f5-f

7
LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Topik : Skabies Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang disusun oleh : Dr. Tedy Dwi Priambada

Upload: andy-nugraha

Post on 04-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan PKM

TRANSCRIPT

Page 1: F5-f

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Topik : Skabies

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari

persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng

Kabupaten Jombang

disusun oleh :

Dr. Tedy Dwi Priambada

UPTD PUSKESMAS BARENG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG

JAWA TIMUR

DOKTER INTERNSIP PERIODE 26 FEBUARI – 25 JUNI 2015

Page 2: F5-f

Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat

Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Topik : Skabies

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari

persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng

Kabupaten Jombang

disusun oleh :

Dr. Tedy Dwi Priambada

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Juni 2015

Oleh

Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Bareng

Dr. Andri SuharyonoNIP. 196612052001121001

Page 3: F5-f

LATAR BELAKANG

Skabies merupakan penyakit menular yang ditandai keluhan gatal di malam hari yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabei. Penanganan skabies tidak bisa dilakukan terhadap penderita saja namun juga terhadap orang yang kontak langsung dan lingkungannya. Tingkat penularanannya yang tinggi disebabkan karena rendahnya tingkat kebersihan suatu kelompok sehingga dengan mudahnya parasit ini berkembang dan menginfeksi manusia.

Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan masyarakat memiliki enam program wajib salah satunya adalah P3M, yaitu pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Dengan adanya program ini penyakit menular seperti skabies diharapkan mampu dihambat penularannya dan diberantas.

PERMASALAHAN KasusIdentitas Pasien :Nama : An. SUmur : 8 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : BarengBB : 22 kg

I. KELUHAN UTAMA Gatal di sela jariII. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)Anamnesis Khusus (Riwayat Penyakit Sekarang)Pasien diantar keluarganya ke Puskesmas dengan keluhan gatal di

sela jari kaki dan tangan serta telapak tangan. Gatal berlangsung sejak 1 minggu yang lalu. Gatal dirasakan sepanjang hari khususnya pada malam hari. Di daerah gatal muncul bintil yang kadang disertai air. Pasien belum berobat ke dokter sebelumnya, hanya diberi minyak tawon.

Pasien biasa bermain pasir dengan teman-temannya di taman sekitar rumah. Adik pasien juga menderita gatal yang sama. Kebiasaan di rumah salah satunya adalah memakai handuk bersama.

Anamnesis Medik dan Riwayat Penyakit Dahulu- Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga- Adik pasien menderita sakit yang sama

Riwayat sosial- Pasien sering bermain pasir bersama teman di sekitar

rumah

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : Gizi baik, compos mentis

Page 4: F5-f

Status Generalis:Kepala: tidak ada deformitasParu: ves +/+, rh -/-, wh -/-Jantung: S1-2 Normal, murmur -, gallop –Abdomen: Hepar dan limpa tidak teraba, Bising Usus + Normal

Status dermatologis : Papula dan vesikula menyebar di sela jari tangan dan kaki serta kedua telapak tangan.

Diagnosis Skabies

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Intervensi yang akan digunakan adalah wawancara dan edukasi kepada pasien dan keluarganya serta pemberian pengobatan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apa saja faktor risiko yang dapat mempengaruhi perjalanan penyakit, pengelolaan, pencegahan penularan dan cara merawat lesi kulit pada skabies.

Intervensi dilakukan langsung di Puskesmas Pembantu Bareng.PELAKSANAAN Edukasi langsung kepada pasien dan keluarganya dilakukan

pada hari Kamis, 14 Mei 2015 dengan isi: :1. Mengenai skabies

Bahwa penyakit ini disebabkan oleh kutu, menular melalui kontak langsung. Terutama menyerang anak-anak, namun dapat juga terjadi pada dewasa. Pengobatan tidak hanya ke pasien namun juga lingkungannya karena kutu tersebut hidup di lingkungan penderita serta orang – orang yang kontak langsung dengan pasien yang memilki gejala yang sama dengan pasien. Apabila lingkungan dan orang yang kontak dengan pasien yang memiliki gejala sama tidak diobati maka pengobatan akan sia – sia karena pasti kambuh.

2. Cara pencegahan agar penyakit ini tidak menular ke orang lain Semua baju dan alat tidur serta handuk dicuci dengan airpanas. Pemakaian handuk diharapkan pribadi.

3. Perawatan lesi kulit Diharapkan gatal di kulit tidak digaruk agar tidak terjadi infeksi sekunder yang dapat memperburuk kondisi penyakit.4. Pengobatan

Mandi dengan sabun hijau Setelah mandi, olesi seluruh badan terutama telapak

tangan dan kaki dengan salep 2-4, diamkan semalam, esok hari mandi. Dilakukan selama 3 – 4 hari, kemudian diulangi satu minggu kemudian

CTM 2 x ½ pulvMONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kepada keluarga pasien apakah sudah mengerti apa yang sudah dijelaskan.

Hasilnya penderita dan keluarga memberikan respon yang baik,

Page 5: F5-f

ini menandakan keluarga pasien telah memahami informasi yang diberikan dokter.

Pada kontrol selanjutnya, adik pasien juga diperiksakan karena memiliki gejala yang sama dengan pasien, menurut ibu pasien saran – saran sudah dilakukan, keluhan pada pasien juga berkurang.

Komentar/Umpan Balik:

Jombang, Juni 2015

Peserta

dr. Tedy Dwi Priambada

Pendamping

dr. Andri Suharyono