu ruas jalan pada periode waktu tertentu, untuk mengetahui mengenai tingkat penggunaan jalan (pelayanan jalan) secara riil atau nyata yang beroperasi di jalan.

“Tujuan kegiatan ini untuk men-cari data lalu lintas kendaraan (vol-ume) dengan cara mencacah dan menghitung kendaraan yg melintas yang nantinya data tersebut dapat kita gunakan untuk merencanakan, mengelola sampai pada pengoperasian jalan serta berguna untuk memper-baiki pelayanan jalan,” terang Bahrun.

Petugas survey terdiri dari 16 orang. Survey dilakukan 2x dengan lokasi pertama di depan ruas jalan Terminal Kargo pada Tanggal 17 Juli 2012 dan lokasi kedua di ruas jalan Kabupaten Tgl 19 Juli 2012. Pengam-

bilan waktu survey sendiri dilakukan pada waktu jam sibuk yaitu pagi Hari dan Sore hari.

Dijelaskan Bahrun, secara umu survei tersebut dilakukan di beberapa di persimpangan umum. Sebab, lokasi tersebut merupakan lokasi yang pa-ling padat lalu lalang kendaraan. “Ini akan dilakukan secara bertahap untuk merumuskan kebijakan lalu lintas di Pamekasan. Hasilnya akan dibicara-kan dalam forum lalu lintas.” imbuh Bahrun.

Penghitungan kepadatan peng-guna lalulintas di persimpangan jalan tersebut dilakukan untuk menganti-sipasi kepadatan penggunan jalan se-lama ramadlan dan menjelang mudik lebaran, “Kami perlu mengatasi sejak dini, menjelang kenaikan pengguna ja-lan pada Ramadlan dan mudik lebaran, karena lokasi ini, traffighnya sangat tinggi. Soal penanganan selanjutnya

apakah akan ada perubahan jalur ter-tentu pada kami masih belum meng-etahuinya,” tandas mantan Kepalad Dinas Perindag ini.

Seperti diketahui, Terdapat be-berapa daerah yang harus mela-lui persimpangan empat pengadaian, antara lain dari arah utara Kecamatan Palengaan dan Pegantenan, arah barat dari Kecamatan Proppo , arah timur dari alun-alun Arek Lancor dan Masjid Jamik Assuhada’, sedang selatan dijadikan lalulalangnya Mobil Penumpang Umum (MPU) Sumenep dan Bangkalan. Bahkan banyak MPU yang menggunakan sebagian jalan tersebut sebagai tempat terminal liar.*

Achmad Fawaid

Dishubkominfo Lakukan Survei Pengguna Lalin

Petugas dari Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informatika Kabupaten Pamekasan, saat menggelar survey di Jalan Kabupaten.

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

PEMERINTAH Kabupaten Pamekasan, sudah men-etapkan breack event points (BEP) atau biaya produksi

tembakau petani per kilogramnya Rp. 26.000. Harga tersebut sudah dihi-tung mulai pra tanam hingga panen tembakau. Dengan biaya tersebut, pemerintah menekankan agar pihak pabrikan tidak membeli tembakau petani, di bawah Rp. 26.000.

Namun, meskipun pemerintah sudah menetapkan harga tersebut, masih saja ada perwakilan pabrikan di Pamekasan yang melakukan pem-belian tembakau, jauh di bawah harga tersebut. Salah satunya gudang yang berada di desa Tambung Kecamatan Pademawu, beberapa waktu lalu.

Muhammad Amin, salah satu petani asal Kecamatan Pakong yang melihat langsung jual beli tembakau di gudang tersebut mengatakan, harga

tembakau petani jauh dari ketetapan dari pemerintah. “pada awal gudang melakukan pembelian, harganya berkisar Rp. 20 ribu. Namun semakin hari semakin merosot, bahkan ada yang harganya Rp. 8 ribu perkilonya,” terangnya, saat menggelar pertemuan bersama jajaran pejabat di Pemkab Pamekasan, Senin (6/8/2012).

Menyikapi hal itu, Bupati Pame-kasan secara tegas akan menutup gudang tersebut. Pasalnya, gudang tersebut sudah melecehkan petani dan tembakau Madura. “harga boleh ren-dah jika memang kualitas tembakau hancur, tetapi kenyataannya tembakau tahun ini kualitasnya cukup baik. Jadi tidak ada alasan bagi perwakilan pabri-kan untuk membeli harga tembakau petani di bawah BEP,” ujarnya kepada sejumlah media.

Ditambahkan Bupati, pihaknya akan menugaskan Polisi Pamong Praja

untuk melakukan sidak ke sejumlah gudang yang sudah melakukan pem-belian tembakau, untuk melihat kondi-si tembakaunya yang dibeli dengan harga murah. Jika memang terbukti, maka tidak ada toleransi lagi untuk segera menutup gudang tersebut.

“saya tidak mau untuk mengor-bankan nasib petani tembakau, sebab mereka sudah berusaha keras banting tulang, apalagi menjelang hari raya. Harusnya mereka bisa menikmati ke-untungan besar dari panen tembakau tahun ini,” tandasnya.

Sementara itu juga, pihaknya ber-sama pimpinan SKPD tekhnis juga akan mendatangi perusahaan untuk menekan agar mereka segera mel-akukan pembelian tembakau. Sebab, berdasarkan keluhan dari petani, tembakau sudah banyak yang dipanen hingga pertengahan bulan Ramadhan.

Taufiqurrahman

Pemkab Tekan Perusahaan Beli Tembakau di Atas BEP

Bupati Pamekasan bersama Wakil Bupati dan pimpinan SKPD tekhnis, saat dialog bersama perwakilan petani tembakau.

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

Page 5: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

98 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

LEBARAN

DESAS-DESUS naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok disejumlah pasar tra-disional di pamekasan saat

bulan ramadhan dan menjelang leba-ran idul Fitrih nanti, mengelinding ke Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Pamekasan. Akibatnya, memaksa Forpimda Kabupaten Pa-mekasan melakukan inspeksi menda-dak atau sidak yang dipimpin Bupati Pamekasan Drs.Kh.Kholilurrahman ke Pasar Kolpajung, sebagai pasar tradisional terbesar di Pamekasan dan sejumlah Toko Distributor bahan-ba-han kebutuhan pokok di Pamekasan.

Saat sidak bupati di pasar kon-pajung, pedagang daging sapi se-cara tiba-tiba menurunkan harga menjadi Rp55 ribu, Padahal bebe-rapa hari sebelumnya Rp 60 ribu perkilogram.“Harganya memang segitu tak ada kenaikan, karena saat ini pembeli sepi belum panen tembakau dan jarang ada pesta pernikahan je-

Jelang Lebaran Bupati Pantau Sembako dan Pelayanan Umum

lang puasa,” kata Suamiati, salah satu pedagang daging sapi.

Sumiati menjelaskan, harga daging untuk bakso harganya Rp50 ribu, se-dangkan daging biasa Rp55 ribu dan tidak ada yang Rp60 ribu. Padahal dua hari sebelumnya, pembeli mengeluh dengan naiknya harga daging sapi yang tembus Rp60 ribu per kilonya.

Selain ke los pedagang daging, bu-pati dan rombongan juga melakukan sidak ke pedagang daging ayam, beras dan pedagang telur.Dari hasil pan-tauan, harga daging ayam potong naik dari sebelumnya Rp23 ribu per kilo-gram, menjadi Rp26 ribu perkilogram. Sedangkan daging ayam kampung Rp45 ribu rupiah dari sebelumnya Rp40 ribu perkilogram.

Maka dari itu Bupati Pamekasan Kholilurrahman berharap, bila terjadi kenaikan harga yang cukup mencolok, warga atau konsumen segera melapor ke Disperindag setempat agar dinas terkait bisa langsung melakukan

pengecekan dan bila perlu menindak sejumlah pedagang yang melakukan spekulasi dengan menaikkan harga dengan memanfaatkan moment Ra-madhan dan Lebaran Idul Fitrih.“Kita ingin semua harga kebutuhan bahan pokok stabil dan tidak ada yang ber-main harga dalam bulan Suci Ramad-han ini,” Jelasnya.

Jika disejumlah daerah harga telur mengalami Kenaikan, akibat minim-nya ketersediaan terlur, di kabupaten pamekasan jutru harganya mengalami penurunan 2 % dari harga semula. Yang mencapai 18 Ribu rupiah per-kilonya, dan turun menjadi 15 ribu rupiah perkilonya. Padahal disejum-lah daerah, harga telur merangkak naik, hingga mencapai 30 ribu rupiah perkilonya.

Harga telur tersebut, menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Pemkab Pamekasan, Syaiful Bahri, di mungkinkan akan tetap stabil. hingga nanti memasuki hingga lebaran nanti. mengingat persediaan telur di pameka-san masih sangat terpenuhi. Adapun Suplay Telur sendiri, Selain memang disuplay dari pamekasan, pedangang juga menyuplay dari daerah lain se-perti blitar dan kediri.

Dari Pasar Kolpajung, rombongan merangset ke swalayan terbesar di jalan Stadion. Disana bupati beserta rombongan memeriksa satu-persatu makanan dan minumunan yang dijual. Guna melihat apakah mamin tersebut masih layak dijual ataukah sudah ka-daluarsa.

Dari hasil pemeriksaan, bupati beserta rombongan tidak menemukan satupun makanan maupun minuman yang kadaluarsa. Hanya saja kata bu-pati, pihaknya telah menerima laporan sebelumnya dari tim khusus pemeriksa mamin, bahwa tim telah menarik sejumlah mamin yang ditemukan di sejumlah swalayan di kabupaten pa-mekasan, dan sebagian pula tim telah meminta kepada pemiliknya untuk

Bupati Pamekasan bersama jajaran Fo-rum Pimpinan Daerah (Forpimda) saat sidak ke Pasar Kolpajung Pamekasan.

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

tidak menjual mamin kadaluarsa tersebut.” Meski saat sidak kita tidak menemukan mamin kadaluarsa, se-belumnya Tim menemukan mamin kadaluarsa di swalayan yang sudah ditarik”. Terangnya.

Dari sidak mamin di swalayan, rombongan meluncur ke Puskes-mas Tlanakan dan rumah sakit slamet Martodirjo. Disana bupati pamekasan bersama rombongan selain melihat langsung pelayanan sehari-hari puskesmas dan rumah sakit kepada pasein, Bupati juga menanyakan kesiapan puskesmas dan rumah sakit didalam memberi-kan pelayanan kepada masyarakat saat bulan puasa maupun jelang idul Fitrih.

Tidak cukup di rumah sakit maupun puskesmas saja, Bupati menanyakan kesiapan dinas perhu-bungan komonikasi dan informatika menjelang arus mudik dan balik lebaran idul fitrih nanti.

Jelang arus mudik dan balik lebaran, Dishubkominfo akan mendirikan Posko disejumlah titik di Pamekasan. Serta kesiapan armada yang akan digunakan selama arus mudik dan balik lebaran, Termasuk akan memberikan perkembangan informasi arus mudik lebaran, me-lalui siaran langsung Media Radio Ralita Fm setia pagi dan sore hari.

Menurut Bupati Pamekasan Drs.Kh.Kholilurrahman, Secara umum untuk harga kebutuhan pokok dia-kui ada beberapa kenaikan harga yang tidak terlalu signifikan. Itu dise-babkan karena persediaan sembako maupun daging, tidak seimbang dengan meningkatnya permintaan konsumen.

Namun demikian, Pihaknya me-minta partisipasi aktiv masyarakat untuk memberikan laporan kepada dinas terkait, jika menemukan harga sembako mengalamin kenaikan yang tidak wajar, termasuk pula pelaya-nan umum yang belum maksimal.” Pemerintah juga menginginkan par-tisipasi aktiv dari masyarakat, untuk juga ikut memantau”. Pungkasnya.

Achmad Fawaid

KENDATI perekaman Kartu Tanda Penduduk Eletonik (EKTP) di kabupaten Pame-

kasan telah tuntas per 30 April lalu, namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan kartu tersebut bisa diterima oleh masyarakat.

Meski sebelumnya sempat teren-dus kabar bahwa EKTP itu sudah bisa diterima satu bulan setelah perekaman tuntas, namun hal itu dibantah oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pamekasan Mohaammad Alwi, menurutnya belum ada kepastian waktu terkait selesainya EKTP tersebut, karena hal itu menjadi kebijakan pusat yang ditangani oleh konsorsium.

“belum ada kepastian, pereka-mannya saja kan baru selesai”. Tegas Alwi kepada Fokus saat dikonfirmasi melalaui telepon selulernya baru-baru ini.

Menurut Alwi jika EKTP sudah selesai maka akan diumumkan secara terbuka kepada Masyarakat, karena EKTP tersebut akan diterima lang-sung oleh Pihak Dispendukcapail kabupaten Pamekasan setelah itu baru akan didistribusikan kepada warga. “Penerimaan oleh warga setelah EKTP diterima oleh Kabupaten”. Terangnya.

Untuk itu pihaknya meminta ke-pada warga untuk bersabar menunggu

proses penyelesaian EKTP yang hingga saat ini terus diproses oleh pusat, jika nantinya EKTP itu sudah tiba di kabupaten Pamekasan pihaknya akan langusng mendistribusikan ke-pada warga melalui tekhnis yang akan diatur kemudian. Namun demikian Masyarakat tetap bisa mengguna-kan KTP manual untuk keperluan administrasi kependudukan sembari menunggu kedatangan EKTP.

Seperti diketahui bahwa pereka-man EKTP di kabupaten Pamekasan telah dilaksanakan sejak akhir 2011 lalu, dan berakhir pada 30 April 2012 lalu, berakhirnya perekaman itu sesuai dengan waktu yang diberikan oleh pemerintah pusat sehingga perekaman data di 13 Kecamatan se Pamekasan dinyatakan tuntas.

Sementara itu salah seorang Pendamping EKTP Moh. Fauzan menjelaskan bahwa dirinya juga belum mendapat kabar resmi dari konsor-sium terkait selesainya EKTP itu, pria yang ditunjuk langsung oleh pihak konsorsium sebagai pendamping di kecamatan Proppo itu menjelaskan bahwa jika EKTP itu sudah siap di-distribusikan ke Kabupaten pihaknya pasti akan dikabari terlebih dahulu oleh Konsorsium. “yang jelas pada waktnya nanti saya dan teman-teman pendamping akan dikabari kapan EKTP itu akan didistribusikan ke Pamekasan” ujarnya kepada Fokus beberapa waktu yang lalu.

Ahmad Wiyono

Proses pereka-man e -KTP d i Kecamatan Kota Pamekasan, yang diawali oleh Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan be-berapa bulan lalu.

Distribusi e-KTP Belum Jelas

PEMERINTAHAN

Page 6: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

1110 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

KOLEKSI penghargaan Adipura untuk Kabupaten Pamekasan kini bertambah satu lagi. Terakhir Kabupa-

ten Pamekasan meraih penghargaan tersebut pada tahun 1996. Kala itu Pa-mekasan masih dipimpin Bupati Suba-gyo. Tahun ini, sejarah itu terulang kembali di bawah kepemimpinan Bu-pati Kholilurrahman dan Wakil Bupati Pamekasan Kadarisman Sastrodiwrjo. Piala Adipura untuk kategori Kota Madya Kecil, diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, ke-pada Bupati Pamekasan Kholilurrah-man, di Istana Negar, 5 Juni kemarin.

Penyambutan penghargaan Piala adipura digelar cukup meriah. Pemkab Pamekasan menggelar kirap dimulai dari Terminal Cargo di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan, melin-tasi kawasan Jalan Trunojoyo menuju Monomen Arek Lancor, berakhir di Pendopo Ronggosukowati Pameka-san. Kirap diikuti ribuan pelajar mulai dari tingkat SD sampai SMA sederajat dan ratusan penggemar sepeda ontel kuno dari beberapa kelurahan.

Kepada sejumlah wartawan, Bu-pati Kholilurrahman menyampaikan terimakasih kepada seluruh ma-syarakat pamekasan, yang ikut serta menjaga lingkungan bersih dan sejuk, sehingga prestasi yang didambakan berupa penghargaan dan Piala Adi-pura bisa tercapai.

“Tanpa adanya dukungan dari masyarakat Pamekasan, mustahil penghargaan tersebut diperoleh Ka-bupaten Pamekasan,” terang Bupati Kholilurrahman.

Untuk itu dirinya mengharapkan agar penghargaan adipura tersebut,

dapat dipertahankan pada tahun-tahun selanjutnya. Tentu hal itu bisa diwujudkan melalui partisipasi dan kesadaran masyarakat Pamekasan secara bersama-sama.

Diraihnya penghargaan Adipura ini tidak lepas dari kerja keras dari para pasukan kebersihan atau pasukan kuning. Orang-orang ini yang tidak pernah mengenal lelah pada pagi, siang, sore hingga malam hari dalam membersihkan setiap sudut kota dari sampah yang berserakan.

“Saya memberikan reward yang tinggi kepada pasukan kebersihan serta saya nobatkan mereka sebagai pejuang kebersihan. Saya juga akan bertemu dengan para pejuang keber-sihan setiap satu bulan sekali dalam rangka terus memberikan dorongan agar tetap semangat mengawal keber-sihan,” imbuhnya.

Lalu bagaimana respon para pejuang kebersihan? Bunadin, salah satu pasukan kuning asal kelurahan Gladak Anyar mengaku sangat bangga dengan prestasi Adipura. Sebab se-lama ini pekerjaannya tidak sia-sia. Tidak salah kiranya dirinya berharap lebih atas prestasi yang sudah diraih Pemkab Pamekasan.

“Saya sudah sepuluh tahun men-jadi pasukan kuning dengan gaji Rp. 650 ribu per bulan. Jika dikabulkan permintaan kami tidak hanya kenai-kan gaji, tetapi kami berharap juga bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil,” harapnya.

Sementara itu Ketua DPRD Pame-kasan Kholil Asy’ari saat diwawancarai FOKUS mengatakan, hasil kerjasama antara masyarakat dan pemerintah membuahkan hasil. Yang perlu dilaku-

kan masyarakat dan Pemkab ke depan, bersama-sama menciptakan kesadaran tentang kebersihan.

“Masih banyak masyarakat yang memandang kebersihan sebelah mata. Buktinya mereka masih membuang sampah sembarangan dan mengo-

PAMEKASAN BOYONG PIALA ADIPURA

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Piala Adipura 2012 kepada Bupati Pamekasan Drs. Kholilurrahman, SH, M.Si di Istana Negara

Kecerian Pasukan Kuning saat menyambut kedatangan Piala

Adipura 2012 yang diraih Kabupaten Pamekasan

tori lingkungan dengan seenaknya sendiri,” kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Wakil Bupati Pamekasan, Kadaris-man Sastrodiwirjo meluruskan state-men soal lamanya Kabupaen Pa-mekasan untuk meraih Adipura paska tahun 1996 lalu. “sebetulnya Pamekasan tidak menunggu 16 ta-hun untuk meraih Adipura kembali. Sebab setelah paska Reformasi, ada anggapan dari beberapa pihak bahwa Adipura hanya sia-sia. Sehingga pemerintah menghentikan program tersebut,” kata pria yang akrab dipang-gil Dadang ini.

Ditambahkan Dadang, akibat dari dihapusnya program Adipura terse-but, beberapa kota dan kabupaten di Indonesia mulai semrawut dan kotor. Para tamu dari luar negeri menilai kota di Indonesia tidak bersih. Sehingga sekitar tahun 2005, pemerintah In-donesia kembali membuat program Adpura untuk mengembalikan ke-bersihan kota dan kabupaten pada era sebelumnya.

Prestasi Adipura ini, seperti dite gaskan Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, bukanlah tujuan akhir. Melainkan hanya tujuan antara saja. Sebab masih banyak beberapa sudut kota yang masih perlu ditingkatkan kebersihannya.

“Adipura hanyalah pendorong bagi kita untuk semakin mencintai kebersihan. Sebab bersih itu salah satu cerminan keimanan sesorang,” tandasnya.

Untuk meningkatkan kebersi-han di kota dan kelurahan, Pemkab Pamekasan sudah memerintahkan kepada Camat dan Lurah untuk terus berinovasi. Sebab mereka adalah ujung tombaknya untuk mewujudkan ke-bersihan.

Di Kecamatan Kota sendiri, sudah dilaksanakan lomba kebersihan antar desa dan kelurahan. Camat Kota Hidayat mengatakan, tujuan lomba tersebut tidak lain supaya partisipasi masyarakat juga tumbuh untuk mewu-judkan kebersihan di lingkungannya masing-masing.*

Taufiqurrahman

DO

KU

ME

N F

OK

US

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

Adipura 2012

Page 7: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

1312 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

PENDAPATAN

UP A Y A P e m e r i n t a h Kabupaten Pamekasan untuk keluar dari status daerah ter t ing gal dan

mewujudkan pembangunan daerah lebih baik, nampaknya tidak sia-sia. Buktinya, beberapa waktu yang lalu Kabupaten yang dikenal dengan ikon Gerbang Salam ini, berhasil meraih predikat daerah katagori sedang dari segi Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang sekarang disempurnakan men j ad i Indek Kese j ah te r an Masyarakat (IKraR) dari Kementrian Perekonomian Kesejahteraan Rakyat Repuplik Indoenesia, melalui Deputi Urusan Pembangunan Masyarakat Menkokesra , saat mengujungi Kabupaten Pamekasan pada awal Mei lalu.

B u p a t i P a m e k a s a n D r s . K.H.Kholilurrahman, SH, M,Si. mengaku bangga atas Predikat yang

diraih Pamekasan. Itu menurut Bupati, merupakan upaya bersama yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama masyarakat Pamekasan.

”Saya Bersyukur karen berdasarkan kriteria IKraR tersebut, ternyata Kabupaten Pamekasan termasuk kabupaten sedang dengan nilai 39,40. Nilai ini di atas Kabupaten lainnya di Madura. Ini berarti bahwa upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat telah memberikan hasil yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Dijelaskan Bupati, Kabupaten Pamekasan berada dalam kategori rata-rata sedang. Sementara di seluruh Indonesia ada 30 Kabupaten/Kota yang masuk kategori paling rendah, 126 kabupaten/kota berkategori r endah , 239 kabupa ten/kota berkategori sedang, 134 kabupaten kabupaten/kota berkategori tinggi, dan 10 kabupaten/kota berkategori

Indeks Kesejahteraan Pamekasan Meningkat

Paling tinggi. ”Kita masuk katagori rata-rata

sedang dan sejajar dengan Kabupaten lainnya seperti Jember, Banyuwangi, Kota Probolinggo dan Lumajang,” imbuhnya.

Salah satu indikatornya prestasi tersebut, Kata Bupati Kholil, bisa dilihat dari naiknya peringkat Pamekasan menjadi daerah sedang. Indikator dimaksud meliputi dimensi sosial, keadilan ekonomi, serta demokrasi dan governance (pemerintahan).

Bupati kholil menambahkan, Kabupaten Pamekasan selain berhasil masuk dalam katagori peringkat sedang dalam IPM atau IKraR, Pamekasan juga mendapatkan apresiasi karena dinilai berhasil merintis pelaksanaan perencanaan pembangunan secara terintegrasi, yakni Musrenbang yang diintegrasikan dengan perencanaan Program Nansional Perberdayaan Masyarakat (PNPM).

”Pamekasan juga mendapat apresiasi dari pemerintah pusat, karena berhasil merintis pelaksanaan perencanaan pembangunan secara integral dan Kabupaten Pamekasan direncanakan menajdi pilot project oleh pemeirntah pusat,” tandasnya.

T i d a k h a n y a i t u s a j a , Kemenkokesra berencana juga akan menjadikan Pamekasan sebagai pilot proyek penguatan model integrasi kebijakan dan anggaran penanggulan kemiskinan. “Untuk kepentingan tersebut, nanti akan diawali dengan mengadakan pertemuan koordinasi dengan mengundang stickholder dari seluruh kabupaten di Madura dan Pejabat Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya.

Taufiqurrahman

Bupati Pamekasan Drs. KH. Kholilur-rahman, saat presentasi hasil penilaian Indeks Kesejahteraan Rakyat (IkraR) dari Kementrian Perekonomian dan Kesejahteraaan Rakyat, di depan 45 anggota DPRD Pamekasan.

DESA Padelegan Ke-camatan Pademawu Pamekasan, Terpi-lih Menjadi lokasi

pendirian Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Sum-ber Daya Garam Mineral dan Air Laut atau UPT Peramal. Oleh kementrian kelautan dan perikanan republik indonesia dan akan mewadahi selu-ruh minopolitan garam atau Kabupaten/Kota penghasil garam di Indonesia.

Pendirian UPT Peramal tersebut, diawali dengan pe-nandatangani MOU pem-bangunan UPT Peramal atau Unit Pelaksana Teknis Pen-gembangan Sumber Daya Garam Mineral dan Air Laut antara Kepala Balitbang pada Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dan Bupati Pamekasan Drs.Kh.Kholilurrahman pada 24 Juli kemaren, di Ruang per-temuan PKK Pamekasan.

Kepala Balitbang pada Kemente-rian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Max Rizal Rompas usai penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Bupati Pamekasan, memastikan, bahwa Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Garam Mine-ral dan air laut atau UPT Peramal di desa Padelegan, kecamatan Pade-mawu, Pamekasan tersebut, dapat segera dibangun tahun ini. Setelah 4 hektar lahan yang dihibahkan Pemkab Pamekasan terpenuhi, sebab sampai saat ini baru ada 2 hektar lahan yang tersedia, sementara sisanya di pastikan menyusul kemudian.” Jika lahan sudah terpenuhi 4 hektar, UPT Peramal se-gera kita dirikan”. Tegasnya kepada wartawan.

Dikatakan, Anggaran awal pembangunan proyek UPT itu dip-erkirakan menelan biaya Rp 5 milyar dan Rp 20 milyar, pada pembangunan tahap berikutnya di tahun depan“ Desember itu tahap pertama harus selesai kita akan lanjutkan tahun de-pan karena kita juga dapat bantuan dari China, untuk membangun yang pertama ini ada 5 milyar tahun depan kita naikkan itu sekitar 20, sehingga bangunan itu selesai dan ada beberapa peralatan yang kita mulai terapkan,” terang Max Rizal Rompas.

Dijelaskan, kantor yang dibangun pertama kalinya atau satu-satunya di Indonesia ini, nantinya akan mewa-dahi seluruh minopolitan garam atau Kabupaten/kota penghasil garam di Indonesia. “Untuk penelitian mewa-dahi kabupaten/kota penghasil garam seluruh Indonesia karena ini satu-satunya, jadi diharapkan kabupaten/kota yang ingin tahu informasi hasil penelitian ini ya kesini nantinya,”.

Kata pria yang juga masih memiliki darah madura itu.

Pada dasarnya kata Rizal Rompas, Kantor ini bekerja untuk meneliti sumber daya garam mineral dan air laut, agar petani atau petambak garam tidak hanya bisa menghasilkan garam, namun juga diharapkan bisa mengha-

silkan atau memanfaatkan air binten atau sisa air garam menjadi ekstrak air laut yang mengandung mineral mikro atau air nigari, sehingga mampu meningkatkan ke-sejahteraan dan pendapatan para petani garam.” Kantor ini diharapkan bisa mengha-silkan dan memamfaatkan air binten atau sisa air garam menjadi ekstrak air laut yang mengandung mineral mikro atau air nigari, sehingga mampu meningkatkan kese-jahteraan”. Lanjutnya.

Tercatat kata rizal, ada 40 kabupaten/kota peng-hasil garam seluruh Indo-nesia, 11 kabupaten/kota diantaranya berada di Jawa Timur, termasuk didalamnya

3 kabupaten di Madura, masing-mas-ing Kabupaten Sumenep, Pamekasan dan Kabupaten Sampang.

Sementara, Bupati Pamekasan Kholilurrahman menyatakan, meny-ambut baik terkait rencana pemban-gunan UPT satu-satunya di Indonesia itu, dengan janji akan secepatnya memenuhi kekurangan lahan yang dibutuhkan pihak Balitbang KKP-RI.“ Kita berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama pembangunan ini sudah dimulai 2 hektar itu sekarang lahanya sudah ada sebenarnya, tinggal prosedur pemindahan lahan itu untuk kita hibahkan ke kementerian,” kata Bupati Kholil.

Sebab dengan berdirinya UPT Peramal tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kualitas produksi ga-ram maupun turunannya. Sehingga kesejahteraan dan ekonomi para petani atau petambak garam, menjadi jauh lebih Baik.

Achmad Fawaid

Padelegan Jadi Lokasi Pendirian UPT Peramal Minopolitan Garam Nasional

Bupati Pamekasan menandatangani MoU bersama Kepala Balitbang Kementrian Kelautan Perikanan RI Max Rizal Rompas.

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

NFOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

SEPUTARDAERAH

Page 8: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

1514 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

PENDIDIKAN

NAMA-ama Siswa Asal Kabu-paten Pamekasan, Setiap ta-hunya selalu mewarnai pres-tasi didunia pendidikan, Mu-

lai tingkat lokal hingga internasional. Kini giliran 4 siswa asal Kabupaten Pamekasan yang akan memperkuat Jawa Timur dalam ajang lomba mata pelajaran Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang akan dilaksanakan di Ja-karta 2-7 September 2012 mendatang. Keempat siswa tersebut, nantinya akan bergabung dengan 20 kontigen jawa timur lainya, masing-masing 8 siswa mata pelajaran fisika, 7 siswa mata pelajaran biologi, dan 9 orang siswa mata pelajaran matematika. Dari Jumlah Peserta 90 peserta pada masing-masing mata pelajaran.

Dari Empat orang pelajar ter-baik itu, tiga orang diantarnya dari SMAN 1 Pamekasan, yakni Alyssa Diva Mustika untuk mata pelajaran Matematika, Fidya Maulidia untuk bi-dang studi Fisika dan Nuri Indahwati untuk bidang studi Biologi. Sementara satu orang dari SMAN 2 Pamekasan bersanama Abd Munif untuk bidang studi Matematika.

Jebolnya keempat siswa asal pame-kasan dan mewakili Jawa Timur ter-sebut, setelah para siswa itu, berhasil masuk nominasi nasional pada ajang OSN tingkat Propinsi yang dilaksana-kan serentak se Indonsia pada 5 -6 Juni lalu. Para siswa terbaik ini berhasil mengalahkan sekitar 12.800 peserta OSN tingkat Propinsi Se Indonesia.

Ditemui diruang kerjanya, Ke-pala SMAN 1 Pamekasan Basyoir, mengaku bersyukur dengan prestasi siswanya pada OSN tahun 2012 ini. Dia menilai bahwa selama ini pem-binaan yang dilakukan lembaganya ternyata cukup mampu untuk men-

ghasilnya siswa berprestasi dalam ajang lomba mata pelajaran sain.” Kita bangga, ada anak SMAN 1 Pamekasan menjadi duta jawa timur dalam OSN 2012 ini, Mudah-mudahan ketika bertarung ditingkat nasional nanti, mereka juga berhasil menjadi yang terbaik”. Terangnya.

Dikatakan, dukungan serta do’a masyarakat pamekasan, diharapkan juga menjadi bagian peting, dida-lam keberhasilan pretasi para siswi--siswinya tersebut.” Kita juga meminta dukungan dan do’a kepada masyarakat pamekasan”. Mohonya.

Basoir Berharap. Ketiga orang siswa tersebut diharapkan bisa mene-ruskan prestasi gemilang yang pernah diraih oleh para penduhulunya yang telah mengharumkan nama Pame-kasan dan bangsa Indonesia di ajang olimpiade sain dunia.

Hal senada juga diungkapkan kepala sekolah SMAN 2 Pamekasan Muyanto, menurutnya, pretasi ini merupakan sejarah bagi SMAN 2 Pa-mekasan, untuk tetap memacu pretasi para peserta didiknya. “Ini bersejarah bagi kami. Kami berharap agar pres-tasi yang diraih ananda Abd Munif dari SMAN 2 ini, akan membuahkan

telah berhasil meriah juara dalam ajang olimpiade sain tingkat internasional. Pertama tahun 2006, Andi Oktavian Latief berhasil meraih Medali Emas pada Internasional Physic Olimpiad (IPHO) di Singapura. Tahun 2009 dua orang siswa SMAN 1 Pamekasan M Sahibul Maromi dan Ali Ihsanul Qauli berhasil meraih Medali Perunggu pada IPHO di Bangkok.Lalu pada tahun 2010 lalu kembali M Sahibul Maromi meraih Medali emas di IPHO Kroasia. Lalu dua orang putri bersaudra yakni Alyssa Diva Mustika dan Alyssa Putri Mustika pelajar SMAN 1 Pamekasan juga berhasil meraih berbagai medali di berbagi ajang olimpiade maatema-tika tingkat dunia.

Sehingga tidak salah jika Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Mo-hammad Nuh, Menjadikan kabupaten pamekasan sebagai kota pendidikan, mengingat setiap tahunya, siswa-siswa berpretasi asal pamekasan selalu ada dan mengharumkan nama indonesia.*

Achmad Fawaid

Empat Siswa Pamekasan Wakili Jatim di OSN 2012

Kepala SMAN 1 Pamekasan Basoir, bersama siswa-siswinya yang bakal mewakili Pamekasan dalam OSN 2012 September mendatang.

hasil yang maksimal dalam ajang OSN di Jakarta nanti. Namun yang pokok adalah, semoga ini menjadi pemicu se-mangat bagi siswa lainnya untuk juga memiliki prestasi yang sama dengan dia. Semoga saja para siswa lainnya bisa mengambil manfaat, “ Tuturnya.

Sejak tahun 2006 tercatat lima orang siswa SMAN 1 Pamekasan yang

NIAT untuk mendirikan Perguruan Tinggi jenjang Universitas Nahdlatul Ula-ma Madura (UNM) yang

digagas oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) cabang Pamekasan nampaknya kian mendekati kenyataan, pasalnya lemba-ga dibawah naungan NU Pamekasan ini terus melakukan langkah-langkah untuk mewujudkan niat itu.

Salah satunya dibuktikan dengan tergelarnya seminar pendidikan tinggi berbasis nahdlatul ulama yang digelar di Aula STAIN Pamekasan baru-baru ini, selain untuk mengembangkan wawasan pendidikan tinggi terhadap kalangan Nahdliyin, seminar yang ber-skop Nasional itu juga sebagai langkah awal untuk pencetusan Universitas NU di Madura.

“Dalam waktu dekat ini, kami pengurus LPTNU Pamekasan, akan membentuk tim dan halaqah guna mewujudkan hal itu,” ungkap ketua LPTNU Pamekasan Dr Atiqullah saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu.

Kabar baik nampaknya terus me-nyertai ikhtiar para pengurus LPTNU Pamekasan itu, setelah menyusun beberapa strategi pembentukan Per-guruan Tinggi NU, menurut Atiq pihaknya langsung menyampaikan pemberitahuan kepada pengurus Wilayah LPTNU jawa Timur, alhasil kata Atiq PW LPTNU ternyata mer-spon dengan baik. “Kami sudah mel-apor ke LPTNU Jatim. Alhamdulillah mendapat respon positif.” Katanya.

Langkah itu kata Atiq tidak selesai sampai disitu, Setelah mendapat re-komendasi dari LPTNU Jatim, dosen STAIN Pamekasan tersebut bakal menindaklanjutinya ke PBNU Jakarta Pusat. Komitmennya beserta pengu-rus LPTNU lainnya sudah bulat, tidak akan mundur selangkah pun.

Dikatakan, komitmen tersebut tentu bakal berhadapan dengan tantangan. Proses pendirian dan penyatuan komitmen para dosen NU se-Madura menjadi persoalan yang mesti dipecahkan secara optimal.

Akan tetapi, komitmen baik terse-but diperkirakan mendapat dukungan

LPTNU Pamekasan Bakal Dirikan UNMbanyak pihak. Apalagi hal itu memang juga harapan dari ketua NU Pame-kasan KH Abd Ghoffar. Secara tegas, Kiai Ghoffar memang menyayangkan kalau seminar pendidikan tinggi yang sudah dilaksanakan LPTNU Pame-kasan tanpa diimbangi dengan tindak lanjut.

Dengan adanya UNM, para dosen NU yang tersebar di Madura atau yang di luar Madura bisa bersatu menguat-kan akidah Ahlussunnah wal Jamâah (Aswaja).

Dalam kegiatan Seminar Na-sional itu hadir sebagai Drs. KH. Khalilurrahman, SH., M. Si (Bupati Pamekasan), Dr. H. Moh. Zain, MA (Sekjen LPTNU Jakarta), dan Prof. Dr. H. Babun Soeharto, M. Si (Ketua I LPTNU Wilayah Jawa Timur). “Al-hamdulillah semua bisa hadir, semoga ini menjadi tanda-tanda baik untuk segera berdirinya Perguruan Tinggi NU di Madura” kata Moh . Subhan ketua panitia Seminar Perguruan Tinggi saat dikonfirmasi Fokus baru-baru ini.*

Ahmad Wiyono

Trauma Healing Untuk Nara Pidana

HIDUP Di Balik Jeruji Besi dengan status Nara pidana (Napi) ternyata bukan menjadi penghalang untuk

mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, terbukti kehidupan para Napi yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatn (Lapas) Ka-bupaten pamekasan begitu serius mengi-kuti pendampingan yang dilakukan oleh Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) cabang pamekasan

Meski tak seperti layaknya orang di luar yang bisa menghirup udara bebas, namun antosiasme para napi itu Nampak terlihat dari setiap kegiatan pendampingan yang dilakukan setiap pean tersebut

Mohammad Hamdan Ketua PKBI Cabang Pamekasan menjelaskan setiap hari minggu pihaknya secara rutin melaku-

kan pendampingan terhadap para napi itu, hal itu sebagai upaya untuk membina para napi terutama dari segi mental

Kegiatan yang bertajuk Trauma Healing itu bertujuan untuk memberikan panduan dan pembinaan mental agar mereka tidak semakin tertekan selama di penjara

Secara psikologis kata hamdan para napi tersebut jelas mempunyai tekanan yang cukup dalam, sehingga hal itu perlu untuk didampingi agar ketika mereka be-bas nantinya bisa kembali ke lingkungan-nya masing-masing secara normal

Adapun jenis pendampingan itu tambah hamdan dibagi dalam dua kelas, yaitu untuk Napi yang berusia 25 Tahun kebawah mereka didampingi dan dilatih dengan materi kesehatan reproduksi remaja (KRR) dan kepramukaan, sedan-gkan yang berusia 25 tahun ke atas dibina dengan materi orang dewasa

“Bahkan kita juga membina dengan pengembangan Bahasa Inggris”. Terang

Hamdan kepada Fokus saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu

Pihaknya berharap melalui kegiatan rutin tersebut bisa membantu para napi dalam memberikan pengetahuan terutama dalam menanaman mental selama mengi-kuti masa tahanan, sehingga nantinya bisa dimanfaatkan di tengah-tengah masyarakat

Sementara itu, Moh. Rifki salah se-orang fasilitator dari PIK KRR Sebaya menjelaskan, dirinya sangat senang karena bisa mendampingi para Napi bersama teman-teman seorganisasinya, hal itu dia harapakan menjadi bekal yang baik buat para napi

Selain memberikan penyuluhan dibi-dang KRR dan ke Pramukaan dirinya juga menyelipkan pola permainan untuk memberikan hiburan khsus kepada para napi, terutama bagi Napi yang berusia 25 tahun kebawah.

Ahmad Wiyono

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

Page 9: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

1716 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

masing-masing desa 20 anak balita gizi kurang yang bakal menerima ban-tuan,” jelasnya

Diterangkan Syaiful, kegiatan pengembangan balita gizi kurang ter-sebut dilakukan setiap tahun dan akan tersebar di masing-masing desa dan kelurahan di pamekasan yang belum terlampaui bantuan tersebut. ”Pro-gram ini kita laksanakan setiap tahun, dan akan berpindah-pindah ke desa yang belum terlampui,” terangnya.

Tahun sebelumnya kata Syaiful, pihaknya bersama TIM Penggerak PKK Kabupaten memberikan ban-tuan kepada keluarga balita gizi ku-rang berupa sembako. Namun, saat dilakukan evaluasi bantuan sembako tersebut tidak efektif. Karena yang memamfaatkan bantuan tersebut bukan balitas gizi kurang, melainkan keluarganya yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

”Kita pernah memberikan sem-bako, tetapi malah bukan dimam-faatkan kepada balitas gizi kurang, melainkan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya dari bayi itu sendiri,” pengakuannya.

Ditambahkan Syaiful, salah satu penyebab balita gizi kurang, karena pola makan balita tidak diatur dengan baik dan serba apa adanya. Padahal, pada masa balita tersebut rentan balita terjangkit penyakit. ”kita minta kepada masyarakat, agar pola makan balita bisa diatur dengan baik,” imbuhya.

Pola makan balita kata Syaiful, tidak harus diberi asupan makanan yang mahal, melainkan cukup me-mamfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar pekarangan rumahnya, yang memiliki nilai gizi yang tinggi. ”makanan tidak harus mahal, melain-kan bisa memamfaatkan tumbu-tum-buhan yang ada disekitar rumahnya,” pungkasnya.*

Achmad Fawaid

SOSIAL

Tercatat 120 balita gizi kurang yang tersebar di enam desa dari 6 Kecamatan di Pame-kasan, menerima santunan

pengembangan diversifikasi dari Kan-tor Katahanan Pangan Pemkab Pame-kasan. Berupa bantuan susu selama 3 bulan. Bantuan tersebut diberikan secara simbolis oleh Ketua TIM peng-gerak PKK Kabupaten Pamekasan, Nyai Hj. Roihana Kholilurrahman.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Pemkab Pamekasan Syaiful Arifin menuturkan, bantuan tersebut di-

berikan dalam rangka peningkatan dan pengembangan taraf hidup balita gizi kurang di Pamekasan, serta dapat mendorong keluarga balita gizi kurang untuk merubah pola makan bayinya.

Setiap desa kata Syaiful, menda-pat jatah 20 orang balita gizi kurang, masing-masing balita dari desa waru timur kecamatan waru, Desa Bicorong Kecamatan Pakong, Desa Taro’an Kecamatan Tlanakan, desa candi burung kecamatan proppo dan desa banyupelle kecamatan palenga’an pamekasan. ”Kita memang menjatah

120 Balita Gizi Kurang Terima Bantuan Susu

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pamekasan, Ny. Hj. Roihana Kholilur-rahman, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada bayi yang mengalami gizi kurang di Desa Taro’an Kecamatan Tlanakan

HARUS kita akui dengan jujur, bahwa kegiatan menulis masih belum terasa mentradisi (apalagi membumi) di negeri ini, bahkan (ironisnya) di kalangan intelektual itu sendiri, seperti maha-

siswa, dosen serta para tenaga didik. Tradisi berbicara, menonton, dan budaya-budaya serba instan masih begitu mendominasi keseharian masyarakat kita.

Padahal, aktivitas menulis itu sangat-lah penting untuk dibudayakan secara turun temurun. Coba sekarang kita renungkan, para pelajar yang duduk di bangku sekolah semuanya belajar dengan menggunakan buku-buku ma-teri pelajaran. Adanya buku, berarti menjadi satu indikasi nyata bahwa ada yang menulis buku, yaitu penulis. Pun dengan media cetak dan elektronik yang bisa setiap saat kita baca beragam berit-anya, mengindikasikan bahwa semua itu butuh penulis untuk menuliskan terlebih dahulu sebelum informasi atau berita tersebut akhirnya terpublikasi dan dibaca oleh khalayak luas. Bahkan sebuah film, sinetron, lagu, semuanya membutuhkan jasa seorang penulis yang terlebih dulu menuliskan gagasan-gagasan tersebut ke dalam berlembar-lembar kertas atau per-angkat komputer dan laptop. Jadi, sudah sangat jelas, bahwa menulis adalah sebuah aktivitas yang penting dan tak boleh diang-gap remeh, apalagi dipandang sebelah mata.

Buku berjudul “Menembus Koran, Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual” ini patut Anda baca, khususnya bagi para mahasiswa dan juga mereka yang ingin menekuni dunia kepenulisan. Buku ini terdiri dari delapan bab yang menjadi bahasan pokoknya. Bab pertama menjelaskan tentang alasan; kenapa kita harus menulis? Dalam bab ini dipaparkan, ada “tiga kejahatan utama” yang dilakukan oleh kaum yang mengaku dirinya intelektual, seperti maha-siswa, yaitu; tidak suka membaca, tidak senang berdiskusi dan tidak hobi menulis.

Kenapa “tidak suka membaca” disebut kejahatan intelektual? Ya, karena membaca adalah kunci pembuka tabir rahasia semesta. Lantas, mengapa mahasiswa yang “tak hobi menulis” juga dianggap melakukan kejahatan intelektual? Ada beragam alasan untuk menjawabnya. Di antaranya; karena menulis adalah sarana aktualisasi diri.

Jurus Jitu Menulis Artikel Layak Jual

Sebagai mahasiswa tentu dia memiliki wawasan lebih luas ketimbang mereka yang tak mampu mengenyam pen-didikan tinggi. Nah, berbagi wawasan melalui karya tulis adalah salah satu sarana untuk menyebarkan informasi dan kebaikan, atau istilah dalam ajaran agama Islam; amar ma’ruf nahi munkar.

Bab kedua buku ini menjelaskan tentang manfaat menulis di berbagai media massa, termasuk manfaat yang bersifat pribadi dan umum. Manfaat pribadi di antaranya; seorang penulis akan memperoleh kepuasan batin karena gagasannya bisa dibaca oleh khalayak luas, memperoleh honor yang memadai, menjadi terkenal, pikiran terasa lebih

jernih karena kegundahan hati yang dira-sakan akhirnya bisa tercurahkan melalui sebuah tulisan dan lain sebagainya.

Bab ketiga mengulik tentang syarat-syarat artikel yang layak jual di media massa. Termasuk mengupas jenis tulisan apa saja yang berpeluang besar dimuat media, cara membuat tulisan, judul dan tema yang memikat hati redaktur serta pembacanya, dan lain-lain. Bab keempat menjelaskan langkah-langkah menulis artikel dan bagaimana cara mengawali se-buah tulisan, seperti membuat pre-writing terlebih dulu, baru kemudian writing, dan yang terakhir pos-writing.

Dan masih ada beberapa bab lain yang akan membantu memudahkan Anda yang ingin menekuni dunia kepenulisan dan kupasan cara-cara mengirim tulisan, jumlah minimal karakter sebuah tulisan, dan rubrik-rubrik apa saja yang bisa Anda tembus di berbagai media massa. Bahkan, nominal honor dari berbagai media pun dibahas tuntas dalam buku ini, dengan tujuan agar melecut semangat Anda dan diharapkan bisa memilih rubrik mana

sekiranya yang ingin Anda tembusi terlebih dulu.Selain itu, Bramma Aji Putra, penulis buku ini juga

melampirkan beberapa tulisan yang sudah pernah dimuat di media massa sebagai tamsil dan perbandingan. Juga dilengkapi kutipan kata-kata motivasi dari para penulis senior yang akan membuat buku ini tidak hanya sekadar teori, tapi juga penuh dengan inspirasi. Seperti kutipan kata-kata yang pernah diucapkan oleh almarhum Zainal Arifin Thoha: jika Anda ingin mengerti dan dimengerti, menulislah. Jika Anda bukan anak seorang raja atau pembesar, menulislah. Jika Anda ingin menghormati dan dihormati, menulislah. Jika Anda ingin menghargai dan dihargai, menulislah. Jika Anda ingin dikenang dalam keabadian, menulislah.

Diresensi oleh: Sam Edy Yuswanto, penulis lepas dan penikmat buku, tinggal di Kebumen, Jateng.

Judul Buku : Menembus Koran, Cara Jitu Menulis Artikel Layak JualPenulis : Bramma Aji PutraPenerbit : Leutika, YogyakartaCetakan : II, 2011Tebal : xiv + 208 halamanISBN : 978-602-8597-45-6

REHAL PUSTAKA

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

Page 10: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

1918 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

74 Koperasi Pesantren Bakal Dilatih

KOPERASI

PARA pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopon-tren) di kabupaten pame-kasan nampaknya patut ber-

bangga, pasalnya dalam waktu dekat mereka akan dilatih khusus dalam pegembanga perkoperasian oleh Di-nas Kopersai dan UKM kabupaten pamekasan.

Kepastian itu disampaikan oleh Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten pamekasan Moh. Sakir baru-baru ini, menurutnya keberadaan Kopontren di pamekasan dinilai masih cukup produktif sehingga pihaknya merasa perlu untuk terus memberikan pem-binaan kepada kopontren itu.

Menurut Sakir pembinaan itu nantinya akan digelar dalam bentuk bimbingan Tekhnis (Bimtek) Perk-operasian. “nanti mereka kita latih selama dua hari, sehingga pemaha-man perkoperasian mereka semakin matang”. Jelas Sakir kepada Fokus saat dikonfirmasi di Ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Koperasi kepada Fokus, sedikitnya ada 74 Kopontren se pamekasan yang akan dilatih khusus oleh Dinkop UKM tahun ini, 74 ko-pontren itu menuut Sakir merupakan Kopontren yang sudah memenuhi persayaratan pendirian koperasi serta mendapat badan hukum yang sah.

“Kopontren-kopntren itu sudah berada di bawah dinas koperasi ten-tunya”. Kata Sakir.

Puluhan Kopontren yang akan dilatih itu tambah Sakir merupakan Koperasi binaan Dinas koperasi yang berkembang ditingkat Pesantren, bahkan menurutnya 74 Kopontren itu tersebar di 13 Kecamatan se ka-bupaten Pamekasan, sayangnya Sakir tidak menyebutkan secara nama-nama Kopontren yang akan dilatih itu.

Namun demikian pihaknya me-mastikan bahwa Puluhan kopontren itu sudah memenuhi keritiria dalam menjalankan prosedur perkoperasian sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lebih jauh sakir menjelaskan bahwa pada dasarnya puluhan Ko-pntren di pameksan sudah banyak

yang memenuhi syarat kualifikasi, hal itu kata sakir dilihat dari kelengkapan perbukuan dan Laporan, namun de-mikian ada sebagian kopontren yang belaum memahami kode etik perkope-rasian sehingga hal itu kata Sakir perlu dilatih khusus.

Dirinya mencontohkan dalam pelaksnaan rapat Anggota tahuan (RAT) ternayata belum semua Kopon-tren bisa melaksnakan secara benar, meskipun pihaknya tidak menampik terhadap kreatifitas beberapa Kopon-tren yang sudah bisa menggelar RAT itu dengan baik. “ada juga yang sudah melaporkan kegiatan RAT dengan baik” jelasnya mencontohkan.

Untuk itu, melalui kegiatan yang kali pertama akan digelar di kabupaten pamekasan itu pihaknya berharap bisa membantu membekali pengetahuan para pengus Kopntren sehingga bisa menambah mutu dan kualiats layanan dari kipntren itu sendiri.

Sementara itu, Kegiatan pelatihan untuk Kopontren tersebut ternyata mendapat respon baik dari pengu-rus Kopontren di Pamekasan, Agus Budiono salah seorang Pengurus Kopontren asal pademawu menutur-kan bahwa kegiatan itu akan sangat membantu terhadap pengembangan Kopontren, terutama kata Agus dalam meningkatkan pengetahuan manage-ment dan Perbukuan Koperasi, “san-gat setuju, semoga ini akan menjadi awal kemajuan kopontren”. Jelasnya saat dihubungi Fokus.

Ahmad Wiyono

Bupati Pamekasan bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Pamekasan Muhamamd Zakir, saat memeberikan penyuluhan kepada Koperasi Jasa Keuangan Assalam (KJKS) di ruang pertemuan PKK Pamekasan.

Jendela

HINGAR-bingar Pemilihan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah (Pilkada) di Bumi Gerbang Salam (Kabupaten Pamekasan) sudah tersiar kemana-mana. Pesta demokrasi di daerah yang dijadwalkan pada

bulan Januari 2013 tersebut telah menjadi magnet bagi elemen masyarakat. Baik, dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, politisi, akademisi, mahasiswa, maupun para tokoh pengusaha sekalipun seakan larut menikmati irama informasi hajatan demokrasi lima tahunan tersebut.

Baleho dan spanduk yang merupakan ciri khas penjajakan popularitas semakin hari semakin menghiasi di jalanan pinggir kota, bahkan sampai ke pelosok-pelosok desa. Gambar-gambar kandidat, baik yang diklaim serius atau yang diklaim hanya sebatas penjajakan untuk tampang muka dan mencari “bargain-ing position” dengan bahasa provokatifpun bermunculan ibarat jamur di musim hujan. Manuver politik dari masing-masing komunitas yang mengklaim diri sebagai pendukung dari para calon/kandidat semakin sering kita dengar dan kita saksikan. Entah, mulai cara persuasif-ilmiah seperti dialog publik, refleksi, seminar, bahkan sampai pada cara demonstrasi/unjuk rasa yang politis seperti menghujat terhadap program-program yang dianggap gagal dan tidak tepat sasaran.

Pemimpin populis, bukan sekedar popularitasHadirnya pemimpin populis dalam suatu negeri, termasuk

di tingkat lokal (kabupaten/kota) adalah keniscayaan yang harus kita cari. Populis dalam konteks ini adalah pemimpin yang mampu menerjemahkan keinginan masyarakatnya melalui program-program yang diwujudkan serta adil dan peka terha-dap persoalan sosial yang terjadi. Populis tentu sangat beda dengan pemimpin yang hanya bermodalkan popularitas semata, baik melalui baleho, tim sukses, bahkan media sekalipun.

Pemimpin populis tentu akan melahirkan kebijakan ra-sional dan menjadi dambaan setiap publik yang berimplikasi terhadap lahirnya popularitas. Masyarakat akan bisa menilai terhadap pribadi pemimpin itu sendiri, meskipun tak melalui media gambar seperti spanduk dan baleho. Strategi pencitraan maupun marketing politik personal akan lahir secara alamiah di tengah-tengah publik. Dalam konteks penulis, provokasi maupun fitnah yang kadang menjurus kepada privasi dan persoalan pribadi akan hilang manakala kebijakan pemimpin tersebut benar-benar menyentuh kepada masyarakat secara komunal bukan kepada seseorang atau personal.

Diakui atau tidak, Pilkada hanyalah kanal (penyambung) untuk mencari pemimpin ideal, pemersatu semua elemen, pemersatu semua perbedaan kelompok dan komunitas dalam satu bingkai kesepahaman (mutual understanding) menuju pem-bangunan Pamekasan yang lebih manusiawi, islami dan peka

sosial. Kita tidak menginginkan hadirnya figur pemimpin elitis, over protected dengan sebuah sistem birokrasi dan tidak mau me-nerima masyarakat yang memakai sandal jepit ketika bertamu ke kediaman pribadinya.

Mengutip dari pendapatnya Mufti Mubarok, bahwa integ-ritas moral yang meliputi kejujuran, rasa adil, iman, tanggung jawab, bijaksana, tegas, dan loyalitas – juga – menjadi syarat penting bagi seorang pemimpin. Pemimpin harus piawai dalam menjalankan menejemen kepemimpinannya dan harus bisa memahami kompleksitas problematika masyarakatnya, serta bertanggung jawab terhadap amanat yang diembannya. Kita semua wajib bersuara kritis-konstruktif sebagai masukan ke-pada pemimpin kita. Bukan sebaliknya, menghujat, menyerang pribadinya, dan bahkan memprovokasi masyarakat karena keinginan pribadi kita (hidden interest) tidak mendapatkan respon dan pelayanan yang memuaskan.

Berfikir jernih tentang Pilkada Meski semua orang sudah mengetahui, bahwa Pilkada

identik dengan perebutan tahta dan kuasa. Namun, kita semua harus bisa berfikir jernih dan terbuka. Seperti yang telah diurai diawal, bahwa Pilkada merupakan kanal (penyambung) bagi rakyat untuk menterjemahkan konsep kepemimpinan dalam suatu masyarakat yang majemuk dan berbeda. Pilkada bertujuan agar kita tahu siapa yang kita pilih untuk dijadikan pemimpin di Bumi Gerbang Salam selama periode lima tahun ke depan.

Jangan kemudian, kita semua larut pada sebuah mindset bahwa Pilkada adalah bisnis politik, ajang bagi-bagi uang (money politic), politik-transaksional, dan bagi-bagi posisi atau jabatan, meskipun efek negatifnya hal tersebut cenderung dan bahkan banyak terjadi. Meski tidak berpretensi buruk dan tidak meng-gurui, namun kita semua harus berfikir dewasa, bahwa Pilkada di Bumi Gerbang Salam ini adalah bagian dari proses untuk menuju sistem pemerintahan yang kondusif-dinamis, adil dan bijaksana, serta memberikan rasa aman terhadap semua elemen masyarakat. Kita semua harus jujur terhadap diri kita masing-masing, bahwa pemimpin yang dilahirkan dari proses transaksi politik dan money politic hanya akan menjadikan kita sengsara secara perlahan-lahan. Materi memang penting, tapi tidak harus menganulir hati nurani yang sesungguhnya. Kita semua butuh pemimpin pemersatu umat, pemersatu golongan yang berbeda, pemimpin yang bersih dan tidak korupsi. Mari kita semua berfikir jernih dan jangan mudah terprovokasi. Wallahu A’lam Bisshowab !

*Penulis Mantan Ketua Umum PMII Cabang Pamekasan 2007/2008. Pernah Aktif sebagai Relawan Quick Report RRI un-tuk Pemilu Presiden/Wakil Presiden RI 2009 Koordinator Wilayah

Kabupaten Pamekasan

Pilkada, Media Penyatuan Komitmen

Oleh: Ribut Baidi*

FOK

US

/TA

UFI

QU

RR

AH

MA

N

Page 11: FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 2012

20 FOKUS Edisi II Tahun Ke VII 201220Edisi II Tahun Ke VII 2012

FOKUS