tugas patologi!!

31
Agnes L. Tandjung 1309012004

Upload: agnesliliantandjung

Post on 17-Dec-2015

255 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

  • Agnes L. Tandjung1309012004

  • Isnaeni, Wiwi. 2006.Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius

    Homeostasis adalah semua proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan interna didalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme yang bersangkutan (Guyton, 1996). Homeostasis dapat di artikan kondisi lingkungan dalam tubuh hewan yang tetap seimbang yang harus selalu diupayakan oleh hewan (Isnaeni, 2006).

  • Mekanisme HomeostasisPerubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu:

    Siagian, Minarma. 2004. Homeostasis. Jakarta: Departemen Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

  • Terdapat 2 macam system umpan balik, yaitu umpan balik positif dan negative. Sistem umpan balik yang berfungsi dalam pengendalian kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah system umpan balik negative.

    Siagian, Minarma. 2004. Homeostasis. Jakarta: Departemen Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

  • Siagian, Minarma. 2004. Homeostasis. Jakarta: Departmen ilmu faal Fakultas kedokteran universitas indonesia

  • Hemostasis mengacu pada pengehentian perdarahan. Berhentinya perdarahan atau berlangsungnya sirkulasi darah dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

    Vasokonstriksi Pembentukan plak trombosit hemostatikKoagulasi darahPembentukan bekuan

  • Ciri-ciri Kerusakan Jaringan

  • Tipe-tipe Kerusakan JaringanKerusakan jaringan lunakmerupakan kerusakanotot, ligamen, dantendon di seluruh tubuh.Cedera jaringan lunak terjadi keseleo,dan memar. Cedera jaringan lunak dapat mengakibatkanrasa sakit, dan hilangnya fungsi tubuh (Lovering, 2008).contoh keselo, terkilir, memar, tendonisti, radang kandung lendir, cedera stress.

  • Kerusakan Jaringan KerasMerupakan kerusakan jaringan yang berat yang menyebabkan dislokasi, dan fraktur

  • Perbaikan JaringanRegenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas kembali seperti semula.

    Kemampuan untuk memperbaiki struktur atau jaringan yang mengalami kerusakan akibat kecelakaan yang tidak disengaja karena kondisi natural atau kerusakan yang disengaja oleh manusia untuk keperluan penelitian atau experimen(Balinsky,1981).

  • Kemampuan jaringan untuk memperbaiki dirinya dipengaruhi oleh kapasitas proliferasi Intrinsiknya 3 Tipe jaringan : 1. jaringan labil 2. jaringan stabil3. jaringan permanen

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • 1. Jaringan labil Jaringan yang terus menerus hilang dan digantikan oleh maturasi dari sel induk serta proliferasi dari sel matur

    2. Jaringan stabilMerupakan jaringan yang memiliki aktivitas replikasi yang minimal, memiliki kemampuan berploriferasi dalam responnya terhadap jejas atau hilangnya masa jaringan. Meliputi jaringan solid seperti liver, ginjal, pankreas; sel endothel, fibroblast, set otot polos Jaringan stabil memiliki kapasitas terbatas untuk regenerasi

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • 3. Jaringan permanenMerupakan jaringan yang dianggap sel-sel terminally differentiated dan nonproliferative dalam kehidupan postnatal (nondividing cells). Jejas ireversibel, perbaikan dengan membentuk jaringan parut

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Perbaikan dengan Jaringan IkatJejas jaringan sangat berat, Jejas kronik Rusaknya sel parenkim dan stroma, Sel permanen Perbaikan regenerasi mengganti sel yang tidak beregenerasi dengan jaringan ikat, atau kombinasi regenerasi beberap sel dengan pembentukan jaringan parut

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Perbaikan jaringan dengan jar ikat:- 24 jam setelah jejas emigrasi sel fibroblast, dan induksi proliferasi sel fibroblas dan sel endotel 3-5 hari jaringan granulasi (gross:pink, halus, granuler; mikros: prolif fibroblast, pembuluh darah kapiler pada ECM yang loggar) akumulasi matriks jaringan ikat scar formation

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Perbaikan jaringan

  • Perbaikan dengan deposisi jaringan ikat terdiri dari 4 proses yang berurutan, yaitu : Migrasi dan proliferasi fibroblastMaturasi dan reorganisasi dari jaringan ikat fibrous (remodeling)

  • Tipe-tipe regenerasi jaringan dalam penyembuhan luka1.Penyembuhan PrimerPenyembuhan luka dengan alat bantu seperti jahitan, klip. Misalnya; luka operasi, laserasi dan lainnya. Penyembuhan primer terbagi menjadi:Fase Inflamasi (Reaksi) Proses perbaikan terdiri dari mengontrol perdarahan (hemostatis), mengirim darah dan sel ke area yang mengalami cedera (inflamasi), dan membentuk sel-sel epitel pada tempat cedera sel (epitelialisasi). Selama proses hemostatis, pembuluh darah yang cedera akan mengalami konstriksi dan trombosit berkumpul untuk menghentikan perdarahan. Bekuan-bekuan darah membentuk matriks fibrin yang nantinya akan menjadi kerangka untuk perbaikan sel.

  • Fase Proliferasi (Regenerasi)Fase proliferasi terjadi dalam waktu 3-24 hari. Aktivitas utama selama fase regenerasi ini adalah mengisi luka dengan jaringan penyambung atau jaringan granulasi yang baru dan menutup bagian atas luka dengan epitelisasi. Maturasi (Remodeling)Maturasi, yang merupakan tahap akhir proses penyembuhan luka, dapat memerlukan waktu lebih dari satu tahun, bergantung pada kedalaman dan kaluasan luka. Serat kolagen mengalami remodeling atau reorganisasi sebelum mencapai bentuk normal.

  • 2.Penyembuhan SekunderPenyembuhan luka pada tepi kulit yang tidak dapat menyatu dengan cara pengisian jaringan, granulasi dan kontraksi. Misalnya pada leg ulcers, multiple trauma, ulkus diabetik, dan lainnya. Penutupan dengan secondary intention digunakan untuk luka yang menyebabkan kehilangan jaringan misalnya ulkus kulit dan pembersihan luka bakar. Keadaan ini terjadi ketika kehilangan jaringannya lebih luas.

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • 3.Penyembuhan Primer yang TerhambatKetika luka terinfeksi atau terdapat benda asing dan memerlukan perawatan luka/ pembersihan luka secara intensif maka luka tersebut termasuk penyembuhan primer yang terhambat. Misalnya luka terinfeksi, luka infeksi pada abdomen dibiarkan terbuka untuk mengeluarkan drainase sebelum ditutup kembali, dan lainnya.

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi regenerasi jaringan, yaitu :1.Temperatur, dimana peningkatan temperatur sampai titik tertentu maka akan meningkatkan regenerasi.2. Makanan, tingkat regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan. Makanan yang cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi.3.System saraf, sel-sel yang membentuk regenerasi baru berasal dari sel sekitar luka.4. Usia, nutrisi, infeksi, hematoma, benda asing, iskemia, diabetes, keadaan luka, obat, gangguan sistem imun, teknik penjahitan, personal hygiene

  • Contoh kerusakan JaringanBerdasarkan sifat luka, penyembuhan luka kulit dapat dibedakan menjadi: 1. Healing by first intention:- Luka insisi operasi yang bersih, tdk terinfeksi, yang didekatkan dengan jahitan fokus terganggunya kontinuitas epitel membran basement dan relatif sedikit kematian sel-sel jaringan epitel dan ikat Regenerasi epitel>> dpd fibrosis - Jar parut sedikit kontraksi luka minimal

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • 24 jam I :neutrofil tampak di tepi insisi, migrasi menuju bekuan fibrin. Sel basal pada tepi irisan epidermis mulai menunjukkan aktivitas mitosis yang meningkat 24-48 jam: Sel epitel dari kedua tepi luka mulai bermigrasi dan proliferasi sepanjang dermis, bertemu di tengah di bawah permukaan kerak luka lapisan epitel yang tipis tapi kontinu

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Hari ke-3: Netrofil telah digantikan oleh makrofag, dan jaringan granulasi secara progresif mulai mengisi rongga insisiSerat kolagen bisa dijumpai pada tepi luka insisi, tapi masih terorientasi vertikal dan belum menyebrangi insisi Sel epitel terus berproliferasi lapisan epidermis menebal Hari ke-5: Neovaskularisasi mencapai puncak jaringan granulasi memenuhi rongga insisi Serat kolagen smkn banyak dan mulai menyambung insisiKetebalan epidermis kembali normal

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Selama minggu ke-2:Akumulasi kolagen dan proliferasi fibroblast berlanjut Infiltrat leukosit, edema, peningkatan vaskuler menghilang Meningkatnya deposit kolagen pada jar parut dan regresi pembuluh darah baskuler pucat Akhir bulan ke-1: Jaringan parut terdiri dari jaringan ikat yang padat tanpa sel radang dan dilapisi epidermis yang normal Adneksa kulit yang rusak pada garis insisi hilang secara permanen

  • 2. Healing by second intention- Kehilangan sel/jaringan yang sangat luas (luka yang luas, terbentuknya abses, ulserasi) - Reaksi inflamasi lbh kuat- Tumbuhnya jar granulasi >> - Akumulasi ECM dan pembentukan jar parut >> Kontraksi luka >> (myofibroblast)

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • Aspek Patologis dari Perbaikan Jaringan

    Komplikasi dari penyembuhan luka dapat timbul akibat dari abnormalitas. Komponen dasar pada proses perbaikan terdapat 3 grup kelainan, yaitu :1. Pembentukan jar granulasi dan parut yang inadekuat wound dehiscence & ulceration 2. Pembentukan komponen proses perbaikan yang berlebihan hypertrophic scars & keloid 3. Kontraktur

    Rahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  • DAFTAR PUSTAKA

    Cunningham. 2001. Veterinary Phisiology. WB Saunders Company: PhiladelphiaEnita, Putri. 2014. Makalah Sel dan Jaringan: Universitas Padjajaran Bandung.Guyton.A.C, 1996.Textbook of Medical Physiology, Philadelpia: Elsevier saundersIsnaeni, Wiwi. 2006.Fisiologi Hewan. Yogyakarta: KanisiusRahniayu & Kurnia Sari, Tissue Repair: Regeneration, Healing, and Fibrosis: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas AirlanggaWulandari, C. 2010.Patologi - Gangguan Sirkulasi Darah.

    ***