fix makalah kelas bio darah

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa Yunanihaima yang berarti darah.Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru- paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi- cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Darah manusia ? 1

Upload: winia-aprillian

Post on 06-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bjxjhkk

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa Yunanihaima yang berarti darah.Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Darah manusia ?2. Apa isi dari komposisi darah?3. Apa yang dimaksud golongan Darah?4. Apa yang dimaksud dengan Transfusi darah?5. Bagaimana cara mengetahui Golongan Darah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Darah manusia.2. Untuk mengetahui komposisi Darah.3. Untuk mengetahui pengertian Golongan Darah.4. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan Golongan Darah.

1.4 Manfaat PenelitianMengetahui lebih dalam mengenai darah manusia serta penetuan golongan darah.1.5 Metode PenelitianMetode yang digunakan adalah:A. Merumuskan operasional variabel. Variabel bebas: Darah dari masing-masing anggota keluarga. Variable kontrol: Pencampuran darah dengan serum anti A dan serum anti B. Variable terikat: Menggumpal atau tidaknya darah setelah dicampur dengan kedua serum tersebut.

B. Menentukan alat dan bahan.a. Alat1. Slide2. Blood Lanset (alat penusuk)3. Kapas4. Pengaduk

b. Bahan 1. 3 Reagen (A, B dan Rh)2. Alkohol 70%3. Tissue

C. Prosedur Kerja1. Membersihkan ujung jari tengahnya dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%.2. Kemudian menggunakan Blood Lanset pada ujung jari tengahnya. memijat ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian meneteskan darah yang keluar pada slide yaitu pada (A) dan pada (B) dan (Rh)3. Apabila darah sudah diteteskan, membersihkan ujung jari dengan alkohol 70% lagi, agar tidak terkena infeksi.4. Memberi setetes serum anti A pada darah di ujung A dan serum anti B pada darah di ujung B dan serum anti Rh pada daerah Rh5. Mengaduk tetesan darah yang telah ditetesi serum dengan adukan.6. Mengamati hasilnya, apakah terjadi penggumpalan darah atau tidak.Menentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut, apabila:1) Darah di A menggumpal, sedangkan di B tidak, maka termasuk golongan darah A.2) Darah di A tidak menggumpal dan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah B .3) Darah di A dan di B menggumpal maka termasuk golongan darah AB .4) Darah di A, B, maka termasuk golongan darah O (nol).5) Darah di Rh menggumpal Rh + .6) Darah di Rh tidak menggumpal Rh -.7. Mencatat hasilnya.8. Membersihkan tangan kembali dengan alkohol.

BABIIPEMBAHASAN

2.1 Darah Manusia

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

2.2 Komposisi

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang terangkut di dalam cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang mengandung sari makanan, protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel darah.Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah dan sel darah putih disebut juga korpuskula.

Korpuskula darah terdiri dari:

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Sel darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida.Sel darah merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali.Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Sel darah putih jauh lebih besar daripada sel darah merah. Jumlahnya dalam setiap 1 cm kubik darah adalah 4.000 sampai 10.000 sel. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak di dalam aliran darah, membuatnya dapat melaksanakan tugas sebagai sistem ketahanan tubuh. Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia. Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Sel darah putih yang terbanyak adalah neutrofil ( 60%). Tugasnya adalah memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula-mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak.Sel darah putih mengandung 5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.Basofil, yang menyususn 1% sel darah putih, melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya.20 sampai 30% kandungan sel darah putih adalah limfosit. Tugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein yang membantu tubuh memerangi penyakit.Monosit bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel darah putih. Tubuh mengatur banyaknya sel darah putih yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Jika kita kehilangan darah, tubuh akan segera membentuk sel-sel darah untuk menggantinya. Jika kita mengalami infeksi, maka tubuh akan membentuk lebih banyak sel darah putih untuk memeranginya.

Serum darah atau Plasma terdiri atas:

1 Air: 91,0%2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)3. Mineral:0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,kalium dan zat besi,nitrogen, dll)4. Garam

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:

Albumin Bahan pembeku darah Immunoglobin (antibodi) Hormon Berbagai jenis protein Berbagai jenis garam

2.3 Golongan Darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigenwarisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.D.

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.

PopulasiOABAB

Suku pribumi Amerika Selatan100%

Orang Vietnam45.0%21.4%29.1%4.5%

Suku Aborigin di Australia44.4%55.6%

Orang Jerman42.8%41.9%11.0%4.2%

Suku Bengalis22.0%24.0%38.2%15.7%

Suku Saami18.2%54.6%4.8%12.4%

Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.

Prinsip pemeriksaan golongan darah sistem rhesus :1.Antigen lain yang penting dalam darah adalah faktor Rh. Prinsip dalam pemeriksaan darah sistem Rh, ketika Rh (+) dicampur dengan antibodi anti Rh, akan terjadi aglutinasi.2. Pada kehamilan ibu dengan Rh (-) dan ayah dengan Rh (+) yang menghasilkan anak dengan Rh (+), sel darah merah Rh (+) anak akan masuk ke sistem kardiovaskuler ibu melalui plasenta sehingga menyebabkan jaringan plasenta hancur sebelum saat lahir.3. Adanya antigen Rh menyebabkan ibu menghasilkan antibodi Rh, sehingga pada kehamilan berikutnya antibodi ini akan menghancurkan sel darah merah anak, hal ini disebut dengan penyakit himolisis pada bayi baru lahir. Kehancuran sel darah merah akan menghasilkan bilirubin yang dapat menghancurkan otak dan menyebabkan retardasi mental bahkan kematian.

Kecocokan Rhesus

RESIPIENDONOR

O-O+A-A+B-B+AB-AB+

O-

O+

A-

A+

B-

B+

AB-

AB+

2.4 Transfusi Darah

Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita. Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya, dengan tujuan untuk membantu yang lain khususnya yang pada kondisi memerlukan suplai darah dari luar, karena sampai saat ini darah belum bisa di sintesa sehingga ketika diperlukan harus diambil seseorang/individu. Pada tahun 1900 Dr. Loustiner menemukan 4 macam golongan darah.Selain itu tahun 1940 ditemukan golongan darah baru yaitu Rhesus Faktor positif dan rhesus faktor negatif pada sel darah merah (erythrocyt). Rhesus Faktor positif banyak terdapat pada orang Asia dan Negatif Pada orang Eropah, Amerika, Australia. Transfusi diberikan untuk: - meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen - memperbaiki volume darah tubuh - memperbaiki kekebalan - memperbaiki masalah pembekuanTergantung kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma segar yang dibekukan/bagian cairan dari darah atau sel darah putih).Jika memungkinkan, akan lebih baik jika transfusi yang diberikan hanya terdiri dari komponen darah yang diperlukan oleh resipien.Memberikan komponen tertentu lebih aman dan tidak boros.Teknik penyaringan darah sekarang ini sudah jauh lebih baik, sehingga transfusi lebih aman dibandingkan sebelumnya.Tetapi masih ditemukan adanya resiko untuk resipien, seperti reaksi Alergi dan infeksi.Meskipun kemungkinan terkena AIDS atau Hepatitis melalui transfusi sudah kecil, tetapi harus tetap waspada akan resiko ini dan sebaiknya transfusi hanya dilakukan jika tidak ada pilihan lain. B.1 Syarat-Syarat Transfusi DarahSyarat-syarat seseorang yang dapat menjadi pendonor darah,yaitu:1. Umur 17 60 tahun ( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )2. Berat badan 50 kg atau lebih3. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral4. Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih5. Tekanan darah 120/140/80 100 mmHg6. Nadi 50-100/menit teratur 7. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit kronis.8. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita)9. Bagi donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun.10. Kulit lengan donor sehat.11. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan terakhir.12. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria, hepatitis, HIV/AIDS.13. Bukan pencandu alkohol/narkoba14. Tidak mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir.15. Beritahu Petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir. 16. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

Orang Yang Tidak Dapat Menjadi Pendonor Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:1. Pernah menderita hepatitis B.Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis.Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi.Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga.Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi.Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil.Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar.Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis.Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic.Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.Sedang menyusui.Ketergantungan obat.Alkoholisme akut dan kronik.Sifilis.Menderita tuberkulosa secara klinis.Menderita epilepsi dan sering kejang.Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh balik) yang akan ditusuk.Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril).Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.

Manfaat Donor DarahDapat memeriksakan kesehatan secara berkala 3 bulan sekali seperti tensi, Lab Uji Saring .(HIV, Hepatitis B, C, Sifilis dan Malaria).Mendapatkan piagam penghargaan sesuai dengan jumlah menyumbang darahnya antara lain 10, 25, 50, 75, 100 kali.Donor darah 100 kali mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Pemerintah.Merupakan bagian dari ibadah.

Proses Transfusi Darah1. Pengisian Formulir Donor Darah.2. Pemeriksaan DarahPemeriksaan golongan, tekanan darah dan hemoglobin darah.3. Pengambilan DarahApabila persyaratan pengambilan darah telah dipenuhi barulah dilakukan pengambilan darah.4. Pengelolahan DarahBeberapa usaha pencegahan yang di kerjakan oleh PMI sebelum darah diberikan kepada penderita adalah penyaringan terhadap penyakit di antaranya :a. Penyakit Hepatitis Bb. Penyakit HIV/AIDSc. Penyakit Hipatitis Cd. Penyakit Kelamin (VDRL)Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah selama 1-2 jam5. Penyimpanan DarahDarah disimpan dalam Blood Bank pada suhu 26 derajat celcius.Darah ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen seperti :PRC,Thrombocyt,Plasma,Cryo precipitat

ResipienDonor

OABAB

O

A

B

AB

TABEL 2. Kecocokan Plasma

2.5 METODE PENELITIAN

a. Tujuan PemeriksaanUntuk mengetahui golongan darah seseorangb. Pengumpulan Data DasarHari / tanggal: Selasa, 10 Desember 2013Waktu: 14.00 WIBTempat: Kelas 1B Poltekkes Jurusan Keperawatan Bandung

Data SubjektifNama: Dymas Feisal RamdhanUmur: 18 tahun

c. Alat dan Bahan

1. Darah 2. Kertas Uji Golongan Darah3. Blood Lanset (alat penusuk)4. Kapas5. Pengaduk/ tusuk gigi6. Reagen anti A, anti B, anti AB dan anti Rh (D)7. Alkohol 70 %

d.Prosedur Kerja1) Memijat ujung jari tengah/manis tangan kiri, kemudian dibersihkan ujung jari tersebut dengan kapas yang telah diberi alcohol 70%.2) Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan tadi dengan jarum lancet yang steril hingga keluar darah. Kemudian teteskan drah drah yang keluar pada objek glass di 4 tempat tempat seperti:

2

1 3

4

1) Menambahkan pada tetes No 1: satu tetes serum anti ANo 2: satu tetes serum anti BNo 3: satu tetes serum anti ABNo 4 : satu tetes serum anti Rh1) Mengaduk masing-masing tetes dengan tusuk gigi yang berbeda untuk menghindari kontaminasi.2) Mengamati apa yang terjadi pada setiap tetes darah setelah masing-masing ditambah dengan zat anti.3) Memperhatikan bila:a. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal , darah + anti AB menggumpal maka golongan darah A.b. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B menggumpal, darah + anti AB menggumpal maka golongan darah B.c. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B menggumpal, darah + anti AB menggumpal maka golongan darah AB.d. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal, darah + anti AB tidak menggumpal maka golongan darah O.e. Memasukan hasil pengamatan pada tabel dan mengambil kesimpulan.

DarahSerumHasil

Anti AAnti BAnti ABAnti Rh

A-

A+

B-

B+

AB-

AB+

O-

O+

d. Pedigree

0AOA

0

A

AA

Keterangan:= Perempuan= Laki-Laki

IbuAyah

OABAB

OOO,AO,BA,B

AO,AO,AO,A,B,ABA,B,AB

BO,BO,A,B,ABO,BA,B,AB

ABA,BA,B,ABA,B,ABA,B,AB

TABEL 4. Pewarisan golongan darah kepada anak

e. Hasil PemeriksaanDengan dilakukannya percobaan tersebut dapat diketahui bahwa saya yang bernama Dymas Feisal Ramadhan berusia 18 tahun memiliki golongan darah A dengan rhesus (+) positif.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANa) Golongan darah manusia merupakan suatu fenotip yang di pengaruhi oleh alel ganda .b) Seseorang dikatakan bergolongan darah A apabila saat darah di tetesi serum anti A menggumpal, serum anti B tidak menggumpal dan serum anti AB menggumpal.c) Seseorang dikatakan bergolongan darah B apabila setelah darah di tetesi serum anti A tidak menggumpal, serum anti B menggumpal dan serum anti AB menggumpal.d) Golongan darah AB apabila darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB menggumpal.e) Orang dengan golongan darah O apabila darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB tidak menggumpal.f) Seseorang dikatakan memiliki rhesus + apabila darah setelah ditetesi serum anti Rh menggumpalg) Seseorang dikatakan memiliki rhesus apabila darah setelah ditetesi serum anti Rh tidak menggumpalh) Seorang calon pendonor yang akan mendonorkan darahnya harus memiliki fisik tubuh yang baik dan sehat.i) Seorang calon pendonor darah harus memenuhi syarat seorang pendonor darah.j) Seorang pendonor harus memperhatiikan keadaannya sebelum mendodnorkan darahnya kepada penderita.

3.2 SARAN a. berhati- hati dalam pengambilan darah.b. selalu gunakan alat-alat yang steril untuk pengambilan darah.c. Sebelum dan sesudah pengambilan darah, terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70% agar tidak terkena infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah

http://id.wikipedia.org/wiki/Darah

http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit-darah.htm

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1836318-komposisi-darah/#ixzz2E2OFONEMhttp://www.yazhid28bashar.blogspot.com1