fghhj

Download fghhj

If you can't read please download the document

Upload: whinet-jojo-teruna

Post on 24-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wghj

TRANSCRIPT

Document

27BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Asfiksia2.1.1.Definisi AsfiksiaAsfiksia neonatorum adalah suatu keadaan gawat bayi berupa kegagalanbernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini disertai hipoksia,hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis. Konsekuensi fisiologis yang terutamaterjadi pada asfiksia adalah depresi susunan saraf pusat dengan kriteria menurutWorldHealthOrganization(WHO)tahun2008didapatkanadanyagangguanneurologis berupa hypoxic ischaemic enchepalopaty (HIE), akan tetapi kelainan initidak dapat diketahui dengan segera.Keadaan asidosis, gangguan kardiovaskuler sertakomplikasinya sebagaiakibat langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama kegagalan adaptasi bayibaru lahir. Kegagalan ini juga berakibat pada terganggunya fungsi dari masing-masing jaringan dan organ yang akan menjadi masalah pada hari-hari pertamaperawatan setelah lahir.1,15,162.1.2Etiologi15,16Pengembanganparubayibarulahirterjadipadamenit-menitpertamakelahiran kemudian disusul dengan pernafasan teratur. Bila didapati adanya gangguanpertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin akan berakibat asfiksia

28janin. Gangguan ini dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelahlahir. Hampir sebagian besar asfiksia bayi baru lahir merupakan kelanjutan asfiksiajanin, karena itu penilaian janin selama masa kehamilan dan persalinan memegangperanan penting untuk keselamatan bayi.Gomella (2009) yang dikutip dari AHA dan American Academy of Pediatrics(AAP) mengajukan penggolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi yangterdiri dari :2,171.Faktor ibu :18a.Hipoksia ibu : hal ini berakibat pada hipoksia janin. Hipoksia ibu dapatterjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesialain.b.Ganggguan aliran darah uterus : berkurangnya aliran darah pada uterus akanmenyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan janin.2.Faktor plasenta18Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisiplasenta.Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak padaplasenta,misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain-lain.183.Faktor janinKompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalampembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan

29janin. Hal inidapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung, talipusat melilit leher dan lain-lain.4.Faktor neonatus18Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapahal, yaitu :a.pemakaian obat anestesi dan analgesia yang berlebihanb.trauma persalinanc.kelainankongenitalbayisepertiherniadiafragmatika,atresiasaluranpernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain.2.1.3.Patofisiologi18Proses kelahiran selalu menimbulkan asfiksia ringan yang bersifat sementara,proses ini dianggap perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agarterjadi primary gasping yang kemudian berlanjut dengan pernafasan teratur. Sifatasfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk karena reaksi adaptasi bayi dapatmengatasinya. Kegagalan pernafasan mengakibatkan gangguan pertukaran oksigendan karbondioksida sehingga menimbulkan berkurangnya oksigen dan meningkatnyakarbondioksida, diikuti dengan asidosis respiratorik. Apabila proses berlanjut makametabolisme sel akan berlangsung dalam suasana anaerobik yang berupa glikolisisglikogen sehingga sumber utama glikogen terutama pada jantung dan hati akanberkurang dan asam organik yang terjadi akan menyebabkan asidosis metabolik. Pada

30tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskular yang disebabkan beberapakeadaan di antaranya :a.Hilangnya sumber glikogen dalam jantung akanmempengaruhi fungsijantung1,2,19b.Terjadinyaasidosismetabolikmengakibatkanmenurunnyaseljaringantermasuk otot jantung sehingga menimbulkan kelemahan jantung.c.Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat menyebabkan tetap tingginyaresistensi pembuluh darah paru, sehingga sirkulasi darah ke paru dan sistemsirkulasi tubuh lain mengalami gangguan.Sehubungan dengan proses faali tersebut maka fase awal asfiksia ditandaidengan pernafasan cepat dan dalam selama tiga menit (periode hiperpneu) diikutidengan apneu primer kira-kira satu menit di mana pada saat ini denyut jantung dantekanandarahmenurun. Kemudianbayiakanmulaibernafas (gasping)8-10kali/menit selama beberapa menit, gasping ini semakin melemah sehingga akhirnyatimbul apneu sekunder. Pada keadaan normal fase-fase ini tidak jelas terlihat karenasetelah pembersihan jalan nafas bayi maka bayi akan segera bernafas dan menangiskuat.20,21Pemakaiansumberglikogenuntukenergidalammetabolismeanaerobmenyebabkan dalam waktu singkat tubuh bayi akan menderita hipoglikemia. Padaasfiksia berat menyebabkan kerusakan membran sel terutama sel susunan saraf pusatsehingga mengakibatkan gangguan elektrolit, berakibat menjadi hiperkalemia dan

31pembengkakan sel. Kerusakan sel otak terjadi setelah asfiksia berlangsung selama 8-15menit.Manifestasi dari kerusakan sel otak dapat berupa HIE yang terjadi setelah 24jam pertama dengan didapatkan adanya gejala seperti kejang subtel, multifokal ataufokal klonik. Manifestasi ini dapat muncul sampai hari ketujuh dan untuk penegakkandiagnosis diperlukanpemeriksaanpenunjangsepertiultrasonografikepaladanrekaman elektroensefalografi.22Menurun atau terhentinya denyut jantung akibat dari asfiksia mengakibatkaniskemia. Iskemia akan memberikan akibat yang lebih hebat dari hipoksia karenamenyebabkan perfusi jaringan kurang baik sehingga glukosa sebagai sumber energitidak dapat mencapai jaringan dan hasil metabolisme anaerob tidak dapat dikeluarkandari jaringan.23Iskemia dapat mengakibatkan sumbatan pada pembuluh darah kecil setelahmengalami asfiksia selama lima menit atau lebih sehingga darah tidak dapat mengalirmeskipun tekanan perfusi darah sudah kembali normal. Peristiwa ini mungkinmempunyai peranan penting dalam menentukan kerusakan yang menetap pada prosesasfiksia.1,172.1.4Diagnosis1,17Neonatus yang mengalami asfiksia neonatorum bisa didapatkan riwayatgangguan lahir, lahir tidak bernafas dengan adekuat, riwayat ketuban bercampurmekoneum. Temuan klinis yang didapat pada neonatus dengan asfiksia neonatorum

32dapat berupa lahir tidak bernafas/megap-megap, denyut jantung 55mmH O, pH < 7,3.24

33WHO pada tahun 2008 sudah menambahkan kriteria dalam penegakkandiagnosis asfiksia selain berdasarkan skor APGAR dan adanya asidosis metabolik,ditambahkan adanya gangguan fungsi organ berupa gejala neurologis berupa HIE,akan tetapi penegakkan diagnosis HIE tidak dapat dilakukan dengan segera danterdapat berbagai keterbatasan dalam aplikasinya di komunitas. Hal ini membuatdiagnosis asfiksia secara cepat di komunitas menggunakan kriteria penilaian adanyagangguan pada pernapasan, frekuensi jantung dan warna kulit ditunjang dengan hasilanalisa gas darah yang menunjukkan asidosis metabolik.232.1.5Penyulit AsfiksiaAsfiksia Neonatorum dapat berakibat gangguan pada berbagai jaringan danorgan, kematian atau sekuele akibat terjadinya proses penyembuhan disfungsi organyang berlangsung lama. Manifestasi yang didapatkan :1.Depresi neonatus saat lahir akibat asidosis dan rendahnya nilai APGAR17,242.HIE3.Disfungsi sistem multiorgana.gangguan fungsiginjal,ditandaidenganoliguriadanmeningkatnyakreatininb.kardiomiopatic.gangguan fungsi paru seperti hipertensi pulmonald.Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)e.Kegagalan fungsi hati

34f.Necrotizing Enterocolitis (NEC)4.Abnormalitas cairan, elektrolit dan metabolisme2.1.6Analisis Gas Darah pada Bayi AsfiksiaPeriodeperinatalmerupakanmasaterjadinyaperubahanstatuskardiopulmoner pada bayi. Sistem respirasi mengalami perubahan, pada awalnyajanin bergantung dari maternal menjadi bayi yang harus memenuhi kebutuhan dengansendirinya. Respirasi yang bergantung pada plasenta harus digantikan oleh parudalam hitungan menit setelah persalinan. Sistem kardiovaskuler juga berubah secaradramatis dimana sirkulasi yang berlangsung paralel menjadi sirkulasi yang serial.Sehingga diperlukan proses adaptasi dan maturasi dari bayi baru lahir terhadapperubahan lingkungannya.Pemeriksaan analisis gas darah pada bayi merupakan tehnik yang telah lamadikenal dalam menentukan assesment, pengobatan dan prognosis dari bayi. Analisisgas darah merupakan pemeriksaan yang penting dilakukan pada bayi baru lahir yangmengalami keadaan yang sakit atau mengalami masa kritis. Dari analisis gas darahdapat kita ketahui informasi mengenai oksigenasi pada bayi tersebut. Hambatan yangdapat ditemui dalam melakukan pemeriksaan ini adalah dalam mengambil sampeluntuk pemeriksaan. Beberapa penelitian dilakukan untuk mencari akses yang tepatuntuk menentukan analisis gas darah tersebut. Brouillette dan Waxman (2007)mengungkapkan bahwa lokasi pengambilan yang menunjukkan analisis mengenai25

35oksigenasi adalah di pembuluh darah arterial, akan tetapi tidak didapatkan perbedaanbermakna dalam lokasinya apakah dari umbilikus atau perifer.Pemeriksaan analisis gas darah pada bayi asfiksia didapatkan peningkatankadar PaCO , penurunan pH, PaO , bikarbonat dan gangguan pada defisit basa.2522Mohan (2000) dalam penelitiannya menetapkan kadar PaO2< 50 mmH O, PaCO22>55mmH O,2pH1,020) danosmolalitas tinggi (>400mOsm/kg). Pada GGA renal telah terjadi kerusakan tubulus,sehingga tidak dapat memekatkan urin, didapatkan kelainan pada urin dengan beratjenis rendah (30350