fitokimia kromatografi

9
LATAR BELAKANG Pada umumnya sebelum suatu senyawa diidentifikasi dan dapat di ukur kadarnya,perlu di pisahkan dari matriknya. Hal itulah yang melatar belakangi terjadinya, pemisahan merupakan langkah penting dalam analisi kualitatis.Suatu analisis kimia menjadi meragukan jika pengukuran sifat tidak berhubungan dengan sifat sepositif senyawa terukur.Pada kebanyakan analisis meliputi pengubahan cuplikan pemisahan senyawa pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terrlebih dahulu sebelum identifikasi dan pengukuran. Ada banyak teknik pemisahan/isolasi,diantaranya yaitu penyaringan, sublimasi, ekstraksi, kromotografi dan lain-lain. Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai teknik pemisahan kromotografi karena teknik ini yang paling banyak di gunakan. Pengetahuan yang cukup mengenai metode-metode pemisahan ini merupakan suatu keharusan bagi mereka yang berkecimpung di dunia sains, termasuk mahasiswa farmasi. Didalam makalah ini kita akan mempelajari kromatografi- kromatografi secara harafiah terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti warna dan graphos yang berarti tulisan. Jadi, kromatografi adalah metode analisis campuran atau larutan senyawa kimia dengan absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat penyerap, misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah menurut bobot molekulnya, mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh warna-warnanya.. Kromatografi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan jenis fase yang terlibat, antara lain kromatografi gas-cair, kromatografi gas- padat, kromatografi cair-cair, kromatografi cair-padat.Selain itu penggolongan kromatografi yang didasarkan pada teknik yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua yaitu kromatografi kolom dan kromatografi planar. Penggolongan

Upload: michael-djajaseputra

Post on 20-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

LATAR BELAKANGPada umumnya sebelum suatu senyawa diidentifikasi dan dapat di ukur kadarnya,perlu di pisahkan dari matriknya. Hal itulah yang melatar belakangi terjadinya, pemisahan merupakan langkah penting dalam analisi kualitatis.Suatu analisis kimia menjadi meragukan jika pengukuran sifat tidak berhubungan dengan sifat sepositif senyawa terukur.Pada kebanyakan analisis meliputi pengubahan cuplikan pemisahan senyawa pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terrlebih dahulu sebelum identifikasi dan pengukuran.Ada banyak teknik pemisahan/isolasi,diantaranya yaitu penyaringan, sublimasi, ekstraksi, kromotografi dan lain-lain. Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai teknik pemisahan kromotografi karena teknik ini yang paling banyak di gunakan. Pengetahuan yang cukup mengenai metode-metode pemisahan ini merupakan suatu keharusan bagi mereka yang berkecimpung di dunia sains, termasuk mahasiswa farmasi.Didalam makalah ini kita akan mempelajari kromatografi-kromatografi secara harafiah terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti warna dan graphos yang berarti tulisan. Jadi, kromatografi adalah metode analisis campuran atau larutan senyawa kimia dengan absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat penyerap, misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah menurut bobot molekulnya, mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh warna-warnanya..Kromatografi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan jenis fase yang terlibat, antara lain kromatografi gas-cair, kromatografi gas- padat, kromatografi cair-cair, kromatografi cair-padat.Selain itu penggolongan kromatografi yang didasarkan pada teknik yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua yaitu kromatografi kolom dan kromatografi planar. Penggolongan kromatografi berdasarkan teknik pemisahan adalah kromatografi kolom adsorbsi dan kromatografi kolom partisi. KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kromatogtafi ini. Semoga berguna dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ferry Ferdiansyah Sofian S.Si., Apt selaku Dosen mata kuliah Fitokimia UNPAD yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pemisahan suatu zat dengan cara kromatografi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.Jatinangor, Februari 2015Tim Penyusun Kromatografi Kertas A. Teori DasarKromatografi kertas umumnya lebih bermanfaat untuk tujuan identifikasi, karena mudah dan sederhana. Dalam kromatografi kertas perbandingan jarak rambat (di ukur sampai titik yang memberikan intensitas maksimum pada bercak) suatu senyawa tertentu terhadap jarak rambat fase gerak, di ukur dari titik penotolan, di nyatakan sebagai harga Rf suatu senyawa tersebut. Harga Rf berubah sesuai dengan kondisi percobaan karena itu identifikasi sebaikanya di lakukan dengan menggunakan baku pembanding yang sama dengan uji kromatogram yang sama. Jika zat uji yang di identifikasi dan baku pembanding itu sama, terdapat kesesuaian dalam warna dan harga Rf pada semua kromatogram dan kromatogram dari campuran menghasilkan harag Rf adalah 1,0 (Maulani,2012).Kromatografi kertas ter

TRANSCRIPT

LATAR BELAKANGPada umumnya sebelum suatu senyawa diidentifikasi dan dapat di ukur kadarnya,perlu di pisahkan dari matriknya. Hal itulah yang melatar belakangi terjadinya, pemisahan merupakan langkah penting dalam analisi kualitatis.Suatu analisis kimia menjadi meragukan jika pengukuran sifat tidak berhubungan dengan sifat sepositif senyawa terukur.Pada kebanyakan analisis meliputi pengubahan cuplikan pemisahan senyawa pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terrlebih dahulu sebelum identifikasi dan pengukuran.Ada banyak teknik pemisahan/isolasi,diantaranya yaitu penyaringan, sublimasi, ekstraksi, kromotografi dan lain-lain. Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai teknik pemisahan kromotografi karena teknik ini yang paling banyak di gunakan. Pengetahuan yang cukup mengenai metode-metode pemisahan ini merupakan suatu keharusan bagi mereka yang berkecimpung di dunia sains, termasuk mahasiswa farmasi.Didalam makalah ini kita akan mempelajari kromatografi-kromatografi secara harafiah terdiri dari dua kata yaitu chromos yang berarti warna dan graphos yang berarti tulisan. Jadi, kromatografi adalah metode analisis campuran atau larutan senyawa kimia dengan absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat penyerap, misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah menurut bobot molekulnya, mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh warna-warnanya..Kromatografi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan jenis fase yang terlibat, antara lain kromatografi gas-cair, kromatografi gas- padat, kromatografi cair-cair, kromatografi cair-padat.Selain itu penggolongan kromatografi yang didasarkan pada teknik yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua yaitu kromatografi kolom dan kromatografi planar. Penggolongan kromatografi berdasarkan teknik pemisahan adalah kromatografi kolom adsorbsi dan kromatografi kolom partisi.

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kromatogtafi ini. Semoga berguna dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ferry Ferdiansyah Sofian S.Si., Apt selaku Dosen mata kuliah Fitokimia UNPAD yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pemisahan suatu zat dengan cara kromatografi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jatinangor, Februari 2015

Tim Penyusun

Kromatografi Kertas A. Teori DasarKromatografi kertas umumnya lebih bermanfaat untuk tujuan identifikasi, karena mudah dan sederhana. Dalam kromatografi kertas perbandingan jarak rambat (di ukur sampai titik yang memberikan intensitas maksimum pada bercak) suatu senyawa tertentu terhadap jarak rambat fase gerak, di ukur dari titik penotolan, di nyatakan sebagai harga Rf suatu senyawa tersebut. Harga Rf berubah sesuai dengan kondisi percobaan karena itu identifikasi sebaikanya di lakukan dengan menggunakan baku pembanding yang sama dengan uji kromatogram yang sama. Jika zat uji yang di identifikasi dan baku pembanding itu sama, terdapat kesesuaian dalam warna dan harga Rf pada semua kromatogram dan kromatogram dari campuran menghasilkan harag Rf adalah 1,0 (Maulani,2012).Kromatografi kertas tergolong kromatografi cairn dengan kertas sebagai zat pendukung karena kertas atau serat-serat selulosa merupakan adsorben lemah yang hidrofil, adsorbs zat oleh kertas tidak terlalu kuat dan terdesak oleh air. Air atau bagian yang lebih polar dari cairan yang di pakai sebagai eluen akan berlaku sebagai fase stasioner jadi kromatografi kertas dapat di golongkan sebagai jenis kromatografi cairan-cairan dan mekanisme pemisahan yang dominan adalah partisi. Oleh gaya kapiler dari kertas, fase mobil dapat bergerak naik, mendatar maupun menurun (Sastrohamidjojo,1985).Eluen (pelarut, cairan pengelusi) pada kromatografi kertas biasanya merupakan campuran 2 komponen atau lebih, yang berlaku sebagai fase mobil selanjutnya adalah bagian campuran yang kurang polar (Sastrohamidjojo,1985).Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1994), yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bla air diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom. Lembaran kertas berpran sebgai penyngga dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap diantara struktur pori kertas (Sastrohamidjojo,1985).Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan mengalir menbawa noda cuplikan yang di depositkan pada kertas dengan kecepatan yang berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen diantara fase diam dan fase bergeraknya(Maulani,2012).Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisi kulitatif maupuk kuntitatuf. Senyawa-senyawa yang dipisahkan kebnyakan bersifat sangat polar, misalnya asam-amino, gula-gula, dan pigmen-pigmen alam (Sastrohamidjojo,1985).Terdapat tiga metode pengembangan pada kromatografi kertas, yaitu:a.Metode Penaikan (Ascending)Kertas digantung sedemikian rupa sehingga bagian bawah kerta ercelup pada pelarut yang terletak didasar bejana. Noda harus diusahakan tidak sampai tercelup karena dapat larut dalam pelarut. Pelarut akan naik melalui serat-serat kertas oleh gaya kapiler menggerakkan komponen dengan jarak yang berbeda-beda.b.Metode Penurunan (Descending)Kertas digantung dalam bejana dengan ujung dimana aliran mulai bergerak dicelupkan dalam palung kaca yang berisi pelarut. Pelarut bergerak turun membawa komponen melalui gaya kapiler dan gaya gravitasi.c.Metode mendatar (Radial)Matode ini sangat berbada dari sebelumnya. Biasanya kertas dibentuk bulat yang tengahnya diberi sumbu dari benang atau gulungan kertas. Noda ditempatkan pada pusat kertas kemudian pelarut akan naik melalui sumbu sehingga membasahi kertas untuk kemudian mengembang melingkar membawa komponen yang dipisahkan (Maulani,2012).

B. DefinisiKromatografi kertas merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair lainnya dapat digunakan (Sastrohamidjojo,1985).

C. PrinsipPrinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan air atau campuran pelarut.

D. Mekanismea. Cara melakukannya, ciplikan yang mengandung campuran yang akan dipisahkan, diteteskan/diletakkan pada daerah yang diberi tanda di atas sepotong kertas saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang bulat. b. Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung, dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang dipilih sebagai fasa bergerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang akan dipisahkan akan terlarut dari kertas).Pelarut bergerak melalui serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. c. Bila permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atau setelah waktu yang telah ditentukan, kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari permukaan pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. d. Jika senyawa-senyawa berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita atau noda yang terpisah. Jika senyawa tidak berwarna harus dideteksi dengan cara fisika dan kimia. Yaitu dengan menggunakan suatu pereaksi-pereaksi yang memberikan sebuah warna terhadap beberapa atau semua dari senyawa-senyawa. e. Bila daerah dari noda yang terpisah telah dideteksi, maka perlu mengidentifikasi tiap individu dari senyawa. Metoda identifikasi yang paling mudah adalah berdasarkan pada kedudukan dari noda relatif terhadap permukaan pelarut, menggunakan harga Rf.

Daftar PustakaMaulani,Ahmad. 2012. Kromatografi Kertas. Avaible Online at https://www.academia.edu/8819263/Kromatografi_Lapis_Tipis_dan_Kromatografi_Kertas [diakses pada 20 Februari 2015]Hardjono ,Sastrohamidjojo. 1985 . Kromatografi Edisi kedua. Liberty . Yogyakarta