farmakoterapi bab 1

6
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah FARMAKOTERAPI 1. Adapun makalah yang sederhana ini membahas tentang “CHRONIC OBSSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)” makalah ini saya susun agar pembaca khususnya mahasiswa dapat memperluas ilmu tentang COPD, yang kami sajikan dengan berdasarkan pengamatan dari berbagaai sumber, walau sedikit ada rintangan namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa juga Saya ucapkan terima kasih yang tulus kepada dosen pembimbing mata kuliah farmakoterapi 1 yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini. Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, dan semua yang membaca makalah kami ini, Dan mudah mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .Demi perbaikan makalah ini, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan.

Upload: sellyanalubis

Post on 09-Apr-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

frmktrp

TRANSCRIPT

Page 1: Farmakoterapi Bab 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena

dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan

tugas mata kuliah FARMAKOTERAPI 1. Adapun makalah yang sederhana ini

membahas tentang “CHRONIC OBSSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE

(COPD)” makalah ini saya susun agar pembaca khususnya mahasiswa dapat

memperluas ilmu tentang COPD, yang kami sajikan dengan

berdasarkan pengamatan dari berbagaai sumber, walau sedikit ada rintangan namun

dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan.

Tidak lupa juga Saya ucapkan terima kasih yang tulus kepada dosen

pembimbing mata kuliah farmakoterapi 1 yang telah membimbing kami agar dapat

mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini. Semoga makalah kami

dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, dan semua yang membaca makalah

kami ini, Dan mudah mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca .Demi perbaikan makalah ini, kritik dan saran yang membangun dari

pembaca sangat kami harapkan.

Pekanbaru Oktober 2015

Penyusun

Page 2: Farmakoterapi Bab 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan di

seluruh dunia. Prevalensi, morbiditas, dan mortalitas PPOK mulai meningkat di

seluruh dunia dan diperkirakan merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan

perhatian khusus dalam penatalaksanaan dan pencegahan terhadap penumnan

progesivitas fungsi paru. Keterbatasan jalan napas telah lama diidentifikasi sebagai

faktor penting pada penyakit ini. Bronkodilator golongan β2 agonis dan antikolinergik

telah menjadi terapi standar tetapi banyak pasien tetap memiliki keluhan walaupun

penggunaan bronkodilator telah optimal. Adanya inflamasi jalan napas dan sistemik

menunjang rasionalisasi penggunaan inhalasi kortikosteroid (ICS) sebagai terapi

antiinflamasi pada PPOK. Terapi kombinasi inhalasi β2 agonis kerja lama dan

kortikosteroid lebih baik dibandingkan penggunaan masing-masing komponen.

Inhalasi β2 agonis kerja lama memperbaiki fungsi paru dan status kesehatan, ICS

mengurangi frekuensi eksaserbasi dan memperlambat kemunduran status kesehatan.

Pada tingkat molekuler, kombinasi β2 agonis kerja lama dengan kortikosteroid

memiliki efek aditif dan sinergis, Br-agonis meningkatkan translokasi reseptor

glukokortikoid (GR) sedangkan kortikosteroid meningkatkan transkripsi dan ekspresi

reseptor α2 agonis sehingga meningkatkan aktivitas antiinflamasi dan mencegah

toleransi β2 agonis kerja lama pada pemakaian jangka panjang. Penelitian Toward a

revolution in Chronic obstructive pulmonary disease Health (TORCH)

merekomendasikan penggunaan kombinasi inhalasi salmeterol/flutikason propionate

500 µg pada pasien-pasien PPOK derajat sedang-berat dengan VEP1 (volume

ekspirasi paksa detik p ertama) <60% prediksi.

Page 3: Farmakoterapi Bab 1

Soal kasus

A 54 year old man with a past medical history of hypertension presents to the clinic

complaining of shortness of breath that began about 4 to 5 years ago. His symptoms

have gradually gotten worse since then. He is now unable to walk 100 yards without

having to stop and rest. He also has a daily cough that is usually roductive of

yellowish sputum. He smokes about 11/2 packs of cigarettes a day and has any

significant accupational exposures to dust, gases, or fumes.

Indonesia

Seorang pria berusia 54 tahun dengan riwayat medis masa lalu hipertensi menyajikan

ke klinik mengeluh sesak napas yang mulai sekitar 4 sampai 5 tahun yang lalu. Gejala

nya telah secara bertahap memburuk sejak saat itu. Dia sekarang mampu berjalan 100

yard tanpa harus berhenti dan beristirahat. Dia juga memiliki batuk sehari-hari yang

biasanya produktif sputum kekuningan. Ia merokok sekitar 11/2 bungkus rokok sehari

dan memiliki setiap eksposur pekerjaan yang signifikan terhadap debu, gas, atau asap.

Page 4: Farmakoterapi Bab 1

Daftar pustaka

1 Make B, Hanania NA, Zttwallack R, Kalberg C, Emmett A, Brown C, et al. The

efficacy and safety of inhaled fluticasone propionate/ salmeterol and

ipratropium/albuterol for the treatment of chronic obstructive pulmonary disease: an

eight-week, multicenter, randomized, double-blind, double-dummy, parallel-group

study. Clin Ther. 2005;21 :531-42.

2 Global Initiative for Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Pathogenesis,

pathology and pathophysioiogy. In: Globai strategy for diagnosis, management and

prevention of chronic obstructive lung disease. Washington D.C. NHLBI Publication:

Updated. 2008.p.24-41.

3 Mahler DA, Wire P, Horstman D, Chang CN, Yates J, Fischer ! et al. Effectiveness

of Fluticasone Propionate and Salmeterol Combination Delivered via the Diskus

Device in the Treatment of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Am J Respir Crit

Care Med. 2002:166:1084-91.

4 Calverley P, Pauwels R, Vestbo J, Jones P, Pride N, Gulsvik A, e/a/. Combined

salmeterol and fluticasone in the treatment of chronic obstructive pulmonary disease:

a randomised controlled trial. Lancet. 2003;361:449-56.

5 Oltmanns U, Walters M, Sukkar M, Xie S, Issa R, Mitcheil J, el a/. Fluticasone, but

not salmeterol, reduces cigarette smoke-induced production of interleukin-8 in human

airway smooth muscle.

6 Pulm Pharmacol Ther. 2008;21:292-7. The TORCH Study Group. The TORCH

(Towards a Revolution in COPD Health) survival study Protocol. Eur Respir J.

2004;24:206-10.