fisbang ppt

29
BUNYI Pengertian Bunyi Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada saat merambat. Bunyi juga termasuk ke dalam kelompok gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya. Bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Medium tersebut dapat berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat merambat pada ruang hampa. Jika kita bercakap-cakap, maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita suara yang berbicara menuju pendengar melalui medium udara.

Upload: ayuningtyassuryamukti

Post on 14-Sep-2015

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tgs kuliah

TRANSCRIPT

BUNYI

BUNYIPengertian Bunyi

Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada saat merambat. Bunyi juga termasuk ke dalam kelompok gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya. Bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Medium tersebut dapat berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat merambat pada ruang hampa. Jika kita bercakap-cakap, maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita suara yang berbicara menuju pendengar melalui medium udara.

penelitian yang dilakukan oleh, Giancoli 1998 mengenai terjadinya perambatan bunyi, mendeteksi dan penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan pengalihan energi mekanikGambar dibawah ini adalah perambatan gelombang bunyi dari medium yang berbeda

Rambatan Gelombang bunyi dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat

Asal dan Perambatan BunyiSemua bunyi yang terjadi disekitar kita selalu berasal dari objek yang bergetar, mulai dari bunyi mangkok tukang bakso, bahkan suara manusia sendiri. Mangkok bakso berbunyi ketika dipukul oleh sendok, pukulan ini menyebebkan mangkok bergetar . Sumber getaran dapat berupa objek yang bergerak, dan dapat juga berupa udara yang bergerak. Contoh dari udara yang bergerak terjadi pada terompet yang di tiup.

Frekuensi BunyiFrekuensi adalah banyaknya getaran per banyaknya waktu pada waktu lampau satuan dari ukuran sebuah frekuensi didefinisikan sebagai banyaknya siklus perdetik (cps). Sekarang, frekuensi ditentukan dalam satuan yang disebut Hertz (Hz).Frekuensi yang dapat didengar oleh Manusia berkisar 20 - 20.000 Hz , frekuensi ini dapat mengalami penurunan dengan bertambahnya umur manusia (lipscomb & Taylor, 1978). Sedangkan periode adalah banyaknya waktu per banyaknya getaran, sehingga periode berbanding terbalik dengan frekuensiBunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu :Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba.

Cepat rambat bunyiKarena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat. Tabel 1.1 Cepat rambat bunyi pada berbagai material [Hemond, 1983]

Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat. Besar kecilnya cepat rambat bunyi pada suatu medium sangat tergantung pada temperatur medium tersebut (Beranek & Lver, 1992).

Sifat sifat bunyi pada Ruang Tertutup

Refleksi Bunyi (Pemantulan Bunyi) Bunyi akan memantul apabila menabrak beberapa permukaan sebelum sampai ke pendengar , Mills(1986: 27), Pemantulan dapat diakibatkan oleh bentuk ruang maupun bahan pelapis permukaannya. Permukaan pemantul yang cembung akan menyebarkan gelombang bunyi sebaliknya permukaan yang cekung seperti bentuk dome (kubah) dan permukaan yang lengkung menyebabkan pemantulan bunyi yang mengumpul dan tidak menyebar sehingga terjadi pemusatan bunyi

Absorbsi Bunyi (Penyerapan Bunyi)Saat bunyi menabrak permukaan yang lembut dan berpori maka bunyi akan terserap olehnya (Doelle, 1990:26) sehingga permukaan tersebut disebut penyerap bunyi. Bahan-bahan tersebut menyerap bunyi sampai batas tertentu, tapi pengendalian akustik yang baik membutuhkan penyerapan bunyi yang tinggi. penunjang penyerapan bunyi adalah lapisan permukaan dinding, lantai, langit-langit, isi ruang seperti penonton dan bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet serta udara dalam ruang.

Diffusi Bunyi (Penyebaran Bunyi)Bunyi dapat menyebar menyebar ke atas, ke bawah maupun ke sekeliling ruangan. Suara juga dapat berjalan menembus saluran, pipa atau koridor.ke semua arah di dalam ruang tertutup.

Difraksi Bunyi (Pembelokan Bunyi)Difraksi bunyi merupakan gejala akustik yang menyebabkan gelombang bunyi dibelokkan atau dihamburkan di sekitar penghalang seperti sudut (corner), kolom, tembok dan balok.

Kebisingan

a. Pengertian kebisingan Bising adalah semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari (kerja, istirahat, hiburan atau belajar) atau dengan kata lain definisi bising adalah semua bunyi yang tidak diinginkan oleh penerima . Dalam setiap ruangan tidak disadari selalu ada suara Hal ini menjadi dasar pengertiantentang adanya bising latar belakang (backgroundnoise). Bising latar belakang dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan. Dalam suatu ruangan tertutup seperti auditorium maka bising latar belakang dihasilkan oleh peralatan mekanikal atau elektrikal di dalam ruang seperti pendingin udara (air conditioning), kipas angin, dsb . kebisingan yang datang dari luar ruangan,seperti bising lalu lintas di jalan raya, bising di area parkir kendaraan, dsb. Bising latar belakang tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, akan tetapi dapat dikurangi atau diturunkan melalui serangkaian perlakuan akustik terhadap ruangan. Besaran bising latar belakang ruang dapat diketahui melalui pengukuran Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) di dalam ruangan pada rentang frekuensi tengah pita oktaf antara 63 Hz sampai dengan 8 kHz, dimana hasil pengukuran digunakan untuk menentukan kriteria kebisingan ruang .

b. Pengaruh kebisingan Kerusakan pada pendengaran Pada konstruksi bangunanc. Sumber-sumber kebisingan Bising peralatan mekanis yang disebabkan oleh tiap unit ventilasi dan pengkondisian udara dan oleh kipas angin, motor, kompresor, pompa dll. Bising sendiri (self-noise) yang disebabkan oleh aliran udara berkecepatan tinggi. Pembicaraan silang (cros talk) dari satu tempat ke tempat lain, misalnya bunyi pembicaraan yang masuk ke kisi pengadaan udara atau udara balik dalam satu ruang merambat lewat saluran atau plenum dan muncul dalam ruang di dekatnya lewat kisi lain. Bising yang ditransmisi dari sumber eksterior lewat bagian saluran yang tak terlindung ke dalam bangunan.

alat pengukur kebisingan

AUDITORIUMGedung Pertunjukan Auditorium berasl dari kata Audiens (penonton/penikmat) dan rium (tempat) . Auditorium merupakan tempat untuk menyaksikan suatu pertunjukan tertentu seperti seminar,teater dan musik. Desain akustik bagi pertunjukan teater harus dapat memberi kepuasan kepada setiap penonton diberbagai lokasi agar dapat mendengar dengan jelas artikulasi percakapan aktor, sehingga nuansa danefek dramatis yang ditampilkan dapat ditangkap dan dicerna oleh penonton. Bentuk area auditorium menyerupai seperti Terompet. Agar suara dari sumber suara (Stage) dapat tersalurkan dengan baik kepada audience (Penonton).

Persyaratan Akustik Perancangan Ruang GedungPertunjukan1. kekerasan yang cukup Memperpendek jarak antara penonton dengan sumber bunyi Penarikan sumber bunyi dan kemiringan lantaiSumber bunyi harus dikelilingi lapisan pemantul suaraLuas lantai harus sesuai dengan volume pertunjukkanMenghindari pemantulan bunyi parallel yang saling berhadapanPenempatan penonton di area yang menguntungkanLingkar area penonton dengan sudut 135o merupakan batas maksimal, karena lebih dari itu akan menambah ketidakleluasaan penampilan pemain saat melakukan pertunjukkan2 . Macam Macam bentuk Auditorium,Doelle (1995:95) Bentuk Ruang Empat Persegi (rectangular shape)kelebihan:memiliki tingkat keseragaman suara yang tinggi sehingga terjadi keseimbangan antara suara awal dan suara akhir. Sisi lebar yang lebih kecil dapat merespon bunyi lateral /bunyi samping, diperkuat dengan pantulan yang berulang-ulang antar dinding samping menyebabkan bertambahnya kepenuhan nada, suatu segi akustik ruang yang sangat diinginkan pada ruang pertunjukan. Kelemahan :pada bagian sisi panjangnya, karena menjadikan jarak antara penonton dengan panggung terlalu jauh.Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan mempersempit area panggung dan memperlebar sisi depannya.

Lantai bentuk Kipas (Fan Shape) membawa penonton dekat dengan sumber bunyi karena memungkinkan adanya konstruksi balkon. Keuntungan :Jadi keuntungan ruang bentuk kipas, dapat menampung penonton dalam jumlah banyak, disamping itu juga menyediakan sudut pandang yang maksimum bagi penonton. Mills (1986: 29):kelemahan :akustiknya kurang baik, karena bentuk dinding samping yang melebar ke belakang menyebabkan pemantulan yang terlalu cepat ke dinding belakang yang dilengkungkan sehingga menciptakan gema dan pemusatan bunyi sehingga ruang ini cenderung memiliki akustik yang tidak seragam, dengan kondisi area duduk penonton bagian tengah yang kurang baik.

Ruang Bentuk Tapal Kuda (Horse-shoe shape) bentuk yang memiliki keistimewaan karakteristik yakni adanya kotak-kotak yang berhubungan (rings of boxes) yang satu di atas yang lain.Walaupun tanpa lapisan permukaan penyerap bunyi pada interiornya, kotak-kotak ini berperan secara efisien pada penyerapan bunyi dan menyediakan waktu dengung yang pendek.Disamping itu bentuk dindingnya membuat jarak penonton dengan pemain menjadi lebih dekat. (Doelle:1990).kelemahan :permukaan dinding bagian belakang yang cekung merupakan bentuk yang tidak dianjurkan karena akan terjadi penyerapan suara yang terlalu tinggi di bagian belakang.

Bentuk Lantai Hexagonal (Hexagonal Shape) membawa penonton sangat dekat dengan sumber bunyi, keakraban akustik dan ketegasan, karena permukaan-permukaan yang digunakan untuk menghasilkan pemantulan-pemantulan dengan waktu tunda singkat dapat dipadukan dengan mudah ke dalam keseluruhan rancangan arsitektur

3 . Distribusi Bunyi yang MerataEnergi bunyi dari sumber bunyi harus terdistribusi secara merata ke setiap bagian ruang, baik yang dekat maupun jauh dari sumber bunyi. Menurut Doelle (1990:60) perlu diusahakan pengolahan pada elemen pembentuk ruangnya, yakni unsur langit-langit, lantai dan dinding, dengan cara membuat permukaan yang tidak teratur, penonjolan elemen bangunan, langit-langit yang ditutup, kotak-kotak yang menonjol, dekorasi pada permukaan dinding yang dipahat, bukaan jendela yang dalam dsbPengolahan bentuk permukaan elemen pembentuk ruang terutama dibagian dinding dan langit-langit dengan susunan yang tidak teratur dan dalam jumlah dan ukuran yang cukup akan banyak memperbaiki kondisi dengar, terutama pada ruang dengan waktu dengung yang cukup panjang.

4 . Ruang harus bebas dari cacat-cacat akustikCacat akustik merupakan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pengolahan elemen pembentuk ruang gedung pertunjukan yang menimbulkan permasalahan akustik. Cacat akustik menurut Doelle (1990:64) yakni:Gema, terjadi bila bunyi yang dipantulkan oleh suatu permukaan tertunda cukup lama untuk dapat diterima dan menjadi bunyi yang berbeda dari bunyi yang merambat langsung dari sumber suara ke pendengar. merupakan cacat akustik yang paling berat. Pemantulan suara yang mengenai permukaan datar yang lebar beresiko terdengar sebagai gema, yang ditandai dengan adanya penundaan yang berulang-ulang dari bunyi langsungPemantulan yang berkepanjangan, sejenis dengan gema, tetapi penundaan waktu antara penerimaan bunyi langsung dan bunyi pantul agak lebih singkat, sedangkan gaung merupakan cacat akustik yang terdiri atas gema-gema kecil yang berturutan dengan cepat. Contoh Peristiwa; ledakan singkat seperti tepukan tangan atau tembakan yang dilakukan di antara dua permukaan dinding atau pemantul bunyi yang sejajar dan rata.Waktu dengung berperan dalam menciptakan kualitas musik dan kemampuan untuk memahami suara percakapan dalam ruang. Ketika permukaan ruang memiliki daya pantul yang tinggi, bunyi akan terus memantul atau menggema secara berlebihan sehingga mengakibatkan bunyi tidak dapat didengar dan dimengerti dengan jelas .Gaung adalah pantulan bunyi yang tidak lengkap misalnya kita berteriak pada mulut sumur yang terdengar hanya Au Au AuPemusatan Bunyi atau titik panas, merupakan cacat akustik yang disebabkan oleh pemantulan bunyi pada permukaan-permukaan cekung.Intensitas bunyi di titik panas sangat tinggi dan merugikan daerah dengar karena menyebabkan distribusi energi bunyi tidak dapat merata .

Ruang gandeng merupakan cacat akustik yang terjadi bila suatu ruang pertunjukan berhubungan langsung dengan ruang lain seperti ruang depan dan ruang tangga, maka kedua ruang tersebut membentuk ruang gandeng. Selama rongga udara ruang yang bergandengan tersebut terbuka maka masuknya bunyi dengung dari ruang lain tersebut akan terasa meski dengung di dalam ruang pertunjukan telah diatasi dengan baik.Gejala ini akan mengganggu penonton yang duduk dekat pintu keluar masuk yang terbuka.Distorsi merupakan cacat akustik yang disebabkan oleh perubahan kualitas bunyi yang tidak dikehendaki. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan atau penyerapan bunyi yang terlalu besar oleh permukaan-permukaan dinding. Bayangan Bunyi merupakan cacat akustik yang terjadi apabila bunyi terhalang untuk sampai ke penonton . Gejala ini dapat diamati pada tempat duduk di bawah balkon yang menonjol terlalu jauh dengan kedalaman lebih dari dua kali tingginya.Serambi Bisikan merupakan cacat akustik yang disebabkan oleh adanya frekuensi bunyi tinggi yang mempunyai kecenderungan untuk merangkak sepanjang permukaan-permukaan cekung yang besar (kubah setengah bola). Suatu bunyi yang sangat lembut seperti bisikan yang diucapkan di bawah kubah tersebut akan terdengar pada sisi yang lain. Meskipun gejala ini kadang menyenangkan dan tidak merusak, akan tetapi tetap saja merupakan suatu keadaan yang tidak diinginkan bagi akustik yang baik.

4 . Bahan dan konstruksi penyerap bunyi

Bahan berpori-poriKarakter akustik bahan berpori seperti papan serat (fiber board), plesteran lembut (soft plasters), mineral wools dan selimut isolasi adalah jaringan selular dengan pori-pori yang saling berhubungan. Karakteristik dasar dari semua bahan berpori seperti ini adalah mengubah energi bunyi yang datang menjadi energi panas dalam pori-pori dan diserap, sementara sisanya yang telah berkurang energinya dipantulkan oleh permukaan bahan

b. Penyerap PanelPenyerap panel merupakan bahan kedap yang dipasang pada lapisan penunjang yang padat (solid baking) tetapi terpisah oleh suatu rongga.

Bahan ini berfungsi sebagai penyerap panel dan akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi. Getaran lentur dari panel akan menyerap sejumlah energi bunyi yang datang dan mengubahnya menjadi energi panas. Cara pemasangan sesuai dengan di semen pada permukaan yang padat, dipaku, dibor pada kerangka kayu atau dipasang pada sistem langit-langit gantung.

Kelebihan dari bahan ini adalah kemudahannya untuk disusun sesuai desain yang diinginkan karena tersedia dalam ukuran-ukuran yang bervariasi, mudah dalam pemasangannya serta ekonomis dan merupakan penyerap bunyi yang efisien karena menyebabkan karakteristik dengung yang merata pada seluruh jangkauan frekuensi (tinggi maupun rendah karena berfungis untuk mengimbangi penyerapan suara yang agak berlebihan oleh bahan penyerap berpori dan isi ruang.Jenis bahan yang termasuk penyerap panel antara lain: panel kayu, hardboard, gypsum board dan panel kayu yang digantung di langit-langit.25c. KarpetKarpet selain digunakan sebagai penutup lantai, juga digunakan sebagai bahan akustik karena kemampuannya mereduksi dan bahkan meniadakan bising benturan dari atas atau dari permukaan seperti suara seretan kaki, bunyi langkah kaki, pemindahan perabot rumah dan sebagainya. Karpet juga dapat diterapkan sebagai bahan pelapis dinding, untuk memberikan peredaman suara yang lebih optimal. Makin tebal dan berat karpet maka makin besar pula daya serap dan kemampuannya dalam mereduksi bising

d. Kursi

Auditorium lantaiMenggunakan lantai bertingkat yang dilapisi oleh karpet peredam suara. Penggunaan high rise floor bertujuan untuk :Memberikan kenyamanan pandangan penonton ke panggungmemperluas bidang penyerapan pada lantaikarpet peredam suara tersebut adalah bagian terpenting untuk area auditorium karena dapat mengurangi suara yang berlebihan pada lantai serta mencegah pemantulan dari lantai ke langit - langit

langit langit auditoriumjenis langit langitt yang diterapkan di auditorium ini menerapkan langit pemantul Tujuan dari pemakaian ceilling ini :Menghilangkan pemusatan suara . pada satu area, yang di sebabkan oleh pantulan pada plafondBerguna untuk meratakan pemantulan suara dari sumber ke penontonSelain itu dapat menambah kesan estetis pada yang muncul dari susunan ceilling tsb