farmakol-antimalaria-yanti

79
ANTI MALARIA

Upload: slamet-katib

Post on 08-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

farmakologi antimalaria

TRANSCRIPT

  • ANTI MALARIA

  • Skizontosid jaringan :Primakuin.Pirimetamin.K l a s i f i k a s i

  • Skizontosid darah (obat supresif) :Klorokuin.Kuinin.Meflokuin.Proguanil.Pirimetamin.

  • Gametosid :Klorokuin & kuinin : untuk P.vivax & P.malaria.Primakuin : untuk P.falciparum.

  • Sporontosid : Primaquin.Kloroguanid.

  • Pengobatan SupresiUntuk menyingkirkan semua parasit dari tubuh penderita dengan memberikan skizontosid darah dalam waktu lama.

  • Digunakan skizontosid jaringan.Pengobatan Kausal

  • Untuk memusnahkan parasit dalam fase eritrosit & eksoeritrositUntuk ini digunakan kombinasi skizontosid darah & jaringan.Pengobatan Radikal

  • Merupakan 4-aminokuinolin sintetik dalam bentuk senyawa di fosfat berupa kristal putih yang pahit.Larut baik dalam pH asam, kurang pada pH netral atau basa.KLOROKUIN

  • Memiliki efek anti radang.Berguna untuk mengobati reaksi photoallergic.Berefek anestetik lokal, dengan dosis tinggi berefek antikoagulan.Farmakodinamik

  • Hanya efektif pada fase eritrosit.Efektifitasnya tinggi terhadap P.vivax & P.falciparum.Aktivitas Anti Malaria

  • Menghambat sintetik enzimatik DNA & RNA.Atau Membentuk suatu kompleks dengan DNA yang mencegah replikasi / transkripsi ke RNA.Mekanisme Kerja

  • Absorbsi cepat & lengkap.Kadar puncak dalam plasma dicapai setelah 1 2 jam.+ 55% terikat pada non diffusible plasma constituent.Farmakokinetik

  • Metabolisme lambat, metabolitnya di ekskresi melalui urin.Metabolisme klorokuin dihambat oleh SKF 525-A, amodiakuin, hidroksiklorokuin dan pamakuin.

  • Gangguan saluran cerna.Sakit kepala ringan.Gatal, urtikaria.Gangguan pendengaran.Perubahan gej. T & kompleks ORS melebar pada EKG.Efek Samping

  • Hipotensi berat serta henti napas & jantung IM (10 mg/kg).Anoreksi, lesu.Pandangan kabur.Retinopati.Miopati irreversibel.

  • Penderita gangguan fungsi hepar.Penderita psoriasis / porfiria.Kontraindikasi

  • Kombinasi dengan obat-obat lain yang sama-sama menyebabkan dermatitis.Penderita gangguan retina / lapangan pandang.Gangguan neurologik / hematologik.Alkoholisme.

  • Tersedia sebagai garam difosfat dalam bentuk tablet 150 mg & 100 mg klorokuin basa.Bentuk sirup 50 & 25 mg/ 5 ml.Posologi

  • Untuk parenteral : 100 mg/ml.Untuk pengobatan supresi : 0,5 1 gr/mgg, 1 mgg sebelum ke daerah endemik, diteruskan sampai 6 mgg. Untuk anak 5 mg/kgBB.

  • Serangan klinik : dosis awal 1 gr disusul 0,5 gr setelah 6 jam dan pada 2 hari berikutnya.Untuk injeksi : 200 mg IM, diulang setiap 6 jam.Tidak boleh > 800 mg/24 jam.

  • Serangan malaria akut.Kemoprofilaksis.Amubiasis.Gangguan autoimun.Indikasi

  • Merupakan turunan pirimidin berbentuk bubuk putih, tidak berasa, tidak larut dalam air, hanya sedikit larut dalam Hcl.PIRIMETAMIN

  • Efek anti malaria pirimetamin mirip efek klorguanid.Digunakan untuk profilaksis & terapi supresi.Farmakodinamik

  • Kombinasi dengan sulfonamid & kuinin untuk serangan akut oleh plasmodium yang resisten klorokuin.

  • Menghambat enzim dihidrofolat reduktase plasmodia gagalnya pembelahan inti pertumbuhan skizon.Mekanisme Kerja

  • Absorbsi lambat tetapi lengkap.Kadar puncak plasma dalam 4 6 jam, waktu paruh eliminasi + 3 4 hari.Farmakokinetik

  • Ditimbun di ginjal, paru, hati & limpa.Diekskresi melalui urin & ASI.

  • Anemia makrositik.Tidak dianjurkan untuk wanita hamil.Efek Samping

  • Pengobatan M.falciparum yang resisten terhadap klorokuin.Kemoprofilaksis M.falciparum.Pengobatan toxoplasmosis.Indikasi

  • Tersedia tablet 25 mg.Kombinasi dengan sulfodoksin 500 mg (FANSIDAR).Posologi

  • Untuk profilaksis : 1 tablet 1 hari sebelum memasuki daerah endemik & dilanjutkan 6 mgg setelah meninggalkan daerah tersebut.

  • Untuk serangan akut : 2 x 25 mg/hr selama 3 hari bersama sulfadiazin 4 x 500 mg selama 5 hari.Atau dengan sediaan kombinasi tetap (FANSIDAR) dengan dosis tunggal :

  • Dewasa : 2 3 tablet.Anak 9 14 tahun : 2 tablet.Anak 8 4 tahun : 1 tablet.< 4 tahun : tablet.

  • Merupakan turunan 8 aminokuinolon sintetik.Larut dalam air, relatif stabil sebagai larutan.PRIMAKUIN

  • Mengalami dekomposisi bila terkena sinar / udara.Pada dosis terapi tidak memiliki efek lain selain efek anti malaria.

  • Aktif terhadap P.vivax & P.ovale pada stadium lanjut hepatik.Sangat aktif terhadap stadium primer preentrosit P.falciparum.Aktifitas Anti Malaria

  • Gametosidal terhadap 4 spesies malaria & biasanya digunakan untuk eradikasi gamet P.falciparum.

  • Mekanismenya tidak diketahui pasti.Metabolitnya mungkin menimbulkan hemolisis & methemoglobinemia.Mekanisme Kerja

  • Absorbsi cepat, metabolisme cepat, hanya sedikit diekskresi dalam bentuk utuh.Kadar puncak plasma dalam 1 2 jam, waktu paruh 3 6 jam.Farmakokinetik

  • Profilaksis terminal M.vivax & M.ovale.Pengobatan radikal M.vivax & M.ovale.Pneumonia pneumocystis carinii.Indikasi

  • Anemia hemolitik akut.Hemolisis.Spasme usus & gangguan lambung.Granulositopenia.AgranulositosisEfek SampingJarang

  • Penderita penyakit sistemik dengan kecenderungan terjadi granulositopenia.Dengan obat yang menimbulkan hemolisis & depresi sumsum tulang.Kehamilan trimester I.Kontraindikasi

  • Tersedia sebagai tablet 26,3 mg garam setara 15 mg basa.Dosis optimal u/ pengobatan radikal : 15 mg/hr (dewasa) dan 0,3 mg/kgBB/hr (anak) selama 14 hari dikombinasi klorokuin basa 1,5 gr dalam 3 hari.Posologi

  • Merupakan alkaloid penting dari kulit pohon sinkona.KUININ (KINA)

  • Efek lokal : Mempengaruhi fungsi biologi racun protoplasma.Toksik terhadap berbagai bakteri & organisme bersel tunggal.Farmakodinamik

  • Efek a.lokal : Efek terhadap sel saraf, mula-mula terjadi perangsang serabut sensoris disusul kelumpuhan.

  • Memiliki daya iritasi yang kuat, pemberian oral nyeri lambung, mual, muntah.Secara SK & IM nyeri.Secara IV trombosis.

  • Efek anti malaria : terutama berefek skintosid, terhadap P.vivax & P.malariae juga berefek gametosid.Efek sentral : terhadap SSP efek analgesik & antipiretik.

  • Efek CV : Mirip kuinidin.Secara IV hipotensi.Efek lain : efek oksitosik.Efek terhadap otot rangka : Mencegah terjadi tetani.Efek kurariform.

  • Absorbsi cepat, kadar puncak plasma dalam 1 3 jam.+ 70% terikat pada protein plasma, kadar dalam CSS + 2,5% kadarnya dalam plasma.Farmakokinetik

  • Distribusi luas ke jaringan tubuh.Ekskresi via urin, tinja, getah lambung, empedu & liur dalam 24 jam.

  • Gangguan G1.Sinkonisme.Gangguan hematologik.Hipoglikemia.Abortus.Toksisitas berat.Efek Samping

  • Pengobatan oral / parenteral pada Malaria Falciparum.Profilaksis.Nocturnal leg cramps (dosis 200 300 mg).Indikasi

  • Sebagai tablet 0,222 gr untuk oral, kombinasi 150 mg kina sulfat dengan primakuin 3 gr.Posologi

  • Untuk pemberian oral dikenal 2 rejimen dosis :3 x 650 mg garam kina selama 7 10 hari bersama 3 tablet Fansidar dosis tunggal.3 x 650 mg garam kina selama 7 10 hari bersama Tetrasiklin 4 x 250 mg selama 7 hari / doksisiklin 100 mg selama 7 hari.

  • Dosis untuk anak : 25 mg/kgBB/hr.Dosis untuk injeksi / infus :Dewasa : 10 20 mg/kgBB dilarutkan dalam 500 ml garam faal / larutan glukosa 5%.Anak : 12,5 mg/kgBB/hr (maks : 25 mg/kgBB).

  • ANTI MALARIA LAIN

  • Turunan biguanid menjadi metabolit triazin yang berefek skizontosid.Tersedia dalam tablet 100 mg.PROGUANIL (KLOROGUANIA)

  • Turunan 4 kuinolin metanol sintetik.Hanya diberikan peroral.Absorbsi baik, konsentrasi puncak plasma dalam 7 24 jam, waktu paruh eliminasi bervariasi dari 13 33 hari.MEFLOKUIN

  • Mempunyai aktivitas skizontisid darah yang kuat terhadap P.falciparum & P.vivax.Dosis tunggal 1500 mg atau dosis mingguan 500 mg untuk 1 tahun.

  • Suatu senyawa fenantren metanol yang aktif terhadap stadium asexual eritrositik P.ovale & P.falciparum yang resisten.HALOFANTRIN

  • Absorbsi cepat tetapi tidak lengkap, kadar puncak plasma dalam 3 5 jam, ekskresi sebagian besar via tinja.Diindikasikan untuk serangan akut malaria o/ P.falciparum yg sudah resisten obat.Dosis 3 x 500 mg.

  • Berguna untuk pengobatan penyakit malaria oleh P.falciparum yang sudah resisten terhadap klorokuin maupun kombinasi pirimetamin sulfadoksin.TETRASIKLIN

  • Dosis dewasa : 4 x 250 mg selama 7 10 hari.Untuk profilaksis (tidak > 6 hari) :Dewasa : 100 mg/hr.Anak : 2 mg/kgBB/hr

  • Merupakan senyawa trioksan.Bersifat skizontosid, tidak mempunyai efek pada stadium hepatik, tidak menyembuhkan malaria yang kambuh & tidak memiliki profilaktik kausal.Terutama bermanfaat untuk falciparum cerebral.ARTEMISININ

  • Sangat efektif untuk penderita malaria oleh P.falciparum yang sudah resisten klorokuin.Bekerja dengan cara menghambat pembentukan asam folinat dari PABA.KOMBINASI PIRIMETAMIN SULFADOKSIN (FANSIDAR)

  • Dosis dewasa : 3 tablet sebagai dosis tunggal.Anak 9 14 tahun : 2 tablet.Anak 4 8 tahun : 1 tablet.Anak < 4 tahun : tablet.

  • U/kemoprofilaksis dewasa :1 tab/mgg sampai 4 mgg sesudah dari daerah endemik.Anak 914 thn : tab/mgg.Anak 48 thn : tab/mgg.Anak 13 thn : tab/mgg.Anak 611 thn : 1/8 tab/mgg.

  • Geografi daerah kontak.Adanya bentuk eksoeritrosit.Adanya kehamilan.Adanya intoleransi terhadap obat.Untuk terapi malaria, obat yang dipilih tergantung :

  • Mencegah komplikasi yang mematikan oleh P.falciparum.KEMOPROFILAKSIS MALARIAIndikasi

  • Wanita hamil obat yang aman adalah klorokuin & proguanil.Kontraindikasi

  • < 1 tahun obat yang aman : klorokuin & proguanil.Umur

  • Untuk kunjungan singkat ke daerah endemis tanpa resistensi obat : klorokuin 300 mg/mgg.Anak : 5 mg/kgBB/mgg (maks. 300 mg).

  • Untuk kunjungan singkat ke daerah endemis dengan resistensi rendah : 300 mg klorokuin/mgg dengan 3 tablet fansidar untuk tujuan presumtive therapy.

  • Anak 2-11 thn : tablet.Anak 1-3 thn : tablet.Anak 4-8 thn : 1 tablet.Anak 9-14 thn : 3 tablet.Anak > 14 thn : 3 tablet, dosis tunggal.

  • Untuk kunjungan singkat ke daerah endemis dengan resistensi tinggi : klorokuin kombinasi pirimetamin-sulfadoksin dapat diberi :

  • Doksisiklin 100 mg/hr, 1-2 hr sebelum ke daerah.Maloprim (100 mg dapson + 12,5 mg pirimetamin) dosis 2 tab/mgg.Meflokuin : 250 mg/mgg.Fansidar (25 mg pirimetamin + 500 mg sulfadoksin).