pengaruh penggunaan e-learning dengan …digilib.unila.ac.id/26798/20/skripsi tanpa bab...

63
PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI SUHU DAN KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Skripsi) Oleh SAFURA RIZKI AZIZAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: ngoque

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI SUHU DAN

KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Skripsi)

Oleh

SAFURA RIZKI AZIZAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI SUHU DAN

KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh

Safura Rizki Azizah

Pembelajaran melalui teknologi internet yang memiliki sifat maya tentu sajaberbeda dengan pembelajaran menggunakan metode yang secara konvensional.Hal ini mendorong adanya pembuktian mana diantara keduanya yang lebih efektifdigunakan dalam pembelajaran fisika, sehingga perlu adanya upaya yang dapatditempuh melalui proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satudiantaranya adalah menerapkan blended learning yaitu dengan mengombinasikanpenggunaan e-learning berbasis schoology dan tatap muka.Sehingga telahdilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan e-learning berbasisschoology terhadap hasil belajar pada level kemampuan berpikir tingkat tinggi(Higher Order Thinking Skill) siswa pada materi suhu dan kalor. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan e-learning denganschoology dalam pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor terhadap hasilbelajar siswa level higher order thinking skill. Metode penelitian yang digunakanadalah True Experimental Design dengan jenis Pretest-posttest Control GroupDesign. Data diuji dengan analisis N-gain, uji normalitas, uji homogenitas danIndependent Sample T Test. Pada penelitian ini terdapat kelas eksperimen 1 dankelas eksperimen 2, yang tidak dipilih secara random. Penelitian ini pula, keduakelas eksperimen mendapatkan treatment pembelajaran blended learning dantatap muka dengan intensitas yang sama. Pengaruh penggunaan e-learning denganschoology terhadap hasil belajar juga ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajarsiswa dengan N-gain 0,619, yaitu pada kategori sedang. Hasil penelitian yangditunjukkan dari uji Independent Sample T Test sebesar Sig. 0,01 maka dapatdinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan e-learning denganschoology terhadap hasil belajar.

Kata kunci: e-learning, hasil belajar, schoology

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGYDALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI SUHU DAN

KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh

Safura Rizki Azizah

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di
Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di
Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di
Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Natar, 23 Juli 1995 sebagai anak ke sepuluh dari tiga belas

bersaudara, pasangan Bapak Nurhadi dan Ibu Rubinem.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK Al-Fatah Natar,

Lampung-Selatan lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah di

Natar, Lampung-Selatan dan tamat pada tahun 2007. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan di MTS Al-Fatah Natar, Lampung-Selatan hingga tahun

2010. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di MA Al-Fatah Natar,

Lampung-Selatan dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, penulis

diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa regular program studi Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan KKN di desa Simpang Agung, kecamatan Seputih Agung ,

kabupaten Lampung Tengah, PPL di SMAN 1 Seputih Agung, dan melaksanakan

penelitian di MA Al-Fatah Natar Lampung-Selatan.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

MOTTO HIDUP

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (Q.S Asy-Syarh: 6)

“Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.” (Q.S. Ar-Rahman: 13)

“Jangan pernah merendahkan kehidupan, dan jangan pernah

pula terlalu pandai menilai orang lain karena, disaat kalian

cukup mampu menilainya, percayalah bahwa orang lainpun

mampu menilai dengan baik. Hargailah prosesnya, dan

berikanlah dorongan sebagai rasa tanggung jawab insan yang

terhormat dan berbudi baik .”

(Safura Rizki Azizah)

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

PERSEMBAHAN

Hasil karya sederhana dari sebuah proses yang luar biasa,

Hakikatnya semua karena Allah semata,

syukurku selalu pada Sang Maha Indah dalam berencana.

Sebuah persembahan yang kuhaturkan untuk Ayah dan Ibu, Kakak, dan Adik

tercinta, serta semua orang yang senantiasa memberikan warna dalam pelangi

hikmah pada setiap pertemuan juga episode kehidupan.

Semoga kita selalu berada dalam limpahan berkah dan rahmat Allah.

Terimakasi kepada :

Keluarga Besar Nurhadi & Rubinem

Alumni MI AL-FATAH 2004

Alumni D’STAR AL-FATAH LAMPUNG 2010

Alumni 19 Squad AL-FATAH LAMPUNG 2013

Seluruh Anggota YAPU Phisich Education 2013

Keluarga Besar ALMAFIKA & Seluruh dosen FKIP Fisika UNILA

Seluruh teman seperjuangan menunngu

TIM KKN & PPL Seputih Agung

Seluruh Guru dan siswa Al-Fatah LAMPUNG

Seluruh Guru dan Siswa kelas X IPA SMAN 1 Seputih Agung 2016

Anggota GACUTKU (Adella, Aisyah, Listiyani)

TIM Karate INKADO AL-FATAH LAMPUNG

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

kasih-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari kekurangan dalam

penelitian ini, namun berkat usaha penulis, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan FKIP

Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Lampung.

4. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., Ismu Wahyudi, S.Pd., M.PFis., dan

Drs. Nengah Maharta, M.Si selaku Pembimbing I, Pembimbing II , dan

Pembahas, terima kasih atas keikhlasan dan kesabaran dalam

memberikan bimbingan, masukan, saran, dan kritiknya.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Fisika

dan Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Lampung.

6. Ustadz Helmi Latif, S.Pdi. selaku Kepala MA Al-Fatah beserta staff

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

7. Ustadz Aminul Ummah, S.Pdi. selaku Guru Mitra, serta seluruh Dewan

Guru di SMA N 1 Purbolinggo selama penelitian berlangsung.

8. Siswa-siswi kelas X MIA A dan X MIA B MA Al-Fatah, sebagai sampel

penelitian, atas kerjasama dan keceriaannya.

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

9. Keluarga besar, ummi, abi, mb maryam, mb warni, mas rifai, mb rohana, mb

thoyyibah, mb mutoh, mb nurillah, mb eni, mas iman, adek ambu, adek bilal,

dan adek ryan, terima kasih atas doa, dukungan, perhatian, kasih sayang, dan

nasehatnya.

10. Teman, sahabat, kakak, dan seluruh rekan yang membantu, terima kasih atas

semangat, motivasi, serta dukungan yang secara tidak sengaja.

11. Sahabat dari MA Al-fatah, para anggota 19 Squad, Fatayat Markaz II, para

anggota FKMH, teman-teman KKN Simpang Agung, kakak seperjuangan ,

dan sahabat seperjuangan, Adella Putri Kasih, Listiyani, dan Siti Aisyah yang

selalu memberikan semangat, dukungan, serta motivasi selama kuliah, dan

dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Keluargaku yang kedua, Khoirunnisa, Hana Shobrina, Bayu, Fachri, mb evi,

fida, opi, ida, umi, ani, fathimah, dan Khoirul, terima kasih sudah menjadi

teman, sahabat, dan keluarga selama ini.

13. Rekan-rekan Pendidikan Fisika 2013 Universitas Lampung, Soleha, Revania,

Radha, Retno, Tiara, Sundari, Ningrum, Uswatun, Nova, Yeni, Dede, Witri,

Nurul, Winda, Anita, fire, gita, tika, nuzul, clara, lulu, isna, arwi, fadel, herwin,

nawawi, wanda, ismal, dwi, aday, deni, dina, sara, fince, yuni, dan seluruh

rekan Pendidikan Fisika 2013 Universitas Lampung yang tidak dapat disebutkan

satu per satu atas motivasi dan kebersamaan selama ini.

14. Kakak tingkat Pendidikan Fisika angkatan 2009-2012 dan Adik tingkat P.Fisika

angkatan, 2014, 2015, dan 2016 Universitas Lampung.

16. Rekan-rekan selama KKN-KT, eka, revi, susi, febti, cici, vena, ratu, novi, dan

fitri atas kebersamaan yang tak terlupakan.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

Semoga Allah Yang Maha kuasa melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kita

semua dan berkenan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis. Penulis skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, Maret 2017Penulis

Safura Rizki Azizah

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

xii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................... i

COVER DALAM ......................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ v

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii

SANWACANA ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka teoritis ............................................................................ 9

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

xiii

1. E-learning ............................................................................... 9

2. Blended Learning ................................................................... 13

3. Schoology ............................................................................... 15

4. Hasil Belajar ........................................................................... 20

5. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .................................... 22

B. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 27

C. Anggapan Dasar ............................................................................ 29

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 30

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 31

B. Desain Penelitian ................................................................................ 31

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 33

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 33

E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 34

F. Analisis Instrumen............................................................................. 34

1. Uji Validitas .................................................................................... 34

2. Uji Realibilitas ................................................................................ 35

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .................................. 37

1. Analisis Data……………………………………………………. 37

2. Uji Normalitas Data…………………………………………….. 38

3. Uji Homogenitas………………………………………………... 38

4. Independent Sample T-Test…………………………………….. 39

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 41

1. Tahap Pelaksanaan Penelitian ................................................ 42

2. Data Kuantitatif Hasil Belajar Level HOTS ........................... 50

3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................. 51

4. Uji N-Gain .............................................................................. 54

5. Uji Normalitas ........................................................................ 55

6. Uji Homogenitas ..................................................................... 56

7. Uji Hipotesis dengan Independent Sample T Test .................. 56

B. Pembahasan ................................................................................... 59

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 65

B. Saran .............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 67

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Paradigma Pemikiran .................................................................... 28

2. Desain eksperimen ................................................................................... 32

3. Diagram Rata-rata Hasil Belajar .............................................................. 51

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kelebihan Schoology............................................................................... 18

2. Kriteria Hasil Belajar .............................................................................. 22

3. Desain Penelitian..................................................................................... 33

4. Kriteria Reabilitas Instrumen .................................................................. 36

5. Kriteria Interpretasi N-Gain .................................................................... 37

6. Rata-rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Level HOTS............................. 51

7. Hasil Uji Validitas................................................................................... 53

8. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 53

9. Perolehan N-Gain Hasil Belajar Ranah Kognitif Level HOTS .............. 54

10. Uji Normalitas........................................................................................ 55

11. Uji Homogenitas .................................................................................... 56

12. Independent Sample T-Test eksperimen 1 .............................................. 57

13. Independent Sample T-Test eksperimen 2 .............................................. 58

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi Penelitian ................................................................................ 69

2. Silabus ...................................................................................................... 70

3. RPP........................................................................................................... 74

4. Kisi-kisi Soal............................................................................................ 91

5. Instrumen soal .......................................................................................... 93

6. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Level HOTS .......................... 101

7. Uji Validitas ........................................................................................... 106

8. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 108

9. Uji N-Gain Ranah Kognitif Level HOTS .............................................. 109

10. Uji Normalitas...................................................................................... 112

11. Uji Homogenitas .................................................................................. 113

12. Uji Independent Sample T-Test ............................................................ 114

13. Surat Balasan Penelitian....................................................................... 116

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat, telah merambah

pada semua aspek kehidupan, tidak terkecuali pada bidang pendidikan dan

pelatihan. Meskipun awalnya dari ilmu dan teknologi komunikasi, namun

dengan berkembangnya teknologi komputer baik software maupun

kemampuan hardware-nya, terjadilah pergeseran paradigma yang

berkembang pada tatanan masyarakat dimana terbentuk suatu tatanan

masyarakat informasi, yang mana menjadikan informasi sebagai salah satu

aspek dan pilar terpenting dalam kehidupan, pada bidang pendidikan

khususnya pendidikan teknologi dan kejuruan (PTK).

Teknologi komunikasi dan informasi digunakan sebagai pranata media

pembelajaran maupun sebagai sumber belajar. Konsekuensinya adalah

keseluruhan perangkat personil pendidikan, dimana didalamnya termasuk

dosen/guru/instruktur maupun pengelola pendidikan perlu melengkapi

keterampilan dalam menggunakan TI sebagai sebuah kompetensi dalam

kerangka kerja pengembangan profesionalnya. Fokus penggunaan TI adalah

melengkapi pranata yang sudah ada, yang mungkin digunakan kedalam

kurikulum dan peluang mengintegrasikan TI kedalam aktivitas proses

pembelajaran di dalam kelas. Perkembangan TI pada masa yang akan datang

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

2

juga akan membawa perubahan dan tantangan tambahan tersendiri, yakni

dengan meningkatnya harapan terhadap penggunaan TI, khusus dalam

kontribusinya pada pendidikan teknologi dan kejuruan.

Teknologi komunikasi dan informasi terbukti telah memberikan dampak yang

sangat positif dalam pemanfaatan penyelenggaraan pendidikan seperti di

sekolah SMU Lester B. Pearson di Kanada yang model pendidikannya

banyak memanfaatkan teknologi komputer. Sekolah ini memiliki 300

komputer untuk 1200 murid dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah

yang terendah di Kanada 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%,

dan kemudian prestasi yang lebih spektakuler ditunjukkan oleh SMP

Christopher Columbus di Union City, New Jersey. Pada akhir tahun 1980-an,

nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah murid absen dan putus

sekolah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan untuk mengambil

alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang menggunakan bahasa

Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

daerah itu) membantu menyediakan komputer dan jaringan yang

menghubungkan sinyal dari rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan

administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke internet, dan para guru

dilatih menggunakan komputer pribadi. Sebagai gantinya, para guru

mengadakan kursus pelatihan akhir minggu bagi orangtua. Dalam tempo dua

tahun, baik angka putus sekolah maupun murid absen menurun ke titik nol.

Nilai ujian-standar murid meningkat hampir 3 kali lebih tinggi dari rata-rata

sekolah seantero New Jersey.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

3

Pemanfaatan TI di Indonesia sedang memasuki tahap mempelajari berbagai

kemungkinan pengembangan dan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi untuk pendidikan. Ini merupakan salah satu bukti utama

ketertinggalan pendidikan Indonesia dengan pendidikan di dunia. Seharusnya

informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet

sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian

besar bagi proses pendidikan, khususnya dalam pendidikan di Indonesia.

Lebih terbuka lagi, sistem pembelajaran berbasis web yang popular dengan

sebutan electronic learning (e-learning), Web-Based Training (WBT) atau

kadang disebut Web-Based Education (WBE), kampus maya (Virtual

camous), m-learning (mobile learning) dan lain-lain sudah mulai

dikembangkan secara luas. Dengan keadaan yang demikianlah, belajar jarak

jauh dan pendidikan terbuka/jarak jauh akan menjadi pelopor memasuki

dekade baru. Juniarti (2012) mengemukakan bahwa “ internet terbukti

berpengaruh dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa’’.

E-Learning merupakan bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan proses

pembelajaran dari pembelajaran tradisional dan perpaduan berbagai model

pembelajaran lain yang salah satunya adalah blended learning. Blended

learning merupakan penggabungan pembelajaran secara tatap muka dengan

pembelajaran online atau E-Learning (Sjukur, 2012: 4). Dengan demikian

pembelajaran kombinasi ini bertujuan untuk menggabungkan sifat dari model

pembelajaran berbasis internet yaitu efisiensi waktu, biaya yang murah dan

kemudahan siswa kapan saja mengakses bahan pembelajaran. Kemudian sifat

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

4

dari model pembelajaran tatap muka di kelas, yaitu membantu siswa untuk

mempelajari bahan pembelajaran yang baru disajikan, serta berinteraksi

dengan siswa lainnya maupun guru di kelas. Karunia (2013: 28)

mengemukakan model pembelajaran kombinasi ini memiliki kelebihan dan

kekurangan, kelebihan pembelajaran kombinasi ini adalah dapat digunakan

untuk menyampaikan pembelajaran kapan saja dan dimana saja, pembelajaran

terjadi secara online dan tatap muka, yang keduanya memiliki kelebihan yang

dapat saling melengkapi yaitu pembelajaran lebih efektif, efisien, dan

meningkatkan aksesbilitas. Adanya pembelajaran kombinasi ini maka siswa

semakin mudah dalam mengakses bahan pembelajaran, pembelajaran menjadi

lebih luwes dan tidak kaku. Blended learning yang digunakan pada penelitian

ini adalah penggabungan metode konvensianal secara tatap muka dan online

menggunakan media schoology, dan seharusnya pembelajaran blended

learning ini mampu lebih baik dari model pembelajaran lainnya.

Schoology merupakan social network berbasis lingkungan sekolah (school

based environment) yang dikembangkan oleh Nicolas Borg and Jeff O’Hara

tahun 2008, schoology ditujukan untuk penggunaan bagi guru, siswa dan

orang tua siswa. Tampilan Schoology hampir sama dengan jejaring sosial

facebook, situs jejaring sosial facebook sudah lumrah dikalangan remaja

bahkan anak usia SD pun sudah mengenal apa yang namanya facebook.

Menurut Rismayanti (2012: 2) Schoology adalah platform media sosial yang

sering digambarkan sebagai Facebook untuk sekolah dan dapat berfungsi

lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan. Schoology merupakan aplikasi

yang menarik bagi guru dan siswa dengan elemen sosial yang menyerupai

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

5

facebook, tapi sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam aplikasi edukasi

berbasis jejaring sosial ini.

Schoology merupakan bukti pesatnya perkembangan teknologi internet yang

ada, karena schoology adalah platform media sosial bagi guru dan siswa atau

dosen dan mahasiswa yang berfungsi untuk berbagi ide, file, agenda kegiatan,

dan penugasan yang dapat menciptakan interaksi guru dan siswa. Seharusnya

schoology memungkinkan bisa diterapkan sebagai media pembelajaran yang

lebih baik, karena kebermanfaatan media ini sangatlah kompleks yang

mampu menunjang kualitas pendidikan khususnya pada bidang ilmu fisika

mengenai materi suhu dan kalor. Materi suhu dan kalor memiliki tingkat

kesulitan yang relatif lebih sulit dari materi lainnya, sehingga guru yang

membelajarkan mengenai materi suhu dan kalor di sekolah perlu

menanamkan nilai-nilai yang dapat membuat siswa untuk dapat berpikir

secara teratur, sistematis, dan kegiatan yang dilakukan siswa mengikuti

langkah-langkah metode ilmiah. Untuk menghasilkan evaluasi hasil belajar

yang lebih baik mengenai materi suhu dan kalor maka perlu menggunakan

instrumen tes hasil belajar yang menuntut penalaran tingkat tinggi (Higher

Order Thinking Skill) dan setiap soal terdiri dari dasar pertanyaan yang

memberikan stimulus pada siswa (STIMULUS), mengukur kemampuan

bertanya kritis, dan mengukur keterampilan pertanyaan masalah, dan yang

terakhir siswa ditanamkan sikap ilmiah berdasarkan kegiatan yang telah

dilakukan dan sikap tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

6

Pembelajaran melalui teknologi internet yang memiliki sifat maya tentu saja

berbeda dengan pembelajaran menggunakan metode yang secara

konvensional. Hal ini mendorong adanya pembuktian mana diantara

keduanya yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran fisika, sehingga

perlu adanya upaya yang dapat ditempuh melalui proses untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Salah satu diantaranya adalah menerapkan blended

learning yaitu dengan mengombinasikan penggunaan e-learning berbasis

schoology dan tatap muka.

Sehingga telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan

e-learning berbasis schoology terhadap hasil belajar pada level kemampuan

berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) siswa pada materi suhu

dan kalor.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan E-Learning dengan Schoology

pada materi suhu dan kalor terhadap hasil belajar siswa fisika pada level

kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) ?

2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

(Higher Order Thinking Skill) menggunakan E-Learning dengan

Schoology pada materi suhu dan kalor ?

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari rumusan masalah yang telah dikemukakan

maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan E-Learning dengan Schoology

pada materi suhu dan kalor terhadap hasil belajar siswa fisika pada level

kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill).

2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

(Higher Order Thinking Skill) menggunakan E-Learning dengan

Schoology pada materi suhu dan kalor.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan beberapa manfaat, yaitu memberikan

treatment pada kelas eksperimen menggunakan e-learning dengan

schoology dalam pembelajaran sehingga penelitian ini dapat memberikan

informasi dan gambaran mengenai langkah dalam proses pembelajaran e-

learning dengan schoology, dan bagaimana pengaruh penggunaan e-learning

dengan schoology terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi

suhu dan kalor.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Pengaruh yang dimaksud dari penelitian ini adalah pengaruh dari

penggunaan e-learning dengan schoolgy dalam pembelajaran yang

ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Untuk menunjukkan

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

8

pengaruh tersebut merupakan benar-benar pengaruh dari treatment

penggunaan e-learning dengan schoology, sehingga dibutuhkan kelas

kontrol dan kelas eksperimen yang dimana kelas eksperimen ini

menggunakan blended learning (mengombinasikan pembelajaran dengan

tatap muka dan online), sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan

pembelajaran dengan tatap muka.

2. Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini hanya akan dibatasi

pada ranah kognitif saja, yaitu hasil belajar siswa pada level kemampuan

berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) pada KD. 3. 8

mengenai materi suhu dan kalor.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi MA Al-Fatah Natar kelas X

semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. E-Learning

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

memberikan banyak kemudahan dalam beberapa bidang, termasuk di

dalamnya bidang pendidikan, khususnya konsep dan model pembelajaran

berbasis web. Pengertian pembelajaran bebasis web atau yang lebih

dikenal E-Learning (Electronic Learning) menurut Rusman (2013: 335)

merupakan suatu aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk

sebuah proses pendidikan.

Pengertian E-Learning menurut Horton (2003) adalah:

E-Learning adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi

internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar. E-

Learning dapat dipandang sebagai suatu pendekatan yang inovatif

untuk dijadikan sebuah desain media penyampaian yang baik,

terpusat pada pengguna, interaktif dan sebagai lingkungan belajar

yang memiliki berbagai kemudahan-kemudahan bagi siapa saja, di

mana saja dan kapan saja. Dengan memanfaatkan berbagai atribut

dan sumber teknologi digital dengan bentuk lain dari materi dan

bahan pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada suatu

lingkungan belajar yang terbuka, fleksibel, dan terdistribusi.

Sedangkan definisi mengenai e-Learning menurut Darmawan (2014: 66-67)

a. Darin E. Hartley menyatakan bahwa e-Learning merupakan suatu jenis

belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke

siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet, atau media

jaringan komputer lain.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

10

b. Menurut LearnFrame.com, e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar

dengan media internet, jaringan komputer, dan komputer standalone.

E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan TIK untuk

mentransformasikan proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik.

Tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi dan

efektivitas, transparansi dan akuntabilitas pembelajaran. Di samping itu, suatu E-

Learning juga harus mempunyai kemudahan bantuan profesional isi pelajaran

secara online.

E-Learning memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai media pembelajaran.

Rusman (2013: 350) menyatakan bahwa petunjuk tentang manfaat penggunaan

internet (kelebihan E-Learning), khususnya dalam dunia pendidikan terbuka dan

pembelajaran jarak jauh. Kelebihan yang pertama adalah tersedianya fasilitas e-

moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara

mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan

berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.

Kedua, pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk

belajar yang struktural dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa

saling menilai sampai seberapa jauh bahan ajar dipelajari. Ketiga, peserta didik

dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja

diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Selanjutnya, bila peserta

didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang

dipelajarinya, dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah. Kemudian,

baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

11

yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, berubahnya peran peserta didik dari

yang biasanya pasif menjadi aktif, mandiri, relatif , dan lebih efisien. Misalnya,

bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

E-Learning biasa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh (distance learning).

Pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan apabila antara pendidik dengan peserta

didik terpisah di tempat yang berlainan. Holmberg (1986) dalam penelitiannya

tentang pembelajaran jarak jauh menjelaskan bahwa pembelajaran jarak jauh

memiliki banyak kelebihan, yaitu dapat meningkatkan motivasi, minat, dan

efektivitas belajar siswa. Pendapat ini didukung oleh Soekartawi (2006) yang

menjelaskan bahwa kelebihan dari pembelajaran jarak jauh yaitu dapat

meningkatkan hasil pembelajaran, meningkatkan kemudahan belajar sehingga

siswa menjadi puas atau gembira dalam belajar dan mengurangi biaya

pembelajaran. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa

pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan e-Learning dapat membuat

pembelajaran lebih efektif dan hemat biaya.

Pembelajaran jarak jauh (E-Learning) memiliki banyak kelebihan dalam

pembelajaran. Telah disebutkan bahwa E-Learning dapat menjadi alternatif

pembelajaran yang lebih efisien karena dalam menggunakan E-Learning tidak

terbatas oleh jarak dan waktu. Selain itu jika peserta didik kekurangan informasi

dalam pembelajaran, mereka dapat mengaksesnya melalui internet.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

12

Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau E-Learning

juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Terdapat berbagai kritik menurut

Rusman (2013). Pertama, kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik

atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa

memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran. Kedua,

kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya

mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Ketiga, proses pembelajarannya

cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Kemudian berubahnya peran

pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini

juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT/medium

komputer. Selanjutnya, peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang

tinggi cenderung gagal. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet, dan

kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan

internet, personil dalam hal penguasaan bahasa pemrograman komputer.

Model pembelajaran E-learning menurut Rashty (1999: 36) dapat

diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu:

a. Model Adjunct

Model adjunct memiliki pengertian bahwa pembelajaran

tradisional yang ditunjang dengan sistem penyampaian secara

online sebagai pengayaan. Keberadaan sistem penyampaian secara

online merupakan suatu tambahan.

b. Model Mixed/Blended

Model mixed/blended memiliki pengertian bahwa baik proses tatap

muka maupun pembelajaran secara online merupakan satu kesatuan

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

13

utuh. Berbeda dengan model adjunct yang hanya menempatkan

sistem penyampaian online sebagai tambahan. Dalam model

mixed/blended, masalah relevansi topik pelajaran mana yang dapat

dilakukan secara online dan mana yang dilakukan secara tatap muka

(tradisional) menjadi faktor pertimbangan penting dalam

penyesuaian dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

karakteristik siswa ataupun kondisi yang ada.

c. Model Online Penuh (Fully Online)

Model online penuh (fully online) memiliki pengertian bahwa

semua interaksi dalam pembelajaran dan penyampaian bahan

belajar terjadi secara online.

2. Blended Learning

Blended learning menurut Darmawan (2014: 21) merupakan kombinasi

berbagai model pembelajaran yang ditujukan guna mengoptimalkan proses

dan layanan pembelajaran baik jarak jauh, tradisional, bermedia, bahkan

berbasis komputer. Sementara itu, pengertian blended learning menurut Rovai

and Jordan (2004: 3) adalah:

Model blended learning pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka (face to face learning) dan secara virtual (E-Learning).

Blended learning merupakan penggabungan pembelajaran secara tatap muka

dan secara online untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Lewat model

blended learning, proses pembelajaran akan lebih efektif karena proses belajar

mengajar yang biasa dilakukan (conventional) akan dibantu dengan

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

14

pembelajaran secara E-Learning yang dalam hal ini berdiri di atas infrastruktur

teknologi informasi dan bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Blended

Learning menggunakan e-Learning sebagai pendukung dari proses pembelajaran

tatap muka di kelas. E-learning dapat membuat pembelajaran lebih efisien dan

fleksibel. Hal ini yang tidak dimiliki oleh pembelajaran tradisional. Kombinasi e-

Learning dengan pembelajaran tradisional akan membuat pembelajaran lebih

berkualitas, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan

dengan penelitian Kazu dan Demirkol (2014) yang menyatakan bahwa siswa yang

menggunakan metode Blended Learning memiliki nilai rata-rata hasil belajar

yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode

pembelajaran tradisional. Kemudian diperkuat dari penelitian yang telah

dilakukan oleh Sjukur (2012) dengan judul “Pengaruh Blended Learning

Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK” dari hasil

kesimpulan dikatakan bahwa :

terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran

blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan pembelajaran

konvensional, dan ada peningkatan hasil belajar siswa akibat penerapan

pembelajaran blended learning dengan rata-rata skor motivasi belajar yang

diukur sebelum pembelajaran blended learning sebesar 83,97. Kemudian

setelah diberi pembelajaran dengan memanfaatkan blended learning

sebanyak lima kali pertemuan, motivasi belajar diukur lagi dan diperoleh

rata-rata motivasi belajar 97,52 yang artinya ada peningkatan rata-rata

sebesar 13,55 dan rata-rata skor hasil belajar yang diukur sebelum

pembelajaran blended learning sebesar 39,35. Kemudian setelah diberi

pembelajaran dengan menerapkan blended learning sebanyak lima kali

pertemuan, hasil belajar diukur lagi dan diperoleh rata-rata hasil belajar

77,58 yang artinya ada peningkatan hasil belajar rata-rata sebesar 38,23.

Pembelajaran berbasis blended learning merupakan pilihan terbaik untuk

meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam

berinteraksi antar guru dan siswa dalam lingkungan belajar yang beragam.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

15

3. Schoology

Menurut Fatur (2013) ada tiga LMS yang sering digunakan yaitu LearnBoost,

Edmodo dan Schoology. LMS yang pertama yaitu LearnBoost (LB) yang

merupakan aplikasi sistem manajemen kelas online yang terdiri dari

sekelompok aplikasi untuk memanajemen kelas khusus atau bahkan seluruh

sekolah. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengatur buku nilai,

rencana pembelajaran, pengaturan kelas, tempat duduk siswa, jadwal, dan

absensi. LB utamanya dirancang untuk guru, selanjutnya orang tua dan murid

bisa terlibat mengakses aplikasi ini. LB sangat mudah digunakan dan memiliki

fitur yang banyak, bahkan bisa juga terintegrasi ke perangkat teknologi, seperti

tablet atau smartphone. Fasilitas utama dari LB yaitu administrasi

(administration), buku nilai (gradebook), daftar absen (attendance) dan rapor

(reporting). Pada Tab Administrator, guru bisa melihat dan mengedit info

kelas dasar, peserta kelas (class roster), rencana posisi bangku (seating plan),

jadwal (schedule) dan peraturan (policy).

LMS yang kedua yaitu Edmodo. Edmodo adalah jejaring sosial terbatas

dengan guru sebagai pusatnya. Siswa dapat masuk ke dalam sebuah circle di

Edmodo hanya apabila diundang oleh gurunya. Semua orang di Edmodo

adalah anonimus, termasuk guru. Karena itulah semua orang bisa dengan

bebas mengemukakan komentar, pertanyaan, jawaban, ide, dan pendapat tanpa

diketahui identitasnya. Orang tua siswa juga bisa bergabung di Circle Edmodo

anaknya. Edmodo memiliki tampilan seperti Facebook sehingga siswa tidak

asing dengan fitur dan tampilannya. Melalui Edmodo siswa belajar untuk

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

16

mengemukakan pendapat secara terstruktur dan menulis. Edmodo juga

dilengkapi dengan banyak game dan aplikasi yang membantu siswa untuk belajar

dengan interaktif dan menyenangkan. Beberapa fitur yang terdapat pada LMS

untuk mendukung e-Learning seperti penugasan, kuis dan penilaian pun terdapat

di Edmodo.

LMS yang ketiga yaitu Schoology. Schoology adalah sebuah situs yang

menggabungkan fitur jejaring sosial dan LMS. Melalui Schoology, kita bisa

berinteraksi sosial sekaligus belajar. Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh

Schoology adalah Courses (Kursus), yaitu fasilitas untuk membuat kelas mata

pelajaran, misalnya mata pelajaran Fisika, Groups (Kelompok) yaitu fasilitas

untuk membuat kelompok, dan Resources (Sumber Belajar). Pada menu Course

kita juga bisa membuat kuis yang jenisnya banyak, yaitu pilihan ganda, benar

salah, menjodohkan, dan isian singkat. Pembuatan soal di Schoology ini

dilengkapi dengan Symbol, Equation, dan Latex. Jadi, semua jenis soal yang

mengandung gambar, simbol, dan equation dapat ditulis di Schoology. Selain itu,

untuk memasukkan anggota atau siswa yang ikut di kelas yang kita ampu kita

cukup memberikan kode kepada siswa-siswa yang kita ajar. Aminoto dan Pathoni

(2014: 3) mengatakan bahwa Schoology adalah website yang memadu E-Learning

dan jejaring sosial.

Putri, dkk. (2014) menjelaskan bahwa Schoology merupakan salah satu LMS

berbentuk web sosial yang menawarkan pembelajaran sama seperti di dalam

kelas secara gratis dan mudah digunakan, seperti media social Facebook.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

17

Schoology adalah situs yang menggabungkan antara jejaring sosial dan LMS,

sehingga dengan Schoology pengguna dapat berinteraksi sosial sekaligus belajar

dan memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk memperoleh informasi

melalui internet.

Kelebihan dari Schoology menurut Amiroh (2013) yaitu:

Pada Schoology tersedia fasilitas Attandance atau absensi, yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, serta fasilitas Analytic untuk melihat semua aktivitas siswa pada setiap course, assignment, discussion, dan aktivitas lain yang kita siapkan untuk siswa.

Fatur (2013) mengidentifikasi kelebihan Schoology dibandingkan jenis LMS

yang lain, sehingga dapat dilihat perbandingannya pada Tabel 1.

Tabel 1. Kelebihan Schoology Dibandingkan dengan LMS yang Lain.

Perbandingan Sistem Edmodo LearnBoost Schoology

Architecture √ √ √

Sistem Kepengurusan

√ √ √

Pembelajaran (LMS)

100% Cloud-based √ √ √

Hubungan Sosial √ √ √

Alat Pembelajaran √ √ √

Pembelajaran Teratur & X √ √

Pembelajaran Mandiri

(Organizable Lessons & Self-

Paced Learning)

Komunitas(Learning √ √ √

Community)

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

18

Perbandingan Sistem Edmodo LearnBoost Schoology

Media Komunikasi √ √ √

Micro-Blogging √ √ √

Content Migration & Imports √ √ √

Alat Kepengurusan √ √ √

Keabsahan (Autentification - X √ √

SSO)

Pendaftaran Pengguna dan √ √ √

Pendaftaran Kursus

Kesesuaian Tema X X √

Menentukan Peranan, X √ √

Kebenaran, dan Setting

Menyediakan Google Apps X √ √

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam Schoology ini

sangatlah lengkap dengan berbagai alat pembelajaran, sama seperti di kelas

dalam dunia nyata, mulai dari absensi, tes dan kuis, hingga kotak untuk

mengumpulkan Pekerjaan Rumah. Schoology juga menawarkan jejaring lintas

sekolah, yang memungkinkan sekolah berkolaborasi dengan berbagi data,

kelompok dan juga diskusi kelas. Schoology sangat cocok dijadikan sebagai

media pembelajaran pendukung melalui E-Learning.

Menurut Aminoto, dkk. (2014), fitur-fitur yang dimiliki Schoology adalah:

a. Courses (Kursus), yaitu fasilitas untuk membuat kelas mata

pelajaran.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

19

b. Groups (Kelompok), yaitu fasilitas untuk membuat kelompok. c. Resources (Sumber Belajar), dalam fitur resource dapat

menambahkan materi, yaitu assignment, test/quiz, file/link,

discussion, page, dan media album.

Schoology memiliki fasilitas yang memadai apabila dijadikan sebagai

suplemen pembelajaran. Fasilitas yang bisa digunakan sebagai suplemen

pembelajaran yaitu assigment (tugas), test/quiz (kuis), dan discussion (forum

diskusi). Melalui fitur assigment, guru dapat memberikan penugasan kepada

siswa sebagai pengayaan atau suplemen. Tugas yang diberikan guru dapat

juga mengatasi keterbatasan waktu pembelajaran di kelas sehingga siswa

bisa mencari materi pelajaran yang belum tersampaikan akibat keterbatasan

waktu. Guru juga dapat memberikan latihan soal dengan menggunakan fitur

kuis. Melalui fitur ini guru dapat membuat soal berupa soal pilihan ganda,

menjodohkan, isian singkat, dan essay. Siswa dapat melatih kemampuan

memecahkan soal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Melalui fitur

discussion, siswa dapat mendiskusikan fenomena fisika yang diberikan guru.

Dabbagh (2007) mengemukakan bahwa ketika membuat forum diskusi

online, perlu topik yang menarik dan spesifik supaya siswa tertarik untuk

mengikuti diskusi tersebut. Diskusi membuat siswa terlatih untuk

memecahkan permasalahan dengan saling bertukar pikiran satu sama lain.

Selain itu, forum diskusi online ini melatih siswa untuk berpendapat dan

berkomunikasi seperti menggunakan sosial media.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

20

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu pencapaian usaha belajar yang dilakukan siswa

dalam aktivitas belajar yang menentukan tingkat keberhasilan pemahaman

siswa. Menurut Sumiati dan Asra (2007: 39) yaitu:

Hasil belajar tidak terjadi tiba-tiba, tetapi memerlukan usaha. Usaha

memerlukan waktu, cara dalam hal ini metode pembelajaran. Metode

pembelajaran secara umum dapat dipratekan pada siapapun namun

dalam memodifikasi metode pembelajaran haruslah sesuai dengan

keadaan khusus dari setiap individu.

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 3) adalah:

Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan

tindak mengajar. Bagi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya puncak proses belajar. Sedangkan dari sisi guru hasil

belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pengajaran.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi dari tindak pembelajaran. Selain

itu, hasil belajar merupakan hasil akhir akhir pengambilan keputusan

mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti

proses pembelajaran.

Keberhasilan proses belajar yang dilakukan dapat diukur dengan hasil

belajar yang diperoleh oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat

Djamarah dan Zain (2006: 121)

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar, dapat

dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak dari proses

belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

21

Hasil belajar diperoleh setelah siswa melakukan tes pada materi yang

diujikan, dan menjadi bahan evaluasi kemampuan belajarnya di akhir materi.

Sedangkan bagi guru, hasil belajar ini juga menjadi bahan evaluasi untuk

penerapan pembelajaran yang dilakukan.

Menurut Dalyono (2005: 55) faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil

belajar siswa, yaitu:

a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) meliputi kesehatan,

intelegensi, bakat, minat, motivasi dan cara belajar.

b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) meliputi lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Keberhasilan dari proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor,

baik yang bersal dari dalam diri siswa (faktor internal). Untuk mendapatkan

hasil belajar yang memuaskan, maka seorang siswa harus bias mengelola

faktor-faktor ini dengan baik terutama faktor yang berasal dari dalam dirinya.

Menurut Bloom, dalam Dimyati (2002: 26) Ada tiga taksonomi yang dipakai

untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar

yaitu:

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi,

penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola

hidup.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

22

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreativitas.

Hasil belajar yang diidentifikasi dalam hal ini adalah semua ranah yang ada,

yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam kaitan ini

bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan atau kemampuan yang dimiliki

dan dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran. Kriteria hasil

belajar siswa dapat dilihat seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria hasil belajar siswa.

Nilai Siswa Kualifikasi Nilai

80 – 100 Baik Sekali

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010: 249)

5. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill )

a. Pengertian Berpikir tingkat tinggi

Ketika seseorang melakukan aktivitas yang terkait dalam jasmani dan

rohani, maka aspek berpikir tidak dapat dilepaskan, terlebih jenis aktivitas

tersebut melibatkan unsur persoalan yang harus dicarikan jalan keluar.

Dengan demikian, berpikir dapat dikatakan memegang peran dalam

melakukan, memecahkan dan memutuskan persoalan yang sedang atau

telah dihadapi. Berpikir terjadi karena suatu aktivitas untuk menemukan

pemahaman atau pengertian yang ingin dikehendaki. Berpikir juga erat

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

23

hubungannya dengan daya kemampuan yang lain seperti tanggapan, ingatan,

pengertian dan perasaan. Berpikir merupakan aktivitas psikis yang intensional

terhadap suatu hal atau persoalan dan tetap berupaya untuk memecahkannya,

dengan cara menghubungkan satu persoalan dengan yang lain, sehingga

mendapatkan jalan keluar. Bentuk proses berpikir yang dilakukan oleh setiap

orang dalam memecahkan masalah tidak harus sama, tetapi dapat disesuaikan

dengan persoalan yang sedang dihadapinya. Menurut Sugihartono, dkk (2007: 13)

bahwa :

Berpikir merupakan proses yang menghasilkan representasi mental yang

baru melalui transformasi informasi yang melibatkan intreraksi yang

kompleks antara berbagai proses mental seperti penilaian, abstraksi,

penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah.

Sedangkan menurut Suryabrata (2006: 54) berpikir adalah meletakan hubungan

antara bagian-bagian pengetahuan seseorang. Berpikir adalah proses yang

menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang

melibatkan intreraksi yang kompleks antara bagian-bagian pengetahuan

seseorang. Menurut Gunawan (2004: 171), Berpikir tingkat tinggi adalah proses

berpikir yang mengharuskan peserta didik untuk memanipulasi informasi dan ide-

ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru.

Vui (2001: 5) mendefinisikan kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai berikut:

Higher order thinking occurs when a person takes new information and

information stored in memory and interrelates and/or rearranges and

extends this information to achieve a purpose or find possible answers in

perplexing situations

Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah suatu kemampuan berpikir yang tidak

hanya membutuhkan kemampuan mengingat saja, namun membutuhkan

kemampuan lain yang lebih tinggi. Berpikir tingkat tinggi adalah operasi kognitif

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

24

yang banyak dibutuhkan pada proses-proses berpikir yang terjadi dalam short-

term memory. Jika dikaitkan dengan taksonomi Bloom, berpikir tingkat tinggi

meliputi analisis, sintesis, dan evaluasi. Selain itu, bahwa kemampuan atau

keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill) tersebut jauh lebih

dibutuhkan di masa kini daripada di masa-masa sebelumnya. Sekaligus

memberikan arah yang jelas bagi peserta didik di era globalisasi ini yang arah dan

perkembangan pemikiran orang tidak pernah urut dan runtut melainkan acak dan

tidak dapat diduga sebelumnya.

b. Ciri-ciri Berpikir Tingkat Tinggi

Seseorang dikatakan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi tentu ada

indikator yang menyebabkan seseorang itu disebut berpikir tingkat tinggi.

Gunawan (2003: 184-188) menyatakan indikator yang digunakan sebagai ciri

dari kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat diamati dalam aspek kognitif

peserta didik yaitu pada tingkat analisis, sintesis, dan evaluasi sebagai berikut:

1) Analisis adalah kemampuan untuk memecahkan atau menguraikan

suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih

kecil sehingga mudah dipahami. Indikatornya adalah:

a) Membuat pertanyaan-pertanyaan tentang topik

b) Melakukan penyelidikan tentang topik

c) Membuat bagan untuk menjelaskan topik

d) Membuat grafik untuk menjelaskan topik

e) Meninjau untuk menemukan kriteria

f) Menyiapkan laporan tentang materi

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

25

2) Sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan bagian-bagian atau

kemponen menjadi suatu bentuk yang lengkap dan unik. Indikatornya

adalah:

a) Membuat model untuk menjelaskan ide baru

b) Merancang sebuah rencana tentang topik

c) Membuat hipotesis tentang topik

d) Mengubah pola lama menjadi pola baru

e) Mengajukan sebuah metode baru pada topik

f) Memberikan judul baru pada materi

3) Evaluasi adalah kemampuan untuk menentukan nlai suatu materi untuk

tujuan tertentu. Indikatornya adalah:

a) Membuat daftar kriteria yang akan digunakan untuk menilai

b) Melakukan debat mengenai topic

c) Melakukan diskusi mengenai topic

d) Menyiapkan sebuah studi kasus untuk menjelaskan pemikiran

mengenai topik

e) Membuat sebuah kesimpulan umum tentang topik.

Dari penjelasan di atas, indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam

penelitian ini yakni meliputi keterampilan berpikir secara analisis,

keterampilan berpikir secara sintesis, dan keterampilan berpikir secara

evaluasi.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

26

c. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Lewy, dkk (2009: 16) menyatakan bahwa indikator untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:

1) Analisis

a) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil

untuk mengenali pola atau hubungannya

b) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan

akibat dari sebuah skenario yang rumit.

c) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan

2) Sintesis

a) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap

sesuatu

b) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah

c) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi

struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya

3) Evaluasi

a) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan

metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau

standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau

manfaatnya.

b) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

27

c) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan

Dari uraian di atas, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk

menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam penelitian ini untuk

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi yakni menggunakan tes. Tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi ini dipakai untuk mengukur kemampuan

berpikir tingkat tinggi peserta didik (Analisis, Sintesis, Evaluasi) dalam

mendeskripsikan suatu masalah.

B. Kerangka Berpikir

Blended learning merupakan penggabungan pembelajaran secara tatap muka

dan secara online untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Lewat model

blended learning, proses pembelajaran akan lebih efektif karena proses belajar

mengajar yang biasa dilakukan (conventional) akan dibantu dengan

pembelajaran secara E-Learning yang dalam hal ini berdiri di atas

infrastruktur teknologi informasi dan bisa dilakukan kapan pun dan dimana

pun. Model blended learning memiliki kelebihan, antara lain yaitu siswa

mendapat lebih banyak pengetahuan dari pembelajaran secara tatap muka dan

secara virtual, meningkatkan interaksi, siswa memiliki kesempatan untuk

mempelajari materi yang diinginkan, dapat mengatur waktu dan jadwal yang

fleksibel pada mata pelajaran, serta memiliki nilai kehematan.

Blended learning yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggabungkan

pembelajaran secara online yang menggunakan aplikasi schoology dan

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

28

pembelajaran secara tatap muka. Schoology merupakan salah satu laman web

berbentuk web sosial yang menawarkan pembelajaran sama seperti di dalam

kelas secara gratis dan mudah digunakan, seperti Facebook. Blended learning

ini merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan

daya tarik yang lebih besar, serta menawarkan kesempatan belajar untuk

menjadi baik secara bersama-sama dan terpisah, demikian pula pada waktu

yang sama maupun berbeda. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut,

dapat diduga hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan blended

learning (online dengan schoology dan tatap muka) dapat meningkat. Secara

umum kerangka pemikiran penelitian eksperimen dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang menggunakan dua

kelas yaitu kelas eksperimen (blended learning) dan kelas kontrol (tatap

Animasi dan

Video

pembelajaran

Uji

Kompetensi

Dibandingkan

Hasil Belajar Hasil Belajar

Diskusi

Latihan

Buku Siswa

LKS

konvensional

Schoology

Pembelajaran

dengan tatap

muka

Pembelajaran

dengan Blended

Learning

Tes

Pengetahuan

Awal

Tes

Pengetahuan

Awal

Siswa

Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen

Handout

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

29

muka). Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan treatment blended

learning yang menggabungkan antara pembelajaran secara online ( e-learning

dengan schoology ) dan tatap muka , sedangkan kelas kontrol yaitu kelas yang

menggunakan pembelajaran secara konvensional atau tatap muka saja. Kedua

kelas akan diberikan pretest dengan soal yang sama, kemudian kedua kelas

diberi treatment yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen diberikan

treatment blended e-learning dengan schoology dan pembelajaran tatap muka

sedangkan pada kelas kontrol hanya diberikan pembelajaran secara tatap

muka. Setelah kedua kelas diberi perlakuan maka kedua kelas tersebut diberi

posttest dengan soal yang sama tujuannya untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh e-learning dengan schoology terhadap hasil belajar siswa. Hasil

belajar yang digunakan pada penelitian ini yaitu hasil belajar pada level

kemampuan berpikir tingkat tinggi ( Higher Order Thinking Skill ).

Kemudian rata-rata hasil belajar dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap

peningkatan hasil belajar siwa.

C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir adalah:

1. Setiap sampel penelitian memperoleh materi yang sama.

2. Nilai rata-rata kemampuan awal tentang materi suhu dan kalor siswa pada

kelas kontrol dan eksperimen sama.

3. Kurikulum yang dilaksanakan pada kedua kelas sama.

4. Setiap siswa pada kelas eksperimen dapat mengakses e-learning melalui

media schoology di luar jam kelas.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

30

D. Hipotesis Penelitian

Pengaruh penggunaan e-learning dengan schoology dalam pembelajaran

diidentifikasi berdasarkan adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Maka hipotesis yang akan diajukan pada

penelitian ini yaitu: “Ada perbedaan peningkatan hasil belajar pada ranah

kognitif level higher order thinking skill antarsiswa yang belajar menggunakan

blended learning (e-learning dengan schoology) dengan siswa yang belajar

menggunakan tatap muka”.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

31

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X MIA MA Al-Fatah Natar

pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri atas 5 kelas

berjumlah 188 siswa. Penelitian ini akan melihat pengaruh penggunaan

blended learning dengan schoology terhadap hasil belajar peserta didik.

Untuk melihat pengaruh tersebut benar-benar disebabkan dari penggunaan e-

learning dengan schoology maka digunakan kelas eksperimen 1 dan kelas

eksperimen 2. Penelitian ini diseting pada kelas yang memiliki kemampuan

relatif sama, sehingga digunakan teknik purposive sampling.

B. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen ini menggunakan quasi experimental dengan desain

the non-equivalent control group design. Desain ini mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel

luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pada penelitian ini

terdapat dua kelompok, yaitu satu kelompok diberi perlakuan tertentu

(eksperimen) dan satu kelompok dijadikan sebagai kelompok kontrol. Secara

diagram rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

32

Gambar 2. Desain eksperimen nonequivalent control group design

(Sugiyono, 2011: 79)

Keterangan:

O1 : tes awal (pretest) kelas eksperimen

O2 : tes akhir (posttest) kelas eksperimen

O3 : tes awal (pretest) kelas kontrol

O4 : tes akhir (posttest) kelas kontrol

X1 : pengaruh pembelajaran blended learning dengan schoology

Pada penelitian ini terdapat kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, yang

tidak dipilih secara random. Dalam penelitian ini kedua kelas eksperimen

mendapatkan treatment pembelajaran blended learning dan tatap muka

dengan intensitas yang sama. Kelas eksperimen 1 akan diberikan treatment

blended learning pada pertemuan pertama dan ke dua, sementara pertemuan

ke tiga dan ke empat diberikan treatment tatap muka. Kelas eksperimen 2

akan diberikan treatment blended learning pada pertemuan ke tiga dan ke

empat, sementara pertemuan pertama dan ke dua diberikan treatment tatap

muka. Sebelum diberikan treatment terlebih dahulu peserta didik diminta

untuk mengerjakan soal pretest, setelah itu diakhir pembelajaran peserta didik

diberikan soal posttest. Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen 1 dan

kelas eksperimen 2 digunakan sebagai indikator keberhasilan belajar peserta

didik menggunakan blended learning dengan schoology dalam pembelajaran

Secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan

pada Tabel 3.

O1 X1 O2

O3 O4

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

33

Tabel 3. Desain Penelitian

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2

Subtopik BL TM

A -

B -

C -

D -

Keterangan:

BL : Blended Learning

TM : Tatap Muka

A : Suhu dan Kalor

B : Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat

C : Asas Black

D : Perpindahan Kalor

C. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan e-learning

dengan schoology. Sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar siswa.

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:

1. Menetapkan sampel.

2. Melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif

melalui pretest.

3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning

dengan schoology

4. Mengadakan posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui dan

memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

5. Menilai hasil posttest untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

34

6. Menganalisis hasil observasi mengenai pengaruh penggunaan e-learning

dengan schoology terhadap hasil belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), soal tes berbentuk pilihan jamak yang beralasan

digunakan untuk mengukur pemahaman konsep fisika siswa. Tes ini

digunakan pada saat pretest dan posttest dengan soal level Higher Order

Thinking Skill.

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, harus diuji terlebih dahulu

validitas dan reliabilitasnya, dengan menggunakan program SPSS

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat valid atau tidaknya instrumen evaluasi

yang digunakan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan).

Pengujian validitas instrument menggunakan rumus korelasi product-

moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

35

X = Skor butir soal

Y = Skor total

n = Jumlah sampel

Arikunto (2010: 87)

Kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3

maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi

antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid. Apabila r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka

koefisien korelasi tersebut signifikan.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 21.0 dengan kriterium uji bila correlated item – total correlation

lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang

kuat (valid).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat reliabel atau tidaknya instrumen

evaluasi yang digunakkan. Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian.

Pada penelitian ini, perhitungan reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha,

yaitu:

2

2

11 11

t

b

n

nr

Keterangan:

11r : koefisien reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

36

2

b

: jumlah varians dari tiap-tiap item

2

t : varians total

Arikunto (2010: 122)

Kreteria reabilitas instrumen dapat dilihat dalam tabel 3

Tabel 4. Kriteria Reabilitas Instrumen

(Arikunto, 2010: 89)

Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS. Uji

reliabilitas dalam hal ini mengacu pada nilai alpha yang dihasilkan dalam

output SPSS. Jika nilai alpha lebih besar dari r tabel maka soal pretest dan

postest yang digunakan sebagai instrumen dinyatakan reliabel atau

konsisten. Sebaliknya, jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka soal

pretest dan postest yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak

konsisten.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan bentuk tes berupa

pilihan jamak. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan

untuk memperoleh data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

Nilai Keterangan

0,80 < r11 ≤ 1,00 Reabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 Reabilitas tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,60 Reabilitas sedang

0,20 < r11 ≤ 0,40 Reabilitas rendah

r11 ≤ 0,20 Reabilitas sangat rendah

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

37

dengan tes. Instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu tes soal

berkemampuan tingkat tinggi berupa soal pilihan jamak yang digunakan pada

saat pretest dan posttes.

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa ranah

kognitif yang ditunjukkan pada proses pembelajaran. Data yang diperoleh

kemudian dianalisis dengan melakukan

1. Analisis Data

Untuk menganalisis kategori tes hasil belajar siswa digunakan skor gain

yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor postest

dengan skor pretest dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest.

Jika dituliskan dalam persamaan adalah

N-gain (

Keterangan: g

= N-gain

postS = Skor posttest

preS = Skor pretest

maxS = Skor maksimum

Kriteria interperensi N-gain dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kriteria Interpretasi N-gain

N-gain Kriteria Interpretasi

0,7 ≤ N-gain ≤ 1 Tinggi

0,3 ≤ N-gain< 0,7 Sedang

N-gain < 0,3 Rendah

(Meltzer, 2002)

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

38

2. Uji Normalitas Data

Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi

normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-

Smirnov. Data yang diuji kenormalitasannya adalah data hasil tes akhir

(pretest) dan data hasil tes akhir (posttest) hasil belajar siswa. Dasar dari

pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program

SPSS 21.0 dengan metode nonparametrik berdasarkan pada besaran

probabilitas atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test, nilai α yang digunakan adalah 0,05 dengan

demikian kriteria uji sebagai berikut: (1) jika nilai sig atau probabilitas <

0,05 maka H0 diterima dengan arti bahwa data tidak terdistribusi normal;

dan (2) jika nilai sig atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ha diterima dengan arti

bahwa terdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui sama atau tidaknya varian dari populasi, maka

dilakukan uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan analisis uji

paired sample t test, dengan bantuan program SPSS 21.0. Jika nilai

signifikasi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua kelompok

pupulasi data adalah tidak sama. Sebaliknya, jika nilai signifikasi > 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa varian dari kelompok populasi data adalah

sama.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

39

2121

2

22

2

11

_____

2

____

1

11

2

)1()1(

nnnn

snsn

XXt

4. Independent Sample T-Test

Adapun hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah

Hipotesis

OH : Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada ranah

kognitif level higher order thinking skill antarsiswa yang belajar

menggunakan blended learning (e-learning dengan schoology)

dengan siswa yang belajar menggunakan tatap muka.

1H : Ada perbedaan peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif level

higher order thinking skill antarsiswa yang belajar menggunakan

blended learning (e-learning dengan schoology) dengan siswa yang

belajar menggunakan tatap muka.

Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda (bebas).

Independent Sample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.

Menguji Independent Sample T Test dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS 21.0. Berpedoman berdasarkan nilai signifikansi atau nilai

probabilitas: (1) jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka

OH diterima; (2) jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka

OH ditolak

(Priyatno, 2010: 32).

Rumus perhitungan Independent Sample T Test adalah sebagai berikut :

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

40

Dimana t adalah t hitung. Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t

dengan = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2.

Setelah diperoleh besar hitungt dan tabelt maka dilakukan pengujian dengan

kriteria pengujian sebagai berikut :

Kriteria pengujian:

OH diterima jika - tabelt hitungt tabelt

OH ditolak jika - hitungt < - tabelt atau hitungt > tabelt

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

65

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan e-learning dengan

schoology terhadap peningkatan N-Gain hasil belajar siswa level higher

order thinking skill pada materi suhu dan kalor, N-gain hasil belajar

menggunakan blended learning lebih besar dibandingkan dengan hanya

tatap muka.

2. Pembelajaran menggunakan blended learning (e-learning schoology dan

tatap muka) dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif level

higher order thinking skill siswa dengan kategori sedang (0,619).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:

1. E-learning schoology dapat terlaksana dengan baik jika sarana prasarana

yang mendukung pembelajaran tersedia.

2. Salah satu kelemahan media online e-learning schoology dalam proses

pembelajaran adalah terdapat beberapa siswa yang belum memahami

prosedur penggunaan media online e-learning schoology. Hal ini menjadi

sebuah kendala bagi guru ketika meminta siswa mengklik tombol yang

ada pada media online e-learning schoology, sehingga disarankan untuk

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

66

siswa lebih membiasakan membuka dan belajar melalui e-learning

schoology.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Alvin S., Sicat. 2015. Enhancing College Students’ Proficiency in BusinessWriting Via Schoology. [Versi elektronik]. International Journalof Education and Research, 3, 162.

Aminoto, Tugiyo dan Hairul Pathoni. 2014. Penerapan Media E-LearningBerbasis Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil BelajarMateri Usaha dan Energi di Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi. JurnalSainmatika. (Online), Vol 8,(1)(http://www.google.co.id/download.portalgaruda.org), diakses 02November 2016.

Amiroh. 2012. Under E-Learning, Edmodo, Moodle and Schoology.(Online), (http://amiroh.web.id), diakses 20 Oktober 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Arsyad, Azar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Azad, Rakesh. 2013. Blended Learning: A Way For Excellence In TeacherEducation In E-World.[Online]. International Journal Proceeding ofthe Global Summit on Education ,Vol 3.(1), Available:

http://www.WorldConferences.net, diakses [7th

of October 2016].

Dermawan, Deni. 2014. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain.Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Fatur. 2013. Schoology jejaring soasial yang sangat bermanfaat bagi guru dansiswa. (Online), (http://fatkoer.wordpress.com/2013/04/25/schoology-jejaring-soasial-yang-sangat-bermanfaat-bagi-guru-dan-siswa), diakses21 Oktober 2016.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

Gunawan, Adi W. 2004. Genius Learning Strategy. Petunjuk Praktis untuk MenerapkanAccelerated Learning. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum

Holmberg, Borje. 1986. A Discipline of Distance Education. Jurnal of DistanceEducation. Vol. 1 (1) , 25-40

Horton, William & Horton, Katherine. 2003. E-Learning Tools andTechnologies: A consumer guide for trainers, teachers, educators, andinstructional designers. USA : Wiley Publishing, Inc.

Kozu, Ibrahim Yasar dan Mehmet Dermikol.2014. Effect Of Blended LearningEnvironment Model On High School Students’ Academic Achiev-ment.Jurnal Of Educational Technology. Vol. 13 (1), 77-87.

Lewy, Zulkardi dan Nyimas Aisyah. 2009. Pengembangan Soal Untuk MengukurKemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret BilanganDi kelas IX Akselerasi SMP XAVERIUS MARIA PALEMBANG. JurnalPendidikan Matematika Volume 3(2), 16

Meltzer D. E. 2002. The relationship between mathemathics preparation andconceptual learning gains in physics : A possible :hidden variable indiagnostic pretest score. American Journal Physics. 70 (2), 1259–1268.

Nurhasanah, eko suyanto dan wayan suana. 2016. E-Learning dengan Schoologysebagai Suplemen Pembelajaran Fisika Materi Elastisitas dan HukumHooke. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 4(2). (Online),(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/view/11106), diakses 2November 2016.

Pardjono dan Wardaya. 2009. Peningkatan Kemampuan Analisis, Sintesis, EvaluasiMelalui Pembelajaran Problem Solving. Jurnal Ilmiah Pendidikan(NO.ISSN:0216-1370). Hlm.232

Juniarti, Rani Dwi. 2014. Pengembangan media mobile learning dengan aplikasiSchoology pada pembelajaran geografi materi hidrosfer kelas X SMANegri 1 Karanganyar. (Online), (http://www. scholar.google.co.id), diakses01 November 2016.

Karunia, N. 2013. Blended Learning. Paper. Jakarta: UNJ.

Poon, Joanna. 2013. Blended Learning : An Institutional Approach For EnhancingStudents’ Learning Experiences. Journal of Online Leaning andTeaching. [Online] tersedia http://jolt.merlot.org/vol9no2/poon_0613.htm.Diakses 7 November 2016

Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis DataPenelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta:

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

Gaya Media.

Putri, Ni Wayan Mei Ananda, Nyoman Jampel dan I Kadek Suartama. 2014.Pengem-bangan E-Learning Berbasis Schoology pada Mata Pelajaran IPAKelas VIII di SMP Negeri 1 Seririt. Jurnal Edutech Universitas Pendidi-kanGanesha. Vol. 2 (1), 1-11.

Rashty, D. 1999. E-Learning Process Models. (Online),(http://www. addwise.com/articles/e-learning_Process_Models.pdf),diakses 30 Oktober 2016.

Rovai, A.P., Jordan, H.M. 2004. Blended learning and sense of community: acomparative analysis with traditional and fully online graduate courses.[Online]. Journal International Review of Research in Open and DistanceLearning, Vol. 5 (2), Available:http://www.irrodl.org/index.php/irrodl/article/viewFile/192/795.com.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran.Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Siahaan, Sudirman. 2003. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai SalahSatu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,Vol. 9 (42), 303-321

Sjukur, B. Sulihin. 2012. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajardan Hasil Belajar Siswa Tingkat Smk. Jurnal Pendidikan Vokasi (Online),Vol. 2(3),(http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/viewFile/1043/844),diakses 13 Oktober 2016.

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukiyasa, Kadek dan Sukoco. 2013. Pengaruh Media Animasi Terhadap HasilBelajar dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif.Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 3(128), http://www. scholar.google.co.id,diakses 17 Oktober 2016.

Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Vui, Tran. 2001. Effective Mathematics Teaching Stratgies Inspiring Students: StudentCentered Approach. Penang, Malaysia: Recsam

Yendri, Dodon. 2013. Blended Learning : Model Pembelajaran Kombinasi

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING DENGAN …digilib.unila.ac.id/26798/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Inggris sebagai bahasa kedua. Bell Atlantic (Sebuah perusahaan telepon di

E-Learning dalam Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal pendidikan vokasi.(Online), Vol. 3(2), http://www. scholar.google.co.id, diakses 17 Oktober2016.