sni 01-3393-1994

15
SNI STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI : 01 -agZa* Pgq, 33gg r I I l , I i I . JAHE KERING DEWAN STANDARDISASI NASIONAL - DSN

Upload: irfan-hanif

Post on 19-Feb-2016

886 views

Category:

Documents


255 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: SNI 01-3393-1994

SNISTANDAR NASIONAL INDONESIA

SNI : 01 -agZa* Pgq,

33gg

rI

I

l

,

I

i

I

.

JAHE KERING

DEWAN STANDARDISASI NASIONAL - DSN

Page 2: SNI 01-3393-1994

SNISTANDAR NASIONAL INDONESIA

SNI:01-3933-1994

J THE KERING

DEWAI\ qTA,NDARDISASI NASIONAL . DSN

Page 3: SNI 01-3393-1994

DAFTAR ISI

Halaman

I. RUANG LINGKTJP

2. DEFINISI

3. ISTILAH

4. KLASIFIKASIIPENGGOLONGAN

5. SYARAT MUTU

6. CARA PENGAMBILAN CONTOH

7. CARA UJI

8. SYARAT PENANDAAN ll

9. CARA PENGEMASAN I2

IO. REKOMENDASI l2

Page 4: SNI 01-3393-1994

l.

2.

sNI 01-3933 - 1994

JAIIE KERING

RUANG LINGKT'P

Standar ini meliputi definisi, istilah, klasifikasilpenggolongan, syarat mutu, cara pengambilancontoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan.

DEFINISI

Jahe Kering adalah rhizoma dari tanaman jahe (Zingiber offrcinale, ROSCOE) yang telahdibersihkan berbentuk utuh atau irisan dan dikeringkan.

3.

3.1

ISTILAH

Berjamur

Berserangga

4.

3.2

3.3 Benda asing I

tanaman,batu, tanah, potongan logam, tali dan lain-lain.

KLASIFIKASI/PENGGOLONGAN

Jahe kering terdiri dari satu jenis mutu.

SYARAT MUTU

Tabel I

ialah jahe kering yang dicemari jamur dan dapat dilihat denganmata tanpa pembesaran.

ialah jahe kering yang dicemari serangg4 baik yang menimbulkanlubang atau ditumbuhi jaringan (webbing) ataupun mengandungserangga hidup/mati dan dapat dilihat dengan mata tanpapembesaran

ialah semua benda bukan jahe kering,seperti bagian-bagian

5.

Spesifikasi Persyaratan Teknis

No Jenis Uji Satuan Persyaratan

t.

2.

3.

4.

5.

6.

Bau dan rasa

Kadar air, (b/b)

Kadar minyak atsiri

Kadar Abu , (b/b)

Berjamur dan berserangga

Benda asing, (b/b)

Vo

ml/ 100 gram

Vo

Vo

Khasmaks. 12,0

min. 1,5

maks. 8,0

Tidak ada

maks. 2,0

I dan 12

Page 5: SNI 01-3393-1994

hl$.r

[

!

sNr 01-3933 _ t994

6. CARA PENGAMBILAN CONTOH

contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung dengan maksimum30 karung dari tiap partai barang. Kemudian dari tiap karung diambil contoh sebanyak 5 kg daribagian atas, tengah dan bawah.contoh-contoh tersebut dicampur merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secaradiagonal. Cara ini dirakukan beberapa kari sampai contoh mencapai r kg.Contoh kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik, disegel dan cliberi label.

Pelugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah memenuhi syarat yaituorang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatubadan hukum.

7" (]ARA U.II

7 'l Penentuan Bau dan Rasa dirakukan dengan cara organoreptik

7.2 Penentuan Kadar Air

7 2.1 Rrrang Lingkrrp

Metocla ini crigunakan untuk menentukan kadar air dari jahe kering.

1.2.2 Definisi

Yarrg dirnaksud dengan kadar air ialah banyaknya air, dinyatakan dalam persentasi massa, yangtlisuling dan dikumpurkan sesuai dengan metode yang diuraikan.

7.2.3 Prirrsip

Penentuan hanyaknya air yang dipisahkan dengan cara destilasi dengan bantuan suatu cairanorganik yang tidak bercampur dengan air, dan yang dikumpulkan dalam sebuah tabung berukuran.

7.2.4 Bahan Kimia

7.1.4.1 Toluena

Jenuhkan toluena dengan mengocoknya dengan sejumlah kecil air dan sulinglah. Gunakandestilat ini Lrntuk penentuan kadar air.

catatan : Pelarut-pelarut lain dapat pula digunakan untuk penentuan kadar air.Kecualiclinyatakan lain dalam spesifikasi bahan tertentu, maka toluena harus digunakanuntuk penentuan ini.

2 dari 12

Page 6: SNI 01-3393-1994

sNI 01-3933 - 1994

7.2.5 Peralatan

7.2.5.1 Alat Penyuling terdiri atas bagian-bagian dibawah ini dipasang bersama-sama dengan

menggunakan sambungan-sambungan kaca asah.

'1 .2.5.1.1 Labu,leher pendek,paling sedikit berkapasitas 50 ml.

'l .2.5.1.2 Pendingin refluks.

7.2.5.1.3 Penampung dengan tabung berukuran, ditempatkan diantara labu dan pendingin.

7.2.5.2 Neraca Analitik

7.2.6 Pengambilancuplikan

Lakukan pengambilan cuplikan bahan dengan menggunakan metode seperti diuraikan dalam

rekomendasi ISO R 984. Spices and Condiments - Sampling.

7.2.7 Cara Kerja

7.2.7.1 Persiapan Alat

Seluruh alat dibersihkan dengan larutan pencuci kalium dikhromat - asam sulfat untuk memperkecil

kemungkinan melekatnya tetes-tetes kecil air pada sisi-sisi pendingin dan penampung. Bilaslahdengan air secara baik dan keringkan dengan sempurna sebelum alat tersebut digunakan.

7.2.7.2 Pembuatan Cuplikan untuk Pengujian

Buatlah cuptikan seperti diuraikan dalam rekomendasi ISO R 984 (Spices and Condiments -

Preparatlon of Sarnple for Test)

7.2.7.3 Cuplikan yang diperiksa.

Timbanglah mendekati 0,01 gram kira-kira 4Ogram cuplikan yang telah dibuat untukpengujian, sedemikian rupa sehingga banyaknya air yang diukur tidak akan melebihi 4,5 ml.

!

7.2.7 .4 Penentuan

Pindahkan secara kwantitatip cuplikan yang diperiksa kedalam labu destilasi dengan

toluena,tambahkan toluena secukupnya (kira-kira 75 ml) untuk menutupi cuplikan itu seluruhnya,

dan kocoklah perlahan-lahan untuk mencampurnya. Pasanglah alat dan isilah penampung dengan

toluena dengan cara menuangkannya melalui pendingin sampai mulai meluap kedalam labu

dest ilasi.

3 dari 12

Page 7: SNI 01-3393-1994

sNI 01 - 3933 _ 1994

Bila perlu, sisipkanlah sumbat kapas yang longgar dibagian atas pendingin atau pasanglahsebuah tabung pengering kecil berisi kalsium khlorida untuk rnencegah pengembunan uap airdari udara di dalam tabung pendingin.

Agar refluks dapat diatur, selubungilah labu dan tabung yang menuju ke penampung dengankain asbes- Panaskanlah labu sedemikian rupa sehingga kecepatan destilasi kira-kira 100 tetesper menit.

Bila sebagian besar dari air telah tersuling,naikkanlah kecepatan destilasi sampai kira-kira 200tetes per menit dan teruskanlah hingga tidak ada lagi air yang tertampung. Sekali-kali bersihkandinding sebelah dalam dari pendingin refluks dengan 5 ml toluena selarna destilasi berlangsungruntuk memhilas air yang mungkin melekat pada dincring pendingin.Air dalam penampung dapat dipaksa untuk memisah dari toluena dengan sekali-kali menggerakkansebuah spiral kawat tembaga turun naik dalam pendingin dan penampung, sehingga air mengendappada dasar penampung.

ReflLrkslah hingga tinggi air dalam penampung tetap tidak berubah selama 30 menit danhentikanlah sttmber panas. Bilaslah pendingin dengan toluena bila diperlukan, dan gunakanlahspiral kawat tembaga untuk melepaskan tetes-tetes air yang ada.Celupkanlah penampung kedalam air pada suhu kamar paling sedikit selama l-5 menit atausanrpai lapisan toluena menjadi jernih dan kemudian bacalah volume air.

7.2.7 .5 Cara Menyatakan Hasil

Kadar air. dalam persentasi massa. sama dengan

100 v

dinrana V = volume, dalam mililiter, air yang ditampungM = fflossil, dalam gram, cuplikan yang diperiksa.

Dianggap bahwa rapat massa air tepat I gram/ml.

7.3 PENBNTUAN KADAR MINYAK ATSIRI

7.3.1 Cara Kerja

Timbanglah dengan teliti, mendekati I gram, kira-kira 500 gram cuplikan yang telah clipotongkecil-kecil sebelttntnya dan masukkanlah ke dalam sebuah latru didih berkapasitas 5 liter.Tambahkan air sampai seluruh cuplikan tersebut terendam dan tambahkan pula kedalamnyase.iumlah batu didih.

Sambunglah labu didih tersebut dengan alat Dean-Stark sehingga dapat digunakan untuk pekerjaandestilasi. dan parraskanlah labu didih tersebut beserta isinya.

M

4 dari 12

Page 8: SNI 01-3393-1994

sNI 01-3933 - 1994

Penyulingan dihentikan bila tidak ada lagi butir-butir minyak yang menetes bersama-sama airatau bila volum minyak dalam penampung tidak berubah selama beberapa waktu.Biasanya penyulingan ini memerrukan waktu lebih kurang 6 jam. Rendamlahbeserta isinya ke dalam air sehingga cairan didalamnya mencapai suhu kamar,volum minyak yang tertampung.

Cara Menyatakan Hasil :

Kadar minyak atsiri, persentasi beraUvolum :

penampung

dan ukurlah

ml. minyak yang dibaca

x 100berat cuplikan (l - kadar air)

7.4 :PNNENTUAN ABU TOTAL

7.4.1 Ruang Lingkup

Metoda ini digunakan untuk penentuan abu total dalam jahe kering.

7.4.2 Definisi

Yang dimaksud dengan abu total ialah residu yang diperoleh setelah pengabuan pada suhu 500 +25t pada kondisi-kondisi yang diuraikan.

7.4.3 Prinsip

Perusakan bahan organik dengan memanaskan cuplikan yang diperiksa di udara hingga massatetap pada suhu 550 + 25{..

Bahan Kimia

Etanol, larutan 95 Vo (vlv)

7.4.4

7.4.4.1

7.4.5

7.4,s.1

7.4.5.2

Peralatan

Peralatan laboratorium yang biasa bila tidakberikut :

secara khusus serta alat-alat

Cawan dengan dasar ceper dan dengan luas permukaan paling sedikit 15 cm2, terbuat dariplatina atau dari bahan lain yang tidak dipengaruhi oleh kondisi-kondisi pengujian.

Tanur suhu tinggi, yang dapat diatur pada 550 + 25f..

5 dari 12

Page 9: SNI 01-3393-1994

sNI 01 - 3933 - 1994

7.4.5.3 Pemanas listrik

7.4.5.4 Penangas air

7.4.5.5 Eksikator, yang dilengkapi dengan zat pengering yang effisien.

7.4.5.6 Kertas saring, tak berabu dan dengan kehalusan sedang.

7 .4.5.7 Neraca analitik.

7.4"6 Cara Kerja

7.4"6.1 Cuplikan yang diperiksa

Tirnhanglah mendekati harga 0,001 gram, kira-kira 2 gram cuplikan untuk pengujian kedalamcawan dasar ceper yang sudah ditera berat kosongnya.

7.4.6.2 Penentu:rn

'fuang 2 rnl etanol pada bahan yang terdapat dalam cawan yang sudah ditera berat kosongnyadan bakarlah. Setelah etanol habis terbakar, panaskan cawan dengan hati-hati menggunakannyala yang kecil untuk mengarangkan bahan tersebut. Kemudian pijarkan dalam tanur suhutinggi pada 5-50 + 20'C selama 2 iam. Dinginkan dan basahi abu dengan beberapa tetes air,kisatlah hati-hati hingga kering dan panaskan kembali dalam tanur suhu tinggi selama I jampada '550 + 25'C. Bila pada pembasahan ternyata bahwa abu itu telah bebas karbon,pindahkan cawan kedalam eksikator yang berisi zat pengering yang efisien dan baru, biarkanmenjadi dingin sampai suhu kamar dan timbanglah dengan segera. Bila pembasahan danpemasanan memperlihatkan adanya karbon, ulangilah pembasahan hingga tidak terlihat lagibintik-bintik karbon dan pijarkan kembali dalam tanur suhu tinggi selama I jam setelah karbonhilang. Jika masih terlihat adanya karbon, aduklah abu itu dengan air panas,saringlah melaluikertas saring tak berabu, cucilah kertas saring dengan sempurna, pindahkan kefta saring sertaisinya kedalam carvan untuk pengabuan, keringkan dan pijarkaniah dalam tanur suhu tinggi-5-50 + 25"C hingga abu menjadi putih.Dirrginkan cawan, tambahkan filtrat dan kisatkan hingga kering pada penangas air. panaskan lagidalam tanur suhu tinggi 550 + 25"C selama 1 jam, dinginkan clalarn eksikator dan timbanglahseperti semula. Panaskan kembali dalam tanur suhu tinggi pada 550 + 25"C selama I jam,rlinginkan dan timbanglah.

tllangi peker"iaan ini hingga selisih massa antara dua penimbangan berturut-turut kurang dari0,002 gram.

Catatlah nrassa yang terendah. Simpanlah abu total (Residu A) untuk penentuan abu tak larutdalarl air dan abu tak larut dalam asam.

6 dari 12

Page 10: SNI 01-3393-1994

sNI 01-3933 - t994

7.4.7 Cara Menyatakan Hasil

Persentasi, dalam massa, abu total dari cuplikan, atas dasar bahan kering, sama dengan =

100 100

(M,-M)xM,-Mo 100 -H

dimana' Mo = adalah massa, dalam gram, cawan kosong

Mr = adalah massa, dalam gram, cawan dan cuplikan yang diperiksa.

M2 = adalah massa, dalam gram, cawan dan abu total

H = adalah kadar air, persen berat, cuplikan yang bersangkutan.

7.4.8 Hal-hal khusus

7.4.8.1 Pala , fuli, iahe dan cengkeh.

Pemijaran harus dilakukan pada 600 + 25"C

7.4.8.2 Mustard Giling

Lakukan seperti tercantum 7.3.6.2 sampai dengan pemijaran selama I jam setelah karbonhilang. Aduklah abu dengan air panas, saring dan cucilah dengan baik.Pindahkanlah kertas saring beserta isinya kedalam cawan, keringkan dan pijarkan kembali dalamtanur suhu tinggi selama I jam. Dinginkan dan tambahkan 5 sampai 10 tetes asam nitrat proanalisa, kisatkan hingga kering pada penangas air dan panaskan dalam tanur suhu tinggi selama30 menit. Ulangilah penambahan 5 sampai l0 tetes asam nitrat pengisatan hingga kering, danpemanasan dalam tanur suhu tinggi selama I jam. Lanjutkan seperti diuraikan dalam 7.3.6.I,mulai dengan kalimat "Dinginkan cawan, tambahkan filtrat dan kisatlah hingga kering .....".

7.5 Penentuan Berjamur dan Berserangga dilakukan dengan cara organoleptik.

7.6 Penentuan Benda-benda Asing

7.6.1 Ruang Lingkup

Metoda ini digunakan untuk penentuan benda-benda asing pada jahe kering.

7 dari 12

Page 11: SNI 01-3393-1994

Yang dimaksud dengan benda-benda asing ialah semua benda bukan jahe kering, seperti bagian-bagian tanaman, batu, tanah, potongan logam, tali dan lain-lain.

7.6.3 Prinsip

s}{I 0l - 3933 _ 1994

7.6.2 Definisi

Pemisahan secara fisik dan penimbangan benda-benda asing.

7.6.4 Peralatan

7.6.4.1 Kaca arloji

7.6.4.2 Neraca analitik

7.6.5 Cara Kerja

Timbanglah sejumlah contoh yang beratnya diantara 100 gram sampai 200 gram.Pisahkan benda-benda yang akan ditentukan persentase bobot/bobotnya dan pindahkan padakaca arloji yang telah ditera' Kaca arloji beserta benda asing tersebut ditimbang pada neracaanalitik' Perbedaan kedua penimbangan itu menunjukkan jumlah benda asing dalam cuplikanyang diuji.

7.6.6 Cara Menyatakan Hasil

Benda-benda asing dalam benda yang diperiksa, salna dengan :

100 Vo

(M2 - Mr) x

dirnana :

Mo

M0 adalah bobot contoh yang diuji (g)

Mr adalah bobot kaca arloji (g)

M2 adalah kaca arloji dan isinya (g)

7.7 Penentuan Kadar Serat Kasar

7.7.1 Ruang Lingkup

Metoda ini digunakan untuk menentukan kadar serat dariStandard, IS:1569-1959 Appendix B.

8 dari 12

suatu bahan berdasarkan pada Indian

Page 12: SNI 01-3393-1994

sNr 01 - 3933 - 1994

7.7.2 Definisi

7.7.3

Kadar serat suatu bahan adalah prosentase serat dari bahan yang tidak larut.

Bahan Kimia

7.7.3.1 Asam Sulfat encer, 1,25 persen (Wv) yang dibuat dengan teliti.

7.7.3.2 Larutan Natrium Hidroksida, 1,25 persen

7.7.4 Peralatan

7.7 .4.1 Oven listrik

7.7.4.2 Alat Soxhlet

7.7.5 Cara Kerja

(Wv) yang dibuat dengan teliti.

Keringkanlah kira-kira 5 gram cuplikan untuk pengujian didalam sebuah oven udara listrik 105 tl"C, sampai berat tetap. Timbanglah dengan teliti kira-kira2,5 grarnbahan yang telah dikeringkanitu kedalam sebuah Thimble dan ekstraklah dengan Petroleum Eter (titik didih 40 sampai 60"C)selama kira-kira satu jam dengan menggunakan sebuah alat Soxhlet. Pindahkanlah bahan yangtelah bebas lemak tersebut kedalam sebuah labu berkapasitas I liter.Ambillah 200 ml Asam Sulfat Encer, tempatkanlah didalam sebuah gelas piala, dididihkanlah.Tuangkanlah seluruh asam yang mendidih itu kedalam labu yang telah berisi bahan bebas lemaktersebut, lengkapilah segera labu itu dengan pendingin balik yang dialiri air, dan panaskanlahsedemikian rupa sehingga isi labu mulai mendidih setelah satu menit.Goyang-goyanglah labu agak sering sambil menghindari tertinggalnya bahan pada dinding labuyang bersentuhan dengan asam. Lanjutkanlah pendidihan selama tepat 30 menit. Tanggalkanlah.labu dan saringlah melalui kain halus (kira-kira 18 serat untuk tiap sentimeter) yang ditempatkandidalam sebuah corong penyaring dan cucilah dengan air mendidih sampai cucian tidak lagibersifat asam terhadap lakmus. Didihkanlah sejumlah larutan Natrium Hidroksida denganmenggunakan pendingin balik. Cucilah residu yang terdapat pada kain diatas kedalam labudengan 200 ml larutan Natrium Hidroksida mendidih tersebut.

Sambunglah labu dengan segera dengan pendingin balik dan di didihkanlah selama tepat 30menit. Tanggalkanlah labu itu dan saringlah dengan segera dengan kain penyaring. Cucilahresidu dengan baik dengan air mendidih dan pindahkanlah kedalam krus Gooch yang telah berisilapisan tipis dan kompak asbes yang telah dipijarkan.Keringkanlah krus Gooch dan isinya pada 105 + l"C dalam oven udara sampai berat tetap.dinginkan dan timbanglah.

Pijarkanlah krus Gooch tersebut pada 600 + 20'C dalam tanur suhu tinggi sampai seluruh bahanmengandung karbon terbakar. Dinginkanlah krus Gooch yang berisi abu tersebut dalam sebuaheksikator dan timbanglah.

9 dari 12

Page 13: SNI 01-3393-1994

sNI 01-3933 - 1994

7.7.6 Cara menyatakan hasil

Serat kasar (atas dasar cuplikan kering), persen berat :

100 (wr - w,l

dimana :

w

wr = berat dalam gram krus Gooch dan isinya sebelum pengabuan.

W2 = berat dalam krus Gooch yang berisi asbes dan abu.

W = berat dalam gram cuplikan kering untuk pengujian.

7.8 Penentuan Kadar Non Volatile Ether Extract

7.8.1 Ruang Lingkup

Metoda ini digunakan untuk menentukan kadar non volatile ether extract.

7.8.2 Definisi

7.8.3

Non Volatile Ether Extract adalah bagian dari suatu bahan yang diekstraksi dengan diethyl ether,yang tidak menguap pada kondisi yang disebutkan.

Prinsip

Ekstraksi bahan dengan diethyl ether, memindahkan fraksi yang menguap, mengeringkan residuyang tidak menguap dan penimbangan.

Pereaksi

Diethyl ether dan hidrat (p.a)

7.8.4

7.8.4.r

7.8.5

7.8.5.1

Peralatan

Peralatan untuk ekstraksi kontinyu seperti Ekstraktor Sochlet yang dilen!;kapi dengan alat-alatyang disebutkan dalam BS 2071.

7.8.5.2 Oven yang dapat diatur pada suhu

7.8.5.3 Neraca analitis

110 + l" g.

10 dari 12

Page 14: SNI 01-3393-1994

sNI 01 - 3933 - 1994

1l-G Cara Kerja

7-t-6-l Contoh dipersiapkan seperti yang disebutkan dalarn British Standar yang terkait.

7-8-6-2 Timbang mendekati 0,001 gram, sekitar 2 gram contoh uji yang telah dipersiapkan.

7-8'6-3 Ekstrak contoh uji dengan peralatan ekstraksi kontinyu dengan diethyl ether anhidrat selama lgjam.

Pindahkan sisa-sisa dari ekstrak dengan destilasi.Keluarkan sisa-sisa ether dengan meniupkan aliran udar4 dengan tetap diatas water bath yangmendidih.

Keringkan labu dalam oven pada suhu 110" + loc sampai perbedaan kehilangan mash dari 2penimbangan kurang dari 0,005 gram. Kocok residu dalam labu dengan 2 - 3 mldiethyl etheranhidrat pada temperatur kamar, biarkan sampai stabil dan tuangkanlah ether.Ulangi ekstraksi sampai tidak ada residu yang terlarut.Keringkan labu kembali sampai perbedaan kehilangan massa dari 2 penimbangan kurang dari0,005 gram.

7.8.7 Cara Menyatakan Hassil

Non Volatile ether extract (Zo bobot kering) -

100 100(M,-Mr)x x

M, 100_H

dimana i Mn = massa contoh uji (gram)

M, = rnassa residu yang didapatkan setelah pengeringan pada ll0oC

M2 = massa residu akhir

H = kadar air

8. SYARAT PENANDAAN

Dibagian luar karung goni, ditulis dengan cat yang tidak luntur jelas terbaca, antara lain

- Produce of Indonesia- Namalkode perusahaan/eksportir- Nama barang- Nomor karung- Berat bruto- Berat netto- Negara tuiuan

11 dari 12

Page 15: SNI 01-3393-1994

I

10.

s}{I 01-3933- 1994

CARA PENGEMASAN

Jahe kering disajikan dalam bentuk utuh atau irisan, dikemas dengan kanrng goni yang baik,bersih dan kuat dengan berat maksimum 40 kg tiap karung aan oi.;atrit kuat.

REKOMENDASI

Tabel 3Spesifikasi Persyaratan Mutu

No Jenis Uji Satuan Persyaratan

l.

2.

Kadar Serat kasar, ( b/b )

Kadar Non Volatile EtherExtract ( v/b )

Vo

Vo

Dicantumkan sesuai dengan hasilpengujian

Dicantumkan sesuai

dengan hasil pengujian

12 dari 12