fjlasdfalsflajflaf

Upload: ighfir-rijal-taufiqy

Post on 08-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fafafafa

TRANSCRIPT

  • TIK Model Pembelajaran ASSUREBy NURHAYATI

    email: [email protected]

    KOMUNITAS BLOGGER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    SEBUAH MODEL BANTUAN UNTUK MENJAMIN PEMBELAJARAN

    Jika anda akan menggunakan media dan teknologi secara efektif, anda harus merencanakan secara sistematik untukmenggunakannya. Model ASSURE adalah sebuah petunjuk ke langkah utama dalam proses perencanaan. Denganmengikuti Model ASSURE, anda mulai merencanakan pengajaran dengan menilai karakteristik murid anda dan mempelajaripencapaian yang objektif. Dengan hal ini dalam pikiran, anda berada dalam posisi yang bagus untuk memilih tipe mediaatau sistem penyampaian untuk digunakan dan menimbang secara efektif bahan-bahan yang mungkin anda butuhkan

    A = Analize Learners (Analisa Siswa)S = State Objjectives (Menetapkan Tujuan)S = Select Method, Media and Materials (Memilih Metode, Media dan Bahan-bahan U = Utilize Media and Materials (Menggunakan Media dan Bahan-bahan)R = Require Learners Participation (Membutuhkan Partisipasi Siswa)E = Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)

    B. MENENTUKAN TUJUAN

    Langkah kedua dalam ASSURE model adalah menggunakan media pengajaran untuk menyusun tujuan dari pengajaran. Apakah hasil belajar dari tiap siswa diharapkan berhasil ? Lebih ringkas, apakah kemampuan baru harus pelajar miliki padapenyelesaian tujuan ? Sebuah tujuan adalah tidak hanya apa yang pengajar rencanakan untuk dimasukkan ke dalampelajaran tetapi apa yang pelajar seharusnya dapatkan dari pelajaran tersebut. Mengapa anda harus menetapkan tujuanpengajaran ? pertama, anda harus tahu tujuan anda dalam membuat pilihan metode dan media yang pantas. Keinginan daritujuan anda, dalam arti, memerintah pilihan media dan urutan kegiatan belajar. Mengetahui tujuan anda juga akanmempercayakan anda untuk menciptakan lingkungan belajar sehingga tujuan akan bisa dicapai. Alasan yang lain untukmemulai tujuan intstruksional anda adalah untuk menjamin evaluasi diri. Anda tidak akan tahu bilamana siswa andamencapai tujuan, walaupun anda tidak begitu yakin apakah tujuan tersebut. Tanpa tujuan yang tegas, siswa anda tidak akantahu apa yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan sudah jelas dan ditetapkan dengan spesifik, proses belajar dan mengajar akan menjadi pedoman tujuan.

    Penetapan tujuan yang baik dimulai dari memberi nama pendengar dari pelajar untuk siapa tujuan diniatkan. Kemudianmengkhususkan kebiasaan atau kemampuan untuk didemonstrasikan dan kondisi dimana kebiasaan atau kemampuan akandiobservasi. Akhirnya, mengkhususkan tingkatan dimana keahlian baru harus lebih ahli-ditentukan dengan kemampuandapat ditentukan.

    Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yangdijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.Hierarki tujuan pendidikan yaitu tujuan pendidikan nasional bersumber dari sistem nilai Pancasila dirumuskan dalam UUSisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal 3, sedangkan klasifikasi tujuan pendidikan menurut Bloom bentuk prilaku sebagaitujuan yang harus dirumuskan dapt digolongkan dalam tiga klasifikasi/tiga domain (bidang) yaitu : domain kognitif, afektif dan

  • psikomotorik.

    B. MENENTUKAN TUJUAN

    Langkah kedua dalam ASSURE model adalah menggunakan media pengajaran untuk menyusun tujuan dari pengajaran. Apakah hasil belajar dari tiap siswa diharapkan berhasil ? Lebih ringkas, apakah kemampuan baru harus pelajar miliki padapenyelesaian tujuan ? Sebuah tujuan adalah tidak hanya apa yang pengajar rencanakan untuk dimasukkan ke dalampelajaran tetapi apa yang pelajar seharusnya dapatkan dari pelajaran tersebut. Mengapa anda harus menetapkan tujuanpengajaran ? pertama, anda harus tahu tujuan anda dalam membuat pilihan metode dan media yang pantas. Keinginan daritujuan anda, dalam arti, memerintah pilihan media dan urutan kegiatan belajar. Mengetahui tujuan anda juga akanmempercayakan anda untuk menciptakan lingkungan belajar sehingga tujuan akan bisa dicapai. Alasan yang lain untukmemulai tujuan intstruksional anda adalah untuk menjamin evaluasi diri. Anda tidak akan tahu bilamana siswa andamencapai tujuan, walaupun anda tidak begitu yakin apakah tujuan tersebut. Tanpa tujuan yang tegas, siswa anda tidak akantahu apa yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan sudah jelas dan ditetapkan dengan spesifik, proses belajar dan mengajar akan menjadi pedoman tujuan.

    Penetapan tujuan yang baik dimulai dari memberi nama pendengar dari pelajar untuk siapa tujuan diniatkan. Kemudianmengkhususkan kebiasaan atau kemampuan untuk didemonstrasikan dan kondisi dimana kebiasaan atau kemampuan akandiobservasi. Akhirnya, mengkhususkan tingkatan dimana keahlian baru harus lebih ahli-ditentukan dengan kemampuandapat ditentukan.

    Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yangdijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.Hierarki tujuan pendidikan yaitu tujuan pendidikan nasional bersumber dari sistem nilai Pancasila dirumuskan dalam UUSisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal 3, sedangkan klasifikasi tujuan pendidikan menurut Bloom bentuk prilaku sebagaitujuan yang harus dirumuskan dapt digolongkan dalam tiga klasifikasi/tiga domain (bidang) yaitu : domain kognitif, afektif danpsikomotorik.

    C. MEMILIH METODE, MEDIA DAN BAHAN-BAHAN

    Rencana yang sistematik untuk menggunakan media tentu saja memerlukan metode, media dan bahan-bahan dipilih secarasistematik pada saat pertama. Proses pemilihan mempunyai tiga tahap 1) memutuskan metode yang pantas untukmemberikan tugas pelajaran. 2) memilih sebuah bentuk media yang sesuai untuk membawa metode, dan 3) memilih,memodifikasi, atau mendesain secara spesifik bahan-bahan dalam bentuk media.Melalui proses seleksi, media perpustakaan sekolah bisa menolong menjadi rekanan dalam memutuskan metode yangmemungkinkan dan media dipilih melalui bahan-bahan umum yang tersedia.

    Memilih sebuah metodePertama, terlalu sederhana untuk percaya bahwa ada satu metode yang hebat untuk semuanya atau bisa melayani semuakebutuhan pelajar dengan baik secara merata. Banyak pelajaran yang diberikan mungkin akan bekerjasama dua atau lebihmetode untuk melayani tujuan yang berbeda pada poin yang berbeda dalam peningkatan pelajaran. Sebagai contoh,seorang siswa mungkin menuntut sebuah kegiatan simulasi untuk mendapatkan perhatian dan membangun rasa ketertarikanpada awal pelajaran, kemudian menggunakan sebuah demonstrasi untuk memberikan informasi yang baru, dan menyusunlatihan dan kegiatan praktek untuk menjamin praktek dalam keahlian yang baru.

    Memilih Bentuk MediaPengertian media pembelajaranKata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikansebagai perantara atau pengantar. Menurut Lesle J.Brigges dalam Sanjaya (2008 : 204) menyatakan bahwa media adalah

  • alat untuk perangsang bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2008 :204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan,seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan menurut Gerlach, media bukan hanya berupa alatatau bahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media itu meliputi orang,bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,keterampilan dan sikap.Bentuk media adalah bentuk fisik dimana sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi, sebagaicontoh, diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat proyektor) video (gambar bergerak dalam TV), danmultimedia komputer (grafik, teks, dan barang bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan batasan dalambentuk tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan. Memilih sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas yangkompleks-merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yangakan dicapai.

    Mendapatkan Bahan-bahanMendapatkan bahan-bahan yang pantas secara umum meliputi satu dari tiga pilihan : 1) memilih bahan-bahan yangtersedia 2) memodifikasi bahan-bahan yang tersedia 3) mendesain bahan-bahan baru.

    D. PENGGUNAAN MEDIA DAN BAHAN-BAHAN

    Langkah selanjutnya dalam model ASSURE adalah menggunakan media dan bahan-bahan oleh siswa dan guru. Prosedurpenggunaan yang direkomendasikan adalah berdasarkan penelitian yang ektensif.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media dan bahan antara lain adalah :- Menampilkan Bahan-bahan- Menyiapkan Bahan- Menyiapkan Lingkungan- Menyiapkan Siswa- Memberi Pengalaman BelajarSecara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan sebagai berikut ;1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-perristiwa tertentu2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa4. Media pembelajaran memiliki nilai praktis

    E. Membutuhkan Partisipasi Siswa

    Dunia pendidikan sudah lama menyadari bahwa partisipasi aktif dalam proses belajar akan menambah proses belajar. Padaawal 1900 John Dewey mementingkan pengorganisasian kembali kurikulum dan pengajaran untuk membuat partisipasisiswa.Diskusi, kuis pendek, dan penerapan latihan bisa menyediakan kemungkinan untuk melatih dan memberi umpan balikselama belajar. Aktifitas lanjutan bisa menyediakan kesempatan lebih lanjut.

    Riset terhadap seri televisi yang sudah dikenal internasional "sesame street' dan "electric company" menunjukkan denganimpresif pentingnya tindak lanjut dari penyajian media dengan kegiatan praktek. Riset pada "sesame street" menunjukkanbahwa menontonnya secara berulang-ulang tidak hanya membuat siswa mendapatkan keahlian spesifik tapi jugamempunyai nilai yang tinggi pada test IQ verbal dan lebih banyak tingkah laku yang positif di sekolah. Johston menjelaskan ;pikiran, yang "memberanikan orang tua dan materi pengganti adalah penting untuk menerima efek-efek observasi. Dalamkasus "electric company" anak-anak dengan kemampuan membaca yang rendah yang menonton acara ini di sekolahdibawah pengarahan guru menunjukkan peningkatan membaca signifikan. Johston menyimpulkan bahwa :" keterbatasanbelajar muncul ketika tampilan dijamin, dan ketika guru menyediakan materi pelajaran tambahan dan menolong anak-anakuntuk mengulang materi yang disajikan di televis

    E. Membutuhkan Partisipasi Siswa

  • Dunia pendidikan sudah lama menyadari bahwa partisipasi aktif dalam proses belajar akan menambah proses belajar. Padaawal 1900 John Dewey mementingkan pengorganisasian kembali kurikulum dan pengajaran untuk membuat partisipasisiswa.Diskusi, kuis pendek, dan penerapan latihan bisa menyediakan kemungkinan untuk melatih dan memberi umpan balikselama belajar. Aktifitas lanjutan bisa menyediakan kesempatan lebih lanjut.

    Riset terhadap seri televisi yang sudah dikenal internasional "sesame street' dan "electric company" menunjukkan denganimpresif pentingnya tindak lanjut dari penyajian media dengan kegiatan praktek. Riset pada "sesame street" menunjukkanbahwa menontonnya secara berulang-ulang tidak hanya membuat siswa mendapatkan keahlian spesifik tapi jugamempunyai nilai yang tinggi pada test IQ verbal dan lebih banyak tingkah laku yang positif di sekolah. Johston menjelaskan ;pikiran, yang "memberanikan orang tua dan materi pengganti adalah penting untuk menerima efek-efek observasi. Dalamkasus "electric company" anak-anak dengan kemampuan membaca yang rendah yang menonton acara ini di sekolahdibawah pengarahan guru menunjukkan peningkatan membaca signifikan. Johston menyimpulkan bahwa :" keterbatasanbelajar muncul ketika tampilan dijamin, dan ketika guru menyediakan materi pelajaran tambahan dan menolong anak-anakuntuk mengulang materi yang disajikan di televisi

    F. EVALUASI DAN REVISI

    Pengertian Evaluasi

    Menurut Gubah dan Lincoln dalam Hasan (1988 : 272) mendefinisikan evaluasi merupakan suatu proses memberikanpertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangkan itu dapat berupaorang,benda, kegiatan,keadaan atau sesuatu kesatuan tertentu.Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain :1. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.2. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.3. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.4. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam mengambil keputusan.5. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai6. Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan dan perguruan tinggi. Melalui evaluasi dapat dijadikan bahan informasi tentang efektifitas program sekolah.Evaluasi dan revisi merupakan komponen akhir model ASSURE untuk belajar efektif . Seringkali kesalahan yang seringberulang-ulang dalam proses mendesain pelajaran,evaluasi dan revisi adalah sebuah komponen yang penting untukmembangun kualitas belajar.Ada banyak tujuan dari evaluasi. Seringkali bentuk yang kelihatan dalam pendidikan adalah testkertas dan pensil, ditetapkan untuk digunakan bagi penilaian prestasi siswa. Komponen akhir untuk model ASSURE untukbelajar efektif adalah evaluasi dan revisi. Evaluasi dibuat sebelumnya, selama dan setelah pelajaran. Evaluasi tidak hanyadiujung pelajaran. Evaluasi merupakan nilai awal dari siklus berlanjut dalam sistem model ASSURE untuk efektifnya mediabelajar.

    RevisiTahap terakhir dari siklus pelajaran adalah untuk duduk kembali dan melihat hasil dari pengumpulan data evaluasi. Dimanaada pertentangan antara apa yang anda harapkan untuk terjadi dengan apa yang terjadi? Apakah pencapaian siswamenyimpang dari satu atau lebih tujuan? Bagaimana reaksi siswa terhadap media dan metode pengajaran ? Apakah andapuas dengan nilai bahan yang anda pilih ? If evaluasi data menunjukkkan tidak memenuhi dalam wilayah itu, sekarangapakah waktu kembali kepada bagian yang salah dari rencana dan memperbaikinya. Kerja model, bukan hanya jika andadengan tetap menggunakannya untuk meningkatkan kualitas dari pengajaran anda.