fisbang akustik fikri ferdiana 13307109

5
TF 4101 – FISIKA BANGUNAN FIKRI FERDIANA 13307109 PENGARUH MATERIAL DINDING TERHADAP KONDISI AKUSTIK RUANG 1 PENGARUH MATERIAL DINDING TERHADAP KONDISI AKUSTIK RUANG Dalam sebuah ruangan yang memiliki fungsi akustik, misalnya ruangan konser maupun ruangan ibadah, kejelasan suara yang diterima oleh semua pendengar dari sumber suara menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini tidak saja dipengaruhi oleh sound system yang digunakan, tetapi ada faktor lain yang sangat berpengaruh yaitu faktor bahan permukaan yang terdapat di dalam ruangan tersebut beserta penempatannya Dalam ruangan, gelombang suara/akustik yang merambat mengalami beberapa fenomena, yaitu fenomena transmisi, refleksi, absorbsi, defraksi, interferensi, dan perambatan suara dalam dinding. Semua fenomena tersebut terjadi karena gelombang suara memiliki sifat yang sama dengan gelombang pada umumnya. Bahan-bahan permukaan yang terdapat di dalam ruangan akan mempengaruhi gelombang suara yang merambat di dalam ruangan apakah akan mengalami fenomena transmisi, refleksi, absorbsi, maupun defraksi. Semua fenomena gelombang suara di dalam ruangan tersebut perlu diperhatikan karena jika tidak ditangani dengan baik, maka kemungkinan besar dapat terjadi cacat akustik. Gambar 1: Faktor akustik yang perlu diperhatikan untuk tiga jenis ruangan berbeda (produksi suara, reproduksi suara, dan kontrol bising) Pengendalian kondisi akustik untuk setiap ruangan akan berbeda-beda tergantung pada fungsi dari ruangan tersebut. Misalnya untuk ruangan yang berfungsi sebagai ruangan produksi suara, seperti ruang konser, auditorium, dan ruang konferensi, maka hal yang penting diperhatikan adalah sifat refleksi spekular dan refleksi diffuse dari ruangan tersebut. Sedangkan untuk ruangan

Upload: fikri-ferdiana

Post on 24-Jun-2015

501 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fisbang Akustik Fikri Ferdiana 13307109

TF 4101 – FISIKA BANGUNAN FIKRI FERDIANA 13307109

PENGARUH  MATERIAL  DINDING  TERHADAP  KONDISI  AKUSTIK  RUANG 1

PENGARUH MATERIAL DINDING TERHADAP KONDISI AKUSTIK RUANG

Dalam sebuah ruangan yang memiliki fungsi akustik, misalnya ruangan

konser maupun ruangan ibadah, kejelasan suara yang diterima oleh semua

pendengar dari sumber suara menjadi suatu hal yang sangat penting untuk

diperhatikan. Hal ini tidak saja dipengaruhi oleh sound system yang digunakan,

tetapi ada faktor lain yang sangat berpengaruh yaitu faktor bahan permukaan

yang terdapat di dalam ruangan tersebut beserta penempatannya

Dalam ruangan, gelombang suara/akustik yang merambat mengalami

beberapa fenomena, yaitu fenomena transmisi, refleksi, absorbsi, defraksi,

interferensi, dan perambatan suara dalam dinding. Semua fenomena tersebut

terjadi karena gelombang suara memiliki sifat yang sama dengan gelombang

pada umumnya. Bahan-bahan permukaan yang terdapat di dalam ruangan

akan mempengaruhi gelombang suara yang merambat di dalam ruangan

apakah akan mengalami fenomena transmisi, refleksi, absorbsi, maupun

defraksi. Semua fenomena gelombang suara di dalam ruangan tersebut perlu

diperhatikan karena jika tidak ditangani dengan baik, maka kemungkinan besar

dapat terjadi cacat akustik.

Gambar 1: Faktor akustik yang perlu diperhatikan untuk tiga jenis ruangan

berbeda (produksi suara, reproduksi suara, dan kontrol bising)

Pengendalian kondisi akustik untuk setiap ruangan akan berbeda-beda

tergantung pada fungsi dari ruangan tersebut. Misalnya untuk ruangan yang

berfungsi sebagai ruangan produksi suara, seperti ruang konser, auditorium,

dan ruang konferensi, maka hal yang penting diperhatikan adalah sifat refleksi

spekular dan refleksi diffuse dari ruangan tersebut. Sedangkan untuk ruangan

Page 2: Fisbang Akustik Fikri Ferdiana 13307109

2 PENGARUH  MATERIAL  DINDING  TERHADAP  KONDISI  AKUSTIK  RUANG

yang memiliki fungsi sebagai ruangan reproduksi suara, misalnya ruangan

studio rekaman, hal yang penting diperhatikan adalah absorbsi dan refleksi

diffuse dari ruangan tersebut. Berbeda lagi untuk ruangan yang mengharuskan

adanya kontrol terhadap bising, seperti pabrik dan ruang fitness (gymnasium),

hal yang penting untuk diperhatikan hanya absorbsi dari ruangan.

Pengendalian kondisi akustik ruangan ini dilakukan dengan memperhatikan

material bahan permukaan dinding maupun atap dari ruangan yang digunakan.

Karakteristik Akustik Material Bahan Permukaan Semua jenis material memiliki karakteristik akustik yang berbeda-beda.

Karakteristik akustik suatu material adalah karakteristik atau sifat suatu material

ketika dikenai energi gelombang akustik, apakah gelombang tersebut akan

direfleksikan, diabsorbsi, ditransmisikan, atau kombinasi dari ketiganya.

Material akustik berdasarkan fungsinya secara umum dapat

dikelompokkan menjadi reflektor (pemantul), diffusor, dan absorber (penyerap).

Dalam praktiknya, beberapa material memiliki fungsi yang tidak tunggal, tetapi

merupakan kombinasi dari ketiganya.

Gambar 2: Respon temporal dan spasial pada material absorber,

reflektor, dan diffusor

Page 3: Fisbang Akustik Fikri Ferdiana 13307109

PENGARUH  MATERIAL  DINDING  TERHADAP  KONDISI  AKUSTIK  RUANG 3

Reflektor Suatu material dinding dikategorikan sebagai reflektor, jika memiliki fungsi

sebagai pemantul gelombang suara. Material reflektor biasanya memiliki sifat

keras dan kaku. Contoh dari reflektor adalah kayu, triplek, gypsum, serta

dinding tembok dan beton. Reflektor fungsi utamanya adalah untuk

memantulkan gelombang suara dari arah sumber suara ke arah lain menuju

arah pendengar. Selain itu, reflektor juga dapat berfungsi sebagai material

pencegah transmisi gelombang suara ke bagian belakang dinding.

Jika dalam sebuah ruangan dipasangi reflektor, di mana arah dari suara

langsung dan dari suara pantulan keduanya menuju ke arah pendengar, maka

pendengar akan mendapatkan dua suara. Suara tersebut adalah suara

langsung serta suara pantulan yang datang setelah beberapa waktu kemudian

dengan intensitas yang lebih rendah. Oleh karena itu reflektor tidak bisa

ditempatkan di sembarang tempat, karena dapat mengakibatkan adanya cacat

akustik berupa echo (pantulan suara berulang-ulang). Sehingga penempatan

reflektor yang benar adalah agar suara pantulan tidak mengarah pada

pendengar yang mendapatkan suara langsung, atau setidaknya memiliki jarak

yang cukup jauh dari sumber suara.

Gambar 3: Reflektor dan fungsinya

Absorber Absorber merupakan bahan/material yang dapat menyerap energi dari

gelombang suara yang datang. Absorber berfungsi agar tidak ada suara yang

terpantul pada arah tertentu, sehingga dapat mengurangi adanya echo.

Material absorber biasanya memiliki sifat lunak, lentur, dan elastis. Contoh

material absorber adalah glasswool, kayu, dan karpet. Tingkat efisiensi

Page 4: Fisbang Akustik Fikri Ferdiana 13307109

4 PENGARUH  MATERIAL  DINDING  TERHADAP  KONDISI  AKUSTIK  RUANG

absorbsi suatu material dinyatakan dengan koefisien absorbsi (α). Nilai dari

koefisien absorbsi suatu material akan berbeda-beda untuk setiap frekuensi.

Material absorber berdasarkan strukturnya dapat digolongkan menjadi tiga

macam, yaitu bahan porous, panel absorbsi, dan resonator.

Gambar 5: Gelombang suara pada absorber dan glasswool

Diffusor

Difusor adalah material tambahan yang biasanya ditempelkan di dinding

atau atap ruangan yang berguna membuat ruangan menjadi bersifat diffuse

(pantulan suara merata ke segala arah). Pada dasarnya material diffusor sama

dengan material reflektor, tetapi yang membedakan adalah fungsi serta

bentuknya. Jika reflektor umumnya dipasang berupa plat mendatar yang

dipasang di atap atau di dinding, diffusor memiliki bentuk yang tidak rata.

Gambar 6: Beberapa macam bentuk diffusor

Diffusor dan absorber merupakan material yang sangat penting untuk

dipasang di ruangan yang memiliki fungsi akustik. Tidak jarang terdapat

Page 5: Fisbang Akustik Fikri Ferdiana 13307109

PENGARUH  MATERIAL  DINDING  TERHADAP  KONDISI  AKUSTIK  RUANG 5

kendala estetika jika harus memasang diffusor dan absorber pada tempat yang

berdekatan. Oleh karena itu, sekarang terdapat material yang merupakan

kombinasi dari diffusor dan absorber yang disebut diffsorber.

Pemasangan difusor ini tidak bisa ditempatkan di sembarang tempat di

dalam ruangan, karena jika salah maka bukan kondisi difusi yang didapat tetapi

malah akan terjadi cacat akustik. Penempatan difusor yang baik adalah pada

titik di mana suara dari sumber akan pertama kali memantul, atau biasanya titik

yang berhadapan langsung dengan sumber suara.

Performa dari suatu difusor dinyatakan dalam diffution coefficient yang

memiliki parameter perhitungan yaitu bentuk geometri difusor dan ruangan,

near field dan far field dari suatu sumber suara di dalam ruangan, serta faktor

arah propagasi suara dari sumber di dalam ruangan.

Parameter Akustik Ruang Jika pemasangan semua jenis material akustik pada ruangan sudah

dilakukan, maka untuk mengetahui apakah ruangan tersebut sudah memenuhi

syarat sebagaimana fungsi ruangan seharusnya dapat dilakukan perhitungan

waktu dengung. Waktu dengung adalah waktu yang yang dibutuhkan agar

energi suara turun sebesar 60 dB ketika suara dari sumber berhenti. Selain

waktu dengung yang sesuai, tingkat tekanan suara di semua tempat harus

merata sehingga semua pendengar akan mendapatkan kejelasan suara yang

sama. Tidak adanya cacat akustik seperti echo juga menjadi parameter penting

dalam akustik ruangan.

Referensi:  

Kinsler,  E  Lawrence.  2000.  Fundamentals  of  Acoustics.  John  Willey  &  Sons  Inc  

Cox,  Trevor.  2004.  Acoustics  Absorbers  and  Diffusors.  Spon  Press  http://en.wikipedia.org/wiki/Resonator  

http://www.acoustic-­‐material.com/HTML-­‐TECH/