file agus terbaru

85
Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://amadeo.blog.com/repository/1508084/3342022.doc . G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.

Upload: agustinarisa

Post on 21-Jun-2015

1.032 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: File Agus Terbaru

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://amadeo.blog.com/repository/1508084/3342022.doc.G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.

Page 2: File Agus Terbaru

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

      Dalam kegiatan bisnis diperlukan adanya tempat untuk melakukan aktivitas perkantoran. Salah satu bentuk aktivitas perkantoran adalah proses arus kerja dari sekretaris. Agar proses arus kerja dari sekretaris dapat berjalan dengan lancar dan baik diperlukan pula penataan ruang kantor yang baik. Tata ruang perkantoran adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. (The Liang Gie, 1998 : 186)

      Oleh karena pentingnya perencanaan dan tata ruang kantor maka manajemen perlu memahami dengan pasti segala persoalan yang berhubungan dengan perencanaan dan tata ruang tersebut. (Komarudin, 1985 : 148)

      Demikian halnya dengan kantor Redaksi Suara Merdeka. Sebagai salah satu Harian Umum di Jawa Tengah yang informasinya merupakan kebutuhan Jawa Tengah. Dikantor Redaksi Suara Merdeka adalah tempat dimana perencanaan, pengadaan, dan  pengeditan sebuah berita dibuat sehingga menjadi sebuah berita yang layak diinformasikan kepada masyarakat khususnya Jawa Tengah. Untuk memperlancar kegiatan tersebut pemakaian ruangan secara efisien sangatlah penting agar pengawasan mudah dilaksanakan serta terciptanya suasana yang menyenangkan. Penataan ruang kantor secara efisien sangat berpengaruh besar terhadap kinerja kerja sekretaris. “ Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”. (Suryadi, 1999 : 2) Melihat pentingnya penataan ruang kantor yang tepat agar kegiatan perkantoranpun dapat dilakukan seoptimal mungkin oleh sekretaris, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penataan Ruang Kantor terhadap Kinerja Sekretaris Redaksi Suara Merdeka”.   

2. Fokus Penelitian

Setelah melakukan penelitian di Redaksi Harian Umum Suara Merdeka, maka peneliti memfokukskan permasalahan pada :

1. Sejarah perusahaan Suara Merdeka.2. Tugas-tugas sekretaris Redaksi Suara Merdeka.3. Macam-macam ruangan serta bentuk penataan ruang kantor yang digunakan kantor

Redaksi Suara Merdeka.4. Prinsip-prinsip penataan ruang kantor yang digunakan kantor Redaksi Suara Merdeka.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sekretaris Redaksi Suara Merdeka.

Page 3: File Agus Terbaru

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan focus diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Tugas-tugas apa sajakah yang dikerjakan oleh sekretaris Redaksi Suara Merdeka?2. Macam-macam ruangan apasajakah serta bentuk penataan ruang kantor yang digunakan

kantor Redaksi Suara Merdeka?3. Prinsip-prinsip tata ruang kantor apa yang digunakan dikantor Redaksi Suara Merdeka?4. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja sekretaris Redaksi Suara

Merdeka?

4. Tujuan Penelitian

     Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang ingin diketahui, diantaranya :

1. Mengetahui tugas-tugas dari sekretaris Redaksi Suara Merdeka.2. Mengetahui macam-macam ruangan serta bentuk penataan ruang kantor yang

digunakan kantor Redaksi Suara Merdeka.3. Mengetahui prinsip-prinsip penataan ruang kantor yang digunakan kantor

Redaksi Suara Merdeka.4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sekretaris Redaksi Suara

Merdeka.

5. Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini dapat tercapai, maka hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Kantor Harian Umum Suara Merdeka :1. Mengetahui kendala-kendala apabila menggunakan teknik dan bentuk penataan

ruang kantor yang digunakan dikantor Suara Merdeka.2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari apabila menggunakan teknik dan

bentuk penataan ruang kantor yang digunakan dikantor Redaksi Suara Merdeka.2. Bagi ASEKMA :

Menambah referensi pada perpustakaan ASEKMA mengenai Pengaruh Penataan Ruang Kantor terhadap kinerja sekretaris Redaksi Suara Merdeka.

3. Bagi Peneliti :

Mengetahui dan memahami Pengaruh Penataan Ruang Kantor Terhadap Kinerja sekretaris Redaksi Suara Merdeka.

4. Bagi Pembaca :1. Memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang

Pengaruh penataan ruang kantor terhadap kinerja sekretaris.2. Sebagai pedoman penyusunan Tugas Akhir selanjutnya.

Page 4: File Agus Terbaru

BAB II

LANDASAN TEORI 

1. Definisi Manajemen Perkantoran

Manajemen perkantoran dapat dinyatakan sebagai :

1. “Kekuatan yang tidak berwujud, yang merencanakn, mengorganisasi dan mengkoordinasi manusia, bahan-bahan, mesin-mesin, metode-metode, uang dan pasar-pasar dalam bidang pekerjaan kantor dan yang mengarahkan dan mengawasi aneka macam hal demikian rupa hingga dicapai sasaran perusahan”. (Winardi, 1990 : 7)

2. “Penjurusan dan pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusu dengan cara yang sehemat-hematnya”. (Moekijat, 1997 : 2)

3. “Suatu proses dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan melalui kerjasama orang lain”. (Manang, 1996 : 10)

 

2. Definisi Tata Ruang Perkantoran2. “Office layout may be defined as a arrangement of furniture and equipment within

available floorspace”. (The Liang Gie, 1998 :186)

 

(Tataruang perkantoran dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia.)

2. “Office layout is the determination of the space requirements and the detailed utilization of this space in order to provide a practical arrangement of the physical factors considered necessary for the execution of the office work within reasonable costs”. (The Liang Gie, 1998 :186)

(Tataruang perkantoran adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.)

3) Tata ruang kantor adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak. (Mintorogo, 1992 : 121) 

3. Tujuan Tataruang Perkantoran

Dengan selalu memperhatikan gedung dan pemabatasan gedung yang ada , tujuan tataruang yang terpenting adalah berikut :

Page 5: File Agus Terbaru

1. Ruangan yang ada agar dapat digunakan untuk manfaat yang terbesar, sehingga setiap meter persegi, sudut/tengah ruangan seluruhnya bermanfaat.

2. Memudahkan pengawasan sehingga menejer dapat melihat sifat yang sedang bekerja.3. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.4. Memberikan kesadaran akan memiliki dan kesadaran akan mengabdi kepada kerja.5. Memberikan kondisi kerja yang baik bagi setiap orang.6. Menyediakan pelayanan yang menyenangkan seperti telepon, teleks, interkom dan

pelayanan lainnya yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan seperti air susu, air kopi dan air teh.

7. Memberikan kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan para kerani dari meja dan arsip.

8. Menghindarkan diri dari kemungkinan saling mengganggu antara kerani dengan kerani lainnya.

9. Memisahkan pekerjaan yang berbunyi keras, gaduh dan mengganggu dari pekerjaan yang sunyi dan tidak mengganggu.

10. Memberikan kemungkinan untuk memenuhi tuntutan hukum.(Komarudin, 1985 : 163)

 

4. Macam-macam bentuk tata ruang kantor :1. Tataruang kantor terpisah

Tataruang kantor terpisah yaitu susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan yang dibagi-bagi karena keadaan gedung yang terdiri atas kamar-kamar.

2. Tata ruang kantor yang terbuka

Tataruang kantor terbuka yaitu ruangan kerja yang dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka. (The Liang Gie, 1998 : 93)

Keuntungan Menggunakan Tata ruang kantor yang terbuka :

Suatu tata ruang kantor yang terbuka adalah lebih memuaskan dari pada yang terpisah-pisah karena :

1. Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap pegawai.2. Lebih memudahkan hubungan diantara pegawai.3. Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan peredaran udara.4. Kalau terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor ataupun perubahan

mengenai proses penyelesaian suatu pekerjaan, maka tata ruang terbuka lebih mudah menampungnya. (Tony, 1991 : 105)

 

Page 6: File Agus Terbaru

5. Definisi Kinerja2. . “ Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”. (Suryadi, 1999 : 2)

3. Menurut John Whitmore (1997 : 104)

“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampilan”.

3. Menurut Barry Cushway (2002 : 1998)

“Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.

4. Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah :

“merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

5. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001 : 78)

“menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”. 

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Ruky mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi sebagai berikut :

1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk/jasa yang dihasilkan oleh organisasi, semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi tingkat kinerja organisasi.

2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruang, dan

kebersihan.4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam organisasi

yang bersangkutan.5. Kepemimpinan sebagi upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar bekerja

sesuai dengan standar dan tujuan organisasi. ( Hesel, 2005 : 179)

 

6. Definisi Sekretaris2. Betty Hutchinson and Coral Milano, dalam bukunya Secretarial Practice Made Simple,

mengemukakan :

Page 7: File Agus Terbaru

“ A secretary is a professional. As a professional, you may want to perform the many and varied responsibilities of secretarial work with competence, confidence, and style.” (Ursula, 2004 : 2) 

(Seorang sekretaris adalah seorang profesional. Sebagai profesional, anda diharapkan menampilkan aneka macam tanggung jawab tugas kesekretarisan dengan penuh kompetensi, dapat dipercaya dan berkepribadian).

2. M. Braum dan Ramon dari Portugal, mengemukakan :

“Seorang pembantu dari seorang kepala yang menerima pendiktean, menyiapkan surat menyurat, menerima tamu-tamu, memeriksa atau mengingatkan kepalanya mengenai kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan efektivitas dari kepala itu.” (Tony, 1991 : 58)

7. Tugas-tugas Sekretaris1. Menurut wewenangnya

1. Tugas rutin1. Melakukan pengetikan (surat, laporan, proposal),2. Menelepon dan menerima telepon,3. Menerima tamu,4. Korespondensi,5. Pengurusan surat-surat masuk,6. Filling.

2. Tugas Instruksi1. Penyusunan jadwal perjalanan2. Pengaturan keuangan3. Persiapan dan penyelenggaraan rapat

3. Tugas Kreatif1. Pembuatan formulir telepon,2. Menggunting artikel atau iklan disurat kabar,3. Mengirim ucapan selamat pada relasi,4. Mengubah tataruang kantor.

2. Menurut Jenis Tugasnya

4. Tugas Administrasi/Perkantoran

1. Menangani surat,

2. Pengetikan laporan,3. Filling.

5. Tugas Resepsionis

Page 8: File Agus Terbaru

1. Menerima telepon,

2. Melayani tamu,3. Menyusun jadwal perjanjian pimpinan.

6. Tugas Keuangan

1. Menangani keuangan pimpinan,2. Menangani Petty Cash.

7. Tugas Sosial

1. Mengatur rumah tangga kantor (perlengkapan kantor, alat tulis),2. Mengirim ucapan selamat kepada relasi,3. Mempersiapkan resepsi.

8. Tugas Insidensi

1. Mempersiapkan rapat,2. Mempersiapkan pidato, peresentasi,3. Mempersiapkan perjalanan dinas piminan. (Hartiti, 2004 :7-8)

8. Peran Sekretaris dalam Manajemen Perkantoran

Seorang sekretaris yang memiliki wawasan fisik sekretaris perkantoran akan mampu memberi pamor kepada para pegawai sehingga semangat kerja terpelihara, rasa kerasan dan nyaman dalam lingkungan kerja.(Ambar, 2005 : 4)   

BAB III

METODE PENELTIAN

1. Metode

      Untuk mengetahui Pengaruh Penataan Ruang Kantor terhadap Kinerja Sekretaris Redaksi Suara Merdeka, serta atas acuan pada rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Maka digunakan metode kualitatif. Karena penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya (Nasution, 1988 : 5).

      Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah Prinsip yang digunakan Redaksi Suara Merdeka dalam merekrut Penataan ruang kantor yang baik.

Page 9: File Agus Terbaru

       Dengan digunakannya metode penelitian kualitatif ini diharapkan dapat menggali semua faktor didalamnya, serta data yang diambil akan lebih lengkap, kredibel dan bermakna sehingga tujuan dapat tercapai. Dengan metode kuantitatif, penelitian tidak dapat terjawab mengenai data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut Redaksi Suara Merdeka dalam lingkungannya. Metode ini hanya dapat menggali fakta-fakta yang tidak tampak oleh indera. Dengan menggunakan metode kualitatif data yang diperoleh akan lebih tuntas, pasti sehingga memiliki kredibiltas yang tinggi.

2. Sampel Sumber Data

Yang akan menjadi sample sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Mereka yang menguasai bidang yang akan diteliti : dosen manajemen perkantoran dan kepala redaksi suara merdeka.

2. Mereka yang terlibat pada kegiatan yang sedang diteliti : kepala staff redaksi suara merdeka.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan dari observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi.

1. Observasi partisipan : peneiti akan mengamati objek penelitian yang dipengaruhi oleh penataan ruang kantor Redaksi Suara Merdeka.

2. Wawancara mendalam : sumber data adalah dosen Manajemen Perkantora, Kepala Redaksi Suara Merdeka dan Staff Kantor Redaksi Suara Merdeka.

3. Studi dokumentasi : menggunakan teori-teori dari literatur baik melalui media cetak atau elektronik yang berkaitan dengan penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Dalam penelititan ini instrumen yang utama adalah peneliti sendiri, namun setelah fokus penelitian menjadi jelas akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat digunakan untuk menjaring data pada sumber data yang lebih luas dan dapat memperkuat data hasil observasi dan wawancara.

5. Tempat

Penelitian dilakukan di Kantor Redaksi Suara Merdeka, Jl. Raya Kaligawe Km 5 Semarang.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Milles and Huberman dan Spradley dalam Sugiyono :

Page 10: File Agus Terbaru

1. Teknik analisis domain karena dalam analisis ini peneliti memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari obyek penelitian dan situasi sosial.

2. Teknik analisis taksonomi yang dilaksanakan dengan observasi terfokus.3. Teknik analisis komponensial yang dilaksanakan melalui observasi dan wawancara

terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.4. Teknik analisis tema kultural, dimana dalam analisis ini peneliti diharapkan untuk

mencari hubungan diantara domain dan bagaimana hubungan secara keseluruhan, yang selanjutnya dirumuskan dalam suatu tema atau judul penelitian.

7. Pengujian Kredibilitas Data

Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan cara :

1. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan dilakukan untuk menguji kredibilitas data penelitian. Difokuskan kepada data yang diperoleh apakah sudah benar atau tidak dan berubah atau tidak.

2. Meningkatkan ketekunan

Melakukan pengamatan secara lebih cermat, berkesinambungan, terus-menerus dan mendalam.

3. Triangulasi

Pengecekan data yang dilakukan dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

4. Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitan hingga pada saat tertentu.

5. Menggunakan Bahan Referensi

Sebagai pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti sebagai bukti dari laporan penelitian.

6. Mengadakan Member Check

Proses untuk pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data atau nara sumber. Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. 

Page 11: File Agus Terbaru

BAB IV

HASIL PENELITIAN 

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Suara Merdeka

    Suara merdeka, sebagai harian umum terbesar di jawa tengah terus berkembang pesat hingga kini. Jumlah anak perusahaan yang dibangun juga terus bertambah dengan dibarengi peningkatan tenaga-tenaga sdm yang cukup handal, seiring dengan majunya perusahaan.

         Berbagai terobosan pun dilakukan untuk meningkatkan performa perusahaan. Selain dengan itu, tanggapan public pembacanya juga terus mengalir dengan nada yang sangat positip. Mereka menilai, Suara Merdeka telah menjadi denyut nadi bagi kehidupan mereka. Ibarat makan jika belum makan nasi sama saja belum makan. Demikian pula dengan Suara Merdeka, yang telah menjadi nasi bagi pembacanya. Sehingga pembaca belum merasa marem belum membaca Suara Merdeka.  Jadi Suara Merdeka adalah nasinya dan koran lain adalah lauknya.

         Sebagai media terbesar di Propinsi ini, para pengelolanya sadar bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa pembaca yang loyal. Oleh karena itu kamipun menempatkan diri dalam posisi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupuan masyarakat pembaca. Antara lain dengan melakukan kegiata-kegiatan sosial yang tak pernah henti, kegiatan pembangunan yang melibatkan masyarakat dan kegiatan lain yang mendorong terjaganya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat pembaca.

1. MENGAPA DIBERI NAMA SUARA MERDEKA.

   Sebagai salah satu koran tertua di Indonesia yang lahir pada era pasca kemerdekaan RI, misi awal Suara Merdeka yang terbit perdana 11 Februari 1950 di Semarang adalah memperdengarkan suara rakyat yang harus ada merdeka. Aspirasi dan suara hati nurani rakyar perlu ditampung oleh media yang dikelola oleh pejuang pers.

         Itu pula yang menjadi pertimbangan mengapa koran terbesar di Jawa Tengah ini diberi nama Suara Merdeka. Sedikit berbeda dari nama yang pernah direncanakan oleh para pendirinya yaitu Mimbar Merdeka.

         Ada sedikit kisah dibalik penentuan nama dari Mimbar Merdeka menjadi Suara Merdeka. Ketika akan dicetak pertama kali, Mimbar Merdeka dihitung jumlah hurufnya, ternyata ada 13 huruf. Pendirinya H. Hetami (Almarhum) nampaknya tidak suka dengan angka ganjil. Meskipun itu bukan kepercayaan bahwa angka 13 membawa sial, namun dicari angka yang cocok dengan tidak meninggalkan kata-kata merdeka. Maka dipilihlah nama Suara Merdeka yang jumlah hurufnya genap 12.

Page 12: File Agus Terbaru

         Pada mulanya koran ini terbit sore hari, empat halaman dan dicetak hanya 5.000 eksemplar, dikelola secara sederhana hanya dibantu 2 wartawan, 2 meja, dan 2 mesin ketik. Karena belum memiliki percetakan sendiri, menumpang cetak di harian  De Locomotief, Jl. Kepodang Semarang.

II. MODERATOR MASYARAKAT JAWA TENGAH

   Para pengasuh koran ini pernah mencanangkan Suara Merdeka menjadi pers nasional yang terbit di Semarang, Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Sesungguhnya ada satu sisi ideal yang termuat. Yakni sebutan nasional menunjuk komitmen harian ini kepada kepentingan nasional. Sedang penyebutan Semarang dan Jawa Tengah menunkjuk pada fakta sosial sebagai koran dan dijaga untuk selalu menjadi terbesar di propinsi ini.

   Dalam perkembangannya, dengan posisi demikian ini arus opini menyangkut perkembangan otonomi daerah, disingkapi Suara Merdeka dengan menempatkan diri sebagai moderator sekaligus perekat seluruh entisitas Jawa Tengah. Titik berat otonomi ke daerah-daerah tingkat dua harus dilihat sebagai peluang bagi Suara Merdeka untuk menjadi penyambung informasi-informasi antar daerah tersebut.

         Artinya informasi dari daerah tingkat dua yang satu akan tetap dibutuhkan oleh daerah tingkat dua lainnya. Karena informasi itu merupakan kebutuhan Jawa Tengah. Disitulah Suara Merdeka mengambil peran dan peluang.

   Suara Merdeka mempunyai 3 moto yaitu Independen, Objektif, dan Tanpa Prasangka. Moto ini bukan merupakan semboyan asal pasang melainkan merupakan dasar idealisme pengelolaan redaksional sehari-hari.

         Independen berati ingin menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan kelompok. Apa yang diberikan dan dikemukakan sebagai pendapat, selalu berdasarkan kepada keyakinan dan rasa tanggung jawab sendiri.

   Objektif berarti pemberitaan tidak diwarnai oleh pamrih, dan harus cover both side haru seimbang. Sebab kalo dicampur pamrih bisa lain makna dan sifatnya. Dalam batas kemampuan wartawan Suara Merdeka akan selalu berusaha untuk melepaskan diri dari pengaruh kepentingan pribadi dalam memberikan penilaian.

   Tanpa prasangka berarti setiap wartawan dalam membuat berita harus bebas dari opini pribadi. Dalam memberikan penilaian tentang suatu selalu dilakukan dengan hati dan pikiran terbuka, menjauhkan diri dari prasangka buruk ataupun sangka baik.

o Generasi I  : Bapak Haji Hetami (1950-1986)

   Terbit pertama : 11 Februari 1950. terbit sore dengan 5000 ekslemplar. Modal awal dengan dua wartawan, dua buah meja, dan dua mesin ketik. Pada mulanya Bapak Hetami mencari berita sendiri bersama dua wartawannya dengan keliling kota semarang naik sepeda. Berita yang didapat disusun menjadi koran, numpak cetak di Harian De Locomotif, kemudian Hetami kembali keliling kota Semarang bersama dua wartawannya

Page 13: File Agus Terbaru

itu untuk jualan koran sambil mencri berita untuk esok harinya. Membeli kantor pertama diJl. Merak 11 A dan membangun kantor kedua di Jl. Pandanaran 30 Semarang. Mendirikan PT Masscomm Graphy sebagai induk percetakan Suara Merdeka Group. Membeli tanah di Jl. Raya Kaligawe yang kemudian menjadi kantor kertiga. Pada masa Hetami, anak perusahaan yang berdiri adalah PT Radio Suara Sakti.

o Generasi II : Ir. H. Budi Santoso (1975-2004)

   Mengembangkan perusahaan dengan berbagi terobosan promosi dan pemasaran. Menerbitkan Harian Sore Wawasan, Tabloid Keluarga Cempaka Minggu ini, Majalah Hello, Majalah MOP, Majalah anak-anak Belia, Tabloid anak-anak Yunior.

o Generasi III : Kukrit Suryo Wicaksono MBA (2004-Sekarang)

   Juga terus mengembangkan perusahaan dengan melahirkan sejumlah anak perusahaan, seperti PT Merdeka Surya Tama, Merdeka Jatiperkasa, Koran Remaja Tren dan Radio MTV Sky, Tabloid Seputar Semarang, PT Masscomm Media dan yang terbaru Tabloid Otomotif Otospeed. Dan memimpin PT Masscomm Graphy hingga meraih sertifikat Iso 9001. 

4.1.2 Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi Perusahaan pelopor industri informasi yang diakui masyarakat dan merupakan pilihan pelanggan karena bermutu serta menjadi PEREKAT KOMUNITAS JAWA TENGAH.

2) Misi

1. Mengabdi kepada masyarakat dalam peningkatan kecerdasan bangsa.

2. Memasarkan informasi yang akurat, terkini, dan bertanggung jawab melalui media cetak dan elektronik dengan memberikan layanan pelanggan yang terbaik.

   3. Menghasilkan keuntungan yang optimal agar :

o Perusahaan makin tumbuh dan berkembang.

Kesejahteraan dan profesionalisme karyawan dapat ditingkatkan. Berperan serta secara aktif di dalam arus utama (mainstream) kehidupan

social masyarakat.

 

  

Page 14: File Agus Terbaru

 4.1.3 Kiat-kiat Khas Suara Merdeka

1) Suara Merdeka punya hati

(Pemahaman visi, misi, dan kebijakan redaksional Suara Merdeka)

1. Kebijakan Redaksional :

o Moderator masyarakat/perekat komunitas Jawa Tengah.

o Prinsip : Obyektif, independen, Tanpa Prasangka.o Keserasian Stakeholder.o Story point : Kepentingan Jawa Tengah.o Porsi pemberitaan yang mengutamakan regional news (50%); Nasional (30%);

International (20%).

2. Sikap Pejabat Publik (Dalam konteks keterbukaan informasi) :

o Pemahaman kebebasan pers membaik.

o Policy pimpinan menentukan.o Lebih bergantung faktor manusia ketimbang sistem.o Relasi saling membutuhkan dengan prinsip kemitraan fungsional.o Keberadaan wartawan unit : positif dan negatif.o Tuntutan profesionalitas pers.

3. Profesional : Teknis dan Etis

(Panduan Buku Pintar Wartawan Suara Merdeka)

4. Rambu hukum, bisnis, dan politik

(Menekan upaya preventif)

5. Melalui tiga filter dengan prinsip : cepat, cerdas, akurat.

(Reporter desk dan Redaktur Pelaksana)

6. Menegakkan fungsi Ombudsman)

(Melalui Redaktur Senior)     

Page 15: File Agus Terbaru

   4.1.4 Struktur Organisasi Redaksi Suara Merdeka

                     

Pemimpin

Redaksi

Struktural    Fungsional

   

Wakil

Pemred

   

Wakil

Pemred

      

Sekretaris

Redaksi

Redaktur

Pelaksana

Koordinator

Liputan

   

Redaktur

Senior

   

Produksi

Page 16: File Agus Terbaru

Edisi

Minggu

Suara

Desk

   

Litbang

Biro

   

Diklat

   

Pracetak

Wartawan

   

Tata Usaha

   

Rumah Tangga     

4.2 Tugas-tugas Sekretaris Redaksi Suara Merdeka

1)    Menyelenggarakan rapat-rapat harian, mingguan, bulanan dan tahunan di Departemen Redaksi.

2)  Menangani absensi rapat dan kehadiran di jajaran redaksi.

3)  menerima tamu-tamu redaksi dan mengatur jadwal penerimaannya.

4)    Membuat jadwal piket harian dan bulanan.

Page 17: File Agus Terbaru

5)   Mengatur komunikasi dan koordinasi antar desk/bagian di departemen Redaksi.

6)   Mengatur koordinasi antar departemen dan antarunit perusahaan di   lingkungan Suara Merdeka Group.

7)  Menangani kerja sama antar lembaga.

8)   Menjadi Public Relations officer di Departemen Redaksi.

9)   Menjawab surat-surat masuk baik surat tertulis maupun surat-surat e-mail.

10)  Membuat surat-surat untuk internal perusahaan.

11)  Mengatur administrasi keuangan untuk penugasan wartawan, dan pengadaan fasilitas kerja untuk wartawan.

12)  Mengatur tugas-tugas di bagian Sekretariat, Tata Usaha, Rumah Tangga, Modem, Pusdok dan Pracetak.

13. Mewakili Pemimpin Redaksi atau Wakil Pemimpin Redaksi untuk tugas-tugas dinas di luar kantor.

 

4.3 Tata Ruang Kantor Redaksi Suara Merdeka 

4.3.1 Macam-macam ruangan yang terdapat dikantor Redaksi Suara Merdeka 

4.3.1.1 Ruangan Lantai I

1) Lobi

Ruang tamu utama yang digunakan untuk menerima tamu yang sifatnya sementara seperti tamu yang belum memiliki janji.

2) Ruang Resepsionis

Digunakan oleh resepsionis dalam menerima telepon dan menerima tamu serta sebagai operator telepon.

3. Ruang Tamu Pribadi

Ruang tamu yang digunakan untuk para tamu pribadi atau pejabat-pejabat penting.

4. Ruang Tata Usaha

Page 18: File Agus Terbaru

Ruangan yang memiliki aktivitas ketatausahan seperti penanganan surat dan sebagai penanganan perlengkapan dan peralatan kantor yang habis.

5. Ruang Suara Merdeka Mobile

Ruangan yang memiliki aktivitas mengenai manajemen Redaksi Suara Merdeka.

6. Ruang Yunior

Ruangan dimana majalah Yunior dibuat.

7. Ruang Rumah Tangga

Ruangan yang memiliki aktivitas kerumah tanggaan seperti makanan dan minuman yang disajikan untuk para tamu.

8. Ruang Litbang Diklat

Ruangan yang berfungsi sama dengan Ruang Suara Merdeka Mobile yaitu menangani manajemen Redaksi Suara Merdeka.

9. Perpustakaan

Ruangan dimana buku-buku referensi untuk para wartawan dan staff Suara Merdeka.

10. Kantin

Tempat yang menyediakan makanan untuk makan siang dan makan malam untuk para staff dan jajaran Redaksi Suara Merdeka lainnya.

11. Ruang Cetak dan Produksi

Tempat yang berisi mesin cetak untuk mencetak koran, majalah, serta produk-produk lainnya yang dihasilkan oleh Suara Merdeka Group. 

4.3.1.2 Ruangan Lantai II

1) Ruang Direksi

Ruangan yang digunakan oleh Direksi Suara Merdeka Group.

2) Ruang Sidang Interen

Ruang yang digunakan untuk rapat, seperti rapat evaluasi mingguan, bulanan, tahunan dan rapat-rapat yang sifatnya interen.

Page 19: File Agus Terbaru

3) Ruang Pemimpin Redaksi

Ruangan yang digunakan oleh Pemimpin Redaksi Suara Merdeka.

4) Ruang Wakil Pemimpin Redaksi 1

Ruangan yang digunakan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka 1.

5) Ruang Wakil Pemimpin Redaksi 2

Ruangan yang digunakan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka 2.

6) Ruang Redaksi

Tempat kerja Sekretaris Redaksi Suara Merdeka

Digunakan oleh sekretaris Redaksi Suara Merdeka dalam melaksanakan tugas-tugas rutin sekretaris.

Kesekretariatan

Tempat kerja yang digunakan oleh ketata usahaan yang menangani surat-surat, operator telepon untuk para jajaran redaksi dan sebagi pembantu umum sekretaris.

Tempat kerja Jajaran Redaksi

Tempat kerja yang bersekat-sekat digunakan para Jajaran Redaksi dalam pembuatan berita seperti perencanaan, pengadaan, dan pengeditan sebuah berita.

7) Ruang Layout

Ruangan dimana sebuah berita yang sudah jadi ditata kembali dalam sebuah format yang sudah ditentukan dibuat.

8) Ruang Pusdok

Ruangan sebagi pusat dokumentasi Redaksi Suara Merdeka yang sifatnya elektronik.

9) Ruang Iklan Senior

Ruangan yang digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan iklan.

10) Ruang Produksi

Page 20: File Agus Terbaru

Ruangan dimana sebuah berita yang sudah diformat ditata kembali.

11) Ruang Reproduksi

Ruangan dimana sebuah berita dicetak dalam induk yang berukuran koran sesungguhnya sebelum dicetak dalam sejumlah yang banyak disebut dengan Plate (lembaran alummunium yang dipakai sebagai master cetak)

12) Ruang IT

Ruang pusat teknologi di Kantor Redaksi Suara Merdeka. 

4.3.1.3 Ruangan Lantai III

1) Ruang Sidang Tamu

Ruangan digunakan untuk pertemuan-pertemuan dan rapat yang sifatnya umum.

2) Aula

Ruangan yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan, kunjungan-kunjungan, serta olah raga yang sifatnya ringan. 

4.3.2 Bentuk Penataan Ruang Kantor Redaksi Suara Merdeka

      Menurut hasil observasi , dokumentasi dan wawancara terhadap sekretaris Redaksi Suara Merdekadapat diketahui bahwa bentuk penataan ruang kantor Redaksi Suara Merdeka adalah bentuk tata ruang kantor terbuka. Bentuk tata ruangnya adalah ruangan kerja yang dipisah-pisah atau disekat-sekat namun semua aktivitas kantor dilaksanakan pada satu ruangan yang besar dan terbuka. 

4.3.3 Prinsip-prinsip Penataan Ruang Kantor Redaksi Suara Merdeka

      Berdasarkan wawancara, didapatkan keterangan bahwa pada prinsipnya penataan ruang kantor yang terdapat dikantor Redaksi Suara Merdeka adalah pembagian pada masing-masing bidang tertentu harus sesuai dengan antardesk. Dalam pembagiannya ditentukan dengan cara satu blok harus diisi dengan masing-masing koordinasi antardesk dan biro. Supaya prinsip tersebut memudahkan penggunaan fasilitas komputer dan peralatan lainnya yang saling berhubungan hanya dengan satu blok. 

4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sekretaris Redaksi Suara Merdeka

      Berdasarkan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan Bapak Eko Hari Mujiharto, Sekretaris Redaksi Suara Merdeka mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah tugas-tugas sekretaris yang terlalu overload yang sering

Page 21: File Agus Terbaru

melakukan kegiatan-kegiatan diluar kantor bahkan diluar kota ataupun diluar negeri. Hal ini yang membuat kualitas fisik berkurang sehingga mempengaruhi kinerja sekretaris.

      Tata ruang kantor Redaksi Suara Merdeka pada prinsipnya tidak mempengaruhi kinerja Sekretaris Redaksi Suara Merdeka. Ruang kerja yang ditempati sekretaris sudah tepat dan efektif karena letaknya didepan persis ruang kantor pemimpin redaksi dan dua wakil pemimpin redaksi. Sehingga memudahkan dalam penugasan. Meskipun sekretaris tidak memiliki ruang kantor sendiri namun kerahasiaan tetap terjaga. Slah satu cara menjaga kerahasiaan perusahaan yaitu dengan cara menyimpan file-file rahasia di dalam laptop bukan disimpan kedalam komputer ruang kerja. Untuk dokumen yang sifatnya tertulis dan rahasia, sekretaris menyimpan dalam lemari khusu  dokumen rahasia yang hanya diketahui oleh sekretaris.

      Hal ini dilakukan supaya kerahasiaan perusahaan tetap terjamin. Karena sekretaris sendiri jarang berada diruangan dan sering berada dalam luar kota bahkan luar negeri. 

4.5 Pembahasan

      Hasil penelitian mengenai “ Pengaruh Penataan Ruang Kantor Terhadap Kinerja Sekretaris Redaksi Suara Merdeka” menunjukkan bahwa tugas-tugas skretaris yaitu menyelenggarakan rapat-rapat harian, mingguan, bulanan dan tahunan di Departemen Redaksi, menangani absensi rapat dan kehadiran di jajaran redaksi, menerima tamu-tamu redaksi dan mengatur jadwal penerimaannya, membuat jadwal piket harian dan bulanan, mengatur komunikasi dan koordinasi antar desk/bagian di departemen Redaksi, mengatur koordinasi antar departemen dan antarunit perusahaan di   lingkungan Suara Merdeka Group, menangani kerja sama antar lembaga, menjadi Public Relations officer di Departemen Redaksi, menjawab surat-surat masuk baik surat tertulis maupun surat-surat e-mail, membuat surat-surat untuk internal perusahaan, mengatur administrasi keuangan untuk penugasan wartawan, dan pengadaan fasilitas kerja untuk wartawan, mengatur tugas-tugas di bagian Sekretariat, Tata Usaha, Rumah Tangga, Modem, Pusdok dan Pracetak, mewakili Pemimpin Redaksi atau Wakil Pemimpin Redaksi untuk tugas-tugas dinas di luar kantor. Dilihat dari tugas-tugasnya tersebut penataan ruang kantor sangat berpengaruh besar dalam kinerja sekrataris. Menurut sekretaris Redaksi Suara Merdeka penataan ruang kantor yang sifatnya terbuka saat ini yang terdapat di kantor Redaksi Suara Merdeka sudah tepat. Meskipun sekretaris tidak memiliki ruangan kantor sendiri namun tugas-tugas sekretaris dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan yang diharapkan. Ruangan kerja sekretaris berada di lantai dua persis didepan ruang kantor pemimpin redaksi dan dua wakil pemimpin redaksi. Disebelah kirinya terdapat ruang kerja kesekretaritan yang bertugas membantu sekrataris dalam hal keadministrasia dan sebagai operator telepon untuk para jajaran redaksi dan staff-staff lainnya.

      Ruangan kantor yang sifatnya terbuka memudahkan sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang saling berhubungan dengan pimpinan dan jajaran redaksi lainnya. Hal ini sangat sesuai dengan pernyataa The Liang Gie (1998 : 193) bahwa “Ruang besar terbuka adalah lebih baik daipada ruang yang sama luasnya  tetapi terbagi dalam satuan-satuan kecil. Suatu tata ruang kantor yang terbuka adalah lebih memuaskan daipada

Page 22: File Agus Terbaru

yang terpisah-pisah, karena lebih memudahkan hubungan diantara para pegawai. Hal ini dapat menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat karena mereka merasa bekerja sama pada satu ruangan.

      Sebenarnya sekretaris telah disediakan oleh manajemen ruangan kantor sendiri yang sifatnya tertutup dan interen. Namun sekretaris tidak menyukai ruangan tersebut berada di lantai 1. sedangkan ruangan pemimipin Redaksi, wakil pemimpin redaksi, ruang jajaran redaksi serta ruangan yang digunakan untuk rapat berada dilantai 2. sekretaris beranggapan ruangan yang terbuka lebih efektive dan efsien karena dapat berinteraksi langsung dengan pimipinan dan staff lainnya daripada harus memiliki ruangan sendiri namun susah berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung dengan pimpinan ataupun staff lainnya.

      Menurut M. G Hartiti Hendarto dan Drs. F. X. Tulusharyono, M. M dalam bukunya yang berjudul Menjadi Sekretaris Profesional, memberikan pernyataan bahwa “Sekretaris dibutuhkan oleh setiap organisasi untuk membantu dalam bidang organisasi dan kedinasan. Manajer yang sibuk membutuhkan sekretaris dalam meringankan pelaksanaanya tugas-tugasnya”. Pernyataan ini sama halnya dengan peranan sekretaris Redaksi Suara Merdeka. Dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab, peranan sekretaris sangat penting. Salah satu peranan penting yang berhubungan langsung dalam pengaruh penataan ruang kantor terhadap kinerja sekretaris adalah menerima tamu-tamu redaksi dan mengatur jadwal penerimaanya.

      Dalam tugasnya tersebut sekretaris harus menerangkan cara pembuatan koran mulai dari pencarian pemberitaan hingga koran yang sudah terbentuk sempurna kepada para pengunjung kantor Redaksi Suara Merdeka. Untuk itu sekretaris harus benar-benar mengetahui betul keadaan kantor Redaksi Suara Merdeka secara fisik. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Ambar dalam bukunya (2004 : 4) “Seorang sekretaris yang memiliki wawasan fisik sekretaris perkantoran akan mampu memberi pamor kepada para pegawai sehingga semangat kerja terpelihara, rasa kerasan dan nyaman dalam lingkungan keraj”.

      Ruangan kantor di Redaksi Suara Merdeka terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 terdiri dari lobi, ruang resepsionis, ruang tamu pribadi, ruang tata usaha, ruang suara merdeka mobile, ruang yunior, ruang rumah tangga, ruang litbang diklat, perpustakaan, kantin dan ruang cetak/produksi. Untuk lantai 2 terdiri dari ruang direksi, ruang sidang/rapat interen, ruang pemimpin redaksi, 2 ruang wakil pemimpin redaksi, ruang redaksi, ruang layout, ruang pusdok, ruang iklan senior, ruang reproduksi, dan ruang IT. Serta lantai 3 hanya terdiri atas ruang sidang/rapat umum dan aula. Seluruh ruangan yang terdapat di kantor Redaksi Suara Merdeka harus diketahui betul oleh sekretaris. Supaya tugas dan tanggung jawabnya dapat berjalan dengan lancar serta tingkat kinerjapun tercapai. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah ungkapan dari Hesel (2005 : 179) yaitu kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruang, dsan kebersihan”.

Page 23: File Agus Terbaru

      Pada prinsipnya penataan ruang kantor di kantor Redaksi Suara Merdeka tidak berpengaruh besar pada kinerja sekretaris. Prinsip penataan kantor yang terbuka adalh pembagian pada masing-masing bidang tertentu harus sesuai dengan antardesk dan biro. Supaya prinsip tersebut memudahkan pekerjaan yang saling berhubungan serta memudahkan penggunaan fasilitas komputer atau fasilitas lainnya yang saling berhubungan dengan satu blok tertentu. Sesuai dengan apa yang dinyatakan komarudin (1985 : 164) “keuntungan dari kantor rancangan terbuka adalah penggunaan mesin peralatan secara bersama dimungkinkan”.          

 

 

   

Page 24: File Agus Terbaru

   BAB V

      KESIMPULAN DAN SARAN 

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Tugas-tugas sekretaris Redaksi Suara Merdeka antara lain menyelenggarakan rapat-rapat harian, mingguan, bulanan dan tahunan di Departemen Redaksi, menangani absensi rapat dan kehadiran di jajaran redaksi, menerima tamu-tamu redaksi dan mengatur jadwal penerimaannya, membuat jadwal piket harian dan bulanan, mengatur komunikasi dan koordinasi antar desk/bagian di departemen Redaksi, mengatur koordinasi antar departemen dan antarunit perusahaan di   lingkungan Suara Merdeka Group, menangani kerja sama antar lembaga, menjadi Public Relations officer di Departemen Redaksi, menjawab surat-surat masuk baik surat tertulis maupun surat-surat e-mail, membuat surat-surat untuk internal perusahaan, mengatur administrasi keuangan untuk penugasan wartawan, dan pengadaan fasilitas kerja untuk wartawan, mengatur tugas-tugas di bagian Sekretariat, Tata Usaha, Rumah Tangga, Modem, Pusdok dan Pracetak, mewakili Pemimpin Redaksi atau Wakil Pemimpin Redaksi untuk tugas-tugas dinas di luar kantor.

5.1.2  antor Redaksi Suara Merdeka terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 terdiri dari lobi, ruang resepsionis, ruang tamu pribadi, ruang tata usaha, ruang suara merdeka mobile, ruang yunior, ruang rumah tangga, ruang litbang diklat, perpustakaan, kantin dan ruang cetak/produksi. Untuk lantai 2 terdiri dari ruang direksi, ruang sidang/rapat interen, ruang pemimpin redaksi, 2 ruang wakil pemimpin redaksi, ruang redaksi, ruang layout, ruang pusdok, ruang iklan senior, ruang reproduksi, dan ruang IT. Serta lantai 3 hanya terdiri atas ruang sidang/rapat umum dan aula. Bentuk penataan ruang kantor yang digunakan adalah bentuk tata ruang kantor terbuka. Bentuk tatanannya adalah ruangan kantor yang dipisah-pisah dan disekat-sekat dibedakan antara desk satu dengan desk lainnya pada satu ruangan yang besar dan terbuka. Ruangan kantor terbuka yang digunakan Redaksi Suara Merdeka sudah sangat tepat dan menguntungkan sekretaris. Sekretaris lebih mudah berinteraksi secara langsung pimpinan dan jajaran redaksi lainnya. Sebenarnya sekretaris disediakan ruang kerja sendiri dan tertutup, namun sekretaris tidak menyukai ruang tersebut. Ruangan yang tertutup dan terpisah dari pimpinan dan staff lainnya dirasa tidak membantu dan memperlancar pekerjaanya. Penempatan ruang kerja yang menjadi satu dengan jajaran redaksi lainnya sudah sangat membantu dan menguntungkan.

5.1.3 Prinsip-prinsip pada penataan ruang kantor yang harus diguanakan di kantor Redaksi suara merdeka yaitu pembagian pada masing-masing bidang tertentu harus sesuai dengan antar desk. Dalam pembagiannya ditentukan dengan cara satu blok harus diisi dengan masing-masing koordinasi antar desk dan biro. Supaya prinsip tersebut memudahkan penggunaan fasilitas komputer dan peralatan lainnya yang saling berhubungan hanya dengan satu blok tertentu.

Page 25: File Agus Terbaru

5.1.4 Faktor utama yang mempengaruhi kinerja sekretaris adalah tugas-tugas sekretaris yang terlalu overload. Yaitu tugas yang mewakili pemimpin redaksi atau wakil pemimpin redaksi untuk dinas diluar kantor bahkan luar negeri. Hal ini menyebabkan kualitas fisik berkuarang sehingga mempengaruhi performance atau kinerja sekretaris. Sedangkan bentuk tata ruang kantor yang terbuak saat ini yang diguanakan kantor Redaksi Suara Merdeka dirasa sudah sangat tepat dan tidak mempengaruhi kinerja sekretaris. 

5.2 Saran

5.2.1 Dilihat dari tugas-tugas sekretaris Redaksi Suara Merdeka, baiknya tugas-tugas sekretaris disesuaikan dengan kemampuan sekretaris supaya hasil kerja yang dicapai memuaskan.

5.2.2 uang kerja sekretaris lebih diperluas supaya memudahkan dalam penataan arsip yang terlihat sangat penuh dan tidak teratur.

5.2.3 Mempertahankan suasana kerja yang menyenangkan dan kekeluargaan kepada semua jajaran redaksi supaya dapat mencapai kerja yang memuaskan seperti yang diharapkan perusahaan.

5.2.4 Komputer yang diguanakan sekretaris, baiknya diberi fasilitas internet agar sekretaris tidak selalu menggunakan laptop pribadi dalam pengecekan e-mail.

5.2.5 Memasang LCD di lobi yang menampilkan Company Profile Suara Merdeka Group.

5.2.6 Mengganti TV model lama dengan TV Flat. 

http://74.125.153.132/search?q=cache:jF6Csp4TcZ8J:amadeo.blog.com/repository/1508084/3342022.doc+Teknik+Tata+Ruang+Kantor+Menurut+The+Liang+Gie&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id

Page 26: File Agus Terbaru

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/administrasi-bisnisniaga/penataan-ruangan-dan-penempatan-peralatan-kantor-departemen-sdm-perum-peruri

Posted July 7th, 2008 by afrifauzi

Administrasi Bisnis/Niaga

abstraks: 

Tugas Akhir ini mengambil judul “Penataan Ruangan dan Perlengkapan Kantor Departement Pengembangan Sumber Daya Manusia Perum Peruri”. Pokok bahasannya merupakan kajian deskriptif tataruang kantor dan tataletak perlengkapan kantor pada Departement Pengembangan Sumber Daya Manusia Perum Peruri. Penelitian ini meliputi tiga tahapan, yakni observasi, deskripsi, dan interpretasi. Pada tahap observasi dilakukan perekaman data baik secara verbal (tulisan/narasi) maupun piktorial (foto/gambar/sketsa). Tahap berikutnya (deskripsi) adalah melakukan analisis hasil pengamatan. Hasil penelitian ini kemudian akan ditinjau dari perspektif model kantor yang sesuai dan tepat diterapkan untuk pembenahan yang lebih baik lagi.

BAB IPENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang PenelitianSuatu ruang kantor yang efisien tidak tercipta dengan sendirinya, melainkan hasil dari perencanaan yang tepat. Seseorang atau tim yang bertanggung jawab dalam merancang ruang kantor harus memahami bahwa pemakaian ruangan suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan. Setiap komponen-komponen pekerjaan, seperti: pekerjaan itu sendiri, prosesnya, perlengkapannya, ruang-ruangnya, lingkungan (fisik) disekitarnya, serta para pegawainya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan (koordinasi) (Huffman, 1980: 300).Fungsi dan tujuan perencanaan tataruang kantor diantaranya adalah:(1) untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan dengan biaya serendah-rendahnya;(2) mengurangi waktu yang diperlukan untuk suatu pekerjaan dengan memperbaiki alur pekerjaan; serta(3) memperbaiki semangat bekerja para pegawai dengan menyiapkan suasana kerja yang lebih memuaskan (Komaruddin, 1986: 142).Oleh karena itu, ruang kantor yang ditata dengan baik akan dapat:(1) mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar-mandir yang semestinya tidak perlu;(2) menjamin kelancaran alur pekerjaan;(3) memungkinkan pemakaian ruang kerja lebih efisien;(4) kesehatan dan kepuasan pegawai terpelihara;(5) pengawasan terhadap pekerjaan lebih mudah;(6) memberikan kesan yang baik kepada tamu yang datang; serta(7) memberikan kemungkinan perubahan ruang kantor jika sewaktu-waktu diperlukan (The

Page 27: File Agus Terbaru

Liang Gie, 1991: 188-9).Perum Peruri merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang percetakan uang dan penerbitan surat-surat berharga. Sebagai perusahaan security printing, Perum Peruri menitikberatkan aspek keamanan yang sangat ketat dalam melaksanakan tugasnya, termasuk di antaranya dalam perencanaan gedung/bangunan dan penataan ruang-ruangnya. Penangananyang spesifik tersebut membutuhkan cara dan strategi yang khusus di dalam pengelolaan yang menjadikan Perum Peruri berbeda dengan BUMN lainnya. Berdasarkan uraian di atas, salah satu bagian yang perlu mendapat penanganan tataruang secara khusus adalah Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada bagian ini terdapat pekerjaanyang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan. Selain itu, departemen ini menyimpan dokumen-dokumen kepegawaian yang sangat rahasia. Oleh karena itu diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang dan perlengkapan kantor yang tepat dengan memperhatikan aspek keamanan. Dengan demikian, akan sangat menarik jika penelitian ini secara terfokus membahas tataruang dan penataan perlengkapan kantor pada ruangan Departemen Pengembangan SDM di Perum Peruri ini.

1. 2 Masalah Penelitian1. Bagaimanakah penataan ruang kerja dan penempatan perlengkapan kantor pada Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri?2. Termasuk kategori model kantor manakah tataruang kantor yang diterapkan pada Ruang Departemen Pengembangan SDM?3. Apakah penataan tataruang kantor yang demikian memperlihatkan pertimbangan aspek keamanan?

1. 3 Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui penataan ruang dan penempatan perlengkapan kantor pada Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri.2. Untuk mengetahui model kantor yang diterapkan di Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri.3. Untuk mengetahui apakah pertimbangan aspek keamanan mempengaruhi penataan ruang dan penempatan perlengkapan kantor pada Departemen SDM Perum Peruri4. Untuk memberikan masukan penataan ruang yang lebih baik lagi.

1. 4 Manfaat PenelitianPenelitian ini bagi penulis merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sebagai penunjang profesionalime memasuki dunia kerja.Selain itu, penelitian ini pun dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk mengadakan pembenahan dalam manajemen perkantorannya, terutama dalam hal penataan ruang dan perlengkapan kantor untuk tujuan meningkatkan efisiensi kerja, keamanan dan kepusaan bekerja para pegawainya.Dengan demikian, pemahaman bahwa penataan ruang kantor suatu perusahaan harus disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dan karakteristik usaha perusahaanyang bersangkutan merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan.

1. 5 Metode Penelitian1. 5. 1 Pengumpulan Data

Page 28: File Agus Terbaru

Rangkaian kegiatan penelitian ini diawali dengan penelusuran sumber pustaka. Kepustakaan mengenai:(1) teori, asas-asas, pedoman, prinsip-prinsip penataan ruang kantor, persyaratan lingkungan fisik, penempatan peralatan kantor;(2) sejarah pendirian, struktur organisasi dan kegiatan Perum Peruri; serta(3) lay out (denah) dan foto-foto ruang kantor Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri dianggap dapat mendukung topik penelitian.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengamatan dilakukan terhadap tataruang kantor Departemen Pengembangan SDM dengan menitikberatkan perhatian pada pengaturan tataruang kantor, penyusunan perabot dan perlengkapan kantor,serta lingkungan fisik (cahaya, warna, udara, suara) kantor. Hasil pengamatan berupa lay out tataruang, deskripsi piktorial (gambar dan foto)serta deskripsi verbal (uraian) tataruang kantor Departemen Pengembangan SDM. Wawancara dilakukan secara bebas (informal) dan terbuka untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang kesan-kesan pegawaiyang bekerja pada Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri.

1. 5. 2 Pengolahan DataData hasil deskripsi kemudian akan dianalisis pada tahap berikutnya. Analisis yang dilakukan difokuskan pada analisis-analisis:(1) rangkaian alur kerja;(2) jarak terpendek;(3) penggunaan ruang; dan(4) perubahan susunan ruang kerja.Melalui analisis rangkaian alur kerja akan diperoleh informasi mengenai proses penyelesaian pekerjaan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menempatkan para pegawai dan perlengkapan-perlengkapan kantor mengikuti urutan penyelesaian pekerjaanyang bersangkutan. Alur pekerjaan yang baik adalah alur yang menempuh jarak yang sependek mungkin. Sementara itu, penggunaan ruang terbaik ialah dengan menggunakan seluruh ruangan yang ada, baik secara vertikal (ruang bertingkat) maupun horizontal (ruang datar) sehingga tidak ada ruang yang tidak terpakai. Analisis penggunaan ruang ini dilakukan dengan tidak mengabaikan kemungkinan perubahan ruang jika sewaktu-waktu diperlukan.

1. 5. 3 Penafsiran DataData hasil observasi (deskripsi) dan analisis kemudian akan diinterpretasi untuk mengetahui apakah penataan ruang dan penempatan perlengkapan kantor pada Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri berkaitan dengan penerapan aspek keamanan (kegiatan usaha Perum Peruri sebagai perusahaansecurity printing). Data-data wawancara digunakan sebagai pendukung data-data hasil observasi dan analisis. Hasil interpretasi data merupakan hasil penelitian sebagai dasar kesimpulan yang menjadi jawaban masalah penelitian.

1. 6 Sistematika PenulisanStruktur pembahasan penelitian ini dibagi dalam lima bab. Bab I merupakan pendahuluan, bab II berisi landasan teori, bab III menguraikan gambaran umum perusahaan, bab IV berisi pembahasan dan bab V menjadi penutup laporan penelitian ini.

Page 29: File Agus Terbaru

Bab I : PendahuluanAlasan pemilihan judul dan pentingnya pembahasan masalah akan diuraikan pada latar belakang penelitian. Aspek-aspek yang akan diteliti dinyatakan di dalam masalah penelitian. Garis besar hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini dipaparkan dalam tujuan penelitian. Manfaat penelitian berisi implikasi tercapainya tujuan penelitian laporan tugas akhir bagi penulis, perusahaan dan ilmu pengetahuan. Metode penelitian terdiri atas tiga tahapan penelitian, yakni:(1) pengumpulan data: mengemukakan penelusuran sumber pustaka, teknik observasi, serta wawancara yang digunakan dalam memperoleh data;(2) analisis data menguraikan tentang cara menganalisis data dan hubungan masing-masing data; serta(3) interpretasi data, yakni menafsirkan hasil deskripsi dan analisis data dari sudut pandang tataruang perkantoran (office layout). Sistematika penulisan menguraikan isi tiap-tiap bab dalam laporan penelitian.Bab II : Landasan TeoriBab ini berisi teori-teori, konsep-konsep, pedoman, dan asas-asas mengenai penataan ruang kantor, persyaratan lingkungan fisik, dan penempatan perlengkapan perkantoran.Bab III : Gambaran Umum Perum Peruri.Bab ini memaparkan sejarah singkat, struktur organisasi (Perum Peruri dan Divisi SDM), serta kegiatan opersional Perum Peruri, baik dalam produksi maupun pemasarannya secara umum.Bab IV : PembahasanBab ini merupakan uraian deskripsi dan analisis obyek penelitian. Variabel yang dideskripsikan meliputi: tataruang dan tataletak perlengkapan kantor dan penempatan unsur-unsur lingkungan fisik kantor Departemen Pengembangan SDM Perum Peruri. Analisis obyek penelitian meliputi:(1) analisis tataruang (jarak terpendek, alur kerja, penggunaan ruang, perubahan penataan tempat kerja) dan analisis tataletak perlengkapan dan perabot kantor;(2) analisis lingkungan fisik: pemilihan warna, penerangan, sirkulasi dan suhu udara, akustik; serta(3) tinjauan model kantor.Bab V. PenutupBab ini memaparkan hasil penelitian dalam sub bab kesimpulan. Saran-saran merupakan rekomendasi atau sebagai masukan untuk pembenahan penataan ruang yang lebih bai

Page 30: File Agus Terbaru

http://duniaremaja.gogoo.us/

Tehnik Untuk Mencapai suatu Tata Ruang Kantor

MANAJEMEN PERKANTORAN (TATA RUANG KANTOR)

1. Manajemen perkantoran dikutipkan dalam beberapa rumusano George R. TerryManajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganosaslan pekerjaan perkantoran, serta oenggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.•William Leffingwell dan Edwin RobinsonManajemen perkantoran sebagai suatu fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan kantor secara efisien, bilamana dan dimanapun pekerjaan harus dilakukan.•Millis GeoffreyManajemen kantor adalah seni membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan.2. Aspek-aspek manajemen perkantoranDalam manajemen perkantoran terdapat berbagai fungsi yang meliputi rangkaian aktivitas antaras lain:1. Manajemen dan pengarahan2. Tata laksana/penyelenggaraan3. Pelaksana secara efisien4. Manajemen5. Pengawasan6. Pengendalian dan pengawasan7. Pengarahan dan pengawasan8. Pengarahan9. Perencanaan, pengendalian dan pengorganisasianFaktor-faktor menurut Edwin Robinson menyebutkan :1. pegawai2. Material perlengkapan 3. Persayaratan4. MetodeSedangkan fungsi-fungsi yang terkait lainnya menurut H.Mac Donald (office management) bertalian dengan 6 hal yaitu :1. Kepegawaian perkantoran (office personel)2. Metode perkantoran (office methods)3. Perlengkapan perkantoran (office equipment)4. Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical factor)5. Biaya perkantoran (office costs)6. Haluan atau kebijakan perkantoran (office policies)

perincian selengkapnya mengenai cakupan bidang kerja dalam manajemen perkantoran oleh Charles O Libbey meliputi :

Page 31: File Agus Terbaru

1. Ruang perkantoran (office space)2. komunikasi (communications)3. kepegawaian kantor (office personnel)4. perabotan danperlengkapan kantor (furniture and equipment)5. peralatan dan mesin (appliance and machine)6. perbekalan dan alat tulis (supplies and stationery)7. metode (methods)8. tata warkat (records)9. kontrol pejabat pimpinan (executive controls)

Suatu ruang kantor yang efisien tidak tercipta dengan sendirinya, melainkan hasil dari perencanaan yang tepat. Seseorang atau tim yang bertanggung jawab dalam merancang ruang kantor harus memahami bahwa pemakaian ruangan suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan. Setiap komponen-komponen pekerjaan, seperti: pekerjaan itu sendiri, prosesnya, perlengkapannya, ruang-ruangnya, lingkungan (fisik) disekitarnya, serta para pegawainya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan (koordinasi) (Huffman, 1980: 300).Fungsi dan tujuan perencanaan tataruang kantor diantaranya adalah:(1) untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan dengan biaya serendah-rendahnya;(2) mengurangi waktu yang diperlukan untuk suatu pekerjaan dengan memperbaiki alur pekerjaan; serta(3) memperbaiki semangat bekerja para pegawai dengan menyiapkan suasana kerja yang lebih memuaskan (Komaruddin, 1986: 142).Oleh karena itu, ruang kantor yang ditata dengan baik akan dapat:(1) mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar-mandir yang semestinya tidak perlu;(2) menjamin kelancaran alur pekerjaan;(3) memungkinkan pemakaian ruang kerja lebih efisien;(4) kesehatan dan kepuasan pegawai terpelihara;(5) pengawasan terhadap pekerjaan lebih mudah;(6) memberikan kesan yang baik kepada tamu yang datang; serta(7) memberikan kemungkinan perubahan ruang kantor jika sewaktu-waktu diperlukan (The Liang Gie, 1991: 188-9). PENATAAN RUANG KANTOR

Ada 2 perumusan tentang defenisi tata ruang kantor yaitu :

1. Penataan kantor sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia.

2. Penataan kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari sebuah ruang untuk penggunaan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang sehemat-hematnya.

PEDOMAN DALAM MENYUSUN TATA RUANG KANTOR

Page 32: File Agus Terbaru

1. Pekerjaan dikantor dalam proses pelaksanaan dapat menempuh jalan terpendek.2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secar lancar.3. Segenap ruang dipergunakan secara efisien4. pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung dengan baik5. pihak luar yang datang ke kantor tersebut mendapat kesan yang baik tentang kantor tersebut.6. Susunan tempat kerja dapat diubah sewaktu-waktu diperlukan.

AZAS-AZAS PENATAAN RUANG KANTOR YANG BAIK

Terdapat kurang lebih empat azas pokok dalam penataan ruang kantor yang baik.1. Azas jarak terpendek ialah suatu tata letak ruang kantor yang terbaik dimana memungkinkan proses penyelesain suatu pekerjaan dapat dilakukan sependek-pendeknya atau dengan waktu yang efektif. 2. Azas rangkaian kerja ialah penempatan para karyawan dan alat-alat kantor yang dirunut rangkaiannya agar sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan. Azas rangkain kerja juga merupakan kesinambungan azas jarak terpendek karena dengan tata letak suatu ruang yang baik, akan memudahkan karyawan menjangkau alat pekerjaan yang dibutuhkan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.3. Azas penggunaan segenap ruangan ialah azas dimana suatu tata ruang kantor mempergunakan sepenuhnya ruang kantor termasuk di dalamnya secara vertical ke atas dan ke bawah. Azas ini menggunakan sistem pemaksimalan suatu ruangan. Azas ini sangat baik digunakan terutama bagi suatu ruang kerja yang kecil namun menuntun tempat penyimpanan yang cukup luas. Penggunaan secara maksimal ruang kantor dari atas ke bawah, atau begitu pun sebaliknya, merupakan cara yang baik dilakukan sesuai azas penggunaan segenap ruang ini.4. Azas perubahan. Perubahab susunan ruang kerja dapat dilakukan apabila tata letak suatu ruang kerja diharuskan untuk berubah karena alasan-alasan 3 hal di atas. Perubahan tata letak kantor dapat digunakan untuk membuat suasana baru dalam suatu kantor. Azas-azas ini pun selaras sejalan dengan besar-kecil berat-ringan perabotan ruang kerja yang digunakan.

ADA 2 MACAM TATA RUANG KANTOR YAITU :

1. Tata ruang kantor terpisah yaitu susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan yang dibagi-bagi karena keadaan gedung yang terdiri atas kamar-kamar

2. Tata ruang kantor yang terbuka yaitu Ruangan kerja yang dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka.

2. PENGOORDINASIAN• Merupakan suatu kegiatan untuk menjamin kerja sama dan partisipasi sejumlah kegiatan kantor• Salah satu tolak ukur keberhasilan pemimpin adalah keberhasilannya dalam mengoordinasikan segala kegiatan yang diperlukan.

3. PENGAWASAN KANTOR(PENGENDALIAN KANTOR)

Page 33: File Agus Terbaru

– Merupakan salah satu fungsi dari rangkaian proses manajemen kantor– Meliputi seluruh kegiatan pimpinan organisasi kantor yang meneliti, menyesuaikan, dan mengoreksi kegiatan ketatausahaan agar pelaksanaan tepat seperti rencanaLANGKAH-LANGKAH DALAM MERANCANG TATA RUANG KANTOR1. Hendaknya dibuat gambar denah kantor yang bersangkutan dengan skala 1 : 402. Mempelajari segenap pekerjaan yang termasuk dalam lingkungan kantor, hendaknya semua aktivitas perkantoran dicatat.3. Menyusun letak meja-meja kerja untu para pegawai4. Tata ruang dirancang dengan menjejerkan guntingan-guntingan gambar meja dan kursi diatas gambar denah. Apabila sudah diperoleh tata ruang yang terbaik. Lekatkanlah guntingan-guntingan gambar tersebut pada gambar denah tadi.

KEEFEKTIVITASAN TATA RUANG KANTOR TERBUKA1. Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap pegawai2. lebih memudahkan hubungan antar para pegawai3. Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan perubahan udara4. Jika terjadi penambahan pegawai/perabot kantor, tata ruang yang terbuka lebih mudah menampungnya.TEHNIK UNTUK MENCAPAI SUATU TATA RUANG KANTOR YANG BAIK ADALAH :1. Meja-meja disusun menurut garis lurus dan menghadap ke jurusan yang sama.2. Pada tata ruang yang terbuka susunan meja-meja itu dapat terdiri atas beberapa baris.3. Diantara baris-baris meja disediakan lorong-lorong untuk keperluan lalu lintas pegawai yang biasanya berjarak 120 cm4. jarak antara satu meja dengan meja yang dimuka / dibelakng selebar 80 cm5. pengawas kantor ditempatkan dibelakang para pegawainya.

FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGANTATA RUANG KANTOR1. Cahaya.Cahaya yang abadi / permanen : matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampuMenurut penelitian cahaya matahari mampu menembus 5-7,5 meter dalam ruangan.Cahaya terbagi 4 yaitu• Cahaya langsung seperti lampu-lampu• Cahaya setengah langsung biasanya dibuat penopang lampu dengan kaca• Cahaya setenagh tak langsung• Cahaya tak langsung. penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung karena akan memelihara kesejukan mata.2. WarnaWarna merupakan faktor yang penting untuk mempengaruhi keadaan jiwa pegawai.Menurut ahli ada 3 warna pokok yaitu : merah, kuning dan biru.• Merah yaitu menggambarkan panas dan kegemparan pekerja, dapat menimbulkan emosi• Kuning yaitu menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan riang gembira• Biru yaitu menggambarkan kelembutan langit dan samudra, menyejukkan, keleluasaan, dan

Page 34: File Agus Terbaru

ketentraman. Pengaruh warna biru dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan gedung perkantoran yaitu :88% warna putih88% campuran warna puutih dan hijau83 % warna abu-abu81 % warna gadingWarna yang tepat untuk suatu kantor tergantung pada macam dan sifatnya pekerjaan di kantor yang bersangkutan.Jika pekerjaan membutuhkan ketenangan sebaiknya dipakai warna biru pada dinding kantorJika pekerjaan merupakan produktivitas diperlukan warna putih3. Udara.Udara untuk AC diruangan kantor biasanya dipakai 270 C, usaha-usaha yang dibuat yaitu :o Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC atau kipas angino Mengusahakan sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerjao Mengatur pemakaian kerja yang dipakai oleh para pekerja4. Suarao Suara yang gaduh dapat mengganggu efisien kerjao Suara dapat dikurangi dengan lubang-lubang pentilasi agar suara terbawa angin keluar.

Page 35: File Agus Terbaru

PERANAN LINGKUNGAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY�?

Authored By:

Nimas R

Paper Title:

PERANAN LINGKUNGAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY�?

新窗口显示

不 突出显示

BibTeX Record:

PERANAN LINGKUNGAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY”

TUGAS AKHIR Untuk memperoleh gelar Diploma III Manajemen Perkantoran Universitas Negeri Semarang

Oleh Nimas R NIM 3354303041

Page 36: File Agus Terbaru

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007 0

1BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Masalah Dalam era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini persaingan sangat tajam. Hal ini menuntut setiap pelaku ekonomi harus berusaha meningkatkan kinerjanya. Untuk itu manajemen perusahaan harus lebih dibenahi.Diantara unsur-unsur manajemen man, money, material, machine, dan market, unsur manusialah (man) yang paling menentukan keberhasilan suatu manajemen. Baik dari aspek kemampuan manajerial (manajerial know how) maupun kemampuan kepemimpinannya ( leadership). Di samping kepemimpinan faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah lingkungan kerja, karena lingkungan kerja dapat memberikan pengaruh yang besar dalam suatu proses produksi. Lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari-hari (Agus Ahyari, 1986 : 128). Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan fisik maupun nonfisik. Lingkungan fisik perusahaan meliputi keadaan penerangan, keadaan pertukaran udara dan tata ruangannya. Sedangkan lingkungan nonfisik meliputi suasana kerja, keamanan kerja dan lain-lain. Dengan lingkungan kerja yang baik dapat membuat karyawan merasa nyaman dan betah dalam bekerja, sehingga mendorong karyawan untuk lebih

2bersemangat dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Begitu juga sebaliknya lingkungan kerja yang tidak layak dan tidak sesuai dapat mengganggu kerja karyawan dalam bekerja. Tata ruang kantor juga termasuk di dalam lingkungan kerja. Tata ruang yang baik akan mendukung peningkatan produktivitas karyawan. Tata ruang kantor merupakan suatu metode untuk membenahi dan menyusun alat-alat pembantu dan perlengkapan di dalam ruangan yang bertujuan untuk memberikan sarana bagi pekerja. Tata ruang kantor merupakan suatu segi yang paling dekat dengan pelaksanaan kerja pegawai sehari-hari. Dengan tata ruang kantor yang baik akan membantu mekanisme / arus pekerjaan berjalan lancar, ketentraman, kesenangan dan kegairahan kerja menjadi idaman setiap pegawai dan idaman itu bisa diperoleh jika penyusunan tata ruang kantor itu baik (Didi Wahyu Sudirman, 1981 : 59). Adanya lingkungan kerja yang nyaman akan memberikan dorongan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh kepada karyawan, sehingga dapat memberikan prestasi kerja terhadap pencapaian tujuan. Dengan demikian perusahaan akan tetap eksis dalam pengembangan usahanya. Dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja yang baik akan

Page 37: File Agus Terbaru

mendukung produktivitas karyawan yang baik pula. Mengingat betapa pentingnya peranan lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Peranan Lingkungan Kerja Dalam Meningkatkan

3Produktivitas Karyawan Pada PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY”.

1.2 Perumusan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan penelitian ini maka diperlukan adanya pembatasan masalah atau ruang lingkup permasalahan, sehingga mudah dipahami dan dimengerti maksud dari penelitian ini, adapun ruang lingkup masalah yang intinya sebagai berikut : 1. Lingkungan kerja akan dibatasi pada kondisi kerja, hubungan kerja, dan fasilitas yang tersedia. 2. Produktivitas kerja karyawan dibatasi pada jumlah hasil yang dicapai karyawan, pemanfaatan waktu yang tepat dan tingkat kesalahan karyawan. Untuk lebih mengarahkan jalannya penelitian, maka diperlukan perumusan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka yang menjadi permasalahan adalah : 1. Apakah pembenahan / perbaikan lingkungan kerja sebanding dengan peningkatan produktivitas karyawan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY ? 2. Apa sajakah dampak positif setelah diadakan pembenahan / perbaikan lingkungan kerja?

41.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah setelah diadakan pembenahan / perbaikan lingkungan kerja, produktivitas karyawan PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY menjadi semakin meningkat. 2. Untuk mengetahui apa saja dampak positif setelah diadakan pembenahan / perbaikan lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY.

1.4 Kegunaan Penelitian Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan ataupun membandingkan teori-teori yang berhubungan dengan masalah manajemen sumber daya manusia dan pengambilan keputusan yang didapat di bangku kuliah dengan obyek yang diteliti. 2. Kegunaan Praktis 1) Bagi Perusahaan

Page 38: File Agus Terbaru

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu menyumbangkan pemikiran bagi PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah &

5DIY sebagai masukan dalam pertimbangan pengambilan keputusan atau kebijaksanaan oleh pihak perusahaan dalam rangka meningkatkan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan masalah lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas karyawan. 2) Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis apabila terjun langsung di perusahaan dan memperluas cakrawala ilmu terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas karyawan. 3) Bagi Fakultas Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi fakultas dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang akan mengadakan penelitian tentang lingkungan kerja dan produktivitas serta menambah dokumentasi bagi fakultas yang selanjutnya bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak lain yang membutuhkan untuk menambah khasanah pengetahuan.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian 2.1.1 Lingkungan kerja Lingkungan kerja di dalam perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan, karena lingkungan kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan yang bekerja dalam perusahaan.

Sebagaimana dikemukakan dimuka bahwa lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan kerja pada dasarnya merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan bekerja untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Pengertian lingkungan kerja tersebut hampir sama dengan pengertian lingkungan kerja menurut Agus Ahyari : “Merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari-hari yang meliputi beberapa bagian (Agus Ahyari, 1986: 128). 2.1.2 Produktivitas

Produktivitas merupakan tolok ukur utama bagi kemajuan suatu perusahaan. Peningkatan produktivitas secara keseluruhan akan menunjukan potensi tenaga kerja dari berbagai aspek. 6

Page 39: File Agus Terbaru

7Misalnya pendidikan, lingkungan kerja dan lain-lain. Beberapa pengertian produktivitas menurut pendapat para ahli antara lain : 1. Winardi mengemukakan bahwa produktivitas adalah : Jumlah hasil yang dicapai oleh seseorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu (Winardi, 1996 : 393). 2. Bambang Kussriyanto mengemukakan bahwa produktivitas adalah : Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (Bambang Kussriyanto,1993:2). 3. Joseph M. Putti mengemukakan pengertian produktivitas adalah : Suatu tingkat perbandingan antar besarnya keluaran, dengan besarnya masukan (Joseph M. Putti, 1985 : 3). 4. Lili Asdjudiredja dan Kusmana Permana mengemukakan pengertian produktivitas adalah : Nilai output dalam hubungannya dengan kesatuan input tertentu, umumnya dinyatakan sebagai imbalan daripada hasil kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam orang rata-rata dari tenaga kerja yang diberikan dalam proses tersebut (Lili Asdjudiredja & Kusmana Permana, 1990 : 97). Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara jumlah yang dihasilkan

8dengan jumlah tiap sumber yang dipergunakan selama proses produksi berlangsung. Dengan demikian perusahaan perlu meningkatkan produktivitas kerja karyawannya untuk mencapai target dan meningkatkan efisiensi yang mengarah pada produktivitas kerja. Produktivitas dapat ditentukan dari jumlah hasil yang dicapai karyawan, pemanfaatan waktu yang tepat serta tingkat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan. 2.1.3 Karyawan Karyawan / Pegawai adalah setiap orang yang menyumbangkan jasanya kepada suatu badan usaha swasta maupun usaha pemerintah seperti pegawai pemerintah atau pegawai negeri (Wursanto, 1989 : 16).

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja Lingkungan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor penting yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah sebagai berikut : (Alex S. Nitisemitro, 1982 : 184). 1. Pewarnaan Pewarnaan harus dihubungkan dengan kejiwaan dan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kebersihan Bagi seorang yang normal maka lingkungan kerja yang bersih pasti akan menimbulkan rasa senang, dan rasa senang ini akan

Page 40: File Agus Terbaru

9mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih semangat dan lebih bergairah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. 3. Penerangan Penerangan disini bukanlah terbatas pada penerangan matahari. Dalam melaksanakan tugas seringkali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian. 4. Pertukaran udara Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apalagi dalam ruangan tersebut penuh karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawannya. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan kelelahan dari para karyawannya. 5. Musik dalam kantor Adapun musik dalam kantor dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan mengurangi ketegangan urat saraf. Memang ada pekerjaan tertentu yang tidak menghendaki adanya musik yaitu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh. Yang perlu diperhatikan disini adalah musik sebaiknya disediakan dalam berbagai jenis yang sesuai dengan tujuannya. Untuk itu kita perlu minta nasehat atau pendapat orang yang ahli, jangan sampai kita memilih musik yang sangat klasik ataupun musik yang terlalu keras.

106. Keamanan Rasa aman akan menimbulkan ketenangan, dan ketenangan akan mendorong semangat kerja karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. 7. Kebisingan Adanya kebisingan, maka konsentrasi karyawan dalam bekerja akan terganggu. Dengan terganggunya konsentrasi ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak timbul kesalahan, sehingga menimbulkan kerusakan. 8. Peralatan kantor yang tepat Pengaruh peralatan kerja atas efisiensi kerja para karyawan merupakan soal yang penting. Riset telah membuktikan bahwa tempat duduk dapat memberikan kenikmatan, membantu efisiensi dan melindungi kesehatan dengan memberi kesempatan pada karyawannya untuk duduk dalam sikap yang tepat. Selain tempat duduk yang baik, maka peralatan yang lain juga dapat mendukung kerja para karyawan seperti adanya mesin hitung, telephone, mesin ketik, mesin faximile dan komputer yang dapat mempermudah dalam menyimpan arsip-arsip perusahaan maupun dalam menganalisa data dari hasil produksi. Peralatan kantor yang ada harus sesuai dengan kebutuhan yang ada karena tidak akan menghambat kerja karyawan lainnya akibat dari terbatasnya fasilitas dan peralatan yang ada. Peralatan kantor yang cukup dan lengkap akan mempercepat kerja karyawan karena tidak

11saling menunggu akibat dari alat yang digunakan dipakai oleh orang lain dalam waktu yang bersamaan. Adapun yang termasuk dalam lingkungan fisik yaitu :

Page 41: File Agus Terbaru

1. Pewarnaan cat dinding ruang kantor. 2. Kebersihan ruang kerja. 3. Penerangan ruang kerja. 4. Sirkulasi / pertukaran udara. 5. Peralatan kantor yang tepat. Sedangkan yang tergolong dalam lingkungan kerja nonfisik adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan musik dalam kantor. 2. Tingkat keamanan lingkungan kerja. 3. Tingkat kebisingan ruang kerja. 4. Hubungan karyawan dalam perusahaan. Agus Ahyari (1986 : 128) membagi lingkungan kerja menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Direncanakan berbagai macam fasilitas untuk pelayanan karyawan Fasilitas-fasilitas ini ada beberapa macam antara lain pelayanan makan, pelayanan kesehatan dan pengadaan kamar mandi/ kamar kecil di dalam perusahaan dimana para karyawan tersebut bekerja. 2. Kondisi kerja Kondisi kerja merupakan kondisi dalam perusahaan dimana para karyawan perusahaan tersebut bekerja, yang dapat dipersiapkan oleh

12manajemen perusahaan yang bersangkutan. Pengaturan kondisi kerja yang baik akan menaikkan produktivitas perusahaan. Dalam pengaturan kondisi kerja termasuk antara lain pengaturan suara bising, pemilihan warna cat dinding, penerangan, ruang gerak yang diperlukan, serta keamanan karyawan. 3. Masalah hubungan karyawan dalam perusahaan Perhatian dan pengarahan pimpinan perusahaan yang cukup akan dapat mendorong terciptanya hubungan karyawan yang serasi. Dalam hal ini manajemen perusahaan yang bersangkutan perlu mempertimbangkan motivasi kerja karyawan dan mendorongnya untuk keperluan yang positif. Tanpa adanya perhatian dari pimpinan, maka hubungan karyawan akan menjadi kurang serasi dan sebagai akibatnya tingkat produktivitas kerja dari perusahaan tersebut akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh karena di dalam penyelesaian tugas-tugasnya para karyawan akan merasa terganggu atau diganggu dengan hal-hal lain sebagai akibat tidak serasinya hubungan karyawan yang ada di dalam perusahaan.

Dengan demikian bahwa terciptanya lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan perusahaan akan meningkatkan gairah kerja di dalam perusahaan yang bersangkutan sehingga secara otomatis akan meningkatkan produktivitas karyawan pula.

132.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Tujuan perusahaan dalam memperoleh tingkat produktivitas kerja karyawan yang tinggi harus ditunjang oleh beberapa faktor dalam perusahaan. Baik faktor yang berhubungan dengan karyawan itu sendiri

Page 42: File Agus Terbaru

maupun di luar karyawan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan antara lain : (Panji Anaroga, 1995 : 71) 1. Pendidikan Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. dengan demikian pendidikan merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru. 2. Motivasi Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik. 3. Disiplin kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-

14latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. 4. Ketrampilan Ketrampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Ketrampilan kerja karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui kursus-kursus atau latihan kerja. 5. Sikap dan etika kerja Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain dan etika dalam hubungan kerja sangat penting artinya, dengan tercapainya hubungan dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas. 6. Gizi dan kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi kesehatan karyawan dan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. 7. Tingkat penghasilan Semakin tinggi prestasi kerja karyawan akan semakin besar upah yang diterima. Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan semangat kerja bagi setiap karyawan untuk memacu prestasi.

158. Lingkungan kerja dan iklim kerja Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja karyawan. 9. Tekhnologi

Page 43: File Agus Terbaru

Adanya kemajuan tekhnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan. 10. Sarana produksi Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi. 11. Jaminan sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan supaya karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat kerja. 12. Manajemen Adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi dengan baik pula. Dengan demikian produktivitas kerja akan maximum.

1613. Kesempatan berprestasi Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi maka karyawan akan meningkatkan produktivitasnya. Dari uraian diatas sebenarnya pengertian produktivitas kerja karyawan pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

2.4 Tata ruang kantor

Kantor dalam ilmu manajemen berarti keseluruhan ruang yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha atau kegiatan manajemen atau tugas pimpinan lainnya dalam sebuah organisasi (Komarudin, 1993 : 9). Wursanto (1995 : 24) berpendapat bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang-ruang kerjanya menjadi tempat pelaksanaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun pelbagai tugas resmi lainnya dan pimpinan suatu organisasi. Selain itu Wiyasa Bratawijaya (1992 : 50) memberikan pengertian kantor sebagai berikut : sekumpulan orang yang bekerja dalam suatu ruangan yang penuh, memakai pena dan tinta untuk menulis dengan tangan dalam buku-buku besar dan membuat hitungan yang besar.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kantor adalah unit organisasi yang terdiri dari gedung atau

17tempat dengan ruang-ruang kerja yang terdapat didalamnya, perlengkapan dan peralatan kantor serta staf personil yang melaksanakan kegiatan tata usaha dan kegiatan- kegiatan manajemen guna membantu pimpinan. Adapun unsur-unsur kantor meliputi : 1. Gedung Bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan atau pekerjaan kantor. Gedung terdiri atas bangunan, ruangan-ruangan, halaman, dan perlengkapan gedung (kamar mandi, WC, dapur, sistem aliran listrik, air, gas, gudang dan ruang istirahat).

Page 44: File Agus Terbaru

2. Peralatan dan Perlengkapan Segala macam barang atau alat-alat kerja kantor yang digunakan untuk mendukung kelancaran aktivitas kantor seperti meja tulis, kursi, komputer, mesin tik, mesin hitung, faximile, pesawat telepon dan segala macam alat kantor lainnya. 3. Personil Orang-orang yang melakukan pekerjaan kantor yang biasanya disebut dengan karyawan atau pegawai.

Tata ruang kantor menurut The Liang Gie dalam bukunya administrasi perkantoran modern adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

18

Tata ruang merupakan suatu metode untuk membenahi dan menyusun alat-alat, alat-alat pembantu dan perlengkapan di dalam ruangan yang bertujuan memberikan sarana bagi pekerja. Pendapat lain menyatakan bahwa tata ruang dapat dirumuskan sebagai penyusunan (pengaturan) perkakas dan peralatan dalam tata ruang lantai yang tersedia (Moekidjat, 1989 : 135). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pengertian tata ruang kantor adalah penempatan atau penyusunan dari faktor-faktor fisik kantor secara praktis dengan memanfaatkan ruang lantai yang tersedia dengan biaya yang layak guna membantu pelaksanaan kerja pegawai.

Tata ruang suatu kantor dikatakan baik apabila : 1. Menempuh jarak terpendek dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 2. Waktu yang dibutuhkan lebih singkat. 3. Arus pekerjaan berjalan lancar. 4. Tidak ada penghamburan tenaga.

Tata ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada pokoknya akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut : 1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu. 2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.

193. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya. 4. Mencegah para pegawai sebagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu.

(The Liang Gie, 1984 : 215)

Seorang ahli tata ruang pabrik Richard Muther merumuskan asas-asas pokok tata ruang yang terbaik yang bisa dijadikan dasar bagi tata ruang kantor. Beberapa asas itu adalah :

Page 45: File Agus Terbaru

1. Asas mengenai jarak terpendek Tidak mengabaikan hal-hal khusus suatu tata ruang yang baik ialah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek-pendeknya. 2. Asas mengenai rangkaian kerja Tidak mengabaikan hal-hal khusus suatu tata ruang yang terbaik menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan tempat sesuai dengan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. 3. Asas mengenai penggunaan segenap ruang Suatu tata ruang yang baik ialah yang mempergunakan sepenuhnya ruangan yang ada. Jadi diupayakan agar tiadak ada ruangan yang tidak terpakai.

204. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja Tidak mengabaikan hal-hal khusus suatu tata ruang yang terbaik ialah yang dapat diubah dan disusun kembali dengan tidak terlampau sulit atau tidak memakan biaya yang besar. 5. Asas hubungan masyarakat Pengaturan ruangan hendaknya dapat memudahkan pihak luar untuk dapat berhubungan dengan suatu bagian. 6. Asas menghilangkan gangguan Gangguan terhadap satu sama lain hendaknya dapat dihilangkan/dikurangi sebanyak mungkin.

Mengenai unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam tata ruang kantor, The Liang Gie (1992 : 186) berpendapat bahwa tata ruang perkantoran dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat-alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia. Sedangkan menurut Moekidjat (1982 : 132) perencanaan tata ruang kantor dari susunan semua komponen fisik pekerjaan yang dipandang perlu untuk melaksanakan pekerjaan kantor dan pengkoordinasian dan komponen-komponen ini dalam suatu kesatuan yang efisien. Jadi berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam tata ruang kantor adalah : 1. Perancangan tata ruang. 2. Penyusunan perlengkapan kantor.

213. Lingkungan fisik kantor.

Adapun penjabaran dari unsur-unsur tata ruang kantor diatas adalah sebagai berikut : 1. Perancangan tata ruang Dalam merencanakan bangunan fisik kantor harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Sehingga tujuan didirikannya gedung kantor itu dapat tercapai, yaitu sebagai tempat melaksanakan tugas-tugas kantor secara efektif dan efisien. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan perlu direncanakan secara teliti dan matang agar tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara maximal. Begitu pula dalam menciptakan pola tata ruang yang baik perlu perencanaan yang

Page 46: File Agus Terbaru

matang. Perencanan yang seksama diperlukan untuk memberikan jumlah bepergian minimal dari bagian yang satu ke bagian yang lain, dari mesin yang satu ke mesin yang lain, dari meja satu ke meja yang lain. Adapun tujuan dari perencanaan tata ruang yaitu : 1) Aliran pekerjaan yang efektif. 2) Ruang yang ada dimanfaatkan seluruhnya dengan baik. 3) Menjamin kesejahteraan dan kepuasan pegawai. 4) Pengawasan lebih mudah. 5) Memberi kesan yang baik bagi tamu. 6) Memungkinkan perubahan susunan ruangan kantor yang mudah diubah apabila sewaktu-waktu diperlukan.

22(Didi Wahyu Sudirman, 1981 : 60-61). Dalam merencanakan gedung kantor dan tata ruangannya ada lima hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : 1) Bentuk bangunannya atau kerangka fisiknya, seperti desain gedung, lokasi tangga dan kamar kecil. 2) Bentuk organisasi, misalnya perlu atau tidak diberi ruangan-ruangan khusus sesuai dengan departemenisasi kantor. 3) Sistem-sistem dan prosedur-prosedur kantor. 4) Jumlah orang yang sedang bekerja sekarang dan jumlah seluruh pegawai yang akan bekerja dimasa depan. 5) Peralatan kantor dan perabotan yang akan digunakan.

Sebagai langkah pertama dalam merencanakan tata ruang kantor hendaknya diketahui terlebih dulu hubungan kesatuan melaksanakan kegiatan tata usaha dengan satuan-satuan lain. Sifat pekerjaan juga harus diperhatikan, hal ini untuk mempermudah menentukan letak bagian masing-masing satuan. Beberapa prinsip untuk mementukan letak masing-masing satuan atau menata tiap bagian kantor, yaitu : 1) Bagian-bagian yang terus menerus atau yang paling sering berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan berdekatan dengan ruang penerima tamu, atau harus mempunyai jalan masuk /

23keluar khusus bila kantor ditata secara terbuka (open space) guna mengurangi hilir mudiknya orang. 2) Bagian-bagian yang bersifat operasi hendaknya didekatkan dengan pimpinan dan pelayanan administrasi. 3) Pelayanan surat masuk atau keluar dan pengantar surat hendaknya ditempatkan didekat pintu masuk. 4) Orang-orang yang memerlukan konsentrasi berfikir hendaknya diberi ruangan yang jauh dari keributan dan kebisingan. 5) Ruang mesin yang ruangannya mengganggu hendaknya ditempatkan tersendiri dalam ruang yang mempunyai peredam suara. (Dann N. Sugandha, 1982 : 13) Tata ruang kantor dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Tata ruang yang terpisah-pisah Pada susunan ini, ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan. Pembagian itu dapat terjadi karena keadaan

Page 47: File Agus Terbaru

gedungnya yang terdiri atas kamar-kamar maupun karena memang sengaja dibuat pemisahan buatan misalnya dengan sekosel kayu atau dinding kaca. 2) Tata ruang yang terbuka Menurut susunan ini ruang kerja yang bersangkutan tidak dipisahkan. Jadi semua aktivitas dilakukan pada satu ruangan besar terbuka, tidak lagi dipisah-pisahkan menurut kamar atau pemisah

24buatan. Suatu tata ruang yang terbuka akan lebih memuaskan daripada yang terpisah-pisah karena : (1) memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap karyawan. (2) lebih memudahkan hubungan duantara para kayyawan sehingga menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat karena merasa bekerja pada satu ruangan. (3) lebih memudakhan tersebarnya cahaya dan peredaran udara. (4) Kalau terjadi penambahan karyawan dan alat-alat kantor uuuataupun perubahan mengenai proses penyelesaian suatu pekerjaan tata ruang yang terbuka lebih mudah menampungnya. 2. Penyusunan perlengkapan kantor Perlengkapan kantor dapat disebut juga sebagai perabot kantor. Perabot kantor adalah perlengkapan yang bertujuan untuk membantu proses tata usaha dengan tidak langsung. Perabot kantor itu terdiri dari almari, almari katalog, almari besi, meja, kursi, rak, dan perlengkapan lainnya yang diberikan kepada sekretaris perseorangan atau untuk umum (Komaruddin, 1981 : 168). Penggunaan perlengkapan kantor harus disesuaikan dengan kenyataan tentang fasilitas-fasilitas yang mungkin dipilih yang tepat untuk tiap tugas dengan cara pelaksanaan yang terbaik sesuai dengan syarat-syarat khususnya.

25Agar menambah efisiensi kerja pegawai, dalam menentukan perlengkapan kantor harus memperhatikan faktor-faktor : 1) Harus menghemat ruang lantai. 2) Tinggi meja dan kursi harus sepadan. 3) Meja dan kursi tidak begitu berat, agar mudah dipindah-pindah. 4) Harus ada ruangan yang cukup dibawah untuk membersihkan. 5) Fungsinya harus berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. 6) Keawetan; perlengkapan dari logam adalah lebih awet dari pada kayu 7) Resiko kebakaran; perlengkapan dari logam lebih baik dari pada perlengkapan dari kayu terhadap kebakaran.

(Moekidjat, 1989 : 148) 3. Lingkungan fisik Lingkungan fisik kantor meliputi : 1) Pewarnaan Pewarnaan harus dihubungkan dengan kejiwaan dan tujuan yang ingin dicapai. Para ahli membedakan warna menjadi 3 warna pokok, yaitu : (The Liang Gie,1982 : 186) (1) Merah adalah warna yang menggambarkan panas, kegemparan

Page 48: File Agus Terbaru

dan kegiatan kerja. Sebagai alat untuk merangsang panca indera dan jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan suatu pekerjaan, warna merah tepat untuk dipergunakan dengan catatan jangan terlampau banyak.

26(2) Kuning menggambarkan kehangatan matahari. Warna ini terutama merangsang mata dan syaraf. Pengaruh mental yang dapat ditimbulkan ialah perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan. (3) Biru adalah warna adem. Warna ini menggambarkan kekuasaan dan ketentraman sehingga mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. 2) Kebersihan ruang kerja. Bagi seorang yang normal maka lingkungan kerja yang bersih pasti akan menimbulkan rasa senang, dan rasa senang ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih semangat dan lebih bergairah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. 3) Penerangan ruang kerja. Penerangan disini bukanlah terbatas pada penerangan matahari. Dalam melaksanakan tugas seringkali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penerangan yang baik adalah : (1) Perpindahan pegawai berkurang. (2) Semangat kerja lebih tinggi. (3) Hasil pekerjaan lebih banyak. (4) Ketidakhadiran berkurang.

27(5) Kesalahan-kesalahan berkurang. (6) Keletihan berkurang. (Moekijat, 1989 : 136) 4) Sirkulasi / pertukaran udara. Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apalagi dalam ruangan tersebut penuh karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawannya. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan kelelahan dari para karyawannya. Adapun keuntungan-keuntungan dari udara yang baik adalah : (1) Produktivitas yang lebih tinggi. (2) Mutu pekerjaan yang lebih tinggi. (3) Kesenangan dan kesehatan karyawan yang terus bertambah. (4) Semangat kerja yang lebih tinggi. (5) Kesan yang lebih menyenangkan bagi tamu yang datang. 5) Peralatan kantor yang tepat. Pengaruh peralatan kerja atas efisiensi kerja para karyawan merupakan soal yang penting. Riset telah membuktikan bahwa tempat duduk dapat memberikan kenikmatan, membantu efisiensi dan melindungi kesehatan dengan memberi kesempatan pada karyawannya untuk duduk dalam sikap yang tepat. Selain tempat duduk yang baik, maka peralatan yang lain juga dapat mendukung kerja para karyawan seperti adanya mesin hitung, telepon, mesin

Page 49: File Agus Terbaru

28ketik, mesin faximile dan komputer yang dapat mempermudah dalam menyimpan arsip-arsip perusahaan maupun dalam menganalisa data dari hasil produksi. Peralatan kantor yang ada harus sesuai dengan kebutuhan yang ada karena tidak akan menghambat kerja karyawan lainnya akibat dari terbatasnya fasilitas dan peralatan yang ada. Peralatan kantor yang cukup dan lengkap akan mempercepat kerja karyawan karena tidak saling menunggu akibat dari alat yang digunakan dipakai oleh orang lain dalam waktu yang bersamaan.

2.5 Kerangka berfikir Demikian teori tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan pada umumnya berusaha meningkatkan produktivitas karyawan. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja diantaranya yaitu faktor lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan suatu keadaan dalam perusahaan yang dapat menunjang pelaksanaan tugas para karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehari-hari. Lingkungan kerja sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan karena lingkungan kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan yang bekerja dalam perusahaan. Dengan terciptanya lingkungan kerja yang baik, yaitu hubungan kerja karyawan yang baik, kondisi kerja yang nyaman dan fasilitas yang baik, maka akan membuat karyawan merasa

29tenang dan aman dalam menjalankan tugasnya. Selain ketiga faktor diatas, faktor lain yang dapat membuat karyawan merasa tenang dan nyaman dalam bekerja yaitu: pewarnaan, kebersihan, penerangan, sirkulasi / pertukaran udara, musik dalam kantor, keamanan, kebisingan dan peralatan kantor yang cukup dan tepat. Uraian tersebut diatas mengindikasikan bahwa lingkungan kerja bisa mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yang dapat digambarkan dalam bagan seperti berikut ini : Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran

Lingkungan kerja

Indikator-Indikator : 1. Pewarnaan Produktivitas 2. Kebersihan Indikator-Indikator : 3. Penerangan 1. Jumlah Hasil yang 4. Sirkulasi Udara Dicapai Karyawan 5. Peralatan Kantor 2. Pemanfaatan Waktu 6. Musik dalam Kantor 3. Tingkat Kesalahan

Page 50: File Agus Terbaru

7. Keamanan 8. Kebisingan 9. Hubungan Karyawan

30Tata ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi atau kantor yang bersangkutan dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pekerjaan. Dengan tata ruang kantor yang baik dan tepat, maka aliran atau rangkaian pekerjaan akan berjalan secara harmonis, efektif dan tidak simpang siur. Semua itulah yang nantinya akan mempengaruhi produktivitas karyawan dalam bekerja. Selain faktor penataan tata ruang peralatan dan perlengkapan kantor, faktor lingkungan fisik yang meliputi penataan cahaya, pewarnaan ruang kantor, kebersihan, sirkulasi / pertukaran udara dan peralatan kantor yang tepat di dalam ruangan juga merupakan bagian dari tata ruang yang penting.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampling Dalam penelitian ini penulis mengambil sample dari sejumlah karyawan PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sebagai populasi dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.1.1 Populasi Populasi mempunyai pengertian sejumlah individu yang setidaknya memiliki sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1983 : 320). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 115) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yang bekerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY. 3.1.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1998 :117). Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 120) dalam suatu penelitian bilamana populasinya kurang dari 100 maka sebaiknya diambil seluruhnya, dan bilamana populasinya lebih dari 100 maka dapat diambil sebagian dari populasi yang ada. Berdasarkan pendapat tersebut, penulis mengambil sampel dari sebagian populasi yang ada. . 31

Page 51: File Agus Terbaru

323.2. Sumber Data 3.2.1 Data Primer Data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diambil dan dicatat pertama kalinya (Marzuky, 1997 : 55). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY dengan jalan wawancara langsung dengan bagian yang terkait di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY. 3.2.2 Data sekunder Data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti (Marzuky, 1997: 56). Data sekunder diperoleh dari catatan-catatan dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan lingkungan kerja dan produktivitas karyawan untuk melengkapi data primer yang sudah diperoleh.

3.3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah : 1. Metode wawancara Metode pengumpulan data dengan jalan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait tertentu untuk memperoleh informasi, dalam hal ini yaitu karyawan PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY.

332. Metode dokumentasi Pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang meliputi data-data yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang jumlah karyawan serta untuk mengetahui sarana dan fasilitas yang ada di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY. 3. Metode observasi Mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti sehingga diketahui kondisi dan keadaan perusahaan yang relevan dengan tujuan perusahaan. Disini obyek yang diteliti adalah PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY.

3.4. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan analisis data deskriptif. 1. Teknik penyajian data Untuk mencapai tujuan penelitian yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk diperoleh suatu kesimpulan, maka setelah data terkumpul, kemudian dianalisa dengan menggunakan analisa kualitatif.

34Data yang disajikan secara deskriptif dan tidak menggunakan data-data

Page 52: File Agus Terbaru

primer. Artinya dalam penelitian ini tidak menggunakan numerikal. Data hanya berupa gambaran sistem dan sistem ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat diangkakan. 2. Teknik analisis data Data yang diperoleh kemudian disajikan berdasarkan analisa. Secara umum analisa data yang digunakan adalah dengan argumen-argumen dan tidak menggunakan angka-angka yang dihitung secara statistik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada tahun 1980 di Jawa terdapat lima buah PLN Perusahaan yang dilayani tiga sub sistem interkoneksi yang masing-masing beroperasi terpisah. Ke lima buah PLN Perusahan tersebut adalah : Di Jawa Barat : 1. PLN Pembangkit Jawa Barat dan Jakarta Raya (PLN KJJ). 2. PLN Distribusi Jakarta-Tangerang. 3. PLN Distribusi Jawa Barat. Di Jawa Tengah : 1. PLN Distribusi Jawa Tengah. Di Jawa Timur : 1. PLN Distribusi Jawa Timur. Sedangkan ke tiga sub sistem interkoneksi yang dimaksud diatas adalah : 1. Sub sistem Jawa Barat dikelola oleh PLN KJJ melayani PLN Distribusi Jakarta, Tangerang dan Jawa Barat. 2. Sub sistem Jawa Tengah Tengah dikelola sekaligus melayani PLN Distribusi Jawa Tengah. 3. Sub sistem Jawa Timur dikelola sekaligus melayani PLN Distribusi Jawa Timur. 35

36Untuk menghemat biaya operasional dan meningkatkan kehandalan sistem tenaga listrik, maka dilakukan interkoneksi antar subsistem-subsistem tersebut di atas. Pada tanggal 16 Januari 1981 dilakukan interkoneksi antara sub

Page 53: File Agus Terbaru

sistem Jawa Barat dengan sub sistem Jawa Tengah melalui penghantar 150 KV Sunyaragi (Kota Cirebon, Jawa Barat) - Kabasen (Kota Tegal, Jawa Tengah), selanjutnya pada tanggal 28 Juni 1981 dilakukan interkoneksi antara sub sistem Jawa Tengah dengan sub sistem Jawa Timur melalui penghantar 150 KV Palur (Kota Solo, Jawa Tengah) – Manisrejo (Kota Madiun, Jawa Timur). Jadi sub sistem Jawa Barat – Jawa Tengah – Jawa Timur sudah terinterkoneksi menjadi satu sistem tenaga listrik Jawa. Sebagai konsekuensi interkoneksi sistem tenaga listrik se-Jawa, maka dibentuklah PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Tenaga Listrik se-Jawa yang menangani permasalahan-permaalahan sistem interkoneksi tersebut yang berkedudukan di Gandul, Kelurahan Krukut, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dasar pembentukan organisasi PLN P2B adalah sebagai berikut : 1. Surat Keputusan Direksi PLN No. 032/DIR/81 tanggal 30 Maret 1981. 2. Surat Keputusan Direksi PLn No. 088/DIR/81 tanggal 1 September 1981. 3. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1034/KPTS/M/PERTAMBEN/81 tanggal 3 September 1981. 4. PP No. 22 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994.

37Pada perkembangan selanjutnya tanggal 26 Maret 1987 dilakukan interkoneksi antara pulau Jawa dan Bali melalui kabel laut 150 KV Banyuwangi – Gilimanuk. Melalui Surat Keputusan Direksi PLN No. 082/DIR/87 tentang organisasi PLN Pusat Pengatur Beban Sistem Tenaga Listrik se- Jawa dan Bali. Sistem tenaga listrik Jawa-Bali merupakan sistem tenaga listrik terpadu yaitu dimana seluruh pembangkit di Jawa Bali terhubung melalui sistem interkoneksi jaringan transmisi 500 kV, 150 kV, 70 kV dan 30 kV, sedangkan pelayanan ke konsumen melalui jaringan atau sistem tegangan 20 kV yang mendapat pasokan utama dari sistem 150 kV dan 70 kV. Penyediaan tenaga listrik yang handal, bermutu, dan biaya operasi yang murah merupakan tujuan utama dari pengelolaan sistem tenaga listrik Jawa – Bali. Sejak tanggal 16 Juni 1964 melalui PP No. 23 tahun 1994 status PLN diubah dari Perum menjadi PERSERO, sehingga cara kerja yang efisien dan profesional sangat diperlukan dalam menjawab tantangan yang akan dihadapi dimasa mendatang. PLN (Perusahaan Listrik Negara) adalah suatu perusahaan berbentuk perseroan yanng bergerak dalam bidang penjualan tenaga listrik. Usaha yang dilakukan untuk bisnis tersebut mulai dari pengadaan energi listrik yang dilakukan oleh pembangkit listrik, kemudian menyalurkannya dan pada akhirnya menyalurkan kembali energi listrik ke konsumen. Dalam pengopersian sistem tenaga listrik banyak sekali maalah-masalah yang dihadapi bersama, yaitu :

381. Tenaga listrik yang kita pergunakan tidak dapat disimpan dan bereaksi seketika. 2. Tenaga listrik yang diproduksi harus selalu sama dengan tenaga listrik yang dipakai konsumen. 3. Tenaga listrik yang dipakai konsumen selalu berubah sepanjang waktu tidak dapat dirumuskan secara eksak, hanya dapat diperkirakan. 4. Peralatan listrik yang dioperasikan perlu dipelihara secara berkala.

Page 54: File Agus Terbaru

5. Produksi tenaga listrik memerlukan bahan bakar yang biayanya cukup besar, sehingga perlu dicari metode operasi yang dapat menghemat bahan bakar. 6. Permintaan konsumen yang selalu meningkat, sehingga perlu banyak jalur untuk pendistribusian. Kemudian pada tanggal 2 Oktober 1995 melalui Surat Keputusan Direksi No. 093 K/023/DIR/95 tentang PLN P2B diubah menjadi PLN P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban). Latar belakang diubahnya PLN P2B menjadi PLN P3B antara lain : 1. Telah terinterkoneksinya sistem tenaga listrik se-Jawa & Bali. 2. Tuntutan orientasi mutu, keandalan dan ekonomis dalam pengelolaan sistem tenaga listrik. 3. Pertumbuhan beban atau perkembangan sistem tenaga listrik semakin pesat. Adapun peranan PLN P3B sekarang adalah sebagai pusat pengelolaan operasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali. Juga mengelola

39operasi dan pemeliharaan sistem transmisi tegangan tinggi Jawa-Bali, serta mengelola pelaksanaan transaksi tenaga listrik antara PLN Pusat selaku Single Buyer dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di sistem Jawa-Bali. Di Jawa-Bali menjadi empat Region yaitu : 1. Region I yaitu Region Jawa Barat bagian Barat dan DKI Jakarta. 2. Region II yaitu Region Jawa Barat bagian Timur. 3. Region III yaitu Region Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta. 4. Region IV yaitu Region Jawa Timur dan Bali. Dimana tiap-tiap region memiliki satu Region Control Centre (RRC). Region Jawa Tengah dan DIY merupakan unit P3B yang bertanggungjawab untuk mengelola operasi dan pemeliharaan sarana sistem penyaluran serta pengaturan dan pengendalian sistem tenaga listrik di Jawa Tengah dan DIY. Tugas utama region ini adalah mengoperasikan instalasi 150 KV dan trafo 150/20 KV serta mengelola pemeliharaan instalasi tegangan 150 KV dan 500 KV. Dalam melaksanakan tugasnya, Region III sangat memperhatikan 3 (tiga) faktor yang merupakan tujuan utama dalam perencanaan operasi, ketiga hal tersebut adalah : 1. Kualitas (Quality).

Tolok ukurnya adalah tegangan dan frekuensi. 2. Ekonomis (Economic). Biaya operasi (Fuel Cost) dari unit pembangkit yang bermacam-macam jenis harus semurah mungkin

403. Keandalan (Security).

Tolok ukurnya kontinyuitas pasokan daya. Tentunya tidak mudah untuk memenuhi ketiga hal di atas, karena banyak sekali hambatan dan kendala yang dihadapi. Maka dari itu perlu suatu sarana penunjang yang mempermudah kerja dari PLN. Sarana yang membantu tersebut antara lain adalah sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) dan PLC (Power Line Carrier). Setiap perusahaan mempunyai visi, misi dan tujuan masing-masing. Visi PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah

Page 55: File Agus Terbaru

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul, dan Terpecaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. Sedangkan misi dari PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah : 1. Menajalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Tujuan dari PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah : 1. Menjamin tercapainya keandalan dan ketersediaan sistem penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi dengan kualitas yang memenuhi standar.

412. Meningkatkan akuntabilitas dan transparasi dalam penyediaan jasa layanan sistem penyaluran. 3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi dan penggunaan sumber daya. 4. Menangkap peluang usaha di lingkungan sektor ketenagalistrikan terutama di luar usaha pokok. Sedangkan pembagian tugas dan wewenang serta tanggungjawab yang ditetapkan tersebut, sesuai dengan alur struktur adalah sebagai berikut : 1. Manager Region Tugas utamanya adalah sebagai kuasa pemilik dan penanggungjawab operasi sistem dan pemeliharaan sistem instalasi penyaluran SCADATEL di wilayah kerjanya. Wewenangnya adalah : 1) Menyepakati kontrak Magement dengan General Manager P3B. 2) Merencanakan dan mengembangkan sistem penyaluran dan SCADATEL di wilayah kerjanya. 3) Menetapkan strategi pengoperasian sistem di wilayah kerjanya. 4) Mengoperasikan sistem di wilayah kerjanya, menetapkan dan menyepakati jadwal serta pola pemeliharaan sistem di wilayah kerjanya. 5) Melakukan neogoisasi dan verifikasi kebutuhan pengembangan sistem trasmisi pada regionnya.

426) Merencanakan dan mengusulkan sistem transmisi pada regionnya ke P3B (biaya investasi), sesuai dengan hasil verifikasinya dengan konsumen. 7) Melaksanakan Prokurenment pelaksanaan pekerjaan pengembangan sistem transmisi pada regionnya berpedoman pada sistem yang berlaku. 8) Melakukan negoisasi dengan konsumen tentang kebutuhan reinforcement sistem transmisi. 9) Menyepakati tarif jasa transmisi yang berlaku di regionnya bersama P3B. 10) Menetapkan kebijakan pengembangan usaha non core di regionnya sesuai dengan rencana pengembangan korporat yang ditetapkan P3B. 11) Manager Region membawahi Manager Konstruksi, Manager

Page 56: File Agus Terbaru

Operasi dan Pemeliharaan (OPHAR), Manager Keuangan Niaga (KENIA), Manager Bidang Enginering serta Manager Bidang SDM & Administrasi. 2. Manager Bidang Enjinering Seorang Manager Bidang Enjinering mempunyai beberapa tugas penting, adapun yang menjadi tugas utama seorang Manager Bidang Enjinering adalah : 1) Sebagai penanggung jawab Bidang Enjinering yang meliputi fungsi rencana kerja anggaran region

432) Kajian pengembangan sistem penyaluran, sistem proteksi dan telekomunikasi 3) pengembangan fasilitas operasi. Manager Bidang Enjinering selain mempunyai beberapa tugas penting, juga mempunyai beberapa wewenang. Adapun wewenangnya adalah : 1) Menyusun rencana kerja anggaran 2) Membuat kajian pengembangan sistem penyaluran 3) Merencanakan dan mengembangkan sistem proteksi 4) Merencanakan dan mengembangkan sistem telekomunikasi 5) Merencanakan pengembangan fasilitas operasi 3. Manager Bidang Konstruksi Tugas utamanya bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan dan konstruksi sistem penyaluran tenaga listrik di Region yang menggunakan anggaran investasi mencakup pengendalian pengadaan dan konstruksi gardu induk dan transmisi, pengelolaan logistik dan pengelolaan administrasi. Bidang ini membawahi beberapa Asisten Manager yakni : 1) Asisten Manager Pengendalian Konstruksi 2) Asisten Manager Administrasi Teknik 4. Manager Bidang Operasi dan Pemeliharaan Tugas utama penanggung jawab bidang operasi sistem dan pemeliharaan instalasi di regionnya, meliputi :

441) Fungsi rencana operasi. 2) Operasi sistem. 3) Prosedur O & M. 4) Logistik. 5) Safety. 6) O & M fasilitas operasi. Wewenangnya adalah : 1) Menyusun dan menerapkan srategi dan operasi pada wilayah kerja. 2) Mengelola dan mengendalikan pelaksanaan dan pemeliharaan instalasi penyaluran pada regionnya sesuai jadwal prosedur O & M yang telah ditetapkan. 3) Mengelola pemeliharaan fasilitas operasi pada regionnya (sesuai jadwal prosedur) O & M yang telah ditetapkan. 4) Mengelola logistik untuk menunjang operasi sistem dan O & M instalasi. 5) Mengelola pengoperasian sistem. 6) Menyusun dan mengawasi pelaksanaan SOP pengoperasian instalasi.

Page 57: File Agus Terbaru

Sedangkan untuk Manager Bidang Operasi dan Pemeliharaan dibantu oleh : 1) Asisten Manager Bidang Operasi Sistem.

Tugas utamanya adalah sebagai penanggung jawab bidang rencana operasi dan operasi sistem penyaluran 150 & 70 kV.

452) Asisten Manager Bidang Proteksi, Meter dan Scadatel. Tugas utamanya adalah sebagai penanggung jawab evaluasi peeliharaan proteksi, meter, scadatel, pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta tata laksana pergudangan . 3) Asisten Manager Bidang GI dan Transmisi. Tugas utamanya adalah sebagai penanggungjawab pemeliharaan dan evaluasi pemeliharan GI dan transmisi. 5. Manager Bidang Keuangan dan Niaga Tugas utamanya adalah sebagai penanggung jawab bidang keuangan dan niaga. Wewenangnya adalah : 1) Mengelola fungsi niaga 2) Mengelola anggaran 3) Mengelola keuangan dan akuntansi 4) Melaksanakan fungsi back up bagi external audit 5) Membuat laporan sesuai dengan bidangnya Bidang ini membawahi beberapa Asisten manager yaitu : 1) Keuangan Asisten Manager 2) Asisten Manager Niaga dan Anggaran 6. Manager Bidang SDM dan Administrasi Tugas utamanya adalah sebagai penanggung jawab sumber daya manusia dan administrasi. Wewenangnya adalah : 1) Mengelola sumber daya manusia. 2) Mengelola sistem administrasi dan fasilitas kantor.

463) Melaksanakan fungsi humas. 4) Menangani fungsi otoda dan lingkungan. Bidang ini membawahi beberapa Asisten Manager yaitu : 1) Asisten Manager Proses Bisnis 2) Asisten Manager Sumber Daya Manusia (SDM) 3) Asisten Manager Umum & Fasilitas

Manager Region sebagai Top Manager di Region, secara langsung memberikan otoritasnya kepada 5 Unit Pelayanan Transmisi dan 2 Unit Jasa Teknik di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tgas dan wewenang masing-masing UPT dan UJT dipimpin oleh Manager dibantu Asisten Manager.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan Lingkungan kerja dibagi menjadi lingkungan fisik dan nonfisik. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis dapat diketahui berbagai macam kondisi lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY, baik yang berupa lingkungan fisik, non fisik maupun tata ruang kantor. Adapun yang termasuk kondisi lingkungan fisik di PT PLN

Page 58: File Agus Terbaru

(Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah :

471. Pewarnaan Pewarnaan harus dihubungkan dengan kejiwaan dan tujuan yang ingin dicapai. Disini yang dimaksud dengan pewarnaan adalah pewarnaan cat dinding ruangan. Di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY warna cat dinding yang dipakai adalah blue white. Warna ini adalah perpaduan antara warna putih dan biru, namun lebih cenderung ke warna putih, bisa dikatakan putih kebiru-biruan. Warna blue white dirasa cocok dengan keinginan karyawan, karena warna putih memberikan ketenangan dan warna biru melambangkan keceriaan, sehingga akan mendukung kejiwaan karyawan. Tujuan yang ingin dicapai perusahaan dengan penggunaan cat dinding warna blue white adalah warna ini dapat memberikan rasa tenang dan ceria sehingga akan menimbulkan gairah kerja yang akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Tujuan lain yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah dengan cat dinding warna blue white, suatu ruangan akan tampak lebih luas dan terang, sehingga akan menghemat penerangan yang sekaligus juga akan menghemat pengeluaran perusahaan. Semakin lama cat yang sudah dipakai maka warna cat yang dihasilkannyapun akan semakin pudar. Untuk mengatasi persoalan ini maka perlu diambil suatu tindakan, dalam hal ini adalah dengan cara pengecatan ulang ruangan. Di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY pengecatan ulang dilakukan sebanyak sekali dalam 3

48tahun. Waktu ini dirasa tepat karena dalam kurun waktu 3 tahun cat dinding akan mulai memudar sehingga perlu diadakan pengecatan ulang. Untuk pelaksanaan pengecatan ulang dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, karena pada hari tersebut tidak ada aktivitas kerja sehingga tidak mengganggu aktivitas karyawan dalam bekerja. Dengan adanya penggunaan cat warna yang baik yang sesuai dengan penjiwaan karyawan maka karyawan akan merasa tenang dalam bekerja sehingga akan meningkatkan produktivitas karyawan. Menurut penulis, pewarnaan cat dinding yang dipakai sudah sesuai dengan penjiwaan karyawan dalam mendukung hasil kerja. 2. Kebersihan ruang kerja Bagi seseorang yang normal, maka lingkungan kerja yang bersih pasti akan menimbulkan rasa senang, dan rasa senang ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih semangat dan lebih bergairah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Untuk memberikan ruang kerja yang bersih maka ruang kerja sebaiknya lebih sering dibersihkan. Waktu pelaksanaan pembersihan lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah 2 kali untuk ruang kerja, yaitu pagi sebelum jam kerja dimulai dan sore setelah jam kerja selesai. Sedangkan selain ruang kerja seperti lobi, koridor dan lain-lain adalah 3 kali yaitu pagi, siang pada saat karyawan istirahat dan sore hari.

Page 59: File Agus Terbaru

49Petugas kebersihan atau yang biasa disebut dengan cleaning service di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah menggunakan jasa dari luar. Disini PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY mengadakan kontrak dengan PT Asia Daya (sebuah perusahaan jasa cleaning service) untuk masalah kebersihan lingkungan kerja. Dulu untuk petugas kebersihan, diambil alih oleh koperasi yang ada di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY, namun setelah ada peraturan dari pemerintah yang mengharuskan bahwa petugas kebersihan yang ada di kantor-kantor adalah menggunakan perusahaan jasa cleaning service, maka untuk PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY menggunakan jasa dari PT Asia Daya. Kontrak yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY dan PT Asia Daya tidak hanya dalam masalah kebersihan lingkungan kerja saja tetapi juga penyediaan pengharum ruangan. Keperluan-keperluan lain yang juga disediakan oleh PT Asia Daya adalah keperluan kamar mandi seperti handuk, tissue toilet, sabun dan lain-lain. Ruang kerja yang bersih akan membuat karyawan lebih semangat dalam bekerja, sehingga akan lebih meningkatkan produktivitas karyawan. Penulis menyimpulkan bahwa kebersihan yang diterapkan di perusahaan ini sudah sesuai dengan apa yang seharusnya.

503. Penerangan ruang kerja Penerangan disini bukanlah terbatas pada penerangan matahari. Dalam melaksanakan tugas karyawan seringkali membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian. Penerangan di dalam ruang kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY semuanya pencahayaannya dibantu oleh penerangan lampu. Namun ada sebagian karyawan yang membuka sedikit tirai agar sinar matahari pagi masuk demi kesegaran fisik. Untuk ruang lain di luar ruang kerja biasanya pencahayaannya langsung dari sinar matahari dibantu oleh penerangan lampu, misalnya ruang lobi. Jenis lampu yang dipakai di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah lampu neon dengan besarnya daya lampu adalah 40 Watt. Besarnya daya lampu yang dipakai untuk semua ruangan adalah sama, namun dalam penggunaannya jumlah lampu yang digunakan disesuaikan dengan luas ruangan yang ada. Untuk ruangan yang besar, maka lampu yang digunakan akan semakin banyak dan untuk ruang yang lebih sempit menggunakan sedikit lampu. Misalnya untuk ruangan yang berukuran 5 x 5 m2 lampu yang digunakan adalah sebanyak 8 x 40 Watt. Untuk ruang kerja yang lebih luas menggunakan lebih banyak lampu dan ruang yang lebih sempit menggunakan lampu lebih sedikit. Apabila didalam penggunaannya,

51lampu yang dipakai mengalami kerusakan maka yang

Page 60: File Agus Terbaru

bertanggungjawab dalam hal ini adalah bagian rumah tangga kantor. Penggunaan jumlah lampu yang cukup, akan membuat ruangan lebih terang sehingga pekerjaan yang dilakukan karyawan akan lebih teliti yang secara langsung produktivitas karyawan mengalami peningkatan. Disini dapat disimpulkan bahwa penerangan ruang kantor pada PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah sesuai untuk masing-masing bagian. 4. Sirkulasi / pertukaran udara Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apalagi dalam ruangan tersebut penuh karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawannya. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan kelelahan dari para karyawan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat melihat bahwa pertukaran udara dalam ruang kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sangatlah kurang. Hal ini disebabkan karena seluruh ruangan tertutup. Semua ruang kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY menggunakan Air Conditioning (AC), sehingga secara otomatis ruang harus selalu tertutup. Selain di ruang kerja misalnya di lobi penulis melihat bahwa pertukaran udaranya cukup, karena di ruangan ini udara dari luar dapat

52langsung masuk sehingga pertukaran udara terjadi dengan sempurna. Hal ini dapat menyebabkan kesegaran fisik. Untuk ruang-ruang khusus seperti kamar mandi di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY tidak menggunakan AC, tetapi disini menggunakan Eks House Fan. Apabila didalam penggunaan alat-alat tersebut terjadi kerusakan, maka yang bertanggungjawab dalam masalah ini adalah bagian fasilitas, yang dalam perbaikan alat-alat tersebut seluruhnya diserahkan kepada pihak luar dalam hal ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa service. Pertukaran udara yang cukup, akan menimbulkan kesegaran fisik. Dengan kondisi fisik yang segar, maka akan lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penulis menyimpulkan bahwa sirkulasi / pertukaran udara di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sesuai untuk perusahaan sebesar ini. 5. Peralatan kantor yang tepat Pengaruh peralatan kerja atas efisiensi kerja para karyawan merupakan soal yang penting. Riset telah membuktikan bahwa tempat duduk dapat memberikan kenikmatan, membantu efisiensi dan melindungi kesehatan dengan memberi kesempatan pada karyawannya untuk duduk dalam sikap yang tepat. Selain tempat duduk yang nyaman, maka peralatan yang lain juga dapat mendukung kerja para karyawan seperti adanya mesin hitung, telepon, mesin ketik, mesin

53faximile, mesin foto copy dan komputer yang dapat mempermudah dalam menyimpan arsip-arsip perusahaan maupun dalam menganalisa data dari hasil produksi. Peralatan kantor yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada karena tidak akan menghambat kerja karyawan lainnya akibat dari terbatasnya fasilitas dan peralatan yang ada. Peralatan kantor yang cukup dan lengkap akan mempercepat kerja

Page 61: File Agus Terbaru

karyawan karena tidak saling menunggu akibat dari alat yang digunakan dipakai oleh orang lain dalam waktu yang bersamaan. Peralatan kantor yang disediakan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah baik, mesin-mesin yang digunakanpun sudah canggih dan modern, namun untuk alat-alat tertentu misalnya mesin foto copy jumlahnya kurang, sehingga akan menyebabkan antrian dan sebagai akibatnya pekerjaan karyawan menjadi kurang efektif. Yang bertanggung jawab untuk penambahan dan pembelian peralatan kantor seperti meja, kursi, komputer, telepon, mesin foto copy dan mesin faximile adalah bagian fasilitas. Pengadaan jumlah peralatan kantor yang cukup akan mempercepat selesainya pekerjaan karyawan, sehingga produktivitas kerja menjadi lebih baik. Dari hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk pengadaan jumlah peralatan kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah sesuai, namun untuk peralatan tertentu misalnya mesin foto copy jumlahnya perlu ditambah.

54Selain lingkungan fisik, lingkungan kerja juga dipisahkan menjadi lingkungan nonfisik. Penulis secara langsung mengamati berbagai macam kondisi lingkungan kerja yang meliputi lingkungan nonfisik. Adapun yang termasuk lingkungan nonfisik di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah : 1. Penggunaan musik dalam kantor Musik dalam kantor dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan mengurangi ketegangan urat saraf. Memang ada pekerjaan tertentu yang tidak menghendaki adanya musik yaitu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh. Yang perlu diperhatikan disini adalah musik sebaiknya disediakan dalam berbagai jenis yang sesuai dengan tujuannya. Jangan sampai kita memilih musik yang sangat klasik ataupun musik yang terlalu keras. Penggunaan musik di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah sesuai dengan kesenangan masing-masing karyawan. Pemilihan musik dapat dipilih sendiri dengan menggunakan audio sistem pada komputer masing-masing karyawan. PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY memberikan kebebasan pada karyawannya untuk menentukan sendiri musik apa yang sesuai dengan keinginan individu, namun dalam hal ini kebebasan yang diberikan adalah kebebasan asalkan tidak kebablasan atau dengan kata lain kebebasan di dalam batas kewajaran.

55Penggunaan musik yang sesuai dengan keinginan karyawan, akan lebih membuat karyawan nyaman di dalam ruang kerja, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Penggunaan musik dalam kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY menurut penulis sudah sesuai dengan penjiwaan karyawan. 2. Tingkat keamanan lingkungan kerja Rasa aman dapat menimbulkan ketenangan, dan ketenangan akan mendorong semangat kerja karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Tingkat keamanan yang baik harus didukung oleh petugas keamanan yang baik pula.

Page 62: File Agus Terbaru

Dari hasil data yang sudah diperoleh, jumlah petugas keamanan yang dimiliki oleh PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah sebanyak 18 orang petugas. Ke-18 orang petugas ini setiap harinya dibagi menjadi 3 waktu pembagian kerja. Pembagian kerja yang pertama yaitu pagi mulai pukul 06.30 – 16.00 WIB, untuk pembagian kerja yang kedua yaitu siang mulai pukul 14.00 – 23.00 WIB dan pembagian kerja yang ketiga yaitu malam mulai pukul 21.00 – 08.00 WIB. Seorang petugas keamanan dilengkapi dengan berbagai macam peralatan seperti borgol, belati dan penthungan (kenut). Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan petugas keamanan. Untuk pengawasan lingkungan kerja PT PLN (Persero) P3B Region Jawa

56Tengah & DIY, di setiap pos keamanan disediakan kamera pemantau (CC TV). Agar pengamanan lingkungan kerja menjadi lebih baik, maka setiap 2 jam sekali petugas keamanan yang berjaga mengelilingi seluruh lokasi PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY yang biasa disebut dengan “orientasi lingkungan”. Rasa tenang dapat menimbulkan semangat kerja karyawan yang dapat berpengaruh pada produktivitas karyawan. Dari hasil data yang sudah diperoleh maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa system keamana yang diterapkan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah sesuai dengan apa yang diinginkan. 3. Tingkat kebisingan ruang kerja Adanya kebisingan, maka dapat mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja. Dengan terganggunya konsentrasi ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak timbul kesalahan, sehingga menimbulkan kerusakan. Kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan dapat mengurangi tingkat produktivitas kerja karyawan. Apalagi bila pekerjaan yang menuntut ketelitian, maka ruangan ini harus bebas dari suara bising. Suara bising dapat ditimbulkan dari suara-suara mesin-mesin kantor atau lokasi ruang kerja yang dekat jalan raya. Tetapi di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY tidak terjadi demikian. Tingkat kebisingan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sangatlah rendah. Hal ini disebabkan karena mesin-mesin kantor

57yang menyebabkan suara-suara bising tidak terdapat di ruang kerja PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY. Hal lain yang menyebabkan ruang kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY tingkat kebisingannya rendah adalah lokasi ruang kerja yang tidak berbatasan langsung dengan jalan raya. Konsentrasi karyawan yang terganggu akibat dari adanya suara bising dalam lingkungan kantor dapat menimbulkan kesalahan dalam bekerjayang dapat menimbulkan kerusakan. Disini penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat kebisingan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY rendah. 4. Hubungan karyawan dalam perusahaan Perhatian dan pengarahan pimpinan perusahaan yang cukup dapat mendorong terciptanya hubungan karyawan yang serasi. Dalam hal ini manajemen perusahaan yang bersangkutan perlu mempertimbangkan motivasi kerja karyawan dan mendorongnya untuk

Page 63: File Agus Terbaru

keperluan yang positif. Tanpa adanya perhatian dari pimpinan, maka hubungan karyawan akan menjadi kurang serasi dan sebagai akibatnya tingkat produktivitas kerja dari perusahaan tersebut akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh karena di dalam penyelesaian tugas-tugasnya para karyawan merasa terganggu atau diganggu dengan hal-hal lain sebagai akibat tidak serasinya hubungan karyawan yang ada di dalam perusahaan.

58Hubungan karyawan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY tercipta dengan serasi. Baik hubungan antara sesama karyawan maupun hubungan bawahan dengan atasan semuanya tercipta dengan baik. Pada waktu jam istirahat karyawan biasa bercanda dengan karyawan lain maupun dengan atasan, namun begitu bawahan masih tetap menghormati atasannya. Dengan suasana yang nyaman maka dapat membuat karyawan semangat dalam bekerja yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hubungan kerja karyawan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY baik antara atasan dan bawahan tercipta dengan baik. Selain mengamati lingkungan fisik dan nonfisik di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY, penulis juga mengamati tentang pengaturan tata ruang kantor. Tata ruang kantor yang ada di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY meliputi : 1. Gedung Bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan atau pekerjaan kantor. Gedung terdiri atas bangunan-bangunan, ruangan-ruangan, halaman, dan perlengkapan gedung. Perlengkapan gedung yang ada di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY

59meliputi ruang kerja, kamar mandi, WC, dapur, sistem aliran listrik, air, gas, gudang, koridor, ruang lobi dan ruang istirahat. Fasilitas-fasilitas bangunan yang disediakan oleh PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sesuai dengan apa yang diinginkan karyawan. Adanya tempat ibadah dapat menambah tingkat keimanan para karyawan, adanya kantin dapat mempermudah karyawan untuk pengadaan konsumsi tubuh tanpa harus jauh-jauh keluar lingkungan kantor. Penyediaan fasilitas olahragapun dapat membantu karyawan dalam peningkatan tingkat kebugaran jasmani. Jumlah bangunan yang memadai dapat membuat nyaman aktivitas kerja para karyawan sehingga dapat menimbulkan gairah kerja karyawan yang akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Menurut penulis, pengadaan jumlah bangunan yang ada di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah sesuai dengan apa yang menjadi kemauan dari para karyawan. 2. Peralatan dan Perlengkapan Peralatan dan perlengkapan kantor adalah segala macam barang atau alat-alat kerja kantor yang digunakan untuk mendukung kelancaran aktivitas kerja kantor. Peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan oleh PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY meliputi meja tulis, kursi, komputer, printer, mesin ketik, mesin

Page 64: File Agus Terbaru

hitung, mesin faximile, pesawat telepon, mesin foto copy, Air Conditioning, Eks House Fan, dan segala macam alat kantor lainnya.

60Peralatan dan perlengkapan yang canggih dan modern, dapat lebih mempercepat kerja karyawan yang langsung berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan yaitu terjadinya peningkatan produktivitas karyawan. Penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah sesuai untuk perusahaan sebesar PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY. 3. Personil Orang-orang yang melakukan pekerjaan kantor yang biasanya disebut dengan karyawan atau pegawai. Tanpa didukung oleh jumlah karyawan yang cukup memadai, maka suatu pekerjaan kantor tidak akan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan kantor tidak akan selesai dengan cepat yang dapat mengurangi tingkat produktivitas kerja karyawan. Jumlah karyawan yang cukup dapat mempercepat pekerjaan kantor, namun sebaliknya jumlah karyawan yang kurang akan memperlambat pekerjaan kantor. Jumlah karyawan yang cukup bukanlah jaminan bahwa pekerjaan kantor akan lebih cepat selesai. Faktor lain yang ikut menentukan adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Semakin tinggi sumber daya manusianya maka akan semakin tinggi hasil kerjanya, dan sebaliknya semakin rendah sumber daya manusia yang dimiliki maka semakin rendah hasil kerja karyawannya.

61Pengaturan tata ruang kantor yang ada di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY adalah disesuaikan dengan luas ruangan yang ada. Semakin luas ruangan yang disediakan, maka akan semakin banyak peralatan dan perlengkapan yang masuk didalamnya. Pengaturan tata ruang kantor yang baik dapat lebih mengefektifkan pekerjaan karyawan sehingga tidak akan ada penghamburan waktu dan tenaga. Pengaturan perubahan tata ruang kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY tidak ada kurun waktunya. Perubahan ini dilakukan karena ada alasan tertentu yaitu : 1. Adanya penambahan karyawan pada ruang tersebut. 2. Adanya kebijakan manajemen yang mengatur. 3. Adanya kebosanan yang terjadi pada tata ruang yang lama. 4. Tata ruang yang lama sudah tidak efektif lagi. Penataan perubahan tata ruang kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY dilakukan sendiri oleh karyawan yang berada dalam ruangan tersebut dengan dibantu oleh Cleaning Service. Penataan perubahan tata ruang kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan keinginan karyawan yang berada di ruangan tersebut namun disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pengaturan tata ruang kantor yang baik mempunyai beberapa keuntungan diantaranya :

Page 65: File Agus Terbaru

621. Efisiensi dan efektifitas penggunaan lantai ruang kantor. 2. Kemudahan dalam memperoleh hasil. 3. Adanya kerjasama karyawan dalam bekerja. 4. Mudahnya koordinasi antara karyawan yang satu dengan yang lain. 5. Produktivitas kerja karyawan meningkat. 6. Berkurangnya kecelakaan kerja. Pembenahan / perbaikan lingkungan kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Hal tersebut dapat terjadi karena setelah diadakan perbaikan lingkungan kerja, maka lingkungan kerja berubah menjadi lebih menyenangkan yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Dari seluruh hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembenahan / perbaikan lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY baik yang berupa lingkungan fisik, nonfisik maupun tata ruangnya adalah sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja karyawannya. Lingkungan kerja mempunyai peranan penting dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus mengerti apa yang menjadi keinginan para karyawan. Setelah diadakan pembenahan / perbaikan lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY, produktivitas kerja karyawan meningkat. Ada beberapa dampak positif yang diambil setelah diadakan pembenahan / perbaikan lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY, diantaranya :

631. Lingkungan kerja menjadi lebih nyaman. 2. Pekerjaan akan lebih cepat selesai karena pengaturan tata ruang kantor yang tepat. 3. Timbul kerjasama antar karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor. 4. Semangat kerja karyawan lebih bergairah. Dari semua dampak positif yang diambil diatas, semuanya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja mempunyai peranan penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan di PT PLN

Page 66: File Agus Terbaru

(Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan warna cat dinding blue white di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sesuai untuk ruangan kantor. 2. Kebersihan di ruang kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY dijaga sedemikian rupa agar ruang kantor selalu tampak bersih. 3. Ruang kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY ini cukup terang karena jumlah lampu yang dipakai disesuaikan dengan luas ruangannya. 4. Sirkulasi / pertukaran udara di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY bisa dikatakan kurang hal ini disebabkan seluruh ruang kantor tertutup karena semuanya ruang kantor menggunakan Air Conditioning. 5. Peralatan kantor yang digunakan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah canggih sehingga mempercepat kerja karyawan, namun untuk mesin foto copy jumlahnya kurang. 64

656. Penggunaan musik dalam kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY disesuaikan dengan keinginan karyawan masing-masing asalkan tidak mengganggu karyawan lain. 7. Tingkat keamanan lingkungan kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY cukup tinggi karena petugas keamanan dilengkapai dengan peralatan yang cukup, adanya orientasi lingkungan serta disediakan kamera pemantau (CC TV). 8. Tingkat kebisingan ruang kerja di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY rendah karena ruang kerja jauh dari jalan raya dan tidak ada peralatan yang menimbulkan suara bising. 9. Hubungan di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY kerja baik antara atasan dengan bawahan maupun antar sesama karyawan tercipta dengan baik. 10. Tata ruang kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sudah baik, karena tidak ada lantai yang terlalu banyak kosong sehingga menghamburkan waktu dan tenaga.

5.2 Saran Berdasarkan dari kesimpulan-kesimpulan yang penulis kemukakan diatas, maka saran-saran yang dapat penulis berikan untuk perusahaan ini adalah sebagai berikut :

661. Sirkulasi / pertukaran udara di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY sangat kurang, karena dapat menimbulkan kelelahan bagi karyawan. Oleh sebab itu sirkulasi udara di perusahaan ini agar lebih diperbaiki dengan cara setiap pagi sebelum kegiatan kerja dimulai hendaknya jendela ruang kantor dibuka agar sinar matahari pagi dan udara segar pagi dapat masuk ke ruang kerja. 2. Penggunaan peralatan kantor di PT PLN (Persero) P3B Region Jawa

Page 67: File Agus Terbaru

Tengah & DIY sudah canggih dan modern, jumlahnyapun cukup memadai. Namun untuk mesin fotocopy jumlahnya perlu ditambah karena dalam penggunaannya sering terjadi antrian. 3. Mengingat lingkungan kerja mempunyai peranan penting dalam produktivitas kerja karyawan, maka kebijaksanaan yang dijalankan PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY harus tetap dipertahankan dengan memelihara lingkungan kerja dan berusaha meningkatkannya.