faktor determinan kejadian pendarahan...

138
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD MAJENE KABUPATEN MAJENE DETERMINAN FACTORS OF THE POST PARTUM HEMORAGE IN MAJENE HOSPITALS DARMIN DINA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD MAJENE

KABUPATEN MAJENE

DETERMINAN FACTORS OF THE POST PARTUM HEMORAGE IN MAJENE HOSPITALS

DARMIN DINA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

ii

FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD MAJENE

KABUPATEN MAJENE

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Disusun dan diajukan oleh

DARMIN DINA

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

iii

Page 4: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Darmin Dina

Nomor Pokok : P1807211523

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang s.aya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan

bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, April 2013

Yang menyatakan,

Darmin Dina

Page 5: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

v

PRAKATA

Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan banyak anugerah, sehingga penyusunan

tesis ini dengan judul “Faktor Determinan Kejadian Perdarahan

Postpartum di Rumah Sakit Umum Majene Kabupaten Majene”, dapat

terselesaikan.

Dalam penyusunan tesis ini banyak tantangan yang dialami, tetapi

berkat bantuan, bimbingan, arahan maupun masukan serta kerjasama

dari berbagai pihak maka hal tersebut dapat teratasi. Karena itu

perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi selaku Rektor Universitas Hasanuddin,

Prof. Dr. Ir. Mursalim selaku Direktur Program Pasca Sarjana,

Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin.

2. Prof. Dr. dr. Buraerah H. Abd. Hakim, M.Sc, selaku Ketua Konsentrasi

Kesehatan Reproduksi dan Keluarga.

3. Dr.dr.Arifin Seweng.,MPH, selaku Ketua Komisi Penasehat yang tidak

pernah lelah meluangkan waktu dan pikiran disela-sela kesibukan

untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tesis ini dapat

diselesaikan.

4. Dr. Mappeaty Nyorong,Drs.,MPH sebagai anggota Komisi Penasehat

yang dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan petunjuk dalam

menyelesaikan penyusunan tesis ini.

5. Dr. Masni, Apt,MSPH., Dr. dr.H.M. Tahir Abdullah,M.Sc., MSPH dan

dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc., Ph.D sebagai tim penguji.

Page 6: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

vi

6. H. Muh.Zikir sewai,selaku ketua Yayasan Hikmat Makassar yang telah

banyak memberikan bantuan moril kepada penulis untuk melanjutkan

studi Program Magister.

7. Jajaran Pengelola Program Pascasarjana dan dosen-dosen Pasca

Sarjana Kesehatan Masyarakat konsentrasi Kesehatan Reproduksi

dan Keluarga Universitas Hasanuddin Makassar, atas bantuannya

selama perkuliahan.

8. Suami tercinta (Sertu Santoso), ananda tersayang (Yusri Prasetio

Prihatmojo), kedua Orang tua (Ibunda Hj. Basmawati, Ayahanda

H.Makkadina),serta saudara-saudara dan Keluarga Besar, yang

dengan penuh kesabaran, memberikan semangat dan dorongan serta

doa untuk keberhasilan penulis.

9. Teman-teman seangkatan Program Pasca Sarjana Konsentrasi

Kesehatan Reproduksi dan Keluarga yang telah memberikan bantuan

maupun masukan selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu mohon saran dan kritik yang membangun demi

penyempurnaan tesis ini.Besar harapan penulis agartesis ini bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Makassar, April 2013

Darmin Dina

Page 7: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

vii

Page 8: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

viii

Page 9: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................. i

LEMBAR PENGAJUAN ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN…..................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................. iv

PRA KATA ............................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................. ix

DAFTAR TABEL ....................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................. xv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perdarahan Postpartum............. 9

B. Tinjauan Umum Tentang Proses Adaptasi Psikologis Ibu

Masa Nifas ........................................................................ 19

C. Tinjauan Umum Faktor Risiko perdarahan Postpartum ........ 27

D. Kerangka Teori Penelitian…………………………............. 42

Page 10: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

x

E. Kerangka Konsep .............................................................. 43

F. Hipotesis Penelitian……………........................................... 44

G. Defenisi Operasional dan Kreteria Objektif ....................... 44

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................... 49

B. Lokasi dan waktu Penelitian .............................................. 51

C. Populasi dan sampel .......................................................... 51

D. Definisi Operasional .......................................................... 52

E. Kontrol Kualitas ................................................................. 53

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data ................................ 56

G. Analisis Data ..................................................................... 61

H. Pengujian Hipotesis .......................................................... 61

I. Penyajian Data ................................................................. 62

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................. 66

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................ 82

C. Keterbatasan Penelitian ……............................................. 94

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................ 98

B. Saran ................................................................................. 99

Daftar Pustaka

LAMPIRAN

Page 11: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

xi

DAFTAR TABEL

nomor halaman

1 Tabel Observasi …………………............................ 14

2 Diagnosis Perdarahan Post Partum....................... 15

3 Sintesis besar resiko umur terhadap kejadian

PerdarahanPost Partum…........................... 29

4 Sintesis besar resiko paritas terhadap kejadian PerdarahanPost Partum…………................ 32

5 Sintesis besar resiko anemia terhadap kejadian PerdarahanPost Partum.............................. 36

6 Sintesis besar resiko riwayat persalinan terhadap KejadianPerdarahanPost Partum................. 37

7 Sintesis besar resiko partus lama terhadap kejadian

PerdarahanPost Partum............................... 39

8 Nilai korelasi Hasil Uji Coba Kuesioner di RSUD Majene tahun 2013...................................... 59

9 Distribusi Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan kelompok umur di RSUD Majene tahun 2013....................................... 67

10 Distribusi Kejadian Perdarahan Post Partum

Berdasarkan tingkat pendidikan di RSUD Majene tahun 2013....................................... 68

11 Resiko Kejadian Perdarahan Post Partum

Berdasarkan umur ibu di RSUD Majene tahun 2013....................................... 70

12 Resiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan paritas ibu di RSUD

Majene tahun 2013....................................... 71

13 Resiko Kejadian Perdarahan Post Partum

Page 12: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

xii

Berdasarkan Riwayat persalinan di RSUD Majene tahun 2013...................................... 73

14 Resiko Kejadian Perdarahan Post Partum

Berdasarkan Partus lama di RSUD Majene tahun 2013....................................... 74

15 Resiko Kejadian Perdarahan Post Partum

Berdasarkan Anemia di RSUD Majene tahun 2013....................................... 75

16 Resiko Kejadian Perdarahan Post Partum

Berdasarkan Penyakit Ibu di RSUD Majene tahun 2013....................................... 77

17 Rangkuman hasil analisis faktor resiko dengan

Kejadian perdarahan post partumdi RSUD

Majene tahun 2013....................................... 78

18 Hasil analisis regresi logistik bergandaResiko Perdarahan Post Partum di RSUD

Majene tahun 2013....................................... 80

19 Perbandingan hasil analisis bivariat dan multifariat 81

Page 13: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

xiii

DAFTAR GAMBAR

nomor halaman

1 Model Kerangka Teori ............................................ 43

2 Model Kerangka Konsep Penelitian ....................... 48

3 Model Desain Penelitian ......................................... 55

4 Alur Penelitian ........................................................ 56

Page 14: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

nomor halaman

1 Lembar Permohonan menjadi Responden 104

2 Kuesioner Penelitian .............................................. 105

3 Master Tabel hasil penelitian................................... 110

4 Distribusi Data Umum Responden.......................... 121

5 Analisis tabulasi silang ........................................... 126

6 Matching variabel paritas ........................................ 133

7 Analisis linier berganda logistik ................................ 134

8 Surat Izin Pengambilan Data Awal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS ........................ 137

9 Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kesehatan

Masyarakat UNHAS .......................................... 138

10 Rekomendasi Penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Majene………............. 139

11 Rekomendasi Penelitian dari RSUD Majene…….. 140

12 Surat Keterangan telah selesai melakukan Penelitian dari RSUD Majene............................................ 141

Page 15: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

xv

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Arti dan keterangan

PPP : Perdarahan Post Partum

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

BBLN : Bayi Berat Lahir Normal

BTA : Basil Tahan Asam

CO : Carbon Monoksida

ELBW : Extremelly Low Birth Weight

EPDs : Edinburgh Postnatal Depression Scale

Hb : Hemoglobin

IUGR : Intra Uterine Growth Retardation

KJDR : Kematian Janin Dalam Rahim

OR : Odds Ratio

O2 : Oksigen

PMS : Penyakit Menular Seksual

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SDM : Sumber Daya Manusia

URT : Urusan Rumah Tangga

Page 16: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdarahan post partum merupakan salah satu masalah penting

karena berhubungan dengan kesehatan ibu yang dapat menyebabkan

kematian. Walaupun angka kematian maternal telah menurun dari tahun

ke tahun dengan adanya pemeriksaan dan perawatan kehamilan,

persalinan di rumah sakit serta adanya fasilitas transfusi darah, namun

perdarahan masih tetap merupakan faktor utama dalam kematian ibu.

Kematian ibu hamil dapat diklasifikasikan menurut penyebab

mediknya sebagai obstetrik “langsung” dan “tidak langsung”. Menurut

laporan WHO (2008) bahwa kematian ibu di dunia disebabkan oleh

perdarahan sebesar 25%, penyebab tidak langsung 20%, infeksi 15%,

aborsi yang tidak aman 13%, eklampsia 12%, penyulit persalinan 8% dan

penyebab lain 7%.

Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian

ibu disebabkan oleh pendarahan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan,

sebagian besar karena terlalu banyak mengeluarkan darah; proporsinya

berkisar antara kurang dari 10% sampai hampir 60%. Walaupun seorang

perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca

Page 17: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

2

persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat

(anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang

berkepanjangan (Profil Kesehatan Indonesia, 2008).

Indonesia, sebagai negara berkembang dengan tingkat

pertumbuhan penduduk yang tinggi, masih menghadapi masalah tingginya

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut

hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,

menunjukkan AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar

228 per 100 ribu kelahiran hidup. Meskipun AKI dan AKB telah mengalami

penurunan, tetapi AKI dan AKB tetap menjadi masalah kesehatan yang

penting untuk diperhatikan. Hal tersebut karena di samping penurunan

yang belum mencapai taget, juga karena AKI dan AKB merupakan

indikator status kesehatan ibu dan anak. Target penurunan AKI di

Indonesia pada tahun 2010 adalah 150 per 100 ribu kelahiran hidup

(Depkes. RI, 2008).

Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap

tahunnya paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan sampai

meninggal. Di US tahun 2005 sampai 2008, prevalensi perdarahan

postpartum meningkat 28%. Perdarahan postpartum meningkatkan

kemungkinan kematian di rumah sakit dan menyebabkan 19% dari

kematian ibu di rumah sakit (Polly.et.al. 2009)

Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan

terutama adalah perdarahan (28%). Sebab lain, yaitu eklamsi (24%),

Page 18: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

3

infeksi (11%), partus lama (5%), dan abortus (5%) (Kompas, 2010).

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan, pada tahun 2005 jumlah ibu

meninggal karena perdarahan mencapai 38,24% (111,2 per 100 ribu

kelahiran hidup), gestosis 26,47% (76,97 per 100 ribu kelahiran hidup),

akibat penyakit bawaan 19,41 (56,44 per 100 ribu kelahiran hidup), dan

infeksi 5,88% (17,09 per 100 ribu kelahiran hidup) (Depkes. RI, 2008).

Berdasarkan penelitian yang dilakukaan shane di RSUD

Dr.Pirngadi medan tahun 2007-2009 dapat diketahui bahwa penyebab

utama perdarahan post partum adalah retensio placenta yaitu sebesar

53,7% diikuti laserasi jalan lahir sebesar 29,3%, atonía uteri 14,6 % dan

inversio uteri sebesar 2,4%.Begitu pula penelitian yang dilakukan ajenifuji

(2010) di Obufeni Awolowo University teaching hospital nigeria, yang

menemukan bahwa penyabab utama perdarahan post partum primer

adalah retensio placenta (71,05%). Di ikuti atoia uteri (15,79%), laserasi

jalan lahir (11,84%), sedangkan menurut mochtar (1995) bahwa atonía

uteri merupakan penyebab utama perdarahan post partu primer dengan

proporsi 50% - 60 %.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut hal yang perlu ditempuh

dalam penurunan angka kematian akibat perdarahan dibutuhkan

pelaksanaan manajemen aktif kala III yang baik, selain itu mengurangi

faktor resiko dari penyebab perdarahan seperti atonía uteri dan ruptur

uteri.

Page 19: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

4

Pada tahun 2004 angka kematian ibu di Sulawesi Barat mencapai

110/100.000 kelahiran hidup. Penyebab AKI yaitu perdarahan 60 orang

(64,11%), preeklampsia-eklampsia 13 orang (15,38%), infeksi 7 orang

(3,85%) dan lain-lain 30 orang (16,66%). Sedangkan pada tahun 2008

meningkat berkisar (119/100.000) ibu meninggal disebabkan oleh

perdarahan 73 orang (61,3%) infeksi 4 orang (3%) preeklampsia 21 orang

(17,6%) dan lain-lain 21 orang (17,6%). Pada tahun 2009 turun menjadi

59 kasus perdarahan yang menyebabkan AKI, dan pada tahun 2010

meningkat kembali menjadi 63 kasus .

Di berbagai negara berkembang, masih banyak keluarga

khususnya yang tinggal di pedesaan beranggapan bahwa lebih baik

memiliki keluarga besar daripada keluarga kecil. Hal ini mengakibatkan

banyak wanita yang terpaksa menikah serta melahirkan pada usia muda

dan tidak berhenti melahirkan sampai usia 40 tahun. Padahal salah satu

faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum adalah

paritas. Paritas yang tinggi atau multipara akan menjadi salah satu faktor

pencetus atonia uteri, yang apabila tidak ditangani dengan baik akan

mengakibatkan perdarahan postpartum (Shehadeh A. 2011).

Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil juga

menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang

merupakan faktor utama kematian ibu. Anemia merupakan salah satu

faktor risiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai

perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan.

Page 20: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

5

(Mardliyanti, dalam Fika tahun 2009). Prevalensi anemia pada wanita

hamil di Indonesia berkisar 20-80%, tetapi pada umumnya banyak

penelitian yang menunjukkan prevalensi anemia pada wanita hamil lebih

besar dari 50%. Juga banyak dilaporkan bahwa prevalensi anemia pada

trimester III berkisar 50-79%. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu

dengan kadar haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III

atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

Anemia dapat berperan sebagai faktor pokok yang menyebabkan

seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal karena salah

satu dari lima penyebab utama kematian ibu hamil (kematian maternal),

yaitu perdarahan, sepsis, eklampsia, aborsi, dan partus macet (obstructed

labor). Sehingga anemia dapat bertanggung jawab pada 17-46% kasus

kematian maternal. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menderita

anemia selama kehamilan mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

perdarahan postpartum. Ibu dengan anemi selama hamil mempunyai

risiko 4,27 kali untuk mengalami perdarahan pasca persalinan

dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami anemia (Al – Ramahi M,

et.al, 2010).

Pada akhir – akhir ini terdapat kecenderungan wanita yang hamil

atau melahirkan pertama kali pada usia 35 tahun atau lebih.

Peningkatan ini kemungkinan oleh karena semakin berkembangnya

bidang pendidikan dan lapangan kerja bagi kaum wanita sehingga lebih

banyak wanita yang terlambat berkeluarga. Kehamilan pada usia yang

Page 21: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

6

terlalu muda dan tua termasuk dalam kriteria kehamilan risiko tinggi

dimana keduanya berperan meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada

ibu maupun janin. Pada penelitian Awad Shehadeh di Queen Alia and

Prince Hashem Hospital pada primigravida berusia 35 tahun didapatkan

angka kejadian komplikasi keluaran maternal dan perinatal yang

meningkat bila dibandingkan dengan primigravida usia 20-25 tahun yaitu

pada kejadian perdarahan postpartum, persalinan dengan bedah

caesar, kelahiran prematur, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kelahiran

mati (Shehadeh A. 2011).

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di

Rumah Sakit Umum Daerah Majene yang peneliti kunjungi prevalensi

kejadian perdarahan postpartum cukup tinggi. Dari paparan di atas, maka

peneliti bermaksud ingin melakukan penelitian terkait dengan faktor

determinan yang mempengaruhi kejadian pendarahan postpartum di

RSUD Majene Kab. Majene.

B. Rumusan Masalah

Perdarahan post partum adalah perdarahan pervaginam melebihi 500 ml

setelah bersalin. Anemia, paritas, dan usia ibu merupakan faktor risiko yang

dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai perdarahan saat kehamilan,

persalinan dan pasca persalinan. Menurut WHO tahun 2008, 25% kematian ibu

di dunia disebabkan karena perdarahan. Berbagai latar belakang penyebab

dirumuskan dalam research question sebagai berikut seberapa besar risiko usia,

Page 22: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

7

paritas, riwayat persalinan, partus lama dan anemia dengan kejadian

pendarahan postpartum di RSUD Majene Kabupaten Majene ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian pendarahan

postpartum di RSUD Majene Kab Majene.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis besar risiko usia terhadap kejadian pendarahan

postpartum.

b. Menganalisis besar risiko paritas terhadap kejadian pendarahan

postpartum.

c. Menganalisis besar risiko riwayat persalinan terhadap kejadian

pendarahan postpartum.

d. Menganalisis besar risiko partus lama terhadap kejadian

pendarahan postpartum.

e. Menganalisis besar risiko anemia terhadap kejadian pendarahan

postpartum.

f. Menganalisis faktor resiko yang paling dominan terhadap kejadian

perdarahan post partum.

Page 23: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Sebagai informasi atau masukan bagi pihak rumah sakit untuk

perencanaan pelayanan kesehatan yang baik bagi ibu hamil dan

bersalin.

2. Manfaat Praktisi

Dengan mengetahui faktor-faktor yang berperan pada perdarahan

postpartum khususnya anemia maka upaya deteksi dini dari faktor

risiko tersebut melalui pelayanan antenatal dapat lebih terarah,

terpadu dan tepat guna.

3. Manfaat Untuk Peneliti

Bagi peneliti sendiri memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman penelitian. Sehingga hasil ini dapat dijadikan sebagai

dasar penelitian selanjutnya

Page 24: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perdarahan Postpartum

1. Pengertian

Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml

dalam masa 24 jam setelah anak lahir. Menurut waktu terjadinya

perdarahan post partum dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Perdarahan post partum primer (early post partum hemorrhage)

yang terjadi dalam waktu 24 jam setelah anak lahir.

b) Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorrhage)

yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15

post partum. Menurut Wiknjosastro perdarahan, terutama

perdarahan post partum masih merupakan salah satu dari sebab

utama kematian ibu dalam persalinan. Karena itu ada tiga hal yang

harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi

perdarahan dari post partum, yaitu :

(1) Penghentian darah

(2) Jaga jangan sampai timbul syok

(3) Penggantian darah yang hilang

Page 25: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

10

2. Etiologi

Etiologi perdarahan post partum terdiri dari :

a) Atonia Uteri

Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah :

(1) Umur ; umur yang terlalu tua atau muda

(2) Paritas ; sering dijumpai pada multipara dan grandemultipara

(3) Partus lama dan partus terlantar

(4) Uterus terlalu regang dan besar, misalnya pada gemeli,

hidramnion, atau janin besar.

(5) Kelainan pada uterus, seperti mioma uteri, uterus couvelair

pada solusio plasenta.

(6) Faktor sosial ekonomi, yaitu malnutrisi

b) Retensio plasenta

Adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 1

jam setelah bayi lahir. Sebab-sebabnya adalah :

(1) His kurang kuat(sebab penting)

(2) Plasenta sukar terlepas

c) Sisa plasenta

Sisa plasenta atau selaput ketuban yang menghalangi

kontraksi uterus, sehingga masih ada pembuluh darah yang

terbuka, ruptur uteri.

Page 26: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

11

d) Laserasi jalan lahir

Robekan perineum, vagina serviks, forniks dan rahim. Dapat

menimbulkan perdarahan yang banyak apabila tidak segera

ditangani

e) Inversio uteri

Tiga faktor yang menyebabkan terjadinya inversio uteri :

(1) Tonus otot rahim yang lemah

(2) Tekanan atau tarikan pada fundus

(3) Canalis cervicalis yang longgar

3. Patofisiologi

Dalam persalinan pembuluh darah yang ada diuterus melebar

untuk meningkatkan sirkulasi. atonia dan subinvolusi uteri

menyebabakan kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah

yang melebar tadi tidak menutup sempurna sehingga perdarahan terus

menerus. Trauma jalan lahir seperti episiotomi yang lebar, laserasi

perineum, dan ruptur uteri juga menyebabkan perdarahan karena

terbukanya pembuluh darah.

4. Tanda dan gejala

Gejala klinis umum yang terjadi adalah kehilangan darah dalam

jumlah yang banyak (>500ml), nadi lemah, pucat, lochia berwarna

merah, haus, pusing, gelisah, letih dan dapat terjadi shok hipovolemik,

tekanan darah rendah dan mual. selain itu juga, dijumpai gejala nyeri

yang hebat. Tanda-tanda klinis :

Page 27: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

12

a) Perdarahan post partum primer

Hipotensi dan takikardia yang menyertai perdarahan setelah

anak lahir telah terjadi hipovolemia berat dan penderita sudah

dalam keadaan shok. Akan tetapi, pada keadaan tekanan darah

dan nadi yang normal tidak dengan sendirinya menandakan

penderita tidak dalam keadaan shok. Perkiraan jumlah darah

dengan cara melihat darah yang keluar, walaupun ditampung

dalam nier bakken pun tidak menyatakan kebenaran. Karena pada

keadaan yang demikian kehilangan darah yang sesungguhnya dari

sirkulasi dengan pengukuran yang tepat bisa jadi telah dua kali lipat

dari yang disaksikan secara visual. Oleh karena itu, dalam

mengahadapi kasus perdarahan setelah anak lahir tidak boleh

terpaku pada normalitas tanda-tanda vital, yaitu tekanan darah dan

nadi.

b) Perdarahan post partum sekunder

Perdarahan umumnya terjadi dalam minggu ke-2 atau ke-3

masa nifas. biasanya tidak banyak, kadang-kadang lebih banyak

dari darah haid dan berwarna merah tua serta berbau kalau sudah

ada infeksi. Melalui jalan lahir kadang-kadang keluar bekuan darah

atau jaringan-jaringan sisa plasenta atau selaput ketuban nekrotik.

Sering disertai subinvolusio uteri atau kenaikan suhu badan. pada

pemeriksaan dalam uterus masih lebih besar dari pada sepatutnya

Page 28: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

13

dan teraba lembut, kadang-kadang terasa nyeri kalau sudah ada

infeksi.

Gejala klinis yang umum terjadi adalah kehilangan darah

dalam jumlah yang banyak (>500ml), nadi lemah, pucat, lochia

berwarna marah, haus pusing, gelisah, letih dan dapat terjadi shok

hipovolemi, tekanan darah rendah dan mual. Selain itu juga,

dijumpai gejala nyeri yang hebat. Gejala klinis berdasarkan

penyebab :

(1) Atonia uteri

Gejala utama yang selalu ada : uterus tidak berkontraksi,

perdarahan segera setelah anak lahir. Gejala yang kadang-

kadang timbul : shok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat

atau lemah, gelisah dan mual)

(2) Retensio plasenta

Gejala yang selalu ada : plasenta belum lahir setelah 30

menit, perdarahan segera kontraksi uterus baik. Gejala yang

kadang-kadang timbul : tali pusat putus, inversio uteri akibat

tarikan, perdarahan lanjutan.

(3) Sisa plasenta

Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput

tidak lengkap, perdarahan segera. Gejala yang kadang-kadang

ada : uterus berkontraksi dengan baik,tetapi tinggi fundus tidak

berkurang

Page 29: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

14

(4) Laserasi jalan lahir

Gejala yang selalu ada : perdarahan segera, darah segar

mengalir segera setelah bayi lahir, kontraksi uterus baik

(Leveno, Kenneth J. 2009).

5. Diagnosis Perdarahan Post Partum

Penilaian klinik untuk menentukan derajat syok dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 1. Tabel Observasi

Volume

kehilangan darah

Tekanan

Darah

(Sistolik)

Gejala dan Tanda Derajat Syok

500 - 1.000 mL

(10-15%)

Normal Palpitasi,

takikardia,pusing

Terkompensasi

1000 – 1500 mL

(15-25%)

Penurunan

ringan (80 –

100 mm Hg)

Lemah,

takikardia,

berkeringat

Ringan

1.500 - 2.000 mL

(25-35%)

Penurunan

sedang (70-

80 mm Hg)

Gelisah,pucat,

oliguria

Sedang

2000-3000 mL

(35-50%)

Penurunan

tajam (50-70

mm Hg)

Pingsan,

hipoksia, anuria

Berat

Sumber : Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2011

Diagnosis perdarahan postpartum dapat digolongkan berdasarkan

tabel berikut ini (Saifuddin, 2002) :

Page 30: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

15

Tabel 2. Diagnosis Perdarahan Post Partum

Gejala dan tanda yang selalu

ada

Gejala dan tanda yang

kadang-kadang ada

Diagnosis

Kemungkinan

a. Uterus tidak berkontraksi dan lembek

b. Perdarahan segera setelah anak lahir (Perdarahan Pascapersalina Primer)

a. Syok Atonia Uteri

a. Perdarahan segera b. Darah segar yang

mengalir segera setelah bayi lahir

c. Uterus kontraksi baik d. Plasenta Lengkap

a. Pucat b. Lemah c. Menggigil

Robekan Jalan Lahir

a. Plasenta belum lahir setelah 30 menit

b. Perdarahan segera c. Uterus Kontraksi baik

a. Tali pusat putus akibat traksi berlebihan

b. Inversio uteri akibat tarikan

c. Perdarahan lanjutan

Retensio Plasenta

a. Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap

b. Perdarahan segera

a. Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang

Tertinggalnya

sebagian plasenta

a. Uterus tidak teraba b. Lumen vagina terisi massa c. Tampak tali pusat (jika

plasenta belum lahir) d. Perdarahan segera e. Nyeri sedikit atau berat

a. Syok neurogenik b. Pucat dan Limbung

Inversio Uteri

a. Sub-involusi uterus b. Nyeri tekan perut bawah c. Perdarahan > 24 jam

setelah persalinan. Perdarahan bervariasi (ringan atau berat, terus menerus atau tidak teratur) dan berbau (jika disertai infeksi)

a. Anemia b. Demam

Perdarahan

terlambat,

Endometrisis atau

sisa plasenta

(terinfeksi atau tidak)

a. Perdarahan segera b. Nyeri perut berat (kurangi

dengan rupture)

a. Syok b. Nyeri tekan perut c. Denyut nadi ibu

cepat

Robekan dinding

uterus (Ruptura

Uteri)

Page 31: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

16

6. Manajemen Perdarahan Postpartum

Tujuan utama pertolongan pada pasien dengan perdarahan post

partum adalah menemukan dan menghentikan penyebab dari perdarahan

secepat mungkin.

Terapi pada pasien dengan perdarahan postpartum mempunyai 2 bagian

pokok :

a. Resusitasi dan manajemen yang baik terhadap perdarahan

Pasien dengan hemorraghe post partum memerlukan penggantian

cairan dan pemeliharaan volume sirkulasi darah ke organ – organ

penting. Pantau terus perdarahan, kesadaran dan tanda-tanda vital

pasien. Pastikan dua kateler intravena ukuran besar (16) untuk

memudahkan pemberian cairan dan darah secara bersamaan apabila

diperlukan resusitasi cairan cepat.

b.Sisa plasenta

Apabila kontraksi uterus jelek atau kembali lembek setelah

kompresi bimanual ataupun massase dihentikan, bersamaan

Pemberian cairan : berikan normal saline atau ringer lactate

c.Transfusi darah : bisa berupa whole blood ataupun packed red cell

d.Evaluasi pemberian cairan dengan memantau produksi urine (dikatakan

perfusi cairan ke ginjal adekuat bila produksi urin dalam 1jam 30 cc

atau lebih).

Manajemen penyebab hemorraghe postpartum

Tentukan penyebab hemorraghe postpartum :

Page 32: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

17

a. Atonia uteri

Periksa ukuran dan tonus uterus dengan meletakkan satu tangan

di fundus uteri dan lakukan massase untuk mengeluarkan bekuan

darah di uterus dan vagina. Apabila terus teraba lembek dan tidak

berkontraksi dengan baik perlu dilakukan massase yang lebih keras

dan pemberian oxytocin. Pengosongan kandung kemih bisa

mempermudah kontraksi uterus dan memudahkan tindakan

selanjutnya. Lakukan kompres bimanual apabila perdarahan masih

berlanjut, letakkan satu tangan di belakang fundus uteri dan tangan

yang satunya dimasukkan lewat jalan lahir dan ditekankan pada fornix

anterior. Pemberian uterotonica jenis lain dianjurkan apabila setelah

pemberian oxytocin dan kompresi bimanual gagal menghentikan

perdarahan, pilihan berikutnya adalah ergotamine.

b. Sisa plasenta

Apabila kontraksi uterus jelek atau kembali lembek setelah

kompresi bimanual ataupun massase dihentikan, bersamaan

pemberian uterotonica lakukan eksplorasi. Beberapa ahli

menganjurkan eksplorasi secepatnya, akan tetapi hal ini sulit dilakukan

tanpa general anestesi kecuali pasien jatuh dalam syok. Jangan

hentikan pemberian uterotonica selama dilakukan eksplorasi. Setelah

eksplorasi lakukan massase dan kompresi bimanual ulang tanpa

menghentikan pemberian uterotonica. Pemberian antibiotic spectrum

luas setelah tindakan ekslorasi dan manual removal.

Page 33: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

18

Apabila perdarahan masih berlanjut dan kontraksi uterus tidak baik

bisa dipertimbangkan untuk dilakukan laparatomi. Pemasangan

tamponade uterrovaginal juga cukup berguna untuk menghentikan

perdarahan selama persiapan operasi

b. Trauma jalan lahir

Perlukaan jalan lahir sebagai penyebab pedarahan apabila uterus

sudah berkontraksi dengan baik tapi perdarahan terus berlanjut. Lakukan

eksplorasi jalan lahir untuk mencari perlukaan jalan lahir dengan

penerangan yang cukup. Lakukan reparasi penjahitan setelah diketahui

sumber perdarahan, pastikan penjahitan dimulai diatas puncak luka dan

berakhir dibawah dasar luka. Lakukan evaluasi perdarahan setelah

penjahitan selesai.Hematom jalan lahir bagian bawah biasanya terjadi

apabila terjadi laserasi pembuluh darah dibawah mukosa,

penetalaksanaannya bisa dilakukan incise dan drainase. Apabila

hematom sangat besar curigai sumber hematom karena pecahnya arteri,

cari dan lakukan ligasi untuk menghentikan perdarahan.

c. Gangguan pembekuan darah

Manual eksplorasi telah menyingkirkan adanya rupture uteri, sisa

plasenta dan perlukaan jalan lahir disertai kontraksi uterus yang baik

kecurigaan penyebab perdarahan adalah gangguan pembekuan darah.

Lanjutkan dengan pemberian produk darah pengganti

(trombosit,fibrinogen).

Page 34: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

19

B. Tinjauan Umum Tentang Proses Adaptasi Psikologis Ibu Masa

Nifas

Proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah dimulai sejak dia

hamil. Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang nyta

sehingga memerlukan adaptasi. Perubahan mood seperti sering lekas

marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan

manifestasi dari emosi yang labil.

Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus

dijalani. Tanggung jawab bertambah dengan hadirnya bayi yang baru

lahir. Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya merupakan

dukungan positif untuk ibu. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan,

ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :

1. Fase taking In

Fase taking In yaitu periode ketergantungan. Periode ini

berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.

Pada fse ini ibu sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri.Ketidak

nyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri

pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang

tidak dapat dihindari. Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat

untuk mencegahgangguan psikologi yang mungkin dialami, seperti

mudah tersinggung, menangis. Pada faseini petugas kesehatan harus

menggunakan pendekatan empatik agar ibu dapat melewati fase ini

dengan baik. Ibu hanya ingin didengarkan dan diperhatikan.

Page 35: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

20

Kemampuan mendengarkan dan menyediakan waktu yang

cukup merupakan dukungan yang tidak ternilai bagi ibu,kehadiran

suami atau keluarga sangat diperlukan pada fase ini. Petugas

kesehatan dapat menganjurkan suami dan keluarga untuk

memberikan dukungan moril dan menyediakan waktu untuk

mendengarkan semua hal yang disampaikan agar ibu dapat melewati

fase ini dengan lancar.

Gangguan psikologis yang mungkin dirasakan ibu sangat

mempengaruhi kelancaran proses persalinan, ibu yang meras cemas

harus diberi dukungan sepenuhnya sehingga ibu tidak merasa sendiri.

Adapun gangguan psikologis yang mungkin dirasakan adalah :

a) Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan

tentang bayinya missal jenis kelamin tertentu, warna kulit, jenis

rambut dan lain-lain.

b) Ketidak nyamanan sebagai akibat dari perubahan fisik yang dialami

ibu missal rasa mules karena rahim berkontraksi untuk kembali

pada keadeaan semula, payudara bengkak, nyeri luka jahitan.

c) Rasa bersalah karena belum bias menyusui bayinya

d) Suami atau keluarga yang mengkritik ibu tentang cara merawat

bayi dan cenderung melihat saja tanpa membantu. Ibu akan

merasa tidak nyaman karena sebenarnya hal tersebut bukan hanya

tanggung jawab ibu semata.

Page 36: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

21

2. Fase Taking hold

Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10

hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan

keyidak mampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.

Ibu mempunyai perasaan sangat sensitive sehingga mudah

tersinggung dan gampang marah. Kita perlu berhati-hati menjaga

komunikasi dengan ibu.Dukungan moril sangat diperlukan untuk

menumbuhkan kepercayaan diri ibu. Bagi petugas kesehtan pada fase

ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan berbagai

penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang diperlukan ibu nifas.

Tugas kita adalah mengajarkan cara merawat bayi, cara menyusui

yang benar, cara merawat luka jahitan, senam nifas, memberikan

pendidikan kesehatan yang dibutuhkan ibu seperti gizi, istirahat,

kebersihan diri dan lain-lain.

3. Fase Letting Go

Fase letting go yaitu periode menerima tanggung jawab diri

dengan akan peran barunya. Fase ini berlangsung sepuluh hari

setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan

ketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh disusui

sehingga siap terjag untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Keinginan

untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat pada fase ini. Ibu

akan lebih percaya diri dalam menjalani peran barunya. Pendidikan

kesehatan yang kita berikan pada fase sebelumnya akan sangat

Page 37: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

22

berguna bagi ibu. Ibu lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri

dan bayinya. Dukungan suami dan keluarga masih terus diperlukan

ibu. Suami dan keluarga dapat membantu merawat bayi, mengerjakan

urusan rumah tangga sehingga ibu jangan terlalu terbaebani. Ibu

memerlukan istirahat yang cukup sehingga mendapatkan kondisi fisik

yang bagus untuk dapat merawat bayinya. (Suherni, 2009).

4. Post partum Blues

a) Definisi Postpartum blues

Adalah suatu tingkat keadaan depresi bersifat sementara

yang dialami oleh kebanyakan ibu yang baru melahirkan karena

perubahan tingkat hormon, tanggung jawab baru akibat perluasan

keluarga dan pengasuhan terhadap bayi. Keadaan ini biasanya

muncul antara hari ke-tiga hingga ke-sepuluh pasca persalinan,

seringkali setelah pasien keluar dari rumah sakit. Apabila gejala ini

berlanjut lebih dari dua minggu, maka dapat menjadi tanda

terjadinya gangguan depresi yang lebih berat, ataupun psikosis

postpartum dan tidak boleh diabaikan (Sitti Saleha, 2009).

b) Gejala-gejala post partum blues

Ciri-ciri postpartum blues menurut Young dan Ehrhard

diantaranya adalah Perubahan keadaan dan suasana hati ibu yang

bergantian dan sulit diprediksi seperti menangis, kelelahan, mudah

tersinggung, kadang-kadang mengalami kebingungan ringan atau

mudah lupa, Pola tidur yang tidak teratur karena kebutuhan bayi

Page 38: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

23

yang baru dilahirkannya, ketidaknyamanan karena kelahiran anak,

dan perasaan asing terhadap lingkungan tempat bersalin, Merasa

kesepian, jauh dari keluarga, menyalahkan diri sendiri karena

suasana hati yang terus berubah-ubah, Kehilangan kontrol

terhadap kehidupannya karena ketergantungan bayi yang baru

dilahirkannya.

Kennerley dan Gath menggambarkan suatu instrumen yang

reliabel dan valid yang mengukur tujuh gejala postpartum blues,

yaitu perubahan suasana hati yang tidak pasti, merasa “tidak

mampu”, kecemasan, perasaan emosional yang berlebihan,

mengalami kesedihan, kelelahan, dan kebingungan atau fikiran

yang kacau (Sitti Saleha, 2009).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Postpartum Blues :

1. Faktor Biologis

Yang termasuk faktor biologis adalah hormonal dimana

terjadinya perubahan kadar sejumlah hormon dalam tubuh ibu

pasca persalinan secara tiba-tiba dalam jumlah yang besar,

yaitu progesteron, estrogen, kelenjar tiroid, endorfin, estradiol,

cortisol, dan prolaktin yang menimbulkan reaksi afektif

tertentu. Kemudian factor kelelahan fisik, yaitu kelelahan fisik

akibat proses persalinan yang baru dilaluinya, dehidrasi,

kehilangan banyak darah, atau faktor fisik lain yang dapat

menurunkan stamina ibu.

Page 39: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

24

2. Faktor Psikologis

Yang termasuk faktor psikologis adalah : wanita yang

menilai dirinya lebih maskulin. Wanita perfeksionis dengan

pengharapan yang tidak realistis dan selalu berusaha

menyenangkan orang lain, Ibu dengan harga diri yang rendah,

wanita yang mudah mengalami kecemasan, ketakutan akan

tugas dan terjadinya depresi selama kehamilan.

3. Faktor Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhinya adalah Kehamilan

yang tidak diinginkan, Perasaan bingung antara penerimaan

dan penolakan terhadap peran baru sebagai ibu. Kesibukan

mengurus bayi dan perasaan ibu yang merasa tidak mampu

atau khawatir akan tanggung jawab barunya sebagai ibu,

Perasaan kecewa dengan keadaan fisik dirinya juga bayinya.

4. Keadaan sosial ekonomi

Wanita yang harus kembali bekerja setelah melahirkan,

Keadaan sosial ekonomi yang tidak mendukung.

5. Dukungan Sosial

Ketegangan dalam hubungan pernikahan dan keluarga,

Penyesuaian sosial yang buruk, kurangnya dukungan dari

suami dan orang-orang sekitar, wanita yang tidak bersuami.

Page 40: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

25

5. Depresi Postpartum

Depresi postpartum adalah munculnya gangguan mood dan

kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh

prosesmental yang muncul setelah melahirkan (pasca slin). Pada

periode mulai hari ke-4 sampai kurang lebih 3-4 minggu disertai gejala

mimpi buruk, tidak dapat tidur, cemas, meningkatnya sensitivitas, dan

perubahan mood seperti sedih, kurang nafsu makan, mudah marah,

kelelahan, sulit berkonsentrsi, perasaan tidak berharga, menyalahkan

diri, dan tidak mempunyai harapan untuk masa depan. (Soep, 2009)

a. Diagnosis Depresi post partum

Menurut Soep (2009), bahwa gejala depresi postpartum yang

dialami 60% wanita hampir sama dengan gejala depresi pada

umumnya. Tetapi dibandingkan dengan gangguan depresi yang

umum. Depresi postpartum mempunyai karakteristik yang spesifik

antara lain :

1) Mimpi buruk, akibat mimpi-mimpi buruk yang menakutkan

sehingga sering terbangun dan tidak dapat tidur lagi.

2) Insomnia, biasa timbul sebagai gejala suatu gangguan lain yang

mendasari seperti kecemasan dan depresi atau gangguan emosi

lain yang terjadi dalam hidup manusia.

3) Phobia, rasa takut yang irasional terhadap sesuatu benda atau

keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh ibu,

walaupun diketahuinya bahwa hal itu irasional adanya.

Page 41: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

26

4) Kecemasan, rasa tidak aman dan khawatir yang timbul karena

dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi

sumbernya sebagian besar tidak diketahuinya.

5) Meningkatnya sensitivitas, periode pasca kelahiran meliputi

banyak sekali penyesuain diri dan pembiasaan diri. Bayi harus

diurus, ibu harus pulih kembali dari persalinan, ibu harus belajar

bagaimana cara merawat bayi.

6) Perubahan mood, depresi postpartum muncul dengan gejala

sebagai berikut: sedih, murung, perasaan tidak berharga, mudah

marah, merasa terganggu dengan perubahan fisik, sulit

berkonsentrasi, kurang napsu makan, gangguan tidur, dan tidak

mempunyai harapan untuk masa depan.

Secara global diperkirakan 20% wanita setelah melahirkan

mengalami depresi postpartum dengan gejala-gejala hampir sama

dengan gejala depresi psikosis. Gejala tersebut dengan ciri khas:

Perasaan yang negatif pada bayi yang dilahirkannya, Kesulitan

untuk tidur, Sering menangis, Makan terlalu banyak atau sedikit,

Rasa tidak berharga dan rasa bersalah, Menjauhkan diri dari teman

atau keluarga, Kehilangan harapan dan pesimistik, Sakit Kepala,

nyeri dada, jantung berdebar-debar, dan napas cepat, Sulit untuk

berkonsentrasi dan tidak dapat membuat keputusan,

merencanakan dan percobaan bunuh diri (Varney Helen, 2007)

Page 42: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

27

b. Penatalaksanaan depresi post partum

Banyak perempuan tidak mau bercerita bahwa mereka

menderita depresi post partum, karena merasa malu, takut dan

merasa bersalh karena merasa depresi disaat seharusnya bahagia,

dan takut dikatakan tidak layak untuk menjadi ibu.

Ada beberapa yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi

tersebut antara lain: Banyak istirahat sebisanya, tidurlah selama

bayi tidur, Hentikan membebani diri sendiri untuk melakukan

semuanya sendiri, kerjakan apa yang dapat dilakukan dan berhenti

saat merasa lelah, Mintalah bantuan untuk mengerjakan

pekerjaanrumah tangga dan pemberian makan pada malam hari,

mintalah pada suami untuk mengangkat bayi untuk disusui saat

malam hari sehingga ibu dapat menyusui ditempat tidur tanpa

harus banyak bergerak, Bicarakan dengan suami, keluarga, teman,

mengenai perasaan yang dimiliki, Jangan sendirian dalam jangka

waktu lama, pergilah keluar rumah untuk merubah suasana hati,

Bicaralah dengan ibunda agar dapat saling bertukar pengalaman,

Ikuti Support untuk perempuan dengan depresi melalui edukasi,

Jangan membuat perubahan hidup yang sangat drastis selama

kehamilan dan sebagainya (Varney Helen, 2007).

Page 43: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

28

C. Tinjauan Umum Tentang Faktor Risiko perdarahan Post Partum

a. Umur

Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau

lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan post

Partum yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini

dikarenakan pada usia dibawah 20 tahun fungsi reproduksi seorang

wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia

diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami

penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga

kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pasca persalinan terutama

perdarahan akan lebih besar (Goldman JC, et al. 2011).

Seorang wanita jika ingin memiliki kesehatan reproduksi yang

prima seharusnya menghindari “4 terlalu” dimana dua diantaranya

adalah menyangkut dengan usia ibu. T yang pertama yaitu terlalu

muda artinya hamil pada usia kurang dari 20 tahun. Adapun risiko

yang mungkin terjadi jika hamil di bawah 20 tahun antara lain

keguguran, preeklampsia (tekanan darah tinggi, oedema, proteinuria),

eklampsia (keracunan kehamilan), timbulnya kesulitan persalinan

karena sistem reproduksi belum sempurna, bayi lahir sebelum

waktunya, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), fistula vesikovaginal

(merembesnya air seni ke vagina), fistula retrovaginal (keluarnya gas

dan tinja dari vagina) dan kanker leher rahim. T yang kedua adalah

terlalu tua artinya hamil di atas usia 35 tahun. Risiko yang mungkin

Page 44: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

29

terjadi jika hamil pada usia terlalu tua ini antara lain adalah terjadinya

keguguran, preeklampsia, eklampsia, timbulnya kesulitan pada

persalinan, perdarahan, BBLR dan cacat bawaan (Gordon

D, et.al. 2008).

Page 45: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

30

Tabel 3.Sintesis besar resiko umur terhadap perdarahan post partum.

Peneliti/

Penulis

Karakteristik Studi Hasil

Temuan Subjek Instrumen Metode/

Desain

Gordon

Diet.at.2008

210 Kuesioner Perposite

Sampling

Umur < 20 tahun

memiliki resiko

2.013 kali

mengalami

perdarahan post

partum karena

atonia uteri.

Indrawati 120 wawancara Perposite

Sampling

Umur < 20 tahun

memiliki resiko

2,74 kali lebih

besar mengalami

perdarahan post

partum

dibandingkan

dengan wanita

yang memiliki

umur resiko

rendah.

Anna Widi

prianita

82 wawancara Perposite

Sampling

Umur tidak

signifikan

mempengaruhi

perdarahan post

partum primer.

Dimana umur >

35 tahun bukan

merupakan

factor resiko

perdarahan post

partum primer

(OR= 0,64; 95%,

Ci

Sumber: Data Sekunder, diolah dari berbagai sumber, 2012.

Page 46: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

31

b. Pendidikan

Menurut Depkes RI (2004), pendidikan yang dijalani seseorang

memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dimana

seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil

keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima

perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang

berpendidikan lebih rendah. Pendidikan adalah upaya persuasi atau

pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan

tindakan-tindakan (praktik) untuk memelihara (mengatasi masalah-

masalah), dan meningkatkan kesehatannya. Perubahan atau tindakan

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dihasilkan oleh

pendidikan kesehatan ini didasarkan kepada pengetahuan dan

kesadarannya melalui proses pembelajaran (Notoatmodjo, 2005).

c. Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu

sebelum kehamilan atau persalinan saat ini. Paritas dikategorikan

menjadi 4 kelompok (Mochtar,R, 2005) :

(1)Nulipara adalah ibu dengan paritas 0

(2)Primipara adalah ibu dengan paritas 1

(3)Multipara adalah ibu dengan paritas 2-5

(4)Grand Multipara adalah ibu dengan paritas > 5

Paritas merupakan faktor risiko yang memengaruhi perdarahan

post partum primer. Pada paritas yang rendah (paritas 1) dapat

Page 47: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

32

menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan

sehingga ibu hamil tidak mampu dalam menangani komplikasi yang

terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan semakin

sering wanita mengalami kehamilan dan melahirkan (paritas lebih dari

3) maka uterus semakin lemah sehingga besar risiko komplikasi

kehamilan. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari

sudut perdarahan post partum yang dapat mengakibatkan kematian

maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari tiga) mempunyai

angka kejadian perdarahan post partum lebih tinggi. Lebih tinggi

paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas dapat

ditangani dengan asuhan obstetrik yang lebih baik, sedangkan risiko

pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga

berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak

direncanakan (Manuaba, 2009).

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Polly.et.al. (2009)

menunjukkan bahwa wanita primipara dan multipara memiliki

kehilangan darah sama besarnya pada pendarahan post partum,

wanita multipara mengalami kehilangan darah terbesar dibandingkan

dengan wanita nulipara. Paritas mempunyai pengaruh terhadap

kejadian perdarahan postpartum karena pada setiap kehamilan dan

persalinan terjadi perubahan serabut otot pada uterus yang dapat

menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi sehingga sulit

untuk melakukan penekanan pembuluh-pembuluh darah yang

Page 48: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

33

membuka setelah lepasnya plasenta. Risiko terjadinya akan

meningkat setelah persalinan ketiga atau lebih yang mengakibatkan

terjadinya perdarahan post partum (Saifuddin, 2002).

Tabel 4 Sintesis besar resiko paritas terhadap perdarahan post partum

Peneliti/

Penulis

Karakteristik Studi Hasil

Temuan Subjek Instrumen Metode/

Desain

Anna Widi

Pranita

82 Kuesioner Perposive

Sampling

Paritas tidak signifikan

mempengaruhi perdarahan

primer. Meskipun tidak

bermakna secara statistic,

resiko perdarahan post

partum primer dua kali lebih

besar pada ibu yang memiliki

paritas > 3 dibanding ibu yang

memiliki parias < 3. (OR

=1,53;95% ,< 1. 0,62;3, 77).

Indrawati 120 wawancara Perposife

Samplig

Paritas ≤ 1 dan paritas > 4

memiliki angka kematian

maternal lebih tinggi paritas ≤

1 dan usia muda beresiko

karena ibu belum siap secara

medis maupun secaramental,

sedangkan paritas di atas 4

secara fisik ibu mengalami

kemunduran untuk menjalani

kehamilan.

Badriyah 210 wawancara Perposife

Samplig

Hasil uji statistic regresi

logistic menunjukan nilai R

Square 0,000 (0%), berarti

persentase variabel paritas

tidak dapatt memperjelas

sebagai predikaator terhadap

variabel perdarahan post

partum.

Sumber: Data Sekunder, diolah dari berbagai sumber, 2012

Page 49: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

34

d. Jarak Kelahiran

Jarak kelahiran ialah jarak waktu periode antara dua kelahiran

hidup yang berurutan dari seorang wanita. Kehamilan dan persalinan

menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia

belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak

sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga

bahaya kematian menghadang.

Menurut Moir dan Meyerscough (1972) yang dikutip Nafarin

(2010) menyebutkan jarak antar kelahiran sebagai faktor predisposisi

perdarahan post partum karena persalinan yang berturut-turut dalam

jangka waktu yang singkat akan mengakibatkan kontraksi uterus

menjadi kurang baik sehingga dapat mengakibatkan terlepasnya

sebagian plasenta, robekan pada sinus maternalis. Selama kehamilan

berikutnya dibutuhkan 2-4 tahun agar kondisi tubuh ibu kembali

seperti kondisi sebelumnya. Bila jarak antar kelahiran dengan anak

sebelumnya kurang dari 2 tahun, rahim dan kesehatan ibu belum pulih

dengan baik. Kehamilan dalam keadaan ini perlu diwaspadai karena

ada kemungkinan terjadinya perdarahan pasca persalinan.

e. Anemia

WHO menentukan batas anemia pada wanita hamil adalah <11

gr%. Pada Kehamilan terjadi peningkatan volume plasma sebanyak

50% sedangkan butir darah merah hanya meningkat 18% sehingga

mengakibatkan penurunan hemotokrit 6% yang seimbang dengan 2

Page 50: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

35

gr%HB. Perubahan ini terjadi pada trimester kedua dan ketiga dari

suatu kehamilan (Goldman JC, et al. 2011).

Pada saat hamil, bila terjadi anemia dan tidak tertangani

hingga akhir kehamilan maka akan berpengaruh pada saat post

partum. Pada ibu dengan anemia, saat post partum akan mengalami

atonia uteri. Pada anemia jumlah efektif sel darah merah berkurang.

Hal ini mempengaruhi jumlah kadar haemoglobin dalam darah yg

menyebabkan jumlah oksigen yang diikat juga sedikit. Jumlah

oksigen dalam darah yang kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak

berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang

mengakibatkan perdarahan banyak (Prawirohardjo, dalam Wuryanti,

A, 2010).

Goldman JC, et al. (2011) menemukan bahwa ibu yang

memiliki Hb< 11 gr% berisiko 1,78 kali lebih besar mengalami

perdarahan post partum dibandingkan dengan ibu yang memiliki Hb>

11 gr%.Pada anemia jumlah efektif sel darah merah berkurang. Hal

ini mempengaruhi jumlah haemoglobin dalam darah. Berkurangnya

jumlah haemoglobin menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dalam

darah juga sedikit, sehingga mengurangi jumlah pengiriman oksigen

ke organ-organ vital.

Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai

dengan kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar hemoglobin

normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang

Page 51: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

36

akan berakibat fatal pada yang anemia. Perdarahan dapat terjadi

dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam dan kondisi ini dapat

tidak dikenali sampai terjadi syok (Saifuddin, 2002).

Anemia pada kehamilan dapat menimbulkan gangguan his

(inersio uteri), kekuatan mengejan sehingga ibu menjadi lemah dan

dapat memperlambat persalinan (partus lama). Selain itu anemia pada

kehamilan juga dapat mengakibatkan atonia uteri dan menyebabkan

perdarahan post partum (Mochtar, 2005).

Anemia dapat menyebabkan perdarahan post partum

dikarenakan pada kondisi ibu dengan anemia dapat menyebabkan

kala III berlangsung lama/ memanjang sehingga terjadi atonia uteri

sebagai salah satu penyebab perdarahan post partum primer.

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama

saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi

berakibat negatif seperti: 1) Gangguan dan hambatan pada

pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb

dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa/

ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Sehingga dapat memberikan

efek buruk pada ibu itu sendiri maupun pada bayi yang dilahirkan

(Manuaba, 2009).

Pada saat hamil, bila terjadi anemia dan tidak tertangani hingga

akhir kehamilan maka akan berpengaruh pada saat postpartum. Pada

ibu dengan anemia, saat postpartum akan mengalami atonia uteri. Hal

Page 52: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

37

ini disebabkan karena oksigen yang dikirim ke uterus kurang. Jumlah

oksigen dalam darah yang kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak

berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang

mengakibatkan perdarahan banyak.

Tabel 5. Sintesis besar resiko anemia terhadap perdarahan post partum.

Peneliti/

Penulis

Karakteristik Studi Hasil

Temuan Subjek Instrumen Metode/

Desain

Annawidi

Pranita

82 Kuesioner Purposive

sampling

Ibu yang anemia memiliki

resiko 8 kali lebih besar

dibandingkan ibu yang tidak

anemia.

Ayu

Waryanti

40 Kuesioner explanator

y research

Ibu yang anemia memiliki

resiko 2,4 kali lebih besar

dibandingkan ibu yang tidak

anemia.

Sumber: Data Sekunder, diolah dari berbagai sumber, 2012

f. Riwayat Persalinan

Riwayat persalinan di masa lampau sangat berhubungan

dengan hasil kehamilan dan persalinan berikutnya. Bila riwayat

persalinan yang lalu buruk petugas harus waspada terhadap

terjadinya komplikasi dalam persalinan yang akan berlangsung.

Riwayat persalinan buruk ini dapat berupa abortus, kematian janin,

eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, persalinan sulit atau lama,

janin besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan ante partum

dan post partum

Page 53: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

38

Tabel 6. Sintesis besar resiko riwayat persalinan terhadap perdarahan post partum.

Peneliti/

Penulis

Karakteristik Studi Hasil

Temuan Subjek Instrumen Metode/

Desain

Annawidi

Pranita

82 Kuesioner Purposive

sampling

Ibu yang memiliki riwayat

persalinan buruk sebelumnya

memiliki resiko 3 x mengalami

perdarahan post partum dari

pada ibu yang tidak memiliki

riwayat persalinan buruk.

Sulastri 120 wawancara Purposive

sampling

Hasil uji regresi logistic

menunjukan R square 0,006

berarti hanya 6 % persalinan

buruk sebagai predicator

terhadap perdarahan post

partum.

Sumber: Data Sekunder, diolah dari berbagai sumber, 2012.

g. Kehamilan Ganda

Menurut Taufan Nugroho (2010) dijelaskan bahwa kehamilan

ganda dapat menyebabkan uterus terlalu meregang, dengan

overdistensi tersebut dapat menyebabkan uterus atonik atau

perdarahan yang berasal dari letak plasenta akibat ketidakmampuan

uterus berkontraksi dengan baik. Faktor resiko ini dapat dikenali saat

antenatal dan dapat dirujuk pada waktu yang tepat.

h. Besar Bayi

Menurut Menurut Taufan Nugroho (2010), uterus ibu nifas pada

persalinan dengan bayi, besar akan membesar melebihi kehamilan

Page 54: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

39

biasa yang sehingga uterus terlalu meregang yang mengakibatkan

perdarahan yang berasal dari letak plasenta akibat ketidak mampuan

uterus berkontraksi dengan baik, kontraksi ini sangat diperlukan untuk

mengendalikan perdarahan. Bila kontraksi lemah maka perdarahan

post partum akan melebihi 500 ml bila tidak segera diatasi bisa terjadi

shok dan akan terjadi kematian.

i. Partus lama

Partus lama terbanyak disebabkan oleh kontraksi uterus yang

tidak adekuat, selain faktor kontraksi juga dapat disebabkan oleh

faktor janin dan faktor panggul ibu. Jenis kelainan kontraksi adalah

Inersia uteri dimana kontraksi rahim lebih singkat dan jarang sehingga

tidak menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks,serta

penurunan bagian terendah janin, selain inertia uteri kelainan

kontraksi yang lain adalah incoordinate uterine action yaitu tonus otot

uterus meningkat diluar kontraksi, tidak ada koordinasi antara

kontraksi bagian atas,tengah dan bawah menyebabkan kontraksi tidak

efisien dalam mengadakan pembukaan. Tonus otot yang terus naik

menyebabkan rasa nyeri yang lebih, bila ketuban sudah lama pecah

menyebabkan spasmus sirkuler setempat, sehingga terjadi

penyempitan cavum uteri disebut dengan lingkaran kontraksi yang

biasanya ditemukan pada batas antara bagian atas dan segmen

bawah uterus. (Patel, R.R. Murphy, D.J, 2008).

Page 55: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

40

Partus lama dapat menyebabkan kelelahan uterus dimana

tonus otot rahim pada saat setelah plasenta lahir uterus tidak dapat

berkontraksi dengan baik sehingga terjadi perdarahan pada post

partum primer.

Tabel 7. Sintesis besar resiko partus lama terhadap perdarahan post partum primer.

Peneliti/

Penulis

Karakteristik Studi

Hasil

Temuan Subjek Instrumen Metode/

Desain

Sulastri 120 Kuesioner Purposive

sampling

Hasil uji regresi logistic

menunjukan R square

0,123 (12,3%), berarti

12,3% sehingga lama

persalinan dapat

disimpulkan sebagai

predicator terhadap

perdarahan post partum.

Fransisca

S.K

210 Kuesioner Purposive

sampling

Partus lama menunjukan

nilai R Square yang dapat

memperjelas sebagai

predicator terhadap

perdarahan post partum,

dan diperkuat dengan

hasil nilai probabilitas

lebih kecil dari nilai

signifikansi.

Sumber: Data Sekunder, diolah dari berbagai sumber, 2012.

j. Pelayanan Antenatal

Ante Natal Care (Pelayanan Antenatal) adalah merupakan cara

penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil

normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil

sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin

Page 56: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

41

semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan

asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2002).

Pada pemeriksaan antenatal, pelayanan standar minimal yang

didapat dan yang termasuk dalam 7 T antara lain

1. Timbang berat badan

2. Ukur tekanan darah,

3. Ukur tinggi fundus uteri,

4. Pemberian imunisasi,

5. Pemberian tablet besi,

6. Test terhadap penyakit menular seksual,

7. Temu wicara dalam rangka pesiapan rujukan

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga

profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)

sesuai standar yang ditetapkan (Depkes RI, 2004).

Kunjungan ibu hamil Kl :

Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama

kali pada masa kehamilan.

Kunjungan ulang :

Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan

yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal

sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.

Kunjungan K4

Page 57: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

42

K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat

atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)

sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:

1. Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu)

2. Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)

3. Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah

minggu ke 36)

4. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

Page 58: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

43

D. Kerangka Teori Penelitian

Perdarahan post partum salah satu jenis komplikasi obstetric,

penyebab langsung terjadinya kematian ibu dan untuk menguraikan

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perdarahan post partum

digunakan suatu model teoritis dalam bentuk kerangka sebagai beikut :

Determinan kontekstual Determinan antara Determinan Proksi (distant determinants) (intermediate determinants) (Outcomes)

Gambar 1. Kerangka Teori Analisis Determinan Kematian dan Kesakitan Ibu Sumber : Framework for Analysing the Determinants of Maternal Mortality, Mc carthy dan Maine, 1992

Status Wanita dalam Keluarga dan Masyarakat

Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan, Keberdayaan Wanita

Status Keluarga

Dalam Masyarakat

Penghasilan,

kepemilikan,

Pendidikan, dan

Pekerjaan Anggota

Rumah Tangga

Status Masyarakat

Kesejahteraan,

Sumber daya (dokter,

klinik)

Status Kesehatan

Gizi (Anemia, TB, BB),

Infeksi dan Parasit,

Penyakit Kronik, Riwayat

Komplikasi

Status Reproduksi

Umur, Paritas, Status

Perkawinan

Akses ke Pelayanan Kesehatan Lokasi Pelayanan Kesehatan (KB, Pelayanan Antenatal, Pelayanan Obstetri), Jangkauan Pelayanan, Kualitas Pelayanan

Perilaku Sehat

Penggunaan KB,

pemeriksaan Antenatal,

tempat Persalinan, Jenis

Penolong Persalinan

Kehamilan

Komplikasi

Perdarahan,

Infeksi

Eklampsia

Partua Macet

Ruptura Uterus

Kematian Kecacatan

Page 59: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

44

E. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini tidak semua faktor-faktor risiko yang

berpengaruh terhadap kejadian pendarahan post partum diteliti karena

adanya beberapa keterbatasan. Perdarahan post partum merupakan

ancaman tingkat kematian yang tinggi bagi kaum ibu. Oleh karena itu

diperlukan upaya dan usaha menyeluruh untuk melakukan tindakan

preventif, salah satunya dengan melakukaan pencegahan terhadap umur,

paritas dan anemia kehamilan yang merupakan penyebab terjadinya

perdarahan.

1. Variabel Dependen : Perdarahan Post Partum

Perdarhan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml

dalam masa 24 jam setelah anak lahir. Menurut waktu terjadinya

perdarahan post partum dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Perdarahan post partum primer (early post partum hemorrhage)

yang terjadi dalam waktu 24 jam setelah anak lahir.

b. Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorrhage)

yang terjadi setelah 24 jam

2. Variabel Independen

a.Umur Ibu

Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau lebih

dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan post Partum

yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada

Page 60: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

45

usia dibawah 20 tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum

berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 35 tahun

fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan

dibandingkan fungsi reproduksi normal

b.Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu

sebelum kehamilan atau persalinan saat ini. Paritas dikategorikan

menjadi 4 kelompok (Mochtar,R, 2005) :

(1)Nulipara adalah ibu dengan paritas 0

(2)Primipara adalah ibu dengan paritas 1

(3)Multipara adalah ibu dengan paritas 2-5

(4)Grand Multipara adalah ibu dengan paritas > 5

Paritas merupakan faktor risiko yang memengaruhi perdarahan post

partum primer. Pada paritas yang rendah (paritas 1) dapat

menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan

sehingga ibu hamil tidak mampu dalam menangani komplikasi yang

terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas.

c. Riwayat Persalinan

Riwayat persalinan buruk ini dapat berupa abortus, kematian

janin, eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, persalinan sulit atau

lama, janin besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan ante

partum dan post partum. Jika hal tersebut terjadi pada ibu maka

Page 61: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

46

petugas harus waspada pada kehamilan pada saat ini karena hal itu

bisa kembali terjadi pada ibu.

d.Partus Lama

Partus lama dapat menyebabkan kelelahan uterus dimana tonus otot

rahim pada saat setelah plasenta lahir uterus tidak dapat berkontraksi

dengan baik sehingga terjadi perdarahan pada post partum primer.

Partus lama terbanyak disebabkan oleh kontraksi uterus yang tidak

adekuat, selain faktor kontraksi juga dapat disebabkan oleh faktor janin

dan faktor panggul ibu. Jenis kelainan kontraksi adalah Inersia uteri

dimana kontraksi rahim lebih singkat dan jarang sehingga tidak

menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks,serta penurunan

bagian terendah janin, selain inertia uteri kelainan kontraksi yang lain

adalah incoordinate uterine action yaitu tonus otot uterus meningkat

diluar kontraksi, tidak ada koordinasi antara kontraksi bagian

atas,tengah dan bawah menyebabkan kontraksi tidak efisien dalam

mengadakan pembukaan.

e.Anemia

Anemia pada kehamilan dapat menimbulkan gangguan his (inersio

uteri), kekuatan mengejan sehingga ibu menjadi lemah dan dapat

memperlambat persalinan (partus lama). Selain itu anemia pada

kehamilan juga dapat mengakibatkan atonia uteri dan menyebabkan

perdarahan post partum (Mochtar, 2005).

Page 62: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

47

Anemia dapat menyebabkan perdarahan post partum

dikarenakan pada kondisi ibu dengan anemia dapat menyebabkan

kala III berlangsung lama/ memanjang sehingga terjadi atonia uteri

sebagai salah satu penyebab perdarahan post partum primer.

3. Variabel Antara : Atonia Uteri

Atonia uteri adalah keadaan dimana otot-otot uterus tidak berkontraksi

setelah bayi lahir, hal ini merupakan ancaman bagi ibu, jika terjadi

atonia uteri, otot-otot uterus yang seharusnya berkontraksi untuk

menutup pembeluh darah yang terbuka dapat mengakibatkan

pembeluh darah tetap melebar sehingga terjadi perarahan post partum.

4. Variabel Perancu : Penyakit Ibu.

Penyakit ibu berupa kelainan pembekuan darah merupakan salah satu

pencetus terjadinya perdarahan post partum, Laserasi pada proses

persalinan adalah hal yang dapat terjadi pada proses persalinan,

laserasi yang mengakibatkan perdarahan aktif di tambah dengan

penyakit pembekuan darah akan membawa ibu pada kasusu

perdarahan post partum.

Manual eksplorasi telah menyingkirkan adanya rupture uteri, sisa

plasenta dan perlukaan jalan lahir disertai kontraksi uterus yang baik

kecurigaan penyebab perdarahan adalah gangguan pembekuan darah.

Lanjutkan dengan pemberian produk darah pengganti

(trombosit,fibrinogen).

Page 63: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

48

Variabel yang akan diteliti seperti pada kerangka konsep pada gambar 2.

Variabel Independent Variabel Dependent

Variabel Antara

Variabel Perancu

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

F. Hipotesis Penelitian

a) Umur < 20 atau > 35 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk

mengalami perdarahan post partum dibandingkan umur 20-35 tahun.

b) Paritas < 1 atau > 3 mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami

perdarahan post partum dibanding dengan paritas 2-3 tahun.

c) Riwayat persalinan buruk seperti abortus dan preeklampsi memiliki

resiko lebih besar terjadi perdarahan post partum dibandingkan dengan

riwayat persalinan normal.

- Penyakit Ibu

Perdarahan

Post partum

Umur Ibu

Paritas

Riwayat

Persalinan

Partus Lama

Anemia

Atonia uteri

Page 64: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

49

d) Partus lama mempunyai resiko lebih besar terjadi perdarahan post

partum dibandingkan dengan persalinan yang berlangsung normal.

e) Kadar Hb di bawah 11 Grm% mempunyai resiko lebih besar terjadi

perdarahan post partum dibandingkan dengan ibu yang memiliki kadar

HB di atas 11 Gr%.

G. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

1. Pendarahan Postpartum

Yang dimaksud perdarahan post partum pada penelitian ini ialah

perdarahan lebih dari 500 ml dihitung setelah dua jam lahirnya

plasenta,berdasarkan catatan yang tercantum dalam kartu status.

a) Kriteria obyektif :

Kasus : Apabila dalam status ditemukan informasi

bahwa perdarahan pada masa nifas lebih

dari 500 ml.

Kontrol : Apabila dalam status ditemukan informasi

bahwa perdarahan pada masa nifas kurang

dari 500 ml.

b) Skala Ukur : Nominal

c) Cara Pengukuran :dilakukan berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner atau dokumen

yang tertulis dalam status.

Page 65: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

50

2. Umur

Yang dimaksud umur pada penelitian ini ialah umur ibu pada saat

melahirkan yang diperoleh dari wawancara dengan kuesioner, catatan

medis.

a) Kriteria obyektif :

Risiko Tinggi apabila ibu berumur < 20 atau > 35 Tahun

Risiko Rendah apabila ibu berumur 20-35 Tahun

b) Skala Ukur : Nominal

c) Cara Pengukuran :dilakukan berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner atau dokumen

yang tertulis dalam status.

3. Paritas

Yang dimaksud paritas pada penelitian ini ialah jumlah persalinan

hidup atau mati yang pernah dialami ibu. Data diperoleh dari

wawancara dengan kuesioner dan catatan medis Ibu hamil berisiko

pada paritas ≤ 1 (belum pernah/ baru melahirkan pertama kali) atau

paritas lebih dari empat.

a) Kriteria obyektif :

Risiko Tinggi apabila jumlah anak yang dilahirkan ≤ 2 orang atau > 3

orang

Risiko Rendah apabila jumlah anak yang dilahirkan 2-3 orang

b) Skala Ukur : Nominal

Page 66: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

51

c) Cara Pengukuran :dilakukan berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner atau dokumen

yang tertulis dalam status

4. Riwayat Persalinan

Yang dimaksud riwayat persalinan pada penelitian ini ialah riwayat

persalinan tidak normal yang dialami penderita dalam persalinan

terdahulu.

a) Kreteria Objektif

Resiko Tinggi : Bila pada persalinan terdahulu

mengalami salah satu diantara

abortus, kematian janin, eklampsi dan

preeklampsi, sectio caesarea, janin

besar, infeksi dan pernah mengalami

perdarahan

Resiko Rendah : Bila tidak mempunyai riwayat

persalinan jelek atau normal

b) Skala Ukur : Nominal

b) Cara Pengukuran : Dilakukan berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner atau

dokumen yang tertulis dalam status.

Page 67: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

52

5. Partus Lama

Yang dimaksud partus lama pada penelitiian ini ialah apabila

didalam status ibu pasca persalinan ditemukan adanya informasi

tentang lamanya persalinan .

a) Kriteria Obyektif :

Resiko Tinggi : Apabila didalam informasi tersebut

lamanya persalinan sama atau lebih

dari 18 jam

Resiko rendah : Apabila didalam informasi tersebut

lamanya persalinan kurang dari 18 jam

b) Skala Ukur : Nominal

c) Cara Pengukuran : Dilakukan berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner atau dokumen

yang tertulis dalam status.

6. Anemia

Yang dimaksud dengan anemia pada penelitian ini ialah apabila

pada pemeriksaan status ibu masa nifas ditemukan adanya informasi

tentang kadar haemoglobin darah yang dialami oleh ibu masa nifas.

a) Kriteria Obyektif :

Resiko Tinggi : Apabila kadar Hb < 11 gram %

Resiko Rendah : Apabila kadar Hb ≥ 11 gram %

b) Skala Ukur : Nominal

Page 68: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

53

c) Cara Pengukuran :dilakukan berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner atau dokumen

yang tertulis dalam status.

Page 69: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat observasional analitik

dengan desain case control study, yaitu salah satu bentuk rancangan

penelitian yang mengikuti proses perjalanan penyakit ke arah belakang

berdasarkan waktu (retrospektif). Penelitian kasus kontrol bersifat

observasional, berarti intervensi tidak dilakukan oleh peneliti, tetapi

dilakukan oleh alam atau orang yang bersangkutan dan peneliti hanya

mengadakan pengamatan secara pasif terhadap proses perjalanan

penyakit secara alamiah (Budiarto, 2004).

Peneliti melakukan pengukuran pada variabel terikat (dependent)

terlebih dahulu yaitu memilih kasus yang mengalami pendarahan post

partum dan kontrol yang tidak mengalami pendarahan post partum.

Peneliti kemudian melakukan observasi dan wawancara untuk

mengetahui paparan yang dialami subyek pada waktu lalu (retrospektif).

Adapun rancangan penelitian yang akan digunakan adalah sebagai

berikut:

Page 70: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

55

Ada tidaknya faktor risiko Penelitian dimulai disini

Gambar 3. Diagram Rancangan Penelitian Case Control Study

Faktor risiko (+)

1. Ibu berumur < 20 atau > 35

tahun

2. Paritas <1 dan >4 orang

3. Riwayat persalinan buruk

4. Partus lama (≥ 18 jam)

5. Anemia ( < 11 gr%)

Faktor risiko (-)

1. Ibu berumur 20 – 35 tahun

2. Paritas 2-3 orang

3. Riwayat persalinan baik

4. Partus Normal

5. Anemia (≥ 11gr%)

Faktor risiko (+)

1. Ibu berumur < 20 atau > 35

tahun

2. Paritas <1 dan >4 orang

3. Riwayat persalinan buruk

4. Partus lama (≥ 18 jam)

5. Anemia ( < 11 gr%)

Factor risiko (-)

1. Ibu berumur 20 – 35 tahun

2. Paritas 2-3 orang

3. Riwayat persalinan baik

4. Partus Normal

5. Anemia (≥ 11gr%)

Retrospektif

Kasus (Efek +) Pendarahan Postpartum

Retrospektif Kontrol (efek -)

Pendarahan Postpartum

Matching

Penolong

persalinan

Page 71: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

56

B. Alur Penelitian

Alur penelitian adalah gambaran tentang proses penelitian secara

sistematis tentang tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian dari

proses menemukan masalah sampai pada penyusunan laporan yang

digambarkan secara skematis pada bagan berikut :

Gambar 4 . Alur Penelitian

Pengolahan dan Analisis Data

Penyusunan Laporan

Teori Hasil Peneltian Masalah Penelitian

Tujuan Penelitian

Kerangka Konsep

Hipotesis Peneltian

Pengumpulan Data Kasus Kontrol

Faktor Risiko(+) Faktor Risiko(-) Faktor Risiko(+) Faktor Risiko(-)

Page 72: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

57

C. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai

dengan bulan Maret 2013 di RSUD Majene Kabupaten Majene Propinsi

Sulawesi Barat, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan

penyusunan laporan. Alasan penelitian dilakukan di RSUD Majene

Kabupaten Majene Propinsi Sulawesi Barat, karena ibu yang melahirkan

di Rumah sakit ini banyak mengalami pendarahan post partum.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan

di RSUD Majene Kabupaten Majene yang tercatat dalam rekam medis

tahun 2012.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang

melahirkan di RSUD Majene Kabupaten Majene yang tercatat dalam

rekam medis.tahun 2012.

a. Kasus : Anggota populasi yang mengalami perdarahan post

partum.

b. Kontrol : Anggota populasi yang tidak mengalami perdarahan

post partum.

Adapun kreteria inklusi dari sampel kontrol adalah sebagai berikut :

1) Ibu yang melahirkan dengan persalinan normal atau partus spontan.

Page 73: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

58

2) Pasien tercatat dalam rekam medic RSUD Majene .(Terjadi di tempat

dan periode waktu yang sama.)

E. Perhitungan Besar Sampel

Besar sampel diambil dengan rumus studi kasus kontrol untuk

pengujian hipotesis terhadap Odds Ratio (Lameshow, 1990) :

Keterangan :

n = Besar sampel minimum pada kasus dan kontrol

Zα = Nilai baku normal berdasarkan α yang ditentukan 1,96

Zβ = Nilai baku normal berdasarkan β yang ditentukan 1,28

P1 = Proporsi efek pada kelompok dengan faktor risiko

P2 = Proporsi efek pada kelompok tanpa faktor risiko

P = (P1+P2)/2

OR = Odds Ratio yang dianggap bermakna secara klinis

Penentuan besar sampel berdasarkan variabel kejadian

pendarahan post partum dengan OR = 2 dan P1 = 0,5 diambil dari

penelitian terdahulu (Anna Widi, 2011), sehingga didapat P2 :

Page 74: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

59

(OR) P2

P1 = (OR) P2 + (1–P2)

Keterangan :

n = Perkiraan besar sampel

P2 = Perkiraan DMG pada kelompok kontrol

P1 = Perkiraan DMG pada kelompok kasus

OR = Odds Ratio

Zα = Tingkat kemaknaan, untuk α = 0,05, maka nilai Z adalah

1,960 (tabel)

Zß = Tingkat kekuatan dari test, untuk ß = 0,05 (Power of the

test = 0,84)

Jadi : (OR) P2

P1 = (OR) P2 + (1–P2) 2 P2

0,5 = 2 P2 + (1–P2) 2 P2 = P2 + 0,5 – 0,5 P2

2,5 P2 = 0,5 P2 = 0,2

0,5+0,2

P= 2

= 0, 35

Page 75: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

60

{ Zα √ [ 2P2 (1–P2 ) ] + Zß √ [ P1 (1–P1 ) + P2 (1–P2 ) ] }

²

n = (P1 – P2)

² { 1,96 √ [ 2(0,35) (0,65) ] + 1,28 √ 0,25+ 0,16 }²

= (P1 – P2)

² (1,322 + 0,82)2

= 0, 09

4, 58

= = 50,97 51 0,09

Dengan demikian besaran sampel yang didapatkan sebanyak 51

orang. Besar sampel pada kelompok kasus sama dengan kelompok

kontrol, menggunakan 1 : 1 yaitu 51 kasus dan 51 kontrol. Sampel

diambil dengan menggunakan teknik Consecutive Sampling yaitu

pengambilan sampel yang sesuai kriteria sampai kurun waktu tertentu.

Dengan kreteria inklusi dan kreteria eksklusi sebagai berikut:

Kriteria Inklusi :

1) Ibu yang melahirkan secara pervaginam dan mengalami perdarahan

di RSUD Majene

2) Bersedia menjadi responden secara sukarela dengan

menandatangani inform consent.

Kriteria Eksklusi :

1) Ibu yang mengalami perdarahan tetapi dengan seksio secarea

2) Tidak bersedia menjadi respond

Page 76: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

61

E. Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti pada

semua tahapan proses pengukuran untuk mencapai hasil yang valid

(sahi), dan handal (reliable), dengan harapan diperolehnya hasil

pengukuran yang dianggap mendekati karakteristik populasi penelitian,

sehingga dapat diambil kesimpulan yang baik dan tepat untuk menjawab

tujuan penelitian.

Selain dari pada itu bahwa pada setiap pelaksanaan penelitan,

senantiasa diperhadapkan pada kesalahan pengukuran yang terdiri dari

kesalahan alpha (α) atau “sampling error” dan kesalahan betha (β) atau

“sistematic error”. Dengan demikian maka tujuan pelaksanaan kontrol

kualitas pada penelitian ini ialah untuk melakukan meminimalisasi atau

memperkecil, bahkan kalau memungkinkan menghilangkan sama sekali

kesalahan-kesalahan ynag timbul oleh karena kedua jenis kesalahan

tersebut. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kontrol kualitas pada

penilaian ini adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan alpha (Sampling error)

Jenis kesalahan ini terdiri kesalahan yang terjadi pada jumlah

sampel (ukuran sampel) yang dianggap mewakili populasinya, dan cara

penarikan sampel dari populasinya (sampling technics).

Page 77: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

62

a) Jumlah sampel

Pada penelitian jumlah sampel dihitung dengan menggunakan

rumus perhitungan sampel yang diperkenalkan oleh Stanley

Lemeshow, et al. (1997), dan dari hasil perhitungan diperoleh sampel

sebesar 102 responden.

b) Teknik sampel

Pada penelitian ini teknik penarikan sampel dilakukan secara

consecutive sampling, sesuai dengan kriteria sampel yang telah

ditetapkan dalam kurun waktu tertentu. Untuk sampel peneliti menarik

sampel dengan cara mendaftar semua ibu melahirkan di RSUD Majene

sejumlah 102 orang. Selanjutnya dari jumlah tersebut dilakukan

penilaian berdasarkan ketentuan sampel yang telah ditetapkan.

2. Kesalahan betha (sistematic error).

Jenis kesalahan ini juga terdiri dari : kesalahan yang terjadi

pengukur (peneliti), kesalah yang terjadi pada alat ukur yang digunakan

(instrumen), serta kesalahan yang terjadi pada obyek yang diukur

(responden). Ketiga jenis sumber kesalahan tersebut diuraikan sebagai

berikut :

a) Kesalahan Pengukur

Kesalahan pengukur pada umumnya dinilai melalui dua penilaian

yakni : kesamaan dan stabilitas, namun pada penelitian ini hanya

dilakukan penilaian terhadap statibilitas, yang dimaksudkan untuk

menilai konsistensi hasil satu pengukuran ke pengukuran lainnya yang

Page 78: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

63

dilakukan oleh peneliti sendiri. Pelaksanaan penilaian dilakukan dua

kali pengamatan dengan waktu yang berbeda, subyek pengukuran

yang sama dan instrumen yang sama. Penilaian awal berlaku sebagai

variabel (X) sedangkan penilaian kedua berlaku sebagai variabel (Y).

Pelaksanaannya dilakukan di RSUD Majene. Jumlah responden yang

diwawancarai sebesar 10% dari jumlah sampel yang diamati sebanyak

12 orang.

b) Intrument Penelitian

(1) Uji coba kuesioner di lapangan. Uji coba kuesioner dilakukan

pada responden lain di luar wilayah penelitian namun memiliki ciri

yang sama dengan tempat penelitian. Adapun tujuannya antara lain:

(a). Uji coba petugas lapangan (pendamping peneliti) dalam kegiatan

pengumpulan data.

(b). Identifikasi waktu pelaksanaan wawancara observasi dan

pengisian kuesioner, identifikasi item-item yang masih harus

ditambah dan dikurangi di dalam kuesioner.

(2) Hasil uji coba kuesioner

Dilakukan analisis korelasi antara faktor risiko dengan kejadian

keterlambatan konsepsi, yang dimaksudkan untuk menilai

validitasnya. Validitas merujuk kepada sejauh mana alat ukur

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, untuk maksud

tersebut akan diperkenalkan beberapa metode sesuai dengan

skala pengukuran variabel yang digunakan. Validitas

Page 79: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

64

mempersoalkan akurasi peneliti dalam hal mengamati, mengukur,

mewawancarai, mencatat, mengolah dan menginterpretasikan,

informasi yang bersumber dari subyek penelitian yang dikenal

sebagai “validitas Instrumen”.

Untuk penilaian validitas yang dilakukan dengan uji korelasi

dengan rumus moment product dari Pearson sebagai berikut :

Hasil uji kuesioner disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 8. Nilai Korelasi Hasil Uji Coba Kuesioner di RSUD Majene

No Variable Eksogen Nilai Korelasi ( r ) Signif (p)

1 Umur 1,000 0,000

2 Paritas 0,816 0,004

3 Riwayat persalinan 1,000 0,000

4 Partus Lama 0,667 0,035

5 Anemia 1,000 0,000

Sumber : Data Primer

Sedangkan untuk uji reliabilitas dilakukan uji “kappa Kohen”

dangan Rumus :

Penilaian tingkat kesepakatan

K= Kappa Kohen

K > 0,75 Konsistensi sangat baik

Page 80: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

65

0,4 ≥ 0,75 Konsistensi baik

0,0 < 0,4 Konsistensi lemah

Selanjutnya untuk menilai konsistensi jawaban responden

terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner, dilakukan uji

“Reliabilitas” dengan menggunakan uji Kappa Kohen. Dengan uji

reliabilitas atau keandalan dapat diliha sejauh mana suatu alat ukur

bebas dari kesalahan random, dan memberikan hasil yang konsisten

sepanjang pelaksanaan pengukuran. Uji ini dilakukan melalui tabel

2x2 dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 9. Nilai Uji Kesepakatan (Reliabilitas) Hasil Uji Coba Kuesioner di RSUD Majene

No Variable Eksogen Kappa Signif (p)

1 Umur 1,000 0,012

2 Paritas 0,800 0,053

3 Riwayat persalinan 1,000 0,012

4 Partus Lama 0,615 0,147

5 Anemia 1,000 0,012

Sumber : Data Primer

c) Kesalahan pada obyek yang diukur ( responden)

Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan

sebagai berikut :

(1) Terlebih dahulu minta persetujuan dengan responden secara

sukarela untuk diikutkan kedalam penelitian yang dibuktikan

dengan penandatangan inform consent.

Page 81: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

66

(2) Meminta keluangan waktu dari responden untuk diwawancarai

secara bebas tanpa tekanan atau intimidasi.

(3) Memberikan jaminan kerahasiaan terhadap hasil wawancara yang

diberikan oleh responden.

F. Pengumpulan Data

1. Data Primer, diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi

dengan mengunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya sesuai

dengan tujuan penelitian.

2. Data Sekunder, Data sekunder diperoleh dari data instansi terkait

dengan tujuan penelitian.

G. Pengolahan dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunkan program SPSS

Adapun langkah pengolahan data sebagai berikut:

1) Editing

Penyuntingan data dimulai di lapangan dan setelah data

terkumpul, maka kuesioner diperiksa kelengkapannya sesuai dengan

kriteria sampel dan apabila terdapat kuesioner yang tidak lengkap,

maka kuesioner tersebut akan dilengkapi kembali.

Page 82: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

67

2) Koding

Apabila semua data telah terkumpul dan selesai diedit di

lapangan, kemudian akan dilakukan pengkodean data berdasarkan

buku kode yang telah disusun sebelumnya dan telah dipindahkan ke

format aplikasi program SPSS di komputer.

3) Entry Data

Data selanjutnya diinput ke dalam lembar kerja SPSS untuk

masing-masing variabel. Urutan input data berdasarkan nomor

responden dalam kuesioner.

4) Cleaning Data

Cleaning data dilakukan pada semua lembar kerja untuk

membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses input

data. Proses ini dilakukan melalui analisis frekuensi pada semua

variabel. Adapun data missing dibersihkan dengan menginput data

yang benar.

2. Penyajian Data

Data yang telah diolah dan dianalisis lebih lanjut akan disajikan

dalam bentuk tabel yakni dalam bentuk tabel sederhana/ tabel frekuensi

(one-way tabulation) untuk analisis univariat dan crosstabulation (two-

way tabulation) untuk analisis bivariat yang disertai narasi atau

penjelasan mengenai hubungan antar variabel dependen dan

independen.

Page 83: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

68

H. Analisis Data

Analisa data dilakukan untuk mempermudah interpretasi dan

menguji hipotesis penelitian tersebut sebagai berikut :

1. Analisis univariat

Analisis univariat mendapatkan gambaran umum masalah

penelitian dengan cara mendeskripsikan setiap variabel yang

digunakan dengan cara melihat gambaran distribusi frekuensi serta

persentase tunggal yang terkait dengan tujuan penelitian.

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat melihat risiko variabel dependen dan variabel

independen. Mengingat rancangan penelitian ini adalah studi case

control, maka analisis hubungan dilakukan dengan menggunakan

perhitungan Odds Ratio yang dilakukan dengan menggunakan tabulasi

silang antar variabel. Diketahuinya nilai OR, dimungkinkan untuk

memprediksi hubungan dari fakta yang diteliti terhadap kejadian

perdarahan post partum.

Hipotesis diuji dengan uji kemaknaan =0,05. Uji statistik yang

digunakan adalah Odds Ratio untuk menentukan besar faktor risiko

variabel independen dengan rumus sebagai berikut :

Page 84: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

69

Tabel 10. Analisis Data Penelitian Kasus Kontrol

Faktor Risiko Kelompok sampel

Jumlah Kasus Kontrol

Risiko Tinggi A C a + b

Risiko Rendah C D c + d

Jumlah a + c b + d a + b + c + d

Sumber : Lemeshow, 1997

Odds Ratio (OR) = db

ca

/

/ =

bxc

axd

Ket : a = jumlah kasus dengan risiko positif (+)

b = jumlah kontrol dengan risiko positif (+)

c = jumlah kasus dengan risiko negatif (-)

d = jumlah kontrol dengan risiko negatif (-)

Interpretasi OR :

a. OR < 1 berarti variabel penelitian merupakan faktor protektif

kejadian pendarahan post partum di RSUD Majene

b. OR = 1 berarti variabel independen bukan merupakan faktor

risiko kejadian pendarahan post partum di RSUD Majene

c. OR = > 1 berarti variabel independen merupakan faktor risiko

kejadian pendarahan post partum di RSUD Majene

Uji kemaknaan nilai OR, dilakukan dengan langkah sebagai

berikut:

1. Penentuan nilai Confidence Interval (CI) = 95%

2. Penentuan Lower Limit (LL) dan Upper Limit (UL).

Page 85: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

70

LL = OR (ε-F) UL = OR (εF)

Dimana, F = (1/a + 1/b + 1/c + 1/d) x 1,96

ε = log. natural (2,72)

3. Interpretasi kebermaknaan :

a. Jika nilai LL dan UL berada di bawah nilai 1 (satu) atau berada

di atas nilai 1 (satu), maka nilai OR yang diperoleh mempunyai

pengaruh kebermaknaan.

b. Jika nilai LL dan UL mencakup nilai 1 (satu), maka nilai OR

yang diperoleh tidak mempunyai pengaruh kebermaknaan.

3. Analisis Multivariat (Analisis regresi berganda logistik)

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat hubungan dan

besarnya hubungan variabel bebas secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi

berganda logistik. Variabel yang akan dianalisis multivariat adalah

variabel yang mempunyai nilai p <0,25 dalam analisis bivariat (Bhisma

Murti, 1995). Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui:

a) Variabel independen mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap

variabel dependen

b) Apakah variabel independen berhubungan dengan variabel

dependen dipengaruhi oleh variabel lain atau tidak.

c) Bagaimana dengan bentuk hubungan beberapa variabel

independen dengan variabel dependen.

Page 86: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Majene Kabupaten Majene

Propinsi Sulawesi Barat selama 2 bulan lebih mulai bulan Februari sampai

dengan bulan April 2013. Subjek penelitian pada kelompok kasus dalam

penelitian ini adalah ibu yang mengalami perdarahan post partum RSUD

Majene. Sesuai dengan perhitungan besar sampel minimal, jumlah sampel

kasus perdarahan post partum terdiri dari 51 kasus sedangkan sampel

kontrol adalah ibu yang tidak mengalami perdarahan post partum dengan

jumlah sampel yaitu 51 kontrol. Sampel kontrol diambil dari rumah sakit

yang sama dan waktu yang bersamaan dengan terjadinya kasus

perdarahan post partum.Jadi jumlah sampel seluruhnya adalah 102 orang.

Data primer pada kasus perdarahan post partum dikumpulkan

dengan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu

yang mengalami perdarahan post partum. Data primer pada kontrol

dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada ibu yang tidak

mengalami perdarahan post partum dan memenuhi syarat sebagai kontrol

penelitian.

Data sekunder diambil dari status rekam medik ibu/catatan

persalinan ibu, buku partus, dan data pada KMS ibu hamil.

Page 87: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

72

1. Hasil Analisis Deskriptif Karakteristik Umum Responden

Pada tahap ini dilakukan analisis univariat untuk karakteristik

umum responden yang mencakup umur ibu, tingkat pendidikan,

pekerjaan, dan variabel yang terlibat dalam penelitian ini, dengan tujuan

untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel-

variabel yang diteliti, mencakup umur, paritas, riwayat persalinan,

partus lama, dan anemia.

a) Umur

Umur adalah lama hidup seorang responden yang dihitung

berdasarkan ulang tahun terakhir. Umur merupakan salah satu sifat

karakteristik tentang orang dalam studi epidemiologi dan menjadi

variabel yang cukup penting karena sejumlah penyakit yang

ditemukan dengan berbagai variasi frekuensi yang disebabkan oleh

umur. Ditribusi responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat

pada tabel 11:

Tabel 11. Distribusi Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Kelompok Umur Di RSUD Majene Tahun 2013

Kelompok

Umur (Tahun)

Kelompok Sampel

n % Kasus Kontrol

n % N %

15-19 15 29,4 5 9,8 20 19,6

20-24 9 17,6 20 39,2 29 28,4

25-29 11 21,6 14 27,5 25 24,5

30-34 6 11,8 7 13,7 13 12,7

≥ 35 10 7,5 5 9,8 15 14,7

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Page 88: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

73

Tabel 11. menunjukkan bahwa perbandingan secara

proporsional karakteristik ibu berdasarkan kelompok umur lebih

banyak ditemukan pada kelompok kontrol umur 20-24 tahun (39,2%)

dibandingkan kelompok kasus pada umur 20-24 tahun (17,6%).

b) Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal

terakhir yang ditamatkan oleh responden. Tingkat pendidikan pada

penelitian ini dibagi dalam 5 kategori yaitu SD, SMP/ sederajat, SMA/

sederajat, dan perguruan tinggi. Distribusi responden berdasarkan

tingkat pendidikan di RSUD Mamuju dapat dilihat pada tabel 12

berikut ini.

Tabel 12. Distribusi Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di RSUD Majene Tahun 2013

Tingkat

Pendidikan

Kelompok Sampel

n % Kasus Kontrol

n % N %

Tidak Sekolah 5 9,8 1 2,0 6 5,9

SD 15 29,4 7 13,7 22 21,5

SMP/sederajat 12 23,5 8 15,7 20 19,6

SMA/sederajat 12 23.5 28 54,9 40 39,2

Diploma/ S1 7 13,7 7 13,7 14 13,7

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Tabel 12 menunjukkan bahwa perbandingan secara proporsional

kejadian perdarahan post partum lebih banyak ditemukan pada

Page 89: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

74

kelompok kontrol dengan tingkat pendidikan SMA (54,9%)

dibandingkan pada kelompok kasus dengan pendidikan SMA

(23,5%).

c) Pekerjaan

Pekerjaan adalah pekerjaan yang dijalani oleh responden,

dimana dibagi dalam beberapa kategori yaitu PNS, pegawai swasta,

petani, pedagang dan IRT. Distribusi responden berdasarkan

pekejaan dapat dilihat pada tabel 13 :

Tabel 13. Distribusi Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan pekerjaan Di RSUD Majene Tahun 2013

Pekerjaan

Kelompok Sampel

n % Kasus Kontrol

n % N %

IRT 17 33,2 28 54,9 45 44,1

Pedagang 15 29,4 9 17,6 24 23,5

Petani 5 9,8 1 2,0 6 5,9

Pegawai Swasta 7 13,7 7 13,7 14 13,7

PNS 7 13,7 6 11,8 13 12,7

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Tabel 13 menunjukkan bahwa perbandingan secara proporsional

kejadian perdarahan post partum lebih banyak ditemukan kelompok

kontrol pada ibu yang bekerja sebagai IRT (54,9%) dibandingkan

kelompok kasus pada IRT (33,2%).

Page 90: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

75

2. Hasil Analisis Faktor Risiko Perdarahan Post Partum

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dan besar

resiko antara faktor resiko dengan perdarahan post partum.

a) Analisis faktor umur terhadap Kejadian Perdarahan Post Partum.

Variabel umur ibu dalam penelitian ini dibagi atas dua kategori

yaitu umur berisiko tinggi dan berisiko rendah. Umur ibu yang

berisiko tinggi untuk terjadinya perdarahan post partum adalah umur

kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Distribusi responden

berdasarkan umur ibudapat dilihat pada tabel 14 :

Tabel 14. Risiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Umur Ibu Di RSUD Majene Tahun 2013

Umur Ibu

Kelompok Sampel

n % OR

95% CI p

Kasus Kontrol

N % n %

Risiko Tinggi 22 43,1 10 19,6 32 31,4

3,1 1,3 –7,5

Risiko Rendah 29 56,9 41 80,4 70 68,6 0,019

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Table 14 menunjukan bahwa,dari 51 kasus umur yang berisiko

tinggi (< 20 tahun atau > 35 Tahun) lebih banyak terjadi pada

kelompok kasus 22 orang (43,1%) , disbanding dengan kelompok

kontrol sebanyak 10 orang ( 19,6%).Hal ini menunjukan bahwa

persentase yang mengalami perdarahan post partum yang beresiko

tinggi lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami perdarahan

post partum pada kelompok umur yang sama ( Resti).

Page 91: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

76

Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa umur merupakan

faktor resiko kejadian perdarahan post partum (OR ; 3,1), yang artinya

ibu yang berumur < 20 tahun atau > 35 tahun mempunyai resiko 3,1 kali

lebih besar untuk terjadi perdarahan post partum dibandingkan ibu yang

berumur 20 – 35 tahun.

b) Analisis Faktor paritas terhadap kejadian perdarahan post partum.

Paritas dalam penelitian ini adalah jumlah persalinan hidup atau

mati yang pernah dialami ibu. Paritas dibagi atas dua kategori yaitu

risiko tinggi bila jumlah anak yang dilahirkan ≤ 1 orang atau > 3

orang dan risiko rendah apabila jumlah anak yang dilahirkan 2-3

orang. Risiko kejadian perdarahan post partum berdasarkan paritas

dapat dilihat pada tabel 15 :

Tabel 15. Risiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Paritas Di RSUD Majene Tahun 2013

Paritas ibu

Kelompok Sampel

n % OR

95% CI p

Kasus Kontrol

n % n %

Risiko Tinggi 14 27,5 3 5,9 17 16,7

6,1 1,6–22,6

Risiko Rendah 37 72,5 48 94,1 85 83,3 0,008

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat bahwa dari 51 kasus

terdapat 14 orang (27,5%) termasuk dalam paritas resiko tinggi (< 1

tatau > 3),sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 3 orang (

Page 92: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

77

5,9%) yang termasuk paritas resiko tinggi .Hal ini menunjukan bahwa

persentase yang mengalami perdarahan post partum yang beresiko

tinggi lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami perdarahan

post partum pada kelompok paritas yang sama ( Resti).

Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa paritas

merupakan faktor resiko, dimana besar resikonya adalah 6,1 yang

artinya ibu yang memiliki paritas <1 atau > 3 mempunyai resiko 6,1

kali lebih besar untuk mengalami perdarahan post partum

dibandingkan ibu yang memiliki paritas 2-3.

c) Analisis Faktor Riwayat persalinan terhadap kejadian perdarahan

post partum.

Riwayat persalinan pada penelitian ini ialah riwayat persalinan

tidak normal yang dialami penderita dalam persalinan terdahulu (bila

pada persalinan terdahulu mengalami salah satu diantara abortus,

kematian janin, eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, janin

besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan). Risiko kejadian

perdarahan post partum berdasarkan riwayat persalinan terdahulu

dapat dilihat pada tabel 16.

Page 93: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

78

Tabel 16. Risiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Riwayat Persalinan Di RSUD Majene Tahun 2013

Riwayat Persalinan

Kelompok Sampel

n % OR

95% CI P

Kasus Kontrol

n % n %

Risiko Tinggi 30 58,8 16 31,4 46 45,1 3,1

Risiko Rendah

21

41,2

35

68,6

56

54,9

1,4 - 7,04 0,01

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat dari 51 kasus terdapat 30

orang (58,8%) termasuk dalam riwayat buruk,sedangkan pada

kelompok kontrol terdapat 16 orang ( 31,4%) yang termasuk riwayat

buruk .Hal ini menunjukan bahwa persentase yang mengalami

perdarahan post partum yang memiliki riwayat buruk lebih tinggi

dibandingkan yang tidak mengalami perdarahan post partum pada

kelompok yang sama (Riwayat persalinan).

Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa riwayat

persalinan merupakan faktor resiko, dimana besar resikonya adalah

3,1 yang artinya ibu yang memiliki riwayat persalinan buruk

mempunyai resiko 3,1 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan

post partum dibandingkan ibu yang tidak ada riwayat persalinan

buruk.

d) Analisis Faktor Partus lama terhadap kejadian perdarahan post

partum.

Page 94: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

79

Partus lama dalam penelitian ini dibagi dalam dua kategori yaitu

partus lama jika responden mengalami persalinan ≥ 18 jam dan

partus normal apabila persalinan ≤ 18 jam. Risiko kejadian

perdarahan postpartum berdasarkan partus lama dapat dilihat pada

tabel 17 berikut ini.

Tabel 17. Risiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Partus Lama Di RSUD Majene Tahun 2013

Partus lama

Kelompok Sampel

n % OR

95% CI p

Kasus Kontrol

n % N %

Risiko Tinggi 25 49,0 11 21,6 36 35,3 3,5

Risiko Rendah 26 51,0 40 78,4 66 64,7 1,5 - 8,3

0,007

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat dari 51 kasus terdapat 25

orang (49,0%) termasuk dalam partus lama,sedangkan pada

kelompok kontrol terdapat 11 orang ( 21,6%) yang termasuk partus

lama. Hal ini menunjukan bahwa persentase yang mengalami

perdarahan post partum pada partus lama lebih tinggi dibandingkan

yang tidak mengalami perdarahan post partum pada kelompok yang

sama (Partus lama).

Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa partus lama

merupakan faktor resiko, dimana besar resikonya adalah 3,5 yang

artinya ibu yang mengalami partus lama mempunyai resiko 3,5 kali

Page 95: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

80

lebih besar untuk mengalami perdarahan post partum dibandingkan

ibu yang tidak mengalami partus lama.

e) Analisis Faktor Anemia terhadap kejadian perdarahan post partum.

Anemia dalam penelitian ini adalah apabila kadar haemoglobin

darah kurang dari 11 gram% yang tercantum dalam kartu status

pasien dengan diagnosa dokter. Risiko kejadian perdarahan

postpartum berdasarkan anemia dapat dilihat pada tabel 18 berikut.

Tabel 18. Risiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Anemia Di RSUD Majene Tahun 2013

Anemia

Kelompok Sampel

n % OR

95% CI P

Kasus Kontrol

n % N %

Risiko Tinggi 24 47,1 12 23,5 36 35,3 2,9

Risiko Rendah 27 52,9 39 76,5 66 64,7 1,2 – 6,8

0,023

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Berdasarkan tabel 18 dapat dilihat dari 51 kasus terdapat 24

orang (47,1%) termasuk dalam anemia,sedangkan pada kelompok

kontrol terdapat 12 orang ( 23,5%) yang termasuk Anemia. Hal ini

menunjukan bahwa persentase yang mengalami perdarahan post

partum pada anemia lebih tinggi dibandingkan yang tidak

mengalami perdarahan post partum pada kelompok yang sama

(Anemia).

Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa anemia

merupakan faktor risiko, di mana besar risikonya adalah 2,9 yang

Page 96: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

81

artinya ibu yang anemia mempunyai resiko 2,9 kali lebih besar untuk

mengalami perdarahan post partum dibandingkan ibu yang tidak

anemia.

3. Analisis Hubungan Variabel Perancu Dengan Kejadian Perdarahan

Post Partum

a. Hubungan Penyakit Ibu Dengan Perdarahan Post Partum

Penyakit ibu dalam penelitian ini adalahpenyakit yang menyertai

ibu pada masa kehamilan. Risiko kejadian perdarahan post partum

berdasarkan penyakit ibu dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Risiko Kejadian Perdarahan Post Partum Berdasarkan Penyakit Ibu Di RSUD Majene Tahun 2013

Riwayat Penyakit

Kelompok Sampel

n % OR

95% CI p

Kasus Kontrol

n % n %

Risiko Tinggi 25 49,0 11 21,6 36 35,3 3,5

Risiko Rendah 26 51,0 40 78,4 66 64,7 1,5 – 8,2

0,007

Jumlah 51 100 51 100 102 100

Sumber : Data primer, 2013

Tabel 19 menunjukkan bahwa dari 51 kasus terdapat 25 orang

(49,0%) memiliki riwayat penyakit,sedangkan pada kelompok kontrol

terdapat 11 orang ( 21,6%) yang memiliki riwayat penyakit. Hal ini

menunjukan bahwa persentase yang mengalami perdarahan post

partum pada ibu yang memilki riwayat penyakit lebih tinggi

dibandingkan yang tidak mengalami perdarahan post partum pada

kelompok yang sama (Riwayat Penyakit).

Page 97: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

82

Hasil perhitungan Odds Ratio menunjukkan bahwa Riwayat

penyakit merupakan faktor resiko, dimana besar resikonya adalah

3,5 yang artinya ibu yang memiliki riwayat penyakit mempunyai

resiko 3.5 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan post partum

dibandingkan ibu yang tidak memiliki riwayat penyakit.

4. Penentuan Variabel Independen Yang Akan Diikutkan Dalam Uji

Regresi Logistik Berganda

Variabel yang diduga merupakan faktor penyebab kejadian

pendarahan post partum akan dijadikan calon uji multivariat. Variabel

yang akan diikutkan adalah variabel yang mempunyai nilai p < 0,05.

Ketentuan nilai p < 0,05 adalah memberi peluang variabel independen

yang mungkin secara bersamaan memberikan pengaruh yang

bermakna terhadap variabel dependen. Dari hasil uji bivariat tentang

hubungan variabel independen dengan variabel dependen atau variabel

yang secara subtantif diduga ada hubungan yang erat dengan nilai p

dari semua variabel bebas, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 20.

Page 98: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

83

Tabel 20. Rangkuman hasil analisis factor resiko dengan kejadian

perdarahan post partum.

Faktor Risiko (p) OR 95% CI

Umur Ibu 0,019 3,1 1,2 – 7,5

Paritas 0,008 6,1 1,6 –22.6

Riwayat Persalinan 0,010 3,1 1,4 – 7,0

Partus lama 0,007 3,5 1,5 – 8,3

Anemia

Riwayat Penyakit

0,023

0,007

2,9 1,2 - 6,7

3,9 1,5 – 8,3

Sumber : Data primer, 2013

Berdasarkan tabel 20 menunjukkan bahwa dari 5 variabel yang

diteliti semua variabel memenuhi syarat untuk diikutkan dalam analisis

multivariat dengan nilai p < 0,05 sehingga variabel tersebut dapat

dimasukkan dalam analisis multivariat dengan uji regresi logistik

berganda secara statistic dengan memggunakan metode backward

stepwise (wald).

5. Hasil Analisis Multivariat

Analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda logistik karena variabel terikat merupakan

variabel dikotomi dengan tujuan untuk melihat besar risiko masing-

masing variabel bebas dengan variabel terikat.

Page 99: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

84

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui besarnya OR murni

dari variabel bebas, setelah memperhitungkan variabel lain. Keluaran

dari analisis ini adalah nilai Odds Ratio murni yang sudah dikontrol

dengan menghilangkan pengaruh variabel yang diduga sebagai

perancu dan memperhitungkan adanya interaksi antara variabel lain

dengan variabel bebas utama.

Variabel yang dilakukan saat uji memiliki p < 0,05 pada uji Wald

dapat dijadikan kandidat yang akan dimasukkan dalam model

multivariat. Dari hasil analisis menjelaskan bahwa seluruh kasus

ternyata seluruhnya teramati, artinya tidak terdapat satu pun data yang

tidak teramati. Hasil analisis regresi berganda logistik dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 21. Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda Risiko Pendarahan Post partum Di RSUD Majene Tahun 2013

Faktor Resiko Wald OR 95% CI

P B.Bawah B.Atas

Umur Ibu 5.439 3.4 1.2 9.4 0.020

Paritas 8.942 9.3 2.1 40.0 0.003

Riwayat Persalinan 7.195 3.7 1.4 9.8 0.007

Partus lama 5.343 3.2 1.1 8.7 0.021

R 2 = 0.394 Sumber : Data primer, 2013

Tabel 21 menunjukkan bahwa variabel paritas ibu merupakan

faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian pendarahan post

partum dengan nilai Wald sebesar 8,942 dan signifikansi sebesar

0,003. Dengan demikian, paritas merupakan faktor risiko kejadian

Page 100: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

85

pendarahan postpartum di RSUD Majene Tahun 2013.Peranan ke

empat variabel ini terhadap terjadinya perdarahan post partum = 39.4%,

berarti peranan faktor lain di luar faktor umur, paritas, riwayat persalinan

dan partus lama adalah 60.6 %. Jika ibu menghindari hamil pada umur

di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun, paritas > 3, Riwayat

persalinan buruk dan partus lama, maka bisa mencegah kejadian

perdarahan post partum sebanyak 39.4%.

Tabel 22. Perbandingan Hasil Analisis bivariat dan Multivariat

Faktor Resiko Bivariat

(p)

Multivariat

OR (p) OR

Umur Ibu 0,019 3,1 0.020 3.4

Paritas 0,003 6,1 0.003 9.3

Riwayat Persalinan 0,010 3,1 0.007 3.7

Partus lama 0,007 3,5 0.021 3.2

Anemia

Riwayat Penyakit

0.023

0.023

2,9 0.092 2.3

3,9 0.710 1.7

Sumber : Data Primer, 2013

Hasil perbandingan antara analisis bivariat dan multivariate di

dapatkan adanya peningkatan besar resiko pada tiga variabel

berdasarkan hasil analisis multivariate yaitu : Umur, Paritas dan riwayat

persalinan. Perubahan paling besar terjadi pada paritas dari 6.1 menjadi

9.3. Sedangkan partus lama justru terjadi penurunan besar resiko yaitu

dari 3.5 menjadi 3.2, sedangkan anemia berubah menjadi tidak signifikan,

Page 101: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

86

demikian juga variabel perancu ( Riwayat penyakit) juga menjadi tidak

signifikan.

Hasil perbandingan tersebut menunjukan bahwa, semakin banyak

faktor resiko,semakin meningkat resiko terjadinya perdarahan post

partum, khususnya yang menyangkut faktor umur, paritas dan riwayat

persalinan.

Page 102: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

87

B. Pembahasan

Perdarahan post partum adalah perdarahan pervaginam melebihi

500 ml setelah bersalin. Anemia, paritas, dan usia ibu merupakan faktor

risiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai perdarahan

saat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Menurut WHO tahun

2008, 25% kematian ibu di dunia disebabkan karena perdarahan.

Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar risiko

dari keterlambatan yang diduga erat kaitannya dengan kejadian

pendarahan postpartum. Untuk tujuan tersebut maka pada analisis data

digunakan nilai OR (Odds Ratio) yang sejalan dengan jenis rancangan

penelitian yang digunakan yaitu case control (Retrospektif). Adapun

pembahasan untuk masing-masing variabel independen berdasarkan hasil

analisis data yang telah dilakukan selengkapnya sebagai berikut.

a) Umur Ibu

Umur paling aman bagi seorang wanita untuk hamil dan

melahirkan adalah umur antara 20 – 35 tahun, karena mereka berada

dalam masa reproduksi sehat. Kematian maternal pada ibu yang hamil

dan melahirkan pada umur < 20 tahun dan umur > 35 tahun akan

meningkat secara bermakna, karena mereka terpapar pada komplikasi

baik medis maupun obstetrik yang dapat membahayakan jiwa ibu ,

sehingga mengapa umur berpengaruh sebagai penyebab perdarahan

post partum. (Manuaba. 2009).

Page 103: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

88

Perdarahan post partum yang mengakibatkan kematian maternal

pada wanita hamil yang melahirkan pada usia dibawah 20 tahun 2-5

kali lebih tinggi daripada perdarahan pascapersalinan yang terjadi pada

usia 20-29 tahun. Perdarahan pascapersalinan meningkat kembali

setelah usia 30-35 tahun (M agann, et.al. 2007).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sher Zaman,

Bushra, et. al. (2007) bahwa pada tingkat kepercayaan 95% ibu yang

berumur di bawah 20 tahun atau di atas 30 tahun memiliki risiko

mengalami perdarahan post partum 3,3 kali lebih besar dibandingkan

ibu yang berumur 20 sampai 29 tahun. Selain itu penelitian Najah

(2004) menyatakan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% umur ibu di

bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun bermakna sebagai faktor risiko

yang memengaruhi perdarahan postpartum.

Seorang wanita jika ingin memiliki kesehatan reproduksi yang

prima seyogyanya harus menghindari “4 terlalu” dimana dua

diantaranya adalah menyangkut dengan usia ibu. T yang pertama

yaitu terlalu muda artinya hamil pada usia kurang dari 20 tahun.

Adapun risiko yang mungkin terjadi jika hamil di bawah 20 tahun

antara lain keguguran, preeklampsia (tekanan darah tinggi, oedema,

proteinuria), eklampsia (keracunan kehamilan), timbulnya kesulitan

persalinan karena sistem reproduksi belum sempurna, bayi lahir

sebelum waktunya, Risiko yang mungkin terjadi jika hamil pada usia

terlalu tua ini antara lain adalah terjadinya keguguran, preeklampsia,

Page 104: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

89

eklampsia, timbulnya kesulitan pada persalinan, perdarahan, BBLR

dan cacat bawaan (Gordon D, et.al. 2008).

b) Paritas

Pada ibu dengan paritas tinggi akan mempengaruhi keadaan

uterus ibu, karena semakin sering ibu melahirkan maka fungsi

reproduksi mengalami penurunan, otot uterus terlalu regang dan kurang

dapat berkontraksi dengan normal sehingga kemungkinan terjadi

perdarahan postpartum primer lebih besar.

Penelitian Gordon (2008) menyimpulkan wanita primipara dari

semua pengalaman umur lebih berisiko terjadi komplikasi kehamilan

dan persalinan. Wanita nulipara (belum pernah melahirkan bayi hidup)

mempunyai peningkatan risiko sebesar 5,6 kali (95% CI 4,5-6,6) untuk

persalinan dengan ekstraksi vakum dibandingkan dengan wanita

multipara, dan juga peningkatan risiko sebesar 2,2 kali (95% CI: 1,4-

3,5) untuk terjadinya robekan perineum.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pardosi, M. (2009)

menyimpulkan bahwa paritas juga berhubungan secara bermakna

dengan kejadian pendarahan postpartum. Ibu hamil dengan paritas 1

atau lebih dari 5 memiliki risiko untuk terjadi pendarahan postpartum

3,86 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang dengan paritas 2

sampai 5.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Polly.et.al. (2009)

menunjukkan bahwa wanita primipara dan multipara memiliki

Page 105: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

90

kehilangan darah sama besarnya pada pendarahan post partum,

wanita multipara mengalami kehilangan darah terbesar dibandingkan

dengan wanita nulipara. Paritas mempunyai pengaruh terhadap

kejadian perdarahan postpartum karena pada setiap kehamilan dan

persalinan terjadi perubahan serabut otot pada uterus yang dapat

menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi sehingga sulit

untuk melakukan penekanan pembuluh-pembuluh darah yang

membuka setelah lepasnya plasenta. Risiko terjadinya akan

meningkat setelah persalinan ketiga atau lebih yang mengakibatkan

terjadinya perdarahan post partum (Saifuddin, 2002).

Paritas 2 – 3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut

kematian maternal. Paritas pertama dan paritas lebih dari empat,

meningkatkan risiko terjadinya kematian maternal. Angka kematian

biasanya meningkat mulai pada persalinan keempat, dan akan

meningkat secara dramatis pada persalinan kelima dan setiap anak

berikutnya. Ibu yang baru pertama kali hamil dan melahirkan akan

berisiko karena ibu belum siap secara medis maupun secara mental,

sedangkan paritas lebih dari empat, ibu mengalami kemunduran dari

segi fisik untuk menjalani kehamilannya. Adapun perbedaan dari

penelitian sebelumnya, jumlah sampel yang memiliki paritas >3 lebih

banyak dibandingkan dengan paritas < 1 sehingga hasilnya 6,1 kali

lebih beresiko terjadinya perdarahan post partum.

Page 106: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

91

c) Riwayat Persalinan

Riwayat persalinan di masa lampau sangat berhubungan dengan

hasil kehamilan dan persalinan berikutnya. Bila riwayat persalinan yang

lalu buruk petugas harus waspada terhadap terjadinya komplikasi

dalam persalinan yang akan berlangsung. Riwayat persalinan buruk

ini dapat berupa abortus, kematian janin, eklampsi dan preeklampsi,

sectio caesarea, persalinan sulit atau lama, janin besar, infeksi dan

pernah mengalami perdarahan antepartum dan postpartum

(Xavier Codaccioni, 2008).

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Senewe, et.al. (2004) yang

menyatakan bahwa ibu yang memiliki riwayat persalinan buruk berisiko

2,4 kali mengalami perdarahan postpartum.

Menurut penelitian Imane Khireddine.et.al. (2013) bahwa riwayat

perdarahan pada persalinan yang terdahulu bermakna sebagai faktor

risiko yang mempengaruhi perdarahan postpartum primer. Ibu yang

mengalami riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu berisiko

2,7 kali mengalami perdarahan postpartum primer dibanding ibu yang

tidak mengalami riwayat perdarahan (OR= 2,76; 95% CI 1,25;6,12).

d) Partus lama

Partus lama adalah persalinan yang berlangsung ≥ 18 jam

merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan postpartum.

Tanda-tanda partus lama adalah apabila pembukaan serviks 1-3 cm

Page 107: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

92

melebihi 8 jam, pembukaan serviks dan turunnya bagian terendah

janin tidak maju.

Secara teori fase persalinan dalam kala I dan kala II

sehubungan dengan proses membukanya serviks ialah fase laten

yaitu mulai pembukaan 0 sampai dengan 3 cm dalam waktu 8 jam.

Fase laten disebut memanjang jika berlangsung selama lebih dari 20

jam pada primipara atau 14 jam pada multipara. Kontraksi yang tidak

mengalami kemajuan akan tetap sama sepanjang waktu. Dirumuskan

prapersalinan sebagai suatu periode kontraksi teratur yang tidak

mengalami kemajuan tanpa bertambahnya pembukaan serviks yang

dapat berlanjut ataupun tidak berlanjut memasuki fase laten tanpa

intervensi. Didefinisikan fase laten sebagai periode yang dimulai

dengan kontraksi yang mengalami kemajuan yang diiringi dengan

penipisan dan pembukaan serviks serta berakhir pembukaan 3-4 cm.

Kadangkala dalam kontraksi perlu beberapa jam atau hari,

sebelum serviks wanita membuka sekitar 3 atau 4 cm, umumnya lama

prapersalinan atau fase laten pada kala I pada keadaan serviks saat

mulainya kontraksi. Prapersalinan dan fase laten persalinan yang

memanjang mengindikasi suatu komplikasi yang menakutkan dan

melelahkan bagi ibu.

Pada fase aktif, persalinan aktif memanjang mengacu pada laju

pembukaan yang tidak adequat setelah persalinan aktif didiagnosis.

Diagnosis laju pembukaan tidak bervariasi kurang dari 1 cm setiap jam

Page 108: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

93

selama sekurang-kurangnya 2 jam setelah kemajuan persalinan.

Kurang dari 1,2 cm per jam pada primipara dan kurang dari 1,5 cm

pada multipara lebih dari 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai

lengkap (Winkjosastro. 2005).

Karakteristik persalinan aktif memanjang yaitu kontraksi

melemah sehingga menjadi kurang kuat, lebih singkat dan lebih jarang;

kualitas kontraksi tetap lama seperti semula tidak mengalami kemajuan

ataupun melemah; pada pemeriksaan vagina serviks tidak mengalami

perubahan. Lambatnya kemajuan persalinan disebabkan oleh

kombinasi penyebab yang berkaitan dengan be rbagai faktor.

Beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa partus lama

masih merupakan suatu masalah di Indonesia baik di daerah

pedesaan maupun perkotaan karena masih terdapat 60% persalinan

ditolong oleh dukun tidak terlatih. Insiden partus lama menurut

penelitian 2,8%-4,9%. Karena partus lama masih banyak terjadi dan

keadaan ini menyebabkan angka kesakitan dan angka kematian ibu

dan anak masih tinggi dan harus diupayakan mencegah terjadinya

partus lama tersebut.

Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga,

dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang

dapat menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi,

cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi.Angka

kematian ibu di dunia berdasarkan data WHO tahun 2003 didapatkan

Page 109: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

94

bahwa dalam setiap menit seorang perempuan meninggal karena

komplikasi yang terkait dengan proses kehamilan dan persalinannya.

Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8 %

dan di Indonesia sebesar 9 %.

Hasil penelitian Ujah IAO, et.al. (2009) secara case control

menemukan bahwa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian

perdarahan post partum adalah persalinan >18 jam dengan OR 3,26

(1,17-10,2).

e) Anemia

Anemia dapat mengurangi daya tahan tubuh ibu dan

meninggikan frekuensi komplikasi kehamilan serta persalinan. Anemia

juga menyebabkan peningkatan risiko perdarahan pasca persalinan.

Rasa cepat lelah pada penderita anemia disebabkan metabolisme

energi oleh otot tidak berjalan secara sempurna karena kekurangan

oksigen. Selama hamil diperlukan lebih banyak zat besi untuk

menghasilkan sel darah merah karena ibu harus memenuhi

kebutuhan janin dan dirinya sendiri dan saat bersalin ibu

membutuhkan hemoglobin untuk memberikan energi agar otot-otot

uterus dapat berkontraksi dengan baik.

Pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan minimal dua kali selama

kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III untuk mengetahui

kadar hemoglobin ibu selama hamil. Bila kadar hemoglobin rendah

dapat dicegah dengan pemberian makanan kaya zat besi. Kegiatan

Page 110: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

95

pencegahan dan penanggulangan masalah anemia sangat penting

untuk dilakukan yaitu berupa pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet

selama masa kehamilan untuk mencegah perdarahan postpartum

primer yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin (Depkes RI,

2002).

Anemia pasca persalinan dimana suatu keadaan seseorang ibu

sehabis melahirkan sampai dengan kira-kira 5 minggu dalam kondisi

pucat, lemah dan kurang bertenaga.Angka kematian ibu masih cukup

tinggi sampai saat ini. Penyebab kematian tertinggi adalah perdarahan,

keracunan kehamilan dan infeksi. Salah satu dari beberapa faktor tidak

langsung penyebab kematian ibu adalah anemia.

Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi

pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka

prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian

perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan

postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih

sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir

kehilangan darah (Jansen, A J.et.al. 2009).

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Bodnar, et.al. (2011) di

United States yang menyatakan bahwa anemia bermakna sebagai

faktor risiko yang mempengaruhi perdarahan postpartum. Ibu yang

mengalami anemia berisiko 3 kali mengalami perdarahan postpartum

Page 111: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

96

dibanding ibu yang tidak mengalami anemia (OR= 2,76; 95%CI

1,25;6,12).

Maryunani Anik (2009) menyebutkan bahwa dampak anemia

pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga

terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus

imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus

lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi

rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang, produksi ASI

rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi,

BBLR, kematian peri natal, dan lain-lain).

Prevalensi anemia pada wanita hamil di Indonesia berkisar 20-

80%, tetapi pada umumnya banyak penelitian yang menunjukkan

prevalensi anemia pada wanita hamil yang lebih besar dari 50%.

Pemerintah telah berusaha melakukan tindakan pencegahan dengan

memberikan tablet tambah darah (tablet Fe) pada ibu hamil yang

dibagikan pada waktu mereka memeriksakan kehamilan, akan tetapi

prevalensi anemia pada kehamilan masih juga tinggi. Pemeriksaan

kadar hemoglobin yang dianjurkan dilakukan pada trimester pertama

dan ketiga kehamilan sering kali hanya dapat dilaksanakan pada

trimester ketiga saja karena kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan

kehamilannya pada trimester kedua kehamilan. Dengan demikian

upaya penanganan anemia pada kehamilan menjadi terlambat dengan

akibat berbagai komplikasi yang mungkin terjadi karena anemia.

Page 112: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

97

Penelitian yang sama dilakukan oleh Fromer, Debra et.al. 2009

menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai

risiko 2.25 kali lebih tinggi untuk mengalami infeksi pada masa nifas

dibandingkan dengan ibu hamil dengan kadar Hb di atas 10 g/dl. Saat

post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta,

perlukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan

gangguan involusio uteri.Namun dalam penelitian ini setelah di

multivariatkan anemia berubah menjadi tidak signifikan, hal ini di

sebabkan oleh beberapa faktor lain yang mempengaruhi terjadinya

perdarahan post partum

B. Keterbatasan Penelitian

1. Proses pengumpulan data yang dilakukan secara sekunder ternyata

masih banyak status atau medical record pasien yang tidak terisi

lengkap.

2. Data mengenai sampel yang diteliti diperoleh dengan

mengandalkan data sekunder dimana catatan medik yang ada kurang

akurat menggambarkan pajanan faktor risiko terhadap pasien

sehingga menimbulkan bias informasi.

Page 113: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di RSUD Majene

Kabupaten majene tahun 2013 dengan menggunakan waktu selama dua

bulan, maka peneliti dapat menyimpulkan :

1. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun memiliki risiko untuk mengalami

perdarahan post partum 3,1 kali lebih besar daripada ibu yang berumur

20 – 35 tahun.

2. Paritas ≤ 1 dan paritas > 3 memiliki risiko 6,1 kali lebih besar untuk

mengalami perdarahan post partum dibandingkan dengan paritas 2 – 3.

3. Riwayat persalinan tidak normal memiliki risiko untuk mengalami

perdarahan postpartum 3,1 kali lebih besar bila dibandingkan dengan

ibu yang riwayat persalinan baik

4. Partus lama (persalinan ≥ 18 jam) memiliki risiko untuk mengalami

perdarahan post partum 3,5 kali lebih besar daripada ibu dengan partus

normal (≤ 18 jam )

5. Ibu dengan anemia memiliki risiko untuk mengalami perdarahan

postpartum 2,9 kali lebih besar daripada ibu dengan tidak anemia (≤18

jam) namun tidak signifikan karena nilai P = 0.092.

Page 114: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

99

6. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa variabel paritas merupakan

faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian perdarahan

postpartum dengan nilai Wald sebesar 8.942.

B. Saran

1. Diharapkan kepada ibu untuk menghindari hamil terlalu muda atau

terlalu tua.

2. Ibu yang memiliki riwayat persalinan buruk agar selalu waspada

dengan sering memeriksakan kehamilannya karena riwayat

persalinan merupakan faktor resiko terjadinya perdarahan post

partum,

3. Meningkatkan upaya pelayanan obstetrik yang memadai,

sehingga siap menjadi rumah sakit rujukan melayani pasien-

pasien persalinan dengan komplikasi yang memerlukan tindakan

segera.

4. Diharapkan pada ibu yang akan melahirkan mengatur tenaga

untuk mengedan, agar ibu tidak kelelahan selain itu ibu juga harus

mempehatikan menu seimbang agar tidak mengalami anemia

pada saat persalinan.

5. Karena paritas merupakan faktor yang paling dominan diharapkan

kepada pemerintah agar lebih menggalakkan program KB dengan

memeberikan cukup dana untuk program KB,sehingga

pengetahuan masyarakat mengenai program KB dapat

bertambah.

Page 115: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

DAFTAR PUSTAKA

Al – Ramahi M, et.al. 2010. Outcome of adolescent pregnancy at a university hospital in Jordan. Arch Gynecol Obstet. 2006; 273: 207-210.

Beck Stacy, et.al, 2009. The Worldwide Incidence of Preterm Birth: A

Systematic review of Maternal Mortality and Morbidity. Buletin of

World Health Organization.

Bobak, M. Irene et. al, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4.

Ahli Bahasa : Maria A. Wijayarini. Jakarta : EGC

Bodnar, et.al. 2011. High prevalence of postpartum anemia among low-income women in the United States. Am J Obstet Gynecol

Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta. EGC Chapman,V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta:

EGCs

Codaccioni, Xavier . 2008. Risk factors for post-partum complications occurring after preeclampsia and HELLP syndrome. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology Volume 125, Issue 1 , Pages 59-65.

Dahlan, M. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya : Arkola.

Dever GEA, 1984. Epidemilogi in Health Service Management. Rockville,

Maryland: An Aspen Publication

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2009. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan.

Depkes, RI. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 2002. Depkes RI 2004. Kajian Kematian Ibu Dan Anak Di Indonesia. Badan

Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta; Depkes RI. Depkes RI. 2008, Profil Departemen Kesehatan RI: Jakarta. Elemen, 2002. Obstetri dan Ginekologi. Bandung : Universitas Padjajaran.

Page 116: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Framework for Analysing the Determinants of Maternal Mortality, Mc carthy dan Maine, 1992

Gibson, 1987. Organisasi Perilaku: Struktur Proses. Jakarta: Bina Rupa

Aksara

Goldman JC, et al. 2011. Impact of maternal age on obstetric outcome. The American College of Obstetricians and Ginecologyst. 105 (5): 983-989.

Gordon D, et.al. 2008. Advanced Maternal Age As A Risk Factor For

Cesarean Delivery. Obstet Gynecol. 2008 Apr;77(4):493-497 Hacker, N. F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates.

Hill. K dan Choi Y, 2006. Obstetri William, Edisi 21. Ahli Bahasa: dr. Andri

Hartono, et.al. Jakarta : EGC

Imane Khireddine.et.al. 2013. Induction of Labor and Risk of Postpartum Hemorrhage in Low Risk Parturients. Epidemiological Research Unit on Perinatal Health and Women’s and Children’s Health

Jansen, A J. et.al. 2009. Postpartum Hemorrhage and ransfusion of Blood

and Blood Components. Obstetrical & Gynecological Survey. Volume 60 - Issue 10 - pp 663-671

Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams. EGC: Jakarta. M agann, Everett F, et.al. 2007. Postpartum Hemorrhage after vaginal

birth. An analysis of Risk Factors Southern M ed ; 98:419-2 2. Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.

Maryunani Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas, TIM: Jakarta.

Mochtar, Rustam. 2005. Synopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Ed.2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Murti, Bhisma. 1995. Prinsip dan Metode Riset. Gadjah Mada University

Press. Nafarin, M. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ibu Hamil

Risiko Tinggi Bersalin di Rumah. Tesis. FETP IKM, UGM : Yogyakarta

Page 117: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Notoatmojdo S.2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta : Nulia Medika.

Pardosi, M. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Perdarahan Pasca Persalinan dan Upaya Penurunannya di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan Tahun 2009. Tesis. Medan: FKM USU

Patel, R.R. Murphy, D.J. 2008. Forcep Delivery In Modern Obstetric

Practice. British Medical Journal 2008, Vol 328, P:1302-1305 Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. 2006. Pedoman

Penulisan Tesis dan Disertasi. Makassar Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo Polly.et.al. 2009. Incidence of postpartum hemorrhage. US J Med,

Vol.346, No.26, Juni 27, 2009.

Saifuddin Abdul Bari. 2000. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP-SP:. Jakarta.

------------------------------.2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP-SP. Jakarta.

Satrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi.

Jakarta: EGC.

Saleha Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Medika Salemba: Makassar.

Scott, J. R. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri & ginekologi. Jakarta:

Widya Medika.

Senewe, et.al .2004. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Komplikasi Persalinan Tiga Tahun Terakhir Di Indonesia (Analisis Lanjutan SKRT-Surkesnas 2001). Buletin Penelitian Kesehatan Vol 43 No.2

Shehadeh A. 2011. Elderly primigravida and pregnancy outcome. J Res

Med Sci. 2011 ; 9(2): 8-11.

Page 118: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Sher Zaman, Bushra, et. al. 2007. Risk factors for primary postpartum hemorrhage. Professional Med J; 14(3): 378-381

Sibagariang, E.E. 2010. Metode Penelitian Untuk Mahasiswa Diploma

Kesehatan. Jakarta: KDT

Simkin, P. 2007. Kehamilan, Melahirkan & Bayi: Panduan Lengkap.

Jakarta: Arcan

Stanley Lemeshow,et.al. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Terjemahan oleh Dibyo Pramono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Suherni, Widyasih H, Rahmawati A. 2009. Perawatan Masa Nifas.

Fitramaya: Yogyakarta. Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Ujah IAO, et.al. 2009. Maternal mortality among adolescent women in Jos, North-Central, Nigeria. J Obstet Gynaecol;25:3–6.

Varney Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC: Jakarta.

WHO, 2006. District Hospitals : Guidelines for Development. WHO,

Regional office for the western pacific.

Widi, Anna. 2011. Pengaruh Faktor Usia Ibu Terhadap Keluaran Maternal Dan Perinatal Pada Persalinan Primigravida di RS dr. Kariadi Semarang Periode Tahun 2010. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Winkjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

William, R. F. 2001. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.

Page 119: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000
Page 120: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Petunjuk pengisian : 1. Isi jawaban responden pada kolom-kolom yang tersedia dengan kode-kode yang sesuai 2. Isi garis titik – titik sesuai jawaban responden

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden

2. Nama Ibu

4. Umur Ibu ...........Tahun

5. Paritas ............................. kali/ baru pertama kali melahirkan

6. Metode Persalinan ..............................

7.

Pendidikan terakhir

1 = Tidak sekolah ; 2 = tidak tamat SD

3 = Tamat SD ; 4 = SLTP ; 5 = SMU ;

6 = Akademik/PT

8. Pekerjaan

1. IRT

2. Pedagang

3. Petani

4. Pegawai Swasta

5. PNS

Lainnya, Sebutkan.............................

B. UMUR

1. Usia ibu saat ini………….tahun

2. Umur ibu pada saat melahirkan………….tahun

C. PARITAS

1. Berapa kali ibu pernah melahirkan, termasuk kelahiran yang terakhir?

............................. kali/ baru pertama kali melahirkan

2.

Apakah ibu pernah mengalami keguguran ?

1. Ya, saat kehamilan ke .....................................

2. Tidak

3.

Berapa jarak antara kehamilan terakhir dengan kehamilan sebelumnya?

……………………………bulan / tahun.

Tanggal/ bulan/ tahun persalinan terakhir…….………../………../……….

Tanggal/ bulan/ tahun persalinan sebelumnya.………../………../………..

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD MAJENE KAB. MAJENE

STATUS RESPONDEN : KASUS / KONTROL* (coret salah satu)

Nomor Kuesioner : Tanggal Wawancara :

Page 121: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

D. RIWAYAT PERSALINAN

1.

Pada saat pemeriksaan, apakah ibu diberitahu tanda-tanda bahaya (komplikasi) dalam

kehamilan?

1. Ya

2. Tidak

2.

Pada saat pemeriksaan, apakah ibu diberitahu kemana harus pergi untuk mendapatkan

pertolongan jika mengalami bahaya (komplikasi) kehamilan?

1. Ya

2. Tidak

3.

Pada saat ibu bersalin, siapa yang pertama kali melakukan pertolongan persalinan :

1. Petugas kesehatan (dokter / bidan *) *lingkari salah satu

2. Dukun bayi

3. Lainnya,……………………………………………………

4.

Apakah ibu telah mengalami mengalami salah satu diantara abortus, kematian janin,

eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, janin besar, infeksi dan pernah mengalami

perdarahan pada kehamilan sebelumnya ?

1. Ya

2. Tidak

E. PARTUS LAMA

1. Lama waktu yang dibutuhkan ibu mulai dari pengeluaran lendir sampai dengan pembukaan

lengkap …….jam

2.

Apakah ibu mendapatkan kesulitan pergi ke tempat pelayanan kesehatan, dalam hal

angkutan transpor atau sarana jalan:

1. Ya

2. Tidak

3 Lama waktu yang dibutuhkan mulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya

bayi…….jam

4 Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluaran plasenta terhitung mulai dari lahirnya bayi,

berlangsung ……….jam

F. ANEMIA

1. Kadar Hb saat masuk rumah bersalin

Anemia……………………………………..%

2.

Apakah selama kehamilan ibu mengkonsumsi tablet besi ?

1. Ya

2.Tidak

3.

Apakah konjungtifa ibu pucat?

1. Ya

2. Tidak

Page 122: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

”Terimakasih atas partisipasinya”

FORMULIR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : .............................................................................

Alamat : .............................................................................

Setelah mendengar / membaca dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh

Darmin Dina, baik mengenai tujuan, manfaat apa yang akan diperoleh pada

penelitian “Faktor Determinan Kejadian Pendarahan Postpartum Di RSUD

Majene Kab. Majene”, serta risiko yang mungkin terjadi, maka dengan ini saya

menyatakan setuju untuk ikut dalam penelitian ini secara sukarela tanpa

paksaan.

Makassar, ............................ (______________________) Subjek penelitian Identitas Peneliti

Nama : Darmin Dina

Prodi : Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Unhas

Konsentrasi : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga

Page 123: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

1 4 1 1 0 1 1 0 1 0 2 2 1

2 5 1 1 0 0 1 1 0 0 1 2 1

3 4 1 1 0 0 1 0 0 0 1 2 0

4 5 4 1 0 1 1 0 0 1 2 2 0

5 3 1 1 0 1 1 0 1 0 2 2 1

6 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 2 0

7 3 1 5 0 0 1 0 0 0 1 2 0

8 1 3 4 0 1 1 1 1 1 1 2 1

9 2 1 3 0 1 0 1 1 0 2 3 1

10 1 3 5 0 0 0 1 0 0 1 3 0

11 1 2 3 0 1 1 1 1 1 2 2 1

12 2 1 3 0 1 1 0 1 0 2 2 1

13 3 2 5 0 0 1 0 1 1 2 2 1

14 2 5 2 0 1 1 0 1 0 2 2 1

15 4 2 2 0 1 0 1 1 1 2 1 1

16 3 2 5 0 0 1 0 1 0 1 2 1

17 5 4 2 0 1 1 0 1 1 1 2 1

18 4 2 1 0 0 1 0 1 0 1 2 1

19 1 3 3 0 1 1 0 1 1 1 2 1

20 1 2 3 0 1 1 0 1 0 2 2 0

TRANSPOR

MASTER TABEL PENELITIAN

Lampiran 2 :

RIWAYATPARITAS ANEMIANo DIDIK KERJA KLP UMUR

JENIS

DATA PARTUS

FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD MAJENE KABUPATEN MAJENE

JUMLAH

ANAKPENYAKIT

UMUR

JENIS VARIABEL

Page 124: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

21 4 2 3 0 1 0 0 1 1 2 1 1

22 3 1 2 0 1 1 1 0 1 1 2 0

23 3 1 1 0 0 1 0 0 0 1 2 0

24 3 3 2 0 1 0 1 0 1 1 1 0

25 4 1 2 0 1 1 0 0 1 1 2 0

26 5 2 2 0 1 1 0 0 0 1 2 0

27 5 2 2 0 1 1 0 0 1 1 2 0

28 4 2 4 0 1 0 0 0 0 1 3 0

29 4 2 5 0 0 1 0 0 1 2 2 0

30 5 4 3 0 1 0 0 0 1 2 1 0

31 5 4 4 0 0 1 1 0 1 1 2 0

32 3 1 1 0 1 1 0 0 0 1 2 0

33 6 5 5 0 0 1 1 0 0 1 2 0

34 5 4 3 0 1 0 1 1 1 2 1 1

35 6 5 3 0 1 1 1 0 0 1 2 0

36 5 1 1 0 0 1 0 1 1 2 2 1

37 3 3 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1

38 4 2 4 0 1 1 0 0 0 1 2 0

39 5 1 4 0 1 1 1 0 0 1 2 0

40 6 5 4 0 1 0 0 0 0 2 3 0

41 2 1 3 0 1 0 0 1 1 2 1 1

42 6 4 3 0 1 1 0 1 1 2 2 1

43 6 5 5 0 0 1 0 1 0 1 2 1

44 4 1 5 0 0 0 1 1 1 2 3 1

45 6 5 5 0 0 1 0 1 0 1 2 1

46 3 2 1 0 0 0 0 1 0 2 1 1

47 4 1 1 0 0 1 1 0 1 1 2 0

48 5 4 5 0 0 0 1 1 1 1 3 1

Page 125: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

49 4 2 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0

50 5 2 1 0 0 1 1 0 1 2 2 0

51 6 5 2 0 1 1 1 1 1 2 2 1

52 5 2 2 1 1 1 1 0 0 2 2 0

53 4 1 3 1 1 1 0 1 1 2 2 1

54 3 1 3 1 1 1 1 1 0 2 2 1

55 5 1 3 1 1 1 0 1 1 2 2 1

56 5 4 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1

57 5 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

58 5 1 2 1 1 1 0 1 1 1 2 1

59 5 1 2 1 1 1 0 1 1 1 2 1

60 5 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1

61 5 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

62 5 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

63 6 4 2 1 1 1 1 1 0 1 2 1

64 6 4 2 1 1 0 1 1 0 2 1 1

65 5 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

66 5 1 2 1 1 1 0 1 1 2 2 1

67 5 1 5 1 0 0 1 1 1 2 1 1

68 2 2 3 1 1 1 0 1 1 2 2 1

69 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1

70 2 3 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1

71 6 5 4 1 1 1 0 1 1 2 2 1

72 5 1 4 1 1 0 0 1 1 1 3 1

73 5 1 4 1 1 1 1 0 0 1 2 0

74 5 4 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1

75 4 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

76 4 1 5 1 0 1 1 1 1 2 2 1

Page 126: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

77 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1

78 4 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1

79 5 1 1 1 0 1 0 1 1 2 2 1

80 5 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

81 5 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1

82 6 5 3 1 1 1 1 1 0 2 2 1

83 5 5 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1

84 6 5 5 1 0 1 0 1 1 1 2 1

85 5 5 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

86 6 4 3 1 1 1 0 0 1 1 2 0

87 5 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1

88 4 1 5 1 0 1 1 0 1 1 2 0

89 5 2 2 1 1 1 0 0 0 1 2 0

90 1 1 3 1 1 1 0 0 0 1 2 0

91 2 1 3 1 1 1 1 0 1 1 2 0

92 3 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 1

93 3 1 2 1 1 1 1 1 0 1 2 1

94 4 2 1 1 0 1 1 0 1 1 2 0

95 5 4 2 1 1 1 1 1 0 1 2 1

96 5 1 3 1 1 1 0 0 1 1 2 0

97 5 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1

98 5 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1

99 4 1 5 1 0 1 1 1 1 1 2 1

100 5 1 2 1 1 1 0 0 1 1 2 0

101 6 5 2 1 1 1 1 0 0 1 2 0

102 5 4 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

Page 127: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Keterangan :

Jenis Data : 1. Kontrol, 0. Kasus,

Umur Ibu : 1. 15-19, 2. 20-24, 3.25-29, 4. 30-34, 5. >=35

Pendidikan : 1. Tidak Sekolah, 2. Tidak tamat SD 3. SD 4. SMP, 5. SMA, 6. Akademi/ PT

Pekerjaan : 1. IRT, 2. Pedagang , 3.Petani, 4. Pegawai Swasta, 5. PNS

Umur : 0. Risiko Tinggi, 1. Risiko Rendah

Paritas : 0. Risiko Tinggi, 1. Risiko Rendah

Riwayat persalinan : 0. Riwayat Buruk, 1. Tidak Ada Riwayat Buruk

Partus lama : 0. Partus lama , 1. Partus Normal

Anemia : 0. Anemia, 1. Tidak Anemia

Transpor : 1. Ya, 2. Tidak

Jumlah anak : 1. <1 , 2. 2-3, 3. >3

Penyakit : 0. Risiko Tinggi, 1. Risiko Rendah

Page 128: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000
Page 129: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000
Page 130: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000
Page 131: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000
Page 132: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000
Page 133: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Lampiran : Hasil Uji Coba Kuesioner ( Korelasi pearson)

Correlations

Correlations

SKORING UMUR

SKORING PARITAS

SKORING RIWAYAT

SKORING PARTUS

SKORING ANEMIA

SKORING PPT

SKORING UMUR Pearson Correlation 1 .816** 1.000

** .667

* 1.000

** 1.000

**

Sig. (2-tailed) .004 .000 .035 .000 .000

N 10 10 10 10 10 10

SKORING PARITAS

Pearson Correlation .816** 1 .816

** .816

** .816

** .816

**

Sig. (2-tailed) .004 .004 .004 .004 .004

N 10 10 10 10 10 10

SKORING RIWAYAT

Pearson Correlation 1.000** .816

** 1 .667

* 1.000

** 1.000

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .035 .000 .000

N 10 10 10 10 10 10

SKORING PARTUS

Pearson Correlation .667* .816

** .667

* 1 .667

* .667

*

Sig. (2-tailed) .035 .004 .035 .035 .035

N 10 10 10 10 10 10

SKORING ANEMIA

Pearson Correlation 1.000** .816

** 1.000

** .667

* 1 1.000

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .035 .000

N 10 10 10 10 10 10

SKORING PPT Pearson Correlation 1.000** .816

** 1.000

** .667

* 1.000

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .035 .000

N 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 134: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

Lampiran : Hasil Uji Coba Kuesioner (Reliabilitas)

UMUR IBU * PENDARAHAN POST PARTUM

Crosstab

PPT

Total kasus Kontrol

UMUR IBU RISIKO TINGGI Count 4 0 4

% within PPT 100.0% .0% 40.0%

RISIKO RENDAH Count 0 6 6

% within PPT .0% 100.0% 60.0%

Total Count 4 6 10

% within PPT 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 10.000a 1 .002

Continuity Correctionb 6.267 1 .012

Likelihood Ratio 13.460 1 .000

Fisher's Exact Test .005 .005

Linear-by-Linear Association 9.000 1 .003

N of Valid Casesb 10

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Error

a Approx. T

b Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa 1.000 .000 3.162 .002

N of Valid Cases 10

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 135: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

PARITAS IBU * UMUR IBU * PENDARAHAN POST PARTUM

Crosstab

PPT

Total kasus Kontrol

PARITAS IBU RISIKO TINGGI Count 4 1 5

% within PPT 100.0% 16.7% 50.0%

RISIKO RENDAH Count 0 5 5

% within PPT .0% 83.3% 50.0%

Total Count 4 6 10

% within PPT 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 6.667a 1 .010

Continuity Correctionb 3.750 1 .053

Likelihood Ratio 8.456 1 .004

Fisher's Exact Test .048 .024

Linear-by-Linear Association 6.000 1 .014

N of Valid Casesb 10

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Error

a Approx. T

b Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa .800 .186 2.582 .010

N of Valid Cases 10

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 136: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

RIWAYAT PERSALINAN * PENDARAHAN POST PARTUM

Crosstab

PPT

Total kasus Kontrol

RIWAYAT PERSALINAN RIWAYAT BURUK Count 4 0 4

% within PPT 100.0% .0% 40.0%

TIDAK ADA RIWAYAT BURUK

Count 0 6 6

% within PPT .0% 100.0% 60.0%

Total Count 4 6 10

% within PPT 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 10.000a 1 .002

Continuity Correctionb 6.267 1 .012

Likelihood Ratio 13.460 1 .000

Fisher's Exact Test .005 .005

Linear-by-Linear Association 9.000 1 .003

N of Valid Casesb 10

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Error

a Approx. T

b Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa 1.000 .000 3.162 .002

N of Valid Cases 10

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 137: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

KEJADIAN PARTUS * PENDARAHAN POST PARTUM

Crosstab

PPT

Total kasus Kontrol

KEJADIAN PARTUS PARTUS LAMA Count 4 2 6

% within PPT 100.0% 33.3% 60.0%

PARTUS NORMAL Count 0 4 4

% within PPT .0% 66.7% 40.0%

Total Count 4 6 10

% within PPT 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.444a 1 .035

Continuity Correctionb 2.101 1 .147

Likelihood Ratio 5.822 1 .016

Fisher's Exact Test .076 .071

Linear-by-Linear Association 4.000 1 .046

N of Valid Casesb 10

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Error

a Approx. T

b Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa .615 .225 2.108 .035

N of Valid Cases 10

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 138: FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN PENDARAHAN …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya paling sedikit 128.000

ANEMIA * PENDARAHAN POST PARTUM

Crosstab

PPT

Total kasus Kontrol

ANEMIA 0 Count 4 0 4

% within PPT 100.0% .0% 40.0%

ANEMIA Count 0 6 6

% within PPT .0% 100.0% 60.0%

Total Count 4 6 10

% within PPT 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 10.000a 1 .002

Continuity Correctionb 6.267 1 .012

Likelihood Ratio 13.460 1 .000

Fisher's Exact Test .005 .005

Linear-by-Linear Association 9.000 1 .003

N of Valid Casesb 10

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Error

a Approx. T

b Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa 1.000 .000 3.162 .002

N of Valid Cases 10

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.