gangguan somatoform sheila - maman

36
Gangguan Somatoform Pembimbing : dr. Alif Mardijana, Sp.KJ oleh: 1. Sheila Soraya C. (072011101031) 2. Rachman Effendi (072011101052) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER RSD DR. SOEBANDI JEMBER SMF ILMU KESEHATAN JIWA JANUARI, 2013

Upload: sheila-soraya

Post on 10-Aug-2015

146 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatoform

Pembimbing :dr. Alif Mardijana, Sp.KJ

oleh:1. Sheila Soraya C. (072011101031)2. Rachman Effendi (072011101052)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBERRSD DR. SOEBANDI JEMBERSMF ILMU KESEHATAN JIWA

JANUARI, 2013

Page 2: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatoform• Klasifikasi PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis

Gangguan Jiwa) III : F45 • Ciri utama gangguan ini adalah :

1. Keluhan gejala fisik yang berulang – ulang2. Permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah berkali – kali

dinyatakan negatif dan juga telah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya.

• Penderita menyangkal dan menolak untuk membahas kemungkinan adanya kaitan antara keluhan fisiknya dengan problem dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun ada gelaja anxietas dan depresi

• Tidak ada saling pengertian antara dokter dan pasien mengenai kemnungkinan penyebab keluhan – keluhannya menimbulkan frustasi dan kekecewaan kedua belah pihak

Page 3: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Jenis Gangguan SomatoformKlasifikasi menurut PPDGJ III :• F45.0 Gangguan Somatisasi• F45.1 Gangguan Somatoform Tak Terinci• F45.2 Gangguan Hipokondrik• F45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform• F45.30 = Jantung dan sistem kardiovaskular• F45.31 = Saluran pencernaan bagian atas• F45.32 = Saluran pencernaan bagian bawah• F45.33 = Sistem pernafasan• F45.34 = Sistem genito-urinari• F45.38 = sistem atau organ lainnya

• F45.4 Gangguan Nyeri Somatoform Menetap• F45.8 Gangguan Somatoform Lainnya• F45.9 Gangguan Somatoform Yang Tidak

Tergolongkan

Page 4: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Jenis Gangguan Somatoform

Klasifikasi Menurut DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) IV :1. Gangguan Somatisasi2. Gangguan Konversi3. Gangguan Dismorfik Tubuh4. Hipokondriasis

Page 5: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatisasi

Page 6: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatisasi

Pedoman diagnostik menurut PPDJG III (F45.0)Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :• Ada banyak keluhan fisik yang bermacam-

macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun

• Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari dokter bahwa tidak ada kelaianan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya

• Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan dan dampak dari perilakunya

Page 7: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Pedoman diagnosis menurut DSM IV :A. Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia

30 tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun dan menyebabkan mencari terapi atau gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

B. Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan:1. Empat gejala nyeri: riwayat nyeri yang berhubungan

dengan sekurangnya 4 tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum (ujung usus besar), selama menstruasi, selama hubungan seksual atau selama miksi (kencing)

2. Dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya 2 gejala gastrointestinal selain dari nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan)

Page 8: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

3. Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya 1 gejala seksual atau reproduktif selain nyeri (misalnya indiferensi (tidak condong) seksual, disfungsi erektif atau ejakulasi, menstruasi yang tidak teratur, perdarahan menstruasi yang berlebihan, muntah sepanjang kehamilan)

4. Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya 1 gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (misalnya gejala konversi seperti gangguan kordinasi atau keseimbangan, paralisis (kelumpuhan) setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia (kehilangan suara karena gangguan pita suara), retensi urin (tertahannya urin), halusinasi, hilangnya sensasi sentuh atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang, gejala disosiatif seperti amnesia atau hilangnya kesadaran selain pingsan)

Page 9: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

C. Salah satu dari poin 1 atau 2:1. Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam

kriteria B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dari suatu zat (misalnya efek cidera, medikasi, obat atau alkohol)

2. Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkan adalah melebihi apa yang diperkirakan dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium

D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau pura-pura)

PROGNOSIS• Dubia et malam.• Pasien susah sembuh walau sudah mengikuti pedoman

pengobatan. Sering kali pada pasien wanita berakhir pada percobaan bunuh diri.

Page 10: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatoform Tak Terperinci

Page 11: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatoform Tak Terinci

Pedoman diagnostik menurut PPDGJ III (F45.1):• Keluhan-keluhan fisik bersifat multipel, bervariasi

dan menetap, akan tetapi gambaran klinis yang khas dan lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhi

• Kemungkinan ada ataupun tidak faktor penyebab psikologis belum jelas, akan tetapi tidak boleh ada penyebab fisik dari keluhan-keluhannya

PROGNOSISBervariasi, sulit diprediksi karena prognosisnya bergantung pada gejala yang lebih dominan.

Page 12: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gagguan Hipokondrik

Page 13: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Hipokondrik

• Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa simtom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung.

• Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara medis bahwa ketakutannya itu tidak berdasar memunculkan perilaku doctor shopping.

• Tujuan doctor shopping adalah berharap ada dokter yang kompeten dan simpatik akan memperhatikan mereka, sebelum terlambat.

• Penderita tidak secara sadar berpura-pura akan simtom fisiknya.

• Penderita sangat peduli dengan simtom yang muncul memunculkan ketakutan yang luar biasa akan efek dari simtom tersebut.

Page 14: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

• Umumnya mengalami ketidaknyamanan fisik, seringkali melibatkan sistem pencernaan atau campuran antara rasa sakit dan nyeri, tapi tidak melibatkan kehilangan atau distorsi fungsi fisik.

• Menjadi sangat peka terhadap perubahan ringan dalam sensasi fisik seperti sedikit perubahan dalam detak jantung dan sedikit rasa nyeri.

• Penderita memiliki lebih lanjut kekhawatiran akan kesehatan, lebih banyak simtom psikiatrik dan memersepsikan kesehatan yang lebih buruk daripada orang lain.

• Di masa kanak-kanak: sering sakit, sering membolos karena alasan kesehatan, mengalami trauma masa kecil seperti kekerasan seksual atau fisik.

Page 15: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Pedoman diagosis menurut PPDGJ III (F45.2) :Untuk diagnosis pasti gangguan hipokondrik, kedua hal ini harus ada:• Keyakinan yang menetap adanya sekurang-

kurangnya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai waham)

• Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya

Page 16: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Pedoman diagnosis menurut DSM IV :• Preokupasi (keterpakuan) dengan ketakutan menderita, ide

bahwa ia menderita suatu penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejala-gejala tubuh.

• Preokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat

• Tidak disertai dengan waham dan tidak terbatas pada kekhawatiran tentang penampilan (seperti pada gangguan dismorfik tubuh).

• Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. Lama gangguan sekurangnya 6 bulan.

• Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain.

Page 17: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

PROGNOSIS10 % pasien bisa sembuh, 65 % berlanjut manjadi kronik dengan onset yang berfluktuasi, 25 % prognosisinya buruk.

Page 18: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Disfungsi Otonomik Somatoform

Page 19: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Disfungsi Otonomik SomatoformPedoman diagnosis menurut PPDGJ III (F45.3)Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :• Ada gejala bangkitan otonomik seperti palpitasi,

berkeringat, tremor, muka panas, yang sifatnya menetap dan mengganggu

• Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu (tidak khas)

• Preokupasi dengan penderitaan mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius yang menimpanya, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan maupun penjelasan dari dokter

• Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur/fungsi dari sistem/organ yang dimaksud

Page 20: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

• kriteria ke 5, ditambahkan :F.45.30 = Jantung dan sistem kardiovaskularF.45.31 = Saluran pencernaan bgn atasF.45.32 = Saluran pencernaan bgn bawahF.45.33 = Sistem pernapasanF.45.34 = Sistem genito-urinariaF.45.38 = Sistem atau organ lainnya

Page 21: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Nyeri Somatoform Menetap

Page 22: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Nyeri Somatoform Menetap

• Gangguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan dengan faktor psikologis atau secara bermakna dieksaserbasi oleh faktor psikologis.

• Pasien sering wanita yang merasa mengalami nyeri yang penyebabnya tidak dapat ditemukan. Munculnya secara tiba-tiba, biasanya setelah suatu stres dan dapat hilang dalam beberapa hari atau berlangsung bertahun-tahun.

• Biasanya disertai penyakit organik yang walaupun demikian tidak dapat menerangkan secara adekuat keparahan nyerinya.

Page 23: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III (F45.4) :• Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan

menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan fisik.

• Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem psikososial yang cukup jelas untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi adanya gangguan tersebut.

• Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan baik personal maupun medis, untuk yang bersangkutan.

PROGNOSISJika gejala terjadi < 6 bulan cenderung baik, dan jika gejala terjadi > 6 bulan cenderung buruk (cenderung menjadi kronik)

Page 24: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatoform Lainnya

Page 25: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Somatoform LainnyaPedoman diagnosis menurut PPDGJ III (F45.8) :• Pada gangguan ini keluhannya tidak melalui sistem saraf

otonom, dan terbatas secara spesifik pada bagian tubuh atau sistem tertentu. Ini sangat berbeda dengan Gangguan Somatisasi (F45.0) dan Gangguan Somatoform Tak Terinci (F45.1) yang menunjukkan keluhan yang banyak dan berganti-ganti.

• Tidak ada kaitan dengan adanya kerusakan jaringan.• Gangguan berikut juga dimasukkan dalam kelompok ini :• “Globus hystericus” (perasaan ada benjolan di kerongongan yang

menyebabkan disfagia) dan bentuk disfagia lainnya.• Tortikolis psikogenik, dan gangguan gerakan spasmodik lainnya

(kecuali sindrom Tourette)• Pruritus psikogenik• Dismenore psikogenik• “Teeth grinding”

Page 26: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Konversi

Page 27: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Konversi• Ditandai dengan suatu perubahan besar dalam

fungsi fisik atau hilangnya fungsi fisik, meski tidak ada temuan medis yang dapat ditemukan sebagai penyebab simtom atau kemunduran fisik tersebut.

• Simtom-simtom tersebut tidak dibuat dengan sengaja

• Simtom fisik biasanya timbul dengan tiba-tiba pada situasi penuh tekanan. Misalnya tangan tentara yang tiba-tiba lumpuh saat pertempuran hebat.

• Beberapa simtom yang muncul al: kelumpuhan, epilepsi, masalah dengan koordinasi, kebutaan, tunnel vision (hanya bisa melihat apa yang berada tepat di depan mata), tuli, tidak bisa membaui atau kehilangan rasa pada anggota badan (anestesi).

Page 28: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

• Simtom yang ditemukan biasanya tidak sesuai dengan kondisi medis yang mengacu. Misalnya orang yang menjadi “tidak mampu” berdiri atau berjalan di lain pihak dapat melakukan gerakan kaki lainnya secara normal.

• Biasanya menunjukkan fenomena LA BELLE INDEFERENCE (ketidakpedulian yang indah) yaitu suatu kata dalam bhs Prancis yang menggambarkan kurangnya perhatian terhadap simtom-simtom yang ada pada dirinya (acuh tak acuh akan penyakitnya).

Page 29: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Konversi

Pedoman diagnosis DSM IV :• Paling tidak terdapat satu simtom atau defisit yang

melibatkan fungsi motoriknya volunter (dikerjakan sesuai dengan kehendak) atau fungsi sensoris yang menunjukkan adanya gangguan fisik.

• Faktor psikologis dinilai berhubungan dengan gangguan tersebut karena onset atau kambuhnya simtom fisik terkait dengan munculnya stresor psikososial atau situasi konflik.

• Orang tersebut tidak dengan sengaja menciptakan simtom fisik tersebut atau berpura-pura memilikinya dengan tujuan tertentu.

Page 30: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

• Simtom tidak dapat dijelaskan sebagai suatu ritual budaya atau pola respons, juga tidak dapat dijelaskan dengan gangguan fisik apapun melalui landasan pengujian yang tepat.

• Simtom menyebabkan distres emosional yang berarti, hendaya dalam satu atau lebih area fungsi seperti fungsi sosial atau pekerjaan, atau cukup untuk menjamin perhatian medis.

• Simtom tidak terbatas pada keluhan nyeri atau masalah pada fungsi seksual, juga tidak dapat disebabkan oleh gangguan mental lain.

Page 31: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Dismorfik Tubuh

Page 32: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Gangguan Dismorfik Tubuh

• Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-besarkan dalam hal penampilan mereka.

• Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan diri di depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk mencoba memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan.

• Bisa sampai melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.

• Atau membuang semua cermin di rumahnya agar tidak diingatkan akan ‘cacat’ yang mencolok dari penampilan mereka.

• Mereka percaya orang lain memandang diri mereka jelek dan memiliki penampilan fisik yang tidak menarik.

• Bisa memunculkan perilaku kompulsif dalam rangka mengoreksi kerusakan yang dipersepsikannya.

Page 33: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Pedoman diagnosis menurut DSM IV :• Preokupasi dengan bayangan cacat dalam

penampilan. Jika ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut adalah berlebihan dengan nyata.

• Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

• Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan ukuran tubuh pada anoreksia nervosa)

Page 34: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Tatalaksana Gangguan Somatoform

Page 35: Gangguan Somatoform Sheila - Maman

Beberapa pendekatan yang digunakan untuk menangani gangguan somatoform adalah sebagai berikut:• Penanganan Biomedis

Pada penanganan biomedis dapat digunakan antidepresan yang terbatas dalam menangani hipokondriasis yang biasanya disertai dengan depresi.• Terapi Kognitif-Behavioral

Terapi ini dapat berfokus pada menghilangkan sumber-sumber reinforcement sekunder (keuntungan sekunder), memperbaiki perkembangan keterampilan coping untuk mengatasi stres, dan memperbaiki keyakinan yang berlebihan atau terdistorsi mengenai kesehatan atau penampilan seseorang.

Terapi ini berusaha untuk mengintegrasikan teknik-teknik terapeutik yang berfokus untuk membantu individu melakukan perubahan-perubahan, tidak hanya pada perilaku nyata tetapi juga dalam pemikiran, keyakinan dan sikap yang mendasarinya.

Terapi kognitif-behavioural, untuk mengurangi pemikiran atau sifat pesimis pada pasien.

Teknik behavioral, terapis bekerja secara lebih langsung dengan si penderita gangguan somatoform, membantu orang tersebut belajar dalam menangani stress atau kecemasan dengan cara yang lebih adaptif.

Terapi kognitif, terapis menantang keyakinan klien yang terdistorsi mengenai penampilan fisiknya dengan cara meyemangati mereka untuk mengevaluasi keyakinan mereka dengan bukti yang jelas.

Page 36: Gangguan Somatoform Sheila - Maman