modifikasi desain jalan babat - bts. kab. jombang...

276
TUGAS AKHIR TERAPAN RC 145501 MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN RIGID PAVEMENT PADA STA 5+400 STA 9+400 DI KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR Nama Mahasiswa FAJAR MALIK NRP : 3114 030 134 REZA ALFATHAN PURNADI NRP : 3114 030 146 Dosen Pembimbing Ir. Ahmad Faiz Hadi Prayitno, M.S NIP : 196303101989081004 PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA (2017)

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

38 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

TUGAS AKHIR TERAPAN – RC 145501

MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS.

KAB. JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN

RIGID PAVEMENT PADA STA 5+400 – STA

9+400 DI KABUPATEN LAMONGAN

PROVINSI JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa

FAJAR MALIK

NRP : 3114 030 134

REZA ALFATHAN PURNADI

NRP : 3114 030 146

Dosen Pembimbing

Ir. Ahmad Faiz Hadi Prayitno, M.S

NIP : 196303101989081004

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA (2017)

Page 2: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

TUGAS AKHIR TERAPAN – RC 145501

MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS.

KAB. JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN

RIGID PAVEMENT PADA STA 5+400 – STA

9+400 DI KABUPATEN LAMONGAN

PROVINSI JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa

FAJAR MALIK

NRP : 3114 030 134

REZA ALFATHAN PURNADI

NRP : 3114 030 146

Dosen Pembimbing

Ir. Ahmad Faiz Hadi Prayitno, M.S

NIP : 196303101989081004

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA (2017)

Page 3: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

APPLIED FINAL PROJECT – RC 145501

DESIGN MODIFICATION ROAD OF BABAT –

JOMBANG DISTRICT BOUNDARY USING

RIGID PAVEMENT IN STA 5+400 – STA 9

+400 LAMONGAN DISTRICT EAST JAVA

PROVINCE

Student Name

FAJAR MALIK

NRP : 3114 030 134

REZA ALFATHAN PURNADI

NRP : 3114 030 146

Consellor Lecture

Ir. Ahmad Faiz Hadi Prayitno, M.S

NIP : 196303101989081004

CIVIL ENGINEERING DIPLOMA 3 DEGREE

CIVIL INFRASTRUCTURE ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF VOCATION

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA (2017)

Page 4: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

LEMBAR PENGESAHAN

:\10DIFIKASI DESAIN JALAN BABAT- BTS. KAB. JOMBANG PADA STA 5+400- STA 9+400 DENGAN

MENGGUNAKAN RIGID PAVEMENTDI KABUPATEN LAMONGAN PROVISIJAWA TIMUR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Departemen Teknik Infrastmktur Sipil

Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Smabaya

.\lAHASlSWA I

FAJARMALIK ~RP: 3114030134

Disusun OJeh: MAHA.SISW A II

~ REZA ALFATHAN P

NRP:3114030146

2 4 JUL 2017

NIP: 196303101989081004

Surabaya, 21 Juli 2017

Page 5: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

i

MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT – BTS. KAB. JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN RIGID PAVEMENT PADA STA 5+400 – STA 9 +400 DI

KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR Nama Mahasiswa 1 : Fajar Malik NRP Mahasiswa 1 : 3114030134 Nama Mahasiswa 2 : Reza Alfathan Purnadi NRP Mahasiswa 2 : 3114030146 Departemen : Teknik Infrastruktur Sipil Bidang Studi : Bangunan Transportasi Dosen Pembimbing : Ir. Achmad Faiz Hadi P,.MS NIP : 19630310 1989031 004

ABSTRAK Ruas jalan Babat – Bts. Kab. Jombang merupakan salah

satu akses yag menghubungkan kota Babat dan dan kabupaten Jombang. Ruas jalan tersebut di prediksi akan dilalui oleh beberapa kendaraan berat. Selain itu jalan tersebut sering terganggu akibat longsornya tebing di sekitar ruas jalan yang mengakibatkan terganggunya pengguna jalan. Proyek peningkatan jalan Babat – Bts. Kab. Jombang merupakan proyek peningkatan jalan yang bertujuan untuk mengembalikan kualitas jalan dan memberikan pelayanan yang lebih baik pada pengguna jalan.

Perencanaan peningkatan ruas jalan Babat – Bts. Kab.

Jombang STA 5+400 – STA 9+400 ini menggunakan struktur perkerasan kaku (Rigid Pavement) dengan pertimbangan umur rencana yang lebih panjang yaitu 20 tahun. Analisa perhitungan yang dilakukan pada perencanaan jalan ini diantaranya analisa kapasitas jalan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, perhitungan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-14-2003), kontrol geometrik jalan dengan

Page 6: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

ii

menggunakan Perencanaan Geometrik Jalan, Perencanaan Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran biaya menggunakan buku petunjuk teknis Harga Satuan Pokok (HSPK) 2015 ditambah dengan perkiraan kenaikan harga barang sesuai hingga tahun 2017 berdasarkan data inflasi Bank Indonesia (Mei 2017). Dari hasil perhitungan derajat kejenuhan pada awal tahun rencana s/d akhir umur rencana (2016-2036) untuk perencanaan ruas jalan tersebut didapatkan kesimpulan bahwa jalan tersebut tidak membutuhkan pelebaran. Tebal untuk perkerasan kaku adalah 20 cm dengan beton K-400. Hasil analisa kontrol geometrik jalan yang dilakukan tidak terdapat perubahan geometrik jalan pada ruas jalan ini. Perencanaan saluran tepi drainase menggunakan beton pracetak tipe U-Ditch dengan dimensi drainase yang bervariasi. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini adalah sebesar Rp. 13.533.153.176,18 (Terbilang Tiga belas Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Seratus Lima Puluh Tiga Ribu Seratus Tujuh Puluh Enam Rupiah). Kata kunci : Perkerasan Beton Semen, Geometrik Jalan, Drainase.

Page 7: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

iii

DESIGN MODIFICATION ROAD OF BABAT – JOMBANG DISTRICT BOUNDARY

USING RIGID PAVEMENT IN STA 5+400 – STA 9 +400 LAMONGAN DISTRICT EAST JAVA PROVINCE

Student Name 1 : Fajar Malik Student’s ID 1 : 3114030134 Student Name 2 : Reza Alfathan Purnadi Student’s ID 2 : 3114030146 Department : Teknik Infrastruktur Sipil Field of Study : Bangunan Transportasi Consellor Lecture : Ir. Achmad Faiz Hadi P,.MS Lecture’s ID : 19630310 1989031 004

ABSTRACT

Segment of road Babat – Jombang district is one of road access which connected between Babat and Jombang district. That road is predicted and will be acrossed by Heavy. Project improvement road of Pacitan – Ponorogo district is the improvement road project to restore the quality of road and give better service for the road users by give prevention method against the landslide that may occur at several point along the road

The planning of road improvement in road Babat –

Jombang district STA 5+400 – STA 9+400 is using a rigid pavement structure with a longer age of planning considerations for 20 years. The method used in the planning of this road include road capacity analysis using Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, the calculating of rigid pavement thickness by using the Planning Guildlines Cement Concrete Pavement Road (Pd T-14-2003), Geometric Control path by using Geometric Roads Planning, Drainage planning by SNI 03-342- 1994, the budget plan by using Technical Manuals Principal Activities Unit Price

Page 8: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

iv

(HSPK) 2015 with addition of increase price of goods untill May 2017 based on Inflation Data Bank of Indonesia. Based from the calculation of the degree of saturation on the first year of planning until the end year of planning (year 2017-2037) for the planning of road is concluded that road does not need to be widened. The thickness of rigid pavement is 20 cm using K-400 concrete. The result of the road geometrical control that conducted is there is no changing of road geometrical in this road. The planning of drainage channel using a square form with a varied dimensions. The cost that needed for this project construction is Rp. 13.533.153.176,18 (Said, Thirteen Billion and Five Hundred and Thirty Three Million One Hundred and Fifty Three Thousand One Hundred and Seventy Six Rupiah). Keywords: Rigid Pavement, Geometric, Drainage.

Page 9: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Modifikasi Desain Jalan Babat – Bts. Kab. Jombang STA 5 + 400 – STA 9 + 400 Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur ini dengan baik dan lancar. Segala hambatan dan rintangan yang telah kami alami dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini telah menjadi sebuah pelajaran dan pengalaman berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja kami.

Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, serta bantuan dari semua pihak. Untuk itu, ucapan terima kasih yang sebesar-besarmya patut kami berikan kepada :

1. Orang tua, yang selalu membantu, baik secara moral maupun material.

2. Ir. Achmad Faiz Hadi Prayitno, MS, selaku dosen pembimbing kami, yang senantiasa membimbing dan mengarahkan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.

3. Teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tgas akhir ini.

Semoga tugas akhir ini dapat dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Tetapi, tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan kami. Kami menyadari, bahwa dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan koreksi dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Surabaya, Juli 2017

Page 10: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

vi

URAIAN SINGKAT

Transportasi adalah salah satu bagian dari kebutuhan dan kepentingan keseluruhan manusia yang disebabkan oleh adanya suatu sistem pergerakan atau perpindahan objek, baik berupa manusia ataupun barang dari satu tempat asal ke tempat tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan jalan, di mana jalan itu sendiri merupakan prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan penting untuk memperlancar kegiatan ekonomi di suatu daerah. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan melaksanakan pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya yang dikarenakan arus lalu lintas yang melewati semakin hari semakin bertambah padat.

Modifikasi Desain Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 ini menggunakan struktur perkerasan kaku (Rigid Pavement) dengan pertimbangan umur rencana yang lebih panjang yaitu 20 tahun. Analisa perhitungan yang dilakukan pada perencanaan jalan ini diantaranya analisa kapasitas jalan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, perhitungan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-14-2003), kontrol geometrik jalan dengan menggunakan Perencanaan Geometrik Jalan, Perencanaan Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran biaya menggunakan buku petunjuk teknis

Kata kunci : Perkerasan Beton Semen, Geometrik Jalan, Drainase.

Page 11: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................... v

URAIAN SINGKAT ................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................. xvi

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................... 2

1.3 Batasan Masalah .................................................... 2

1.4 Tujuan Penulisan ................................................... 3

1.5 Manfaat Penulisan ................................................. 3

1.6 Lokasi .......................................................................... 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

2.1 Umum.................................................................... 5

2.2 Kapasitas Jalan ...................................................... 6

2.2.1 Analisa Kapasitas Jalan ............................. 6

2.2.2 Menentukan Kelas Jalan ............................ 6

2.2.3 Pertumbuhan Lalu Lintas Tahunan ............ 8

2.2.4 Kapasitas Jalan (C) .................................... 8

Page 12: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

viii

2.3 Kontrol Geometrik Jalan ..................................... 18

2.3.1 Sistem Jaringan ........................................ 19

2.3.2 Jarak Pandang .......................................... 19

2.3.3 Penampang Melintang ............................. 23

2.3.4 Alinyemen Horizontal.............................. 27

2.3.5 Alinyemen Vertikal ................................. 34

2.4 Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) 40

2.4.1. Struktur Dan Jenis Perkerasan ................ 42

2.4.2 Persyaratan Teknis ................................... 43

2.4.3 Beton Semen ............................................ 47

2.4.4 Penentuan Besaran Rencana .................... 47

2.4.5 Perencanaan Sambungan ......................... 52

2.4.6 Prosedur Perencanaan .............................. 55

2.4.7 Perencanaan Tulangan ............................. 62

2.5 Perencanaan Drainase Untuk Saluran Tepi .......... 63

2.5.1. Analisa Data Hidrologi ........................... 64

2.6 Rencana Anggaran Biaya ............................................ 74

2.6.1. Umum ..................................................... 74

2.6.2. Volume Pekerjaan ................................... 75

2.6.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan ............. 75

Page 13: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

ix

BAB III

METODOLOGI ....................................................................... 77

3.1 Pekerjaan Persiapan ............................................. 77

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan data ..................... 78

3.4 Survey Lokasi ...................................................... 78

3.5 Analisis dan Pengolahan Data ............................. 78

3.6 Kontrol Geometrik Jalan ..................................... 79

3.7 Desain Struktur Perkerasan Kaku ........................ 79

3.8 Desain Drainase ................................................... 80

3.9 Gambar Rencana ................................................. 80

3.10 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ..... 80

3.11 Kesimpulan dan Saran ......................................... 80

BAB IV

PENGUMPULAN DATA ........................................................ 85

4.1 Umum.................................................................. 85

4.2 Pengumpulan Data .............................................. 86

4.2.1 Peta Lokasi .............................................. 86

4.2.2 Data Geometrik Jalan raya ....................... 86

4.2.3 Data Lalu Lintas ......................................... 87

4.2.4 Data CBR ................................................... 88

4.2.5 Data Curah Hujan ....................................... 89

4.2.6 Gambar Kondisi Eksisting .......................... 90

4.3 Penyajian Data ..................................................... 90

4.3.1 Data Lalu Lintas ...................................... 90

Page 14: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

x

4.3.2 Data Curah hujan ..................................... 93

BAB V

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA ................................ 99

5.1 Analisa Data Lalu Lintas ..................................... 99

5.1.1 FAsitas Kondisi Jalan Eksisting .............. 99

5.2 Perencanaan Geometrik Jalan ............................ 108

5.2.1 Kontrol Alinyemen ............................... 108

5.3 Koordinasi alinyemen .............................................. 124

5.4 Perencanaan Perkerasan .................................... 125

5.4.1 Analisa Lalu Lintas ................................ 125

5.4.2 Perhitungan Tebal Perkerasan ................ 136

5.4.3 Analisa CBR .......................................... 137

5.4.4 Pondasi Bawah ...................................... 138

5.4.5 Beton Semen .......................................... 138

5.4.6 Umur Rencana ....................................... 138

5.4.7 Perhitungan Tebal Pelat Beton ............... 138

5.5 Perhitungan Penulangan dan Sambungan .......... 148

5.6 Perencanaan Sistem Drainase ............................ 153

5.6.1 Pengolahan Data Curah Hujan ............... 154

5.6.2 Penentuan Dimensi Drainase ............................. 158

Page 15: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xi

BAB VI

METODE PELAKSANAAN ................................................. 165

6.1 Metode Pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Babat – Bts.Kab Jombang STA 5+400 – 9+400 dengan Menggunakan Perkerasan Kaku ..................................... 165

6.1.1 Urutan Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 dengan Menggunakan Perkerasan Kaku ............ 165

6.1.2 Skema Pengaturan Lalu Lintas .............. 183

BAB VII

RENCANA ANGGARAN BIAYA ........................................ 185

7.1 Volume Pekerjaan ............................................. 185

7.2 Daftar Harga Satuan .......................................... 189

7.3 Harga Satuan Pokok Pekerjaan .......................... 191

7.4 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya .............. 200

BAB VIII

PENUTUP ............................................................................. 203

8.1 Kesimpulan ....................................................... 203

8.2 Saran.................................................................. 207

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 208

Page 16: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kapasitas Dasar (Co) Jalan Bebas Hambatan .............. 9

Tabel 2.2 Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw) ................................................................................... 10

Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah (FCSP) ................................................................................... 11

Tabel 2.4 Kapasitas Dasar (Co) Jalan Perkotaan ....................... 12

Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw) ............................................................................. 13

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arag (FCSP) ................................................................................... 14

Tabel 2.7 Kriteria Kelas Hambatan Samping ............................ 15

Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FCSF) Pada Jalan Perkotaan Dengan Bahu ................................................................................... 16

Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Kapasitas Ukuran Kota (FCCS) ... 17

Tabel 2.10 Jarak Pandang Henti Minimum ............................... 21

Tabel 2.11 Jarak Pandang Menyiap minimum........................... 22

Tabel 2.12 Tipe – Tipe Jalan ..................................................... 23

Tabel 2.13 Lebar Lajur Jalan dan Bahu Jalan ............................ 24

Tabel 2.14 Lebar Median Jalan dan Lebar Jalur Tepian ............ 27

Tabel 2.15 Panjang Bagian Lengkung Minimum ...................... 33

Tabel 2.16 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan untuk Jalan Arteri Perkotaan ....................................................................... 34

Tabel 2.17 Kontrol Perencanaan Untuk Lengkung Vertikal Cembung Berdasarkan Jarak Pandang Henti ............................. 36

Page 17: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xiii

Tabel 2.18 Kontrol Perencanaan Untuk Lengkung Vertikal Cekung Berdasarkan Jarak Pandang Henti ............................... 38

Tabel 2.19 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien Distribusi (C) Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana 49

Tabel 2. 20 Faktor keamanan beban ......................................... 51

Tabel 2. 21 Langkah-Langkah Perencanaan Beton Semen ........ 57

Tabel 2. 22 Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Dengan Bahu Beton .............................................................................. 59

Tabel 2. 23 Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Dengan Bahu Beton .............................................................................. 64

Tabel 2. 24 Hubungan Kemiringan Selokan Samping dan Jenis Material 64

Tabel 2. 25 Periode Ulang ........................................................ 67

Tabel 2. 26 Nilai Yn ................................................................. 67

Tabel 2. 27 Nilai Sn ................................................................. 68

Tabel 2. 28 Hubungan Kondisi Permukaan Dengan Koefisien Hambatan ................................................................................. 70

Tabel 2. 29 Kecepatan Aliran yang Diizinkan Berdasarkan Jenis Material 71

Tabel 2. 30 Kemiringan Melintang Perkerasan Bahu Jalan ....... 73

Tabel 4.1 Karakteristik Jalan .................................................... 87

Tabel 4.2 Volume LHR dari Tahun 2012-2014 ........................ 87

Tabel 4.3 Nilai CBR untuk Ruas Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 ................................................................. 88

Tabel 4.4 Data Curah Hujan Tahun 2005-2014......................... 89

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pertumbuhan Lalu Lintas Tiap Kendaraan ................................................................................... 92

Tabel 4.6 Menentukan Standar Deviasi dari Data Curah Hujan ................................................................................... 93

Page 18: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xiv

Tabel 4.7 Nilai Yn .................................................................... 94

Tabel 4.8 Nilai Yt ..................................................................... 95

Tabel 4.9 Nilai Sn ..................................................................... 95

Tabel 5.1 Rekapitulasi Perhitungan ΔH .................................... 99

Tabel 5.2 Rekapitulasi Sudut (Δ) Alinyemen Horizontal ......... 101

Tabel 5.3 Tipe Alinyemen Berdasaran .................................... 102

Tabel 5.4 Kapasitas Dasar pada Jalan Luar ............................. 102

Tabel 5.5 Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu ........... 103

Tabel 5.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisah ........ 104

Tabel 5.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan ..... 104

Tabel 5.8 Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Pada Kondisi Jalan Eksisting 2/2 UD Tahun 2016 ........................................ 106

Tabel 5.9 Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Pada Kondisi Eksisting 2/2 UD Tahun 2037 ................................................. 106

Tabel 5.10 Rekapitulasi Perhitungan DS ................................. 107

Tabel 5.11 Rekapitulasi Perhitungan Alinyemen Horizontal ... 113

Tabel 5.12 Rekapitulasi Perhitungan Alinyemen Vertikal ....... 121

Tabel 5.13 Rekapitulasi Kontrol Fase Alinyemen ................... 124

Tabel 5.14 Pertumbuhan rata-rata kendaraan .......................... 125

Tabel 5.15 Data Muatan dan Pengelompokan Kendaraan Niaga ................................................................................. 126

Tabel 5.16 Pembagian Sumbu As (berdasarkan pengukuran beban) ................................................................................. 126

Tabel 5.17 Data Lalu Lintas Rencana Tahun 2017 .................. 131

Tabel 5.18 Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan ................. 132

Tabel 5.19 Jumlah Lajur Berdasar Lebar Perkerasan ............... 135

Tabel 5.20 Faktor Keamanan Beban ....................................... 135

Page 19: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xv

Tabel 5.21 Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana ................... 136

Tabel 5.22 Rekapitulasi Perhitungan Analisa Fatik dan Erosi . 145

Tabel 5.23 Hubungan antara Tebal Pelat Beton dengan Diameter Ruji ................................................................................. 151

Tabel 5.24 Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana ................... 154

Tabel 5.25 Yn ........................................................................ 155

Tabel 5.26 Sn ......................................................................... 156

Tabel 5.27 Yt ......................................................................... 156

Tabel 6. 1 Nilai Uji Slump untuk Pekerjaan Beton ................. 175

Tabel 6. 2 Nilai Kuat Tekan Minimum Beton ......................... 176

Tabel 7.1 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Galian Tanah ......... 185

Tabel 7.2 Harga Satuan Pekerja .............................................. 189

Tabel 7.3 Harga Satuan Alat Berat ......................................... 190

Tabel 7.4 Harga Satuan Alat Berat ......................................... 190

Tabel 7.5 HSPK Pengukuran Lapangan .................................. 191

Tabel 7.6 HSPK Pekerjaan Saluran Drainase .......................... 192

Tabel 7.7 HSPK Pekerjaan Urugan Tanah Dengan Pemadatan 193

Tabel 7.8 HSPK Pekerjaan Instalasi Saluran Drainase ............ 194

Tabel 7.9 HSPK Pekerjaan Beton K-400 ................................ 195

Tabel 7.10 HSPK Pekerjaan Pembesian (Polos) ..................... 196

Tabel 7.11 HSPK Pekerjaan Pembesian (Ulir) ........................ 197

Tabel 7.12 HSPK Pekerjaan Instalasi Bekisting...................... 198

Tabel 7.13 HSPK Pekerjaan Minor ........................................ 199

Tabel 7.14 Tabel Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ........ 200

Page 20: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Proyek ......................................................... 4

Gambar 2.1 Jarak Pandang Menyiap ......................................... 21

Gambar 2.2 Tipikal Kemiringan Melintang Bahu Jalan ............. 26

Gambar 2.3 Bentuk Lengkung Full Circle................................. 28

Gambar 2.4 Bentuk Lengkung Spiral-Circle-Spiral ................... 30

Gambar 2.5 Bentuk Lengkung Spiral- Spiral ............................ 32

Gambar 2.6 Pandang Lengkung Vertikal Cembung (S<L) ........ 35

Gambar 2.7 Jarak Pandang Lengkung Vertikal Cembung ......... 36

Gambar 2.8 Lengkung Vertikal Cekung (S<L) ......................... 37

Gambar 2.9 Lengkung Vertikal Cekung (S>L) ......................... 38

Gambar 2.10 Susunan Lapisan Perkerasan Kaku....................... 40

Gambar 2.11 Tebal Pondasi Bawah Minimum Untuk Perkerasan Beton Semen ............................................................................ 44

Gambar 2.12 R Tanah Dasar Efektif dan Tebal Pondasi Bawah 45

Gambar 2.13 Sambungan Memanjang (Tie Bars) ...................... 52

Gambar 2.14 Sambungan Susut Melintang Tanpa Ruji ............. 54

Gambar 2.15 Sambungan Susut Melintang Dengan Ruji ........... 54

Gambar 2.16 Sistem Perencanaan Beton Semen ....................... 56

Gambar 2.17 Analisa Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan, Dengan/Tanpa Bahu Beton ............................ 60

Gambar 2.18 Analisa Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Berdasarkan Faktis Erosi, Dengan Bahu Beton ......................... 61

Gambar 2. 19 Perencanaan Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan .................................................................................. 63

Gambar 2.20 Kurva Basis ......................................................... 68

Page 21: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xvii

Gambar 3.1 Bagan Metodologi Proyek Akhir ........................... 82

Gambar 3.1 Bagan Metodologi Proyek Akhir ........................... 82

Gambar 3.2 Bagan Metodologi Perkerasan Kaku .................... 83

Gambar 4.2 Kondisi Eksisting Proyek ...................................... 90

Gambar 4. 4 Kurva Basis ......................................................... 96

Gambar 5.1 Sketsa Lengkung Vertikal Cembung STA ........... 114

Gambar 5.2 Sketsa Lengkung Vertikal Cekung STA .............. 118

Gambar 5.4 Grafik Analisa Erosi STRT t = 20 cm ................. 139

Gambar 5.5 Grafik Analisa Fatik STRT t = 20 cm ................. 140

Gambar 5.6 Grafik Analisa Erosi STRG t = 20 cm ................. 141

Gambar 5.7 Grafik Analisa Fatik STRG t = 20 cm ................. 142

Gambar 5.8 Grafik Analisa Erosi STdRG t = 20 cm ............... 143

Gambar 5.9 Grafik Analisa Fatik STdRG t = 20 c m .............. 144

Gambar 5.10 Sketsa Perkerasan Kaku .................................... 146

Gambar 5.11 Sambungan Susut Melintang (Contraction Joint)151

Gambar 5.12 Sambungan Susut Memanjang (Construction Joint) 152

Gambar 5.13 Denah Penulangan dan Sambungan .................. 152

Gambar 5.14 Kurva Basis untuk Menentukan nilai I .............. 159

Gambar 6. 10 Proses Pemasangan .......................................... 171

Gambar 6. 10 Proses Pemasangan .......................................... 171

Gambar 6. 11 Persiapan Lahan beserta Pemasangan dowel dan tie bars....... 172

Gambar 6. 12 Alat Fixedform Concrete Paver ........................ 173

Gambar 6. 13 Peta Lokasi Batching Plant ............................... 174

Gambar 6. 14 Benda Uji untuk Tes Slump dan Uji Kuat Taik Lentur... ................................................................................. 175

Page 22: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

`

xviii

Gambar 6. 14 Benda Uji untuk Uji Kuat Tekan....................... 175

Gambar 6. 15 Proses Penghamparan Beton ............................. 176

Gambar 6. 16 Penghambaran Beton dengan Fixedform Concrete Paver Manual ......................................................................... 177

Gambar 6. 17 Alat .................................................................. 177

Gambar 6. 19 Proses Cutting .................................................. 178

Gambar 6. 20 Proses Curing ................................................... 178

Gambar 6. 21 Pemasangan Plastic .......................................... 179

Gambar 6. 22 Pengisian Joint ................................................. 179

Gambar 6. 23 Flow Chart Pekerjaan Perkerasan Beton ........... 182

Gambar 6. 24 Skema Pengaturan Lalu-Lintas dari arah Ponorogo -Pacitan.... .............................................................................. 184

Gambar 6. 25 Skema Pengaturan Lalu-Lintas dari arah Pacitan - Ponorogo ................................................................................ 184

Gambar 7.1 Pekerjaan Galian ................................................. 185

Gambar 7.2 Pekerjaan Urugan ................................................ 187

Gambar 8.1 Saluran Drainase ................................................. 204

Gambar 8.2 Metode Pelaksanaan ............................................ 204

Page 23: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruas Babat – Bts. Kab Jombang di Kabupaten Lamongan merupakan akses jalan Kolektor yang dilalui oleh berbagai macam kendaraan mulai kendaraan ringan sampai kendaraan berat. Ruas jalan Babat – Bts. Kab. Jombang saat ini merupakan salah satu akses jalan utama dari babat menuju Jombang atau sebaliknya, sehingga ruas jalan tersebut sangat memegang peranan penting dalam pengembangan wilayah untuk daerah tersebut.

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, diambil judul tentang Modifikasi Perencanaan Jalan Babat – Bts. Kab. Jombang dengan menggunakan rigid pavement pada STA 5+400 – 9+400. Alasan diadakan proyek pembangunan jalan ini dikarenakan untuk mengatasi kemacetan, memperlancar distribusi barang dan jasa, sehingga dapat meningkatkan perekonomian, kesejahteraan dalam kehidupan sosial di masyarakat, serta menambah akses dalam transportasi.

Pada perencanaan Jalan Ruas Babat – Bts. Kab. Jombang ini, perencanaan menggunakan perkerasan kaku (rigid pavement) dikarenakan untuk mencapai desain umur rencana (UR) 20 tahun. Diharapkan pembangunan ini dapat mendukung kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas.

Page 24: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka perumusan masalah ditinjau dari segi teknis perencanaan jalan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Berapa hasil analisa kapasitas jalan 2. Berapa ketebalan perkerasan kaku untuk Umur

Rencana jalan (UR) 20 mendatang ? 3. Berapa dimensi saluran tepi yang direncanakan

untuk jalan tersebut setelah diperlebar ? 4. Berapa rancana anggaran biaya untuk pekerjaan

peningkatan jalan pada segmen jala yang direncanakan ?

5. Bagaimana metode pelaksanaan dalam proyek jalan ini ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat permasalahan yang ada begitu luas, maka kami memberikan batasan permasalahan. Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Tidak merencanakan desain bangunan pelengkap

seperti jembatan dan gorong-gorong. 2. Tidak merencanakan waktu pekerjaan. 3. Melakukan survey lalu lintas bila diperlukan.

Page 25: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

3

1.4 Tujuan Penulisan Dengan berlandasan pada masalah diatas, maka

tujuan dari penulisan tugas akhir terapan ini adalah sebagai berikut: 1. Menghitung kapasitas jalan pada jalan yang

direncananakan 2. Mengontrol geometrik jalan pada segmen yang

direncanakan 3. Menghitung tebal perkerasan kaku untuk Umur

Rencana (UR) 20 tahun mendatang. 4. Merencanakan dimensi saluran tepi jalan

(drainase) 5. Menghitung anggaran biaya yang dibutuhkan. 6. Merencanakan metode pelaksanaan apa saja yang

harus dikerjakan.

1.5 Manfaat Penulisan Manfaat dari pekerjaan perencanaan Jalan Ruas Babat –

Bts. Kab. Jombang ini adalah : 1. Memahami dan mengetahui tata cara desain

modifikasi peningkatan jalan dengan rigid pavement dengan kualitas sesuai Umur Rencana (UR).

2. Mampu menentukan spesifikasi teknik yang diperlukan untuk proyek Ruas Jalan.

3. Mampu merencanakan peningkatan jalan dan dimensi saluran tepi jalan.

4. Mampu merencanakan metode pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Page 26: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

4

1.6 Lokasi Lokasi jalan yang akan didesain ulang adalah :

Gambar 1.1 Lokasi Proyek

Lokasi Proyek Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400

Page 27: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan teori dasar yang digunakan sebagai dasar acuan perhitungan dalam proses pengolahan data adalah :

2.1 Umum Sebagai langkah awal dalam merencanakan jalan

adalah menentukan jenis konstruksi jalan tersebut. Kemudian, melaksanakan semua prosedur perencanaan jalan sesuai dengan konstruksi yang dipilih, sehingga menghasilkan perencanaan jalan yang akurat, agar dalam pelaksanaannya nanti memberikan hasil yang optimal dan dapat memecahkan masalah yang telah diprediksi sampai umur rencana.

Sebagai dasar perencanaan jalan ini, tidak terlepas dari kerangka acuan yang telah diteapkan, khususnya standart-standart yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia pada umumnya.

Bab ini menjelaskan tentang dasar teori yang akan digunakan dalam perencanaan jalan Proyek Akhir, yang meliputi : a Analisa Kapasitas Jalan b Kontrol geometrik jalan c Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan d Perencanaan saluran tepi jalan (Drainase) e Perhitungan anggaran biaya

Page 28: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

6

2.2 Kapasitas Jalan 2.2.1 Analisa Kapasitas Jalan

Analisa kapasitas jalan bertujuan untuk mengetahui kapasitas jalan pada arah tertentu yang diperlukan untuk mempertahankan perilaku lalu lintas yang dikehendaki sekarang dan yang akan datang. Sesuai dengan MKJI tahun 1997, nalisa kapasitas jalan dilakukan pada masing-masing jalur jalan yang direncanakan.

Pada sub bab ini, kan dijabarkan mengenai penentan kapasitas jalan pada kondisi eksisting dan penentuan nilai Derajat Kejenuhan (DS). Hal ini digunakan sebagai langkah awal untuk menentukan lebar jalan guna mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas hingga akhir rencana.

Sedangkan LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) adalah jumlah rata-rata lalu lintas kendaraan beroda empat atau lebih yang dicatat selama 24 jam untuk kedua jurusan. LHR untuk setiap jenis kendaraan ditentukan awal umur rencana yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa menggunakan median, maupun menggunakan median.

2.2.2 Menentukan Kelas Jalan Menurut UU 38/2004 pasal 8 tentang jalan, pada dasarnya jalan umum dibagi dalam 5 kelompok berdasarkan fungsinya, yaitu :

a Jalan Arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jau, kecepatan rata-rata tinggi, dan

Page 29: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

7

sejumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

b Jalan Kolektor, yaitu jalan yang melayani angkutan pengumpulan / pembagian dengan ciri-ciri perjalanan sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

c Jalan Lokal, yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

d Jalan Nasional, yaitu jalan umum yang pembinaannya dilakukan menteri. Jakan umum yang termasuk jalan nasionak disebut Jalan Negara.

e Jalan Daerah, yaitu jalan umum yang pembinaannya dilakukan oleh pemerintah daerah. Jalan umum dikelompokkan kedalam :

• Yang dibina oleh pemerintah daerah tingkat 1 dapat disebut sebagai Jalan Provinsi.

• Yang dibina oleh pemerintah daerah tingkat 1 dapat disebut sebagai Jalan Kabupaten/Kotamadya.

• Yang dibina oleh pemerintah daerah tingkat 1 dapat disebut sebagai Jalan Desa.

Page 30: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

8

2.2.3 Pertumbuhan Lalu Lintas Tahunan Pertumbuhan lalu lintas (%) merupKn

perhitungan yang digunakan untuk menghitung volume lalu lintas rencana. Volume lalu lintas adalah salah satu komponen dasar perencanaan jalan yang digunakan untuk menghitung volume kendaraan yang akan mempergunakan jalan, jika jalan dibuka untuk lalu lintas. Dalam perencanaan pertumbuhan lalu lintas, yang diperhitungkan adalah : a Pertumbuhan lalu lintas sebelum jalan

dibuka adalah penambahan volume lalu lintas yang telah menggunakan jalan sebelum jalan dibuka, diambil dari data lalu lintas harian rata-rata, sebaiknya minimal 5 tahun ke belakang.

b Pertumbuhan lalu lintas pada saat ini, penambahan volume lalu lintas pada saat jalan baru dibuka ditambah lalu lintas yang tertarik setelah jalan dibuka.

c Pertumbuhan lalu lintas yang akan datang, penambahan volume lalu lintas pada saat ini ditambah lalu lintas yang dibangkitkan.

2.2.4 Kapasitas Jalan (C) Kapasitas didefinisikan sebagai arus lalu

lintas (stabil) maksimum yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu geometrik, disribusi arah dan kombinasi lalu lintas, serta faktor lingkungan

Page 31: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

9

2.2.4.1 Main Road untuk jalan hambatan pada main road, berlaku ketentuan sebagai berikut :

𝐶 = 𝐶𝑜 × 𝐹𝐶𝑤 × 𝐹𝐶𝑠𝑝 (𝑠𝑚𝑝

𝑗𝑎𝑚⁄ )

Dimana :

a Kapasitas Dasar (Co) Kapasitas dasar meru[akan

arus lalu lintas total pada suatu bagian jalan untuk suatu kondisi tertentu yang telah ditentukan sebelumnya (kondisi lingkungan, volume lalu lintas dan geometrik jalan). Tipe alinyemen mempengaruhi kapasitas dasar total bagian jalan seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Kapasitas Dasar (Co) Jalan Bebas Hambatan Tipe Jalan

Bebas Hambatan /

Tipe Alinyemen

Kapasitas Dasar

(smp/jam/lajur)

▪ Datar 2300 ▪ Bukit 2250 ▪ Gunung 2150

Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan Bebas Hambatan

b Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)

Faktor penyesuaian kapasitas ini tergantung dari lebar efektif jalur lalu lintas, tipe jalan tersebut terlihat

Page 32: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

10

pada tabel Tabel 0.2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur (FCw) untuk jalan perkotaan empat lajur terbagi, sebagai berikut :

Tabel 2.2 Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)

Tipe Jalan Bebas

Hambatan

Lebar Efektif Jalur Lalu-

Lintas Wc (m)

FCw

Empat-lajur terbagi Enam-lajur terbagi

Per lajur 3,25 0,96

3,50 1,00 3,75 1,03

Dua-lajur tak-terbagi

Total kedua arah 6,5

0,96

7 1,00 7,5 1,04

Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan Bebas Hambatan

c Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisah Arah

Pemisah arah adalah pembagian arah arus pada jalan. Cara menemukan faktor penyesuaian kapasitas pemisah arah adalah berdasarkan pada tabel dibawah ini.

Page 33: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

11

Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah (FCSP)

Pemisah Arah 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30

FCSP

Dua-lajur 2/2

1,00 0,97 0,94 0,91 0,88

Empat-lajur 4/2

1,00 0,975 0,95 0,925 0,90

Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan Bebas Hambatan

d Derajat Kejenuhan (DS) Derajat kejenuhan dapat

diperoleh dari pembagian arus lalu lintas dengan kapasitas kendaraan yang ada. Derajat Kejenuhan ini diberi batasan 0,75. Bila melebihi dari 0,75 maka dianggap jalan sudah tidak mampu lagi menampung arus lalu lintas. Jadi harus ada pelebaran jalan. Derajat Kejenuhan dapat ditentukan menggunakan rumus dibawah ini Rumus yang digunakan :

𝐷𝑆 =𝑄

𝐶⁄ Dimana : DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus total lalu lintas (smp/jam) Syarat = 𝑄

𝐶⁄ < 0,75

Page 34: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

12

2.2.4.2 Frontage Road Untuk jalan perkotaan, berlaku ketentuan

sebagai berikut :

𝐶 = 𝐶𝑜 × 𝐹𝐶𝑤 × 𝐹𝐶𝑠𝑝 ×𝐹𝐶𝑐𝑠 (𝑠𝑚𝑝

𝑗𝑎𝑚)⁄

Dimana :

a Kapasitas Dasar (Co) dapat ditentukan berdasarkan tabel

Tabel 2.4 Kapasitas Dasar (Co) Jalan Perkotaan Tipe Jalan Kapasitas

Dasar (smp/jam)

Catatan

4/2 D atau jalan satu arah

1650 Per lajur (satu arah)

4/2 UD 1500 Per lajur 2/2 UD 2900 Total dua

arah Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan Perkotaan

b Faktor penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)

Cara menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas (FCw) adalah berdasar pada lebar efektif jalur lalu lintas (Wc) dan tipe jalan. Berikut adalah tabel untuk menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas (FCw). Faktor penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw) untuk jalan perkotaan dua lajur tak terbagi, sebagai berikut :

Page 35: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

13

Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)

Tipe Jalan Lebar Jalur Lalu Lintas (m)

FCw

4/2 D atau jalan satu arah

Lebar per lajur

3,00 0,92 3,25 0,96 3,5 1,00

3,75 1,04 4,00 1,08

4/2 UD Lebar per lajur

3,00 0,91 3,25 0,95 3,50 1,00 3,75 1,05 4,00 1,09

2/2 UD Lebar jalur 2 arah

5 0,56 6 0,87 7 1,00 8 1,14 9 1,25 10 1,29 11 1,34

Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan antar Kota c Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat

Pemisah Arah (FCSP) Cara menentukan faktor penyesuaian

kapasitas pemisah arah adalah berdasarkan pada tabel dibawah ini :

Page 36: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

14

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah (FCSP)

Pemisahan arah SP %-%

50-50

55-45

60-40

65-35

70-30

FCP

A

Dua-lajur 2/2

1,00 0,97 0,9

4 0,91 0,88

Empat-lajur 4/2

1,00

0,985

0,97

0,955

0,94

Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan antar Kota

d Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping (FCSF)

Faktor akibat hambatan samping tergantung pada lebar efektif bahu jalan dan banyaknya aktivitas samping jalan, seperti pejalan kaki, pemberhentian angkutan umum dan kendaraan lain, kendaraan berjalan dengan lambat, kendaraan keluar masuk dari lahan samping jalan, ditentukan berdasarkan tabel 2

Page 37: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

15

Tabel 2.7 Kriteria Kelas Hambatan Samping

Kelas Hambatan Samping

Kode

Nilai Frekuensi Kejadian

dikali Bobot

Ciri-Ciri Khusus

Sangat Rendah SR <100 Daera Pemukiman

Rendah

R 100 – 299

Daerah Pemukiman,beberapa kendaraan umum, dsb

Sedang S 300 –

499

Daerah industri, beberapa took di sisi jalan

Tinggi T 500 –

899

Daerah Komersial., aktivitas sisi jalan tinggi

Sangat Tinggi ST >900

Daerah komersial dengan aktivitas pasar di samping jalan

Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan antar Kota

Page 38: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

16

Cara menentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping adalah berdasar pada lebar efektif bahu (Ws) dan kelas hambatan samping. Berikut adalah tabel untuk menentukan daktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping.

Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FCSF) Pada Jalan Perkotaan Dengan Bahu

Tipe Jalan

Kelas Hambatan Samping

Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan

lebar bahu FCSF Lebar bahu efektif rata-

rata (Ws) ≤

0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0

4/2 D SR 0,96 0,98 1,01 1,03 R 0,94 0,97 1,00 1,02 S 0,92 0,95 0,98 1,00 T 0,88 0,92 0,95 0,98

ST 0,84 0,88 0,92 0,96 4/2 UD

SR 0,96 0,99 1,01 1,03 R 0,94 0,97 1,00 1,02 S 0,92 0,95 0,98 1,00 T 0,87 0,91 0,94 0,98

ST 0,80 0,86 0,90 0,95 2/2 UD

SR 0,94 0,96 0,99 1,01 R 0,92 0,94 0,97 1,00 S 0,89 0,92 0,95 0,98 T 0,82 0,86 0,90 0,95

ST 0,73 0,79 0,85 0,91 Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan antar Kota

Page 39: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

17

e Faktor Penyesuaian Kapasitas Ukuran Kota (FCCS)

Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Kapasitas Ukuran Kota (FCCS)

Ukuran Kota Jutaan Penduduk

Faktor Penyesuaian Kapasitas Ukuran

Kota (FCCS) < 0,1 0,86

0,1 – 0,5 0,90 0,55 – 1,0 0,94 1,0 – 3,0 1,00

> 3,0 1,04 Sumber : MKJI 1997 untuk Jalan antar Kota

f Derajat Kejenuhan (DS) Derajat kejenuhan adalah ratio arus

terhadap kapasitas yang digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan perilaku lalu lintas pada suatu simpang dan juga segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen jalan tersebut layak digunakan atau tidak. Perencanaan jalan perkotaan harus dapat memastikan, bahwa Derajat Kejenuhan (DS) tidak melebihi nilai yang dapat diterima yaitu 0,75. Rumus yang digunakan :

Page 40: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

18

𝐷𝑆 =𝑄

𝐶⁄ Dimana : DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus total lalu lintas

(smp/jam) Syarat = 𝑄

𝐶⁄ < 0,75

2.3 Kontrol Geometrik Jalan Kontrol geometrik jalan secara umum menyangkut

aspek-aspek bagian jalan, lebar bahu jalan, tipe alinyemen, kebebasan samping, jarak pandang, serta kemiringan melintang. Adapun tujuan dari kontrol geometrik adalah untuk mengetahui tipe alinyemen pada proyek tersebut. Tipe alinyemen dapat ditentukan dengan menghitung lengkung vertikal dan lengkung horizontal.

Lengkung horizontal adalah perbandingan antara jumlah setiap lengkung yang telah diuhbah menjadi radian dengan panjang jalan (km), sedangkan lengkung vertikal adalah perbandingan antara beda tinggi elevasi jalan (m) dengan panjang jalan (km). Sehingga dapat terlihat gambaran kemiringan datar, alinyemen bukit, dan alinyemen gunung.

Umumnya, geometrik pada jalan raya terbagi menjadi 2, yaitu :

1 Alinyemen Horizontal 2 Alinyemen Vertikal

Page 41: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

19

2.3.1 Sistem Jaringan Sistem jaringan terdapat dua jenis, yaitu

primer dan sekunder. Sistem jaringan primer adalah sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi, untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud kota. Yang dimaksud dengan simpul distribusi adalah suatu simpul yang terjadi akibat berlakunya pola-pola efisiensi pada arus barang atau orang. Jaringan primer ini berkaitan erat dengan jalan dari segi pelayanannya, seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal. Sistem jaringan jalan sekunder adaah jaringan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota. Jaringan sekunder ini sangat berperan penting membangun pengembangan kota yang menurut pelayanannya, seerti jalan arteri, kolektor, dan jalan lokal

2.3.2 Jarak Pandang Jarak pandang adalah panjang bagian jalan

di depan pengemudi yang dilihat secara jelas dari kedudukan pengemudi. Untuk mendapatkan keamanan dari lalu lintas dalam menghadapi penghalang yang berada pada lintas sejajar, maupun berlawanan. Sehingga, diperlukan jarak pandang guna menghasilkan kendaraan, maupun gerakan menyiap kendaraan lain di depannya.

Page 42: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

20

a Jarak Pandang Henti (Ss) Jarak pandang henti adalah jarak

minimum yang diperlukan pengemudi dengan kecepatan rencana untuk menghentikan kendaraan yang sedang berjalan setelah melihat adanya rintangan pada jalur yang dilaluinya. Jarak pandang heni terdiri dari 2 elemen jarak, yaitu : 1) Jarak awal reaksi (Sr), adalah jarak

pergerakan kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan yang menyebabkan ia harus berhenti sampai saat pengemudi menginjak rem.

2) Jarak awal pengereman (Sb), adalah jarak pergerakan kendaraan sejak pengemudi menginjak rem sampai dengan kendaraan tersebut berhenti. Jarak Pandang Henti (Ss) :

𝑆𝑟 = 0,275×𝑉𝑟×𝑇 + 0,039𝑉𝑟2

𝑎

Dimana : Vr : Kecepatan rencana (km/jam) T : Waktu reaksi, ditetapkan 2,5 detik A : Tingkat perlambatan

(meter/detik2), ditetapkan 3,4 meter/detik2

Berikut adalah jarak henti (Jh) minimum yang dihitung dengan pembulatan-pembulatan untuk berbagai kecepatan rencana (Vr).

Page 43: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

21

Tabel 2.10 Jarak Pandang Henti Minimum Vr (km/h)

120 100 80 60 50 50 40 30

Ss min

250 175 120 75 55 40 27 16

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

b Jarak Pandang Menyiap Jarak pandang menyiap adalah jarak

yang diperlukan pengemudi untuk dapat mendahului kendaraan lain pada jalan dua jalur dengan aman. Jarak pandang mendahuluhi dapat diukur berdasarkan tinggi mata pengemudi yang diasumsikan dan tinggi dari halangan.

Gambar 2.1 Jarak Pandang Menyiap

Page 44: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

22

▪ Jarak Pandang Menyiap (JPM) 𝐽𝑑 = 𝑑1 + 𝑑2 + 𝑑3 + 𝑑4

Dimana :

𝑑1 = 0,278 ×(𝑉 − 𝑚 +1

2𝑎𝑡)

- Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)

𝑑2 = 0,278 ×𝑉𝑡2 - Jarak yang ditempuh selama mendahului

(m) 𝑑3 = 30 − 100 𝑚 - Jarak kendaraan mendahului dengan

kendaraan berlawanan arah (m)

𝑑4 = 2

3𝑑2

- Jarak yang ditempuh kendaraan yang datang dari arah berlawanan (m)

Jarak pandang menyiap minimum dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.11 Jarak Pandang Menyiap minimum Vr (km/jam)

120 100 80 60 50 40 30 20

Jd(m) 800 670 550 350 250 200 150 100 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

Page 45: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

23

2.3.3 Penampang Melintang Penampang melintang jalan adalah

potongan suatu jalan tegak lurus terhadap as jalan yang menunjukkan bentuk dan susunan bagian jalan dalam arah melintang. Penampang melintang terdiri dari jalur lalu lintas, bahu jalan, saluran samping, median, trotoar, jalur sepeda, sepedator, jalur lambat, dan lereng.

a Jalur Lalu Lintas Kendaraan

Jalur lalu lintas kendaraan adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan yang secara fisik berupa perkerasan jalan. Batas jalur lalu lintas dapat berupa median jalan, bahu jalan, trotoar, dan sepedator jalan.

Tabel 2.12 Tipe – Tipe Jalan Tipe Jalan Jalur di sisi jalan utama

Perlu jalur lambat

Perlu trotoar

2-lajur-2-arah-tak terbagi ∎ ∎

4-lajur-2-arah terbagi ∎∎ ∎∎ 6-lajur-2-arah terbagi ∎∎ ∎∎ Lebih dari 1 lajur-1-arah ∎∎ ∎∎

Catatan : ∎ = disarankan dilengkapi tergantung kebutuhan

∎∎ = dilengkapi Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

Page 46: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

24

b Lebar Jalur Lebar jalur ditentukan oleh jumlah dan

lebar lajur, serta bahu jalan. Tabel menetapkan ukuran lebar lajur dan bahu jalan sesuai dengan kelas jalannya. Lebar jalur minimum adalah 4,5 m, memungkinkan 2 kendaraan lebar maksimum 2,5 m yang terjadi sewaktu-waktu dapat memanfaatkan bahu jalan.

Tabel 2.13 Lebar Lajur Jalan dan Bahu Jalan

VLHR (smp/hari)

ARTERI KOLEKTOR LOKAL

Ideal Minimum Ideal Minimum Ideal Minimum

Lebar Jalur (m)

Lebar Bahu (m)

Lebar Jalur (m)

Lebar Bahu (m)

Lebar Jalur (m)

Lebar Bahu (m)

Lebar Jalur (m)

Lebar Bahu (m)

Lebar Jalur (m)

Lebar Bahu (m)

Lebar Jalur (m)

Lebar Bahu (m)

<3.000 6 1,5 4,5 1 6 1,5 4,5 1 6 1 4,5 1

3.000 - 10.000 7 2 6 1,5 7 1,5 6 1,5 7 1,5 6 1

10.001 - 25.000 7 2 7 2 7 2 **) **) - - - -

>25.000 2nx3,5*) 2,5 2×7,0*) 2 2nx3,5*) 2 **) **) - - - -

Keterangan : **)= Mengacu pada persyaratan ideal

*) = 2 jalur terbagi, masing – masing n × 3, 5m, di mana n= Jumlah lajur per jalur

- = Tidak ditentukan Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

Pada jalan arteri, jalur kendaraan tidak

bermotor disarankan dipisah dengan jalur kendaraan bermotor. Bila banyak kendaraan lambat, jalur boleh lebih lebar. Lebar bahu jalan sebelah dalam pada median yang datar, minimum sebesar 0,50.

Page 47: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

25

c Lajur Apabila lajur dibatasi oleh marka garis

membujur terputus, maka lebar lajur diukur dari sisi dalam garis tengah marka garis tepi jalan sammpai dengan garis tengah marka garis pembagi arah pada jalan 2 lajur 2 arah atau sampai dengan garis tengah garis pembagi lajur pada jalan berlajur lebih dari satu. Apabila lajur dibatasi oleh marka garis membujur utuh, maka lebar lajur diukur dari masing-masing tepi sebelah dalam marka membujur garis utuh.

d Kemiringan Melintang Jalan Untuk kelancaran drainase permukaan,

lajur lalu lintas pada bagian alinyemen jalan yang lurus memerlukan kemiringan melintang normal sebagai berikut : - Untuk perkerasan aspal dan perkerasan

beton/semen, kemiringan melintang 2-3, pada jalan berlajur lebih dari 2, kemiringan melintang ditambah 1% ke arah yang sama.

- Untuk jenis perkerasan lain, kemiringan melintang disesuaikan dengan karakteristik permukaannya.

e Bahu Jalan - Kemiringan melintang bahu jalan yang

normal adalah 3-5%. - Lebar minimal bahu jalan untuk bahu luar

dan bahu dalam dapat dilihat di tabel. - Untuk jenis perkerasan lain, kemiringan

melintang disesuaikan dengan karakteristik permukaannya.

Page 48: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

26

- Ketinggian permukaan bahu jalan harus menerus dengan permukaan perkerasan jalan.

Gambar 2.2 Tipikal Kemiringan Melintang Bahu Jalan

f Median Jalan ▪ Fungsi median jalan adalah :

✓ Memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan arah.

✓ Mencegah kendaraan belok kanan. ✓ Lapak tunggu penyebrang jalan. ✓ Penempatan fasilitas pendukung jalan. ✓ Cadangan lajur (jika cukup luas). ✓ Tempat prasarana kerja sementara. ✓ Dimanfaatkan untuk jalur hijau.

▪ Jalan dua arah dengan empat lajur atau lebih harus dilengkapi median.

▪ Jika lebar ruang yang tersedia untuk median < 2,5 m, median harus ditinggikan atau dilengkapi dengan pembatas fisik, agar tidak dilanggar oleh kendaraan.

▪ Lebar minimum media, terdiri atas jalur tepian dan bangunan pemisah jalur,

Page 49: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

27

ditetapkan sesuai tabel. Dalam hal pengguna median untuk pemasangan fasilitas jalan, agar dipetimbangkan keperluan ruang bebas kendaraan untuk setiap arah.

Tabel 2.14 Lebar Median Jalan dan Lebar Jalur Tepian

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

2.3.4 Alinyemen Horizontal Alinyemen horizontal adalah garis-garis proyeksi yang tegak lurus sumbu jalan bidang peta situasi jalan. Bagian yang sangat kritis dari alinyemen horizontal adalah tikungan, karena pada tikungan akan bekerja gaya sentrifugal. a Bentuk Tikungan Tikungan terdiri atas 3 bentuk umum, yaitu :

▪ Lengkung Full Circle (FC) Yaitu tikungan yang berbentuk busur lingkaran secara penuh. Tikungan ini memiliki satu titik pusat lingkaran dengan jari-jari yang seragam. Bentuk tikungan ini digunakan pada tikungan yang mempunyai jari-jari besar dengan sudut tangent yang relatif kecil.

Bentuk Median Lebar Minimum (m) Ditinggikan 2,00 Direndahkan 7,00

Page 50: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

28

Gambar 2.3 Bentuk Lengkung Full Circle Dimana : PI : Point of Intersection Δ : Sudut Tangen (derajat) Tc : Tangen Circle Rc : Jari-jari (m) Rumus-rumus yang digunakan adalah :

- 𝑇𝑐 = 𝑅 𝑡𝑔 (1

2∆)

𝜃𝑠.𝜋𝑅𝑐

90

- 𝐸 = 𝑅

𝑐𝑜𝑠(1

2∆)

− 𝑅

- 𝐿𝑐 = (∆𝜋

180) + 𝑅

Keterangan : Tc : Panjang tangen dari PI (Point of Intersection) m : Titik awal peralihan dari posisi lurus ke lengkung R : Jari-jari alinyemen horizontal (m) Δ : Sudut alinyemen horizontal (°) E : Jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran (m)

E

TC CT

TC

RcRc

Lc

Page 51: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

29

Lc : Panjang busur lingkaran (m)

▪ Lengkung Spiral Circle Spiral (SCS) Yaitu tikungan yang terdiri atas 1 lengkung circle dan 2 lengkung spiral. Lengkung spiral-circle-spiral ini dikenal dengan lengkung peralihan (Ls), yaitu lengkung yang disisipkan diantara bagian lurus jalan dan bagian lengkung jalan berjari-jari tetap R. pada umumnya digunakan jika panjang Lc > 20 meter. Bentuk lengkung ini dipakai bila jari-jari lebih kecil dari batas yang ditentukan untuk bentuk full circle. Selain itu jari-jari yang diambil harus sesuai dengan kecepatan rencana. Jari-jari yang diambil harus sesuai dengan kecepatan rencana dan tidak boleh mengakibatkan adanya kemiringan tikungan lebih dari harga maksimum yang ditentukan. Jari-jari lengkung ditentukan berdasarkan kemiringan tikungan, tikungan maksimum dan koefisien gesek melintang maksimum.

Page 52: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

30

Gambar tikungan spiral circle spiral dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.4 Bentuk Lengkung Spiral-Circle-Spiral Keterangan : TS : Tangen spiral, titik peralihan dari

lurus ke bentuk spiral SC : Spiral circle, titik peralihan dari

spiral ke circle CS : Circle spiral, titik peralihan dari

circle ke spiral PI : Point of Intersection, titik

pertemuan kedua tangen Δ : sudut perpotongan kedua tangen 𝜃𝑠 : sudut pusat lengkung spiral TS-CS

atau ST-CS 𝜃𝑐 : sudut pusat sudut lingkaran

s s

pYs

Es

TS

SC CS

ST

TS

Xs

k

RcRcLs

Lc

Page 53: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

31

Rumus-rumus yang digunakan adalah :

▪ 𝜃𝑠 =𝐿𝑠.90

𝜋.𝑅

▪ 𝜃𝑐 = 𝛽 − 2𝜃𝑠 ▪ 𝐿𝑐 =

(𝛽−2𝜃𝑠)𝜋𝑅

180

▪ 𝐿 = 𝐿𝑐 + 2𝐿𝑠 ▪ 𝑝 =

𝐿𝑠

6𝑅− 𝑅(1 − 𝐶𝑂𝑆𝜃𝑆)

▪ 𝑘 = 𝐿𝑠 −𝐿𝑠

2

40𝑅2 − 𝑅𝑠𝑖𝑛𝜃𝑠

▪ 𝑇𝑠 = (𝑅 + 𝑝)𝑡𝑔 (1

2∆) + 𝑘

▪ 𝐸𝑠 =(𝑅+𝑝)

𝑐𝑜𝑠(1

2∆)

− 𝑅

▪ 𝑋𝑠 = 𝐿𝑠 (1 −𝐿𝑠

2

40𝑅2)

▪ 𝑌𝑠 = (𝐿𝑠

2

6𝑅)

Page 54: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

32

Jika menggunakan tabel : 𝑝 = 𝑝 ∗ 𝑥𝐿𝑠 𝑘 = 𝑘 ∗ 𝑥𝐿𝑠 Keterangan : 𝜃𝑠 : sudut spiral pada titik SC. 𝐿𝑆 : panjang lengkung spiral. 𝑅 : jari-jari alinyemen horizontal. ∆ : sudut alinyemen horizontal. (°) 𝐿𝑐 : panjang busur lingkaran. (m) 𝑇𝑠 : jarak titik TS dari PI. (m) : titik awal mulai masuk ke daerah lengkung. 𝐸 : jarak dari PI ke sumbu jalan arah pusat lingkaran. (m) 𝑋𝑠, 𝑋𝑠 : koordinat titik peralihan dari spiral ke circle (SC). (m)

▪ Spiral spiral, yaitu tikungan yang terdiri atas 2 lengkung spiral.

Gambar 2.5 Bentuk Lengkung Spiral- Spiral

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagaii berikut :

Page 55: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

33

𝐿𝑐 = 0 dan 𝜃𝑠 =1

2∆

𝐿𝑡𝑜𝑡 = 2𝐿𝑠 Untuk menentukan 𝜃𝑠dapat menggunakan rumus :

𝐿𝑠 =𝜃𝑠 . 𝜋𝑅𝑐

90

b Panjang Tikungan

Panjang tikungan terdiri atas panjang busur lingkaran (𝐿𝑐) dan panjang 2 lengkung spiral (𝐿𝑠) yang diukur sepanjang sumbu jalan. Untuk menjamin kelancaran dan kemudahan mengemudikan kendaraan pada saat menikung pada jalan arteri perkotaan, maka panjang suatu tikungan sebaiknya tidak kurang dari 6 detik perjalanan. Panjang ini dapay diperhatikan berdasarkan Vr yang ditetapkan sesuai table. Pada tikungan full circle, nilai 𝐿𝑠 = 0, sehingga 𝐿𝑡 = 𝐿𝑐 Pada tikungan spiral-spiral, nilai 𝐿𝑐 = 0, sehingga 𝐿𝑡 = 2𝐿𝑠

Tabel 2.15 Panjang Bagian Lengkung Minimum Vr (km/h) Panjang Tikungan Minimum (m)

100 170 90 155 80 135 70 120 60 100 60 85 40 70 30 55

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

Page 56: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

34

2.3.5 Alinyemen Vertikal Alinyemen vertikal merupakan

perpotongan pada bidang vertikal dengan bidang permukaan jalan melalui sumbu jalan. Alinyemen vertikal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian lurus dapat berupa landai positif (tanjakan) atau landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung cembung.

2.3.5.1. Kelandaian Maksimum

Kelandaian maksimum ditentukan untuk berbagai varian kecepatan rencana, dimaksudkan agar kendaraan dapat bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang berarti. Kelandaian didasarkan pada kecepatan truk bermuatan penuh mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula tanpa menggunakan gigi rendah. Kelandaian maksimum yang sesuai dengan Vr, ditetapkan sesuai tabel. Untuk keperluan penyandang cacat, kelandaian maksimum ditetapkan 5%.

Tabel 2.16 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan untuk Jalan Arteri Perkotaan

Vr (km/h) 120 110 100 80 60 50 40 <40 Kelandaian Maks (%) 3 4 4 5 8 9 10 10

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

Page 57: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

35

2.3.5.2. Panjang Lengkung Vertikal Lengkung vertikal harus disediakan pada

setiap lokasi yang mengalami perubahan kelandaian, dengan tujuan : ▪ Mengurangi goncangan akibat perubahan

kelandaian. ▪ Menyediakan jarak pandang henti. Lengkung vertikal dalam standar ini ditetapkan berbentuk parabola sederhana.

a Lengkung Vertikal Cembung Panjang lengkung vertikal cembung,

berdasarkan jarak pandangan henti, dimana dapat ditentukan dengan rumus berikut :

▪ Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang vertikal (S<L)

Gambar 2.6 Pandang Lengkung Vertikal Cembung (S<L)

L =AS2

658

Keterangan : Titik PLV : Peralihan lengkung vertikal Titik PPV : Pusat perpotongan Vertikal Titik PTV : Peralihan tangen vertikal L : Jarak antara kedua titik (m) A : Perbedaan aljabar untuk kelandaian (%) G1, G2 : Kelandaian

Page 58: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

36

▪ Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung vertikal (S>L)

Gambar 2.7 Jarak Pandang Lengkung Vertikal Cembung

Seperti halnya perhitungan lengkung cembung dengan S<L, persamaan untuk perhitungan lengkung ini sesuai dengan jarak pandang henti atau jarak pandang menyiap.

L = 2S −658

A

Panjang minimum vertikal cembung berdasarkan jarak pandang henti, untuk setiap kecepatan rencana (Vr) dapat menggunakan tabel.

Tabel 2.17 Kontrol Perencanaan Untuk Lengkung Vertikal Cembung Berdasarkan Jarak Pandang Henti

Kecepatan Rencana (km/h)

Jarak Pandang

Henti (m)

Nilai Lengkung Vertikal

(K) 20 30 40 50 60 70 80

20 35 50 65 85

105 100

1 2 4 7 11 17 25

Page 59: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

37

90 100

160 185

39 52

Keterangan : Nilai K adalah perbandingan antara panjang lengkung vertikal cembung (L) dan perbedaan aljabar kelandaian (A), K = L / A

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

b Lengkung Vertikal Cekung

Berbeda dengan lengkung vertikal cembung, lengkung vertikal cekung dipengaruhi jarak penyinaran lampu kendaraan. Pada perencanaan tinggi lampu yang digunakan adalah 60 cm dengan sudut penyebaran sinar sebesar 1°. Perhitungan lengkung vertikal cekung dihitung berdasarkan letak lampu dengan kendaraan dapat dibedakan menjadi dua keadaan.

▪ Lengkung vertikal cekung dengan jarak penyinaran lampu depan (S<L)

Gambar 2.8 Lengkung Vertikal Cekung (S<L)

Dengan asumsi perencanaan yakni tinggi lampu 60 cm dan sudut penyebaran sinar sebesar 1°, maka :

L =𝐴𝑆2

120 + 3.50. S

Page 60: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

38

▪ Lengkung vertikal cekung dengan jarak penyinaran lampu depan (S>L)

Gambar 2.9 Lengkung Vertikal Cekung (S>L)

Dengan asumsi perencanaan yang sama dengan persamaan di atas, untuk hal ini maka :

L = 2S −120 + 3.50. 𝑆

A

Dengan pengertian : L : Panjang lengkung cekung (m) A : Perbedaan aljabar landai (%) S : Jarak pandang henti (m)

Tabel 2.18 Kontrol Perencanaan Untuk Lengkung Vertikal Cekung Berdasarkan Jarak Pandang Henti

Kecepatan Rencana (km/h)

Jarak Pandang

Henti (m)

Nilai Lengkung Vertikal

(K) 20 30 40 50 60 70 80 90

100

20 35 50 65 85

105 100 160 185

3 6 9

13 18 23 30 38 45

Page 61: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

39

Keterangan : Nilai K adalah perbandingan antara panjang lengkung vertikal cekung (L) dan perbedaan aljabar kelandaian (A), K = L / A

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No. 038/TBM/1997

2.3.5.3. Koordinasi Alinyemen Alinyemen vertikal, alinyemen

horizontal, dan potongan melintang jalan arteri perkotaan harus dikoordinasikan sedemikian, sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman dan nyaman. Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan dilalui di depannya, sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal.

Koordinasi alinyemen vertikal dan horizontal harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : ▪ Lengkung horizontal sebaiknya berhimpit

dengan lengkung vertikal, dan secara ideal alinyemen horizontal lebih panjang sedikit melingkupi alinyemen vertikal.

▪ Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan.

▪ Lengkung vertikal cekung pada landai jalan yang panjang harus dihindarkan.

Page 62: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

40

▪ Dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horizontal, harus dihindarkan.

▪ Tikungan yang tajam di antara dua bagian jalan yang lurus dan panjang harus dihindarkan.

2.4 Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan kaku (perkerasan beton semen) adalah

struktur yang terdiri atas plat beton semen yang bersambung (tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan, atau menerus dengan tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau dengan lapis permukaan beraspal. Struktur perkerasan beton semen secara tipikal sebagaimana terlihat pada gambar 2.10

Gambar 2.10 Susunan Lapisan Perkerasan Kaku

Pada perkerasan beton semen, daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton. Sifat daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan perubahan kadar air selama masa pelayanan.

Adapun syarat konstruksi perkerasan kaku adalah :

a. Memiliki tebal total dan tegangan ijin yang cukup.

Page 63: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

41

b. Mampu mencegah deformasi yang tetap akibat beban roda.

c. Tahan terhadap perubahan bentuk yang terjadi akibat perubahan kadar air.

d. Mempunyai bentuk permukaan yang rata, tahan terhadap gesekan dan tahan terhadap pengaruh beban maupun zat-zat kimia yang dapat mempengaruhi konstruksi perkerasan jalan. Perkerasan kaku memiliki modulus elastisitas yang tinggi, yang akan mendistribusikan beban terhadap bidang area tanah yang cukup tua, sehingga bagian terbesar dari area kapasitas struktur perkerasn diperoleh dari slab beton itu sendiri. Lapisan pondasi yang ada di bawah beton tersebut harus mampu menopang kekuatan beton. Fungsi dari lapisan pondasi bawah adalah : ▪ Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah

dasar. ▪ Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar,

(k) menjadi modulus reaksi komposit. ▪ Melindungi gejala pumping (adalah proses

keluarnya air dan butiran tanah dasar atau pondasi bawah melalui sambungan dan retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan vertikal pelat karena beban lalu lintas setelah adanya air bebas yang terakumulasi di bawah pelat.

▪ Mengurangi terjadinya keretakan pada pelat beton.

▪ Sebagai perkerasan lantai kerja selama perkerasan.

Page 64: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

42

Keuntungan dari menggunakan perkerasan kaku adalah :

▪ Pada umumnya, digunakan pada jalan kelas tinggi.

▪ Job mix lebih mudah dikendalikan kualitasnya. Modulus elastisitas antara lapisan permukaan dan pondasi sangat berbeda.

▪ Dapat lebih bertahan terhadap kondisi drainase yang lebih buruk.

▪ Jika terjadi kerusakan, maka kerusakan tersebut cepat, dan dalam waktu singkat.

▪ Pada umumnya, biaya awal konstruksi tinggi. Namun, pemeliharaannya, relatif tidak ada.

▪ Kekuatan konstruksi perkerasan kaku berada pada pelat beton sendiri.

▪ Tebal konstruksi kekuatan kaku adalah tebal pelat beton, tidak termasuk pondasi.

▪ Indeks pelayanan tetap baik, hampir selama umur rencana. Terutama jika transverse joints dikerjakan dan dipelihara dengan baik.

2.4.1. Struktur Dan Jenis Perkerasan Perkerasan kaku dapat dikelompokkan ke dalam : a. Perkerasan beton semen, yaitu perkerasan kaku

dengan beton semen sebagai lapisan aus. Terdapat empat jenis perkerasan beton semen :

▪ Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan.

▪ Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan.

▪ Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan.

Page 65: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

43

▪ Perkerasan beton semen pra tegang. b. Perkerasan komposit, yaitu perkerasan kaku

dengan pelat beton semen sebagai lapis pondasi dan aspal beton sebagai lapis permukaan.

2.4.2 Persyaratan Teknis a. Tanah Dasar

Kekuatan tanah dasar dinyatakan sebagai (k) yang ditentukan dengan nilai pengujian CBR insitu (SNI 03-1731-1989) untuk perencanaan tebal perkerasan jalan lama atau CBR laboratorium dan untuk perencanaan jalan baru (SNI 03-1744-1989). Apabila nilai tanah dasar < 2%, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai CBR tanah dasar efektif 5%.

b. Pondasi Bawah Bahan pondasi bawah dapat berupa :

▪ Bahan berbutir. ▪ Stabilisasi atau dengan beton kurus (Lean

Rolled Concrete). ▪ Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

Lapis pondasi bawah perlu diperlebar sampai 60 cm diluar tepi perkerasan beton semen. Untuk tanah ekspansif perlu pertimbangan khusus perihal jenis dan penentuan lebar lapisan pondasi dengan mempertimbangkan tegangan pengembangan yang mungkin timbul. Pemasangan lapis pondasi dengan lebar sampai ke tepi luar lebar jalan merupakan salah satu cara untuk mereduksi perilaku tanah ekspansif.

Page 66: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

44

Tebal lapisan pondasi minimum 10 cm yang paling sedikit mempunyai mutu sesuai dengan SNI No. 03-6388-2000 dan AASHTO M-155 serta SNI 03-1743-1989. Bila direncanakan perkerasan beton semen bersambung tanpa ruji, pondasi bawah harus menggunakan campuran beton kurus (CBK). Tebal lapis pondasi bawah minimum yang disarankan dan CBR tanah dasar efektif dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.11 Tebal Pondasi Bawah Minimum Untuk Perkerasan Beton Semen

Page 67: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

45

Gambar 2.12 R Tanah Dasar Efektif dan Tebal Pondasi Bawah

c. Pondasi Bawah Material Berbutir Material berbutir tanpa pengikat harus memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 03-6388-2000. Persyaratan dan gradasi pondasi bawah harus sesuai dengan kelas B. Sebelum pekerjaan dimulai, bahan pondasi bawah harus diuji gradasinya dan harus memenuhi spesifikasi bahan untuk pondasi bawah, dengan penyimpangan ijin 3%-5%. Ketebalan minimum lapis pondasi bawah untuk tanah dasar dengan CBR minimum 5% adalah 15 cm. Derajat kepadatan lapis pondasi bawah minimum 100%, sesuai dengan SNI 03-1743-1989.

Page 68: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

46

d. Pondasi bawah dengan bahan pengikat (Bound Sub-Base) Pondasi bawah dengan bahan pengikat (BP) dapat digunakan salah satu dari :

▪ Stabilisasi material berbutir dengan kadar bahann pengikat yang sesuai dengan hasil perencanaan, untuk menjamin kekuatan campuran dan ketahanan terhadap erosi.

▪ Jenis bahan pengikat dapat meliputi semen, kapur, serta abu terbang dan/atau slag yang dihaluskan.

▪ Campuran beraspal bergradasi rapat (dense-graded asphalt).

▪ Campuran beton kurus giling padat yang harus mempunyai kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari minimum 5,5 Mpa (55 kg/cm2).

e. Pondasi bawah dengan campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete) Campuran beton kkurus (CBK) harus mempunyai kuat tekan beton karakteristik pada umur 28 hari minimum 5 Mpa (50 kg/cm2) tanpa menggunakan abu terbang, atau 7 Mpa (70 kg/cm2) bila menggunakan abu terbang, dengan tebal minimum 10 cm.

Page 69: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

47

2.4.3 Beton Semen Kekuatan beton harus dinyatakan dalam

nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3-5 Mpa (30-50 kg/cm2). Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit, atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5-5,5 Mpa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yan dibulatkan hingga 0,25 Mpa (2,5 kg/cm2) terdekat.

Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus. Panjang serat baja antara 15 mm dan 50 mm yang bagian ujungnya melebar sebagai angker dan/atau sekrup penguat untuk meningkatkan ikatan. Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mmdapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m3.

Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan betn harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dilaksanakan.

2.4.4 Penentuan Besaran Rencana

a. Lalu Lintas Penentuan beban lalu lintas rencana untuk

perkerasan beton semen, dinyatakan dalam jumlah

Page 70: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

48

sumbu kendaraan niaga (commercial vehicle), sesuai dengan konfigurasi sumbu pada lajur rencana selama umur rencana.

Lalu lintas harus dianalisis berdasarkan hasil perhitungan volume lalu lintas dan konfigurasi sumbu, menggunakan data terakhir atau data 2 tahun terakhir.

Kendaraan yang ditinjau untuk perencanaan perkerasan beton semen adalah yang mempunyai berat total minimum 5 ton.

Konfigurasi sumbu untuk perencanaan terdiri atas 4 jenis kelompok sumbu sebagai berikut : ▪ Sumbu tunggal roda tunggal (STRT). ▪ Sumbu tunggal roda ganda (STRG). ▪ Sumbu tandem roda ganda (STdRG). ▪ Sumbu tridem roda ganda (STrRG).

b. Lajur Rencana dan Koefisien Distribusi

Lajur rencana merupakan salah satu lajur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya yang menampung lalu lintas kendaraan niaga terbesar. Jika jalan tidak memiliki tanda batas lajur, maka jumlah lajur dan koefisien distribusi (C) kendaraan niaga dapat ditentukan dari lebar perkerasan.

Page 71: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

49

Tabel 2.19 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien Distribusi (C) Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana

Lebar perkerasan (Lp)

Koefisien distribusi 1 arah 2 arah

Lp < 5,50 m 1 1 5,50 m ≤ Lp < 8,25 m 0,70 0,50 8,25 m ≤ Lp < 11,25 0,50 0,475

11,23 m ≤ Lp < 15,00 m

- 0,45

15,00 m ≤ Lp < 18,75 m

- 0,425

18,75 m ≤ Lp < 22,00 m

- 0,40

Sumber : SNI Perencanaan Perkerasan Beton Semen PD T-14-2003

c. Umur Rencana

Umur rencana adalah waktu dalam tahun, dihitung sejak jalan tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianngap diberi lapisan permukaan baru. Umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas dasar pertimbangan klasifikasi fungsinal jalan, pola lalu lintas, serta nilai ekonomi jalan yang bersangkutan.

Umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas pertimbangan klasifikasi fungsional jalan, pola lalu-lintas serta nilai ekonomi jalan yang bersangkutan, yang dapat ditentukan antara lain dengan metode Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return, kombinasi dari metode tersebut atau cara lain yang tidak terlepas dari pola pengembangan wilayah. Umumnya perkerasan

Page 72: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

50

beton semen dapat direncanakan dengan umur rencana (UR) 30 tahun sampai 40 tahun. d. Pertumbuhan Lalu Lintas

Volume lalu-lintas akan bertambah sesuai dengan umur rencana atau sampai tahap di mana kapasitas jalan dicapai denga faktor pertumbuhan lalu-lintas yang dapat ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut :

Di mana : R : Faktor pertumbuhan lalu lintas I : Laju pertumbuhan lalu lintas per tahun dalam % UR : Umur rencana (tahun)

e. Lalu Lintas Rencana Lalu-lintas rencana adalah jumlah

kumulatif sumbu kendaraan niaga pada lajur rencana selama umur rencana, meliputi proporsi sumbu serta distribusi beban pada setiap jenis sumbu kendaraan.

Beban pada suatu jenis sumbu secara tipikal dikelompokkan dalam interval 10 kN (1 ton) bila diambil dari survai beban. Jumlah sumbu kendaraan niaga selama umur rencana dihitung dengan rumus berikut :

Page 73: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

51

JSKN = JSKNH x 365 x R x C Di mana : JSKN : Jumlah total sumbu kendaraan niaga selama umur rencana. JSKNH : Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari pada saat jalan dibuka. R : Faktor pertumbuhan komulatif, yang

besarnya tergantung dari pertumbuhan lalu lintas tahunan dan umur rencana.

C : Koefisien distribusi kendaraan.

f. Faktor Keamanan Beban Pada penentuan beban rencana, beban

sumbu dikalikan dengan faktor keamanan beban (FKB). Faktor keamanan beban ini digunakan berkaitan adanya berbagai tingkat realibilitas perencanaan seperti telihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. 20 Faktor keamanan beban

Sumber : SNI Perencanaan Perkerasan Beton Semen PD T-14-2003

Page 74: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

52

2.4.5 Perencanaan Sambungan Sambungan pada perkerasan beton semen ditujukan untuk

: ▪ Membatasi tegangan dan pengendalian retak yang

disebabkan oleh penyusutan, pengaruh lenting serta beban lalu-lintas.

▪ Memudahkan pelaksanaan. ▪ Mengakomodasi gerakan pelat. Pada perkerasan beton semen terdapat beberapa jenis

sambungan antara lain : ▪ Sambungan memanjang ▪ Sambungan melintang ▪ Sambungan isolasi Semua sambungan harus ditutup dengan bahan penutup (joint sealer), kecuali pada sambungan isolasi terlebih dahulu harus diberi bahan pengisi (joint filler). 2.4.5.1. Sambungan Memanjang dengan Batang

Pengikat (Tie Bars) Pemasangan sambungan memanjang

ditujukan untuk mengendalikan terjadinya retak memanjang. Jarak antar sambungan memanjang sekitar 3 - 4 m. Sambungan memanjang harus dilengkapi dengan batang ulir dengan mutu minimum BJTU-24 dan berdiameter 16 mm.

Gambar 2.13 Sambungan Memanjang (Tie Bars)

Page 75: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

53

Ukuran batang pengikat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

At = 204 x b x h I = (38,3 x Ф) +75 Dengan pengertian : At = Luas penampang tulangan per meter

panjang sambungan (mm2). B = Jarak terkecil antar sambungan atau

jarak sambungan dengan tepi perkerasan (m).

H = Tebal pelat (m). L = Panjang batang pengikat (mm). Φ = Diameter batang pengikat yang dipilih

(mm). Jarak batang pengikat yang digunakan adalah 75

cm.

2.4.5.2. Sambungan Susut Melintang Kedalaman sambungan kurang lebih

mencapai seperempat dari tebal pelat untuk perkerasan dengan lapis pondasi berbutir atau sepertiga dari tebal pelat untuk lapis pondasi stabilisasi semen.

Jarak sambungan susut melintang untuk perkerasan beton bersambung tanpa tulangan sekitar 4 - 5 m, sedangkan untuk perkerasan beton bersambung dengan tulangan 8 - 15 m dan untuk sambungan perkerasan beton menerus dengan tulangan sesuai dengan kemampuan pelaksanaan.

Sambungan ini harus dilengkapi dengan ruji polos panjang 45 cm, jarak antara ruji 30 cm, lurus dan bebas dari tonjolan tajam yang akan mempengaruhi gerakan bebas pada saat pelat beton menyusut.

Page 76: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

54

Setengah panjang ruji polos harus dicat atau dilumuri dengan bahan anti lengket untuk menjamin tidak ada ikatan dengan beton.

Gambar 2.14 Sambungan Susut Melintang Tanpa Ruji

Gambar 2.15 Sambungan Susut Melintang Dengan Ruji

2.4.5.3. Bahan Penutup Sambungan Penutup sambungan dimaksudkan

untuk mencegah masuknya air dan atau benda lain ke dalam sambungan perkerasan. Benda-benda lain yang masuk ke dalam sambungan dapat menyebabkan kerusakan berupa gompal dan atau pelat beton yang saling menekan ke atas (blow up).

Bahan penutup sambungan adalah bahan yang tahan terhadap tarikan dan tekanan, dan masih tahan untuk tetap melekat pada dinding-dinding sambungan, di mana bahan

Page 77: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

55

tersebut terbuat dari bahan elastis seperti karet, sehingga mampu mencegah batu-batu yang tajam atau benda-benda lainnya.

2.4.6 Prosedur Perencanaan

Prosedur perencanaan perkerasan beton semen didasarkan atas dua model kerusakan yaitu : ▪ Retak fatik (lelah) tarik lentur pada pelat. ▪ Erosi pada pondasi bawah atau tanah dasar

yang diakibatkan oleh lendutan berulang pada sambungan dan tempat retak yang direncanakan.

Prosedur ini mempertimbangkan ada tidaknya ruji pada sambungan atau bahu beton. Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan dianggap sebagai perkerasan bersambung yang dipasang ruji. Data lalu-lintas yang diperlukan adalah jenis sumbu dan distribusi beban serta jumlah repetisi masing-masing jenis sumbu/kombinasi beban yang diperkirakan selama umur rencana.

2.4.6.1. Perencanaan Tebal Pelat

Tebal pelat taksiran dipilih dan total fatik serta kerusakan erosi dihitung berdasarkan komposisi lalu-lintas selama umur rencana. Jika kerusakan fatik atau erosi lebih dari 100%, tebal taksiran dinaikan dan proses perencanaan diulangi.

Tebal rencana adalah tebal taksiran yang paling kecil yang mempunyai total fatik dan atau total kerusakan erosi lebih kecil atau sama dengan 100%.

Langkah-langkah perencanaan tebal pelat diperlihatkan pada gambar dan tabel di bawah ini.

Page 78: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

56

Gambar 2.16 Sistem Perencanaan Beton Semen

Sumber : SNI Perencanaan Perkerasan Beton Semen PD T-14-2003

Page 79: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

57

Tabel 2. 21 Langkah-Langkah Perencanaan Beton Semen Langkah Uraian Kegiatan

1. Pilih jenis perkerasan beton semen, bersambung tanpa ruji, bersambung dengan ruji, atau menerus dengan tulangan.

2. Tentukan, apakah menggunakan bahu beton atau bukan. 3. Tentukan jenis dan pondasi bawah berdasarkan nilai CBR

rencana dan perkirakan jumlah sumbu kendaraan niaga selama umjur rencana.

4. Tentukan CBR efektif berdasarkan nilai CBR rencana dan pondasi bawah yang dipilih.

5. Pilih kuat Tarik Tarik lentur atau kuat tekan beton pada umur 28 hari.

6. Pilih factor keamanan beban lalu lintas (FKB) 7. Taksir tebal pelat beton (taksiran awal dengan tebal tertentu

berdasarkan pengalaman atau menggunakan contoh yang tersedia)

8. Tentukan tegangan ekivalen dan factor erosi untuk STRT. 9. Tentukan factor rasio tegangan dengan membagi tegangan

ekivalen ole kuat Tarik lentur. 10. Untuk setiap rentang beban kelompok sumbu tersebut,

tentukan beban per roda dan kalikan dengan factor keamanan beban untuk menentukan beban rencana per roda. Jika beban rencana per roda ≥65 kN, anggap dan gunakan niali tersebut sebagai batas tertinggi.

11. Dengan factor rasio tegangan, dan beban rencana, tentukan jumlah repetisi ijin untuk erosi.

12. Hitung presentase dari repetisi fatik yang direncanakan terhadap jumlah repetisi ijin

13. Dengan menggunakan faktor erosi, tettukan jumlah repetisi ijinuntuk erosi.

14. Hitung presentase dari repetisi erosi, yang direncanakan terhadap jumlah repetisi ijin.

Page 80: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

58

15. Ulangi langkah 11 sampai dengan14 untuk setiap beban per roda pada sumbu tersebut sampai jumlah repetisi beban ijin, yang masing-masing mencapai 10 juta dan 100 juta repetisi.

16. Hitung jumlah total fatik dengan menjumlahkan presentase fatik dari setiap beban roda pada STRT tersebut. Dengan cara yang sama, hitung jumlah total erosi dari setiap beban roda pada STRT tersebut.

17. Ulangi langkah 8 sampai dengan langkah 16 untuk setiap jens kelompok lainnya.

18. Hitung jumlah totalkerusakan akibat fatik dan jumlah total kerusakan akibat erosi untuk seluruh jenis kelompok sumbu.

19. Ulangi langkah 7 sampai dengan langkah 18 hingga diperoleh ketebalan tertipis yang menghasilkan total kerusakan akibat fatik dan erosi ≤ 100 %. Tebal tersebut sebagai tebal perkerasan beton semen yang direncanakan.

Sumber : SNI Perencanaan Perkerasan Beton Semen PD T-14-2003

Page 81: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

59

Tabel 2. 22 Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Dengan Bahu Beton

Sumber : SNI Perencanaan Perkerasan Beton Semen PD T-14-2003

Page 82: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

60

Gambar 2.17 Analisa Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan, Dengan/Tanpa Bahu Beton

Page 83: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

61

Gambar 2.18 Analisa Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Berdasarkan Faktis Erosi, Dengan Bahu Beton

Page 84: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

62

2.4.7 Perencanaan Tulangan Tujuan utama penulangan untuk : ▪ Membatasi lebar retakan, agar kekuatan

pelat tetap dapat dipertahankan ▪ Memungkinkan penggunaan pelat yang

lebih panjang agar dapat mengurangi jumlah sambungan melintang sehingga dapat meningkatkan kenyamanan

▪ Mengurangi biaya pemeliharaan Jumlah tulangan yang diperlukan

dipengaruhi oleh jarak sambungan susut, sedangkan dalam hal beton bertulang menerus, diperlukan jumlah tulangan yang cukup untuk mengurangi sambungan susut.

a. Perkerasan Beton Semen Bersambung Tanpa

Tulangan Pada perkerasan beton semen bersambung

tanpa tulangan, ada kemungkinan penulangan perlu dipasang guna mengendalikan retak. Bagian-bagian pelat yang diperkirakan akan mengalami retak akibat konsentrasi tegangan yang tidak dapat dihindari dengan pengaturan pola sambungan, maka pelat harus diberi tulangan.

Umumnya, perkerasan ini lebarnya 1 lajur dengan panjang 4-5 meter. Perkerasan ini tidak menggunakan tulangan, namun menggunakan ruji (dowel) dan batang pengikat (tie bar). Penerapan tulangan, umumnya dilaksanakan pada : ▪ Pelat dengan bentuk tak lazim Pelat disebut tidak lazim apabila perbandingan

antara panjang dengan lebar lebih bear dari 1,25, atau bila pola sambungan pada pelat

Page 85: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

63

tidak benar-benar berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang.

▪ Pelat dengan sambungan tidak sejalur ▪ Pelat berlubang.

Gambar 2. 1 Perencanaan Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan

2.5 Perencanaan Drainase Untuk Saluran Tepi

Saluran drainase jalan merupakan saluran yang dibuat ditepi jalan yang berfungsi menampung serta mengalirkan air dari permukaan jalan dan daerah sekitar jalan yang masih terdapat pada suatu catchment area. Dua hal pokok yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan system drainase untuk jalan raya, yaitu: ▪ Drainase permukaan ▪ Drainase bawah permukaan

Adanya drainase permukaan dimaksud untuk menampung,mengalirkan dan membuang air hujan yang jatuh dipermukaan perkerasan jalan agar tidak merusak kontruksi jalan yang ada.Fungsidari drainase adalah: ▪ Menjaga agar permukaan jalan selalu tampak kering

terhadap air. ▪ Menjaga kestabilan bahu jalan yang disebabkan oleh

erosi.

Page 86: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

64

Permukaan yang baik pada perkerasan maupun drainase dibuat miring dengan tujuan agar air hujan dapat mengalir dari perkerasan jalan.

Tabel 2. 23 Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Dengan Bahu Beton

Sumber : Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI 03-3424-1994

Sedangkan, kemiringan selokan samping ditentukan berdasarkan bahan yang digunakan. Hubungan antara bahan yang digunakan dengan kemiringan selokan samping arah memanjang yang dikaitkan erosi aliran, dapat dilihat di table.

Tabel 2. 24 Hubungan Kemiringan Selokan Samping dan Jenis Material Sumber : Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI 03-3424-1994

2.5.1. Analisa Data Hidrologi Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan pada

analisa hidrologi: a. Data Curah Hujan

No. Jenis Lapisan Permukaan Jalan

Kemiringan Melintang Normal

(i) 1. Beraspal,beton 2%-3% 2. Japat dan Tanah 4%-6% 3. Kerikil 3%-6% 4. Tanah 4%-6%

Jenis Material Kemiringan Selokan Samping

Tanah Asli 0-5 Kerikil 5-7,5

Pasangan 7,5

Page 87: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

65

Data curah hujan yang dipakai dalam perencanaan jalan system drainase jalan adalah data curah hujan harian maksimum dalam setahun yang dinyatakan dalam mm/hari.Data curah hujan ini diperoleh dari stasiun curah hujan yang terdekat dengan lokasi system drainase,jumlah data curah hujan paling sedikit diperkirakan sekitar 10 tahun.

b. Waktu Curah Hujan

Lamanya waktu curah hujan ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan Van Breen bahwa hujan harian yang terkonsentrasi selama 4jam dengan jumlah hujan terbesar 90% dari jumlah hujan selama 24 jam.

Page 88: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

66

)( 11 nn

x YYSS

RR

nRR

S x

21 )(

4%90 1RI

c. Tinggi Hujan Rencana

Untuk mendapatkan tinggi hujan rencana

dengan masa ulang T tahun dapat ditentukan

dengan rumus :

Dimana :

Maka,

Sumber : Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI 03-3424-1994

Keterangan :

Rt = Besar curah hujan untuk periode ulang T tahun (mm)

R = Tinggi hujan maksimum rata-rata Sx = Standart deviasi Yt = Variasi yang merupakan fungsi

periode ulang Yn = Nilai yang tergantung pada n Sn = Standart deviasi yang merupakan

fungsi dari n

Page 89: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

67

Tabel 2.25 Periode Ulang Sumber : Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI 03-3424-1994

Yn dapat ditentukan menggunakan tabel dibawah ini :

Tabel 2. 26 Nilai Yn

Sumber:tata cara perencanaan drainase jalan SNI 03-3424-1994

Periode Ulang(Tahun) Variasi yang berkurang 2 0,3665 5 1,4999

10 2,2502 25 3,1985 50 3,9019 100 4,6001

n 0 1 2 3 4 5 6 10 20 30 40 50 60 70 80 90

0,4952 0,5225 0,5352 0,5435 0,5485 0,5521 0,5548 0,5569 0,5566

0,4996 0,5252 0,5371 0,5422 0,5485 0,5534 0,5552 0,5570 0,5589

0,5035 0,5288 0,5380 0,5448 0,5493 0,5527 0,5555 0,5572 0,5589

0,5070 0,5283 0,5388 0,5453 0,5497 0,5530 0,5555 0,5574 0,5591

0,5100 0,5255 0,5402 0,5458 0,5501 0,5533 0,5557 0,5576 0,5592

0,5126 0,5309 0,5402 0,5453 0,5504 0,5535 0,5559 0,5578 0,5593

0,5157 0,5320 0,5410 0,5468 0,5508 0,5538 0,5561 0,5580 0,5595

Page 90: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

68

Nilai Sn dapat ditentukan menggunakan tabel dibawah ini :

Tabel 2.27 Nilai Sn

Sumber:Tata Cara Perencanaan Drainase Jalan SNI 03-3424-1994

Setelah memperoleh nilai I dari persamaan di atas,maka diplot pada kurva basis, sehingga didapatkan kurva I rencana.

Gambar 2.20 Kurva Basis

n 0 1 2 3 4 5 6

10 20 30 40 50 60 70 80 90

0,9496 0,0628 0,1124 0,1413 0,1607 0,1747 0,1899 0,1938 0,2007

0,9676 1,0695 1,1199 1,1435 1,1523 1,1759 1,1653 1,1945 1,2013

0,9833 1,0695 1,1199 1,1435 1,1523 1,1759 1,1653 1,1945 1,2020

0,9971 1,0811 1,1226 1,1480 1,1558 1,1782 1,1681 1,1959 1,2025

1,0095 1,0854 1,1255 1,1499 1,1557 1,1782 1,1690 1,1967 1,2032

1,0206 1,0915 1,1285 1,1519 1,1581 1,1803 1,1698 1,1973 1,2038

1,0316 1,0961 1,1313 1,1538 1,1596 1,1814 1,1906 1,1980 1,2044

KURVA BASIS

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

180

190

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240

Waktu Intensitas (menit)

Inte

nsita

s H

ujan

(mm

/jam

)

Kurva Basis

Page 91: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

69

xVLt

602

d. Waktu konsentrasi (Tc) Waktu konsentrasi adalah lama

waktu yang dibutuhkan oleh aliran air untuk dapat mencapai suatu titik tertentu pada saluran drainase. Waktu konsentrasi dipengaruhi oleh kemiringan sakeluran, kecepatan aliran dan kondisi permukaan saluran. Dari ketiga hal tersebut,perhitungan waktu konsentrasi dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Tc= t1 + t2 Dimana:

167.0

32

1 28,3

sndLot

Keterangan : Tc = Waktu konsentrasi t1 = Inlet time (overload flow time),

yaitu : waktu yang diperlukan oleh air limpahan untuk mencapai lokasi fasilitas drainase (inlet) dari titik terjauh yang terletak di Catchment Area dan jalan itu sendiri.

t2 = Time of flow (channel/ditch flow time), yaitu waktu yang diperlukan oleh air limpahan untuk untuk mengalir melalui drainase.

Lo = Jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m)

L = Panjang Saluran (m) Nd = Koefesien hambatan

Page 92: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

70

S = Kemiringan daerah pengaliran V = Kecepatan air rata-rata diselokan

(m/dt)

Tabel 2. 28 Hubungan Kondisi Permukaan Dengan Koefisien Hambatan

Sumber : Tata cara perencanaan Drainase Jalan SNI 03-3424-1994

No Kondisi Lapis Permukaan nd 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Lapisan semen dan aspal beton Permukaan licin dankedap air Permukaanlicindan kokoh Tanah dengan rumput tipis dan gundul dengan permukaan sedikit kasar Padang rumput dan rerumputan Hutan gundul Hutan rimbun dan hutan gundul rapat dengan hamparan rumput jarang sampai rapat

0,013 0,020 0,100 0,200

0,400 0,600 0,800

Page 93: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

71

Tabel 2. 29 Kecepatan Aliran yang Diizinkan Berdasarkan Jenis Material

No. Jenis Bahan Kecepatan aliran yang diizinkan (m/s)

1 Pasir halus 0.45

2 Lempung kepasiran 0.5

3 Lanau alluvial 0.6

4 Kerikil halus 0.75

5 Lempung Kokoh 0.75

6 Lempung padat 1.1

7 Kerikil kasar 1.2

8 Batu-batu besar 1.5

9 Pasangan batu 0.60-1.80

10 Beton 0.60-3.00 11 Beton bertulang 0.60-3.00

Sumber : Tata cara perencanaan Drainase Jalan SNI 03-3424-1994

e. Luas Daerah Pengaliran Luas daerah pengaliran batasnya

tergantung dari daerah pembebasan dan daerah sekelilingnya:

L = L1+L2+L3 A = L(L1+L2+L3)

Dimana: L = Batas daerah pengaliran yang

diperhitungkan

Page 94: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

72

L1 = Ditetapkan dari as jalan bagian tepi perkerasan

L2 = Ditetapkan dari tepi perkerasan yang ada sampai bahu jalan

L3 =Tergantung dari keadaan daerah setempat dan panjang maksimum100 m

A = Luas daerah pengaliran

f. Intensitas Hujan Maksimum Untuk mendapatkan intensitas

hujan maksimum maka hasil perhitungan waktu konsentrasi diplotkan pada kurva basis rencana. g. Menentukan Koefesien Pengaliran

Aliran yang masuk kedalam saluran drainase berasal dari suatu catchment area disekitar saluran drainase untuk menentukan koefesien pengaliran dipergunakan persamaan :

......

321

332211

AAAACACACC

Dimana: C1,C2,C3 = Koefesien pengaliran

yang sesuai dengan tipe kondisipermukaan

A1,A2,A3 = Luas daerah pengaliran yang diperhitungkan sesuai dengan kondisipermukaan.

h. Debit Aliran Debit aliran air adalah jumlah air

yang mengalir masuk kedalam saluran

Page 95: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

73

%1001 xL

tti o

2/13/21 xixRn

V

tepi. Dari keseluruhan analisa hidrologi di atas,maka debit air yang melalui saluran drainase dapat dihitung dengan persamaan :

CIAQ6.3

1

Dimana: Q = Debit air(m/detik) C = Koefesien pengaliran I = Intensitas hujan(mm/jam) A = Luas daerah pengaliran(km2)

i. Kemiringan Saluran (i) Kemiringan saluran ditentukan

dari hasil pengukuran di lapangan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Tabel 2. 30 Kemiringan Melintang Perkerasan Bahu Jalan No. Jalan lapis

permukaan jalan

Kemiringan Melintang normal (%)

1. 2. 3. 4.

Beraspal, Beton Japat

Kerikil Tanah

2 – 3% 4 – 6 % 3 – 6 % 4 – 5 %

Sumber : Tata cara perencanaan Drainase Jalan SNI 03-3424-1994

j. Kecepatan Rata-Rata (V) Dimana :

Page 96: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

74

V = Kecepatan rata-rata (m/dt) R = Jari-jari (m) i = Kemiringan saluran n = Koefisien kekasaran

2.6 Rencana Anggaran Biaya

2.6.1. Umum Perhitungan rencana anggaran biaya

adalah proses perhitungan untuk menentukan nilai atau besarnya kebutuhan biaya untuk mendirikan suatu konstruksi bangunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya harga satuan bangunan, yaitu : a. Volume pekerjaan b. Harga bahan dan peralatan c. Upah untuk tenaga pekerjaan

Perhitungan rencana anggaran biaya dibuat sebelum dilakukannya pembangunan, tepatnya setelah perencanaan fisik bangunan. Oleh karena itu, jumlah anggaran yang didapatkan hanyalah merupakan taksiran biaya, bukan biaya sebenarnya. Sesuai atau tidaknya perhitungan, tergantung dari kemampuan personel berdasarkan pengalaman. Selain itu, pemilihan metode yang tepat akan menghasilkan ketepatan perhitungan yang lebih optimal.

Dalam perhitungan rencana anggaran biaya yang akan dipaparkan dalam laporan ini, diguankandaftar analisa harga satuan pekerjaan yang diperoleh dari buku panduan Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina

Page 97: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

75

Marga, yakni Buku Petunjuk Analisa Biaya Harga Satuan Pekerjaan”. Sehingga, tidak ditunjukkan perhitungan unutuk menentukan koefisien tenaga kerja, bahan, dan peralatan yang digunakan pada tiap-tiap satuan pekerjaan.

2.6.2. Volume Pekerjaan Volume pekerjaan merupakan salah satu

factor yang sangat penting dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya, yaitu sebagai salah satu faktor pengali untuk harga satuan. Perhitungan volume ini didasarkan pada perencanaan profil melintang (cross section) dan profil memanjang (long section).

2.6.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan merupakan hasil yang diperoleh dari proses perhitungan dari masukan – masukan anatara lain berupa harga sauna dasar untuk bahan, alat, upah, tenaga kerja serta biaya umum dan laba. Berdasarkan masukan tersebut dilakukan perhitungan untuk menentukan koefisien bahan, upah tenaga kerja dan peralatan setelah lebih dahulu menentukan asumsi – asumsi dan faktor – faktor serta prosedur kerjanya. Jumlah dari seluruh hasil perkalian koefisien tersebut dengan harga satuan ditambah dengan biaya minimum dan laba akan menghasilkan harga satuan pekerjaan. Analisa harga satuan pekerjaan ini meliputi beberapa item pekerjaan : ▪ Pekerjaan Persiapan

• Pengukuran • Mobilisasi dan demobilisasi • Papan nama proyek • Direksi keet

Page 98: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

76

▪ Pekerjaan Tanah

• Pembersihan Lapangan dan Perataan • Pengurugan dengan pemadatan

▪ Pekerjaan Perkerasan Kaku (Rigid)

• Pekerjaan Lapis Pondasi dengan Agregat Kelas A

• Pekerjaan Lean Concrete (Beton K-175)

• Pekerjaan Beton K-400 ▪ Pekerjan Drainase

• Pekerjaan Galian untuk Drainase • Beton K-350

▪ Pekerjaan Pelengkap

• Pekerjaan Median Jalan • Pekerjaan Marka Jalan

Page 99: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

77

BAB III

METODOLOGI

Dalam suatu perencanaan, perlu adanya metodologi, karena hal tersebut adalah cara dan urutan pekerjaan pada suatu perhitungan rencana. Metodologi suatu perencanaan adalah cara dan urutan kerja suatu perhitungan untuk mendapatkan hasil dari lebar jalan yang dibutuhkan, tebal perkerasan jalan, alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, dan saluran drainase.

3.1 Pekerjaan Persiapan Sebelum memulai suatu pekerjaan, pertama yang

harus dilakukan adalah tahap persiapan. Tahap persiapan dilakukan awal, dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Persiapan merupakan serangkaian pekerjaan yang meliputi :

a. Mencari informasi mengenai tempat meminjam data untuk dijadikan sebagai bahan Tugas Akhir.

b. Mencari data ke instansi/perusahaan yang terkait antara lain Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, serta meminta ijin kepada instansi tersebut yang memiliki proyek data guna dijadikan sebagai bahan Tugas Akhir.

c. Membuat dan mengajukan berkas-berkas yang diperlukan untuk memperoleh data. Dalam hal ini yatu prosposal dan surat pengantar dari Kaprodi

d. Mengumpulkan data dan segala bentuk kegiatan/hasil/ survey yang sekiranya dapat mendukung dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.

e. Mempelajari semua data dan yang berkaitan dengan hal-hal yang menunjang isi Tugas Akhir.

Page 100: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

78

3.2 Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan pengumpulan dan pengolahan

data, maka terlebih dahulu mempelajari dan emahami tinjauan pustaka yang akan digunakan dalam proyek akhir ini. Dalam mempelajari dan memahaminya, dapat dilakukan dengan mengetahui data-data apa saja yang diperlukan untuk perencanaan modifikasi struktur jalan dalam tugas akhir ini. Tinjauan pustaka yang digunakan, mengacu pada buku-buku perencanaan jalan yang terdapat dalam daftar pustaka.

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan data

Data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan tugas akhir ini antara lain :

a. Peta lokasi beserta profilnya b. Peta/data topografi c. Data geometrik jalan d. Gambar eksisting e. Data CBR tanah f. Data lalu lintas g. Data curah hujan

3.4 Survey Lokasi Mengetahui kondisi lingkungan lokasi suatu proyek

yang diperlukan untuk data perhitungan perencanaan. Dari hasil survey didapatkan data berupa gambar kondisi lokasi proyek.

3.5 Analisis dan Pengolahan Data Data-data yang terkumpul, kemudian dianalisa

dan diolah, sehingga didapatkan hasil perhitungan sesuai dengan teori dan ketentuan yang ada.

Page 101: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

79

a. Pengolahan Data Lalu Lintas Data Lalu lintas yang berupa data lalu lintas harian

(LHR) rata-rata dianalisa untuk menghitung tebal perkerasan jalan, dimana diperlukan data-data beban kendaraan. Yaitu beban yang berkaitan dengan beban sumbu kendaraan, volume lalu lintas, pertumbuhan lalu lintas, dan konfigurasi roda.

b. Pengolahan Data CBR Tanah Dasar Analisa tanah dasar dilakukan untuk mengetahui

besarnya daya dukung tanah dasar karena mutu dan daya bahan suatu konstruksi perkesaran tidak lepas dari sifat tanah dasar. Pada analisa ini, diperlukan data CBR dari beberapa tempat, sehingga didapatkan daya dukung tanah dasar yang dinyatakan dengan modulus reaksi tanah dasar.

c. Pengolahan Data Hujan Pengolahan data hujan digunakan untuk

perencanaan besarnya debit limpasan yang terjadi pada suatu area, dimana besarnya debit untuk menghitung dimensi saluran drainase jalan. Data curah hujan diambil dari stasiun hujan terdekat dengan lokasi proyek.

3.6 Kontrol Geometrik Jalan a. Alinyemen Horizontal b. Alinyemen Vertikal

3.7 Desain Struktur Perkerasan Kaku a. Struktur dan jenis perkerasan b. Penentuan besarnya rencana

Page 102: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

80

3.8 Desain Drainase Langkah-langkah merencanakan Drainase adalah : a. Analisa Hidrologi b. Menghitung Koefisien Pengaliran c. Menghitung Kemiringan Saluran d. Menghitung Kecepatan rata-rata e. Menghitung debit aliran f. Menghitung dimensi saluran

3.9 Gambar Rencana Pada tahap ini, gambar rencana berupa gambar dari

hasil perhitungan jalan dan perencanaan drainase. Setelah perencanaan jalan dan perencanaan drainase, dilanjutkan dengan pembuatan gambar rencana. Gambar rencana ini digunakan sebagai media komunikasi dalam tahap pelaksanaan.

3.10 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya merupakan perencanaan

besarnya biaya yang diperlukan untuk membiayai perencanaan hasil.

3.11 Kesimpulan dan Saran Metode pelaksanaan merupakan urut-urutan kerja

pada pelaksanaan konstruksi jalan yang direncanankan. Bagan Metodologi Sebagai Berikut:

Page 103: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

81

MEMENUHI

TIDAK MEMENUHI

Mulai

Pengumpulan Data

Pekerjaan Persiapan

Data LHR Data CBR

Data Curah

Hujan

Analisa Analisa CBR Analisa

Data Hujan

Volume dan

Pertumbuh

an lalu

lintas

sampai UR

CBR Segmen

dan DDT

Intensitas

Hujan

Analisa Kapasitas

Nilai

Kapasitas (c)

Disain Pavement

A

DS < 0,75

Pelebaran Jalan

Page 104: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

82

Gambar 3.1 Bagan Metodologi Proyek Akhir

A

Gambar Rencana

Menentukan Metode Pelaksanaan

Perhitungan

Volume Pekerjaan

Volume Pekerjaan

Analisa Harga

Satuan Pekerjaan

Rekapitulasi Anggaran Biaya

Kesimpulan dan

Saran

Selesai

Page 105: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

83

Gambar 3.2 Bagan Metodologi Perkerasan Kaku

Page 106: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

84

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 107: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

85

BAB IV

PENGUMPULAN DATA

4.1 Umum Perencanaan peningatan ruas jalankabupaten Babat – Bts. Kab. Jombang STA 5+400 – 9+400 mengacu pada kondisi jalan sebelum pelaksanan proyek peningkatan jalan dimulai. Data-data kondisi jalan sebelum proyek peningkatan dilksanakan atau disebut data eksisting dapat berupa data primer maupun data sekunder. Pengertian data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut :

• Data primer : Data yang didapatkan melalui survey atau riset yang dilakukan sendiri

• Data sekunder : adalah data yang didapatkan melalu tangan kedua atau ketiga, dalam hal ini adalah data yang diberikan surveyor atau kontraktor dan konsultan yang bersangkutan

Sehingga untuk mendukung perencanaan peningkatan

jalan dengan menggunakan perkerasan rigi diperlukan data-data sebagai berikut :

a. Peta Lokasi Proyek b. Data Geometrik Jalan c. Data CBR Tanah Dasar d. Data Lalu Lintas (LHR) e. Data Curah Hujan f. Data Foto Kondisi Existing Jalan g. Gambar Long Section dan Cross Section

Page 108: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

86

4.2 Pengumpulan Data 4.2.1 Peta Lokasi

Jalan yang akan ditingkatkan adalah termasuk dalam ruas jalan Babat – Bts. Kab. Jombang, tepatnya pada STA 5+400 sampai STA 9+400. Lokasi jalan tersebut ditunjukkan oleh peta berikut ini :

Gambar 4.1 Peta Lokasi Proyek

4.2.2 Data Geometrik Jalan raya

Kondisi geometrik jalan secara umum menyangkut aspek – aspek bagian jalan seperti : lebar perkerasan, lebar bahu jalan, alinyemen vertikal dan horizontal, kebebasan samping, kemiringan melintang dan super elevasi. Tujuan utama penggunaan prinsip geometrik adalah tercapainya syarat – syarat konstruksi jalan yang aman dan nyaman.

Berdasarkan data dari pihak perencana, diketahui kriteria geometrik jalan sebagai berikut :

Lokasi Proyek Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400

Page 109: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

87

Tabel 4.1 Karakteristik Jalan No. Uraian Satuan Tipe 1. Fungsi jalan Kolektor 2. Tipe jalan III A 3. Tipe medan Datar 4. Kecepatan rencana

( V ) Km/jam 60 s/d 90

5. Lebar perkerasan m 2 x 3,5 Sumber : CV. Mitra Cipta Engineering

4.2.3 Data Lalu Lintas Data LHR yangkami peroleh berasal dari Perencanaan Peningkatan Jalan Babat – Bts. Kab. Jombang CV MCE CONSULTANT. Data LHR tersebut berupa jumlah volume kendaraan rata-rata per tahun dalam 1 hari. Data LHR tersebut berisi volume kendaraan dari tahun 2016 - 2036. Data Lalu lintas ini diperlukan untuk memperkirakan adanya pelebaran jalan dengan disertai perkiraan adanya perkembangan lalu lintas harian rata – rata pertahun sampai umur rencana.selain itu digunakan juga untuk merencanakan tebal lapis perkerasan pelebaran jalan dan lapis ulang. Berikut adalah tabel yang bersi jumlah volume kendaraan mulai dari tahun 2016-2036.

Tabel 4.2 Volume LHR dari Tahun 2012-2014 No Jenis

Kendaraan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 1 Sepeda motor,

Sekuter, Spd kumbang,

17589 18818 20726 20751 21835

2 Sedan, Jeep, Minibus, Van, Station wagon

1227 1338 1448 1579 1701

Page 110: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

88

3 Oplet, Pick-up Oplet, Combi

305 325 358 365 406

4 Pick-up, Micro truck, mobil box

669 729 750 792 812

5 Bus Kecil 28 29 32 35 40 6 Bus Besar 637 705 721 737 829 7 Truck Sedang,

Truck Berat 2 as

166 168 210 255 257

8 Truck Berat 3 as

24 26 30 30 32

9 Truck Gandeng

40 46 49 52 58

10 Truck Trailer 254 264 300 362 409 Sumber: Dinas PU Bina Marga

4.2.4 Data CBR

Data CBR yang kami gunakan adalah data CBR yang kami peroleh dari CV. Aria Jasa Reksamata selaku Konsultan Perencana proyek untuk ruas jalan tersebut. Data CBR yang kami peroleh merupakan hasil dari uji langsung di lapangan pada 3 titik untuk mengetahui nilai daya dukung dari tanah dasar untuk ruas jalan tersebut. Berikut ini adalah tabel yang berisi nilai CBR pada ruas jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400.

Tabel 4.3 Nilai CBR untuk Ruas Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 No STA Kondisi Tanah Nilai CBR 1 6 + 000 sudah rendam 1.34% 2 7 + 100 sudah rendam 1.55% 3 8 + 550 sudah rendam 3.10%

Sumber: CV. Mitra Cipta Engineering

Page 111: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

89

4.2.5 Data Curah Hujan Data curah hujan yang kami gunakan pada tugas

akhir ini kami peroleh dari Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur yang berasal dari stasiun hujan Babat. Data curah hujan yang kami gunakan merupakan data curah hujan puncak tiap tahunnya.Data tersebut berisikan curah hujan puncak pada 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 2005-2015. Berikut ini adalah tabel data curah hujan 10 tahun terakhir.

Tabel 4.4 Data Curah Hujan Tahun 2005-2014

Tahun Hujan Harian Max (Xi)

2005 93 2006 78 2007 89 2008 92 2009 97 2010 86 2011 94 2012 90 2013 123 2014 118 2015 108

n = 10 1068 Sumber: Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur

Page 112: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

90

4.2.6 Gambar Kondisi Eksisting

Gambar 4.2 Kondisi Eksisting Proyek

4.3 Penyajian Data Data-data yang sudah didapatkan tersebut

kemudian harus diolah terlebih dahulu agar dapat ditentutukan parameter-parameter yang ingin dicapai.

4.3.1 Data Lalu Lintas

Data jumlah kendaraan bermotor dari tahun 2012 sampai tahun 2016 digunakan untuk mengetahui angka pertumbuhan lalu lintas untuk masing – masing jenis kendaraan. Dalam mencari pertumbuhan lalu lintas,

Page 113: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

91

dipergunakan program Ms. Excel untuk memperoleh rumus pertumbuhan dari regresi yang dilakukan. Kemudian kami olah lagi kedalam program Ms. Excel untuk mencari pertumbuhan lalu lintas (i) rata – rata. Berikut langkah – langkah yang dipergunakan untuk mencari pertumbuhan lalu lintas tiap kendaraan :

a. Membust grafik dan persamaan regresi dari data masing-masing jumlah kendaraan bermotor dalam program MS.Excel dengan memasukkan data kendaraan sebagai kolom “y” dan tahun perolehan data-data lalu lintas tersebut sebagai kolom “x” secara berurutan mulai dari tahun pertama sampai tahun akhir data.

b. Blok kolom “x” dan kolom, “y” sehingga menghasilkan grafik regresi.

c. Cek grafik regresi dengan cara menghitung persamaan regresi tersebut.

d. Dari persamaan regresi tersebut dipindah dalam program Ms. Excel untuk mencari prediksi pertumbuhan tiap kendaraan ditiap-tiap tahun untuk umur rencana 20 tahun mendatang.

e. Dari hasil perhitungan persamaan regresi dapat diperoleh pertumbuhan tiap kendaraan untuk masing-masing tahun dengan rumus : 𝑥1 =

𝑦1−𝑦0

𝑦0 𝑥5 =

𝑦5−𝑦4

𝑦4

f. Dengan jumlah hasil perhitungan persamaan pertumbuhan lalu lintas pada tiap kendaraan untuk masing-masing tahun dapat kita peroleh pertumbuhan lalu lintas (i) dengan rumus :

𝑖 = Σ𝑥

𝑛

Page 114: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

92

g. Kemudian hasil dari rata-rata pertumbuhan lalu lintas (i) diubah kedalam bentuk persen (%)

Data yang dianalisis adalah data volume lalu lintas kendaraan pada Tabel 4.2 dalam melakukan analisa data lalu lintas, dapat digunakan sebagai acuan untuk mencari pertumbuhan kendaraan atau lalu lintas per tahun untuk masing-masing kendaraan. Untuk mencari pertumbujan lalu lintas kami menggunakan rumus yang terdapat pada hasil regresi pertumbuhan lalu lintas yang terdapat di dalam program Ms. Excel. Kemudian kita olah kembali ke dalam Ms. Excel untuk mencari pertumbuhan lalu lintas rata-rata per tahun (i).

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pertumbuhan Lalu Lintas Tiap Kendaraan No Jenis Kendaraan i (%)

1 Sepeda motor, Sekuter, Spd kumbang,

5,21

2 Sedan, Jeep, Minibus, Van, Station wagon

7,84

3 Oplet, Pick-up Oplet, Combi

6,85

4 Pick-up, Micro truck, mobil box

4,70

5 Bus Kecil 8,47 6 Bus Besar 6,28 7 Truck Sedang, Truck

Berat 2 as 9,90

8 Truck Berat 3 as 6,82 9 Truck Gandeng 8,82 10 Truck Trailer 11,10

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 115: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

93

4.3.2 Data Curah hujan Data curah hujan adalah tinggi hujan dalam satu

tahun waktu yang dinyatakan dalam mm/hari.Data curah hujan ini diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur untuk stasiun curah hujan terdekat dengan lokasi sistem drainase. Data curah hujan dari pengamatan didapatkan curah hujan rata – rata terbesar per tahun selama 10 tahun terakhir sebagi mana terlihat pada table 4.4. Dari data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan Intensitas hujan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Menentukan Standar Deviasi dari Data Curah Hujan

Sumber : Hasil Pengolahan Data

No Tahun

Hujan Harian Max (Xi)

Deviasi (Xi-X)

1 2005 93 -4,09 16,74 2 2006 78 -19,09 364,46 3 2007 89 -8,09 65,46 4 2008 92 -5,09 25,92 5 2009 97 -0,09 0,01 6 2010 86 -11,09 123,01 7 2011 94 -3,09 9,55 8 2012 90 -7,09 50,28 9 2013 123 25,91 671,28 10 2014 118 20,91 437,19 11 2015 108 10,91 119,01

Jumlah n = 11 1068

1882,91 Rata - rata = 97,09

(𝑋𝑖 − 𝑋)2

𝛴(𝑅𝑖 − 𝑅)2 =

Page 116: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

94

Perhitungan : a) Tinggi hujan maksimum rata-rata :

X’ = Σ𝑥

𝑛

X’ = 1069

10 = 97,09

b) Perhitungan Standar Deviasi

Sx = √Σ(𝑋𝑖−𝑋′)2

𝑛

Sx = 13,72 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚

Ditentukan periode ulang (T) untuk selokan samping 5 tahun

Tabel 4.7 Nilai Yn n 0 1 2 3 4 5 6 10 0,4952 0,4996 0,5035 0,507 0,51 0,5126 0,5157 20 0,5225 0,5252 0,5288 0,5283 0,5255 0,5309 0,532 30 0,5352 0,5371 0,538 0,5388 0,5402 0,5402 0,541 40 0,5435 0,5422 0,5448 0,5453 0,5458 0,5453 0,5468 50 0,5485 0,5485 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 60 0,5521 0,5534 0,5527 0,553 0,5533 0,5535 0,5538 70 0,5548 0,5552 0,5555 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 80 0,5569 0,557 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,558 90 0,5566 0,5589 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595

Sumber : SNI 03-3424-1994 Hal 16

Dari tabel tersebut didapatkan nilai Yn untuk Jumlah Data (n) = 11 tahun adalah Yn= 0,4952

Page 117: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

95

Tabel 4.8 Nilai Yt

Periode Ulang

(Tahun)

Variasi yang

berkurang 2 0,3665 5 1,4999

10 2,2502 25 3,1985 50 3,9019

100 4,6001 Sumber : SNI 03-3424-1994 Hal 16

Dari tabel diatas dapat ditentukan nilai Yt untuk periode

ulang (T) 5 tahun adalah Yt = 2,2502

Tabel 4.9 Nilai Sn n 0 1 2 3 4 5 6 10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 20 0,0628 1,0695 1,0695 1,0811 1,0854 1,0915 1,0961 30 0,1124 1,1199 1,1199 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 40 0,1413 1,1435 1,1435 1,148 1,1499 1,1519 1,1538 50 0,1607 1,1523 1,1523 1,1558 1,1557 1,1581 1,1596 60 0,1747 1,1759 1,1759 1,1782 1,1782 1,1803 1,1814 70 0,1899 1,1653 1,1653 1,1681 1,169 1,1698 1,1906 80 0,1938 1,1945 1,1945 1,1959 1,1967 1,1973 1,198 90 0,2007 1,202 1,202 1,2025 1,2032 1,2038 1,2044

Sumber : SNI 03-3424-1994 Hal 16

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai Sn untuk periode ulang (T) adalah Sn= 0,9496

Page 118: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

96

Setelah nilai Yn, Yt, Sn diketahui kemudian menentukan nilai Xt sebagai berikut :

Xt = 𝑋′+𝑆𝑥

𝑆𝑛 𝑥 (𝑌𝑡−𝑌𝑛)

Xt = 97,09 + 1372

0,9496 𝑥 (1,4999−0,4952)

Xt = 122,446 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚 Kemudian setelah nilai Xt diketahui, maka setelah itu

dapat menentukan intensitas curah hujan dengn cara sebagai berikut :

I = 90% 𝑥 𝑋𝑡

4

I = 0,9 𝑥122,446

4

I = 27,55 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚 Hasil dari perhitungan Intensitas kemudian di plotkan

kedalam kurva basis,yang kemudian digunakan untuk mencari nilai I dari tc (waktu konsentrasi) untuk mencari nilai Q atau debit air. Langkah-langkah adalah sebagai berikut :

• Gambar kurva basis yang belum di plotkan intensitas hujan

Gambar 4. 4 Kurva Basis

Page 119: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

97

• Mem-plotkan nilai I yang sudah dapat yaitu 27,55. Kemudian ditarik garis lurus sepanjang sumbu horizontal kurva

• Dari ujung sumbu horizontal dibuat garis

lengkung seperti garis hitam yang sudah ada

Page 120: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

98

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 121: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

99

BAB V

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

5.1 Analisa Data Lalu Lintas

perhitungan dari kapasitas dasar (Co), menentukan factor penyesuaian akibat jalus lalu lintas (FCw), menentukan factor penyesuaian akibat pemisah arah (FCsp) dan menentukan factor penyesuaian akibat hambatan samping. Dari serangkaian data tersebut akan digunakan untuk menentukan nilai derajat kejenuhan (DS) pada kondisi eksisting.

5.1.1.1 Menetukan Kapasitas Dasar

Kapasitas dasar jalan dapat ditentukan dengan mengetahui dan melihat tipe ainyemen pada daerah perencanaan. Dari hasil perhitungan tipe alinyemen tersebut diatas, maka ruas jalan Babat – Bts. Kab. Jombang STA 5+400 – 9+400 direncanakan 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD) adalah datar dengan menggunakan Pers. 2.1 sebagai berikut :

Tabel 5.1 Rekapitulasi Perhitungan ΔH

STA Elevasi ΔH

5 + 437,5 50,6345 -1,3325 5+ 475 51,967

5 + 500 51,964 0,003 5 + 537,5 50,663 1,301 5 + 638,3 49,886 0,777

5.1.1 Fasilitas Kondisi Jalan Eksisting Dalam analisa kapasitas dibutuhkan hasil

Page 122: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

100

5 + 675 49,988 -0,102 5 + 725 49,995 -0,007

5 + 806,5 50,1715 -0,1765 5 + 998,8 50,1175 0,054 6 + 075 50,246 -0,1285 6 + 150 50,185 0,061

6 + 235,9 50,5755 -0,3905 6 + 497,5 49,9775 0,598 6 + 769,7 50,5165 -0,539 7 + 085,7 50,5705 -0,054 7 + 182,9 50,6895 -0,119 7 + 250 50,849 -0,1595

7 + 346,1 50,9255 -0,0765 7 + 442,423 51,198 -0,2725 7 + 675,2 51,337 -0,139 8 + 074,3 51,944 -0,607 8 + 453,3 53,562 -1,618 8 + 620,5 54,464 -0,902 8 + 757 54,71 -0,246 8 + 850 55,03 -0,32 8 + 900 55,057 -0,027

8 + 952,3 55,438 -0,381 8 + 990,9 55,524 -0,086 9 + 190,02 57,0725 -1,5485

9 + 350 57,325 -0,2525 9 + 407,08 57,487 -0,162

Ʃ -6,8525 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 123: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

101

Sehingga :

𝛥𝐻

Ʃ𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 = 6,8525

3,5 = 1,958 m/km < 10 m/km

maka tipe alinyemen vertikal tergolong DATAR. Untuk alinyemen horizontal :

Tabel 5.2 Rekapitulasi Sudut (Δ) Alinyemen Horizontal STA Δ

5+618,950 4 5+875 6

6+268,092 15 7+190,035 4 8+601,988 6

Jumlah 35 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Sehingga perhitungan dilanjutkan menggunakan Pers. 2.2:

(35

360 x 2𝜋

3,5) = 0,174 rad/km < 1 rad/km

Maka tipe alinyemen horizontal ruas jalan

tersebut tergolong DATAR.

Page 124: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

102

Tabel 5.3 Tipe Alinyemen Berdasaran

Sumber : MKJI 1997 hal. 6-40 Jalan Luar Kota

Kemudian dari tabel kapasitas dasar (Co) pada jalan luar kota 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD) untuk tipe alinyemen datar diperoleh nilai Co = 3100.

Tabel 5.4 Kapasitas Dasar pada Jalan Luar

Sumber : MKJI 1997 hal. 6-65 Jalan Luar Kota

5.1.1.2 Menentukan Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)

Dari tabel factor penyesuaian akiat lebar jalur lalu lintas untuk tipe jalan 2/2 UD dengan lebar efektif pada tabel sebesar 7 m, maka didapatkan nilai FCw.

Page 125: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

103

Tabel 5.5 Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu

Sumber : MKJI 1997 hal. 6-66 Jalan Luar Kota

5.1.1.3 Menentukan Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisah Arah (FCsp)

Pada data lalu lintas yang kami dapat sudah dicantumkan bahwa ruas jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 - STA 9+400 untuk faktor penyesuaian kapasitas pemisah arah adalah 50% - 50%, dan untuk nilai FCsp yang didapat dari tabel sebesar = 1,00.

Page 126: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

104

Tabel 5.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisah

Sumber : MKJI 1997 hal. 6-67 Jalan Luar Kota

5.1.1.4 Menentukan Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping (FCsf)

Berdasarkan data jalan dan hasil survey lapangan, dapat ditentukan bahwa ruas jalan Babat – Bts.Kab. Jombang terdapat pemukiman, perbukitan, dan pertokoan sehingga kelas hambatan samping pada lokasi dapat digolongkan pada kelas rendah (L). Dari tabel faktor penyesuaian akibat hambatan samping (FCsf) untuk tipe jalan 2 jalur 2 arah (2/2 UD) dengan kelas hambatan samping rendah dengan adanya bahu jalan selebar 2 m, sehingga nilai FCsf = 1,00

Tabel 5.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan

Sumber : MKJI 1997 hal. 6-67 Jalan Luar Kota

Page 127: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

105

5.1.1.5 Menentukan Nilai Kapasitas (C) Nilai kapasiatas (C) dapat ditentukan dengan

menggunakan Pers. 2.3 berikut:

Co = 3100 smp/jam FCw = 1,00 FCsp = 1,00 FCsf = 1,00

C = Co x FCw x FCsp x FCsf ………….(Pers. 2.3) = 3100 smp/jam x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 3100 smp/jam

5.1.1.6 Menentukan Derajat Kejenuhan (DS) Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai DS

dapat menggunakan Pers. 2.4 sebagai berikut :

𝐷𝑆 = 𝑄

𝐶.............(Pers. 2.4)

Dengan rumus tersebut untuk mendapatkan nilai Q menggunakan rumus berikut:

Q = LHRT x k x emp

Berikut adalah contoh perhitungan DS pada kondisi eksisting jalan.

Page 128: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

106

Tabel 5.8 Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Pada Kondisi Jalan Eksisting 2/2 UD Tahun 2016

Awal Umur Rencana Tahun 2016

No Jenis Kendaraan Tahun

K Q ren/jam emp Q

smp/jam C DS 2016

1 Sedan, Jeep, Minibus, Van, Station wagon 24195,2

0,11

2661 1 293

3100 0,3

2 Oplet, Pick-up Oplet, Combi 2201,0 242 1 27 3 Pick-up, Micro truck, mobil box 12726,8 1400 1 154 4 Bus Kecil 1774,5 195 1,3 28 5 Bus Besar 916,2 101 1,5 17 6 Truck Sedang, Truck Berat 2 as 8751,3 963 1,5 159 7 Truck Berat 3 as 2311,6 254 2,5 70 8 Truck Gandeng 2137,8 235 2,5 65

9 Truck Trailer 800,4 88 0,5 5

Jumlah 6139,6 816,2

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel 5.9 Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Pada Kondisi Eksisting 2/2 UD Tahun 2037

Awal Umur Rencana Tahun 2036

No Jenis Kendaraan Tahun

K Q ren/jam emp Q

smp/jam C DS 2036

1 Sedan, Jeep, Minibus, Van, Station wagon 50473,4

0,11

5552,08 1 610,73

3100 0,5

2 Oplet, Pick-up Oplet, Combi 4591,5 505,06 1 55,56 3 Pick-up, Micro truck, mobil box 26549,4 2920,43 1 321,25 4 Bus Kecil 3701,8 407,19 1,3 58,23 5 Bus Besar 1911,3 210,24 1,5 34,69 6 Truck Sedang, Truck Berat 2 as 18256,1 2008,17 1,5 331,35 7 Truck Berat 3 as 4822,2 530,44 2,5 145,87 8 Truck Gandeng 4459,7 490,56 2,5 134,91 9 Truck Trailer 1669,6 183,66 0,5 10,10

Jumlah 12807,8 1702,7

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 129: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

107

Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan DS dari mulai awal umur rencana hingga akhir umur rencana yaitu pada tahun 2016-2036 :

Tabel 5.10 Rekapitulasi Perhitungan DS Tahun (x) DS

2016 0,3 2017 0,32 2018 0,34 2019 0,36 2020 0,38 2021 0,4 2022 0,406 2023 0,412 2024 0,418 2025 0,424 2026 0,43 2027 0,436 2028 0,442 2029 0,448 2030 0,454 2031 0,46 2032 0,466 2033 0,472 2034 0,478 2035 0,484 2036 0,5

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai derajat kejenuhan (DS) selama umur rencana berada pada nilai ≤ 0,75, maka dapat disimpulkan bahwa ruas jalan Babat – Bts. Kab. Jombang STA 5+400 – 9+400 selama umur perencanaan peningkatan jalan tidak membutuhkan pelebaran.

Page 130: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

108

5.2 Perencanaan Geometrik Jalan Dalam perencanaan jalan raya perlu dipertimbangkan juga

mengenai aspek kenyamanan untuk pengguna jalan, untuk itu perlu dilakukan kontrol geometrik jalan yang akan direncanakan.

5.2.1 Kontrol Alinyemen

Untuk melakukan kontrol geometrik diperlukan rencana jari-jari lengkung minimum, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rmin = 𝑣2

127 (em+fm)

= 602

127 (0,06+0,14)

= 38,306023 m

5.2.1.1 Alinyemen Horizontal Untuk kontrol alinyemen horizontal terdiri

dari bagian lurus dan bagian lengkung (tikungan) yang berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan saat melaju dengan kecepatan tertentu. Dari data yang ada pada ruas jalan Babat - Bts. Kab. Jombang STA 5+400 – STA 5+900 terdapat tikungan sebagai berikut :

1. Full Circle Perhitungan STA 5+618,950 dengan data sebagai berikut : Vr = 60 km/jam R = 190 m Δ = 4°

Page 131: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

109

Menentukan nilai Tc Tc = = 190m x tg(1

2 𝑥 4)

= 16,51716 m Menentukan nilai Ec Ec = Tc.Tg 1

4∆

= 16,51716m x tg( 1

4 x 4°)

= 0,28822 m

Menentukan nilai Lc Lc = ( ∆𝜋

360) x 2.Rc

= (4° 𝑥 𝜋

360) x (2 x 190m)

= 13,25777 m

Kontrol Lc < 2.Tc 13,258 < 2x41,3875 13,258 < 82,775 (OK !)

2. Spiral – Spiral Perhitungan STA 5+875 dengan data sebagai berikut : Vr = 60 km/jam R = 220 m Δ = 6°

Menentukan θs Θs = 1

2∆

= 12

6 = 3

Rc.Tg1

2∆

Page 132: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

110

Menentukan nilai Ls Ls = ( 2𝜋

360) x 2.θs.R

= (6° 𝑥 𝜋

360) x (2 x 3 x 200m)

= 62,8 m

Menentukan nilai P dan K

P = 𝐿𝑠2 6𝑅𝑐

− 𝑅𝑐(1-cosθs)

= 69,082 6.220

− 220(1 - cos3) = 3,31368

K = Ls − 𝐿𝑠2

40𝑅𝑐 − 𝑅𝑐sinθs

= 69,08 − 69,082 40.220

− 220.sin3 = 57,002381

Menentukan Nilai Ts Ts = (R+P) tan( 1

2∆) + K

= (220 + 3,31368) x tan(3) + 57,0238 = 68,72718

Menentukan Nilai Es Es = (R+P) sec( 1

2∆) - R

= (220+3,31368) x sec(3) – 220 = 3,62014

Kontrol 2Ls < 2Ts 2 x 62,8 < 2 x 68,7272 125,6 < 137,4544 (OK!)

Page 133: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

111

3. Spiral-Cirlcle-Spiral Perhitungan STA 6+268,092 dengan data sebagai berikut : Vr = 60 km/jam R = 180 m Δ = 15° Ls = 19,231

Menentukan nilai Xs dan Ys

Xs = Ls (1 − 𝐿𝑠2

40𝑅𝑐 )

= 19,231 (1 − 19,2312 40.1802 )

= 19,22551

Ys = ( 𝐿𝑠2 6.𝑅𝑐

)

= ( 19,2312

6.180 )

= 0,16209 Menentukan θs Θs = (90.𝐿𝑠

𝜋.𝑅𝑐)

= (90 𝑥 19,231

𝜋.180)

= 3,06226 Menentukan Nilai P

P = 𝐿𝑠2 6𝑅𝑐

− 𝑅𝑐(1-cosθs)

= 19,2312 6 𝑥 180

− 180(1-cos 3,06226) = 0,0854 Menentukan Nilai K

K = Ls - 𝐿𝑠2 40𝑅𝑐

− 𝑅𝑐(sinθs)

Page 134: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

112

= 19,231 - 19,2312 40.180

− 180(sin3,06226) = 9,54584 Menentukan Nilai Ts Ts = (R+P) tan( 1

2∆) + K

= (180+0,0854) tan(7,5) + 9,54584 = 33,25453 Menentukan Nilai Es Es = (R+P) sec( 1

2∆) - R

= (180+0,0854) sec(7,5) - 180 = 1,639 Mnentukan Nilai Lc Lc = (∆−2𝜃𝑠

180) x 𝜋 Rc

= (15−2 𝑥 3,06226

180) x 𝜋 x 180

= 27,968 Menentukan Nilai Ltot Ltot = Lc + 2Ls = 27,869 + 2x19,231 = 66,331 Kontrol Ltot < 2Ts 66,331 < 2x33,2545 66,331 < 66,509 (OK!)

Page 135: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

113

Tabel 5.11 Rekapitulasi Perhitungan Alinyemen Horizontal

Sumber : Pengolahan Data

STA R θs Ls Lc P k TS Vren Rmin Es Ec Tc Ltot tipe kontrol

5 + 618,95 190 - - 13,25778 - - - 60 38,30602 - 0,288224 16,51716 - FC Ok

5+875 200 3 62,8 - 3,31368 57,02381 68,72718 3,62014 - - - SS Ok

6 + 268,1 160 3,06226 19,231 27,869 0,0854 9,54584 33,25453 1,639 - - 66,331 S-C-S Ok

6 + 987,48 225 2 15,7 - 0,04552 7,82022 15,67898 0,18269 - - - SS Ok

8 + 601,98 235 - - 24,596 - - - - 0,3225 12,31582 - FC Ok

Page 136: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

114

5.2.1.2 Alinyemen Vertikal Alinyemen vertikal merupakan perpotongan

pada bidang vertikal dengan bidang permukaan jalan melalui garis semu perpanjangan.Kelandaian diasumsikan bernilai positif (+) jika tanjakan dan bernilai negative (-) jika turunan.

D-ari data yang ada pada ruas jalan Babat – Bts. Kab .Jombang STA 5+400 – 9+400 terdapat beberapa lengkung sebagai berikut :

1. Perhitungan Lengkung Vertikal Cembung

(STA 5+475) Kecepatan Rencana (V) = 60 km/jam Jarak Pandang Henti (S) = 75 m Jarak pandang mendahului (S) = 350 m G1 = 4,268% G2 = 0% L lapangan = 20 m Perbedaan Aljabar% (A) = G2-G1 = 0% - 4,268% = -4,268% (cembung)

Gambar 5.1 Sketsa Lengkung Vertikal Cembung STA

Page 137: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

115

Menentukan Nilai L 1. Berdasarkan Jarak Henti

S > L L = 2S - 399

𝐴

= 2 x 75 - 399

4,268

= 56,51359 (sesuai) S < L

L = 𝐴𝑆2 399

= 4,268 𝑥 1202 399

= 60,16917

2. Berdasarkan Jarak Pandang Mendahului S > L L = 2S - 960

𝐴

= 2 x 350 - 960

4,268

= 475,0703 (sesuai) S < L

L = 𝐴𝑆2 960

= 4,268 𝑥 5502 960

= 544,6146 (sesuai)

3. Berdasarkan Kenyamanan Pengemudi

L = 𝐴 𝑥 𝑉2

389

= 4,268 𝑥 802

389

= 39,4982 4. Berdasarkan Keluwesan

L = 0,6 x V = 0,6 x 60

Page 138: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

116

= 30 m 5. Berdasarkan Ketentuan Drainase

L = 40 x A = 40 x 4,268 = 170,72 m

Menentukan EV (Pergeseran Vertikal) Maka L yang diambil adalah L lapangan EV = 𝐴 𝑥 𝐿

800

= 4,268 𝑥 25

800

= 0,177833 m

Menentukan Elevasi dan STA PLV Elevasi PLV = elevasi PPV - ½ x L x g1 = 51,874 -1/2 x 20 x 4,268/100 = 51,4472 STA PLV = STA PPV rencana - ½L = 5+475 – 10 = 5+465 Elevasi ¼ L y’ = 𝐴

200 𝑥 𝐿𝑋2

= 4,268

200 𝑥 2052

= 0,026 Elevasi = Elevasi PPV rencana + g1(¼L) – y’ = 51,874 + 4,268/100 (5) - 0,026 = 52,0614 Elevasi PPV Elevasi = Evelasi Rencana – Ev = 51,874 – 0,133375 = 51,74063

Page 139: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

117

Elevasi ¾ L y’ = 𝐴

200 𝑥 𝐿𝑋2

= 4,628

200 𝑥 20152

= 0,26 Elevasi = elevasi renc. PPV + g2 x (3/4 L) – y’ = 5+475 + (0/100) x 15 - 0,26 = 479,74

Mencari Elevasi dan STA PTV Elevasi = elevasi PPV rencana + ½ L x g2 = 51,874 + 10 x 0 = 51,874 STA = STA PPV + ½ L = 5+475 + 10 = 5+485

2. Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung (STA 5+437.600)

Kecepatan rencana (V) = 60 km/jam Jarak pandang henti (S) = 75 m Jarak pandang mendahului (S) = 350 m G1 = 1,692% G2 = 4,628% L lapangan = 25 m Perbedaan Aljabar% (A) = G2-G1 = 4,268% – 1,692% = 2,576% (cekung)

Page 140: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

118

Gambar 5.2 Sketsa Lengkung Vertikal Cekung STA Menentukan Nilai L

1. Berdasarkan Jarak Pandang Henti (S) S > L L = 2S - 150+(3,5𝑆)

𝐴

= 2x75 - 150+(3,5 𝑥 120)

2,576

= -111,902 (sesuai) S < L

L = 𝐴𝑆2

150+(3,5𝑆)

= 2,576 𝑥 1202

150+(3,5 𝑥 120)

= 34,29586 2. Berdasarkan Jarak Pandang Menyiap (S)

S >L L = 2S - 150+(3,5𝑆)

𝐴

= 2 x 350 - 150+(3,5 𝑥 550)

2,576

= 64,4565 S < L L = 𝐴𝑆

2

150+(3,5𝑆)

= 2,576 𝑥 5502

150+(3,5 𝑥 550)

= 227,841

Page 141: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

119

3. Berdasarkan Kenyamanan Pengemudi L = 𝐴 𝑥 𝑉2

389

= 2,576 𝑥 802

389

= 23,8396

4. Berdasarkan Keluwesan L = 0,6 x V = 0,6 x 60 = 36

5. Berdasarkan Ketentuan Drainase L = 40 x A = 40 x 2,576 = 103,04

Menentukan EV ( Pergeseran Vertikal) EV = 𝐴 𝑥 𝐿

800

= 2,576 𝑥 375,5373

800

= 1,61231 Menetukan Elevasi dan STA PLV Elevasi LV = elevasi PPV - ½ L x g1 = 60,273 - 187.768 x (1,692/100) = 5+249,732 Elevasi ¼ L

Y’ = 𝐴

200 𝑥 𝐿𝑋2

= 2,576

200 𝑥 375,53793,8842

= 0,302

Page 142: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

120

Elevasi = elevasi renc. PPV + g1 x (1/4 L) – y’ = 2,576

200 𝑥 375,53793,8842

= 0,302

Elevasi PPV Elevasi = Elevasi rencana – Ev = 60,273 - 1,209 = 59,064 Elevasi ¾ L Y’ = 𝐴

200 𝑥 𝐿𝑋2

= 2,576

200 𝑥 375,537281,6532

= 2,72 Elevasi = elevasi renc. PPV + g2 x (3/4 L) – y’ = 60,273 + (4,628/100) x 93,884 - 2,72 = 61,898 Mencari Elevasi dan STA PTV Elevasi = Elevasi renc. PPV + ½ L x g2 = 60,273, + 187,768 x (4,628/100) = 68,9629 STA = STA PPV + ½ L = 5+437,600 + 187,768 = 5+625,268

Page 143: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

121

STA PPV A Tipe Alinyemen

L Lapangan (m)

S Jarak Pandang

Henti (m)

S Jarak Pandang Menyiap

(m)

Jarak Pandang Henti Jarak Pandang Menyiap

Keluwesan Kenyamanan Drainase Kontrol Jarak

Pandang Menyiap

Kontrol Jarak Pandang Henti

Kontrol Keluwes

an

Kontrol Kenyamanan

S>L S<L S>L S<L

5 + 437,5 2,58 Cekung 25 75 350 -101,90 35,13 74,46 229,50 36 23,84 103,04 ok ok not ok ok

5+ 475 -4,27 Cembung 20 75 350 243,49 -60,17 924,93 -757,72 36 -39,50 -170,72 ok ok not ok ok

5 + 500 -4,41 Cembung 20 75 350 240,52 -62,14 917,79 -782,58 36 -40,79 -176,32 ok ok not ok ok

5 + 537,5 3,81 Cekung 30 75 350 -68,92 51,94 228,39 339,35 36 35,25 152,36 ok ok not ok not ok

5 + 638,3 1,14 Cekung 20 75 350 -230,26 15,55 -524,56 101,56 36 10,55 45,6 ok ok not ok ok

5 + 675 -0,59 Cembung 30 75 350 822,85 -8,36 2318,89 -105,28 36 -5,49 -23,72 ok ok not ok ok

5 + 725 0,30 Cekung 30 75 350 -863,49 4,15 -3479,61 27,08 36 2,81 12,16 ok ok not ok ok

5 + 806,5 -0,30 Cembung 50 75 350 1488,93 -4,20 3921,48 -52,91 36 -2,76 -11,92 ok ok ok ok

5 + 998,8 0,26 Cekung 40 75 350 -1001,91 3,57 -

4125,57 23,34 36 2,42 10,48 ok ok ok ok

6 + 075 -0,39 Cembung 40 75 350 1186,36 -5,43 3193,51 -68,35 36 -3,56 -15,4 ok ok ok ok

6 + 150 0,75 Cekung 50 75 350 -348,14 10,28 -1074,67 67,17 36 6,98 30,16 ok ok ok ok

6 + 235,9 -0,87 Cembung 50 75 350 610,74 -12,21 1808,55 -153,75 36 -8,01 -34,64 ok ok ok ok

6 + 497,5 0,50 Cekung 100 75 350 -530,30 6,75 -1924,75 44,1 36 4,58 19,8 ok ok ok ok

6 + 769,7 -0,14 Cembung 50 75 350 3020,50 -1,96 7606,47 -24,68 36 -1,29 -5,56 ok ok ok ok

7 + 085,7 -0,15 Cembung 50 75 350 2864,29 -2,07 7230,61 -26,10 36 -1,36 -5,88 ok ok ok ok

7 + 182,9 0,38 Cekung 50 75 350 -698,14 5,13 -2707,98 33,50 36 3,48 15,04 ok ok ok ok

Tabel 5.12 Rekapitulasi Perhitungan Alinyemen Vertikal

1

Page 144: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

122

7 + 250 -0,24 Cembung 30 75 350 1819,46 -3,37 4716,74 -42,43 36 -2,21 -9,56 ok ok not ok ok

7 + 346,1 0,26 Cekung 50 75 350 -1021,40 3,50 -

4216,54 22,90 36 2,38 10,28 ok ok ok ok

7 + 442,423 -0,28 Cembung 50 75 350 1554,93 -4,00 4080,28 -50,42 36 -2,63 -11,36 ok ok ok ok

7 + 675,2 0,15 Cekung 100 75 350 -1785,71 2,00 -

7783,33 13,10 36 1,36 5,88 ok ok ok ok

8 + 074,3 0,19 Cekung 100 75 350 -1353,09 2,65 -

5764,43 17,28 36 1,80 7,76 ok ok ok ok

8 + 453,3 0,24 Cekung 50 75 350 -1080,25 3,31 -

4491,15 21,65 36 2,25 9,72 ok ok ok ok

8 + 620,5 -0,49 Cembung 50 75 350 959,33 -6,95 2647,26 -87,53 36 -4,56 -19,72 ok ok ok ok

8 + 757 0,23 Cekung 50 75 350 -1136,36 3,15 -

4753,03 20,58 36 2,14 9,24 ok ok ok ok

8 + 850 -0,39 Cembung 30 75 350 1173,08 -5,50 3161,54 -69,24 36 -3,61 -15,6 ok ok not ok ok

8 + 900 0,71 Cekung 30 75 350 -368,16 9,72 -1168,09 126,58 36 6,60 28,52 ok ok not ok ok

8 + 952,3 -0,55 Cembung 30 75 350 879,43 -7,71 2455,03 -97,11 36 -5,06 -21,88 ok ok not ok ok

8 + 990,9 0,79 Cekung 30 75 350 -330,60 10,83 -992,82 140,96 36 7,35 31,76 ok ok not ok ok

9 + 190,02 -0,92 Cembung 100 75 350 584,17 -12,96 1744,61 -163,16 36 -8,50 -36,76 ok ok ok ok

9 + 350 0,40 Cekung 30 75 350 -652,99 5,48 -2497,26 71,37 36 3,72 16,08 ok ok not ok ok

9 + 407,08 -0,56 Cembung 30 75 350 861,23 -7,91 2411,23 -99,60 36 -5,19 -22,44 ok ok not ok ok

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 145: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

123

5.2.1.3 Evaluasi Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal

a. Alinyemen Horizontal

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk aspek yang dikontrol sudah memenuhi syarat sehingga dapat disimpulkan bahwa alinyemen horizontal pada segmen jalan tersebut sudah baik.

b. Alinyemen Vertikal

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas terdapat hasil kontrol alinyemen vertikal yang tidak memenuhi dikarenakan L lapangan < L hitungan. STA yang tidak memenuhi adalah STA 5 + 437,5, STA 5+ 475, STA 5 + 500, STA 5 + 537,5, STA 5 + 638,3, STA 5 + 675, STA 5 + 725, STA 7 + 250, STA 8 + 850, STA 8 + 900, 8 + 952,3, STA 9 + 350 dan STA 9 + 407,08. Karena kontrol yang tidak memenuhi adalah Kontrol L dari persyaratan jarak pandang menyiap maka kami memberikan saran pada STA yang tersebut diatas harus dipasang rambu dilarang mendahului dan marka jalan dibuat garis lurus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Gambar 5. 3 Rambu Dilarang Sumber : Doumentasi Penulis

Page 146: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

124

5.3 Koordinasi alinyemen Alinyemen vertikal, alinyemen horizontal, dan

potongan melintang jalan tol harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman dan nyaman.

Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan dilalui didepannya, sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal Koordinasi alinyemen vertikal dan alinyemen horizontal harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) lengkung horizontal sebaiknya berimpit dengan lengkung vertikal, dan secara ideal alinyemen horizontal lebih panjang sedikit melingkupi alinyemen vertikal.

b) tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan.

c) lengkung vertikal cekung pada landai jalan yang lurus dan panjang, harus dihindarkan.

d) dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horizontal harus dihindarkan.

e) tikungan yang tajam di antara dua bagian jalan yang lurus dan panjang harus dihindarkan.

Tabel 5.13 Rekapitulasi Kontrol Fase Alinyemen No STA

Horizontal STA

Vertikal Tipe

Horizontal Tipe

Vertikal Kontrol Sefase

1 2 3 4 5

5 + 619 5 + 875 6 + 268

7 + 987,5 8 + 601

5 + 600 5 + 870 6 + 270 6 + 970 6 + 600

FC SS

S-C-S SS FC

Cekung Cembung Cembung Cembung Cembung

Tidak Sefase Tidak Sefase

Sefase Tidak Sefase Tidak Sefase

Dari tabel diatas maka disimpulkam bahwa hanya ada satu tikingan yang sefase karena kebanyakan titik lengkung vertikal dan horizontal tidak bersiggungan.

Page 147: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

125

5.4 Perencanaan Perkerasan

5.4.1 Analisa Lalu Lintas 5.4.1.1 Pertumbuhan Kendaraan

Pertumbuhan kendaraan rata-rata tiap jenis kendaraan bergantung pada pertambahan volume kendaraan jenis tersebut setiap tahun nya. Rata-rata pertumbuhan tiap jenis kendaraan tersebut disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 5.14 Pertumbuhan rata-rata kendaraan No Tahun i (%) 1 2012 1,00 2 2013 7,72 3 2014 6,69 4 2015 9,19 5 2016 6,80

i total 7,60 Sumber : Hasil Pengolahan Data

5.4.1.2 Perhitungan Muatan Maksimum Kendaraan Dari nilai i diatas yang merupakan jumlah

pertumbuhan kendaraan rata rata akan digunakan untuk mencari faktor pertumbuhan komulatif (R) yang selanjutnya nilai R tersebut akan digunakan untuk menentukan nilai Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN). Pada perkerasan kaku beban yang diperhitungkan ialah beban kendaraan niaga yang lebih besar dari 5 ton sehingga beban yang kurang dari 5 ton tidak dihiraukan, oleh karena itu perlu dilakukan pengelompokan kendaraan niaga untuk mengetahui kendaraan yang memiliki beban >5 Ton.

Page 148: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

126

Tabel 5.15 Data Muatan dan Pengelompokan Kendaraan Niaga

Sumber: Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Tabel 5.16 Pembagian Sumbu As (berdasarkan pengukuran beban)

Sumber: Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

No Jenis Kendaraan Pengelompokan Dalam

Perhitungan

Berat Max.

(Kg)

1 Kendaraan Ringan Mobil Penumpang 2000

2 Bus Besar Bus 9000

3 Truk 2 As kecil atau Bus Kecil Truk 2 As kecil 8300

4 Truk 2 As Truk 2 As 18200

5 Truk 3 As Truk 3 As 25000

6 Trailler Trailler 42000

7 Truk Gandeng Truk Gandeng 31000

No. Jenis Kendaraan Bebas As Jenis As

1. Mobil penumpang 2 ton 1

1

STRT

STRT

2. Bus besar 9 ton 3,06

5,94

STRT

STRG

3. Truk 2 As ¾ atau Bus kecil 8,3 ton 2,82

5,48

STRT

STRG

4. Truk 2 As 18,2 ton 6,19

12,01

STRT

STRG

5. Truk 3 As 25 ton 6,25

18,75

STRT

STdRG

6. Trailler 42 ton

7,56

11,76

22,68

STRT

STRG

STdRG

7. Truk gandeng 31 ton

5,02

11,30

7,54

7,54

STRT

STRG

STRG

STRG

Page 149: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

127

5.4.1.3 Perhitungan Data Muatan Maksimum Kendaraan Dalam survey muatan maksimum kendaraan

digunakan untuk mengetahui angka ekuivalen untuk tiap-tiap jenis kendaraan, berikut ini penjelasan perhitungan distribusi beban sumbu pada tiap-tiap jenis kendaraan :

a. Mobil Penumpang Muatan maksimal = 2000 kg = 2 ton. Total 2 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 50% × 2 𝑡𝑜𝑛 = 1 ton

Beban sumbu belakang (STRT) = 50% × 2 𝑡𝑜𝑛 = 1 ton

b. Truk 2 As 3/4 atau bus kecil Muatan maksimal = 8300 kg = 8,3 ton Total 8,3 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 34% × 8,3 𝑡𝑜𝑛 = 2,82 ton

50% 50%

34% 66%

Page 150: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

128

Beban sumbu belakang (STRG) = 66% × 8,3 𝑡𝑜𝑛 = 5,48 ton

c. Bus Besar Muatan maksimal = 9000 kg = 9 ton Total 9 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 34% × 9 𝑡𝑜𝑛 = 3,06 ton

Beban sumbu belakang (STRG) = 66% × 9 𝑡𝑜𝑛 = 5,94 ton

d. Truk 2 as Muatan maksimal = 18200 kg = 18,2 ton Total 18,2 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 34% × 18,2 𝑡𝑜𝑛 = 6,19 ton

Beban sumbu belakang (STRG) = 66% × 18,2 𝑡𝑜𝑛 = 12,01 ton

34% 66%

34% 66%

Page 151: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

129

e. Truk 3 as

Muatan maksimal = 25000 kg = 25 ton Total 25 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 25% × 25 𝑡𝑜𝑛

= 6,25 ton Beban sumbu belakang (STRG) = 75% × 25 𝑡𝑜𝑛

= 18,75 ton

f. Truk Trailer Muatan maksimal = 42000 kg = 42 ton Total 42 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 18% × 42 𝑡𝑜𝑛 = 7,56 ton

Beban sumbu belakang (STRG) = 28% × 42 𝑡𝑜𝑛 = 11,76 ton

Beban sumbu belakang (STdRG)= 54% × 42 𝑡𝑜𝑛 = 22,68 ton

25% 75%

18% 28% 54%

Page 152: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

130

g. Truk Gandeng Muatan maksimal = 31000 kg = 31 ton Total 31 ton dengan distribusi beban sumbu sebagai berikut :

Beban sumbu depan (STRT) = 17% × 31 𝑡𝑜𝑛 = 5,02 ton

Beban sumbu belakang (STRG) = 36% × 31 𝑡𝑜𝑛 = 11,30 ton

Beban sumbu belakang (STRG) = 23,5% × 31 𝑡𝑜𝑛 = 7,54 ton

Beban sumbu belakang (STRG) = 23,5% × 31 𝑡𝑜𝑛 = 7,54 ton

17% 23,5% 23,5% 36%

Page 153: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

131

5.4.1.4 Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Dibawah ini merupakan tabel dari jumlah

kendaraan yang direncanakan dan konfigurasi sumbu dari masing-masing pada tahun awal rencana :

Tabel 5.17 Data Lalu Lintas Rencana Tahun 2017

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Jenis Kendaraan Beban Sumbu Jumlah (bh)

Mobil Penumpang 1 + 1 3716

Bus kecil 2,82 + 5,48 169

Bus Besar 3,06 + 5,94 87

Truk 2 As 6,19 + 12,01 831

Truk 3 As 6,25 + 18,75 220

Trailler

7,56 + 11,76 +

22,68 76

Truk Gandeng 5,02 + 11,30 +

7,54 + 7,54 203

Page 154: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

132

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Jenis Kendaraan Konfigurasi beban sumbu (ton) Jml.

Kend (bh)

Jml. Sumbu

per Kend (bh)

Jml. Sumbu

(bh)

STRT STRG STdRG

RD RB RGD RGB BS JS BS JS BS JS

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) MP 1 1 - - 3716 2 7432 Bus Kecil 2,82 5,48 - - 169 2 338 2,82 169 5,48 169 Bus Besar 3,06 5,94 - - 87 2 512 3,06 87 5,94 87 Truk 2 as 6,19 12,01 - - 831 2 1662 6,19 831 12,01 831

Truk 3 as Td 6,25 18,75 - - 220 2 880 6,25 220 18,75 220 T. Gandeng 5,02 11,3 7,54 7,54 203 4 812 5,02 203 11,3 203 7,54 203 7,54 203 Truk Trailer 7,56 11,76 - 22,68 76 3 228 7,56 76 11,76 76 22,68 76 Total 11526

Tabel 5.18 Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan

Page 155: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

133

Penjelasan tabel diatas :

• Kolom (1) : Jenis-jenis kendaraan yang dihitung dalam Perencanaan tebal perkerasan kaku yaitu kendaraan dengan berat 5 ton <

• Kolom (2) s/d kolom (4) : Konfigurasi beban sesuai dengan jenis kendaraan masing masing

• Kolom (6) : Jumlah kendaraan pada awal umur rencana yaitu pada tahun 2018

• Kolom (7) : jumlah sumbu masing-masing kendaraan • Kolom (8) : jumlah sumbu total masing masing

kendaaraan dapat dihitung dengan perkalian kolom (6) dan kolom (7)

• Kolom (9) s/d kolom (14) : pengelompokan jenis sumbu dari roda depan dan roda belakang

Page 156: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

134

Volume lalu lintas akan bertambah sesuai dengan umur rencana atau sampai dimana kapasitas jalan dicapai dengan faktor pertumbuhan lalu lintas (R) yang dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Diketahui :

𝑖 = 7,6% UR = 20 tahun 𝑅 =

(1+𝑖)𝑈𝑅−1

𝑖

𝑅 =(1 + 0,076)20 − 1

0,076

𝑅 = 43,784 Perhitungan jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana 20 tahun

JSKN adalah jumlah total sumbu kendaraan niaga selama umur rencana yang telah ditetapkan yaitu 20 tahun, JSKN tersebut dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini:

𝐽𝑆𝐾𝑁 = 𝐽𝑆𝐾𝑁𝐻 × 365 × 𝑅 × 𝐶 JSKNH = Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari pada

saat jalan dibuka R = Faktor pertumbuhan komulatif yang besarnya

tergantung dari pertumbuhan lalu lintas tahunan dan umur rencana

C = Koefisien distribusi kendaraan

Page 157: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

135

5.4.1.5 Lajur Rencana dan Koefisien Distribusi Lajur rencana merupakan salah satu lajur lalu

lintas dari suatu ruasjalan raya yang menampung lalu lintas kendaraan niaga terbesar. Nilai C dapat diperoleh dari tabel dibawah ini.

Tabel 5.19 Jumlah Lajur Berdasar Lebar Perkerasan

Sumber: SNI Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen

Pada penentuan beban rencana, beban sumbu dikalikan dengan faktor keamanan beban (Fkb). Faktor keamanan beban ini digunakan berkaitan adanya berbagai tingkat realibilitas perencanaan seperti terlihat pada tabel.

Tabel 5.20 Faktor Keamanan Beban

Sumber: SNI Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen

Lebar Perkerasan (LP) Jumlah Lajur (n)

Koefisien Distribusi

1 Arah 2 Arah

Lp < 5,50 m 1 Lajur 1 1 5,50 m ≤ Lp < 8,25 m 2 Lajur 0,70 0,50 8,25 m ≤ Lp < 11,25 m 3 Lajur 0,5 0,475 11,23 m ≤ Lp < 15,00 m 4 Lajur - 0,45 15,00 m ≤ Lp < 18,75 m 5 Lajur - 0,425 18,75 m ≤ Lp < 22,00 m 6 Lajur - 0,40

No Penggunaan Nilai FKB

1

Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan berlajur banyak, yang aliran lalu lintasnya tidak terhambat serta volume kendaraan niaga yang tinggi. Bila menggunakan data lalu lintas dari hasil survey beban (weight-in-motion) dan adanya kemungkinan route alternatifnya maka nilai faktor keamanan beban dapat dikurangi menjadi 1,15.

1,2

2 Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan volume kendaraan niaga menengah 1,1

3 Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah 1,0

Page 158: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

136

Maka jumlah jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana 20 tahun adalah :

𝐽𝑆𝐾𝑁 = 𝐽𝑆𝐾𝑁𝐻 × 365 × 𝑅 × 𝐶............................(Pers) 𝐽𝑆𝐾𝑁 = 11526 × 365 × 43,784 × 0,5 𝐽𝑆𝐾𝑁 = 92099425,08

5.4.2 Perhitungan Tebal Perkerasan Perhitungan repetisi sumbu rencana

Tabel 5.21 Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana

Jenis Sumbu (1)

Beban Sumbu (2)

Jumlah Sumbu (3)

Proporsi Beban (4)

Proporsi Sumbu (5)

Lalu-lintas Rencana (6)

Repetisi yang terjadi (7)

STRT

7,56 76 0,04

0,48

92099425,08 1914408,56

6,25 220 0,13 92099425,08 5541709,00

6,19 831 0,47 92099425,08 20932546,25

5,48 169 0,10 92099425,08 4257040,09

5,02 203 0,12 92099425,08 5113486,03

3,06 87 0,05 92099425,08 2191494,01 2,82 169 0,10 92099425,08 4257040,09

Total 1755

STRG

12,01 831 0,52

0,44

92099425,08 21007631,81

11,76 76 0,05 92099425,08 1921275,592

11,3 203 0,13 92099425,08 5131828,227

7,54 203 0,13 92099425,08 5131828,227

7,54 203 0,13 92099425,08 5131828,227

5,94 87 0,05 92099425,08 2199354,954

Total 1603

STdRG 22,68 220 0,74

0,08 92099425,08 5476182,032

18,75 76 0,26 92099425,08 1891771,975

Total 296 92099425,08

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 159: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

137

Keterangan tabel diatas : • Kolom (1) : Jenis sumbu kendaraan • Kolom (2) : Sumbu kendaraan yang telah dikelompokkan

berdasarkan jenis sumbu kendaraan (STRT,STRG,STdRG) • Kolom (3) : Jumlah sumbu kendaraan • Kolom (4) : (jumlah sumbu kendaraan) / (jumlah total sumbu)

Contoh : 76 / 1755 • Kolom (5) : (jumlah total sumbu) / (jumlah sumbu total)

Contoh : 1755 / (1755+1603+296) • Kolom (6) : jumlah lalu lintas rencana dari nilai JSKN • Kolom (7) : (4) × (5) × (6)

5.4.3 Analisa CBR

a Perkerasan kaku diatas perkerasan lentur Tebal lapis tambahan perkerasan beton semen

diatas perkerasan lentur dihitung dengan cara yang sama seperti perhitungan tebal pelat beton semen pada perencanaan jalan baru. Modulus reaksi perkerasan lama (k) diperoleh dengan melakukan pengujian pembebanan pelat (plate bearing test) menurut AASHTO T.222-81 di atas permukaan perkerasan lama yang selanjutnya dikorelasikan terhadap nilai CBR. Bila nilai k lebih besar dari 140 kPa/mm (14 kg/cm3), maka nilai k dianggap sama dengan 140 kPa/mm (14 kg/cm3) dengan nilai CBR 50%. (SNI Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen hal.32)

Page 160: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

138

b Nilai CBR lapangan Pada perencanaan peningkatan jalan ini untuk

perhitungan tebal pelat beton pada badan jalan digunakan CBR 50%. Sedangkan jika nanti diperlukan pelebaran nilai CBR yang digunakan pada daerah pelebaran adalah nilai CBR lapangan.

5.4.4 Pondasi Bawah Pondasi bawah yang digunakan pada proyek akhir ini adalah lapisan perkerasan lentur perencanaan sebelumnya.

5.4.5 Beton Semen Kekuatan beton yang digunakan pada perencanaan jalan pada proyek akhir ini adalah K-400.

5.4.6 Umur Rencana Perencanaan peningkatan jalan menggunakan perkerasan kaku pada proyek akhir ini adalah 20 tahun

5.4.7 Perhitungan Tebal Pelat Beton Jenis Perkerasan = Beton Bersambung

Dengan Tulangan Jenis Bahu = Dengan Bahu Beton Umur Rencana = 20 tahun JSKN = 92099425,08 Faktor Keamanan = 1 Kuat Tarik Lentur Beton = 4,25 Mpa CBR Tanah Dasar = 50% Tebal Taksiran = 20 cm

Page 161: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

139

Gambar 5.4 Grafik Analisa Erosi STRT t = 20 cm

37,8

31,25

30,95

25,1

15,3

14,1

Page 162: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

140

Gambar 5.5 Grafik Analisa Fatik STRT t = 20 cm

37,8

31,25

30,95

27,4

15,3

25,1

14,1

Page 163: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

141

Gambar 5.6 Grafik Analisa Erosi STRG t = 20 cm

14,85

18,85

28,25

30,025 29,4

Page 164: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

142

Gambar 5.7 Grafik Analisa Fatik STRG t = 20 cm

29,4

30,025

28,25

18,85

14,85

Page 165: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

143

Gambar 5.8 Grafik Analisa Erosi STdRG t = 20 cm

23,44

28,35

Page 166: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

144

Gambar 5.9 Grafik Analisa Fatik STdRG t = 20 c m

23,44

28,35

Page 167: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

145

Jenis Sumbu

(1)

Beban Sumbu Beban Renc. Per Roda (4)

Repetisi yang Terjadi (5)

Faktor Tegangan

dan Erosi (6)

Analisa Fatik Analisa Erosi

Ton (2) kN (3) Repetisi Ijin (7)

Persen Rusak (8)

Repetisi Ijin (9)

Persen Rusak (10)

STRT 7,56 75,60 34,40 1914408,56 TE = 0.91 TT 0 TT 0 6,25 62,50 28,44 5541709,00 FRT = 0.214 TT 0 TT 0 6,19 61,90 28,16 20932546,25 FE = 1.8 TT 0 TT 0 5,48 54,80 24,93 4257040,09

TT 0 TT 0

5,02 50,20 22,84 5113486,03 TT 0 TT 0 3,06 30,60 13,92 2191494,01 TT 0 TT 0 2,82 28,20 12,83 4257040,09 TT 0 TT 0

STRG 12,01 120,10 58,85 21007631,81 TE = 1.47 11000000 1,90978471 3000000 7,002543936 11,76 117,60 57,62 1921275,59 FRT = 0.346 20000000 9,606377962 4000000 0,480318898 11,30 113,00 55,37 5131828,23 FE = 2.4 100000000 5,131828227 6000000 0,855304705 7,54 75,40 36,95 5131828,23

TT 0 TT 0

7,54 75,40 36,95 5131828,23 TT 0 TT 0 5,94 59,40 29,11 2199354,95 TT 0 TT 0

STdRG 22,68 226,80 72,01 5476182,03 TE = 1.27 TT 0 2000000 2,738091016 18,75 187,50 59,53 1891771,97 FRT = 0.299 TT 0 20000000 0,094588599

FE = 2.52

Total 16,6479909 11,17084715 <100% <100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 5.22 Rekapitulasi Perhitungan Analisa Fatik dan Erosi

Page 168: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

146

Kesimpulan : Dari tabel perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai persen rusak dari analisa fatik sebesar 1,39 % dan nilai persen rusak dari analisa erosi sebesar 7,60 %. Nilai tersebut sudah memenuhi syarat karena < 100%, maka dalam tugas akhir ini kami merencanakan menggunakan tebal perkerasan 20 cm.

Gambar 5.10 Sketsa Perkerasan Kaku

Page 169: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

147

Penjelasan tabel taksiran perkerasan diatas : • Kolom (1) : Jenis sumbu kendaraan • Kolom (2) (3) : sumbu kendaraan yang telah

dikelompokkan berdasarkan jenis sumbu kendaraan (STRT,STRG,STdRG) dalam Ton dan Kn

• Kolom (4) : Beban rencana tiap roda Cara perhitungan : 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 (𝑘𝑛) × 𝐹𝑘𝑏

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢

: 75,6 ×1

2

: 37,8 𝑘𝑛 • Kolom (5) : Repetisi sumbu masing-masing kendaraan • Kolom (6) : Faktor tegangan ekivalen dan tegangan erosi,

Fe dan Te di kolom diambil langsung dari tabel, dan FRT : 𝑇𝑒

𝐾𝑢𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛

• Kolom (7) : Repetisi ijin ini didapat dengan cara menarik garis pada nomogram yang disediakan (Analisa erosi), beban per roda ditarik pada faktor rasio tegangan dan akhirnya didapat nilai Repetisi ijin (dijelaskan pada gambar)

• Kolom (8) : 𝑟𝑒𝑝𝑒𝑡𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 ×100

𝑟𝑒𝑝𝑒𝑡𝑖𝑠𝑖 𝑖𝑗𝑖𝑛

Hasil penjumlahan dari kolom (8) atau persen rusak tidak boleh melebihi 100%

• Kolom (9) : faktor erosi ini didapat dengan cara menarik garis pada nomogram yang disediakan (Faktor rasio tegangan), beban per roda ditarik pada faktor rasio tegangan dan akhirnya didapat nilai analisa erosi (dijelaskan pada gambar)

• Kolom (10) : 𝑟𝑒𝑝𝑒𝑡𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 ×100

𝑟𝑒𝑝𝑒𝑡𝑖𝑠𝑖 𝑖𝑗𝑖𝑛

Hasil penjumlahan dari kolom (10) atau persen rusak tidak boleh melebihi 100%

Page 170: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

148

5.5 Perhitungan Penulangan dan Sambungan Perhitungan beton bersambung dengan tulangan (BBDT): ➢ Spesifikasi beton yang ditulangi :

• Tebal pelat beton = 200 mm • Lebar pelat = 3,50 m • Panjang plat beton = 20 m

➢ Material : Beton K-400 • Kuat tekan beton (fc’) = 350 kg/cm2 • Tegangan leleh baja (fy) = 2400 kg/cm2 • Es/Ec (n) = 6 • Koefisien gesek antara beton dan fondasi bawah (μ) = 1,0 • fcf = 4,25 Mpa • Ambil fct = 0,5 x 42,5

= 21,25 kg/cm2

Baja BJTU-24 • Kuat tarik baja leleh (fy) = 240 Mpa • Kuat tarik ijin (fa) = 0,6 x 240 Mpa = 144 Mpa • Gravitasi = 9,81 m/det2

5.5.1 Perhitungan Penulangan

➢ Penulangan Memanjang 𝐴𝑠 =

𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ

2𝑓𝑠

= 1,8 × 20 × 2400 × 9,81 × 0,2

2 ×240

= 352,8 mm2

As min = 0,10% × 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 × 1000 = 0,10% × 200 × 1000 = 200 mm2

Page 171: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

149

Digunakan tulangan : • Jarak tulangan = 250 mm • Diameter tulangan = 8 mm

As yang digunakan = 1000

225× 0,25 × 𝜋 × 𝑑2

= 502,654 mm2 Perhitungan diatas memenuhi persyarata As digunakan > AS min; 502,654 mm2 > 200 mm2, maka dipasang tulangan D8-250 mm

➢ Penulangan Melintang

𝐴𝑠 =

𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ

2𝑓𝑠

=1,8 × 7 × 2400 × 9,8 × 0,2

2 ×240

= 123,48 mm2 As min = 0,10% × 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 × 1000

= 0,10% × 200 × 1000 = 200 mm2

Digunakan tulangan : • Jarak tulangan = 400 mm • Diameter tulangan = 8 mm

As yang digunakan = 1000

450× 0,25 × 𝜋 × 𝑑2

= 251,33 mm2 Perhitungan diatas memenuhi persyarata As digunakan > AS min; 502,654 mm2 > 200 mm2, maka dipasang tulangan D8-400 mm

Page 172: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

150

5.5.2 Perhitungan Sambungan Sambungan memanjang menggunakan batang pengikat Tie Bars (construction joint) Spesifikasi : Lebar Jalan = 7 m Lebar Lajur (b) = 3,5 m Tebal Pelat (h) = 0,2 m 𝐴𝑡 = 204 × 𝑏 × ℎ = 204 × 3,5 × 0,2 = 142,8 mm2

Direncanakan sambungan menggunakan tulangan diameter 16 mm (minimal) maka luasnya : 𝐴𝑡 = 0,25 × 𝜋 × 𝑑2 = 0,25 × 𝜋 × 162 = 200,96 mm2

Kebutuhan sambungan memanjang per meter nya :

𝐴𝑡

𝐴 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖=

142,8

200,96= 0,7105 = 1 𝑏𝑢𝑎ℎ

Jarak antar sambungan adalah 1000 mm Jarak maksimal tie bars adalah 750 mm Panjang batang pengikat : 𝐼 = (38,3 × 𝜙) + 75 = 687,8 mm Sambungan susut melintang (contraction joint) menggunakan dowel

Page 173: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

151

Sambungan susut melintang ini menggunakan ruji polos sepanjang 45 cm dengan jarak antar ruji 30 cm lurus dan bebas dan bebas dari tonjolan tajam yang akan memperngaruhi gerakan bebas pada saat pelat beton menyusut. Setengah panjang ruji polos harus dicat atau dilumuri bahan anti lengket.

Tabel 5.23 Hubungan antara Tebal Pelat Beton dengan Diameter Ruji N0 Tebal plat beton h Diameter ruji

1 125<h<140 20 2 140<h<160 24 3 160<h<190 28 4 190<h<220 33 5 220<h<250 36

Sumber: SNI Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen

Maka dowel dipasang sebagai berikut : Panjang dowel = 45 cm Diameter dowel = 32 mm Jarak dowel = 300 mm

Gambar 5.11 Sambungan Susut Melintang (Contraction Joint)

D 8 mm

Page 174: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

152

Gambar 5.12 Sambungan Susut Memanjang (Construction Joint)

Gambar 5.13 Denah Penulangan dan Sambungan

D 8 mm

Page 175: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

153

5.6 Perencanaan Sistem Drainase Sistem drainase permukaan adalah bagian jalan yang

berkaitan dengan pengendalian air yang ada di permukaan jalan. Secara umum drainase memiliki fungsi yaitu : • Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar

dari permukaan jalan dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping; menuju saluran pembuang akhir.

• Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan masuk ke daerah perkerasan jalan.

• Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air. Karena pentingnya fungsi drainase tersebut, maka

perencanaan drainase merupakan bagian yang wajib diperhatikan karena tanpa drainase yang baik, kontruksi jalan akan cepat mengalami kerusakan.

Data-data yang diperlukan pada perhitungan perencanaan saluran tepi (drainase) itu sendiri meliputi data perencanaan dimensi saluran tepi dan data curah hujan yang didapatkan dari stasiun di daerah sekitar lokasi jalan yang direncanakan. Perencanaan drainase saluran tepi meliputi perhitungan debit dan dimensi saluran. Perhitungan debit melalui inlet time, flow time, waktu konsentrasi, intensitas hujan, nilai koefisien pengaliran, dan debit aliran. Perhitungan dimensi saluran membahas tentang perhitungan luas penampang, kemiringan saluran, dan kecepatan aliran rata-rata.

Hal-hal yang dibutuhkan dalam perhitungan perencanaan saluran tepi (drainase) adalah analisa curah hujan serta perencanaan desain saluran tepi (drainase) agar dapat menampung debit air yang mengalir.

Page 176: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

154

5.6.1 Pengolahan Data Curah Hujan Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh pada

permukaan tanak datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) diatas permukaan yang horizontal. Data curah hujan yang digunakan merupaka data sekunder yang didapat dari kantor PU pengairan. Data curah hujan ini sangat diperlukan untuk menghitung tinggi hujan rencana dan digunakan untuk merencanakan saluran tepi.Data curah hujan dari pengamatan didapat curah hujan harian maksimum pertahun mulai dari 2005-2014.

Berikut ini adalah analisa data curah hujan untuk menentukan besarnya intensitas curah hujan (I) pada stasiun Babat sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 5.24 Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana

Tahun Hujan Harian Max (𝑋𝑖)

Deviasi (𝑋𝑖 − 𝑋)2 (𝑋𝑖 − 𝑋)2

2005 93 -4.09 16.74 2006 78 -19.09 364.46 2007 89 -8.09 65.46 2008 92 -5.09 25.92 2009 97 -0.09 0.01 2010 86 -11.09 123.01 2011 94 -3.09 9.55 2012 90 -7.09 50.28 2013 123 25.91 671.28 2014 118 20.91 437.19 2015 108 10.91 119.01 n = 10 1068 Ʃ = (𝑋𝑖 − 𝑋)2

1882,91 Rata-rata 97,09 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 177: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

155

Perhitungan analisa frekuensi curah hujan untuk menentukan besarnya intensitas curah hujan (I), secara analitis :

(a) Tinggi hujan maksimum rata-rata

𝑋′ =Ʃ𝑋𝑖

𝑛

=1068

10

= 97,09 𝑚𝑚

(b) Standar Deviasi

𝑆𝑥 = √Ʃ = (𝑋𝑖 − 𝑋)2

𝑛

= √1882,91

10

= 13,72 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚 Untuk menentukan besarnya curah hujan pada periode

T tahun dengan periode ulang (T) untuk selokan samping ditentukan 10 tahun yaitu mencari Xt terlebih dahulu : • Menentukan Yn, Yt, dan Sn terlebih dahulu

Tabel 5.25 Yn n 0 1 2 3 4 5 6

10 0,4952 0,4996 0,5035 0,507 0,51 0,5126 0,5157

20 0,5225 0,5252 0,5288 0,5283 0,5255 0,5309 0,532

30 0,5352 0,5371 0,538 0,5388 0,5402 0,5402 0,541

40 0,5435 0,5422 0,5448 0,5453 0,5458 0,5453 0,5468

50 0,5485 0,5485 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508

60 0,5521 0,5534 0,5527 0,553 0,5533 0,5535 0,5538

70 0,5548 0,5552 0,5555 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561

80 0,5569 0,557 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,558

90 0,5566 0,5589 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595

Sumber : SNI 03-3424-1994

Page 178: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

156

Tabel 5.26 Sn n 0 1 2 3 4 5 6 10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316

20 0,0628 1,0695 1,0811 1,0854 1,0915 1,0915 1,0961

30 0,1124 1,1199 1,1199 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313

40 0,1413 1,1435 1,1435 1,148 1,1499 1,1519 1,1538

50 0,1607 1,1523 1,1523 1,1558 1,1557 1,1581 1,1596

60 0,1747 1,1759 1,1759 1,1782 1,1782 1,1803 1,1814

70 0,1899 1,1653 1,1653 1,1681 1,169 1,1698 1,1906

80 0,1938 1,1945 1,1945 1,1959 1,1967 1,1973 1,198

90 0,2007 1,202 1,202 1,2025 1,2032 1,2038 1,2044

Sumber : SNI 03-3424-1994

Tabel 5.27 Yt Periode Ulang

(Tahun) Variasi yang Berkurang

2 0,3665

5 1,4999

10 2,2502

25 3,1985

50 3,9019

100 4,6001 Sumber : SNI 03-3424-1994

Page 179: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

157

• Mencari nilai Xt Dengan : Yt = 2,2502 Yn = 0,4952 Sn = 0,9496

𝑋𝑡 = 𝑋′ +𝑆𝑥

𝑆𝑛(𝑌𝑡 − 𝑌𝑛)

= 97,09 +13,72

0,9496(1,4999 − 0,4952)

= 122,446 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚 Keterangan : 𝑆𝑥 = Standar deviasi 𝑋𝑡 = Besar curah hujan untuk periode ulang T tahun (mm/jam) 𝑋′ = Rata-rata tinggi hujan maksimum 𝑌𝑡 = Variasi yang merupakan fungsi periode ulang 𝑌𝑛 = Nilai berdasarkan jumlah data curah hujan 𝑆𝑛 = Standar deviasi yang merupakan fungsi n

• Menentukan nilai I

Bila curah hujan efektif fianggap mempunyai penyebaran seragam 4 jam, maka I didapatkan dari persamaan berikut :

𝐼 =90% × 𝑋𝑡

4

=90% × 122,446

4

= 27,55 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚

Page 180: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

158

5.6.2 Penentuan Dimensi Drainase perencanaan dimensi saluran tepi (drainase) pada STA 5+450 – 5+750

a kondisi eksisting

• Lo perkerasan sisi kanan = 3,50 m • Lo perkerasan sisi kiri = 3,50 m • Lo bahu jalan = 2,00 m • Lo daerah pinggir kota = 100 m • S perkerasan sisi kanan = 2% • S perkerasan sisi kiri = 2% • S daerah pinggir kota = 6% • Panjang saluran = 450 m

b Menentukan waktu konsentrasi (Tc) • Menentukan inlet time t1 dengan menggunakan

pers. Berikut :

t perkerasan kanan = (2

3 × 3,28 × 𝐿𝑜 ×

𝑛𝑑

√𝑠)0,167

= (2

3 × 3,28 × 3,5 ×

0,013

√0,02)0,167

= 0,14 menit t perkerasan kiri = (2

3 × 3,28 × 𝐿𝑜 ×

𝑛𝑑

√𝑠)0,167

= (2

3 × 3,28 × 3,5 ×

0,013

√0,02)0,167

= 0,14 menit t bahu jalan = (2

3 × 3,28 × 𝐿𝑜 ×

𝑛𝑑

√𝑠)0,167

= (2

3 × 3,28 × 2 ×

0,013

√0,04)0,167

= 2,77 menit t daerah pinggir kota = (2

3 × 3,28 × 𝐿𝑜 ×

𝑛𝑑

√𝑠)0,167

= (2

3 × 3,28 × 100 ×

0,2

0,245)0,167

= 2,38 menit

Page 181: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

159

T1 = 0,14 + 0,14 + 2,77 + 2,38 = 5,43 menit

T2 = 0 Tc = t1 + t2

= 5,43 menit

Gambar 5.14 Kurva Basis untuk Menentukan nilai I

Kemudian waktu konsentrasi tc = 5,43 menit dimasukkan dalam kurva basis dan ditarik vertikal keatas dan didapatkan I= 165 mm.

c Menentukan Luas daerah pengaliran dan koefisien pengaliran • Luas Daerah Pengaliran

Perkerasan kanan (A1) = 3,5 𝑚 × 450 𝑚 =

1575 𝑚2

Page 182: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

160

Perkerasan kiri (A2) = 3,5 𝑚 × 450 𝑚 =

1575 𝑚2 Bahu Jalan (A3) = 2 𝑚 × 450 𝑚 =

900 𝑚2 Daerah pinggir kota (A4) = 100 𝑚 × 450 𝑚 =

45000 𝑚2 A total = 1575 + 900 + 45000 =

47475 𝑚2 • Menentukan besarnya koefisien pengaliran

Perkerasan Jalan C1 = 0,70 Perkerasan Jalan C2 = 0,70 Bahu Jalan C3 = 0,70 Persawahan C4 = 0,45

• Perhitungan nilai C

𝐶 =𝐶1 . 𝐴1 + 𝐶2 . 𝐴2 + 𝐶3 . 𝐴3 + 𝐶4 . 𝐴4

𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐶 =0,75 . 350 + 0,75 . 600 + 0,4 . 30000

47475

𝐶 = 0,46

d Menentukan debit aliran (Q) A = 0,047 km2 C = 0,46 I = 165 mm/jam

𝑄 =1

3,6 × 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄 =1

3,6 × 0,46 × 190 × 0,047

𝑄 = 0,99 m3/detik

Page 183: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

161

e Perencanaan dimensi saluran • Perencanaan penampang basah dengan tinjauan

paling ekonomis (Fe) Direncanakan penampang berbentuk persegi, mempunyai syarat sbb : B = 2h Perhitungan luasan basah untuk drainase bentuk persegi sbb : 𝐴 = 𝐵 × ℎ 𝐴 = 2ℎ × ℎ 𝐴 = 2ℎ2

• Perencanaan dimensi penampang basah dengan tinjauan kecepatan aliran

𝐹𝑑 = 𝑄

𝑣

𝐹𝑑 = 0,99

1,5

𝐹𝑑 = 0,66

• Merencanakan dimensi saluran dengan persamaan Fd = Fe 𝐹𝑑 = 𝐹𝑒 0,80 = 2ℎ2

ℎ = √0,66

2

ℎ = 0,57 𝑚 ~ 0,6 𝑚 𝐵 = 2ℎ 𝐵 = 2 × 0,6 𝑚 𝐵 = 1,2 𝑚 Maka direncanakan dimensi saluran drainase menggunakan B = 1,4 m dan h = 0,6 m

Page 184: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

162

Dengan tinggi jagaan : 𝑊 = √0,5 × ℎ 𝑊 = √0,5 × 0,6 𝑊 = 0,55 𝑚

• Mencari jari-jari hidrolis saluran

𝑅 =ℎ

2

𝑅 =0,6

2

𝑅 = 0,30 𝑚

• Mencari kemiringan ijin drainase

𝐼 = (𝑣 × 𝑛

𝑅23

)2 ×100%

𝐼 = (1,5 × 0,016

0,3523

)2 ×100%

𝐼 = 0,001 = 0,1%

• Menghitung kemiringan rencana STA 5+450 = 50,807 STA 5+750 = 49,847

𝐼 =𝑡1 − 𝑡2

𝐿 ×100%

𝐼 =50,807 − 49,847

300 ×100%

𝐼 = 0,4% Kemiringan ijin lebih besar dari rencana, maka tidak membutuhkan bangunan pematah arus

Page 185: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

163

• Kontrol dimensi saluran bentuk persegi 𝐴 = 2ℎ2 𝐴 = 2 × 0,62 𝐴 = 0,72 𝑚2

𝑄𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = 𝐴 × 𝑣 𝑄𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = 0,72 𝑚2 × 1,5 𝑚/𝑠 𝑄𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = 1,08 𝑚3/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑄𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 > 𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1,08 𝑚3/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 > 0,99 𝑚3/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Page 186: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

164

Tabel 5.28 Rekapitulasi Perhitungan Saluran Drainase

Sumber : Hasil Pengolahan Data

No STA drainase b d w d+w I ijin Ieksisting I kontrol Q total Q sal Q kontrol

1 5+000 - 5+450 1.2 0.6 0.6 1.2 0.1 0.4 NOT OK 1.16 1.47 OK

2 6+350 - 6+500 0.8 0.4 0.4 0.8 0.3 0.1 OK 0.38 0.48 OK

3 7+650 - 8+050 1.2 0.6 0.6 1.1 0.09 0.074 OK 1.02 1.08 OK

4 8+100 - 8+200 0.8 0.4 0.4 0.8 0.6 0.5 OK 0.26 0.48 OK

5 8+250 - 9+000 1.6 0.9 0.7 1.5 0.1 0.2 NOT OK 1.91 2.43 OK

Page 187: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

165

BAB VI

METODE PELAKSANAAN

6.1 Metode Pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Babat – Bts.Kab Jombang STA 5+400 – 9+400 dengan Menggunakan Perkerasan Kaku

Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah suatu susunan konstruksi perkerasan dimana sebagai lapisan atas digunakan peFFlat beton (lean concrete) yang terletak diatas tanah dasar (subgrade) atau diatas pondasi, atau diatas tanah dasar pondasi.Pada awalnya perkerasan kaku hanya diletakkan langsung di atas tanah tanpa adanya pertimbangan terhadap jenis tanah dasar dan drainasenya. Seiring dengan perkembangan zaman, beban lalu lintas pun bertambah, pada akhirnya para engineer menyadari bahwa betapa pentingnya pengaruh jenis tanah dasar terhadap pengerjaan perkerasan terhadap terjadinya pumping pada perkerasan. Pumping merupakan proses pengocokan butiran-butiran subgrade atau subbase pada daerah-daerah sambungan (basah ataupun kering) akibat gerakan vertikal pelat karena beban lalu lintas yang mengakibatkan turunnya daya dukung lapisan bawah tersebut.

6.1.1 Urutan Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Babat –

Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 dengan Menggunakan Perkerasan Kaku

6.1.1.1 Pekerjaan Persiapan a. Pembuatan Direksi keet (Kantor lapangan)

Pembuatan direksi keet ini ditujukan untuk mempermudah pengawasan pekerjaan dan juga untuk mempermudah pekerjaan yang bersifat administratif selama proyek berlangsung.

Page 188: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

166

b. Mobilisasi Peralatan Seluruh peralatan yang akan digunakan dalam

pelaksanaan proyek ini didatangkan dan ditempatkan disekitar lokasi proyek. Adapun alat-alat yang karna digunakan selama pelaksanaan proyek peningkatan ruas jalan ini adalah :

1. Dump Truck 2. Excavator 3. Truck Mixer 4. Fixed form Concrette Paver 5. Stampper 6. Water Tank Truck

6.1.1.2 Metode Pelaksaan Pekerjaan Drainase Setelah ditinjau ulang perhitungan drainase

ternyata dalam perencanaan menggunakan bentuk dan dimensi drainase yang berbeda dengan kondisi eksisting. Pada kondisi eksisting sebagian besar drainase yang ada menggunakan bentuk trapesium dan hanya berupa galian tanah. Pada perencanaan yang baru ini dipasang bentuk drainase persegi dengan dimensi bervariasi dan semuanya adalah pasangan batu kali.

Berikut ini adalah serangkaian metode

pelaksanaan pekerjaan drainase:

a) Pembersihan Drainase 1. Membersihkan tumbuh-tumbuhan dan

benda – benda dari saluran tepi jalan yang ada, sehingga tidak mempengaruhi aliran air yang melewati drainase tersebut.

2. Mengecek kembali apakah terdapat penghalang/sumbatan pada drainase dan gorong – gorong yang ada, apabila terjadi

Page 189: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

167

penyumbatan maka dilakukan upaya pembersihan berupa menggali beberapa saluran yang tertutup lumpur atau kotoran. Beberapa drainase eksisting tertutup oleh lumpur sehingga mengurangi kinerja nya

b) Pekerjaan Galian dan Timbunan 1. Membongkar drainase eksisting yang ada

dikarenakan dimensi saluran eksisting tidak sesuai dengan dimensi perencanaan yang baru.

2. Melakukan galian sesuai dengan dimensi saluran drainase baru.

3. Melakukan timbunan pada dasar drainase sesuai dengan gambar rencana, hal ini diperlukan karena menyesuaikan dengan tinggi overlay perkerasan kaku.

4. Memasang rambu “Hati-Hati Ada Pekerjaan Galian/Timbunan” pada saat melaksanaakan pekerjaan galian/timbunan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Pekerjaan galian dilakukan dengan pekerja secara manual.

6. Tanah hasil galian diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck.

c) Pekerjaan Saluran Drainase Beton Pracetak (U-Ditch)

Metode Kerja Pelaksanaan Saluran Drainase Beton Pracetak u-ditch. Saluran Drainase pracetak berlubang didefinisikan

Page 190: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

168

sebagai saluran air hujan yang dibuat dari bahan beton bertulang dengan pelubangan sesuai desain dan kriteria yang telah ditetapkan, dibuat dengan cara proses sistem pracetak. Saluran drainase ini berfungsi untuk mengalirkan dan atau meresapkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain.

• Pengukuran Pengukuran ini meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan elevasi. Elevasi yang tertera pada shop drawing diterapkan di lapangan dengan memasang patok-patok dan bouwplank untuk menyimpan elevasi.

• Tahapan Galian Tanah Setelah melakukan pengukuran dan memasang patok dan titik elevasi. Sekarang lakukan penggalian tanah dengan menggunakan alat berat backhoe. Kita juga harus mengontrol galian tanah tersebut sesuai dengan elevasi patok yang sudah kita tandai.Dalam target kurang lebih 1 hari pekerjaan galian tersebut selesai

• Pembuangan tanah bekas galian Selama pekerjaan galian tanah ini berlangsung, kita juga harus mempersiapkan dump truck untuk membuang tanah bekas galian. Tanah bekas yang dibuang harus sudah direncanakan dibuang pada tempat luar area proyek. Tapi kita juga harus menyiapkan sebagian tanah bekas

Page 191: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

169

tersebut untuk melakukan pengurugan tanah kembali. Dengan demikian area saluran drainase proyek tersebut ketika sudah selesai akan terlihat bersih.

• Urug Sirtu Tahapan setelah galian mencapai panjang sesuai perencanaan. 1 hari sebelum pengurugan, sirtu harus siap di sisi galian. Untuk segmen selanjutnya sirtu didatangkan bertahap berdasarkan kebutuhan setiap segmen galian. Pengurugan menggunakan excavator dengan bantuan tenaga manusia untuk meratakannya.

• Lantai Kerja Pada umumnya ketebalan untuk lantai kerja biasanya 10 cm dengan dengan menggunakan pasir. Fungsi dari lantai kerja disini adalah untuk mengontrol elevasi pada permukaan saluran drainase yang akan dipasang. Sehingga disaat beton pracetak diturunkan elevasi sudah bisa diaplikasikan dengan baik.

• Pemasangan Beton Pracetak U-Ditch • Beton Pracetak U-Ditch yang sudah

berumur lebih dari 7 hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi dekat pemasangan.

• Pemindahan Beton Pracetak U-Ditch dari stock yard ke tempat pemasangan menggunakan forklift dengan kapasitas sesuai berat material. Biasanya kapasitan

Page 192: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

170

forklift yang harus disediakan adalah 2 x berat material.

• Pemasangan Beton Pracetak U-Ditch menggunakan excavator atau crane tergantung pada berat material yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator = 5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari. Target pemasangan setiap hari rata-rata 6 unit.

• Di atas Beton Pracetak U-Ditch sebaiknya dipasang caping beam dari beton cor di tempat, berfungsi untuk menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser ke kiri atau ke kanan oleh desakan tanah setelah pengurugan kembali.

• Pengelasan plat penyambung antar Beton Pracetak U-Ditch

• Pekerjaan nat • Spasi antar BETON PRACETAK U-

DITCH ditutup dengan campuran semen.

6.1.1.3 Pekerjaan Perkerasan Kaku a) Pengukuran elevasi menggunakan theodolite

• Menentukan elevasi kemiringan jalan yang akan dilakukan rigid pavement (perkerasan kaku).

b) Pengaturan lalu lintas dan pemasangan rambu • Memasasang rambu lalu lintas di lokasi

proyek, rambu yang digunakan :

Page 193: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

171

1. Rambu peringatan adanya pekerjaan proyek pembangunan jalan

2. Rambu kecepatan maksimum 3. Rambu Hati – Hati 4. Rambu penunjuk arah lalu lintas

c) Pekerjaan Tulangan Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut: 1. Membersihkan tulangan sesaat sebelum

pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.

2. Menempatkan tulangan akurat sesuai dengan gambar dan dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.

3. Mengikat batang tulangan kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.

Gambar 6. 10 Proses Pemasangan Sumber: https://ririztheone.wordpress.com/2013/10/09/dowel-bars-dan-tie-bars/

Page 194: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

172

Gambar 6. 11 Persiapan Lahan beserta Pemasangan dowel dan tie bars

Sumber: https://ririztheone.wordpress.com/2013/10/09/dowel-bars-dan-tie-bars/

d) Pekerjaan Rigid Pavement

1. Persiapan lahan rigid yang meliputi : persiapan instalasi secara manual sambungan dan tulangan sesuai dengan panjang area yang akan di-rigid ( dalam hal ini per 100 m akan dilakukan pekerjaan rigid pavement).

Spesifikasi sambungan yang digunakan : • Dowel

Diameter tulangan = 33 mm Panjang tulangan = 450 mm Jarak = 300 mm

• Tie bar Diameter tulangan = 16 mm Panjang tulangan = 687,8 mm Jarak = 750 mm

Spesifikasi tulangan yang digunakan : • Tulangan memanjang

Diameter tulangan = 8 mm Jarak = 250 mm

• Tulangan melintang Diameter tulangan = 8 mm Jarak = 400 mm

Page 195: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

173

2. Penyiapan alat fixedform concrete finisher yang akan digunakan untuk meratakan permukaan beton. Berikut ini adalah contoh gambar alat fixed form concrete paver

Gambar 6. 12 Alat Fixedform Concrete Paver Sumber:http://www.apolloinffratech.com/fixed_form_concrete_paver.html

3. Pengukuran dan pengecekan elevasi rigid

serta pemasangan slink pada tepi area yang akan dilaksanakan pekerjaan rigid.

4. Melakukan pemasangan decking. 5. Pendatangan Truck Mixer dari tempat

readymix setempat dengan keadaan drymix (campuran kering) mengingat jarak lokasi proyek dari tempat batching plants cukup jauh agar adonan beton tidak mengeras sebelum sampai ke lokasi proyek. Berikut adalah gambar lokasi bacthing plant ke lokasi proyek

Page 196: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

174

Gambar 6. 13 Peta Lokasi Batching Plant Sumber: Dokumentasi Penulis

6. Sebelum dihampar, beton readymix tersebut diambil beberapa sempel untuk dilakukan serangkaian uji tes apakah beton tersebut sudah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Adapun beberapa uji tes beton adalah uji kuat tekan, uji slump, uji kuat lentur, tes kubus. Berikut ini adalah beberapa contoh pengambilan benda uji sebelum dilakukannya serangkaian tes.

Page 197: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

175

Gambar 6. 14 Benda Uji untuk Tes Slump dan Uji Kuat Tarik Lentur

Gambar 6. 14 Benda Uji untuk Uji Kuat Tekan Sumber: CV. GAYO MEDIA PRATAMA

Berikut adalah syarat beton yang harus dipenuhi untuk mutu beton K-400 :

Tabel 6. 1 Nilai Uji Slump untuk Pekerjaan Beton

Sumber : SNI Pelaksanaan Pekerjaan Beton Untuk Jalan Pd. T-05-2004-B

Page 198: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

176

Tabel 6. 2 Nilai Kuat Tekan Minimum Beton

Sumber : SNI Pelaksanaan Pekerjaan Beton Untuk Jalan Pd. T-05-2004-B

7. Penghamparan beton readymix dari Truck Mixer ke area yang telah disiapkan lalu diratakan oleh para pekerja.

Gambar 6. 15 Proses Penghamparan Beton Sumber: CV. GAYO MEDIA PRATAMA

8. Setelah beton readymix dihamparkan lalu

dipadatkan dengan menggunakan vibrator oleh para pekerja, kemudian diratakan dengan menggunakan alat fixedform concrete finisher oleh para pekerja.berikut adalah ilustrasi

Page 199: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

177

bagaimana proses pemerataan perkerasan beton menggunakan fixedform concrete paver.

Gambar 6. 16 Penghambaran Beton dengan Fixedform Concrete Paver Manual

Sumber : http://kampus-sipil.blogspot.co.id/2013/03/metode-pelaksanaanpekerjaan-beton.html

9. Finishing Rigid Pavement • Grooving/ Brushing Tekstur Permukaan,

agar permukaan jalan tidak licin.

Gambar 6. 17 Alat Gambar 6. 18 Proses Sumber: CV. GAYO MEDIA PRATAMA

• Melaksanakan Cutting Beton sebelum retak

awal muncul pada permukaan jalan yaitu pada sekitar jam ke 4 s/d ke 24 dan disarankan pada jam ke 18.

Page 200: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

178

Gambar 6. 19 Proses Cutting Sumber: CV. GAYO MEDIA PRATAMA

• Melaksanakan pekerjaan curing beton dengan

menggunakan water tank. Setelah proses curing permukaan beton ditutup dengan menggunakan plastic sheet/terpal untuk menjaga kadar air dalam beton agar tetap terjaga.

Gambar 6. 20 Proses Curing Sumber:http://docplayer.info/106913-Teknis-pelaksanaan jalan-beton-semen-oleh-ir-nurcahyo-b-santoso.html/

Page 201: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

179

Gambar 6. 21 Pemasangan Plastic Sumber: CV. GAYO MEDIA PRATAMA

• Bagian atas sambungan muai dan sambungan

yang digergaji harus ditutup dengan bahan penutup yang memenuhi persyaratan spesifikasi sebelum lalu lintas diijinkan melewati perkerasan.

Gambar 6. 22 Pengisian Joint Sumber: http://aspalbinder.blogspot.co.id/

• Membongkar bekisting acuan 8 jam setelah

penghamparan beton.

Page 202: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

180

• Pembukaan lalu lintas dapat dilakukan ketika kuat tekan minimum sesuai tabel berikut:

Tabel 6.3 Kuat Tekan Untuk Pembukaan Lalu-Lintas Umum

Sumber : SNI Pelaksanaan Pekerjaan Beton Untuk Jalan Pd. T-05-2004-B

10. Selanjutnya para pekerja dengan menggunakan alat fixedform concrete finisher akan bergerak terus hingga akhir pelaksanaan rigid yang telah ditentukan. Berikut adalah flow Chart pekerjaan perkerasan kaku :

Page 203: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

181

MULAI

Pengaturan Arus

Pengukuran /Penentuan Elevasi

Persiapan dan Pemasangan Tulangan

A

Persiapan Dowel

Pengangkutan Beton dengan Truck Mixer

Page 204: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

182

Gambar 6. 23 Flow Chart Pekerjaan Perkerasan Beton

A

Penuangan beton

Penghamparan dan Pemadatan menggunakan fixedform concrete

paver

Finishing Permukaan dengan grooving

Curing Beton

Cutting dan pengisian sambungan dengan joint filler

SELESAI

Page 205: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

183

6.1.2 Skema Pengaturan Lalu Lintas Pada saat perencanaan peningkatan jalan

kabupaten pacitan ponorogo sedang dilaksanakan maka dapat dipastikan banyak sekali kegiatan konstruksi di lapangan yang mengganggu ruas jalan. Ruas jalan jalan yang terganggu oleh kegiatan konstruksi di lapangan tersebut tentu berakibat pada kenyamanan pengguna jalan. Pengguna jalan berkurang kenyamananya karena tidak dapat menggunakan ruas jalan secara maksimal, oleh karena itu dibuat suatu pengaturan lalu lintas agar lalu lintas pada jalan yang sedang di rehabilitasi tidak lumpuh. Pengaturan lalu lintas tersebut seperti :

• Kegiatan konstruksi jalan terfokus pada satu jalur terlebih dahulu dalam hal ini disimulasikan pada jalan arah

• Agar lalu lintas tidak banyak terganggu pekerjaan konstruksi dilakukan sepanjang 300 meter dengan jeda sepanjang 500 meter pada satu lajur tersebut

• Setelah konstruksi pertama pada 300 meter selesai maka dilanjutkan dengan menutup celah sepanjang 500 meter tersebut

• Setelah satu lajur selesai maka dilanjutkan dengan lajur berikutnya dengan cara yang sama persis

Page 206: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

184

Gambar 6.24 Skema Pengaturan Lalu-Lintas dari arah Babat – Kab. Jombang

Gambar 6.25 Skema Pengaturan Lalu-Lintas dari arah Kab. Jombang - Babat

Page 207: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

185

BAB VII

RENCANA ANGGARAN BIAYA

7.1 Volume Pekerjaan 1. Pekerjaan Tanah

• Galian tanah (m3) Galian tanah disini adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menggali tanah sebagai tempat penempatan beton precast saluran drainase. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi perhitungan volume galian tanah.

Gambar 7.1 Pekerjaan Galian

Tabel 7.1 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Galian Tanah

STA Galian (m2) Jarak Volume

(m3) 5+400 2.234 50 36.71949 5+450 0.000 50 9.1327775 6+350 0.341 50 8.5706575 6+400 0.890 50 15.4730275 6+450 0.770 50 16.3599875 6+500 0.369 50 12.576605 7+650 1.222 50 10.69802 7+700 1.156 50 15.191585

Page 208: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

186

7+750 1.608 50 10.9149625 7+800 1.431 50 8.5599675 7+850 1.413 50 8.21036 7+900 1.259 50 19.70032 7+950 0.931 50 20.0007925 8+000 1.429 50 12.44351 8+050 0.664 50 38.1249275 8+100 0.000 50 39.8623275 8+150 0.000 50 20.1248075 8+200 0.000 50 19.6268975 8+250 2.015 50 12.1096575 8+300 1.594 50 29.15603 8+350 2.891 50 60.7454025 8+400 2.939 50 92.742745 8+450 4.921 50 137.911315 8+500 6.248 50 168.47025 8+550 7.230 50 90.375075

Total 913.801

2. Pekerjaan Perkerasan Berbutir • Pengurugan sirtu padat (Bahu Jalan)

- Lebar bahu : 2,00 m - Tebal : 0,20 m - Panjang jalan : 4000 m

Volume : 2,00 m × 0,20 m × 4000 m × 2 = 3200 𝑚3

Page 209: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

187

Gambar 7.2 Pekerjaan Urugan

3. Pekerjaan Beton • Beton K-400 (m3)

- Lebar Jalan : 7,00 m - Tebal Perkerasan : 0,20 m - Panjang Jalan : 4000 m

Volume :7,00 m × 0,20 m × 4000 m = 5600 𝑚3

• Penulangan (kg) - Tulangan memanjang Ø 8 mm :

0,395 𝑘𝑔/𝑚 × 224000 𝑚 = 88480 𝑘𝑔 - Tulangan melintang Ø 8 mm :

0,395 𝑘𝑔/𝑚 × 140000 𝑚 = 55300 𝑘𝑔 - Dowel D-32 :

6,31 𝑘𝑔/𝑚 × 2800 𝑚 = 17668 𝑘𝑔 - Tie Bar D-16

1,58 𝑘𝑔/𝑚 ×14933,3 𝑚 = 23594,6 𝑘𝑔

Page 210: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

188

4. Pekerjaan Drainase • Pengadaan saluran drainase baru dengan

menggunakan precast beton. Berikut adalah perhitungan kebutuhan jumlah precast beton Tipe U 80×80×120

Panjang saluran : 250 meter Panjang dimensi : 1,2 meter Kebutuhan item : 250

1,2=

208,33~ 208 buah Tipe U 120×120×120

Panjang saluran : 350 meter Panjang dimensi : 1,2 meter Kebutuhan item : 350

1,2=

291,67~ 292 buah Tipe U 140×140×120

Panjang saluran : 50 meter Panjang dimensi : 1,2 meter Kebutuhan item : 50

1,2=

41,67~ 42 buah Tipe U 180×180×120

Page 211: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

189

Panjang saluran : 750 meter Panjang dimensi : 1,2 meter Kebutuhan item : 750

1,2=

625 buah

5. Pekerjaan Minor • Marka tengah : asumsi 1 km = 16,2 m2

Total : 3,5 × 16,2 = 56,7 𝑚2 • Marka tepi : 0,12 𝑚 × 2 = 0,24 𝑚

Total : 0,24 𝑚 × 4000 𝑚 = 960 𝑚2 Volume : 56,7 + 960 = 1016,7𝑚2

7.2 Daftar Harga Satuan

Tabel 7.2 Harga Satuan Pekerja

No Nama Pekerja Upah (jam) Upah (hari) 1 Pembantu Tukang Rp 6,925 Rp 55,400 2 Tukang Rp 8,300 Rp 66,400 3 Mandor Rp 9,670 Rp 77,360 4 Operator Rp 8,300 Rp 66,400 5 Mekanik Rp 8,300 Rp 66,400 6 Kepala Tukang Rp 8,500 Rp 68,000

Page 212: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

190

Tabel 7.3 Harga Satuan Alat Berat

No Nama Alat Satuan Harga Satuan

Total Harga (hari)

1 Dump Truck Bh Rp 258,125 Rp 2,065,000 2 Truck Mixer Bh Rp 950,000 Rp 7,600,000 3 Excavator Bh Rp 453,291 Rp 3,626,328

4 Vibrator Truss Screed Hari Rp 200,000 Rp 1,600,000

Tabel 7.4 Harga Satuan Alat Berat

No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Total Harga 1 Semen PC 40 kg kg Rp 1,550 Rp 62,000 2 Pasir Beton m3 Rp 251,563 Rp 251,563 3 Air Liter Rp 241,700 Rp 241,700 4 Kayu Meranti Bekisting batang Rp 2,800,000 Rp 2,800,000 5 Paku Usuk kg Rp 16,000 Rp 16,000 6 Minyak Bekisting ltr Rp 27,500 Rp 27,500 7 Kayu Kamper 4/6 batang Rp 5,203,125 Rp 5,203,125 8 Tripleks 9mm lembar Rp 98,000 Rp 98,000 9 besi beton polos/ulir batang Rp 11,000 Rp 11,000 12 Kawat ikat kg Rp 16,800 Rp 16,800 13 Semen PC 50 kg kg Rp 1,550 Rp 77,500

Page 213: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

191

7.3 Harga Satuan Pokok Pekerjaan 1. Pengukuran Lapangan

Tabel 7.5 HSPK Pengukuran Lapangan PEKERJAAN PENGUKURAN LAPANGAN

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN DASAR TOTAL HARGA

A TENAGA

1 SURVEYOR GEODESI 0.0067 OH Rp 158,000 Rp 1,058.60

2 PEMBANTU TUKANG 0.0133 OH Rp 110,000 Rp 1,463.00

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 2,521.60

B PERALATAN

1 SEWA THEODOLITE 0.0067 Hari Rp 368,800 Rp 2,470.96

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 2,470.96

D TOTAL (A + B + C) Rp 4,992.56

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 499.26

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 5,491.82

Page 214: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

192

2. Pekerjaan Tanah

Tabel 7.6 HSPK Pekerjaan Saluran Drainase PEKERJAAN GALIAN SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BERAT

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN

DASAR TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.0643 OH Rp 7,354 Rp 472.86

2 PEKERJA 0.0321 OH Rp 11,394 Rp 365.75

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 838.61

B BAHAN

JUMLAH HARGA TENAGA Rp -

C PERALATAN

1 EXCAVATOR 0.0321 JAM Rp 446,325 Rp 14,327.03

2 DUMP TRUCK 0.0806 JAM Rp 252,809 Rp 20,376.41

3 ALAT BANTU 1 Ls Rp 75 Rp 75.00

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 34,778.44

D TOTAL (A + B + C) Rp 35,617.05

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 3,561.70

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 39,178.75

Page 215: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

193

3. Pekerjaan Urugan Tanah

Tabel 7.7 HSPK Pekerjaan Urugan Tanah Dengan Pemadatan TIMBUNAN TANAH DENGAN PEMADATAN

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN

DASAR TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.0178 OH Rp 7,354 Rp 130.90

2 PEKERJA 0.0714 OH Rp 11,394 Rp 813.53

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 944.43

B BAHAN

1 PASIR URUG 1.2 m3 Rp 77,000 Rp 92,400.00

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 92,400.00

C PERALATAN

1 SEWA TEMPER

0.012 JAM Rp 36,274 Rp 435.29

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 435.29

D TOTAL (A + B + C) Rp 93,779.72

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 9,377.97

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 103,157.69

Page 216: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

194

4. Pekerjaan Pemasangan Saluran Drainase

Tabel 7.8 HSPK Pekerjaan Instalasi Saluran Drainase

PEKERJAAN SALURAN DRAINASE (U-DITCH)

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN

HARGA SATUAN DASAR

TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.083 OH Rp77,360 Rp6,420.88

2 PEKERJA 0.0321 OH Rp11,394 Rp365.75

JUMLAH HARGA TENAGA Rp6,786.63

B BAHAN

1 PRE-CAST U DITCH 80 x 80 x 120 Pcs Rp970,000 Rp970,000

2 PRE-CAST U DITCH 140 x 140 x 120 Pcs

Rp3,205,000 Rp3,205,000

3 PRE-CAST U DITCH 120 x 120 x 120 Pcs

Rp1,942,000 Rp1,942,000

4 PRE-CAST U DITCH 180 x 180 x 120 Pcs

Rp4,410,000 Rp4,410,000

JUMLAH HARGA TENAGA

Rp10,527,000.00

C PERALATAN

1 EXCAVATOR 0.0321 JAM Rp446,325 Rp14,327

2 ALAT BANTU 1

JUMLAH HARGA TENAGA Rp14,327.03

D TOTAL (A + B + C) Rp10,548,113.66

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp1,054,811.37

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp11,602,925.03

Page 217: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

195

5. Pekerjaan Perkerasan Beton

Tabel 7.9 HSPK Pekerjaan Beton K-400

PEKERJAAN BETON K-400 KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA

SATUAN DASAR

TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.15 OH Rp 77,360 Rp 11,604.00 2 KEPALA TUKANG 0.035 OH Rp 68,000 Rp 2,380.00 3 TUKANG 0.703 OH Rp 66,400 Rp 46,679.20 4 PEMBANTU TUKANG 1.41 OH Rp 55,400 Rp 78,114.00

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 138,777.20 B BAHAN

1 SEMEN PC 40 kg 0.62 ZAK Rp 62,000 Rp 38,440 2 PASIR COR/BETON 0.79 m3 Rp 251,563 Rp 198,735

3 AIR 215 Liter Rp 27 Rp 5,805 4 AGREGAT KASAR 0.5412789 kg Rp 241,700 Rp 130,827

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 373,806.88

C PERALATAN

1 TRUK MIXER 0.142857 JAM Rp 950,000 135714.15 2 VIBRATORY TRUSS

SCREED 1.142857 JAM Rp 200,000 228571.4

3 ALAT BANTU 1 Ls

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 364,285.55

D TOTAL (A + B + C) Rp 876,869.63 E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 87,686.96 F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 964,556.59

Page 218: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

196

6. Pekerjaan Pembesian (Polos)

Tabel 7.10 HSPK Pekerjaan Pembesian (Polos) PENGERJAAN PEMBESIAN (Polos)

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA

SATUAN DASAR

TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.0004 OH 77360 30.944

2 KEPALA TUKANG 0.0007 OH 68000 47.6

3 TUKANG 0.007 OH 66400 464.8

4 PEKERJA 0.007 OH 55400 387.8

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 931.14

B BAHAN

1 BESI BETON POLOS D12

BATANG Rp 84,500 Rp 84,500

2 BESI BETON POLOS D32

BATANG Rp 598,000 Rp 598,000

3 KAWAT 0.015 kg Rp 16,800 Rp 252

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 682,752.00

C PERALATAN

JUMLAH HARGA TENAGA Rp-

D TOTAL (A + B + C) Rp 683,683.14

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 68,368.31

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 752,051.46

Page 219: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

197

7. Pekerjaan Pembesian (Ulir)

Tabel 7.11 HSPK Pekerjaan Pembesian (Ulir) PENGERJAAN PEMBESIAN (Ulir)

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA

SATUAN DASAR

TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.0004 OH Rp 77,360 Rp 30.94

2 KEPALA TUKANG

0.0007 OH Rp 68,000 Rp 47.60

3 TUKANG 0.007 OH Rp 66,400 Rp 464.80

4 PEKERJA 0.007 OH Rp 55,400 Rp 387.80

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 931.14

B BAHAN

1 BESI BETON ULIR

BATANG Rp 149,500 Rp 149,500

2 KAWAT 0.015 kg Rp 16,800 Rp 252

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 149,752.00

C PERALATAN

JUMLAH HARGA TENAGA Rp-

D TOTAL (A + B + C) Rp 150,683.14

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 15,068.31

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 165,751.46

Page 220: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

198

8. Pekerjaan Instalasi Bekisting

Tabel 7.12 HSPK Pekerjaan Instalasi Bekisting INSTALASI BEKISTING

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA

SATUAN DASAR

TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.033 OH Rp 77,360 Rp 2,552.88

2 KEPALA TUKANG 0.033 OH Rp 68,000 Rp 2,244.00

3 TUKANG 0.33 OH Rp 66,400 Rp 21,912.00

4 PEKERJA 0.66 OH Rp 55,400 Rp 36,564.00

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 63,272.88

B BAHAN

1 PAKU ETERNIT 0.4 m3 Rp 16,000 Rp 6,400.00

2 PLYWOOD uk. 122 X 244 X 9 mm

0.35 Lembar Rp 93,600 Rp 32,760.00

3 KAYU KAMPER BALOK 4/6, 4/7

0.015 m3 Rp 6,400,000 Rp 96,000.00

4 KAYU MERANTI BEKISTING

0.04 m3 Rp 3,200,000 Rp 128,000.00

5 MINYAK BEKISTING 0.2 Liter Rp 28,300 Rp 5,660.00

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 268,820.00

C PERALATAN

JUMLAH HARGA TENAGA Rp-

D TOTAL (A + B + C) Rp 332,092.88

E OVERHEAD PROFIT 10% (10% X D) Rp 33,209.29

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) Rp 365,302.17

Page 221: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

199

9. Pekerjaan Minor

Tabel 7.13 HSPK Pekerjaan Minor PEKERJAAN MINOR

KOMPONEN KOEFISIEN SATUAN HARGA

SATUAN DASAR

TOTAL HARGA

A TENAGA

1 MANDOR 0.075 OH Rp 77,360 Rp 5,802

2 TUKANG 0.225 OH Rp 66,400 Rp 14,940

3 PEMBANTU TUKANG 0.6 OH Rp 55,400 Rp 33,240

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 53,982.00

B BAHAN

1 THERMOPLASTIC 1.95 kg Rp 444,000 Rp 865,800

2 GLASS BEAD 0.45 kg Rp 35,000 Rp 15,750

3 MINYAK THINNER 1.05 Liter Rp 27,500 Rp 28,875

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 910,425.00

C PERALATAN

1 COMPRESSOR 0.075 JAM Rp 152,723 Rp11,454.23

2 ALAT BANTU 1 Ls

JUMLAH HARGA TENAGA Rp 11,454.23

D TOTAL

Rp 975,861.23

E OVERHEAD PROFIT

Rp 97,586.12

F TOTAL HARGA SATUAN PEKERJAAN

Rp1,073,447.35

Page 222: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

200

7.4 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Tabel 7.14 Tabel Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya JENIS PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN TOTAL SATUAN

A PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 DIREKSI KEET 1 Ls Rp 4,500,000 Rp 4.500.000

2 MOBILISASI PERALATAN 1 Ls Rp 7,000,000 Rp 4.000.000

3 PENGUKURAN LAPANGAN 1 Ls Rp 2,000,000 Rp 2.000.000

4 PEMASANGAN RAMBU PENGAMAN 1 Ls Rp 2,500,000 Rp 2.500.000

JUMLAH I Rp 13.500.000

B PEKERJAAN DRAINASE

1 PEMBERSIHAN DRAINASE 1 Ls Rp 3.500.000 Rp 3.500.000

2 GALIAN UNTUK DRAINASE DENGAN ALAT BERAT 913.801 m3 Rp 39.179 Rp 35.801.582,98

3 PEMASANGAN SALURAN DRAINASE

U 80x80x120 208 Unit Rp 970.000 Rp 201.760.000

U 120x120x120 292 Unit Rp 1.942.000 Rp 56.064.000

U 140x140x120 42 Unit Rp 3.205.000 Rp 134.610.000

U 160x160x120 625 Unit Rp 3.682.000 Rp 2.301.25.000

JUMLAH II Rp 3.243.985.853

PEKERJAAN BEKISTING

1 BEKISTING UNTUK PERKERASAN BETON 1470.96 m2 Rp 365,302 Rp 537.344.877

JUMLAH III Rp 537.344.877

D PEKERJAAN PERKERASAN

1 PEKERJAAN TULANGAN

BESI POLOS (STRUKTUR) 143780 kg Rp 11,000 Rp 1,581,580,000

BESI POLOS (DOWEL) 17668 kg Rp 11,000 Rp 194,348,000

Page 223: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

201

BESI ULIR 23594.6 kg Rp 11,000 Rp 259,540,600

2 PERKERASAN BETON K-400 5600 m3 Rp 964,557 Rp 5,401,516,922

JUMLAH IV Rp 7.436.985.522

E PEKERJAAN MINOR

1 PEKERJAAN MARKA DAN RAMBU 580 m2 Rp 1,073,447 Rp 622,599,462

JUMLAH V Rp 622.599.462

JUMLAH Rp 11.854.415.443

PPN 10% Rp 1.815.441.544

INFLASI MEI 2017 (4,33%) Rp 513.296.1897

TOTAL BIAYA Rp 13.553.153.176

Page 224: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

202

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 225: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

203

BAB VIII

PENUTUP

8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan Modifikasi Desain Jalan

Babat – Bts. Kab. Jombang dengan menggunakan Rigid Pavement pada STA 5+400 – 9+400 Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur dengan panjang 4000 m dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan analisa kapasitas jalan pada

kondisi eksisting 2/2 UD dengan lebar badan jalan 7 m selama umur rencana yaitu mlai tahun 2016 – 2036 ternyata tidak diperlukan pelebaran jalan karena nilai DS sampai akhir umur rencana masih di bawah 0,75.

2. Peningkatan jalan menggunakan Beton K – 400 dengan tebal slab beton 20 cm. Kemudian untuk tulangan memanjang menggunakan diameter 8 mm dengan jarak 250 mm dan tulangan melintang menggunakan diameter 8 mm dengan jarak 400 mm.

3. Perencanaan saluran tepi menggunakan Beton Pracetak U-Ditch dengan dimensi dengan desain seperti berikut :

Page 226: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

204

Gambar 8.1 Saluran Drainase

4. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan dalam Modifikasi Desain Jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 dengan menggunkan rigid pavement adalah Rp. 13.533.153.176,18 (Terbilang Tiga belas Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Seratus Lima Puluh Tiga Ribu Seratus Tujuh Puluh Enam Rupiah).

5. Berikut adalah metode pelaksanaan peningkatan jalan dengan menggunakan perkerasan kaku pada ruas jalan Babat – Bts.Kab.Jombang STA 5+400 – 9+400 :

Page 227: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

205

MULAI

Pengaturan Arus

Pengukuran /Penentuan Elevasi

Persiapan dan Pemasangan Tulangan

Persiapan Dowel

Pengangkutan Beton dengan Truck Mixer

Penulangan beton

A

Page 228: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

206

Gambar 8.2 Metode Pelaksanaan

A

Penghamparan dan Pemadatan menggunakan fixedform concrete

paver

Finishing Permukaan dengan grooving

Curing Beton

Cutting dan pengisian sambungan dengan joint filler

SELESAI

Page 229: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

207

8.2 Saran

Dari hasil uraian di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Aspal pada perkerasan yang lama digunakan sebagai lantai kerja untuk jalan beton dan CBR Tanah Dasar diasumsikan > 5%

2. Pada tugas akhir ini perhitungan tebal perkerasan jalan hanya selebar badan jalan eksisting karena dalam perencanaan tugas akhir ini tidak membutuhkan pelebaran jalan. Apabila nantinya diperlukan pelebaran jalan maka perlu dihitung kembali kebutuhan tebal perkerasan jalan pada pelebaran jalan dengan menggunakan data tanah yang sudah ada atau diperbarui.

3. Perencanaan saluran tepi jalan dibuat tidak mengikuti sepanjang jalan karena ada saluran yang berbelok ke arah luar jalan dan beberapa saluran di STA tertentu digunakan untuk irigasi sawah.

4. Karena semua tikungan hanya ada satu tikungan yang

sefase maka pihak pengelola jalan diharapkan dapat memperbaiki trase jalan di kesempatan yang akan datang, agar dapat mengurangi resiko kecelakaan di jalan.

Page 230: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

208

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga “Manual Kapasitas Jalan Indonesia”, 1997.

2. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga “ Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota”,1997.

3. Standar Nasional Indonesia, “Perencanaan Perkerasan

Beton Semen”, PD T-14-2003. 4. Sukirman, Silvia, “Dasar dasar Perencanaan Geometrik

Jalan”, Nova, 1999. 5. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga “Tata

Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan”, (SNI 03-3424-1994)

6. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga “Buku

Petunjuk Teknis Analisa Biaya Harga Satuan Pekerjaan Surabaya”.

7. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga “

Spesifikasi Teknik Daerah Provinsi Jawa Timur”,2015.

Page 231: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap Fajar

Malik merupakan anak kedua

dari tiga bersaudara, Lahir di

Surabaya pada tanggal 30 Maret

1996. Penulis telah menempuh

pendidikan formal di SDN

Balas Klumprik II, SMPN 16

Surabaya, MAN Surabaya.

Setelah lulus dari SMA pada

tahun 2014, penulis diterima di Departemen Teknik Infrastruktur

Sipil Program Studi Diploma 3 pada tahun 2014, terdaftar dengan

NRP 3114030134. Di Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ini,

penulis mengambil bidang studi Bangunan Transportasi. Penulis

juga pernah aktif dalam beberapa kegiatan kerohanian kampus,

diantaranya menjadi staff Jama’ah Masjid Al-Azhar, dan ketua

divisi Forum Dakwah Luar Kampus (FDLK) Jama’ah Masjid

Manarul Ilmi. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai

kepanitiaan beberapa kegiatan yang ada selama menjadi

mahasiswa. Penulis bisa dihubungi via email

[email protected]

Page 232: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap Reza

Alfathan Purnadi merupakan

anak pertama dari tiga

bersaudara, Lahir di Surabaya

pada tanggal 11 September

1996. Penulis telah menempuh

pendidikan formal di SD

Muhammadiyah 1 Waru, SMP

Al-Falah Deltasari Sidoarjo,

SMA Muhammadiyah 2

Sidoarjo. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2014, penulis diterima

di Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Program Studi Diploma

3 pada tahun 2014, terdaftar dengan NRP 3114030146. Di

Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ini, penulis mengambil

bidang studi Bangunan Transportasi. Penulis juga pernah aktif

dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan, diantaranya menjadi

staff Media dan Informasi Himpunan Mahasiswa Diploma Sipil

ITS pada tahun 2015 dan 2016. Selain itu, penulis juga aktif dalam

berbagai kepanitiaan beberapa kegiatan yang ada selama menjadi

mahasiswa. Penulis bisa dihubungi via email

[email protected]

Page 233: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

DETAIL TULANGAN.................................................................................................... 1DETAIL TURAB............................................................................................................2DETAIL SHEET PILE................................................................................................... 3DETAIL DIMENSI DRAINASE..................................................................................... 4TIPIKAL DIAGRAM SUPERELEVASI..........................................................................5LONG SECTION.......................................................................................................... 6CROSS SECTION.......................................................................................................20

Page 234: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:50Detail Turab

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

800

500

1500

1

3

Pasangan Batu

Pipa PVC Ø3" tiap 3 m

02 42

DOSEN PEMBIMBING

Page 235: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

350

500

Tulangan Memanjang Ø8 - 250 mm

Tulangan Melintang Ø8 - 400 mm

Dowel D 32 - 300 mm

Tie Bars D16 - 750 mm

25

350

40

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:75Detail Tulangan

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

Joint sealent

Ø Dowel

32mm - 300 mm

Concrete K-400

350

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Tulangan Memanjang

Ø 8mm - 400 mm

Tulangan Melintang

Ø 8mm - 250 mm

Spacer Bar U

Ø8mm

19

100

100

200

112 60 60

Dowel dengan pelapis

350

100

100

200

19

Joint sealent

Ø Tie Bar

16mm - 450 mm

Tulangan Memanjang

Ø 8mm - 400 mm

Tulangan Melintang

Ø 8mm - 250 mm

Concrete K-400

Spacer Bar U

Ø8mm

DETAIL LAPIS PERKERASANSKALA 1 : 1/2

SKALA 1 : 1

DETAIL TULANGAN MELINTANGSKALA 1 : 1

DETAIL TULANGAN MEMANJANG28

120

01

20

80

DOSEN PEMBIMBING

42

Page 236: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:50Detail Turab

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

800

500

1500

1

3

Pasangan Batu

Pipa PVC Ø3" tiap 3 m

02 42

DOSEN PEMBIMBING

Page 237: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:25Sheet Pile

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

500

320

260

50

TAMPAK ATASSKALA 1 : 10

TAMPAK SAMPINGTAMPAK DEPAN1735

150

50

260

1810

03

DOSEN PEMBIMBING

SHEET PILE TYPE

FPC - 320, N - 500

42

Page 238: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:50Saluran Drainase

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

GAMBAR STANDAR SALURAN SAMPING BERBAGAI UKURAN

80 1010

10

80

U 80X80X120

120 1212

12

120

140 1515

15

140

U 140X140X120

U 120X120X120

U 160X160X120

04

DOSEN PEMBIMBING

42

640

80

80 640 80

Page 239: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

V = 1:100Tipikal DiagramSuperelevasi

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

H = 1:1000

DOSEN PEMBIMBING

5 42

TS ST

E = 4%

E = 2% E = 2%

Lc = 13,25778

TS ST

Lc = 62,8

E = 4%

E = 2% E = 2%

STA 5 + 618,950(Full Circle)

STA 5 + 875(Spiral - Spiral)

TS ST

SC CS

STA 5 + 875(Spiral - Spiral)

E = 4%

E = - 4%

E = 2% E = 2%

Lc = 27,869

Page 240: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

V = 1:100Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

5+450 5+500 5+600 5+650 5+700

46

48

50

52

56

60

54

58

5+400 5+550

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

H = 1:1000

06

49.6

3949

.839

50.0

62

50.8

07

51.7

67

50.1

50

51.7

64

49.9

96

49.8

47

49.6

97

49.6

75

50.7

76

49.7

88

50.2

62

51.0

07

51.9

67

50.3

50

51.9

64

50.2

96

50.0

47

49.8

97

49.8

75

50.9

76

49.9

88

: DASAR SALURAN

-3,33%

42

DOSEN PEMBIMBING

1,692 %

4,268 % -4,408 %

-0,599 %0,541 % -0,052 %

5 + 650

5 + 400 5 + 450 5 + 500 5 + 550

5 + 606.847 5 + 618.950 5 + 631.053

5 + 600

5 + 700

Tidak Sefase

Page 241: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

5+700 5+750 5+800 5+850 5+900 5+950 6+000

46

48

50

52

56

60

54

58

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

V = 1:100H = 1:1000

07

49.7

97

49.7

95

49.8

47

49.9

10

49.9

70

49.9

63

49.9

58

49.9

46

49.9

35

49.9

23

49.9

80

49.9

12

49.9

97

49.9

95

50.0

47

50.1

10

50.1

70

50.1

63

50.1

58

50.1

46

50.1

35

50.1

23

50.1

80

50.1

12

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,252 % -0,046 %

5 + 750

5 + 800

5 + 847 5 + 902

5 + 887

5 + 950

6 + 0005 + 700

Tidak Sefase

Page 242: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

6+000 6+050 6+100 6+150 6+200 6+250 6+300

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

08

49.9

15

49.9

57

50.0

11

50.0

46

49.9

85

50.0

23

49.0

84

50.2

31

50.3

60

50.3

91

49.9

80

50.3

31

50.1

15

50.1

57

50.2

11

50.2

46

50.1

85

50.2

23

49.2

84

50.4

31

50.5

60

50.5

91

50.1

80

50.5

31

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,216 % -0,169 %0,585 %

6 + 100

6 + 050

6 + 200

6 + 150

6 + 220.46 + 239.675

6 + 296.509

6 + 000

Sefase

Page 243: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

6+300 6+350 6+400 6+450 6+500 6+550 6+600

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

09

50.2

61

50.1

91

50.1

20

50.0

50

49.8

39

49.9

80

49.7

88

49.7

67

49.7

77

49.8

18

49.9

10

49.8

71

50.4

61

50.3

91

50.3

20

50.2

50

50.0

39

50.1

80

49.9

88

49.9

67

49.9

77

50.0

18

50.1

10

50.0

71

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

2,27%

42

DOSEN PEMBIMBING

-0,281 %

6 + 315.739

6 + 350 6 + 400 6 + 5006 + 450 6 + 550 6 + 6006 + 300

Page 244: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

6+600 6+650 6+700 6+750 6+800 6+850 6+900

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

10

49.9

25

49.9

78

50.0

32

50.0

85

50.2

46

50.1

39

50.2

87

50.3

11

50.3

30

50.3

48

50.1

92

50.3

67

50.1

25

50.1

78

50.2

32

50.0

85

50.5

46

50.3

39

50.4

87

50.5

11

50.5

30

50.5

48

50.3

92

50.5

67

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,214 %

6 + 750 6 + 9006 + 7006 + 650 6 + 800 6 + 8506 + 600

Page 245: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

6+900 6+950 7+000 7+050 7+100 7+150 7+200

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

11

50.3

86

50.4

05

50.4

23

50.4

42

50.4

98

50.4

61

50.5

14

50.5

13

50.4

96

50.4

78

50.4

80

50.4

71

50.5

86

50.6

05

50.6

23

50.6

42

50.6

98

50.6

61

50.7

14

50.7

13

50.6

96

50.6

78

50.6

80

50.6

71

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,075 %-0,072 %

6 + 949.903 7 + 025.062

7 + 2007 + 150

6 + 900

7 + 1007 + 050

Tidak Sefase

Page 246: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

7+200 7+250 7+300 7+350 7+400 7+450 7+500

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

12

50.5

08

50.5

82

50.6

49

50.6

74

50.7

44

50.6

90

50.8

13

50.8

93

50.9

72

51.0

24

50.7

07

51.0

43

50.7

08

50.7

82

50.8

49

50.8

74

50.9

44

50.8

90

51.0

13

51.0

93

51.1

72

51.2

24

50.9

07

51.2

43

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,304 %0,065 %

0,322 %

7 + 5007 + 4507 + 4007 + 3507 + 3007 + 2507 + 200

Page 247: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

7+500 7+550 7+600 7+650 7+700 7+750 7+800

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

13

51.0

52

51.0

62

51.0

71

51.0

81

51.1

14

51.0

90

51.1

37

51.1

70

51.2

11

51.2

58

51.1

00

51.3

04

51.2

52

51.2

62

51.2

71

51.2

81

51.3

14

51.2

90

51.3

37

51.3

70

51.5

11

51.5

58

51.3

00

51.5

04

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

0.90%

42

DOSEN PEMBIMBING

0,308 %

7 + 8007 + 7507 + 7007 + 6507 + 6007 + 5507 + 500

Page 248: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

7+800 7+850 7+900 7+950 8+000 8+050 8+100

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

14

51.3

50

51.3

97

51.4

43

51.4

89

51.6

28

51.5

36

51.6

75

51.7

21

51.7

67

51.8

20

51.5

82

51.8

85

51.5

50

51.5

97

51.6

43

51.6

89

51.8

28

51.7

36

51.8

75

51.9

21

51.9

67

52.0

20

51.7

82

52.0

85

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

0,90%

42

DOSEN PEMBIMBING

0,185 %

8 + 1008 + 0508 + 0007 + 9507 + 9007 + 8507 + 800

Page 249: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

8+100 8+150 8+200 8+250 8+300 8+350 8+400

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

15

51.9

62

52.0

51

52.1

45

52.2

40

52.5

24

52.3

35

52.6

19

52.7

14

52.8

09

52.9

03

52.4

30

52.9

98

52.1

62

52.2

51

52.3

45

52.4

40

52.7

24

52.5

35

52.8

19

52.9

14

53.0

09

53.1

03

52.6

30

53.1

98

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

0,60%1,0%

42

DOSEN PEMBIMBING

0,379 %

8 + 4008 + 3508 + 3008 + 2508 + 2008 + 1508 + 100

Page 250: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

8+400 8+450 8+500 8+550 8+600 8+650 8+700

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

16

53.0

93

53.1

88

53.2

94

53.4

30

53.8

97

53.5

88

54.0

52

54.2

07

54.3

21

54.3

74

53.7

41

54.4

08

53.2

93

53.3

88

53.4

94

53.6

30

54.0

97

53.7

88

54.2

52

54.4

07

54.5

21

54.5

74

53.9

41

54.6

08

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

1,0%

42

DOSEN PEMBIMBING

0,622 %

0,129 %

8 + 500 8 + 5508 + 4508 + 400

8 + 572.889

8 + 650

8 + 700

Tidak Sefase

Page 251: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

8+700 8+750 8+800 8+850 8+900 8+950 9+000

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

17

54.4

38

54.4

71

54.5

10

54.5

76

54.8

30

54.6

65

54.8

37

54.8

57

55.0

01

55.1

57

54.7

55

55.2

19

54.6

38

54.6

71

54.7

10

54.7

76

55.0

30

54.8

65

55.0

37

55.0

57

55.2

01

55.3

57

54.9

55

55.5

19

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING0,360 %

-0,030 % 0,684 %0,136 %

8 + 700 8 + 750 8 + 800 8 + 850 8 + 900 8 + 950 9 + 000

1,0%

Page 252: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

9+150 9+200 9+250 9+300

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

9+000 9+050 9+100

V = 1:100H = 1:1000

18

55.3

29

55.5

57

55.7

89

56.0

22

56.7

15

56.2

54

56.8

96

57.0

19

57.0

85

57.0

98

56.4

87

57.1

01

55.5

29

55.7

57

55.9

89

56.2

22

56.9

15

56.4

54

57.0

96

57.2

19

57.2

85

57.2

98

56.6

87

57.3

01

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,930 %

0,011%

9 + 000 9 + 050 9 + 100 9 + 150 9 + 200 9 + 250 9 + 300

Page 253: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Long Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

9+300 9+350 9+400 9+450

ELEVASI FINISHGRADEELEVASIEKSISTING

46

48

50

52

56

60

54

58

V = 1:100H = 1:1000

19

57.1

07

57.1

25

57.2

13

57.2

95

57.2

79

57.1

04

57.2

42

57.3

07

57.3

25

57.4

13

57.4

95

57.4

79

57.3

04

57.4

42

56.7

0556

.905

TEBAL PERKERASAN RENCANA:

: DASAR SALURAN

42

DOSEN PEMBIMBING

0,413 % -0,148 %

9 + 300 9 + 350 9 + 400 9 + 450

Page 254: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

C

L

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

100200

- 2.829

180 1818

18

180

+ 0.00

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:75Cross Section

DOSEN PEMBIMBING

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

20 42

TYPICAL CROSS SECTION

200

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
Page 255: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

C

L

Sirtu, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

150200

1

3

- 1.943

180 1818

18

180

Sirtu, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:75Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

21 42

DOSEN PEMBIMBING

TYPICAL CROSS SECTION

150

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 256: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

JURUSAN

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:200Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

5 + 500

Agregat Kelas B, t = 30 cm

200

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

5 + 550

700

200350 350

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

200

200

C

L

5 + 400

Agregat Kelas B, t = 30 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

+ 0.00

- 2.489

200200

C

L

5 + 450

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

- 4.007

+ 0.00

200 200

140 1515

15

140

140 1515

15

140

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

22 42

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 257: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

5 + 600

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

5 + 650

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

5 + 700

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

SHEET PILE

FPC - 320, N - 500

L = 6.00 M

C

L

5 + 750

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

SHEET PILE

FPC - 320, N - 500

L = 6.00 M

200 200

200 200

200200

200

200

1:200

JURUSAN

23 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 258: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

5 + 800

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

SHEET PILE

FPC - 320, N - 500

L = 6.00 M

C

L

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B

5 + 850

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

C

L

5 + 900

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

5 + 950

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

1

129200

349350

699

200200

200200

200200

1:200

JURUSAN

24 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2.797%
AutoCAD SHX Text
-2.797%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 259: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

6 + 000

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

6 + 050

Agregat Kelas B, t = 20 cm

350 350

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

6 + 100

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

6 + 150

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

200

700

200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

200200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

200200

1:200

JURUSAN

25 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 260: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

Agregat Kelas B

Agregat Kelas B

C

L

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

6 + 250

C

L

6 + 200

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

350 350 200200

Agregat Kelas B

200

Agregat Kelas B

200

6 + 300

C

L

6 + 350

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

700

350 350

700

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

- 1.820

190200

AC, t = 5 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

200

1:200

80 1010

10

80

JURUSAN

26 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
-6%
AutoCAD SHX Text
6%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
-5.069%
AutoCAD SHX Text
5.069%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 261: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

6 + 400

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

6 + 450

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

109200

C

L

6 + 500

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

6 + 550

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

100200

1:200

- 1.765

- 1.714

- 1.547

80 1010

10

80

101

80 1010

10

80

80 1010

10

80

200

JURUSAN

27 42

DOSEN PEMBIMBING

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 262: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

6 + 600

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

6 + 650

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

6 + 700

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

100200

C

L

6 + 750

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

200

200

700

100

200

1:200

JURUSAN

28 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 263: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:200Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

6 + 800

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

6 + 850

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

6 + 900

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

C

L

6 + 950

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

126200

136

134200

200

148200

JURUSAN

29 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 264: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:200Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

7 + 000

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

7 + 050

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

7 + 100

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

7 + 150

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

200

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

199

Urpil, t = 30 cm

199

199

700

JURUSAN

30 42

DOSEN PEMBIMBING

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 265: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

1:200Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

7 + 200

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200200

C

L

7 + 250

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

150

200

C

L

7 + 300

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

7 + 350

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

700

350 200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

700

JURUSAN

31 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 266: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

C

L

7 + 400

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

150200

C

L

7 + 450

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

7 + 500

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

C

L

7 + 550

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

150350

700

200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

200

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

1:200

JURUSAN

32 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 267: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

7 + 600

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

+ 0.00

200 200

C

L

7 + 650

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

150200

C

L

7 + 700

700

350 350

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

121200

C

L

7 + 750

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

125200

1

3

1:200

- 1.829

- 1.820

- 1.943

120 1212

12

120

120 1212

12

120

120 1212

12

120

JURUSAN

33 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 268: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

7 + 800

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

134200

1

3

C

L

7 + 850

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

100200

C

L

7 + 900

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

150200

C

L

7 + 950

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

700

350 350

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

143200

1

3

1:200

- 1.875

-1.903

- 1.931

- 1.958

120 1212

12

120

120 1212

12

120

120 1212

12

120

120 1212

12

120

JURUSAN

34 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 269: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

8 + 000

Beton Semen, t = 20 cm

AC, t = 5 cm

ATB, t = 7 cm

Beton Semen, t = 20 cm

AC, t = 5 cm

ATB, t = 7 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

C

L

8 + 050

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

C

L

8 + 100

C

L

8 + 150

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

Urpil, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

CTB, t = 30 cm

CTB REKON, t = 30 cm

CTB, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Beton Semen, t = 20 cm

AC, t = 5 cm

ATB, t = 7 cm

Beton Semen, t = 20 cm

AC, t = 5 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

CTB REKON, t = 30 cm

CTB, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

139350350200

699

200350350200

700

155350350200

700

200350350200

700

1:200

- 1.986

- 2.162

80 1010

10

80

- 2.020

8010

10

80

12

- 2.300

120 1212

120

80 10

80

10

10

JURUSAN

35 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 270: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

8 + 200

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

C

L

8 + 250

CTB REKON, t = 30 cm

CTB REKON, t = 30 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 300

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 350

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

CTB REKON, t = 30 cmCTB REKON, t = 30 cm

200350350200

700

100350350200

700

100350350200

700

100350350200

700

1:200- 2.724

- 2.829

- 2.928

- 2.450

80

10

1010

80

180 2020

20

180

180 2020

20

180

180 2020

20

180

JURUSAN

36 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 271: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

8 + 400

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 450

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 500

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

CTB REKON, t = 30 cmCTB REKON, t = 30 cm

C

L

8 + 550

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

CTB REKON, t = 30 cmCTB REKON, t = 30 cm

100350350200

700

100350350200

700

100350350200

700

163350

700

350200

1:200- 3.144

- 3.033

180 2020

20

180

180 2020

20

180

- 3.353

180 2020

20

180

- 3.572

180 2020

20

180

JURUSAN

37 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 272: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

8 + 600

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 650

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 700

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

0.70

0.50

1.20

1

3

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 750

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

101350350200

700

200350350200

700

100350350200

700

100350350200

700

1:200

JURUSAN

38 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 273: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

8 + 800

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

C

L

8 + 850

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

0.80

0.50

1.50

1

3

C

L

8 + 900

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

C

L

8 + 950

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

100350350200

700

100350350200

700

100350350200

700

100350350198

700

1:200

JURUSAN

39 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
Page 274: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

C

L

9 + 000

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

0.80

0.50

1.50

1

3

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

9 + 050

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

9 + 100

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

9 + 150

100350350200

700

C

L

C

L

C

L

201350

700

350200

350 201350

700

200

201350350200

700

1:200

JURUSAN

40 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cmSirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
4%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
Page 275: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm

Urpil, t = 30 cm

9 + 200

CTB REKON, t = 30 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

9 + 250

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

9 + 350

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Urpil, t = 30 cm Urpil, t = 30 cm

9 + 300

C

L

C

L

C

L

C

L

200 350 350 200

700

200 350 350 200

700

351 200350200

700

200350350200

700

1:200

JURUSAN

41 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
Page 276: MODIFIKASI DESAIN JALAN BABAT - BTS. KAB. JOMBANG …repository.its.ac.id/42999/2/3114030143-3114030146-Non_Degree.pdf · Drainase dengan metode SNI 03-342-1994, dan perencanaan anggaran

InstitutTeknologiSepuluh Nopember

D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPILFAKULTAS VOKASI

NAMA GAMBAR

JUDUL GAMBAR SKALA

Cross Section

MAHASISWA

JUMLAH HALAMAN

REZA ALFATHAN PURNADI3114030146

NOMOR HALAMAN

Ir. Achmad Faiz Hadi, MS.

KETERANGAN :

Modifikasi DesainPerkerasan Kaku

FAJAR MALIK3114030134

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

9 + 400

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Beton Semen, t = 20 cm

ATB, t = 7 cm

CTB, t = 30 cm

AC, t = 5 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

Agregat Kelas B, t = 20 cm

9 + 450

C

L

C

L

350 350 200

700

200

200350350200

700

1:200

JURUSAN

42 42

DOSEN PEMBIMBING

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

Sirtu, t = 20 cm

AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%
AutoCAD SHX Text
2%