faktor - faktor yang mempengaruhi inisiasi insulin...

134
UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ITMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS TESIS DIANA TRI LESTARI 1006833621 MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAMPASCASARJANAFAKULTASILMUKEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, JANUARI 2013 Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Upload: vuonglien

Post on 25-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

DI RUMAH SAKIT ITMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

TESIS

DIANA TRI LESTARI

1006833621

MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAMPASCASARJANAFAKULTASILMUKEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, JANUARI 2013

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 2: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

TESIS

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Dmu Keperawatan

DIANA TRI LESTARI

1006833621

MAGISTERILMUKEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAMPASCASARJANAFAKULTASILMUKEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, JANUARI 2013

1

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 3: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

SURAT PERNYATAAN DEDAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa tesis ini

saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlak:u di

Universitas Indonesia

Jika dikemudian hari· temyata saya me1ak:ukan plagiarisme, saya akan bertanggung

jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia

kepadasaya

Jakarta, Januari 2013

Diana Tri Lestari

11

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 4: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Diana Tri Lestari

NPM : 1006833621

Tanda Tangan

:~I!\. Tanggal Januari 2013

111

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 5: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diaiukan oJeh ; Nama : Diana Tri Lestari NP~ : 1006833621 Program Studi : Magister Ilmu Keperawatan Judul Tesis : Faktor - faktor yang mempengaruhi inisiasi insulin pada pasien

diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister 11mu Keperawatan, Fakultas 11mu Keperawatan Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : DR. Ratna Sitorus, S.Kp, M.App.Sc ..........~

........f.~~ .Pembimbing II : Masfuri, S.Kp, MN

Penguji I : Agung Waluyo, S.Kp, M.Sc, PhD

......ff!tE.....Penguji II : Emawati,S.Kp, ~.Kep, Sp.Kep.MB

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : Januari2013

iv

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 6: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

HAL~PERNYATAANPERSETUSUANPlrnLlKASITUGAS~R

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama Diana Tri Lestari NPM 1006833621 Program Studi Magister llmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan JenisKarya Tesis

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non Eksklusif Royalty Free

Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul 'Faktor-faktor yang mempengaruhi inisiasi

insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kudus' beserta perangkat yang ada (jika diperlukan)

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Indonesia berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data

base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta ijin dari saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik

Hak Cipta

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Depok

Pada Tanggal: Januari 2013

v

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 7: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

PROG~PASCASA]UANA

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Tesis, Januari 2013 Diana Tri Lestari

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Inisiasi Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kudus

xv + 89 hal + 20 tabel + 8 lampiran

ABSTRAK

Inisiasi insulin merupakan langkah awal yang diperlukan pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 dalam menerlma insulin untuk mengendalikan glukosa darah. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi iniasiai insulin dengan menggunakan metode descriptive correlational dan desain cross sectional, melibatkan sampel 110 pasien. Analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, lama mengalami DM), keyakinan terhadap insulin tidak: berhubungan dengan inisiasi insulin. Pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam inisiasi insulin (p : 0.00, a : 0.05, OR : 9.63). Variabel lain yang memiliki hubungan signifikan dengan inisiasi insulin adalah sikap (p : 0.015,a : 0.05), efikasi diri (p : 0.00, a : 0.05), interaksi dengan petugas kesehatan (p : 0.00, a : 0.05). Perawat seharusnya meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri melalui interaksi yang baik dengan pasien guna mengubah sikap pasien dalam inisiasi insulin

KataKunci: Inisiasi insulin, DM tipe 2, Peran Perawat

Referensi : 72 (1997 - 2012 )

VI

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 8: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

POST GRADUATE PROGRAM FACULTY OF NURSING UNIVERSITAS INDONESIA

Thesis, December 2012 Diana Tri Lestari

Factors Affecting Insulin Initiation of patients with type 2 Diabetes Mellitus at Kudus General Hospital

xv + 89 pages + 20 tables + 8 appendixes

ABSTRACT

Insulin initiation is a first stage of insulin acceptance for patients with Type 2 diabetes mellitus to maintain blood glucose. The purpose of this study is to identifIed factors that influence insulin initiation. Using cross sectional design and descriptive correlational method, a total of 110 respondents participated in this study. Statistical analysis used chi-square and multiple logistic regression. The result shows that characteristic of respondents such as age, sex, education, income, duration of DM and insulin's belief were not associated with insulin initiation. Knowledge was the most predominant factor related to insulin initiation (p : O.OO,OR: 9.63). Other variables that has significantly relationship to insulin initiation were attitude (p : 0.015), self efficacy (p : 0.00), interaction between health care providers (p : 0.00). Nurses should increase patient's knowledge, self efficacy by improving interaction in order to change patient's attitude toward insulin initiation

Keyword: Insulin initiation, Type 2 DM, Nurses's role

References: 72 (1997 - 2012)

Vll

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 9: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

KATAPENGANTAR

Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul " Faktor-faktor

yang mempengaruhi inisiasi insulin pada pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus".

Dalam penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dewi Irawaty, MA., PhD, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia

2. Astuti Yuni Nursasi, SKp, MN selaku Ketua Program Studi Pasca Sarjana Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

3. Agung Waluyo, SKp, M.Sc, PhD selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dan arahan selama proses pendidikan

4. DR. Ratna Sitorus, S.Kp., M.App. Sc. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan masukan dan arahan selama penyusunan tesis

5. Masfuri, SKp, MN, selaku pembimbing II yang juga telah memberikan masukan

dan arahan selama penyusunan tesis

6. Mayor Ckm Totok Haryono, SKp, MH.Kes selaku Direktur Akper Kesdam

IV/Diponegoro Semarang yang telah memberikan dukungan selama proses

pendidikan

7. Drg. Syakib Arsalan, M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kudus yang telah memberikan ijin penelitian

8. Orang tua, suamiku tercinta Efendi dan putri kecilku Jauza Bilqis Khasna yang

senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi selama mengikuti pendidikan.

Selanjutnya penulis sangat mengaharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan

tesis ini sehingga dapat digunakan untuk pengembangan ilmu dan pelayanan

keperawatan

Depok, Januari 2013

Penulis Vlll

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 10: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

DAFTARISI

Halaman

lIALAMAN" JlJDUL.................................................................................................... I

HALAMAN"PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME............................................ u

KATA PENGANTAR................................................................................................... VUI

DAFTAR TABEL.......................................................................................................... xu

lIALAMAN" PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................... 111

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... IV

HALAMAN"PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................... V

ABSTRAK..................................................................................................................... VI

ABSTRACT................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI............ ix DAFTAR SKEMA........................................................................................................ Xl

DAFTAR LAMPlRAN... xiv DAFTAR SINGKATAN............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 6 1.3. Tujuan Penelitian. .. . ... .. . .. . . . . .. .. .. . .. . .. .. . .. . ... ... .. . . .. ... 7 1.4. Manfaat Penelitian '" . . . .. . .. . .. . . .. . . . .. . .. .. . . .. .. 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus

2.1.1. Pengertian 9 2.1.2. Klasifikasi 9 2.1.3. Patofisiologi.................................................................... 10 2.1.4. Manifestasi klinis 11 2.1.5. Faktor - faktor yang mempengaruhi DM............................. 11 2.1.6. Diagnosis............... 12 2.1.7. Manajemen Kontrol Glukosa Darah 13 2.1.8. Komplikasi DM.......................................................... 20

2.2. Inisiasi Insulin 2.2.1. Pengertian 21 2.2.2. Teori yang mendukung inisiasi insulin 21 2.2.3. Hambatan dalam inisiasi insulin 25 2.2.4. Peran perawat dalam inisiasi insulin... . .. . . . .. . . . 26 2.2.5. Faktor - faktor yang mempengaruhi inisiasi insulin................ 28 2.2.6. Pengukuran inisiasi insulin , . .. .. . . . . . . .. . . . . . . . . 32

2.3. Asuhan Keperawatan Pasien DM dengan inisiasi insulin 2.3.1. Pengkajian 34 2.3 .2. Diagnosa keperawatan 34 2.3.3. Intervensi Keperawatan.......... 35

BAB 3 KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep . 38 3.2. Hipotesis 38 3.3. Definisi Operasional 40

IX

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 11: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 44 4.2. Populasi dan Sampel 44 4.3. Tempat Penelitian 46 4.4. Waktu Penelitian 46 4.5. Etika Penelitian 46 4.6. Alat Pengumpul Data 48 4.7. Prosedur Pengumpulan Data 51 4.8. Validitas dan Reliabilitas 52 4.9. Pengolahan Data....................................................................................... 54 4.10. Analisis Data.......................................................................................... 54

BAB 5 HASIL 5.1. Analisa Univariat...................................................................................... 57 5.2. Analisa Bivariat........................................................................................ 60 5.3. Analisa Multivariat................................................................................... 68

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Interpretasi dan Hasil Diskusi.................................................................. 72 6.2. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 84 6.3. Implikasi terhadap Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian....................... 85

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan.................................................................................................. 88 7.2. Saran...... 89

DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 12: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

DAFTARSKEMA

Halaman

Skema 2.1 Hubungan Antara Sekresi Insulin dan Resistensi Insulin. 10 Skema 2.2 Kerangka Teori 36 Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 38

Xl

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 13: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Hasil Ukur dan 41 Skala ukur

Tabel 4.1 Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan 45 TarafKesalahan 1%, 5% dan 10%

Tabel 4.2 Uji Statistik Berdasarkan Skala Variabel Independen dan 54 Variabel Dependen serta Uji Statistik

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik 58 di RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aspek 59 Psikososial di RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Inisiasi 60 Insulin di RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.4 Analisa Hubungan Usia dan Inisiasi Insulin di RSUD 60 Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.5 Analisa Hubungan Jenis Kelamin dan Inisiasi Insulin di 61 RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.6 Analisa Hubungan Pendidikan dan Inisiasi Insulin di 62 RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.7 Analisa Hubungan Pendapatan dan Inisiasi Insulin di 63 RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.8 Analisa Hubungan Lama Mengalami DM dan Inisiasi 63 Insulin di RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.9 Analisa Hubungan Sikap dan Inisiasi Insulin di RSUD 64 Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.10 Analisa Hubungan Kepercayaan Terhadap Insulin dan 65 Inisiasi Insulin di RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.11 Analisa Hubungan Pengetahuan dan Inisiasi Insulin di 66 RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

XlI

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 14: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Tabel 5.12 Analisa Hubungan Efikasi Diri dan Inisiasi Insulin di 66 RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.13 Analisa Hubungan Interaksi Dengan Petugas Kesehatan 67 dan Inisiasi Insulin di RSUD Kabupaten Kudus Bulan Desember 2012

Tabel 5.14 HasH Uji Bivariat Pemilihan Variabel Kandidat Multivariat 68

Tabel 5.15 Hasil Analisis Multivariat Variabel Pendidikan, Sikap, 69 Kepercayaan Terhadap Insulin, Pengetahuan, Efikasi Diri dan Interaksi dengan Petugas Kesehatan

Tabel 5.16 Hasil Analisis Multivariat Variabel Interaksi Antara 70 Pengetahuan dan Pendidikan dengan Variabel Inisiasi Insulin

Tabel 5.17 Hasil Akhir Analisis Multivariat Variabel Pendidikan, 71 Sikap, Kepercayaan terhadap insulin, Pengetahuan, Efikasi Diri dan Interaksi dengan petugas kesehatan dengan Variabel Inisiasi Insulin

Xlll

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 15: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Lampiran 1

Lampiran2

Lampiran3

Lampiran4

Lampiran5

Lampiran6

Lampiran 7

Lampiran 8

DAFTAR LAMPmAN

Waktu Penelitian

Penjelasan Riset

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Kisi - kisi Instrumen

Kuesioner Penelitian

Surat Ijin Penelitian

Surat Keterangan Lolos Uji Etik

Daftar Riwayat Hidup

XIV

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 16: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

DAFTARSINGKATAN

AACE

ADA

BRFSS

BIT

DM

DCCT

DNA

GLP-1

HbA1C

HBM

HCP

ITAS

IDDM

NIDDM

NGSP

OHO

PJK

5MBG

T2DM

WHO

: American Association ofDiabetes Educator

: American Diabetes Association

: Behavioral Risk Factor Surveillance System

: Barriers to Insulin Treatment Questionaire

: Diabetes Mellitus

: Diabetes Control and Complication Trial

: Deoxyribonucleaic Acid

: Glukagon Like Peptide -1

: Hemoglobin Glikosilat

: Helath BeliefModel

: Health Care Provider

: Insulin Treatment Appraisal Scale

: Insulin Dependen Diabetes Mellitus

: Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus

: National Glycohemoglobin Standardization Program

: Obat Hipoglikemik Oral

: Penyakit Jantung Koroner

: SelfMonitoring Blood Glucose

: Diabetes mellitus ripe 2

: World Health Organization

xv

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 17: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BABl

PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang penelitian, perwnusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian yang menjadi acuan penelitian ini

1.1. Latar Belakang Masalah

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit menahun yang memerlukan

penangganan medis, edukasi tentang self management serta dukungan secara

berkelanjutan untuk mencegah terjadinya komplikasi baik akut maupun kronis

(American Diabetes Association[ADA], 2012). DM disebabkan oleh gangguan

pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh

karena kurangnya jumlah insulin ataupun kerja insulin. Menurunnya jumlah

insulin disebabkan kegagalan sel beta pankreas untuk memproduksi insulin

berhubungan dengan masalah genetik serta adanya kadar glukosa darah dan asam

lemak yang tinggi dalam kurun waktu lama. Berkurangnya kerja insulin

disebabkan oleh resistensi insulin akibat kurangnya stimulasi transpor glukosa

dalam otot, jaringan adiposa serta tidak adekuatnya supresi glukosa di hati

(Guyton & Hall, 2007; Black, Hawks, Keene, 2009)

Angka kejadian DM terus meningkat, berdasarkan survey dari Behavioral Risk

Factor Surveillance System (BRFSS) di United State selama dekade tahun 2005

sampai dengan 2007 terdapat 9,1 setiap 1000 orang penduduk mengalami DM.

Angka ini meningkat hampir 90% dibandingkan dengan tahun 1995 sampai

dengan 1997 yang hanya 4,8 per 1000 orang penduduk (Kirtland, Geiss,

Thompson, n.d). Survey yang telah dilakukan pada beberapa negara pada tahun

2010 menunjukkan bahwa terdapat 6,4% atau 285 juta penduduk antara umur 20

sampai dengan 79 tahun mengalami DM dan angka tersebut diprediksi akan terns

meningkat sebesar 7,7% atau 439 juta pada tahun 2030. Dalam rentang tahun

2010 sampai dengan tahun 2030 terjadi peningkatan sebesar 69% terutama di

negara - negara berkembang karena adanya perubahan budaya dan sosial secara

cepat serta perubahan gaya hidup (Shaw, Sicree, Zimmet, 2010).

1

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 18: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

2

Peningkatan prevalensi DM diikuti pula dengan peningkatan prevalensi angka

kematian akibat DM. Angka kematian di beberapa negara pada tahun 2010,

hampir 4 juta kematian disebabkan DM pada rentang usia 20 sampai dengan 79

tahun. Jumlah angka terbesar kematian akibat DM terdapat di India, Cina, USA,

dan Rusia. Angka kematian ini meningkat sebesar 5,5% dari angka prakiraan di

tahun 2007 lalu ("Mortality", 2010). Demikian pula di Indonesia, prevalensi DM

dan kematian akibat DM juga mengalami peningkatan.

World Health Organization menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke

empat terbesar kasus DM dengan prevalensi mencapai 1,1% dan diperkirakan

akan mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030 dengan 80% diantaranya adalah

DM tipe 2 (Aditama, 2009). Prevalensi nasional DM berdasarkan pengukuran

kadar glukosa darah pada penduduk umur lebih dari 15 tahun di daerah perkotaan

adalah 5,7 %, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk dengan umur

lebih atau sarna dengan 15 tahun mencapai 10,3%. Proporsi penyebab kematian

akibat DM pada kelompok usia 45 - 54 tahun di daerah perkotaan menduduki

rangking ke 2 yaitu sebesar 14,7% dan didaerah pedesaan menduduki ranking ke

6 yaitu sebesar 5,8% (Riskesdas, 2007). Angka kesakitan DM di Jawa Tengah

merupakan urutan ketiga setelah penyakit jantung dan pembuluh darah dengan

prevalensi mencapai 17% dari golongan penyakit tidak menular (Dinas Kesehatan

Jawa Tengah, 2011). Hal ini perlu diwaspadai karena penyebab kematian DM

terbanyak tidak diakibatkan langsung karena hiperglikemia tetapi penyakit

jantung koroner (pJK) yang merupakan komplikasi DM (Capes & Brough, 2008)

Prevalensi komplikasi DM berupa gangguan kardiovaslruler mencapai 30.1%,

serebrovaslruler 6.8%, neuropathy 17.8%, nefropathy 10.7%, lesi okuler 14.8%

dan masalah kaki 0.8% (ZhaoIan et al. 2010). Komplikasi biasanya akan terjadi

dalam kurun waktu lima sampai dengan sepuluh tahun setelah diagnosis

ditegakkan (Smeltzer & Bare, 2010). Dampak adanya komplikasi DM akan

memperburuk kualitas hidup pasien DM sehingga upaya penangganan perlu

segera dilakukan dan bentuk penangganan difokuskan untuk mencegah terjadinya

hiperglikemia yang merupakan penyebab utama terjadinya komplikasi pada DM

tipe 1 maupun DM tipe 2 (ADA, 2012).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 19: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

3

DM tipe 2 (T2DM) dikategorikan dalam DM yang tidak tergantung dengan

insulin. Istilah tersebut menggambarkan bahwa insulin tidak harus diberikan jika

pasien mampu melaksanakan kontrol glukosa dengan pengaturan diet, olahraga

dan obat anti diabetes oral (OHO) secara tepat, namun dalam penelitian yang

dilakukan novonordisk di 10 Puskesmas wilayah Surabaya ditemukan 99 pasien

yang memakai OHO selama 6 tahun tetap tidak bisa mengendalikan kadar

glukosa darah ditandai dengan kadar hemoglobin glikosilat (HbA1C) mencapai 11

%. Hal ini terjadi karena sel beta pankreas sudah mengalami kerusakan pada saat

didiagnosis sehingga insulin perlu diberikan secara dini (pranoto, 2012).

Insulin sangat efektif diberikan pada pasien karena mampu menurunkan kadar

HbA1C sebesar > 1% (Owen, Seetho, idris, 2010), menurunkan HbA1C dari

11,06% menjadi 8,04% setelah 12 minggu pemberian (pranoto, 2012), serta

mampu memperbaiki fungsi se1 beta dan remisi glikemik dengan pemberian lebih

dini pada pasien DM yang barn didiagnosa DM tipe 2 (Weng et al. 2008). Namun

demikian, inisiasi insulin masih menjadi masalah yang cukup besar sehingga

banyak pasien DM tidak mampu mengendalikan kadar glukosa darah.

Inisiasi insulin adalah suatu bentuk: keputusan dan persetujuan untuk:

menggunakan insulin antara healthcare provider (HCP) dan pasien dimana proses

pengambilan keputusan tersebut sangat dipengaruhi oleh latar belakang

sosiokultural dan sistem pelayanan kesehatan (Tan, Muthusamy, Phoon, Ow, Tan

C, 2011). Masalah terbesar dalam inisiasi insulin adalah penolakan terhadap

terapi insulin. Hasil studi di Massachusetts menyatakan bahwa lebih dari 33%

pasien DM menolak insulin walaupun sudah disarankan untuk: menggunakan

insulin (Larkin et al. 2008). Penelitian lain di Netherland juga menunjukkan

angka yang hampir sama yaitu jumlah pasien DM yang menolak insulin sebesar

39% (Woudenberg, Lucas, Latour, Reimer, 2011). Hasil penelitian yang

dilakukan di Pakistan menunjukkan 210 dari 307 pasien DM menolak insulin

(Ahmed, Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter, 2009). Di Indonesia tidak

diketemukan secara pasti jumlah pasien DM yang menolak untuk: menggunakan

insulin. Hanya saja seperlima hingga sepertiga pasien menolak pemberian insulin

dengan alasan takut (Republika, 2011).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 20: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

4

Penelitian tentang alasan penolakan penggunaan insulin pada pasien DM tipe 2

dengan menggunakan Insulin Treatment Appraisal Scale (ITAS) didapatkan data

bahwa 43,3% dari pasien DM yang menolak insulin mempercayai dengan insulin

menandakan adanya kegagalan dalam mengontrol glukosa darah serta rendahnya

keyakinan diri mereka dalam melakukan penatalaksanaan DM (polonsky, Fizher,

Guzman, Cabalerro, Edelman, 2005; Philips, 2007A; Funnel, 2007; Hermanns,

Mahr, Kulzer, Skovlund, Haak, 2010). Kekhawatiran akan peningkatan berat

badan dan persepsi yang salah tentang insulin juga mempengaruhi inisiasi insulin

pada pasien DM tipe 2 (Yew, Ping, Jenn, 2012).

Penelitian lain tentang penolakan insulin dengan menggunakan Barriers to Insulin

Treatment Questionaire (BIT) didapatkan bahwa ketakutan akan terjadi

hipoglikemia berkonstribusi paling dominan terhadap inisiasi insulin (Polonsky,

Fizher, Guzman, Cabalerro, Edelman, 2005). Pasien cenderung menolak injeksi

insulin dengan alasan injeksi merupakan beban, ketidakpuasan dengan terapi

insulin, injeksi menyebabkan dampak negatif terhadap kualitas hidup (Rubin,

Peyrot, Kruger, Travis, 2009). Hasil studi lainnya, sebanyak 74% pasien

menyatakan tidak menyukai injeksi insulin, merasa tidak nyaman, merasa

kesulitan dalam menyiapkan pemberian insulin serta pengetahuan tentang injeksi

insulin dirasakan kurang (Funnel, 2007; Oliveria, 2007; Lau, Tang, Halapy,

Thorpe, Yu, 2012). Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa 49% pasien

merasa tidak mampu melakukan penatalaksanaan mandiri injeksi insulin

(Woudenberg, Lucas, Latour, Reimer, 2011).

Penolakan terhadap insulin pada pasien DM tipe 2 dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Soohyun (2009) di Sanfransisco dengan

judul faktor - faktor yang berhubungan dengan penolakan terhadap insulin dengan

menggunakan desain cross sectional menyatakan bahwa faktor yang berpengaruh

adalah jenis kelamin, wanita lebih takut dengan injeksi (mean difference (MD)

4,5,p<.001) dan takut dengan stigma (MD 5,4,p=.01). Ras Asia memiliki tingkat

ketakutan dengan injeksi insulin lebih dibanding dengan ras yang lain (MD

5.4,p=.003). Pasien dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki tingkat

ketakutan yang lebih rendah terhadap kejadian hipoglikemia, pasien dengan usia

yang lebih muda lebih memiliki harapan positif dengan insulin tetapi lebih merasa

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 21: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

5

kesulitan dalam tatalaksana pemberian insulin. Pasien yang percaya akan manfaat

insulin lebih menerima insulin demikian pula dengan responden yang memiliki

efikasi diri yang tinggi dan memiliki interaksi yang baik dengan petugas

kesehatan.

Hasil studi yang dilakukan oleh Haque, Navsa, Emerson, Dennison, Levitt (2006)

tentang hambatan dalam inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 me1alui studi

kualitatif menyatakan bahwa hambatan yang dialami pasien dalam inisiasi insulin

adalah keyakinan yang salah tentang insulin, ketidakpatuhan, kurangnya

pengetahuan akan DM dan rendahnya ekonomi. Hasil studi ini seiring dengan

studi yang dilakukan oleh Brod, Kongso, Lessard, Christensen, (2009) dengan

systematic literature review 116 jurnal dari tahun 1985 - 2007 menyatakan bahwa

hambatan psikologis dalam menggunakan insulin dipengaruhi oleh keyakinan

serta pengetahuan tentang DM dan insulin, persepsi negatif, ketakutan akan efek

samping penggunaan insulin, adaptasi dengan perubahan gaya hidup dan adanya

stigma sosial

Penelitian lain yang pemah dilakukan dengan judul ketidakpatuhan terhadap

terapi insulin pada pasien DM dengan pendapatan rendah didapatkan hasil bahwa

ketidakpatuhan terhadap terapi insulin lebih banyak adalah jenis ke1amin wanita

(p = 0.05), rendahnya pengetahuan tentang DM (p = 0,02) dengan pengaruh

terbesar adalah sikap (Lerman et al. 2009).

Dampak dari penolakan insulin ataupun injeksi insulin akan mengakibatkan

buruknya kontrol glukosa darah yang mengakibatkan komplikasi, komorbiditas

psikologi, penurunan status kesehatan dan meningkatkan resiko kematian pasien

DM (Alex,Yin, Radican, 2009). Peran perawat dalam inisiasi insulin merupakan

faktor utama penentu transisi pasien karena perawat memiliki kesempatan lebih

lama bersama dengan pasien dan memiliki posisi penting dalam menye1esaikan

kesenjangan serta mampu untuk mengefektifkan penatalaksanaan DM. Namun

demikian, keberhasilan dalam inisiasi insulin sangat bergantung pada pasien itu

sendiri dan fenomena yang terjadi banyak yang menolak insulin dengan berbagai

alasan. Upaya Asuhan keperawatan yang dapat diberikan perawat dalam

mengatasi masalah tersebut adalah perawat perlu mengkaji adanya kesulitan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 22: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

6

dalam inisiasi insulin yang dialami pasien seperti hambatan, persepsi yang salah,

kemampuan dalam memberikan insulin (Levich, 2011; Wallymahmed, 2012).

Peran perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan inisiasi insulin

diperlukan dalam tatanan layanan primer maupun sekunder termasuk Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kudus. RSUD Kabupaten Kudus adalah

rumah sakit tipe B non pendidikan dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 271.

Rata - rata kunjungan pasien DM juga mengalami peningkatan dari rata - rata

297 perbulan pada tahun 2005 meningkat menjadi 376 per bulan pada tahun 2011

(Rekam Medis, 2012).

Fenomena yang terjadi di RSUD Kabupaten Kudus adalah sebagian besar pasien

yang dirawat dengan indikasi pemberian insulin menolak diberikan insulin,

menolak untuk melanjutkan terapi insulin setelah mereka pulang ataupun mereka

sengaja melewatkan untuk memberikan insulin mandiri di rumah sehingga datang

kembali dengan komplikasi yang lebih serius. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan beberapa perawat ruangan, kecenderungan pasien yang menolak untuk

melanjutkan terapi insulin adalah pasien yang rawat inap di ruang kelas 3 padahal

pasien mendapatkan pembiayaan secara penuh termasuk pembelian insulin dari

dana Jamkesmas. Pasien yang dirawat sudah mendapatkan informasi dari petugas

kesehatan tentang diabetes termasuk manfaat insulin dan perawat mengajarkan

cara pemberian injeksi insulin setiap kali perawat memberikan injeksi insulin

namun pemberian informasi serta melatih pasien masih bersifat insidential

(Zumiati, wawancara personal, 14 Juli 2012).

1.2. Rumusan Masalah

DM dikategorikan sebagai penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan tetapi

bisa dikontrol untuk menghindari komplikasi yang lebih serius. Komplikasi tidak

akan terjadi jika pasien mampu melakukan kontrol glukosa darah secara

berkesinambungan. Upaya untuk mempertahankan glukosa darah dalam batas

normal merupakan upaya yang sangat sulit dilakukan oleh hampir semua pasien.

Keberhasilan dalam kontrol glukosa darah hampir semuanya bergantung pada

keterlibatan pasien itu sendiri sehingga mereka harus dipersiapkan dalam inisiasi

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 23: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

7

insulin sehingga penatalaksanaan DM lebih efektif dan efisien. Perilaku pasien

dalam inisiasi insulin dipengaruhi oleh beberapa fak:tor yang hams diketahui oleh

perawat sebagai penyedia layanan kesehatan yang memiliki durasi waktu yang

relatif lama dengan pasien. Dengan diketahuinya fak:tor - fak:tor yang

mempengaruhi inisiasi insulin diharapkan perawat dapat melakukan intervensi

yang tepat guna meningkatkan status kesehatan pasien DM. Berdasarkan

fenomena tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah fak:tor - fak:tor

apa saja yang mempengaruhi inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD

Kabupaten Kudus ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui fak:tor - fak:tor yang

mempengaruhi inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten

Kudus

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi :

1.3.2.1. Karak:teristik pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lamanya

mengalami DM dan jumlah pendapatan.

1.3.2.2. Aspek psikososial pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

meliputi sikap, kepercayaan, pengetahuan, efikasi diri dan interaksi

dengan petugas kesehatan

1.3.2.3. Hubungan karak:teristik (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

lamanya mengalami dan jumlah pendapatan) dengan inisiasi

insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

1.3.2.4. Hubungan aspek psikososial (sikap, kepercayaan terhadap insulin,

pengetahuan, efikasi diri, interaksi antara pasien dan petugas

kesehatan ) dengan inisiasi insulin pasien DM tipe 2 di RSUD

Kabupaten Kudus

1.3.2.5. Fak:tor yang paling berpengaruh terhadap inisiasi insulin pada

pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 24: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

8

104. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

104.1. Layanan dan Masyarakat

Manfaat penelitian bagi layanan dan masyarakat adalah dengan

diketahuinya faktor - faktor yang berpengaruh terhadap inisiasi insulin

termasuk hambatan dalam penerimaan insulin maka hasil penelitian ini

dapat menjadi masukan bagi institusi terkait dalam menentukan rencana

tindakan yang bertujuan agar pasien mampu melewati masa transisi dan

mampu untuk mengambil keputusan secara tepat terkait dengan manajemen

kontrol glukosa darah.

1.4.2. Pendidikan dan Perkembangan Ilmu Keperawatan

Manfaat untuk pendidikan keperawatan adalah sebagai acuan dalam

pengembangan pendidikan keperawatan khususnya peningkatan caring serta

meningkatkan interaksi dengan pasien sehingga perawat mengetahui

berbagai masalah yang dialami pasien terutama dalam inisiasi insulin.

Manfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan adalah sebagai acuan

dalam mengembangakan riset keperawatan khususnya faktor - faktor yang

mempengaruhi inisiasi isulin. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi acuan

untuk penelitian selanjutnya mengenai intervensi keperawatan yang perlu

dikembangkan terkait dengan hambatan dalam inisiasi insulin

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 25: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAH2

TINJAUAN TEORI

Bab ini menuliskan kajian kepustakaan yang berkaitan dengan konsep DM, Inisiasi

insulin dan asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2

2.1. Diabetes Mellitus

2.1.1. Pengertian

DM merupakan suatu bentuk kelainan kronik dan progresif yang ditandai

dengan ketidakmampuan tubuh dalam metabolisme karbohidrat, lemak

dan protein yang dapat memicu teIjadinya hiperglikemia, Hiperglikemia

mengakibatkan resistensi insulin, insulin yang diproduksi tidak dapat

digunakan secara efektif sehingga glukosa tidak dapat digunakan oleh sel

otot yang mengakibatkan glukosa dalam darah menjadi tinggi (Black,

Hawks, Keene, 2009)

2.1.2. Klasifikasi Diabetes Mellitus

Secara umum DM klasifikasikan ke dalam DM tipe 1 dan DM ripe 2

(Black, Hawks, Keene, 2009). DM tipe 1 atau disebut juga IDDM (Insulin

Dependen Diabetes Mellitus) yang berarti pasien bergantung sepenuhnya

terhadap terapi insulin akibat kerusakan sel beta pankreas sehingga terjadi

defisiensi insulin. DM tipe I adalah salah satu jenis DM yang mana pada

tubuh penderita jenis DM ini memang tidak ada produksi insulin akibat

adanya suatu peradangan ataupun kelainan pankreas sehingga terjadi

reaksi autoimun yang menyebabkan kerusakan sel beta.

DM tipe 2 atau yang sering juga disebut NIIDM (Non Insulin Dependen

Diabetes Mellitus). Insulin tetap diproduksi sehingga jumlah insulin

cenderung normal atau lebih banyak tetapi reseptor insulin yang terdapat

pada permukaan sel berkurang sehingga glukosa tidak dapat masuk sel

akibatnya akan menumpuk dalam sirkulasi darah.

9

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 26: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

10

2.1.3. Patofisiologi

Kelainan dasar yang terjadi pada DM tipe 2 adalah menurunnya respon sel

beta pankreas dan terjadi resistensi insulin. Penurunan respon sel beta

pankreas disebabkan karena sel beta pankreas terpapar dengan kondisi

hiperglikemia yang cukup lama sehingga saat terjadi peningkatan kadar

glukosa darah responnya tidak efisien lagi.

Resistensi insulin disebabkan penurunan aktifitas biologi baik di hepar

maupun jaringan perifer sehingga resistensi insulin pada pasien DM tipe 2

mengakibatkan sensitifitas reseptor insulin akan menurun sehingga respon

terhadap kadar glukosa darah menurun walaupun produksi glukosa oleh

hepar meningkat. Kondisi ini juga sejalan dengan kegagalan otot dan

jaringan lemak untuk: glukosa sebagai energi untuk: proses metabolisme.

Penurunan respon sel beta pankreas dan resistensi insulin mengakibatkan

berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel - sel tubuh sehingga

konsentrasi glukosa darah akan naik, mobilisasi lemak dari daerah

penyimpanan lemak akan meningkat sehingga terjadi metabolisme lemak

yang abnormal disertai dengan endapan kolesterol pada dinding pembuluh

darah yang mengakibatkan timbulnya gejala atherosklerosis serta

berkurangnya protein dalamjaringan tubuh (Guyton & Hall, 2007; Blacks,

Hawks, Keene 2009)

Skema2.1.

Skema hubungan antara sekresi insulin dan resistensi insulin

Defisiensi insulin

n Penurunan pemakaij­glukosa akibat

berkurangnya sekresi

Penurunan respon insuli

pada jaringan

U

Peningkatan produksi Kegagalan fungsi sel

"Uk=OI~ )

hiperglikemia

/~ Penurunan pemakaian Deject postreseptor

Resistensi Insulin glukosaoleh sel

Sumber : Guyton & Hall (2007) dan Black, Hawks, Keene (2009)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 27: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

11

2.1.4. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis DM berkaitan dengan tingkat hiperglikemia yang

dialami oleh pasien. Tanda dan gejala khas yang terjadi pada seluruh tipe

diabetes meliputi trias poli, yaitu poliuria, polidipsi dan poliphagi. Poliuri

dan polidipsi terjadi karena adanya diuresis osmotik yang mengakibatkan

tubuh kehilangan cairan secara berlebihan. Poliphagi terjadi sebagai

respon dari kondisi metabolik yang diinduksi oleh adanya defisiensi

insulin serta pemecahan lemak dan protein. Kadar glukosa yang

meningggi akan diikuti dengan tingginya faktor penyulit terutama pada

jaringan vaskuler seperti stroke, kebutaan dan gagal ginjal. Faktor penyulit

tersebut akan membuat pasien mengalami kesulitan dalam menormalkan

gula darah sehingga pencegahan dini perlu untuk dilakukan seperti

mempertahankan diet yang seimbangan dengan membatasi makanan yang

memiliki glikemik indeks tinggi, protein dan lemak, mempertahankan

berat badan ideal dan olahraga (Black, Hawk, Keene, 2009; Smeltzer &

Bare, 2010).

2.1.5. Faktor - Faktor Yang Menpengaruhi Terjadinya DM Tipe 2

Genetik merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kejadian

DM. Kelainan yang diturunkan dapat langsung mempengaruhi sel beta

dan mengubah kemampuannya untuk mengenali dan menyebar ransang

sekretoris insulin. Keadaan ini meningkatkan kerentanan individu tersebut

terhadap faktor - faktor lingkungan yang dapat mengubah integritas dan

fungsi sel beta pankreas (Price & Wilson, 2006)

DM tipe 2 biasanya terjadi setelah usia 30 tahun dan semakin meningkat

setelah usia 40 tahun dengan prevalensi sekitar 6% terjadi pada individu

berusia 45-64 tahun dan 11 % individu diatas usia 65 tahun. Degenerasi

akibat proses menua bisa mengakibatkan perubahan secara anatomis,

fisiologis dan biokimia dimulai dari tingkat sel, jaringan maupun organ

termasuk sel beta pankreas yang menghasilkan hormon insulin

(Ignatavicius & Workman, 2006).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 28: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

12

Obesitas juga berpengaruh pada kejadian DM tipe 2. Soegondo (2011)

menyatakan obesitas dapat menyebabkan respon sel beta pankreas

terhadap peningkatan glukosa menjadi berkurang, selain itu reseptor

insulin di sel seluruh tubuh berkurang jumlah dan keaktifannya termasuk

di otot.

Stress juga merupakan faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya

hiperglikemia, Dengan kondisi stress dapat membuat seseorang

mengalami perubahan pola makan, latihan dan penggunaan obat yang

biasanya dipatuhi (Smeltzer & Bare, 2010). Stress memicu terjadinya

reaksi biokimia melalui sistem neuroendokrin. Saat seseorang mengalami

stress respon awal yang terjadi adalah sekresi sitem saraf simpatis yang

diikuti oleh sekresi simpatis-adrenal-medular, dan bila stress menetap

maka sistem hipotalamus-pituitari akan diaktifkan. ACTH akan disekresi

sehingga menstimulasi produksi kortisol yang akan meningkatkan kadar

glukosa darah melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis (Guyton

& Hall, 2007; Smeltzer & Bare, 2010).

2.1.6. Diagnosis

ADA menetapkan kriteria diagnosis DM, yaitu kadar hemoglobin glikosilat

(HbAIC) ~ 6,5% atau kadar glukosa darah puasa (FPG) ~ 126 mg/dl (7,0

mmol/l) atau 2 jam glukosa pasca pembebanan ~ 200 mg/dl (11,1 mmol/l)

atau pasien mengalami krisis hiperglikemia. 2 jam glukosa pasca

pembebanan ~ 200 mg/dl (11,1 mmoVl) Pemeriksaan kadar HbAIC ini

harus dilakukan di laboratorium yang sudah menggunakan metode yang

tersertifikasi dari National Glycohemoglobin Standardization Program

(NGSP) atau Standarized or treaceble to the Diabetes Control and

Complication Trial (DCCl). Sementara glukosa darah puasa didefinisikan

sebagai tidak ada masukan kalori sedikitnya selama 8 jam atau 2 jam

glukosa pasca pembebanan ~ 200 mg/dl (11,1 mmoVl) selama TTGO. Test

hams sesuai dengan yang diuraikan oleh WHO, menggunakan glukosa

yang mengandung 75 g glukosa anhidrat yang dilarutkan dalam air ( ADA,

2012 ).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 29: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

13

2.1.7. Manajemen Kontrol Glukosa Darah

Upaya kontrol glukosa darah bertujuan agar nilai HbAIC < 7%, kadar

glukosa darah puasa 70 - 130 mg/dl dan 2 jam glukosa pasca pembebanan

2: 180 mg/dl sehingga akan mengurangi terjadi komplikasi vaskuler

maupun neuropatik (ADA, 2012). Komponen dalam penatalaksanaan DM

yaitu manajemen nutrisi, latihan, pemantauan, terapi farmakologi dan

pendidikan kesehatan (Smeltzer & Bare, 2010).

2.2.3.1. Manajemen Nutrisi

Landasan utama manajemen DM adalah pengaturan nutrisi, diet

serta kontrol berat badan. Pengaturan nutrisi dan diet pada pasien

DM berfokus pada pengaturan asupan kalori untuk menjaga berat

badan agar tetap proporsional dan untuk menjaga kadar glukosa

darah dalam rentang normal. Pengaturan diet bukan merupakan

hal yang mudah untuk dilakukan, untuk itu perawat dan semua

tenaga kesehatan yang· terlibat harus mengetahui tentang

pengaturan nutrisi dan memberikan motivasi kepada pasien.

Pengaturan diet meliputi menyediakan sumber makanan esensial,

memenuhi kebutuhan energi tubuh, berupaya untuk tetap

mempertahankan berat badan ideal, mencegah terjadinya fluktuasi

glukosa darah yang terlalu jauh untuk mencegah terjadinya

komplikasi dan yang terakhir menurunkan kadar lipid darah atau

mempertahankannya dalam rentang normal untuk mencegah

terjadinya komplikasi makrovaskuler. Pasien yang menggunakan

insulin diupayakan secara konsisten untuk menjaga asupan kalori

dan karbodidrat yang sudah disesuaikan dengan perencanaan

program nutrisi guna mencegah terjadinya hipoglikemia.

2.2.3.2. Latihan Fisik

Latihan atau olahraga merupakan bagian penting juga dalam

penatalaksanaan DM tipe 2 karena dengan olahraga secara teratur

dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor

resiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan kadar glukosa

darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan

memperbaiki pemakaian insulin oleh jaringan tubuh yang lain,

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 30: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

14

memperbaiki sirkulasi darah dan juga tonus otot. Jenis olahraga

ketahanan seperti angkat beban akan meningkatkan massa otot

sehingga dapat meningkatkan metabolisme. Olahraga jenis

tersebut juga mempunyai efek menurunkan berat badan,

mengurangi stress serta mempertahankan perasaan sejahtera.

2.2.3.3. Pemantauan

Pemantauan kadar glukosa darah sendiri atau self-monitoring

blood glucose (SMBG) memungkinkan untuk deteksi dan

mencegah hiperglikemia atau hipoglikemia, serta berperan dalam

memelihara glukosa darah dalam rentang normal sehingga akan

mengurangi komplikasi diabetik jangka panjang. Pemeriksaan ini

sangat dianjurkan bagi pasien dengan penyakit diabetes yang

tidak stabil, kecenderungan untuk mengalami ketosis berat atau

hiperglikemia, serta hipoglikemia tanpa gejala ringan. Untuk

paien yang tidak menggunakan insulin, 5MBG berguna untuk

memantau efektifitas dari diet, olahraga dan obat anti diabetes

oral. pasien dengan insulin, dianjurkan melakukan 5MBG dua

sampai empat kali sehari sebelum makan atau tidur sebagai acuan

untuk pemberian dosis insulin (Smeltzer & Bare, 2010).

2.2.3.4. Terapi Farmak.ologi

Terapi farmakologi yang bisa diberikan kepada pasien DM tipe 2

meliputi obat hipoglikemik oral, dibagi menjadi 5 golongan yaitu

a) pemicu sekresi insulin, obat ini berfungsi untuk meningkatkan

sekresi insulin sehingga hanya efektifjika sel beta pankreas masih

berfungsi book, contohnya adalah golongan sulfonileura dan

glinida, efek samping obat golongan sulfonileura relatif ringan

dan frekuensinya rendah antara lain gangguan pencemaan dan

gangguan susunan saraf pusat; b) sensitizer insulin, obat - obat ini

dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin sehingga

dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara lebih

efektif. Contohnya adalah golongan biguanida dan tiazolidindion,

efek samping berupa nausea, muntah, diare dan asidosis laktat; c)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 31: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

15

penghambat glukoneogenesis, obat ini mempunyai efek utama

mengurangi produksi glukosa hati disamping juga memperbaiki

ambilan glukosa perifer. Contohnya adalah metformin, efek

samping metformin adalah mual sehingga dianjurkan waktu

pemberian adalah pada saat atau setelah makan; d) Penghambat

glukosidase alfa (acarbose), obat ini bekerja untuk menghambat

absorbsi glukosa di usus halus sehingga dapat menurunkan kadar

glukosa darah sesudah makan. Contohnya adalah golongan

inhibitor a glukosidase dan efek samping yang ditimbulkan

berupa perut tidak nyaman, flatus dan diare; e) DPP 4 Inhibitor,

Glukagon like peptide-l(GLP-l) merupakan suatu hormon

peptida yang dihasilkan oleh sel L di mukosa usus. GLP-l

merupakan perangsang kuat sekresi insulin dan menghambat

sekresi glukagon tetapi DPP 4 akan mengubah GLP-l menjadi

metabolit yang tidak aktif sehingga diperlukan DPP-4 inhibitor

(Perkeni, 2011)

Terapi farmakologi berikutnya adalah insulin. Insulin merupakan

jenis terapi untuk DM tipe 1 tetapi dalam kondisi tertentu pasien

DM tipe 2 membutuhkan insulin. Berdasarkan consensus

guidelines yang dikembangkan oleh American Association of

Clinical Endokrinologist /American College of Endocrinology

(AACE/ACE) merekomendasikan bahwa insulin hams mulai

diberikan pada pasien DM tipe 2 jika OHO yang diberikan gagal

dalam mempertahankan euglikemia, nilai hemoglobin glikosilat

mencapai lebih dari 9% atau pasien mengalami glucotoxicity yang

ditandai dengan poliuria, polidipsia dan penurunan berat badan

secara drastis (Rodbard, Jellinger, Davidson, 2009).

Menurut Perkeni (2011) insulin diperlukan dalam keadaan

penurunan berat badan yang cepat, hiperglikemia berat yang

disertai ketosis, hiperosmolar non ketotik, hiperglikemia dengan

asidosis laktat, gagal dengan kombinasi OHO dasar optimal,

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 32: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

16

stress berat, kehamilan dengan DM, gangguan fungsi ginjal,

kontraindikasi danatau alergi OHO.

Pemberian insulin pada pasien DM tipe 2 dilandasi pertimbangan

dengan beberapa alasan yang cukup kuat yaitu insulin merupakan

satu - satunya upaya terapi yang digunakan untuk pasien dengan

defisiensi sel beta pankreas daninsulin akan bekerja pada jaringan

secara langsung untuk membuat keseimbangan kadar glukosa

darah. Pertimbangan yang kedua, insulin tidak menimbulkan efek

yang berbahaya asalkan diberikan secara tepat karena pemberian

yang berlebihan akan mengakibatkan pasien mengalami

hipoglikemia. Efek insulin dalam menurunkan glukosa darah juga

bertahan cukup lama tidak seperti jenis terapi lainnya yang

bergantung pada sekresi insulin dari dalam tubuh untuk

mempertahankan efeknya. Insulin juga akan memperbaiki profil

lemak terutama kadar trigliserida serta yang terakhir berkaitan

dengan keamanan dan adaptasi tubuh terhadap pemakaian insulin

dalam waktu yang cukup lama (Meneghini & Reid, 2012).

Insulin tidak dianjurkan pada pasien yang mengalami gangguan

sistem persyarafan, komplikasi permanen seperti kebutaan dan

gagal ginjal kronis, hipoglikemia dan pasien yang tidak mampu

melakukan aktifitas pemenuhan kebutuhan dasar secara mandiri

(Smeltzer & Bare, 2010).

Insulin sintesis yang diberikan merupakan hasil pengembangan

tekhnologi recombinan deoxyribonucleic acid (DNA). Tekhnologi

ini dikembangkan sebagai tekhnologi biosintesis insulin analog

yang lebih bisa diterima oleh tubuh dan insulin ini dikembangkan

untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang, memiliki efek yang

bertahan cukup lama serta pengaruhnya cukup bisa diandalkan

(Black, Hawks, lCeene, 2009)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 33: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

17

Efek sampmg yang sering terjadi dengan penggunaan insulin

adalah hipoglikemia, kejadian hipoglikemia pada pasien dengan

insulin bervariasi antara 6% sampai dengan 64 % dengan nilai

kadar glukosa darah 3,0-3,1 mmollL (Kann, Wascher, zackova,

2006). Penelitian lain juga membuktikan bahwa kejadian

hipoglikemia lebih besar dialami oleh pasien dengan pemberian

insulin dibandingkan dengan pemberian obat oral. Hipoglikemia

ini terjadi karena dosis, waktu pemberian dan tipe insulin yang

tidak tepat (Lau, Tang, Halapy, Thorpe, Yu, 2012). Selain

hipoglikemia, efek yang mungkin terjadi adalah peningkatan berat

badan. Peningkatan berat badan bisa mencapai 0,3 - 6,4 kg yang

terjadi mulai minggu pertama sampai beberapa bulan setelah

menggunakan insulin (Owen, Seetho, Idris, 2010; Lau, Tang,

Halapy, Thorpe, Yu, 2012).

Ada beberapa jenis tipe insulin yang biasa digunakan untuk terapi

pada pasien DM (Lawton, 2000; Black, Hawks, Keene 2009).

Penggunaan jenis insulin disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi setiap individu. Untuk Insulin analog dengan kerja ekstra

cepat diberikan segera sebelum makan dan efek mulai muncul

setelah 15 menit. Jenis insulin ini memiliki efek yang cukup cepat

tetapi durasinya relatif lebih pendek. Contoh dari insulin jenis

extra rapid action adalah novorapid, humalog dan apidra

Insulin kerja cepat ( insulin soluble) diberikan ke pasien 30 menit

sebelum makan, efek maksimum dari jenis insulin ini adalah 1

sampai dengan 3 jam dan efeknya bisa bertahan selama 6 sampai

dengan 8 jam. Contoh insulin kerja cepat adalah actrapid,

insuman rapid. Untuk jenis Insulin kerja menengah seperti

humulin N dan humulin L ini, efeknya bisa bertahan selama 24

jam dengan efek maksimum setelah 4 sampai dengan 12 jam

setelah pemberian. Untuk sediaan insulin sekarang sudah ada

dalam bentuk campuran yang biasanya disebut sebagai premixed

insulin. Premixed insulin merupakan campuran dari jenis insulin

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 34: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

18

kerja ekstra cepat dan insulin kerja cepat. contoh novomix 30,

humalog mix 25, insuman komb 25, mixtard 30. Masih ada satu

lagi sediaan insulin yaitu jenis slow acting insulin. Kelebihan dari

insulin ini memiliki durasi kerja yang lama. Efeknya mulai terjadi

setelah 60 menit setelah diinjeksikan dan akan berlangsung

sampai 24 jam. Contoh : levemir, lantus

Penyimpanan insulin perlu diperhatikan karena akan

mempengaruhi molekul insulin (Black, Hawk, Keene, 2009). Vial

insulin yang telah dipakai oleh pasien dapat disimpan dalam suhu

ruangan «30°C) dalam jangka waktu maksimal 4 minggu.

Hindari paparan sinar matahari terlalu lama dan penyimpanan

insulin yang belum dipakai sebaiknya dalam lemari es. Saat

melakukan perjalanan, insulin dapat disimpan dalam termos atau

tas pendingin bukan dibekukan

Jenis prefilled syringe dapat bertahan selama 30 hari jika

disimpan dalam lemari es. Jenis syringe ini sangat cocok dengan

pasien yang mengalami penurunan penglihatan atau penurunan

kemampuan dalam mengisi insulin ke dalam syringe.

Penyimpanan prefilled syringe dengan cairan yang berwarna putih

sebaiknya disimpan dalam posisi vertikal dengan jarum

menghadap keatas untuk menghindari pengumpalan atau suspensi

menumpuk padajarum

Kerja insulin tidak bisa aktifjika terkena cairan lambung sehingga

perlu diperhatikan cara pemberian. Insulin tidak bisa diberikan

lewat oral sehingga injeksi merupakan cara yang dipakai untuk

memberikan insulin secara mandiri dan akhir - akhir ini telah

dikembangkan pemberian melalui inhalasi.

Terdapat empat lokasi yang bisa dipilih sebagai lokasi pemberian

insulin yaitu perut, lengan, paha dan panggul. Absorbsi insulin

tercepat di bagian abdomen dibanding bagian yang lainnya.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 35: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

19

Pemilihan area injeksi dilakukan secara rotasi pada area yang

sarna misalnya pagi injeksi dilakukan pada bagian abdomen, sore

juga diberikan pada bagian abdomen tetapi lokasi injeksi dipilih

pada area injeksi yang berbeda dengan lokasi injeksi saat pagi

hari tadi. Penyuntikan insulin pada area kaki sesaat akan olahraga

juga perlu dihindari untuk mencegah terjadinya hipoglikemia

karena absorbsi akan meningkat saat otot bekerja aktif

Insulin memiliki manfaat yang cukup besar apabila diberikan

dengan proporsional, narnun apabila dalarn penggunaannya tidak

diperhatikan dengan teliti maka akan timbul berbagai masalah

seperti lipodistrophy pada area injeksi yang dilakukan tanpa

memperhatikan rotasi, efek somogyi dan down phenomenown jika

insulin diberikan dengan dosis yang berlebihan. Beberapa

diabetes mungkin merasakan reaksi alergi dengan penggunaan

insulin, keluhan yang dirasakan berupa gatal, rasa terbakar dan

eritema pada area injeksi

2.2.3.5. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan faktor yang perlu diperhatikan

dalarn penatalaksanaan DM. Semakin tinggi pengetahuan pasien

diharapkan akan meningkatkan pula kesadaran diri untuk

melakukan upaya manajemen kontrol glukosa secara mandiri.

DM merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan

sehingga memerlukan penanganan yang khusus seumur hidup.

Untuk itu pasien hams diajarkan untuk mengatur keseimbangan

berbagai faktor yang mempengaruhi pengendalian kadar glukosa

darah seperti pengaturan nutrisi, aktifitas fisik, dan stress fisik

serta emosional. Pasien tidak hanya belajar keterarnpilan untuk

merawat diri sendiri guna menghindari fluktuasi kadar glukosa

darah yang mendadak, tetapi juga hams memiliki perilaku

preventif dalarn gaya hidup untuk menghindari komplikasi

diabetik jangka panjang. Informasi yang harus diajarkan pada

pasien antara lain : Patofisiologi DM sederhana, cam terapi

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 36: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

20

termasuk efek samping obat, pengenalan dan pencegahan

hipoglikemi / hiperglikemi, tindakan preventif (perawatan kaki,

perawatan mata , hygiene umum ), meningkatkan kepatuhan

program diet dan obat (Smeltzer & Bare, 2010)

2.1.8. Komplikasi DM

Komplikasi DM dibedakan menjadi komplikasi akut dan komplikasi jangka

panjang. Komplikasi akut meliputi hipoglikemia, ketoasidosis diabetikum

(DKA) dan Sindrom Non Ketotik Hiperosmolar Hiperglikemia (IllINS).

Komplikasi jangka panjang meliputi komplikasi makrovaskuler,

komplikasi mikrovaskuler dan neuropati (Smeltzer & Bare, 2010)

Hipoglikemia merupakan komplikasi yang sering dialami oleh pasien DM

dimana kadar glukosa darah dibawah 50-60mg/dl. Penggunaan insulin atau

OHO, makan terlalu sedikit atau aktifitas yang terlalu banyak merupakan

penyebab terjadinya hipoglikemia dan kejadian hipoglikemia ini bisa

terjadi sewaktu - waktu.

DKA merupakan komplikasi akut DM yang ditandai dengan hiperglikemia

(300 - 600 mg/dl, asidosis, dehidrasi, kehilangan elektrolit, osmolaritas

plasma meningkat (300 - 320 mOs/ml). Sedangkan IllINS merupakan

kondisi serius dimana tubuh mengalami hiperosmolaritas (330 - 380

mOs/ml) dan hiperglikemia (600 - 1200 mg/dl) serta penurunan kesadaran

tanpa tanda dan gejala asidosis. lllINS biasanya dialami oleh pasien

dengan usia lanjut antara umur 50 - 70 taboo dengan angka mortalitas

sebesar 10% - 40%.

Komplikasi makrovaskuler merupakan akibat adanya perubahan pada

pembuluh darah ditandai dengan pembuluh darah menebal, sklerosis dan

terjadi oklusi. Atherosklerosis lebih sering terjadi dan dialami pada usia

yang relatif lebih muda pada pasien DM dibanding non diabetes.

Komplikasi makrovaskuler biasanya berupa gangguan arteri koroner,

gangguan serebrovaskuler dan gangguan vaskuler perifer.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 37: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

21

Komplikasi mikrovaskuler merupakan komplikasi unik yang terjadi dimana

kapiler basal membran mengalami penebalan. Para pakar mempercayai

bahwa kondisi glukosa darah yang meningkat menyebabkan perubahan

biokimiawi yang berakibat menebalnya lapisan sel endothelial pada

membrana basalis kapiler. Dua area yang mengalami komplikasi

mikrovaskuler adalah retina dan ginjal sehingga bisa menyebabkan

terjadinya kebutaan serta gagal ginjal.

Neuropati diabetik merupakan sekumpulan penyakit yang mempengaruhi

semua jenis saraf termasuk saraf sensorik, otonom maupun spinal.

Neuropati dialami oleh 50% pasien dengan lama mengalami DM selama 25

tahun. Gangguan ini secara klinis akan muncul tergantung pada area yang

diinervasi oleh saraf yang mengalami gangguan.

2.2. Inisiasi insulin

2.2.1. Pengertian

lnisiasi insulin adalah suatu bentuk keputusan dan persetujuan untuk

menggunakan insulin antara healthcare provider (Hf'P) dan pasien (Tan et

al, 2011). Orem (2001) dalam teori selfcare menyatakan bahwa terdapat 3

kemampuan kompleks dalam self care agency, salah satunya yaitu

operational capabilities mencakup pemahaman dan pengetahuan yang

diperlukan untuk memastikan dan memutuskan apa yang harus dilakukan

dalam perawatan diri. Dari beberapa pengertian diatas inisiasi insulin dapat

didefinisikan sebagai suatu bentuk pemyataan persetujuan ataupun

kemampuan memutuskan untuk menggunakan insulin.

2.2.2. Teori yang mendukung tentang inisiasi insulin

2.2.2.1. Teori selfcare

Teori selfcare adalah teori keperawatan yang dikembangkan oleh

Dorothea Orem. Orem mengembangkan Teori Keperawatan Self­

Care Deficit (teori umum) terdiri dari 3 teori yang saling

berhubungan, yaitu : a) Teori Self-Care; b) Teori Self-Care

Deficit; c) Theory of nursing systems. Teori self-care

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 38: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

22

menggambarkan dan menjelasakan mengapa dan bagaimana

orang-orang melakukan perawatan dirinya. Sedangkan teori self­

care deficit menggambarkan dan menjelaskan mengapa manusia

dapat ditolong melalui ilmu keperawatan. Sementara teori

Nursing systems; menggambarkan dan menjelaskan hubungan

interpersonal yang harus dilakukan dan dipertahankan oleh

seorang perawat agar dapat berupaya secara produktif.

Secara konseptual, Orem mendefinisikan self care sebagai suatu

bentuk langkah nyata yang diprakarsai oleh individu dalam

memulai atau melakukan upaya untuk mempertahankan hidup,

sehat serta kondisi sejahtera (Orem, 2001). Semua tindakan dalam

Self care bertujuan untuk mengetahui kebutuhan akan self care

dan hasil akhir yang diinginkan adalah dapat bertahan hidup,

sehat dan sejahtera. Perubahan kesehatan atau status kesehatan

dapat terjadi setiap saat dan hal ini membutuhkan tindakan self

care yang spesifik pula sehingga dapat disimpulkan bahwa

tindakan untuk self care tergantung dengan kebutuhan akan self

care (Orem, 2001)

Sama halnya dengan pasien DM tipe 2, mereka mengalami

perubahan dalam status kesehatannya sehingga mereka

memerlukan perawatan diri berkaitan dengan DM yang

dialaminya Kebutuhan akan perawatan diri pada pasien DM tipe

2 meliputi monitor glukosa darah mandiri, mengatur pola nutrisi,

melakukan serangkaian latihan fisik dan mengatur regimen

terapeutik mandiri meliputi insulin, OHO, anti hipertensi serta

obat untuk menurunkan kadar lemak (ADA, 2012)

Dalam teori self care juga dikenalkan adanya self care agency

yaitu kemampuan yang komplek dari pendewasaan dan orang­

orang yang dewasa (matur) untuk mengetahui dan memenuhi

kebutuhannya yang ditujukan untuk mengatur fungsi dan

perkembangan manusia (Orem, 2001). Pengembangan konsep self

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 39: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

23

care agency didasarkan karena adanya asumsi bahwa self care

agency adalah sumber kekuatan atau kemampuan individu untuk

memperkirakan, mengubah dan me1akukan upaya produktifdalam

self care Hal ini dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia,

pengalaman hidup, orientasi sosial kultural tentang kesehatan dan

sumber-sumber lain yang ada pada dirinya.

Self care agency meliputi 3 tipe kemampuan kompleks yang

diperlukan dalam self care yaitu foundational capabilities,

enabling capabilities dan operational capabilities. Foundational

capabilities yang dimaksud dalam self care agency adalah

kemampuan secara umum berkenaan dengan sensasi, atensi,

memori, persepsi dan orientasi sedangkan enabling capabilities

atau kekuatan komponen dalam self care agency meliputi

kemampuan untuk me1akukan keterampilan selfcare, menilai arti

kesehatan, energy untuk selfcare danpengetahuan akan selfcare.

Sementara operational capabilities adalah kemampuan yang

diperlukan untuk mengetahui dan memahami apa yang

seharusnya dilakukan berkaitan dengan perawatan diri,

kemampuan yang diperlukan untuk memastikan dan memutuskan

apa yang seharusnya dilakukan untuk perawatan diri dan

kemampuan untuk me1akukan perawatan diri sete1ah memutuskan

apa yang seharusnya dilakukan untuk perawatan dirinya (Orem,

2001).

Kemampuan self care agency pada pasien DM juga dipengaruhi

oleh adanya faktor psikososial sehingga pengkajian akan kondisi

psikologis dansituasi sosial pasien dengan diabetes mellitus tipe 2

diperlukan sebagai bagian dari manajemen DM (ADA, 2012).

Skrining psikososial dan tindak lanjutnya me1iputi sikap, harapan,

perasaan, kualitas hidup serta sumber - sumber yang lain seperti

sumber finansial, social dan emosional. Hal lain yang perlu

dipertimbangkan adalah kondisi psikososial seperti depresi,

kecemasan, gangguan makan dan gangguan kognitif apabila

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 40: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

24

ditemukan bahwa pasien mengalami keterpurukan dalam

manajemen mandiri DM (ADA, 2012)

Orem juga mengemukakan tentang basic conditioning factors

yaitu faktor internal dan ekternal individu yang dapat dalam kurun

waktu tertentu mempengaruhi kemampuan individu untuk: terlibat

dalam perawatan dirinya atau jenis dan jumlah dari kebutuhan self

care yang diinginkan. Basic conditioning factors yang dimaksud

adalah umur, jenis kelamin, riwayat perkembangan, status

kesehatan, orientasi sosisokultural, faktor sistem layanan

kesehatan dan sumber - sumber yang tersedia (Orem, 2001)

2.2.2.3. Konsep Health BeliefModel

Health belief model (HBM) adalah suatu bentuk: model yang

mencoba untuk: menjelaskan dan memperkirakan perilaku

berkenaan dengan kesehatan dan telah banyak digunakan sebagai

kerangka teori sebagai bentuk: intervensi yang mempengaruhi

perilaku individu. Teori ini menjelaskan tentang motivasi dalam

upaya promosi kesehatan serta upaya dalam pencegahan penyakit

kemudian teori ini dikembangkan untuk: mengetahui beberapa

bentuk: perilaku termasuk kepatuhan regimen tempi. Dalam

pengembangannya teori ini memasukan teori efikasi diri yang

digunakan sebagai kekuatan dalam HBM (Stretcher &

Rosenstock, 1997)

Komponen utama dalam teori HBM meliputi persepsi subyektif

terhadap kerentanan, keparahan, manfaat, hambatan, efikasi diri

dan isyarat untuk: melakukan tindakan. Persepsi subyektif

terhadap kerentanan adalah persepsi individu akan terkena kondisi

sakit serta perubahan status kesehatan, sementara persepsi

keparahan merujuk pada persepsi individu akan dampak yang

ditimbulkan baik secara klinis maupun sosial berkenaan dengan

penyakit. Sedangkan persepsi akan manfaat dijabarkan sebagai

persepsi individu berkenaan dengan adanya harapan akan adanya

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 41: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

25

sesuatu yang baik akan terjadi apabila seseorang itu melakukan

perilaku spesifik terutama perilaku yang mengurangi ancaman

terhadap kesehatan. Persepsi akan hambatan adalah persepsi

adanya kesulitan dalam melakukan perilaku tertentu yang menarik

dan sebagai dampaknya sesuatu yang negatif akan terjadi

(Stretcher & Rosenstock, 1997).

Selain keempat kepercayaan atau persepsi tersebut, HBM

menyatakan bahwa perilaku sesorang juga dipengaruhi oleh cues

to action. Cues to action didefmisikan sebagai suatu kejadian,

seseorang atau sesuatu yang mengerakkan seseorang untuk

melakukan perubahan. Contoh, ada anggota keluarga yang sakit,

berita dari media, saran dari orang lain atau petugas kesehatan

Komponen yang dikembangkan lagi yaitu efikasi diri. Efikasi diri

didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang atau kepercayaan

diri seseorang dalam melakukan tindakan berkenaan dengan

perilaku sehat sedangkan isyarat melakukan tindakan berkenaan

dengan faktor fisik ataupun lingkungan yang mempengaruhi

motivasi untuk sehat (Rosenstock et al. 2004)

2.2.3. Hambatan dalam Inisiasi Insulin

Inisiasi insulin dipengaruhi oleh adanya hambatan yang dirasakan oleh

pasien DM yang mengakibatkan pasien cenderung menolak insulin.

Penolakan terhadap insulin mengakibatkan tidak efektifnya terapi yang

diberikan sehingga perawat perlu mengetahui berbagai hambatan yang

dialami pasien, seperti :

2.2.3.1.Hipoglikemia

Ketakutan terjadi hipoglikemia setelah pemberian insulin

merupakan alasan terbesar yang dikemukakan oleh pasien yang

menolak insulin. Kejadian hipoglikemia dengan insulin bervariasi

antara 6% sampai dengan 64 % dengan nilai kadar glukosa darah

3,0 - 3,1 mmol/L (Kann, Wascher, Zackova, 2006) dan terjadi

karena pemberian imsulin dengan dosis, waktu serta penggunaan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 42: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

26

tipe insulin yang tidak tepat (Lau, Tang, Halapy, Thorpe, Yu,

2012).

2.2.3.2.Penambahan Berat Badan

Penambahan berat badan sering terjadi pada pasien setelah

pemberian insulin. Peningkatan berat badan bisa mencapai 0,3 - 6,4

kg yang terjadi mulai minggu pertama sampai beberapa bulan

setelah menggunakan insulin (Owen, Seetho, Idris, 2010; Lau,

Tang, Halapy, Thorpe, Yu, 2012) dan setelah satu tahun

peningkatan berat badan menjadi semakin rendah (Smith, 2004).

Peningkatan berat badan terjadi karena glukosuria tidak terjadi

sehingga sumber kalori tidak terbuang serta efek lainnya yang

disebabkan terkendalinya glukosa darah (AADE, 2011)

2.2.3.3.Mitos dan persepsi yang salah tentang insulin

Adanya persepsi yang salah pada sebagian besar pasien yang

menganggap terapi insulin diberikan karena adanya kegagalan

dalam kontrol glukosa darah sebelumnya dan hal ini menjadikan

hambatan dalam inisiasi insulin (AADE, 2011)

2.2.3.4.Efektifitas penggunaan terapi

Pemberian terapi insulin dirasa menyulitkan bagi pasien karena

adanya rasa tidak percaya diri untuk memberikan insulin secara

mandiri. Rasa tidak percaya diri muncul karena kurangnya

informasi dan ketidaktahuan pasien sehingga menjadi hambatan

dalam penggunaan insulin (Funnel, 2006). Terapi insulin juga

membuat ketidaknyamanan bagi pasien karena pemberiannya hams

memakaijarum suntik (AADE, 2011)

2.2.4. Peran perawat dalam inisiasi insulin

Peran perawat cukup penting untuk menghadapai hambatan dalam inisiasi

insulin, perawat perlu mengkaji berbagai hal yang dianggap hambatan

oleh pasien untuk menggunakan insulin (Clark, 2007) serta mengkaji

adanya persepsi yang salah tentang insulin (Levich, 2011). Perawat juga

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 43: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

27

perlu mengkaji kemarnpuan pasien dalarn memberikan insulin secara

mandiri dan pengkajian ulang juga perlu dilakukan sebagai bentuk follow

up apabila terjadi perubahan kondisi pasien (Wallymahmed, 2012).

Peran perawat dalarn mengatasi ketakutan akan hipoglikemia adalah

mendiskusikan tentang faktor resiko hipoglikemia dan upaya untuk

mencegah serta mengatasi hipoglikemi. Monitoring glukosa darah lebih

sering akan mencegah terjadinya hipoglikemia dan memberikan

keterarnpilan mengatasi hipoglikemia juga perlu diberikan (Clark, 2011;

Funnel, 2007).

Untuk mengatasi ketakutan akan adanya penarnbahan berat badan,

perawat perlu melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk

mengidentifikasi cam pencegahan penambahan berat badan (Cheyette,

2004; Funnel, 2007). Selain itu perlu juga dikaji adanya ketakutan akan

hipoglikemia, depresi, penggunaan obat penenang karena hal tersebut ikut

memicu peningkatan berat badan (Funnel, 2007)

Perawat memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan

pasien terkait pengetahuan tentang DM secara menyeluruh, efektifitas

penggunaan insulin termasuk mengajarkan, memonitor dan mengevaluasi

keterarnpilan injeksi insulin mandiri (Smith, 2004; Philips, 2007A;

Funnel, 2007 ).

Perawat memiliki posisi penting untuk menyelesaikan kesenjangan dan

memperbaiki efisiensi penatalaksanaan DM dengan membantu pasien

dalarn inisiasi insulin dan keseluruhan aspek kontrol glukosa darah

(Levich, 2011). Upaya yang dapat dilakukan perawat adalah dengan

memberikan pelatihan, dukungan dan bimbingan kepada rekan perawat

ataupun dokter yang sarna - sarna memiliki keinginan untuk

menyelesaikan masalah terkait inisiasi insulin pada pasien (philips,

2007B). Perawat juga perlu meyakinkan bahwa pasien yang berada dalarn

tanggung jawabnya sudah merasa mengalami perkembangan kearah yang

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 44: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

28

lebih baik dan merasa nyaman dengan beberapa peralatan yang

disesuaikan dengan kebutuhan pasien (Smith, 2004)

2.2.5. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Inisiasi Insulin

Perilaku individu merupakan respon dari stimulus baik yang berasal dari

dalam diri individu maupun dari luar. Pengolahan stimulus dari luar tidak

akan langsung menimbulkan respon, untuk menerima stimulus tersebut

dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu meliputi persepsi, emosi,

perasaan, pemikiran, kondisi fisik dan lain sebagainya (Notoatmodjo,

2010).

Faktor internal yang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku

dikelompokkan ke dalam faktor biologis dan sosiopsikologis. Beberapa

perilaku manusia merupakan bawaan biologis yang dipengaruhi oleh kerja

DNA yang tidak hanya membawa warisan fisiologis tetapi warisan perilaku

dan kegiatan manusia termasuk agama, kebudayaan dan sebagainya. Motif

biologis pasien DM tipe 2 dipengaruhi oleh kebutuhan fisiologis serta

kebutuhan lain seperti mempertahankan kelangsungan hidup. Persepsi akan

keparahan kondisi DM akan membuat pasien tergerak untuk me1akukan

perilaku yang bertujuan mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas

akibat DM. Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku manusia

mencakup faktor lingkungan dimana manusia itu berada atau bertempat

tinggal, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Dari beberapa hasil penelitian sebe1umnya tentang penolakan insulin pada

pasien DM tipe 2 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

2.2.5.1. Usia

Orang dengan usia dewasa lebih memiliki harapan yang positif

dengan penggunaan insulin sehingga orang dengan usia dewasa

lebih bisa menerima insulin dibanding usia lanjut (Soohyun,

2009). Penelitian yang sama menyatakan pasien dengan usia 40­

59 tahun dan usia lanjut cenderung menolak inisiasi insulin

(Oliveria et al. 2007; Owen, Seetho, Idris, 2010; Peyrot, Rubin,

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 45: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

29

Kruger, Travis, 2010; Ahmed, Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter,

2009) Penelitian lain justru menunjukkan perbedaan yaitu pasien

dengan usia dewasa menolak insulin karena mereka cenderung

belum mengalami komplikasi (Hermanns, Mahr, Kulzer,

Skovlund, Haak:, 2010)

2.2.5.2. Jenis Kelamin

Wanita lebih banyak menolak insulin dibandingkan dengan laki­

laki (Polonsky, Fisher, Guzman, Caballero, Edelman, 2005;

Soohyun, 2009; Lerman et al. 2009). Penolakan tersebut didasari

oleh kekhawatiran akan terjadi peningkatan berat badan, adanya

stigma sosial dan takut dengan injeksi (Soohyun, 2009), selain itu

wanita lebih merasa kesulitan dalam memberikan injeksi insulin

mandiri (Ahmed, Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter, 2009).

Pene1itian yang dilak:ukan oleh Oliveria et al. (2007) juga

menyatakan hasil yang sarna yaitu wanita lebih menolak insulin

dibanding laki - laki tetapi setelah melewati tahap inisiasi justru

laki - laki lebih banyak yang berhenti menggunakan insulin.

2.2.5.3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan seseorang

menyerap informasi yang diberikan guna perubahan untuk

mencapai hidup sehat (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2011).

Pasien dengan tingkat pendidikan yang tinggi tidak: begitu takut

dengan hipoglikemia akibat pemakaian insulin sehingga pasien

dengan tingkat pendidikan tinggi lebih menerima insulin

(Soohyun, 2009) sebaliknya pasien dengan tingkat pendidikan

rendah cenderung menolak insulin (Makine et al. 2009; Ahmed,

Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter 2009). Penelitian lain justru

berkebalikan, pasien dengan tingkat pendidikan setara perguruan

tinggi atau tingkat pendidikan tinggi lebih menolak inisiasi insulin

(Oliveria et al. 2007; Peyrot, Rubin, Kruger, Travis, 20I0)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 46: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

30

2.2.5.4. Lama Mengalami DM

Lama waktu mengalami DM berkaitan dengan pengalaman dalam

penatalaksanaan DM dan komplikasi jangka panjang. Komplikasi

jangka panjang akan terjadi setelah kurun waktu 5 - 10 tahun

sejak diagnosis awal yang disebabkan karena kerusakan sel beta

pankreas (Smeltzer & Bare, 2010). Hasil penelitian menunjukkan

pasien dengan durasi sakit yang lebih pendek justru lebih menolak

insulin karena mereka belum mengalami komplikasi (Hermanns,

Mahr, Kulzer, Skovlund, Haak, 2010)

2.2.5.5. Pendapatan

Faktor rendahnya sosioekonomi berpengaruh terhadap inisiasi

insulin (Haque, Navsa, Emerson, Dennison, Levitt, 2005; Lerman

et al. 2009; Peyrot, Rubin, Kruger, Travis, 2010). Kondisi

sosisoekonomi erat kaitannya dengan kemampuan pasien untuk

mendapatkan insulin (Funnel, 2007B), kemampuan untuk

mengakses pendidikan kesehatan, mendapatkan informasi

kesehatan, kemampuan kontrol diluar rutinitas harlan dan

keterampilan untuk mengatasi masalah (Link, Phelan, Miech,

Westin, 2008)

2.2.5.6. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tau seseorang terhadap suatu objek

melalui indra yang dimilikinya (Notoadmodjo, 2010).

Pengetahuan tingkat awal yang harus diperkenalkan pada pasien

DM adalah perjalanan penyakit DM, pengendalian dan

pemantauan DM, penyulit DM, terapi farmakologis dan non

farmakologis, interaksi antara asupan makanan dengan aktifitas

fisik serta olahraga, cara pemantauan glukosa darah mandiri,

mengatasi hipoglikemia, pentingnya olahraga, perawatan kaki dan

mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada (perkeni, 2011).

Beberapa penelitian menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan

tentang DM menyebabkan pasien cenderung menolak insulin

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 47: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

31

(Haque, Navsa , Emerson, Dennison, Levitt, 2005; Lerman et al.

2009; Kong, Yein, Jenn, 2012).

2.2.5.7. Sikap

Sikap adalah respon tertutup individu terhadap suatu stimulus

atau objek yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (Campbell, 1950 dalam Notoadmodjo, 2010).

Sikap adalah kecenderungan yang tertata untuk berpikir, merasa,

mencerap dan berperilaku terhadap suatu referen atau objek

kognitif. Sikap yang tidak mendukung perilaku yang diharapkan

tentunya akan menghambat dilaksanakannya perilaku tersebut.

Berbagai sikap yang perlu diketahui dari pasien DM meliputi

sikap terhadap diet, jenis pengobatan, kontrol glukosa darah

olahraga, manajemen mandiri, bahkan sampai pada sikap terhadap

dokter atau perawat (Basuki dalam Soegondo, 2011). Hasil

penelitian menunjukkan penolakan terhadap insulin dipengaruhi

juga oleh adanya sikap negatif karena mereka merasa terapi

insulin akan diberikan secara permanen, membatasi ruang gerak

serta permasalahan hipoglikemia (Polonsky, Fisher, Guzman,

Caballero, Edelman, 2005; Brod, Kongso, Lessard, Cristensen,

2009)

2.2.5.8. Kepercayaan terhadap insulin

Kepercayaan adalah bentuk kebenaran yang dipersepsikan

individu tentang penyakit dan strategi untuk mengurangi

timbulnya penyakit (Hochbaum, 1958 dalam stretcher &

Rosenstock, 1997). Kepercayaan itu sendiri dibentuk oleh

pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan untuk memastikan

benar atau salah (Notoadmodjo, 2010). Kepercayaan akan insulin

dipengaruhi oleh persepsi terhadap kerentanan, keparahan,

manfaat serta hambatan seperti ketakutan akan efek samping,

nyeri, kesulitan dalam memberikan terapi (stretcher &

Rosenstock, 1997). Beberapa penelitian menyatakan kepercayaan

yang salah pada pasien menyebabkan pasien menolak pemberian

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 48: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

32

insulin (polonsky, Fisher, Guzman, Caballero, Edelman, 2005;

Navsa, Emerson, Levitt, 2005; Brod, Kongso, Lessard,

Cristensen, 2009 )

2.2.5.9. Efikasi diri

Efikasi diri adalah keyakinan diri individu tentang

kemampuannya dalam melakukan sesuatu hal (Bandura dalam

Strecher & Rosenstock, 1997). Efikasi diri seseorang dipengaruhi

oleh persepsi adanya manfaat dan hambatan yang mempengaruhi

seseorang untuk bertindak (Strecher & Rosenstock, 1997). Pasien

DM dengan efikasi diri yang rendah cenderung menolak terapi

insulin yang diberikan (polonsky, Fisher, Guzman, Caballero,

Edelman, 2005)

2.2.5.10. Interaksi dengan petugas kesehatan

Interaksi adalah suatu tindakan yang terjadi antara dua orang atau

lebih dan saling menguntungkan. Interaksi terbentuk karena

adanya komunikasi, peran berupa perilaku yang diharapkan,

adanya upaya untuk mempertahankan diri dari stress, adanya

stressor dan transaksi yaitu perilaku yang dapat diobservasi saat

interaksi terjadi (King dalam Alligood & Tomay, 2006). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Soohyun, (2009) menyatakan

bahwa pasien yang memiliki interaksi yang baik dengan petugas

kesehatan memiliki penerimaan yang baik terhadap insulin

2.2.6. Pengukuran Inisiasi Insulin

Beberapa alat ukur yang dapat digunakan dalam pengukuran inisiasi

insulin:

2.2.6.1. Insulin Treatment Appraisal Scale (ITAS)

ITAS adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur

penilaian pasien DM tipe 2 terhadap terapi insulin. ITAS

dikembangkan oleh Snoeck (2007), terdiri dari 20 pertanyaan

dengan 4 pertanyaan tentang penilaian negatif dan 16 pertanyaan

penilaian positif. Validitas ITAS dilakukan dengan validitas

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 49: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

33

dikriminan antara pasien yang menerima insulin dengan pasien

yang menolak insulin, hasilnya sesuai dengan fakta dimana pasien

yang menerima pemberian insulin memiliki skor penilaian negatif

terhadap inisiasi insulin lebih rendah dibanding dengan pasien

yang menolak insulin. Uji reliabilitas yang dilakukan memiliki

nilai koefisien korelasi Cronbach Alpha 0,89 untuk semua item

pertanyaan, 0,90 untuk pertanyaan penilaian negatif dan 0,68 untuk

pertanyaan penilaian positif. Instrument ini telah digunakan dalam

penelitian oleh Peyrot, Rubin, Kruger, Travis, (2010); Ahmed,

Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter, (2010); Polonsky, Fisher,

Guzman, Caballero, Edelman, (2005); Lerman et al. (2009);

Makine et al. (2009).

2.2.6.2. Barrier Of Insulin Treatment (BIT)

BIT dikembangkan oleh Petrak, et.al, (2007) yang digunakan

untuk mengukur adanya hambatan psikologis terkait dengan

pemberian insulin pada pasien DM tipe 2. Kuesioner ini terdiri dari

14 item pertanyaan yang terbagi menjadi 5 sub skala yaitu (1)

ketakutan akan injeksi insulin dan 5MBG, terdiri dari 3 item

pertanyaan; (2) harapan yang positif akan hasil terkait pemberian

insulin, terdiri dari 3 item pertanyaan; (3) kesulitan dalam

pemberian terapi insulin, terdiri dari 3 item pertanyaan; (4) stigma

terkait injeksi insulin, terdiri dari 3 item pertanyaan; (5) ketakutan

dengan hipoglikemia, terdiri dari 2 pertanyaan. Hasil uji validitas

menunjukkan interkorelasi sub skala dengan nilai uji pearson's ­

0.05 dan 0,36. Uji reliabiitas yang dilakukan memiliki nilai

koefisien korelasi Cronbach Alpha 0,62 - 0,85 dengan korelasi

Cronbach Alpha keseluruhan 0,78. Instrumen ini telah

dipergunakan oleh Sohyun (2009)

2.3. Asuhan Keperawatan pada Pasien DM Tipe 2 Dengan Inisiasi Insulin

Asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2 dengan inisiasi insulin dilakukan

melalui tahapan proses keperawatan meliputi pengkajian, perumusan diagnosa

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 50: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

34

keperawatan, merumuskan rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan

evaluasi.

2.3.1. Pengkajian

Pengkajian yang perIu dilakukan pada pada yang mendapatkan terapi insulin

adalah aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Pengkajian aspek kognitif

meliputi pengetahuan tentang alasan mengapa insulin diberikan sebagai

bagian dari penatalaksanaan DM, pengetahuan tentang konsep asepsis,

kombinasi insulin, kerja insulin, dan efek samping insulin. Pengkajian lain

terkait fungsi kognitif yang perIu diketahui perawat adalah kemampuan

mengingat apabila mendapatkan lebih dari satu dosis setiap harinya serta

menggunakan insulin tepat pada waktunya. Pengkajian psikomotor meliputi

kemampuan fisik dalam menyiapkan pemberian insulin dan memberikan

dosis secara tepat.untuk fungsi afektif perIu dilakukan pengkajian aspek

emosional serta sikap terhadap DM dan insulin (Robbins, Shaw, Lewis,

2007)

Sebelum inisiasi insulin, pasien perIu dikaji tentang riwayat penggunaan

OHO secara tepat sebelumnya, upaya yang pemah dilakukan untuk

menurunkan berat badan karena keberhasilan menurunan berat badan yang

dilakukan sebelumnya memberikan efek secara signifikan berkaitan dengan

penolakan insulin. Aktifitas fisik atau olahraga juga perIu dikaji karena

berkaitan dengan sensitifitas insulin ( Everett, 2007)

Pengkajian fisik terkait faktor yang mempengaruhi kemampuan diabetesi

dalam melakukan perawatan mandiri seperti penurunan fungsi penglihatan,

fungsi koordinasi serta defisit neurologi juga perIu dikaji karena kondisi

fisik ikut berpengaruh terhadap inisiasi insulin (Robbins, Shaw, Lewis,

2007; Smeltzer & Bare, 2010; Black, Hawks, Keene, 2009 ; AADE, 2011).

2.3.2. Diagnosa Keperawatan

Masalah keperawatan yang terjadi pada pasien DM dengan inisiasi insulin

yaituk Ketidakefektifan manajemen terapeutik berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan terkait diabetes dan penatalaksanaannya dan

menyatakan kebingungan tentang patofisiologi penyakit (Nanda, 2012)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 51: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

35

2.3.3. Intervensi Keperawatan

Nursing Outcome (NOC) untuk mengatasi masalah ketidakefektifan

manajemen terapeutik adalah meningkatkan pengetahuan pasien tentang

penatalaksanaan DM serta menyiapkan upaya penatalaksanaan mandiri

insulin (self care). Kriteria hasil yang diharapkan, pasien mampu

mendeskripsikan fungsi insulin, mendeskripsikan pentingnya diet untuk

mengontrol kadar glukosa darah, mendeskripsikan pentingnya olahraga

dalam mengontrol kadar glukosa darah, mendeskripsikan hiperglikemi

berikut tanda dan gejalanya, mendeskrisikan hipoglikemia berikut tanda dan

gejalanya, mendeskripsikan cara untuk mengatasi hipoglikemia,

mendeskripsikan pengaruh adanya penyakit lain yang bisa mempengaruhi

kadar glukosa darah dan mendeskripsikan kapan hams pergi ke layanan

kesehatan (Moorhead, Johnson, Mass, Swanson, 2006)

Nursing Intervention (NIC) yang dilakukan merupakan upaya unuk

meningkatkan pengetahuan pasien tentang DM yaitu dengan cara : berikan

pendidikan kesehatan tentang proses penyakit meliputi kaji pengetahuan

pasien tentang proses penyakit untuk menentukan informasi yang akan

diberikan perawat, jelaskan tentang proses penyakit, diskusikan rasionalisasi

tentang pemberian tempi dan upayakan pasien mengerti alasan mengapa

terapi itu diberikan berikut tatalaksana pemberian tempi termasuk

kemungkinan adanya perubahan gaya hidup, diskusikan tentang upaya untuk

merubah gaya hidup guna mencegah terjadinya komplikasi, jelaskan tentang

komplikasi jangka panjang sehingga pasien memiliki kesadaran diri untuk

mencegah terjadinya komplikasi, jelaskan kepada pasien tentang adanya

tanda dan gejala yang menghamskan pasien datang ke layanan kesehatan

(Closkey & Bulechek, 2006)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 52: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

---

36

Skema2.2 Kerangka teori

Support system:r------------- ------------------~

: Resiko: :: Defisiensi Insulin : Dukungan keluarga, : Usia :: Resistensi insulin : perawat, sistem : Obesitas : : : layanan kesehatan,

I !.. I

~

Asuransi kesehatan11 stress 1 1 1

-~fu~i klin""ik - ., • .. Poliuria Polifagi Polidipsi Penurunan berat harlan

1- _

.- - - - - - - - - - - - "j

: Ketoasidosis : 1 1

: Diabetikum

.- - - - - - - - - - - - "i 1 1Non Ketosis 1 1 1 1

:_ ~~:r~~~~l~ __

.- - - - - - - - - - - - "j

1 1Makroangiopati1 1 1 1 1 11- I

.- - - - - - - - - - - - "j

: Mikroangiopati 1

•1- I•

I

1- - - - - - - - - - - - "i 1- - - - - - - - - - --- --------------­~ DM Tipe 2 :---+ : Penatalaksanaan

FaktorPsikososial :: :: 1. M~a~emen I - - - - - - - - - - - - .. 1 nutrisi I-- 1. Sikap

: 2. Olabraga I--------:----~ ~ 3. OHO : Glukosa tidak 1

: terkontrol : .. _----- 1

1 ----------'"1 : Komplikasi : ' DM : 1 1 1- I

----------'"1 Inisiasi +--­: Glukosa : insulin: terkontrol :

1 11- I

t

-------------------------,Asuhan Keperawatan : 1. Pengkajian meliputi aspek

kognitif, afektif dan psikomotor tentang iniasiasi insulin

2. Perumusan diagnosa keperawatan : ketidakefektifan. .manajemen regimen terapeutik

3. Intervensi Keperawatan 1- pendidikan kesehatan I

1 4. Pemantauan :1 5. Edukasi _

1 1 1

insulin

I-- ­

2. Kepercayaan 3. Pengetahuan 4. Efikasidiri 5. Depresi

Karakterisitik individu: 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Tingkat

pendidikan 4. Pendapatan 5. Lama

mengalami DM

---------------, Status kesehatan secara urnum seperti gangguan penglihatan, pendengaran dan koordinasi

Keterangan : = tidak diteliti = diteliti

Surnber :Smeltzer (2010), Black, Hawk, Keene, (2009), Guyton & Hall (2007), Robbins, Shaw, Lewis (2007), Oliveria et al (2007), Owen, Seetho, Idris (2010), Peyrot, Rubin, Kruger, Travis (2010), Ahmed et al (2010) Hermanns, Mahr, Kulzer, Skovlund, Haak (2010) Polonsky, Fisher, Guzman, Caballero, Edelman (2005) Soohyun (2009), Lerman et al (2009) Makine et al (2009)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 53: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAB3

KERANGKA KONSEP, IDPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian dan definisi

operasional. Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk: oleh generalisasi dari hal ­

hal yang khusus dan kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian

yang dilakukan dan memberi landasan terhadap topik yang dipilih dalam penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga

atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian dan definisi

operasional memberlkan batasan terhadap variabel agar pengukuran variabel dapat

konsisten disamping itu dapat menjelaskan cara atau metode pengukuran, hasil ukur

atau kategorinya serta skala pengukuran yang digunakan (Notoatmodjo, 2010)

3.1. Kerangka Konsep

Komplikasi DM terjadi sebagai akibat ketidakmampuan pasien dalam mengontrol

kadar glukosa darah. Salah satu upaya dalam kontrol glukosa darah adalah

penggunaan insulin tetapi inisiasi insulin tidak begitu saja dapat dilakukan oleh

pasien. Inisiasi insulin dipengaruhi oleh aspek fisik, psikologis dan sosial (AADE,

2011; Black, Hawk, Keene, 2009). Kerangka konsep penelitian ini digambarkan

dalam bentuk: bagan yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen

sebagai berikut :

37

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 54: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

38

Skema3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel dependen

Karakterisitik individu :

• Usia • Jenis kelamin • Tingkat pendidikan • Pendapatan • Lama mengalami DM

Inisiasi Insulin Faktor Psikososial :

-----~• Sikap • Kepercayaan • Pengetahuan • Efikasi diri • Interaksi dengan

petugas kesehatan

Kerangka konsep dalam penelitian ini meliputi 2 komponen yaitu variabel

bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah

karakteristik individu dan faktor psikososial meliputi usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, lama mengalami DM, pendapatan, sikap, kepercayaan,

pengetahuan, efikasi diri, dan interaksi dengan petugas kesehatan. Variabel

terikat adalah inisiasi insulin

3.2. Hipotesis

Hipotesis untuk penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

6.1.1. Hipotesis Mayor

Terdapat hubungan antara karakteristik demografi dan aspek

psikososial pasien DM tipe 2 terhadap inisiasi insulin di RSUD

Kabupaten Kudus

6.1.2. Hipotesis Minor

3.2.2.1. Terdapat hubungan antara usia pasien DM tipe 2 dengan

inisiasi insulin di RSIJD Kabupaten Kudus.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 55: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

39

3.2.2.2. Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan inisiasi

insulin pada pasien DM ripe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

3.2.2.3. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan

inisiasi insulin pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten

Kudus

3.2.2.4. Terdapat hubungan antara lama mengalami DM dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten

Kudus

3.2.2.5. Terdapat hubungan antara pendapatan dengan inisiasi

insulin pada pasien DM ripe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

3.2.2.6. Terdapat hubungan antara sikap dengan inisiasi insulin

pada pasien DM ripe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

3.2.2.7. Terdapat hubungan antara kepercayaan terhadap insulin

dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD

Kabupaten Kudus

3.2.2.8. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan inisiasi

insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

3.2.2.9. Terdapat hubungan antara efikasi diri dengan inisiasi

insulin pada pasien DM ripe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

3.2.2.10. Terdapat hubungan antara interaksi dengan petugas

kesehatan dengan inisiasi insulin pada pasien ripe 2 di

RSUD Kabupaten Kudus

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 56: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

40

c. Def'misi Operasional

Tabel3.l Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Hasil Ukur dan Skala ukur

Variabel Def'misi AlatUkur Hasil Ukur Skala Operasional ukur

1 2 3 4 5 Independen Usia Umur yang telah Kuesioner

dilalui oleh pasien karakteristik

DM tipe 2 dari responden tentang

sejak lahir sampai umur dalam tahun

wang tahun

terakhir

Dinyatakan dalam Ordinal tahun, Untuk analisa bivariat dikategorikan berdasarkan cut offpoint mean 55, dinyatakan dalam kategori : 1. 2:55 tahun O. <55 tahun

Jenis Kelamin Sifat atau keadaan Kuesioner Jenis kelamin Nominal

yang karakteristik responden dinyatakan dalam

membedakan responden tentang

pasien DM tipe 2 jenis kelamin 1. Perempuan O. Laki - laki

yang berbeda responden berupa

jenis yaitu laki - laki - laki atau

laki dan perempuan

perempuan

Tingkat

Pendidikan

Pendidikan

formal yang telah

dilalui pasien DM

tipe 2

Kuesioner

karakteristik

responden tentang

tingkat pendidikan

berupa pendidikan

rendah dan

pendidikan tinggi

Dinyatakan dalam 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan

Tinggi

Ordinal

Lama Lama waktu sejak Kuesioner Dinyatakan dalam Ordinal

mengalami pertama kali karakteristik tahun. Untuk analisa

DM didiagnosa responden tentang bivariat dikategorikan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 57: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

41

mengalami DM lama mengalami berdasarkan nilai

sampai waktu saat DM dalam taboo cut off median

point 3,

pengambilan data dinyatakan dalam kategori : 1. 2:3 taboo O. <3 taboo

Pendapatan

pendapatan rata -

Jumlah

karakteristik

Kuesioner

analisa

Dinyatakan dalam rupiah Untuk

Ordinal

rata pasien DM

tipe 2 yang

responden tentang

jumlah pendapatan

bivariat dikategorikan berdasarkan UMR

didapat dalam

satu bulan

rata - rata per bulan Kabupaten Kudus tahun 2012 dinyatakan dalam kategori : 1. 2:900000 O. < 900000

Sikap

Kepercayaan

Terhadap

Insulin

terhadap penyakit

dan berperi1aku

terkait DM yang

dialaminya

yang

pasien

mencerap

Respon

melibatkan

kemampuan

DM

untuk

kebenaran untuk

bentukSuatu

memutuskan

tidak

Kuesioner mengenai sikap pasien modifikasi dari Diabetes Attitude Scale (DAS) berupa 20 pemyataan dengan skala 1ikert untuk pemyataan positif: 1. Sangat

setuju 2. Tidak setuju 3. Ragu - ragu 4. Setuju 5. Sangat setuju Untuk pemyataan negatif: 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Ragu - ragu 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak

setuju

kepercayaan

insulin

Kuesioner mengenai

terhadap

Skor nilai dalam rentang 20 - 100. Pengkategorian berdasarkan nilai cut offpoint mean 67,dinyatakan dalam 2 kategori yaitu : 1. Sikap positif

(skor2:67) O. Sikap negatif

(skor<67)

Skor nilai dalam rentang 0 - 10. Pengkategorian berdasarkan nilai

Ordinal

Ordinal

10 cut off point mean benar atau salah berupa 6, dinyatakan

terkait insulin pemyataan dengan dalam 2 kategori

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 58: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

42

oleh pasien DM skala Guttman : yaitu :

tipe 2 O. Salah

1. Kepercayaan benar (skor ~6)

1. Benar O. Kepercayaan salah (skor <6 )

Pengetahuan Pemahaman Kuesioner mengenai Skor total 14, Ordinal

pasien DM tipe 2 pegetahuan berupa pengkategorian berdasarkan cut 0.0

akan informasi 14 pertanyaan dalam point mean 8,

tentang DM bentuk pilihan ganda dinyatakan dalam 2 kategori yaitu :

beserta dengan 1 jawaban 1. Pengetahuan

penatalaksanaann benar baik (skor ~8)

O. Pengetahuan ya kurang(skor<8)

Efikasi diri Kepercayaan diri

pasien DM tipe 2

untuk melakukan

penatalaksanaan

DM dengan

insulin

Kuesioner mengenai efikasi diri berupa 10 pemyataan dalam bentuk skala Guttman dengan jawaban: O. Tidak 1. Iya

Skor dalam Ordinal rentang 0 - 10, pengkategorian berdasarkan cut 0.0 point mean 6, dinyatakan dalam 2 kategori yaitu : 1. Efikasi diri

baik (skor ~6)

O. Efikasi diri kurang (skor<6)

Skor nilai dalam Ordinal rentang 10 - 50 , Pengkategorian berdasarkan cut 0.0 point mean 35, dinyatakan dalam 2 kategori: 1. Interaksi baik

(skor ~ 35) O. Interaksi

kurang (skor<35)

Interaksi

dengan

petugas

kesehatan

Bentuk tindakan

yang terjadi

setelah pasien

DM tipe 2 dan

petugas kesehatan

bertemu dan

saling

mempengaruhi

untuk tujuan yang

saling

menguntungkan

Kuesioner mengenai interaksi pasien DM dengan petugas kesehatan berupa 10 pertanyaan dalam bentuk skala likert : 1. Tidak pemah 2. Jarang 3. Kadang - kadang 4. Sering 5. Selalu

Dependen

Inisiasi insulin Suatu keputusan Kuesioner mengenai Skor nilai dalam Ordinal atau pemyataan inisiasi insulin rentang 13 - 65,

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 59: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

43

persetujuan oleh pasien DM tipe 2 untuk menggunakan insulin

menggunakan modifikasi insulin treatment appraisal scale (ITAS) berupa 13 pemyataan dengan jawaban menggunakan skala likert. Untuk pemyataan positif : 1. Sangat tidak

setuju 2. Tidak setuju 3. Ragu - ragu 4. Setuju 5. Sangat setuju Untuk pemyataan negatif: 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Ragu - ragu 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak

setuju

pengkategorian berdasarkan cut off point median 38, dinyatakan dalam 2 kategori yaitu: 1. Menerima

(skor~ 38) O. Menolak

(skor<38)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 60: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAB4 METODE PENELITIAN

Uraian dalam metodologi ini mencakup desain penelitian, populasi dan sampel, tempat

dan waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, prosedur pengumpulan

data dan analisa data

4.1. Rancangan Penelitian

Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk

melakukan suatu penelitian yang memberikan arab. terhadap jalannya penelitian

(Dharma, 2011). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive

correlational karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan melihat

hubungan antar variabel pada situasi tertentu, dengan menggunakan desain cross

sectional karena diidentifikasi pada satu satuan waktu (Burn & Grove, 2009).

Rancangan tersebut peneliti gunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

untuk menjelaskan serta melihat hubungan antara karakteristik dan psikososial

pasien DM tipe 2 dengan inisiasi insulin di RSlID Kabupaten Kudus dalam satu

kali pengukuran dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner.

Keuntungan yang dapat peneliti peroleh dengan menggunakan cross sectional

adalah desain ini relatif lebih mudah, praktis karena dapat meneliti banyak

variabel sekaligus, ekonomis dan hasilnya cepat diperoleh. Peneliti juga

mempunyai kemungkinan kecil untuk kehilangan subjek karena penelitian

dilakukan dalam satu waktu (Sastroasmoro & Ismail, 20 I0).

4.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah subjek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik

tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

suatu kesimpulan (polit & Beck, 2006). Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh pasien DM tipe 2 dengan indikasi pemberian insulin yang dirawat atau

berobat jalan di RSUD Kabupaten Kudus dengan rata - rata kunjungan setiap

bulan sebanyak 136 orang selama kurun waktu I tahun

Sampel adalah sebagian dari kuantitas dan karakteristik dari populasi yang telah

ditetapkan oleh peneliti atau wakil dari populasi yang diteliti (polit dan Beck,

44 Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 61: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

45

2006; Dharma, 2011). Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan

pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan

ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Dharna, 2011). Sampel

pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang dirawat di RSUD Kabupaten

Kudus, dengan kriteria inklusi sebagai berikut :

4.2.1. Pasien DM tipe 2 yang bersedia ikut penelitian

4.2.2. Pasien DM tipe 2 yang diberlkan saran untuk menggunakan insulin

4.2.3. Tidak dalam kondisi mengalami serangan akut komplikasi DM

Kriteria eksklusi :

4.2.1. Mengalami gangguan fisik (pendengaran, penglihatan, dan koordinasi)

4.2.2. Tidak mendapatkan asuransi kesehatan

Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel

dari populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan tingkat

kesalahan 5%, untuk N=136 dilakukan pembulatan pada N=140 maka jumlah

sampelnya adalah 100 orang. Untuk perkiraan drop out ditambah 10% sehingga

jumlah sampel yang diperlukan adalah 110 orang (Sugiyono, 2009)

Tabel4.1 Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu

Dengan Taraf Kesalahan 1%, 5% dan 10%

N 1%

S 5% 10%

N 1%

S 5% 10%

10 10 10 10 110 94 84 78 20 19 19 19 120 102 89 83 30 29 28 27 130 109 95 88 40 38 36 35 140 116 100 92 50 47 44 42 150 122 105 97 60 55 51 49 160 129 110 101 70 63 58 56 170 135 114 105 80 71 65 62 180 142 119 108 90 79 72 68 190 148 123 112 100 87 78 73 200 154 127 115

Sumber : Sugiyono (2009)

Pada saat penelitian tidak terdapat responden yang drop out yang berarti semua

responden yang memenuhi kriteria sampel ikut dalam penelitian. Peneliti tetap

mengambil semua sampel secara keseluruhan yaitu 110 responden.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 62: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

46

4.3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di RSUD Kabupaten Kudus yaitu di ruang rawat

inap penyakit dalam meliputi Cempaka I, Cempaka II, Cempaka III dan

Bougenville I. Tempat penelitian ini dipilih karena RSUD Kudus merupakan

rumah sakit dengan jumlah pasien DM yang dirawat cukup banyak dan

merupakan rumah sakit rujukan untuk karisedenan Pati. Rumah sakit memiliki

prosedur tetap tentang indikasi pemberian insulin pada pasien DM tipe 2 serta

menerima layanan pasien dengan Askes dan Jamkesmas dan hal ini merupakan

kebijakan dalam support system pasien DM tipe 2 untuk mendapatkan insulin.

Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang mendukung pengembangan

dalam bidang penelitian

4.4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yaitu mulai September 2012

sampai dengan Januari 2013. Jadwal penelitian secara lengkap terlampir

4.5. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan usulan atau

proposal penelitian untuk mendapatkan rekomendasi dari komite etik Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Selanjutnya mengajukan izin kepada

pihak-pihak yang terkait dengan proses penelitian ini yaitu direktur dan komite

etik RSUD Kabupaten Kudus serta pihak-pihak di tempat dilakukannya penelitian

berikut responden yang terlibat dalam kegiatan penelitian. Sebagai bentuk

pertimbangan etik, peneliti berupaya untuk memenuhi The Five Rights OfHuman

Subjek in Research (ANA, 1985 dalam Wood & Haber, 2006). Lima hak tersebut

meliputi hak untuk self detemination; hak terhadap Privacy dan martabat; hak

terhadap anonimity dan confidentiality; hak untuk mendapatkan penagganan yang

adil dan hak terhadap perlindung Kemudian dilakukan penelitian dengan

menekankan pada aspek etika sebagai berikut:

4.8.1. SelfDetermination

Responden yang memenuhi kriteria sampel diberikan penjelasan terkait

dengan penelitian meliputi tujuan, manfaat, cara pengambilan data

termasuk hak responden untuk terlibat ataupun tidak: dalam penelitian ini.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 63: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

47

Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada calon responden, calon

responden diberikan kesempatan untuk bertanya sebelum memberikan

persetujuan untuk menjadi responden. Selama proses pengambilan data,

tidak terdapat pasien yang menolak sebagai responden

4.8.2. Privacy

Selama proses pengambilan data, peneliti menggunakan ruang tertutup atau

ruang konseling yang disediakan disetiap ruangan sehingga kerahasiaan

informasi akan terjaga. Setelah informasi didapatkan, peneliti berupaya

menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dan

mempergunakannya hanya untuk kepentingan penelitian atau sebagai alat

bukti jika diminta oleh pengadilan.

4.8.3. Anonimity dan Confidentiality

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama sampel

penelitian tetapi digunakan inisial nama atau kode responden pada lembar

kuesioner dan setelah pengambilan data, lembar persetujuan dipisahkan

dengan lembar kuesioner selanjutnya data tersebut disimpan oleh peneliti.

Kerahasiaan informasi dan responden dijamin peneliti dan hanya kelompok

data yang dilaporkan sebagai hasil penelitian bukan dalam bentuk data

masing-masing sampel penelitian.

4.8.4. Fear Treatment

Untuk memenuhi prinsip keadilan, peneliti memberikan hal dan perlakuan

yang sarna kepada semua responden dari tahap penentuan responden

sampai akhir penelitian. Peneliti melibatkan responden yang memenuhi

kriteria sarnpel tanpa memandang latar belakang sosial termasuk

didalamnya suku, agarna, ras dan budaya. Selama dan setelah penelitian,

peneliti juga akan memberikan hal yang sama kepada semua responden

meliputi penjagaan privasi, menjaga kerahasiaan identitas dan informasi

yang diberikan oleh responden.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 64: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

48

4.8.5. Protection From Discomfort

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada ruang tertutup atau

ruang konseling sehingga bisa meningkatkan kenyamanan responden selain

untuk menjaga privasi. Untuk membatasi adanya ketidaknyamanan yang

mungkin terjadi saat mengisi kuesioner, peneliti memberikan kesempatan

kepada responden untuk mengutarakan ketidaknyamanan dan memberikan

kesempatan kepada responden untuk istirahat serta melanjutkan kembali

pengisian kuesioner apabila responden sudah merasa siap. Untuk

menghindari ketidaknyamanan dalam membaca kuesioner, peneliti

menawarkan kepada responden untuk memilih melakukan pengisian

kuesioner secara langsung atau dengan wawancara namun pada saat

pengambilan data, semua responden meminta dalam bentuk wawancara

4.6. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri

dari 7 kuesioner yaitu kuesioner tentang demografi responden, kuesioner sikap,

kuesioner kepercayaan, kuesioner pengetahuan, kuesioner efikasi diri, kuesioner

interaksi dengan petugas kesehatan dan kuesioner tentang inisiasi insulin

4.6.1. Kuesioner demografi responden

Kuesioner karakteristik demografi responden terdiri dari USIa, jems

kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pendapatan dan lama mengalami

DM. Data demografi responden masuk dalam kuesioner A yang terdiri

dari 6 pertanyaan dan diisi dengan menuliskan jawaban singkat atau

check list (--1) padajawaban yang dipilih oleh responden

4.6.2. Kuesioner Sikap

Pengukuran sikap menggunakan kuesioner B. Instrumen sikap dalam

penelitian ini menggunakan modifikasi Diabetes Attitude Scale (DAS)

karena DAS merupakan kuesioner yang memiliki validitas berkisar

antara 0.40 sampai dengan 0.60 dan reliabilitas yang ideal dengan nilai

croncbach alpha 0.8 sehingga cukup baik dalam mengukur sikap

seseorang terkait DM (Anderson, Fitzgerald, Funnel, Gruppen, 1998).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 65: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

49

Pengukuran kuesioner dengan menggunakan skala likert yaitu 1= sangat

tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, 5= sangat setuju.

Kuesioner ini berisi 20 pemyataan dengan 4 pemyataan yang

bertentangan (unfavourable) yaitu pertanyaan nomor 2, 12, 16 dan 18.

Semakin tinggi total nilai menunjukkan semakin baik sikap pasien

dengan skor dalam rentang 20 - 100. Untuk analisis selanjutnya sikap

dikategorikan menjadi 2 yaitu sikap positif jika skor jawaban ~ 67 dan

sikap negatif jika skor jawaban < 67. Pembagian ini berdasarkan nilai cut

offpoint mean karena data berdistrubusi normal

4.6.3. Kuesioner Kepercayaan Terhadap Insulin

Kuesioner kepercayaan menggunakan kuesioner C, memuat pemyataan

tentang kepercayaan terhadap insulin dengan pemyataan yang dibuat

sendiri oleh peneliti dengan menggunakan referensi dari The BeliefAbout

Medicines Questionnaire oleh Home, Weinman, Hankins, (2007) dan

teori tentang insulin. Kuesioner ini memiliki validitas antara 0.44 sampai

0.46 untuk setiap iten dengan nilai croncbach alpha 0.78. Kuesioner ini

berisi 10 pemyataan dengan jawaban menggunakan skala Guttman yaitu

benar dan salah. Semakin tinggi total nilai menunjukkan semakin benar

kepercayaan pasien tentang insulin dengan skor total 10. Untuk analisis

selanjutnya keyakinan dikategorikan menjadi 2 yaitu kepercayaan benar

jika skor jawaban ~ 6 dan kepercayaan salah jika skor jawaban <6 .

Pembagian ini berdasarkan nilai cut off point mean karena data

berdistrubusi normal

4.6.4. Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner pengetahuan menggunakan kuesioner D yang memuat

pertanyaan tentang pengetahuan tentang DM dan insulin dengan

pertanyaan yang dibuat sendiri oleh peneliti menggunakan referensi dari

Diabetes Knowledge Test oleh Fitzgerald, et.al (1998) dan berbagai teori

terkait. Kuesioner memiliki nilai cronbach alpha ~ 0.70 sehingga cukup

reliabel. Kuesioner ini berisi 14 pertanyaan pilihan ganda dengan 1

jawaban benar. Semakin tinggi total nilai menunjukkan semakin tinggi

pengetahuan pasien dengan skor total 14.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 66: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

50

Untuk analisis selanjutnya pengetahuan dikategorikan menjadi 2 kategori

berdasarkan cut offpoint mean karena data berdistibusi normal sehingga

didapatkan kategori berupa pengetahuan tinggi jika skor jawaban 2: 8 dan

pengetahuan rendahjika skor jawaban <8.

4.6.5. Kuesioner Efikasi diri

Kuesioner efikasi diri menggunakan kuesioner E yang memuat

pemyataan tentang efikasi diri pasien DM dalam tatalaksana insulin

dengan pemyataan yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan referensi dari

Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) oleh Sturt,

Heamshaw, Wakelin, (2009) dan teori terkait. Kuesioner ini cukup baik

untuk mengukur efikasi diri pasien DM karena hasil Pearson's

correlation coefficient 0.46 (P,O.OOOl) dengan cronbach alpha 0.89.

Kuesioner ini berisi 10 pemyataan dengan jawaban menggunakan skala

Guttman yaitu ya dan tidak. Semakin tinggi total nilai menunjukkan

semakin baik efikasi diri responden dengan skor total 10. Untuk: analisis

selanjutnya efikasi diri dikategorikan berdasarkan cut offpoint mean 6

sehingga didapatkan kategori efikasi diri baik jika skor jawaban 2: 6 dan

efikasi diri kurang jika skor jawaban < 6

4.6.6. Kuesioner Interaksi

Kuesioner interaksi menggunakan kuesioner F yang memuat pertanyaan

tentang interaksi responden dengan petugas kesehatan (dokter, perawat)

yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan menggunakan referensi dari

Interpersonal Processes Of Care Questionnaire (IPC-I) oleh Steward,

(2002). Kuesioner ini berisi 10 pertanyaan dengan pengukuran

menggunakan skala likert yaitu 1=tidak pemah, 2 =jarang, 3 = kadang ­

kadang, 4 = sering, 5= selalu. Semakin tinggi total nilai menunjukkan

semakin baik interaksi responden dengan skor dalam rentang 10 - 50.

Untuk analisis selanjutnya interaksi dikategorikan menjadi 2 kategori

berdasarkan nilai cut off point mean 35 sehinggadidapatkan kategori

interaksi baik jika skor jawaban 2: 35 dan interaksi kurang jika skor

jawaban <35

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 67: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

51

4.6.7. Kuesioner Inisiasi Insulin

Pengukuran inisiasi insulin menggunakan kuesioner G. Instrumen inisiasi

insulin menggunakan modifikasi Insulin Treatment Appraisal Scale

(ITAS) dari Snoeck (2007). Uji reliabilitas yang dilakukan memiliki nilai

koefisien korelasi Cronbach Alpha 0,89 untuk: semua item pertanyaan,

0,90 untuk: pertanyaan penilaian negatif dan 0,68 untuk pertanyaan

penilaian positif. Peneliti memakai kuesioner ITAS untuk: mengukur

inisiasi insulin karena kuesioner ini telah banyak dipakai oleh beberapa

peneliti pada penelitian sebelumnya dan ITAS memiliki validitas

konstruk yang baik dan nilai reliabilitas yang tinggi. Penggunaan

instrument ITAS dalam penelitian ini, dengan pengukuran menggunakan

skala likert yaitu 1= sangat setuju, 2 = setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = tidak

setuju, 5= sangat tidak setuju. Kuesioner ini berisi 13 pemyataan dengan

4 pemyataan positif dan 9 pemyataan negatif. Untuk: analisis selanjutnya

inisiasi insulin dikategorikan menjadi 2 yaitu menerimajika skor jawaban

2:38 dan menolakjika skor jawaban < 38. Pengkategorian ini didasarkan

pada nilai cut offpoint median 38 karena distribusi data tidak normal

4.7. Prosedur Pengumpulan data

Prosedur dalam pengumpulan data digunakan untuk: mengumpulkan data

penelitian. Cara yang digunakan dalam pengumpulan data hams objektif yang

berarti bebas dari bias, keyakinan, nilai - nilai atau sikap pribadi peneliti dan

sistematik yang berarti pengumpulan data hams dilakukan secara resmi, konsisten

dan sesuai standar (Wood & Haber, 2010). Langkah - langkah dalam

pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi

4.7.1. Prosedur administratif

Peneliti mengajukan uji etik ke komite etik penelitian keperawatan

Fakultas Imu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang

dilanjutkan dengan proses perijinan oleh Dekan ke Direktur RSUD

Kabupaten Kudus dengan meminta rekomendasi penelitian kepada

Kepala Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Barat dilanjutkan ke Kepala

Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah kemudian dilanjutkan lagi ke

Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Kudus dan Bupati Kudus melalui

kepala Bappeda.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 68: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

52

4.7.2. Prosedur Teknis

Peneliti meminta ijm kepada penanggung jawab ruangan kemudian

mensosialisasikan maksud dan tujuan penelitian. Selama proses

pengumpulan data peneliti dibantu oleh 2 orang perawat, sebelum

pengumpulan data peneliti menjelaskan tentang tehnik dan cara

pengumpulan data serta melakukan persamaan persepsi terhadap isi

kuesioner kepada asisten peneliti. Saat pengumpulan data peneliti

menentukan responden yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eklusi

terlebih dahulu. Setelah mendapatkan responden, peneliti memberikan

penjelasan penelitian meliputi semua aspek yang tercantum dalam lembar

penjelasan penelitian dan peneliti meminta tanda tangan responden

apabila responden bersedia untuk terlibat dalam penelitian. Selanjutnya,

peneliti menawarkan kepada responden untuk mengisi kuesioner secara

langsung atau dengan wawancara. Selama proses pengambilan data,

responden memilih untuk wawancara sehingga data yang terkumpul

lengkap dan langkah selanjutnya adalah mengolah data.

4.8. Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat kesahihan dan konsistensi

instrumen (Sugiyono, 2007). Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada

30 responden di RSUD Kabupaten Kudus agar karakteristik respondennya sama

4.8.1. Validitas

Instrumen yang valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur. Pengukuran validitas secara statistik

dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing - masing pemyataan

dengan menggunakan core/asi product moment. Kuesioner dinyatakan

valid jika nilai korelasi masing - masing item pertanyaan dengan nilai

total setiap variabel menunjukkan angka 2: r tabel (n : 30, r tabel : 0.361)

(Sugiyono, 2010). Setelah dilakukan uji validitas, apabila diketemukan

item pertanyaan tidak valid, peneliti akan membuang item pertanyaan

tersebut apabila jumlah item yang tersisa masih bisa mewakili indikator

pertanyaan dan peneliti akan merevisi apabila item pertanyaan yang

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 69: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

53

mewakili indikator pertanyaan memiliki jumlah yang terbatas. Uji

validitas terhadap kuesioner sikap didapatkan 13 item yang tidak valid

kemudian peneliti membuang item tersebut sehingga tersisa 20 item

dengan nilai r hitung antara 0.501 sampai dengan 0.748 untuk tiap item

pernyataan. Uji validitas terhadap 10 item kuesioner kepercayaan

terhadap insulin didapatkan semua item valid dengan nilai r hitung antara

0.465 sampai dengan 0 .815. Uji validitas kuesioner pengetahuan

didapatkan 8 item tidak valid kemudian peneliti membuang 6 item dan

melakukan revisi 2 item, tersisa 14 item dengan nilai r hitung antara 0.469

sampai dengan 0.774 untuk. Uji validitas terhadap 10 kuesioner efikasi

diri didapatkan semua item valid dengan nilai r hitung antara 0.508 sampai

dengan 0.789, demikian pula uji validitas terhadap kuesioner interaksi

dengan petugas kesehatan didapatkan semua 10 item valid dengan nilai r

hitung 0.451 sampai dengan 0.687, sedangkan uji validitas terhadap

kuesioner inisiasi insulin didapatkan 14 item valid dengan nilai r hitung

0.488 sampai dengan 0.687 sehingga jumlah keseluruhan item kuesioner

yang valid adalah 83 item

4.8.2. Reliabilitas

Kuesioner reliabel jika kuesioner yang dipakai menunjukkan hasil

pengukuran yang relatif konsisten apabila pengukuran digunakan secara

berulang (Dharma, 2011). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan setelah peneliti mendapatkan item kuesioner yang valid.

Pengukuran reliabilitas menggunakan Cronbach alpha. Uji ini dilakukan

untuk mengukur rata - rata konsistensi internal diantara item pertanyaan

dengan hasil perhitungan statistik dalam rentang 0-1. Kuesioner

dinyatakan reliable jika instrumen memiliki nilai reliabilitas > 0,70

(Sugiyono, 2010). Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner sikap mendapakan

hasil nilai cronbach alpha sebesar 0.753, kuesioner kepercayaan terhadap

insulin 0.763, kuesioner pengetahuan 0.767, kuesioner efikasi diri 0.770,

kuesioner interaksi dengan petugas kesehatan 0.757 dan kuesioner inisiasi

insulin 0.924. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner

dalam penelitian ini reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha lebih

dari 0.70.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 70: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

54

4.9. Pengolahan Data

Sete1ah data yang diperlukan terkumpul selanjutnya dilakukan proses pengolahan

sebagai berikut (Hastono & Luknis, 2008):

4.9.1. Pemeriksaan data (editing), yaitu memeriksa atau mengoreksi data yang

telah dikumpulkan meliputi kelengkapan, kesesuaian, keje1asan, dan

kekonsistenan jawaban.

4.9.2. Pemberian kode (coding), yaitu memberi kode pada setiap komponen

variabel, dilakukan untuk: mempermudah proses tabulasi dan analisis

data. Pemberian kode dilakukan sesudah pengumpulan data.

4.9.3. Memasukan data (entry), setelah kuesioner terisi seluruhnya, dan te1ah

dilakukan pengkodean, se1anjutnya dilakukan pemprosesan data dengan

memasukkan data dalam program komputer agar dapat dianalisis.

4.9.4. Pembersihan data (cleaning),memeriksa kembali data yang sudah di­

entry kedalam program komputer apakah ada kesalahan atau tidak

sebelum dilakukan analisis.

4.10. Analisis data

4.10.1. Analisis univariat

Tujuan dari analisis univariat adalah untuk: mendeskripsikan masing­

masing variabel yang diteliti. Peringkasan data kategorik hanya

menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase masing ­

masing kelompok. Penyajian masing - masing variabel dengan

menggunakan tabe1 dan diinterpretasi berdasarkan hasil yang diperoleh.

4.10.2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk: membuktikan hipotesis pene1itianpada

a: 0.05 yaitu menguji hubungan masing - masing variabel independen

dengan variabel dependen. Uji statistik untuk: analisis bivariat penelitian

ini menggunakan chi square karena bentuk: data kategorik (Hastono,

2007). Uji analisis untuk: setiap variabel disajikan dalam tabel4.2

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 71: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

55

Tabel4.2 Tabel uji statistik berdasarkan skala variabel independen dan variabel

dependen serta jenis uji statistik

No Variabel Independen Variabel Jenis Uji Statistik

Dependen

1 Usia ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

2 Jenis Kelamin ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

3 Tingkat pendidikan ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik)

Uji Chi Square

4 Pendapatan ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

5 Lama mengalami DM ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

6 Sikap ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

7 Kepercayaan ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

8 Pengetahuan ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

9 Efikasi diri ( data kategorik )

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

10 Interaksi dengan petugas kesehatan (data kategorik)

Inisiasi insulin ( data kategorik )

Uji Chi Square

4.10.3. Analisis multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mempelajari beberapa variabel

bebas dengan dengan satu atau beberapa variabel terikat. Uji statistik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi logistik ganda

karena variabel terikat merupakan data kategorik dikotomi (Hastono,

2007)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 72: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

56

Analisa multivariat dalam penelitian 1111 digunakan untuk

mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap inisiasi

insulin pada pasien DM tipe 2. Analisis multivariat dilakukan

melalui model prediksi yaitu untuk memperoleh model yang terdiri

dari beberapa variabel prediktor yang terbaik untuk memprediksi

kejadian variabel dependen (Hastono, 2007). Prosedur pemodelan

dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.10.3.1. Melakukan analisis bivariat antara masing-masing variabel

independen dan dependen. Bila hasil uji variat mempunyai

nilai p < 0,25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam

model multivariat. Variabel dengan p > 0,25 dapat masuk

dalam model multivariat jika secara substansi variabel

tersebut penting.

4.10.3.2. Memilih variabel yang dianggap penting dengan cara

mempertahankan variabel yang mempunyai p < 0,05 dan

mengeluarkan variabel yang mempunyai p > 0,05 secara

bertahap mulai dari variabel yang memiliki p paling besar.

4.10.3.3. Setelah variabel-variabel penting didapatkan, langkah

selanjutnya adalah memeriksa kembali OR masing ­

masing variabel untuk menentukan mana yang paling

berinteraksi dengan variabel dependen.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 73: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAB5

HASIL PENELITIAN

Bab 5 ini menjelaskan hasil penelitian mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus. Penelitian

dilakukan pada bulan Desember 2012 dengan jumlah responden 110 responden pasien

DM tipe 2 yang diberikan saran untuk menggunakan insulin, diperoleh dari ruang rawat

inap meliputi ruang Cempaka I, II, III dan Baougenville II sebanyak 77 responden dan

melalui kunjungan rumah sebanyak 33 responden. Hasil penelitian berupa analisis

univariat, bivariat dan multivariat.

5.1. Analisis Univariat

Hasil analisis univariat menggambarkan distribusi responden berdasarkan

karakteristik (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama mengalami DM,

jumlah pendapatan) dan aspek psikososial (sikap, kepercayaan terhadap insulin,

pengetahuan, efikasi diri, interaksi dengan petugas kesehatan) serta inisiasi

insulin.

57

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 74: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

58

5.1.1. Karakteristik responden

Tabel5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik

di RSUD Kabupaten Kudus bulan Desember 2012 n: 110

Variabel Jumlah Persentase (%)

2: 55 tahun 49 44.5 Usia

< 55 tahun 61 55.5

Total 110 100

Lakilaki 49 44.5 Jenis Kelamin

Perempuan 61 55.5

Total 110 100

Pendidikan SD 39 35.5

SMP 32 29.1

SMA 22 20

PT 17 15.5

Total 110 100

Pendapatan 2: 900000 50 45.4

< 900000 60 54.6

Total 110 100

Lama mengalami 2: 3 tabun 52 47.2 DM

< 3 tabun 58 52.8

Total 110 100

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden adalah pasien dengan usia < 55 (55.5%), berjenis kelamin

perempuan (55.5%), pendidikan SD (35.5%), memiliki pendapatan < Rp

900.000,00 (54.6%) dan lama mengalami DM < 3 tahun (52.8 %)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 75: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

59

5.1.2. Aspek Psikososial Responden

Tabel5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aspek Psikososial

di RSUD Kabupaten Kudus bulan Desember 2012 (n: 110)

Variabel Jumlah Persentase (%)

Negatif 79 71.8 Sikap

Positif 31 28.2

Total 110 100

Kepercayaan Salah 38 34.5

Terhadap Insulin Benar 72 65.5

Total 110 100

Pengetahuan Kurang 49 44.5

Baik 61 55.5

Total 110 100

Efikasi Diri Kurang 55 50

Baik 55 50

Total 110 100

Interaksi Dengan Kurang 33 30 Petugas Kesehatan

Baik 77 70

Total 110 100

Hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden adalah pasien yang memiliki sikap negatif (71.8%),

kepercayaan benar terhadap insulin (65.5%), pengetahuan yang baik

(55.5%), efikasi diri baik (50%) dan interaksi yang baik dengan petugas

kesehatan (70%)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 76: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

60

5.1.3. Inisiasi Insulin

Tabel5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus bulan Desember 2012 (n: 110)

Inisiasi Insulin Jumlah Persentase (%)

Menolak 61 55.5

Menerima 49 45.5

Total 110 100

Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden menolak insulin (55.5%)

5.2. Analisis Bivariat

Analisi bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan masing - masing variabel

independen meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, lama mengalami DM, sikap,

kepercayaan terhadap insulin, pengetahuan, efikasi diri dan interaksi dengan

petugas kesehatan dengan variabel dependen yaitu inisiasi insulin.

5.2.1. Hubungan Usia Pasien dengan Inisiasi Insulin

Tabel5.4 Analisis Hubungan Usia Pasien dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

p

0.899

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara usia dan inisiasi insulin pada

tabel 5.4 dengan menggunakan chi square memperlihatkan bahwa ada

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 77: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

61

sebanyak 28 (57.1%) pasien DM berusia 2: 55 tahun menolak insulin.

Sedangkan diantara pasien DM berusia < 55 tahun terdapat 33 (54.1%)

pasien yang menolak insulin. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.899,

a : 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi

kejadian penolakan insulin antara pasien DM berusia 2: 55 tahun dan

pasien DM berusia < 55 tahun ( tidak ada hubungan antara usia dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus ).

5.2.2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Inisiasi Insulin

Tabe15.5 Analisis Hubungan Jenis Kelamin dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Jenis Laki -laki

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n %

26 53.1 23 46.9

Total

n % 49 100

p

Kelamin Perempuan 35 57.4 26 42.6 61 100 0.795

Total 61 55.5 49 45.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dan inisiasi

insulin pada tabel 5.5 dengan analisis chi square memperlihatkan bahwa

ada sebanyak 26 (53.1%) pasien DM berjenis kelamin laki - laki menolak

insulin. Sedangkan diantara pasien DM berjenis kelamin perempuan,

terdapat 35 (57.4%) pasien DM yang menolak insulin. Hasil uji statistik

diperoleh nilaip = 0.795, a:0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak: ada

perbedaan proporsi kejadian penolakan insulin antara jenis kelamin laki ­

laki dengan perempuan (tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 78: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

62

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan dan inisiasi

insulin pada tabel 5.6 dengan analisis chi square memperlihatkan bahwa

ada sebanyak 25 (64.1%) pasien DM dengan pendidikan SD menolak

insulin, 20 (62.5%) pasien DM dengan pendidikan SMP menolak insulin

sedangkan pasien DM dengan pendidikan SMA terdapat 9 (40.9%) pasien

menolak insulin dan 7(41.2%) pasien DM dengan pendidikan Perguruan

tinggi menolak insulin. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.16, a : 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pendidikan dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD

Kabupaten Kudus

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 79: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

63

5.2.4. Hubungan Pendapatan dengan Inisiasi Insulin

Tabe15.7 Analisis Hubungan Pendapatan dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Inisiasi Insulin Total

Menolak Menerima pVariabel

n % N % n % ~ Rp.900.000 28 56 22 44 50 100

Pendapatan < Rp.900.000 33 55 27 45 60 100 1.00

Total 61 55.5 49 44.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pendapatan dan inisiasi insulin

pada tabel5.7 dengan chi square memperlihatkan bahwa ada sebanyak 28

(56%) pasien DM dengan pendapatan ~ Rp.900.000 menolak insulin.

Sedangkan diantara pasien DM dengan pendapatan < Rp.900.000, terdapat

33 (55%) pasien DM yang menolak insulin. Hasil uji statistik diperoleh

nilai p = 1.00, u:0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

proporsi kejadian penolakan insulin antara pasien DM dengan pendapatan

~ Rp.900.000 dan pasien DM dengan pendapatan < Rp.900.000 (tidak ada

hubungan antara pendapatan dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2

di RSUD Kabupaten Kudus).

5.2.5. Hubungan Lama Mengalami DM dengan Inisiasi Insulin

Tabe15.8 Analisis Hubungan Lama Mengalami DM dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Lama Mengalami ;;:: 3 taboo

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n %

26 50 26 50

Total

n % 52 100

p

DM < 3 taboo 35 60.3 23 39.7 58 100 0.369

Total 61 55.5 49 44.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara lama mengalami DM dan

inisiasi insulin pada tabel 5.8 dengan analisis chi square memperlihatkan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 80: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

64

bahwa ada sebanyak 26 (50%) pasien DM dengan lama mengalami DM 2:

3 taboo menolak insulin. Sedangkan diantara pasien DM dengan lama

mengalami DM < 3 taboo, terdapat 35 (60.3%) pasien DM yang menolak

insulin. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.369, a:0.05 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi kejadian penolakan

insulin antara pasien DM dengan lama mengalami DM 2: 3 taboo dan

pasien dengan lama mengalami DM < 3 taboo (tidak ada hubungan antara

lama mengalami DM dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di

RSUD Kabupaten Kudus).

5.2.6. Hubungan Sikap dengan Inisiasi Insulin

Tabel5.9 Analisis Hubungan Sikap dan Inisiasi Insulin di RSUD

Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n %

Total

n % p

Sikap Negatif

Positif

50

11

63.3

35.5

29

20

36.7

64.5

79

31

100

100 0.015

Total 61 55.5 49 44.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara sikap dan inisiasi insulin pada

tabel 5.9 dengan menggunakan analisis chi square memperlihatkan bahwa

ada sebanyak 50 (63.3%) pasien DM yang memiliki sikap negatifmenolak

insulin. Sedangkan diantara pasien DM dengan sikap positif, terdapat 11

(35.5%) pasien yang menolak insulin. Hasil uji statistik diperoleh nilai p =

0.015, a: 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan proporsi

kejadian penolakan insulin antara responden yang memiliki sikap negatif

dan sikap positif (ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus ).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 81: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

65

5.2.7. Hubungan Kepercayaan Terhadap Insulin dengan Inisiasi Insulin

Tabel5.10 Analisis Hubungan Kepercayaan Terhadap Insulin dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Kepercayaan Salah

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n % 17 44.7 21 55.3

Total

n % 38 100

p

Terhadap

Insulin

Benar 44 61.1 28 38.9 72 100 0.149

Total 61 55.5 49 44.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara kepercayaan terhadap insulin

dan inisiasi insulin pada tabel 5.10 dengan analisis chi square

memperlihatkan bahwa ada sebanyak 17 (44.7%) pasien DM dengan

kepercayaan yang salah terhadap insulin menolak penggunaan insulin.

Sedangkan diantara pasien DM dengan kepercayaan yang benar terhadap

insulin, terdapat 44 (61.1%) pasien yang menolak insulin. Hasil uji

statistik diperoleh nilai p = 0.149, a: 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan proporsi kejadian penolakan insulin antara pasien DM

yang memiliki kepercayaan salah terhadap insulin dengan pasien DM

yang memiliki kepercayaan yang benar terhadap insulin (tidak ada

hubungan antara kepercayaan terhadap insulin dengan inisiasi insulin pada

pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus ).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 82: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

66

5.2.8. Hubungan Pengetahuan dengan Inisiasi Insulin

Tabel5.11 Analisis Hubungan Pengetahuan dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n %

Total

n % p

Pengetahuan Kurang

Baik

38

23

77.6

37.7

11

38

22.4

62.3

49

61

100

100 0.0001

Total 61 55.5 49 44.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan dan inisiasi

insulin pada tabel 5.11 dengan analisis chi square memperlihatkan bahwa

ada sebanyak 38 (77.6%) pasien DM dengan pengetahuan kurang menolak

insulin. Sedangkan diantara pasien DM yang memiliki pengetahuan baik,

terdapat 23 (37.7%) pasien yang menolak insulin. Hasil uji statistik

diperoleh nilai p = 0.00, a:0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan proporsi kejadian penolakan insulin antara pasien DM yang

memiliki pengetahuan kurang dengan pasien DM yang memiliki

pengetahuan baik (ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten

Kudus).

5.2.9. Hubungan Efikasi Diri dengan Inisiasi Insulin

Tabel5.12 Analisis Hubungan Efikasi Diri dan Inisiasi Insulin

di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Efikasi Diri Kurang

Baik

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n % 41 74.5 14 25.5

20 36.4 35 63.6

Total

n % 55 100

55 100

p

0.0001

Total 61 55.5 49 45.5 110 100

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 83: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

67

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara efikasi diri dan inisiasi insulin

pada tabel 5.18 dengan chi square memperlihatkan bahwa ada sebanyak

41 (74.5%) pasien DM dengan efikasi diri kurang menolak insulin.

Sedangkan diantara pasien DM yang memiliki efikasi diri baik, terdapat

20 (36.4%) pasien yang menolak insulin. Hasil uji statistik diperoleh nilai

p = 0.00, u:0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara efikasi diri dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2

di RSUD Kabupaten Kudus.

5.2.10. Hubungan Interaksi Dengan Petugas Kesehatan dengan Inisiasi Insulin

Tabel5.13 Analisis Hubungan Interaksi Dengan Petugas Kesehatan dan Inisiasi

Insulin di RSUD Kabupaten Kudus Desember 2012 (n: 110)

Variabel

Inisiasi Insulin Menolak Menerima n % n % n

Total

% p

Interaksi Kurang

Baik

28

33

84.8

42.9

5

44

15.2

57.1

33

77

100

100 0.0001

Total 61 55.5 49 44.5 110 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara interaksi dengan petugas

kesehatan dan inisiasi insulin pada tabel 5.13 memperlihatkan bahwa ada

sebanyak 28 (84.8%) pasien DM yang kurang berinteraksi dengan petugas

kesehatan menolak insulin. Sedangkan diantara pasien DM berinteraksi

baik dengan petugas kesehatan, terdapat 33 (42.9%) pasien yang menolak

insulin. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.00 maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan proporsi kejadian penolakan insulin antara pasien

DM yang memiliki interaksi kurang dengan pasien DM yang memiliki

interaksi baik (ada hubungan yang signifikan antara interaksi dengan

petugas kesehatan dan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD

Kabupaten Kudus ).

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 84: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

68

5.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui hubungan semua variabel

independen meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, lama mengalami

DM, sikap, kepercayaan terhadap insulin, pengetahuan, efikasi diri, interaksi

dengan petugas kesehatan dengan variabel dependen yaitu inisiasi insulin dan

mencari variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Pada

penelitian ini digunakan regresi logistik dengan model prediksi. Langkah

pemodelannya adalah sebagai berikut :

5.3.1. Pemilihan variabel kandidat multivariat

Pemilihan dilakukan dengan melakukan analisis bivariat masing masing

variabel independen dengan variabel dependen. Bila hasil uji mempunyai p

< 0.25, maka variabel tersebut dapat masuk pada model multivariat.

Variabel yang diduga berhubungan dengan inisiasi insulin adalah usia, jenis

kelamin, pendidikan, pendapatan, lama mengalami DM, sikap, kepercayaan

terhadap insulin, pengetahuan, efikasi diri dan interaksi dengan petugas

kesehatan. Hasil analisis bivariat variabel - variabel penelitian ditampilkan

pada tabel 5.14 berikut ini :

Tabel5.14

Hasil Uji Bivariat Pemilihan Variabel Kandidat Multivariat

No Variabel P

1 Usia

2 Jenis Kelamin

3 Pendidikan

4 Lamamengalami DM

5 Pendapatan

6 Sikap

7 Kepercayaan terhadap insulin

8 Pengetahuan

9 Efikasidiri

10 Interaksi dengan petugas kesehatan

0.52

0.65

0.14*

0.94

0.29

0.01*

0.10*

0.0001*

0.0001*

0.0001*

Ket:* = Variabel dengan p < 0.25 (kandidat multivariat)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 85: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

69

Berdasarkan basil analisis bivariat didapatkan bahwa variabel yang masuk

dalam pemodelan selanjutnya adalah variabel pendidikan, sikap,

kepercayaan terhadap insulin, pengetahuan, efikasi diri, interaksi dengan

petugas kesehatan

5.3.2. Memilih variabel yang dianggap penting untuk: masuk kedalam model

dengan cara mempertahankan variabel yang mempunyai p < 0.05 dan

mengeluarkan variabel yang mempunyai p > 0.05 seperti tercantum dalam

tabel 5.15

Tabel5.15 Hasil Analisis Multivariat Variabel Pendidikan, Sikap, Kepercayaan

Terhadap Insulin, Pengetahuan, Efikasi Diri dan Interaksi dengan Petugas Kesehatan

No Variabel p OR 95%CI

1 Pendidikan 0.53 0.67 0.20-2.28

2 Sikap 0.10 2.88 0.79-10.5

3 Kepercayaan 0.04 0.31 0.10-0.94

4 Pengetahuan 0.0001 9.63 3.11-29.76

5 Efikasi Diri 0.0001 8.25 2.67-25.49

6 Interaksi Dengan Petugas 0.016 5.13 1.35-19.44 Kesehatan

Berdasarkan tabel 5.15 terlihat ada 2 variabel memiliki p > 0.05 yaitu

pendidikan dan sikap, yang terbesar adalah pendidikan sehingga pemodelan

selanjutnya variabel pendidikan dikeluarkan dari model kemudian dilakukan

pengujian ulang, dengan tahapan yang sama dilakukan pengujian terhadap

variabel sikap. Hasil analisis perbandingan OR setelah variabel pendidikan

dikeluarkan, OR variabel sikap berubah > 10% sehingga variabel

pendidikan dimasukan lagi kedalam model. Sementara basil analisis

perbandingan OR setelah variabel sikap dikeluarkan, OR variabel

pendidikan dan interaksi dengan petugas kesehatan berubah > 10% sehingga

variabel sikap dimasukkan lagi kedalam model.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 86: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

70

5.3.3. Setelah memperoleh model yang memuat variabel - variabel penting,

langkah terakhir adalah memeriksa kemungkinan interaksi variabel kedalam

model

Uji interaksi dilakukan untuk menilai variabel yang diduga secara substansi

ada interaksi. Dalam penelitian ini uji interaksi dilakukan untuk variabel

pendidikan dan pengetahuan. Hasil uji didapatkan bahwa tidak ada interaksi

antara pendidikan dan pengetahuan (p : 0.529, a : 0.05) sehingga

disimpulkan tidak ada interaksi antar variabel independen yang masuk

pemodelan seperti yang terlihat dalam tabel 5.16

Tabe15.16 Hasil Analisis Multivariat Variabel Interaksi Antara Pengetahuan dan

Pendidikan dengan Variabel Inisiasi Insulin

No Variabel p OR 95%CI

1 Pendidikan 0.38 0.43 0.06-2.77

2 Sikap 0.10 2.90 0.79-10.6

3 Kepercayaan 0.03 0.29 0.09-0.91

4 Pengetahuan 0.0001 7.53 1.97-28.77

5 Efikasi Diri 0.0001 8.10 2.61-25.13

6 Interaksi Dengan Petugas 0.016 4.94 1.32-18.45 Kesehatan

7 Pendidikan by 0.529 2.07 0.21-20.15 pengetahuan

Setelah dilakukan anaisis lanjut, variabel yang masuk pemodelan adalah

pendidikan, sikap, kepercayaan terhadap insulin, pengetahuan, efikasi diri dan

interaksi. Model secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5.17

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 87: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

71

Tabel5.17

Hasil Analisis Multivariat Variabel Pendidikan, Sikap, Kepercayaan terhadap

insulin, Pengetahuan, Efikasi Diri dan Interaksi dengan petugas kesehatan

dengan Variabel Inisiasi Insulin

No Variabel p OR 95%CI

1 Pendidikan 0.53 0.67 0.20-2.28

2 Sikap 0.10 2.88 0.79-10.5

3 Kepercayaan 0.04 0.31 0.10-0.94

4 Pengetahuan 0.0001 9.63 3.11-29.76

5 Efikasi Diri 0.0001 8.25 2.67-25.49

6 Interaksi Dengan 0.016 5.13 1.35-19.44 Petugas Kesehatan

Dari analisis multivariat pada tabel 5.25 didapatkan kesimpulan bahwa

pengetahuan memiliki pengaruh yang paling besar terhadap inisiasi insulin

dengan OR : 9.63

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 88: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAB6

PEMBAHASAN

Bab 6 ini membahas tentang interpretasi dan hasil diskusi, keterbatasan penelitian dan

implikasi basil untuk keperawatan

6.1. Interpretasi dan Hasil Diskusi

6.1.1. Usia dan Inisiasi Insulin

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata - rata umur pasien adalah 55

tahun dan penolakan insulin justru hampir sarna besarnya baik pada pasien

dengan usia ~ 55 dan < 55 tahun dengan melihat hasil terdapat 28 (57.1%)

pasien DM berusia ~ 55 tahun menolak insulin dan 33 (54.1%) pasien

berusia < 55 tahun yang menolak insulin. Nilai p = 0.899 sehingga dapat

diarnbil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan inisiasi

insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus.

Hasil penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian yang dilakukan

Soohyun, (2009) dengan rata - rata usia responden 64.3 tahun dan standar

deviasi 13.5 tahun, Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pasien DM

dengan usia yang lebih muda lebih bisa menerima insulin dibanding usia

lanjut karena pasien DM dengan usia muda lebih memiliki harapan positif

dengan pemberian insulin.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Peyrot, Rubin, Lauritzen, Snoeks,

Matthews, Skovlund, (2004) tentang hambatan untuk mengembangkan

penatalaksanaan DM yang melibatkan beberapa Negara. Hasil penelitian

tersebut mengambarkan bahwa penerimaan pasien untuk melakukan

penatalaksanaan DM tidak dipengaruhi oleh usia karena dengan rentang

rata - rata usia 54.6 sampai dengan 64.1 justru persentase penerimaan

penatalaksanaan DM tidak mengikuti rentang umur yang ada. Hasil

penelitian yang dilakukan di beberapa negara tersebut memperkuat hasil

penelitian ini bahwa usia tidak berpengaruh terhadap perilaku pasien.

Menurut peneliti, usia tidak lagi menjadi pengaruh walaupun usia mampu

mempengaruhi kematangan berpikir seseorang tetapi persepsi pasien

72 Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 89: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

73

tentang keparahan penyakit lebih memotivasi pasien berperilaku.

Pemyataan tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Owen,

Seetho, Idris, (2010) yang menyatakan pasien DM berusia dewasa

cenderung menolak insulin karena pasien DM dengan usia dewasa belum

mengalami komplikasi dibanding usia lanjut. Sementara dalam penelitian

ini, berdasarkan pengamatan dari catatan medis pasien memperlihatkan

komplikasi sudah terjadi saat pasien tersebut masuk RS dari rentang usia

yang termuda sampai tertua.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah rata - rata usia pasien dalam

penelitian ini lebih muda dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dan

bisa dilihat komplikasi terjadi lebih awal, kondisi ini bisa disebabkan

kesadaran diri pasien yang kurang dan lebih memprihatinkan lagi

kurangnya kesadaran ini mengakibatkan keterlambatan untuk datang ke

layanan kesehatan sehingga pasien datang ke layanan kesehatan sudah

dalam keadaan terjadi komplikasi serius. Gambaran serupajuga didapatkan

oleh Pranoto, (2012) dari hasil survey yang dilakukan memperlihatkan

hasil bahwa pasien datang ke layanan kesehatan sudah dalam kondisi

penurunan fungsi pankreas. Fenomena tersebut merupakan tantangan bagi

perawat untuk meningkatkan pengetahuan pasien karena dengan semakin

tinggi pengetahuan pasien diharapkan meningkat pula kesadaran diri

pasien.

6.1.2. Jenis kelamin dan inisiasi insulin

Penelitian ini mengikutsertakan pasien DM berjenis kelamin laki laki

sebanyak 49 orang dan perempuan sebanyak 61 orang. Pasien DM berjenis

kelamin laki - laki dan perempuan memiliki kecenderungan yang sama

untuk menolak insulin dengan melihat hasil penolakan insulin dilakukan

oleh 53.1% pasien laki laki dan 57.44% pasien perempuan. Hasil analisis

bivariat memperlihatkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2.

Hasil Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Polonsky, Fisher, Guzman, Caballero, Edelman, (2005)

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 90: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

74

dimana hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa jenis kelamin

berhubungan dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2, hasil penelitian

tersebut menjelaskan bahwa perempuan lebih menolak insulin dibandingkan

dengan pasien berjenis kelamin laki - laki. Studi kualitatif yang dilakukan

oleh Kwang, Hsu, Yu, Yuh, (2012) tentang hambatan dalam inisiasi insulin

pada pasien DM tipe 2 di Taiwan menyatakan hambatan yang dialami oleh

pasien DM perempuan adalah ketakutan akan injeksi serta masalah

psikologis seperti perasaan bersalah, merasa gagal, cemas dengan

penatalaksanaan insulin serta takut efek samping insulin.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelurnnya yang dilakukan oleh

Lerman et al. (2009) di Meksiko dengan melibatkan 62% pasien DM

perempuan. Hasil analisa antara jenis kelamin perempuan dengan penolakan

insulin menunjukkan p = 0.06, a : 0.05 yang berarti tidak ada hubungan

yang signifikan antara jenis kelamin dengan penolakan insulin. Penelitian

yang dilakukan oleh Woudenberg, Lucas, Latour, Reimer, (2011) di

Amsterdam dengan rata - rata jenis kelamin laki - laki 54% juga

menyatakan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan keputusan

untuk menerima insulin (p = 0.727, a : 0.05)

Hasil penelitian ini dapat menumbangkan pendapat tentang perempuan

yang cenderung lemah dari sisi fisik maupun psikologis seperti yang

tercermin dalam penelitian yang dilakukan di Taiwan. Peran gender tidak

bisa diartikan secara sempit hanya terkait peran kodrati saja tetapi peran

secara luas meliputi sosial budaya danpsikologis. Secara sosial budaya dan

psikologis peran gender lebih memfokuskan pada persamaan dan perbedaan

agresifitas, percaya diri dan kecemasan. Sosiopsikologis pasien erat

kaitannya dengan persepsi pasien akan keparahan penyakit, resiko,

hambatan dan manfaat. Persepsi pasien dibentuk dari pengalaman baik dari

diri sendiri atau orang lain sehingga pasien tahu tentang masalah

kesehatannya (Stretcer & Rosenstock, 1997). Pernyataan tersebut dapat

memberikan gambaran bahwa pengetahuan pasien terhadap penyakit akan

mempengaruhi kondisi sosiopsikologis pasien lebih dibanding perbedaan

jenis kelamin.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 91: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

75

Dari pemyataan diatas, peneliti dapat mengambil kesimpulan tidak

berpengaruhnya jenis kelamin terhadap inisiasi insulin dalam penelitian ini

terletak pada pengetahuan sehingga pasien tidak mengalami masalah

sosiopsikologi terutama pada pasien dengan pengetahuan kurang. Pemikiran

peneliti diperkuat dengan hasil penelitian yang memperlihatkan

pengetahuan memiliki pengaruh terbesar dalam inisiasi insulin dimana

pasien yang memiliki pengetahuan kurang lebih banyak menolak insulin

yaitu sebesar 77.6%.

Pemyataan ini diperkuat oleh teori self care menurut Orem (1990), yang

menyatakan bahwa setiap orang memiliki faktor penentu dasar seperti jenis

kelamin tetapi faktor tersebut tidak bisa secara langsung mempengaruhi

perilaku seseorang, diperlukan kemampuan dasar (foundational capabilities)

yang meliputi persepsi, sensasi, atensi, memori dan orientasi individu untuk

seseorang itu dapat memutuskan dan melakukan upaya perawatan mandiri

(selfcare).

6.1.3. Pendidikan dan inisiasi insulin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan SD 39 (35.5%). Presentase penolakan insulin tidak

memperlihatkan hasil dengan alur yang sesuai dengan tingkat pendidikan.

Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

pendidikan dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSlJD

Kabupaten Kudus.

Hasil penelitian yang berkebalikan dengan penelitian ini adalah hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ahmed, Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter,

(2010) tentang hambatan dalam inisiasi insulin pada komunitas muslim di

Pakistan menyatakan bahwa pasien DM dengan tingkat pendidikan tinggi

lebih menerima insulin karena pasien yang berpendidikan tinggi

menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 92: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

76

Penelitian yang dilakukan oleh Oliveria et al. (2007) tentang hambatan

dalam inisiasi insulin dan penolakan terhadap terapi insulin di Amerika

Serikat. Hasil yang didapatkan sebanyak 82% pasien menolak insulin yang

terdistribusi di setiap tingkat pendidikan dengan persentase penolakan

tertinggi adalah pasien dengan pendidikan setara sarjana, kemudian SMA,

diploma, paska sarjana, sekolah kejuruan dan yang terkecil persentasenya

adalah pendidikan profesi. Penelitian ini memperlihatkan pendidikan tidak

mempengaruhi penolakan insulin

Penelitian yang dilakukan oleh Lerman et al. (2009) tentang ketidakpatuhan

terapi insulin pada masyarakat berpenghasilan rendah di Meksiko dengan

melibatkan kurang dari 50% pasien yang telah menyelesaikan pendidikan

dasar. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara pendidikan dengan kepatuhan terapi insulin (p = 0.54)

Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Lerman et al. (2009) dimana pendidikan tidak selalu berkorelasi positif

dengan perubahan perilaku yang diharapkan. Sebagai contoh adalah hasil

penelitian yang dilakukan oleh Oliveria et al. (2007), hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa penolakan insulin justru lebih banyak terjadi

pada pasien dengan pendidikan setara perguruan tinggi barn disusul oleh

pasien yang berpendidikan SMA.

Pandangan secara umum, semakin tinggi tingkat pendidikan pasien akan

menunjukkan semakin baik pula perilaku kesehatan karena tingkat

pendidikan selalu dikaitan dengan kemampuan seseorang untuk menyerap

informasi guna perubahan perilaku hidup sehat. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Oliveria et al. (2007) memperlihatkan bahwa bukan

pendidikan yang menjadi elemen penting dalam perubahan perilaku pasien,

tetapi informasi atau ketersediaan informasi yang memiliki pengaruh kuat.

Hal yang menjadi pembeda adalah penelitian tersebut dilakukan di negara

maju dengan tekhnologi informasi yang juga tinggi, sedangkan penelitian ini

berada dalam kondisi yang berkebalikan dimana menurut peneliti akses

informasi dan ketersediaan informasi kurang. Hal tersebut berdasarkan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 93: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

77

pengamatan selama mengambil data memperlihatkan infonnasi yang

diberikan ke pasien masih bersifat lisan dan belum terstruktur. Dari asumsi

tersebut menurut peneliti, tidak berpengaruhnya pendidikan terhadap inisiasi

insulin dalam penelitian ini lebih dipengaruhi oleh kurangnya ketersediaan

sumber infonnasi.

6.1.4. Pendapatan dan inisiasi insulin

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden adalah

pasien dengan pendapatan kurang dari Rp. 900.000,00. Hasil analisis

bivariat menyatakan tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan

inisiasi insulin.

Hasil penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Haque, Navsa, Emerson, Dennison, Levitt, (2005), Peyrot, Rubin,

Kruger, Travis, (2010). Kedua penelitian ini menyatakan hasil yang sama

dimana rendahnya sosioekonomi berpengaruh terhadap penolakan insulin

pada pasien DM. Penelitian yang dilakukan oleh Larkin et al. (2009) dengan

kriteria responden adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah,

menyatakan hasil bahwa sikap memiliki pengaruh terbesar pada kepatuhan

pasien terhadap insulin.

Untuk mendapatkan insulin diperlukan dana yang cukup besar sehingga

pasien DM cenderung menolak insulin karena kesulitan mendapatkan

insulin. Pemyataan ini diperkuat oleh pendapat dari Funnel (2007B) yang

menyatakan bahwa sosioekonomi erat kaitannya dengan kemampuan pasien

dalam mendapatkan insulin. Peneliti sebenamya ingin melihat kaitan antara

pendapatan dengan kemampuan untuk mengakses infonnasi dan

keterampilan untuk mengatasi masalah seperti yang diungkapkan oleh Link,

Phelan, Miech, Westin, (2008) sehingga penolakan terhadap insulin tidak

berdasarkan hanya pada kemampuan untuk mendapat insulin saja. Namun,

hasil penelitian menyatakan bahwa pendapatan tidak memiliki pengaruh

terhadap inisiasi insulin. Hal ini justru memperlihatkan bahwa

kecenderungan penolakan insulin dipengaruhi oleh kemampuan

mendapatkan insulin lebih dibanding kemampuan untuk mengakses

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 94: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

78

infonnasi serta keterampilan untuk mengatasi masalah. Peneliti menyatakan

kesimpulan tersebut karena dalam penelitian ini peneliti telah membatasi

kriteria sampel penelitian yaitu hanya pasien yang mendapatkan asuransi

kesehatan sehingga pasien bisa mengakses insulin secara gratis.

Hal yang lebih menarik bisa dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh

Lerman et al. (2009) yang telah mengkhususkan penelitiannya tentang

kepatuhan terapi insulin pada masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Diantara masyarakat yang berpenghasilan rendah justru sikap pasien

terhadap DM yang memiliki pengaruh kuat. Sikap pasien dibentuk: oleh

persepsi, pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan (Notoadmodjo, 2010).

Berdasarkan hal tersebut, peneliti memiliki pemikiran, dalam inisiasi insulin

sosioekonomi merupakan hal yang penting tetapi sikap pasien adalah yang

terpenting.

6.1.5. Lama mengalami DM dan Inisiasi insulin

Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden adalah pasien yang

mengalami DM kurang dari 3 tahun, Hasil analisa bivariat menunjukkan

tidak ada hubungan antara lama mengalami DM dengan inisiasi insulin.

Penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Hermanns, Mahr, Kulzer, Skovlund, Haak, (2010) tentang hambatan dalam

terapi insulin pada pasien DM tipe2 di Jerman. Hasil penelitian tersebut

memperlihatkan bahwa pasien dengan periode sakit yang lebih pendek

dengan rata - rata lama DM 6,8 tahun justru lebih menolak insulin

dibandingkan pasien yang memiliki rata - rata lama sakit 12.7 tahun. Hal

tersebut terjadi karena pada pasien dengan periode waktu yang lebih lama

menunjukkan lebih banyak mengalami komplikasi dibanding dengan

periode waktu yang relatifpendek.

Penelitian yang dilakukan oleh Kwang, Hsu, Yu, Yuh, (2012)

memperlihatkan hubungan antara karakteristik durasi sakit dengan

hambatan dalam menerima insulin dalam perawatannya. Penelitian itu

memperlihatkan hasil bahwa pasien dengan durasi waktu terpendek yaitu 2

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 95: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

79

tahun dengan pasien dengan durasi waktu terlama yaitu 16 tahun memiliki

hambatan yang sama dalam penerimaan insulin. Hal ini membuktikan

bahwa durasi sakit tidak memberikan pengaruh terhadap penerimaan

insulin.

Penelitian yang dilakukan oleh Peyrot, Rubin, Lauritzen, Snoeks, Matthews,

Skovlund, (2004) dengan sampel penelitian dari beberapa negara. Hasil

penelitian tersebut memperlihatkan rata - rata durasi mengalami DM dari

yang terpendek secara berurutan yaitu India kemudian Australia, Jepang,

Belanda, Scandinavia, Amerika Serikat, Inggris dan Jerman merupakan

negara dengan durasi mengalami DM terlama.

Lama waktu mengalami DM seiring dengan komplikasi, dalam arti semakin

lama mengalami DM maka semakin tinggi pula kejadian komplikasi yang

dialami oleh pasien seperti yang terlihat dalam penelitian Hermanns, Mahr,

Kulzer, Skovlund, Haak, (2010). Dari pemyataan tersebut, peneliti dapat

mengambil kesimpulan bahwa lama mengalami DM tidak mempengaruhi

inisiasi insulin disebabkan komplikasi sudah terjadi pada pasien dengan

rentang waktu terpendek sampai terlama. Data tersebut berdasarkan catatan

medis pasien.

Lama waktu mengalami DM berkaitan dengan penurunan fungsi sel beta

pankreas sehingga menimbulkan komplikasi yang secara umum terjadi pada

pasien dengan lama sakit 5 - 10 tahun (Smeltzer & Bare, 2010). Sementara

dalam penelitian ini memperlihatkan komplikasi sudah terjadi pada durasi

waktu yang relatif lebih pendek. Menurut peneliti, waktu yang disebutkan

oleh pasien tidak menjamin bahwa waktu tersebut menggambarkan waktu

sebenarnya pasien mengalami DM, hanya saja pasien baru mengetahui

mengalami DM setelah terjadi komplikasi yang memaksa pasien untuk

datang ke layanan kesehatan. Seperti terlihat dalam penelitian yang

dilakukan pada beberapa negara menunjukkan India memiliki rata - rata

durasi waktu terpendek diantara negara - negara lainnya. Pada dasarnya

India dan Indonesia memiliki karakteristik yang sama dari segi budaya dan

sosial karena sama - sama negara berkembang

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 96: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

80

6.1.6. Hubungan Sikap dengan inisasi insulin

Hasil penelitian memperIihatkan pasien DM yang bersikap negatif

cenderung menolak insulin dibanding pasien DM yang bersikap positif,

dengan melihat hasil 63.3% yang memiliki sikap negatif menolak insulin

dan pasien dengan sikap positif hanya 35.5% yang menolak insulin. Hasil

analisa bivariat menyatakan ada hubungan yang signifikan antara sikap

dengan inisiasi insulin.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelunya yang dilakukan

oleh Polonsky, Fisher, Guzman, Caballero, Edelman, (2005) dan Brod,

Kongso, Lessard, Cristensen, (2009). Kedua penelitian ini menyatakan hal

yang sama yaitu penolakan terhadap insulin dipengaruhi juga oleh adanya

sikap negatif karena mereka merasa terapi insulin akan diberikan secara

permanen, membatasi ruang gerak serta permasalahan hipoglikemia.

Hasil penelitian ini menguatkan pemyataan bahwa sikap yang tidak

mendukung perilaku yang diharapkan tentunya akan menghambat

dilaksanakannya perilaku tersebut (Campbell, 1950 dalam Notoadmodjo,

2010). Sikap adalah kecenderungan yang tertata untuk berpikir, merasa,

mencerap dan berperilaku terhadap suatu referen atau objek kognitif. Sikap

yang positif terhadap DM akan mendukung pasien dalam inisiasi insulin.

Berbagai sikap yang perIu diketahui dari pasien DM meliputi sikap terhadap

diet, jenis pengobatan, kontrol glukosa darah olahraga, manajemen mandiri,

bahkan sampai pada sikap terhadap dokter atau perawat (Basuki dalam

Soegondo,2011).

6.1.7. Hubungan kepercayaan terhadap insulin dengan iniasi insulin

Hasil penelitian menunjukkan pasien DM yang memiliki kepercayaan yang

benar terhadap insulin cenderung menolak insulin dibanding pasien yang

memiliki kepercayaan salah terhadap insulin. Hasil analisa bivariat

menyatakan tidak ada hubungan antara kepercayaan terhadap insulin dan

inisiasi insulin.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 97: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

81

Hasil penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Polonsky, Fisher, Guzman, Caballero, Edelman, (2005) yang

menyatakan bahwa kepercayaan yang salah pada pasien menyebabkan

pasien menolak pemberian insulin. Penelitian yang dilakukan oleh Brod,

Kongso, Lessard, Christensen, (2009) tentang resistensi psikologis :

kepercayaan pasien dan implikasi terhadap DM memperlihatkan hasil

bahwa kepercayaan dan pengetahuan, persepsi negatif dan sikap

berpengaruh terhadap resistensi psikologis.

Penelitian yang dilakukan oleh Haque, Navsa, Emerson, Dennison, Levitt,

(2005) tentang hambatan dalam inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2

melalui studi kualitatif menyatakan hasil bahwa beberapa pasien

mempunyai kepercayaan yang salah terhadap insulin disebabkan karena

pasien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang DM dan tidak

mengetahui bagaimana cara aman menggunakan insulin.

Hasil penelitian ini cukup unik karena penolakan insulin justru lebih besar

pada pasien yang memiliki kepercayaan benar tentang insulin. Peneliti

memiliki pendapat hal tersebut terjadi karena tidak adanya faktor penggerak

untuk mencapai perubahan perilaku yang diharapkan. Pemyataan tersebut

berdasarkan konsep teori HBM yang menyatakan bahwa perubahan perilaku

seseorang dipengaruhi oleh kepercayaan atau persepsi akan adanya manfaat,

hambatan, keparahan dan kerentanan suatu penyakit tetapi untuk mencapai

suatu perubahan perilaku diperlukan faktor penggerak yang mampu

mengarahkan pasien dan dalam teori HBM dikatakan sebagai cues to action.

Cues to action diartikan sebagai suatu kejadian, seseorang atau sesuatu yang

menggerakan seseorang seperti nasehat orang lain atau petugas kesehatan

(Stretcher & Rosenstock, 1997). Nasehat dari petugas kesehatan ini akan

tersampaikan jika ada interaksi yang baik antara pasien dan petugas

kesehatan, sementara dalam penelitian ini memperlihatkan penolakan

terhadap insulin cenderung dilakukan oleh pasien yang memiliki interaksi

kurang dengan petugas kesehatan sehingga peneliti memiliki pendapat

bahwa fenomena unik ini terjadi karena kurangnya interaksi pasien dengan

petugas kesehatan menyebabkan perubahan perilaku yang diharapkan tidak

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 98: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

82

terjadi padahal pasien sudah memiliki dasar yang baik dengan memuuo

kepercayaan yang benar terkait insulin.

Selain itu, tidak ada hubungan antara kepercayaan terhadap insulin dengan

inisiasi insulin mungkin disebabkan pengetahuan pasien tentang insulin

secara umum masih rendah walaupun dalam penelitian ini peneliti tidak

mengukur pengetahuan pasien tentang insulin secara khusus tetapi dari hasil

pengamatan saat pengumpulan data memperlihatkan pasien kesulitan dalam

menjawab pertanyaan tentang insulin sehingga peneliti memiliki pendapat

bahwa kepercayaan pasien terhadap insulin tidak dilandasi dengan

pengetahuan yang benar tentang insulin sehingga untuk penelitian

selanjutnya peneliti merekomendasikan untuk melihat pengetahuan yang

dikhususkan tentang insulin.

6.1.8. Hubungan pengetahuan dengan inisiasi insulin

Hasil penelitian memperlihatkan kecenderungan penolakan insulin

dilakukan oleh pasien yang memiliki pengetahuan rendah dengan melihat

hasil bahwa pasien DM yang memiliki pengetahuan baik 37.7% menolak

insulin dan pasien DM yang memiliki pengetahuan kurang 77.6 % menolak

insulin. Hasil analisa bivariat menyatakan ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dan inisiasi insulin dan hasil analisa multivariat

menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan variabel yang paling

berpengaruh terhadap inisiasi insulin

Hasil penelitian ini menguatkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Haque, Navsa , Emerson, Dennison, Levitt, (2005) ; Lerman et al. (2009)

dan Kong, Vein, Jenn, (2012). Ketiga penelitian tersebut menyatakan hasil

bahwa kurangnya pengetahuan tentang DM menyebabkan pasien cenderung

menolak insulin.

Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui indra

yang dimilikinya (Notoadmodjo, 2010). Dalam teori self care yang

dikemukakan oleh Orem (2001), pengetahuan merupakan bagian dari

operational capabilities yang akan menguatkan kemampuan individu (self

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 99: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

83

care agency) untuk mencapai perilaku self care. Dari hasil penelitian yang

menguatkan teori diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengetahuan

akan mempengaruhi kemampuan pasien DM untuk mengambil keputusan

termasuk dalam inisiasi insulin.

Pengetahuan tingkat awal yang harus diperkenalkan pada pasien DM adalah

perjalanan penyakit DM, pengendalian dan pemantauan DM, penyulit DM,

terapi farmakologis dan non farmakologis, interaksi antara asupan makanan

dengan aktifitas fisik serta olahraga, cara pemantauan glukosa darah

mandiri, mengatasi hipoglikemia, pentingnya olahraga, perawatan kaki dan

mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada (Perkeni, 2011).

6.1.9. Efikasi diri tentang inisiasi insulin

Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan penolakan insulin dilakukan

oleh pasien dengan efikasi diri kurang. Hal tersebut terlihat dari persentase

pasien DM yang memiliki efikasi diri kurang terdapat 74,5% pasien yang

menolak insulin sedangkan pasien dengan efikasi diri baik hanya 36,4%

pasien yang menolak insulin. Hasil analisa bivariat menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan insiasi insulin.

Hasil penelitian menyatakan bahwa pasien DM dengan efikasi diri kurang

memiliki kecenderungan lebih besar untuk menolak insulin. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Polonsky,

Fisher, Guzman, Caballero, Edelman, (2005) yang menyatakan bahwa

pasien dengan efikasi diri rendah cenderung menolak terapi insulin yang

diberlkan.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pasien dengan efikasi diri

kurang cenderung menolak insulin. Hal tersebut menguatkan pemyataan

yang dikemukakan oleh Bandura, (1977) terkait kepercayaan diri individu

tentang kemampuan dalam melakukan sesuatu. Secara umum seseorang

tidak akan pemah mencoba untuk melakukan sesuatu sampai orang tersebut

yakin untuk melakukannya, walaupun seseorang yakin bahwa perubahan

yang dilakukan akan bermanfaat tetapi apabila seseorang tersebut merasa

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 100: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

84

tidak bisa untuk melakukannya maka perubahan tidak akan terjadi (Strecher

& Rosenstock, 1997).

6.1.10. Interaksi dengan petugas kesehatan tentang inisiasi insulin

Hasil penelitian memperlihatkan kecenderungan penolakan insulin

dilakukan oleh pasien yang memiliki interaksi kurang dengan petugas

kesehatan, dengan melihat hasil 84,8% pasien yang menolak insulin adalah

pasien dengan interaksi yang kurang. Hasil analisa bivariat menunjukkan

ada hubungan yang signifikan antara interaksi dengan petugas kesehatan

dan inisiasi insulin.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Soohyun,

(2009) tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan penolakan insulin,

memperlihatkan hasil bahwa pasien dengan interaksi yang baik dengan

petugas kesehatan memiliki penerimaan yang baik terhadap insulin dan

interaksi dengan petugas kesehatan ini merupakan faktor yang paling

dominan.

Hasil penelitian ini menguatkan pernyataan yang dikemukakan oleh King

bahwa dalam interaksi ada upaya untuk saling mempengaruhi dan saling

menguntungkan karena didalamnya terdapat komunikasi, peran berupa

perilaku yang diharapkan, adanya upaya untuk mempertahankan diri dari

stress, adanya stressor dan transaksi yaitu perilaku yang dapat diobservasi

saat interaksi terjadi (Alligood dan Tomay, 2006).

6.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu variabel yang diteliti hanya faktor

internal pasien sedangkan faktor eksternal seperti support system baik berupa

dukungan keluarga dan perawat serta sistem layanan kesehatan belum dilakukan

penelitian. Faktor eksternal tersebut mungkin saja memiliki pengaruh yang kuat

dalam inisisiasi insulin. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti membatasi sampel

penelitian adalah pasien yang mendapatkan asuransi sehingga kondisi yang

tergambar dalam penelitian ini hanya mencerminkan pasien yang mendapat

asuransi.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 101: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

85

6.3. Implikasi Hasil Untuk Keperawatan

6.3.1. Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perawat untuk meningkatkan

mutu asuhan keperawatan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa faktor

yang mempengaruhi inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 adalah sikap,

efikasi diri, interaksi dengan petugas kesehatan dan pengetahuan

memberikan pengaruh terbesar dalam inisiasi insulin. Berdasarkan

penelitian ini sebagai perawat spesialis medikal bedah diharapkan mampu

memberikan layanan keperawatan secara menyeluruh. Upaya tersebut

dapat dilakukan melalui penambahan program layanan yaitu dengan

memberikan edukasi secara terstruktur dengan metode yang tepat

sehingga informasi bisa dipahami oleh pasien. Pelaksanaan edukasi

tersebut melibatkan beberapa pasien dengan kondisi yang sarna sehingga

bisa saling memberikan dukungan dan bimbingan. Selain itu, perlu

dilakukan pelatihan edukator untuk perawat termasuk profesi lain yang

berkeinginan untuk menyelesaikan masalah pasien. Hal yang terpenting

adalah perawat spesialis harus berperan sebagai role model baik: bagi

perawat generalis maupun pasien sehingga hambatan dalam inisiasi

insulin dapat terselesaikan.

Hal lain yang perlu dilakukan perawat adalah mengaplikasikan asuhan

keperawatan secara komprehensif dari pengkajian sampai evaluasi. Sikap,

pengetahuan, efikasi diri dan interaksi dengan petugas kesehatan

merupakan prediktor inisiasi insulin. Inisiasi insulin merupakan tahap

awal pasien DM tipe 2 untuk terlibat dalam perawatan diri berkaitan

dengan upaya pengendalian gula darah. Dengan ketepatan inisiasi insulin

diharapkan gula darah pasien bisa terkendali yang berimbas pada

peningkatan kualitas hidup pasien DM tipe 2.

Pada pengkajian kognitif perlu diperdalam pengetahuan tentang alasan

mengapa insulin diberikan sebagai bagian dari penatalaksanaan DM,

pengetahuan tentang konsep asepsis, kombinasi insulin, kerja insulin, dan

efek samping insulin. Selain itu pengkajian psikososial perlu ditambahkan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 102: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

86

pengkaj ian tentang sikap, efikasi diri dan interaksi dengan petugas

kesehatan. Pengkajian tersebut sebagai dasar untuk membuat perencanaan

dan intervensi asuhan keperawatan. Intervensi yang dapat dilakukan pada

pasien DM tipe 2 untuk mengatasi hambatan dalam inisiasi insulin adalah

meningkatkan pengetahuan tentang proses penyakit dan meningkatkan

efikasi diri.

Seluruh tahap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien

membutuhkan interaksi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan

terutama perawat yang memiliki waktu lebih lama bersama pasien

sehingga perawat memiliki peran yang cukup penting sebagai rujukan

untuk pasien DM dengan inisiasi insulin

6.3.2. Penelitian Keperawatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya

yang berfokus pada inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2. Penelitian

selanjutnya bisa mengembangkan penelitian tentang faktor - faktor yang

mempengaruhi inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 diluar variabel yang

telah diteliti pada penelitian ini seperti faktor komplikasi, pengetahuan

yang dikhususkan tentang insulin, dukungan informasi dan layanan

kesehatan. Selain itu, penelitian bisa dikembangkan sampai bentuk

intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan pasien dalam

inisiasi insulin.

6.3.3. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evidence based practice untuk

pengembangan pendidikan perawatan. Kurikulum tentang keperawatan

bisa memasukkan materi yang dapat mendukung peningkatan interaksi

dengan pasien karena interaksi dengan pasien merupakan faktor utama

perawat untuk melakukan asuhan keperawatan. Keseluruhan aspek seperti

upaya untuk merubah sikap pasien, meningkatkan pengetahuan,

meningkatkan efikasi diri dapat dicapai dengan meningkatkan interaksi

dengan pasien.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 103: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

87

Tahapan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi

memerlukan keterlibatan pasien dan perawat baik dalam bentuk

komunikasi, upaya untuk menyampaika peran yang diharapkan sampai

koping terhadap stress

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 104: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

BAB7

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan disampaikan hasil simpulan dan saran

7.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Kudus tentang

faktor - faktor yang mempengaruhi inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di

RSUD Kabupaten Kudus dapat disimpulkan sebagai berikut :

7.1.1. Karakteristik Responden di RSUD Kabupaten Kudus mayoritas adalah

pasien dengan usia < 55, pasien dengan jenis kelamin perempuan,

pendidikan SD, memiliki pendapatan < Rp 900.000,00 dan lama

mengalami DM < 3 tahun

7.1.2. Aspek psikososial pasien di RSUD Kabupaten Kudus secara umum

adalahpasien dengan sikap negatif, memiliki kepercayaan yang benar

tentang insulin, memiliki pengetahuan yang baik, efikasi diri yang baik

serta interaksi yang baik pula dengan petugas kesehatan, namun demikian

sebagian besar pasien menolak insulin. Kecenderungan penolakan insulin

dilakukan oleh pasien yang memiliki sikap negatif terhadap DM,

memiliki kepercayaan yang benar terhadap insulin, memiliki

pengetahuan yang kurang tentang DM dan insulin, efikasi diri yang

rendah dan kurang interaksi dengan petugas kesehatan

7.1.3. Tidak ada hubungan antara karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan,

pendapatan, lama mengalami DM) dengan inisiasi insulin pada pasien

DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

7.1.4. Terdapat hubungan yang signifikan antara aspek psikososial (sikap,

pengetahuan, efikasi diri dan interaksi dengan petugas kesehatan) dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

sedangkan kepercayaan terhadap insulin tidak ada hubungan dengan

inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus

7.1.5. Faktor yang paling berpengaruh terhadap inisiasi insulin pada pasien DM

tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus adalah pengetahuan.

88 Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 105: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

89

7.2. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai

berikut:

7.2.1. Bagi Pelayanan Keperawatan

7.2.1.1. Perawat perIu meningkatkan pengetahuan pasien tentang insulin

dan DM secara keseluruhan untuk meminimalkan hambatan

dalam inisiasi insulin. Upaya peningkatan pengetahuan tersebut

berupa pemberian edukasi secara terstruktur sehingga pasien

mendapatkan infonnasi yang tepat. Adanya informasi yang tepat

dapat mengubah persepsi pasien sehingga pasien bisa bersikap

positif dalam inisiasi insulin yang pada akhirnya efikasi diri

pasien juga akan meningkat

7.2.1.2. Perawat perIu meningkatkan interaksi dengan pasien karena

dengan interaksi yang baik, komunikasi akan terjalin dengan baik

dan infonnasi tentang DM dan insulin akan tersampaikan dengan

baik pula sehingga pengetahuan pasien akan meningkat

7.2.1. Bagi Penelitian Keperawatan

7.2.2.1. Penelitian 1nI dapat digunakan sebagai dasar dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya tentang intervensi yang

tepat dalam mengatasi hambatan pasien dalam inisiasi insulin.

7.2.2.2. Variabel penelitian yang perIu dikembangkan lagi dari penelitian

ini adalah faktor komplikasi penyakit, pengetahuan khusus tentang

insulin, ketersediaan infonnasi serta dukungan layanan kesehatan

7.2.2. Bagi Pendidikan Keperawatan

PerIu adanya pengembangan kurikulum yang bertujuan agar mahasiswa

terIatih untuk dapat melakukan interaksi yang baik dengan pasien.

Pengembangan tersebut bisa berupa penambahan materi caring dan

pengembangan soft skill seperti kepribadian

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 106: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

DAFfAR PUSTAKA

Alligood, M.R, Tomay, A.M. (2006). Nursing Theories ang Their Work. (6th Edition). USA : Mosby Elsevier

American Diabetes Association. (2012). Standard of Medical Care in Diabetes 2012. Diabetes Care, January 2012.

American Association of Diabetes Educator. (2011). Strategis for Insulin Therapy in Diabetes Self Management. Simenerio, L., Kulkarni, K., Meece, 1., Williams, A., Cypress, M., Haas, L, Pearson, T., Rodbard, H., Lavemia, F. Diabetes Care, April 2011

Anonim. (2009). Morbidity and Mortality. www.idf.org . Diunduh pada tanggal20 Juli 2012

Anderson, R.M, Fitzgerald, J.T, Funnel, M.M, Gruppen, L.D. (1998). The Third Version OfThe Diabetes Attitude Scale. Diabetes Care, September 1998.

Aditama,Tjandra. (2009, November). Prevalensi di Indonesia. Makalah disampaikan dalam seminar memperingati hari diabetes sedunia. Jakarta.

Alex, Z.F, Ying, Q., Radican L. (2009). Impact of Fear of Insulin or Fear of Injection on Treatment Outcomes of Patients with Diabetes. Current Medical Research and Opinions, 25(6),1413-1433

Ahmed, U.S, Junaidi, A.W, Akhter, O. Salahuddin, Achter, J. (2009). Barriers Initiation of Insulin Tharpy Among Asian Diabetes. Diabetic Medicine Journal Compilation, 27, 169-174.

Basuki, E. (2011). Teknik Penyuluhan Diabetes Mellitus dalam S. Soegondo, P. Soewondo, I. Subekti. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI

Black, J., Hawks J., Keene A. M. (2009). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcomes. USA: Elsevier Saunders Company

Brod, M., Kongso, J.H., Lessard, S., Christensen, T.L. (2008). Psychological Insulin Resistence: Patient Beliefs and Implications for Diabetes Management. Quality Life Research, 18, 23-32.

Capes, S., Bourgh, S. (2008). Preventing Coronary Artery Disease in People with Diabetes. Canadian Diabetes Association, 21(4),27-35

Clark, Marie. (2007). Psychological insulin resistance: A guide for practice nurses. Journal ofDiabetes Nursing, 11( 2),53-56

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 107: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Cheyette, Chris. (2004) .Weight management programme for type 2 diabetes patients on insulin. Journal ofDiabetes Nursing, 8(2), 52-56.

Dharma, Kelana. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2011). Profil Kesehatan 2011. www. Dinkesjateng prov.go.id Diunduh pada tanggal12 Oktober 2012

Everett, Joan. (2007). Insulin initiation in type 2 diabetes: experience and insights. Journal ofDiabetes Nursing,II(8), 311-318

Fitzgerald, J.T, Funnel, M.M, Hess, G.E, Barr, P.A, Anderson, RM, Hiss, RG, Davis, W.K. (1998). The Reliability and Validity ofa Brief Diabetes Knowledge Test. Diabetes Care, May 1998.

Funnel,Martha. (2006). The Diabetes Attitudes, Wishes and Needs (DAWN) Study. Clinical Diabetes, 24(4), 154-155

Funnel,Martha. (2007). Overcoming Barriers to The Initiation of Insulin Therapy. Clinical Diabetes, 25(1), 36-38

Guyton, C.A., Hall, J.E. (2007). Texbook of Medical Physiology. (9 th Edition). Philadelphia: W.B Saunders Company

Haque, M., Navsa, M., Emerson, S.H, Dennison, c.R, Levitt, N.S. (2005). Barriers to initiating insulin therapy in patients with type 2 diabetes mellitus in public sector primary health care center in Cape town. Journal of Endocrinology Metabolism and Diabetes ofSouth Africa, 95 (10),798-802

Hastono,Sutanto. (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Hastono, S.P, Sabri,L. (2008). Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafmdo Perkasa

Hermanns, N, Mahr, M., Kulzer ,B., Skovlund, S.E, Haak,T. (2010). Barriers Toward Insulin Tharapy in Type 2 Diabetic Patients: Result of an Observational Longitudinal Study. Health and Quality ofLife Outcomes, 8(113), 1-6.

Home, R, Weinman, J., Hankins, M. (2007). The beliefs about medicines questionnaire : The development and evaluation of a new method for assessing the cognitive representation of medication. Psychology & Health, 14(1), 1-24.

Ignatavicius, D., Workman, M.L. (2006). Medical Surgical Nursing.Critical Thinking for Collaborative Care. (5 th Edition). St. Louis: Missouri

Kirtland, K.A, Li, Y.F, Geiss, L.S, Thompson, T.J. State Specific Incident of Diabetes Among Adult, Participating States, 1995-1997 dan 2005 - 2007.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 108: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

http://apps.nccd.cdc.gov/ddt_strs2/nationaldiabetesprevalenceestimates.aspx. Diunduh pada tanggal13 Agustus 2012

Lau, A.N., Tang, T., Halapy, H., Thorpe, K., Yu, C.H. (2012). Initiating Insulin in Patients with Type 2 Diabetes. Canadian Medical Association Journal,184(7),767-775.

Larkin, M., Capasso, V., Chen, C., Mahoney, E., Hazard, B., Cagliero, E., & Nathan, D. (2008). Measuring psychological insulin resistance: Barriers to insulin use. Diabetes Educator, 34(3), 511-517.

Lewis, S.L., Heitkemper, M.M, Dirksen, S.R, O'brien, P.G, Bucher, L. (2000). Medical Surgical Nursing: Assesment and Management of Clinical Problems. (2nd

edition). USA: Mosby

Lerman, I, Diaz, J.P, Ibarguengoitia, M.L, Perez, F.J, Villa, A.R, Velasco, M.L, Cruz, R.B, Rodrigo, J.A. (2009). Nonadherence to insulin therapy in low-income, type 2 diabetes. Endocrine Practice. 15(1),41- 46.

Levich,Bridget. (2011). Diabetes management; optimizing roles for nurses in insulin initiation. Journal ofMultidisiplinary Healthcare,4,15-24.

McCloskey, J.C., Bulechek, G.M. (2006). Nursing Intervention Classification (NIC) 2nd

ed. St Louis: Mosby Years Book

Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M.L, Swanson, E. (2006). Nursing outcomes classification. 4th ed. St Louis: Mosby Years Book

Nakar,Yithzaki, Rosenberg, Vinker. (2007). Transition to Insulin in Type 2 Diabetes: Family Physicians' Misconception of Patients' Fears Contributes to Existing Barriers,21(4), 220-226.

Nanda Intemasional. (2012). Nursing Diagnosis Definition and Classification 2012 ­2014. United Kingdom: Wiley Blackwell Publishing Ltd

Nichols,G.A., Kimes, T.M., Harp, J.B., Tzuyung, D.K., Brodovics, K.G. (2012). Glycemic Response and Attainment of AlC Goals Following Newly Initiated Insulin Therapy for Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 35(3),495-502

Notoadmodjo,Soekidjo (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Notoadmodjo,Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Orem,Dorotha. (2001). Nursing: Concepts of Practice. (6 th Edition). St Louis: Mosby

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 109: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Oliveria,S.A, Menditto, L.A, Yood, M.U, Yuri, H.K, Wells, K.E, McCarthy, B.D. (2007). Barriers to The Initiation of, and Persistence with, Insulin Therapy. Current Medical research and opinion, 23( 1),1-7

Owen,V., Seetho,I., Idris,I. (2010). Predictors of Responders to Insulin Therapy at 1 Year Among Adults with Type 2 Diabetes. Diabetes, Obesity and Metabolism

Journal, 12(10),865-870

Peyrot, M. Rubin, R.R, Lauritzen, T., Snoeks, F.J, Matthews, D.R, Skovlund, S.B. (2004). Psychosocial Problems and Barriers to Improved Diabetes Management : Result of The Cross-National Diabetes Attitudes, Wishes and Needs (DAWN) Study. Diabetes Medicine Insulin Therapy, 22(10), 1379-1452

Petrak, F.Stridde, B., Leverkus, F., Crispin, A.A, Forst, T. Pfutzner, A. (2007). Development and Validation of a New Measure to Evaluate Psychological Resistance to Insulin Treatment. Diabetes Care, September 2007.

Perkeni. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di

Indonesia 2011. Jakarta

Pranoto,Agung. (2012). Insulin Daily Practice. Disampaikan dalam diabetes workshop VII. Surabaya

Prices, S.A, Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Klinis Konsep - Konsep Penyakit. Jakarta: EGC

Philips,Atone.(2007A). Experiences of Patients with Type 2 Diabetes Starting Insulin Therapy. Nursing Standard, 21(3),35-39.

Phillips, Atone. (20018). Starting patients on insulin therapy: Diabetes nurse specialist views. Nursing Standard, 21(30), 35-40.

Polonsky,W.H., Fisher,L., Guzman,S., Caballero,L.V., Edelman. (2005). Psychological Insulin Resintance in Patients With Type 2 Diabetes. Diabates Care, 28(10), 2543-2548

Polit, D.F, Beck, C.T (2010). Essentials of Nursing Research Appraising Evidence for Nursing Practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Polit, D.F, Hungler,G. (2001). Essentials of Nursing Research: Methods, Appraisal and Utilization. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins

Riskesdas. (2007). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Depkes

RI

Rubin, R.R., Peyrot, M., Kruger, D.F., Travis, L.B. (2009). Barriers to Insulin Injection Therapy : Patient and Health Care Provider Perspectives. The Diabetes

Educator, 35(6), 1014-1036

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 110: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Sastroasmoro & Ismail.(2011). Dasar - Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : CV Sagung Seto

Siminerio, L.M., Funnell, M.M., Peyrot, M., Richard, R., Rubin. (2005). A us Nurses' Perceptions of Their Role in Diabetes Care, Results of the Cross-national Diabetes Attitudes Wishes and Needs (DAWN) Study. The Diabetes Educator,

33(1), 152-162

Smeltzer & Bare,. (2010). Brunner & Suddarth's Textbook of Medical Surgical Nursing. Philadelpia: Lippincott

Smith.Mark. (2004). How can the DSN help overcome barriers to insulin use? Journal of Diabetes Nursing, 8(4), 152-155

Snook, F.J., Skovlund, S.E., Pouwer, F. (2007). Development and Validation of The Insulin Treatment Appraisal Scale (ITAS) in Patients with Type 2 Diabetes. Health and Quality ofLife Outcomes. 18(2), 104-110

Soohyun, N. (2009). Factors Associated with Insulin Reluctane in Individuals with Type 2 Diabetes. Diabetes care, 33(8),1747-1749

Shaw, J.E., Sicree, R.A., Zimmet, P.Z. (20lOkGlobal estimates of the prevalence of diabetes for 2010 and 2030. Diabetes Research And Clinical Practice, 87 (1), 4­14

Strecher, V., Rosenstock, LM. (1997). The Health Belief Model. In Glanz K, Lewis, F.M, Rimer, B.K. Health Behaviour and Health Education: Theory, Research and Practice. San Fransisco : Jossey Bass

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta

Tan, A.M., Muthusamy, L., Phoon, K.Y., Ow, J.H, Tan, N.C. (2011). Initiation of Insulin for Type 2 Diabetes Mellitus Patients; What are the Issues? A Qualitative Study. Singapore Medicine Journal, 52(11), 801-810

Wallymahmed, Ian MacFarlane. (2005). The value of group insulin starts in people with type 2 diabetes. Journal ofDiabetes Nursing, 9(8), 287-290

Weng,J., Li,Y., Shi, Y., Zheng, Q., Zhu, D., Hu, Y., Zhou, Y.,...Cheng, H., (2008). Effect of Intensive Insulin Therapy on Beta Cell Function and Glycaemic Control in Patient with Newly Diagnosed Type 2 Diabetes: a Multicentre Randomised Parallel Group Trial. Lancet, 371, 1753-1813

Woudenberg, YJ.C., Lucas, C., Latour, C., Reimer, S.O., (2011). Education and Psychological Issues Acceptance of Insulin Therapy a Long Shot ? Psychological Insulin Resintance in Primary Care. Diabetic Medicine Journal,

29, 796-802

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 111: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Wood, J., Haber. (2010). Nursing Research: Methods andCritical Appraisalfor Evidence Based Practice. USA: Mosby

Yew,K.L,Ping,Y.L,Chirk,J.N.(2012). A Qualitative Study on Healthcare Professionals Perceived Barriers to Insulin Initiation in a Multi Ethnic Population. BMC Family Practice Journal, July 2012.

Zhaolan, L., Ewen, L.N., Kim, C., Ettner, S.L., Herman, W.H., Karter, A.J., ...Brown, A.F. (2010). Prevalence of Cronic Complications of Type 2 Diabetes Mellitus Outpatients- A Cross Sectional Hospital Based Survey in Urban China. Health and Quality ofLife Outcomes, 8(1),62-67.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 112: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

WAKTU PELAKSANAAN TESIS

No

H2

IWaktulKegiatan

Pengajuan Fenomena & judul Penyusunan Bab 1 dan 2

3 IPenyusunan Bab 3 dan 4 4 ISidang proposal 5 IUji Etik 6 lBirokrasi perijinan 7 IPenzambilan data 8 ITabulasi 9 IPembahasan hasil 10 ISidang hasil 11 ISidang Tesis

Oktober Nonember Desember Januari 2 I 3 I 4 1 2 I 3 I 4 I 1 2 I 3 I 4 1 I 2 I 3

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 113: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Lampiran 2

PENJELASAN PENELITIAN

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Inisiasi Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus

Peneliti Minta kesediaan bapak/ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku untuk

menerima dan memulai penggunaan insulin (inisiasi insulin) sebagai salah satu upaya

perawatan dengan tujuan mengendalikan kadar gula darah.

Nama peneliti adalah Diana Tri Lestari, peneliti pengajar di Akademi Keperawatan

Kesdam IV/Diponegoro Semarang dan sekarang sedang melanjutkan studi S2 di

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, yang beralamat di Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia kampus Depok, 16424. Peneliti dapat dihubungi di

nomor telepon 08156537538. Penelitian ini merupakan bagian dari persyaratan untuk

Program Pendidikan Magister di Universitas Indonesia. Pembimbing saya adalah DR.

Ratna Sitorus, S.Kp, M.App. Sc dan Masfuri, S.Kp, MN dari Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia.

Penelitian ini melibatkan pasien DM Tipe 2 (kencing Manis) yang diberikan saran

untuk menggunakan insulin dan mendapatkan asuransi kesehatan serta tidak dalam

kondisi mengalami komplikasi (akibat lanjut) mendadak DM. Keputusan bapak/ibu

untuk ikut ataupun tidak dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap perawatan

yang dilakukan oleh petugas kesehatan di RSD Kabupaten Kudus. Dan apabila

bapak/ibu memutuskan berpartisipasi, bapak/ibu bebas untuk mengundurkan diri dari

penelitian kapan pun.

Sekitar llO pasien DM tipe 2 (kencing Manis) akan terlibat dalam penelitian ini.

Penelitian ini akan dilakukan di ruang rawat inap dan poliklinik penyakit dalam di RSD

Kabupaten Kudus.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 114: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Kuesioner yang akan peneliti berikan terdiri dari 7 bagian. Bagian pertama berisi

pertanyaan tentang demografi seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah

pendapatan dan lama mengalami DM. Bagian kedua berisi pemyataan tentang sikap

terhadap DM dan upaya penatalaksanaannya, bagian ketiga berisi pemyataan tentang

kepercayaan terhadap insulin, bagian keempat berisi pertanyaan mengenai pengetahuan

DM dan insulin, bagian kelima berisi pemyataan tentang kepercayaan diri dalam

penatalaksanaan insulin, bagian keenam berisi pemyataan tentang interaksi dengan

petugas kesehatan dan bagian ketujuh berisi pemyataan tentang keputusan/persetujuan

menggunakan insulin (inisiasi insulin). Pengisian kuesioner ini bisa dilakukan secara

langsung oleh bapak/ibu atau dengan wawancara yang dilakukan oleh peneliti/asisten

peneliti. Jika bapak/ibu memilih mengisi kuesioner secara langsung diharapkan

bapak/ibu dapat menyelesaikan kuesioner dalam waktu 30-45 menit.

Saya akan menjaga kerahasiaan bapak/ibu dan keterlibatan bapak/ibu dalam penelitian

ini. Nama bapak/ibu tidak akan dicatat dimanapun. Semua kuesioner yang telah terisi

hanya akan diberikan nomor kode yang tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi

identitas bapak/ibu. Apabila hasil penelitian ini dipublikasikan, tidak ada satu

identifikasi yang berkaitan dengan bapak/ibu akan ditampilkan dalam publikasi

tersebut. Siapapun yang bertanya tentang keterlibatan bapak/ibu dan apa yang

bapak/ibu jawab di penelitian ini, bapak/ibu berhak untuk tidak menjawabnya. Namun,

jika diperlukan catatan penelitian ini dapat dijadikan barang bukti apabila pengadilan

memintanya. Keterlibatan bapak/ibu dalam penelitian ini, sejauh peneliti ketahui tidak

menyebabkan risiko yang lebih besar daripada risiko yang biasa bapak/ibu hadapi

sehari - han.

Walaupun keterlibatan dalam penelitian ini tidak memberikan keuntungan langsung

pada bapak/ibu, namun hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui

faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan/persetujuan untuk menggunakan insulin

(inisiasi insulin) sehingga dapat dijadikan landasan bagi perawat dalam merencanakan

dan membantu pasien untuk menggunakan insulin. Apabila setelah terlibat penelitian

ini bapak/ibu masih memiliki pertanyaan, bapak/ibu bisa telepon atau SMS peneliti di

nomor yang telah peneliti sebutkan sebelumnya.

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 115: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya:

Nama

Umur

Alamat

TIp:

Setelah membaca informasi diatas dan memahami tujuan penelitian dan peran yang

diharapkan dari saya di dalam penelitian ini, saya setuju untuk berpartisipasi dalam

penelitian yang berjudul " Faktor - faktor yang mempengaruhi inisiasi insulin pada

pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kudus".

Adapun bentuk kesediaan saya ini adaIah:

1. Bersedia untuk meluangkan waktu untuk diwawancarai atau mengisi kuesioner

2. Memberikan informasi yang benar dan sejujumya terhadap apa yang diminta atau

ditanyakan oleh peneliti

Keikutsertaan saya ini sukarela tidak ada unsur paksaan dari pihakmanapun.

Demikian surat pemyataan ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya..

Kudus, .2012

Mengetahui Yang membuat pemyataan

Peneliti

Diana Tri Lestari Nama & Tanda tangan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 116: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Lampiran4

KISI - KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Variabel Indikator No item Jumlah Keterangan Favorable Unfavorable

Independen Sikap Pengetahuan

manajemen mandiri

1, 13, 14, 15, 17, 18

6 Item 1, 13, 14, 15, 17

item 18

Pengobatan 3, 12 2 Item 3

item 12

Komplikasi 2, 5, 7, 9, 10

5 Item 5, 7, 9, 10

item 2

Kontrol gula darah

8, 16, 19

3 Item 8, 19

item 16

Dukunga Petugas kesehatan & Keluarga

4,6, 11, 20

4

Kepercayaan Pemahaman 2,3, 7 3

Kebutuhan 1, 6, 8, 10

4

Kepentingan 4,5,9 3

Pengetahuan Perjalanan penyakit

Pengendalian DM dengan diet dan olahraga

5,6

2,3

9,10

4,11

1,8

2, 7, 12

14

13

2

2

Terapi farmakologi

2

Interaksi insulin dengan asupan makanan &olahraga Pemantauan gula darah mandiri

2

2

Mengatasi penyulit

Perawatan kaki

3

I

Fasilitas Kesehatan

1

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 117: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Efikasi diri Manfaat 1, 4, 6, 8,9, 10

6

Hambatan 2, 3, 5, 4 7

Interaksi dengan

Komunikasi 1,3 2

petugas kesehatan

Peran yang diharapkan

2, 4, 5, 8

4

Coping stress 7,10 2

Stressor 6,9 2

Dependen Inisiasi Persepsi 4, 6, 11, 4 4 6, 11, 13 insulin kerentanan

Persepsi keparahan

Persepsi

13

1

3, 7, 8,

1 1

5 3,7,8,9,10 Hambatan Persepsi Manfaat

9, 10 2, 5, 12 3 2,5, 12

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 118: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Lampiran 5

Kode:

KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner A

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner diisi langsung oleh responden atau digunakan oleh peneliti sebagai pedoman wawancara dalam mengumpu/kan data

Pengisian di/akukan dengan memberi tanda ceklis (-.J) atau menu/is singkat

I. Biodata Responden

1. Nama (inisial) 2. Umur tahun 3. Jenis kelamin LIP 4. Pendidikan:

o Tidak tamat SD o SLTA/sederajat

o Tamat SD/sederajat o AkademiIPT

o SLTP/sederajat o Lain-lain .

5. Berapa rata-rata pendapatan perbulan .

6. Sudah berapa lama mengalami sakit DM .

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 119: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

KuesionerB

Il. Sikap

Pengisian dilakukan dengan memberi tanda ceklis f") pada salah satu jawaban yang sesuai menu rut pendapat bpklibu

Keterangan : 1 : Sangat tidak setuju 2 : Tidak Setuj u 3 : Ragu - ragu 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Pasien DM yang tidak mendapatkan anjuran untuk

menggunakan insulin adalah pasien DM yang ringan

2 Pasien DM tidak perlu mengontrol gula darah karena komplikasi (akibat lanjut) pasti akan terjadi.

3 Semua keputusan yang berkenaan dengan perawatan DM dibuat oleh pasien itu sendiri

4 Petugas kesehatan seharusnya memikirkan bagaimana perawatan DM akan mempengaruhi kehidupan pasien disetiap harinya

5 Pasien DM perlu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal agar tidak mengalami komplikasi DM

6 Petugas kesehatan harus memberitahukan beberapa pilihan kepada pasien yang berkaitan dengan rencana perawatan pasien

7 Pasien DM yang telah memilih perawatannya hanya dengan mengatur pola makan tidak perlu khawatir akan terjadi komplikasi jangka panjang

8 Semua pasien DM harus berusaha dengan berbagai cara untuk menjaga agar gula darahnya dalam rentang normal

9 Pasien DM memiliki kemungkinan sangat kecil mengalami gangguan emosional (stress, depresi)

10 Sebagian besar orang memiliki resiko mengalami kadar gula yang rendah

11 Petugas kesehatan harus merencanakan tujuan perawatan DM dengan pasien dan tidak hanya memberitahu saja ke pasien tentang apa yang seharusnya dilakukan

12 DM merupakan penyakit yang berat karena pasien tidak akan pemah sembuh

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 120: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 13 DM tipe 2 merupakan jenis penyakit yang sangat

serius 14 Pasien DM hams belajar banyak tentang

penyakitnya sehingga mereka dapat bertanggung jawab terhadap perawatan dirinya.

15 DM tipe 2 sarna seriusnya dengan DM tipe 1 16 Mengontrol gula darah secara ketat merupakan

pekerjaan yang sangat berat 17 Perawatan yang dilakukan pasien akan lebih

bermanfaat dibandingkan petugas kesehatan 18 Pasien DM akan mengalarni frustasi dalarn

melakukan perawatan untuk melawan penyakitnya 19 Pasien DM memiliki hak untuk memutuskan usaha

untuk mengendalikan kadar gula darah 20 Dukungan dari keluarga dan ternan penting dalam

melawanDM

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 121: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

KuesionerC

ill. Kepercayaan terkait insulin

Pengisian dilakukan dengan memberi tanda ceklis (V) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan keyakinan bpklibu

NO Saya I

PERNYATAAN Jercaya: Kondisi kesehatan saya sekarang tergantung dengan insulin

YA TlDAK

2 Insulin merupakan obat untuk menurun kadar gula darah

3 Pemberian insulin menimbulkan efek samping

4 Penggunaan insulin akan menganggu kehidupan saya

5 Saya khawatir akan bergantung pada insulin

6 Insulin akan melindungi saya dari komplikasi akibat kegagalan dalam mengendalikan gula darah

7 Sangat sulit bagi saya untuk memberikan insulin tepat sesuai saran dati petugas kesehatan (dokter/perawat)

8 Tanpa insulin saya tidak bisa mengendalikan gula darah

9 Untuk mengetahui kemajuan datang ke rumah sakit

penggunaan insulin saya harus

10 Saya senang untuk merubah perawatan saya dengan menggunakan insulin

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 122: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

Kuesioner D

IV. Pengetahuan tentang DM dan insulin

Pengisian dilakukan dengan memberi tanda ceklis (...JJ pada salah satu jawaban

1 Pemeriksaan kadar gula darah yang efektif adalah pemeriksaan dengan menggunakan bahan berupa ?

o A. darah

o B. urin (kencing)

o C. Kedua cukup efektif 2. Apakah upaya yang perlu dilakukan agar tidak terjadi komplikasi DM?

o A. Olahraga

o B. Mengatur pola makan

o C. Kedua jawaban benar 3. Bagaimanakah pengaturan makan pada pasien DM ?

o A. Pengaturan pola makan sehat dengan memperhitungkan jumlah makanan yang dimakan

o B. Pengaturan makan dengan makan nasi aking

o C. Pengaturan makan dengan hanya menghindari makanan manis - manis dan gula

4. Bagaimanakah efek dati olahraga dalam mempengaruhi kadar gula darah ?

o A. Menaikkan kadar gula darah

o B. Menurunkan kadar gula darah

o C. Tidak berimbas pada perubahan gula darah 5. Penyebab luka yang sulit sembuh pada pasien DM adalah ?

o A. Meningkatnya kadar gula.darah

o B. Menurunnya kadar gula darah

o C. Tidak ada kaitan dengan gula darah 6. Pcrtanda apakah mati rasa dan kcscmutan (gringingcn) pada pasicn DM ?

o A. Masalah pada ginjal

o B. Masalah pada saraf

o C. Masalah pada hati 7. Apakah tanda dan gejala kadar gula darah dibawah normal ?

o A. Merasa baal (mati rasa)

o B. Sering merasa pusing

o C. Tidak berkeringat 8. Berapakah kadar gula darah normal ?

o A. 30 - 60 mg/dl

o B. 60 - 90 mg/dl

o C. 80 - 110 mg/dl 9. Dimanakah lokasi yang paling aman untuk penyuntikan insulin?

o A. Paha

o B. Lengan atas

o C. Perut

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 123: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

10. Berapa lama insulin yang sudah dibuka masih bisa digunakan ?

o A.I minggu

DB. I bulan

Dc. I tahun II. Apakah kemungkinan yag terjadi dengan gula darah pasienjika pasien DM lupa

sarapan padahal sebelumnya telah menyuntikkan insulin ?

o A.menurun

o B. meningkat

o C. Tidak ada perubahan 12. Tindakan apa yang harus dilakukanjika sehabis menyuntikkan insulin tiba - tiba

merasa pusing dan lemas ?

o A. Minum teh manis

DB. Tidur

o c. Menambah dosis insulin 13. Berapa lama kontrol ke rumah sakit dilakukan?

o A. 1 bulan sekali

o B. 3 bulan sekali

o C. hanya jika sakit saja 14. Berikut adalah alas kaki yang sebaiknya digunakan oleh pasien DM kecuali

o A.lentur

o B. Pas/tidak terlalu sempit

o C. alasnya tidak rata/ada tonjolan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 124: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

KuesionerE

v. Efikasi diri (kepercayaan diri)

Pengisian dilakukan dengan memberi tanda ceklis (..J) pada salah satu jawaban

Pernyataan :

NO PERNYATAAN YA TIDAK I Saya mampu untuk melakukan pemeriksaan gula darah

sendiri saat saya merasakan tubuh saya lemas

2 Saya mampu untuk menormalkan gula darah jika hasil pemeriksaan menunjukkan gula darah saya tinggi walaupun hams meninggalkan segala hal yang saya sukai

3 Saya mampu untuk mempertahankan berat badan saya setelah menggunakan insulin

4 Saya mampu untuk rutin memeriksakan diri minimal sebulan sekali ke rumah sakit

5 Saya mampu untuk memberikan obat secara teratur sesuai dengan aturan walaupun saat sedang bepergian

6 Saya mampu untuk menyuntikkan insulin sendiri sebagai upaya untuk mengendalikan gula darah saya

7 Saya mampu menyiapkan insulin sendiri agar tidak merepotkan orang lain

8 Saya mampu untuk menentukan lokasi injeksi (suntikan) sendiri

9 Saya mampu untuk menyimpan insulin dengan benar agar khasiat insulin tidak berubah

10 Saya mampu menanggani kemungkinan efek samping penggunaan insulin

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 125: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

KuesionerF

VI. Interaksi dengan petugas kesehatan

Pengisian dilakukan dengan memberi tanda ceklis (V) pada salah satu jawaban

Keterangan :

1 : tidak pernah 2 : jarang 3 : kadang - kadang 4 : sering 5 : selalu

NO PERTANYAAN 1 2 3 4 5 1. Seberapa sering petugas kesehatan menggunakan

kata - kata medis yang bpk/ibu kesulitan untuk mengerti?

2 Seberapa sering petugas kesehatan mau menyempatkan waktu untuk mendengarkan keluhan atau pertanyaan bpk/ibu ?

3 Seberapa sering petugas kesehatan memberikan informasi mengenai perkembangan masalah DM yang bpk/ibu alami ?

4 Seberapa sering petugas kesehatan mengajari bpk/ibu untuk melakukan perawatan dirumah secara mandiri terkait dengan DM ?

5 Seberapa sering petugas kesehatan mengajari bpk/ibu untuk memberikan insulin sendiri di rumah ?

6 Seberapa sering petugas kesehatan mengabaikan apa yang bpk/ibu sampaikan ?

7 Seberapa sering petugas kesehatan mencoba untuk melibatkan bpk/ibu dalam mengambil keputusan terkait dengan perawatan bpk/ibu ?

8 Seberapa sering petugas kesehatan merawat bpk/ibu dengan ramah?

9 Seberapa sering petugas kesehatan membeda­bedakan bpk/ibu dengan pasien yang lain?

10 Seberapa sering petugas kesehatan menenangkan bpk/ibu terkait sakit yang bpk/ibu alami ?

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 126: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

KuesionerG

VI. Inisiasi Insulin

Pengisian dilakukan dengan memberi tanda ceklis (~ pada salah satu jawaban Keterangan : 1 : 8angat tidak setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Ragu ­ ragu 4 : Setuju 5 : 8angat Setuju

NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Saya menilai dengan menggunakan insulin

menandakan bahwa DM yang saya alami semakin memburuk

2 Saya menilai dengan menggunakan insulin akan mencegah terjadinya komplikasi (akibat lanjut) dati DM

3 Saya takut memberikan suntikan insulin sendiri

4 Pemakaian insulin akan meningkatkan resiko penurunan kadar gula darah dibawah normal (hipoglikemi)

5 Saya percaya dengan menggunakan insulin kondisi kesehatan saya akan membaik

6 Insulin dapat meningkatkan berat badan

7 Saya menilai bahwa dengan menggunakan suntikan insulin akan menghabiskan banyak tenaga dan wak:tu

8 Saya menilai dengan menggunakan insulin saya akan tidak bisa menikmati aktifitas yang saya sukai

9 Saya menilai bahwa memberikan suntikan insulin adalah hal yang rnenyakitkan

10 Saya menilai bahwa akan sangat sulit untuk memberikan suntikan insulin dengan dosis dan waktu yang tepat setiap harinya

11 Saya menilai dengan menggunakan insulin membuat saya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab saya baik ditempat kerja maupun dirumah

12 Saya menilai dengan menggunakan insulin saya akan mampu menjaga kadar gula darah saya dalam batas normal

13 Saya menilai dengan menggunakan insulin saya akan lebih bergantung kepada petugas kesehatan

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 127: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Diana Tri Lestari

Kudus, 16 Oktober 1980

Perempuan

Staf pengajar Akper Kesdam IV/Diponegoro Semarang

Dk. Krajan RT 003IRW 001, Desa Glagah Kulon,

Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah

Sekolah Dasar Negeri 01 Glagah Kulon Tahun 1986 - 1992

Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Pati Tahun 1992 - 1995

Sekolah Menengah Umum Negeri 02 Pati Tahun 1995 - 1998

D III Keperawatan di Akper Depkes Semarang Tahun 1998 - 2001

SI Keperawatan di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Tahun 2002 - 2004

Profesi Ners di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Tabun 2004 - 2005

Nama

Tempat, tanggallahir

Jenis Kelamin

Pekerjaan

Alamat Rumah

Riwayat Pendidikan

Riwayat Pekerjaan

Perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

Semarang

Tahun 2001 - 2002

Staf Pengajar di Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro

Semarang

Tahun 2004

Universitas Indonesia

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 128: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

PEMERINTAH KABUpATEN KUDUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

JI. Dr Lukmonohadi No 19 Telp. 0291 444001 Fax. 0291438195 KUDUS 59348

Nomor

Sifat

Lampiran

Perihal

:4!2.1J {;27~ {:<3 .01.0 ((;20\2-­

: Ijin Penelitian

Kudus, ? Desember 2012.

Kepada Yth :

Yth. Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia

di

JAKARTA

Menunjuk surat Saudara tanggal 07 November 2012, nomor :

4364/H2.F12.D/PDP.04.00/2012, perihal Permohonan Ijin Penelitian.

Sehubungan dengan hal tersebut kami beritahukan bahwa

pada prinsipnya kami tidak keberatan mahasiswa Saudara :

N a m a : Diana Tri Lestari

NPM : 1006833621

Program Studi : Magister IImu Keperawatan

Universitas Indonesia

melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kudus dalam rangka pembuatan Tesis dengan judirl "Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Inisiasi Insulin pada Pasien DM Tipe 2 di

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus", sepanjang tidak

mengganggu tugas-tugas kedinasan, mentaati segala ketentuan dan

peraturan yang berlaku serta bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Demikian kami beritahukan untuk menjadikan maklum dan

atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

RUMAH -IT UMUM DAERAH

~ Tembusan: 1. Kabid Keperawatan RSUO Kab. Kudus 2. Ka Ruang Cempaka 2 RSUO Kab. Kudus.

c

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 129: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

BADANPERENCANAANPEMrnANGUNANDAERAH JI. Simpang Tujuh No.1 Kudus II (0291) 430080 Fax. 445324

KUDU S 59312

SURAT REKOMENDASI RESEARCH I SURVEY Nomor : 072/29311S12012

I. DASAR 1. Sural Menleri Dalam Negeri Nomor 070 1 225 Tanggal 18 Juni 1981, Perihal Surat Keputusan Direkloral Jenderal Sosial Polilik Nomor 14 1 1981 Tenlang Surat Pemberitahuan Penelitian.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Ke~a Inspektorat, Sadan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Kudus.

II. Menunjuk Surat 1. Surat Rekomendasi Survey dari Kepala Kantor KesbangpollinmasProvinsi Jawa Tengah Tanggal 26 Nopember2012 Nomor. 070/2438/2012.

2. Legalisasi izin survey dan Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kudus tanggal 27 Nopember 2012 Nomor 070/283/20.02/2012.

III. Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus bertindak atas nama Supati Kudus, bahwa pada prinsipnya menyatakan tidak keberatan t dapat mengijinkan atas pelaksanaan Research t Survey datam Wilayah Kabupaten Kudus yang dilaksanakan oleh :

1. Nama DIANA TRI LESTARI 2. Pekerjaan Mahasiswa 3. Satuan Kerja Fakultas IImu Keperawatan Universitas Indonesia 4. Penanggung Jawab DR. Ratna Sitorus, S.Kpf M.App.Sc 5. Maksud TUjuan

Research 1Survey Perminlaan Data dan Informasi lerkait persiapan penyusunan Tesls jUdul : "Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Inislasi Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dl Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kudus"

6. Lakasi Rumah Sakit Daerah Kudus.

dengan kelentuan sebagai berikut : a. Pelaksanaan Research I Survey tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu

kestabilan Pemerintah. b. Sebelum melaksanakan Research I Survey langsung kepada responden harus terlebih dahulu

melaporkan kepada pimpinan wilayah setempat, c. Setelah Research t Survey selesai, supaya melaporkan dan menyerahkan hasilnya ke Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus.

IV. Surat Rekomendasi ini berlaku dari langgal 27 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2012.

Dikeluarkan di Kudus Pada tanggal : 27 Napember 2012

KEPALA BAPPEDA

TEMBUSAN Yth. :

1. Kepala Kanlor Kesaluan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupalen Kudus.

2. Kepafa Dinas Ilnslansi lerkai!.

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 130: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKA"

JI.A" YANI NO, 160TELP. (024) 8454990 FAA, (024) 84i 4205, 8~1312~

'; SEMARANG - 50136

SURAT REKOMENDASI SURVEY / RISET Nomor : 070/2439 t 2012

I. DASAR 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Nomor

64 Tahun 2011. Tanqqal 20 Desember 2011.

2. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah. Nomor 070 /

265/2004. Tanggal 20 Februari 2004.

II. MEMBACA Surat dari Gubernur Jawa Barat. Nomor 070 / 1344 / MHS /

HAL. Tanggal 21 November 2012.

III. Pada Prinsipnya kami TIOAK KEBERATAN / Oapat Menerima atas

Pelaksanaan Penelitian I Survey di Kabupaten Kudus.

IV. Yang dilaksanakan oleh

1. Nama : OIANATRI LESTARI.

2. Kebangsaan : Indonesia.

3. Alamat : Os. Glagah Kulon 14.03/ RW .01 Kec: Oawe Kab. Kudus

4. Pekerjaan : Mahasiswa.

5. Penanggung Jawab : Dr. Ratna Sitorus, S.Kp, M.App, Sc.

6. Judul Penelitian : Faktor - factor Yang Mempengaruhi Inisiasi Insulin

pada Pasien OM Tipe 2 di RSUD Kbupaten Kudus.

7. Lokasi : Kabupaten Kudus.

V. KETENTUAN SEqAGAI BERIKUT :

1. Sebelum melakukan keqiatan terlebih dahulu melaporkan kepada Pejabat

Setempat / Lembaga Swasta yang akan dijadikan obyek lokasi untuk

mendapatkan petunjuk seperlunya dengan menunjukkan Surat Pemberitahuan ini.

2. Pelaksanaan survey / riset tidak disalah gunakan untuk tujuan tertentu yang dapat

mengganggu kestabilan pemerintahan. Untuk penelitian yang mendapat dukungan

dana dari sponsor baik dari dalam negeri maupun luar negeri, agar dijelaskan

pada saat mengajukan perijinan. Tidak membahas masalah Politik dan / atau

agama yang 1japat menimbulkan terganggunya stabilitas keamanan dan

ketertiban.

3. Surat Rekomendasidapat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku apabila pemegang

Surat Rekomendasi ini tidak mentaati / mengindahkan peraturan yang berlaku atau

obyek penelitian menolak untuk menerima Peneliti.

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 131: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

4. Setelah survey / riset selesai, supaya menyerahkan hasilnya kepada Badan

Kesbangpol Dan Linmas Provinsi Jawa Tengah.

Surat Rekomendasi'Penelitian / Riset ini berlaku dar; :

November 2012 s.d Pebruari 2013.

Demikian harap menjadikan perhatian dan maklum.

Semarang, 26 November 2012

""I+--~' :

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 132: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK

DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAERAH Jalan Supratman No. 44 Telp. 720674 -7106286

BANDUNG Kode Pos 40121

SURAT KETERANGAN Nomor 070/1344IMHSIHAL

1. Yang bertanda tangan di bawah ini :

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerab Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan Surat dari Dekan Universitas Indonesia Fakultas llmu. Keperawatan,No.44561H2.F.12.DIPDP.04.00/2012 Tanggal, 14 Nopember 2012...

Menerangkan bahwa

a Nama · · DIANA TRI LESTARI B lIP · · 08156537538 c; Tempat/tgl lahir · Kudus, 16 Oktober 1980 d. Agama · · Islam e. Pekerjaan · · Dosen f. Alamat · · Ds. Glagah Kulon 14.03/RW.Ol Kec. Dawe Kab. Kudus g. Peserta · · -h. Maksud · · Penelitian

l. Untuk Keperluan · · Penelitian dengan judul "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inisiasi Insulin pada Pasien DM Tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus"

J. Lokasi · · Provinsi Jawa Tengah

k Lembaga/Instansi Yang Dituju

· · Badan Kesbang Pol Linmas Provinsi Jawa Tengah

2. Sehubungan dengan maksud tersebut, diharapkan agar pihak yang terkait dapat memberikan bantuan/ fasilitas yang diperlukan.

3. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.

Bandung, 21 Nopember 2012

~!~EFtAONO, SH. '~--r<":610126 199103 1003

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 133: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Kampus UI Depok Telp. (021 )78849120.78849121 Faks.7864124 . Email: [email protected] Web Site: www.fik.ui.ac.id .

Nomor : t..fLfSt /H2.F12.D/PDP.04.00/2012 14 November 2012

l.arnpiran Perihal : Permohonan Ijin Penelitian

Yth. Gubernur Jawa Barat Up.Ka.Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Sarat

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Tesis mahasiswa Program Pendidikan Magister Fakultas IImu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) dengan Peminatan Keperawatan Medikal Bedah atas nama:

Sdr. Diana Tri Lestari NPM 1006833621

akan mengadakan penelitian dengan judul "Faktor-faktor yang Mempengaruhi" Inisiasi Insulin pada Pasien OM Tipe 2 di RSUD Kabupaten Kudus".

Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami mohon dengan horrnat kesediaan Saudara mengijinkan yang bersangkutan untuk mengadakan penelitian di Wilayah Jawa Tengah.

Atas perhatian Saudara dan kerjasama yang baik, disampaikan terima kasih

Tembusan Yth. : 1. Sekretaris FIK-UI 2. ManajerPendidikan dan Riset FIK-UI 3. Ketua Program Magister dan Spesialis FIK-UI 4. Gubernur Jawa Tengah 5. Bupati Kudus Jawa Tengah 6. Koordinator M.A.Tesis FIK-UI 7. Pertinqqal

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013

Page 134: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INISIASI INSULIN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334199-T32570-Diana Tri Lestari.pdf · Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Kampus UI Depok Telp. (021)78849120, 78849121 Faks.7864124 Email: [email protected] Web Site: www.fik.uLac.id

KETERANGAN LOLOS KAJI ETIK No. 56/H2.F12.D/HKP.02.04/2012

Komite Etik Penelitian, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dalam upaya

melindungi hak azasi dan kesejahteraan subyek penelitian keperawatan, telah mengkaji

dengan teliti proposal berjudul :

Faktor-faktor yang mempengaruhi Inisiasi Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

di RSD Kabupaten Kudus.

Nama peneliti utama : Diana Tri Lestari

Nama institusi : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Dan telah menyetujui proposal tersebut.

Jakarta,8 Desember 2012 Ke a,,~Q~,k.a:rw), {t)''>1

--', .>,~

-: .'

-:'::Q~wi.ka~aty, MA, PhD ~rDra.s"'" .

NIP. 195206011974112001 NIP. 19511427 197703 2001

Faktor-faktor..., Diana Tri Lestari, FIK UI, 2013