bab 2 tinjauan pustaka - binus librarylibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-1-01100... ·...

30
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada saat ini, sistem basis data sangat dibutuhkan dalam pengembangan teknologi informasi. Dengan sistem basis data, setiap perusahaan dapat menyimpan dan menstrukturkan data mereka dalam bentuk elektronik yang tersimpan di computer. Pada topik ini, digunakan sistem basis data agar memudahkan PT. Gloria Cipta Karya mencari produk-produk mereka dan juga membantu karyawan dalam melakukan input penjualan dan pembelian barang. 2.1 Hal-Hal yang Berhubungan dengan Basis Data Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan basis data akan diuriakan secara ringkas antara lain: data, entitas (entity), basis data (database), sistem basis data (database system), sistem manajemen basis data (Database Management System, DBMS), keuntungan dan kerugian DBMS, daur hidup basis data (Database Life Cycle, DBLC), normalisasi, IMK. 2.1.1 Pengertian Data Data adalah jembatan yang menghubungkan antara komponen manusia dengan komponen mesin (Connoloy and Begg,2010,p36). Menurut O’Brien (2005,p38) data merupakan suatu fakta atau hasil dari observasi,yang biasanya berisi fenomena fisik yang merupakan sebuah pengukuran terhadap atribut suatu entitas. 2.1.2 Pengertian Entitas Menurut Connolly (2010, p372), entity types adalah sekelompok obyek dengan sifat yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan memiliki keberadaan yang bebas. Menurut Whitten (2004, p295), entity adalah kelompok orang, tempat, benda, peristiwa, atau konsep tentang apa yang kita butuhkan untuk menangkap dan menyimpan data.

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada saat ini, sistem basis data sangat dibutuhkan dalam pengembangan

teknologi informasi. Dengan sistem basis data, setiap perusahaan dapat menyimpan

dan menstrukturkan data mereka dalam bentuk elektronik yang tersimpan di

computer. Pada topik ini, digunakan sistem basis data agar memudahkan PT. Gloria

Cipta Karya mencari produk-produk mereka dan juga membantu karyawan dalam

melakukan input penjualan dan pembelian barang.

2.1 Hal-Hal yang Berhubungan dengan Basis Data

Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan basis data akan diuriakan

secara ringkas antara lain: data, entitas (entity), basis data (database), sistem basis

data (database system), sistem manajemen basis data (Database Management

System, DBMS), keuntungan dan kerugian DBMS, daur hidup basis data (Database

Life Cycle, DBLC), normalisasi, IMK.

2.1.1 Pengertian Data

Data adalah jembatan yang menghubungkan antara komponen manusia

dengan komponen mesin (Connoloy and Begg,2010,p36).

Menurut O’Brien (2005,p38) data merupakan suatu fakta atau hasil dari

observasi,yang biasanya berisi fenomena fisik yang merupakan sebuah pengukuran

terhadap atribut suatu entitas.

2.1.2 Pengertian Entitas

Menurut Connolly (2010, p372), entity types adalah sekelompok obyek

dengan sifat yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan memiliki keberadaan

yang bebas.

Menurut Whitten (2004, p295), entity adalah kelompok orang, tempat, benda,

peristiwa, atau konsep tentang apa yang kita butuhkan untuk menangkap dan

menyimpan data.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

8

2.1.3 Pengertian Basis Data

Menurut Menurut Connolly (2010, p65), basis data adalah sekumpulan data

yang saling berhubungan satu dengan yang lain secara logikal dan suatu deskripsi

data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

Menurut W.H. Inmon (2005, p493), Database adalah sebuah koleksi data

yang saling berelasi pada data yang telah disimpan (sering dikendalikan dengan

redudansi yang terbatas) berdasarkan skema yang ada. Database bisa digunakan

sebagai aplikasi tunggal maupun ganda.

2.1.4 Pengertian Sistem Basis Data

Menurut Connolly-Begg (2010, p54), sistem basis data adalah kumpulan dari

program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database

Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri. Sehingga basis data

merupakan gabungan dari beberapa aplikasi yang digunakan untuk mengakses, dan

mengubah data sesuai dengan kebutuhan.

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly (2010, p66), Database Management System (DBMS)

adalah suatu sistem piranti lunak yang memungkinkan user untuk mendefinisikan,

membuat, merawat, dan mengontrol akses ke dalam basis data. Fasilitas yang

disediakan oleh DBMS, yaitu :

1. Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly (2010, p92), DDL adalah bahasa

pemrograman yang mengijinkan Database Administrator (DBA) atau

user untuk menggambarkan nama dari entitas, atribut, serta

hubungan-hubungan yang diperlukan pada aplikasi, bersamaan

dengan asosiasi integritas dan keamanan data.

2. Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly (2010, p92), DML adalah bahasa

pemrograman yang menyediakan fasilitas untuk menyokong operasi

manipulasi basis data yang disimpan dalam basis data.

Operasi manipulasi data biasanya meliputi hal-hal berikut :

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

9

1. Penginputan data baru kedalam basis data

2. Modifikasi data baru yang disimpan dalam basis data

3. Pengambilan data simpanan dari basis data

4. Penghapusan data yang ada di dalam basis data

DML memungkinkan pemakai memasukkan, memperbaharui,

menghapus, mengirim dan mengambil data dari basis data. Contohnya

insert, update, delete, dan select.

2.1.5.1 Komponen DBMS

Komponen DBMS dibagi menjadi lima jenis menurut Connolly (2010, p69-p71),

yaitu :

1. Hardware

Dalam menjalankan DBMS dan aplikasi, hardware merupakan

komponen yang paling penting yang berupa komputer, notebook,

mainframe, atau komputer jaringan yang berupa server.

2. Software

Dalam menjalankan DBMS, software merupakan program

penggerak atau aplikasi yang akan dijalankan.

3. Data

Merupakan komponen terpenting dalam DBMS karena data

merupakan penghubung komputer dengan manusia.

4. Procedures

Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan

perancangan dan penggunaan basis data dimana pengguna sistem dan

pengelolaan basis data memerlukan dokumentasi untuk menjalankan

dan menggunakan sistem.

5. People

Merupakan komponen terakhir yang juga berperan penting

dalam merancang sampai dengan menggunakan DBMS tersebut.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

10

2.1.5.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Berikut ini akan di bahas mengenai keuntungan dan kerugian dari DBMS:

1. Keuntungan DBMS:

1. Kontrol atas redudansi atau perulangan data.

2. Konsistensi data.

3. Informasi yang diperoleh dari data yang sama lebih banyak.

4. Data dapat dibagikan.

5. Meningkatkan integritas dan keamanan data.

2. Kerugian dari DBMS:

1. Kompleksitas.

2. Ukuran.

3. Biaya dari penggunaan DBMS.

4. Biaya penambahan perangkat keras.

5. Biaya pelatihan, staff spesialis.

2.1.6 Database Aplication Lifecycle

Menurut Connolly-Begg (2010, p312), sistem basis data merupakan

komponen dasar dari sistem informasi, dimana pengembangan dan penggunaannya

harus dilihat dari perspektif kebutuhan yang lebih luas dari perusahaan.

2.1.7 Tahapan Database Aplication Lifecycle

Terdapat 11 tahapan dalam siklus aplikasi basis data yang meliputi:

2.1.7.1 Perancanaan Basis data (Database Planning)

Menurut Connolly-Begg (2010, p313), perencanaan basis data adalah

aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan aplikasi basis data untuk

direalisasikan secara efisien dan efektif. Perencanaan basis data harus terintegrasi

dengan keseluruhan strategi sistem informasi dalam organisasi.

Ada tiga isu utama yang terlibat dalam merumuskan sebuah strategi sistem

informasi, yaitu:

1. Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan termasuk sistem informasi

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

11

yang di butuhkan,

2. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menentukan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki,

3. Penilaian terhadap peluang teknologi informasi yang mungkin dapat

memberikan keuntungan yang kompetitif.

Menurut Connolly-Begg (2010, p313-315), tahapan dalam perencanaan basis

data harus menjelaskan:

1. Mission statement dari proyek basis data

Menjelaskan tujuan utama aplikasi basis data, juga membantu

menjelaskan tujuan proyek basis data, dan menyediakan maksud yan

lebih jelas dalam pembuatan aplikasi basis data secara efektif dan

efisien.

2. Mission objectives

Selain merumuskan tujuan dari sebuah proyek basis data,

harus diperhatikan juga mengenai tugas apa saja yang harus didukung

oleh basis data tersebut. Setiap mission objective akan menjelaskan

tugas tertentu yang harus didukung oleh basis data dengan asumsi jika

basis data mendukung mission obejctive, maka mission statementnya

juga akan sesuai.

Di dalam perencanaan basis data juga meliputi perkembangan

standar yang akan menentukan bagaimana suatu data akan

dikumpulkan, bagaimana format yang harus ditetapkan, lalu

dokumentasi apa saja yang akan dibutuhkan, serta bagaimana desain

dan implementasi harus dikerjakan nantinya.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

12

Gambar 2.1 Siklus Sistem Basis Data

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

13

2.1.7.2 Definisi Sistem (System Definition)

Menurut Connolly-Begg (2010, p316), definisi sistem mendeskripsikan

cakupan batasan-batasan dari aplikasi basis data dan dari user view. Hal ini sangat

penting di lakukan dalam proses perancangan basis data agar lebih terfokus pada

proyek basis data yang akan di buat, serta bagaimana sistem tersebut akan

berhubungan dengan bagian sistem informasi pada organisasi lain. Selain itu batasan

sistem tidak hanya sesuai dengan bidang dan batasan aplikasi basis data serta

pandangan pengguna yang telah ada pada saat ini saja, namun harus sesuai juga

dengan kebutuhan pada masa yang akan datang.

Suatu aplikasi basis data dapat memiliki satu atau lebih user view. Identifikasi

user view adalah aspek penting dalam pengembangan aplikasi basis data karena

membantu menjamin tidak ada pengguna utama dari suatu basis data yang terlupakan

ketika membangun kebutuhan-kebutuhan untuk aplikasi yang baru. User view juga

membantu dalam pengembangan aplikasi basis data yang kompleks dimana

memungkinkan kebutuhan-kebutuhan di pecah menjadi bagian-bagian yang lebih

mudah untuk diatur.

2.1.7.3 Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirement Collection and

Analysis)

Menurut Connolly-Begg (2010, p316), pada proses ini dilakukan

pengumpulan dan penganalisaan informasi mengenai bagian dari perusahaan yang

didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasi kebutuhan pengguna untuk sistem yang baru.

Beberapa teknik atau cara mendapatkan informasi adalah dengan teknik

metode fact finding. Fact finding adalah teknik yang digunakan untuk

mengidentifikasi kebutuhan. Informasi yang di kumpulkan dari setiap user view yang

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

14

penting, yaitu:

1. Deskripsi dari data yang digunakan atau di hasilkan

2. Rincian mengenai bagaimana data digunakan atau di hasilkan

3. Tambahan kebutuhan untuk aplikasi basis data yang baru

Terdapat 3 (tiga) pendekatan utama untuk pengaturan kebutuhan aplikasi basis data

dengan multiple user view menurut Connolly-Begg (2010, p318), yaitu :

1. Pendekatan Centralized

Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digabung dalam

suatu kumpulan kebutuhan tunggal untuk aplikasi basis data baru.

2. Pendekatan View Integration

Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digunakan untuk

membangun model data terpisah untuk merepresentasikan pengguna

itu sendiri. Hasil dari model data akan digabung pada tahap

perancangan basis data.

3. Kombinasi antara Centralized dan View Integration

Ada banyak cara untuk mengumpulkan informasi pada suatu

proses resmi dalam menggunakan teknik-teknik seperti wawancara

atau kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan

kebutuhan-kebutuhannya yang dinamakan fact finding.

2.1.7.4 Desain Basis Data (Database Design)

Menurut Connolly-Begg (2010, p320), perancangan basis data merupakan

proses menciptakan basis data yang mendukung operasi-operasi atau tujuan-tujuan

untuk perusahaan.

Pendekatan dalam perancangan basis data, antara lain :

1. Buttom-Up

Menurut Connolly-Begg (2010, p321), pendekatan ini dimulai

dari atribut dasar, dengan menganalisis hubungan antara atribut, yang

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

15

di kelompokkan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe

entity dan relationship antara entity-entity dan relationship.

2. Top-Down

Menurut Connolly-Begg (2010,p321), pendekatan ini dimulai

dari pengembangan model data yang berisi beberapa entity dan

relationship tingkat tinggi dan kemudian menggunakan pendekatan

top-down secara berurut untuk mengidentifikasikan entity tingkat

rendah, relationship, dan atribut-atribut yang berhubungan.

3. Inside-Out

Menurut Connolly-Begg (2010, p321), pendekatan ini

berhubungan dengan pendekatan buttom-up, perbedaannya adalah

pendekatan ini mengidentifikasikan sekumpulan entity utama dan

kemudian menyebar ke entity-entity yang lain, relationship-

relationship, dan atribut-atribut yang berkaitan dengan hal-hal yang

sudah diidentifikasikan sebelumnya.

4. Mixed Strategy

Pendekatan ini menggunakan pendekatan buttom-up dan top-

down untuk bagian model yang berbeda sebelum akhirnya

menggabungkan semua bagian.

Menurut Connolly-Begg (2010, p322), terdapat tiga tahapan atau fase utama

dalam perancangan basis data, yaitu :

1. Perancangan Basis Data Konseptual

Menurut Connolly-Begg (2010, p322), ini adalah proses

membangun sebuah model informasi yang digunakan di perusahaan,

yang terlepas dari semua pertimbangan-pertimbangan fisik.

Pertimbangan fisik yang dimaksud yaitu, meliputi DBMS yang akan

digunakan program aplikasi, bahasa pemrograman, platform

perangkat keras serta pertimbangan fisik lainnya.

Langkah-langkah perancangan basis data konseptual adalah

sebagai berikut:

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

16

1. Mengidentifikasi tipe entiti

Tujuan langkah ini adalah untuk mengidentifikasi tipe-

tipe entity yang dibutuhkan.

2. Mengidentifikasi tipe relasi

Tujuan langkah ini adalah mengidentifikasi relasi-relasi

penting yang terjadi antar entity.

3. Mengidentifikasi dan asosiasikan atribut dengan tipe entity dan

relasi

Tujuan langkah ini adalah mengasosiasikan atribut-

atribut dengan entity atau relasi yang sesuai.

4. Tentukan domain atribut

Tujuan langkah ini adalah menentukan domain untuk

atribut-atribut dalam model data konseptual lokal. Yang

dimaksud domain adalah sekumpulan nilai-nilai dimana suatu

atribut mendapatkan nilainya.

5. Tentukan atribut-atribut candidate key, primary key dan

alternate key

Tujuan langkah ini mengidentifikasi candidate key untuk

setiap tipe entity, dan jika terdapat lebih dari satu candidate

key, untuk memilih salah satu menjadi primary key dan yang

lainnya menjadi alternate key.

1. Mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan

tingkat lanjut (langkah opsional)

Tujuan langkah ini mempertimbangkan penggunaan

konsep-konsep tingkat lanjut. Seperti specialization atau

generalization, aggregation ataupun compotition.

a. Specialization adalah proses memaksimalkan

perbedaan antara anggota-anggota entitas

dengan mengidentifikasi karakteristik yang

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

17

membedakan masing-masing entitas.

b. Generalization adalah proses meminimalkan

perbedaan antara entitas dengan

mengidentifikasi karakteristik yang sama dari

masing-masing entitas.

c. Aggregation adalah merepresentasikan sebuah

relasi ‘has – a’ atau ‘is part of’ antara entity

types dimana satu adalah sebagai ‘whole’ dan

yang lainnya sebagai ‘part’.

d. Composition adalah sebuah bentuk spesifik dari

aggregation yang merepresentasikan sebuah

asosiasi antara entitas dimana ada kepemilikan

kuat dan kesamaan lifetime antara ‘whole’ dan

‘part’.

2. Memeriksa redudansi pada model

Tujuan pada tahap ini adalah memeriksa ada atau tidaknya

redudansi pada model.

3. Validasi model pada transaksi pengguna

Tujuan pada tahap ini adalah memastikan bahwa pada

model konseptual mendukung terhadap transaksi yang

dibutuhkan.

4. Review model data konseptual dengan pengguna

Tujuannya untuk mereview model data konseptual dengan

user untuk memastikan mereka bahwa model tersebut

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

18

sebagai representasi yang benar dari kebutuhan organisasi

yang sesuai.

2. Perancangan Basis data Logikal

Menurut Connolly-Begg (2010, p323), proses membangun

model informasi yang digunakan di perusahaan berdasarkan sebuah

model data spesifik, tetapi terlepas dari DBMS dan pertimbangan fisik

lain.

Langkah-langkah perancangan basis data logikal adalah

sebagai berikut:

1. Menurunkan relasi untuk model data logikal

2. Membuat relasi untuk model data logikal guna

merepresentasikan entiti, relasi, dan atribut yang telah

diidentifikasi.

3. Memvalidasi relasi-relasi menggunakan normalisasi

Tujuannya adalah untuk memvalidasi relasi-relasi di

dalam model data logikal dengan menggunakan normalisasi.

4. Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa relasi yang

ada di dalam model data logikal dapat mendukung transaksi

yang dibutuhkan.

5. Memeriksa batasan-batasan integritas

Tujuannya adalah untuk memeriksa batasan-batasan

integritas yang direpresentasikan dalam model data logikal.

6. Review model data logikal dengan pengguna

Tujuannya adalah untuk mereview model data logikal

dengan pengguna untuk memastikan bahwa data model

tersebut mempertimbangkan representasi kebutuhan data

organisasi yang sesuai.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

19

7. Menggabungkan model data logikal menjadi model global

(langkah opsional)

Tujuannya adalah menggabungkan model data logikal

lokal ke dalam model data logikal global tunggal yang

merepresentasikan semua pandangan pengguna terhadap

database.

8. Memeriksa untuk perkembangan yang akan datang

Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ada

perubahan besar yang dapat diduga pada masa yang akan

datang dan memperkirakan apakah model data logikal dapat

mengakomodasi perubahan-perubahan tersebut.

3. Perancangan Basis data Fisikal

Menurut Connolly-Begg (2010, p324), Perancangan basis data

fisikal adalah proses untuk menghasilkan penjelasan dari

pengimplementasian suatu basis data pada media penyimpanan kedua.

Langkah-langkah perancangan basis data fisikal adalah

sebagai berikut:

1. Menterjemahkan model data logikal terhadap DBMS yang

telah di tentukan.

1. Merancang relasi dasar

Menentukan bagaimana relasi dasar (base relation) akan

direpresentasikan dalam model data logikal pada DBMS

yang telah ditentukan.

2. Merancang representasi dari data yang telah didapat

Menentukan bagaimana merepsentasikan data yang terdapat

pada model data logikal ke dalam DBMS yang telah

ditentukan.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

20

3. Merancang batasan-batasan umum

Tujuannya adalah merancang batasan umum bagi DBMS

yang akan dipakai.

2. Merancang file organizations dan indexes

1. Menganalisa transaksi

Memahami fungsinalitas transaksi yang akan berjalan

didalam basis data serta menganalisa transaksi yang

penting.

2. Memilih file organizations

Untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap

base relation.

3. Memilih indexes

Untuk menentukan apakah penggunaan indeks akan dapat

meningkatkan kinerja sistem.

Ada tiga jenis index, yaitu:

a. Primary index

Adalah pengindeksan di lakukan pada kolom kunci

(key field), yang diurutkan terlebih dahulu secara

sekuensial.

b. Clustering index

Adalah pengindeksan dilakukan pada kolom bukan

kunci (non-key field), yang sudah diurutkan terlebih dahulu

secara sekuensial.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

21

c. Secondary index

Adalah pengindeksan yang dilakukan pada kolom yang

tidak terurut di dalam file data.

4. Memperkirakan kebutuhan untuk ruang penyimpanan

Memperkirakan besarnya kapasitas ruang penyimpanan

yang akan dibutuhkan untuk mendukung implementasi

basis data pada tempat penyimpanan kedua. Hal ini penting

dan sangat tergantung pada target DBMS dan perangkat

keras yang akan digunakan.

5. Merancang user views

Tujuannya untuk merancang user views yang diidentifikasi

pada tahap pengumpulan kebutuhan dan analisa pada daur

hidup aplikasi basis data relasional.

6. Merancang mekanisme keamanan

Tujuannya untuk merancang mekanisme keamanan pada

basis data seperti yang dispesifikasikan pengguna pada

tahap pengumpulan kebutuhan dan daur hidup

pengembangan basis data.

7. Mempertimbangkan pengenalan dari redudansi

terkontrol

Menentukan apakah penggunaan redudansi secara

terkontrol akan dapat meningkatkan performa sistem.

8. Memonitor dan memelihara sistem operasi

Mengawasi sistem operasional dan meningkatkan

performance sistem guna memperbaiki rancangan-

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

22

rancangan yang kurang sesuai atau sebagai refleksi adanya

perubahan kebutuhan.

2.1.7.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connolly-Begg (2010, p325), pemilihan DBMS adalah pemilihan

yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data.

Langkah-langkah untuk memilih DBMS:

1. Menentukan istilah referensi studi

Adalah istilah studi untuk pemilihan DBMS sudah di tetapkan

penetapan objektif dan ruang lingkup studi, dan tugas-tugas yang

harus dilakukan.

2. Membuat daftar sementara dua atau tiga produk

Adalah kriteria yang di pertimbangkan untuk menjadi kritis agar

implementasi dapat berjalan lancar dan dapat digunakan untuk

membuat daftar awal persiapan produk DBMS untuk evaluasi.

3. Mengevaluasi produk

Ada berbagai fitur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi produk

DBMS

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Ini adalah langkah terakhir dari pemilihan DBMS dengan

mendokumentasikan prosesnya dan membuat pernyataan dalam

penemuan dan rekomendasi atas produk DBMS tertentu.

2.1.7.6 Perancangan Aplikasi (Aplication Design)

Menurut Connolly-Begg (2010, p329), adalah perancangan aplikasi

perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan

memperoses basis data.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

23

Terdapat 2 aspek penting dalam perancangan aplikasi, yaitu :

1. Perancangan Transaksi

Menurut Connolly-Begg (2010, p330), transaksi adalah

sekumpulan aksi yang dibawa pengguna atau program aplikasi yang

mengakses atau mengubah isi basis data.

Tujuan dari perancangan transaksi adalah untuk menetapkan,

mendefinisikan dan mendokumentasikan karakteristik transaksi

tingkat tinggi yang di butuhkan pada basis data, yaitu meliputi:

1. Data yang digunakan oleh transaksi

2. Karakteristik fungsional transaksi

3. Output dari transaksi

4. Kepentingan pengguna

5. Nilai yang di harapkan dari pengguna

Perancangan ini harus dilakukan lebih awal dalam proses

perancangan untuk memastikan bahwa basis data yang

diimplementasikan mendukung semua transaksi yang dibutuhkan.

Menurut Connolly-Begg (2010, p330-331), selain itu terdapat

tiga jenis transaksi utama, yaitu:

1. Retrieval Transactions

Digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk

ditampilkan didalam layar atau dalam laporan produksi.

2. Update Transactions

Digunakan untuk menambah data, menghapus data lama,

atau memodifikasikan data yang ada dalam basis data.

3. Mixed Transactions

Melibatkan retrieval (pemanggilan) dan update

(perubahan) data atau kombinasi antara keduanya.

2. Perancangan Antarmuka Pengguna

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

24

Sebelum mengimplementasi sebuah form atau laporan, ada

baiknya merancangan tampilan (layout) terlebih dahulu.

Menurut Connolly-Begg (2010, p331), elemen-elemen dalam

merancang suatu antarmuka pengguna antara lain:

1. Penetapan judul yang bermakna

2. Instruksi-instruksi yang dapat dipahami

3. Pengelompokan logika dan pengurutan field

4. Bentuk form yang menarik secara visual

5. Judul kolom yang dikenal

6. Penggunaan istilah dan singkatan yang konsisten

7. Penggunaan warna yang konsisten

8. Ruang dan batasan yang terlihat untuk menginput kolom

9. Pergerakan kursor yang mudah

10. Perbaikan kesalahan untuk satu huruf dan semua kolom

11. Menampilkan pesan kesalahan terhadap nilai yang tidak sesuai

12. Pemberian tanda terhadap kolom yang berupa pilihan

13. Pesan-pesan yang bersifat penjelasan untuk suatu kolom

14. Pembaruan tanda penyelesaian

2.1.7.7 Prototyping (Optional)

Adalah pembuatan suatu model kerja dari aplikasi basis data. Suatu prototipe

adalah model yang bekerja yang tidak mempunyai semua fitur-fitur yang diperlukan

atau menyediakan semua fitur-fitur yang diperlukan atau menyediakan semua

fungsionalitas dari sistem terakhir.

Tujuan utama dari dibuatnya prototipe adalah untuk memungkinkan

pengguna menggunakan prototipe tersebut untuk menentukan fitur-fitur dari sistem

yang bekerja dengan baik, dan untuk mengusulkan peningkatan fitur-fitur baru pada

aplikasi basis data.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

25

Menurut Connolly-Begg (2010, p333), adalah pembangunan model kerja

aplikasi basis data. Terdapat dua strategi prototipe yang biasa digunakan, yaitu:

1. Requirement prototyping menggunakan prototipe untuk menentukan

kebutuhan-kebutuhan yang diusulkan aplikasi basis data dan jika

kebutuhan-kebutuhan sudah dilengkapi maka prototipe tidak dipakai

lagi atau dibuang.

2. Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, tetapi

perbedaannya requirements prototyping adalah prototipe tidak

dibuang tetapi dengan perkembangan lebih lanjut menjadi aplikasi

kerja basis data.

2.1.7.8 Implementasi (Implementation)

Adalah realisasi fisik dari perancangan basis data dan aplikasi. Implementasi

basis data dapat dicapai dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari

DBMS yang dipilih atau Graphical User Interface (GUI), dimana menyediakan

fungsionalitas yang sama ketika menyembunyikan pernyataan DDL tingkat rendah.

Pernyataan DDL tersebut digunakan untuk membuat struktur basis data dan file

basis data kosong.

Bagian dari program aplikasi ini adalah transaksi basis data, dimana

diimplementasikan dengan menggunakan Data Manipulation Language (DML) dari

DBMS sasaran, yang mungkin disimpan dalam sekumpulan bahasa pemrograman.

2.1.7.9 Pengubahan dan Pemuatan Data (Data Conversion and Loading)

Perubahan dan pengambilan data adalah memindahkan semua data yang ada

kedalam basis data yang baru dan mengubah semua aplikasi yang ada untuk

digunakan pada basis data yang baru.

2.1.7.10 Uji Coba (Testing)

Menurut Connolly-Begg (2010, p334), adalah proses mengeksekusi program-

program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

2.1.7.11 Perawatan Operasional (Operational Maintenance)

Menurut Connolly-Begg (2010, p335), adalah proses mengawasi dan

memelihara sistem yang meliputi aktivitas mengawasi performance dari sistem dan

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

26

memelihara dan memperbaharui aplikasi basis data. Pada langkah sebelumnya

aplikasi basis data telah diimplementasikan dan diuji sepenuhnya.

Sekarang sistem memasuki langkah pemeliharaan yang melibatkan aktifitas-

aktifitas berikut:

1. Mengawasi kinerja sistem

2. Mempertahankan dan meng-upgrade aplikasi basis data.

2.1.8 Normalisasi

Menurut Connolly (2010, p428), normalisasi merupakan suatu teknik untuk

menghasilkan sekumpulan hubungan dengan properti yang diinginkan, yang

memberikan kebutuhan data terhadap suatu perusahaan.

Proses normalisasi merupakan metode formal untuk mengidentifikasi relasi

berdasarkan primary key atau candidate key dan ketergantungan fungsional di

antara atribut-atributnya.

Bentuk- bentuk dalam normalisasi:

1. Bentuk tidak normal (UNF)

Menurut Connolly (2010, p430), unnormalized form (UNF)

merupakan sebuah tabel yang mengandung satu atau lebih repeating

group.

2. Bentuk normal pertama (1NF)

Menurut Connolly (2010, p430), First Normal Form (1NF)

merupakan sebuah relasi dimana setiap potongan baris dan kolom

mengandung satu dan mungkin hanya satu nilai, dan proses untuk

mengubah tabel UNF ke dalam First Normal Form (1NF) adalah

dengan cara harus diidentifikasi dan menghilangkan bagian yang

mengandung repeating group.

3. Bentuk normal kedua (2NF)

Menurut Connolly (2010, p430), Second Normal Form (2NF)

dapat dihasilkan dengan cara melihat apakah ada atribut yang bukan

merupakan primary key dapat merupakan fungsi dari sebagian

primary key (partial dependence). Dalam bentuk normal kedua setiap

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

27

atribut yang yang bergantung secara parsial harus dipisahkan. Bentuk

normal akan diperoleh bila setiap atribut yang bukan merupakan

primary key dari suatu tabel secara penuh yang merupakan functional

dependence dari primary key itu.

4. Bentuk normal ketiga (3NF)

Menurut Connolly (2010, p430) didalam Third Normal Form

(3NF) akan secara langsung dilakukan pengujian dengan cara melihat

apakah terdapat atribut bukan key yang bergantung fungsional

terhadap atribut yang bukan key yang lain atau disebut (transitive

dependence). Dengan cara yang sama, maka setiap transitive

dependence harus dipisahkan. Third Normal Form (3NF) dapat

dikatakan sudah normal apabila anomali yang ada didalamnya sudah

tidak ada, pada kasus tertentu normalisasi dilakukan sampai BCNF.

2.2 Hal-Hal Khusus yang Berhubungan dengan Topik Skripsi dan Alat Bantu

Analisis dan Perancangan Basis Data

Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan hal-hal khusus tentang

topik skripsi dan alat bantu analisis dan perancangan basis data akan diruaikan secara

ringkas, antara lain: penjualan, pembelian, retur, internet, web database, MySQL,

PHP, DFD (Data Flow Diagram).

2.2.1 Penjualan

Pengertian penjualan menurut Kotler (2006, p457): “Penjualan merupakan

proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar

pertukaran informasi dan kepentingan.”

2.2.2 Pembelian

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, definisi pembelian adalah proses, cara,

atau perbuatan membeli, yaitu melakukan proses pemilihan barang lalu

membayarnya dengan uang dalam jumlah dan nominal tertentu yang sudah

ditentukan oleh penjualnya.

2.2.3 Retur

Retur penjualan adalah pengembalian barang dari customer karena hal

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

28

tertentu, mungkin karena rusak dalam perjalanan atau pengiriman barang yang tidak

memenuhi spesifikasi yang diinginkan customer.

2.2.4 Internet

Menurut Ellswoth (1995,p4) internet adalah network yang merubah cara

orang berkomunikasi, berinteraksi, dan mendefinisikan komunitas. Internet

memperkenalkan paradigma dari human interaksi manusia. Internet itu menciptakan

satu titik kontak bagi orang-orang yang dipisahkan oleh jarak, waktu yang sangat

jauh. Dunia komputer dan informasi berkembang sangat pesat pada masa sekarang

ini.

2.2.5 Pengertian Web Database

Tempat penyimpanan (repositories) databases atau informasi yang secara

dinamis berinteraksi dengan halaman Web. Sebuah metode untuk menyimpan content

www, dalam format terstruktur atau useable, yang terhubung baik secara statis

maupun dinamis ke database lain.

1. Membantu komunikasi antara Web server dan database.

2. Memungkinkan pemakai menerbitkan atau mengumpulkan informasi

dari manapun.

2.2.5.1 Komponen Komponen yang dapat Digunakan untuk Membangun Web

Database

Berikut ini akan di bahas mengenai kompenen apa saja yang digunakan

dalam membuat webdatabase :

1. HTML

Di samping keterbatasannya, HTML tetap menjadi teknologi

fundamental untuk mengontrol struktur dan tampilan halaman web.

2. Microsoft Active Server Page (ASP)

ASP sangat sederhana dengan fasilitas penulisan script berbasis

server. Alur ceritanya adalah ketika pengunjung web meminta suatu

halaman web yang berisi script berbasis server, script tersebut

mengolahnya di server, lalu mengirimkan hasilnya ke sisi client.

3. Microsoft Visual Basic Scripting Edition (VBScript)

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

29

VBScript adalah bahasa pilihan default pada ASP. Bahasa yang

dipakai dalam VBScript ini sangat mirip dengan BASIC atau Visual

Basic.

4. Desain dan Implementasi Database

Anda harus dapat merancang basis data. Anda tidak perlu mempunyai

keahlian seperti seorang desainer basis data. Buka saja MS-Access lalu

buat tabel dan field-field nya.

5. Microsoft ActiveX Data Objects (ADO)

ADO adalah bagian dari sekelompok besar program yang disebut

Microsoft Data Access Compnonents (MDAC). Objek ADO ini

berfungsi menyediakan antar muka pengrograman halaman web

dengan berbagai sumber data. Dengan kata lain pengolahan data-data

pada database dilakukan melalui kode-kode ADO ini, lalu

ditampilkan pada halaman web.

6. Structured Query Language (SQL)

Semua sistem database/basis data menerima perintah bahasa

pencarian terstruktur (Structured Query Language/ SQL). Tidak

terkecuali MS-Access ataupun MS-SQL Server. ADO menerima

perintah SQL dari kode aplikasi lalu mengirimnya ke perangkat lunak

database untuk mengeksekusinya.

2.2.6 MySQL

MySQL adalah sebuah software yang Open Source. sehingga bebas dipakai

dan dimodifikasi oleh semua orang. Setiap orang dapat mendownload MySQL dari

internet dan menggunakannya tanpa perlu membayar.

Menurut Maslakowski (2000, p10), MySQL merupakan sebuah relasi

menajemen basis data yang open source, enterprise-level, dan multithread.

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan konsultan di Swedia yang bernama

TcX. Mereka membutuhkan sebuah sistem basis data yang cepat dan fleksibel

sehingga mereka menciptakan MySQL yang pada dasarnya berbeda dengan database

management system (DBMS) yang bernama MySQL.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

30

Kelebihan dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa query standar yang

dimiliki SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan

yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database

seperti Oracle, SQL Server dan lain - lain. Februariyanti (2013, p4)

MySQL lebih dari sebuah basis data biasa yang merupakan sistem yang

mengatur basis data yang ada. MySQL mengontrol siapa saja yang dapat

menggunakan basis data dan bagaimana basis data dimanipulasi. MySQL juga

menyimpan catatan dari semua kegiatan dan secara terus menerus bekerja di

background.

Fitur MySQL :

1. Didukung sepenuhnya oleh bahasa pemrograman C, C++, Eiffel,

Java, Perl, PHP, Python dan Tcl untuk mengakses database MySQL.

2. Dapat bekerja pada banyak platform yang berbeda, termasuk juga di

dalamnya Windows.

3. Banyak tipe kolom : signed/unsigned integer 1, 2, 3, 4, dan 8 bytes,

FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, BLOB, DATE, TIME,

DATETIME, TIMESTAMP, YEAR, SET, dan tipe ENUM.

4. Mendukung sepenuhnya parameter SQL GROUP BY dan ORDER

BY. Fungsi yang dapat dipakai dalam group query : (COUNT (),

COUNT (DISTINCT), AVG (), STD (), SUM (), MAX () and MIN

()).

5. Sistem privilege dan password dapat terjaga kerahasiaannya dapat

diverifikasi berdasarkan nama host-nya. Password terjaga

kerahasiaannya karena semua password disimpan dalam keadaan

terenkripsi.

2.2.7 PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor)

Merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan

untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side

embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang diberikan akan

sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

31

PHP merupakan bahasa server-side yang cukup handal, yang akan disatukan

dengan HTML (Hypertext Markup Language) dan berada di server. Artinya, sintaks

dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server sebelum dikirim

ke komputer klien. Pada awal tahun 1995, Rasmus Ledorf membuat produk bernama

PHP/FI PHP ini ditulis dengan menggunakan bahasa C, dan memiliki kemampuan

untuk berkomunikasi dengan database serta membuat halaman dinamis. Achmad

Nazrul(2013, p4).

Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan

hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini

client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server.

Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language

maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membaca permintaan dari client/browser.

2. Mencari halaman/page di server.

3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan

modifikasi pada halaman/page.

4. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet

atau intranet.

PHP dapat digunakan bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam

membuat aplikasi web dengan cepat. PHP dapat digunakan untuk menciptakan

dynamic website baik itu yang memerlukan penggunaan database ataupun tidak.

Alasan penggunaan PHP dalam aplikasi ini :

1. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda (Windows,

Linux, Unix, etc.)

2. PHP merupakan web scripting open source.

3. PHP mudah dipelajari.

2.2.8 Teori Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

32

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual

maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart,

Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,

khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan

kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD

adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data

dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun

rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada

pemakai maupun pembuat program.

Berikut ini gambar Komponen Data Flow Diagram :

Gambar 2.2 Gambar Komponen Data Flow Diagram

Komponen Terminator / Entitas Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem

yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar

(external entity).

Terdapat dua jenis terminator :

1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi

sumber.

2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan

data informasi /sistem.

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di

dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

33

sedang dibuat modelnya.

Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem

yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang

berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya

menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :

1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang

menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem,

menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

2. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja

organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.

3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak

digambarkan pada DFD.

Syarat – Syarat perancangan Data Flow Diagram:

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk

menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak

konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional

sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah

dibaca oleh pemakai.

Syarat-syarat pembuatan DFD antara lain :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.

2. Pemberian nomor pada komponen proses.

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.

4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.

2.2.9 Teori IMK

Ben Shneiderman (2010:88-89) mengemukakan 8 aturan emas yang dapat

digunakan sebagai petunjuk dasar dalam merancang suatu tampilan antarmuka yang

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

34

baik. Aturan ini ditetapkan karena diyakini bahwa untuk meningkatkan kegunaan

dari suatu aplikasi, maka tampilan antarmuka merupakan sesuatu yang penting untuk

dirancang dengan baik. Berikut ini adalah 8 aturan emas yang ditetapkan oleh Ben

Shneiderman (2010:88-89):

1. Berusaha untuk selalu konsisten

Adanya kesamaan tampilan pada beberapa tempat yang

memiliki terminologi yang sama ataupun mirip, seperti : menu,

prompt action / order / message, layar bantuan / help.

2. Melayani penggunaan universal

Memungkinkan tersedianya shortcut / fungsi yang pasti akan

digunakan semua pengguna apabila pengguna sudah memasuki tahap

ahli pada suatu aplikasi / terbiasa dengan aplikasi sehingga dapat

mengurangi jumlah interaksi dan meningkatkan kecepatan interaksi.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Adanya sebuah feedback / umpan balik untuk setiap aksi yang

dilakukan oleh pengguna. Feedback yang diberikan dapat dibagi atas

beberapa tingkatan, namun pada umumnya terdapat 2 jenis feedback,

yaitu feedback untuk tindakan yang sering, tetapi tidak terlalu penting

dan tindakan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi bagian

vital dari suatu aplikasi / sistem. Biasanya untuk sebuah tindakan yang

tidak terlalu penting, dapat diberikan feedback sederhana, dan untuk

tindakan yang penting / vital dapat diberikan banyak feedback atau

feedback yang lebih kompleks.

4. Merancang dialog yang memberitahu keadaan akhir

Setiap aksi yang akan terjadi atau mungkin terjadi

dikelompokkan pada masing-masing kelompok aksi. Apabila aksi

yang diselesaikan pengguna adalah tahap akhir, maka harus diberikan

sebuah feedback yang menandakan aksi sudah selesai sehingga

pengguna dapat merasa lega / tenang dan tidak lupa berikan dialog

yang memberitahukan apa yang dapat / harus dilakukan pengguna

selanjutnya.

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

35

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Adanya penanganan sehingga tidak mungkin seorang

pengguna dapat melakukan / mendapatkan kesalahan yang serius. Jika

terjadi sedikit kesalahan, maka sistem harus bisa mendeteksinya

secepat mungkin dan memberi solusi pemecahan yang semudah-

mudahnya kepada pengguna.

6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

Antarmuka harus mengurangi kecemasan pengguna aplikasi /

web, karena pengguna mengetahui bahwa aksi yang baru saja

dilakukan dapat dibatalkan untuk mencegah tingkat kesalahan yang

semakin besar. Antarmuka ini bertujuan agar pengguna tidak takut

untuk memilih / menggunakan / mengekplorasi alat bantu / tools yang

belum pernah digunakan.

7. Mendukung pusat kendali internal

Antarmuka harus membuat operator / pengguna merasa

bahwa mereka yang melakukan kontrol terhadap sistem yang

digunakannya. Selain itu, antarmuka juga harus memberi operator

tingkatan yang lebih tinggi daripada pengguna sistem biasa.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Antarmuka harus dibuat sesederhana mungkin yaitu dengan

mengurangi multiple page, kode-kode khusus, dan animasi yang

berlebihan sehingga pengguna tidak harus mengingat terlalu banyak

hal yang tidak penting pada tampilan antarmuka yang dilihatnya.

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01100... · 2014. 6. 18. · didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini

36