fenomena_jadi

6
FENOMENA – FENOMENA YANG ADA DI RUANG AL A’RAF Fenomena 1 : Penunggu pasien lebih dari satu (1) orang Topik : Pengaruh budaya keluarga untuk menunggui anggota yang sakit dengan stress hospitalisasi pasien dirawat di rumah sakit Data : a. Merupakan satu ruang besar, Jumlah bed yang ada 26 bed, disekat dengan triplek yang tingginya 2.5 meter tidak sampai langit – langit kamar, dibagian atasnya terbuka b. Ruangan untuk setiap pasien 2.5 X 2 meter, c. Jumlah perawat ada 22 perawat, nurse station berada disudut kamar d. Ruang kelas 3, dengan kasus bedah, rata – rata BOR 80% e. Setiap pasien ditunggui oleh keluarga lebih dari seorang, yang membawa tikar ( alas tidur) supaya pasien dan keluarga merasa tenang. f. Sebagian besar pasien berasal dari desa di kabupaten bantul Fenomena 2 : Perawatan luka post operative Topik : Cara perawatan luka dan angka infeksi luka pada daerah operasi Data : a. Ruang kelas 3 untuk kasus bedah, sebagian pasien adalah pasien post operasi b. Satu pasien ditemani lebih dari 1 orang c. Kasus yang ada, hernia, appendiksitis, fraktur, prostat dll 1

Upload: yosdim-si-sulung

Post on 20-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FENOMENA_jadi

TRANSCRIPT

Page 1: FENOMENA_jadi

FENOMENA – FENOMENA YANG ADA DI RUANG AL A’RAF

Fenomena 1 :Penunggu pasien lebih dari satu (1) orangTopik :Pengaruh budaya keluarga untuk menunggui anggota yang sakit dengan stress hospitalisasi pasien dirawat di rumah sakitData :a. Merupakan satu ruang besar, Jumlah bed yang ada 26 bed, disekat

dengan triplek yang tingginya 2.5 meter tidak sampai langit – langit kamar, dibagian atasnya terbuka

b. Ruangan untuk setiap pasien 2.5 X 2 meter, c. Jumlah perawat ada 22 perawat, nurse station berada disudut kamard. Ruang kelas 3, dengan kasus bedah, rata – rata BOR 80%e. Setiap pasien ditunggui oleh keluarga lebih dari seorang, yang

membawa tikar ( alas tidur) supaya pasien dan keluarga merasa tenang.

f. Sebagian besar pasien berasal dari desa di kabupaten bantul

Fenomena 2 :Perawatan luka post operativeTopik :Cara perawatan luka dan angka infeksi luka pada daerah operasiData :a. Ruang kelas 3 untuk kasus bedah, sebagian pasien adalah pasien post

operasib. Satu pasien ditemani lebih dari 1 orangc. Kasus yang ada, hernia, appendiksitis, fraktur, prostat dlld. Perawatan luka menggunakan NaCl 0.9 % dan kassae. Pasien berada ditempat tidur, pemenuhan kebutuhan diri pasien

dibantu oleh orang lain ( ada yang total, ada yang sebagian )

Fenomena 3 :Tingginya angka pasien dengan dibetes melitusTopik :Hubungan self care dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus (DM) di RS Pku Muhammadiyah Bantul belum

1

Page 2: FENOMENA_jadi

Data 1 :a. Sebagian besar pasien di bangsal Al-A’raf dirawat dengan diagnosa

Diabetes millitusb. Jumlah pasien DM mengalami peningkatan yang signifikan setiap

tahunnya di RS Pku Muhammadiyah Bantul terutama dibangsal Al-A’raf

c. Penatalaksanaan pasien DM membutuhkan pemantauan ekstra terutama dari segi terapi diit

d. Pasien DM sering keluar masuk RSe. Tingkat ketergantungan pasien DM di bangsal Al-A’raf relatif tinggif. Penunggu pasien rata-rata kurang memandirikan pasien g. Rawat inap pasien DM tergolong panjang dibandingkan dengan pasien

lainh. Keluarga pasien mayoritas belum memahami tentang perawatan

pasien DM termasuk jika ada ulkus/lukai. Kapasitas caring yang dilakukan oleh perawat masih tergolong minim

karena beban kerja perawat yang relatif tinggiData 2 :a. Pasien DM sering keluar masuk bangsal Al-A’raf relatif tinggib. Kondisi fisik klien DM sering labil c. Psikologis klien DM ketika masuk RS / Opname sering downd. Pasien DM sering keluar masuk RS karena tidak mampu untuk

mengontrol life style nyae. Motivasi hidup pasien DM rendah f. Family support pasien DM rendahg. Harapan untuk sembuh dan bertahan hidup lebih lama pada pasien

DM rendahh. Pasien DM mayoritas sudah tidak produktif lagi i. Pasien DM sangat tergantung pada obat-obatan

Fenomena 4 :Patien safetyTopik :Efektifitas penerapan program patient safety terhadap penurunan angka kejadian hospital aquired infections (hais) di Rs Pku Muhammadiyah BantulData 1 :a. Belum tersedia antiseptik/hand higiene pada masing-masing kamar

pasien, antiseptik/hand higiene baru tersedia di nurse station sajab. Penggantian linen tidak dilakukan setiap hari namun linen diganti

setiap dua hari sekali atau diganti setiap kali kotor c. Mayoritas bed pasien masih menggunakan bed dengan pengaman

setengah

2

Page 3: FENOMENA_jadi

d. Banyaknya mahasiswa praktek di diruang Al-A’raf yang mana mahasiswa semester awal/semester 1 sudah diijinkan u/ tindakan ke pasien

e. Sering terjadi Human error pada saat shift malam f. Pelaporan insiden diruangan belum dilakukan secara sukarela oleh

perawatg. Belum semua perawat yang ada diruangan mampu menerapkan

komunikasi dengan baik terhadap pasien maupun antar perawat h. Identitas pasien/ gelang pasien belum terpasang dengan benar i. Obat-obatan high alert dan sitostatika sudah disendirikan namun

semua perawat masih bebas untuk mengambil karena kunci dibiarkan menempel pada kotak obat

Data 2 :a. Terdapat dua kamar isolasi pasien yang letaknya/jaraknya sangat

berdekatan dengan pasien non isolasi (penempatan ruangan pasien isolasi jaraknya sangat berdekatan dengan pasien non isolasi)

b. Kamar/ruang isolasi digunakan untuk semua kasus dengan kondisi ekstra dan tidak terfokus pada satu penyakit saja

c. Toilet pasien isolasi sering digunakan oleh pasien non isolasi maupun pengunjung pasien walaupun sudah disediakan toilet tersendiri untuk pasien non isolasi

d. Kamar isolasi terkadang dimanfaatkan perawat untuk memfasilitasi penunggu pasien terutama yang membawa balita untuk tidur

e. Pengunjung pasien penuh sesak di kamar pasien f. Terdapat anak kecil/pengunjung dibawah usia 12 tahun masuk

ruangan pasien g. APD yang dilakukan perawat ketika ke pasien masih kurangh. Minimnya pendidikan kesehatan dri tenaga kesehatan baik kepada

pasien maupun keluarga pasien i. Minimnya pendidikan dan pelatihan PPI bagi perawat bangsal,

pelatihan lebih difokuskan pada kepala ruangan

3

Page 4: FENOMENA_jadi

FENOMENA – FENOMENA YANG ADA DI RUANG AR-RAHMAN

Fenomena 1 :Patien safetyTopik :Perilaku caring perawat mencegah pasien jatuh pada klien rawat inap anakData :a. Hasil wawancara dengan kepala Ruang bahwa terjadi KNC 3-4 kali

dalam 3 bulan terakhirb. Para perawat belum mengoptimalkan perilaku caring ditujukan pada

wawancara kepala ruangan belum bisa menjelaskan bagaimana sistem kerja perawat di ruangannya

c. Perawat tidak paham dengan yang dimaksud caringd. Perawat tidak dapat menjelaskan perilaku caring yang harus dimiliki

perawat, tetapi bisa mencontohkan salah atu perilaku caringe. Semua perawat di ruangan Ar- Rahman belum semua terpapar dengan

patien safety, karena informasi baru sampai sebatas kepala ruanganf. Penangan pasien dengan resiko KNC dilakukan secara spontan dan

sop-nya belum terpapar di ruangang. Klien pada ruangan Ar-rahman berusia dari 6- 12 tahun, dan

merupakan usia laten dengan aktivitas yang tinggih. KNC di ruangan ini akan berbahaya sekali dengan sebagain besar klien

dengan kasus bedah (fraktur dan apendiktomi)i. Pada penanganan pasien jatuh perawat sebatas melaporkannya pada

dokter untuk diperiksa, karena ditakutkan adanya cedera tambahan

Fenomena 2 :Kecemasan pada pasien anak di pra operativeTopik :Menurunkan tingkat kecemasan dengan memberikan keperawatan spiritual (memberikan ceramah ataupun sejenisnya pada pasien anak dan orang tua ) Data :a. Pasien di Ar-Rahman merupakan usia 6-12 tahun yang belum bisa

mengendalikan emosib. Pasien di Ar- Rahman hampir 50% merupakan pasien bedah dan perlu

dilakukan tindakan intraoperative. Maka dari itu pasien praoperative mengalami kecemasan tingkat tinggi

c. Pasiennya masih anak-anak sehingga memerlukan penyampaian yang berbeda apabila menyampaikan suatu prosedur operative

4

Page 5: FENOMENA_jadi

d. Perawat memanggil rohaniawan apabila tingkat kecemasan pasien masih tinggi di tandai dengan rewel pada anak dan perawat sudah berusaha secara maksimal untuk menenangkan pasien

e. Menurut penuturan perawat ruangan menurunkan tingkat kecemasan dengan mendatangkan rohaniawan terukur efektif.

5