flokulasi-koagulasi.docx

Upload: seppy-fajriani

Post on 28-Mar-2016

27 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TETAP PRAKTIKUMPENGENDALIAN PENCEMARANPENENTUAN KONDISI PENGENDAPANOPTIMUM DARI KOAGULASI-FLOKULASI

DISUSUN OLEH :KELOMPOK : 01KELAS : 4EGDANGGOTA :1. Derryl Tri Jaya2. Gilang Rinditya3. Gita Mustika4. Meilani Kharlia Putri5. M. Yudha Ganta Andrika6. Seppy Fajriani INSTRUKTUR: Ir K.A Ridwan M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA2015PENENTUAN KONDISI PENGENDAPANOPTIMUM DARI KOAGULASI-FLOKULASI

I. TUJUAN Menentukan kondisi optimum pengendapan dari koagulasi dan flokulasi dengan metode jar test Mendapatkan dosis optimum dari koagulan

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN2.1 Alat yang digunakan Jar test kit Gelas piala 1 L, 6 buah pH meter Turbidimeter Kerucut Imhorff Stopwatch Labu ukur 1liter, 1 buah Pipet ukur 10ml, 2 buah Pipet 1ml, 1 buah Bola karet

2.2 Bahan yang digunakan Tawas(10,25,50,75)ml Aquadest Sampel air (air kolam)2000ml

III. DASAR TEORI

Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid karena penambahan bahan kimia sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral dan membentuk endapan karenaadanya gaya grafitasi. Koagulasi juga merupakan penambahan koagulan dapat menetralkan muatan dan meruntuhkannya yang berada di sekitar koloid sehingga dapat menggumpal. Sedangkan koagulan adalah zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatannegatif partikel di dalam suspensi. Zat ini merupakan donor muatan positip yang digunakan untuk mendestabilisasi muatan negatip partikel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses koagulasi sebagai berikut : Suhu airSuhu air yang rendah mempunyai pengaruh terhadap efisiensi proses koagulasi. Bila suhu air diturunkan , maka besarnya daerah pH yang optimum pada proses kagulasi akan berubah dan merubah pembubuhan dosis koagulan. Derajat Keasaman (pH)Proses koagulasi akan berjalan dengan baik bila berada pada daerah pH yang optimum. Untuk tiap jenis koagulan mempunyai pH optimum yang berbeda satu sama lainnya. Jenis KoagulanPemilihan jenis koagulan didasarkan pada pertimbangan segi ekonomis dan daya efektivitas daripadakoagulan dalam pembentukan flok. Koagulan dalam bentuk larutan lebih efektif dibanding koagulan dalam bentuk serbukatau butiran. Kadar ion terlarutPengaruh ion-ion yang terlarut dalam air terhadap proses koagulasi yaitu : pengaruh anion lebih bsar daripada kation. Dengan demikian ion natrium, kalsium dan magnesium tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap proses koagulasi. Tingkat kekeruhanPada tingkat kekeruhan yang rendahproses destibilisasi akan sukar terjadi. Sebaliknya pada tingkat kekeruhan air yang tinggi maka proses destabilisasi akan berlangsung cepat. Tetapi apabila kondisi tersebut digunakan dosis koagulan yang rendah maka pembentukan flok kurang efektif. Dosis koagulanUntuk menghasilkan inti flok yang lain dari proses koagulasi dan flokulasi sangat tergantung dari dosis koagulasi yang dibutuhkan Bila pembubuhan koagulan sesuai dengan dosis yang dibutuhkan maka proses pembentukan inti flok akan berjalan dengan baik. Kecepatan pengadukanTujuan pengadukan adalah untuk mencampurkan koagulan ke dalam air. Dalam pengadukan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengadukan harus benar-benar merata, sehingga semua koagulan yang dibubuhkan dapat bereaksi dengan partikel-partikel atau ion-ion yang berada dalam air. Kecepatan pengadukan sangat berpengaruh terhadap pembentukan flok bila pengadukan terlalu lambat mengakibaykan lambatnyaflok terbantuk dan sebaliknya apabila pengadukan terlalu cepat berakibat pecahnya flok yang terbentuk AlkalinitasAlkalinitas dalam air ditentukan oleh kadar asam atau basa yang terjadi dalam air (Tjokrokusumo, 19920. Alkalinitas dalam air dapat membentuk flok dengan menghasil ion hidroksida pada reaksihidrolisa koagulan.Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat.Tujuan utama flokulasi adalah membawa partikel ke dalam hubungan sehingga partikel-partikel tersebut saling bertabrakan, kemudian melekat, dan tumbuh mejadi ukuran yang siap turun mengendap. Pengadukan lambat sangat diperlukan untuk membawa flok dan menyimpannya pada bak flokulasi.*Faktor faktor yang mempengaruhi flokulasi :Untuk mencapai kondisi flokulasi yang dibutuhkan, ada beberapafaktor yang harus diperhatikan, seperti misalnya :1. Waktu flokulasi2. Jumlah energi yang diberikan3. Jumlah koagulan4. Jenis dan jumlah koagulan/flokulan pembantu5. Cara pemakaian koagulan/flokulan pembantu6. Resirkulasi sebagian lumpur (jika memungkinkan)7. Penetapan pH pada proses koagulasi

Reaksi kimia untuk menghasilkan flok adalah:Al2(SO4)3.14H2O + 3Ca(HCO3)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 14H2O + 6CO2Pada air yang mempunyai alkalinitas tidak cukup untuk bereaksi dengan alum, maka perlu ditambahkan alkalinitas dengan menambah kalsium hidroksida.Al2(SO4)3.14H2O + 3Ca(OH)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 14H2ODerajat pH yang optimum untuk alum berkisar 4,5 hingga 8, karena aluminium hidroksida relatif tidak terlarutJar Test adalah suatu percobaan skala laboratorium untuk menentukan kondisi operasi optimum pada proses pengolahan air dan airlimbah. Metode ini dapat menentukan nilai pH, variasi dalam penambahandosis koagulan atau polimer, kecepatan putar, variasi jenis koagulan ataujenis polimer, pada skala laboratorium untuk memprediksi kebutuhan pengolahan air yang sebenarnya.

IV. PROSEDUR KERJA1. Menyiapkan gelas kimia 1 liter sebanyak 6 buah2. Menyiapkan contoh air dan mengatur pH serta kekeruhan3. Kemudian mengisi air sebanyak 400ml ke dalam masing-masing gelas kimia. Jika pH awal tidak netral, maka pH diatur kisaran 6-8, kemudian ditaruh di bawah alat jar test.4. Selanjutnya ditambahakan 1% secara bertingkat mulai 10ml, 25 ml, 50ml dan 75ml ke dalam masing-masing gelas kimia.5. Lalu diaduk dengan kecepatan 120rpm selama 1 menit. Dan dilankutkan dengan pengadukan dengan kecepatan45 rpm selama 10 menit.6. Menuangkan secara perlahan dan hati-hati larutan dalam gelas ke dalam kerucut imporf.7. Setelah itu, larutan dibiarkan beberapa menit agar flok-flok mengendap.8. Kemudian mengamati bentuk flok yang terjadi, waktu pengendapan dan volume flok yang terbentuk.9. Setelah itu mengukur dan mencatat pH, kekeruhan dan warna dari supernatan yang ada.

V. DATA PENGAMATAN

Contoh air sebelum penambahan tawasBerat Tawas:1,099 grpH: 10Turbidity:35,3Warna : kuning, sedikit keruh

Sampel Vol. tawas(ml)Turbidity pHWarna

11157Kekuning, paling keruh, sedikit endapan

22,56,686Kekuning, endapan cukup banyak

352,884Bening, banyak endapan

47,53,114Sedikti bening, endapan cukup banyak

VII. ANALISIS PERCOBAANPercobaan kali ini adalah penentuan kondisi pengendapan optimum dari koagulasi dan flokulasi. Tujuan dari percobaan ini yaitu menentukan kondisi optimum tersebut dengan menggunakan metode jar test. Koagulasi itu sendiri merupakan suatu proses penambahan bahan kimia (koagulan) sehingga terjadi penggumpalan koloid karena adanya gaya gravitasi sehingga gumpalan tersebut mengendap ke bawah. Sedangkan proses terbentuknya flok-flok dinamakan flokulasi. Metode jar test merupakan metode pengadukan. Pada percobaan ini sampel yang digunakan yaitu sampel air kolam. Warna dari air kolam ini kuning memiliki pH 10, turbidity 35,3. Sampel air kolam ditambahakan tawas sehingga warna air pun menjadi kuning keruh dan sifat fisiknya pun ikut berubah tentunya. Semakin banyak tawas yang diberikan semakin keruh sampel air tersebut. lalu dilakukan pengadukan dengan seperangkat alat jar test. Pengadukan ini bertujuan agar tawas tersebut merata dengan sampel dan membantu agar mempercepat penggumpalan koloid.Setelah dilakukan pengadukan terlihat gumpalan-gumpalan kecil yang melayang-layang di dalam sampel air tersebut. sampel ini dibiarkan untuk beberapa menit dan ternyata gumpalan-gumpalan tersebut mengendap ke bawah. Air yang ditambahakan tawas 5ml lebih bening dibanding sampel lain. Ini menunjukkan bahwa sampel air kolam yang digunakan pada percobaan ini mencapai kondisi pengendapan optimum pada penambahan tawas 5ml.AaaaaVIII. KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi proses flokulasi dan koagulasi ini adalah suhu, pH, kekeruhan serta konsentrasi tawas.Pada percobaan ini kondisi pengendapan optimum sampel air sumur didapat pada penambahan tawas 5ml dengan volume 400ml. Sifat fisik sampel air pada penambahan tawas 5ml tersebut yaitu turbidity 2,88 dan warnanya bening dengan banyak endapan.

IX. DAFTAR PUSTAKA Hilwatullisan.penuntun praktikum pengendalian pencemaran 2015. Palembang. Polsri http://envist2.blogspot.com/2009/05/flokulasi.html http://redoxct.blogspot.com/2009/01/air-adalah-sumber-kehidupan-air-juga.html http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/17/laporan-jartest/

X.Gambar Alat

Jar Test

Turbidimeter