faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi …lib.unnes.ac.id/2917/1/3393.pdf · untuk memperoleh...
TRANSCRIPT
i
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH
ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni
Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
DIAH SETYOWATI NIM 7250406570
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 22 Desember 2010
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Partono Thomas, M.S. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. NIP. 19521219191982031002 NIP. 197510101999031001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP. 197212151998021001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Februari 2011
Penguji Skripsi
Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP. 197212151998021001
Anggota I Anggota II
Dr. Partono Thomas, M.S. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. NIP. 19521219191982031002 NIP. 197510101999031001
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si. NIP.196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat temuan atau orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, 22 Desember 2010
Diah Setyowati NIM. 7250406570
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan
kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu
dengan kesiapan (Thomas A. Edison)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Bapak Soeparno (Alm)
Ibu Munafi’ah
Mbak Chipung, Mbak Widha, dan Kak Cipta
Almamaterku
Sahabat-sahabatku Ipah, Nadia, Nanik, Yayuk ,Astri,
Susi, Nofia, dan Niken
Teman – teman Accounting Class Paralel B’06 yang tidak
bisa ku sebutkan satu per satu,
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
”Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah
atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)”.
Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini karena adanya
bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan
menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang,
2. Dekan Fakultas Ekonomi, Drs. S. Martono, M.Si. yang telah memberikan
pelayanan dan kesempatan mengikuti program SI di Fakultas Ekonomi,
3. Ketua Jurusan Akuntansi Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan
fasilitas dan pelayanan selama masa studi di Jurusan Akuntansi,
4. Dosen Pembimbing I, Dr. Partono Thomas, M.S. yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,
5. Dosen Pembimbing II, Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. yang telah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik,
6. Dosen Penguji, Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan saran,
masukan, kritikan, dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi,
7. Dosen Wali Kelas Akutansi S1 Paralel B, Drs. Heri Yanto, M.Ba. yang telah
memberikan motivasi dan arahan selama menjalani perkuliahan,
8. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang
telah membimbing, mengarahkan, dan membagikan ilmu pengetahuannya.
vii
9. Staf administrasi Jurusan Akuntansi, Bapak Agus Yanto, yang telah
memberikan pelayanan administrasi selama masa penelitian,
10. Kepala UPT LITBANG BAPPEDA Kabupaten Jepara, Anik Susila, SP, M.Si,
yang telah memberikan ijin penelitian di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran
Kabupaten Jepara,
11. Seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni
Relief/Ukiran Kabupaten Jepara yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini,
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.
Semarang, 27 Januari 2011
Penulis
viii
SARI
Diah Setyowati. 2010. ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Partono Thomas, M.S. Pembimbing II. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. Kata kunci : Usaha Kecil dan Menengah, Informasi Akuntansi, Persepsi, Skala
Usaha, Umur Perusahaan, Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman dalam Informasi Akuntansi.
Informasi akuntansi diharapkan dapat dilaksanakan dalam berbagai organisasi
karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun. Namun diperkirakan dari seluruh UMKM di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Berdasar hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis secara simultan dan parsial pengaruh skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas Informasi di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara .
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kab.Jepara yang terdaftar di Dinas Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kab.Jepara tahun 2009 yang berjumlah 36 pengusaha. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan α 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi yang netral atas informasi akuntansi. Berdasarkan hasil uji regresi berganda, secara simultan diperoleh nilai sig. 0.000 < α 0.05 dan secara parsial di peroleh nilai sig. skala usaha 0.195 > α 0.05, nilai sig. umur perusahaan 0.746 > α 0.05, nilai sig. pengetahuan akuntansi 0.003 < α 0.05, dan nilai sig. pengalaman dalam informasi akuntansi 0.000 < α 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi, dan secara parsial hanya variabel pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu agar pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara dapat memberikan pelatihan akuntansi pada para pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
PENGESAHAN KELULUSAN................................................................ iii
PERNYATAAN ....................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
SARI ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 ................................................................................................ Latar
Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 13
2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ............................................ 13
2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah .......................... 13
2.1.2 Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah ....................... 15
2.1.3 Pengusaha Kecil dan Menengah ..................................... 16
2.2 Informasi Akuntansi .................................................................. 18
2.2.1 Pengertian Informasi Akuntansi ...................................... 18
2.2.2 Tujuan Informasi Akuntansi ............................................ 20
2.2.3 Jenis Informasi Akuntansi ............................................... 21
2.3 Persepsi ...................................................................................... 23
x
2.3.1 Pengertian Persepsi ........................................................ 23
2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi.......................................... 25
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi .................. 26
2.3.3.1 Skala Usaha ..................................................... 32
2.3.3.2 Umur Perusahaan ........................................... 34
2.3.3.3 Pengetahuan Akuntansi ................................... 35
2.3.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .......... 36
2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................. 38
2.5 Kerangka Berfikir ...................................................................... 40
2.6 Hipotesis Penelitian .................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 45
3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 45
3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ............................. 45
3.2.1 Skala Usaha ..................................................................... 46
3.2.2 Umur Perusahaan ............................................................. 46
3.2.3 Pengetahuan Akuntansi ................................................... 46
3.2.4 Pengalaman dalam Informasi akuntansi ........................... 47
3.2.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi ....................................................................... 47
3.3 Sumber Data ............................................................................... 48
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 48
3.5 Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 50
3.5.1 Validitas ......................................................................... 50
3.5.2 Reliabilitas ...................................................................... 52
3.6 Metode Analisis Data ................................................................. 53
3.6.1 Analisis Deskriptif Responden ........................................ 53
3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ............................ 54
3.6.3 Uji Asumsi Klasik............................................................ 56
3.6.3.1 Uji Normalitas ................................................... 56
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas .......................................... 56
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 57
xi
3.6.4 Analisis Regresi Berganda ............................................... 58
3.6.5 Uji Hipotesis .................................................................... 58
3.6.5.1 Uji Simultan dengan F-test ................................ 59
3.6.5.2 Koefisien Determinasi ....................................... 59
3.6.5.3 Uji Parsial dengan t-test ..................................... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 62
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 62
4.1.1 Deskripsi Data ................................................................ 62
4.1.2 Analisis Deskriptif Responden ....................................... 62
4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................... 64
4.1.3.1 Skala Usaha ....................................................... 64
4.1.3.2 Umur Perusahaan .............................................. 64
4.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi ..................................... 65
4.1.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi ............ 66
4.1.3.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas
Informasi Akuntansi ........................................... 69
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 73
4.1.4.1 Uji Normalitas ................................................... 73
4.1.4.2 Uji Multikolinieritas .......................................... 74
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 75
4.1.4 Analisis Regresi Berganda .............................................. 77
4.1.5 Uji Hipotesis .................................................................. 78
4.1.5.1 Uji Simultan dengan F-test ................................ 78
4.1.5.2 Koefisien Determinasi ....................................... 79
4.1.5.3 Uji Parsial dengan t-test ..................................... 80
4.2 Pembahasan ............................................................................... 82
4.2.1 Pengaruh Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan
Akuntansi dan Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas
Informasi Akuntansi........................................................ 82
xii
4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Persepsi Pengusaha
Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi................ 84
4.2.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Persepsi Pengusaha
Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi................ 85
4.2.4 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi
Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi ....................................................................... 87
4.2.5 Pengaruh Pengalaman dalam Informasi Terhadap
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi ....................................................................... 88
BAB V PENUTUP .................................................................................. 90
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 90
5.2 Saran ........................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 93
LAMPIRAN ............................................................................................. 96
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. ............................................................................................. Kerang
ka Konseptual ..................................................................... 43
2. ............................................................................................. Kurva
P-Plot .................................................................................. 73
3. ............................................................................................. Grafik
Scatterplot ........................................................................... 76
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 38
3.1 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi (X3) ............................. 50
3.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4) .. 51
3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas
Informasi Akuntansi (Y) ................................................................ 52
3.4 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 53
3.5 Kategori Penilaian .......................................................................... 55
4.1 Deskripsi Karakteristik Responden ................................................. 63
4.2 Deskripsi Skala Usaha .................................................................... 64
4.3 Deskripsi Umur Perusahaan ............................................................ 65
4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi ................................................... 65
4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .......................... 66
4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi...... 67
4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakaan Informasi Akuntansi ........... 68
4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi ....................................................................................... 69
4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi ............. 70
4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat
Informasi Akuntansi ....................................................................... 71
4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan
Informasi Akuntansi ....................................................................... 72
4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ......................... 74
4.13 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 75
4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................ 76
4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................................... 77
4.16 Hasil Uji F-test ............................................................................... 79
xv
4.17 Koefisien Determinasi .................................................................... 79
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Uji Kualitas Data (Validitas dan Reliabilitas) ........................... 97
2. Instrumen Penelitian ............................................................... 101
3. Tabulasi Data ......................................................................... 111
4. Analisis Deskriptif .................................................................. 116
5. Analisis Regresi Berganda ...................................................... 128
6. Lain-Lain ................................................................................ 134
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini semakin disadari bahwa pengembangan dan pertumbuhan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa. Sektor UKM secara umum berperan dalam
menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan
mempercepat pemerataan pendapatan melalui kesempatan berusaha.
Pengembangan UKM menjadi relevan dilakukan di Indonesia mengingat
struktur usaha yang berkembang di Indonesia selama ini bertumpu pada
keberadaan industri kecil dan menengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya
fakta bahwa dari 51 juta usaha di Indonesia pelaku UMKM mencapai 99%-
nya (Kompas, 27 Agustus 2009).
Perhatian terhadap UKM semakin besar manakala sektor ini mampu
melewati krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1997/1998. Krisis ekonomi
yang ditandai dengan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar tidak
membuat UKM untuk ikut gulung tikar. Keadaan ini membuktikan bahwa
sektor UKM sangat tangguh dan fleksibel dalam menghadapi berbagai
kondisi perekonomian termasuk kondisi yang kurang menguntungkan.
Ketangguhan sektor UKM dalam menghadapi berbagai tantangan
tidak terlepas dari peranan seorang pengusaha kecil dan menengah. Dalam
UKM biasanya pengusaha merupakan pemilik sekaligus pengelola
2
perusahaan (manajer). Oleh karena itu, pengusaha mempunyai tanggung
jawab penuh terhadap jalannya perusahaan, sehingga semua keputusan yang
bersangkutan dengan perusahaan sepenuhnya berada ditangan mereka. Tentu
saja hal ini menjadi tugas yang berat bagi seseorang yang tidak memiliki
keahlian yang bermacam-macam untuk menyelesaikan sendiri masalah yang
timbul dalam perusahaannya. Dengan demikian, besar kemungkinan dalam
membuat suatu keputusan seorang pengusaha kecil dan menengah akan
melakukan banyak kesalahan.
Kurangnya kualifikasi pengusaha kecil dan menengah sebagai
seorang manajer tidak berarti pengusaha kecil dan menengah merupakan
pimpinan yang tidak baik. Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan
inovatif yang berani mengambil resiko untuk berusaha sendiri. Keberanian
mereka dalam mengambil resiko inilah yang pada akhirnya mengantarkan
mereka pada kesuksesan. Namun, tidak sedikit pula pengusaha kecil dan
menengah yang mengalami kegagalan di tengah karir mereka. Salah satu
penyebab kegagalan tersebut adalah kelemahan dalam mengelola
keuangannya. Menurut Wibowo dkk. pengendalian keuangan yang lemah dan
administrasi yang kacau menjadi salah satu sebab utama gagalnya suatu
perusahaan (2000:37).
Sekarang ini semakin disadari bahwa untuk meningkatkan daya saing
suatu perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola keuangan yang
baik, salah satunya dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi.
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan
3
yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan
bisnis. Bagi seorang manajer, akuntansi berperan membantu tugas-tugas
mereka khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan
(Jusup, 2003: 3). Itulah sebabnya akuntansi harus dipelajari oleh para
usahawan sekarang ini.
Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh
informasi yang diperlukan manajemen terutama yang berhubungan dengan
data keuangan suatu perusahaan (Baridwan, 2000:1). Tujuan informasi
akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan
yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada
aktivitas bisnis dan ekonomi (Ikhsan dan Ishak, 2005:1). Dalam berbagai
aktivitas usaha, informasi akuntansi dipandang potensial karena mampu
memberikan kontribusi terhadap berbagai tindakan yang bisa dijadikan
pertimbangan dalam perencanaan, pengawasan, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Oleh karena itu para pengusaha kecil dan menengah
dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data
akuntansi.
Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan
menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 terdiri atas
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan
catatan atas laporan keuangan. Informasi dari laporan keuangan tersebut
sangat bermanfaat bagi UKM untuk menyusun berbagai proyeksi, misalnya
kebutuhan kas dimasa yang akan datang (Kriyanto dkk. 2001: 200). Selain
4
itu, informasi akuntansi juga dapat digunakan untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan, pengendalian intern perusahaan, dan sebagai bahan
pertanggungjawaban terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan seperti investor, pemerintah, kreditor, dll. Kewajiban
menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi UKM di Indonesia
sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995
dan dalam Undang-undang perpajakan (Pinasti, 2007: 322).
Kesenjangan terjadi pada pemanfaatan informasi akuntansi antara
harapan dengan kondisi yang sebenarnya. Diharapkan akuntansi dapat
dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variabel-
variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun (Jusup,
2003: 6). Dalam setiap organisasi (perusahaan) akuntansi digunakan untuk
pangambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan
suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern
sekarang ini termasuk UKM. Namun kenyataanya pemanfaatan informasi
akuntansi oleh UKM masih sangat lemah. Diperkirakan dari seluruh UMKM
di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi
akuntansi dalam pengelolaan usahanya (Kompas, 27Agustus 2009).
Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S Hidayat menyatakan
“para pengusaha mikro, kecil dan menengah umumnya masih mengerjakan
pembukuan sebatas pencatatan pendapatan dan pengeluaran, akibatnya laba
bersih perusahaan dan estimasi pajak penghasilan sulit diketahui sehingga
5
menjadi kesulitan tersendiri bagi para pengusaha kecil untuk menentukan
strategi pengembangan bisnisnya” (Kompas, 27Agustus 2009).
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 8
pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran
Kabupaten Jepara diperoleh hasil bahwa 1 pengusaha telah membuat laporan
keuangan (laporan L/R, dan perubahan modal), 1 pengusaha melakukan
pencatatan sebatas pendapatan dan pengeluaran, dan sisanya 6 pengusaha
tidak melakukan suatu pencatatan apapun. Para pengusaha yang tidak
membuat laporan keuangan beranggapan bahwa mereka tidak memiliki
kemampuan untuk menyelenggarakan informasi akuntansi karena
keterbatasan pengetahuan mereka terhadap informasi akuntansi. Selain itu
mereka juga beranggapan bahwa pada skala usaha mereka seperti sekarang
ini belum membutuhkan pencatatan akuntansi yang rinci. Meski demikian,
mulai disadari bahwa dalam usaha mereka sebenarnya dibutuhkan suatu
sistem pengelola keuangan yang baik.
Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi
dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas
informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak
sebagai pembuat keputusan. Pemilihan dan penetepan keputusan bisnis pada
dasarnya melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil
keputusan, oleh karena itu akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek
perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat
dihasilkan oleh akuntansi (Ikhsan dan Ishak, 2008: 1).
6
Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:322) menjelaskan bahwa
persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Pada
umumnya setiap orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap
suatu hal yang sama. Perbedaan persepsi antara orang-orang ini disebabkan
karena perasaan individu yang penerimaannya berbeda fungsi dan hal ini
terutama sekali disebabkan oleh kecenderungan perbedaan (Ikhsan dan Ishak,
2008: 59). Oleh karena itu, setiap orang cenderung bertindak berdasarkan
persepsinya masing-masing dengan mengabaikan apakah persepsinya itu
mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atau tidak. Begitu juga dengan
pengusaha kecil dan menengah akan bertindak sesuai dengan persepsi mereka
masing-masing termasuk dalam penyelenggaraan dan penggunaan informasi
akuntansi dalam usahanya.
Persepsi seseorang terhadap suatu hal pada dasarnya dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari luar maupun dari
dalam diri pengusaha kecil dan menengah. Faktor-faktor perhatian dari luar
meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal
baru berikut ketidakasingan, sedangkan faktor-faktor dari dalam diri
seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain proses
belajar, motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk. 2001: 203).
Penelitian ini akan menggunakan skala usaha, umur perusahaan,
pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi sebagai
variabel yang diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah
atas informasi akuntansi. Skala usaha dan umur perusahaaan merupakan
7
faktor yang berasal dari luar diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga
mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi. Sedangkan
pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah
yang diduga akan mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi.
Skala usaha merupakan ukuran perusahaan yang dapat diukur dengan
jumlah modal kerja, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya
investasi, dll. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan
bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran
usaha yang dikategorikan menurut jumlah karyawan. Hal ini berarti bahwa
persepsi pengusaha (manajer) berubah sejalan dengan perubahan skala
perusahaan yang diukur dengan jumlah karyawan.
Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2006: 70), Ismail dan King
(2007: 12), dan Astuti (2007: 40) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang
diukur berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh terhadap penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi. Namun berbeda dengan hasil penelitian
Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur
berdasarkan jumlah karyawan tidak berpengaruh terhadap penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi.
Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah
menjalankan operasinya pada manajemen yang sama. Holmes dan Nicholls
(1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi
8
oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda umur perusahaan terdapat
kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk
membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua
umurnya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan
bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan
informasi akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian Astuti (2007: 40) yang
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh umur perusahaan terhadap
penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, yang berarti bahwa persepsi
pengusaha (manajer) tidak terpengaruh dengan umur perusahaan.
Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang
dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah. Hasil penelitian Fitriyah (2006:
62) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan informasi akuntansi. Selanjutnya Fitriyah (2006: 78)
menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik
perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan. Senada dengan
Fitriyah (2006), hasil penelitian Ismail dan King (2007: 10) menunjukkan
bahwa pengetahuan akuntansi pemilik/manajer berpengaruh terhadap
penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manufaktur kecil dan
menengah di Malaysia.
Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan
akuntansi pengusaha (manajer), sehingga pemahaman pengusaha (manajer)
untuk menerapkan informasi akuntansi dalam usahanya juga akan semakin
9
meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206) menunjukkan bahwa
proses belajar berpengaruh terhadap persepsi manajer perusahaan kecil atas
informasi keuangan.
Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman
pengusaha (manajer) dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi
akuntansi. Pinasti (2007: 325) menyatakan bahwa persepsi negatif atas
informasi akuntansi diduga didasari oleh gambaran yang bukan berasal dari
pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan
informasi akuntansi. Hasil penelitian Pinasti (2007: 330) menunjukkan bahwa
pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur dengan penyelenggaraan
dan penggunaan informasi akuntansi secara empiris melalui riset
eksperimennya mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas
informasi akuntansi.
Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Lokasi ini dipilih karena
Kabupaten Jepara mempunyai potensi sebagai sentra UKM dibidang
kerajinan seni relief/ukiran yang produknya telah sampai ke mancanegara.
Hal ini berarti produk relief/ukiran tidak hanya dipasarkan di pasar lokal
namun telah memasuki pasar global, dan untuk dapat bertahan dalam
ketatnya persaingan di pasar, suatu perusahaan harus mempunyai
kemampuan untuk mengelola keuanganannya dengan baik yaitu dengan
memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Namun berdasarkan
hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan sangat sedikit pengusaha kecil
10
dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara yang
telah memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dilakukan penelitian
mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha
Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha
Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten
Jepara)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan
pengalaman dalam informasi akuntansi secara simultan berpengaruh
terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi?
2. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi?
3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap persepsi pengusaha
kecil dan menengah atas informasi akuntansi?
4. Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi?
5. Apakah pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi?
11
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka
penelitian ini bertujuan:
1. Menganalisis secara simultan pengaruh skala usaha, umur perusahaan,
pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi
terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi.
2. Menganalisis pengaruh skala usaha terhadap persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi.
3. Menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap persepsi pengusaha
kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
4. Menganalisis pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
5. Menganalisis pengaruh pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, dan Dinas Koperasi,
UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dalam pemberdayaan dan
pengembangan UKM. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna
12
bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyusunan standar akuntansi
untuk UKM.
b. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
bagi penelitian-penelitian dimasa yang akan datang mengenai informasi
akuntansi untuk pengusaha kecil dan menengah. Serta untuk mendorong
dilakukannya penelitian-penelitian tentang informasi akuntansi yang relevan
bagi UKM dimasa yang akan datang.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Batasan definisi usaha kecil dan menengah (UKM) masih berbeda-
beda sampai saat ini tergantung pada fokus permasalahanya masing-masing.
Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993) dalam Suryana (2006: 118)
mengemukakan bahwa definisi usaha kecil telah didefinisikan secara
berbeda tergantung pada kepentingan organisasi.
Pembatasan atau definisi UKM yang berbeda-beda dapat terjadi
karena perbedaan kriteria yang dipakai untuk membedakan kelompok usaha.
Ada bermacam-macam kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan
usaha diantaranya adalah jumlah modal kerja , jumlah tenaga kerja, jumlah
produksi, besarnya investasi, dll.
Undang-undang No.9 tahun 1995 pasal 1 memberikan pengertian
usaha kecil, menengah, dan besar sebagai berikut:
1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.
14
2. Usaha menengah dan besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
pada kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha kecil.
Selanjutnya Undang-undang tersebut dalam pasal 5 mengemukakan kriteria
usaha kecil yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi
Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) 1988 dalam Suryana (2006:
119) membuat pengelompokan pada industri pengolahan skala kecil,
menengah, dan besar berdasarkan jumlah karyawannya. Pengelompokan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 1 – 4 orang
dikelompokkan sebagai industri rumah tangga.
2. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 5 – 19 orang
dikelompokkan sebagai usaha kecil.
15
3. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 20 – 99 orang
dikelompokkan sebagai usaha menengah.
4. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100
orang dikelompokkan sebagai usaha besar.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan Perda Kabupaten
Jepara nomor 11 Tahun 2001 tentang usaha industri dan ijin perluasan,
mengelompokan industri berdasarkan besarnya investasi, yaitu sebagai
berikut:
1. Industri kecil, besarnya investasi antara Rp. 5.000.000,00 sampai
dengan Rp. 200.000.000,00
2. Industri menengah, besarnya investasi antara Rp.200.000.000,00
sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00
3. Industri besar, besarnya investasi di atas Rp. 1.000.000.000,00
Definisi perusahaan kecil dan menengah pada penelitian ini mengacu
pada pengelompokan usaha menurut skala usaha yang dikeluarkan oleh
BPS. Namun, dalam penelitian ini menggabungkan klasifikasi industri
rumah tangga dengan usaha kecil, menjadi klasifikasi perusahaan kecil yang
memiliki tenaga kerja 1 sampai 19 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja 20
sampai 99 orang diklasifikasikan sebagai usaha menengah.
2.1.2 Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah
Suryana (2006:120) menjelaskan pada umumnya UKM memiliki ciri-
ciri khusus yaitu manajemen, modal, dan operasinya bersifat lokal. Pada
16
UKM manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik yang
mengambil berbagai keputusan secara mandiri. Modal yang diperlukan juga
biasanya relatif kecil dan hanya dari beberapa sumber. Karena modalnya
relatif kecil dan dikelola secara mandiri maka daerah operasinya adalah
lokal. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu
menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.
Prawirokusumo (2001: 78) menyatakan bahwa UKM secara umum
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Fleksibel, dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan
usahanya akan mudah berpindah ke usaha lain.
2. Dalam permodalannya tidak selalu tergantung pada modal dari luar,
UKM dapat berkembang dengan kekuatan modal sendiri.
3. UKM tersebar diseluruh Indonesia dengan kegiatan usaha di berbagai
sektor, merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka
melayani kebutuhan masyarakat.
2.1.3 Pengusaha Kecil dan Menengah
Pembahaasan mengenai UKM tidak terlepas dari pengusaha atau
wirausahanya yang sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat
menentukan arah masa depan suatu UKM. Pengusaha kecil dan menengah
pada umumnya merupakan seseorang yang merencanakan namun terlibat
dalam pengawasan bahkan sebagai pelaksana. Dengan kata lain pengusaha
kecil dan menengah melakukan berbagai fungsi dan peran dalam usaha yang
dimilikinya.
17
Longenecker (2001: 483) mengemukakan bahwa para pendiri
perusahaan baru tidak selalu merupakan anggota organisasi yang baik.
Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif yang mengambil
resiko untuk berusaha sendiri. Namun mereka sering terdorong ke dalam
kewirausahaan oleh peristiwa-peristiwa yang timbul dan terkadang
mengalami kesulitan mencocokan kedalam peran oraganisasi yang
konvensional. Akibatnya para pendiri mungkin gagal untuk menghargai nilai
praktik manajemen yang baik.
Reksohadiprodjo dkk. (1994: 20), menyatakan bahwa dalam
perusahaan kecil, pimpinan pelaksana umumnya mempunyai kewajiban
sehari-hari dan bertanggungjawab penuh. Dengan demikian semua
keputusan tentang masalah-masalah diambil atau diputuskan sendiri.
Akibatnya manajer kemungkinan besar membuat kesalahan yang bermacam-
macam karena masalah yang bermacam-macam harus diselesaikan sendiri.
Wibowo, dkk (2008: 36) menyatakan ada hal-hal yang sering
diabaikan oleh pengusaha kecil dalam soal keuangan. Kebanyakan mereka
tidak tahu atau belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
yang baik, terutama perusahaan kecil perorangan. Pengendalian keuangan
umumnya tanpa pedoman. Kelemahan ini akan terungkap ketika akan
mengambil kredit di bank. Subanar (2001: 69) menjelaskan pola
pengelolaan keuangan dalam sistem akuntansi yang diterapkan pada usaha
kecil dapat berpedoman kepada pola umum yang telah dikenal dan
digunakan oleh berbagai perusahaan besar, namun jika kurang sesuai maka
18
dapat memodifikasi sesuai dengan keperluan dengan tetap memperhatikan
fungsi perencanaan dan pengawasannya. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa
administrasi pembukuan usaha kecil memerlukan minimal 3 (tiga) jenis
buku pencatatan meliputi buku harian, buku jurnal, dan buku besar.
Berdasarkan uraian mengenai pengusaha kecil dan menengah di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah dalam
usahanya dituntut untuk melaksanakan berbagai fungsi yang bermacam-
macam. Bagi seseorang yang tidak memiliki banyak keahlian melaksanakan
fungsi yang bermacam-macam merupakan tugas yang berat. Berbeda dengan
kondisi perusahaan besar yang tugas untuk perencanaan, pelaksanaan serta
pengendalian, dan pengawasannya dilakukan oleh orang yang berbeda
sesuai dengan keahlian tiap orang. Oleh karena itu seorang pengusaha kecil
dan menengah yang baru melangkah masuk dalam dunia usaha harus
mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi persaingan yang mungkin
tidak sehat.
2.2 Informasi Akuntansi
2.2.1 Pengertian Informasi Akuntansi
Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari
dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut
proses kegiatannya. Dari sudut pemakainya akuntansi didefinisikan sebagai
suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
suatu organisasi. Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi
19
didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.
Akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan
yang berskala besar maupun yang berskala kecil. Dalam akuntansi,
transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen
(Jusup, 2003:6). Laporan keuangan yang siap digunakan akan memberikan
informasi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya sebagai sarana
untuk mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan laporan keuangan
inilah yang disebut sebagai informasi akuntansi.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 bahwa
menyatakan laporan keuangan terdiri atas :
1. Neraca yang merupakan laporan tentang posisi keuangan perusahaan
yang terdiri atas hak (sumber daya) perusahaan dan kewajiban (asal
sumber daya perusahaan).
2. Laporan laba rugi yang merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan
dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu.
3. Laporan arus kas yang merupakan laporan yang menggambarkan
perputaran kas pada periode tertentu
4. Laporan perubahan ekuitas (modal) yang merupakan laporan yang
menjelaskan perubahan modal, laba ditahan, agio/disagio.
20
5. Catatan atas laporan keuangan yang merupakan penjelasan umum
tentang perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut, dan penjelasan
tiap-tiap akun neraca dan laba rugi.
2.2.2 Tujuan Informasi Akuntansi
Ikhsan dan Ishak (2008: 3) menyatakan bahwa sistem informasi
dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengoordinasian,
dan pengendalian yang kompleks. Selanjutnya Ikhsan dan Ishak (2008: 6)
menyatakan bahwa informasi akuntansi melalui pelaporan keuangan sebagai
hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa
diantaranya adalah:
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambialan
keputusan dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal
dari kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-
sumber pendanaan perusahaan.
21
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.
2.2.3 Jenis Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan
keputusan bisnis. Untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
pemakainya, akuntansi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang
dihasilkannya. Menurut Mulyadi (1999: 1 - 6) akuntansi secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu:
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyajikan informasi
bagi pemakai luar perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai
luar ini meliputi pemegang saham, kreditur, langganan, para analis
keuangan, karyawan, dan berbagai instansi pemerintah. Akuntansi keuangan
menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca,
laporan rugi-laba, laporan perubahan laba, dan laporan perubahan posisi
keuangan. Informasi akuntansi yang disajikan untuk pihak luar perusahaan
ini memerlukan ketepatan yang tinggi karena umumnya menyangkut masa
yang telah lalu.
2. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi
keuangan bagi keperluan manajemen. Akuntansi manajemen berhubungan
22
dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi
mereka yang ada dalam perusahaan. Akuntansi manajemen ini menghasilkan
laporan keuangan rinci dari berbagi jenjang organisaai yang menyajikan
informasi rinci. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh akuntansi
manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.
Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi
dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,
yaitu:
1. Statutory Accounting Information
Statutory accounting information merupakan informasi yang
disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Penyelenggaraan pembukuan
merupakan suatu kewajiban yang di atur dalam undang-undang perpajakkan,
yang menyajikan keterangan yang digunakan untuk menghitung penghasilan
kena pajak. Oleh karena itu, pembukuan ini sekurang-kurangnya berisi
tentang keadan kas perusahaan, daftar hutang piutang, dan daftar persediaan
barang, serta pada akhir tahun membuat neraca dan perhitungan laba-rugi.
2. Budgetary Information
Budgetary Information yaitu informasi akuntansi yang disajikan
dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam
perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. Informasi anggaran ini
misalnya anggaran biaya produksi yang berkaitan dengan informasi
mengenai biaya yang digunakan untuk berproduksi di masa yang akan
datang.
23
3. Additional Accounting Information
Additional accounting information yaitu informasi akuntansi lain
yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan
keputusan manajer. Informasi akuntansi lain ini seperti laporan produksi
yang dikaitkan dengan informasi mengenai produksi.
2.3 Persepsi
2.3.1 Pengertian Persepsi
Persepsi menurut Sudarmo dan Sudita (2008: 16) adalah suatu proses
memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan
stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena
setiap saat panca indera kita dihadapkan kepada berbagai stimulus
lingkungan.
Ikhsan dan Ishak (2008: 57) menyatakan bahwa persepsi adalah
bagaimana orang-orang melihat atau mengiterprestasikan peristiwa, objek,
serta manusia. Orang-orang bertindak atas persepsi mereka dengan
mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan yang
sebenarnya. Pada kenyatannya masing-masing orang memiliki persepsinya
sendiri atas suatu kejadian.
Robbins (2002: 45) mendefinikan persepsi sebagai suatu proses
dimana individu mengorganisasikan dan mengiterprestasikan kesan sensori
mereka untuk memberi arti lingkungan mereka. Riset tentang persepsi
secara konsisten menunjukkan bahwa individu yang berbeda dapat melihat
24
hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Kenyataanya adalah
bahwa tak seorangpun dari kita melihat realitas, yang kita lakukan adalah
mengiterprestasikan apa yang kita lihat dan menyebutnya sebagai realitas.
Rachmiyantono (2002: 22) menyebutkan ada tiga alasan persepsi
tidak dapat disebut sebagai cerminan realitas, yaitu:
1. Indera kita tidak mampu memberikan respon terhadap seluruh aspek-
aspek yang ada dalam lingkungan, misalnya melihat molekul tubuh kita,
2. Manusia sering kali melakukan rangsangan-rangsangan yang pada
kenyataanya tidak ada
3. Persepsi manusia tergantung dari apa yang diharapkan, pengalaman dan
motivasi
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai persepsi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang berkaitan
dengan penerimaan rangsang dan proses kognitif terhadap rangsangan-
rangsangan yang diterima melalui panca indera manusia. Proses tersebut
meliputi perhatian, penyeleksian, pengorganisasian, dan penginterprestasian
rangsangan yang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap manusia.
Teori persepsi diri yang dinyatakan oleh Ikhsan dan Ishak (2008: 48),
dipandang sebagai teori yang dapat menjelaskan hubungan persepsi dengan
perilaku dan sikap. Teori tersebut menganggap bahwa orang-orang
mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan
menginterprestasikan perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain, teori ini
mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap
25
terbentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten
dengan perilaku. Menurut teori ini, sikap hanya akan berubah setelah
perilaku berubah. Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:322)
menjelaskan bahwa persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan
keputusannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat
berubah sesuai dengan persepsinya.
2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi
Berbagai model pembentukan persepsi telah dikembangkan untuk
kepentingan analisis persepsi. Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti
(2007: 324), terdapat empat tahap pemrosesan dalam pembentukan persepsi.
Tahap-tahap tersebut adalah:
1. Tahap perhatian selektif (selective attention), yang merupakan proses
timbulnya kesadaran akan sesuatu atau seseorang.
2. Tahap interprestasi dan penyederhanaan (encoding and simplification),
yaitu proses interprestasi dan translasi informasi menjadi representasi
mental.
3. Tahap penyimpanan dan pengulangan (storage and retention), yaitu
tahap penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang.
4. Tahap penarikan informasi dan pemberian respon (retrieval and
response), yaitu dilakukan pada saat seseorang membuat pertimbangan
dan mengambil keputusan.
F. Engel dalam Kiryanto, dkk (2001: 202) menyebutkan ada 5 (lima)
tahapan proses informasi, yaitu: (1) pemaparan (esposure), (2) perhatian, (3)
26
pemahaman, (4) penerimaan, dan (5) ingatan. Sedangkan Sudarmo dan
Sudita (2008: 17) menjelaskan bahwa proses persepsi dimulai dari
datangnya stimulus lingkungan, perhatian dan seleksi, pengorganisasian,
penafsiran stimulus, dan akhirnya penarikan kesimpulan untuk pengambilan
keputusan.
Rachmiyantono (2002: 21) menyatakan bahwa persepsi memiliki dua
aspek yaitu pengakuan pola (parttern recognition) dan perhatian (attention).
Pengakuan pola meliputi identifikasi serangkaian stimulus yang kompleks,
yang dipengaruhi oleh konteks yang dihadapi dan pengalaman masa lalu.
Sedangkan perhatian merupakan konsentrasi dari aktivitas mental, yang
melibatkan pemrosesan lebih lanjut suatu stimuli, dan dalam waktu yang
bersamaan tidak mengindahkan stimuli yang lain.
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Setiap individu pada dasarnya memiliki persepsinya masing-masing
terhadap suatu kejadian. Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tergantung
pada suatu kerangka, ruang, dan waktu (Hilgard, 1985 dalam Kasidi 2007:
36). Dengan demikian persepsi setiap individu sangat tergantung dengan
keadaan atau kondisi.
Perbedaan persepsi tiap orang disebabkan oleh berbagai faktor.
Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:324) menyatakan bahwa
perbedaan interprestasi disebabkan oleh perbedaan informasi dalam
schemata yang digunakan untuk interprestasi, pengaruh mood dan emosi,
27
penerapan kategori kognitif terkini, serta perbedaan individual. Sedangkan
Ikhsan dan Ishak (2008: 59) menyatakan bahwa perbedaan persepsi antara
orang-orang disebabkan karena perasaan individu yang menerimanya
berbeda fungsi dan hal ini terutama sekali disebabkan kecenderungan
perbedaan.
Kiryanto dkk. (2001: 203), menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor perhatian
dari luar yang meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan,
gerakan, dan hal-hal baru berikut ketidakasingan, dan faktor-faktor dari
dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain
proses belajar, motivasi, dan kepribadian.
Robbins (2002: 46), menjelaskan ada tiga faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang yaitu :
1. Orang yang mempersepsikan (pemersepsi) sangat dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi yang meliputi sikap, kepribadian, motif,
kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan.
2. Karakteristik objek atau sasaran yang diamati juga dapat mempengaruhi
apa yang dipersepsikan karena sasaran tidak dipahami secara terisolasi
maka latar belakang sasaran dapat mempengaruhi persepsi.
3. Konteks dimana persepsi dibuat juga dapat mempengaruhi persepsi
seperti waktu, lokasi, cahaya, panas atau sejumlah faktor-faktor
situasional lainnya dimana objek atau peristiwa diamati.
28
Pengusaha kecil dan menengah juga memiliki persepsi yang berbeda
terhadap suatu hal yang sama dalam hal ini adalah informasi akuntansi.
Kiryanto dkk. (2001: 209) mengungkapkan bahwa proses belajar, motivasi,
dan kepribadian secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap
persepsi manajer perusahaan kecil atas informasi keuangan. Senada dengan
penelitian Kiryanto dkk. (2001), hasil penelitian Wulandari (2008) melalui
analisis Konkordans Kendall diketahui bahwa variabel proses belajar,
motivasi dan kepribadian berpengaruh secara simultan terhadap persepsi
manajer atas informasi keuangan, sedangkan dengan analisis Rank Sperman
diketahui bahwa secara parsial hanya variabel kepribadian yang mempunyai
pengaruh dengan persepsi manajer atas informasi akuntansi.
Pinasti (2007: 330) menyatakan bahwa pengalaman dalam informasi
akuntansi yang diukur dari penyelenggaraan dan penggunaan informasi
akuntansi terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi pengusaha
kecil atas informasi akuntansi. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa
penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan
usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan
informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang
berasal dari catatan-catatan akuntansi dalam pengambilan keputusan bisnis.
Selanjutnya dalam penelitiannnya dijelaskan, terdapat tiga persepsi atas
informasi akuntansi yang diukur (2007: 326), yaitu:
29
1. Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi, merupakan persepsi
pengusaha kecil mengenai manfaat yang akan diperoleh dari informasi
akuntansi dalam pengelolaan usaha.
2. Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi,
merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai perbandingan biaya yang
dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dalam menyelenggarakan
informasi akuntansi.
3. Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi
merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai kesediaannya untuk
menyelenggarakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya.
Pamungkas (2008: 18) menyatakan bahwa pada koperasi di
Kabupaten Grobogan dalam pengelolaanya belum memanfaatkan informasi
akuntansi secara optimal, hal itu dipengaruhi antara lain tingkat pendidikan
dan pengalaman manajer koperasi yang berbeda, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi persepsi manajer koperasi tentang informasi akuntansi.
Pinasti menyatakan, berdasarkan temuan-temuan terdahulu
menunjukkan bahwa pengusaha kecil mempunyai persepsi negatif atas nilai
informasi akuntansi, persepsi tersebut muncul bebarengan dengan ketiadaan
penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi (2007: 325).
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa pada dasarnya
penyiapan/penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada usaha
kecil dan menengah ditentukan oleh persepsi pengusaha (manajer) atas
informasi akuntansi itu sendiri. Beberapa penelitian telah mengungkapkan
30
faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi
akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah yang berarti bahwa hal
tersebut juga dapat berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas
informasi akuntansi.
Penelitian Holmes dan Nicholls (1988) mengungkapkan bahwa
ukuran usaha, lamanya perusahaan beroperasi pada manajemen yang sudah
ada, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer berpengaruh terhadap
jumlah dan sifat informasi akuntansi yang diolah perusahaan kecil di
Australia.
Penelitian Solovida (2003: 70) mengungkapkan bahwa skala usaha,
masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, pendidikan formal pemilik,
sektor industri, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi
akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah. Namun
secara sendiri-sendiri skala usaha dan sektor industri tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
Penelitian Fitriyah (2006: 85), mengungkapkan bahwa pengetahuan
akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
industri menengah di Kabupaten Sidoharjo, sedangkan ketidakpastian
lingkungan hanya memoderasi pengaruh pengalaman usaha terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
31
Penelitian Ismail dan King (2007: 14) menunjukkan bahwa faktor
utama yang mempenagaruhi penerapan sistem informasi akuntansi adalah
pengalaman, pengetahuan akuntansi pemilik/manajer, komitmen
pemilik/manajer, keahlian eksternal, dan keahlian internal. Ukuran usaha
yang diukur berdasarkan jumlah karyawan juga memperlihatkan pengaruh
dengan penerapaan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manuaktur
kecil dan menengah di Malaysia.
Penelitian Astuti (2007: 40) menunjukkan bahwa skala usaha, masa
memimpin, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi, dan umur
perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap penyiapan
dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di
Kabupaten Kudus. Sedangkan secara parsial hanya skala usaha, masa
memimpin, dan pelatihan akuntansi yang berpengaruh positif terhadap
penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan
menengah di Kabupaten Kudus.
Berdasarkan berbagai pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam kaitannya dengan pemanfaatan informasi akuntansi, maka persepsi
seseorang akan berbeda-beda walaupun yang dipersepsikan sama. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing individu, karakteristik
target yang dipersepsikan, dan juga faktor lingkungan yang melingkupinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi yang diguankan dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam diri
32
pengusaha kecil dan menengah. Skala usaha dan umur perusahaan
merupakan faktor yang berasal dari luar, sedangkan pengetahuan akuntansi
dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor yang berasal
dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah.
2.3.3.1 Skala Usaha
Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur
melalui jumlah modal kerja , jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya
investasi, dll. Dalam penelitian ini skala usaha diukur berdasarkan jumlah
karyawan. Seiring dengan perkembangan perusahaan selalu diharapkan oleh
pemiliknya yang berakibat pada skala perusahaan. Semakin besar skala
usaha maka aktivitas perusahaan semakin banyak, hal ini ditandai dengan
jumlah karyawan yang semakin banyak pula. Sehingga semakin besar skala
usaha maka akan dibutuhkan semakin banyak informasi untuk menentukan
langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa yang akan datang.
Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut adalah informasi
akuntansi.
Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa
jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha
yang dikategorikan menurut jumlah karyawannya. Hasil penelitian Fitriyah
(2006: 70) menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah
karyawan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
industri menengah di Kabupaten Sidoharjo. Hasil penelitian Ismail dan King
(2007: 12) menunjukkan skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah
33
karyawan memiliki pengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi
pada perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia. Hasil
penelitian Astuti (2007: 40) menunjukkan skala usaha yang diukur
berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh positif terhadap penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di
Kabupaten Kudus.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dapat
dipengaruhi oleh skala usaha. Hal tersebut dapat berarti bahwa persepsi
pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh skala usaha,
karena pengusaha (manajer) sebagai penentu yang memutuskan akan
menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam usahanya atau
tidak. Penelitian yang tidak berhasil mengungkapakan pengaruh skala usaha
terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian
Solovida (2003).
Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah,
sehingga jumlah karyawan yang akan mengukur variabel skala usaha
dibatasi. Berdasarkan pengelompokan usaha yang dilakukan BPS (1988)
dalam Suryana (2006: 119), maka kisaran jumlah karyawan yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah berkisar dari 1 hingga 99 karyawan.
34
2.3.3.2 Umur Perusahaan
Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri
dan menjalankan operasi usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun.
Perusahaan yang telah lama berdiri mengindikasikan bahwa perusahaan
tersebut semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan perusahaan
maka aktivitas perusahaan akan semakin meningkat, sehingga semakin
dibutuhkan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis. Oleh
karena itu, perusahaan yang telah lama berdiri seharusnya memiliki
informasi akuntansi lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru
berdiri. Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan
informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda
umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi
secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih tua umurnya.
Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan
bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan
informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyiapan
dan penggunaan informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh umur
perusahaan. Hal tersebut juga dapat berarti bahwa persepsi pengusaha
(manajer) atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan,
karena pengusaha (manajer) sebagai pembuat keputusan. Penelitian yang
35
tidak berhasil mengungkapkan pengaruh umur perusahaan terhadap
penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian Astuti
(2007).
2.3.3.3 Pengetahuan Akuntansi
Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang
dimiliki pengusaha kecil dan menengah. Menurut Jusup (2003: 5) akuntansi
adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Proses belajar mengenai
akuntansi akan meningkatkan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer),
sehingga pemahaman pengusaha (manajer) untuk menerapkan informasi
akuntansi juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk.
(2001: 206) menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap
persepsi manajer perusahan kecil atas informasi keuangan.
Ismail dan King (2007: 4), dalam penelitiannya menyatakan bahwa
perusahaan dengan pemilik/manajer yang mempunyai tingkat pengetahuan
akuntansi yang tinggi akan memiliki tingkat persetujuan yang tinggi pula
terhadap penerapan sistem informasi akuntansi dibandingkan dengan
pemilik/manajer yang memiliki tingkat pengetahuan akuntansi yang rendah.
Pengusaha (manajer) UKM yang memiliki pengetahuan akuntansi
akan memahami pentingnya keberadaan informasi akuntansi dalam
usahanya. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi
yang dimiliki pengusaha (manajer) maka akan semakin positif persepsi
36
mereka terhadap nilai informasi akuntansi. Hasil penelitian Fitriyah (2006)
menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten
Sidoharjo.
Pengetahuan akuntansi dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah
(2006: 18) diukur melalui dua indikator yaitu pengetahuan deklaratif yang
merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep seperti
kas merupakan bagian dari harta lancar, dan pengetahuan prosedural yang
merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan. Penelitian ini
akan mengukur pengetahuan akuntansi berdasarkan pengetahuan deklaratif
mengenai akuntansi dasar saja. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari
responden penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana ditingkat SMA baru
dikenalkan mengenai akuntansi dasar.
2.3.3.4 Pengalaman Dalam Informasi Akuntansi
Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan suatu
pembelajaran yang diperoleh pengusaha dalam menyelenggarakan dan
menggunakan informasi akuntansi pada saat menjalankan usahanya.
Penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan
usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan
informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang
berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.
37
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, kebanyakan para
pengusaha kecil dan menengah memiliki persepsi negatif atas nilai dari
informasi akuntansi. Menurut Pinasti (2007: 325), persepsi negatif dari
pengusaha kecil atas nilai informasi akuntansi didasari oleh gambaran yang
bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan
dan menggunakan informasi akuntansi. Dengan kata lain pengalaman
penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dapat mengubah
persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.
Pengalaman pengusaha kecil dan menengah dalam menyelenggarakan
dan menggunakan informasi akuntansi pada usahanya memberikan
gambaran bahwa pengusaha tersebut telah merasakankan manfaat dari
informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Sehingga mereka
memiliki persepsi positif atas informasi akuntansi. Sedangkan, pengusaha
kecil dan menengah yang tidak menyelenggarakan dan menggunakan
informasi akuntansi dalam usahanya memberikan gambaran bahwa mereka
tidak memiliki pengalaman menggunakan informasi akuntansi dalam
usahanya sehingga mereka tidak merasakan maanfaat dari informasi
akuntansi. Oleh karena itu, para pengusaha kecil tersebut akan memiliki
persepsi yang negatif terhadap informasi akuntansi.
38
2.4 Penelitian Terdahulu
Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel 2.1.
berikut ini:
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Independen
Hasil
1 Holmes dan Nicholls (1988)
An Analysis of The Use of Accounting Information by Australian Small Business
ukuran usaha, lamanya perusahaan beroperasi pada manajemen yang sudah ada, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer
Berpengaruh positif terhadap jumlah dan sifat informasi akuntansi yang diolah
2 Kiryanto dkk. (2001)
Pengaruh persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan terhadap keberhasilan perusahaan kecil
Proses Belajar, Motivasi, dan Kepribadian
Berpengaruh positif terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan
3 Solovida (2003)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah
skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, sektor industri, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi
Secara simultan berpengaruh positif. Secara parsial yang berpengaruh positif adalah masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi
39
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
No Peneliti Judul Variabel Independen
Hasil
4 Fitriyah (2006)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoarjo
Pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha, dan jenis usaha dengan ketidakpastian lingkungan sebgai variabel moderasi
Berpengaruh positif. Ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh pengalaman usaha
5 Pinasti (2007)
Pengaruh penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi
Penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi
Berpengaruh positif
6 Ismail dan King (2007)
Factors influencing the aligment of accounting information systems in small and medium sized Malaysian manufacturing firms
Pengalaman, pengetahuan manajer, komitmen manajer, keahlian eksternal, keahlian internal, dan ukuran perusahaan
Berpengaruh positif
7 Astuti (2007)
Pengaruh karakteristik internal perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus
skala usaha, masa memimpin, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi, dan umur perusahaan
Secara simultan berpengaruh. Secara parsial yang berpengaruh hanya skala usaha, masa memimpin, dan pelatihan akuntansi
Sumber: Penelitian Terdahulu
40
2.5 Kerangka Berfikir
Persepsi atas informasi akuntansi dapat bersifat positif artinya
pengusaha menyetujui keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya, dan
dapat bersifat negatif artinya pengusaha tidak menyetujui keberadaan
informasi akuntansi dalam usahanya. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang
diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi adalah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan
akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi.
Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur
dari banyaknya jumlah karyawan yang dimiliki suatu usaha. Hasil penelitian
Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa jumlah informasi
akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha. Hasil penelitian
Holmes dan Nicholls (1988) ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Fitriyah (2006), Ismail dan King (2007), dan Astuti (2007)
yang menunjukkan bahwa skala usaha berpengaruh terhadap penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi.
Skala usaha yang semakin besar mengindikasikan kompleksitas
perusahaan semakin meningkat. Dengan kompleksitas perusahaan yang
semakin meningkat maka akan semakin dibutuhkan informasi akuntansi
untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa
yang akan datang. Semakin dibutuhkannya informasi akuntansi dalam suatu
usaha maka akan memberikan gambaran pada pengusaha (manajer) untuk
memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Sehingga dengan
41
semakin besarnya skala usaha suatu perusahaan maka akan semakin positif
persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi.
Umur perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari lamanya
perusahaan menjalankan kegiatan operasinya (dalam tahun). Hasil penelitian
Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi
akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan. Hasil penelitian Holmes dan
Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan
berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
Lamanya perusahaan berdiri dalam bidang yang sama
menggambarkan bahwa perusahaan mengalami perkembangan sehingga
tidak berpindah pada bidang usaha yang lainnya. Perkembangan perusahaan
ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas dalam perusahaan.
Aktivitas perusahaan yang telah lama berdiri cenderung lebih kompleks
dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Sehingga perusahaan
yang telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi lebih
banyak dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Hal ini berarti semakin
tua umur perusahaan semakin banyak informasi akuntansi yang harus
disiapkan, sehingga semakin tua umur perusahaan maka akan semakin
positif persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi.
Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan dibidang
keakuntansian yang dimiliki oleh seseorang. Hasil penelitian Fitriyah (2006)
menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap
42
penggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian Ismail dan King (2007)
juga menunjukkan hal yang senada yaitu pengetahuan akuntansi
pemilik/manajer berpengaruh pada penerapan sistem informasi akuntansi.
Apabila seseorang memiliki pengetahuan akuntansi maka seseorang tersebut
akan memahami pentingnya nilai informasi akuntansi dalam suatu
perusahaan. Theng dan Jasmine (1996) menyatakan bahwa kemampuan
untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan sangat
tergantung pada kemampuan pemilik untuk menjalankan aktivitas teknis
akuntansi. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi
pengusaha (manajer) maka akan semakin positif persepsi mereka atas
informasi akuntansi.
Pengalaman pengusaha (manajer) dalam menyelenggarakan dan
menggunakan informasi akuntansi akan mempengaruhi persepsinya atas
informasi akuntansi. Menurut Pinasti (2007: 325), persepsi negatif dari
pengusaha kecil atas nilai informasi akuntansi didasari oleh gambaran yang
bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan
dan menggunakan informasi akuntansi. Pengusaha kecil dan menengah yang
telah merasakan manfaat dari informasi akuntansi akan memiliki persepsi
positif atas informasi akuntansi dan sebaliknya pengusaha kecil dan
menengah yang tidak merasakan manfaat dari informasi akuntansi akan
memiliki persepsi negatif atas informasi akuntansi.
43
Hubungan skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan
pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi akan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Konseptual
Gambar 1 diatas menunjukkan bahwa skala usaha, umur perusahaan,
pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntasi sebagai
variabel independen yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi sebagai variabel dependen. Secara
simultan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
digambarkan dengan garis putus-putus. Sedangkan secara parsial pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan dengan tanda
panah garis lurus tanpa putus-putus.
Pengetahuan Akuntansi
Skala Usaha
Persepsi Pengusaha Kecil dan
Menengah atas Informasi Akuntansi
Umur Perusahaan
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
44
2.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah
digambarkan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1: Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan
pengalaman dalam informasi akuntansi secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi.
Ha2: Skala usaha berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi.
Ha3: Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha
kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
Ha4: Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
Ha5: Pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini,
yang menjadi populasi adalah pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Penelitian yang dilakukan
adalah penelitian populasi karena objek yang akan diteliti berjumlah kurang
dari 100 yaitu 36 pengusaha kecil dan menengah (Dinas Koperasi, UKM
dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara, 2009). Menurut Arikunto (2006:
134) jika populasinya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006 : 118). Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) dan variabel dependen
(Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah skala usaha (X1),
umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam
informasi akuntansi (X4), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).
Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan mengenai operasional masing-masing
variabel berikut ini:
46
3.2.1 Skala Usaha (X1)
Skala usaha merupakan ukuran dari suatu perusahaan. Skala usaha
dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki oleh
perusahaan kecil dan menengah. Jumlah karyawan ini dapat menunjukkan
kompleksitas aktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu perusahaan.
Karena objek penelitian pada pengusaha kecil dan menengah maka jumlah
karyawan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi yaitu berkisar dari 1
sampai 99 karyawan.
3.2.2 Umur Perusahaan (X2)
Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan menjalankan
operasional usahanya. Dalam penelitian ini umur perusahaan diukur
berdasarkan waktu (dalam tahun) dari pendirian perusahaan sampai dengan
penelitian ini dilakukan. Jika perusahaan yang menjadi responden berdiri
pada tahun 2000 maka, umur perusahaan itu di tahun 2010 adalah 10 tahun
dengan asumsi selama kurun waktu tersebut tidak terjadi pergantian
manajemen (pemilik).
3.2.3 Pengetahuan Akuntansi (X3)
Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang
dimiliki oleh pengusaha (manajer). Pengetahuan akuntansi yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan deklaratif mengenai
akuntansi dasar. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari responden
47
penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang baru dikenalkan mengenai akuntansi
dasar. Pengetahuan deklaratif mengenai akuntansi dasar merupakan
pengetahuan akuntansi tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep, seperti
kas merupakan bagian dari harta lancar. Pengukuran setiap dimensi variabel
pengetahuan akuntansi menggunakan skala Likert 5.
3.2.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)
Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman
pengusaha (manajer) dalam menerapkan informasi akuntansi pada usahanya.
Dalam penelitian ini pengalaman dalam informasi akuntansi diukur dengan
2 (dua) indikator yaitu
1. pengalaman dalam menyelenggarakan informasi akuntansi,
2. pengalaman dalam menggunakan informasi akuntansi.
Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel pengalaman dalam
informasi akuntansi diukur dengan skala Likert 5.
3.2.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi (Y)
Pesepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi
merupakan gambaran yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah atas nilai
informasi akuntansi untuk kelangsungan usahanya. Dalam penelitian ini
terdapat 3 (tiga) indikator yang diukur, yaitu:
48
1. Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi,
2. Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi,
3. Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi.
Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi diukur dengan skala Likert 5.
3.3 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang
diteliti. Data ini merupakan data mentah yang selanjutnya akan diproses
untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Data primer dari penelitian ini berasal dari responden seperti jawaban
atas daftar kuesioner yang peneliti berikan pada pimpinan atau pemilik
perusahaan kecil dan menengah yang bersangkutan. Data primer dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai skala usaha
(X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman
dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi (Y).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan
menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara melakukan
penyebaran kuesioner secara langsung pada para responden yang menjadi
objek penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data dari jawaban
49
responden. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data mengenai skala
usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3),
pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi (Y).
Pengukuran untuk skala usaha dan umur perusahaan menggunakan
skala rasio yaitu berdasarkan jumlah yang diisikan oleh respenden. Skala
usaha diisi berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki responden, dan umur
perusahaan diisi berdasarkan jumlah tahun perusahaan telah berdiri,
misalnya jika perusahaan yang menjadi responden berdiri pada tahun 2000
maka, umur perusahaan itu di tahun 2010 adalah 10 tahun.
Pengukuran untuk pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam
informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi menggunakan skala Likert 5 dengan alternatif jawaban
sebagai berikut:
1. Skor 1 untuk jawaban “Sangat tidak setuju (STS)”
2. Skor 2 untuk jawaban “Tidak setuju (TS)”
3. Skor 3 untuk jawaban “Netral (N)”
4. Skor 4 untuk jawaban “Setuju (S)”
5. Skor 5 untuk jawaban “Sangat Setuju (ST)”
50
3.5 Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Validitas
Validitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Nugroho (2005: 68), validitas
suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel
dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir
pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-
masing butir pertanyaan.
Penelitian ini menggunakan 36 responden, maka nilai r-tabel dapat
diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (Ghozali, 2005: 45). Jadi df
= 36 – 2 = 34, maka r-tabel = 0,329. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid
jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Correlation > dari r-tabel.
Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan akuntansi dapat dilihat pada
tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi (X3)
No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,292 0,329 Tidak Valid 2 0,757 0,329 Valid 3 0,576 0,329 Valid 4 0,699 0,329 Valid 5 0,702 0,329 Valid 6 0,774 0,329 Valid 7 0,820 0,329 Valid 8 0,699 0,329 Valid 9 0,775 0,329 Valid
10 0,786 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010)
51
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa dari 10 item pernyataan mengenai
pengetahuan akuntansi terdapat 9 item pernyataan yang dikatakan valid
karena nilai r-hitungnya lebih besar dari r-tabel (0,329). Sedangkan 1 item
pernyataan dikatakan tidak valid karena memiliki r-hitung (0,292) yang
lebih kecil dari r-tabel (0,329), yaitu pertanyaan nomor 1. Selanjutnya item
pernyataan yang tidak valid ini tidak akan digunakan dalam penelitian
karena pengukuran instrumen sudah terwakili oleh item pertanyaan yang
valid.
Hasil uji validitas kuesioner pengalaman dalam informasi akuntansi
dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)
No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,641 0,329 Valid 2 0,768 0,329 Valid 3 0,765 0,329 Valid 4 0,770 0,329 Valid 5 0,494 0,329 Valid 6 0,797 0,329 Valid 7 0,710 0,329 Valid 8 0,607 0,329 Valid 9 0,764 0,329 Valid
10 0,658 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 10 item pernyataan mengenai
pengalaman dalam informasi akuntansi keseluruhannya dapat dikatakan
valid karena nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (0,329). Sehingga seluruh
item pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi dapat
digunakan dalam penelitian ini.
52
Hasil uji validitas kuesioner persepsi pengusaha kecil dan menengah
atas informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y)
No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,466 0,329 Valid 2 0,615 0,329 Valid 3 0,601 0,329 Valid 4 0,612 0,329 Valid 5 0,500 0,329 Valid 6 0,603 0,329 Valid 7 0,703 0,329 Valid 8 0,588 0,329 Valid 9 0,632 0,329 Valid
Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dari 9 item pernyataan mengenai
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi
keseluruhannya dapat dikatakan valid karena nilai r-hitung lebih besar dari r-
tabel (0,329). Sehingga seluruh item pernyataan mengenai persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat digunakan
dalam penelitian ini.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu
alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas
menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen yang dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas di sini
menggunakan nilai Croanbach’s Alpha. Reliabilitas suatu variabel dikatakan
baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005: 72).
53
Hasil pengujian reliabilitas kuesioner untuk variabel pengetahuan
akuntansi, pengalaman dalam informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha
kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.4
berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Croanbach Alpha
Keterangan
1 Pengetahuan Akuntansi 0,917 Reliabel 2 Pengalaman dalam Informasi
Akuntansi 0,919 Reliabel
3 Persepsi Pengausaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
0,862 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Tabel 3.4 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dari masing-
masing instrumen tersebut memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60
yang berarti instrumen tersebut reliabel (andal) untuk digunakan dalam
penelitian.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Derskriptif Responden
Analisis deskriptif responden digunakan untuk mendiskripsikan data
mengenai karakteristik atau latar belakang responden. Karakteristik atau
latar belakang responden yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini
adalah jenis kelamin, umur responden, dan tingkat pendidikan responden.
Deskripsi jenis kelamin akan menggambarkan jumlah responden yang
berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Deskripsi umur responden akan
menggambarkan keadaan umur responden. Dan deskripsi tingkat pendidikan
54
responden akan menggambarkan tingkat pendidikan formal yang telah
ditempuh reponden.
3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan data pada
penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),
pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4),
dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2005). Namun untuk
variabel yang memiliki skor antara 1 - 5 yaitu variabel pengetahuan
akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) selain
menggunaan statistik deskriptif juga akan menggunakan persentase
deskriptif. Untuk menghitung persentase pensekoran maka digunakan rumus
berikut:
Keterangan:
% = Persentase yang diperoleh
n = Jumlah nilai
N = Jumlah nilai ideal
(Muh. Ali 1992, dalam Nataline 2007: 59)
55
Persentase skor yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan
kriteria yang ada untuk ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan persentase maksimal
2. Menentukan persentase minimal,
3. Menentukan rentang persentase,
Rentang presentase = 100% – 20% = 80%
4. Menentukan panjang kelas,
Dengan panjang interval 16% dan presentase terendah (minimal) = 20%,
maka dapat diperoleh interval untuk kategori penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori Penilaian
Interval Kategori Variabel X3 dan X4 Variabel Y
84,00% - 100% Sangat Tinggi Sangat Positif 68,00% - 83,99% Tinggi Positif 52,00% - 67,99% Sedang Sedang 36,00% - 51,99% Rendah Negatif 20,00% - 35,99% Sangat Rendah Sangat Negatif
Sumber: Data yang diolah (2010)
56
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis
regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian
terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi:
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal
atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai
Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan normal apabila nilai signifikansi
dari kolmogorov-smirnov > α = 0,05. Selain melihat nilai kolmogorov-
smirnov untuk mendeteksi normalitas data juga dapat dilihat dengan
menggunakan kurva normal P-Plot. Data pada variabel yang digunakan akan
dinyatakan terdistribusi normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal (Nugroho, 2005: 24).
3.6.3.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadinya hubungan antar variabel independen dan hubungan yang
terjadi cukup besar. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
tidak terjadi multikolineritas diantara variabel independen. Deteksi
multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation
57
factor (VIF). Model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas jika VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. VIF =
1/Torerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1, Semakain tinggi
VIF maka semakin rendah Tolerance (Nugroho, 2005: 58).
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual
suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas artinya variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Cara memprediksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang
menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas
adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2005: 105)
Deteksi terhadap terjadinya heteroskedastisitas juga dapat dilihat
melalui uji Glejser. Apabila nilai signifikansi variabel independen dari hasil
uji Glejser lebih dari signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan model
regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila signifikansi
variabel independen dari hasil uji Glejser kurang dari α = 0,05 maka dapat
disimpulkan model regresi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109).
58
3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Analisis regresi berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen, model persamaan regresi
berganda dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X4
Keterangan :
Y = Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Skala Usaha
b2 = Koefisien Regresi Umur Perusahaan
b3 = Koefisien Regresi Pengetahuan Akuntansi
b4 = Koefisien Regresi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
X1 = Skala Usaha
X2 = Umur Perusahaan
X3 = Pengetahuan Akuntansi
X4 = Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
3.6.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas tujuan
semula apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
59
Pengujian hipotesis dibagi menjadi dua yaitu uji simultan dengan F-test dan
uji parsial dengan t-test.
3.6.5.1. Uji Simultan dengan F-test
Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Dalam penelitian ini uji simultan dengan F-test bertujuan untuk
mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen yang terdiri dari
skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3),
pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).
Menurut Nugroho hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada
table ANOVA (2005: 53). Pengujian dilakukan dengan cara
membandingkan antara nilai signifikasi hitung degan nilai signifikasi α =
5%. Apabila perhitungan signifikasi hitung < α (5%) maka Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variable dependen.
3.6.5.2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar variabel independen yang terdiri dari skala usaha
(X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman
60
dalam informasi akuntansi (X4) dalam menjelaskan variabel dependen
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Jika
koefisien determinasi (R2) = 0 maka variabel independen tidak mempunyai
pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika
koefisien determinasi (R2) = 1 maka variabel independen berpengaruh
(100%) terhadap variabel dependen. Karena letak R2 berada dalam selang
antara 0 dan 1 maka secara aljabar dapat dinyatakan 0 ≤ R2 ≤1.
Nugroho (2005: 51) menjelaskan nilai dari koefisien determinasi (R2)
dapat dilihat dalam out put SPSS yang terletak pada tabel Model Summaryb
dan tertulis R Square. Namun, untuk regresi linier berganda sebaiknya
menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R
Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan
dalam penelitian .
3.6.5.3. Uji Parsial dengan t-test
Uji parsial dengan t-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen. Dalam penelitian ini uji parsial dengan t-test bertujuan
untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri
dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3),
pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Hasil
uji parsial ini memberikan makna bahwa apabila setiap variabel independen
61
bertambah satu satuan maka variabel dependennya akan bertambah sebesar
koefisien regresi dari masing-masing variabel independennya.
Hasil uji parsial t-test pada output SPSS dapat dilihat pada table
Coefficientsa (Nugroho, 2005: 54). Pengujian dilakukan dengan
membandingkan antara signifikasi hitung masing-masing variabel
independen dengan signifikasi α = 5%. Apabila perhitungan signifikasi
hitung masing-masing variabel indepanden < α (5%) maka Ho di tolak dan
Ha di terima, artinya masing-masing variabel independen berpengaruh
terhadap variable dependen.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan
data. Penyebaran kuesioner dilakukan secara personal survey atau peneliti
mendatangi secara langsung pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Keseluruhan kuesioner yang
disebar kepada responden berjumlah 36 kuesioner. Dari penyebaran 36
kuesioner tersebut, keseluruhannya dapat diterima kembali.
4.1.2 Analisis Deskriptif Responden
Deskripsi karakteristik responden ini dimaksudkan untuk menjelaskan
latar belakang responden dalam penelitian ini. Deskripsi mengenai
karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.1. Berdasarkan tabel
tersebut, jika dilihat dari segi jenis kelamin dapat diketahui bahwa
kebanyakan responden yang berminat menjadi pengusaha pada bidang
kerajinan seni relief/ukiran di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten
Jepara adalah laki-laki. Jika dilihat dari segi umur dapat diketahui bahwa
kebanyakan pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni
Relief/Ukiran Kabupaten Jepara masih dalam kisaran usia yang produktif
yaitu 30 – 40 tahun. Dan jika dilihat dari segi tingkat pendidikannya, dapat
63
diketahui bahwa kebanyakan pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara menempuh pendidikan
hingga jenjang SMA/setara SMA, yang berarti pengetahuan mengenai
akuntansinya belum cukup banyak.
Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan
35 1
97,2% 2,8%
Total 36 100% Umur Responden: 30 Th 34 Th 35 Th 36 Th 37 Th 38 Th 39 Th 40 Th 41 Th 42 Th 43 Th 44 Th 45 Th 47 Th 48 Th 52 Th 54 Th 60 Th
1 2 3 2 3 4 3 5 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
2,8% 5,6% 8,3% 5,6% 8,3% 11,1% 8,3% 13,9% 5,6% 5,6% 2,8% 2,8% 5,6% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8%
Total 36 100% Pendidikan : SD SMP/Setara SMP SMA/Setara SMA Perguruan Tinggi
3 8
21 4
8,3% 22,2% 58,3% 11,1%
Total 36 100% Sumber: Data primer yang diolah (2010)
64
4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif variabel digunakan untuk mendeskripsikan variabel
yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur
perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi
akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi (Y). Deskripsi atas variabel-variabel tersebut akan dijelaskan
berikut ini
4.1.3.1 Skala Usaha (X1)
Deskripsi mengenai skala usaha dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Deskripsi Skala Usaha
Ukuran Statistik Skala Usaha Mean 13 Median 8 Std.Deviation 11,711 Minimum 3 Maximum 45
Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata
pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran
Kabupaten Jepara memiliki skala usaha kecil, karena rata-rata jumlah
karyawannya kurang dari 20 orang.
4.1.3.2 Umur Perusahaan (X2)
Deskripsi mengenai umur perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut ini:
65
Tabel 4.3 Deskripsi Umur Perusahaan
Ukuran Statistik Umur Perusahaan Mean 10,14 Median 9 Std.Deviation 4,987 Minimum 3 Maximum 25
Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan
menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara cukup
memiliki pengalaman dalam mengelola usahanya. Karena suatu perusahaan
yang dapat bertahan pada usaha yang sama dalam kurun waktu 10,14 tahun
menggambarkan bahwa para pengusahanya semakin memperoleh
pembelajaran dalam mengelola perusahaan dan menggambarkan bahwa
usahanya pun semakin berkembang.
4.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi (X3)
Variabel pengetahuan akuntansi terdiri dari 9 item pertanyaan yang
mengungkap tentang pengetahuan akuntansi dari para pengusaha kecil dan
menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara.
Deskripsi mengenai pengetahuan akuntansi tersebut dapat dilihat pada tabel
4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi
No Pengetahuan Akuntansi Interval Kriteria f %
1 84% - 100% Sangat Tinggi 6 16,67% 2 68% - 83,99% Tinggi 4 11,11% 3 52% - 67,99% Sedang 16 44,44% 4 36% - 51,99% Rendah 8 22,22% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 2 5,56%
TOTAL 36 100%
Sumber : Data primer diolah (2010)
66
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pertanyaan
mengenai pengetahuan akuntansi adalah 27,89 (61,98%) dengan standar
deviasi 7,94, nilai minimum 13 dan nilai maximum 44, maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengetahuan
akuntansi yang sedang.
4.1.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)
Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini terdiri dari 10 item
pernyataan yang mengungkapkan pengalaman dalam informasi akuntansi
para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran
Kabupaten Jepara. Deskripsi mengenai pengalaman dalam informasi
akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
No Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Interval Kriteria f %
1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 10 27,78% 4 36% - 51,99% Rendah 19 52,78% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00%
TOTAL 36 100% Sumber : Data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi adalah 27,86 (55,72%)
67
dengan standar deviasi 7,22, nilai minimum 19 dan nilai maximum 47, maka
dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengalaman yang
sedang dalam informasi akuntansi.
Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini dapat dijelaskan
secara rinci dari setiap indikatornya yaitu pengalaman menyelenggarakan
informasi akuntansi dan pengalaman menggunakan informasi akuntansi.
Hasil analisis deskriptif dari tiap indikator pengalaman dalam informasi
akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
Indikator pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi terdiri
dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menyelenggarakan
informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
No Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f %
1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 11 30,56% 4 36% - 51,99% Rendah 18 50,00% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00%
TOTAL 36 100% Sumber : Data primer diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dan lampiran 4 (hal.124) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai pengalaman menyelenggarakan Informasi akuntansi adalah 14,67
68
(58,67%) dengan standar deviasi 3,65, nilai minimum 10 dan nilai maximum
25, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengalaman yang
sedang dalam menyelenggarakan informasi akuntansi.
2. Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi
Indikator pengalaman menggunakan informasi akuntansi terdiri dari 5
item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menggunakan informasi
akuntansi disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi
No Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f %
1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 4 11,11% 3 52% - 67,99% Sedang 11 30,56% 4 36% - 51,99% Rendah 17 47,22% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 3 8,33%
TOTAL 36 100% Sumber : Data primer diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dan lampiran 4 (hal.124) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai pengalaman menggunakan informasi adalah 13,19 (52,78%)
dengan standar deviasi 3,90, nilai minimum 7 dan nilai maximum 22, maka
dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan
Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara rata-rata memiliki pengalaman yang
sedang dalam menggunakan informasi akuntansi.
69
4.1.3.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi (Y)
Variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi ini terdiri dari 9 item pernyataan yang mengungkapkan persepsi
pengusaha kecil dan menengah mengenai informasi akuntansi dalam
usahanya. Deskripsi mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
No Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 3 8,33% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 17 47,22% 4 36% - 51,99% Negatif 10 27,78% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00%
TOTAL 36 100% Sumber : Data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi
adalah 27,03 (60,06%) dengan standar deviasi 5,76, nilai minimum 18 dan
nilai maximum 40, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil
dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara
memiliki persepsi sedang terhadap informasi akuntansi
Variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi ini dapat dijelaskan secara rinci dari setiap indikatornya yaitu
70
persepsi terhadap manfaat informasi akuntasi, persepsi terhadap
perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi, dan persepsi terhadap
kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi. Hasil analisis deskriptif
dari tiap indikator persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi
Indikator persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi terdiri dari 5
item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi terhadap manfaat informasi
akuntansi disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi
No Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi
Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 3 8,33% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 18 50,00% 4 36% - 51,99% Negatif 9 25,00% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00%
TOTAL 36 100% Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi adalah 15,58
(62,33%) dengan standar deviasi 3,25, nilai minimum 11 dan nilai maximum
23, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah
di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi
sedang terhadap manfaat informasi akuntansi
71
2. Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi
Indikator persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi
akuntansi terdiri dari 1 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi
terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi disajikan
dalam tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandinagan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi
No Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi
Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 1 2,78% 2 68% - 83,99% Positif 7 19,44% 3 52% - 67,99% Sedang 14 38,89% 4 36% - 51,99% Negatif 10 27,78% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 4 11,11%
TOTAL 36 100% Sumber : Data primer diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi
akuntansi adalah 2,75 (55%) dengan standar deviasi 1, nilai minimum 1 dan
nilai maximum 5, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil
dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara
memiliki persepsi sedang terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi
akuntansi.
72
3. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
Indikator persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi
akuntansi terdiri dari 3 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi
terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi disajikan dalam
tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelengga-rakan Informasi Akuntansi
No Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 1 2,78% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 14 38,89% 4 36% - 51,99% Negatif 14 38,89% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 1 2,78%
TOTAL 36 100% Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang
menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi
akuntansi adalah 8,69 (57,96%) dengan standar deviasi 2,33, nilai minimum 5
dan nilai maximum 15, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha
kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara
memiliki persepsi sedang terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi
akuntansi.
73
4.1.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Uji
asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas. Apabila data tidak terdistribusi normal dan mengandung
heteroskedastisitas maka perlu adanya perbaikan model regresi dengan cara
mentransformasi data. Dan apabila data mengandung multikolinearitas maka
salah satu variabel independen harus dihilangkan.
4.1.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu
dengan melihat kurva normal P-Plot dan dengan melihat nilai dari
kolmogorov-smirnov. Uji normalitas melalui kurva normal P-Plot
menggunakan program SPSS ver.16 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2 Kurva P-Plot
74
Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di
sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis
diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
Hasil out put uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov menggunakan
SPSS ver.16 disajikan pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.29345622Most Extreme Differences
Absolute .102Positive .083Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .610Asymp. Sig. (2-tailed) .851a. Test distribution is Normal. Sumber : Data primer yang diolah (2010)
Tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai kolmogorov-smirnov sebesar
0,610 dengan signifikansi 0,851. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai signifikansi 0,851
lebih besar dari 0,05.
4.1.4.2 Uji Multikolinieritas
Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai
Variance Inflation factor (VIF). Hasil out put uji multikolinearitas
menggunakan program SPSS ver.16 disajikan pada tabel 4.13 berikut ini:
75
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) Skala Usaha .742 1.348
Umur Perusahaan .786 1.272
Pengetahuan Akuntansi .720 1.389
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .653 1.532
a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas
Informasi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah (2010)
Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa variabel skala usaha (X1),
umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam
informasi akuntansi (X4) mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1 dan
mempunyai nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi terbebas dari multikolinieritas
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
Hasil out put grafik scatterplot dari analisis menggunakan program SPSS
ver.16 dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :
76
Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Gambar 3 Grafik Scatterplot
Gambar 3 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Deteksi heteroskedastisitas juga dapat dilihat dari hasil uji Glejser.
Hasil out put dari uji Glejser menggunakan program SPSS ver.16 dapat
dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.750 1.200 2.293 .029
Skala Usaha -.039 .023 -.324 -1.670 .105
Umur Perusahaan .002 .053 .006 .030 .976
Pengetahuan Akuntansi .008 .035 .043 .218 .829
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi -.024 .040 -.126 -.610 .546
a. Dependent Variable: AbsUt
77
Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa variabel skala usaha (X1),
umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam
informasi akuntasni (X4) memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas.
4.1.5 Analisis Regresi Berganda
Analisis pengaruh skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),
pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi
(X4) terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi (Y), dapat dilihat dari hasil out put analisis regresi berganda
menggunakan SPSS ver.16 pada tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.563 2.123 2.620 .013
Skala Usaha -.054 .041 -.110 -1.325 .195
Umur Perusahaan -.030 .093 -.026 -.327 .746
Pengetahuan Akuntansi .201 .061 .277 3.290 .003
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .605 .071 .758 8.571 .000
a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Sumber : Data primer yang diolah (2010)
Bardasarkan tabel 4.15 di atas dapat dirumuskan persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Y = 5,563 – 0,054 X1 – 0,030 X2 + 0,201 X3 + 0,605 X4
78
Persamaan regresi berganda di atas menunjukkan bahwa koefisien
regresi variabel skala usaha (X1) dan umur perusahaan (X2) bertanda negatif,
sedangakan koefisien regresi variabel pengetahuan akuntansi (X3) dan
pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) bertanda positif. Apabila
koefisien regresi bertanda negatif maka persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi (Y) akan menurun, dan apabila koefisien
regresi bertanda positif maka persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi (Y) akan meningkat. Berdasarkan hal tersebut maka
dapat diketahui bahwa akan terjadi peningkatan persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi (Y) setiap terjadi peningkatan pada
variabel pengetahuan akuntansi (X3) dan pengalaman dalam informasi
akuntansi (X4). Dan jika semua variabel independen dianggap konstan maka
nilai variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi (Y) sebesar nilai konstantanya yaitu 5,563.
4.1.6 Uji Hipotesis
4.1.6.1 Uji Simultan dengan F-test
Pengujian hipotesis yang menyatakan skala usaha (X1), umur
perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3) dan pengalaman dalam
informasi akuntansi (X4) berpengaruh secara simultan terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) dapat dilihat dari
hasil uji F. Hasil out put uji F menggunakan SPSS ver.16 disajikan pada tabel
4.16 berikut ini:
79
Tabel 4.16 Hasil Uji F-test
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 978.874 4 244.719 41.208 .000a
Residual 184.098 31 5.939
Total 1162.972 35 a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Sumber: Data primer yang diolah (2010)
Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji simultan dengan F-test diperoleh F-
hitung sebesar 41,208 dengan singnifikansi 0.000 yang lebih kecil dari α =
0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan
pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi (Y).
4.1.6.2 Koefisien Determinasi
Hasil out put analisis koefisien determinasi menggunakan SPSS ver.16
dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the
Estimate
1 .917a .842 .821 2.437a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah (2010)
80
Tabel 4.17 di atas menunjukkan hasil analisis koefisien determinasi
diperoleh Adjusted R Square sebesar 0,821. Artinya adalah 82,1% variabel
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y)
dijelaskan oleh variabel skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),
pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi
(X4), dan sisanya 17,9% (100% - 82,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar
model.
4.1.6.3 Uji Parsial dengan t-test
Hasil out put uji parsial dengan t-test menggunakan SPSS ver.16 dapat
dilihat pada tabel 4.15 di atas yang mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai signifikansi variabel skala usaha (X1) 0,195 lebih besar dari α =
0,05. Karena signifikansi skala usaha (X1) lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima dan Ha2 ditolak. Hal ini berarti bahwa skala usaha (X1) tidak
berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi (Y).
2. Nilai signifikansi variabel umur perusahaan (X2) 0,746 lebih besar dari α
= 0,05. Karena signifikansi umur perusahaan (X2) lebih besar dari 0,05,
maka Ho diterima dan Ha3 ditolak. Hal ini berarti bahwa umur
perusahaan (X2) tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi (Y).
3. Nilai signifikansi variabel pengetahuan akuntasi (X3) 0,003 lebih kecil
dari α = 0,05. Karena signifikansi pengetahuan akuntasi (X3) lebih kecil
81
dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha4 diterima. Hal ini berarti bahwa
pengetahuan akauntansi (X3) berpengaruh signifikan terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Sehingga
apabila pengetahuan akuntansi (X3) meningkat 1 satuan maka persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) akan
meningkat sebesar 0,201, dengan asumsi variabel skala usaha (X1), umur
perusahaan (X2), dan pengalaman dalam informasi akuntansi (X4)
konstan.
4. Nilai signifikansi variabel pengalaman dalam informasi akuntansi (X4)
0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Karena signifikansi pengalaman dalam
informasi akuntansi (X4) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha4
diterima. Hal ini berarti bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi
(X4) berpengaruh signifikan terhadap persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi (Y). Sehingga apabila pengalaman
dalam informasi akuntansi (X4) meningkat 1 satuan maka persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) akan
meningkat sebesar 0,605, dengan asumsi variabel skala usaha (X1), umur
perusahaan (X2), dan pengetahuan akuntansi (X3) konstan.
82
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi
dan Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi
Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Hasil pengujian hipotesis pertama (Ha1) menunjukkan bahwa secara
bersama-sama (simultan) skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),
pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi
(X4) berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi (Y). Berdasarkan hal tersebut maka skala usaha, umur
perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi
akuntansi dapat digunakan untuk memprediksi persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi.
Persamaan regresi dari analisis ini dapat digunakan oleh para pihak
yang bersangkutan seperti pengusaha kecil dan menengah, serta instansi yang
terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah
khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dan Dinas
Koperasi UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara untuk
memeprediksi faktor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi terdiri dari
skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman
dalam informasi akuntansi. Sehingga apabila terjadi peningkatan atau
penurunan pada skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan
pengalaman dalam informasi akuntansi maka akan berpengaruh pada
83
peningkatan atau penurunan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas
informasi akuntansi. Dengan dapat diprediksinya faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi ini, diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan
penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan
menengah.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diketahui bahwa rata-rata
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara tergolong sedang. Hal
tersebut menggambarkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki tingkat kesetujuan
yang cukup rendah terhadap keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya.
Oleh karena itu, perlu perhatian dari instansi terkait dengan pengembangan
dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah khususnya Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Jepara dan Dinas Koperasi UKM dan
Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.
Salah satu wujud dari perhatian tersebut dapat dilakukan dengan
mengadakan pelatihan akuntansi untuk pengusaha kecil dan menengah agar
para pengusaha lebih memahami manfaat dari keberadaan informasi
akuntansi dalam usahanya. Dengan diadakannya pelatihan tersebut,
diharapkan pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi
akuntansi pengusaha kecil dan menengah akan meningkat, sehingga
persepsinya terhadap informasi akuntansi akan semakin positif dan akan
84
berdampak pada peningkatan informasi akuntansi yang diselenggarakan dan
digunakan dalam perusahaan mereka.
4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan
Menengah atas Informasi Akuntansi
Hasil pengujian hipotesis ke-dua (Ha2) menunjukkan bahwa skala
usaha (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha
kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Solovida (2003) yang menunjukkan bahwa skala usaha tidak
berpengaruh pada penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada
perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah, yang berarti juga tidak
berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi.
Dengan demikian, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian Holmes dan Nicholls (1988), Fitriyah (2006), Ismail dan King
(2007), dan Astuti (2007) yang menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh
terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.
Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak
berpengaruhnya skala usaha terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah
atas informasi akuntansi adalah metode pengukuran skala usaha. Skala usaha
yang dalam penelitian ini diukur menggunakan jumlah karyawan
kemungkinan tidak dapat mengukur kompleksitas dari aktivitas perusahaan
khususnya dalam hal keuangannya. Jumlah karyawan yang dimiliki suatu
perusahaan pada dasarnya memang dapat menggambarkan tingkat
kompleksitas aktivitas perusahaan, namun belum tentu dapat menggambarkan
85
kompleksitas kondisi keuangan suatu perusahaan, sehingga kemungkinan
perubahan jumlah karyawan tidak memberikan gambaran pada pengusaha
kecil dan menengah untuk meningkatkan pemanfaatan informasi akuntansi
pada usahanya. Tidak diperolehnya gambaran tersebut menyebabkan persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi tidak mengalami
perubahan.
4.2.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil
dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Hasil pengujian hipotesis ke-tiga (Ha3) menunjukkan bahwa umur
perusahaan (X2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Astuti (2007) yang menunjukkan bahwa umur
perusahaan tidak berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi
akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus, yang
berarti juga tidak berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas
informasi akuntansi. Dengan demikian, hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988), dan Solovida (2003)
yang menyatakan bahwa umur perusahaan mempengaruhi penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi.
Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak
berpengaruhnya umur perusahaan terhadap persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi adalah aktivitas perusahaan yang tidak
mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Tidak semua usaha dapat
86
berjalan lancar sehingga mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke
tahun yang berdampak pada peningkatan aktivitas perusahaan. Peningkatan
aktivitas perusahaan akan memberikan gambaran pada pengusaha (manajer)
mengenai kompleksitas perusahaan yang semakin meningkat termasuk dalam
hal keuangannya, sehingga semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk
mengelola keuangannya. Namun perusahaan yang tidak mengalami
perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun tidak akan mengalami banyak
perubahan dalam aktivitas kerjanya, termasuk dalam hal keuangannya.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM Sandiaga S Uno
mengatakan bahwa “Kadin Indonesia prihatin karena lebih dari 80 persen
UMKM kurang memiliki daya saing. Usaha mereka berjalan stagnan, tidak
pernah pengusaha mikro naik kelas menjadi pengusaha kecil. Begitu pula
pengusaha kecil, tidak pernah mampu untuk naik kelas menjadi pengusaha
menengah” (Kompas, 27Agustus 2009).
Perusahaan yang tidak mengalami banyak perubahan dalam aktivitas
kerjanya termasuk dalam hal keuangannya, tidak akan memberikan gambaran
pada pengusaha (manajer) untuk meningkatan pemanfaatan informasi
akuntansi dalam perusahaannya. Dengan demikian, meskipun umur
perusahaan semakin bertambah, namun jika kompleksitas dalam perusahaan
tidak meningkat maka persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi juga tidak berubah.
.
87
4.2.4 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha
Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Hasil pengujian hipotesis ke-empat (Ha4) menunjukkan bahwa
pengetahuan akuntansi (X3) secara parsial berpengaruh terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Fitriyah (2006), dan penelitian Ismail dan King
(2007) yang menunjukkan bahwa pengatahuan akuntansi pemilik/manajer
berpengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi, yang berarti
juga berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas informasi
akuntansi.
Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan
akuntansi pengusaha kecil dan menengah. Dengan meningkatnya
pengetahuan akuntansi para pengusaha maka pemahaman pengusaha kecil
dan menengah untuk menerapkan informasi akuntansi dalam usahanya juga
akan semakin meningkat, hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206)
menunjukkan bahwa proses belajar mempengaruhi persepsi manajer
perusahan kecil atas informasi keuangan.
Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa rata-rata pengetahuan
akuntansi pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni
Relief/Ukiran Kabupaten Jepara tergolong cukup dengan rata-rata persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi yang tergolong
sedang. Hal ini menggambarkan bahwa dengan pengetahuan akuntansi yang
cukup maka pengusaha kecil dan menengah memiliki tingkat kesetujuan yang
88
cukup rendah terhadap keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya.
Dengan demikian, perlu adanya peningkatan pengetahuan akuntansi para
pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran
Kabupaten Jepara melalui proses belajar akuntansi. Dari proses belajar ini
diharapkan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi
semakin positif dan akan berdampak pada peningkatan informasi akuntansi
yang diselenggarakan dan digunakan dalam perusahaan.
4.2.5 Pengaruh Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Terhadap
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi
Hasil pengujian hipotesis ke-lima (Ha5) menunjukkan bahwa
pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) secara parsial berpengaruh
terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pinasti (2007) yang
menunjukkan bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur
berdasarkan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi
berpengaruh pada persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.
Pengalaman pengusaha kecil dan menengah dalam menyelenggrakan
dan menggunakan informasi akuntansi pada usahanya memberikan gambaran
bahwa mereka telah merasakankan manfaat dari informasi akuntansi dalam
pengelolaan usahanya, sehingga mereka memiliki persepsi positif atas
informasi akuntansi. Dan sebaliknya pengusaha kecil dan menengah yang
tidak memiliki pengalaman menyelenggarakan dan menggunakan informasi
89
akuntansi pada pengelolaan usahanya tidak memiliki gambaran mengenai
manfaat informasi akuntansi, sehingga mereka memiliki persepsi negatif
terhadap informasi akuntansi.
Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa rata-rata pengalaman
dalam informasi akuntansi pengusaha kecil dan menengah di Sentra
Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara tergolong cukup dengan rata-
rata persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi yang
tergolong sedang. Hal ini menggambarkan bahwa dengan pengalaman dalam
informasi akuntansi yang cukup maka pengusaha kecil dan menengah
memiliki tingkat kesetujuan yang cukup rendah terhadap keberadaan
informasi akuntansi dalam usahanya. Dengan demikian, pengalaman dalam
informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan
Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara perlu ditingkatkan, salah satunya
melalui pelatihan akuntansi. Dari pelatihan ini diharapkan agar persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi semakin positif yang
akan berdampak pada peningkatan informasi akuntansi yang diselenggarakan
dan digunakan dalam perusahaan.
90
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman
dalam informasi akuntansi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi
akuntansi.
2. Skala usaha tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi.
3. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil
dan menengah atas informasi akuntansi.
4. Pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan
menengah atas informasi akuntansi.
5. Pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi
pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.
91
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian yang telah
dilakukan adalah:
1. Peningkatan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer) usaha kecil dan
menengah sangat diperlukan untuk mengelola usahanya. Oleh karena itu,
bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan
usaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara, terutama Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, dan Dinas Koperasi,
UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara diharapkan dapat
memberikan pelatihan maupun pengarahan mengenai akuntansi untuk
pengelolaan usaha pada para pengusaha kecil dan menengah di
Kabupaten Jepara.
2. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) perlu menyusun standar akuntansi khusus
bagi UKM, karena standar akuntansi yang umum digunakan sekarang
terlalu memberatkan (overload) bagi UKM. Selain itu IAI juga perlu
meningkatkan sosialisasi pencatatan akuntansi pada Pengusaha Kecil dan
Menengah.
3. Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan, yang
paling menonjol adalah populasi yang digunakan dalam penelitian ini
hanya pada satu bidang usaha saja sehingga belum bisa mewakili bidang
usaha yang lain. Selain itu skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah
karyawan kemungkinan tidak dapat mengukur kopleksitas keuangan
perusahaan, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
92
karena itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan
populasi/sampel dari beberapa jenis usaha agar hasilnya dapat
menggambarkan keadaan usaha kecil dan menengah secara keseluruhan,
diharapkan dapat mengukur variabel skala usaha dengan alternatif lainnya
misalnya diukur berdasarkan jumlah investasi awal, dan diharapkan dapat
menggunakan variabel lain yang dimungkinkan berpengaruh terhadap
persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi seperti
jenis usaha, dan lingkungan usaha.
93
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA
Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap
Penyiapan dan Penggunaaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP
Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Darsono, dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Yogyakarta: ANDI Fitriyah, Hadiah. 2006. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Informasi Akuntansi Pada Usaha Menengah Kabupaten Sidoharjo”. Tesis. Surabaya: Fakultas Ekonomi UNAIR
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Holmes, Scott, and Nicholls. 1988. “An Analysis of The Use of Accounting
Information by Australian Small Business”. Journal of Small Business Management. Vol. 26/ April
Ikatan Akuntan Indonesia.2001.Standar Akuntansi Keuangan Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. Akuntansi Keperilakuan. 2008. Jakarta:
Salemba Empat Ismail, Noor Azizi & Malcolm King. 2007.”Factors Influencing The Alignment of
Accounting Information System in Small and Medium Sized Malaysian Manufacturing Firms”. Journal of Information Systems and Small Business No. 1-2/ Vol. 1/ October
Jusup, Al.Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 6. Yogyakarta:
STIE YKPN Kasidi. 2007. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor Persepsi
Manajer Keuangan Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP
94
Kiryanto, Dedi Rusdi, dan Sutapa. 2001. “Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia No. 2/Vol. 4/Mei
Kompas.2009.“Laporan Keuangan UMKM Butuh Ditingkatkan”.
http://www.kompas.com/read/xml/2009/08/27/18561480/laporan.keuangan.umkm.butuh.ditingkatkan
Longenecker, Justin G. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta:
Salemba Empat Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media Nataline. 2007. “Pengaruh Batas Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan
Auditing, Bonus serta Pengalaman Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI Pamungkas, Ratna Ayu. 2008. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman, dan
Persepsi Manajer Koperasi Tentang Informasi Akuntansi Terhadap Penerapan PSAK No.27 di Kabupaten Grobogan”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi UMS
Pinasti, Margani. 2007. “Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi
Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia No. 3/Vol. 10/September
Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 11 Tahun 2001 Tentang Izin Usaha
Industri dan Izin Perluasan Prawirokusumo, Soeharto. 2001. Ekonomi Rakyat (Konsep, Kebijakan, dan
Strategi) Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Rachmiyantono, R W.H. 2002. “Persepsi Analis Kredit dalam Mengelompokan
Faktor-Faktor Informasi Akuntansi dan Informasi non Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Kredit”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP
Reksohadiprodjo, Sukanto, Heidjrachman Ranupandojo dan Irawan. 1994.
Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Robbins, P. Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga
95
Solovida, Grace Tianna. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Teangah”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP
Subanar, Harimurti. 2001. Manajemen Usaha Kecil Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE Sudarmo, Indriyo Gito dan I Nyoman Sudita. 2008. Perilaku Keorganisasian
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat Theng, Lau Geok, and Jasmine Lim Wang Boon. 1996. “An Exploratory Study of
Factors Affecting The Failure of Local Small and Medium Enterprises”. Asia Pasific Journal of Management. No 2/Vol 13
Undang-undang No.9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil Wibowo, Singgih, Murdinah, dan Yusro Nuri Fawzya. 2008. Pedoman Mengelola
Perusahaan Kecil. Jakarta: Penebar Swadaya Wulandari, Dewi. 2008. “Analisis Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi
Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil”. http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--dewiwuland-50
98
DATA POTENSI UMKM KAB JEPARA TAHUN 2009 DESA/ SENTRA : Senenan KECAMATAN : Tahunan KOMODITI : Kerajinan Relief No Nama/ Kelompok UMKM Komoditi/Usaha Jml Tk Jenis Prod 1 Mulyono,S.Sn Ker. Relief 10 Relief 2 Muhlisin Ker. Relief 35 Relief 3 Kartono Ker. Relief 9 Relief 4 Partono Ker. Relief 8 Relief 5 Purwanto Ker. Relief 36 Relief 6 Agus Hrmubin Ker. Relief 12 Relief 7 Sutriman Ker. Relief 23 Relief 8 Ruli Krisnawan, SH Ker. Relief 30 Relief 9 Surono Ker. Relief 35 Relief 10 Surono Ker. Relief 20 Relief 11 Gini Suprapto Ker. Relief 20 Relief 12 Tamar Dikin Ker. Relief 4 Relief 13 H. Karsani Ker. Relief 20 Relief 14 Setyo Pramono Ker. Relief 8 Relief 15 Sutrisno Ker. Relief 8 Relief 16 Siswoyo, ST Ker. Relief 4 Relief 17 Suroso Ker. Relief 6 Relief 18 Nanang Liswanto Ker. Relief 4 Relief 19 Ngateno Kipet Ker. Relief 4 Relief 20 Srikanatun Ker. Relief 8 Relief 21 Sutarno Ker. Relief 8 Relief 22 Kukuh Raharjo Ker. Relief 6 Relief 23 Surono Ker. Relief 6 Relief 24 Giyono Ker. Relief 6 Relief 25 Mugiyono Ker. Relief 6 Relief 26 Sunamto Ker. Relief 3 Relief 27 Sumber Hartono Ker. Relief 2 Relief 28 Yasin Yahya Ker. Relief 2 Relief 29 Tholib Bulani Ker. Relief 2 Relief 30 Irsad S. Ker. Relief 1 Relief 31 Thoyib Ker. Relief 3 Relief 32 Sarjan Ker. Relief 2 Relief 33 Badrus Ker. Relief 2 Relief 34 Marsono Ker. Relief 3 Relief 35 Sungkono Ker. Relief 2 Relief 36 Amintohadi Ker. Relief 1 Relief 359
99
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Reliabilitas dan Validitas Pengetahuan Akuntansi.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.917 .914 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
penget1 2.28 .815 36penget2 3.19 .951 36penget3 3.19 .951 36penget4 3.28 1.137 36penget5 3.03 1.230 36penget6 3.11 1.090 36penget7 3.14 1.199 36penget8 3.36 1.046 36penget9 2.86 1.246 36penget10 2.72 1.111 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
penget1 27.89 63.016 .292 .428 .926 penget2 26.97 55.799 .757 .669 .906 penget3 26.97 58.199 .576 .578 .915 penget4 26.89 54.444 .699 .769 .908 penget5 27.14 53.323 .702 .788 .908 penget6 27.06 53.883 .774 .787 .904 penget7 27.03 51.856 .820 .820 .901 penget8 26.81 55.475 .699 .779 .908 penget9 27.31 51.990 .775 .714 .904 penget10 27.44 53.454 .786 .772 .903
Scale Statistics
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100
Mean Variance Std. Deviation N of Items
30.17 67.457 8.213 10
2. Uji Reliabilitas dan Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.919 .919 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pengalA1 3.33 .828 36pengalA2 3.00 1.069 36pengalA3 2.64 1.046 36pengalA4 2.72 .815 36pengalA5 2.97 .845 36pengalB1 2.72 1.085 36pengalB2 2.67 .926 36pengalB3 2.92 .806 36pengalB4 2.75 .967 36pengalB5 2.14 1.046 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
pengalA1 24.53 44.371 .641 .695 .914 pengalA2 24.86 40.523 .768 .720 .906 pengalA3 25.22 40.806 .765 .793 .907 pengalA4 25.14 43.209 .770 .768 .908 pengalA5 24.89 45.759 .494 .685 .921 pengalB1 25.14 40.009 .797 .815 .905 pengalB2 25.19 42.675 .710 .621 .910 pengalB3 24.94 44.911 .607 .688 .915 pengalB4 25.11 41.644 .764 .727 .907
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
101
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
pengalA1 24.53 44.371 .641 .695 .914 pengalA2 24.86 40.523 .768 .720 .906 pengalA3 25.22 40.806 .765 .793 .907 pengalA4 25.14 43.209 .770 .768 .908 pengalA5 24.89 45.759 .494 .685 .921 pengalB1 25.14 40.009 .797 .815 .905 pengalB2 25.19 42.675 .710 .621 .910 pengalB3 24.94 44.911 .607 .688 .915 pengalB4 25.11 41.644 .764 .727 .907 pengalB5 25.72 42.092 .658 .765 .913
3. Uji Reliabilitas dan Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.862 .863 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
persepA1 3.47 .810 36persepA2 2.97 .910 36persepA3 2.86 .961 36persepA4 2.89 .919 36persepA5 3.39 .964 36persepB1 2.75 .996 36persepC1 3.00 .828 36persepC2 2.78 1.017 36
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
27.86 52.123 7.220 10
102
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
persepA1 3.47 .810 36persepA2 2.97 .910 36persepA3 2.86 .961 36persepA4 2.89 .919 36persepA5 3.39 .964 36persepB1 2.75 .996 36persepC1 3.00 .828 36persepC2 2.78 1.017 36persepC3 2.92 .937 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
persepA1 23.56 28.540 .466 .426 .858 persepA2 24.06 26.625 .615 .494 .845 persepA3 24.17 26.371 .601 .640 .846 persepA4 24.14 26.580 .612 .608 .845 persepA5 23.64 27.266 .500 .461 .856 persepB1 24.28 26.092 .603 .432 .846 persepC1 24.03 26.542 .703 .597 .838 persepC2 24.25 26.079 .588 .475 .848 persepC3 24.11 26.273 .632 .468 .843
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
27.03 33.228 5.764 9
104
Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Penelitian
No Variabel
Indikator Item
1 Skala Usaha
Jumlah Karyawan
• Jumlah karyawan tetap yang dimiliki perusahaan
2 Umur Perusahaan
Lamanya Perusahaan Beroperasi
• Lamanya perusahaan telah beroperasi yang dinyatakan dalam tahun
3 Pengetahuan
akuntansi (Fitriyah, 2007)
Pengetahuan Deklaratif
• Elemen laporan keuangan
• Penggolongan rekening • Laporan laba/rugi • Laporan neraca • Pencatatan pembelian
secara tunai • Pencatatan penjualan
secara kredit • Pencatatan pembayaran
utang • Pencatatan retur
pembelian • Pencatatan retur
penjualan
4
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (Pinasti, 2007)
1. Pengalaman dalam Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
• Pengalaman melakukan pencatatan (menjurnal) setiap terjadi transaksi dalam perusahaan
• Pengalaman membuat laporan laba/rugi perusahaan
• Pengalaman membuat laporan perubahan modal perusahaan
• Pengalaman membuat laporan neraca perusahaan
• Pengalaman membuat laporan arus kas perusahaan
105
2. Pengalaman dalam Menggunakan Informasi akuntansi
• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi kebutuhan kas dimasa yang akan datang
• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk menyusun anggaran biaya produksi
• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk menentukan harga produk perusahaan
• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui perkembangan perusahaan
• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk memperoleh kredit dari bank
5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Pinasti, 2007)
1. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi
• Informasi akuntansi sangat bermanfaat sebagai sarana pengambilan keputusan
• Informasi akuntansi sangat bermanfaat sebagai sarana perencanaan dimasa yang akan datang
• Informasi akuntansi sangat bermanfaat dalam pengendalian intern suatu usaha
• Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk mengetahui posisi keuangan suatu usaha
106
• Informasi akuntansi sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
2. Persepsi Terhadap Perbandinagan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi
• Manfaat yang diperoleh dari informasi akuntansi lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakannya
3. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
• Kesediaan menyelenggarakan informasi akutansi walaupun tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk menyelenggarakan
• Kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi dengan menggunakan jasa seorang akuntan apabila tidak memiliki kemampuan menyelenggarakannya
• Kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi untuk kepentingan perpajakan
107
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA
KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada
Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran
Kabupaten Jepara)
Yth. Bapak/Ibu/Saudara
Manajer/Pemilik Usaha Kecil dan Menengah
di Tempat
Dengan Hormat,
Saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktunya mengisi
kuesioner penelitian ini. Penelitian ini dilakukan sehubungan dengan penyusunan
skripsi untuk menyelesaikan studi jenjang Strata 1 di Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Semarang dengan judul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi
Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni
Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)”.
Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak
untuk dipublikasikan. Karena itu saya mengharap kesediaan anda untuk menjawab
dengan jujur dan sungguh-sungguh. Seperti layaknya penelitian ilmiah, maka saya
menjamin kerahasiaan identitas anda.
Semoga bantuan yang anda berikan dapat mendukung penyusunan skripsi
saya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih untuk kerjasama dan kesediaannya
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat Saya,
Diah Setyowati
NIM. 7250406570
108
KUESIONER Petunjuk Pengisian:
• Isilah pertanyaan pada kuesioner ini dan jangan ada yang terlewatkan.
• Isilah titik-titik pada tempat yang sudah tersedia.
• Berilah tanda check list (√) pada kolom di masing-masing pernyataan sesuai
dengan yang anda rasakan.
Data Identitas Responden:
1. Nama : ………………………………… (boleh tidak diisi)
2. Alamat : ………………………………… (boleh tidak diisi)
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Umur : …………………………………
5. Pendidikan : …………………………………
SKALA USAHA
6. Berapa jumlah karyawan dalam perusahaan anda : ………………… orang
UMUR PERUSAHAAN
7. Berapa tahun usaha anda telah berdiri hingga saat ini : ………………... Th
Petunjuk Pengisian:
• Berilah tanda check list (√) pada kolom di masing-masing
pertanyaan/pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang anda rasakan.
• Keterangan pengisian kuesioner:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Kuesioner
109
PENGETAHUAN AKUNTANSI
No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Apakah anda setuju jika elemen dalam
laporan keuangan terdiri dari harta, utang, modal, pendapatan, beban, dan prive?
2 Apakah anda setuju jika berdasarkan penggolongannya rekening digolongkan menjadi rekening riil dan rekening nominal?
3 Apakah anda setuju jika laporan rugi/laba diukur dengan cara membandingkan pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan biaya yang digunakan untuk memperoleh pendapatan tersebut?
4 Apakah anda setuju jika neraca merupakan daftar yang menggambarkan posisi harta, hutang, dan modal perusahaan?
5 Apakah anda setuju apabila terjadi pembelian secara tunai, maka rekening kas akan berkurang disisi kredit?
6 Apakah anda setuju apabila terjadi penjualan secara kredit, maka rekening piutang akan bertambah disisi debit?
7 Apakah anda setuju apabila terjadi pembayaran atas utang perusahaan, maka rekening utang akan berkurang disisi debit?
8 Apakah anda setuju apabila terjadi pengembalian barang yang telah dibeli karena barang tidak sesuai dengan pesanan atau cacat, maka akan dicatat sebagai retur pembelian?
9 Apakah anda setuju apabila terjadi pengembalian barang yang telah dijual karena barang tidak sesuai dengan pesanan atau cacat, maka akan dicatat sebagai retur penjualan?
110
PENGALAMAN DALAM INFORMASI AKUNTANSI
A. Pengalaman dalam menyelenggarakan informasi akuntansi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya selalu mencatat (menjurnal) semua
transaksi yang terjadi dalam usaha saya.
2 Saya menyelenggarakan laporan laba/rugi
dalam usaha saya.
3 Saya menyelenggarakan laporan perubahan
modal dalam usaha saya.
4 Saya menyelenggarakan laporan neraca
dalam usaha saya.
5 Saya menyelenggarakan laporan arus kas
dalam usaha saya.
B. Pengalaman dalam menggunakan informasi akuntansi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya menggunakan informasi akuntansi
untuk memprediksi kebutuhan kas dimasa
yang akan datang.
2 Saya menggunakan informasi akuntansi
dalam menuysun anggaran biaya produksi.
3 Saya menggunakan informasi akuntansi
untuk menentukan harga produk saya.
4 Saya menggunakan informasi akuntansi
untuk mengetahui perkembangan dari usaha
saya.
5 Saya menggunakan informasi akuntansi
untuk memperoleh pinjaman dari bank.
111
PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI
AKUNTANSI
A. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Menurut saya informasi akuntansi sangat
bermanfaat dalam suatu usaha sebagai
sarana pengambilan keputusan.
2 Menurut saya informasi akuntansi sangat
bermanfaat dalam perencanaan dimasa yang
akan datang.
3 Menurut saya informasi akuntansi sangat
bermanfaat dalam pengendalian intern suatu
usaha.
4 Menurut saya informasi akuntansi dapat
digunakan untuk mengetahui posisi
keuangan suatu usaha.
5 Menurut saya informasi akuntansi dapat
digunakan sebagai bahan pertanggung
jawaban kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
B. Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi
Akuntansi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Menurut saya manfaat yang diperoleh dari
informasi akuntansi jauh lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang digunakan
untuk menyelenggarakannya.
112
C. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya sangat bersedia menyelenggarakan
informasi akuntansi dalam usaha saya
walaupun tidak ada peraturan pemerintah
yang mengharuskannya.
2 Saya sangat bersedia menyelenggarakan
informasi akuntansi dengan menggunakan
jasa akuntan apabila saya tidak mampu
menyelenggarakannya.
3 Saya sangat bersedia menyelenggarakan
informasi akuntansi untuk kepentingan
perpajakan.
114
DATA IDENTITAS RESPONDEN
No.Kues JnsKlmn Umr.Res Pdidkn A.01 1 42 2 A.02 1 45 3 A.03 1 39 3 A.04 1 47 3 A.05 1 40 2 A.06 1 39 3 A.07 1 38 4 A.08 1 36 3 A.09 1 40 4 A.10 1 41 2 A.11 1 44 1 A.12 1 36 2 A.13 2 37 3 A.14 1 40 3 A.15 1 38 3 A.16 1 35 3 A.17 1 52 1 A.18 1 38 3 A.19 1 37 2 A.20 1 34 3 A.21 1 30 4 A.22 1 37 4 A.23 1 40 3 A.24 1 48 2 A.25 1 35 3 A.26 1 54 2 A.27 1 60 1 A.28 1 42 3 A.29 1 34 2 A.30 1 40 3 A.31 1 38 3 A.32 1 35 3 A.33 1 43 3 A.34 1 39 3 A.35 1 41 3 A.36 1 45 3
115
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
No Kues SKALA UMUR
PENGETAHUAN AKUNTANSI (PA)
∑PA Penget
1 Penget
2 Penget
3 Penget
4 Penget
5 Penget
6 Penget
7 Penget
8 Penget
9 A.01 45 17 3 3 2 2 3 2 4 3 2 24 A.02 35 14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 A.03 6 5 3 3 4 3 2 4 3 4 3 29 A.04 18 20 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 A.05 5 15 3 3 2 2 3 4 4 3 3 27 A.06 9 15 3 4 2 2 3 4 4 3 3 28 A.07 8 6 4 4 4 4 2 2 2 2 2 26 A.08 25 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 40 A.09 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34 A.10 8 10 3 3 3 2 2 2 3 2 2 22 A.11 7 10 2 2 3 2 3 2 3 2 1 20 A.12 6 8 3 3 4 4 3 3 3 2 2 27 A.13 10 8 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25 A.14 5 9 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25 A.15 8 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 31 A.16 5 5 2 3 2 2 3 3 4 2 2 23 A.17 8 15 2 3 1 1 3 2 3 1 1 17 A.18 25 9 5 5 4 4 5 5 5 5 5 43 A.19 6 8 3 2 2 2 3 4 4 3 2 25 A.20 12 10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 A.21 35 7 2 3 4 3 4 3 4 1 4 28 A.22 7 10 4 4 5 5 5 5 5 3 3 39 A.23 10 11 5 3 5 5 5 5 5 5 4 42 A.24 5 8 4 3 5 5 5 5 5 4 4 40 A.25 45 10 2 3 3 4 2 3 4 3 3 27 A.26 20 20 4 2 3 2 3 2 3 3 2 24 A.27 23 25 2 2 3 2 3 1 2 3 2 20 A.28 5 7 3 3 2 1 1 1 2 2 2 17 A.29 4 5 2 1 2 1 2 1 2 1 1 13 A.30 8 12 3 4 3 4 1 3 2 1 2 23 A.31 5 9 3 2 5 4 3 4 2 2 3 28 A.32 3 3 3 5 4 1 3 2 4 3 4 29 A.33 25 15 2 2 2 2 2 2 2 1 1 16 A.34 7 10 2 4 3 4 2 3 2 4 4 28 A.35 6 8 4 4 2 3 3 3 2 4 4 29 A.36 3 7 3 2 2 3 2 2 2 2 2 20
116
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
No Kues
PENGALAMAN DALAM INFORMASI AKUNTANSI (PIA)
∑PIA Pengal
A1 Pengal
A2 Pengal
A3 Pengal
A4 Pengal
A5 ∑
PengalA Pengal
B1 Pengal
B2 Pengal
B3 Pengal
B4 Pengal
B5 ∑
PengalB A.01 3 2 2 2 3 12 3 2 3 2 2 12 24 A.02 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 4 21 42 A.03 5 4 4 3 3 19 3 3 4 4 4 18 37 A.04 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 35 A.05 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16 31 A.06 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16 31 A.07 4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 4 20 36 A.08 4 5 4 4 4 21 5 5 4 4 3 21 42 A.09 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 4 22 47 A.10 3 3 2 2 3 13 3 1 3 2 1 10 23 A.11 2 2 2 2 2 10 1 2 3 3 1 10 20 A.12 4 3 2 3 4 16 4 3 3 3 2 15 31 A.13 4 3 2 2 3 14 3 3 4 3 2 15 29 A.14 3 2 2 2 3 12 2 2 3 2 1 10 22 A.15 4 3 2 3 4 16 3 2 3 3 1 12 28 A.16 3 2 1 2 3 11 2 2 3 2 1 10 21 A.17 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 20 A.18 5 4 4 4 4 21 4 4 4 3 2 17 38 A.19 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 20 A.20 4 4 3 3 4 18 4 3 4 3 2 16 34 A.21 3 4 4 2 1 14 2 3 3 4 3 15 29 A.22 3 3 2 2 3 13 2 2 3 2 1 10 23 A.23 3 2 2 2 3 12 2 2 3 2 1 10 22 A.24 3 3 2 2 3 13 2 2 3 2 1 10 23 A.25 2 3 4 4 2 15 2 3 2 3 4 14 29 A.26 4 2 2 2 3 13 2 2 3 2 1 10 23 A.27 3 2 2 2 3 12 2 3 2 3 1 11 23 A.28 3 2 2 3 3 13 2 2 2 3 3 12 25 A.29 2 1 3 3 3 12 2 3 1 2 2 10 22 A.30 4 2 1 3 1 11 2 3 3 2 2 12 23 A.31 3 3 2 3 2 13 3 2 3 1 3 12 25 A.32 3 2 1 2 3 11 1 3 2 1 1 8 19 A.33 4 5 2 3 3 17 2 1 1 3 2 9 26 A.34 3 4 4 2 3 16 2 4 3 4 2 15 31 A.35 3 4 4 3 2 16 2 3 3 4 2 14 30 A.36 3 2 2 2 3 12 2 1 2 1 1 7 19
117
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
No
Kues
PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (PPKM)
∑ PPKM
Persep A1
Persep A2
Persep A3
Persep A4
Persep A5
∑ Pesep
A Persep
B Persep
C1 Persep
C2 Persep
C3
∑ persep
C A.01 3 2 2 3 4 14 2 2 2 2 6 22 A.02 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 12 39 A.03 3 3 3 4 4 17 3 4 3 3 10 30 A.04 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 10 33 A.05 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 9 32 A.06 4 4 4 4 4 20 2 3 3 3 9 31 A.07 4 4 4 4 4 20 2 3 3 4 10 32 A.08 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 12 39 A.09 4 4 4 5 5 22 4 5 5 5 15 41 A.10 4 2 3 2 4 15 2 3 2 2 7 24 A.11 3 2 2 2 3 12 1 2 1 2 5 18 A.12 4 2 2 2 4 14 3 3 3 4 10 27 A.13 3 3 2 2 4 14 3 4 3 3 10 27 A.14 3 2 2 3 4 14 3 3 2 2 7 24 A.15 4 3 3 2 4 16 3 4 3 3 10 29 A.16 4 2 2 2 4 14 2 3 2 3 8 24 A.17 3 3 2 3 3 14 2 2 2 2 6 22 A.18 4 4 3 3 4 18 5 4 4 4 12 35 A.19 3 3 3 3 3 15 3 2 2 2 6 24 A.20 4 4 3 3 4 18 4 4 3 4 11 33 A.21 3 4 3 3 2 15 3 3 2 3 8 26 A.22 4 3 3 3 4 17 2 3 2 2 7 26 A.23 3 3 1 2 4 13 3 3 2 3 8 24 A.24 4 3 3 2 3 15 3 2 2 3 7 25 A.25 4 3 2 3 2 14 2 3 4 2 9 25 A.26 3 2 2 2 3 12 2 3 2 2 7 21 A.27 1 3 3 3 3 13 3 2 3 2 7 23 A.28 3 1 3 3 2 12 1 2 1 3 6 19 A.29 3 4 3 1 2 13 3 2 3 1 6 22 A.30 3 2 3 2 1 11 1 2 3 2 7 19 A.31 5 3 2 2 4 16 3 3 5 3 11 30 A.32 2 4 3 3 2 14 2 4 3 5 12 28 A.33 2 3 1 3 2 11 1 3 4 3 10 22 A.34 4 2 4 3 3 16 4 2 4 4 10 30 A.35 4 2 3 3 2 14 4 3 2 2 7 25 A.36 3 2 2 2 4 13 3 2 1 3 6 22
119
Deskripsi Karakteristik Responden
Statistics JnisKlmn Umur pendidiknN Valid 36 36 36
Missing 0 0 0Mean 1.03 40.53 2.72Median 1.00 39.50 3.00Mode 1 40 3Std. Deviation .167 5.983 .779Minimum 1 30 1Maximum 2 60 4
JnisKlmn
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 35 97.2 97.2 97.2 2 1 2.8 2.8 100.0 Total 36 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 30 1 2.8 2.8 2.8 34 2 5.6 5.6 8.3 35 3 8.3 8.3 16.7 36 2 5.6 5.6 22.2 37 3 8.3 8.3 30.6 38 4 11.1 11.1 41.7 39 3 8.3 8.3 50.0 40 5 13.9 13.9 63.9 41 2 5.6 5.6 69.4 42 2 5.6 5.6 75.0 43 1 2.8 2.8 77.8 44 1 2.8 2.8 80.6 45 2 5.6 5.6 86.1 47 1 2.8 2.8 88.9 48 1 2.8 2.8 91.7 52 1 2.8 2.8 94.4
120
54 1 2.8 2.8 97.2 60 1 2.8 2.8 100.0 Total 36 100.0 100.0
pendidikn
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 3 8.3 8.3 8.3 2 8 22.2 22.2 30.6 3 21 58.3 58.3 88.9 4 4 11.1 11.1 100.0 Total 36 100.0 100.0
121
Deskripsi Variabel Penelitian Frequency Table
Statistics
Skala Usaha
Umur Perusahaan
Pengetahuan Akuntansi
Pengalaman dalam
Informasi Akuntansi
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah
atas Informasi Akuntansi
N Valid 36 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0 0
Mean 13.00 10.14 27.89 27.86 27.03
Median 8.00 9.00 27.00 25.50 25.50
Mode 5 10 28 23 22a
Std. Deviation 11.711 4.987 7.938 7.220 5.764
Variance 137.143 24.866 63.016 52.123 33.228
Range 42 22 31 28 23
Minimum 3 3 13 19 18
Maximum 45 25 44 47 41a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Skala Usaha
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 2 5.6 5.6 5.6 4 1 2.8 2.8 8.3 5 6 16.7 16.7 25.0 6 5 13.9 13.9 38.9 7 3 8.3 8.3 47.2 8 5 13.9 13.9 61.1 9 1 2.8 2.8 63.9 10 2 5.6 5.6 69.4 12 1 2.8 2.8 72.2 18 1 2.8 2.8 75.0 20 1 2.8 2.8 77.8 23 1 2.8 2.8 80.6 25 3 8.3 8.3 88.9 35 2 5.6 5.6 94.4 45 2 5.6 5.6 100.0 Total 36 100.0 100.0
122
Umur Perusahaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 3 1 2.8 2.8 2.8
4 1 2.8 2.8 5.6 5 5 13.9 13.9 19.4 6 1 2.8 2.8 22.2 7 3 8.3 8.3 30.6 8 5 13.9 13.9 44.4 9 3 8.3 8.3 52.8 10 6 16.7 16.7 69.4 11 1 2.8 2.8 72.2 12 1 2.8 2.8 75.0 14 1 2.8 2.8 77.8 15 4 11.1 11.1 88.9 17 1 2.8 2.8 91.7 20 2 5.6 5.6 97.2 25 1 2.8 2.8 100.0 Total 36 100.0 100.0
Pengetahuan Akuntansi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 13 1 2.8 2.8 2.8
16 1 2.8 2.8 5.6
17 2 5.6 5.6 11.1
20 3 8.3 8.3 19.4
22 1 2.8 2.8 22.2
23 2 5.6 5.6 27.8
24 2 5.6 5.6 33.3
25 3 8.3 8.3 41.7
26 1 2.8 2.8 44.4
27 3 8.3 8.3 52.8
28 4 11.1 11.1 63.9
29 3 8.3 8.3 72.2
31 1 2.8 2.8 75.0
34 2 5.6 5.6 80.6
37 1 2.8 2.8 83.3
39 1 2.8 2.8 86.1
40 2 5.6 5.6 91.7
123
42 1 2.8 2.8 94.4
43 1 2.8 2.8 97.2
44 1 2.8 2.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 19 2 5.6 5.6 5.6
20 3 8.3 8.3 13.9
21 1 2.8 2.8 16.7
22 3 8.3 8.3 25.0
23 6 16.7 16.7 41.7
24 1 2.8 2.8 44.4
25 2 5.6 5.6 50.0
26 1 2.8 2.8 52.8
28 1 2.8 2.8 55.6
29 3 8.3 8.3 63.9
30 1 2.8 2.8 66.7
31 4 11.1 11.1 77.8
34 1 2.8 2.8 80.6
35 1 2.8 2.8 83.3
36 1 2.8 2.8 86.1
37 1 2.8 2.8 88.9
38 1 2.8 2.8 91.7
42 2 5.6 5.6 97.2
47 1 2.8 2.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 1 2.8 2.8 2.8
19 2 5.6 5.6 8.3
21 1 2.8 2.8 11.1
22 5 13.9 13.9 25.0
23 1 2.8 2.8 27.8
24 5 13.9 13.9 41.7
25 3 8.3 8.3 50.0
26 2 5.6 5.6 55.6
27 2 5.6 5.6 61.1 28 1 2.8 2.8 63.9
124
29 1 2.8 2.8 66.7
30 3 8.3 8.3 75.0
31 1 2.8 2.8 77.8
32 2 5.6 5.6 83.3
33 2 5.6 5.6 88.9
35 1 2.8 2.8 91.7
39 2 5.6 5.6 97.2
41 1 2.8 2.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
125
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL PENELITIAN
No Kues Pengetahuan Akuntansi(X3) Pengalaman dalam Informasi
Akuntansi (X4)
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas
Informasi Akuntansi (Y) Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
A.01 24 53,33% S 24 48,00% R 22 48,89% N A.02 37 82,22% T 42 84,00% T 39 86,67% SP A.03 29 64,44% S 37 74,00% T 30 66,67% S A.04 44 97,78% ST 35 70,00% T 33 73,33% P A.05 27 60,00% S 31 62,00% S 32 71,11% P A.06 28 62,22% S 31 62,00% S 31 68,89% P A.07 26 57,78% S 36 72,00% T 32 71,11% P A.08 40 88,89% ST 42 84,00% T 39 86,67% SP A.09 34 75,56% T 47 94,00% ST 41 91,11% SP A.10 22 48,89% R 23 46,00% R 24 53,33% S A.11 20 44,44% R 20 40,00% R 18 40,00% N A.12 27 60,00% S 31 62,00% S 27 60,00% S A.13 25 55,56% S 29 58,00% S 27 60,00% S A.14 25 55,56% S 22 44,00% R 24 53,33% S A.15 31 68,89% T 28 56,00% S 29 64,44% S A.16 23 51,11% R 21 42,00% R 24 53,33% S A.17 17 37,78% R 20 40,00% R 22 48,89% N A.18 43 95,56% ST 38 76,00% T 35 77,78% P A.19 25 55,56% S 20 40,00% R 24 53,33% S A.20 34 75,56% T 34 68,00% S 33 73,33% P A.21 28 62,22% S 29 58,00% S 26 57,78% S A.22 39 86,67% ST 23 46,00% R 26 57,78% S A.23 42 93,33% ST 22 44,00% R 24 53,33% S A.24 40 88,89% ST 23 46,00% R 25 55,56% S A.25 27 60,00% S 29 58,00% S 25 55,56% S A.26 24 53,33% S 23 46,00% R 21 46,67% N A.27 20 44,44% R 23 46,00% R 23 51,11% N A.28 17 37,78% R 25 50,00% R 19 42,22% N A.29 13 28,89% SR 22 44,00% R 22 48,89% N A.30 23 51,11% R 23 46,00% R 19 42,22% N A.31 28 62,22% S 25 50,00% R 30 66,67% S A.32 29 64,44% S 19 38,00% R 28 62,22% S A.33 16 35,56% SR 26 52,00% R 22 48,89% N A.34 28 62,22% S 31 62,00% S 30 66,67% S A.35 29 64,44% S 30 60,00% S 25 55,56% S A.36 20 44,44% R 19 38,00% R 22 48,89% N
Jumlah 1004 1003 973 Rata-rata 27,89 61,98% S 27,86 55,72% S 27,03 60,06% NT Minimum 13,00 28,89% SR 19,00 38,00% R 18,00 40,00% N Maximum 44,00 97,78% ST 47,00 94,00% ST 41,00 91,11% SP Max.Ideal 45,00 100,00% ST 50,00 100,00% ST 45,00 100,00% SP Std.Deviasi 7,94 7,22 5,76
126
Tabel Kategori Penilaian Kriteria
Interval persentase Variabel X3 dan X4 Variabel Y Sangat Tinggi Sangat Positif 84% - 100%
Tinggi Positif 68% - 83,99% Sedang Sedang 52% - 67,99% Rendah Negatif 36% - 51,99%
Sangat Rendah Sangat Negatif 20% - 35,99%
Distribusi Jawaban Responden
Kriteria
Pengetahuan Akuntansi (X3)
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)
f % f % Sangat Tinggi 6 16,67% 1 2,78%
Tinggi 4 11,11% 6 16,67% Sedang 16 44,44% 10 27,78% Rendah 8 22,22% 19 52,78%
Sangat Rendah 2 5,56% 0 0,00% 36 100,00% 36 100,00%
Distribusi Jawaban Responden
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
(Y) f %
Sangat Positif 3 8,33% Positif 6 16,67% Sedang 17 47,22% Negatif 10 27,78%
Sangat Negatif 0 0,00% Jumlah 36 100,00%
127
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE INDIKATOR PENGALAMAN DALAM INFORMASI AKUNTANSI
No Kuesioner
Pengalaman dalam menyelenggarakan informasi
akuntansi
Pengalaman dalam menggunakan informasi
akuntansi Skor % Krit Skor % Krit
A.01 12 48.00% R 12 48.00% R A.02 21 84.00% T 21 84.00% T A.03 19 76.00% T 18 72.00% T A.04 20 80.00% T 15 60.00% S A.05 15 60.00% S 16 64.00% S A.06 15 60.00% S 16 64.00% S A.07 16 64.00% S 20 80.00% T A.08 21 84.00% T 21 84.00% T A.09 25 100.00% ST 22 88.00% ST A.10 13 52.00% R 10 40.00% R A.11 10 40.00% R 10 40.00% R A.12 16 64.00% S 15 60.00% S A.13 14 56.00% S 15 60.00% S A.14 12 48.00% R 10 40.00% R A.15 16 64.00% S 12 48.00% R A.16 11 44.00% R 10 40.00% R A.17 10 40.00% R 10 40.00% R A.18 21 84.00% T 17 68.00% S A.19 10 40.00% R 10 40.00% R A.20 18 72.00% T 16 64.00% S A.21 14 56.00% S 15 60.00% S A.22 13 52.00% R 10 40.00% R A.23 12 48.00% R 10 40.00% R A.24 13 52.00% R 10 40.00% R A.25 15 60.00% S 14 56.00% S A.26 13 52.00% R 10 40.00% R A.27 12 48.00% R 11 44.00% R A.28 13 52.00% R 12 48.00% R A.29 12 48.00% R 10 40.00% R A.30 11 44.00% R 12 48.00% R A.31 13 52.00% R 12 48.00% R A.32 11 44.00% R 8 32.00% SR A.33 17 68.00% S 9 36.00% SR A.34 16 64.00% S 15 60.00% S A.35 16 64.00% S 14 56.00% S A.36 12 48.00% R 7 28.00% SR
Jumlah 528 475 Rata-rata 14.67 58.67% S 13.19 52.78% S Minimum 10 40.00% R 7 28.00% SR Maximum 25 100.00% ST 22 88.00% ST Max.Ideal 25 100.00% ST 25 100.00% ST
Std.Deviasi 3.65 3.90
128
Tabel Kategori PenilaianKriteria Interval Persentase
Sangat Tinggi 84% - 100%Tinggi 68% - 83,99%Sedang 52% - 67,99%Rendah 36% - 51,99%
Sangat Rendah 20% - 35,99%Distribusi Jawaban Responden
Kriteria
Pengal. Menyelenggarakan
Informasi Akt
Pengal. Menggunakan Informasi Akt
f % f % Sangat Tinggi 1 2.78% 1 2.78%
Tinggi 6 16.67% 4 11.11% Sedang 11 30.56% 11 30.56% Rendah 18 50.00% 17 47.22%
Sangat Rendah 0 0.00% 3 8.33% Jumlah 36 100.00% 36 100.00%
129
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE INDIKATOR PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI
AKUNTANSI
No Kues Persepsi Terhadap Manfaat
Informasi Akuntansi
Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan
Manfaat Informasi Akuntansi
Persepsi Terhadap Kesediaan
Menyelenggarakan Informasi Akuntansi
Skor % Krit Skor % Krit Skor % KritA.01 14 56,00% S 2 40,00% N 6 40,00% NA.02 23 92,00% SP 4 80,00% P 12 80,00% PA.03 17 68,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.04 19 76,00% P 4 80,00% P 10 66,67% SA.05 20 80,00% P 3 60,00% S 9 60,00% SA.06 20 80,00% P 2 40,00% N 9 60,00% SA.07 20 80,00% P 2 40,00% N 10 66,67% SA.08 23 92,00% SP 4 80,00% P 12 80,00% PA.09 22 88,00% SP 4 80,00% P 15 100,00% SPA.10 15 60,00% S 2 40,00% N 7 46,67% NA.11 12 48,00% N 1 20,00% SN 5 33,33% SNA.12 14 56,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.13 14 56,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.14 14 56,00% S 3 60,00% S 7 46,67% NA.15 16 64,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.16 14 56,00% S 2 40,00% N 8 53,33% SA.17 14 56,00% S 2 40,00% N 6 40,00% NA.18 18 72,00% P 5 100,00% SP 12 80,00% PA.19 15 60,00% S 3 60,00% S 6 40,00% NA.20 18 72,00% P 4 80,00% P 11 73,33% PA.21 15 60,00% S 3 60,00% S 8 53,33% SA.22 17 68,00% S 2 40,00% N 7 46,67% NA.23 13 52,00% N 3 60,00% S 8 53,33% SA.24 15 60,00% S 3 60,00% S 7 46,67% NA.25 14 56,00% S 2 40,00% N 9 60,00% SA.26 12 48,00% N 2 40,00% N 7 46,67% NA.27 13 52,00% N 3 60,00% S 7 46,67% NA.28 12 48,00% N 1 20,00% SN 6 40,00% NA.29 13 52,00% N 3 60,00% S 6 40,00% NA.30 11 44,00% N 1 20,00% SN 7 46,67% NA.31 16 64,00% S 3 60,00% S 11 73,33% PA.32 14 56,00% S 2 40,00% N 12 80,00% PA.33 11 44,00% N 1 20,00% SN 10 66,67% SA.34 16 64,00% S 4 80,00% P 10 66,67% SA.35 14 56,00% S 4 80,00% P 7 46,67% NA.36 13 52,00% N 3 60,00% S 6 40,00% N
Jumlah 561 99 313 Rata-rata 15,58 62,33% S 2,75 55,00% S 8,69 57,96% SMinimum 11,00 44,00% N 1 20,00% SN 5 33,33% SNMaximum 23,00 92,00% SP 5 100,00% SP 15 100,00% SPMax. Ideal 25,00 100,00% SP 5 100,00% SP 15 100,00% SPStd.Deviasi 3,25 1,00 2,33
130
Tabel Kategori Penilaian
Kriteria Interval persentaseSangat Positif 84% - 100% Positif 68% - 83,99%Sedang 52% - 67,99%Negatif 36% - 51,99%Sangat Negatif 20% - 35,99%
Distribusi Jawaban Responden
Persep. Manfaat Informasi Akt
Persep. By : Manfaat
Persep. Kesed. Menyelenggarakan
f % f % f %Sangat Positif 3 8,33% 1 2,78% 1 2,78%
Positif 6 16,67% 7 19,44% 6 16,67%Sedang 18 50,00% 14 38,89% 14 38,89%Negatif 9 25,00% 10 27,78% 14 38,89%
Sangat Negatif 0 0,00% 4 11,11% 1 2,78%Jumlah 36 100,00% 36 100,00% 36 100,00%
132
Uji Regresi Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
27.03 5.764 36
Skala Usaha 13.00 11.711 36 Umur Perusahaan 10.14 4.987 36 Pengetahuan Akuntansi 27.89 7.938 36 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi 27.86 7.220 36
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansia
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .917a .842 .821 2.437 a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 978.874 4 244.719 41.208 .000a
Residual 184.098 31 5.939 Total 1162.972 35
a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi
133
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 978.874 4 244.719 41.208 .000a
Residual 184.098 31 5.939 Total 1162.972 35
a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.563 2.123 2.620 .013
Skala Usaha -.054 .041 -.110 -1.325 .195
Umur Perusahaan -.030 .093 -.026 -.327 .746
Pengetahuan Akuntansi .201 .061 .277 3.290 .003
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .605 .071 .758 8.571 .000
a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) Skala Usaha .121 -.232 -.095 .742 1.348
Umur Perusahaan -.178 -.059 -.023 .786 1.272
Pengetahuan Akuntansi .664 .509 .235 .720 1.389
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .879 .839 .612 .653 1.532
a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi
135
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual N 36 Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.29345622 Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .083 Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .610 Asymp. Sig. (2-tailed) .851 a. Test distribution is Normal.
136
Uji Glejser
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansia
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: AbsUt
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .365a .133 .022 1.37686 a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: AbsUt
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.047 4 2.262 1.193 .333a
Residual 58.768 31 1.896 Total 67.815 35
a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: AbsUt
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.750 1.200 2.293 .029
Skala Usaha -.039 .023 -.324 -1.670 .105
Umur Perusahaan .002 .053 .006 .030 .976
Pengetahuan Akuntansi .008 .035 .043 .218 .829
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi -.024 .040 -.126 -.610 .546
137
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.750 1.200 2.293 .029
Skala Usaha -.039 .023 -.324 -1.670 .105
Umur Perusahaan .002 .053 .006 .030 .976
Pengetahuan Akuntansi .008 .035 .043 .218 .829
Pengalaman dalam Informasi Akuntansi -.024 .040 -.126 -.610 .546
a. Dependent Variable: AbsUt
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .5294 2.3954 1.7972 .50841 36 Residual -1.74264 2.95838 .00000 1.29579 36 Std. Predicted Value -2.494 1.177 .000 1.000 36 Std. Residual -1.266 2.149 .000 .941 36 a. Dependent Variable: AbsUt