bab iii metode penelitian 3.1. waktu dan tempat ... -...
TRANSCRIPT
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013
selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April - Mei 2013. Hal ini mencakup
persiapan selama 1 minggu, pengambilan data selama 3 minggu, pengolahan data
selama 2 minggu dan penyusunan laporan selama 2 minggu.
3.1.2 Tempat / Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo
Provinsi Gorontalo.
3.2. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dalam metode ini akan
dilihat hubungan sebab akibat dari penggunaan perlakuan pada kelas eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran tipe Make a Match. Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest
only control design. Dalam design ini kelas yang diberi perlakuan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi dengan Make a Match disebut kelas
eksperimen dan kelas dengan menggunakan medel pembelajaran tipe make a match
disebut kelas kontrol. Dengan demikian hasil perlakuan akan diketahui lebih akurat
38
karena membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2. Desain penelitian
Kelas Perlakuan Postest
Eksperimen X1 Y1
Kontrol X2 Y2
Posttest only control design
(Sugiyono, 2012 : 114)
Keterangan:
E = Pengambilan sampel eksperimen
K = Pengambilan sampel kontrol
X1= Kelas yang diberi model pembelajaran tipe Group investigasi dengan make
a match (Eksperimen)
X2 = Kelas yang diberi model pembelajaran Make a match (Kontrol)
Y1= Posttest untuk kelas eksperimen
Y2= Posttest untuk kelas kontrol
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variansi tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu terdiri atas dua variabel diantaranya:
39
Gambar 2. Variabel penelitian
(Sugiyono, 2012 : 64 )
3.3.1. Variabel Independen (bebas)
Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah berupa perlakuan pembelajaran yakni model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan Make a Match pada kelas
eksperimen dan perlakuan model pembelajaran tipe Make a Match pada kelas
kontrol.
3.3.2. Variabel Dependen (terikat)
Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat didefenisikan secara:
3.3.2.1 Defenisi Operasional Variabel Terikat
Defenisi operasional variabel terikat adalah skor yang diperoleh siswa melalui
tes hasil belajar pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation dengan Make a Match dengan kelas yang menggunakan model
pembelajaran tipe Make a Match. Secara operasional, tingkat Pengetahuan (C1)
secara operasional yaitu kemampuan siswa untuk mendeskripsikan materi yang telah
dijelaskan, tingkat Pemahaman (C2) secara operasional yaitu kemampuan siswa
untuk menjelaskan materi yang telah dijelaskan, dan tingkat Aplikasi (C3) secara
X Y
40
operasional yaitu kemampuan siswa untuk menerapkan kembali apa yang telah
dipelajari.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalsasi yang terdiri atas: Objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitin untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda – benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau
objek itu. ( Sugiyono, 2010: 80 )
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 2 limboto yang terdiri dari 5 kelas.
Tabel 3. Data jumlah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto Tahun
Pelajaran 2012/2013
Kelas Jumlah Siswa
XI IPS 1 24
XI IPS 2 26
XI IPS 3 24
XI IPS 4 24
XI IPS 5 24
Total 122
Sumber : Profil Sekolah SMA Negeri 2 Limboto
41
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel juga dapat artikan sebagai wakil dari populasi yang diteliti.
Mengingat besarnya populasi yang akan menjadi sasaran penelitian, maka akan
digunakan teknik pengambilan sampel yang tepat untuk mendapatkan sampel yang
mewakili seluruh anggota populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dengan
teknik Cluster Random Sampling (sampling acak berkelompok) (Sugiyono, 2010:
84). Teknik pengambilan sampel ini adalah pengambilan sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu baik
dilihat dari siswa yang menerima materi, guru yang mengajar, lamanya menerima
materi serta buku yang digunakan dalam pembelajaran sehingga dari 5 kelas diambil
2 kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IPS 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
IPS 5 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel kedua kelas ini dengan
menggunakan koin dengan tujuan agar kedua kelas tersebut memiliki peluang yang
sama.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Instrument Test (Posttest)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes
yang digunakan yaitu dalam bentuk essay yang mewakili sub materi lingkungan
hidup. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi yang
diajarkan. Pemberian test untuk melihat hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan
42
kelas eksperimen. Tes hasil belajar dibuat berdasarkan indikator soal yang diambil
dari tujuan pembelajaran. Aspek penilaian yang digunakan dalam instrumen tes ini
adalah aspek kognitif ditingkat Pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), dan Aplikasi
(C3).
Adapun tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa posttest. Untuk
pengumpulan data hasil belajar siswa dibutuhkan instrumen pengumpul data.
Instrumen berupa tes uraian dalam bentuk essay sebanyak 8 butir soal. Aspek
penilaian yang digunakan dalam instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Aspek penilaian yang digunakan dalam instrumen tes
No.
Soal
Soal Tingkat Kognitif
1
2
3
4
5
6
7.
8.
Jelaskan pengertian lingkungan hidup, menurut pendapat
masing-masing.!
Jelaskan pengertian dari ekosistem.?
Sebutkan komponen-komponen dari lingkungan hidup.!
Jelaskan pengertian komponen-komponen dari lingkungan
hidup, menurut pendapatmu !
Sebutkan contoh-contoh komponen lingkungan hidup
dalam kehidupan sehari-hari.?
Jelaskan pengertian pembangunan berkelanjutan, menurut
pendapat masing-masing.!
Apa yang dimaksud dengan pelestarian lingkungan hidup.
Berikan contoh tindakan-tindakan yang mencerminkan
pelestarian lingkungan hidup
C2 (Pemahaman)
C1 (Pengetahuan)
C1 (Pengetahuan)
C2 (Pemahaman)
C3 (Aplikasi)
C2 (Pemahaman)
C1 (Pengetahuan)
C3 (Aplikasi)
43
3.6. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Test
3.6.1. Uji Validitas
Pengujian validitas tes diartikan sebagai kelayakan alat pengukuran untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkat kevalitan suatu test yang akan di
capai apabila terdapat kesesuaian antara bagian secara keseluruhan. Selain itu,
validasi instrumen test hasil belajar dalam penelitian ini diakukan dengan cara
melakukan koreksi terhadap instrumen penelitian, koreksi ini dilakukan pada
kesesuaian antara pertanyaan dalam instrumen penelitian dengan kisi-kisi soal yang
telah dibuat serta mengkorelasikan skor tiap item dengan jumlah skor total. Koreksi
ini dilakukan sama-sama dengan dosen pembimbing, tim validator yang meliputi
dosen dan guru pamong.
Adapun untuk pengujian validitas digunakan validitas dengan melihat korelasi
product moment dan uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor masing-
masing pertanyaan.
Adapun rumus korelasi Product moment seperti tampak pada persamaan 1.
Rhitung =
𝑁 𝑋𝑌− 𝑋 ( 𝑌)
𝑁 𝑋²− 𝑋² 𝑁 𝑋𝑦²− 𝑦²
(Arikunto, 2010: 213)
Dengan Keterangan
X : Skor dari tes pertama (instrumen A)
Y : Skor dari tes kedua (instrumen B)
N : Jumlah responden
Rhitung : Koefisien korelasi yang dicari
𝑋𝑌 : Jumlah hasil kali skor x dan y untuk setiap responden
44
X2
: Kuadrat sekor instrumen A
Y2 : Kuadrat sekor instrumen B
Dari hasil pengujian validitas test dengan menggunakan persamaan product
moment yang hasilnya ada pada lampiran 10. Dengan taraf nyata α = 0,05 dan N = 24,
maka harga rtabel = r(α)(n) = r(0,05)(24) = 0,404.
Dengan membandingkan harga rtabel dengan harga rhitung setiap item soal yang
diperoleh bahwa rhitung > rtabel ini berarti semua item soal valid dan cukup baik sebagai
alat pengumpul data. Hasil Uji Validitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Item
No item tes
Koefisien korelasi
Kriteria rhitung rtabel
1 0,79 0,404 Valid
2 0,73 0,404 Valid
3 0,42 0,404 Valid
4 0,45 0,404 Valid
5 0,61 0,404 Valid
6 0,75 0,404 Valid
7 0,70 0,404 Valid
8 0,56 0,404 Valid
Perhitungan Uji validitas test dapat dilihat pada lampiran 10.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu alat pengukuran yang digunakan untuk
mengukur apa saja yang diukur dan sejauh mana alat pengukuran tersebut dapat
membandingkan antara kisi-kisi soal yang mengandung indikator pencapaian yang
45
digunakan sehingga bisa dipercaya penggunaannya dan reliabilitas yang berhubungan
dengan kesalahan tes dimana semakin sedikit tes kesalahan tes.
Realibilitas merupakan ketepatan suatu test apabila dilakukan kepada subjek
yang sama. Pengujian realibilitas tes menggunakan rumus Alpha krombach sebagai
pada persamaan 2 sebagai berikut.
r11 = 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎𝑏²
𝜎𝑡²
(Arikunto, 2010: 239)
Keterangan:
r11 : reliabilitas tes
K : banyaknya soal
𝜎𝑏²: : jumlah varians butir soal
𝛔t² : varians total
Nilai kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. Artinya suatu
instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-
kurangnya 0,7 (Kaplan, dalam Widoyoko, 2012: 165).
Karena r11 = 0,759 > 0,7 maka instrumen dikatakan reliabel.
3.7. Tehnik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimen yaitu ingin
menguji adanya perbedaan dalam penerapan suatu perlakuan pada dua objek yang
berbeda. Untuk uji hipotesis yaitu beda rata-rata antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol yang diberikan posttest setelah diberi perlakuan.
46
3.7.1. Uji Normalitas Data
Kenormalan data merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis
statistik. Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas di
gunakan pengujian statistika pada persamaan 3 berikut :
𝑥2 = 𝑜𝑖−𝐸𝑖
2
𝐸𝑖
𝑘
𝑖=1
(Sugiyono, 2012: 107)
Keterangan:
𝑥2= nilai Chi Kuadrat
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi hasil yang diharapkan
Hipotesis yang di uji :
H0 = Data skor test hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas
kontrol berdistribusi normal.
H1 = Data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas
kontrol yang tidak berdistribusi normal.
Kriteria pengujian normalitas data ini adalah terima hipotesis H0 jika X2hitung ≤
X2
tabel (1-α) ) (k-1), dengan X2 (1-α) (k-1), diperoleh dari daftar distribusi nilai
persentil untuk dk = (k-1) degan taraf α = 0,05.
47
3.7.2. Uji Homogenitas Varians
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mempunyai varians populasi
yang sama atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas varians dengan menggunakan
Uji Barlett statistik Chi Kuadrat di uji dengan menggunakan persamaan 4 berikut:
𝑥2 = 𝐼𝑛 10 𝐵 – 𝑛𝑖 − 1 log 𝑠𝑖2
(Sudjana, 2002: 263)
Keterangan :
ni : ukuran sampel
si2 : varians
i : menyatakan kelas
Hipotesis yang di uji :
H0 : data berasal dari populasi yang homogen
H1 : data berasal dari populasi yang tidak homogen
Kriteria pengujian:
Tolak H0 jika 2hiting ≥
2tabel pada taraf signifikansi yang dipilih dengan
derajat bebas (db) = k-1 (k = banyak kelompok sampel), pada keadaan lain terima H0
3.7.3. Menguji Hipotesis
Setelah pengujian homogenitas data dilakukan maka hasil pengujian dari
normalitas data tersebut digunakan untuk menentukan pemilihan statistik uji yang
digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Jika kedua simpangan baku kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak sama maka untuk pengujian hipotesis yang
digunakan adalah uji-t pada persamaan 5 berikut:
48
(Sugiyono, 2012: 138)
Keterangan :
t = Nilai hitung untuk uji t
= Nilai rata-rata kelas eksperimen
= Nilai rata-rata kelas kontrol
= Jumlah responden kelas eksperimen
= Jumlah responden kelas kontrol
S = Simpangan baku
Hipotesis statistik untuk kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : μ1 = μ2 : tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan
Make a Match dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe Make
a Match.
H1 : μ1 ≠ μ2 : terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan
Make a Match dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe Make
a Match.
Kriteria pengujian untuk hipotesis adalah terima H0 jika : t1 – ½ < t < -½, dimana
t1 - ½ didapat dari daftar distribusi t dengan taraf kebebasan dk = (n1+n2-2) dan
peluang (t1 -½). Untuk harga t lainnya H0 ditolak.