fisika cardiovascular (2013).ppt-1
DESCRIPTION
kuliah fisika modul kardiovaskularTRANSCRIPT
Viskositas Darah
Viskositas.
Viskositas adalah sifat fluida berhubungan dengan gesekan internal dari lapisan fluida yang bergerak satu dengan yang lainnya antara fluida dan dinding pembuluh. Dengan kata lain: Perbandingan kecepatan aliran dan gaya geser yang terjadi antar lapisan.
Fluida Newton dan non-newtonian
Air dan plasma adalah fluida Newtonian. Artinya viskositas berlaku sama terhadap aliran baik cepat maupun lambat.
Darah termasuk fluida Non-Newtonian , artinya viskositas berubah berkaitan dengan kecepatan alir. Sangat penting dalam klinik , untuk memantau viskositas darah.
Beda air dengan darah
Viskositas plasma darah sekitar 1,8 kali viskositas air pada temperatur 37oC .
Darah mempunyai viskositas relatif ,bergantung pada hematokrit, temperatur dan laju aliran.
Aliran dalam pipa
Fluida dalam pipa
Arah aliran
Velocity
Rad
ial d
ista
nce,
r
P1 P2
l
Gambar . Aliran dalam pipa dan kec. alir
V=0
V®V®
Faktor yang mempengaruhi viskositas Darah Empat faktor utama yang mempengaruhi
viskositas darah:
1. Hematokrit, 2. Laju geseran 3. Diameter pembuluh dan viskositas 4. Temperatur
Hematocrit
Meningkatnya persentase sel darah merah (RBCs) di atas normal dalam pembuluh darah mencapai sekitar 50% . Bandingkan dalam pembuluh kapiler diameter (6µ),sel darah merah terdeformasi, diameter membesar.
Sel darah merah yang mengalir dalam kapiler berefek pada viskositas.
Laju Geseran
Bila laju geseran tinggi, maka eritrosit yang mengalir di pusat pembuluh bergerak sejajar, maka laju aliran menjadi cepat, sifat aliran darah disini menjadi Newtonian dengan viskositas konstan.
Diameter pembuluh dan Viskositas Darah
Bandingkan untuk mengukur viskositas darah manusia dalam pembuluh dengan diameter 575 µ dan 40 µ dengan menggunakan tekanan 100 mm Hg. Panjang setiap pembuluh kapiler sebanding dengan diameter.
Temperatur
Pada umumnya pengukuran viskositas darah dibandingkan dengan air.
Air pada temp. 37oC, dengan viskositas 0,697cP dan darah dengan viskositas relatif 2,5 pada temp. 37oC
Pengaruh Temperatur
Sangat mudah fluida dan darah mengalir pada temperatur tinggi. Kenaikan 1oC temperatur tubuh berakibat sekitar 2% berkurang viskositas darah.
Bila darah temperatur antara 35o C sampai 22oC, viskositas meningkat 26,13%. Bila temperatur meningkat 36,5 oC sampai 39,5 oC , viskositas darah berkurang 10,38%.
Kepekaan Temperatur
Perubahan viskositas sangat bergantung pada temperatur atau disebut darah sangat peka terhadap temperatur. Bila fluida mengalir melalui kapiler maka gerak antar lapisan molekul tidak bergantung pada dinding, laju pada pusat kapiler lebih besar.
Hambatan Dalam Aliran
Bila hambatan yang besar, darah akan mengalami laju berkurang, berakibat terjadi turbulensi yang dapat berakibat pada pembuluh darah.
Turbulensi juga dapat menghasilkan suatu bifurkasi dalam pembuluh darah, terutama dalam pembuluh besar didekat jantung, yang sangat besar perubahan dalam tekanan dengan setiap pulsa jantung..
Contoh pengukuran yang akurat
Untuk menghasilkan suatu pengukuran yang akurat, dengan mengukur“viskositas relatif”, darah yang mengalir perdetik dalam pembuluh . Bila menggunakan temperatur yang berbeda kemudian lakukan suatu evaluasi terhadap temperatur dan viskositas .
Alat ukur viskositas
Viskosimeter digunakan untuk mengukur viskositas . viskosimeter yang terkenal tabung Ostwald. Yang terdiri dari kapiler dan bagian terbuka. Untuk mengukur viskositas pada sustu temperatur sangat penting. Misalnya viskositas air 1 cp pada 20,3oC dan pada temp. 37oC, η = 0,695 sedangangkan pada 0oC, η = 1,8. Bandingkan untuk plasma darah η=1,2 pada 37oC.
Aliran Laminer dan Turbulen
Aliran Laminer.
Sifat –sifat aliran laminer: 1. arah alir sejajar dengan dinding pembuluh
d 2. bergerak lurus 3. jenis aliran sangat aman 4. tidak menghasilkan noise.
Aliran turbulen
• Sifat-sifat aliran turbulen• 1. arah aliran tidak sejajar dalam dinding
pembuluh• 2. Aliran darah berbeda.• 3. dalam pembuluh darah arahnya
menyimpang, seperti yang terlihat dalam aliran sungai.
4. besarnya noise dapat didengan dengan stetoskop.
Lokasi aliran turbulen dalam pembuluh
Aliran turbulen : dalam aliran darah terdapat dalam pembuluh arteri. Dalam fase kecepatan tinggi oleh pompa jantung dapat terjadi aliran turbulen :dalam aorta
dan arteri paru. Tetapi dalam pembuluh darah kecil bersifat
aliran laminer.
Sifat Turbulen
Sebaliknya:
Aliran turbulen mempunyai hambatan lebih besar dalam pembuluh darah dibandingkan dengan aliran laminer, karena itu aliran laminer lebih efisien dan aman.
Menentukan aliran laminer dan turbulen Bilangan Reynold.
Re = ρ r v/η ρ = kerapatan fluida darah r = jari-jari pembuluh v =kecepatan aliran (kecepatan kritis) η = viskositas darah.
Analogi : Listrik dan Aliran
Analogi untuk penerapan dalam aliran tubuh : Hukum Ohm : I = V/R di mana : I = arus, V= tegangan dan R =
resistan. Hukum aliran : Q = P/R Q = jumlah aliran, V= tekanan R= hambatan
Sistem listrik jantung.
Energi
Aliran darah dari jantung ke pembuluh dan via vena kembali ke jantung menghasilkan suatu energi (atau tekanan gradient. Hambatan didalam pembuluh berbeda-beda yang disebut tekanan gradient yang berubah.
Daya jantung
Menghitung daya jantung..
Kerja = kecepatan aliran x tekanan
. Daya = p Q = 100 (mmHg) ´ 80 (ml/s) =
1,3 x104 (Pa) 8 x 10-5 (m3/s) ~1.1 W.
Aliran melalui jantung
Rangkaian Sistemik
Luas Penampang , Tekanan darah dan Kecepatan aliran.
Hambatan dalam darah
Darah melalui pembuluh bersifat aliran laminer. Darah dalam aliran laminer sangat mudah
mengalir. Dalam pembuluh darah , dapat terlihat aliran mengalir pada pusat pembuluh lebih cepat dan semakin jauh dengan pusat pembuluh aliran semakin lambat.
Penerapan Poiseuille dalam Aliran
ΔP = tekanan dalam aliranR = jari-jari pembuluh darahη = viskositas darahL = panjang pembuluh darah
Persamaan Poiseuille:
Harga Konstanta
Beda Tekanan
ΔP = beda tekanan
Persamaan Poiseuille
Panjang pembuluh darah
L = panjang pembuluh
Persamaan Poiseuille
Sirkulasi Mekanik
Mekanisme Sirkulasi:
1. Aliran Darah 2. Tekanan Darah 3. Hambatan dalam Darah 4. Viskositas Darah
Aspek penting Dalam Kardivaskular
Aspek penting dalam sistem kardiovaskuler :1. Laju jantung , 2. Volume darah 3. Kluaran jantung4. Aliran darah 5. Tekanan darah 6. Darah
Aspek laju jantung
Laju JantungRata-rata laju jantung dalam istirahat :
60 - 80 pulsa /menit pada orang dewasa sehat.
Bila ada aktivitas faktor laju jantung akan meningkat.
Aspek volume jantung
Volume jantung Strok volume darah dalam jantung kiri perpulda
dan diukur dalam ml/pulsa. Stroke volume bertamabah sebanding dengan
besarnya intensitas. Strok volume dalam istirahat : 50-70ml/pulsa
akan bertambah hingga 110-130ml/pulsa selama aktivitas. Stroke volume rata-rata : 90 – 110 ml/pulsa dapat bertambah 150 – 220 ml/pulsa.
Aspek Viskositas Darah
Viskositas Darah
Viskositas plasma diacu pada ketebalan fluida darah ,RBC, sel darah putih dan butir darah.
Viskositas plasma adalah berpengaruh besar adanya hidrasi dan protein plasma.
Aspek aliran Keluaran Jantung
Keluaran jantung
Darah yang dipompa jantung dalam 1 menit diukur dalam L/menit.
Banyaknya darah yang dipompa : Stroke volume x laju jantung (SV x HR).
Bila bertambah laju jantung atau strok volume bertambah , maka jika keduannya bertamah keluaran jantung bertambah.
Aspek Aliran Keluaran Jantung
Keluaran jantung bertambah adalah sebanding dengana aktivitas seseorang.
Dalam kondisi jantung istirahat keluaran 5L/menit, bila melakukan aktivitas akan bertambah 20-40 L/menit.
Aspek Aliran Darah
Aliran Darah
Aliran darah akan membawa oksigen dalam darah.
Dalam keadaan istirahat 15-20% , darah mensuplai oksigen ke otot tubuh. Selama aktivitas akan bertambah : 80 – 85 % keluaran jantung. Darah diteruskan dari organ besar sepeti ginjal, liver, perut dan intestines.
Aspek Tekanan Darah
Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik : 110-140mmHg Tekanan Darah Diastolik : 60-90mmHg . Selama kegiatan Tekanan Darah Sistolik , dapat
bertamah dari : 200mmHg dan tertinggi : 250mmHg
Aspek Kandungan Oksigen arteri dan Vena. Darah
Selama istirahat kandungan oksigen dalam darah sekitar 20ml per 100ml darah arteri hingga 14ml oksigen per 100ml darah vena. Beda kandungan oksigen arteri dan darah vena : disimbulkan beda :
A-VO2
Penerapan Pers. Fick’s
Dengan menggunakan Pers. Fick:
Laju kandungan oksigen : VO2 Keluaran jantung : Q Beda oksigen antara arteri-vena : A-VO2
VO2 = Q x A-VO2
sifat diastolik
Dalam kondisi Diastolik, darah bertekanan rendah, atau geseran lebih besar. Geseran meningkat jantung berkontraksi dalam systolik dan kemudian berkurang sampai beristirahat.
Selama priode geseran rendah, dan viskositas bertambah.
Sifat systolik
Diastol darah menjadi lambat 5 sampai 20 kali seperti darah pada systole. Siklus jantung , viskositas berkurang , akibat geseran bertambah dan komponen darah tergeser , viskositas menjadi sangat rendah sebagaimana pada systol tinggi.
Membawa oksigen dalam darah
Kemampuan darah untuk membawa oksigen berkaitan dengan hematokrit. Tetapi juga sebaliknya, berhubungan dengan viskositas darah.
Pada wanita normal hematokrit secara aktual lebih besar kemampuannya untuk membawa oksigen ke sel dari pada pria dengan kemampuan tertinggi, tetapi hematokrit normal.
Pengaruh meningkat viskositas
Berkurangnya kapasitas oksigen yang dibawa dalam viskositas terbesar dan berpengaruh pada fungsi kognitif. Pada umumnya oksigen yang dibawa ke jaringan berkaitan dengan viskositas darah dan pengaruh nya terhadap kesehatan.
Kesimpulan
Kesimpulan: 1. viskositas mempunyai peranan besar
dalam aliran. 2. Temperatur sebagai pengubah yang sangat
peka terhadap viskositas. 3. turbulensi darah mempunyai hambatan
yang besar dalam pembuluh. 4. fisika kardiovaskular penerapan dalam
fluida darah.
Daftar Pustaka
References:John R.Cameraon, James G.koffronic and Roderic
M. Grant: Physics of The Body, 2006, Medical physics Publishing.
Medical physics, J.A. Pope, Physics of the cardiovascular system, Uehara, Mitsuo, Cardiovascular physics, Wessel, Niels.
.