fitriadi widodo, st. 10402423 -...

18
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERPARKIRAN OTOMATIS DENGAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MIKROKONTROLER AVR ATMEGA32 Fitriadi Widodo, ST. 10402423 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Tulisan ini menjelaskan tentang bagaimana membuat sistem perparkiran yang telah ada menjadi lebih efisien dengan mengimplementasikan teknologi kartu tag RFID pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang bangun ini menjelaskan tentang bagian dari sistem perparkiran otomatis yang akan memantau sistem perparkiran menggunakan tag RFID sebagai kartu untuk akses masuk areal perparkiran. Rancang Rancang bangun ini menggunakan reader jenis ID-10, reader dengan jangkauan minimal. ID-10 memiliki internal antena yang dapat membaca tag RFID sampai jarak ±12 cm. ID- 10 mendukung output data berformat ASCII, Wiegand26 dan Magnetic ABA Track2. Tag yang dapat dibaca oleh ID-10 adalah tag yang berformat EM4001 125KHz (Low Radio Frequency). Data bukti kedatangan dan keluarnya mobil dari areal perparkiran akan diambil melalui RFID tag yang berfungsi sebagai kartu akses masuk. Data dalam RFID tag akan dibaca oleh RFID reader dan akan diproses oleh mikrokontroller yang kemudian akan dikirim ke komputer (sebagai pusat data) melalui kabel serial. Komputer akan mencatat kedatangan dan keluarnya mobil, serta image foto dari pemilik kartu akses parkir tersebut, selain itu komputer bertugas mengirim perintah untuk membuka pintu gerbang masuk atau keluar areal perparkiran. Kata kunci : Mikrokontroler, RFID, AVR ATMega32, Parkir BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai sensor dalam dunia industri masih jarang digunakan di Indonesia, tetapi di Eropa aplikasi RFID sudah banyak digunakan dalam berbagai industri RFID bekerja dengan menggunakan frekwensi radio, sehingga alat ini bersifat nirkabel dengan jarak yang lebih jauh bila dibandingkan dengan kode batang. Tidak seperti halnya sistem identifikasi elektronik yang lain seperti kode batang yang mengharuskan pembacaan dilakukan secara manual yaitu dengan cara membaca hasil tag kode batang yang telah di cetak menggunakan infra merah dan memerlukan sudut khusus untuk pembacaaanya serta memasukkan data kode batang jika kode batang tersebut

Upload: hoangduong

Post on 09-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERPARKIRAN OTOMATIS DENGAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MIKROKONTROLER AVR

ATMEGA32Fitriadi Widodo, ST. 10402423

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma

ABSTRAKSI

Tulisan ini menjelaskan tentang bagaimana membuat sistem perparkiran yang telah ada menjadi lebih efisien dengan mengimplementasikan teknologi kartu tag RFID pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang bangun ini menjelaskan tentang bagian dari sistem perparkiran otomatis yang akan memantau sistem perparkiran menggunakan tag RFID sebagai kartu untuk akses masuk areal perparkiran. Rancang Rancang bangun ini menggunakan reader jenis ID-10, reader dengan jangkauan minimal. ID-10 memiliki internal antena yang dapat membaca tag RFID sampai jarak ±12 cm. ID-10 mendukung output data berformat ASCII, Wiegand26 dan Magnetic ABA Track2. Tag yang dapat dibaca oleh ID-10 adalah tag yang berformat EM4001 125KHz (Low Radio Frequency). Data bukti kedatangan dan keluarnya mobil dari areal perparkiran akan diambil melalui RFID tag yang berfungsi sebagai kartu akses masuk. Data dalam RFID tag akan dibaca oleh RFID reader dan akan diproses oleh mikrokontroller yang kemudian akan dikirim ke komputer (sebagai pusat data) melalui kabel serial. Komputer akan mencatat kedatangan dan keluarnya mobil, serta image foto dari pemilik kartu akses parkir tersebut, selain itu komputer bertugas mengirim perintah untuk membuka pintu gerbang masuk atau keluar areal perparkiran.

Kata kunci : Mikrokontroler, RFID, AVR ATMega32, Parkir

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penggunaan RFID (Radio

Frequency Identification) sebagai sensor

dalam dunia industri masih jarang

digunakan di Indonesia, tetapi di Eropa

aplikasi RFID sudah banyak digunakan

dalam berbagai industri

RFID bekerja dengan

menggunakan frekwensi radio, sehingga

alat ini bersifat nirkabel dengan jarak

yang lebih jauh bila dibandingkan

dengan kode batang. Tidak seperti

halnya sistem identifikasi elektronik

yang lain seperti kode batang yang

mengharuskan pembacaan dilakukan

secara manual yaitu dengan cara

membaca hasil tag kode batang yang

telah di cetak menggunakan infra merah

dan memerlukan sudut khusus untuk

pembacaaanya serta memasukkan data

kode batang jika kode batang tersebut

Page 2: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

tidak bisa dibaca., sedangkan RFID

memungkinkan untuk melakukan

pembacaan secara otomatis dan cepat.

Selain itu juga, RFID mampu

melakukan perubahan data yang sudah

disimpan kapan saja tidak seperti kode

batang yang tidak memungkinkan

perubahan data tanpa mengganti tag.

Karena bekerja dengan gelombang radio

maka pembacaan tidak membutuhkan

garis pandang (line of sight) seperti

dalam kode batang. Pembacaan dapat

menembus penghalang seperti kertas,

karton, kaca, buku, dan bahan non-metal

lainnya.

Dalam hal ini penggunaan RFID

dapat digunakan juga dalam mengontrol

barang di pabrik, pada aplikasi

perparkiran sistematis dan otomatis.

Dengan pengontrolan sistematis ini

diharapkan kendaraan dapat lebih mudah

diawasi waktu masuk dan keluar dari

kawasan khusus perparkiran

berlangganan. Contoh dari aplikasi ini

adalah pada sistem perparkiran di

perkantoran dimana pengguna adalah

anggota tetap dari perkantoran tesebut.

1.2 Batasan Masalah

Dalam rancangan ini, t a g

RFID digunakan sebagai kartu

berlangganan parkir menggantikan

kertas atau kartu jenis kode batang

dalam input masuk ke dalam

perparikiran. RFID digunakan

karena memiliki kelebihan dibanding

kode batang, di antaranya

pembacaan otomatis, mampu dibaca

tanpa garis pandang, dan jumlah

data yang tersimpan lebih banyak

dibanding kode batang.

1.3 Tujuan Penulisan

Metode penelitian ini adalah

untuk membuat sebuah sistem

pengontrol pada mobil yang akan masuk

sebuah kawasan khusus dengan

keanggotaan yang sudah terkontrol dan

bersifat anggota tetap. Sehingga setiap

kendaraan yang masuk kawasan dapat

dengan mudah terkontrol waktu masuk

dan waktu keluarnya. Sistem ini

didukung oleh aplikasi Visual Basic 6.0

sebagai Graphic User Interface (GUI)

untuk mengontrol waktu masuk dan

keluarnya mobil , waktu lama parkir ,

data mengenai mobil yang masuk ke

dalam kawasan dan data statistik dari

sistem tersebut. Sistem ini berbasis pada

RFID sebagai prototipe kontrol terhadap

masuknya kendaraan - kendaraan ke

dalam suatu kawasan perparkiran.

Page 3: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Penggunaaan RFID akan mempercepat

sistem aplikasi dan mengurangi human

error untuk kesalahan dalam

penginputan data identitas kendaraan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Mikrokontroler adalah single

chip computer yang memiliki

kemampuan untuk diprogram dan

digunakan untuk tugas-tugas berorientasi

kontrol. Mikrokontroler hadir dengan

dua alasan utama , yang pertama adalah

kebutuhan pasar (market need) dan

kedua adalah perkembangan teknologi

baru.

Karena kemampuannya yang

tinggi, bentuk yang kecil, konsumsi daya

yang rendah, dan harga yang murah

maka mikrokontroler begitu banyak

digunakan di dunia. Sistem yang

dibangun memerlukan beberapa

perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software). Berikut ini

akan dijelaskan beberapa perangkat yang

digunakan dalam sistem mikrokontroler

dan perangkat lain yang digunakan

dalam pembuatan alat untuk tugas akhir

ini.

2.1 Mikrokontroller AVR ATMega32

Perkembangan teknologi AVR (

Alf and Vegard Rics Processor )

memberikan suatu teknologi yang

memiliki kapabilitas yang sangat maju,

tetapi dengan biaya yang sangat murah.

Mikrokontroller AVR memiliki

arsitektur RICS 8 bit, dimana semua

instruksi dikemas dalam kode 16 bit

( 16-bits word ) dan sebagian besar

instruksi dieksekusi dalam satu siklus

clock.

Mikrokontroler AVR merupakan

low-power CMOS 8-bit, yang

merupakan pengembangan arsitektur

RISC ( Radius Instruction Structure

Chip ). Dengan mengeksekusi instruksi

dalam single clock cycle, AVR bisa

mencapai 1 MIPS per MHz sehingga

desain sistemnya dapat mengoptimalkan

konsumsi daya dan kecepatan proses.

2.2 Radio Freguency Identification

(RFID)

RFID merupakan teknologi

identifikasi yang fleksibel, mudah

digunakan, dan cocok untuk operasi

sistem otomatis. RFID

mengkombinasikan keunggulan yang

tidak tersedia pada teknologi identifikasi

yang lain. RFID tersedia dalam peralatan

Page 4: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

yang hanya dapat dibaca saja (Read

Only) atau yang dapat dibaca dan ditulis

(Read/Write), tidak memerlukan kontak

langsung maupun jalur cahaya seperti

cahaya infra merah dalam mengakses

kode batang untuk dapat beroperasi,

dapat berfungsi pada berbagai variasi

kondisi lingkungan, dan menyediakan

tingkat integritas data yang tinggi .

Radio Frequency Identification (RFID)

merupakan salah satu bentuk teknologi

auto-ID yang merupakan teknologi

identifikasi objek dengan menggunakan

frekuensi gelombang radio untuk

membaca informasi dari sebuah alat

pembawa informasi yang disebut tag

RFID atau transponder (Transmitter +

Responder). Proses pembacaan atau

penulisan informasi ke dalam tag RFID

dilakukan melalui interface yang disebut

reader RFID. RFID transponder atau

tag berisi identitas obyek tag. Data ini

terdiri dari merk , jenis, model dan

nomor serial yang unik berupa kode

ASCII, atau data yang diperlukan untuk

memberikan abstraksi keterangan

pemilik tag.[3]

Kegunaan dari sebuah sistem

RFID adalah untuk memungkinkan data

ditransmisikan oleh sebuah peralatan

portabel, yang disebut tag, yang mana

tag tersebut dibaca oleh sebuah pembaca

RFID dan memproses data yang terbaca

tersebut sesuai dengan kebutuhan

aplikasi yang akan digunakan.

Dalam pengoperasian RFID

terjadi kontak antara transponder (tag)

atau perangkat pembawa data yang

terbuat dari silikon chip dilengkapi

sebuah radio antena kecil dan reader

yang terhubung dengan sistem

komputer. Kontak antara RFID tag

dengan reader tidak dilakukan secara

kontak langsung atau mekanik

melainkan dengan pengiriman

gelombang elektromagnet.

Bila dibandingkan dengan

barcode atau kode batang, RFID

memilki beberapa keunggulan yaitu sulit

untuk dipalsukan, maka RFID dapat

menyediakan tingkat keamanan yang

tinggi, sedangkan barcode dapat

dipalsukan dengan memfotokopi

barcode maka barcode hasil fotokopi

dapat digunakan. Selain itu RFID dapat

bekerja dalam jarak yang cukup jauh

bahkan bisa mencapai 6,096 meter untuk

perlalatan RFID yang memiliki frekuensi

tinggi. Hal ini juga merupakan salah satu

kelebihan RFID dibandingkan barcode .

Page 5: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Gambar 1 Bagan rangkaian reader[4]

2.2.1 RFID Reader ID-10

Pembaca RFID merupakan

peralatan yang dapat berkomunikasi

dengan RFID tag secara wireless.

Sebuah pembaca RFID harus

melaksanakan dua buah tugas, yaitu:

• Menerima perintah dari

software aplikasi

• Berkomunikasi dengan tag

RFID

Tag reader berfungsi untuk

membaca data yang ada pada tag

melewati RF interface. Untuk

menambah fungsi reader, maka

dilengkapi dengan internal storage, dan

aplikasi perangkat lunak untuk

menyimpan data pada komputer

database. Pada prakteknya tag reader

dapat berupa perangkat keras yang

terletak pada suatu tempat yang tetap.

Pada aplikasinya tag reader dapat

membaca sendiri tag yang dideteksi

(smart self). Tag reader smart self dapat

mendeteksi ketika ada penambahan tag

atau ada tag yang keluar.

Saluran (channel) dari reader ke

tag disebut dengan saluran forward

(forward channel), saluran dari tag ke

reader disebut dengan saluran bacward

(bacward channel).

Pembaca RFID merupakan

penghubung antara software aplikasi

dengan antena yang akan

mentransmisikan gelombang radio ke

tag RFID. Gelombang radio yang

ditransmisikan oleh antena berpropagasi

pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya

data dapat berpindah secara wireless ke

tag RFID yang berada berdekatan

dengan antenna.[2]

Antena RFID tersebut menerima

sinyal dari RFID reader lalu mengirim

kembali sinyal tersebut ke RFID reader

disertai dengan data yang terdapat pada

RFID tag tersebut berupa kode ASCII

yang berbeda disetiap tag..

Reader ID -10 adalah merupakan

salah satu pembaca RFID modul yang

sederhana, tepat dan mudah disesuaikan

penggunaannya dalam pembuatan

Page 6: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

rancang bangun tugas akhir ini. ID-10

memiliki internal antenna yang dapat

membaca tag RFID sampai jarak

maksimal 12 cm. Dengan merangkai

ID-10 dengan komponen yang sesuai

dengan datasheet, pelengkap seperti

access control unit, dan lain-lain, maka

ID-10 dapat dirubah menjadi sebuah

“wireless ID designs”. Semua pembaca

RFID berseri ID termasuk ID-10

mendukung output data berformat

ASCII, Wiegand26 dan Magnetic ABA

Track2, dimana format tersebut adalah

format yang dikeluarkan produsen untuk

RFID reader jenis ID-10. Tag yang

dapat dibaca oleh ID-10 adalah tag yang

berformat EM4001 125KHz (low radio

frequency). Gambar 2.4 menunjukkan

tampilan ID-10. [3]

Pada sistem RFID umumnya, tag

atau transponder ditempelkan pada suatu

objek. Setiap tag dapat membawa

informasi yang unik, di antaranya: serial

number, model, warna, pemilik, dan data

lain dari objek tersebut. Ketika tag ini

melalui medan yang dihasilkan oleh

pembaca RFID yang beroperasi pada

frekuensi yang sama, tag akan

mentransmisikan informasi yang ada

pada tag kepada pembaca RFID,

sehingga proses identifikasi objek dapat

dilakukan.

2.2.2 Tag RFID

Tag RFID ialah sebuah benda

kecil yang dapat ditempelkan pada

benda yang ingin diberikan datanya,

misalnya barang hasil produksi, hewan

ternak atau bahkan manusia. Tag RFID

mengandung silicon chip dan antenna

yang memungkinkan mereka untuk

menerima dan merespon frekuensi radio.

Jenis dan bentuknya disesuaikan dengan

kebutuhan untuk pembuatan tugas akhir

ini digunakan tag jenis kartu. [3]

Gambar 2.5 menunjukkan isi dari sebuah

silicon chip yang berada didalam tag

RFID. Secara garis besar RFID tag

terbagi kedalam tiga jenis yaitu pasif,

semi aktif atau bisa disebut juga semi

aktif dan aktif

2.2.3 Cara Kerja RFID

Ketika sebuah RFID tag

melewati zona elektromagnetik peralatan

pembaca tag, maka RFID tag tersebut

akan mendeteksi sinyal pengaktifan dari

peralatan pembaca tag, dan

mengirimkan sinyal balik sesuai dengan

yang tersimpan dalam memori tag

sebagai respon. Peralatan pembaca tag

kemudian menterjemahkan data yang

Page 7: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

dikirimkan oleh RFID tag tersebut

sesuai dengan kebutuhan. [4]

Proses pembacaan kode-kode

data yang terdapat pada RFID tag

dilakukan menggunakan gelombang

radio, sehingga proses identifikasi

barang atau orang menjadi jauh lebih

mudah. Seseorang atau barang cukup

melewati suatu gerbang atau pintu yang

telah terdapat zona elektromagnetik dari

reader RFID, maka identitas dari barang

ataupun sesorang tersebut langsung

dapat diketahui. RFID tag mempunyai

bermacam-macam bentuk, misalnya

berbentuk sebuah kartu identitas.[4]

Walaupun berbentuk suatu

kartu, RFID tag ini telah berisi antenna

internal sehingga dapat menerima dan

bereaksi terhadap data yang dipancarkan

melalui frekwensi radio dari suatu

pembaca RFID tag (RFID transceiver).[4]

2.3 Komunikasi Data Serial RS232

Serial Port merupakan hal yang

penting dalam mikrokontroller, karena

dengan serial port kita dapat dengan

mudah menghubungkan mikrokontroller

dengan komputer atau perangkat

lainnya, serial port sering dikenal

dengan istilah UART , serial port pada

mikrokontroller terdiri atas dua pin yaitu

RXD dan TXD, RXD berfungsi untuk

menerima data dari komputer/perangkat

lainnya, TXD berfungsi untuk mengirim

data ke komputer/perangkat lainnya. [6]

Pada prinsipnya, komunikasi

serial ialah komunikasi dimana

pengiriman data dilakukan per bit,

sehingga lebih lambat dibandingkan

komunikasi parallel seperti pada port

printer yang mampu mengirim 8 bit

sekaligus dalam sekali detak atau satu

clock.

2.4 IC MAX-232

IC MAX-232 merupakan chip

tunggal yang bekerja pada tegangan 5

volt dan membutuhkan beberapa

kapasitor eksternal. Tegangan keluaran

dari chip ini digunakan sebagai

pembangkit sinyal dari RS232. Pada

kenyataannya, tidak ada aturan dalam

penempatan MAX232.

2.5 IC Regulator

Pada rangkaian ini diperlukan

adanya IC regulator, tujuannya untuk

pensuplai tegangan dan daya yang

dibutuhkan pada rangkaian ini, Misalnya

7805 adalah regulator untuk mendapat

tegangan 5 Volt, 7812 regulator

tegangan 12 Volt dan seterusnya.

Sedangkan seri 79XX misalnya adalah

7905 dan 7912 yang berturut-turut

Page 8: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

adalah regulator tegangan negatif 5 dan

12 Volt

2.6 Pemrograman Dengan Visual

Basic 6.0

Visual basic 6.0 merupakan

bahasa pemrograman yang

menggunakan bahasa basic sebagai dasar

untuk pembuatan programnya. Sistem

ini menggunakan bahasa pemrograman

visual yang membuat seorang

programmer lebih mudah mendesain

tampilan program (user intyerface).

BAB III. PERANCANGAN ALAT

Secara keseluruhan sistem kontrol

yang dibuat ini terbagi menjadi dua

bagian utama yaitu bagian server

(komputer database) dan client

(pengguna), yang masing-masing terdiri

dari perangkat keras ( hardware ) dan

perangkat lunak ( software )

Perangkat keras dipergunakan

untuk mendeteksi dan membaca kode

RFID, masukan PIN ( Personal

Identification Number ) berupa kode

ACII sebagai kode akses keamanan dan

penggunaan, serta display penunjuk

informasi berupa LCD dan komputer.

Perangkat lunak difokuskan untuk

mengatur kerja sistem yang dibangun,

sehingga dapat bekerja sesuai dengan

tahapan yang diinginkan.

3.1 Konsep Dasar

Pada awalnya sistem perparkiran

telah banyak diterapkan di kota – kota

besar baik secara dengan cara

menggunakan jasa juru parkir atau pun

dengan sistem kertas tanda parkir.

Namun untuk perkembangan lebih jauh

agar lebih efisien baik dalam segi waktu,

manajemen, database, perangkat dan

keamanan maka perlu dikembangkan

sebuah sistem perparkiran yang lebih

baik

. Pada dasarnya alat yang

diterapkan dalam sistem perparkiran ini

menggunakan RFID sebagai alat

identifikasi utama, selain image dari

pengguna perparkiran itu sendiri,

mikrokontroler sebagai pengontrol dan

komputer sebagai pengawas dan

pengendali. Dengan bantuan

mikrokontroler sebagai pengontrolnya

dan komputer sebagai pengawas, maka

penetapan keputusan terhadap suatu

kondisi memungkinkan untuk dilakukan

oleh alat ini adalah secara autonomous,

atau secara langsung dan otomatis.

Page 9: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Karena menggunakan database serta

memunculkan data image pengguna,

maka dibutuhkan sebuah program yang

akan menyimpan data dari setiap

keadaan pada alat ke dalam komputer.

Selain program pada sisi komputer

selaku pengawas, program lainnya

adalah untuk sistem pengendali pada sisi

mikrokontroler.

Langkah perancangan pertama

kali adalah membuat suatu diagram blok.

Kemudian gabungan blok tersebut akan

membentuk suatu sistem secara

keseluruhan menjadi alat yang

diharapkan.

Pada blok rangkaian diatas

menjelaskan cara kerja rangkaian yang

dibagi berdasarkan blok rangkaian. Pada

rangkain ini tag RFID akan dibaca oleh

RFID reader yang nantinya selanjutnya

akan diproses oleh mikrokontroler. Pada

mikrokontroler data dari tag RFID yang

berupa kode ASCII akan diteruskan ke

database komputer melalui kabel serial.

Selanjutnya dikomputer akan dilakukan

proses pemeriksaan data antara

pengguna yang memegang kartu tag

RFID dengan data yang ada dalam

komputer, jika data yang ada cocok

maka data pada database komputer akan

memberikan hasil data kepada

mikrokontroler yang selanjutnya

mikrokontroler akan melakukan

eksekusi membukakan pintu gerbang.

Setelah pengguna dengan mobilnya

melewati pintu gerbang maka detektor

infra merah akan mendeteksi lewatnya

mobil dan akan memberi sinyal ke

mikrokontroler untuk menutup kembali

gerbang. Jika pengguna tidak

mempunyai tag RFID pribadi, seperti

yang telah diberikan pengelola atau

perusahaan maka akan diberikan tag

RFID sementara untuk masuk kedalam

kawasan perparkiran.

Pada rangkaian tersebut terdapat

rangaian input berupa sensor RFID ,

rangkaian sistem minimum

mikrokontroler, rangkaian power supply,

rangkaian penggerak motor dc untuk

pintu gerbang, rangkaian LCD untuk

display dan rangkaian untuk komunikasi

data dengan kabel serial.

3.2 Perancangan Perangkat Keras

Sistem yang dibuat

menggunakan perangkat keras yang

terdiri dari beberapa rancangan yang

kemudian dijadikan satu.

Rancangan tersebut yaitu :

Page 10: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

1. Rancangan RFID reader

menggunakan ID-10

2. Rancangan rangkaian infra merah

3. Rancangan rangkaian

mikrokontroller

4. Rancangan komunikasi serial antara

komputer dengan mikrokontroller

5. Rancangan LCD display

6. Rancangan Rangkaian Motor DC

dan L293D

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

(Software)

Perancangan software pada

sistem ini dilakukan pada sisi pengguna.

Pada sisi pengguna, pemograman

dilakukan untuk menghubungkan

minimum sistem mikrokontroler dengan

RFID, sensor infra merah, LCD dan

pintu gerbang. Sedangkan pada sisi

server pemograman dilakukan untuk

untuk mengolah data base pelanggan

dan menghubungkannya dengan

komputer.

Software yang digunakan pada sisi

pengguna berupa bahasa pemograman

BASCOM AVR untuk memprogram

mikrokontroler AVR ATMega32.

Dengan menggunakan pemrograman

bahasa BASCOM AVR diharapkan

waktu desain (developing time) akan

menjadi lebih singkat.

Setelah program dalam bahasa

BASCOM AVR ditulis, dilakukan

kompilasi agar tidak terdapat kesalahan

(error) sehingga proses download dapat

dilakukan. Mikrokontroler AVR

mendukung sistem download secara ISP

(In-System Programming).

Pada sisi server pengendalian

dilakukan oleh komputer. Program untuk

koneksi dengan PC menggunakan

fasilitas Visual Basic 6.0 dan sebagai

database digunakan database yang

desediakan dari Visual Bbasic,

BAB 4. PENGUJIAN ALAT

Setelah semua perangkat keras

dan perangkat lunak telah diselesaikan,

serangkaian pengujian sistem dilakukan

pada alat. Tujuan dari pengujian ini

adalah untuk mengetahui kinerja yang

berupa kehandalan dan ketepatan

eksekusi antara program dengan modul

yang telah dibuat. Sehingga akan

diperoleh kesimpulan apakah program

yang dibuat dapat mengontrol sistem

yang ada.

Pengujian yang dilakukan terbagi

menjadi beberapa tahap, pengujian

terhadap rangkaian RFID reader,

pengujian komunikasi serial (baik

Page 11: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

terhadap komputer ataupun

mikrokontroller AVR ATMega32), dan

pengujian sistem secara keseluruhan.

4.1 Pengujian Rangkaian RFID

Reader dan Akses Ke Komputer

Pengujian terhadap rangkaian

RFID reader dilakukan untuk

mengetahui seberapa jauh range

pembacaan yang dapat terdeteksi oleh

RFID reader dan mengetahui output dari

RFID yang merupakan data serial

menuju ke komputer.

Pengujian dilakukan

dengan memberikan tegangan 12 Volt,

hal ini dikarenakan di dalam rangkaian

digunakan LM7805 yang merupakan

voltage regulator yang menghasilkan

output stabil sebesar 5 Volt. Dimana

tegangan 5 Volt yang memang

dibutuhkan oleh RFID reader untuk

dapat bekerja. Saat tag didekatkan pada

rangkaian, LED akan menyala dan level

tegangan yang dihasilkan oleh output D1

(pin menuju data ke mikrokontroler)

4.2 Pengujian Pada Power Supply

Pengujian pada power supply

dengan menggunakan IC LM7805 , diuji

pada input dari adaptor bernilai 12 Volt

DC menuju IC LM7805 dan output dari

IC LM7805.

4.3 Pengujian Aplikasi Sistem

Perparkiran Otomatis dan Rangkaian

Sistem.

Pada pengujian ini diujikan

kecepatan akses data berupa tag yang

akan dibaca reader RFID pada rangkaian

, dan selanjutnya diproses oleh

mikrokontroler sebagai pengendali.

Setelah itu di proses database

dari ID Tag RFID ke dalam komputer

menggunakan aplikasi yang telah dibuat.

Dari hasil pengujian terlihat

bahwa setiap tag ID berbeda dalam

kecepatan pengolahan data sampai pintu

gerbang terbuka, ini bisa dikarenakan

kecepatan pengolahan data dikomputer.

Dari keseluruhan data yang didapat,

kecepatan yang dihasilkan dalam

pengaksesan aplikasi tidak terlalu

berbeda waktu prosesnya.

Dari data yang telah diambil saat

proses perparkiran dengan menggunakan

cara yang ada pada umumnya, memakan

waktu lebih lama beberapa detik

dibandingkan dengan menggunakan

RFID. Aplikasi perpakiran dengan

metode lama menggunakan input dari

keyboard lalu diproses dan ini memakan

waktu juga. Dan juga kesalahan manusia

Page 12: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

dalam pemasukan data parkir dengan

aplikasi lama lebih besar dibandingkan

dengan sara abru, dimana data yang ada

pada kartu RFID sudah valid dan tidak

dapat diubah lagi, sehingga mengurangi

kesalahan manusia saat aplikasi

dijalankan.

Ketepatan RFID card saat dibaca

oleh reader dimana sebuah alat

elektronik walaupun sudah di patenkan

akan selalau benar tetapi suatu saat pasti

akan terjadi suatu kesalahan, untuk

pembuktian maka penulis membuat data

untuk mengetahui seberapa tepat kartu

RFID terbaca oleh reader, yang dilihat

pada koneksi hyperterminal.

Dari data pengamatan

diperlihatkan bahwa kartu tag tersebut

kode ASCII nya untuk 100 kali

percobaan nilainya benar dan kode

ASCII ini tidak dapat berubah pada

setiap kartu kecuali ada unsur lain yang

merusak kode ASCII pada setiap chip

yang berisi kode ASCII di setiap kartu

oleh panas, patah atau sebab lain yang

membuat kode ASCII tidak bisa dikenali

kembali.

BAB V. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan

analisis pada bab sebelumnya maka

dapat diambil kesimpulan dan juga

saran-saran untuk kelanjutan maupun

perbaikan sistem yang telah selesai

dirancang ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh pengujian

yang telah dilakukan, dimulai dari

pengujian rangkaian RFID reader,

pengujian komunikasi serial terhadap

komputer dan terhadap mikrokontroler ),

serta pengujian sistem secara

keseluruhan dapat diambil kesimpulan

bahwa seluruh blok rangkaian telah diuji

dan hasil yang didapat sesuai dengan

yang diharapkan pada perancangan alat

sebagaimana yang ada pada BAB III.

Dan telah berhasil dibangun sistem

perparkiran otomatis dengan

menggunakan RFID berbasis

Mikrokontroler. Untuk pembacaan

reader ID-10 terhadap tag RFID dengan

serial number yang dimiliki tag selalu

tepat. Dan dalam penggunaan sistem

perparkiran ini dapat disimpulkan

efisien, karena proses aplikasi data

masuk dan keluar areal perparkiran

hanya memakan waktu rata-rata 5,49

detik untuk seluruh proses aplikasi

dimulai membaca tag sampai pintu

gerbang terbuka. Nilai ini lebih cepat

Page 13: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

daripada menggunakan aplikasi

perparkiran dengan metode lama, nilai

tambahnya terletak pada kecepatan akses

antara kartu dan database tanpa

menginput ulang data kendaraan

kedalam komputer. Untuk pintu keluar

juga demikian sama halnya, dimana

pengguna tidak perlu direpotkan kertas

kartu parkir yang hilang ataupun tidak

bisa terbaca petugas parkir. Tidak

sesuainya jarak antara literatur dan

kenyataan disebabkan karena tag RFID

yang dipakai adalah jenis tag pasif dan

juga bisa disebabkan karena terhalang

benda logam.

Untuk tingkat keamanan yang

tinggi pada sistem ini dapat dinilai

bagus, sebab tag yang digunakan tidak

dapat dipalsukan. Sistem ini dapat

berfungsi sebagai alat monitoring

terhadap kedatangan dan keluar

kendaraan dari areal perparkiran

sebagaimana yang diharapkan pada

tujuan dibuatnya aplikasi sistem

perparkiran otomatis ini. Selain itu

dengan adanya tambahan data seperti

image foto pelanggan dan data nomor

mobil pelanggan membuat sistem

keamanan menjadi lebih terjaga.

5.2 Saran

Saran – saran yang dapat

digunakan agar untuk pengembangan

alat ini agar lebih baik dan aplikatif

dimasa mendatang adalah untuk

penggunaan tag pasif atau semi aktif,

dapat diganti menjadi tag aktif agar jarak

baca dapat dijangkau reader dari jarak

jauh. Untuk lebih meningkatkan kualitas

keamanan data, dapat dikembangkan

dengan menambahkan pengamanan

lainnya seperti webcam , gambar mobil

yang akan ada didatabase. Fungsi tag

RFID ini juga dapat dikembangkan

menjadi alat absensi karyawan pada

perusahaan ataupun fungsi lainnya

sebagai ID nasional untuk kepentingan

lainnya yang mendukung format RFID

sebagai kartu multi akses.

Page 14: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Gambar 2 Rangkaian Utama Sistem Perparkiran

Gambar 3 Aplikasi VB Untuk Parkir Dengan RFID

Page 15: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Gambar 4 Aplikasi Software Untuk Mencocokkan Kartu Dengan Data

Tabel 1 Hasil Pengujian Kecepatan Proses Masuk Atau Keluar Mobil

No. Tag ID Kecepatan

Pembacaan

RFID Reader

Kecepatan Proses

Aplikasi Komputer

Kecepatan

membuka gerbang

Jumlah

kecepatan

proses1 ID 1 1,1 detik 3,60 detik 0,8 detik 5,50 detik2 ID 2 1,1 detik 3,60 detik 0,8 detik 5,50 detik3 ID 3 1,0 detik 3,65 detik 0,8 detik 5,45 detikRata – Rata 1,03 detik 3,62 detik 0,8 detik 5,49 detik

Page 16: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Gambar 5 Flowchart Program Untuk Mikrokontroler dan Data ke Komputer

Input Data Sementara ke

PC

BacaTag RFID Dengan RFID Reader

Buka Pintu Gerbang

Kirim Data Ke PC dan Proses

Data

Tutup Pintu Gerbang

Baca IR Sensor

SELESAI

MULAI

Beri Tag RFID

Page 17: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

Gambar 6 Pengujian Kartu RFID Dengan Hyperterminal

Tabel 2 Pengujian Kebenaran Data Kode ASCII Dari 1 Buah Kartu Tag RFID

No. Kode ASCII Kode ASCII Sama Dengan Data?1 78000912F291 YA2 78000912F291 YA3 78000912F291 YA4 78000912F291 YA5 78000912F291 YA6 78000912F291 YA7 78000912F291 YA8 78000912F291 YA9 78000912F291 YA10 78000912F291 YA

Page 18: Fitriadi Widodo, ST. 10402423 - publication.gunadarma.ac.idpublication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1489/1/Artikel... · pada sistem perparkiran serta untuk keamanan. Rancang

DAFTAR PUSTAKA[1.]http://avrwiki.com/wiki/index.php/M

ain_Page , juli 2007

[2.]http://www.arsys.or.id/?p=76 , 20

desember 2006

[3.]http://www.sony-

ak.com/articles/5/rfid_introduction.p

hp , 20 desember 2006

[4.]http://www.cert.or.id/~budi/courses/

ec5010/projects/erwin-report.pdf,

februari 2007

[5.]http://www.atmel.com/dyn/resources

/prod_documents/2503S.pdf , juni

2007

[6.]http://pdf1.alldatasheet.com/datashee

t-pdf/view/27224/TI/MAX232.html

[7.], februari 2007

[8.]http://id.wikipedia.org/wiki/RFID ,

juni 2007

[9.]Budiharto, Widodo. Teknik

Interfacing Komputer dan

Mikrokontroler, Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2005.

[10.]M.Agus, J.Alam. Belajar Sendiri

Microsoft Visual Basic 6, Elex

Media Komputindo, Jakarta, 1999

[11.]Kurniadi, Adi. Pemrograman

Microsoft Visual Basic 6 Cet. 4, Elex

Media Komputindo, Jakarta, 2001

[12.]http://io.ppi-

jepang.org/article.php?id=11,

februari 2007

[13.]http://www.manningsrfid.com/pdfs/

IDSpecs.pdf, februari 2007

[14.]http://www.adilamtech.com.au/RFI

D/ID%20SERIES%20SR_2004-2-

10_%20rev13.pdf , februari 2007

[15.]http:// www.adilamtech.com.au/ RFI

D /ID%20SERIES%20SR(2005-3-

1)%20rev19.pdf , februari 2007

[16.]http://blogs.netindonesia.net/yusuf.

wibisono/archive/2006/03/16.aspx ,

februari 2007

[17.]http://www.dudung.net/print_artikel

.php?id=966&cat=1 , februari 2007

[18.]http://www.pikiran-

rakyat.com/cetak/2007/052007/24/ca

krawala/lainnya02.htm , 24 mei 2007