f4 dan f5

61
gANGGUAN NEUROTIK, SOMATOFORM, dan Yang terkait dengan stres KELOMPOK VI PEMBIMBING : Dr. Safyuni Naswati , Sp.KJ

Upload: hilminato

Post on 04-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

PPDGJ

TRANSCRIPT

Page 1: F4 DAN F5

gANGGUAN NEUROTIK, SOMATOFORM, dan Yang terkait dengan stres

KELOMPOK VI

PEMBIMBING :Dr. Safyuni Naswati , Sp.KJ

Page 2: F4 DAN F5

gANGGUAN NEUROTIK

I. Gangguan Ansietas FobikII. Gangguan Ansietas LainnyaIII. Gangguan Obsesif-KompulsifIV. Reaksi Terhadap Stres Berat dan

Gangguan PenyesuaianV. Gangguan Disosiatif (Konversi)VI. Gangguan SomatoformVII. Gangguan Neurotik Lainnya

Page 3: F4 DAN F5

I. Gangguan Ansietas Fobik

• AgoraphobiaKetakutan yang sangat dan tidak masuk akal pada tempat terbuka, ditandai dengan ketakutan yang nyata saat berada sendiri atau di tempat ramai yang sulit dihindari atau tidak bisa meminta tolong.

Keadaan ini dibagi menjadi 2 :- Disertai dengan serangan panik- Tanpa gangguan panik

Page 4: F4 DAN F5

Kriteria Diagnosis :

Untuk agoraphobia tanpa riwayat gangguan panik a. Adanya agoraphobia berhubungan dengan rasa

takut mengalami gejala mirip panik

b. Tidak memenuhi kriteria gangguan panik

c. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum

d. Jika ditemukan suatu kondisi medis umum yang berhubungan, rasa takut yg dijelaskan dalam kriteria a jelas melebihi dari apa yg biasanya berhubungan dengan kondisi.

Page 5: F4 DAN F5

Penatalaksanaan :• Terapi kognitif • Antiansietas• Antidepressan

Prognosis :

Pada kasus agoraphobia karena gangguan panik, jika gangguan panik diobati agoraphobia seringkali membaik.

Agoraphobia tanpa riwayat gangguan panik seringkali menyebabkan ketidakberdayaan yg kronis.

Page 6: F4 DAN F5

• Fobia spesifikGangguan cemas yg ditandai dengan rasa takut yg menetap dan berlebihan atau tidak beralasan pd objek dan situasi yg terbatas dan jelas, berlawanan dengan rasa takut sendirian atau ditempat-tempat umum (agoraphobia) atau takut mendapat malu pada situasi sosial (fobia sosial).

Page 7: F4 DAN F5

Etiologi :1. Pengalaman emosional

Contoh : pengalaman mengemudi kecelakaan2. ModelLing : seseorang mengamati reaksi pada orang

lain 3. Pengalihan informasi : seseorang bisa diajarkan /

diperingatkan tentang bahaya objek tertentu4. Faktor genetik

Epidemiologi :• Lebih sering dibandingkan dengan fobia sosial• Pria : Wanita = 1 : 2• Onset fobia spesifik :

Tipe Lingkungan alami, Tipe Darah, dan Tipe Injeksi : >> pada rentang usia 5-9 tahunTipe Situasional ( kecuali takut ketinggian) : pertengahan usia 20-an

Page 8: F4 DAN F5

Kriteria Diagnosis :

• Rasa takut yg jelas, menetap, dan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu

• Pemaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan respon kecemasan yg segera

• Orang tersebut menyadari bahwa rasa takutnya berlebihan

• Situasi fobik dihindari/dihadapi dengan kecemasan/penderitaan yg kuat

• Penghindaran, antisipasi kecemasan yg ditakuti, secara bermakna mengganggu rutinitas, fungsi pekerjaan / aktivitas sosial, atau terdapat penderitaan yg jelas karena menderita fobia

• Individu berusia dibawah 18 tahun, durasi min.6 bulan• Kecemasan, serangan panik, atau penghindaran fobik

berhubungan dengan objek atau situasi spesifik adalah tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain

Page 9: F4 DAN F5

Penatalaksanaan :• Terapi Pemaparan menggunakan

pemaparan stimulus fobik yg serial dan bertahap

• Pendekatan kognitif• Farmakoterapi : antagonis ß-adrenergik

Page 10: F4 DAN F5

• Fobia SosialGangguan cemas yg ditandai dengan perasaan takut dan menghindar dari situasi sosial atau pertunjukan; setiap ketakutan tersebut berupa keadaan yg memalukan dan penghinaan

Penatalaksanaan :– Psikoterapi

Kombinasi metode perilaku dan kognitif– Farmakoterapi

Fenelzin, Alprazolam, Klonazepam

Prognosis :Kombinasi farmakoterapi dan psikoterapi menghasilkan hasil yg lebih baik daripada terapi tersebut sendiri-sendiri.

Page 11: F4 DAN F5

II. Gangguan Ansietas Lainnya

Gangguan panik merupakan suatu gangguan yg ditandai oleh kecemasan yg spontan, episodik dan hebat. Biasanya berlangsung hanya 30 menit.

Epidemiologi : 1. Wanita 2-3x lebih sering daripada laki-

laki2. Faktor sosial, yaitu riwayat

perceraian/perpisahan yg belum lama3. Paling sering pada dewasa muda

Page 12: F4 DAN F5

Gambaran klinis :• Serangan dimulai dengan periode gejala yg

meningkat cepat selama 10menit• Gejala mental utama, yaitu ketakutan yg kuat dan

peasaan ancaman kematian• Pasien tidak mampu menyebutkan sumber

ketakutannya• Pasien merasa kebingungan dan mengalami

kesulitan dalam memusatkan perhatian• Tanda fisik, yaitu takikardi, palpitasi, sesak nafas,

dan berkeringat• Pasien sering mencoba meninggalkan situasi

dimana dia berada untuk mencari bantuan

Page 13: F4 DAN F5

Bentuk-bentuk Gangguan Ansietas :

1. Ansietas Paroksismal EpisodikSerangan ansietas berat dan berulang, tidak terbatas pada situasi tertentu dan tidak terduga. Serangan berlangsung beberapa menit.

2. Ansietas MenyeluruhGangguan ini menyeluruh dan menetap (bertahan lama), tidak terbatas pada keadaan lingkungan tertentu.

3. Campuran Ansietas dan DepresifTerdapat gejala ansietas dan depresif tetapi masing-masing tidak menunjukkan gejala yg cukup berat. Beberapa gejala otonomik seperti tremor, palpitasi, dan mules harus ditemukan. Apabila gejala otonomik tidak ditemukan maka kategori ini tdak dipergunakan.

Page 14: F4 DAN F5

III. Gangguan Obsesif-Kompulsif

Obsesi : pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yg mengganggu.

Kompulsi : pikiran atau perilaku yg disadari, dibakukan, dan rekuren seperti berhitung, memeriksa atau menghindari.

Etiologi : • Disregulasi serotonin• Peningkatan aktivitas di lobus frontalis,

gangglia basalis, dan singulum pada PET• 35% dari faktor genetik

Page 15: F4 DAN F5

Manifestasi klinis :• Gagasan/impuls yg memaksakan dirinya

terus menerus untuk melakukan pekerjaan yg berulang-ulang

• Perasaan ketakutan yg mencemaskan dan melakukan tindakan kebalikan melawan gagasan impuls

• Pasien menyadari melakuan perbuatan yg mustahil dan tidak masuk akal tetapi merasakan dorongan yg kuat untuk memahaminya

Page 16: F4 DAN F5

• Diagnosis :Untuk menegakkan d/pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif atau keduanya harus ada setiap hari sedikitnya 2 minggu berturut-turut.Hal itu merupakan sumber penderitaan dan mengganggu aktivitas pasien.

Page 17: F4 DAN F5

Perjalanan penyakit dan prognosis :• Rata2 pasien memiliki onset gejala yg tiba-tiba• 50-70% pasien memiliki onset gejala setelah suatu

peristiwa yg menyebabkan stres seperti kehamilan, masalah seksual, atau kematian.

• Perjalanan penyakit pasien ada yg berfluktuasi dan ada yg konstan

• Prognosis yg buruk dinyatakan oleh mengalah bukannya menahan pada kompulsi, onset pada masa anak-anak, kompulsi yg aneh, perlu perawatan diRS, gangguan disertai depresi yg berat, kepercayaan waham, adanya gagasan yg terlalu dipegang, dan adanya gangguan kepribadian.

• Pronosis yg baik ditandai oleh penyesuaian sosial dan pekerjaan yg baik, adanya peristiwa pencetus dan suatu sifat gejala yg episodik

Page 18: F4 DAN F5

Penatalaksanaan :• Farmakoterapi

Klomipramin, SSRI (Fluoksetin), Lithium, atau MAOI (Fenelzin)

• Psikoterapi

Terapi perilaku dengan desensitasi

Terapi keluarga

Page 19: F4 DAN F5

IV. Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan Penyesuaian

Reaksi terhadap stres beratA. Reaksi terhadap stres akut

Suatu gangguan sementara yg cukup parah yg terjadi pd seseorang tanpa adanya gangguan jiwa lain yg nyata, sebagai respon thd stres fisik maupun mental yg luar biasa yg biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari.

Pedoman diagnostik :– Harus ada kaitan waktu yg langsung dan jelas antara

terjadinya stres yg luar biasa dengan onset gejala– Onset biasanya setelah beberapa menit atau bahkan segera

setelah kejadian

Page 20: F4 DAN F5

Gejala-gejala :

• Terdapat gejala campuran yg berubah-ubah; selain gejala permulaan berupa keadaan terpaku (daze)

• Depresif• Ansietas• Kemarahan• Kekecewaan• Hiperaktif• Penarikan diri• Gejala mulai mereda setelah 24-48 jam dan

biasanya menghilang setelah 3 hari.

Page 21: F4 DAN F5

B. Gangguan Stres Pasca TraumaTimbul sbg respon yg berkepanjangan dan atau tertunda terhadap kejadian/situasi yang menimbulkan stres, cenderung menyebabkan distres pd hampir setiap orang.

Gejala Khas : • Bayangan2 kejadian traumatik terulan kembali (flashback) atau

dalam mimpi• Kondisi perasaan beku & penumpulan emosi• Menjauhi org lain• Tidak responsif terhadap lingkungannya• Anhedonia• Menghindari aktivitas dan situasi yg berkaitan dengan traumanya• Kadang terjadi reaksi draatik, mendadak ketakutan, panik atau

agresif bila teringat traumanya

Page 22: F4 DAN F5

Onset :Terjadi setelah trauma, masa laten antara beberapa mgg-bulan (jarang melampaui 6 bln)

Penatalaksanaan :• BZD• Litium• ß-blocker• Klonidin• Karbamazepin

Page 23: F4 DAN F5

Gangguan Penyesuaian

Keadaan stres yg subjektif dan gangguan emosional yg mengganggu kinerja dan fungsi. Timbul pada periode adaptasi terhadap perubahan yg bermakna atau akibat dari peristiwa kehidupan yg penuh stres.

Manifestasi klinik :• Afek depresif• Ansietas• Kecemasan • Perasaan tidak mampu menghadapi dan menyesuaikan, serta

merencanakan masa depan• Dissability dalam kinerja kegiatan rutin sehari-hari• Pada remaja : agresif dan dissosial• Pada anak-anak2 : fenomena regresi

Lamanya gejala tidak melebihi 6 bulan kecuali dalam kasus reaksi depresif berkepanjangan

Page 24: F4 DAN F5

V. Gangguan Disosiatif (Konversi)

Adanya kehilangan (sebagian/seluruh) dari integrasi normal antara ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas&penghayatan serta kendali terhadap gerakan tubuh.

Gangguan ini merupakan hal yg bersifat psikogenik yg berkaitan dengan kejadian traumatik, problem yg tidak dapat diselesaikan dan tidak dapat ditolerir atau gangguan dalam pergaulan.

Pedoman diagnostik :• Tidak ada bukti gangguan fisik• Adanya gangguan psikologis dalam keadaan yg stressfull

atau hub.interpersonal yg terganggu (meskipun disangkal)

Page 25: F4 DAN F5

Bentuk Gangguan Disosiatif :

1. Amnesia DisosiatifAdalah ketidakmampuan untuk mengingat informasi yg baru saja disimpan dalam ingatan pasien, biasanya tentang peristiwa yg menegangkan/traumatik dalam kehidupannya bukan disebabkan oleh gangguan mental organik.

Amnesia dari amnesia disosiatif dapat mengambil 1 dari beberapa bentuk :- Amnesia terlokalisasi, kehilangan daya ingat terhadap peristiwa dalam periode singkat/hanya dlm beberapa jam-hari- Amnesia umum, kehilangan daya ingat akan pengalaman

selama hidupnya- Amnesia selektif, kegagalan mengingat beberapa peristiwa selama waktu yg singkat

2. Fugue DisosiatifMemiliki semua ciri amnesia disosiatif ditambah gejala melakukan perjalanan meninggalkan rumah / tempat kerja yg disengaja, seringkali mengambil identitas dan pekerjaan yg sepenuhnya baru walaupun identitas baru biasanya kurang lengkap.

Page 26: F4 DAN F5

3. Gangguan Trans dan KesurupanAdanya kehilangan penghayatan sementara akan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya.Gambaran Klinis :

• Berprilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, kekuatan lain.

• Perhatian dan kewaspadaan terbatas atau terpusat pada satu atau dua aspek yg ada dilingkungan dan seringkali gerakan, posisi tubuh dan kata-katanya juga terbatas dan diulang-ulang.

4. Gangguan Motorik Disosiatif• Paralisis bersifat parsial dengan gerakan yg lemah atau lambat• Tremor yg berlebihan pada satu atau lebih ekstremitas atau pada

seluruh badan• Terjadi berbagai bentuk dan taraf inkoordinasi khususnya pada

kaki sehingga cara jalan aneh dan ketidakmampuan berdiri tanpa dibantu.

5. Konvulsi DisosiatifMenyerupai kejang epileptik dalam hal gerakannya, tapi jarang disertai lidah tergigit dan luka karena jatuh saat serangan dan inkontinensia urine, tidak dijumpai kehilangan kesadaran tapi diganti dengan keadaan stupor atau trans.

Page 27: F4 DAN F5

VI. Gangguan Somatoform

• Suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (nyeri, mual, pusing) dimana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat.

• Menyebabkan penderitaan emosional yg bermakna sehingga peranan sosial dan pekerjaannya menjadi terganggu.

Page 28: F4 DAN F5

DSM-IV, 5 gangguan spesifik :

1. Gangguan Somatisasi :• Banyak gejala somatik yg tdk dapat dijelaskan

berdasarkan pem. fisik & lab. • Melibatkan sistem organ yg multipel. • Kronis.• Penderitaan psikologis, gangguan fungsional &

pekerjaan, perilaku mencari bantuan medis yg berlebihan.

2. Gangguan Konversi :• Suatu ggg yg ditandai oleh adanya 1 atau lebih

gejala neurologis (paralisis, kebutaan, parestesia) yg tdk dapat dijelaskan secara medis.

• Faktor psikologis berhubungan dgn awal gejala.

Page 29: F4 DAN F5

3. Hipokondriasis• Hipokondrium : sering mengalami keluhan

pada abdomen.• Interpretasi pasien yg tidak realistik & tdk

akurat terhadap gejala atau sensasi fisik, menyebabkan preokupasi & ketakutan bahwa mereka menderita penyakit yg serius, padahal tdk ditemukan penyebab medis.

• Percaya bahwa mereka menderita penyakit yang parah yg belum terdeteksi & tdk dpt diyakinkan akan kebalikannya.

Page 30: F4 DAN F5

4. Gangguan Dismorfik Tubuh• Preokupasi dgn suatu cacat tubuh yg dikhayalkan

(tdk memiliki hidung), atau suatu penonjolan distorsi dari cacat yg minimal atau kecil.

• Gangguan dlm kehidupan pribadi, sosial & pekerjaan.

5. Gangguan Nyeri• Adanya nyeri pd 1 atau lebih tempat yg tidak

sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis atau neurologis non-psikiatrik.

• Ada hubungan dgn faktor psikologis.

Page 31: F4 DAN F5

Epidemiologi :• Wanita > Pria• Berhubungan terbalik dgn posisi sosial• Biasanya onset sebelum usia 30 tahun

Etiologi :1. Faktor Psikososial

Menghindari tanggung jawab, tdk bisa menyelesaikan masalah, ekspresi emosi yang tdk bisa diungkapkan dgn kata-kata.

2. Faktor BiologisGenetik, gangguan metabolisme zat di otak.

3. Faktor prilaku4. Faktor interpersonal

Prognosis :• Baik• Semakin lama gejala semakin buruk prognosisnya.

Page 32: F4 DAN F5

Terapi :

Farmakoterapi : Psikotropik bila ada ggg mood atau gangguan kecemasan.

Analgesik ( ggg nyeri )AntidepressanAnxiolitik

Psikoterapi :Psikoterapi kelompokHipnosisTerapi perilaku

Page 33: F4 DAN F5

VII. Gangguan Neurotik Lainnya

A. Neurastenia

Keluhan utama yaitu kelemahan fisik hanya karena kegiatan ringan disertai nyeri dan sakit otot dan tidak mampu untuk rileks.

Ciri Khas : Kekhawatiran pasien pada kelelahan dan kelemahan serta penurunan efisiensi mental dan fisik.

B. Sindrom Depersonalisasi-Derealisasi

Keadaan dimana pasien mengeluh bahwa aktivitas mentalnya, tubuhnya, lingkungannya, menjadi berubah kualitasnya sehingga menjadi tidak nyata dan asing.

Page 34: F4 DAN F5

Kriteria Diagnosis :

1. Gejala depersonalisasi yaitu pasien merasa pengalamannya seperti terlepas, jauh,bukan dirinya, hilang, dsb

2. Gejala derealisasi yaitu orang atau lingkungan sekitarnya tidak nyata, jauh, semu, tanpa warna, tidak hidup, dsb

3. Memahami bahwa hal tersebut merupakan spontan dan subjektif dan bukan disebabkan oleh kekuatan dari luar atau orang lain

4. Pengindraan tidak terganggu dan tidak ada keadaan kebingungan atau epilepsi

Page 35: F4 DAN F5

Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik

Page 36: F4 DAN F5

• F50 Gangguan Makan– F50.0Anoreksia Nervosa– F50.1Anoreksia Nervosa Tak Khas– F50.2Bulimia Nervosa– F50.3Bulimia Nervosa Tak Khas– F50.4Makan berlebih yang berhubungan

dengan gangguan psikologis lainnya

– F50.5Muntah yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya

– F50.8Gangguan Makan lainnya– F50.9Gangguan Makan YTT

Page 37: F4 DAN F5

Anoreksia Nervosa

DEFINISI

• Anoreksia Nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai dengan:• perubahan gambaran tubuh• ketakutan yang luar biasa akan kegemukan• penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal,

dan• hilangnya siklus menstruasi (pada wanita).

Page 38: F4 DAN F5

Separuh dari penderita anoreksia nervosa memakan banyak

makanan (binge) dan kemudian mengeluarkannya kembali dengan

cara memuntahkannya atau meminum obat pencahar dan

diuretika.

Separuh lainnya membatasi jumlah makanan yang mereka

makan. Sebagian besar penderita melakukan olahraga

yang berlebihan untuk mengendalikan berat badannya.

Page 39: F4 DAN F5

Penderita yang menjadi sangat kurus cenderung

tetap aktif, bahkan mereka mengikuti program

olahraga yang berat.

Tidak terdapat gejala-gejala kekurangan gizi

dan yang mengherankan, mereka

bebas dari infeksi.

Sering terjadi depresi dan penderita seringkali berbohong

mengenai jumlah makanan yang mereka makan dan

menyembunyikan kebiasaan muntah serta kebiasaan makan

mereka yang aneh.

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan penurunan berat badan yang sangat banyak dan gejala psikis yang khas.

Page 40: F4 DAN F5

Ciri-ciri dari penderita adalah

gadis remaja yang: •Berat badannya telah berkurang minimal sebanyak 15% dari berat badan sebelumnya•Takut akan kegemukan (obesitas)•Siklus menstruasinya berhenti•Menyangkal bahwa dirinya sakit•Tampak sehat

Page 41: F4 DAN F5

Pengobatan terdiri dari 2 tahap:

• Mengembalikan berat badan normal • Terapi psikis, yang seringkali dibarengi dengan pemberian

obat-obatan. • Jika ditemukan depresi, maka diberikan obat anti-depresi.

Page 42: F4 DAN F5

Bulimia Nervosa

Suatu kelainan yang ditandai dengan :

• Episode berulang dari binge (makan dalam jumlah yang banyak), yang diikuti dengan memuntahkannya (baik dirangsang oleh penderita sendiri maupun dengan obat pencahar, diuretik (peluruh kemih) atau keduanya)

• Diet yang sangat ketat• Olah raga yang berlebihan untuk mengatasi efek dari binge.

Sebagian besar penderita adalah wanita, sangat peduli akan bentuk tubuh dan berat badan dan termasuk golongan sosial-ekonomi menengah ke atas.

Page 43: F4 DAN F5

Gejala

Binge•Keadaan dimana ketika kehilangan kendali, penderita mengkonsumsi sejumlah besar makanan dengan cepat•Seringkali diikuti dengan muntah, diet yang ketat dan olah raga yang berlebihan.

Akibat perangsangan

muntah•Pengikisan email gigi•Pembengkakan kelenjar ludah di pipi (kelenjar parotis)•Peradangan kerongkongan.

Page 44: F4 DAN F5

Diagnosa

Seseorang dikatakan menderita bulimia jika melakukan binge dan muntah minimal 2 kali/minggu.

• Sangat khawatir akan penambahan berat badan dan berat badanya turun-naik dalam kisaran yang luas• Pemakaian obat pencahar secara berlebihan• Pembengkakan kelenjar ludah di pipi• Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah• Pengikisan email gigi karena asam lambung• Kadar kalium yang rendah dalam darah.

Petunjuk lainnya untuk penderita bulimia adalah :

Page 45: F4 DAN F5

• F51 Gangguan Tidur Nonorganik– F51.0Insomnia nonorganik– F51.1Hipersomnia nonorganik– F51.2Gangguan Jadwal tidur nonorganik– F51.3Somnambulisme (berjalan sambil tidur)– F51.4Teror tidur (night terror)– F51.5Mimpi buruk (nightmare)– F51.8Gangguan tidur nonorganik lainnya– F51.9 Gangguan tidur nonorganik YTT

Page 46: F4 DAN F5

:

•berhubungan dengan jumlah, kualitas, atau waktu tidur.•co : Insomnia, hipersomnia

Dissomnia

•Peristiwa episodik abnormal yag terjadi selama tidur.•co : somnambulisme (sleep walking), mimpi buruk (nightmare), dan teror tidur (night terror)

Parasomnia

Page 47: F4 DAN F5

Insomnia Nonorganik

– Hal yang perlu untuk membuat diagnosis pasti :• Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau

mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk

• Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal satu bulan

• Kadang2 terdapat adanya gejala gangguan jiwa lain seperti depresi dan anxietas

Page 48: F4 DAN F5

Hipersomnia Nonorganik

– Hal yang esensial untuk membuat diagnosis pasti :• Pasien merasakan adanya rasa kantuk pada siang hari

yang berlebihan atau adanya serangan tidur (tetapi tidak disebabkan oleh jumlah tidur yang kurang)

• Gangguan tidurnya biasanya terjadi setiap hari selama lebih dari 1 bulan

• Tidak adanya kondisi neurologis atau medis yang menunjukkan gejala rasa kantuk pada siang hari.

Page 49: F4 DAN F5

Somnambulisme

Gejala yang utama pasien bangun dari tempat tidur, biasanya pada sepertiga awal tidur malam, dan terus berjalan-jalan; (kesadaran berubah)

Selama satu episode, individu menunjukan wajah bengong (blank, staring face) dan sulit untuk dibangunkan dari tidurnya

Biasanya, pasien tidak ingat apa yang telah terjadi

Page 50: F4 DAN F5

Night Terror

– Gejala utama ialah satu/ lebih episode bangun dari tidur dengan :• Berteriak karena panik• Anxietas yang hebat• Seluruh tubuh bergetar• Hiperaktivitas otonomik spt jantung berdebar, nafas

cepat, pupil melebar, dan berkeringat• Lamanya berkisar 1-10 menit, biasanya 1/3 awal tidur

malam• Biasanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerakan

berulang setelah individu terbangun• Ingatan terhadap kejadian, jika ada, sangat minimal

Page 51: F4 DAN F5

Mimpi Buruk (Nightmare)

◦Terbangun dari tidur berkaitan dengan mimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas

◦Biasanya mimpi berkisar ancaman kelangsungan hidup, keamanan, ataupun harga diri

◦Setelah terbangun dari mimpi, individu segera sadar penuh dan mampu mengenali lingkungannya

◦Pengalaman mimpi buruknya biasanya menyebabkan penderitaan yang cukup berat bagi individu

Page 52: F4 DAN F5

Teror tidur (Night Terror) harus dibedakan dengan dari Mimpi

buruk (Nightmare) yang biasanya terjadi setiap saat dalam tidur,

mudah dibangunkan, dan teringat jelas dengan kejadiannya.

Page 53: F4 DAN F5

• F52 Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik

◦F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksual◦F52.1 Tidak menyukai dan tidak menikmati seks◦F52.2 Kegagalan dari respons genital◦F52.3 Disfungsi orgasme◦F52.4 Ejakulasi Dini◦F52.5 Vaginismus nonorganik◦F52.6 Dispareunia nonorganik◦F52.7 Dorongan seksual yang berlebihan◦F52.8 Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan

oleh gangguan atau penyakit organik◦F52.9 Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan

oleh gangguan atau penyakit organik

Page 54: F4 DAN F5

Disfungsi Seksual

Meliputi berbagai cara dimana individu tidak dapat melakukan hub. Seksual sebagaimana yang dapat diharapkan.

• Kurangnya minat• Kurangnya kenikmatan• Kegagalan respons fisiologis yang diperlukan untuk interaksi seksual (co : ereksi)• Ketidakmampuan untuk mengendalikan orgasme

Hal ini dapat berupa :

Page 55: F4 DAN F5

•Spasme dari otot sekitar vagina, yang menyebabkan tertutupnya liang vagina.•Masuknya penis menjadi sulit, atau terasa nyeri.

Vaginismus Nonorganik

•Rasa nyeri saat berhubungan seksual yang dapat terjadi pada wanita maupun pria

Dispareunia Nonorganik

•Dorongan seksual yang berlebihan (hiperseks) yang timbul biasanya pada akhir masa remaja atau pada dewasa muda

Nimfomania

Page 56: F4 DAN F5

• F53 Gangguan Jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas YTK– F53.0 Gangguan jiwa dan perilaku ringan yang

berhubungan dengan masa nifas YTK– F53.1 Gangguan jiwa dan perilaku berat

yang berhubungan dengan masa nifas YTK

– F53.8 Gangguan jiwa dan perilaku lainnya yang berhubungan dengan masa nifas YTK

– F53.9 Gangguan jiwa masa nifas YTK

– Klasifikasi ini hanya digunakan untuk gangguan jiwa yang berhubungan dengan masa nifas (timbul dalam 6 minggu setelah persalinan)

Page 57: F4 DAN F5

• F54 Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK

• Kategori ini digunakan untuk mencatat adanya faktor psikologis atau perilaku yang mempengaruhi atau berperan pada etiologi gangguan fisik YDK pd bab lain ICD-10

• Gangguan jiwa yg timbul biasanya ringan tapi sering berkepanjangan (seperti khawatir, knflik emosional, takut, dsb)

• Co : Pada penyakit Asma, dermatitis dan eksim, tukak lambung, tukak lambung, urtikaria, dll.

Page 58: F4 DAN F5

• F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan– F55.0Antidepresiva– F55.1Pencahar– F55.2Analgetika– F55.3Antasida– F55.4Vitamin– F55.5Steroid atau hormon– F55.6Jamu atau obat tradisional– F55.8Zat lainnya yang tidak menyebabkan

ketergantungan– F55.9YTT

Page 59: F4 DAN F5

Penyalahgunaan zat yang tersering adalah 3 kelompok :

Pasien mempunyai motivasi kuat untuk menggunakan zat tersebut, tapi ternyata tidak menimbulkan ketergantungan atau gejala putus obat

Akibatnya ialah pengeluaran biaya yang besar dan efek samping yang ditimbulkan akibat obat tersebut

Page 60: F4 DAN F5

• F59 Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik

• Termasuk : Disfungsi fisiologis psikogenik YTT

Page 61: F4 DAN F5

SEKIANDAN

TERIMA KASIH