faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi …lib.unnes.ac.id/2917/1/3393.pdf · untuk memperoleh...

152
i FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh DIAH SETYOWATI NIM 7250406570 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: trinhdien

Post on 25-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH

ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni

Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

DIAH SETYOWATI NIM 7250406570

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 22 Desember 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Partono Thomas, M.S. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. NIP. 19521219191982031002 NIP. 197510101999031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi

Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP. 197212151998021001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 1 Februari 2011

Penguji Skripsi

Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP. 197212151998021001

Anggota I Anggota II

Dr. Partono Thomas, M.S. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. NIP. 19521219191982031002 NIP. 197510101999031001

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si. NIP.196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat temuan atau orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 22 Desember 2010

Diah Setyowati NIM. 7250406570

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan

kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu

dengan kesiapan (Thomas A. Edison)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak Soeparno (Alm)

Ibu Munafi’ah

Mbak Chipung, Mbak Widha, dan Kak Cipta

Almamaterku

Sahabat-sahabatku Ipah, Nadia, Nanik, Yayuk ,Astri,

Susi, Nofia, dan Niken

Teman – teman Accounting Class Paralel B’06 yang tidak

bisa ku sebutkan satu per satu,

vi

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

”Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah

atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)”.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini karena adanya

bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala

kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan

menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang,

2. Dekan Fakultas Ekonomi, Drs. S. Martono, M.Si. yang telah memberikan

pelayanan dan kesempatan mengikuti program SI di Fakultas Ekonomi,

3. Ketua Jurusan Akuntansi Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan

fasilitas dan pelayanan selama masa studi di Jurusan Akuntansi,

4. Dosen Pembimbing I, Dr. Partono Thomas, M.S. yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,

5. Dosen Pembimbing II, Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. yang telah

memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik,

6. Dosen Penguji, Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan saran,

masukan, kritikan, dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi,

7. Dosen Wali Kelas Akutansi S1 Paralel B, Drs. Heri Yanto, M.Ba. yang telah

memberikan motivasi dan arahan selama menjalani perkuliahan,

8. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang

telah membimbing, mengarahkan, dan membagikan ilmu pengetahuannya.

vii

9. Staf administrasi Jurusan Akuntansi, Bapak Agus Yanto, yang telah

memberikan pelayanan administrasi selama masa penelitian,

10. Kepala UPT LITBANG BAPPEDA Kabupaten Jepara, Anik Susila, SP, M.Si,

yang telah memberikan ijin penelitian di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran

Kabupaten Jepara,

11. Seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni

Relief/Ukiran Kabupaten Jepara yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini,

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang memerlukan.

Semarang, 27 Januari 2011

Penulis

viii

SARI

Diah Setyowati. 2010. ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Partono Thomas, M.S. Pembimbing II. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. Kata kunci : Usaha Kecil dan Menengah, Informasi Akuntansi, Persepsi, Skala

Usaha, Umur Perusahaan, Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman dalam Informasi Akuntansi.

Informasi akuntansi diharapkan dapat dilaksanakan dalam berbagai organisasi

karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun. Namun diperkirakan dari seluruh UMKM di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Berdasar hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis secara simultan dan parsial pengaruh skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas Informasi di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara .

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kab.Jepara yang terdaftar di Dinas Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kab.Jepara tahun 2009 yang berjumlah 36 pengusaha. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan α 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi yang netral atas informasi akuntansi. Berdasarkan hasil uji regresi berganda, secara simultan diperoleh nilai sig. 0.000 < α 0.05 dan secara parsial di peroleh nilai sig. skala usaha 0.195 > α 0.05, nilai sig. umur perusahaan 0.746 > α 0.05, nilai sig. pengetahuan akuntansi 0.003 < α 0.05, dan nilai sig. pengalaman dalam informasi akuntansi 0.000 < α 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi, dan secara parsial hanya variabel pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu agar pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara dapat memberikan pelatihan akuntansi pada para pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN................................................................ iii

PERNYATAAN ....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

SARI ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 ................................................................................................ Latar

Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 13

2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ............................................ 13

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah .......................... 13

2.1.2 Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah ....................... 15

2.1.3 Pengusaha Kecil dan Menengah ..................................... 16

2.2 Informasi Akuntansi .................................................................. 18

2.2.1 Pengertian Informasi Akuntansi ...................................... 18

2.2.2 Tujuan Informasi Akuntansi ............................................ 20

2.2.3 Jenis Informasi Akuntansi ............................................... 21

2.3 Persepsi ...................................................................................... 23

x

2.3.1 Pengertian Persepsi ........................................................ 23

2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi.......................................... 25

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi .................. 26

2.3.3.1 Skala Usaha ..................................................... 32

2.3.3.2 Umur Perusahaan ........................................... 34

2.3.3.3 Pengetahuan Akuntansi ................................... 35

2.3.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .......... 36

2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................. 38

2.5 Kerangka Berfikir ...................................................................... 40

2.6 Hipotesis Penelitian .................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 45

3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 45

3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ............................. 45

3.2.1 Skala Usaha ..................................................................... 46

3.2.2 Umur Perusahaan ............................................................. 46

3.2.3 Pengetahuan Akuntansi ................................................... 46

3.2.4 Pengalaman dalam Informasi akuntansi ........................... 47

3.2.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi ....................................................................... 47

3.3 Sumber Data ............................................................................... 48

3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 48

3.5 Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 50

3.5.1 Validitas ......................................................................... 50

3.5.2 Reliabilitas ...................................................................... 52

3.6 Metode Analisis Data ................................................................. 53

3.6.1 Analisis Deskriptif Responden ........................................ 53

3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ............................ 54

3.6.3 Uji Asumsi Klasik............................................................ 56

3.6.3.1 Uji Normalitas ................................................... 56

3.6.3.2 Uji Multikolinieritas .......................................... 56

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 57

xi

3.6.4 Analisis Regresi Berganda ............................................... 58

3.6.5 Uji Hipotesis .................................................................... 58

3.6.5.1 Uji Simultan dengan F-test ................................ 59

3.6.5.2 Koefisien Determinasi ....................................... 59

3.6.5.3 Uji Parsial dengan t-test ..................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 62

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 62

4.1.1 Deskripsi Data ................................................................ 62

4.1.2 Analisis Deskriptif Responden ....................................... 62

4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................... 64

4.1.3.1 Skala Usaha ....................................................... 64

4.1.3.2 Umur Perusahaan .............................................. 64

4.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi ..................................... 65

4.1.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi ............ 66

4.1.3.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas

Informasi Akuntansi ........................................... 69

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 73

4.1.4.1 Uji Normalitas ................................................... 73

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas .......................................... 74

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 75

4.1.4 Analisis Regresi Berganda .............................................. 77

4.1.5 Uji Hipotesis .................................................................. 78

4.1.5.1 Uji Simultan dengan F-test ................................ 78

4.1.5.2 Koefisien Determinasi ....................................... 79

4.1.5.3 Uji Parsial dengan t-test ..................................... 80

4.2 Pembahasan ............................................................................... 82

4.2.1 Pengaruh Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan

Akuntansi dan Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas

Informasi Akuntansi........................................................ 82

xii

4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Persepsi Pengusaha

Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi................ 84

4.2.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Persepsi Pengusaha

Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi................ 85

4.2.4 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi

Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi ....................................................................... 87

4.2.5 Pengaruh Pengalaman dalam Informasi Terhadap

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi ....................................................................... 88

BAB V PENUTUP .................................................................................. 90

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 90

5.2 Saran ........................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 93

LAMPIRAN ............................................................................................. 96

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. ............................................................................................. Kerang

ka Konseptual ..................................................................... 43

2. ............................................................................................. Kurva

P-Plot .................................................................................. 73

3. ............................................................................................. Grafik

Scatterplot ........................................................................... 76

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 38

3.1 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi (X3) ............................. 50

3.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4) .. 51

3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas

Informasi Akuntansi (Y) ................................................................ 52

3.4 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 53

3.5 Kategori Penilaian .......................................................................... 55

4.1 Deskripsi Karakteristik Responden ................................................. 63

4.2 Deskripsi Skala Usaha .................................................................... 64

4.3 Deskripsi Umur Perusahaan ............................................................ 65

4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi ................................................... 65

4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .......................... 66

4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi...... 67

4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakaan Informasi Akuntansi ........... 68

4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi ....................................................................................... 69

4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi ............. 70

4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat

Informasi Akuntansi ....................................................................... 71

4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan

Informasi Akuntansi ....................................................................... 72

4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ......................... 74

4.13 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 75

4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................ 76

4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................................... 77

4.16 Hasil Uji F-test ............................................................................... 79

xv

4.17 Koefisien Determinasi .................................................................... 79

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji Kualitas Data (Validitas dan Reliabilitas) ........................... 97

2. Instrumen Penelitian ............................................................... 101

3. Tabulasi Data ......................................................................... 111

4. Analisis Deskriptif .................................................................. 116

5. Analisis Regresi Berganda ...................................................... 128

6. Lain-Lain ................................................................................ 134

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakin disadari bahwa pengembangan dan pertumbuhan

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam

perekonomian suatu bangsa. Sektor UKM secara umum berperan dalam

menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan

mempercepat pemerataan pendapatan melalui kesempatan berusaha.

Pengembangan UKM menjadi relevan dilakukan di Indonesia mengingat

struktur usaha yang berkembang di Indonesia selama ini bertumpu pada

keberadaan industri kecil dan menengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya

fakta bahwa dari 51 juta usaha di Indonesia pelaku UMKM mencapai 99%-

nya (Kompas, 27 Agustus 2009).

Perhatian terhadap UKM semakin besar manakala sektor ini mampu

melewati krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1997/1998. Krisis ekonomi

yang ditandai dengan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar tidak

membuat UKM untuk ikut gulung tikar. Keadaan ini membuktikan bahwa

sektor UKM sangat tangguh dan fleksibel dalam menghadapi berbagai

kondisi perekonomian termasuk kondisi yang kurang menguntungkan.

Ketangguhan sektor UKM dalam menghadapi berbagai tantangan

tidak terlepas dari peranan seorang pengusaha kecil dan menengah. Dalam

UKM biasanya pengusaha merupakan pemilik sekaligus pengelola

2

perusahaan (manajer). Oleh karena itu, pengusaha mempunyai tanggung

jawab penuh terhadap jalannya perusahaan, sehingga semua keputusan yang

bersangkutan dengan perusahaan sepenuhnya berada ditangan mereka. Tentu

saja hal ini menjadi tugas yang berat bagi seseorang yang tidak memiliki

keahlian yang bermacam-macam untuk menyelesaikan sendiri masalah yang

timbul dalam perusahaannya. Dengan demikian, besar kemungkinan dalam

membuat suatu keputusan seorang pengusaha kecil dan menengah akan

melakukan banyak kesalahan.

Kurangnya kualifikasi pengusaha kecil dan menengah sebagai

seorang manajer tidak berarti pengusaha kecil dan menengah merupakan

pimpinan yang tidak baik. Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan

inovatif yang berani mengambil resiko untuk berusaha sendiri. Keberanian

mereka dalam mengambil resiko inilah yang pada akhirnya mengantarkan

mereka pada kesuksesan. Namun, tidak sedikit pula pengusaha kecil dan

menengah yang mengalami kegagalan di tengah karir mereka. Salah satu

penyebab kegagalan tersebut adalah kelemahan dalam mengelola

keuangannya. Menurut Wibowo dkk. pengendalian keuangan yang lemah dan

administrasi yang kacau menjadi salah satu sebab utama gagalnya suatu

perusahaan (2000:37).

Sekarang ini semakin disadari bahwa untuk meningkatkan daya saing

suatu perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola keuangan yang

baik, salah satunya dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi.

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan

3

yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

bisnis. Bagi seorang manajer, akuntansi berperan membantu tugas-tugas

mereka khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan

(Jusup, 2003: 3). Itulah sebabnya akuntansi harus dipelajari oleh para

usahawan sekarang ini.

Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh

informasi yang diperlukan manajemen terutama yang berhubungan dengan

data keuangan suatu perusahaan (Baridwan, 2000:1). Tujuan informasi

akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan

yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada

aktivitas bisnis dan ekonomi (Ikhsan dan Ishak, 2005:1). Dalam berbagai

aktivitas usaha, informasi akuntansi dipandang potensial karena mampu

memberikan kontribusi terhadap berbagai tindakan yang bisa dijadikan

pertimbangan dalam perencanaan, pengawasan, pengendalian dan

pengambilan keputusan. Oleh karena itu para pengusaha kecil dan menengah

dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data

akuntansi.

Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan

menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 terdiri atas

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan

catatan atas laporan keuangan. Informasi dari laporan keuangan tersebut

sangat bermanfaat bagi UKM untuk menyusun berbagai proyeksi, misalnya

kebutuhan kas dimasa yang akan datang (Kriyanto dkk. 2001: 200). Selain

4

itu, informasi akuntansi juga dapat digunakan untuk mengetahui posisi

keuangan perusahaan, pengendalian intern perusahaan, dan sebagai bahan

pertanggungjawaban terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan seperti investor, pemerintah, kreditor, dll. Kewajiban

menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi UKM di Indonesia

sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995

dan dalam Undang-undang perpajakan (Pinasti, 2007: 322).

Kesenjangan terjadi pada pemanfaatan informasi akuntansi antara

harapan dengan kondisi yang sebenarnya. Diharapkan akuntansi dapat

dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variabel-

variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun (Jusup,

2003: 6). Dalam setiap organisasi (perusahaan) akuntansi digunakan untuk

pangambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan

suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern

sekarang ini termasuk UKM. Namun kenyataanya pemanfaatan informasi

akuntansi oleh UKM masih sangat lemah. Diperkirakan dari seluruh UMKM

di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi

akuntansi dalam pengelolaan usahanya (Kompas, 27Agustus 2009).

Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S Hidayat menyatakan

“para pengusaha mikro, kecil dan menengah umumnya masih mengerjakan

pembukuan sebatas pencatatan pendapatan dan pengeluaran, akibatnya laba

bersih perusahaan dan estimasi pajak penghasilan sulit diketahui sehingga

5

menjadi kesulitan tersendiri bagi para pengusaha kecil untuk menentukan

strategi pengembangan bisnisnya” (Kompas, 27Agustus 2009).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 8

pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran

Kabupaten Jepara diperoleh hasil bahwa 1 pengusaha telah membuat laporan

keuangan (laporan L/R, dan perubahan modal), 1 pengusaha melakukan

pencatatan sebatas pendapatan dan pengeluaran, dan sisanya 6 pengusaha

tidak melakukan suatu pencatatan apapun. Para pengusaha yang tidak

membuat laporan keuangan beranggapan bahwa mereka tidak memiliki

kemampuan untuk menyelenggarakan informasi akuntansi karena

keterbatasan pengetahuan mereka terhadap informasi akuntansi. Selain itu

mereka juga beranggapan bahwa pada skala usaha mereka seperti sekarang

ini belum membutuhkan pencatatan akuntansi yang rinci. Meski demikian,

mulai disadari bahwa dalam usaha mereka sebenarnya dibutuhkan suatu

sistem pengelola keuangan yang baik.

Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi

dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas

informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak

sebagai pembuat keputusan. Pemilihan dan penetepan keputusan bisnis pada

dasarnya melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil

keputusan, oleh karena itu akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek

perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat

dihasilkan oleh akuntansi (Ikhsan dan Ishak, 2008: 1).

6

Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:322) menjelaskan bahwa

persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Pada

umumnya setiap orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap

suatu hal yang sama. Perbedaan persepsi antara orang-orang ini disebabkan

karena perasaan individu yang penerimaannya berbeda fungsi dan hal ini

terutama sekali disebabkan oleh kecenderungan perbedaan (Ikhsan dan Ishak,

2008: 59). Oleh karena itu, setiap orang cenderung bertindak berdasarkan

persepsinya masing-masing dengan mengabaikan apakah persepsinya itu

mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atau tidak. Begitu juga dengan

pengusaha kecil dan menengah akan bertindak sesuai dengan persepsi mereka

masing-masing termasuk dalam penyelenggaraan dan penggunaan informasi

akuntansi dalam usahanya.

Persepsi seseorang terhadap suatu hal pada dasarnya dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari luar maupun dari

dalam diri pengusaha kecil dan menengah. Faktor-faktor perhatian dari luar

meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal

baru berikut ketidakasingan, sedangkan faktor-faktor dari dalam diri

seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain proses

belajar, motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk. 2001: 203).

Penelitian ini akan menggunakan skala usaha, umur perusahaan,

pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi sebagai

variabel yang diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah

atas informasi akuntansi. Skala usaha dan umur perusahaaan merupakan

7

faktor yang berasal dari luar diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga

mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi. Sedangkan

pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah

yang diduga akan mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi.

Skala usaha merupakan ukuran perusahaan yang dapat diukur dengan

jumlah modal kerja, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya

investasi, dll. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan

bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran

usaha yang dikategorikan menurut jumlah karyawan. Hal ini berarti bahwa

persepsi pengusaha (manajer) berubah sejalan dengan perubahan skala

perusahaan yang diukur dengan jumlah karyawan.

Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2006: 70), Ismail dan King

(2007: 12), dan Astuti (2007: 40) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang

diukur berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh terhadap penyiapan dan

penggunaan informasi akuntansi. Namun berbeda dengan hasil penelitian

Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur

berdasarkan jumlah karyawan tidak berpengaruh terhadap penyiapan dan

penggunaan informasi akuntansi.

Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah

menjalankan operasinya pada manajemen yang sama. Holmes dan Nicholls

(1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi

8

oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda umur perusahaan terdapat

kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk

membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua

umurnya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan

bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan

informasi akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian Astuti (2007: 40) yang

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh umur perusahaan terhadap

penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, yang berarti bahwa persepsi

pengusaha (manajer) tidak terpengaruh dengan umur perusahaan.

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang

dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah. Hasil penelitian Fitriyah (2006:

62) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan informasi akuntansi. Selanjutnya Fitriyah (2006: 78)

menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik

perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan. Senada dengan

Fitriyah (2006), hasil penelitian Ismail dan King (2007: 10) menunjukkan

bahwa pengetahuan akuntansi pemilik/manajer berpengaruh terhadap

penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manufaktur kecil dan

menengah di Malaysia.

Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan

akuntansi pengusaha (manajer), sehingga pemahaman pengusaha (manajer)

untuk menerapkan informasi akuntansi dalam usahanya juga akan semakin

9

meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206) menunjukkan bahwa

proses belajar berpengaruh terhadap persepsi manajer perusahaan kecil atas

informasi keuangan.

Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman

pengusaha (manajer) dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi

akuntansi. Pinasti (2007: 325) menyatakan bahwa persepsi negatif atas

informasi akuntansi diduga didasari oleh gambaran yang bukan berasal dari

pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan

informasi akuntansi. Hasil penelitian Pinasti (2007: 330) menunjukkan bahwa

pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur dengan penyelenggaraan

dan penggunaan informasi akuntansi secara empiris melalui riset

eksperimennya mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas

informasi akuntansi.

Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Lokasi ini dipilih karena

Kabupaten Jepara mempunyai potensi sebagai sentra UKM dibidang

kerajinan seni relief/ukiran yang produknya telah sampai ke mancanegara.

Hal ini berarti produk relief/ukiran tidak hanya dipasarkan di pasar lokal

namun telah memasuki pasar global, dan untuk dapat bertahan dalam

ketatnya persaingan di pasar, suatu perusahaan harus mempunyai

kemampuan untuk mengelola keuanganannya dengan baik yaitu dengan

memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Namun berdasarkan

hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan sangat sedikit pengusaha kecil

10

dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara yang

telah memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dilakukan penelitian

mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha

Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha

Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten

Jepara)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan

pengalaman dalam informasi akuntansi secara simultan berpengaruh

terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi?

2. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi?

3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap persepsi pengusaha

kecil dan menengah atas informasi akuntansi?

4. Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi?

5. Apakah pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi?

11

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Menganalisis secara simultan pengaruh skala usaha, umur perusahaan,

pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi

terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi.

2. Menganalisis pengaruh skala usaha terhadap persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi.

3. Menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap persepsi pengusaha

kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

4. Menganalisis pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

5. Menganalisis pengaruh pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, dan Dinas Koperasi,

UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dalam pemberdayaan dan

pengembangan UKM. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna

12

bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyusunan standar akuntansi

untuk UKM.

b. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan

bagi penelitian-penelitian dimasa yang akan datang mengenai informasi

akuntansi untuk pengusaha kecil dan menengah. Serta untuk mendorong

dilakukannya penelitian-penelitian tentang informasi akuntansi yang relevan

bagi UKM dimasa yang akan datang.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Batasan definisi usaha kecil dan menengah (UKM) masih berbeda-

beda sampai saat ini tergantung pada fokus permasalahanya masing-masing.

Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993) dalam Suryana (2006: 118)

mengemukakan bahwa definisi usaha kecil telah didefinisikan secara

berbeda tergantung pada kepentingan organisasi.

Pembatasan atau definisi UKM yang berbeda-beda dapat terjadi

karena perbedaan kriteria yang dipakai untuk membedakan kelompok usaha.

Ada bermacam-macam kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan

usaha diantaranya adalah jumlah modal kerja , jumlah tenaga kerja, jumlah

produksi, besarnya investasi, dll.

Undang-undang No.9 tahun 1995 pasal 1 memberikan pengertian

usaha kecil, menengah, dan besar sebagai berikut:

1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

14

2. Usaha menengah dan besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai

kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari

pada kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha kecil.

Selanjutnya Undang-undang tersebut dalam pasal 5 mengemukakan kriteria

usaha kecil yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus

juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00

(satu milyar rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung

maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar

5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi

Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) 1988 dalam Suryana (2006:

119) membuat pengelompokan pada industri pengolahan skala kecil,

menengah, dan besar berdasarkan jumlah karyawannya. Pengelompokan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 1 – 4 orang

dikelompokkan sebagai industri rumah tangga.

2. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 5 – 19 orang

dikelompokkan sebagai usaha kecil.

15

3. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 20 – 99 orang

dikelompokkan sebagai usaha menengah.

4. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100

orang dikelompokkan sebagai usaha besar.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan Perda Kabupaten

Jepara nomor 11 Tahun 2001 tentang usaha industri dan ijin perluasan,

mengelompokan industri berdasarkan besarnya investasi, yaitu sebagai

berikut:

1. Industri kecil, besarnya investasi antara Rp. 5.000.000,00 sampai

dengan Rp. 200.000.000,00

2. Industri menengah, besarnya investasi antara Rp.200.000.000,00

sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00

3. Industri besar, besarnya investasi di atas Rp. 1.000.000.000,00

Definisi perusahaan kecil dan menengah pada penelitian ini mengacu

pada pengelompokan usaha menurut skala usaha yang dikeluarkan oleh

BPS. Namun, dalam penelitian ini menggabungkan klasifikasi industri

rumah tangga dengan usaha kecil, menjadi klasifikasi perusahaan kecil yang

memiliki tenaga kerja 1 sampai 19 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja 20

sampai 99 orang diklasifikasikan sebagai usaha menengah.

2.1.2 Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah

Suryana (2006:120) menjelaskan pada umumnya UKM memiliki ciri-

ciri khusus yaitu manajemen, modal, dan operasinya bersifat lokal. Pada

16

UKM manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik yang

mengambil berbagai keputusan secara mandiri. Modal yang diperlukan juga

biasanya relatif kecil dan hanya dari beberapa sumber. Karena modalnya

relatif kecil dan dikelola secara mandiri maka daerah operasinya adalah

lokal. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu

menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.

Prawirokusumo (2001: 78) menyatakan bahwa UKM secara umum

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Fleksibel, dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan

usahanya akan mudah berpindah ke usaha lain.

2. Dalam permodalannya tidak selalu tergantung pada modal dari luar,

UKM dapat berkembang dengan kekuatan modal sendiri.

3. UKM tersebar diseluruh Indonesia dengan kegiatan usaha di berbagai

sektor, merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka

melayani kebutuhan masyarakat.

2.1.3 Pengusaha Kecil dan Menengah

Pembahaasan mengenai UKM tidak terlepas dari pengusaha atau

wirausahanya yang sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat

menentukan arah masa depan suatu UKM. Pengusaha kecil dan menengah

pada umumnya merupakan seseorang yang merencanakan namun terlibat

dalam pengawasan bahkan sebagai pelaksana. Dengan kata lain pengusaha

kecil dan menengah melakukan berbagai fungsi dan peran dalam usaha yang

dimilikinya.

17

Longenecker (2001: 483) mengemukakan bahwa para pendiri

perusahaan baru tidak selalu merupakan anggota organisasi yang baik.

Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif yang mengambil

resiko untuk berusaha sendiri. Namun mereka sering terdorong ke dalam

kewirausahaan oleh peristiwa-peristiwa yang timbul dan terkadang

mengalami kesulitan mencocokan kedalam peran oraganisasi yang

konvensional. Akibatnya para pendiri mungkin gagal untuk menghargai nilai

praktik manajemen yang baik.

Reksohadiprodjo dkk. (1994: 20), menyatakan bahwa dalam

perusahaan kecil, pimpinan pelaksana umumnya mempunyai kewajiban

sehari-hari dan bertanggungjawab penuh. Dengan demikian semua

keputusan tentang masalah-masalah diambil atau diputuskan sendiri.

Akibatnya manajer kemungkinan besar membuat kesalahan yang bermacam-

macam karena masalah yang bermacam-macam harus diselesaikan sendiri.

Wibowo, dkk (2008: 36) menyatakan ada hal-hal yang sering

diabaikan oleh pengusaha kecil dalam soal keuangan. Kebanyakan mereka

tidak tahu atau belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan

yang baik, terutama perusahaan kecil perorangan. Pengendalian keuangan

umumnya tanpa pedoman. Kelemahan ini akan terungkap ketika akan

mengambil kredit di bank. Subanar (2001: 69) menjelaskan pola

pengelolaan keuangan dalam sistem akuntansi yang diterapkan pada usaha

kecil dapat berpedoman kepada pola umum yang telah dikenal dan

digunakan oleh berbagai perusahaan besar, namun jika kurang sesuai maka

18

dapat memodifikasi sesuai dengan keperluan dengan tetap memperhatikan

fungsi perencanaan dan pengawasannya. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa

administrasi pembukuan usaha kecil memerlukan minimal 3 (tiga) jenis

buku pencatatan meliputi buku harian, buku jurnal, dan buku besar.

Berdasarkan uraian mengenai pengusaha kecil dan menengah di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah dalam

usahanya dituntut untuk melaksanakan berbagai fungsi yang bermacam-

macam. Bagi seseorang yang tidak memiliki banyak keahlian melaksanakan

fungsi yang bermacam-macam merupakan tugas yang berat. Berbeda dengan

kondisi perusahaan besar yang tugas untuk perencanaan, pelaksanaan serta

pengendalian, dan pengawasannya dilakukan oleh orang yang berbeda

sesuai dengan keahlian tiap orang. Oleh karena itu seorang pengusaha kecil

dan menengah yang baru melangkah masuk dalam dunia usaha harus

mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi persaingan yang mungkin

tidak sehat.

2.2 Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Informasi Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari

dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut

proses kegiatannya. Dari sudut pemakainya akuntansi didefinisikan sebagai

suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan

suatu organisasi. Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi

19

didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.

Akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan

yang berskala besar maupun yang berskala kecil. Dalam akuntansi,

transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi

laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen

(Jusup, 2003:6). Laporan keuangan yang siap digunakan akan memberikan

informasi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya sebagai sarana

untuk mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan laporan keuangan

inilah yang disebut sebagai informasi akuntansi.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 bahwa

menyatakan laporan keuangan terdiri atas :

1. Neraca yang merupakan laporan tentang posisi keuangan perusahaan

yang terdiri atas hak (sumber daya) perusahaan dan kewajiban (asal

sumber daya perusahaan).

2. Laporan laba rugi yang merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan

dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu.

3. Laporan arus kas yang merupakan laporan yang menggambarkan

perputaran kas pada periode tertentu

4. Laporan perubahan ekuitas (modal) yang merupakan laporan yang

menjelaskan perubahan modal, laba ditahan, agio/disagio.

20

5. Catatan atas laporan keuangan yang merupakan penjelasan umum

tentang perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut, dan penjelasan

tiap-tiap akun neraca dan laba rugi.

2.2.2 Tujuan Informasi Akuntansi

Ikhsan dan Ishak (2008: 3) menyatakan bahwa sistem informasi

dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengoordinasian,

dan pengendalian yang kompleks. Selanjutnya Ikhsan dan Ishak (2008: 6)

menyatakan bahwa informasi akuntansi melalui pelaporan keuangan sebagai

hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa

diantaranya adalah:

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan

bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambialan

keputusan dan pemberian kredit.

2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan

menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal

dari kekayaan tersebut.

3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja

perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.

5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-

sumber pendanaan perusahaan.

21

6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam

memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.

2.2.3 Jenis Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi

keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan

keputusan bisnis. Untuk memberikan informasi yang dibutuhkan

pemakainya, akuntansi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang

dihasilkannya. Menurut Mulyadi (1999: 1 - 6) akuntansi secara garis besar

dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu:

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyajikan informasi

bagi pemakai luar perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai

luar ini meliputi pemegang saham, kreditur, langganan, para analis

keuangan, karyawan, dan berbagai instansi pemerintah. Akuntansi keuangan

menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca,

laporan rugi-laba, laporan perubahan laba, dan laporan perubahan posisi

keuangan. Informasi akuntansi yang disajikan untuk pihak luar perusahaan

ini memerlukan ketepatan yang tinggi karena umumnya menyangkut masa

yang telah lalu.

2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi

keuangan bagi keperluan manajemen. Akuntansi manajemen berhubungan

22

dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi

mereka yang ada dalam perusahaan. Akuntansi manajemen ini menghasilkan

laporan keuangan rinci dari berbagi jenjang organisaai yang menyajikan

informasi rinci. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh akuntansi

manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.

Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi

dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,

yaitu:

1. Statutory Accounting Information

Statutory accounting information merupakan informasi yang

disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Penyelenggaraan pembukuan

merupakan suatu kewajiban yang di atur dalam undang-undang perpajakkan,

yang menyajikan keterangan yang digunakan untuk menghitung penghasilan

kena pajak. Oleh karena itu, pembukuan ini sekurang-kurangnya berisi

tentang keadan kas perusahaan, daftar hutang piutang, dan daftar persediaan

barang, serta pada akhir tahun membuat neraca dan perhitungan laba-rugi.

2. Budgetary Information

Budgetary Information yaitu informasi akuntansi yang disajikan

dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam

perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. Informasi anggaran ini

misalnya anggaran biaya produksi yang berkaitan dengan informasi

mengenai biaya yang digunakan untuk berproduksi di masa yang akan

datang.

23

3. Additional Accounting Information

Additional accounting information yaitu informasi akuntansi lain

yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan

keputusan manajer. Informasi akuntansi lain ini seperti laporan produksi

yang dikaitkan dengan informasi mengenai produksi.

2.3 Persepsi

2.3.1 Pengertian Persepsi

Persepsi menurut Sudarmo dan Sudita (2008: 16) adalah suatu proses

memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan

stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena

setiap saat panca indera kita dihadapkan kepada berbagai stimulus

lingkungan.

Ikhsan dan Ishak (2008: 57) menyatakan bahwa persepsi adalah

bagaimana orang-orang melihat atau mengiterprestasikan peristiwa, objek,

serta manusia. Orang-orang bertindak atas persepsi mereka dengan

mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan yang

sebenarnya. Pada kenyatannya masing-masing orang memiliki persepsinya

sendiri atas suatu kejadian.

Robbins (2002: 45) mendefinikan persepsi sebagai suatu proses

dimana individu mengorganisasikan dan mengiterprestasikan kesan sensori

mereka untuk memberi arti lingkungan mereka. Riset tentang persepsi

secara konsisten menunjukkan bahwa individu yang berbeda dapat melihat

24

hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Kenyataanya adalah

bahwa tak seorangpun dari kita melihat realitas, yang kita lakukan adalah

mengiterprestasikan apa yang kita lihat dan menyebutnya sebagai realitas.

Rachmiyantono (2002: 22) menyebutkan ada tiga alasan persepsi

tidak dapat disebut sebagai cerminan realitas, yaitu:

1. Indera kita tidak mampu memberikan respon terhadap seluruh aspek-

aspek yang ada dalam lingkungan, misalnya melihat molekul tubuh kita,

2. Manusia sering kali melakukan rangsangan-rangsangan yang pada

kenyataanya tidak ada

3. Persepsi manusia tergantung dari apa yang diharapkan, pengalaman dan

motivasi

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai persepsi di atas maka

dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang berkaitan

dengan penerimaan rangsang dan proses kognitif terhadap rangsangan-

rangsangan yang diterima melalui panca indera manusia. Proses tersebut

meliputi perhatian, penyeleksian, pengorganisasian, dan penginterprestasian

rangsangan yang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap manusia.

Teori persepsi diri yang dinyatakan oleh Ikhsan dan Ishak (2008: 48),

dipandang sebagai teori yang dapat menjelaskan hubungan persepsi dengan

perilaku dan sikap. Teori tersebut menganggap bahwa orang-orang

mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan

menginterprestasikan perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain, teori ini

mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap

25

terbentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten

dengan perilaku. Menurut teori ini, sikap hanya akan berubah setelah

perilaku berubah. Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:322)

menjelaskan bahwa persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan

keputusannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat

berubah sesuai dengan persepsinya.

2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi

Berbagai model pembentukan persepsi telah dikembangkan untuk

kepentingan analisis persepsi. Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti

(2007: 324), terdapat empat tahap pemrosesan dalam pembentukan persepsi.

Tahap-tahap tersebut adalah:

1. Tahap perhatian selektif (selective attention), yang merupakan proses

timbulnya kesadaran akan sesuatu atau seseorang.

2. Tahap interprestasi dan penyederhanaan (encoding and simplification),

yaitu proses interprestasi dan translasi informasi menjadi representasi

mental.

3. Tahap penyimpanan dan pengulangan (storage and retention), yaitu

tahap penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang.

4. Tahap penarikan informasi dan pemberian respon (retrieval and

response), yaitu dilakukan pada saat seseorang membuat pertimbangan

dan mengambil keputusan.

F. Engel dalam Kiryanto, dkk (2001: 202) menyebutkan ada 5 (lima)

tahapan proses informasi, yaitu: (1) pemaparan (esposure), (2) perhatian, (3)

26

pemahaman, (4) penerimaan, dan (5) ingatan. Sedangkan Sudarmo dan

Sudita (2008: 17) menjelaskan bahwa proses persepsi dimulai dari

datangnya stimulus lingkungan, perhatian dan seleksi, pengorganisasian,

penafsiran stimulus, dan akhirnya penarikan kesimpulan untuk pengambilan

keputusan.

Rachmiyantono (2002: 21) menyatakan bahwa persepsi memiliki dua

aspek yaitu pengakuan pola (parttern recognition) dan perhatian (attention).

Pengakuan pola meliputi identifikasi serangkaian stimulus yang kompleks,

yang dipengaruhi oleh konteks yang dihadapi dan pengalaman masa lalu.

Sedangkan perhatian merupakan konsentrasi dari aktivitas mental, yang

melibatkan pemrosesan lebih lanjut suatu stimuli, dan dalam waktu yang

bersamaan tidak mengindahkan stimuli yang lain.

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Setiap individu pada dasarnya memiliki persepsinya masing-masing

terhadap suatu kejadian. Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tergantung

pada suatu kerangka, ruang, dan waktu (Hilgard, 1985 dalam Kasidi 2007:

36). Dengan demikian persepsi setiap individu sangat tergantung dengan

keadaan atau kondisi.

Perbedaan persepsi tiap orang disebabkan oleh berbagai faktor.

Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:324) menyatakan bahwa

perbedaan interprestasi disebabkan oleh perbedaan informasi dalam

schemata yang digunakan untuk interprestasi, pengaruh mood dan emosi,

27

penerapan kategori kognitif terkini, serta perbedaan individual. Sedangkan

Ikhsan dan Ishak (2008: 59) menyatakan bahwa perbedaan persepsi antara

orang-orang disebabkan karena perasaan individu yang menerimanya

berbeda fungsi dan hal ini terutama sekali disebabkan kecenderungan

perbedaan.

Kiryanto dkk. (2001: 203), menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor perhatian

dari luar yang meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan,

gerakan, dan hal-hal baru berikut ketidakasingan, dan faktor-faktor dari

dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain

proses belajar, motivasi, dan kepribadian.

Robbins (2002: 46), menjelaskan ada tiga faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang yaitu :

1. Orang yang mempersepsikan (pemersepsi) sangat dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi yang meliputi sikap, kepribadian, motif,

kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan.

2. Karakteristik objek atau sasaran yang diamati juga dapat mempengaruhi

apa yang dipersepsikan karena sasaran tidak dipahami secara terisolasi

maka latar belakang sasaran dapat mempengaruhi persepsi.

3. Konteks dimana persepsi dibuat juga dapat mempengaruhi persepsi

seperti waktu, lokasi, cahaya, panas atau sejumlah faktor-faktor

situasional lainnya dimana objek atau peristiwa diamati.

28

Pengusaha kecil dan menengah juga memiliki persepsi yang berbeda

terhadap suatu hal yang sama dalam hal ini adalah informasi akuntansi.

Kiryanto dkk. (2001: 209) mengungkapkan bahwa proses belajar, motivasi,

dan kepribadian secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap

persepsi manajer perusahaan kecil atas informasi keuangan. Senada dengan

penelitian Kiryanto dkk. (2001), hasil penelitian Wulandari (2008) melalui

analisis Konkordans Kendall diketahui bahwa variabel proses belajar,

motivasi dan kepribadian berpengaruh secara simultan terhadap persepsi

manajer atas informasi keuangan, sedangkan dengan analisis Rank Sperman

diketahui bahwa secara parsial hanya variabel kepribadian yang mempunyai

pengaruh dengan persepsi manajer atas informasi akuntansi.

Pinasti (2007: 330) menyatakan bahwa pengalaman dalam informasi

akuntansi yang diukur dari penyelenggaraan dan penggunaan informasi

akuntansi terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi pengusaha

kecil atas informasi akuntansi. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa

penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan

usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan

informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang

berasal dari catatan-catatan akuntansi dalam pengambilan keputusan bisnis.

Selanjutnya dalam penelitiannnya dijelaskan, terdapat tiga persepsi atas

informasi akuntansi yang diukur (2007: 326), yaitu:

29

1. Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi, merupakan persepsi

pengusaha kecil mengenai manfaat yang akan diperoleh dari informasi

akuntansi dalam pengelolaan usaha.

2. Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi,

merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai perbandingan biaya yang

dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dalam menyelenggarakan

informasi akuntansi.

3. Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi

merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai kesediaannya untuk

menyelenggarakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya.

Pamungkas (2008: 18) menyatakan bahwa pada koperasi di

Kabupaten Grobogan dalam pengelolaanya belum memanfaatkan informasi

akuntansi secara optimal, hal itu dipengaruhi antara lain tingkat pendidikan

dan pengalaman manajer koperasi yang berbeda, yang pada akhirnya akan

mempengaruhi persepsi manajer koperasi tentang informasi akuntansi.

Pinasti menyatakan, berdasarkan temuan-temuan terdahulu

menunjukkan bahwa pengusaha kecil mempunyai persepsi negatif atas nilai

informasi akuntansi, persepsi tersebut muncul bebarengan dengan ketiadaan

penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi (2007: 325).

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa pada dasarnya

penyiapan/penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada usaha

kecil dan menengah ditentukan oleh persepsi pengusaha (manajer) atas

informasi akuntansi itu sendiri. Beberapa penelitian telah mengungkapkan

30

faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi

akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah yang berarti bahwa hal

tersebut juga dapat berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas

informasi akuntansi.

Penelitian Holmes dan Nicholls (1988) mengungkapkan bahwa

ukuran usaha, lamanya perusahaan beroperasi pada manajemen yang sudah

ada, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer berpengaruh terhadap

jumlah dan sifat informasi akuntansi yang diolah perusahaan kecil di

Australia.

Penelitian Solovida (2003: 70) mengungkapkan bahwa skala usaha,

masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, pendidikan formal pemilik,

sektor industri, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi

akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah. Namun

secara sendiri-sendiri skala usaha dan sektor industri tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.

Penelitian Fitriyah (2006: 85), mengungkapkan bahwa pengetahuan

akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha berpengaruh

positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada

industri menengah di Kabupaten Sidoharjo, sedangkan ketidakpastian

lingkungan hanya memoderasi pengaruh pengalaman usaha terhadap

penggunaan informasi akuntansi.

31

Penelitian Ismail dan King (2007: 14) menunjukkan bahwa faktor

utama yang mempenagaruhi penerapan sistem informasi akuntansi adalah

pengalaman, pengetahuan akuntansi pemilik/manajer, komitmen

pemilik/manajer, keahlian eksternal, dan keahlian internal. Ukuran usaha

yang diukur berdasarkan jumlah karyawan juga memperlihatkan pengaruh

dengan penerapaan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manuaktur

kecil dan menengah di Malaysia.

Penelitian Astuti (2007: 40) menunjukkan bahwa skala usaha, masa

memimpin, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi, dan umur

perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap penyiapan

dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di

Kabupaten Kudus. Sedangkan secara parsial hanya skala usaha, masa

memimpin, dan pelatihan akuntansi yang berpengaruh positif terhadap

penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan

menengah di Kabupaten Kudus.

Berdasarkan berbagai pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam kaitannya dengan pemanfaatan informasi akuntansi, maka persepsi

seseorang akan berbeda-beda walaupun yang dipersepsikan sama. Hal ini

dapat dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing individu, karakteristik

target yang dipersepsikan, dan juga faktor lingkungan yang melingkupinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi yang diguankan dalam penelitian ini

dibagi menjadi dua yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam diri

32

pengusaha kecil dan menengah. Skala usaha dan umur perusahaan

merupakan faktor yang berasal dari luar, sedangkan pengetahuan akuntansi

dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor yang berasal

dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah.

2.3.3.1 Skala Usaha

Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur

melalui jumlah modal kerja , jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya

investasi, dll. Dalam penelitian ini skala usaha diukur berdasarkan jumlah

karyawan. Seiring dengan perkembangan perusahaan selalu diharapkan oleh

pemiliknya yang berakibat pada skala perusahaan. Semakin besar skala

usaha maka aktivitas perusahaan semakin banyak, hal ini ditandai dengan

jumlah karyawan yang semakin banyak pula. Sehingga semakin besar skala

usaha maka akan dibutuhkan semakin banyak informasi untuk menentukan

langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa yang akan datang.

Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut adalah informasi

akuntansi.

Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa

jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha

yang dikategorikan menurut jumlah karyawannya. Hasil penelitian Fitriyah

(2006: 70) menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah

karyawan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada

industri menengah di Kabupaten Sidoharjo. Hasil penelitian Ismail dan King

(2007: 12) menunjukkan skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah

33

karyawan memiliki pengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi

pada perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia. Hasil

penelitian Astuti (2007: 40) menunjukkan skala usaha yang diukur

berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh positif terhadap penyiapan dan

penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di

Kabupaten Kudus.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dapat

dipengaruhi oleh skala usaha. Hal tersebut dapat berarti bahwa persepsi

pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh skala usaha,

karena pengusaha (manajer) sebagai penentu yang memutuskan akan

menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam usahanya atau

tidak. Penelitian yang tidak berhasil mengungkapakan pengaruh skala usaha

terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian

Solovida (2003).

Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah,

sehingga jumlah karyawan yang akan mengukur variabel skala usaha

dibatasi. Berdasarkan pengelompokan usaha yang dilakukan BPS (1988)

dalam Suryana (2006: 119), maka kisaran jumlah karyawan yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah berkisar dari 1 hingga 99 karyawan.

34

2.3.3.2 Umur Perusahaan

Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri

dan menjalankan operasi usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun.

Perusahaan yang telah lama berdiri mengindikasikan bahwa perusahaan

tersebut semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan perusahaan

maka aktivitas perusahaan akan semakin meningkat, sehingga semakin

dibutuhkan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis. Oleh

karena itu, perusahaan yang telah lama berdiri seharusnya memiliki

informasi akuntansi lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru

berdiri. Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan

informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda

umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi

secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan

yang lebih tua umurnya.

Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan

bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan

informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyiapan

dan penggunaan informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh umur

perusahaan. Hal tersebut juga dapat berarti bahwa persepsi pengusaha

(manajer) atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan,

karena pengusaha (manajer) sebagai pembuat keputusan. Penelitian yang

35

tidak berhasil mengungkapkan pengaruh umur perusahaan terhadap

penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian Astuti

(2007).

2.3.3.3 Pengetahuan Akuntansi

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang

dimiliki pengusaha kecil dan menengah. Menurut Jusup (2003: 5) akuntansi

adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan

penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Proses belajar mengenai

akuntansi akan meningkatkan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer),

sehingga pemahaman pengusaha (manajer) untuk menerapkan informasi

akuntansi juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk.

(2001: 206) menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap

persepsi manajer perusahan kecil atas informasi keuangan.

Ismail dan King (2007: 4), dalam penelitiannya menyatakan bahwa

perusahaan dengan pemilik/manajer yang mempunyai tingkat pengetahuan

akuntansi yang tinggi akan memiliki tingkat persetujuan yang tinggi pula

terhadap penerapan sistem informasi akuntansi dibandingkan dengan

pemilik/manajer yang memiliki tingkat pengetahuan akuntansi yang rendah.

Pengusaha (manajer) UKM yang memiliki pengetahuan akuntansi

akan memahami pentingnya keberadaan informasi akuntansi dalam

usahanya. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi

yang dimiliki pengusaha (manajer) maka akan semakin positif persepsi

36

mereka terhadap nilai informasi akuntansi. Hasil penelitian Fitriyah (2006)

menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap

penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten

Sidoharjo.

Pengetahuan akuntansi dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah

(2006: 18) diukur melalui dua indikator yaitu pengetahuan deklaratif yang

merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep seperti

kas merupakan bagian dari harta lancar, dan pengetahuan prosedural yang

merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan. Penelitian ini

akan mengukur pengetahuan akuntansi berdasarkan pengetahuan deklaratif

mengenai akuntansi dasar saja. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari

responden penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai

tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana ditingkat SMA baru

dikenalkan mengenai akuntansi dasar.

2.3.3.4 Pengalaman Dalam Informasi Akuntansi

Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan suatu

pembelajaran yang diperoleh pengusaha dalam menyelenggarakan dan

menggunakan informasi akuntansi pada saat menjalankan usahanya.

Penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan

usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan

informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang

berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.

37

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, kebanyakan para

pengusaha kecil dan menengah memiliki persepsi negatif atas nilai dari

informasi akuntansi. Menurut Pinasti (2007: 325), persepsi negatif dari

pengusaha kecil atas nilai informasi akuntansi didasari oleh gambaran yang

bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan

dan menggunakan informasi akuntansi. Dengan kata lain pengalaman

penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dapat mengubah

persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.

Pengalaman pengusaha kecil dan menengah dalam menyelenggarakan

dan menggunakan informasi akuntansi pada usahanya memberikan

gambaran bahwa pengusaha tersebut telah merasakankan manfaat dari

informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Sehingga mereka

memiliki persepsi positif atas informasi akuntansi. Sedangkan, pengusaha

kecil dan menengah yang tidak menyelenggarakan dan menggunakan

informasi akuntansi dalam usahanya memberikan gambaran bahwa mereka

tidak memiliki pengalaman menggunakan informasi akuntansi dalam

usahanya sehingga mereka tidak merasakan maanfaat dari informasi

akuntansi. Oleh karena itu, para pengusaha kecil tersebut akan memiliki

persepsi yang negatif terhadap informasi akuntansi.

38

2.4 Penelitian Terdahulu

Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel 2.1.

berikut ini:

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Independen

Hasil

1 Holmes dan Nicholls (1988)

An Analysis of The Use of Accounting Information by Australian Small Business

ukuran usaha, lamanya perusahaan beroperasi pada manajemen yang sudah ada, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer

Berpengaruh positif terhadap jumlah dan sifat informasi akuntansi yang diolah

2 Kiryanto dkk. (2001)

Pengaruh persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan terhadap keberhasilan perusahaan kecil

Proses Belajar, Motivasi, dan Kepribadian

Berpengaruh positif terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan

3 Solovida (2003)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah

skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, sektor industri, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi

Secara simultan berpengaruh positif. Secara parsial yang berpengaruh positif adalah masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi

39

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Peneliti Judul Variabel Independen

Hasil

4 Fitriyah (2006)

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoarjo

Pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha, dan jenis usaha dengan ketidakpastian lingkungan sebgai variabel moderasi

Berpengaruh positif. Ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh pengalaman usaha

5 Pinasti (2007)

Pengaruh penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi

Penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi

Berpengaruh positif

6 Ismail dan King (2007)

Factors influencing the aligment of accounting information systems in small and medium sized Malaysian manufacturing firms

Pengalaman, pengetahuan manajer, komitmen manajer, keahlian eksternal, keahlian internal, dan ukuran perusahaan

Berpengaruh positif

7 Astuti (2007)

Pengaruh karakteristik internal perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus

skala usaha, masa memimpin, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi, dan umur perusahaan

Secara simultan berpengaruh. Secara parsial yang berpengaruh hanya skala usaha, masa memimpin, dan pelatihan akuntansi

Sumber: Penelitian Terdahulu

40

2.5 Kerangka Berfikir

Persepsi atas informasi akuntansi dapat bersifat positif artinya

pengusaha menyetujui keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya, dan

dapat bersifat negatif artinya pengusaha tidak menyetujui keberadaan

informasi akuntansi dalam usahanya. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang

diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi adalah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan

akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi.

Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur

dari banyaknya jumlah karyawan yang dimiliki suatu usaha. Hasil penelitian

Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa jumlah informasi

akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha. Hasil penelitian

Holmes dan Nicholls (1988) ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Fitriyah (2006), Ismail dan King (2007), dan Astuti (2007)

yang menunjukkan bahwa skala usaha berpengaruh terhadap penyiapan dan

penggunaan informasi akuntansi.

Skala usaha yang semakin besar mengindikasikan kompleksitas

perusahaan semakin meningkat. Dengan kompleksitas perusahaan yang

semakin meningkat maka akan semakin dibutuhkan informasi akuntansi

untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa

yang akan datang. Semakin dibutuhkannya informasi akuntansi dalam suatu

usaha maka akan memberikan gambaran pada pengusaha (manajer) untuk

memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Sehingga dengan

41

semakin besarnya skala usaha suatu perusahaan maka akan semakin positif

persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi.

Umur perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari lamanya

perusahaan menjalankan kegiatan operasinya (dalam tahun). Hasil penelitian

Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi

akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan. Hasil penelitian Holmes dan

Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan

berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.

Lamanya perusahaan berdiri dalam bidang yang sama

menggambarkan bahwa perusahaan mengalami perkembangan sehingga

tidak berpindah pada bidang usaha yang lainnya. Perkembangan perusahaan

ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas dalam perusahaan.

Aktivitas perusahaan yang telah lama berdiri cenderung lebih kompleks

dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Sehingga perusahaan

yang telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi lebih

banyak dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Hal ini berarti semakin

tua umur perusahaan semakin banyak informasi akuntansi yang harus

disiapkan, sehingga semakin tua umur perusahaan maka akan semakin

positif persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi.

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan dibidang

keakuntansian yang dimiliki oleh seseorang. Hasil penelitian Fitriyah (2006)

menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap

42

penggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian Ismail dan King (2007)

juga menunjukkan hal yang senada yaitu pengetahuan akuntansi

pemilik/manajer berpengaruh pada penerapan sistem informasi akuntansi.

Apabila seseorang memiliki pengetahuan akuntansi maka seseorang tersebut

akan memahami pentingnya nilai informasi akuntansi dalam suatu

perusahaan. Theng dan Jasmine (1996) menyatakan bahwa kemampuan

untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan sangat

tergantung pada kemampuan pemilik untuk menjalankan aktivitas teknis

akuntansi. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi

pengusaha (manajer) maka akan semakin positif persepsi mereka atas

informasi akuntansi.

Pengalaman pengusaha (manajer) dalam menyelenggarakan dan

menggunakan informasi akuntansi akan mempengaruhi persepsinya atas

informasi akuntansi. Menurut Pinasti (2007: 325), persepsi negatif dari

pengusaha kecil atas nilai informasi akuntansi didasari oleh gambaran yang

bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan

dan menggunakan informasi akuntansi. Pengusaha kecil dan menengah yang

telah merasakan manfaat dari informasi akuntansi akan memiliki persepsi

positif atas informasi akuntansi dan sebaliknya pengusaha kecil dan

menengah yang tidak merasakan manfaat dari informasi akuntansi akan

memiliki persepsi negatif atas informasi akuntansi.

43

Hubungan skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan

pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi akan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Konseptual

Gambar 1 diatas menunjukkan bahwa skala usaha, umur perusahaan,

pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntasi sebagai

variabel independen yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi sebagai variabel dependen. Secara

simultan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

digambarkan dengan garis putus-putus. Sedangkan secara parsial pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan dengan tanda

panah garis lurus tanpa putus-putus.

Pengetahuan Akuntansi

Skala Usaha

Persepsi Pengusaha Kecil dan

Menengah atas Informasi Akuntansi

Umur Perusahaan

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

44

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah

digambarkan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1: Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan

pengalaman dalam informasi akuntansi secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi.

Ha2: Skala usaha berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi.

Ha3: Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha

kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Ha4: Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Ha5: Pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

45

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini,

yang menjadi populasi adalah pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Penelitian yang dilakukan

adalah penelitian populasi karena objek yang akan diteliti berjumlah kurang

dari 100 yaitu 36 pengusaha kecil dan menengah (Dinas Koperasi, UKM

dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara, 2009). Menurut Arikunto (2006:

134) jika populasinya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi.

3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006 : 118). Variabel dalam

penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) dan variabel dependen

(Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah skala usaha (X1),

umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam

informasi akuntansi (X4), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini

adalah persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan mengenai operasional masing-masing

variabel berikut ini:

46

3.2.1 Skala Usaha (X1)

Skala usaha merupakan ukuran dari suatu perusahaan. Skala usaha

dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki oleh

perusahaan kecil dan menengah. Jumlah karyawan ini dapat menunjukkan

kompleksitas aktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu perusahaan.

Karena objek penelitian pada pengusaha kecil dan menengah maka jumlah

karyawan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi yaitu berkisar dari 1

sampai 99 karyawan.

3.2.2 Umur Perusahaan (X2)

Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan menjalankan

operasional usahanya. Dalam penelitian ini umur perusahaan diukur

berdasarkan waktu (dalam tahun) dari pendirian perusahaan sampai dengan

penelitian ini dilakukan. Jika perusahaan yang menjadi responden berdiri

pada tahun 2000 maka, umur perusahaan itu di tahun 2010 adalah 10 tahun

dengan asumsi selama kurun waktu tersebut tidak terjadi pergantian

manajemen (pemilik).

3.2.3 Pengetahuan Akuntansi (X3)

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang

dimiliki oleh pengusaha (manajer). Pengetahuan akuntansi yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan deklaratif mengenai

akuntansi dasar. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari responden

47

penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang baru dikenalkan mengenai akuntansi

dasar. Pengetahuan deklaratif mengenai akuntansi dasar merupakan

pengetahuan akuntansi tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep, seperti

kas merupakan bagian dari harta lancar. Pengukuran setiap dimensi variabel

pengetahuan akuntansi menggunakan skala Likert 5.

3.2.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)

Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman

pengusaha (manajer) dalam menerapkan informasi akuntansi pada usahanya.

Dalam penelitian ini pengalaman dalam informasi akuntansi diukur dengan

2 (dua) indikator yaitu

1. pengalaman dalam menyelenggarakan informasi akuntansi,

2. pengalaman dalam menggunakan informasi akuntansi.

Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel pengalaman dalam

informasi akuntansi diukur dengan skala Likert 5.

3.2.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi (Y)

Pesepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi

merupakan gambaran yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah atas nilai

informasi akuntansi untuk kelangsungan usahanya. Dalam penelitian ini

terdapat 3 (tiga) indikator yang diukur, yaitu:

48

1. Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi,

2. Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi,

3. Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi.

Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi diukur dengan skala Likert 5.

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang

diteliti. Data ini merupakan data mentah yang selanjutnya akan diproses

untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Data primer dari penelitian ini berasal dari responden seperti jawaban

atas daftar kuesioner yang peneliti berikan pada pimpinan atau pemilik

perusahaan kecil dan menengah yang bersangkutan. Data primer dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai skala usaha

(X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman

dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi (Y).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan

menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara melakukan

penyebaran kuesioner secara langsung pada para responden yang menjadi

objek penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data dari jawaban

49

responden. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data mengenai skala

usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3),

pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

Pengukuran untuk skala usaha dan umur perusahaan menggunakan

skala rasio yaitu berdasarkan jumlah yang diisikan oleh respenden. Skala

usaha diisi berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki responden, dan umur

perusahaan diisi berdasarkan jumlah tahun perusahaan telah berdiri,

misalnya jika perusahaan yang menjadi responden berdiri pada tahun 2000

maka, umur perusahaan itu di tahun 2010 adalah 10 tahun.

Pengukuran untuk pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam

informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi menggunakan skala Likert 5 dengan alternatif jawaban

sebagai berikut:

1. Skor 1 untuk jawaban “Sangat tidak setuju (STS)”

2. Skor 2 untuk jawaban “Tidak setuju (TS)”

3. Skor 3 untuk jawaban “Netral (N)”

4. Skor 4 untuk jawaban “Setuju (S)”

5. Skor 5 untuk jawaban “Sangat Setuju (ST)”

50

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Validitas

Validitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Nugroho (2005: 68), validitas

suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel

dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir

pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-

masing butir pertanyaan.

Penelitian ini menggunakan 36 responden, maka nilai r-tabel dapat

diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (Ghozali, 2005: 45). Jadi df

= 36 – 2 = 34, maka r-tabel = 0,329. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid

jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total

Correlation > dari r-tabel.

Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan akuntansi dapat dilihat pada

tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi (X3)

No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,292 0,329 Tidak Valid 2 0,757 0,329 Valid 3 0,576 0,329 Valid 4 0,699 0,329 Valid 5 0,702 0,329 Valid 6 0,774 0,329 Valid 7 0,820 0,329 Valid 8 0,699 0,329 Valid 9 0,775 0,329 Valid

10 0,786 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010)

51

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa dari 10 item pernyataan mengenai

pengetahuan akuntansi terdapat 9 item pernyataan yang dikatakan valid

karena nilai r-hitungnya lebih besar dari r-tabel (0,329). Sedangkan 1 item

pernyataan dikatakan tidak valid karena memiliki r-hitung (0,292) yang

lebih kecil dari r-tabel (0,329), yaitu pertanyaan nomor 1. Selanjutnya item

pernyataan yang tidak valid ini tidak akan digunakan dalam penelitian

karena pengukuran instrumen sudah terwakili oleh item pertanyaan yang

valid.

Hasil uji validitas kuesioner pengalaman dalam informasi akuntansi

dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)

No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,641 0,329 Valid 2 0,768 0,329 Valid 3 0,765 0,329 Valid 4 0,770 0,329 Valid 5 0,494 0,329 Valid 6 0,797 0,329 Valid 7 0,710 0,329 Valid 8 0,607 0,329 Valid 9 0,764 0,329 Valid

10 0,658 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 10 item pernyataan mengenai

pengalaman dalam informasi akuntansi keseluruhannya dapat dikatakan

valid karena nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (0,329). Sehingga seluruh

item pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi dapat

digunakan dalam penelitian ini.

52

Hasil uji validitas kuesioner persepsi pengusaha kecil dan menengah

atas informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y)

No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,466 0,329 Valid 2 0,615 0,329 Valid 3 0,601 0,329 Valid 4 0,612 0,329 Valid 5 0,500 0,329 Valid 6 0,603 0,329 Valid 7 0,703 0,329 Valid 8 0,588 0,329 Valid 9 0,632 0,329 Valid

Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dari 9 item pernyataan mengenai

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi

keseluruhannya dapat dikatakan valid karena nilai r-hitung lebih besar dari r-

tabel (0,329). Sehingga seluruh item pernyataan mengenai persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat digunakan

dalam penelitian ini.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas

menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen yang dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas di sini

menggunakan nilai Croanbach’s Alpha. Reliabilitas suatu variabel dikatakan

baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005: 72).

53

Hasil pengujian reliabilitas kuesioner untuk variabel pengetahuan

akuntansi, pengalaman dalam informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha

kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.4

berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Croanbach Alpha

Keterangan

1 Pengetahuan Akuntansi 0,917 Reliabel 2 Pengalaman dalam Informasi

Akuntansi 0,919 Reliabel

3 Persepsi Pengausaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

0,862 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Tabel 3.4 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dari masing-

masing instrumen tersebut memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60

yang berarti instrumen tersebut reliabel (andal) untuk digunakan dalam

penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Derskriptif Responden

Analisis deskriptif responden digunakan untuk mendiskripsikan data

mengenai karakteristik atau latar belakang responden. Karakteristik atau

latar belakang responden yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini

adalah jenis kelamin, umur responden, dan tingkat pendidikan responden.

Deskripsi jenis kelamin akan menggambarkan jumlah responden yang

berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Deskripsi umur responden akan

menggambarkan keadaan umur responden. Dan deskripsi tingkat pendidikan

54

responden akan menggambarkan tingkat pendidikan formal yang telah

ditempuh reponden.

3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan data pada

penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),

pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4),

dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2005). Namun untuk

variabel yang memiliki skor antara 1 - 5 yaitu variabel pengetahuan

akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) selain

menggunaan statistik deskriptif juga akan menggunakan persentase

deskriptif. Untuk menghitung persentase pensekoran maka digunakan rumus

berikut:

Keterangan:

% = Persentase yang diperoleh

n = Jumlah nilai

N = Jumlah nilai ideal

(Muh. Ali 1992, dalam Nataline 2007: 59)

55

Persentase skor yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan

kriteria yang ada untuk ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

1. Menentukan persentase maksimal

2. Menentukan persentase minimal,

3. Menentukan rentang persentase,

Rentang presentase = 100% – 20% = 80%

4. Menentukan panjang kelas,

Dengan panjang interval 16% dan presentase terendah (minimal) = 20%,

maka dapat diperoleh interval untuk kategori penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kategori Penilaian

Interval Kategori Variabel X3 dan X4 Variabel Y

84,00% - 100% Sangat Tinggi Sangat Positif 68,00% - 83,99% Tinggi Positif 52,00% - 67,99% Sedang Sedang 36,00% - 51,99% Rendah Negatif 20,00% - 35,99% Sangat Rendah Sangat Negatif

Sumber: Data yang diolah (2010)

56

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis

regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian

terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi:

3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal

atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai

Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan normal apabila nilai signifikansi

dari kolmogorov-smirnov > α = 0,05. Selain melihat nilai kolmogorov-

smirnov untuk mendeteksi normalitas data juga dapat dilihat dengan

menggunakan kurva normal P-Plot. Data pada variabel yang digunakan akan

dinyatakan terdistribusi normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data

yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data

searah mengikuti garis diagonal (Nugroho, 2005: 24).

3.6.3.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi terjadinya hubungan antar variabel independen dan hubungan yang

terjadi cukup besar. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

tidak terjadi multikolineritas diantara variabel independen. Deteksi

multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation

57

factor (VIF). Model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas jika VIF

tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. VIF =

1/Torerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1, Semakain tinggi

VIF maka semakin rendah Tolerance (Nugroho, 2005: 58).

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual

suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas artinya variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Cara memprediksi ada

tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar

Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang

menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas

adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2005: 105)

Deteksi terhadap terjadinya heteroskedastisitas juga dapat dilihat

melalui uji Glejser. Apabila nilai signifikansi variabel independen dari hasil

uji Glejser lebih dari signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan model

regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila signifikansi

variabel independen dari hasil uji Glejser kurang dari α = 0,05 maka dapat

disimpulkan model regresi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109).

58

3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel

dependen dan lebih dari satu variabel independen, model persamaan regresi

berganda dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X4

Keterangan :

Y = Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Skala Usaha

b2 = Koefisien Regresi Umur Perusahaan

b3 = Koefisien Regresi Pengetahuan Akuntansi

b4 = Koefisien Regresi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

X1 = Skala Usaha

X2 = Umur Perusahaan

X3 = Pengetahuan Akuntansi

X4 = Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

3.6.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas tujuan

semula apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

59

Pengujian hipotesis dibagi menjadi dua yaitu uji simultan dengan F-test dan

uji parsial dengan t-test.

3.6.5.1. Uji Simultan dengan F-test

Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Dalam penelitian ini uji simultan dengan F-test bertujuan untuk

mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen yang terdiri dari

skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3),

pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

Menurut Nugroho hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada

table ANOVA (2005: 53). Pengujian dilakukan dengan cara

membandingkan antara nilai signifikasi hitung degan nilai signifikasi α =

5%. Apabila perhitungan signifikasi hitung < α (5%) maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variable dependen.

3.6.5.2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar variabel independen yang terdiri dari skala usaha

(X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman

60

dalam informasi akuntansi (X4) dalam menjelaskan variabel dependen

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Jika

koefisien determinasi (R2) = 0 maka variabel independen tidak mempunyai

pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika

koefisien determinasi (R2) = 1 maka variabel independen berpengaruh

(100%) terhadap variabel dependen. Karena letak R2 berada dalam selang

antara 0 dan 1 maka secara aljabar dapat dinyatakan 0 ≤ R2 ≤1.

Nugroho (2005: 51) menjelaskan nilai dari koefisien determinasi (R2)

dapat dilihat dalam out put SPSS yang terletak pada tabel Model Summaryb

dan tertulis R Square. Namun, untuk regresi linier berganda sebaiknya

menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R

Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan

dalam penelitian .

3.6.5.3. Uji Parsial dengan t-test

Uji parsial dengan t-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

variabel dependen. Dalam penelitian ini uji parsial dengan t-test bertujuan

untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri

dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3),

pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Hasil

uji parsial ini memberikan makna bahwa apabila setiap variabel independen

61

bertambah satu satuan maka variabel dependennya akan bertambah sebesar

koefisien regresi dari masing-masing variabel independennya.

Hasil uji parsial t-test pada output SPSS dapat dilihat pada table

Coefficientsa (Nugroho, 2005: 54). Pengujian dilakukan dengan

membandingkan antara signifikasi hitung masing-masing variabel

independen dengan signifikasi α = 5%. Apabila perhitungan signifikasi

hitung masing-masing variabel indepanden < α (5%) maka Ho di tolak dan

Ha di terima, artinya masing-masing variabel independen berpengaruh

terhadap variable dependen.

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan

data. Penyebaran kuesioner dilakukan secara personal survey atau peneliti

mendatangi secara langsung pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Keseluruhan kuesioner yang

disebar kepada responden berjumlah 36 kuesioner. Dari penyebaran 36

kuesioner tersebut, keseluruhannya dapat diterima kembali.

4.1.2 Analisis Deskriptif Responden

Deskripsi karakteristik responden ini dimaksudkan untuk menjelaskan

latar belakang responden dalam penelitian ini. Deskripsi mengenai

karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.1. Berdasarkan tabel

tersebut, jika dilihat dari segi jenis kelamin dapat diketahui bahwa

kebanyakan responden yang berminat menjadi pengusaha pada bidang

kerajinan seni relief/ukiran di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten

Jepara adalah laki-laki. Jika dilihat dari segi umur dapat diketahui bahwa

kebanyakan pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni

Relief/Ukiran Kabupaten Jepara masih dalam kisaran usia yang produktif

yaitu 30 – 40 tahun. Dan jika dilihat dari segi tingkat pendidikannya, dapat

63

diketahui bahwa kebanyakan pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara menempuh pendidikan

hingga jenjang SMA/setara SMA, yang berarti pengetahuan mengenai

akuntansinya belum cukup banyak.

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan

35 1

97,2% 2,8%

Total 36 100% Umur Responden: 30 Th 34 Th 35 Th 36 Th 37 Th 38 Th 39 Th 40 Th 41 Th 42 Th 43 Th 44 Th 45 Th 47 Th 48 Th 52 Th 54 Th 60 Th

1 2 3 2 3 4 3 5 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1

2,8% 5,6% 8,3% 5,6% 8,3% 11,1% 8,3% 13,9% 5,6% 5,6% 2,8% 2,8% 5,6% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8%

Total 36 100% Pendidikan : SD SMP/Setara SMP SMA/Setara SMA Perguruan Tinggi

3 8

21 4

8,3% 22,2% 58,3% 11,1%

Total 36 100% Sumber: Data primer yang diolah (2010)

64

4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif variabel digunakan untuk mendeskripsikan variabel

yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur

perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi

akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi (Y). Deskripsi atas variabel-variabel tersebut akan dijelaskan

berikut ini

4.1.3.1 Skala Usaha (X1)

Deskripsi mengenai skala usaha dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Deskripsi Skala Usaha

Ukuran Statistik Skala Usaha Mean 13 Median 8 Std.Deviation 11,711 Minimum 3 Maximum 45

Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata

pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran

Kabupaten Jepara memiliki skala usaha kecil, karena rata-rata jumlah

karyawannya kurang dari 20 orang.

4.1.3.2 Umur Perusahaan (X2)

Deskripsi mengenai umur perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut ini:

65

Tabel 4.3 Deskripsi Umur Perusahaan

Ukuran Statistik Umur Perusahaan Mean 10,14 Median 9 Std.Deviation 4,987 Minimum 3 Maximum 25

Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan

menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara cukup

memiliki pengalaman dalam mengelola usahanya. Karena suatu perusahaan

yang dapat bertahan pada usaha yang sama dalam kurun waktu 10,14 tahun

menggambarkan bahwa para pengusahanya semakin memperoleh

pembelajaran dalam mengelola perusahaan dan menggambarkan bahwa

usahanya pun semakin berkembang.

4.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi (X3)

Variabel pengetahuan akuntansi terdiri dari 9 item pertanyaan yang

mengungkap tentang pengetahuan akuntansi dari para pengusaha kecil dan

menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara.

Deskripsi mengenai pengetahuan akuntansi tersebut dapat dilihat pada tabel

4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi

No Pengetahuan Akuntansi Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Tinggi 6 16,67% 2 68% - 83,99% Tinggi 4 11,11% 3 52% - 67,99% Sedang 16 44,44% 4 36% - 51,99% Rendah 8 22,22% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 2 5,56%

TOTAL 36 100%

Sumber : Data primer diolah (2010)

66

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pertanyaan

mengenai pengetahuan akuntansi adalah 27,89 (61,98%) dengan standar

deviasi 7,94, nilai minimum 13 dan nilai maximum 44, maka dapat

disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengetahuan

akuntansi yang sedang.

4.1.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)

Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini terdiri dari 10 item

pernyataan yang mengungkapkan pengalaman dalam informasi akuntansi

para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran

Kabupaten Jepara. Deskripsi mengenai pengalaman dalam informasi

akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

No Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 10 27,78% 4 36% - 51,99% Rendah 19 52,78% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00%

TOTAL 36 100% Sumber : Data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi adalah 27,86 (55,72%)

67

dengan standar deviasi 7,22, nilai minimum 19 dan nilai maximum 47, maka

dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengalaman yang

sedang dalam informasi akuntansi.

Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini dapat dijelaskan

secara rinci dari setiap indikatornya yaitu pengalaman menyelenggarakan

informasi akuntansi dan pengalaman menggunakan informasi akuntansi.

Hasil analisis deskriptif dari tiap indikator pengalaman dalam informasi

akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Indikator pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi terdiri

dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menyelenggarakan

informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

No Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 11 30,56% 4 36% - 51,99% Rendah 18 50,00% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00%

TOTAL 36 100% Sumber : Data primer diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dan lampiran 4 (hal.124) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai pengalaman menyelenggarakan Informasi akuntansi adalah 14,67

68

(58,67%) dengan standar deviasi 3,65, nilai minimum 10 dan nilai maximum

25, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengalaman yang

sedang dalam menyelenggarakan informasi akuntansi.

2. Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi

Indikator pengalaman menggunakan informasi akuntansi terdiri dari 5

item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menggunakan informasi

akuntansi disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi

No Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 4 11,11% 3 52% - 67,99% Sedang 11 30,56% 4 36% - 51,99% Rendah 17 47,22% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 3 8,33%

TOTAL 36 100% Sumber : Data primer diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dan lampiran 4 (hal.124) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai pengalaman menggunakan informasi adalah 13,19 (52,78%)

dengan standar deviasi 3,90, nilai minimum 7 dan nilai maximum 22, maka

dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan

Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara rata-rata memiliki pengalaman yang

sedang dalam menggunakan informasi akuntansi.

69

4.1.3.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi (Y)

Variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi ini terdiri dari 9 item pernyataan yang mengungkapkan persepsi

pengusaha kecil dan menengah mengenai informasi akuntansi dalam

usahanya. Deskripsi mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

No Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 3 8,33% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 17 47,22% 4 36% - 51,99% Negatif 10 27,78% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00%

TOTAL 36 100% Sumber : Data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi

adalah 27,03 (60,06%) dengan standar deviasi 5,76, nilai minimum 18 dan

nilai maximum 40, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil

dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara

memiliki persepsi sedang terhadap informasi akuntansi

Variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi ini dapat dijelaskan secara rinci dari setiap indikatornya yaitu

70

persepsi terhadap manfaat informasi akuntasi, persepsi terhadap

perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi, dan persepsi terhadap

kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi. Hasil analisis deskriptif

dari tiap indikator persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

Indikator persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi terdiri dari 5

item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi terhadap manfaat informasi

akuntansi disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

No Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 3 8,33% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 18 50,00% 4 36% - 51,99% Negatif 9 25,00% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00%

TOTAL 36 100% Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi adalah 15,58

(62,33%) dengan standar deviasi 3,25, nilai minimum 11 dan nilai maximum

23, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah

di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi

sedang terhadap manfaat informasi akuntansi

71

2. Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi

Indikator persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi

akuntansi terdiri dari 1 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi

terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi disajikan

dalam tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandinagan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi

No Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 1 2,78% 2 68% - 83,99% Positif 7 19,44% 3 52% - 67,99% Sedang 14 38,89% 4 36% - 51,99% Negatif 10 27,78% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 4 11,11%

TOTAL 36 100% Sumber : Data primer diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi

akuntansi adalah 2,75 (55%) dengan standar deviasi 1, nilai minimum 1 dan

nilai maximum 5, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil

dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara

memiliki persepsi sedang terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi

akuntansi.

72

3. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Indikator persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi

akuntansi terdiri dari 3 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi

terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi disajikan dalam

tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelengga-rakan Informasi Akuntansi

No Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 1 2,78% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 14 38,89% 4 36% - 51,99% Negatif 14 38,89% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 1 2,78%

TOTAL 36 100% Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang

menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan

mengenai persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi

akuntansi adalah 8,69 (57,96%) dengan standar deviasi 2,33, nilai minimum 5

dan nilai maximum 15, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha

kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara

memiliki persepsi sedang terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi

akuntansi.

73

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Uji

asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji

heteroskedastisitas. Apabila data tidak terdistribusi normal dan mengandung

heteroskedastisitas maka perlu adanya perbaikan model regresi dengan cara

mentransformasi data. Dan apabila data mengandung multikolinearitas maka

salah satu variabel independen harus dihilangkan.

4.1.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu

dengan melihat kurva normal P-Plot dan dengan melihat nilai dari

kolmogorov-smirnov. Uji normalitas melalui kurva normal P-Plot

menggunakan program SPSS ver.16 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2 Kurva P-Plot

74

Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis

diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

Hasil out put uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov menggunakan

SPSS ver.16 disajikan pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.29345622Most Extreme Differences

Absolute .102Positive .083Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .610Asymp. Sig. (2-tailed) .851a. Test distribution is Normal. Sumber : Data primer yang diolah (2010)

Tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai kolmogorov-smirnov sebesar

0,610 dengan signifikansi 0,851. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai signifikansi 0,851

lebih besar dari 0,05.

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas

Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai

Variance Inflation factor (VIF). Hasil out put uji multikolinearitas

menggunakan program SPSS ver.16 disajikan pada tabel 4.13 berikut ini:

75

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) Skala Usaha .742 1.348

Umur Perusahaan .786 1.272

Pengetahuan Akuntansi .720 1.389

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .653 1.532

a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas

Informasi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah (2010)

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa variabel skala usaha (X1),

umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam

informasi akuntansi (X4) mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1 dan

mempunyai nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa

model regresi terbebas dari multikolinieritas

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

Hasil out put grafik scatterplot dari analisis menggunakan program SPSS

ver.16 dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :

76

Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Gambar 3 Grafik Scatterplot

Gambar 3 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Deteksi heteroskedastisitas juga dapat dilihat dari hasil uji Glejser.

Hasil out put dari uji Glejser menggunakan program SPSS ver.16 dapat

dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.750 1.200 2.293 .029

Skala Usaha -.039 .023 -.324 -1.670 .105

Umur Perusahaan .002 .053 .006 .030 .976

Pengetahuan Akuntansi .008 .035 .043 .218 .829

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi -.024 .040 -.126 -.610 .546

a. Dependent Variable: AbsUt

77

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa variabel skala usaha (X1),

umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam

informasi akuntasni (X4) memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas.

4.1.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis pengaruh skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),

pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi

(X4) terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi (Y), dapat dilihat dari hasil out put analisis regresi berganda

menggunakan SPSS ver.16 pada tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.563 2.123 2.620 .013

Skala Usaha -.054 .041 -.110 -1.325 .195

Umur Perusahaan -.030 .093 -.026 -.327 .746

Pengetahuan Akuntansi .201 .061 .277 3.290 .003

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .605 .071 .758 8.571 .000

a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Sumber : Data primer yang diolah (2010)

Bardasarkan tabel 4.15 di atas dapat dirumuskan persamaan regresi

berganda sebagai berikut:

Y = 5,563 – 0,054 X1 – 0,030 X2 + 0,201 X3 + 0,605 X4

78

Persamaan regresi berganda di atas menunjukkan bahwa koefisien

regresi variabel skala usaha (X1) dan umur perusahaan (X2) bertanda negatif,

sedangakan koefisien regresi variabel pengetahuan akuntansi (X3) dan

pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) bertanda positif. Apabila

koefisien regresi bertanda negatif maka persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi (Y) akan menurun, dan apabila koefisien

regresi bertanda positif maka persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi (Y) akan meningkat. Berdasarkan hal tersebut maka

dapat diketahui bahwa akan terjadi peningkatan persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi (Y) setiap terjadi peningkatan pada

variabel pengetahuan akuntansi (X3) dan pengalaman dalam informasi

akuntansi (X4). Dan jika semua variabel independen dianggap konstan maka

nilai variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi (Y) sebesar nilai konstantanya yaitu 5,563.

4.1.6 Uji Hipotesis

4.1.6.1 Uji Simultan dengan F-test

Pengujian hipotesis yang menyatakan skala usaha (X1), umur

perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3) dan pengalaman dalam

informasi akuntansi (X4) berpengaruh secara simultan terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) dapat dilihat dari

hasil uji F. Hasil out put uji F menggunakan SPSS ver.16 disajikan pada tabel

4.16 berikut ini:

79

Tabel 4.16 Hasil Uji F-test

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 978.874 4 244.719 41.208 .000a

Residual 184.098 31 5.939

Total 1162.972 35 a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Sumber: Data primer yang diolah (2010)

Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji simultan dengan F-test diperoleh F-

hitung sebesar 41,208 dengan singnifikansi 0.000 yang lebih kecil dari α =

0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan

pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi (Y).

4.1.6.2 Koefisien Determinasi

Hasil out put analisis koefisien determinasi menggunakan SPSS ver.16

dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate

1 .917a .842 .821 2.437a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah (2010)

80

Tabel 4.17 di atas menunjukkan hasil analisis koefisien determinasi

diperoleh Adjusted R Square sebesar 0,821. Artinya adalah 82,1% variabel

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y)

dijelaskan oleh variabel skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),

pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi

(X4), dan sisanya 17,9% (100% - 82,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar

model.

4.1.6.3 Uji Parsial dengan t-test

Hasil out put uji parsial dengan t-test menggunakan SPSS ver.16 dapat

dilihat pada tabel 4.15 di atas yang mempunyai makna sebagai berikut:

1. Nilai signifikansi variabel skala usaha (X1) 0,195 lebih besar dari α =

0,05. Karena signifikansi skala usaha (X1) lebih besar dari 0,05 maka Ho

diterima dan Ha2 ditolak. Hal ini berarti bahwa skala usaha (X1) tidak

berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi (Y).

2. Nilai signifikansi variabel umur perusahaan (X2) 0,746 lebih besar dari α

= 0,05. Karena signifikansi umur perusahaan (X2) lebih besar dari 0,05,

maka Ho diterima dan Ha3 ditolak. Hal ini berarti bahwa umur

perusahaan (X2) tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

3. Nilai signifikansi variabel pengetahuan akuntasi (X3) 0,003 lebih kecil

dari α = 0,05. Karena signifikansi pengetahuan akuntasi (X3) lebih kecil

81

dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha4 diterima. Hal ini berarti bahwa

pengetahuan akauntansi (X3) berpengaruh signifikan terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Sehingga

apabila pengetahuan akuntansi (X3) meningkat 1 satuan maka persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) akan

meningkat sebesar 0,201, dengan asumsi variabel skala usaha (X1), umur

perusahaan (X2), dan pengalaman dalam informasi akuntansi (X4)

konstan.

4. Nilai signifikansi variabel pengalaman dalam informasi akuntansi (X4)

0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Karena signifikansi pengalaman dalam

informasi akuntansi (X4) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha4

diterima. Hal ini berarti bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi

(X4) berpengaruh signifikan terhadap persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi (Y). Sehingga apabila pengalaman

dalam informasi akuntansi (X4) meningkat 1 satuan maka persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) akan

meningkat sebesar 0,605, dengan asumsi variabel skala usaha (X1), umur

perusahaan (X2), dan pengetahuan akuntansi (X3) konstan.

82

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi

dan Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi

Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis pertama (Ha1) menunjukkan bahwa secara

bersama-sama (simultan) skala usaha (X1), umur perusahaan (X2),

pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi

(X4) berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi (Y). Berdasarkan hal tersebut maka skala usaha, umur

perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi

akuntansi dapat digunakan untuk memprediksi persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi.

Persamaan regresi dari analisis ini dapat digunakan oleh para pihak

yang bersangkutan seperti pengusaha kecil dan menengah, serta instansi yang

terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah

khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dan Dinas

Koperasi UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara untuk

memeprediksi faktor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi terdiri dari

skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman

dalam informasi akuntansi. Sehingga apabila terjadi peningkatan atau

penurunan pada skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan

pengalaman dalam informasi akuntansi maka akan berpengaruh pada

83

peningkatan atau penurunan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas

informasi akuntansi. Dengan dapat diprediksinya faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi ini, diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan

penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan

menengah.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diketahui bahwa rata-rata

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara tergolong sedang. Hal

tersebut menggambarkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki tingkat kesetujuan

yang cukup rendah terhadap keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya.

Oleh karena itu, perlu perhatian dari instansi terkait dengan pengembangan

dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah khususnya Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Jepara dan Dinas Koperasi UKM dan

Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

Salah satu wujud dari perhatian tersebut dapat dilakukan dengan

mengadakan pelatihan akuntansi untuk pengusaha kecil dan menengah agar

para pengusaha lebih memahami manfaat dari keberadaan informasi

akuntansi dalam usahanya. Dengan diadakannya pelatihan tersebut,

diharapkan pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi

akuntansi pengusaha kecil dan menengah akan meningkat, sehingga

persepsinya terhadap informasi akuntansi akan semakin positif dan akan

84

berdampak pada peningkatan informasi akuntansi yang diselenggarakan dan

digunakan dalam perusahaan mereka.

4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan

Menengah atas Informasi Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis ke-dua (Ha2) menunjukkan bahwa skala

usaha (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha

kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian Solovida (2003) yang menunjukkan bahwa skala usaha tidak

berpengaruh pada penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada

perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah, yang berarti juga tidak

berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi.

Dengan demikian, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian Holmes dan Nicholls (1988), Fitriyah (2006), Ismail dan King

(2007), dan Astuti (2007) yang menyatakan bahwa skala usaha berpengaruh

terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.

Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak

berpengaruhnya skala usaha terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah

atas informasi akuntansi adalah metode pengukuran skala usaha. Skala usaha

yang dalam penelitian ini diukur menggunakan jumlah karyawan

kemungkinan tidak dapat mengukur kompleksitas dari aktivitas perusahaan

khususnya dalam hal keuangannya. Jumlah karyawan yang dimiliki suatu

perusahaan pada dasarnya memang dapat menggambarkan tingkat

kompleksitas aktivitas perusahaan, namun belum tentu dapat menggambarkan

85

kompleksitas kondisi keuangan suatu perusahaan, sehingga kemungkinan

perubahan jumlah karyawan tidak memberikan gambaran pada pengusaha

kecil dan menengah untuk meningkatkan pemanfaatan informasi akuntansi

pada usahanya. Tidak diperolehnya gambaran tersebut menyebabkan persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi tidak mengalami

perubahan.

4.2.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil

dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis ke-tiga (Ha3) menunjukkan bahwa umur

perusahaan (X2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Astuti (2007) yang menunjukkan bahwa umur

perusahaan tidak berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi

akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus, yang

berarti juga tidak berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas

informasi akuntansi. Dengan demikian, hasil penelitian ini bertolak belakang

dengan hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988), dan Solovida (2003)

yang menyatakan bahwa umur perusahaan mempengaruhi penyiapan dan

penggunaan informasi akuntansi.

Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak

berpengaruhnya umur perusahaan terhadap persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi adalah aktivitas perusahaan yang tidak

mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Tidak semua usaha dapat

86

berjalan lancar sehingga mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke

tahun yang berdampak pada peningkatan aktivitas perusahaan. Peningkatan

aktivitas perusahaan akan memberikan gambaran pada pengusaha (manajer)

mengenai kompleksitas perusahaan yang semakin meningkat termasuk dalam

hal keuangannya, sehingga semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk

mengelola keuangannya. Namun perusahaan yang tidak mengalami

perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun tidak akan mengalami banyak

perubahan dalam aktivitas kerjanya, termasuk dalam hal keuangannya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM Sandiaga S Uno

mengatakan bahwa “Kadin Indonesia prihatin karena lebih dari 80 persen

UMKM kurang memiliki daya saing. Usaha mereka berjalan stagnan, tidak

pernah pengusaha mikro naik kelas menjadi pengusaha kecil. Begitu pula

pengusaha kecil, tidak pernah mampu untuk naik kelas menjadi pengusaha

menengah” (Kompas, 27Agustus 2009).

Perusahaan yang tidak mengalami banyak perubahan dalam aktivitas

kerjanya termasuk dalam hal keuangannya, tidak akan memberikan gambaran

pada pengusaha (manajer) untuk meningkatan pemanfaatan informasi

akuntansi dalam perusahaannya. Dengan demikian, meskipun umur

perusahaan semakin bertambah, namun jika kompleksitas dalam perusahaan

tidak meningkat maka persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi juga tidak berubah.

.

87

4.2.4 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha

Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis ke-empat (Ha4) menunjukkan bahwa

pengetahuan akuntansi (X3) secara parsial berpengaruh terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Fitriyah (2006), dan penelitian Ismail dan King

(2007) yang menunjukkan bahwa pengatahuan akuntansi pemilik/manajer

berpengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi, yang berarti

juga berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas informasi

akuntansi.

Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan

akuntansi pengusaha kecil dan menengah. Dengan meningkatnya

pengetahuan akuntansi para pengusaha maka pemahaman pengusaha kecil

dan menengah untuk menerapkan informasi akuntansi dalam usahanya juga

akan semakin meningkat, hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206)

menunjukkan bahwa proses belajar mempengaruhi persepsi manajer

perusahan kecil atas informasi keuangan.

Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa rata-rata pengetahuan

akuntansi pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni

Relief/Ukiran Kabupaten Jepara tergolong cukup dengan rata-rata persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi yang tergolong

sedang. Hal ini menggambarkan bahwa dengan pengetahuan akuntansi yang

cukup maka pengusaha kecil dan menengah memiliki tingkat kesetujuan yang

88

cukup rendah terhadap keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya.

Dengan demikian, perlu adanya peningkatan pengetahuan akuntansi para

pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran

Kabupaten Jepara melalui proses belajar akuntansi. Dari proses belajar ini

diharapkan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi

semakin positif dan akan berdampak pada peningkatan informasi akuntansi

yang diselenggarakan dan digunakan dalam perusahaan.

4.2.5 Pengaruh Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Terhadap

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis ke-lima (Ha5) menunjukkan bahwa

pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) secara parsial berpengaruh

terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pinasti (2007) yang

menunjukkan bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur

berdasarkan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi

berpengaruh pada persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.

Pengalaman pengusaha kecil dan menengah dalam menyelenggrakan

dan menggunakan informasi akuntansi pada usahanya memberikan gambaran

bahwa mereka telah merasakankan manfaat dari informasi akuntansi dalam

pengelolaan usahanya, sehingga mereka memiliki persepsi positif atas

informasi akuntansi. Dan sebaliknya pengusaha kecil dan menengah yang

tidak memiliki pengalaman menyelenggarakan dan menggunakan informasi

89

akuntansi pada pengelolaan usahanya tidak memiliki gambaran mengenai

manfaat informasi akuntansi, sehingga mereka memiliki persepsi negatif

terhadap informasi akuntansi.

Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa rata-rata pengalaman

dalam informasi akuntansi pengusaha kecil dan menengah di Sentra

Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara tergolong cukup dengan rata-

rata persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi yang

tergolong sedang. Hal ini menggambarkan bahwa dengan pengalaman dalam

informasi akuntansi yang cukup maka pengusaha kecil dan menengah

memiliki tingkat kesetujuan yang cukup rendah terhadap keberadaan

informasi akuntansi dalam usahanya. Dengan demikian, pengalaman dalam

informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan

Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara perlu ditingkatkan, salah satunya

melalui pelatihan akuntansi. Dari pelatihan ini diharapkan agar persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi semakin positif yang

akan berdampak pada peningkatan informasi akuntansi yang diselenggarakan

dan digunakan dalam perusahaan.

90

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka kesimpulan

yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman

dalam informasi akuntansi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi

akuntansi.

2. Skala usaha tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi.

3. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil

dan menengah atas informasi akuntansi.

4. Pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan

menengah atas informasi akuntansi.

5. Pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi

pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

91

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian yang telah

dilakukan adalah:

1. Peningkatan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer) usaha kecil dan

menengah sangat diperlukan untuk mengelola usahanya. Oleh karena itu,

bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan

usaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara, terutama Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, dan Dinas Koperasi,

UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara diharapkan dapat

memberikan pelatihan maupun pengarahan mengenai akuntansi untuk

pengelolaan usaha pada para pengusaha kecil dan menengah di

Kabupaten Jepara.

2. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) perlu menyusun standar akuntansi khusus

bagi UKM, karena standar akuntansi yang umum digunakan sekarang

terlalu memberatkan (overload) bagi UKM. Selain itu IAI juga perlu

meningkatkan sosialisasi pencatatan akuntansi pada Pengusaha Kecil dan

Menengah.

3. Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan, yang

paling menonjol adalah populasi yang digunakan dalam penelitian ini

hanya pada satu bidang usaha saja sehingga belum bisa mewakili bidang

usaha yang lain. Selain itu skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah

karyawan kemungkinan tidak dapat mengukur kopleksitas keuangan

perusahaan, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh

92

karena itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan

populasi/sampel dari beberapa jenis usaha agar hasilnya dapat

menggambarkan keadaan usaha kecil dan menengah secara keseluruhan,

diharapkan dapat mengukur variabel skala usaha dengan alternatif lainnya

misalnya diukur berdasarkan jumlah investasi awal, dan diharapkan dapat

menggunakan variabel lain yang dimungkinkan berpengaruh terhadap

persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi seperti

jenis usaha, dan lingkungan usaha.

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA

Astuti, Era. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap

Penyiapan dan Penggunaaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP

Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Darsono, dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta: ANDI Fitriyah, Hadiah. 2006. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan

Informasi Akuntansi Pada Usaha Menengah Kabupaten Sidoharjo”. Tesis. Surabaya: Fakultas Ekonomi UNAIR

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Holmes, Scott, and Nicholls. 1988. “An Analysis of The Use of Accounting

Information by Australian Small Business”. Journal of Small Business Management. Vol. 26/ April

Ikatan Akuntan Indonesia.2001.Standar Akuntansi Keuangan Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. Akuntansi Keperilakuan. 2008. Jakarta:

Salemba Empat Ismail, Noor Azizi & Malcolm King. 2007.”Factors Influencing The Alignment of

Accounting Information System in Small and Medium Sized Malaysian Manufacturing Firms”. Journal of Information Systems and Small Business No. 1-2/ Vol. 1/ October

Jusup, Al.Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 6. Yogyakarta:

STIE YKPN Kasidi. 2007. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor Persepsi

Manajer Keuangan Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP

94

Kiryanto, Dedi Rusdi, dan Sutapa. 2001. “Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia No. 2/Vol. 4/Mei

Kompas.2009.“Laporan Keuangan UMKM Butuh Ditingkatkan”.

http://www.kompas.com/read/xml/2009/08/27/18561480/laporan.keuangan.umkm.butuh.ditingkatkan

Longenecker, Justin G. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta:

Salemba Empat Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media Nataline. 2007. “Pengaruh Batas Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan

Auditing, Bonus serta Pengalaman Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI Pamungkas, Ratna Ayu. 2008. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman, dan

Persepsi Manajer Koperasi Tentang Informasi Akuntansi Terhadap Penerapan PSAK No.27 di Kabupaten Grobogan”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi UMS

Pinasti, Margani. 2007. “Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi

Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia No. 3/Vol. 10/September

Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 11 Tahun 2001 Tentang Izin Usaha

Industri dan Izin Perluasan Prawirokusumo, Soeharto. 2001. Ekonomi Rakyat (Konsep, Kebijakan, dan

Strategi) Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Rachmiyantono, R W.H. 2002. “Persepsi Analis Kredit dalam Mengelompokan

Faktor-Faktor Informasi Akuntansi dan Informasi non Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Kredit”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP

Reksohadiprodjo, Sukanto, Heidjrachman Ranupandojo dan Irawan. 1994.

Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Robbins, P. Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga

95

Solovida, Grace Tianna. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Teangah”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP

Subanar, Harimurti. 2001. Manajemen Usaha Kecil Edisi Pertama. Yogyakarta:

BPFE Sudarmo, Indriyo Gito dan I Nyoman Sudita. 2008. Perilaku Keorganisasian

Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses

Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat Theng, Lau Geok, and Jasmine Lim Wang Boon. 1996. “An Exploratory Study of

Factors Affecting The Failure of Local Small and Medium Enterprises”. Asia Pasific Journal of Management. No 2/Vol 13

Undang-undang No.9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil Wibowo, Singgih, Murdinah, dan Yusro Nuri Fawzya. 2008. Pedoman Mengelola

Perusahaan Kecil. Jakarta: Penebar Swadaya Wulandari, Dewi. 2008. “Analisis Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi

Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil”. http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--dewiwuland-50

96

97

98

DATA POTENSI UMKM KAB JEPARA TAHUN 2009 DESA/ SENTRA : Senenan KECAMATAN : Tahunan KOMODITI : Kerajinan Relief No Nama/ Kelompok UMKM Komoditi/Usaha Jml Tk Jenis Prod 1 Mulyono,S.Sn Ker. Relief 10 Relief 2 Muhlisin Ker. Relief 35 Relief 3 Kartono Ker. Relief 9 Relief 4 Partono Ker. Relief 8 Relief 5 Purwanto Ker. Relief 36 Relief 6 Agus Hrmubin Ker. Relief 12 Relief 7 Sutriman Ker. Relief 23 Relief 8 Ruli Krisnawan, SH Ker. Relief 30 Relief 9 Surono Ker. Relief 35 Relief 10 Surono Ker. Relief 20 Relief 11 Gini Suprapto Ker. Relief 20 Relief 12 Tamar Dikin Ker. Relief 4 Relief 13 H. Karsani Ker. Relief 20 Relief 14 Setyo Pramono Ker. Relief 8 Relief 15 Sutrisno Ker. Relief 8 Relief 16 Siswoyo, ST Ker. Relief 4 Relief 17 Suroso Ker. Relief 6 Relief 18 Nanang Liswanto Ker. Relief 4 Relief 19 Ngateno Kipet Ker. Relief 4 Relief 20 Srikanatun Ker. Relief 8 Relief 21 Sutarno Ker. Relief 8 Relief 22 Kukuh Raharjo Ker. Relief 6 Relief 23 Surono Ker. Relief 6 Relief 24 Giyono Ker. Relief 6 Relief 25 Mugiyono Ker. Relief 6 Relief 26 Sunamto Ker. Relief 3 Relief 27 Sumber Hartono Ker. Relief 2 Relief 28 Yasin Yahya Ker. Relief 2 Relief 29 Tholib Bulani Ker. Relief 2 Relief 30 Irsad S. Ker. Relief 1 Relief 31 Thoyib Ker. Relief 3 Relief 32 Sarjan Ker. Relief 2 Relief 33 Badrus Ker. Relief 2 Relief 34 Marsono Ker. Relief 3 Relief 35 Sungkono Ker. Relief 2 Relief 36 Amintohadi Ker. Relief 1 Relief 359

99

Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Reliabilitas dan Validitas Pengetahuan Akuntansi.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.917 .914 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

penget1 2.28 .815 36penget2 3.19 .951 36penget3 3.19 .951 36penget4 3.28 1.137 36penget5 3.03 1.230 36penget6 3.11 1.090 36penget7 3.14 1.199 36penget8 3.36 1.046 36penget9 2.86 1.246 36penget10 2.72 1.111 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

penget1 27.89 63.016 .292 .428 .926 penget2 26.97 55.799 .757 .669 .906 penget3 26.97 58.199 .576 .578 .915 penget4 26.89 54.444 .699 .769 .908 penget5 27.14 53.323 .702 .788 .908 penget6 27.06 53.883 .774 .787 .904 penget7 27.03 51.856 .820 .820 .901 penget8 26.81 55.475 .699 .779 .908 penget9 27.31 51.990 .775 .714 .904 penget10 27.44 53.454 .786 .772 .903

Scale Statistics

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

100

Mean Variance Std. Deviation N of Items

30.17 67.457 8.213 10

2. Uji Reliabilitas dan Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.919 .919 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pengalA1 3.33 .828 36pengalA2 3.00 1.069 36pengalA3 2.64 1.046 36pengalA4 2.72 .815 36pengalA5 2.97 .845 36pengalB1 2.72 1.085 36pengalB2 2.67 .926 36pengalB3 2.92 .806 36pengalB4 2.75 .967 36pengalB5 2.14 1.046 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

pengalA1 24.53 44.371 .641 .695 .914 pengalA2 24.86 40.523 .768 .720 .906 pengalA3 25.22 40.806 .765 .793 .907 pengalA4 25.14 43.209 .770 .768 .908 pengalA5 24.89 45.759 .494 .685 .921 pengalB1 25.14 40.009 .797 .815 .905 pengalB2 25.19 42.675 .710 .621 .910 pengalB3 24.94 44.911 .607 .688 .915 pengalB4 25.11 41.644 .764 .727 .907

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

101

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

pengalA1 24.53 44.371 .641 .695 .914 pengalA2 24.86 40.523 .768 .720 .906 pengalA3 25.22 40.806 .765 .793 .907 pengalA4 25.14 43.209 .770 .768 .908 pengalA5 24.89 45.759 .494 .685 .921 pengalB1 25.14 40.009 .797 .815 .905 pengalB2 25.19 42.675 .710 .621 .910 pengalB3 24.94 44.911 .607 .688 .915 pengalB4 25.11 41.644 .764 .727 .907 pengalB5 25.72 42.092 .658 .765 .913

3. Uji Reliabilitas dan Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.862 .863 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

persepA1 3.47 .810 36persepA2 2.97 .910 36persepA3 2.86 .961 36persepA4 2.89 .919 36persepA5 3.39 .964 36persepB1 2.75 .996 36persepC1 3.00 .828 36persepC2 2.78 1.017 36

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

27.86 52.123 7.220 10

102

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

persepA1 3.47 .810 36persepA2 2.97 .910 36persepA3 2.86 .961 36persepA4 2.89 .919 36persepA5 3.39 .964 36persepB1 2.75 .996 36persepC1 3.00 .828 36persepC2 2.78 1.017 36persepC3 2.92 .937 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

persepA1 23.56 28.540 .466 .426 .858 persepA2 24.06 26.625 .615 .494 .845 persepA3 24.17 26.371 .601 .640 .846 persepA4 24.14 26.580 .612 .608 .845 persepA5 23.64 27.266 .500 .461 .856 persepB1 24.28 26.092 .603 .432 .846 persepC1 24.03 26.542 .703 .597 .838 persepC2 24.25 26.079 .588 .475 .848 persepC3 24.11 26.273 .632 .468 .843

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

27.03 33.228 5.764 9

103

104

Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Penelitian

No Variabel

Indikator Item

1 Skala Usaha

Jumlah Karyawan

• Jumlah karyawan tetap yang dimiliki perusahaan

2 Umur Perusahaan

Lamanya Perusahaan Beroperasi

• Lamanya perusahaan telah beroperasi yang dinyatakan dalam tahun

3 Pengetahuan

akuntansi (Fitriyah, 2007)

Pengetahuan Deklaratif

• Elemen laporan keuangan

• Penggolongan rekening • Laporan laba/rugi • Laporan neraca • Pencatatan pembelian

secara tunai • Pencatatan penjualan

secara kredit • Pencatatan pembayaran

utang • Pencatatan retur

pembelian • Pencatatan retur

penjualan

4

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (Pinasti, 2007)

1. Pengalaman dalam Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

• Pengalaman melakukan pencatatan (menjurnal) setiap terjadi transaksi dalam perusahaan

• Pengalaman membuat laporan laba/rugi perusahaan

• Pengalaman membuat laporan perubahan modal perusahaan

• Pengalaman membuat laporan neraca perusahaan

• Pengalaman membuat laporan arus kas perusahaan

105

2. Pengalaman dalam Menggunakan Informasi akuntansi

• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi kebutuhan kas dimasa yang akan datang

• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk menyusun anggaran biaya produksi

• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk menentukan harga produk perusahaan

• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui perkembangan perusahaan

• Pengalaman menggunakan informasi akuntansi untuk memperoleh kredit dari bank

5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Pinasti, 2007)

1. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

• Informasi akuntansi sangat bermanfaat sebagai sarana pengambilan keputusan

• Informasi akuntansi sangat bermanfaat sebagai sarana perencanaan dimasa yang akan datang

• Informasi akuntansi sangat bermanfaat dalam pengendalian intern suatu usaha

• Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk mengetahui posisi keuangan suatu usaha

106

• Informasi akuntansi sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

2. Persepsi Terhadap Perbandinagan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi

• Manfaat yang diperoleh dari informasi akuntansi lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakannya

3. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

• Kesediaan menyelenggarakan informasi akutansi walaupun tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk menyelenggarakan

• Kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi dengan menggunakan jasa seorang akuntan apabila tidak memiliki kemampuan menyelenggarakannya

• Kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi untuk kepentingan perpajakan

107

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA

KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada

Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran

Kabupaten Jepara)

Yth. Bapak/Ibu/Saudara

Manajer/Pemilik Usaha Kecil dan Menengah

di Tempat

Dengan Hormat,

Saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktunya mengisi

kuesioner penelitian ini. Penelitian ini dilakukan sehubungan dengan penyusunan

skripsi untuk menyelesaikan studi jenjang Strata 1 di Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Negeri Semarang dengan judul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi

Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni

Relief/Ukiran Kabupaten Jepara)”.

Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak

untuk dipublikasikan. Karena itu saya mengharap kesediaan anda untuk menjawab

dengan jujur dan sungguh-sungguh. Seperti layaknya penelitian ilmiah, maka saya

menjamin kerahasiaan identitas anda.

Semoga bantuan yang anda berikan dapat mendukung penyusunan skripsi

saya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih untuk kerjasama dan kesediaannya

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,

Diah Setyowati

NIM. 7250406570

108

KUESIONER Petunjuk Pengisian:

• Isilah pertanyaan pada kuesioner ini dan jangan ada yang terlewatkan.

• Isilah titik-titik pada tempat yang sudah tersedia.

• Berilah tanda check list (√) pada kolom di masing-masing pernyataan sesuai

dengan yang anda rasakan.

Data Identitas Responden:

1. Nama : ………………………………… (boleh tidak diisi)

2. Alamat : ………………………………… (boleh tidak diisi)

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

4. Umur : …………………………………

5. Pendidikan : …………………………………

SKALA USAHA

6. Berapa jumlah karyawan dalam perusahaan anda : ………………… orang

UMUR PERUSAHAAN

7. Berapa tahun usaha anda telah berdiri hingga saat ini : ………………... Th

Petunjuk Pengisian:

• Berilah tanda check list (√) pada kolom di masing-masing

pertanyaan/pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang anda rasakan.

• Keterangan pengisian kuesioner:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Kuesioner

109

PENGETAHUAN AKUNTANSI

No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Apakah anda setuju jika elemen dalam

laporan keuangan terdiri dari harta, utang, modal, pendapatan, beban, dan prive?

2 Apakah anda setuju jika berdasarkan penggolongannya rekening digolongkan menjadi rekening riil dan rekening nominal?

3 Apakah anda setuju jika laporan rugi/laba diukur dengan cara membandingkan pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan biaya yang digunakan untuk memperoleh pendapatan tersebut?

4 Apakah anda setuju jika neraca merupakan daftar yang menggambarkan posisi harta, hutang, dan modal perusahaan?

5 Apakah anda setuju apabila terjadi pembelian secara tunai, maka rekening kas akan berkurang disisi kredit?

6 Apakah anda setuju apabila terjadi penjualan secara kredit, maka rekening piutang akan bertambah disisi debit?

7 Apakah anda setuju apabila terjadi pembayaran atas utang perusahaan, maka rekening utang akan berkurang disisi debit?

8 Apakah anda setuju apabila terjadi pengembalian barang yang telah dibeli karena barang tidak sesuai dengan pesanan atau cacat, maka akan dicatat sebagai retur pembelian?

9 Apakah anda setuju apabila terjadi pengembalian barang yang telah dijual karena barang tidak sesuai dengan pesanan atau cacat, maka akan dicatat sebagai retur penjualan?

110

PENGALAMAN DALAM INFORMASI AKUNTANSI

A. Pengalaman dalam menyelenggarakan informasi akuntansi

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya selalu mencatat (menjurnal) semua

transaksi yang terjadi dalam usaha saya.

2 Saya menyelenggarakan laporan laba/rugi

dalam usaha saya.

3 Saya menyelenggarakan laporan perubahan

modal dalam usaha saya.

4 Saya menyelenggarakan laporan neraca

dalam usaha saya.

5 Saya menyelenggarakan laporan arus kas

dalam usaha saya.

B. Pengalaman dalam menggunakan informasi akuntansi

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya menggunakan informasi akuntansi

untuk memprediksi kebutuhan kas dimasa

yang akan datang.

2 Saya menggunakan informasi akuntansi

dalam menuysun anggaran biaya produksi.

3 Saya menggunakan informasi akuntansi

untuk menentukan harga produk saya.

4 Saya menggunakan informasi akuntansi

untuk mengetahui perkembangan dari usaha

saya.

5 Saya menggunakan informasi akuntansi

untuk memperoleh pinjaman dari bank.

111

PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI

AKUNTANSI

A. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Menurut saya informasi akuntansi sangat

bermanfaat dalam suatu usaha sebagai

sarana pengambilan keputusan.

2 Menurut saya informasi akuntansi sangat

bermanfaat dalam perencanaan dimasa yang

akan datang.

3 Menurut saya informasi akuntansi sangat

bermanfaat dalam pengendalian intern suatu

usaha.

4 Menurut saya informasi akuntansi dapat

digunakan untuk mengetahui posisi

keuangan suatu usaha.

5 Menurut saya informasi akuntansi dapat

digunakan sebagai bahan pertanggung

jawaban kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

B. Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi

Akuntansi

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Menurut saya manfaat yang diperoleh dari

informasi akuntansi jauh lebih besar

dibandingkan dengan biaya yang digunakan

untuk menyelenggarakannya.

112

C. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya sangat bersedia menyelenggarakan

informasi akuntansi dalam usaha saya

walaupun tidak ada peraturan pemerintah

yang mengharuskannya.

2 Saya sangat bersedia menyelenggarakan

informasi akuntansi dengan menggunakan

jasa akuntan apabila saya tidak mampu

menyelenggarakannya.

3 Saya sangat bersedia menyelenggarakan

informasi akuntansi untuk kepentingan

perpajakan.

113

114

DATA IDENTITAS RESPONDEN

No.Kues JnsKlmn Umr.Res Pdidkn A.01 1 42 2 A.02 1 45 3 A.03 1 39 3 A.04 1 47 3 A.05 1 40 2 A.06 1 39 3 A.07 1 38 4 A.08 1 36 3 A.09 1 40 4 A.10 1 41 2 A.11 1 44 1 A.12 1 36 2 A.13 2 37 3 A.14 1 40 3 A.15 1 38 3 A.16 1 35 3 A.17 1 52 1 A.18 1 38 3 A.19 1 37 2 A.20 1 34 3 A.21 1 30 4 A.22 1 37 4 A.23 1 40 3 A.24 1 48 2 A.25 1 35 3 A.26 1 54 2 A.27 1 60 1 A.28 1 42 3 A.29 1 34 2 A.30 1 40 3 A.31 1 38 3 A.32 1 35 3 A.33 1 43 3 A.34 1 39 3 A.35 1 41 3 A.36 1 45 3

   

115

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

No Kues SKALA UMUR

PENGETAHUAN AKUNTANSI (PA)

∑PA Penget

1 Penget

2 Penget

3 Penget

4 Penget

5 Penget

6 Penget

7 Penget

8 Penget

9 A.01 45 17 3 3 2 2 3 2 4 3 2 24 A.02 35 14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 A.03 6 5 3 3 4 3 2 4 3 4 3 29 A.04 18 20 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 A.05 5 15 3 3 2 2 3 4 4 3 3 27 A.06 9 15 3 4 2 2 3 4 4 3 3 28 A.07 8 6 4 4 4 4 2 2 2 2 2 26 A.08 25 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 40 A.09 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34 A.10 8 10 3 3 3 2 2 2 3 2 2 22 A.11 7 10 2 2 3 2 3 2 3 2 1 20 A.12 6 8 3 3 4 4 3 3 3 2 2 27 A.13 10 8 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25 A.14 5 9 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25 A.15 8 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 31 A.16 5 5 2 3 2 2 3 3 4 2 2 23 A.17 8 15 2 3 1 1 3 2 3 1 1 17 A.18 25 9 5 5 4 4 5 5 5 5 5 43 A.19 6 8 3 2 2 2 3 4 4 3 2 25 A.20 12 10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 A.21 35 7 2 3 4 3 4 3 4 1 4 28 A.22 7 10 4 4 5 5 5 5 5 3 3 39 A.23 10 11 5 3 5 5 5 5 5 5 4 42 A.24 5 8 4 3 5 5 5 5 5 4 4 40 A.25 45 10 2 3 3 4 2 3 4 3 3 27 A.26 20 20 4 2 3 2 3 2 3 3 2 24 A.27 23 25 2 2 3 2 3 1 2 3 2 20 A.28 5 7 3 3 2 1 1 1 2 2 2 17 A.29 4 5 2 1 2 1 2 1 2 1 1 13 A.30 8 12 3 4 3 4 1 3 2 1 2 23 A.31 5 9 3 2 5 4 3 4 2 2 3 28 A.32 3 3 3 5 4 1 3 2 4 3 4 29 A.33 25 15 2 2 2 2 2 2 2 1 1 16 A.34 7 10 2 4 3 4 2 3 2 4 4 28 A.35 6 8 4 4 2 3 3 3 2 4 4 29 A.36 3 7 3 2 2 3 2 2 2 2 2 20

116

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN  

No Kues

PENGALAMAN DALAM INFORMASI AKUNTANSI (PIA)

∑PIA Pengal

A1 Pengal

A2 Pengal

A3 Pengal

A4 Pengal

A5 ∑

PengalA Pengal

B1 Pengal

B2 Pengal

B3 Pengal

B4 Pengal

B5 ∑

PengalB A.01 3 2 2 2 3 12 3 2 3 2 2 12 24 A.02 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 4 21 42 A.03 5 4 4 3 3 19 3 3 4 4 4 18 37 A.04 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 35 A.05 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16 31 A.06 3 3 3 3 3 15 4 3 3 3 3 16 31 A.07 4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 4 20 36 A.08 4 5 4 4 4 21 5 5 4 4 3 21 42 A.09 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 4 22 47 A.10 3 3 2 2 3 13 3 1 3 2 1 10 23 A.11 2 2 2 2 2 10 1 2 3 3 1 10 20 A.12 4 3 2 3 4 16 4 3 3 3 2 15 31 A.13 4 3 2 2 3 14 3 3 4 3 2 15 29 A.14 3 2 2 2 3 12 2 2 3 2 1 10 22 A.15 4 3 2 3 4 16 3 2 3 3 1 12 28 A.16 3 2 1 2 3 11 2 2 3 2 1 10 21 A.17 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 20 A.18 5 4 4 4 4 21 4 4 4 3 2 17 38 A.19 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 20 A.20 4 4 3 3 4 18 4 3 4 3 2 16 34 A.21 3 4 4 2 1 14 2 3 3 4 3 15 29 A.22 3 3 2 2 3 13 2 2 3 2 1 10 23 A.23 3 2 2 2 3 12 2 2 3 2 1 10 22 A.24 3 3 2 2 3 13 2 2 3 2 1 10 23 A.25 2 3 4 4 2 15 2 3 2 3 4 14 29 A.26 4 2 2 2 3 13 2 2 3 2 1 10 23 A.27 3 2 2 2 3 12 2 3 2 3 1 11 23 A.28 3 2 2 3 3 13 2 2 2 3 3 12 25 A.29 2 1 3 3 3 12 2 3 1 2 2 10 22 A.30 4 2 1 3 1 11 2 3 3 2 2 12 23 A.31 3 3 2 3 2 13 3 2 3 1 3 12 25 A.32 3 2 1 2 3 11 1 3 2 1 1 8 19 A.33 4 5 2 3 3 17 2 1 1 3 2 9 26 A.34 3 4 4 2 3 16 2 4 3 4 2 15 31 A.35 3 4 4 3 2 16 2 3 3 4 2 14 30 A.36 3 2 2 2 3 12 2 1 2 1 1 7 19

117

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

No

Kues

PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (PPKM)

∑ PPKM

Persep A1

Persep A2

Persep A3

Persep A4

Persep A5

∑ Pesep

A Persep

B Persep

C1 Persep

C2 Persep

C3

∑ persep

C A.01 3 2 2 3 4 14 2 2 2 2 6 22 A.02 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 12 39 A.03 3 3 3 4 4 17 3 4 3 3 10 30 A.04 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 10 33 A.05 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 9 32 A.06 4 4 4 4 4 20 2 3 3 3 9 31 A.07 4 4 4 4 4 20 2 3 3 4 10 32 A.08 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 12 39 A.09 4 4 4 5 5 22 4 5 5 5 15 41 A.10 4 2 3 2 4 15 2 3 2 2 7 24 A.11 3 2 2 2 3 12 1 2 1 2 5 18 A.12 4 2 2 2 4 14 3 3 3 4 10 27 A.13 3 3 2 2 4 14 3 4 3 3 10 27 A.14 3 2 2 3 4 14 3 3 2 2 7 24 A.15 4 3 3 2 4 16 3 4 3 3 10 29 A.16 4 2 2 2 4 14 2 3 2 3 8 24 A.17 3 3 2 3 3 14 2 2 2 2 6 22 A.18 4 4 3 3 4 18 5 4 4 4 12 35 A.19 3 3 3 3 3 15 3 2 2 2 6 24 A.20 4 4 3 3 4 18 4 4 3 4 11 33 A.21 3 4 3 3 2 15 3 3 2 3 8 26 A.22 4 3 3 3 4 17 2 3 2 2 7 26 A.23 3 3 1 2 4 13 3 3 2 3 8 24 A.24 4 3 3 2 3 15 3 2 2 3 7 25 A.25 4 3 2 3 2 14 2 3 4 2 9 25 A.26 3 2 2 2 3 12 2 3 2 2 7 21 A.27 1 3 3 3 3 13 3 2 3 2 7 23 A.28 3 1 3 3 2 12 1 2 1 3 6 19 A.29 3 4 3 1 2 13 3 2 3 1 6 22 A.30 3 2 3 2 1 11 1 2 3 2 7 19 A.31 5 3 2 2 4 16 3 3 5 3 11 30 A.32 2 4 3 3 2 14 2 4 3 5 12 28 A.33 2 3 1 3 2 11 1 3 4 3 10 22 A.34 4 2 4 3 3 16 4 2 4 4 10 30 A.35 4 2 3 3 2 14 4 3 2 2 7 25 A.36 3 2 2 2 4 13 3 2 1 3 6 22

118

119

Deskripsi Karakteristik Responden

Statistics JnisKlmn Umur pendidiknN Valid 36 36 36

Missing 0 0 0Mean 1.03 40.53 2.72Median 1.00 39.50 3.00Mode 1 40 3Std. Deviation .167 5.983 .779Minimum 1 30 1Maximum 2 60 4

JnisKlmn

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 35 97.2 97.2 97.2 2 1 2.8 2.8 100.0 Total 36 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 30 1 2.8 2.8 2.8 34 2 5.6 5.6 8.3 35 3 8.3 8.3 16.7 36 2 5.6 5.6 22.2 37 3 8.3 8.3 30.6 38 4 11.1 11.1 41.7 39 3 8.3 8.3 50.0 40 5 13.9 13.9 63.9 41 2 5.6 5.6 69.4 42 2 5.6 5.6 75.0 43 1 2.8 2.8 77.8 44 1 2.8 2.8 80.6 45 2 5.6 5.6 86.1 47 1 2.8 2.8 88.9 48 1 2.8 2.8 91.7 52 1 2.8 2.8 94.4

120

54 1 2.8 2.8 97.2 60 1 2.8 2.8 100.0 Total 36 100.0 100.0

pendidikn

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 8.3 8.3 8.3 2 8 22.2 22.2 30.6 3 21 58.3 58.3 88.9 4 4 11.1 11.1 100.0 Total 36 100.0 100.0

121

Deskripsi Variabel Penelitian Frequency Table

Statistics

Skala Usaha

Umur Perusahaan

Pengetahuan Akuntansi

Pengalaman dalam

Informasi Akuntansi

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah

atas Informasi Akuntansi

N Valid 36 36 36 36 36

Missing 0 0 0 0 0

Mean 13.00 10.14 27.89 27.86 27.03

Median 8.00 9.00 27.00 25.50 25.50

Mode 5 10 28 23 22a

Std. Deviation 11.711 4.987 7.938 7.220 5.764

Variance 137.143 24.866 63.016 52.123 33.228

Range 42 22 31 28 23

Minimum 3 3 13 19 18

Maximum 45 25 44 47 41a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Skala Usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 2 5.6 5.6 5.6 4 1 2.8 2.8 8.3 5 6 16.7 16.7 25.0 6 5 13.9 13.9 38.9 7 3 8.3 8.3 47.2 8 5 13.9 13.9 61.1 9 1 2.8 2.8 63.9 10 2 5.6 5.6 69.4 12 1 2.8 2.8 72.2 18 1 2.8 2.8 75.0 20 1 2.8 2.8 77.8 23 1 2.8 2.8 80.6 25 3 8.3 8.3 88.9 35 2 5.6 5.6 94.4 45 2 5.6 5.6 100.0 Total 36 100.0 100.0

122

Umur Perusahaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 3 1 2.8 2.8 2.8

4 1 2.8 2.8 5.6 5 5 13.9 13.9 19.4 6 1 2.8 2.8 22.2 7 3 8.3 8.3 30.6 8 5 13.9 13.9 44.4 9 3 8.3 8.3 52.8 10 6 16.7 16.7 69.4 11 1 2.8 2.8 72.2 12 1 2.8 2.8 75.0 14 1 2.8 2.8 77.8 15 4 11.1 11.1 88.9 17 1 2.8 2.8 91.7 20 2 5.6 5.6 97.2 25 1 2.8 2.8 100.0 Total 36 100.0 100.0

Pengetahuan Akuntansi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 13 1 2.8 2.8 2.8

16 1 2.8 2.8 5.6

17 2 5.6 5.6 11.1

20 3 8.3 8.3 19.4

22 1 2.8 2.8 22.2

23 2 5.6 5.6 27.8

24 2 5.6 5.6 33.3

25 3 8.3 8.3 41.7

26 1 2.8 2.8 44.4

27 3 8.3 8.3 52.8

28 4 11.1 11.1 63.9

29 3 8.3 8.3 72.2

31 1 2.8 2.8 75.0

34 2 5.6 5.6 80.6

37 1 2.8 2.8 83.3

39 1 2.8 2.8 86.1

40 2 5.6 5.6 91.7

123

42 1 2.8 2.8 94.4

43 1 2.8 2.8 97.2

44 1 2.8 2.8 100.0

Total 36 100.0 100.0

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 19 2 5.6 5.6 5.6

20 3 8.3 8.3 13.9

21 1 2.8 2.8 16.7

22 3 8.3 8.3 25.0

23 6 16.7 16.7 41.7

24 1 2.8 2.8 44.4

25 2 5.6 5.6 50.0

26 1 2.8 2.8 52.8

28 1 2.8 2.8 55.6

29 3 8.3 8.3 63.9

30 1 2.8 2.8 66.7

31 4 11.1 11.1 77.8

34 1 2.8 2.8 80.6

35 1 2.8 2.8 83.3

36 1 2.8 2.8 86.1

37 1 2.8 2.8 88.9

38 1 2.8 2.8 91.7

42 2 5.6 5.6 97.2

47 1 2.8 2.8 100.0

Total 36 100.0 100.0

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 1 2.8 2.8 2.8

19 2 5.6 5.6 8.3

21 1 2.8 2.8 11.1

22 5 13.9 13.9 25.0

23 1 2.8 2.8 27.8

24 5 13.9 13.9 41.7

25 3 8.3 8.3 50.0

26 2 5.6 5.6 55.6

27 2 5.6 5.6 61.1 28 1 2.8 2.8 63.9

124

29 1 2.8 2.8 66.7

30 3 8.3 8.3 75.0

31 1 2.8 2.8 77.8

32 2 5.6 5.6 83.3

33 2 5.6 5.6 88.9

35 1 2.8 2.8 91.7

39 2 5.6 5.6 97.2

41 1 2.8 2.8 100.0

Total 36 100.0 100.0

125

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL PENELITIAN

No Kues Pengetahuan Akuntansi(X3) Pengalaman dalam Informasi

Akuntansi (X4)

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas

Informasi Akuntansi (Y) Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

A.01 24 53,33% S 24 48,00% R 22 48,89% N A.02 37 82,22% T 42 84,00% T 39 86,67% SP A.03 29 64,44% S 37 74,00% T 30 66,67% S A.04 44 97,78% ST 35 70,00% T 33 73,33% P A.05 27 60,00% S 31 62,00% S 32 71,11% P A.06 28 62,22% S 31 62,00% S 31 68,89% P A.07 26 57,78% S 36 72,00% T 32 71,11% P A.08 40 88,89% ST 42 84,00% T 39 86,67% SP A.09 34 75,56% T 47 94,00% ST 41 91,11% SP A.10 22 48,89% R 23 46,00% R 24 53,33% S A.11 20 44,44% R 20 40,00% R 18 40,00% N A.12 27 60,00% S 31 62,00% S 27 60,00% S A.13 25 55,56% S 29 58,00% S 27 60,00% S A.14 25 55,56% S 22 44,00% R 24 53,33% S A.15 31 68,89% T 28 56,00% S 29 64,44% S A.16 23 51,11% R 21 42,00% R 24 53,33% S A.17 17 37,78% R 20 40,00% R 22 48,89% N A.18 43 95,56% ST 38 76,00% T 35 77,78% P A.19 25 55,56% S 20 40,00% R 24 53,33% S A.20 34 75,56% T 34 68,00% S 33 73,33% P A.21 28 62,22% S 29 58,00% S 26 57,78% S A.22 39 86,67% ST 23 46,00% R 26 57,78% S A.23 42 93,33% ST 22 44,00% R 24 53,33% S A.24 40 88,89% ST 23 46,00% R 25 55,56% S A.25 27 60,00% S 29 58,00% S 25 55,56% S A.26 24 53,33% S 23 46,00% R 21 46,67% N A.27 20 44,44% R 23 46,00% R 23 51,11% N A.28 17 37,78% R 25 50,00% R 19 42,22% N A.29 13 28,89% SR 22 44,00% R 22 48,89% N A.30 23 51,11% R 23 46,00% R 19 42,22% N A.31 28 62,22% S 25 50,00% R 30 66,67% S A.32 29 64,44% S 19 38,00% R 28 62,22% S A.33 16 35,56% SR 26 52,00% R 22 48,89% N A.34 28 62,22% S 31 62,00% S 30 66,67% S A.35 29 64,44% S 30 60,00% S 25 55,56% S A.36 20 44,44% R 19 38,00% R 22 48,89% N

Jumlah 1004 1003 973 Rata-rata 27,89 61,98% S 27,86 55,72% S 27,03 60,06% NT Minimum 13,00 28,89% SR 19,00 38,00% R 18,00 40,00% N Maximum 44,00 97,78% ST 47,00 94,00% ST 41,00 91,11% SP Max.Ideal 45,00 100,00% ST 50,00 100,00% ST 45,00 100,00% SP Std.Deviasi 7,94 7,22 5,76

126

Tabel Kategori Penilaian Kriteria

Interval persentase Variabel X3 dan X4 Variabel Y Sangat Tinggi Sangat Positif 84% - 100%

Tinggi Positif 68% - 83,99% Sedang Sedang 52% - 67,99% Rendah Negatif 36% - 51,99%

Sangat Rendah Sangat Negatif 20% - 35,99%

Distribusi Jawaban Responden

Kriteria

Pengetahuan Akuntansi (X3)

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)

f % f % Sangat Tinggi 6 16,67% 1 2,78%

Tinggi 4 11,11% 6 16,67% Sedang 16 44,44% 10 27,78% Rendah 8 22,22% 19 52,78%

Sangat Rendah 2 5,56% 0 0,00% 36 100,00% 36 100,00%

Distribusi Jawaban Responden

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

(Y) f %

Sangat Positif 3 8,33% Positif 6 16,67% Sedang 17 47,22% Negatif 10 27,78%

Sangat Negatif 0 0,00% Jumlah 36 100,00%

127

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE INDIKATOR PENGALAMAN DALAM INFORMASI AKUNTANSI

No Kuesioner

Pengalaman dalam menyelenggarakan informasi

akuntansi

Pengalaman dalam menggunakan informasi

akuntansi Skor % Krit Skor % Krit

A.01 12 48.00% R 12 48.00% R A.02 21 84.00% T 21 84.00% T A.03 19 76.00% T 18 72.00% T A.04 20 80.00% T 15 60.00% S A.05 15 60.00% S 16 64.00% S A.06 15 60.00% S 16 64.00% S A.07 16 64.00% S 20 80.00% T A.08 21 84.00% T 21 84.00% T A.09 25 100.00% ST 22 88.00% ST A.10 13 52.00% R 10 40.00% R A.11 10 40.00% R 10 40.00% R A.12 16 64.00% S 15 60.00% S A.13 14 56.00% S 15 60.00% S A.14 12 48.00% R 10 40.00% R A.15 16 64.00% S 12 48.00% R A.16 11 44.00% R 10 40.00% R A.17 10 40.00% R 10 40.00% R A.18 21 84.00% T 17 68.00% S A.19 10 40.00% R 10 40.00% R A.20 18 72.00% T 16 64.00% S A.21 14 56.00% S 15 60.00% S A.22 13 52.00% R 10 40.00% R A.23 12 48.00% R 10 40.00% R A.24 13 52.00% R 10 40.00% R A.25 15 60.00% S 14 56.00% S A.26 13 52.00% R 10 40.00% R A.27 12 48.00% R 11 44.00% R A.28 13 52.00% R 12 48.00% R A.29 12 48.00% R 10 40.00% R A.30 11 44.00% R 12 48.00% R A.31 13 52.00% R 12 48.00% R A.32 11 44.00% R 8 32.00% SR A.33 17 68.00% S 9 36.00% SR A.34 16 64.00% S 15 60.00% S A.35 16 64.00% S 14 56.00% S A.36 12 48.00% R 7 28.00% SR

Jumlah 528 475 Rata-rata 14.67 58.67% S 13.19 52.78% S Minimum 10 40.00% R 7 28.00% SR Maximum 25 100.00% ST 22 88.00% ST Max.Ideal 25 100.00% ST 25 100.00% ST

Std.Deviasi 3.65 3.90

128

Tabel Kategori PenilaianKriteria Interval Persentase

Sangat Tinggi 84% - 100%Tinggi 68% - 83,99%Sedang 52% - 67,99%Rendah 36% - 51,99%

Sangat Rendah 20% - 35,99%Distribusi Jawaban Responden

Kriteria

Pengal. Menyelenggarakan

Informasi Akt

Pengal. Menggunakan Informasi Akt

f % f % Sangat Tinggi 1 2.78% 1 2.78%

Tinggi 6 16.67% 4 11.11% Sedang 11 30.56% 11 30.56% Rendah 18 50.00% 17 47.22%

Sangat Rendah 0 0.00% 3 8.33% Jumlah 36 100.00% 36 100.00%

129

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE INDIKATOR PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI

AKUNTANSI

No Kues Persepsi Terhadap Manfaat

Informasi Akuntansi

Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan

Manfaat Informasi Akuntansi

Persepsi Terhadap Kesediaan

Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Skor % Krit Skor % Krit Skor % KritA.01 14 56,00% S 2 40,00% N 6 40,00% NA.02 23 92,00% SP 4 80,00% P 12 80,00% PA.03 17 68,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.04 19 76,00% P 4 80,00% P 10 66,67% SA.05 20 80,00% P 3 60,00% S 9 60,00% SA.06 20 80,00% P 2 40,00% N 9 60,00% SA.07 20 80,00% P 2 40,00% N 10 66,67% SA.08 23 92,00% SP 4 80,00% P 12 80,00% PA.09 22 88,00% SP 4 80,00% P 15 100,00% SPA.10 15 60,00% S 2 40,00% N 7 46,67% NA.11 12 48,00% N 1 20,00% SN 5 33,33% SNA.12 14 56,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.13 14 56,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.14 14 56,00% S 3 60,00% S 7 46,67% NA.15 16 64,00% S 3 60,00% S 10 66,67% SA.16 14 56,00% S 2 40,00% N 8 53,33% SA.17 14 56,00% S 2 40,00% N 6 40,00% NA.18 18 72,00% P 5 100,00% SP 12 80,00% PA.19 15 60,00% S 3 60,00% S 6 40,00% NA.20 18 72,00% P 4 80,00% P 11 73,33% PA.21 15 60,00% S 3 60,00% S 8 53,33% SA.22 17 68,00% S 2 40,00% N 7 46,67% NA.23 13 52,00% N 3 60,00% S 8 53,33% SA.24 15 60,00% S 3 60,00% S 7 46,67% NA.25 14 56,00% S 2 40,00% N 9 60,00% SA.26 12 48,00% N 2 40,00% N 7 46,67% NA.27 13 52,00% N 3 60,00% S 7 46,67% NA.28 12 48,00% N 1 20,00% SN 6 40,00% NA.29 13 52,00% N 3 60,00% S 6 40,00% NA.30 11 44,00% N 1 20,00% SN 7 46,67% NA.31 16 64,00% S 3 60,00% S 11 73,33% PA.32 14 56,00% S 2 40,00% N 12 80,00% PA.33 11 44,00% N 1 20,00% SN 10 66,67% SA.34 16 64,00% S 4 80,00% P 10 66,67% SA.35 14 56,00% S 4 80,00% P 7 46,67% NA.36 13 52,00% N 3 60,00% S 6 40,00% N

Jumlah 561 99 313 Rata-rata 15,58 62,33% S 2,75 55,00% S 8,69 57,96% SMinimum 11,00 44,00% N 1 20,00% SN 5 33,33% SNMaximum 23,00 92,00% SP 5 100,00% SP 15 100,00% SPMax. Ideal 25,00 100,00% SP 5 100,00% SP 15 100,00% SPStd.Deviasi 3,25 1,00 2,33

130

Tabel Kategori Penilaian

Kriteria Interval persentaseSangat Positif 84% - 100% Positif 68% - 83,99%Sedang 52% - 67,99%Negatif 36% - 51,99%Sangat Negatif 20% - 35,99%

Distribusi Jawaban Responden

Persep. Manfaat Informasi Akt

Persep. By : Manfaat

Persep. Kesed. Menyelenggarakan

f % f % f %Sangat Positif 3 8,33% 1 2,78% 1 2,78%

Positif 6 16,67% 7 19,44% 6 16,67%Sedang 18 50,00% 14 38,89% 14 38,89%Negatif 9 25,00% 10 27,78% 14 38,89%

Sangat Negatif 0 0,00% 4 11,11% 1 2,78%Jumlah 36 100,00% 36 100,00% 36 100,00%

131

132

Uji Regresi Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

27.03 5.764 36

Skala Usaha 13.00 11.711 36 Umur Perusahaan 10.14 4.987 36 Pengetahuan Akuntansi 27.89 7.938 36 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi 27.86 7.220 36

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansia

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .917a .842 .821 2.437 a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 978.874 4 244.719 41.208 .000a

Residual 184.098 31 5.939 Total 1162.972 35

a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi

133

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 978.874 4 244.719 41.208 .000a

Residual 184.098 31 5.939 Total 1162.972 35

a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.563 2.123 2.620 .013

Skala Usaha -.054 .041 -.110 -1.325 .195

Umur Perusahaan -.030 .093 -.026 -.327 .746

Pengetahuan Akuntansi .201 .061 .277 3.290 .003

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .605 .071 .758 8.571 .000

a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Coefficientsa

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) Skala Usaha .121 -.232 -.095 .742 1.348

Umur Perusahaan -.178 -.059 -.023 .786 1.272

Pengetahuan Akuntansi .664 .509 .235 .720 1.389

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi .879 .839 .612 .653 1.532

a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

134

135

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual N 36 Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.29345622 Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .083 Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .610 Asymp. Sig. (2-tailed) .851 a. Test distribution is Normal.

136

Uji Glejser

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansia

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: AbsUt

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .365a .133 .022 1.37686 a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: AbsUt

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.047 4 2.262 1.193 .333a

Residual 58.768 31 1.896 Total 67.815 35

a. Predictors: (Constant), Pengalaman dalam Informasi Akuntansi, Umur Perusahaan, Skala Usaha, Pengetahuan Akuntansi b. Dependent Variable: AbsUt

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.750 1.200 2.293 .029

Skala Usaha -.039 .023 -.324 -1.670 .105

Umur Perusahaan .002 .053 .006 .030 .976

Pengetahuan Akuntansi .008 .035 .043 .218 .829

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi -.024 .040 -.126 -.610 .546

137

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.750 1.200 2.293 .029

Skala Usaha -.039 .023 -.324 -1.670 .105

Umur Perusahaan .002 .053 .006 .030 .976

Pengetahuan Akuntansi .008 .035 .043 .218 .829

Pengalaman dalam Informasi Akuntansi -.024 .040 -.126 -.610 .546

a. Dependent Variable: AbsUt

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .5294 2.3954 1.7972 .50841 36 Residual -1.74264 2.95838 .00000 1.29579 36 Std. Predicted Value -2.494 1.177 .000 1.000 36 Std. Residual -1.266 2.149 .000 .941 36 a. Dependent Variable: AbsUt