file 3 bab 2 landasan teori - binus...

49
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2005,p5), data merupakan gambaran objek dan peristiwa yang mempunyai arti dan penting di lingkungan pemakai. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut Indrajani (2009,p2), data adalah : Data adalah fakta atau obervasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang, tempat, benda, atau kejadian. Representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti pelanggan, karyawan, mahasiswa dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya.

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

95 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Data

Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2005,p5), data merupakan

gambaran objek dan peristiwa yang mempunyai arti dan penting di lingkungan

pemakai. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Indrajani (2009,p2), data adalah :

• Data adalah fakta atau obervasi mentah yang biasanya mengenai

fenomena fisik atau transaksi bisnis.

• Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik)

dari entitas seperti orang, tempat, benda, atau kejadian.

• Representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti pelanggan,

karyawan, mahasiswa dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka,

huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya.

Page 2: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

 

2.2. Defini Basis data

Menurut Indrajani (2009,p2), data adalah :

• Kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis

data mengkonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan dalam

file terpisah.

• Merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan

deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan tempat

penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu departemen, tetapi

menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

Menurut Connoly dan Begg (2005,p15) basis data merupakan suatu

kumpulan logikal data yang terhubung satu dengan yang lainnya dan deskripsi

dari suatu data yang dirancang sebagai informasi yang dibutuhkan.

Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden(2005,p4), basis data adalah

sebuah kumpulan terorganisir dari data-data yang berhubungan secara logikal.

Basis data biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi

dari multiple user dalam sebuah organisasi.

Page 3: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

 

2.3. DBMS

Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden(2005,p7) DBMS merupakan

sebuah sistem piranti lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara dan

menyediakan akses kontrol kepada pengguna basis data. Sebuah DBMS

menyediakan metode yang sistematis untuk menciptakan, memperbaharui,

menyimpan dan mengambil kembali data di dalam basis data.

Menurut Connolly dan Begg (2005,p16) DBMS merupakan sistem piranti

lunak dimana pemakainya dapat mendefinisikan, menciptakan, memelihara dan

mengontrol akses ke basis data. DBMS menyediakan beberapa fasilitas :

1. Mengijinkan pengguna untuk menentukan basis data, biasanya melalui

Data Definition Languange (DDL). DDL menyediakan fasilitas bagi

Basis data Administrator (DBA) dan pemakai untuk menentukan tipe

data, entitas, atribut dan relasi yang diperlukan aplikasi serta batasan

integritas dan keamanan yang bisa disimpan di basis data.

2. Mengijinkan pengguna untuk melakukan pengoperasian data seperti

memasukkan, memperbaharui, menghapus dan mengambil data dari basis

data.

3. DBMS juga menyediakan akses kontrol terhadap basis data. Contoh akses

kontrol yang disediakan :

a. Security System, yang dapat mencegah pengguna yang belum

terautorisasi yang hendak mengakses basis data.

Page 4: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

10 

 

b. Integrity System, memelihara konsistensi dalam penyimpanan

data.

c. Concurrency and Control System, yang memungkinkan

pembagian akses basis data.

d. Recovery Control System, yang dapat mengembalikan basis data

ke keadaaan awal apabila terjadi kesalahan pada piranti lunak

ataupun keras.

e. User Accessible Catalog, yang berisi deskripsi data yang terdapat

dalam basis data.

2.3.1 Komponen-Komponen DBMS

Menurut Connoly dan Begg (2005,p18) DBMS memiliki lima komponen

penting yaitu :

• Hardware (perangkat keras)

Suatu DBMS dan aplikasi yang menggunakan hardware untuk

menjalankan aplikasinya. Hardware dapat disusun dari suatu

komputer tunggal, suatu mainframe tunggal, suatu jaringan

komputer.

Page 5: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

11 

 

• Software (perangkat lunak)

Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS software dan

aplikasi program beserta sistem operasi (OS), termasuk perangkat

lunak tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan.

• Data

Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS khususnya

sudut pandang dari end user mengenai data, dimana data berfungsi

sebagai jembatan antara komponen mesin dengan komponen

manusia.

• Prosedur

Prosedur merupakan instruksi dan aturan-aturan dalam membuat

rancangan dan menggunakan basis data. Pengguna sistem dan staff

yang mengatur kebutuhan basis data didokumentasikan dalam

prosedur yang berupa petunjuk pengguna sistem atau petunjuk

menjalankan sistem. Berikut ini terdiri dari :

a) Log on ke DBMS.

b) Menggunakan sebagian fasilitas DBMS atau aplikasi

program.

c) Menjalankan dan menghentikan DBMS.

d) Membuat duplikat backup basis data.

e) Menangani kesalahan pada hardware atau software.

Page 6: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

12 

 

f) Mengubah struktur suatu tabel, mengatur ulang basis data

melewati multiple disks, meningkatkan kinerja, atau

menyimpan data ke secondary storage.

• People (manusia)

Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dalam sistem

tersebut.

a. Application Programmer, bertanggung jawab untuk

membuat aplikasi basis data dengan menggunakan bahasa

pemrograman seperti VB, Java, dan lain-lain.

b. End-User, orang yang berinteraksi dengan sistem melalui

workstation atau terminal.

c. DA (Data Administrator), seorang yang berwenang untuk

membuat keputusan strategis dan kebijakan mengenai data

yang ada, DBA (Basis data Admistrator), menyediakan

dukungan teknis untuk implementasi keputusan tersebut,

dan bertanggung jawab atas keseluruhan kontrol sistem

pada tingkatan teknis.

Page 7: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

13 

 

d. Basis data Designer

Dalam sebuah proyek basis data yang besar, seharusnya

terdapat dua tipe designer yaitu logical basis data designer

dan physical basis data designer. Dimana, Logical Basis

data Designer bertugas untuk mengidentifikasi data

(entitas dan atribut), hubungan antar data dan hambatan

penyimpanan data ke dalam basis data. Sedangkan

Physical Basis data Designer menentukan bagaimana

basis data logikal untuk difisikkan.

Gambar 2.1 Komponen DBMS

Page 8: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

14 

 

2.3.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Menurut Connoly dan Begg (2005,p26), keuntungan DBMS adalah

sebagai berikut :

1. Kontrol terhadap pengulangan data (data redundancy).

2. Data yang konsisten.

3. Semakin banyak informasi yang didapatkan data yang sama.

4. Data yang dibagikan (sharing data).

5. Menambah integritas data.

6. Menambah keamanan data.

7. Penetapan standarisasi.

8. Pengurangan biaya.

9. Mempermudah pengoperasian data.

10. Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya.

11. Menambah produktivitas.

12. Memperbaiki pemeliharaan data melalui independensi data.

13. Memperbaiki pengaksesan data secara bersama-sama.

Menurut Connoly dan Begg (2005,p26), kerugian dari DBMS adalah

sebagai berikut :

1. Memiliki sistem yang kompleks.

2. Karena sistem yang kompleks mengakibatkan DBMS memiliki

ukuran yang semakin besar.

Page 9: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

15 

 

3. DBMS memiliki harga yang bervariasi tergantung fungsi dan

kebutuhan.

4. Penambahan biaya untuk perangkat keras yang dibutuhkan.

5. Penambahan biaya konversi.

6. Karena DBMS dirancang untuk mengakses lebih dari satu aplikasi

sehingga performanya menurun.

7. Kegagalan dalam DBMS mengakibatkan operasi tidak dapat

berjalan.

2.4. Arsitektur Basis Data

Gambar 2.2 Tiga Tingkat Arsitektur ANSI-SPARC

Page 10: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

16 

 

Tiga tingkat arsitektur terdiri dari :

1. Tingkat Eksternal

Tingkat dimana terdapat tampilan basis data untuk pengguna. Tingkat ini

menjelaskan bahwa ada bagian dari database yang relevan ke setiap

pengguna. Pada tampilan ini terdapat :

• Lebih dari satu entity.

• Lebih dari satu attribute.

• Lebih dari satu relationship.

2. Tingkat Konseptual

Tingkat dimana terdapat tampilan basis data untuk komunitas. Tingkat

ini menjelaskan data apa yang disimpan di basis data dan juga menjelaskan

relationship antar data. Tingkat ini mewakili :

• Semua entity, attribute dari entity tersebut, dan relationship-nya.

• Kendala yang ada pada data.

• Informasi semantik tentang data.

• Security dan integrity information.

Page 11: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

17 

 

3. Tingkat Internal

Tingkat dimana representasi fisik dari basis data dalam komputer. Tingkat

ini menjelaskan bagaimana data disimpan dalam basis data. Tingkat internal

ini berkaitan dengan beberapa hal dibawah ini :

• Alokasi ruang penyimpanan untuk data dan indeks.

• Pencatatan data untuk penyimpanan.

• Komparasi data dan teknik enkripsi data.

• Penempatan pencatatan.

Dibawah tingkat internal terdapat tingkat fisik yang mengatur sistem

operasi di bawah arahan dari DBMS. Fungsi dari DBMS dari sistem operasi

pada tingkat ini tidak jelas dan berbeda dari sistem ke sistem.

Sasaran dari Tiga Tingkat Arsitektur ini adalah memisahkan setiap

tampilan pengguna terhadap basis data dengan cara basis data tersebut

direpresentasikan secara fisik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa

pemisahan ini diperlukan :

• Semua pengguna dapat mengakses data yang sama, tetapi

memiliki tampilan yang berbeda disesuaikan dengan data. Setiap

pengguna harus mengubah cara pandangnya terhadap data, dan

perubahan ini tidak dapat mempengaruhi pengguna lainnya.

• Para pengguna tidak perlu lagi berhubungan langsung dengan

rincian penyimpanan basis data, seperti indexing atau hashing.

Page 12: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

18 

 

Dengan kata lain, interaksi pengguna dengan basis data harus

berdiri sendiri terhadap pertimbangan penyimpanan.

• Basis data Administrator (DBA) harus mengubah struktur

penyimpanan basis data tanpa mempengaruhi tampilan pengguna.

• Struktur internal dari basis data harus tidak terpengaruh dengan

perubahan ke aspek fisik penyimpanan, seperti perubahan besar

ke perangkat yang baru.

• Basis data Administrator (DBA) harus mengubah struktur

konseptual dari basis data tanpa memperngaruhi semua

pengguna.

(Connolly,2005,p35-37)

2.5. Data Independence

Sasaran utama dari tiga-tingkat arsitektur adalah untuk menyediakan data

independence atau kemandirian data, dalam arti tingkat atas tidak akan berubah

dengan perubahan ke tingkat bawah. Terdapat dua tipe dari kemandirian data :

• Logis

Merujuk kepada imunitas dari skema eksternal untuk perubahan dalam

skema konseptual.

Page 13: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

19 

 

• Fisik

Merujuk kepada imunitas dari skema konseptual untuk perubahan dalam

skema internal.

(Connolly,2005,p38-39)

2.6. Basis data Language

2.6.1 DDL (Data Definition Languange)

Menurut Connolly (2005,p40), DDL adalah sebuah bahasa yang

mengijinkan DBA (Basis data Administrator) atau pengguna untuk

menggambarkan dan menamai entitas, attribut dan hubungan yang

dibutuhkan oleh aplikasi bersamaan dengan asosiasi yang terintegrasi dan

batasan keamanan.

Beberapa statement DDL :

a. Create Table untuk membuat tabel dengan mengidentifikasikan

tipe data tiap kolom.

b. Alter Table untuk membuang atau menambah kolom dan

constraint.

c. Drop Table untuk menghapus table beserta semua data yang

terkait di dalamnya.

d. Create Index untuk membuat index pada suatu tabel.

e. Drop Index untuk membuang atau menghapus index yang telah

dibuat sebelumnya.

Page 14: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

20 

 

2.6.2 DML (Data Manipulation Language)

Suatu bahasa yang menyediakan suatu paket operasi untuk

mendukung manipulasi data yang tersimpan dalam basis data. Operasi

memanipulasi data umumnya meliputi beberapa hal berikut :

a. Memasukkan data baru ke dalam basis data.

b. Memodifikasi data yang sudah tersimpan dalam basis data.

c. Membaca data yang sudah tersimpan dalam basis data.

d. Menghapus data yang ada dalam basis data.

(Connolly,2005,p40-41)

DML dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :

1. Prosedural

Suatu bahasa yang mengizinkan pengguna untuk

memberitahu sistem, data apa yang dibutuhkan dan bagaimana

mengambil data tersebut (Connolly,2005,p41).

2. Non-Prosedural

Suatu bahasa yang mengizinkan pengguna untuk

menyatakan data apa yang dibutuhkan daripada bagaimana data

itu diambil (Connolly,2005,p41).

Page 15: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

21 

 

2.7. The Database System Development Lifecycle

Sebagai sistem basis data komponen mendasar bagi perusahaan besar

yang memiliki sistem informasi yang luas, sistem basis data mengembangkan

siklus hidup yang secara lazim terkait dengan siklus hidup dari sistem informasi.

Penting untuk mengetahui tahapan-tahapan dari pengembangan siklus hidup

sistem basis data tersebut. Berikut tahapan-tahapannya :

Gambar 2.3 The Database System Development Lifecycle

Page 16: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

22 

 

• Perencanaan Basis data

Perencanaan Basis Data (Basis data Planning) merupakan

aktivitas manajemen yang memperkenankan tahapan database

application lifecycle direlakasikan seefisien dan seefektif mungkin.

Perencanaan basis data harus diintegrasikan dengan semua strategi sistem

informasi organisasi. Ada tiga isu pokok yang terlibat dalam perumusan

strategi sistem informasi, diantaranya :

o Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan, kemudian

menentukan kebutuhan sisten informasi.

o Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menentukan

kelebihan dan kelemahan yang ada.

o Penafsiran kesempatan teknologi informasi yang dapat

menghasilkan kekuatan kompetitif.

(Connolly,2005,p285).

• Pendefinisian Sistem

Mendeskripsikan lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis

data dan pandangan pengguna utama. Pandangan pengguna adalah apa

saja yang termasuk dalam sistem basis data dari perspektif peran kerja

tertentu seperti manajer atau supervisor, atau area aplikasi perusahaan

seperti personal marketing atau kontrol saham (Connolly,2005,p286).

Page 17: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

23 

 

• Pengumpulan dan Analisis Data

Proses pengumpulan dan analisa data tentang bagian dari

organisasi yang akan didukung oleh aplikasi basis data, dan

menggunakan data ini untuk mengidentifikasi persyaratan-persyaratan

pengguna dari sistem yang baru (Connolly,2005,p288).

• Perancangan Basis data

Proses menciptakan rancangan untuk suatu basis data yang akan

mendukung operasi dan sasaran perusahaan (Connolly,2005,p291).

Terdapat dua pendekatan perancangan basis data yaitu :

o Bottom-up

Pendekatan ini sesuai untuk rancangan basis data yang sederhana

dengan jumlah attribute yang relatif sedikit (Connolly,2005,p291).

o Top-down

Pendekatan ini lebih sesuai untuk strategi rancangan basis data

yang rumit (Connolly,2005,p292).

Perancangan basis data terdiri dari tiga tahap, yaitu :

o Perancangan Basis data Konseptual

Proses membangun sebuah model dari data yang

digunakan dalam suatu perusahaan, independen dari semua

Page 18: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

24 

 

pertimbangan fisik (Connolly,2005,p293). Berikut langkah dalam

perancangan basis data konseptual :

Langkah 1 Membangun model data konseptual :

a. Identifikasi tipe entity.

b. Identifikasi tipe relationship.

c. Identifikasi dan mengumpulkan attribute dengan tipe entity

atau tipe relationship.

d. Menentukan domain attribute.

e. Menentukan attribute candidate key, primary key, dan

alternate key.

f. Mempertimbangkan penggunaan konsep model enhanced

(pilihan).

g. Memeriksa redudansi dari model.

h. Memvalidasi model data konseptual terhadap transaksi

pengguna.

i. Meninjau kembali model data konseptual terhadap pengguna.

(Connolly,2005,p440)

Page 19: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

25 

 

o Perancangan Basis data Logikal

Proses membangun sebuah model dari data yang

digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan pada model data

yang spesifik, tetapi independen terhadap DBMS tertentu dan

pertimbangan fisik lainnya (Connolly,2005,p294).

Langkah 2 Membangun dan memvalidasi model data logika :

a. Derivasi relationship untuk model data logika.

b. Validasi relationship dengan normalisasi.

c. Validasi relationship terhadap relationship transaksi.

d. Memeriksa integrity constraint.

e. Meninjau model data logika dengan pengguna.

f. Menggabungkan model data logika kedalam model global

(pilihan).

g. Meninjau untuk perkembangan di masa yang akan datang.

(Connolly,2005,p440)

o Perancangan Basis data Fisikal

Proses memproduksi sebuah deskripsi dari implementasi

basis data dalam tempat penyimpanan kedua, hal itu menjelaskan

Page 20: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

26 

 

relationship dasar berkas organisasi, dan indeks yang digunakan

untuk mencapai keefisienan akses ke data, dan apapun integrity

constraint yang terkait dan langkah-langkah security

(Connolly,2005,p294).

Langkah 3 Menerjemahkan model data logika untuk target

DBMS:

a. Merancang relationship dasar.

b. Merancang representasi dari data derivasi.

c. Merancang general constraint.

Langkah 4 Merancang berkas organisasi dan indeks :

a. Menganalisa transaksi.

b. Memilih berkas organisasi.

c. Memilih indeks.

d. Estimasi kapasitas disk yang dibutuhkan.

e. Merancang views pengguna.

f. Merancang mekanisme security.

g. Mempertimbangkan pengenalan dalam mengontrol redudansi.

Page 21: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

27 

 

h. Memonitor dan mengaktifkan sistem operasional.

• Pemilihan DBMS

Pemilihan dari suatu DBMS yang sesuai untuk mendukung

aplikasi basis data (Connolly,2005,p295).

Langkah-langkah dalam pemilihan DBMS :

o Mendefinisikan syarat-syarat sebagai referensi.

o Daftar singkat dua atau tiga produk.

o Evaluasi produk.

o Merekomendasikan pilihan dan menghasilkan laporan.

• Perancangan Aplikasi

Menurut Connolly (2005, p299), perancangan aplikasi

(application design) adalah perancangan antarmuka pengguna dan

program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.

Ada dua aspek penting dalam perancangan aplikasi, yaitu :

o Transaction Design (Perancangan Transaksi)

Transaksi merupakan satu atau serangkaian

transaksi yang dilakukan oleh pengguna atau program

Page 22: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

28 

 

aplikasi yang mengakses atau mengubah isi dari basis

data.

Tujuan dari perancangan transaksi adalah

menetapkan dan mendokumentasikan karakteristik tingkat

tinggi dan transaksi yang dibutuhkan pada basis data,

diantaranya :

a. Data yang digunakan dalam transaksi.

b. Karakteristik fungsional dari transaksi.

c. Keluaran (output) dari transaksi.

d. Kepentingan pengguna.

e. Nilai yang diharapkan dari pengguna.

Ada tiga jenis transaksi :

a. Retrieval Transaction

Digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk

ditampilkan dalam laporan.

b. Update Transaction

Digunakan untuk menambah data, menghapus data

lama, atau mengubah data yang sudah ada dalam basis

data.

Page 23: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

29 

 

c. Mixed Transaction

Merupakan kombinasi antara Retrieval Transaction

dan Update Transaction.

o User Interface Design (Perancangan Antarmuka)

Sebelum mengimplementasikan sebuah form atau laporan,

perlu dirancang tampilannya terlebih dahulu. Ada beberapa

pedomanan dalam perancangan pelaporan, yaitu :

a. Judul yang bermakna.

b. Instruksi yang mudah dipahami.

c. Pengelompokkan yang logis dan kolom yang

berurutan.

d. Visualisasi tata letak yang menarik dari laporan.

e. Nama field yang akrab.

f. Terminologi dan singkatan yang konsisten.

g. Warna yang digunakan konsisten.

h. Ruang dan batas-batas untuk field memasukkan data

jelas.

i. Pergerakkan kursor yang mudah.

Page 24: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

30 

 

j. Perbaikan kesalahan untuk karakter individu dan

seluruh field.

k. Pesan kesalahan untuk nilai yang tidak dapat diterima.

l. Field pilihan ditandai dengan jelas.

m. Pesan yang jelas untuk field.

n. Adanya sinyal selesai, ketika pengguna selesai

mengisi field dari suatu formulir.

(Connolly,2005,p299)

• Prototipe

Membangun suatu model kerja dari suatu aplikasi basis data.

Tujuan utama dari pengembangan prototype aplikasi basis data

adalah untuk memungkinkan pengguna memakai prototype tersebut

dalam mengidentifikasi kelebihan atau kekurangan sistem, dan

memungkinkan perancang untuk memperbaiki atau melengkapi fitur-fitur

aplikasi basis data yang baru.

Page 25: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

31 

 

Ada dua strategi prototyping yang umum digunakan, yaitu :

o Requirement Prototyping

Menggunakan prototype untuk menetapkan tujuan dari

aplikasi basis data dan ketika tujuan sudah terpenuhi,

prototype tidak digunakan lagi atau dibuang.

o Evolutionary Prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya adalah

prototype yang sudah dipakai tidak dibuang, tetapi

dikembangkan lebih jauh menjadi aplikasis basis data

yang baru.

(Connolly,2005,p303-304).

• Implementasi

Realisasi secara fisik dari basis data dan perancangan aplikasi.

Implementasi basis data dapat dicapai dengan menggunakan Data

Definition Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User

Interface (GUI).

(Connolly,2005,p304).

Page 26: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

32 

 

• Konversi Data dan Pemuatan

Menurut Connolly (2005, p305), data conversion and loading

adalah memindahkan data yang sudah ada ke dalam basis data

yang baru dan mengubah aplikasi yang sudah ada ke dalam basis

data yang baru dan mengubah aplikasi yang sudah ada untuk

dijalankan pada basis data yang baru.

Tahapan ini diperlukan ketika sistem basis data yang baru akan

menggantikan sistem basis data yang lama. Pada masa sekarang,

DBMS umumnya memiliki fungsi untuk memasukkan file ke

dalam basis data yang baru. Fungsi ini memungkinkan

pengembang untuk mengkonversi dan menggunakan program

aplikasi yang lama dalam sistem yang baru.

• Pengujian

Proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan untuk

menemukan kesalahan. Berikut adalah contoh kriteria yang dapat

digunakan untuk melaksanakan evaluasi :

o Learnability

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk seorang pengguna

baru menjadi produktif dengan sistem? (Connolly,2005,p305).

Page 27: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

33 

 

o Performance

Seberapa baik sistem dalam menanggapi kesesuaian praktek

kerja pengguna? (Connolly,2005,p305).

o Robustness

Setoleransi apa sistem pada kesalahan pengguna?

(Connolly,2005,p305).

o Recoverability

Seberapa baik sistem saat pemulihan kesalahan pengguna?

(Connolly,2005,p306).

o Adaptibility

Seberapa dekat sistem terkait ke satu model kerja?

(Connolly,2005,p306).

• Operasional dan pemeliharaan

Proses pemantauan dan memelihara sistem dengan mengikuti

instalasi. Tahap ini melibatkan dua kegiatan, yakni :

o Memantau kinerja sistem.

Page 28: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

34 

 

o Memelihara dan memperbaharui sistem basis data (jika

diperlukan) (Connolly,2005,p306).

2.8. Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan suatu paket

relationship dengan properti yang diinginkan, dan memberikan persyaratan data

dari sebuah perusahaan (Connolly,2005,p388).

2.8.1 Redudansi Data dan Update Anomalies

Tujuan utama dari desain basis data relasi adalah untuk

mengelompokkan attribute kedalam relationship untuk meminimalisasi

data yang redundan. Jika tujuan ini tercapai, keuntungan potensial bagi

implementasi basis data mencakup beberapa hal, yaitu :

o Pembaruan data yang tersimpan dalam basis data yang

dicapai dengan minimal jumlah operasi dengan demikian

akan mengurangi kesempatan dalam ketidakkonsistenan

data yang terjadi dalam basis data (Connolly,2005,p390).

o Pengurangan kapasitas di berkas penyimpanan diperlukan

oleh relationship dasar dengan demikian dapat

meminimalisasi biaya (Connolly,2005,p390).

Relationship yang berulang memungkinkan memiliki beberapa masalah

yang disebut update anomalies. Update anomalies diklasifikasikan

Page 29: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

35 

 

sebagai insertion, deletion atau modification anomalies

(Connolly,2005,p391).

2.8.2 Functional Dependencies

Menjelaskan relationship antara attribute dalam setiap

relationship. Sebagai contoh, jika A dan B adalah attribute dari

relationship R, fungsi B tergantung dari A (ditandai A-->B), jika setiap

nilai dari A berasosiasi dengan nilai dari B. (A dan B masing-masing

terdiri dari satu atau lebih attribute) (Connolly,2005,p392).

2.8.3 Proses Normalisasi

1. Unnormalized Form (UNF)

Suatu tabel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang

berulang (repeating group). Repeating group adalah sebuah attribute

atau himpunan attribute di dalam tabel yang mnemiliki lebih dari satu

nilai (multiple value) untuk sebuah primary key pada tabel tersebut

(Connolly,2005,p403).

2. First Normal Form (1NF)

Sebuah relationship dimana titik semu antara baris dan

kolomnya mengandung hanya satu nilai. Sebuah relationship akan

berada dalam 1NF jika repeating group tersebut telah hilang. Ada dua

Page 30: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

36 

 

pendekatan umum untuk menghilangkan repeating group dari tabel

yang tidak normal, yaitu :

o Memasukkan data yang tepat di kolom yang kosong dari

baris yang mengandung data berulang.

o Menempatkan data berulang bersama salinan attribute

kunci pada relationship yang terpisah. Sebuah primary key

diidentifikasikan ke relationship yang baru.

(Connolly,2005,p403).

3. Second Normal Form (2NF)

Sebuah relationship yang berada pada 1NF dan setiap attribute

yang bukan primary key berfungsi secara penuh bergantung pada

primary key-nya (Connolly,2005,p407).

4. Third Normal Form (3NF)

Sebuah relationship yang berada pada 1NF dan 2NF, dan tidak

ada attribute yang bukan primary key yang secara langsung

bergantung kepada primary key-nya (Connolly,2005,p408).

Page 31: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

37 

 

2.9. ER Model (Entity-Relationship Model)

Entity-Relationship Model merupakan salah satu model yang dapat

memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan bagaimana

penggunaannya di dalam suatu organisasi (Connolly,2005,p342).

Model ini menggunakan pendekatan Top-Down dalam merancang basis

data, dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut entity dan

relationship antara data harus direpresentasikan ke dalam model, kemudian

ditambahkan beberapa attribute dan constraint pada entity, attribute dan

relationship.

2.9.1 Tipe Entity

Tipe entity adalah sekumpulan objek dengan properti yang sama,

yang diidentifikasikan di dalam perusahaan karena keberadaannya yang

mandiri. Sedangkan kejadian entity adalah sebuah objek dari satu tipe

entity yang dapat diidentifikasi secara unik (Connolly,2005,p343).

Keberadaan objek-objeknya secara nyata, seperti PTN dan KOPERTIS,

atau secara abstrak seperti penjualan. Tipe entity dapat dikelompokkan

menjadi :

o Tipe Entity Kuat

Tipe entity kuat adalah tipe entity yang keberadaannya tidak

bergantung pada tipe entity lainnya (Connolly,2005,p354).

Page 32: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

38 

 

o Tipe Entity Lemah

Tipe entity lemah adalah tipe entity yang keberadaannya

bergantung pada tipe entity lainnya (Connolly,2005,p355).

2.9.2 Tipe Relationship

Tipe relationship adalah gabungan antara tipe entity. Setiap jenis

relationship diberikan mana yang menjelaskan fungsinya. Sedangkan

kejadian relationship adalah sebuah hubungan yang dapat

diidentifikasikan secara unik, yang meliputi sebuah kejadian dari setiap

tipe entity di dalam relationship (Connolly,2005,p346).

o Derajat dari Tipe Relationship

Derajat dari tipe relationship adalah banyaknya tipe entity yang

berpartisipasi dalam sebuah relationship (Connolly,2005,p347).

Tipe relationship kompleks adalah sebuah relationship antara tiga

atau lebih tipe entity (Connolly,2005,p348).

o Recursive Relationship

Relationship recursive adalah sebuah tipe relationship dimana ada

entity yang sama yang diikutsertakan lebih dari satu fungsi

(Connolly,2005,p349).

Page 33: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

39 

 

2.9.3 Attribute

Attribute adalah properti dari sebuah entity atau relationship

(Connolly,2005,p350). Attribute juga diartikan sebagai properti deskriptif

atau karakteristik dari sebuah entity. Attribute menampung nilai yang

menjelaskan setiap kejadian entity dan menggambarkan bagian utama

dari data yang disimpan dalam basis data (Whitten,2004,p295).

• Attribute Domain

Attribute domain adalah sejumlah nilai yang diijinkan untuk nilai

lebih untuk satu atau lebih attribute. Domain menetapkan bahwa

sebuah attribute mungkin menahan dan serupa dengan konsep

domain pada model relationship (Connolly,2005,p350).

• Attribute Simpel

Sebuah attribute yang disusun dari komponen tunggal dengan

keberadaan yang mandiri. Attribute simpel tidak bisa dibagi lebih

jauh lagi ke komponen yang lebih kecil. Seperti contoh posisi

entity dan gaji karyawan. Attribute simpel dapat disebut juga

atomic attribute (Connolly,2005,p351).

Page 34: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

40 

 

• Attribute Komposit

Sebuah attribute yang disusun dari komponen berlipat ganda,

masing-masing dengan sebuah keberadaan yang bebas. Beberapa

attribute dapat dibagi lebih jauh lagi ke hasil komponen yang

lebih kecil dengan keberadaan mandiri yang dimiliki attribute itu

sendiri (Connolly,2005,p351).

• Attribute Single-Valued

Attribute yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian

pada sebuah tipe entity (Connolly,2005,p351).

• Attribute Multi-Valued

Attribute yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian

pada sebuah entity (Connolly,2005,p352).

• Attribute Derivasi

Sebuah attribute yang mewakili sebuah nilai yang dapat

diturunkan dari attribute lain yang berhubungan atau kumpulan

dari beberapa attribute, dan tidak harus berasal dari entity yang

sama (Connolly,2005,p352).

Page 35: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

41 

 

2.9.4 Keys

• Candidate Key

Sejumlah kecil attribute yang secara unik mengidentifikasikan setiap

kejadian dari setiap tipe entity (Connolly,2005,p352).

• Primary Key

Candidate key yang terpilih untuk mendefinisikan secara unik pada

setiap kejadian dari sebuah entity (Connolly,2005,p353).

• Composite Key

Sebuah candidate key yang terdiri dari dua atau banyak attribute

(Connolly,2005,p353).

• Foreign Key

Himpunan attribute dalam suatu relationship yang cocok dengan

candidate key dari beberapa relationship lainnya

(Connolly,2005,p79).

• Alternate Key

Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key, atau biasa

disebut secondary key (Whitten,2004,p298).

Page 36: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

42 

 

2.10. Cardinality and Participation Constrains

Multiplicity sebenarnya terdiri atas dua batasan yang berbeda, yaitu :

• Cardinality

Cardinality adalah nilai maksimum dari kejadian relationship

yang mungkin terjadi untuk sebuah entity yang ikut serta pada

suatu relationship (Connolly,2005,p363).

• Participation

Participation menentukan apakah semua atau hanya beberapa

kejadian entity yang ikut serta dalam sebuah rekationship

(Connolly,2005,p363).

Participation constraint dibagi menjadi :

o Mandatory Participation

Participation mandatory melibatkan semua kejadian entity

pada relationship tertentu (Connolly,2005,p351).

o Optional Participation

Optional Participation melibatkan beberapa kejadian entity

pada relationship tertentu (Connolly,2005,p351).

Page 37: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

43 

 

2.11. Structural Constraints

Constraint harus menggambarkan pembatasan di dalam relationship

seperti halnya di ‘dunia nyata’. Jenis utama dari constraint pada suatu dinamakan

multiplicity.

Multiplicity adalah banyaknya kejadian yang mungkin pada suatu tipe

entity yang mungkin hubungan dengan suatu kejadian dari tipe entity lain pada

suatu relationship (Connolly,2005,p356).

Derajat yang paling umum pada suatu relationship adalah biner. Relationship

biner terdiri dari :

• One-to-one Relationship (1:1)

Gambar 2.4 One-to-one Relationship

Pada gambar 2.4 bisa dilihat bahwa A hanya terhubung one-to-

one (1:1) dengan C, dan B hanya terhubung one-to-one (1:1) dengan D.

Berdasarkan gambar diatas dapat ditulis multiplicity-nya seperti gambar

di bawah ini (Connolly,2005,p357).

Page 38: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

44 

 

Gambar 2.5 Notasi One-to-one Relationship

• One-to-many Relationship (1:*)

Gambar 2.6 One-to-many Relationship

Pada gambar 2.6 bisa dilihat bahwa B terhubung one-to-many (1:*)

dengan D dan E. Berdasarkan dari gambar di atas dapat ditulis

multiplicity-nya seperti gambar di bawah ini (Connolly,2005,p358).

Page 39: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

45 

 

Gambar 2.7 Notasi One-to-many Relationship

• Many-to-many Relationship (*:*)

Gambar 2.8 Many-to-many Relationship

Pada gambar 2.8 dapat dilihat bahwa A terhubung one-to-many (1:*)

dengan D dan E. Sedangkan E terhubung one-to-many (1:*) dengan A

dan B. Maka entity Group 1 (dengan value A dari gambar di atas) dan

Group 2 (dengan value E dari gambar di atas) terhubung many-to-many

(*:*). Berdasarkan gambar di atas dapat ditulis multiplicity-nya seperti

gambar di bawah ini (Connolly,2005,p358).

Page 40: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

46 

 

Gambar 2.9 Notasi Many-to-many Relationship

2.12. Enhanced Entity-Relationship Model (EER Model)

Model EER memiliki tiga konsep tambahan yang sangat berguna dan

penting yaitu spesialisasi/generalisasi, agregasi, dan komposisi.

2.12.1 Spesialisasi/Generalisasi

Spesialisasi merupakan suatu proses memaksimalkan perbedaan-

perbedaan antara anggota sebuah entity dengan cara mengidentifikasi

karakteristik yang membedakan entity tersebut (Connolly,2005,p374).

Sedangkan, generalisasi merupakan suatu proses yang

meminimalkan perbedaan-perbedaan antara entity dengan cara

mengidentifikasi sifat umum entity (Connolly,2005,p375).

2.12.2 Agregasi

Agregasi menggambarkan relationship ‘mempunyai sebuah’ atau

‘bagian dari’ antara tipe entity dimana salah satunya mewakili ‘seluruh’

dan salah satunya lagi mewakili ‘bagian’ (Connolly,2005,p383).

Page 41: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

47 

 

2.12.3 Komposisi

Komposisi adalah sebuah bentuk spesifik dari agregasi yang

merepresentasikan sebuah kumpulan antar entity. Dimana terdapat sebuah

kepemilikan yang kuat dan kebetulan antara ‘seluruh’ dan ‘bagian’

(Connolly,2005,p384).

2.13. Teori-Teori Khusus

2.13.1 Internet

Suatu koleksi yang meliputi jaringan komputer seluruh dunia

yang saling terhubung. Internet terdiri dari banyak jaringan terpisah tetapi

saling berhubungan. Internet dapat digunakan untuk keperluan komersil,

bidang pendidikan dan organisasi-organisasi pemerintah, dan Internet

Service Providers. Jasa yang ditawarkan di internet antara lain adalah e-

mail (electronic mail), konferensi, dan bercakap-cakap dan juga

mempunyai kemampuan untuk mengontrol komputer secara remote, dan

mengirim serta menerima berkas (Connolly,2005,p994).

2.13.2 Pendekatan Web Basis data

Web basis data berasal dari dua kata, yaitu web dan basis data.

Web (disebut juga world wide web, www atau W3) adalah ruang

informasi di internet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan

Page 42: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

48 

 

dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik (McLeod, 2001,

jilid 1, p75).

Menurut Eaglestone (2001, p31), web basis data adalah suatu

sistem yang membawa kemampuan dari teknologi basis data dan web.

Sistem web basis data dilihat dari 2 sudut pandang : bagaimana

menggunakan DBMS dalam mengelola dan meningkatkan performa

aplikasi web dan bagaimana koneksi ke web bisa mengelola sistem basis

data.

Web aplikasi adalah web yang secara umum mempertimbangkan

mekanisme dalam menyimpan dan menyediakan akses ke dokumen.

Internet dan web dapat memperluas kemampuan sistem basis data dalam

2 bagian :

1. Akses yang luas : dengan menyambungkan sistem ke internet,

maka populasi user dapat bertambah.

2. Banyak pelayanan : Internet dapat menghubungkan dan

menggabungkan sistem basis data yang berbeda untuk

menyediakan layanan baru.

Page 43: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

49 

 

2.13.3 World Wide Web (WWW)

Suatu sistem yang berbasis hipermedia yang menyediakan suatu

simple ‘poin’ dan ‘klik’ artinya adalah menelusuri informasi melalui

internet menggunakan hyperlinks (Connolly,2005,p998).

2.13.4 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Protokol yang digunakan untuk memindahkan halaman web

melalui internet. HTTP menggambarkan bagaimana klien dan server

berkomunikasi. HTTP adalah suatu orientasi objek yang umum, protokol

yang tidak menetap untuk memancarkan informasi antara server dan

klien.

HTTP berdasarkan paradigma request-response. Transaksi HTTP

meliputi tahapan dibawah ini :

o Koneksi

Klien membuat sebuah koneksi dengan Web server.

o Request

Klien mengirim pesan request kepada Web server.

o Response

Web server mengirim response kepada klien.

Page 44: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

50 

 

o Close

Koneksi ditutup oleh Web server.

(Connolly,2005,p999).

2.13.5 Hypertext Markup Language (HTML)

HTML adalah dokumen yang mengatur bahasa-bahasa yang

digunakan untuk mendesain kebanyakan halaman web. HTML adalah

suatu sistem untuk marking-up, tagging, sehingga dokumen tersebut

dapat dipublikasikan ke web (Connolly,2005,p1001).

2.13.6 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman open source yang menempel

pada HTML yang didukung oleh banyak web servers termasuk Apache

HTTP Server dan Microsoft’s Internet Information Server, dan pilihan

bahasa pemrograman Linux Web. Salah satu keuntungan dari PHP adalah

dapat diperpanjang, dan nomor modul perpanjangnya sudah menyediakan

dukungan seperti koneksi basis data, mail, dan XML

(Connolly,2005,p1014).

Page 45: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

51 

 

2.13.7 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Menurut Shneiderman (2005,p74-75), sebuah sistem berbasis

komputer selalu mempunyai elemen manusia yang terkait di dalamnya.

Elemen manusia ini berinteraksi langsung dengan perangkat keras dan

perangkat lunak melalui sebuah antarmuka (interface).

Penggunaan delapan aturan emas berasal dari prinsip-prinsip yang

didapatkan dari pengalaman-pengalaman, dan direvisi selama lebih dari 2

dekade. Delapan aturan emas tersebut adalah :

1. Berusaha untuk konsisten

Urutan aksis yang konsisten diperlukan pada situasi yang sama.

Konsistensi juga harus digunakan pada prompt, menu, layar bantu.

Warna tampilan, kapitalisasi, huruf dan sebagainya juga harus

konsisten.

2. Memungkinkan penggunaan shortcut

Menambahkan feature untuk pemakai yang sudah ahli bisa

memperkaya design interface dan meningkatkan kualitas sistem.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan yang dilakukan pemakai, diharapkan

adanya respon dari sistem. Untuk tindakan yang sering terjadi dan

tidak membutuhkan banyak aksi, respon yang ada bisa dibuat

secara sederhana, sedangkan tindakan yang jarang dilakukan dan

membutuhkan banyak aksi harus lebih ditonjolkan.

Page 46: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

52 

 

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir)

Urutan aksi harus disusun ke dalam kelompok awal, tengah dan

akhir. Suatu umpan balik yang informatif pada akhir pekerjaan

sebaiknya dibuat untuk mengindikasikan bahwa pekerjaan telah

selesai dan siap untuk melanjutkan ke aksi berikutnya.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan

yang sederhana

Sebisa mungkin dibuat sistem yang tidak akan menghasilkan

kesalahan yang serius jika digunakan oleh pemakai. Jika pemakai

membuat kesalahan, sistem tersebut harus dapat mendeteksi

kesalahan dan menawarkan instruksi yang sederhana, konstruktif,

dan spesifik untuk perbaikan.

6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

Aksi yang telah dilakukan harus dapat dikembalikan ke keadaan

awal.

7. Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control)

Menjadikan pemakai sebagai pemberi aksi, bukan sebagai orang

yang merespon aksi.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Karena keterbatasan manusia dalam pemrosesan informasi pada

ingatan jangka pendek, sebaiknya tampilan dibuat sederhana,

beberapa halaman dijadikan satu, frekuensi pergerakan window

dikurangi, dan harus ada waktu yang cukup untuk mempelajari

Page 47: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

53 

 

kode-kode, singkatan, serta urutan aksi. Informasi seperti

singkatan atau kode sebaiknya juga tersedia.

2.13.8 MySQL

Menurut Nugroho (2004,p29), MySQL adalah sebuah program

pembuat database yang bersifat open source, yang artinya siapa saja

boleh menggunakannya dan tidak akan dicekal. MySQL juga merupakan

program pengaksesan database yang bersifat jaringan sehingga dapat

digunakan untuk aplikasi multi users (banyak penguna). Kelebihan

lainnya dari MySQL adalah bahasa query standar yang dimiliki SQL

(Structure Query Language).

2.13.9 Penjualan

Menurut Mulyadi (2001,p202), kegiatan penjualan terdiri dari

penjualan barang dan jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Dalam

transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi

dengan permintaan barang yang atas penyerahan jasa, untuk jangka

waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Dalam sistem penjualan secara tunai, barang atau jasa baru diserahkan

oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahan telah menerima kas dari

pembeli.

Page 48: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

54 

 

2.13.10 Pembelian

Menurut Render (2001, p414), pembelian adalah perolehan

barang dan jasa. Secara umum, definisi pembelian adalah suatu usaha

pengadaan barang dan jasa dengan tujuan yang akan digunakan sendiri,

untuk kepentingan proses produksi maupun untuk dijual kembali.

Menurut Render (2001, p414), tujuan dari kegiatan pembelian adalah:

a. Membantu identifikasi produk dan jasa yang dapat diperoleh

secara eksternal.

b. Mengembangkan, mengevaluasi dan menentukan pemasok,

harga dan pengiriman yang terbaik bagi barang dan jasa

tersebut.

Jenis transaksi dalam pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Pembelian tunai adalah proses pembayaran yang dilakukan

secara langsung pada saat barang diterima.

b. Pembelian kredit adalah proses pembayaran yang tidak

dilakukan langsung pada saat barang diterima, tetapi

pembayaran dilakukan selang beberapa waktu setelah

barang diterima sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.

Page 49: File 3 Bab 2 landasan teori - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00082-IF Bab 2.pdf · Sedangkan informasi merupakan data yang telah diproses dengan cara

55 

 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelian adalah :

a. Kualitas

b. Harga

c. Waktu Proses