f45 gangguan somatoform

Upload: budianto

Post on 07-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikiatri

TRANSCRIPT

F45. GANGGUAN SOMATOFORMCiri utama dari gangguan somatoform adalah adanya keluhan gejala fisik yang berulang yang disertai dengan permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang mendasari keluhannya. Seandainya ada ganguan fisik, maka gangguan tersebut tidak menjelaskan gejala atau distress dan preokupasi yang dikemukakan pasien. Pasien biasanya menolak upaya-upaya untuk membahas kemungkinan adanya penyebab psikologis, bahkan ditemukan gejala anxietas dan depresi yang nyata. Taraf pengertian, baik fisik maupun psikologis, yang dapat dicapai perihal kemungkinan penyebab gejala-gejalanya sering kali mengecewakan dan menimbulkan frustasi pada kedua belah pihak, baik pasien maupun dokter.

GANGGUAN SOMATISASICiri utamanya adalah gejala-gejala fisik yang bermacam-macam (multiple), berulang dan sering berubah-ubah, yang biasanya sudah berlangsung beberapa tahun sebelum pasien datang ke psikiater. Kebanyakan pasien mempunyai riwayat pengobatan yang panjang dan sangat kompleks, baik ke pelayanan kesehatan dasar, maupun spesialistik, dengan hasil pemeriksaan atau bahkan operasi yang negatif. Keluhannya dapat mengenai setiap sistem atau bagian tubuh manapun, tetapi yang paling lazim adalah yang mengenai keluhan gastrointestinal (perasaan sakit, kembung, berdahak, muntah, mual, dsb) dan keluhan-keluhan perasaan abnormal kulit (gatal, rasa terbakar, kesemutan, baal, pedih, dsb) serta bercak-bercak pada kulit. Keluhan mengenai seks dan haid juga lazim terjadi.Perjalanan gangguan ini bersifat menahun dan berflutuasi, dan sering kali disertai ketidakserasian dari perilaku sosial, interpersonal dan keluarga yang berkepanjangan. Gangguan ini jeuh lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dan biasanya mulai pada usia dewasa muda.Ketergantungan pada dan penyalahgunaan obat-obatan (biasanya sedativa dan analgetika) sering kali akibat seringnya menjalani rangkaian pengobatan.

Pedoman diagnostik Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III):a. Ada banyak dan berbagai gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan adanya dasar kelainan fisik yang memadai, yang sudah berlangsung sekurangnya 2 tahunb. Selalu tidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannyac. Terdapat hendaya dalam taraf tertentu dalam berfungsinya di masyarakat dan keluarga yang berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya dan dampak pada perilakunya

GANGGUAN SOMATOFORM TAK TERINCIBilamana keluhan fisik bersifat multipel, bervariasi dan menetap, akan tetapi gambaran klinis yang khas dan lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhi, sebaiknya digunakan kategori ini. Misalnya saja cara mengemukakan keluhan-keluhan tidak dramatis dan tidak kuat, keluhan-keluhannya tidak terlalu banyak, atau tidak ada gangguan pada fungsi sosial dan fungsi keluarganya. Kategori ini kemungkinan ada atau tidak ada dasar faktor penyebab psikologis, akan tetapi tidak boleh ada dasar fisik untuk keluhan-keluhannya yang digunakan sebagai dasar diagnosis psikiatrik.

GANGGUAN HIPOKONDRIKCiri utama dari gangguan ini adalah adanya upaya preokupasi yang menetap akan kemungkinan menderita satu atau lebih gangguan fisik yang serius dan progresif. Pasien menunjukkan keluhan-keluhan somatik yang menetap atau preokupasi yang menetap dengan penampilan fisiknya. Pengindraan dan penampilan yang normal sebenarnya biasa dan oleh pasien sering kali ditafsirkan sebagai abnormal dan tidak mengenakkan, dan perhatiannya biasanya hanya terfokus pada satu atau dua organ atau sistem tubuhnya. Pasien dapat menyebutkan penyakit atau perubahan apa yang ditakutkannya, akan tetapi intensitas keyakinan terhadap kelainan yang ditakutkannya tersebut biasanya bervariasi dalam beberapa konsultasi. Pasien biasanya masih juga mengajukan kemungkinan bahwa ada gangguan fisik lain atau tambahan disamping apa yang sudah dikemukakan sebelumnya.Depresi dan anxietas sering kali menonjol. Sindrom ini terjadi pada pria maupun wanita dan tidak ada karakteristik khusus mengenai keluarga (berbeda dengan gangguan somatisasi)

Pedoman diagnostik Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III):a. Keyakinan yang menetap perihal adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang serius yang menlandasi leuhan atau keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap terhadap adanya deformitas atau perubaahn bentuk/penampakan.b. Penolakan yang menetap dan tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya.

DISFUNGSI OTONOMIK SOMATOFORMKeluhan-keluhan fisik yang disampaikan oleh pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem saraf otonom, misalnya sistem kardiovaskular, gastrointestinal atau pernafasan.

Pedoman diagnostik Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III):a. Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpasi, berkeringat, tremor, muka merah, yang menetap dan mengganggub. Gejala subjektif tambahan yang mengacu kepada sistem atau organ tertentuc. Preokupasi dengan distress mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius (sering tidak begitu khas), dari sistem atau organ tertentu, yang tidak terpengaruh oleh hasik pemeriksaan berulang, maupun penjelasan dan peneguhan oleh para dokterd. Tidak terbukti adanya gangguan yang bermakna pada struktur atau fungsi dari sistem atau organ yang dimaksud

GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAPKeluhan yang predominan adalah nyeri yang hebat, menyiksa dan menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisiologis maupun adanya gangguan fisik. Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem psikososial yang cukup jelas untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut.

GANGGUAN SOMATOFORM LAINNYAPada gangguan ini, keluhan-keluhannya tidak melalui sistem saraf otonom, dan secara spesifik terbatas pada bagian tubuh atau sistem tertentu.Gangguan berikut juga dimasukkan dalam kelompok ini:1. globulus hystericus perasaan ada benjolan di kerongkongan yang menyebabkan disfagia) dan bentuk disfagia lainnya2. torticollis psikogenik, dan gangguan gerakan spasmodik lainnya (kecuali sindrom Tourette)3. Pruritus psikogenik (tidak termasuk lesi kulit khas seperti alopesia, dermatitis, eksema,atau utrikaria oleh penyebab psikogenik4. Dismenore psikogenik5. teeth grinding