experiental learning tugas kedua

6
A. Model Pembelajaran Experiential Learning Belajar terletak pada inti dari proses manajemen ketika kegiatan belajar didefinisikan secara holistik sebagai proses dasar adaptasi manusia. Peristiwa dalam hidup melalui kegiatan belajar mempengaruhi pilihan masa depan individu. Setiap individu dapat menciptakan sendiri kesempatan yang sebenarnya dimiliki. Kegiatan belajar adalah proses menciptakan pengetahuan. Experiental learning mengusulkan teori konstruktivis belajar dimana pengetahuan sosial dibuat dan diciptakan dalam pengetahuan pribadi peserta didik. Hasil belajar dari kegiatan pembelajaran experiental learning merupakan tindakan atau refleksi dari pengalaman. Hal tersebut merupakan teori holistik yang mendefinisikan belajar sebagai proses utama adaptasi individu yang melibatkan seluruh individu disekitarnya. Dengan demikian, experiental learning berlaku tidak hanya di kelas pendidikan formal tetapi dalam semua bidang kehidupan. Proses belajar dari pengalaman dapat terjadi dimana dan dalam kegiatan manusia sepanjang waktu. Sifat holistik dari proses pembelajaran berarti bahwa kegiatan belajar dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat manusia dari individu, kelompok, organisasi dan masyarakat secara keseluruhan. Experiential learning berdasar pada sebuah premis bahwa pengalaman merupakan dasar dari seluruh pembelajaran. Sebagian besar teori dan praktek EL mengacu pada konsep yang disampaikan John Dewey pada awal abad 20. Dewey menyampaikan ”I assume that amid all uncertainties there is one permanent frame of reference: namely, the organic connection between education and personal experience”. David Kolb 1

Upload: christine-ulina-tarigan-silangit

Post on 10-Jul-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUGAS Experiental Learning

TRANSCRIPT

Page 1: Experiental Learning TUGAS KEDUA

A. Model Pembelajaran Experiential Learning

Belajar terletak pada inti dari proses manajemen ketika kegiatan belajar didefinisikan

secara holistik sebagai proses dasar adaptasi manusia. Peristiwa dalam hidup melalui kegiatan

belajar mempengaruhi pilihan masa depan individu. Setiap individu dapat menciptakan sendiri

kesempatan yang sebenarnya dimiliki. Kegiatan belajar adalah proses menciptakan pengetahuan.

Experiental learning mengusulkan teori konstruktivis belajar dimana pengetahuan sosial dibuat

dan diciptakan dalam pengetahuan pribadi peserta didik. Hasil belajar dari kegiatan pembelajaran

experiental learning merupakan tindakan atau refleksi dari pengalaman. Hal tersebut merupakan

teori holistik yang mendefinisikan belajar sebagai proses utama adaptasi individu yang

melibatkan seluruh individu disekitarnya. Dengan demikian, experiental learning berlaku tidak

hanya di kelas pendidikan formal tetapi dalam semua bidang kehidupan. Proses belajar dari

pengalaman dapat terjadi dimana dan dalam kegiatan manusia sepanjang waktu. Sifat holistik

dari proses pembelajaran berarti bahwa kegiatan belajar dapat terjadi pada semua lapisan

masyarakat manusia dari individu, kelompok, organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.

Experiential learning berdasar pada sebuah premis bahwa pengalaman merupakan dasar

dari seluruh pembelajaran. Sebagian besar teori dan praktek EL mengacu pada konsep yang

disampaikan John Dewey pada awal abad 20. Dewey menyampaikan ”I assume that amid all

uncertainties there is one permanent frame of reference: namely, the organic connection

between education and personal experience”. David Kolb menyampaikan bahwa model proses

EL berupa proses yang melingkar dan terdiri dari empat fase yakni concrete experience,

reflective observation, abstract conceptualization, dan active experimentation. David Kolb

menambahkan “Includes this 'cycle of learning' as a central principle in his experiential learning

theory. Immediate or concrete experiences provide a basis for observations and reflections.

These 'observations and reflections' are assimilated and distilled into 'abstract concepts'

producing new implications for action which can be 'actively tested' in turn creating new

experiences”. Pendapat David Kolb menjelaskan bahwa 'siklus belajar' sebagai prinsip sentral

dalam teori belajar dari pengalaman. Pengalaman langsung memberikan dasar untuk

mengobservasi dan refleksi. Pengamatan dan refleksi berasimilasi dan disuling menjadi konsep

yang abstrak, memproduksi implikasi baru untuk tindakan yang dapat aktif diuji pada

kesempatan menciptakan pengalaman baru

1

Page 2: Experiental Learning TUGAS KEDUA

Fase concrete experience menggunakan pengalaman yang sudah dilalui peserta didik atau

pengalaman yang disediakan untuk pembelajaran yang lebih lanjut. Fase reflective observation

mendiskusikan pengalaman para peserta didik yang telah dilalui atau saling berbagi reaksi dan

observasi yang telah dilalui. Fase abstract conceptualization merupakan proses menemukan tren

yang umum dan kebenaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta didik atau membentuk

reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan atau konsep yang baru. Fase

active experimentation modifikasi perilaku lama dan mempraktikkan pada situasi keseharian

para peserta didik. Siklus fase experiential learning dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut.

B. Pameran Hasil Karya Mahasiswa Sebagai Wujud Model Pembelajaran Experiential

Learning

Pendidikan berbasis pengalaman merupakan sebuah proses dimana para peserta didik

membangun pengetahuan, keterampilan dan nilai dari pengalaman langsung. Experiential

learning adalah suatu model pembelajaran yang berbasis pada pengalaman peserta didik,

sehingga proses pembelajaran tersebut memungkinkan peserta mengaktifkan seluruh aspek diri

secara total, berinteraksi dan lebur sepenuhnya dalam proses pembelajaran.

Melalui kegiatan pameran Hasil Karya Mahasiswa Tata Boga sebagai proyek akhir

merupakan wujud nyata implementasi dari model pembelajaran experiential learning.

Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan sendiri pengetahuan yang dimiliki dengan

berpedoman pada arahan dosen pengampu. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengenal,

mengalami, serta mengolah hasil-hasil pemikiran dari proses belajar ke dalam wujud nyata yang

dapat dilihat, dinilai, dan diberi apresiasi dari setiap pengunjung yang datang. Mahasiswa secara

2

Gambar 1 Model Experiential Learning

Page 3: Experiental Learning TUGAS KEDUA

tidak langsung juga membangun bakat entrepreuneurship dalam diri melalui pengalaman belajar

yang dialami. Melalui pengalaman belajar tersebut juga, mahasiswa dapat mengidentifikasi

peluang karir di masa depan. Hasil proses belajar experiential learning adalah berupa produk

yang dikembangkan berdasarkan pengetahuan yang tertuang dalam sebuah pengalaman. Metode

pembelajaran experiential learning tidak terbatas hanya belajar dari pengalaman di laboratorium,

namun flexibel di masyarakat. Dengan demikian model pembelajaran EL diharapkan dapat

menyentuh dan menstimulasi potensi kecerdasan kognitif, afektif dan psikomotorik dari

mahasiswa. Pengetahuan yang bersandar pada pengalaman dapat lebih terhayati, meningkatkan

kesadaran diri, imanen dan tersimpan lebih lama.

Experiental learning lebih menekankan kepada kebutuhan dan keinginan belajar

mahasiswa. Keberhasilan model pembelajaran EL tergantung pada seberapa jauh mahasiswa

mau melibatkan diri dalam siklus kegiatan belajar dan seberapa besar inisiatif untuk bertindak

dalam proses belajar. Berikut adalah siklus fase experiential learning kegiatan pameran Hasil

Karya Mahasiswa Tata Boga sebagai proyek akhir.

a) Fase concrete experience : menggunakan pengalaman dasar (praktikum) mengolah makanan

untuk pembelajaran lebih lanjut

b) Fase reflective observation : mendiskusikan pengalaman praktik mengolah makanan yang

telah dilalui atau saling berbagi reaksi dari observasi yang telah dilalui.

c) Fase abstract conceptualization : menemukan tren pengolahan makanan terbaru, umum dan

dapat diaplikasikan untuk jangka panjang. Reaksi dari penemuan tersebut menjadi kesimpulan

atau konsep yang baru.

d) Fase active experimentation : penemuan tren pengolahan makanan terbaru tersebut kemudian

dilakukan uji coba, dimodifikasi dengan pengolahan makanan yang telah dipelajari

sebelumnya, dan dipraktikkan pada keseharian mahasiswa.

Siklus fase experiential learning dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut.

3

Page 4: Experiental Learning TUGAS KEDUA

4

Pengalaman dasar

Berbagi reaksi

Menemukan tren terbaru

Uji cobaPengalaman baru

=Produk baru

Gambar 2 Model Experiential Learning