fermentasi alkohol
DESCRIPTION
praktikumTRANSCRIPT
FERMENTASI ALKOHOL
Dalam suatu industri, baik itu dilakukan dengan teknik fermentasi kimiawi maupun fisik, Industri fermentasi untuk menghasilkan alkohol, tetapi para peneliti masih terus melakukan penelitian khususnya dalam upaya meningkatkan efesiensi dari proses.
13.1 Kultur dan Pemeliharaannya
Biasanya dalam proses fermentasi alkohol digunakan amilum dari
strain Saccharomyses cerivisae ,dapat mengubah glukoosa menjadi alkohol
Ciri-ciri kultur yang baik adalah:
l. Mudah tumbuh
2. Tahan alkohol dan gula tinggi, efisien dalam mengubah
menjadi alkohol.
3. Suhu pertumbuhan maksimum adalah 90 C dan tidak banyak
berubah karena adanya perubahan pH, suhu dan tekanan osmose.
Umumnya fermentasi dapat memberikan hasil Yang memua&kaa-bifa
khamir yang digunakan berasal dari ragi roti Dalam kenyataannya
banyak proses fermentasi langsung menggunakan ragi roti yang langsung
dimasukkan ke fermentor walaupun hal ini sebenarnya tidak dibenarkar
untuk dilakukan. Hal ini karena titik semua khamir dapat menghasilkan
alkohol yang secara kuantitatif stabil .
13.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Ragi
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi sebagai
berikut:
l. Nutrisi (Zat Gizi)
Dalam kegiatannya khamir memerlukan penambahan nutrisi iiiiiiik
pertumbuhan dan perkembangbiakan. yaitu:
a. Unsur ada faktor karbohidrat.
b. Unsur N. dengan penambahan pupuk yang mengandung nitrgen,
misal ZA, urea, amonia, dan sebagainya.
c. Unsur P dengan penambahan pupuk fosfat, misal NPK, TSI',
DSP, dan sebagainya.
d. Mineral.
e. Vitamin-vitamin.
2. Keasaman(pH).
Untuk fermentasi alkohol, khamir memerlukan media dcng.iii
suasana asam, yaitu antara pH 4,8 - 5.0. Pengaturan pH dapat
dilakukan dengan penambahan asam sulfat jika substratnya alkalis
atau dengan natrium bikarbonat jika substratnya asam.
3. Suhu
Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah
28C - 30 C. Pada waktu fermentasi terjadi kenaikan panas, karena
reaksinya eksoterm. Untuk mencegah agar suhu fermentasi tidak
naik, perlu pendinginan agar dipertahankan tetap 26 - 30 C.
4. Udara
Fermentasi alkohol beriangsung secara anaerobik (tanpa udara).
Namun demikian udara diperlukan pada proses pembibitan sebelum
fermentasi untuk perkembangbiakan khamir tersebut.
13.3 Mekanisme Fermentasi
Pada prinsipnya reaksi dalam proses pembuatan alkohol dengan fermen-
tasi adalah sebagai berikut:
C6H12O6 --------------> 2C2H2O5 +CO2
Khamir tidak dapat langsung memfermentasikan pati. Oleh karena itu
tahap yang penting adalah proses sakarifikasi, yaitu perubahan
menjadi maltosa atau glukosa dengan menggunakan enzim .
Tahapan-tahapan proses
perubahan menjadi alkohol adalah sebagai berikut:
l. Hidrasi biji-bijian digiling dan serbuk biji-bijian diberi air
sehingga terjadi dispersi.
2. Gelatinisasi pati: Ditentukan oleh tipe dari pati, hubungan antara
suhu dan waktu, ukuran-ukuran partikel dan konsentrasi bubur.
Hubungan optimal bervariasi tergantung dari tipe pati yang
digunakan. Tahap ini merupakan prekursor penting untuk proses.
3. Hidrolisis pati: Konversi pati untuk menghasilkan maltosa dan
dekstrin yang tidak terfennentasi terjadi karena hidrolisis enzimatis.
Reaksi ini akan mencapai kesetimbangan bila telah tercapai rasio
antara maltosa - dekstrin yang dikendalikan oleh komposisi kimia
dari pati. Komposisi kimia pati adalah amitosa dan amilopektin.
4. Konversi gula menjadi-alkohol dengan cara fermentasi: Gula sangat
disukai oleh hampir semua makhluk hidup sebagai sumber energi.
Khamir dapat memfermentasikan glukosa, manosa. dan galaktosa
dan tidak dapat memecah pentosa. Disakarida seperti sukrosa
13.7.2 Pembibitan Khamir
Proses ini dimaksudkan untuk memperbanyak sel-sel khamir supaya
jumlah sel khamir tersebut cukup untuk digunakan dalam fermentasi
alkohol. Pengembangan sel-sel khamir ini dapat dilakukan secara ber-
tahap. Mula-mula dilakukan dalam jumlah kecil pada skala laboratorium.
Kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam tangki-tangki secara
bertahap, Tangki-tangki tersebut dilengkapi dengan pendingin dengan
maksud untuk pengaturan suhu 28-30"C selama inkubasi. Pengem- bangbiakan dilakukan berulang kali dan berganti-ganti menurut urutan
tahap pembiakan sehingga dapat dipertahankan bibit i-ang mampu
mencukupi kebutuhan bibit selama pabrik beroperasi.
13.7.3 Fermentasi
Fermentasi dilakukan dalam tangki fermentasi. Pada proses fermentasi ini terjadi
peningkatan panas. Agar panas yang timbul dapat diserap maka
diperlukan pendingin untuk menjaga ssjhy^ane tetap pada 30 C selama
proses fermentasi yang berlangsung
13.8.2 Proses Pengembangbiakan Khamir
Proses ini terdiri dari tiga tahap, yaitu pembuatan starter, induk peragian,
dan peragian. Sebelum dimasukkan dalam langki starter, khamir
dikembangbiakan di laboratorium.