1. cardiovascular drugs

Upload: nikita-surya-dharma

Post on 03-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Obat yang bekerja pada jantung dan pembuluh darah

TRANSCRIPT

Slide 1

Nikita Surya Dharma, M.Farm, Apt.FARMAKOLOGI IObat KardiovaskulerKelompok obat yang mempengaruhi dan memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) baik secara langsung ataupun tidak langsungPengertianCardiovascular DrugsAlfa BlockersBeta BlockersACE-I, ARBsCCBsDiureticNitrit

41. Penghambat Reseptor Alfa Adrenergik(Alfa Blocker)Mekanisme Kerja Obat:Alfa-1 bloker menghambat reseptor alfa-1 di pembuluh darah sehingga vasokontriksi yang disebabkan karna aktivitas reseptor alfa 1 sebagai vasokontriktor dan bronkokontriktor terhambatIndikasi :HipertensiPrazosin (Minipress ), Doxazosin (Cardura), Terazosin (Hytrin)Efek Farmakologis: Menurunkan tekanan darah dan dapat memperingan kerja jantung pada gagal jantung kongestif.Efek Samping:Pusing dan pingsan, disebabkan karena tekanan darah yang drastis turun akibat vasodilatasiBibir kering, disebabkan karena reseptor Alfa Adrenergik yang mengeksresikan saliva dihambat.Kontra indikasi: Penderita hipotensi, takikardiaDosis:Prazosin : 2 15 mg / hari dibagi 2 atau tiga dosisDoxazosin : 1 16 mg / hari sekali minumTerazosin : 1 5 mg / hari sekali minumPerhatian:Jika dikombinasikan dengan obat diuretik dapat menyebabkan hipotensiPenurunan tekanan darah yang drastis terjadi pada pasien yang juga mendapatkan propanolol2. Angiotensin Converting Enzim Inhibitor (ACE-Inhibitor)Mekanisme Kerja ObatACE-Inhibitor menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II yang merupakan vasokontriktor kuat sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah yang dapat menurunkan tekanan darah.Selain itu, ACE-Inhibitor juga dapat menghambat hormon aldosteron yang menyebabkan resistensi Na+ dan H2O di pembuluh darah sehingga tdak terjadi udem pada penderita gagal jantung kongestif.Captopril (Farmoten, Capoten ), Lisinopril (Zestril ), Enalapril (Vasotec )Indikasi : Hipertensi, Gagal jantung Kongestif, Gagal GinjalKontra Indikasi : Pasien dengan batuk keringDosis :Captopril : 12.5 sampai 37.5 mg/hari dengan dosis awal 75 to 150 mg/hari.Enalapril : 2.5 mg atau 5 mg 30 mg/hariLisinopril : 5 mg sampai 30 mg/hariEfek sampingPusing dan LemasMualBatuk keringPerhatianJangan digunakan bersamaan dengan obat antagonis reseptor H2 (Ranitidin, simetidin) karena dapat meningkatkan efek captopril.Jika digunakan untuk penderita gagal ginjal, cek terus kadar kreatinin ginjal.Jangan digunakan bersamaan dengan diuretik hemat kalium karena akan meningkatkan kadar kalium di dalam darah.Jika terjadi batuk kering ganti dengan golongan angiotensin reseptor bloker

3. Angiotensin Reseptor Blockers (ARBs)Mekanisme kerja:Menurunkan tekanan darah melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron. ARBs mampu menghambat angiotensin II berikatan dengan reseptornya, sehingga secara langsung akan menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi sekresi aldosteron. Efek ini secara bersama-sama akan menyebabkan penurunan tekanan darah.

Losartan, Valsartan, CandesartanIndikasi : Secara keselurahan sama dengan ACE-I, dapat digunakan apabila pasien alergi dengan ACE-I (mengalami batuk kering).Dosis :Valsartan : 40 320 mg/hariLosartan : Awal 50 mg 1 kali/hari, dapat ditingkatkan sampai 100 mg/hari. Diberikan 1-2 kali/hariCandesartan : Awal 4 mg 1 kali/hari, dapat ditingkatkan sampai 16 mg 1 kali/hari. 4. Penghambat Reseptor Beta (Beta Blockers)Mekanisme kerja:Menghambat reseptor beta sehingga denyut jantung diharapkan normal. Beta bloker tidak menghambat reseptor alfa sehingga epinefrin tidak terlepas, sehingga tekanan darah tetap terjaga normal.Indikasi :Aritmia, Angina, Hipertensi, Palpitasi, tremor yang disebabkan karena hipertiroid, dann ansietas.Kontra IndikasiPasien AsthmaPropanolol (Inderal), Atenolol (Tenormin), Metoprolol (Lopressor), Bisoprolol (Concor)Efek samping :Bradikardia, lemas, tangan dan kaki terasa dingin karena sirkulasi darah lambat, mual dan muntah, impotensi.DosisPropanolol : 40 240 mg/hariAtenolol : 25 100 mg/hariMetoprolol : 50 mg sampai 150 mg/hari

Perhatian:Jangan digunakan pada pasien asma karena -Blocker bersifat non selektif. Aktivasi reseptor 1 menimbulkan perangsangan jantung dan peningkatan sekresi renin dari sel jukstaglomerular. Sedangkan aktivasi 2 menimbulkan relaksasi otot polos dan glikogenesis dalam otot rangka dan hati. Apabila obat -Blocker menduduki reseptor adrenergik 2, akan menyebabkan terjadinya bronkokontriksi yang memperparah penderita asma.5. Calcium Channel BlockersMekanisme kerja :Calcium channel blockers bekerja dengan menghalangi kalsium masuk ke dalam sel otot dengan menghambat saluran Ca dimana Ca dapat berefek vasokontriksi. Kalsium tidak dilepaskan -> vasodilatasi -> darah mengalir melalui pembuluh darah lebih mudah -> tekanan darah menurun.IndikasiAntihipertensi, antiangina, antiaritmia.Diltiazem, Nifedipine, Verapamil, NimodipineEfek samping : Hipotensi, sakit kepala, pusing, rasa tidak enak di perut, dan edema perifer.Kontra indikasiSyok kardiogenik, ibu hamil.Dosis:Diltiazem: 60 mg to 240 mg per dayNifedipine : 30 mg to 120 mg per dayVerapamil : 120 mg 360 mg per dayNimodipin : 60 mg tiap 6 jam selama 21 hari

PerhatianPantau EKG pasien. Jika normal, hentikan pemakaian Ca Channel BlockerPantau tekanan darah pasien, jika sudah normal, hentikan pemakain.Menyebabkan edema perifer karna kerja dari CCBs ini mendilatasi pembuluh vena yang dapat menyebabkan peningkatan cairan dalam sel.6. Obat DiuretikMerupakan golongan obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretik dapat menambah volume urin yang diproduksi dan meningkatkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan termasuk air.

a. Diuretik Kuat/boros kalium (Furosemid)Mekanisme kerja:Menghambat sistem transpor pasangan Na+ / K / 2 Cl - di membran luminal bagian tebal ansa enle ascendens -> menigkatkan eksresi Na, K, Cl, Mg dalam urin.Indikasi:Udem yang disebabkan karena gagal jantung kongestifHipertensiGagal ginjal kronikKontra indikasi :Pasien dengan hipokalemiaPasien dengan gagal ginjal kronik stage VDosis : 20 80 mg/hari sekali minumEfek samping : Hipokalemia, hiponatremiaPerhatian :Diminum pada pagi hari.Ingatkan kepada pasien efek diuretik untuk mengurangi kecemasan pasien.Pantau balance cairanPeriksa terus kadar elektrolit.Jika terjadi penurunan kadar kalium dapat dikombinasikan dengan diuretik hemat kalium.

b. Diuretik Hemat Kalium (Spironolakton, Amilorid, Triamteren)Mekanisme kerjaMenurunkan absorpsi Na+ di tubulus & duktus kolektivus, dihambat dengan 2 cara yaitu:Melalui reseptor, ex: spironolakton. Bekerja sebagai antagonis aldosteron yang menyebabkan retensi Na+. Tanpa melalui reseptor Amiloride : secara langsung meningkatkan ekskresi Na+ menurunkan sekresi K+ dalam tubulus kontortus distalTriamteren : secara langsung menghambat reabsorpsi Na+ serta sekresi K+ dan H+ dalam tubulus koligentes.Indikasi:Gagal jantung kongestif saat terjadi udem dengan hipokalemiaHipertensiGagal ginjal kronikKontra indikasi : Penderita dengan hiperkalemia karna dapat meningkatkan jumlah kalium dalam tubuh.Dosis :Spironolakton : 25 - 50 mg, 3-4 x sehariAmiloride : 5 10 mg/hariTriamteren : 50 100 mg/hariPerhatian :Periksa kadar kalium untuk mencegah terjadinya hiperkalemiaSemua obat golongan diuretik hemat kalium dapat dikombinasikan dengan diuretik tiazid.c. Diuretik Tiazid (Hidriklortiazid)Mekanisme kerja:Menghambat reabsorpsi NaCl dari bagian sel epitel tubulus kontortus distal dan sering dikombinasikan dengan diuretik hemat kaliumDosis : 25 mg 50 mg / hariIndikasi :Gagal Jantung KongestifHipertensiGagal ginjal kronikd. Diuretik Osmosis (Manitol)Mekanisme kerja: Secara osmotic menghambat reabsorpsi natrium dan air. Awalnya menaikkan volume plasma dan tekanan darah.Dosis : Indikasi:gagal ginjal akut dan kronikEdema otakEfek samping:Sakit kepala, mual, muntah, menggigil, pusing.7. Obat Golongan NitratMekanisme kerja:Melepaskan ion nitrit (NO2- ) -> nitrat oksida (NO) -> aktivasi guanilat siklase -> meningkatkan konsentrasi guanosin monofosfat siklik (cGMP) intraseluler pada sel otot polos vaskular -> relaksasi -> defosforisasi miosin rantai pendek (MCL) -> menurunkan konsentrasi ion Ca2+bebas dalam sitosol -> relaksasi otot polos, termasuk arteri dan vena.Nitrat juga dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dengan cara membuka lebar arteri koroner sehingga aliran darah ke jantung lancar -> meringankan kerja jantung.Nitrogliserin, Isosorbid dinitrat (ISDN)Indikasi :Profilaksis angina,Gagal Jantung KongestifKontraindikasiHipersensitif terhadap nitrat, hipotensi.Dosis :ISDN : Dosis awal 20 mg, 2-3 kali sehari atau 2 kali sehari 10 mg pada pasien yang belum pernah menerima nitrat sebelumnya.Nitroprosid : 2.6 mg to 27 mg per day (oral tablets); 0.15 - 0.6 mg per dose (sublingual).Perhatian :Nitrogliserin berinteraksi dengan obat-obatan anti hipertensi dengan menurunkan tekanan darahISDN dan nitrogliserin diberikan secara sublingual yaitu dibawah lidah.Nitrogliserin tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, sementara ISDN dapat disimpan lama tanpa mengurangi efek zat aktifnya.