extrusi

Upload: edwin-pasha-jr

Post on 24-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 extrusi

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Pengertian trauma secara umum adalah kejadian yang menyebabkan luka

    atau jejas baik mengenai fisik maupun psikis. Trauma dengan kata lain disebut

    injury atau wound, dapat diartikan sebagai kerusakan atau luka yang biasanya

    disebabkan oleh berbagai faktor dengan terputusnya kontinuitas normal suatu

    struktur..

    Traumatik injuri pada rongga mulut dan sekitarnya merupakan kasus yang

    banyak terjadi di kalangan anak dan remaja, sehingga mernbutuhkan perhatianbaik dan teliti mengenai perawatan dari dokter gigi. Cedera traumatik pada anak

    dikatakan hampir 30 persen anak pernah mengalami trauma pada gigi dan wajah

    pada saat bermain, berolah raga atau aktivitas lainnya. Trauma yang melibatkan

    gigi depan tetap atas sering terjadi pada usia sampai !" tahun. Penyebab trauma

    pada gigi permanen antara lain jatuh dari sepeda, berkelahi, kecelakaan lalu lintas

    dan olahraga.

    #igi yang mengalami trauma harus diperiksa apakah gigi tersebut

    mengalami fraktur, kegoyangan, perubahan posisi, cedera pada ligamen

    periodontal dan tulang alveolar, serta trauma pada jaringan pulpa. Periksa pula

    adanya kemungkinan keterlibatan gigi yang berada di rahang lawannya.

    $%trusi adalah pergeseran sebagian atau berpindah tempatnya gigi

    sebagian keluar dari soketnya, dengan kata lain gigi dipaksa keluar dari soket

    alveolarnya. &uatu gigi dikatakan e%trusi, bila dilihat ada perbedaan antara tepi

    inisial gigi yang mengalami e%trusi dengan gigi sebelahnya, dan sifatnya dapat

    digerakkan ' goyang. #igi yang mengalami e%trusi, terlihat, pembekakan gingivadan pendarahan dari gingiva. Pada radiografi terlihat ada pergeseran dan ruang

    periradikular membesar.

    Pada kasus gigi e%trusi akibat traumatik injury. Perawatan pertama yang

    dilakukan adalag mengembalikan gigi ke posisi semula (reposisi).

    #igi yang e%trusi harus dipaksa masuk kedalam soketnya (reposisi)

    secepat mungkin setelah terjadinya traumatik injuri. *ika prosedur reposisi ditunda

    lebih dari + jam maka gigi yang mengalami e%trusi akan sulit dikembalikan ke

    posisi semula

    1

  • 7/25/2019 extrusi

    2/14

    Pada gigi yang mengalami e%trusi setelah dilakukan reposisi, perlu

    dilakukan pemasangan splint. arena pada gigi yaang e%trusi, gigi sangat goyang

    sehingga perlu distabilkan dengan bantuan splinting. Tujuan dilakukan splinting

    selain untuk menstabilkan gigi akibat trauma injuri juga untuk melindungi dari

    kerusakan lebih lanjut terhadap pulpa dan jaringan periodental selama proses

    penyembuhan

    1.2. Rumusan Masalah

    !.".!. -pa yang dimaksud dengan e%trusi

    !.".". /agaimana cara perawatan gigi e%trusi

    1.3. Tujuan

    !.3.!. engetahui definisi e%trusi.

    !.3.". engetahui cara perawatan gigi e%trusi.

    1.. Man!aat

    !.+.!. enambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu

    kesehatan gigi dan mulut pada khususnya.

    !.+.". &ebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti

    kepaniteraan klinik bagian ilmu kesehatan gigi dan mulut.

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2

  • 7/25/2019 extrusi

    3/14

    2.1. De!%n%s%

    $%trusi adalah pergeseran sebagian atau berpindah tempatnya gigi sebagian

    keluar dari soketnya, dengan kata lain gigi dipaksa keluar dari soket alveolarnya.

    &uatu gigi dikatakan e%trusi, bila dilihat ada perbedaan antara tepi inisial gigi

    yang mengalami e%trusi dengan gigi sebelahnya, dan sifatnya dapat digerakkan'

    goyang. #igi yang mengalami e%trusi, terlihat, pembekakan gingiva dan

    pendarahan dari gingiva. Pada radiografi terlihat ada pergeseran dan ruang

    periradikular membesar.

    1uksasi ekstrusi (partial displacement), yaitu pelepasan sebagian gigi ke luar

    dari soketnya. $kstrusi menyebabkan mahkota gigi terlihat lebih panjang

    2.2. Et%&l&g%

    *atuh merupakan penyebab trauma gigi tersering. /erkaitan dengan

    mekanisme jatuh, gigi incisivus sentral adalah gigi yang paling banyak terkena

    trauma. Tingkat keparahannya tergantung dengan mekanisme trauma, posisi

    pertumbuhan akar, serta kondisi gigi dan jaringan periodontal.

    2lah raga individual yang sering menyebabkan trauma dental adalah senam,

    bersepeda, bermain skate board, sepatu roda, dan menunggang kuda. &edangkan

    olah raga tim yang sering menyebabkan trauma adalah basket dan baseball.

    2lahraga yang sering menyebabkan trauma dental adalah olahraga yang

    menggunakan kontak fisik dan memungkinkan terjadinya tabrakan cepat seperti

    hoki dan bersepeda.

    ecelakaan motor dan kekerasan juga menyebabkan trauma dental. ondisi

    gigi yang menjadi faktor resiko mengalami trauma dental adalah tonggos.

    /erdasarkan penelitian, terdapat faktor predisposisi penyebab trauma dentalyaitu steep bite, kelebihan overjet + mm, bibir atas yang tipis, kelainan bibir, dan

    bernapas lewat mulut

    2.3. Pera'atan g%g% e(trus%

    3

  • 7/25/2019 extrusi

    4/14

    Pada kasus gigi e%trusi akibat traumatik injury. Perawatan pertama yang

    dilakukan adalah mengembalikan gigi ke posisi semula (reposisi).

    #igi yang e%trusi harus dipaksa masuk kedalam soketnya ( reposisi) secepat

    mungkin setelah terjadinya traumatik injuri. *ika prosedur reposisi ditunda lebih

    dari + jam maka gigi yang mengalami e%trusi akan sulit dikembalikan ke posisi

    semula.

    Prosedur reposisi pada gigi yang mengalami e%trusi adalah

    !. emakai anastesi lokal secara infiltrasi

    ". #igi e%trusi ditekan lembut dengan bantuan jari operator atau

    dengan penahan lidah dari kayu yang ditempatkan pada

    permukaan inisial gigi tetangganya sambil ditekan.

    3. 4oronglah gigi yang e%trusi tersebut pelan pelan kembali ke

    dalam soketnya.

    +. &etelah gigi selesai direposisi, langkah selanjutnya adalah

    memperhatikan permukaan inisial antara gigi yang direposisi

    dengan gigi tetangganya. *ika gigi e%trusi sudah didorong

    maksimal kedalam soketnya. 5amun permukaan inisialnya tidak

    sejajar dengan permukaan inisial tetangganya. 4apat dilakukan

    sedikit pemotongan pada gigi yang e%trusi tersebut. 6al tersebut

    bertujuan untuk menciptakan fungsi estetis pada gigi dan juga

    untuk menghindari faktor predisposisi terjadinya trauma akibat

    inisial gigi yang tidak sama dengan inisial gigi tetangganya.

    Pada gigi yang mengalami e%trusi setelah dilakukan reposisi, perlu

    dilakukan pemasangan splint. arena pada gigi yaang e%trusi, gigi sangat goyangsehingga perlu distabilkan dengan bantuan splinting. Tujuan dilakukan splinting

    selain untuk menstabilkan gigi akibat trauma injuri juga untuk melindungi dari

    kerusakan lebih lanjut terhadap pulpa dan jaringan periodental selama proses

    penyembuhan.

    Pada kasus gigi yang terkena trauma ada dua hal yang perlu diperhatikan

    dalam pemasangan splint7

    4

  • 7/25/2019 extrusi

    5/14

    !. #unakan splint yang yang elastik. arena splint yang rigid dan permanen

    dapat mengakibatkan resorbsi akar dan nekrose pulpa.

    ". &plint untuk kasus gigi yang traumatik dipergunakan dalan waktu yang

    singkat agar tidak menyebabkan terjadinya komplikasi8 komplikasi setelah

    pemasangan splint.

    &plint yang baik untuk gigi yang e%trusi akibat traumatik injuri harus

    bersifat pasif. &ehingga tidak memberikan beban tambahan pada gigi, bersifat

    fleksibel dan sementara, tidak membahayakan pulpa serta mudah untuk

    diaplikasikan dan dibuka.

    acam splint ada 3 yaitu splint elastik, splint akrilik lepasan dan splint

    sementara dari logam lunak.

    etode pemasangan splint ada " yaitu metode langsung dan tidk tidak

    langsung.

    etode langsung memiliki keuntungan yaitu tidak diperlukannya jasa

    laboatorium, mencegah penundaan perawatan dan menghemat biaya. etode ini

    digunakan pada splint yang terbuat dari resin aklirik.

    Prosedur pemasangan resin aklirik

    !. #igi yang displint harus meliputi sekurang kurangnya satu gigi mesial

    dan distal gigi yang goyang

    ". /ersihkan permukaan labial gigi dengan pumice cair

    3. 9solasi dan keringkan gigi. /agian yang diisolasi adalah vestibulum

    labial.

    +. Pada sepertiga insial mesial dan distal dari enamel bagian labial dari gigi

    injuri diesta dengan asam pospat 3080 : selama ! menit atau oleskanpada sepertiga tepi insisal sepanjang labial gigi yang akan displint.

    . Permukaan labial dicuci dengan semprotan air selama "0830 menit dan

    dikeringkan dengan semprotan udara. Permukaan enamel yang dietsa

    akan terlihat berwarna putih buram.

    ;. 1alu bahan resin akrilik atau komposit diaplikasikan dengan instrumen

    plastis yang tipis dan tidak menonjol disepanjang daerah yang dietsa tadi.

    husus untuk bahan komposit oleskan terlebih dahulu bahan bonding.

    5

  • 7/25/2019 extrusi

    6/14

    . Permukaan enamel dipolis untuk membentuk permukaan yang halus.

    etode tidak langsung dipakai bila tidak tersedia bahan untuk

    mengaplikasikan splint dengan metode langsung atau bila ditemukan kesulitan

    untuk mengaplikasikan splint dengan metode langsung. etode ini dipakai pada

    splint akrilik lepasan dan splint sementara dari logam lunak.

    ?ntuk mengaplikasikan splint akrilik lepasan caranya7

    8 2leskan vaselin sebagai pelapis pada gigi

    8 &tabilkan gigi dengan memanipulasi sonde atau menutupinya dengan

    casting wa% atau metal soil yang tipis sebelum percetakan dimulai. 4ua

    bahan tersebut disesuaikan terhadap permukaan labial atau palatal gigi,

    tetapi tidak menekan diantara gigi sehingga dapat terikut pada cetakan saat

    dilepaskan dari gigi.

    /ila splint yang akan digunakan adalah slint sementara dari logam lunak,

    caranya adalah sebagai berikut7

    8 Potong logam sesuai ukuran, cukup panjang untuk diperluas sampai !8"

    gigi ke arah mesial dan distal terhadap gigi yang goyang, dan cukup lebar

    untuk melewati tepi inisial hingga kira8kira 38+ mm melewati gingivabagian labial dan palatal.

    8 Tempatkan logam diatas permukaan labial gigi dan bengkokan ke bawah

    melewati permukaan labial dan palatal. Perhatikan bagian8bagian yang

    terlalu panjang, keluarkan dari mulut, potong dan sesuaikan kembali

    bentuknya.

    6

  • 7/25/2019 extrusi

    7/14

    8 Pasang kembali logam tersebut diatas gigi dan dengan tekanan jari secara

    ringan, sesuaikan serapat mungkin dengan gigi8gigi ke arah labial dan

    palatal.

    7

  • 7/25/2019 extrusi

    8/14

    BAB III

    #TATU# PENDERITA

    3.1. I)ent%tas Pen)er%ta

    5ama 7 5y. &

    ?sia 7 3+ tahun

    *enis elamin 7 Perempuan

    -lamat 7 /litar

    Pekerjaan 7 9=T

    &tatus 7 enikah

    -gama 7 9slam

    &uku 7 *awa

    Tanggal periksa 7 !" 4esember "0!

    5o. 4 7 0+030

    3.2. Anamnesa

    a. $eluhan Utama

    #igi sebelah kiri atas lebih panjang .

    *. R%'a+at Pen+ak%t #ekarang

    Pasien datang ke poli gigi =&?4 ardi @aluyo dengan keluhan gigi

    sebelah kiri atas lebih panjang seperti mau lepas. Pasien mengalami kecelakaan

    yang menyebabkan pasien jatuh terguling ke aspal dengan wajah membentur

    aspal, pasien terluka di pipi kiri dan bibir atas.

    ,. R%'a+at Pen+ak%t Dahulu

    6ipertensi 7 disangkal

    4iabetes ellitus 7 disangkal

    Penyakit jantung 7 disangkal

    #astritis 7 (8)

    =iwayat penyakit sistemik lain7 disangkal

    =iwayat =& 7 disangkal

    ). R%'a+at Pen+ak%t $eluarga

    6ipertensi 7 disangkal

    8

  • 7/25/2019 extrusi

    9/14

  • 7/25/2019 extrusi

    10/14

    o /ukal fold bawah 7 tampak normal

    o 1abial fold atas 7 tampak normal

    o 1abial fold bawah 7 tampak normal

    o #ingival rahang atas 7 tampak normal

    o #ingival rahang bawah 7 tampak normal

    o 1idah 7 tampak normal

    o 4asar mulut 7 tampak normal

    o Palatum 7 tampak normal

    o Tonsil 7 tampak normal

    o

    Pharyn% 7 tampak normalo 1ain8lain 7 tampak normal

    Ekstra&ral

    o uka 7 simetris

    o Pipi kanan 7 tidak ada kelainan

    o Pipi kiri 7 tidak ada kelainan

    o

    /ibir atas 7 edema

    10

    extrusi

    ER

    ER

    GR

  • 7/25/2019 extrusi

    11/14

    o /ibir bawah 7 tidak ada kelainan

    o &udut mulut 7 tidak ada kelainan

    o elenjar submandibula kanan 7 tidak teraba

    o elenjar submandibula kiri 7 tidak

    teraba

    o elenjar submental

    7 tidak teraba

    o elenjar leher

    7 tidak teraba

    o elenjar sublingualis

    7 tidak teraba

    o elenkar parotis kanan

    7 tidak teraba

    o elenjar parotis kiri

    7 tidak teraba

    3.. Pemer%ksaan Penunjang

    =ontgen gigi dental

    3.. Resume

    Pasien datang ke poli gigi =&?4 ardi @aluyo dengan keluhan gigi sebelah

    kiri atas lebih panjang. Pasien mengalami kecelakaan yang menyebabkan pasien

    jatuh terguling ke aspal dengan wajah membentur aspal, pasien terluka di pipi kiri

    dan bibir atas.

    Pada pemeriksaan fisik intraoral didapatkan adanya "" e%trusi , +< dan + sisa

    akar, !< dan 3< gigi hilang, pada pemeriksaan ekstra oral didapatkan edema pada

    bibir atas. Pada rontgen gigi dental didapatkan adanya e%trusi "".

    3.. D%agn&sa

    $%trusi "" e.c trauma

    3.4. Penatalaksanaan

    11

  • 7/25/2019 extrusi

    12/14

    reposisi dan fiksasi dengan splinting

    3.5. Pr&gn&s%s

    4ubia ad bonam

    BAB I6

    PEMBAHA#AN

    4ari anamnesa dan pemeriksaan fisik pada 5y. &, pasien ini didiagnosa

    dengan e%trusi regio "" e.c trauma. Pada pemeriksaan fisik dan penunjang

    didapatkan adanya "" keluar dari soketnya, sedangkan pada ekstraoral tampak

    edema pada bibir atas.

    Pada pemeriksaan fisik intraoral didapatkan adanya "" e%trusi, +< dan + sisa

    akar, !< dan 3< gigi hilang, karang gigi pada rahang atas dan rahang bawah,

    edema pada bibir atas . Pada rontgen gigi dental didapatkan adanya e%trusi "".

    Penatalaksanaan pada pasien ini adalah7

    reposisi dan fiksasi dengan splinting.

    12

  • 7/25/2019 extrusi

    13/14

    BAB 6

    PENUTUP

    .1. $es%m/ulan

    Pasien datang ke poli gigi =&?4 ardi @aluyo dengan keluhan gigi sebelah

    kiri atas lepas. Pasien mengalami kecelakaan yang menyebabkan pasien jatuh

    terguling ke aspal dengan wajah membentur aspal, pasien terluka di pipi kiri dan

    bibir atas.

    Pada pemeriksaan fisik intraoral didapatkan adanya "" e%trusi, +< dan + sisa

    akar, !< dan 3< gigi hilang, karang gigi pada rahang atas dan rahang bawah,

    edema pada bibir atas. Pada rontgen gigi dental didapatkan adanya e%trusi "".

    .2 #aran

    17 Perlu disampaikan kepada pasien tentang perawatan gigi e%trusi

    27 Perlu disampaikan kepada pasien tentang untuk rajin membersihkan mulut

    dan gigi37 Perlu disampaikan kepada pasien agar rutin ke dokter gigi tiap ; bulan

    sekali untuk memeriksakan kesehatan gigi.

    7 Scalingkarang gigi

    7 Extraks% sisa akar

    7 pembuatan gigi tiruan

    13

  • 7/25/2019 extrusi

    14/14

    DA0TAR PU#TA$A

    17 -ndlaw =, rock @P. - manual of paedontics. "nd. Churchil livingstone. 5ew

    york. !>>>

    37 Capriologo 4, =onchin , appa #. Splinting technique for traumatic

    luxation of anterior permanent teeth.=iv. 9talian odontoiatr infant. !>>0.

    7 Crool TP, johnson =. Stabilization of traumatic tooth for aplication of a splint*ournal of density for children.!>".

    7 $ldetron =*. The dentiton and dental care, heineman medical books. Aol

    999.!>>0.

    7 #elstrein 6. Tehnicque in clinical endodontics, @./ &aunders Co.

    Philadelphia.

    14