gangguan somatoform vina-anja

23
SEMINAR GANGGUAN SOMATOFORM Oleh : VINA NADIYAH HAJJAH ANJANI PUTRI RETNANINGSIH Dokter Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER SMF/LAB ILMU PSIKIATRI RSD dr.SOEBANDI JEMBER 2015

Upload: ivan-firmansyah

Post on 16-Sep-2015

258 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

hgfdh

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L)) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI KUNING TELUR

SEMINARGANGGUAN SOMATOFORMOleh :

VINA NADIYAH HAJJAHANJANI PUTRI RETNANINGSIH

Dokter Pembimbing:dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBERSMF/LAB ILMU PSIKIATRI RSD dr.SOEBANDI JEMBER 20151Gangguan somatoform (somatoform disorder) adalah suatu kelompok gangguan, ditandai dengan keluhan tentang masalah atau simptom fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab kerusakan fisik (Nevid, dkk, 2005)Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik yang berulang

Definisi2Terdapat 2 gangguan yang termasuk dalam gangguan somatoform :Kekhawatiran bahwa gejala yang ada merupakan bukti adanya penyakit (hipokondriasis) atau deformitas (dismorfofobia)Kekhawatiran tentang gejala somatik itu sendiri (antara lain gangguan somatisasi, disfungsi autonomik persisten, dan gangguan nyeri somatoform persisten)

3iEtiologi4KlasifikasiKlasifikasi5Gangguan Somatisasi (F45.0)Banyak gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, berlangsung sedikitnya 2 tahunDibedakan dari gangguan somatoform yang lain karena banyaknya keluhan dan melibatkan sistem organ yang multipel.

6Kriteria DiagnostikAdanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahunTidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannyaTerdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya dan dampak dari perilakunya

7Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan :

Gejala nyeri: sekurangnya empat tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi)Gejala gastrointestinal: sekurangnya dua gejala selain nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan)

8Gejala seksual: sekurangnya satu gejala selain dari nyeri (misalnya indiferensi seksual, disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidak teratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan).Gejala pseudoneurologis: sekurangnya satu gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis, sulit menelan, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang; gejala disosiatif seperti amnesia; atau hilangnya kesadaran selain pingsan).

9TerapiPsikoterapiPengobatan yang konsisten, ditangani oleh dokter yang samaBuat jadwal regular dengan interval waktu kedatangan yang memadaiMemfokuskan terapi secara gradual dari gejala ke personal dan ke masalah sosialPsikofarmakological Diberikan hanya bila indikasinya jelasHindari obat-obatan yang bersifat adiksiAnti anxietas dan antidepressan

10Gangguan Somatoform Tak Terperinci (f45.1)Kriteria DiagnostikKeluhan-keluhan fisik bersifat multipel, bervariasi dan menetap, akan tetapi gambaran klinis yang khas dan lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhiKemungkinan ada ataupun tidak faktor penyebab psikologis belum jelas, akan tetapi tidak boleh ada penyebab fisik dari keluhan-keluhannya11atau :Satu atau lebih keluhan fisik (misalnya kelelahan, hilangnya nafsu makan, keluhan gastrointestinal atau saluran kemih)Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya, Durasi gangguan sekurangnya enam bulanGangguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya gangguan somatoform, disfungsi seksual, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan tidur, atau gangguan psikotik)12Gangguan Hipokondriasis (F45.2)Hipokondriasis adalah keterpakuan (preokupasi) pada ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukanCiri utama dari hipokondriasis adalah fokus atau ketakutan bahwa simptom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung13EtiologiTeori 1 misinterpretasi gejala tubuh, membesarkan sensasi somatiknya, ambang toleransi lebih rendah dari umumnya terhadap gangguan fisikTeori 2 keinginan mendapat peran sakit yang menghadapi masalah yang tampak erat dan tidak dapat dipecahkanTeori 3 bentuk varian dari gangguan mental lain (depresi dan kecemasan)Teori 4 psikodinamika, yang menyatakan bahwa harapan agresif dan permusuhan terhadap orang lain dipindahkan kepada keluhan fisik.14Kriteria DiagnostikKeyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai waham)Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya15TerapiStrategi dan teknik psikoterapi dan psikososialPengobatan yang konsisten, ditangani oleh dokter yang samaBuat jadwal regular dengan interval waktu kedatangan yang memadaiMemfokuskan terapi secara gradual dari gejala ke personal dan ke masalah sosialTherapi kognitif-behaviourStrategi dan teknik farmakologikal dan fisikHindari obat-obatan yang bersifat adiksiUsahakan untuk mengurangi gejala hipokondriasis dengan SSRI (Fluoxetine 60-80 mg/ hari)

16Disfungsi otonomik somatoform (F45.3)Ada gejala bangkitan otonomik seperti palpitasi, berkeringat, tremor, muka panas, yang sifatnya menetap dan mengganggu Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu (tidak khas)Preokupasi dengan penderitaan mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius yang menimpanya, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan maupun penjelasan dari dokterTidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur/fungsi dari sistem/organ yang dimaksud17Karakter ke 5 digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan pd tiap pasien, berdasarkan organ/sistem yg dinilai pasien sbg asal gejala:F45.30. Jantung dan Sistem KardiovaskulerF45.31. Sal. Pencernaan bag. AtasF45.32 Sal. Pencernaan bag. BawahF45.33 Sistem PernapasanF45.34 Sistem genitourinariaF45.38 Sistem atau organ lainnya1818Gangguan Nyeri Somatoform Menetap (F45.4)KRITERIA DIAGNOSTIKKeluhan utama: nyeri berat, menyiksa dan menetap yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisioligik maupun adanya gangguan fisik. Nyeri timbul dlm hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem psikososial yg cukup jelas dijadikan alasan terjadinya gangguan tersebut. Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan baik personal maupun medis untuk pasien tsb.

19TerapiStrategi dan teknik psikoterapi dan psikososial Pengobatan yang konsisten, ditangani oleh dokter yang samaBuat jadwal regular dengan interval waktu kedatangan yang memadaiMemfokuskan terapi secara gradual dari gejala ke personal dan ke masalah sosialNyeri kronik: pertimbangkan terapi fisik dan pekerjaan, serta terapi kognitif-behavioural20Strategi dan teknik farmakologikal dan fisikDiberikan hanya bila indikasinya jelasHindari obat-obatan yang bersifat adiksiAkut: acetaminophen dan NSAIDS (tidak dicampur) atau sebagai tambahan pada opioidKronik: Trisiklik anti depresan, acetaminophen dan NSAID

21Gangguan Somatoform Lainnya (F.45.8)Keluhan yang ada tidak melalui saraf otonom, terbatas secara spesifik pada bagian tubuh/sistem tertentuTidak ada kaitan dengan adanya kerusakan jaringanTermasuk didalamnya, pruritus psikogenik, globus histericus(perasaan ada benjolan di kerongkongan yang menyebabkan disfagia), pruritus psikogenik dan dismenore psikogenik

22TERIMAKASIH2323