fisbang analisa shading

10
ANALISA BERBAGAI FAKTOR YANG MENENTUKAN POLA SHADING PADA SUATU SITE Judul: Analisa Berbagai Faktor yang Menentukan Pola Shading Pada Suatu Site Tujuan: Menentukan berbagai macam faktor agar pola bayangan yang terbentuk pada hari, bulan, tahun, dan jam tertentu dapat mencapai >50% dari Luas Site yang tersisa setelah dikurang luas bangunan. Ly =50% × ( LsLb ) Dasar Teori: Jika diperhatikan, posisi matahari pada pagi sampai dengan petang akan berubah-ubah. Namun sebenarnya, matahari tidaklah bergerak, sebaliknya bumi-lah yang bergerak mengelilingi matahari sambil berotasi pada porosnya. Gerak seolah-olah matahari mengelilingi bumi ini disebut gerak semu matahari. Bumi bergerak mengelilingi matahari(revolusi) dan juga berotasi terhadap poros bumi sendiri. Namun sumbu rotasi bumi tidaklah tegak lurus terhadap sumbu revolusi. Karena kemiringan itu, wilayah yang diterangi matahari sepanjang tahun berbeda-beda dalam hal besaran intensitas cahaya dan energi panasnya. Namun untuk Indonesia sendiri, akan selalu disinari matahari dengan intensitas cahaya dan energi panas yang cenderung konstan sepanjang tahunnya. Hal ini digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ataupun kriteria dalam menentukan berbagai hal yang berhubungan dengan rumah, seperti orientasi bangunan, perletakan ruang, dan hal Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015 =50% x (400 – 60) =1/2 x (340) = 170 m ² Keterangan: Ly= luas minimal bayangan yang terbentuk Ls= luas site Lb= luas bangunan(model)

Upload: iqbal-mf

Post on 11-Apr-2016

67 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Analisa Shading/pembayangan pada bangunan yang dilakukan dengan analisa dengan modeling 3d/aplikasi modeling 3d untuk mempermudah analisa dan mempercepat analisa dan digunakan penyesuaian-penyesuaian untuk mendapatkan hasil yang mendekati kenyataannya.

TRANSCRIPT

Page 1: Fisbang Analisa Shading

ANALISA BERBAGAI FAKTOR YANG MENENTUKAN POLA SHADING PADA SUATU SITE

Judul:

Analisa Berbagai Faktor yang Menentukan Pola Shading Pada Suatu SiteTujuan:

Menentukan berbagai macam faktor agar pola bayangan yang terbentuk pada hari, bulan, tahun, dan jam tertentu dapat mencapai >50% dari Luas Site yang tersisa setelah dikurang luas bangunan.

Ly=50%× (Ls−Lb )

Dasar Teori:

Jika diperhatikan, posisi matahari pada pagi sampai dengan petang akan berubah-ubah. Namun sebenarnya, matahari tidaklah bergerak, sebaliknya bumi-lah yang bergerak mengelilingi matahari sambil berotasi pada porosnya. Gerak seolah-olah matahari mengelilingi bumi ini disebut gerak semu matahari.

Bumi bergerak mengelilingi matahari(revolusi) dan juga berotasi terhadap poros bumi sendiri. Namun sumbu rotasi bumi tidaklah tegak lurus terhadap sumbu revolusi. Karena kemiringan itu, wilayah yang diterangi matahari sepanjang tahun berbeda-beda dalam hal besaran intensitas cahaya dan energi panasnya. Namun untuk Indonesia sendiri, akan selalu disinari matahari dengan intensitas cahaya dan energi panas yang cenderung konstan sepanjang tahunnya.

Hal ini digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ataupun kriteria dalam menentukan berbagai hal yang berhubungan dengan rumah, seperti orientasi bangunan, perletakan ruang, dan hal yang lebih spesifik lagi seperti pemanfaatan sinar matahari dan energi panas untuk rumah, seperti optimalisasi sinar matahari sebagai cahaya alami, penggunaan energi panas matahari untuk pemanas air ataupun cadangan energi listrik.

Alat dan Bahan:

1. Site berukuran 20mx20m (Luas: 400m²) yang berlokasi di daerah Surakarta dan sekitarnya

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

=50% x (400 – 60)

=1/2 x (340)

= 170 m²

Keterangan:Ly= luas minimal bayangan yang terbentukLs= luas siteLb= luas bangunan(model)

Page 2: Fisbang Analisa Shading

2. Suatu bangun dengan bentuk bebas dengan ketentuan luas 60m²3. Aplikasi modeling 3D (Sketchup)4. Data lokasi dan lainnya

Langkah Kerja:

1. Membuka aplikasi modeling 3D (Sketchup)2. Menentukan Model Info, merubah lokasi menjadi diarea Surakarta dan

sekitarnya3. Menggambar site berukuran 20mx20m4. Menggambar model bangunan5. Menentukan tanggal, bulan, tahun, dan jam terjadinya bayangan6. Mencari luas bayangan yang terbentuk

Hasil Percobaan

1. Model 1

Dimensi: 15mx4mx7mPercobaan 1:Dilakukan pada

Hari :Rabu, 11 November 2015Jam : 03:52 pm Koordinat : 7.609859S , 110.806143E(sumber: maps.google.co.id)

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

Gb.1 dimensi model-1(sumber: sketchup)

Page 3: Fisbang Analisa Shading

Model-1menghasilkan bayangan dengan luas 243,54 m² (>50% Ly)

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

Gb.2 bayangan yang terbentuk pada model-1 (sumber: sketchup)

Gb.3 tampak atas model-1 (sumber: sketchup)

Gb.4 detail ukuran bayangan (sumber: sketchup)

Page 4: Fisbang Analisa Shading

2. Model 2

Dimensi: 15mx4mx14m

Percobaan 1:Dilakukan pada

Hari :Rabu, 11 November 2015Jam : 02:38 pm Koordinat : 7.609859S , 110.806143E(sumber: maps.google.co.id)

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

Gb.5 dimensi model-2(sumber: sketchup)

Gb.6 bayangan yang terbentuk pada model-2 (sumber: sketchup)Gb.7 tampak atas model-2 (sumber:

sketchup)

Page 5: Fisbang Analisa Shading

Model-2 menghasilkan bayangan dengan luas 242,83 m² (>50% Ly)

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

Gb.8 detail ukuran bayangan (sumber: sketchup)

Page 6: Fisbang Analisa Shading

Analisis Data dan Pembahasan:Dapat dilihat dari hasil percobaan model-1 dan model-2, untuk mendapatkan pola bayangan yang dapat menaungi site sesuai ketentuan diperhatikan beberapa faktor.

Yang pertama, orientasi bangunan, pada model-1 dan model-2 bagian yang terpapar matahari adalah bagian dari model yang memiliki ukuran yang relatif besar(dalam hal angka) agar dapat melindungi bagian dibelakangnya dari sinar matahari.

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

Gb.9 perbandingan luasan bayangan pada dua model dengan dimensi sama (sumber:

Page 7: Fisbang Analisa Shading

Yang kedua tinggi bangunan dan sudut jatuh sinar matahari, tinggi bangunan mempengaruhi bayangan yang terbentuk, untuk mendapatkan bayangan yang dapat menaungi pada siang hari diperlukan tinggi bangunan yang cukup tinggi karena sinar matahari jatuh dengan sudut besar.

Sedangkan untuk mendapatkan bayangan yang dapat menaungi pada pagi atau sore hari diperlukan tinggi bangunan yang relatif tidak terlalu tinggi karena sinar matahari jatuh dengan sudut kecil.

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015

Gb.10 bayangan yang terbentuk pada siang hari (sumber: sketchup)

Gb.11 bayangan yang terbentuk pada pagi atau sore hari (sumber: sketchup)

Page 8: Fisbang Analisa Shading

Kesimpulan:Untuk mendapatkan pola bayangan sesuai dengan keinginan atau ketentuan perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu orientasi bangunan, tinggi bangunan, dan sudut jatuh sinar matahari.

Daftar Pustaka:

Frick, Heinz. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.http://sidikpurnomo.net/gerak-semu-matahari.html

Analisa Berbagai Faktor …, FT UNS, 2015