fenomena patologi

23
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan beragam suku dan agama. Dari beragam perbedaan tersebut, bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi kebhinneka tunggalikaan, artinya walaupun bangsa Indonesia berbeda suku maupun agama, bangsa Indonesia tetap terus bersatu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Namun, semua perbedaan yang ada merupakan wujud dari karakter bangsa Indonesia itu sendiri, sehingga dibentuklah sebuah dasar negara yang bagi bangsa Indonesia dijadikan sebagai acuan dan panduan dalam bernegara. Dasar negara tersebut adalah pancasila, dimana didalam pancasila itu sendiri terdapat lima sila dan masing masing sila tersebut mengandung nilai-nilai yang dijadikan pedoman dalam kehidupan rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila mencakup segala aspek, seperti aspek dalam pemerintahan, aspek hubungan antar manusia, aspek dalam beragama, dan sebagainya. Perjalanan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan butuh perjuangan yang besar. Kerja sama dan semangat persatuanlah yang membawa bangsa Indonesia dapat melanjutkan kehidupan bernegara dan bangkit dari keterpurukan. Namun, Seiring berkembangnya zaman dan dampak dari globalisasi, bangsa Indonesia dihadapkan pada kondisi dimana nilai-nilai dalam kehidupan bangsa Indonesia mulai pudar. Jika hal

Upload: suci-agustina

Post on 16-Jan-2016

161 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Beberapa contoh dari Fenomena Patologi di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena Patologi

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan beragam suku dan agama. Dari beragam

perbedaan tersebut, bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi kebhinneka tunggalikaan,

artinya walaupun bangsa Indonesia berbeda suku maupun agama, bangsa Indonesia tetap

terus bersatu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Namun, semua perbedaan yang

ada merupakan wujud dari karakter bangsa Indonesia itu sendiri, sehingga dibentuklah

sebuah dasar negara yang bagi bangsa Indonesia dijadikan sebagai acuan dan panduan dalam

bernegara. Dasar negara tersebut adalah pancasila, dimana didalam pancasila itu sendiri

terdapat lima sila dan masing masing sila tersebut mengandung nilai-nilai yang dijadikan

pedoman dalam kehidupan rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila

mencakup segala aspek, seperti aspek dalam pemerintahan, aspek hubungan antar manusia,

aspek dalam beragama, dan sebagainya.

Perjalanan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan butuh perjuangan yang

besar. Kerja sama dan semangat persatuanlah yang membawa bangsa Indonesia dapat

melanjutkan kehidupan bernegara dan bangkit dari keterpurukan. Namun, Seiring

berkembangnya zaman dan dampak dari globalisasi, bangsa Indonesia dihadapkan pada

kondisi dimana nilai-nilai dalam kehidupan bangsa Indonesia mulai pudar. Jika hal tersebut

terus dibiarkan, bangsa Indonesia akan mendapat masalah yang besar. Maka dari itu, sebagai

bangsa Indonesia, kita seharusnya peka terhadap perkembangan zaman sehingga mampu

membentengi diri sebelum terjadinya kekacauan dalam negeri. Peran dari masyarakat

Indonesia sangat dibutuhkan dalam keadaan ini khususnya bagi para pemuda Indonesia

sebagai generasi penerus bangsa agar dapat mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yang

tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Page 2: Fenomena Patologi

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana solusi dalam menghadapi beberapa gejala fenomena patologi sosial berikut ini :

1. Hancurnya nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat?

2. Memudarnya Kehidupan Kewargaan dan Nilai-Nilai Komunitas?

3. Kemerosotan Nilai-nilai Toleransi dalam Masyarakat?

4. Memudarnya Nilai-nilai Kejujuran, Kesopanan, dan Rasa Tolong-menolong?

5. Melemahnya Nilai-nilai dalam Keluarga?

6. Praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam Penyelenggaraan Pemerintahan?

7. Kerusakan Sistem dan Kehidupan Ekonomi?

8. Pelanggaran Terhadap Nilai-nilai Kebangsaan?

Page 3: Fenomena Patologi

BAB II

Isi

1.2. Pembahasan Materi

Fenomena Patologi Sosial

1. Hancurnya nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat

Hancurnya demokrasi ini dapat mengurangi rasa saling berbagi keputusan,

musyawarah yang sebaiknya dilaksanakan oleh suatu lingkungan masyarakat

dapat tidak terlaksana. Akibat tidak terlaksananya musyawarah tersebut maka

ancaman silahturahmi yang terjalin akan mengendur padahal kita tahu bahwa

masyarakat adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya,

bayangkan jika kehidupan bermasyarakat jadi tidak seimbang karena makhluk

hancurnya nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Selain itu juga kita tahu bahwa

demokrasi itu berarti memberikan kebebasan yang terbatas pada masyarakat. Jadi

apabila demokrasi hancur itu berarti kebebasan masyarakat juga dihancurkan

akibatnya masyarakat bisa dibatasi dalam menyuarakan pendapat dan aspirasinya

atau bahkan sebaliknya kebebasan masyarakat menjadi tidak terbatas lagi karena

mungkin banyak norma-norma yang terabaikan sehingga masyarakat kita bisa

menjadi masyarakat yang tidak memiliki norma dan sifat sopan santun.

Solusinya adalah:

a. Dengan mulai menanamkan sikap-sikap demokrasi kedalam diri para penerus

bangsa mulai sejak dini. Karena seperti kata pepatah belajar diwaktu muda itu

seperti menulis diatas batu, itu berarti menanamkan sikap demokrasi yang

bermoral pada para penerus bangsa sejak kecil akan membuat anak-anak

Indonesia memiliki sifat untuk mencintai tanah air. Tidak perduli bagaimana

keadaan saat ini seburuk apapun keadaan yang ada pasti masih ada

kesempatan untuk kita mengubahnya jika kita mau kita pasti bisa. Jika setiap

masyarakat memiliki kesadaran diri yang tinggi tentang pentingnya

menanamkan sikap demokrasi pada anak-anaknya hal itu berarti kita telah

menanamkan banyak masyarakat-masyarakat yang bermoral demokratis

dimasa depan.

Page 4: Fenomena Patologi

b. Menanamkan sifat demokrasi dengan cara memberikan pengajaran dan

menjelaskan tentang pendidikan kewarganegaraan, nilai-nilai pancasila dan

nilai kebangsaan pada semua masyarakat Indonesia, sehingga semua nilai

mendarah daging kepada seluruh rakyat dan warga dapat sadar serta mengerti

tentang permasalahan bangsa dan menkonsistenkan segala tindakan warga

terhadap nilai-nilai bangsa.

c. Menjelaskan akan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam demokrasi dan

pentingnya demokrasi yang bertanggung jawab.

d. Menindak dengan tegas setiap pelanggaran hukum,demokrasi, dan ham sesuai

dengan UU dan peraturan.

e. Mengatur dan membebaskan rakyat untuk membuat ormas-ormas

politik,sosial yang penting bagi masyarakat sesuai dengan nilai demokrasi

yang bertanggung jawab.

f. Memberikan pegajaran dan pemahaman nilai-nilai agama secara mendarah

daging pada masyarakat agar tercipta kebebasan yang dibatasi oleh nilai-nilai

agama yang baik.

2. Memudarnya kehidupan kewarganegaraan dan nilai-nilai komunitas

Masyarakat-masyarakat Indonesia terutama kalangan-kalangan muda banyak

sekali yang aktif terlibat dalam suatu komunitas yang digabungkan oleh satu

paham atau kesenangan yang sama. Namun kadang sebagian orang bersifat

chauvinisme sehingga cenderung bersifat meninggikan komunitas sendiri dan

merendahkan komunitas lain. Itulah penyebab kenapa nilai-nilai komunitas dan

sifat kewarganegaraan itu bersifat penting karena dengan adanya nilai-nilai dan

sifat itu semua masyarakat jadi bisa lebih menghargai anggota antar komunitas

dan menyadari bahwa dari komunitas manapun mereka, mereka tetaplah

berpayung dalam satu kewarganegaraan yang sama yaitu Indonesia, apabila nilai-

nilai itu memudar mungkin kebanyakan masyarakat Indonesia akan memudarkan

ideologi Pancasila mereka dan berganti dengan chauvinisme yang merajalela.

Solusinya adalah:

Page 5: Fenomena Patologi

a. Menanamkan sifat berkewarganegaraan yang baik pada anak-anak Indonesia

dari kecil dan mengefektifkan pendidikan sebagai mediator penanaman sikap

nasionalisme.

b. Memberikan pemahaman pada setiap komunitas atau daerah supaya tidak

menanamkan sifat chauvinisme didalam diri setiap anggotanya sehingga tidak

menggugurkan sifat kewarganegaraan didalam diri mereka.

c. Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang pendidikan

kewarganegaraan, nilai-nilai pancasila dan nilai kebangsaan pada semua

masyarakat Indonesia, sehingga semua nilai mendarah daging kepada seluruh

rakyat dan warga dapat sadar dan mengerti tentang permasalahan bangsa dan

menkonsistenkan segala tindakan warga terhadap nilai-nilai bangsa.

d. Menjelaskan akan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam demokrasi dan

pentingnya demokrasi dalam suatu komunitas agar tidak terjadi perpecahan

dan kebebasan yang berlebihan.

e. Mengatur dan membebaskan rakyat untuk membuat ormas-ormas

politik,sosial yang penting bagi masyarakat sesuai dengan nilai demokrasi

yang bertanggung jawab.

f. Memberikan kesejahteraan pendidikan kepada rakyat secara optimal dan

layak,serta terdistribusi secara layak kepada masyarakat, agar pendidikan bisa

menjadi mediator penanaman rasa cinta tanah air secara nyata dan tak hanya

teori.

g. Memberikan konsep dan pengajaran pada rakyat tentang nilai-nilai patriot

dalam pembelaan Negara baik dalam pembelaan Negara dalam serangan

militer dan nonmiliter agar bisa memiliki sifat kewarganegaraan yang

mencintai tanah air karena belajar dari semua perjuangan para patriotnya.

3. Kemerosotan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat

Ditinjau dari sudut etimologi kata toleransi berasal dari bahasa Latin toleraré .

Makna dasarnya ialah sikap menghargai, membiarkan dan membolehkan.

Pengertian toleransi merupakan suatu pengertian yang menyatakan suatu hubungan.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang plural dan multikultural. Artinya

ialah menjadi manusia yang sanggup hidup dalam perbedaan danbersikap toleran.

Bersikap toleran berarti bisa menerima perbedaan dengan lapang dada, dan

Page 6: Fenomena Patologi

menghormati hak pribadi dan sosial pihak yang berbeda menjalani kehidupan

mereka.Sifat toleransi menuntun kita untuk bisa saling menghargai satu sama lain

tak memandang suku, ras, agama, dan semua perbedaan yang ada, sama seperti

makna dari sebuah kalimat yang tertulis pada kain yang dicengkram oleh burung

garuda yaitu kalimat “Bhinneka Tunggal Ika”, yang bermakna walaupun berbeda-

beda namun tetap satu jua. Itu berarti dengan adanya sifat toleransi akan

membantu Indonesia untuk melaksanakan salah satu nilai dari landasan kehidupan

bermasyarakat Indonesia. Karena dengan toleransilah kita bisa mempersatukan

bangsa dengan semua keanekaragaman agama, suku dan budayanya. Jika, nilai

toleransi dalam kehidupan sehari-hari kita merosot bahkan hilang, maka akan

terjadi yang namanya perang suku, perang antar umat beragama dan lain

sebagainya, sehingga hancurlah nilai keseimbangan didalam masyarakat

Indonesia.

Solusinya adalah:

a. Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang nilai-nilai pancasila pada

semua masyarakat Indonesia.

b. Mengatur dan membebaskan rakyat untuk membuat ormas-ormas

politik,sosial yang penting bagi masyarakat sesuai dengan nilai demokrasi

yang bertanggung jawab dan saling menghargai satu sama lain.

c. Membuat kebijakan yang memperhatikan kepentingan rakyat,sehingga setiap

elemen pemerintahan, industri, ekonomi, dan lainnya memberi perhatian

kepada rakyat yang membutuhkan.

d. Memberikan kesejahteraan pendidikan kepada rakyat secara optimal dan layak

tanpa pandang bulu.

e. Memberikan pegajaran dan pemahaman nilai-nilai agama secara mendarah

daging pada masyarakat agar bisa saling menghargai satu sama lain.

f. Membangun dan mengembangkan toleransi dengan cara pendekatan sistem

sosial yakni hubungan antar anggota-anggota dari berbagai kelompok.

g. Membangun toleransi dengan menggunakan pendekatan sistem budaya, yaitu

melaksanakan segala kegiatan berpedoman dari nilai-nilai umum yang berlaku

bagi setiap anggota suatu komunitas.

h. Perlunya kerukunan dan damai sejahtera, persatuan dan kerjasama dengan

prinsip keadilan, saling menguntungkan, saling menghargai, saling

terbuka dan saling percaya. 

Page 7: Fenomena Patologi

i. Mengevaluasi dan memperbaiki sistem dan bobot pendidikan dan pembinaan ,

baik yang khas keagamaan maupun yang bukan khas atau yang bersifat

umum, untuk menambah pengetahuan, mematangkan iman, meningkatkan

moral dan spiritual, memantapkan kepribadian.  Sasaran pendidikan

dan pembinaan bukan hanya pada aspek intelektual dan ketrampilan, tetapi

juga pada budi pekerti dan hati nurani (moral dan spiritual) serta emosionalitas

dan perilaku, pola pikir dan pola hidup

j. Mengembangkan hidup bersama, kegiatan bersama dan kerjasama

secara proporsional yg dilandaskan pada kesadaran akan kebutuhan dan

ketergantungan satu sama lain sebagai konsekwensi hidup bersama serta

kesamaan martabat dan hak sebagai manusia.

4. Memudarnya nilai-nilai kejujuran, kesopanan dan rasa tolong menolong

Nilai kejujuran sangat erat hubungannya dengan sila pertama Pancasila,

karena yang pasti setiap agama pasti mengajarkan para penganutnya untuk bisa

hidup dengan jujur. Jika nilai kejujuran telah luntur dari dalam diri masyarakat

Indonesia sama saja dengan tidak berjalan dengan baiknya pemahaman

masyarakat terhadap nilai-nilai ke-Tuhanan yang telah terkonsep dengan baik

didalam landasan negara kita.

Jika kita bicara tentang kesopanan sama saja kita berbicara tentang cara

menghargai sesama terutama orang yang jauh lebih tua, itu berarti sama saja

dengan adab-adab sosial yang sudah terkonsep sejak lama. Sesuai dengan

Pancasila sila ke-2, yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab”, berarti Pancasila

telah memberikan landasan untuk kita memiliki sikap yang beradab yaitu salah

satunya dengan memiliki sikap sopan santun. Jika kebanyakan masyarakat

Indonesia tidak memiliki sifat sopan itu berarti sudah sangat sedikit sekali

masyarakat yang bisa memaknai Pancasila dengan baik sebagai landasan hidup

bangsa Indonesia.

Tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah dibutuhkan

karena setiap manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan

orang lain didalam hidupnya. Seperti yang tercantum dalam sila ke-5 Pancasila.

Jadi sifat tolong menolong merupakan budaya yang harus dibudayakan agar tidak

memudar dan menimbulkan fenomen patologi sosial.

Solusinya adalah:

Page 8: Fenomena Patologi

a. Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang nilai-nilai pancasila dan

nilai kebangsaan pada semua masyarakat Indonesia.

b. Memberikan kesejahteraan pendidikan kepada rakyat secara optimal dan

layak, agar tercipta masyarakat berpendidikan yang memiliki moral baik

didalam kehidupan.

c. Memberikan pengajaran dan pemahaman nilai-nilai agama agar tercipta sifat-

sifat baik sesuai dengan semua ajaran-ajaran baik yang sesuai dengan nilai-

nilai agama.

5. Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga

Ketika nilai-nilai dalam satu keluarga mulai merosot maka ini adalah ancaman

yang sangat membahayakan. Karena keluarga adalah lingkungan hidup pertama

yang kita kenal dan jumpai, apabila lingkungan pertama saja sudah terlepas dari

nilai-nilai yang baik maka akan tercipta individu yang tidak memiliki norma dan

sopan santun.

Solusinya adalah:

a. Memberikan pengajaran dan pemahaman nilai-nilai agama agar didalam suatu

keluarga tercipta keadaan harmonis yang saling menyayangi satu sama lain

sehingga tercipta juga masyarakat-masyarakat yang bermoral baik didalamnya

b. Menanamkan nilai-nilai yang baik dalam satu keluarga supaya timbul

kesadaran-kesadaran diri tentang konsep benar dan salah serta tentang apa

yang harus mereka lakukan dan apa yang tak harus mereka lakukan

6. Praktek KKN dalam penyelenggaraan pemerintah

KKN adalah singkatan dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Jangankan di

lingkungan pemerintahan, bahkan anak-anak yang masih duduk dibangku

sekolahanpun masih suka korupsi dengan uang buku yang diberikan orang tuanya.

Sulit untuk menghilangkan fenomena pantologi yang satu ini karena semakin

pintar suatu komisi berusaha untuk membekukan para koruptor maka semakin

pintar juga mereka memutar otak untuk melakukan KKN dengan cara bersih.

Hanya keimanan dan kesadaran diri sendirilah yang akan menghilangkan praktek

KKN di Indonesia.

Solusinya adalah:

Page 9: Fenomena Patologi

a. Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang pendidikan

kewarganegaraan, nilai-nilai pancasila dan nilai kebangsaan pada semua

masyarakat Indonesia, sehingga semua nilai mendarah daging kepada seluruh

rakyat dan warga dapat sadar dan mengerti tentang permasalahan bangsa dan

menkonsistenkan segala tindakan warga terhadap nilai-nilai bangsa.

b. Menjelaskan akan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam demokrasi dan

pentingnya demokrasi yang bertanggung jawab dan bebas dari praktek KKN.

c. Menindak dengan tegas setiap pelanggaran hukum,demokrasi, dan ham sesuai

dengan UU dan peraturan.

d. Mentransparansi beberapa informasi yang penting bagi rakyat agar tidak

terjadi praktik KKN antar pejabat-pejabat tinggi negara.

e. Membuat kebijakan yang memperhatikan kepentingan rakyat,sehingga setiap

elemen pemerintahan, industri, ekonomi, dan lainnya memberi perhatian

kepada rakyat yang membutuhkan dan dana APBN tidak diselewengkan oleh

orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

f. Memberikan kesejahteraan pendidikan kepada rakyat secara optimal dan

layak,serta terdistribusi secara layak kepada masyarakat, agar pendidikan bisa

menjadi mediator penanaman rasa cinta tanah air sehingga tidak ada niat untuk

menjadi penghianat bangsa dengan cara melakukan KKN dan merugikan

rakyat.

g. Memberikan pengajaran dan pemahaman nilai-nilai agama secara mendarah

daging pada masyarakat agar tidak terjadi lagi KKN dan timbul kesadaran-

kesadaran diri tentang konsep benar dan salah serta tentang apa yang harus

mereka lakukan.

h. Memelihara dan membudayakan budaya yang penting bagi jati diri bangsa.

i. Memfilter dan menindak tegas pelanggaran terhadap budaya dan jati diri

bangsa.

j. Berpatisipasi aktif,memilih dan memfilter calon anggota pemerintahan secara

ketat,sehingga mendapatkan anggota pemerintahan yang berkompeten dan

memperhatikan kepentingan rakyat secara bijaksana serta bisa memegang

amanah dengan baik dan menjaga dirinya dari praktek korupsi yang

merajalela.

7. Kerusakan sistem dalam kehidupan ekonomi

Page 10: Fenomena Patologi

Kita semua pasti ingat dengan keadaan Indonesia di akhir era orde baru,

dimana krisis moneter terjadi akibatnya perekonomian bangsa menjadi kacau,

alhasil seluruh masyarakat menjadi garang dan terutama kalangan mahasiswa

menginginkan Soeharto untuk mundur dari jabatannya pada saat itu. Bahkan

seringkali juga keadaan ekonomi negara kita menjadi tidak stabil karena hal-hal

yang dilakukan oleh para distributor yang seringkali menaikkan harga barang pada

waktu perayaan-perayaan tertentu akibatnya sistem ekonomi jadi kacau dan terjadi

kelangkaan barang yang membuat harga menjadi jauh lebih mahal dari

sebelumnya.

Solusinya adalah:

a. Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang pendidikan

kewarganegaraan, nilai-nilai pancasila dan nilai kebangsaan agar tidak ada lagi

oknum-oknum tak bertanggung jawab yang seringkali memainkan

perekonomian dengan cara menaikkan harga barang semaunya.

b. Mentransparansi beberapa informasi yang penting bagi rakyat baik berupa

informasi pelanggaran dan kebijakan yang menyangkut dengan perekonomian.

c. Membuat kebijakan yang memperhatikan kepentingan rakyat,sehingga setiap

elemen pemerintahan, industri, ekonomi, dan lainnya memberi perhatian

kepada rakyat yang membutuhkan.

d. Menindak secara tegas pelanggaran-pelanggaran terhadap sistem budaya

ekonomi.

e. Memberikan pegajaran dan pemahaman nilai-nilai agama secara mendarah

daging pada masyarakat agar tidak terjadi lagi KKN dalam sistem

perekonomian rakyat Indonesia.

f. Membuka lapangan pekerajaan bagi para pengganguran.

g. Seluruh elemen negara harus memperhatikan dan peduli terhadap

kesejahteraan rakyat dalam pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

h. Pemerataan kesejahteraan rakyat dalam pendidikan, ekonomi, dan lainnya

secara terdisibusi dengan baik dan lancar hingga daerah terpencil.

8. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebangsaan

Page 11: Fenomena Patologi

Fenomena gerakan separatisme di indonesia akhir-akhir ini cukup menggejala

seperti Aceh, Papua, dan Maluku. Banyak faktor peyebab disintegrasi bangsa ini,

diantaranya faktor ekonomi , politik, keamanan, dan budaya. Keragaman dalam

satu bangsa (Bhineka Tunggal Ika) seakan mulai terkikis, solidaritas kebangsaan

akan tersumbat oleh berbagai keterbatasan dan kentalnya kepentingan untuk

memisahkan diri. Oleh karenanya ada upaya untuk riorientasi nation building

untuk kembali merekatkan ikatan-ikatan kebangsaan yang beragam menjada satu

bangsa. Melanggar nilai kebangsaan merupakan titik puncak dari fenomena

patologi, karena dengan hancurnya nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat

akibatnya kehidupan kewarganegaraan berkurang dan nilai-nilai komunitas yang

negatif menjadi makin kuat, kemerosotan nilai-nilai toleransi juga akan membuat

masyarakat kehilangan nilai-nilai kejujuran, kesopanan dan rasa tolong-menolong

ditambah lagi dengan melemahnya nilai-nilai dalam keluarga, praktek Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme merajalela serta menimbulkan kerusakan sistim dan

kehidupan ekonomi.

Solusinya adalah:

a. Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang pendidikan

kewarganegaraan, nilai-nilai pancasila dan nilai kebangsaan pada semua

masyarakat Indonesia, sehingga semua nilai mendarah daging kepada seluruh

rakyat dan warga dapat sadar dan mengerti tentang permasalahan bangsa dan

menkonsistenkan segala tindakan warga terhadap nilai-nilai bangsa.

b. Menindak dengan tegas setiap pelanggaran hukum,demokrasi, dan ham sesuai

dengan UU dan peraturan yang bisa memecah belah bangsa.

c. Mentransparansi beberapa informasi yang penting bagi rakyat baik berupa

informasi pelanggaran, kebijakan dan memprivatisasi segala informasi yang

dapat memecah belah demokrasi dan persatuan kesatuan bangsa.

d. Memberikan kesejahteraan pendidikan kepada rakyat secara optimal dan

layak,serta terdistribusi secara layak kepada masyarakat, agar pendidikan bisa

menjadi mediator penanaman rasa cinta tanah air secara nyata dan tak hanya

teori.

e. Memberikan pegajaran dan pemahaman nilai-nilai agama secara mendarah

daging pada masyarakat agar tidak terjadi lagi KKN yang bisa merugikan

Page 12: Fenomena Patologi

bangsa Indonesia dan timbul kesadaran-kesadaran diri tentang konsep benar

dan salah serta tentang apa yang harus mereka lakukan.

f. Memberikan konsep dan pengajaran pada rakyat tentang nilai-nilai patriot

dalam pembelaan Negara baik dalam pembelaan Negara dalam serangan

militer dan nonmiliter agar tercipta jiwa kebangsaan yang kuat karena belajar

dari pengalaman semua pahlawan Indonesia dimasa lampau.

g. Memelihara dan membudayakan budaya yang penting bagi jati diri bangsa.

h. Memfilter dan menindak tegas pelanggaran terhadap budayadan jati diri

bangsa.

1.3. Kesimpulan

 "Patologi Sosial" atau yang lebih dikenal dengan "Penyakit Sosial/Penyakit

Masyarakat". Patologi Sosial ini bisa membahayakan kehidupan bangsa Indonesia

jika hanya dibiarkan begitu saja, berikut ini merupakan fenomena dari patologi sosial:

1. Hancurnya nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat.

2. Memudarnya kehidupan kewarganegaraan dan nilai-nilai komunitas.

3. Kemerosotan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat.

4. Memudarnya nilai-nilai kejujuran, kesopanan dan rasa tolong-menolong.

5. Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga.

6. Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintahan.

7. Kerusakan sistim dan kehidupan ekonomi.

8. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebangsaan.

Pada dasarnya ke-delapan patologi sosial itu saling berkaitan satu sama lain,

karena dengan hancurnya nilai demokrasi maka kehidupan kewarganegaraan jadi

menghilang secara perlahan akibatnya tidak ada rasa untuk saling toleransi, sopan,

dan tolong menolong antara komunitas (daerah) satu dengan komunitas (daerah)

lainnya. Melemahnya nilai dalam keluarga bisa mengakibatkan rusaknya moral para

penerus bangsa, karena setiap makhluk hidup itu menganut landasan kehidupan

berdasarkan pengajaran apa yang mereka dapatkan pertama kali, dan keluarga adalah

dunia pertama yang dikenal oleh setiap manusia, jika dunia pertama yang mereka

kenal saja sudah rusak nilai-nilai baiknya maka akan sulit baginya menerima

pemahaman-pemahaman baik yang bisa ditemukan dari kehidupan luar. Semua

Page 13: Fenomena Patologi

ketidak seimbangan sistem kehidupan itulah yang akan membuat masyarakat jadi

tidak tahu cara untuk membandingkan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga

praktik KKN menjadi merajalela, akibatnya sistem ekonomi menjadi rusak dan

masyarakat jadi cenderung memiliki keinginan untuk melanggar nilai-nilai

kebangsaan. Berikut ini upaya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan fenomena

patologi sosial:

Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang pendidikan

kewarganegaraan, nilai-nilai pancasila dan nilai kebangsaan pada semua

masyarakat Indonesia, sehingga semua nilai mendarah daging kepada seluruh

rakyat dan warga dapat sadar dan mengerti tentang permasalahan bangsa dan

menkonsistenkan segala tindakan warga terhadap nilai-nilai bangsa.

Menjelaskan akan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam demokrasi dan

pentingnya demokrasi yang bertanggung jawab.

Menindak dengan tegas setiap pelanggaran hukum,demokrasi, dan ham sesuai

dengan UU dan peraturan.

Mentransparansi beberapa informasi yang penting bagi rakyat baik berupa

informasi pelanggaran, kebijakan dan memprivatisasi segala informasi yang

dapat memecah belah demokrasi dan persatuan kesatuan bangsa.

Mengatur dan membebaskan rakyat untuk membuat ormas-ormas

politik,sosial yang penting bagi masyarakat sesuai dengan nilai demokrasi

yang bertanggung jawab.

Membuat kebijakan yang memperhatikan kepentingan rakyat,sehingga setiap

elemen pemerintahan, industri, ekonomi, dan lainnya memberi perhatian

kepada rakyat yang membutuhkan.

Memberikan kesejahteraan pendidikan kepada rakyat secara optimal dan

layak,serta terdistribusi secara layak kepada masyarakat, agar pendidikan bisa

menjadi mediator penanaman rasa cinta tanah air secara nyata dan tak hanya

teori.

Menindak secara tegas pelanggaran-pelanggaran terhadap system budaya

ekonomi.

Memberikan pegajaran dan pemahaman nilai-nilai agama secara mendarah

daging pada masyarakat agar tidak terjadi lagi KKN dan timbul kesadaran-

Page 14: Fenomena Patologi

kesadaran diri tentang konsep benar dan salah serta tentang apa yang harus

mereka lakukan.

Membuka lapangan pekerjaan bagi para pengangguran.

Memberikan konsep dan pengajaran pada rakyat tentang nilai-nilai patriot

dalam pembelaan Negara baik dalam pembelaan Negara dalam serangan

militer dan nonmiliter.

Memelihara dan membudayakan budaya yang penting bagi jati diri bangsa.

Memfilter dan menindak tegas pelanggaran terhadap budayadan jati diri

bangsa.

Berpatisipasi aktif,memilih dan memfilter calon anggota pemerintahan secara

ketat,sehingga mendapatkan anggota pemerintahan yang berkompeten dan

memperatikan kepentingan rakyat secara bijaksana.

Seluruh elemen negara harus memperhatikan dan peduli terhadap

kesejahteraan rakyat dalam pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Pemerataan kesejahteraan rakyat dalam pendidikan, ekonomi, dan lainnya

secara terdisibusi dengan baik dan lancar hingga daerah terpencil.

Pemerintah dan seluruh elemen masyakat harus lebih menghormati dan

meghargai jasa-jasa para pahlawan, dan tidak hanya pada pahlawan militer.

Page 15: Fenomena Patologi

Bab III

Daftar Pustaka

Ooknopan. 2012. Fenomena Patologi Sosial [Online]. Tersedia:

http://rimbacoretan.blogspot.com/2012/01/fenomena-patologi-sosial.html. (Diakses 08

Februari 2015).

Ismahani. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia [Online]. Tersedia:

http://haniismahoney.blogspot.com/2013/05/pendidikan-kewarganegaraan-di-indonesia.html.

(Diakses 08 Februari 2015).

Tualeka, Basa Alim. 2014. Memudarnya Nilai-Nilai Kebangsaan [Online]. Tersedia:

http://marimembangunindonesiatimur.blogspot.com/2014/09/memudarnya-nilai-nilai-

kebangsaan.html. (Diakses 09 Februari 2015).