pengaruh experiental marketing dan brand trust...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING DAN BRAND
TRUST TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN
KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVINING
DI BANK BRI SYARIAH
Oleh
Teddy Azhari
NIM : 1113081000151
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H / 2017
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Teddy Azhari
Nama Panggilan : Teddy
Tempat & Tanggal Lahir : Cimahi, 14 September 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Citra Raya Serdang Asri 1 Blok A 11 No 16
Desa Ciakar Kabupaten Tangerang
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Telp : 021 5987857
Telepon : 0896 8066 7710
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
SD (2000-2006) : SD Negeri Cipari Kabupaten Tangerang
SMP (2006-2009) : MTS Daar el – Qolam Tangerang
SMA (2009-2012) : SMA Negeri 15 Kabupaten Tangerang
Diploma (2012-2014) : Program Profesional Teknologi Informasi
Perbankan Syariah CEP-CCIT Fakultas
Teknik Universitas Indonesia
S1 (2013-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah : Muhamad Sulaji
Tempat & Tanggal Lahir : Jepara, 25 Oktober 1960
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Ibu : Pipi Puspa indrawati
Tempat & Tanggal Lahir : Cimahi, 22 Agustus 1964
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Adik : Ria Anggraeni
Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 30 April 1998
Pekerjaan : Pelajar
ABSTRACT
This research aims to know the influence of experiental marketing and brand trust on the
customer loyalty with satisfaction as a variable intervining , the exogenous variables that
used in the research were experiental marketing (X1) and brand trust (X2), while the
intervining variable in the research was customer satisfaction(Y) and endogenous
variables that used the research was customer loyalty (Z) the research type that used was
explanatory research with quantitative approach, the research location was at Bank BRI
Syaria branch of Tangerang, the data collection method that used was trough
questionnaire, data analysis technique that used was descriptive analysis and path
analysis, results of path analysis showed that the Marketing and Brand Trust influence
customer satisfaction significantly about 38,9%,. Experiental Marketing variables
influence significantly on customer satisfaction about 4,75%, Brand Trust variables
influence significantly on customer satisfaction about 26,11%. The total influence of
Experiental Marketing, Brand Trust and customer satisfaction on customer loyalty are
about 41,1%. Experiental Marketing have no direct impact on customer loyalty,
meanwhile customer satisfaction influence significantly on cutomer loyalty about 16,16%.
Keywords: Experiental Marketing, Brand Trust, customer satisfaction, customer loyalty
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Experiental Marketing dan Brand
Trust terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan sebagai variabel intervining, variabel
eksogen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Experiental Marketing dan Brand
Trust, sedangkan variabel intervining dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan dan
variabel endogen dalam penelitian ini yaitu loyalitas pelanggan, jenis penelitian ini di
lakukan di Bank BRI Syariah cabang Tangerang, metode pengumpulan data dilakukan
melalui penyebaran kuisioner, teknik Analisa data digunakan analisis deskriptif dan
analisis jalur, hasil Analisis jalur menunjukan bahwa variabel Experiental Marketing dan
Brand Trust berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah sebesar 38,9%, Variabel
Experiental Marketing memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
nasabah sebesar 4,75%, dan variabel Brand Trust memberikan pengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan nasabah sebesar 26,11%. Pengaruh total dari variabel Experiental
Marketing dan Brand Trust, dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah
berpengaruh sebesar 41,1%. Variabel Experiental Marketing tidak berpengaruh langsung
terhadap loyalitas nasabah, sementara variabel kepuasan nasabah berpengaruh secara
signifikan terhadap loyaliatas nasabah sebesar 16,16%.
Kata Kunci Experiental Marketing dan Brand Trust, kepuasan nasabah, loyalitas nasabah
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Experiental Marketing dan Brand Trust
terhadap Loyalitas dengan kepuasan sebagai variabel intervining di Bank BRI Syariah”
ini disusun dalam rangka menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu
tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang mendalam kepada :
1. Ayahanda tercinta, Bapak Muh Sulaji, Ibunda tercinta, Ibu Pipi, beserta seluruh
keluarga yang telah memberikan dukungan lahir dan batin kepada penulis hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatima, SE., MBA selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi dengan
penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Rahmatullah, M.Ag selaku dosen panasehat akademik yang selalu
memberikan arahan dan motivasi kepada penulis hingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu yang tak
ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh Staf Tata Usaha dan Bagian Akademik khususnya ibu ova, mas Bonik, pak
Alfred dan pak Ajib di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan penulis dalam mengurus
segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
10. Teman-teman mahasiswa CCIT angkatan 2012 dan Manajemen Informasi
Perbankan Syariah angkatan 2013.
11. Teman-teman komunitas UINPreneurs, HMI Kafeis, LDK Komda FEB, teman
teman KKN Logic dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12. Teman hidup seperjuangan dari nol hingga sekarang Haepa Mahbubah S.Pd
13. Sahabat terbaikku Yudhi, Falah , Achong, Barka , Diki , Aryo, Azka, Desta . Nur
said dan sahabat-sahabatku lainnya.
14. Dan kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang
telah banyak membantu, mempermudah dan memperlancar hingga skripsi ini
akhirnya selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Adapun
segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Tangerang, 4 Januari 2017
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................... 24
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................... 25
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................... 26
ABSTRACT ....................................................................................................................... 29
ABSTRAK ......................................................................................................................... 30
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 31
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 34
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 12
BAB II ................................................................................................................................ 15
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 15
A. Experiental Marketing ............................................................................................ 15
1. Pengertian Experiental Marketing ....................................................................... 15
2. Dimensi Experiental Marketing .......................................................................... 17
B. Brand Trust ............................................................................................................. 20
1. Pengertian Brand Trust ........................................................................................ 20
2. Dimensi Brand Trust ........................................................................................... 22
C. Kepuasan ................................................................................................................. 24
1. Pengertian Kepuasan ........................................................................................... 24
2. Dimensi Kepuasan .............................................................................................. 26
D. Loyalitas .................................................................................................................. 29
1. Pengertian Loyalitas ............................................................................................ 29
2. Dimensi Loyalitas ............................................................................................... 33
E. Hubungan antar Variabel ........................................................................................ 34
F. Penelitian Sebelumnya ............................................................................................ 37
G. Kerangka Berfikir ................................................................................................... 53
H. Hipotesis ................................................................................................................. 55
BAB III .............................................................................................................................. 58
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................... 58
B. Teknik Penentuan sampel ....................................................................................... 58
1. Populasi ............................................................................................................... 58
2. Sampel ................................................................................................................. 59
C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 60
1. Data Primer ......................................................................................................... 60
2. Data Sekunder ..................................................................................................... 61
D. Metode Analisis Data .............................................................................................. 61
1. Uji Validitas ........................................................................................................ 63
2. Uji Reliabilitas ..................................................................................................... 63
3. Uji Normalitas ..................................................................................................... 64
4. Analisis Korelasi ................................................................................................. 64
5. Metode Analisis Jalur ( Path Analysis ) .............................................................. 65
6. Uji Hipotesis ........................................................................................................ 67
7. Model Trimming ................................................................................................. 68
8. Uji Sobel .............................................................................................................. 68
E. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ........................................................ 69
1. Variabel Penelitian .............................................................................................. 69
2. Operasional Variabel ........................................................................................... 70
BAB IV .............................................................................................................................. 77
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................................ 77
1. Sejarah Perusahaan .............................................................................................. 77
2. Profil Perusahaan ................................................................................................. 79
3. Visi dan Misi Bank BRI Syariah ......................................................................... 80
4. Struktur Organisasi .............................................................................................. 81
B. Deskripsi Responden .............................................................................................. 83
C. Uji Kualitas Data ..................................................................................................... 90
1. Uji Validitas ........................................................................................................ 90
2. Uji Reliabilitas ..................................................................................................... 94
3. Uji Normalitas ..................................................................................................... 97
D. Analisis Inferensial ................................................................................................. 99
1. Experiental Marketing (X1) ................................................................................. 99
2. Brand Trust (X2) ................................................................................................ 112
3. Kepuasan (Y1) ................................................................................................... 120
4. Loyalitas Nasabah (Y2) ..................................................................................... 123
E. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................................... 126
1. Pengujian Hubungan Antar Variabel ................................................................ 127
2. Persamaan Analisis Jalur Struktur 1 .................................................................. 129
3. Persamaan Analisis Jalur Struktur 2 .................................................................. 134
4. Diagram Analisis Jalur ...................................................................................... 140
5. Perhitungan Pengaruh ....................................................................................... 141
F. Model Trimming ................................................................................................... 146
G. Uji Sobel ............................................................................................................... 153
H. Interprestasi ........................................................................................................... 156
BAB V ............................................................................................................................. 163
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 163
B. Saran ..................................................................................................................... 164
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 167
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................................ 170
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Customer Deposit per Desember 2015............................9
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................43
Tabel 3.1 Skala Likert .........................................................................................68
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian...........................................................75
Tabel 4.1 Jenis kelamin responden......................................................................87
Tabel 4.2 Usia Responden…………...................................................................88
Tabel 4.3 Pendidikan terakhir responden ...........................................................89
Tabel 4.4 Pekerjaan……………………....………………..................................90
Tabel 4.5 Tempat pembukaan Rekening.............................................................91
Tabel 4.6 jenis produk………………..…...........................................................93
Tabel 4.7 Hasil Uji validitas Experiental Marketing...........................................95
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Brand Trust.. ........................................................96
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kepuasan nasabah.................................................97
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Loyalitas Nasabah.................................................98
Tabel 4.11 Uji reabilitas Experiental Marketing………........................................99
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Brand Trust ..............................................................100
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Kepuasan……...........................................................100
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Loyalitas Nasabah….................................................101
Tabel 4.15 Hasil uji Normalitas...........................................................................102
Tabel 4.16 BRI Syariah memiliki desaign yang menarik....................................103
Tabel 4.17 BRI Syariah memiliki dekorasi kantor yang atraktif.........................104
Tabel 4.18 BRI Syariah memiliki letak kantor strategis......................................105
Tabel 4.19 BRI Syariah memiliki promosi atau iklan yang menarik...................106
Tabel 4.20 Pegawai BRIS membuat nasabah senang……………………..........107
Tabel 4.21 Layanan yang disediakan BRIS membuat nasabah senang...............108
Tabel 4.22 Nasabah tertarik dengan promo Bank BRI Syariah..........................109
Tabel 4.23 Berbagi pengalaman dengan orang lain.............................................110
Tabel 4.24 Produk dapat mengubah gaya hidup .................................................111
Tabel 4.25 Pengalaman produk membuat ingin mengubah gaya hidup..............112
Tabel 4.26 Merasa berkewajiban memberi informasi produk kepada orang.......113
Tabel 4.27 Berpartisipasi dalam setiap event dan program BRIS………...........144
Tabel 4.28 Berpartisipasi dalam event BRIS agar bisa berbagi pengalaman......115
Tabel 4.29 BRIS memberikan fasilitas yang dibutuhkan....................................116
Tabel 4.30 Bank BRIS memenuhi harapan konsumen………………………....117
Tabel 4.31 BRIS memberikan rasa percaya diri dalam transaksi………............118
Tabel 4.32 BRIS dapat tidak mengecewakan nasabah........................................119
Tabel 4.33 BRIS dapat konsisten dalam memuaskan kebutuhan nasabah…......120
Tabel 4.34 BRIS dapat cepat tanggap dan senang hati menangani masalah…...121
Tabel 4.35 BRIS selalu membantu dalam memberikan kepuasan......................122
Tabel 4.36 BRIS dapat di handalkan dalam pemecahan masalah……………...122
Tabel 4.37 BRIS merek memberikan kepuasan di setiap waktu.........................123
Tabel 4.38 Memberi berbagai kompensasi dalam pemecahan masalah………..124
Tabel 4.39 Secara keseluruhan layanan BRI Syariah memuaskan.....................125
Tabel 4.40 Layanan BRI Syariah sesuai dengan harapan nasabah………..…...126
Tabel 4.41 Produk BRI Syariah sesuai dengan yang di inginkan nasabah.........126
Tabel4.42 Saya berkomitmen terus menggunakan BRI Syariah……………....127
Tabel 4.43 Saya bersedia menggunakan produk BRI Syariah lainnya...............128
Tabel 4.44 Saya senang merekomendasikan BRI Syariah dengan orang lain....129
Tabel 4.45 Saya tidak mudah menggunakan layanan perbankan lain................130
Tabel 4.47 Koefisien Korelasi............................................................................131
Tabel 4.48 Koefisien Analisis Jalur Struktur I...................................................130
Tabel 4.49 Koefisien Determinasi Struktur I.....................................................131
Tabel 4.50 Analisis Varian (Anova) Struktur I..................................................132
Tabel 4.51 Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur I..................................................133
Tabel 4.52 Koefisien Analisis Jalur Struktur I...................................................134
Tabel 4.53 Koefisien Determinasi Struktur I.......................................................136
Tabel 4.54 Analisis Varian (Anova) Struktur I....................................................137
Tabel 4.55 Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur I....................................................138
Tabel 4.56 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Experiental Marketing
(X1) dan Brand Trust terhadap kepuasan nasabah (Y) ......................................142
Tabel 4.57 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Experiental Marketing
(X1) Brand Trust dan kepuasan (X3) terhadap loyalitas (Y) ..............................144
Tabel 4.58 Koefisien Determinasi Struktur II Sebelum Trimming….…….........147
Tabel 4.59 Koefisien Determinasi Struktur II Setelah Trimming.......................147
Tabel 4.60 Analisis Varian (Anova) Struktur II sebelum Trimming.……...….148
Tabel 4.61 Analisis Varian (Anova) Struktur II sesudah Trimming..................149
Tabel 4.62 Koefisien Analisis Jalur Struktur II sebelum Trimming.……...…..150
Tabel 4.63 Koefisien Analisis Jalur Struktur II sesudah Trimming.……...…...151
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka berfikir……………………............................................60
Gambar 3.1 Diagram Jalur ................................................................................72
Gambar 4.1 Logo Bank BRI Syariah ................................................................84
Gambar 4.2 Diagram Analisis Jalur Struktural 1 dan 2 ...................................139
Gambar 4.3 Diagram Analisis Jalur Struktural 1 dan 2 setelah Trimming ......156
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................171
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden ...............................................176
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data .....................................................188
Lampiran 4 Analisis inferensial............................................................195
Lampiran 5 Hasil korelasi antar variabel…..........................................202
Lampiran 6 Hasil pengjuian Analisis Jalur .........................................204
Lampiran 5 Model Triming……………..….........................................205
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendirian bank syariah di tanah air secara nyata dimulai sejak
dikeluarkannya Paket Kebijakan Oktober 1988 yang mengatur tentang
deregulasi dalam bidang perbankan di Indonesia. Sejak saat itu, para ulama
yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) mulai berusaha untuk
mendirikan bank dengan konsep bebas bunga, akan tetapi masih terhambat
dengan tiadanya hukum positif untuk mewujudkan hal tersebut. Hambatan
tersebut dapat diatasi dengan menafsirkan peraturan di bidang perbankan
bahwa bank dapat saja menerapkan tingkat bunga 0%.
Pada tahun 1992 dikeluarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.
Pada saat itu belum disebutkan sebagai bank syariah, saat itu masih disebut
dengan bahasa bank yang beroperasi dengan konsep bagi hasil. Dengan
dikeluarkannya UU tersebut, maka berdirilah bank syariah pertama di tanah
air yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Setelah berdirinya Bank Muamalat
Indonesia (BMI), maka banyak pula berdiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah
(BPRS) dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di pelosok tanah air.
UU No. 7 Tahun 1992 tidak memperbolehkan dual banking system yaitu
bank yang beroperasi dengan dua sistem. Bank yang beroperasi dengan sistem
bunga tidak diperbolehkan beroperasi dengan sistem bagi hasil dan sebaliknya
2
bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil tidak diperbolehkan beroperasi
dengan sistem bunga.
Pada tahun 1998 dikeluarkan UU No. 10 Tahun 1998 yang membuka
kemungkinan berlakunya dual banking system di tanah air. Sejak
dikeluarkannya UU tersebut, muncullah bank-bank yang menggunakan sistem
bunga membuka Unit Usaha Syariah (UUS).
Seiring dengan prospek bank syariah di Indonesia yang cukup
menjanjikan, pemerintah kemudian melakukan perubahan terhadap Undang-
Undang yang dijadikan dasar operasional perbankan syariah pertama kali
yakni dengan menerbitkan UU No. 10 tahun 1998 sebagai revisi dari UU No.
7 tahun 1992. Undang-Undang tersebut mengatur dengan lebih rinci landasan
hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan dimplementasikan.
Undang-Undang tersebut juga memberi arahan bagi bank-bank konvensional
untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri menjadi bank
syariah. Walapun Undang-Undang ini belum spesifik dan kurang
mengakomodasi karakteristik operasional perbankan syariah, sedangkan di sisi
lain pertumbuhan dan volume usaha bank syariah berkembang cukup pesat.
Maka, pemerintah kembali menerbitkan Undang-Undang yang mengatur
secara khusus mengenai perbankan syariah yakni UU no. 21 tahun 2008
tentang perbankan syariah pada tanggal 16 Juli 2008. Undang-Undang ini
sekaligus memberikan kepercayaan diri yang tinggi pada industri perbankan
syariah di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya dan memenangkan
persaingan pasar.
3
Pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia ditandai dengan
meningkatnya jaringan kantor perbankan syariah dalam beberapa tahun
terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
dalam Statistik Perbankan Syariah tahun 2015, tercatat bahwa jumlah BUS
(Bank Umum Syariah) saat ini memperlihatkan peningkatan yang signifikan
hingga 100% selama periode 2009-2015. Pada tahun 2009, di Indonesia hanya
terdapat 6 BUS sedangkan pada tahun 2015 telah mengalami peningkatan
hingga 12 BUS kemudian diikuti dengan pertumbuhan UUS dan BPRS yang
juga cukup signifikan (www.ojk.go.id, 2015).
Masyarakat Ekonomi Asean Syariah (MES) memprediksi total pembiayaan
perbankan syariah tumbuh 15,05-17,01 % secara year on year (yoy) di tahun
2016, proyeksi tersebut dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 5-5,3 % inflasi 4,7% dan rata rata nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS Rp13,900
Berdasarkan outlook perbankan syariah pada 2016, MES membagi tiga
sekenario pertumbuhan industri bank syariah, dalam scenario noral, total
pembiayaan perbankan syariah di proyeksi tumbuh 1307-15,04 % pada akhir
desember 2016. Kemudian dalam scenario pesimistis, industri ini di prediksi
hanya tumbuh 10,91 -12,78 %.dari scenario optimistis, MES memperkirakan
pertumbuhan perbankan syariah maksimal 17,01%, sayangnya pangsa pasar
perbankan nasional per agustus 2016 belum terlepas dari jebakan 5% .(www.
e-globalbusiness.com,2016)
4
Disisi lain, pesatnya pertumbuhan bank syariah di Indonesia ternyata
belum dapat diimbangi oleh pertumbuhan market share-nya, tingginya
populasi umat Muslim di Indonesia saat ini tidak serta merta menjadikan bank
syariah sebagai pemenang pasar, hal ini didukung dengan data yang
dikeluarkan oleh infobank.com yang menunjukkan bahwa sampai saat ini
market share bank syariah di Indonesia masih berkisar di angka 5% dari total
aset bank secara nasional, dan sayangnya di negara tetangga Malaysia pangsa
pasar mereka tak kurang dari 15%, seharusnya dengan sosialisasi terus akan
perbankan syariah akan jauh leih tinggai dari 5%
(www.infobanknews.com,2016).
Inilah yang menjadi salah satu masalah besar dalam perbankan syariah
nasional, maka dari itu sebuah perusahaan diharapkan bisa “mengikat
pelanggan” untuk terus “bergantung” padanya. Kemampuan perusahaan ini
tidak bisa terlepas pula terhadap apa yang dirasakan pelanggan, yang mana hal
ini merupakan hasil evaluasi terhadap pengalaman yang pernah dirasakan
selama mengkonsumsi produk tersebut. Pada waktu konsumen melakukan
pembelian, ia tidak hanya sekedar ingin mendapat produk atau jasa yang
ditawarkan, tetapi juga ingin memperoleh nilai lebih berupa pengalaman yang
menyenangkan saat bertransaksi dengan produk atau jasa tersebut. Konsumen
yang mengkonsumsi akan menilai antara apa yang diharapkan dengan
kenyataan yang didapat setelah melakukan pembelian.
Pelanggan merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran. Oleh karena
itu, menurut Mowen dan Minor dalam Surianto dan Aisyah (2009:135) ”para
5
pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
mereka”. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat hubungan antar perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan bagi penyedia layanan (Fandy dalam Barmawi, 2012:3).
Kotler dan Armstrong (2004:125) produk jasa berkualitas mempunyai peranan
penting untuk membentuk kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas produk
jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin
tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan tersebut.
pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha
tersebut. Demikian sebaliknya jika tanpa kepuasan, dapat mengakibatkan
pelanggan pindah pada produk lain.
Mengacu pada kondisi saat ini maka digunakanlah suatu bentuk
pemasaran yang mencoba menganalisis konsumen dengan menggunakan
model-model psikologis dalam menganalisis perilaku konsumen yaitu
experiential marketing. Dalam pendekatan ini, pemasar menciptakan produk
atau jasa dengan menyentuh panca indra, hati, dan pikiran konsumen. Produk
dapat menyentuh nilai emosional konsumen secara positif dapat menjadikan
memorable experience antara perusahaan dan konsumen. Hal ini berpengaruh
sangat baik bagi perusahaan karena konsumen yang puas biasanya
menceritakan pengalamannya menggunakan produk atau jasa suatu
perusahaan kepada orang lain (Putri & Astuti, 2010:192).
6
Strategi Experiential Marketing berusaha menciptakan pengalaman yang
positif bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa yang dapat
dijadikan referensi bagi pemasar untuk memprediksi perilaku konsumen
dimasa mendatang berupa tindakan pembelian ulang. Timbulnya suatu
perasaan puas dan ingin mengulangi pengalaman yang didapat, inilah yang
sekarang banyak diterapkan oleh produsen untuk menghadapi ketatnya
persaingan dimana banyak sekali produk sejenis dengan hanya sedikit
perbedaan spesifikasi satu sama lain sehingga dengan konsumen merasa puas
maka ia akan berbicara dengan teman lainnya dan itu akan membantu
menambah jumlah nasabah yang berdampak bertambahnya pangsa pasar Bank
Syariah
experiential marketing dan Brand Trust bagi perusahaan digunakan untuk
mempertahankan posisinya dalam persaingan yang begitu sengit terutama
persaingan yang terjadi di era pemasaran modern, Experiential Marketing dan
Brand Trust sangat penting, tidak hanya sebagai strategi pembeda dari
perusahaan lain tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri karena membuat
pelanggan mendapatkan interesting memorable dengan pengalaman-
pengalaman yang belum pernah dirasakan dan menjaga kepercayaan
pelanggan bahwa merek yang ditawarkan dapat memberikan nilai positif
baginya. Schmitt dalam Andreani (2007:4) bahwa pengalaman pelanggan
dapat dilakukan melalui experience providers (sarana/alat yang
memberikan/menyediakan pengalaman bagi pelanggan).
7
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat diperoleh gambaran latar
belakang atas dasar permasalahan pada Experiental Marketing dan Brand
Trust bank BRI syariah yang belum sepenuhnya optimal. PT Bank BRI Tbk
adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada
awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria
Wirjaatmadja dengan nama Hulp- en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang
berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang
kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan
kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992
berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan
terbatas. Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895
tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil,
diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha
kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK
(Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang
meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999
sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Pendirian UUS merupakan syarat wajib yang mesti dilakukan oleh bank
konvensional yang ingin memberikan layanan berdasarkan prinsip syariah.
Pengaturan UUS ini dipertegas kembali dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang
8
Perbankan Syariah (selanjutnya ditulis UUPS). Menurut Pasal 1 angka 10
UUPS
Yang pada akhirnya Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.
Bank BRIS yariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah
merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,
kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah
Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan
nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan
menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip
syariah.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo
perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat
terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu
melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang
9
digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang
merah dengan Brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah
(proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan
kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan
Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan
penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip
Syariah. (www.BRI Syariah.co.id, 2016/)
Dari beberapa pemaparan sejarah singkat Bank BRI Syariah dapat
disimpulkan bank BRI Syariah adalah salah satu proses spin off dari PT Bank
BRI Tbk yang mana PT BRI Tbk pada awal pendiriannya fokus pada (UKM)
usaha kecil menengah di perdesaan dengan seiring dikeluarkannya regulasi
atas Spin Off perusahaan Bank umum ke Bank syariah target pasar dari Bank
BRI Syariah tidak hanya di pedesaan tetapi kalangan menengah ke atas yang
siap menitipkan uang pada Bank BRI Syariah untuk itu strategi Experiental
10
Marketing yang baik serta percaya terhadap merk produk di Bank BRI Syariah
bisa menumbuhkan kepuasan nasabah dan dapat berimplikasi terhdap loyalitas
nasabah.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Customer deposit per Desember 2015
Sumber: www.kinerjabank.com, 2016
Jika menelaah dari tabel 1.1 Bank BRI Syariah masih pada urutan ke 5 dari total
Customer Deposit yang berarti tingkat kepercayaan nasabah bank BRI Syariah
rendah berarti adanya kurangnya kepuasan terhadap Bank BRI Syariah maka dari
itu penulis akan melakukan penelitian tentang pengaruh Experiental Marketing
dan Brand Trust terhadap Loyalitas nasabah dengan kepuasan sebagai variabel
intervining
11
B. Rumusan Masalah
Untuk itu agar memperluas pangsa pasar bank syariah, bank syariah perlu
bersaing dengan bank konvensional dengan memberikan sentuhan emosional
yang mempengaruhi rasa pemikiran dari nasabah yang akan menghasilkan
kepuasan sehingga nantinya bisa berdampak pada tumbuhnya kepuasan
nasabah dan berimplikasi pada loyalitas nasabah.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil rumusan masalah
sebagai berikut:
Persamaan struktural I
1. Apakah Experiental Marketing mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
nasabah.
2. Apakah Brand Trust mempunyai pengaruh terhadap kepuasan nasabah.
3. Apakah Experiental Marketing dan Brand Trust secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan nasabah
Persamaan struktural II
1. Apakah Experiental Marketing mempunyai pengaruh terhadap proses
loyalitas nasabah.
2. Apakah Brand Trust mempunyai pengaruh terhadap proses loyalitas
nasabah
3. Apakah kepuasan nasabah mempunyai pengaruh terhadap proses
loyalitas nasabah.
12
4. Apakah Experiental Marketing, Brand Trust, dan kepuasan nasabah
mempunyai pengaruh terhadap loyalitas nasabah.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis hubungan Experiental Marketing secara langsung
terhadap kepuasan nasabah.
2. Untuk menganalisis hubungan Brand Trust secara langsung terhadap
kepuasan nasabah.
3. Untuk menganalisis hubungan Experiental Marketing secara langsung
terhadap loyalitas nasabah.
4. Untuk menganalisis hubungan Brand Trust secara langsung terhadap
loyalitas nasabah.
5. Untuk menganalisis hubungan kepuasan nasabah secara langsung
terhadap loyalitas nasabah.
6. Untuk menganalisis hubungan Experiental Marketing terhadap loyalitas
melalui kepuasan nasabah sebagai pemediasi.
7. Untuk menganalisis hubungan Brand Trust terhadap loyalitas melalui
kepuasan nasabah sebagai pemediasi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi
sebagai berikut:
13
A. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
masyarakan dan pelajar mengenai pengaruh Experiental Marketing dan Brand
Trust terhadap loyalitas dengan kepuasan sebagiai variabel intervining di bank
BRI Syariah, Selain itu semoga dapat digunakan sebagai bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
B. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
masukan dan bahan evaluasi dalam meningkatkan strategi Experiental
Marketing dan Brand Trust nasabah pada Bank BRI Syariah dengan
memperhatikan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.
C. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu dan
informasi serta referensi bagi penelitian selanjutnya di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas mengenai pengaruh
Experiental Marketing dan Brand Trust terhadap loyalitas nasabah dengan
kepuasan sebagai variabel Intervining.
D. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai pengaruh Experiental Marketing dan Brand Trust produk di
perbankan syariah dalam meningkatkan kepuasan nasabah terhadap loyalitas
nasabah dan sebagai pengembangan ilmu dan perbandingan teori yang sudah
ada.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Experiental Marketing
1. Pengertian Experiental Marketing
Experiential Marketing berasal dari dua kata yaitu experience dan
marketing. Experience adalah “pengalaman yang merupakan peristiwa -
peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus tertentu
(misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah
pembelian barang atau jasa)” (Schmitt 1999 : 60).
Experience juga didefinisikan sebagai sebuah bagian subjektif
dalam konstruksi atau transformasi dari individu, dalam penekanan pada
emosi dan indra secara langsung selama perendaman dengan
mengorbankan dimensi kognitif (Grundey 2008 : 138).
Sedangkan pengertian marketing adalah “Suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain” (Kotler and Keller 2006 : 6 )
Menurut Schmitt (1999 : 12) Experiential Marketing dibagi menjadi 4
kunci karakteristik antara lain :
1. Fokus pada Pengalaman Konsumen
16
Suatu pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau melewati
situasi tertentu yang memberikan nilai - nilai indrawi, emosional,
kognitif, perilaku, dan relasional yang menggantikan nilai - nilai
fungsional. Dengan adanya pengalaman tersebut dapat menghubungkan
perusahaan beserta produknya dengan gaya hidup konsumen yang
mendorong terjadinya pembelian pribadi dan dalam lingkup usahanya.
2. Menguji Situasi Konsumen
Berdasarkan pengalaman yang telah ada, konsumen tidak hanya
menginginkan suatu produk dilihat dari keseluruhan situasi pada saat
mengkonsumsi produk tersebut tetapi juga dari pengalaman yang
didapatkan pada saat mengkonsumsi produk tersebut.
3. Mengenali Aspek Rasional dan Emosional sebagai Pemicu dari
Konsumsi
Dalam Experiential Marketing, konsumen bukan hanya dilihat dari sisi
rasional saja melainkan juga dari sisi emosionalnya. Jangan
memperlakukan konsumen hanya sebagai pembuat keputusan yang
rasional tetapi konsumen juga menginginkan untuk dihibur, dirangsang
serta dipengaruhi secara emosional dan ditantang secara kreatif.
4. Metode dan Perangkat Bersifat Elektik
Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih
bersifat elektik. Maksudnya lebih bergantung pada objek yang akan
diukur atau lebih mengacu pada setiap situasi yang terjadi daripada
menggunakan suatu standar yang sama.
17
2. Dimensi Experiental Marketing
Schmitt (1999 : 63) dalam oeyono (2013) berpendapat bahwa experiential
marketing dapat diukur dengan menggunakan 5 faktor utama yaitu :
1. Sense / Sensory Experience
Sense Experience didefinisikan sebagai usaha penciptaan
pengalaman yang berkaitan dengan panca indera melalui penglihatan,
suara, sentuhan, rasa, dan bau. Di mana digunakan untuk
mendiferensiasikan perusahaan dan produknya di market, memotivasi
konsumen untuk mau membeli produk tersebut dan menyampaikan
value kepada konsumennya.
Dengan indikatornya mengenali kegiatan pemasaran dari transaksi yang
sebelumnya
2. Feel / Affective Experience
Feel Experience adalah strategi dan implementasi untuk
memberikan pengaruh merek kepada konsumen melalui komunikasi
(iklan), produk (kemasan dan isinya), identitas produk (co-branding),
lingkungan, website, orang yang menawarkan produk. Setiap
perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai cara
penciptaan perasaan melalui pengalaman konsumsi yang dapat
menggerakkan imajinasi konsumen yang diharapkan dapat membuat
keputusan untuk membeli.
Feel Experience timbul sebagai hasil kontak dan interaksi yang
berkembang sepanjang waktu, di mana dapat dilakukan melalui
18
perasaan dan emosi yang ditimbulkan. Selain itu juga dapat ditampilkan
melalui ide dan kesenangan serta reputasi akan pelayanan konsumen.
Tujuan dari Feel Experience adalah untuk menggerakkan stimulus
emosional (events, agents, objects) sebagai bagian dari feel strategies
sehingga dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati konsumen.
dengan indikator merasakan adanya pengalaman dari transaksi
pemasaran sebelumnya
3) Think / Creative Cognitive Experience
Tujuannya adalah mendorong konsumen sehingga tertarik dan berpikir
secara kreatif sehingga mungkin dapat menghasilkan evaluasi kembali
mengenai perusahaan dan merek tersebut. Think Experience lebih
mengacu pada future, focused, value, quality, serta growth dan dapat
ditampilkan melalui inspirational, high technology, serta surprise. Ada
beberapa prinsip yang terkandung dalam Think Experience, yaitu :
a. Surprise, merupakan dasar penting dalam memikat konsumen untuk
berpikir mendapatkan sesuatu melebihi dari apa yang diinginkan atau
diharapkan sehingga dapat menimbulkan satisfaction.
b. Intrigu, merupakan pemikiran yang tergantung tingkat pengetahuan,
hal yang menarik konsumen, atau pengalaman yang sebelumnya
pernah dialami oleh masing - masing individu.
c. Rovocation, sifatnya menciptakan suatu kontroversi atau kejutan baik
yang menyenangkan maupun yang kurang berkenan.
19
Dengan indikator berfikir adanya pengalaman dari transaksi sebelumnya
4) Act / Physical Experience and Entitle Lifestyle
Merupakan teknik pemasaran untuk menciptakan pengalaman
konsumen yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, pola perilaku,
dan gaya hidup jangka panjang serta pengalaman yang terjadi dari
interaksi dengan oranglain.
Di mana gaya hidup sendiri merupakan pola perilaku individu
dalam hidup yang direfleksikan dalam tindakan, minat, dan pendapat.
Act Experience yang berupa gaya hidup dapat diterapkan dengan
menggunakan trend yang sedang berlangsung atau mendorong
terciptanya trend budaya baru. Tujuan dari Act Experience adalah untuk
memberikan kesan terhadap pola perilaku dan gaya hidup, serta
memperkaya pola interaksi sosial melalui strategi yang dilakukan.
Dengan indikator bertindak sesuai dengan pegalaman transaksi
sebelumnya
5) Relate / Social Identity Experience
Relate Experience merupakan gabungan dari keempat aspek
Experiential Marketing yaitu sense, feel, think, dan act. Pada umumnya
Relate Experience menunjukkan hubungan dengan orang lain,
kelompok lain (misalnya negara, masyarakat, budaya). Tujuan dari
Relate Experience adalah menghubungkan konsumen tersebut dengan
20
budaya dan lingkungan sosial yang dicerminkan oleh merek suatu
produk. Dengan indikator menceritakan pengalaman pemasaran
B. Brand Trust
1. Pengertian Brand Trust
Lau dan Lee (1999:343) menyatakan bahwa Brand Trust
merupakan keinginan pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek
dengan resiko-resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu
akan menyebabkan hasil yang positif.
Selain itu menurut Delgado dan Munuera, (2005:188), bahwa
kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya (brand
reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk
tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intens baik merek
(brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek
tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen.
Menurut Lau dan Lee (1999:5) dalam noor (2014) terdapat tiga
karakteristik penting yang dianggap sebagai sub variabel Brand Trust,
yaitu
1) Brand Characters dengan indikator brand reputation, brand
predictability, dan brand competence.
21
2) Company Characteristics dengan indikator trust in the company,
company reputation, company perceived motives, dan company
integrity.
3) Consumer- Brand Characteristics dengan indicator similarity between
consumer self-concept and rrand personality, liking the brand,
experience with the brand, atisfaction with the brand, dan peer
support.
Kepercayaan merek (Brand Trust) didefinisikan sebagai keinginan
pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan risiko-risiko yang
dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil
yang positif (Lau dan Lee, 1999). Chaudhuri dan Holbrook (2001)
mendefinisikan kepercayaan terhadap merek (Brand Trust) sebagai
kemauan dari rata-rata konsumen untuk bergantung kepada kemampuan
dari sebuah merek dalam melaksanakan segala kegunaan atau fungsinya.
Lebih lanjut Chaudhuri dan Holbrook mengatakan bahwa, secara spesifik,
kepercayaan dapat mengurangi ketidakpastian dalam sebuah lingkungan di
mana konsumen merasa tidak aman di dalamnya, karena mereka
mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek yang sudah
dipercaya tersebut.
Morgan dan Hunt (1994) dalam Tjahyadi (2006)
mengkonseptualisasikan kepercayaan ketika satu kelompok memiliki
keyakinan bahwa partner pertukaran memiliki reliabilitas dan integritas.
22
Kepercayaan sebagai suatu keadaan yang melibatkan ekspektasi positif
mengenai motif-motif dari pihak lain yang berhubungan dengan diri
seseorang dalam situasi yang berisiko (Boon dan Holmes, 1991, dalam Lau
dan Lee, 1999).
Dalam pasar konsumen, ada begitu banyak konsumen yang tidak
teridentifikasi, sehingga sulit bagi perusahaan untuk membangun
hubungan personal dengan setiap pelanggan (Lau dan Lee, 1999). Cara
lain yang ditempuh oleh pemasar untuk membangun hubungan personal
dengan pelanggan adalah melalui sebuah simbol, yaitu merek (brand).
Dalam situasi tersebut, merek berperan sebagai substitute hubungan
person-to-person antara perusahaan dengan pelanggannya, selanjutnya
kepercayaan dapat dibangun melalui merek.
2. Dimensi Brand Trust
Ferrinadewi (2008) dalam alexander (2014:4) mengemukakan, terdapat
tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan
kepercayaan konsumen yaitu :
1. Achieving result
Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang harus
dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.
2. Acting with integrity
Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara
ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas merupakan
23
faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan ketulusan dan
pihak lain.
3. Demonstrate concern
Yaitu kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perhatiannya kepada
konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian konsumen jika
menghadapi masalah dengan produk, akan menumbuhkan kepercayaan
dengan merek
Sedangkan menurut elena Delgado dalam jurnalnya tahun 2003 dengan
judul “Development and validation of a Brand Trust scale” ada 2 cara
untuk mengukur Brand Trust yaitu
1. Dimensi Viabilitas (intensi merek)
mengacu pada persepsi bahwa merek bisa memenuhi atau
memuaskan kebutuhan dan nilai-nilai konsumen. Hal ini diukur
dengan indikator
1. Membantu dengan memberikan apa yang di butuhkan konsumen
2. Dapat memenuhi harapan konsumen
3. Dapat memberikan rasa percaya diri dalam bertransaksi
4. Dapat tidak mengecewakan konsumen
5. Dapat konsisten dalam memuaskan kebutuhan nasabah
2. Dimensi Intensionalitas (kehandalan)
24
Mencerminkan kehandalan di setiap proses transaksi. Ini
merupakan aspek trust melalui mana bukti-bukti yang ada bisa
menjamin rasa aman dalam individu. Hal ini diukur dengan indikator
1. Dapat cepat tanggap dan dengan senang hati menangani masalah
2. Selalu membantu dalam memberikan kepuasan
3. Dapat dihandalkan dalam pemecahan masalah
4. Merek yang selalu memberikan kepuasan di setiap waktu
5. Selalu memberi cara dengan berbagai kompensasi dalam
memecahkan masalah
C. Kepuasan
1. Pengertian Kepuasan
Kata kepuasan (satisfaction) berasala dari bahasa Latin “satis” (artinya
cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan
bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu
memadai”.
Secara umum, kepuasan adalah perasaan seseorang atas kesenangan
atau ketidak puasan atas hasil dari perbandingan antara peforma atau
kualitas produk yang diterima dengan harapan. Jika kinerja suatu produk
lebih rendah dibandingkan harapan, maka konsumen akan merasa tidak
puas. Jika kinerja produk sama dengan harapan maka konsumen akan puas.
Kemudian jika peforma produk melebihi harapan, maka konsumen akan
sangat puas. (Kotler dan Keller 2012:150).
25
Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain
tentang pengalaman baik mereka. Pelanggan yang tidak puas sering
berganti ke pesaing dan menjelek jelekan produk yang mereka beli kepada
orang lain.
Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk
anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja
produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas
dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan
tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut
senang (Kotler Keller, 2008:14).
Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih
banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya
menguntungkan perusahaan karena konsumen yang merasa sangat puas
atau yang biasa disebut loyalist, mereka akan mempertahankan pembelian,
mereka akan mendapatkan pengalaman yang melebihi ekspektasinya dan
mereka akan memberikan rekomendasi yang sangat positif tentang
perusahaan kepada orang lain..
Pemasar perlu berhati – hati dalam menetapkan tingkat ekspektasi yang
tepat. Jika mereka menetapkan ekspektasi terlalu rendah, mereka mungkin
memuaskan pelanggan yang membeli produk itu tetapi gagal menarik
cukup banyak pembeli. Jika pemasar menaikan ekspektasi terlalu tinggi,
para pembeli akan kecewa. Nilai dan kepuasan pelanggan merupakan
26
kunci untuk mengembangkan dan menata hubungan yang baik dengan
pelanggan.
2. Dimensi Kepuasan
Ada empat metode yang banyak di pergunakan dalam mengukur
kepuasan pelanggan (Kotler & keller,2012)
1. Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang mempunyai orientasi pada pelanggan perlu
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelanggan untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka terhadap produk
kita. Adapun media yang dapat digunakan untuk menampung keluhan
dan saran para pembeli dapat berupa kotak saran yang dapat diletakkan
pada tempat strategis, kartu saran yang dapat diisi langsung maupun
dikirim melalui pos, ataupun melalui saluran telepon yang bebas pulsa.
Kalau untuk era modern sekarang ini bisa melalui email ataupun
melalui sosial media seperti facebook, twitter, dan instagram. Karena
sekarang ini orang lebih suka menghabiskan waktu
menggunakan sosial media mereka.
Informasi yang diperoleh dari saran dan keluhan ini dapat dijadikan
ide-ide baru dan masukkan yang berharga bagi perusahaan, sehingga
perusahaan akan beraksi dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi
masalah-masalah yang ada.
27
Namun metode ini bersifat pasif, karena kita tidak mendapatkan
gambaran lengkap mengenai kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan,
adapun tidak semua pelanggan yang tidak puas menyampaikan
keluhannya terhadap produk kita.
Karena kebanyakan pelanggan yang tidak puas mereka langsung
memilih untuk meninggalkan produk yang dianggap tidak sesuai
harapan mereka dan pindah produk yang lain. Sehingga sulit untuk
mendapatkan saran yang bagus dari metode ini.
Terlebih lagi apabila perusahaan tidak memberikan timbal balik
serta tindak lanjut kepada orang yang telah memberikan ide-ide kepada
perusahaan pastinya mereka akan kecewa dan bisa saja memutuskan
untuk pindah produk. Dalam metode ini perlu adanya keaktifan
perusahaan untuk memberikan apresiasi terhadap orang-orang yang
telah menyumbangkan ide-ide mereka
2. Ghost/ mystery shopping
Ghost Shopping adalah salah satu cara untuk memperoleh gambaran
kepuasan pelanggan dengan cara mempekerjakan beberapa orang
(ghost shopper) untuk menjadi atau bersikap sebagai pembeli atau
pelanggan potensial produk perusahaan dan juga pesaing perusahaan.
Kemudian mereka memberikan laporan mengenai kelebihan dan
kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman
28
mereka membeli dan mengkonsumsi produk tersebut. Selain itu ghost
shopper memiliki tugas untuk mengamati bagaimana cara perusahaan
dan pesaing untuk melayani permintaan pelanggan, menjawab
pertanyaan pelanggan, dan menanggapi setiap keluhan pelanggan.
Setelah itu perusahaan akan mengevaluasi semua temuan yang ada dan
segera memperbaikinya. Biasanya peran ghost shopping ini ini
dilakukan manager tanpa diketahui oleh anak buahnya sehingga si
manager dapat mengamati sendiri bagaimana karyawanya menghadapi
konsumen, sehingga dia juga dapat mengevaluasi kinerja si karyawan.
3. Lost costumer analys
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar dapat
mengetahu mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil
kebijakan untuk bahan evaluasi penyemournaan selanjutnya, bukan
hanya exit interview saja yang perlu tetapi pemnatau cutomer loss rate
juga penting, dimana peningkatan customer loss rate menunjukan
kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelangganya , hanya saja
kesulitan menerapkan metode ini adalah pada mengidentifikasi dan
mengkontrak mantan pelanggan yang bersedia memberikan masukan
dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.
4. Survey kepuasan pelanggan
Umumnya sebagian besar penelitian mengani kepuasan pelanggan
29
dilakukan dengan penelitian survei, baik dengan melalui pos, telepon
maupun wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan
mengetahui tanggapan dan timbal balik secara langsung dari pelanggan
dan memberikan tanda baik kepada pelanggan bahwa perusahaan
senantiasa memperhatikan pelanggannya. Ini juga memberikan
keuntungan bagi perusahaan untuk memahami apa yang diinginkan
oleh pelanggannnya.
Menurut Fornel (1996:10) ada tiga aspek penting yang perlu ditelaah
dalam kerangka pengukuran kepuasan pelanggan yakni (1) kepuasan
general atau kepuasan keseluruhan (overall satisfaction); (2) konfirmasi
harapan (confirmation of expectation), yakni tingkat kesesuaian antara
kinerja dengan ekspektasi; dan (3) perbandingan dengan situasi ideal
(comparison to ideal), yakni kinerja produk dibandingkan dengan produk
ideal menurut persepsi konsumen.
Sehingga dalam dalam mengukur dimensi kepuasan penulis menggunakan
teroi kepuasan menurut (Fornel 1996:10).
D. Loyalitas
1. Pengertian Loyalitas
Menurut lovelock (2011, 76), loyalitas pelanggan adalah kesedian
pelanggan untuk terus berlangganan pada sebuah perusahaan agar
senantiasa menggunakan produk dalam jangka panjang, dengan membeli
30
dan menggunakan barang dan jasanya secara berulang ulang dan lebih baik
lagi secara eksklusif, dan dengan sukarela merekomendasikannya kepada
pihak lain, kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi
melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen
itu sediri dari pembelian konsisten sepanjang waktu, bila yang di dapat
sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang.
Sedangkan menurut kotler (2009: 138), loyalitas adalah komitmen
yang di pegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali
produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan
usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih
Tingkat kesetiaan dari para konsumen terhadap suatu barang atau jasa
merek tertentu, tergantung pada beberapa faktor yaitu besarnya biaya
untuk berpindah ke merek barang atau jasa lain, adanya kesamaan mutu,
kualitas atau pelayanan dari jenis barang dan jasa pengganti, adanya resiko
perubahan biaya akibat barang atau jasa pengganti danberubahnya tingkat
kepuasan yang dapat dari merek baru di banding dengan pengalaman
terhadap merek sebelumnya yang pernah di pakai.
Menurut Griffin (2002:4) “Loyalty is defined as non random
purchase expressed over time by some decision making unit” bahwa
loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit- unit pengambilan
keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap
barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih
31
Menurut ranguti (2009:60), loyalitas merek adalah ukuran dari
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek, loyalitas mereka merupakan
inti dari brand equity yang menjadi gagasan utama dalam pemasaran,
karena hal ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada
sebuah merek, apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentanan
kelompok pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi.
Nordman dalam Griffin (2009:24-25) mengatakan bahwa loyalitas
pelanggan terdiri dari semua perilaku (pembelian berulang) dan sikap.
Sikap yang dimaksud Nordman adalah meliputi sikap positif, netral dan
negatif. Sikap positif memberikan kesan bahwa pelanggan merasakan hal
yang baik dalam hubungannya dengan perusahaan, dan sikap negatif
memberikan kesan bahwa pelanggan merasakan masalah dalam
hubungannya dengan perusahaan. Sementara sikap netral memberikan
kesan bahwa pelanggan tidak bersikap positif maupun negatif dalam
hubungannya dengan perusahaan.
Nordman pun mengungkapkan 4 macam loyalitas berdasarkan sikap
tersebut, diantaranya:
1. Sangat loyal (True loyalty), adalah kondisi dimana seorang
konsumen memperlihatkan sikap yang cenderung positif atau
memberikan apresiasi yang baik dalam berhubungan dengan suatu
perusahaan dan cenderung memperlihatkan perilaku yang loyal.
32
2. Sedikit loyal (Spurious loyalty), adalah kondisi dimana seorang
konsumen memperlihatkan perilaku yang cenderung untuk tetap
loyal namun di sisi lain menunjukkan sikap yang cenderung netral
atau negatif terhadap hubungannya dengan suatu perusahaan.
3. Sedikit tidak loyal (Spurious disloyalty), adalah sikap dimana
seorang konsumen memperlihatkan sikap yang cenderung netral atau
positif terhadap hubungannya dengan suatu perusahaan namun, di
sisi lain untuk suatu alasan tertentu ia berperilaku tidak loyal.
4. Sangat tidak loyal (True disloyalty), adalah sikap dimana seorang
konsumen memperlihatkan sikap yang cenderung negatif dalam
berhubungan dengan suatu perusahaan disertai dengan perilaku yang
tidak loyal.
Sementara ciri-ciri konsumen yang loyal menurut Sangadji dan
Sopiah (2013:33) adalah sebagai berikut:
1. Membeli banyak produk
2. Tidak sensitif terhadap harga
3. Biaya untuk mempertahankan konsumen yang loyal jauh lebih murah
dibandingkan dengan mencari konsumen baru
4. Merekomendasikan yang positif dari perusahaan kepada orang lain
33
2. Dimensi Loyalitas
Menurut Grifin (2009, 31) pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
A. Melakukan pembelian ulang secara teratur (makes regular repeat
purchase)
Loyalitas lebih mengacu pada wujud prilaku dari unit- unit
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus
menerus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih,
tingkat kepuasan terhadap suatu produk akan mempengaruhi merek
auntuk membeli kembali.
B. Membeli di luar lini produk atau jasa ( purchases across product and
service lines)
Membeli di luar lini produk dan jasa artinya keinginan untuk
membeli lebih dari produk dan jasa yang telah ditawarkan oleh
perusahaan. Pelanggan yang sudah percaya pada perusahaan dalam
suatu urusan maka akan percaya juga untuk urusan lain.
C. Mereferensikan produk kepada orang lain (refers other)
Pelanggan yang loyal ia akan dengan sukarela merekomendasikan
perusahaan kepada teman –teman dan rekannya atau keluarganya.
D. Menunjukan kekebalan daya tarik dari pesaing (demonstrates an
immunity to the full of the competition)
34
Tidak mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan perusahaan
sejenis lainnya.
E. Hubungan antar Variabel
A. Hubungan antara variabel Experience Marketing dengan kepuasan
nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan kumadjhi (2013)
dengan judul “pengaruh Experiental Marketing dan Brand Trust terhadap
kepuasan dan loyalitas pelanggan” penelitiannya menyebutkan bahwa
experiential marketing mendorong kepuasan pelanggan melalui nilai-nilai
emosional dan fungsional dengan memanfaatkan sense, feel, think, action
and relation selain itu menurut penelitian yang di lakukan oleh
kusunawati (2011) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Experiential Marketing terhadap variabel
Kepuasan Pelanggan
B. Hubungan antara variabel Brand Trust dengan kepuasan nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan kumadjhi (2013)
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada salah satu
variabel penelitiannya yaitu Brand Trust terhadap variabel Kepuasan
Pelanggan. Adanya Brand Trust, kepercayaan para pelanggan pun dapat
terjaga. Kepercayaan terbangun karena harapan dan dapat bertindak
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, jika harapan tersebut
35
sesuai dengan yang diinginkan pelanggan maka saat itu juga pelanggan
akan puas. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Walker dalam Hasan (2009: 56-57) bahwa kepuasan dapat terjadi bila
produk yang dirasakan dengan yang diprediksi sebelum
dibeli/dikonsumsi dapat sesuai dengan harapan bahkan melebihi dari
dugaan pelanggan.
C. Hubungan antara variabel Experience Marketing dengan loyalitas
pelanggan
Menurut putri dan astuti (2010) dalam penelitiannya hasil
menunjukkan bahwa variabel sense (panca indera), feel (perasaan), think
(berpikir), act (tindakan), dan relate (pertalian) mempunyai pengaruh
positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin baik sense, feel, think, act, dan relate, maka loyalitas pelanggan
Hotel “X” Semarang akan mengalami peningkatan secara simultan dan
mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini
mengindikasikan bahwa jika sense, feel, think, act, dan relate semakin
baik, maka loyalitas pelanggan akan mengalami peningkatan. Selain itu
Dharmawansah (2013) mengemukakan bahwa ada pengaruh positif
antara variabel Experience marketing terhadap loyalitas hal ini di
pertegas dari hasil penelitiannya di rumah makan pring asri bumi ayu
36
D. Hubungan antara variabel Brand Trust dengan loyalitas pelanggan
Kuntini (2009) dalam jurnalnya berjudul “Experiental Marketing,
emotional branding and Brand Trust and their effect to loyality on
honda” berpengaruh posotif antara variabel Brand Trust dengan loyalitas
pelanggan , selain itu hal ini di pertegas oleh penelitian lainnya dari
bastian (2014) Variabel Brand Trust berpengaruh terhadap brand loyalty.
Hal ini menunjukkan upaya yang ada dalam membangun kepercayaan
konsumen melalui pemenuhan kebutuhan keinginan konsumen sehingga
berimplikasi terhadap loyalitas.
E. Hubungan antara variabel kepuasan pelanggan dengan loyalitas
pelanggan
Dalam penelitian nugroho (2013) mengungkapkan dalam hasil
penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Kepuasan Pelanggan (Y1) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y2)
selain itu menurut kusumawati (2011) dalam penelitiannya berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada Bisnis Retail (Y) dengan
Kepuasan Pelanggan (Z) sebagai variabel antara. Dari nilai t hitung
masing-masing variabel yaitu sebesar 2,314 dengan angka probabilitas
sebesar 0,025 (p< 0,05) untuk Variabel Experiential Marketing (X) dan
untuk Variabel Kepuasan Pelanggan (Z) sebesar3,461 dengan angka
probabilitas sebesar 0,001 (p< 0,05). Nilai F hitung adalah sebesar 24,563
dengan angka probabilitas sebesar 0,000 (p< 0,05).
37
F. Penelitian Sebelumnya
Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas
beberapa penelitian sebelumnya tentang kualitas pelayanan, harga, kepuasan
nasabah, dan loyalitas nasabah. Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Januar T oeyono
dan diah
dharmayanti, SE,
M.Si
Jurnal manajemen
pemasaran petra
vol 1 no 2 (2013)
Analisa pengaruh
Experiental
Marketing terhadap
loyalitas konsumen
melalui kepuasan
sebagai variabel
intervining di tator
café Surabaya town
Terdapat
variabel
Experiental
Marketing ,
kepuasan
dan loalitas
Tidak
terdapat
variabel
Brand Trust
1. Experiental Marketing
berpengaruh langsung
terhadap kepuasan
2. Experiental Marketing
berpengaruh langsung
terhadap kepuasan
3. Barnd trust berpengaruh
langsung terhadap
kepuasan
4. Experiental Marketing
bepengaruh tidak langsung
terhadap loyalitas nasabah
dengan di perantarai
38
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
kepuasan
5. Experiental Marketing
berpengaruh tidak langsung
terhadap loyalitas dengan
di perantai kepuasan
6. Brand trust
berpengaruh langsung
mapun tidak langsung
terhadap loyalitas di antarai
oleh kepuasan
2. Andriani
kusumawati
Jurnal manajemen
pemasaran modern
vol 3 no 1januari –
juni 2011
Issn 2085-0972
Analisis pengaruh
Experiental
Marketing terhadap
kepuasan dan
loyalitas pelanggan
di hypermart
malang town
squere
terdapat
variabel
experience
marketing,
kepuasan
dan loyalitas
nasabah
tidak
terdapat
variabel
Brand Trust
Terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel
Experiential Marketing (X)
terhadap
variabel Kepuasan
Pelanggan (Z) yang dapat
diketahui nilai t hitung
adalah sebesar
6,052 dengan angka
39
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
probabilitas sebesar 0,000
(p< 0,05). Besarnya
koefisien regresi (b)
dari Variabel Experiential
Marketing (X) yaitu 0,698.
Besarnya korelasi atau
keeratan
hubungan antara (R) yaitu
sebesar 0,658 yang berarti
tingkat keeratannya tinggi.
Besarnya sumbangan
variabel Produk Variabel
Experiential Marketing
terhadap
Variabel Kepuasan
Pelanggan (Z) yang
ditunjukkan oleh angka R2
yaitu sebesar 0,511
40
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
atau 51,1%.
2. Dari hasil analisis
statistik inferensial,
terungkap bahwa Variabel
Experiential Marketing
(X) berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Bisnis
Retail (Y) dengan
Kepuasan Pelanggan (Z)
sebagai variabel antara.
Dari nilai t hitung masing-
masing
variabel yaitu sebesar 2,314
dengan angka probabilitas
sebesar 0,025 (p< 0,05)
untuk
Variabel Experiential
41
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Marketing (X) dan untuk
Variabel Kepuasan
Pelanggan (Z) sebesar
3,461 dengan angka
probabilitas sebesar 0,001
(p< 0,05). Nilai F hitung
adalah sebesar
24,563 dengan angka
probabilitas sebesar 0,000
(p< 0,05).
3. Inggil
dharmawansyah
Management
analysis journal
(2013)
Pengaruh
Experiental
Marketing dan
kepuasan terhadap
loyalitas pelanggan
di rumah makan
pring sewu bumi
ayu
terdapat
variabel
Experiental
Marketing,
kepuasan ,
loyalitas
pelanggan
Tidak
terdapat
variabel
Brand Trust
Terbukti bahwa
experiential marketing dan
kepuasan pelanggan
berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan Rumah
Makan Pring Asri, artinya
semakin baik experiential
marketing dan kepuasan
pelanggan yang diberikan
42
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Issn 2252-6552 oleh pihak Rumah Makan
PringAsri, maka pelanggan
akan semakin loyal.
4. Oddy adam
nugroho
Jurnal administrasi
bisnis vol 6
desember 2013
Pengaruh
Experiental
Marketing dan
Brand Trust
terhadap kepuasan
dan loyalitas
Di KFC cabang
kawi malang
Terdapa
semua
variabel
- 1. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
variabel variabel
Loyalitas Pelanggan
(Y2) terdapat pengaruh
yang tidak signifikan.
2. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
variabel Brand Trust
(X2) terhadap variabel
Kepuasan Pelanggan
(Y1) namun variabel
Brand Trust (X2)
terhadap variabel
Loyalitas Pelanggan
43
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
(Y2) terdapat pengaruh
yang tidak signifikan.
3. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
variabel Kepuasan
Pelanggan (Y1)
terhadap variabel
Loyalitas Pelanggan
(Y2).
5 Dany alexsander
bastian
Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra
Vol. 2, No. 1,
Analisa Pengaruh
Citra Merek (Brand
Image) dan
Kepercayaan
Merek (Brand
Trust) Terhadap
Loyalitas Merek
(Brand Loyalty)
Ada variabel
Brand Trust
dan variabel
loyalitas
Tidak ada
variabel
Experience
marketing
dan
kepuasan
1. Variabel brand image
berpengaruh positif
signifikan terhadap
brand loyalty. Hal ini
menunjukkan citra
merek yang dibentuk
karena perusahaan
mampu memberikan
44
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
(2014) 1-9
ADES PT. Ades
Alfindo Putra Setia
presepsi yang baik
kepada konsumennya
dan juga menjaga dan
mengelola hubungan
dengan konsumen
ADES.
2. Variabel Brand Trust
berpengaruh terhadap
brand loyalty. Hal ini
menunjukkan upaya
yang ada dalam
membangun
kepercayaan konsumen
melalui pemenuhan
kebutuhan keinginan
konsumen akan air
minum kemasan.
3. Variabel brand image
berpengaruh signifikan
terhadap Brand Trust.
45
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Hal ini menunjukkan
bahwa sejauh mana
citra merek perusahaan
mampu menciptakan
kepercayaan merek
terhadap pelanggan,
karena ketika konsumen
sudah terpuaskan
kebutuhan dan
harapannya, maka
kebanyakan konsumen
tersebut akan percaya
terhadap produk
perusahaan.
6 Nuruni Ika dan
ksutini
Journal of
Economics,
Experiental
Marketing ,
Emosional
Branding and
Brand Trust and
Their effect on
Ada variabel
Experience
Marketing ,
Brand Trust
dan loyalitas
Tidak ada
variabel
kepuasan
Hal ini jelas yang
emosional branding, merek
kepercayaan, dan
experiential marketing
memiliki positif dan
hubungan yang signifikan
46
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Business and
Accountancy
Ventura Volume 14,
No. 1, April 2011,
pages 19 – 28
Accreditation No.
110/DIKTI/Kep/200
Loyality on Honda
motor cycle
Product
terhadap loyalitas.
Ketiga faktor tersebut
terbukti sesuai dengan
penelitian sebelumnya. di
lain penelitian ini adalah
mendukung dengan
penelitian dilakukan oleh
Lovelock (1997).
7 Mitha Fadilla Noor
Universitas Katolik
Parahyangan
Bandung
Volume III Nomor
2, November 2014
Pengaruh Brand
Image dan Brand
Trust terhadap
Brand Loyality di
King thai Tea
bandung
Ada variabel
Brand Trust
dan loyalitas
Tidak ada
variabel
experience
marketing
dan
kepuasan
A. Gambaran brand image
King Thai Tea termasuk
dalam kategori
“baik”. Skor tertinggi
adalah pada
B. sub variable product
attribute. Gambaran
Brand Trust King Thai
Tea termasuk dalam
kategori “baik.
47
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Skor tertinggi adalah
pada sub
variable brand
characteristics.
C. Gambaran brand loyalty
King Thai
Tea termasuk dalam
kategori “baik.
Skor tertinggi adalah
pada indikator
affective loyalty yaitu
King Thai
Tea adalah produk yang
digemari,
juga pada item-item
pernyataan
dimana pelanggan
melakukan
48
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
pembelian ulang dan
merekomendasikan
King Thai Tea
kepada orang lain.
8 Muhamad Rizan
Jurnal Riset
Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI)
|Vol. 3, No. 1, 2012
Pengaruh Brand
image dan Brand
Trust terhadap
brand loyality
Survei Konsumen
Teh Botol Sosro di
Food Court ITC
Cempaka Mas,
Jakarta timur
Ada variabel
Brand Trust
dan
Loyalitas
Tidak ada
variabel
experience
marketing
dan
kepuasan
a) Hasil perhitungan
regresi linear sederhana
pada variabel citra
merek terhadap
loyalitas merek
menunjukkan bahwa
citra merek memiliki
pengaruh yang positif
dan
signifikan terhadap
loyalitas merek Teh
Botol Sosro
b) Hasil perhitungan
regresi linear sederhana
pada variabel
49
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
kepercayaan merek
terhadap loyalitas
merek memberikan
hasil bahwa
kepercayaan merek
memiliki
pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap
loyalitas merek Teh
Botol Sosro
c) pada variabel citra
merek dan
kepercayaan merek
terhadap loyalitas
merek, diperoleh angka
R2 (R square) sebesar
0.293 atau 29,3%. Hal
ini menunjukkan bahwa
persentase sumbangan
pengaruh
50
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
variabel independen
yaitu citra merek dan
kepercayaan merek
terhadap variabel
dependen yaitu loyalitas
merek sebesar 29.3%.
Atau dengan kata lain
variasi variabel
independen yang
digunakan dalam model
citra merek dan
kepercayaan merek
mampu
menjelaskan sebesar
29.3% variasi variabel
dependen, loyalitas
merek.
9 Claes Fornell,
Michael D.
The American
Customer
Terdapat
variabel
Tida terdapat
variabel
Experiental
American Indeks Kepuasan
Pelanggan merupakan
signifikan
langkah maju dalam
51
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Johnson dan
Eugene W.
Anderson
Cornell
University School
of Hotel
Administration
Satisfaction Index:
Nature, Purpose,
and Findings
Kepuasan Marketing,
Brand Trust
dan
Loyalitas
evolusi kepuasan nasional
indikator. Ini menyediakan
sarana yang independen
dan seragam
menilai kualitas apa yang
dikonsumsi dan diproduksi
di bidang ekonomi.
Hal ini sangat diperlukan
untuk menentukan standar
nasional kepuasan dengan
menjadi indikator tentang
kesehatan ekonomi dan
perusahaan individual yang
bersaing di dalamnya.
Sebagai contoh, jika
kualitas di
Amerika Serikat menurun
sebagai akibat dari
menurunnya kepuasan
pelanggan secara
keseluruhan dengan sektor
jasa, ini harus menjadi
perhatian.
10 Elena Delgado-
Ballester
Development and
Validation Of A
Terdapat
Variabel
Tidak
terdapat
(1) kepercayaan
dipandang sebagai batu
penjuru dan salah satu
52
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
University of
Murcia,
Facultad de
Economia y
Empresa,
Brand Trust Scale Brand Trust variabel
Experiental
Marketing,
Kepuasan
dan
Loyalitas
kualitas yang paling
diinginkan dalam
hubungan dan,
(2) itu adalah atribut
yang paling penting
setiap merek bisa sendiri.
Di dalam jasa
artikel ini melaporkan
hasil studi tahapan untuk
mengembangkan dan
memvalidasi
multidimensi skala
merek kepercayaan
diambil dari
konseptualisasi
kepercayaan di
bidang akademik
lainnya. tes psikometri
tahapan menunjukkan
bahwa merek baru
skala kepercayaan handal
dan valid.
53
G. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting, Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2015:117). Dalam
penelitian ini model hubungan antar variabel eksogen yaitu variabel
Experiental Marketing (X1) dan Brand Trust (X2), sedangkan variabel
eksogen adalah variabel kepuasan nasabah (Y1) dan variabel loyalitas nasabah
(Y2). Berdasarkan uraian diatas, maka hubungan antar variabel dapat dilihat
dalam gambar berikut:
54
Gambar 2.1 Kerangka berfikir
Experiental marketing (X1)
()((X1)
Brand trust (X2)
Kepuasan Nasabah (Y1)
Loyalitas Nasabah (Y2)
Kesimpulan dan Saran
Analisis Jalur (Path Analysis)
1. Persamaan Analisis Jalur Struktur 1
2. Persamaan Analisis Jalur Struktur 2
3. Pengujian Hipotesis (uji F dan T)
4. Model Trimming
5. Perhitungan Pengaruh
Uji Data
Uji validitas dan realibilitas
Uji normalitas
Uji korelasi
55
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2015 : 64). Berdasarkan penjelasan pada Bab ini dan penelitian
terdahulu seperti yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Persamaan Struktur 1
a. Uji Hipotesis Parsial (Individu)
1) Ha : ρyx1 > 0
Experiental Marketing berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
Ho : ρyx1 ≠ 0
Experiental Marketing tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan nasabah
2) Ha : ρyx2 > 0
Brand Trust berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen.
Ho : ρyx2 ≠ 0
Brand Trust tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen
b. Uji Hipotesis Simultan
Ha : ρyx1 = ρyx2 ≠ 0
56
Experiental Marketing dan Brand Trust berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Ho : ρyx1 = ρyx2 = 0
Experiental Marketing dan Brand Trust tidak berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
2. Persamaan Struktur 2
a. Uji hipotesis parsial (individu)
1) Ha : ρzx1 > 0
Experiental Marketing berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Ho : ρzx1 ≠ 0
Experiental Marketing tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
2) Ha : ρzx2 > 0
Brand Trust berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Ho : ρzx2 ≠ 0
Brand Trust tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
3) Ha : ρzy > 0
Kepuasan nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
57
Ho : ρzy ≠ 0
kepuasan nasabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
b. Uji hipotesis simultan
Ha : ρzx1 = ρzx2 =
ρzy ≠ 0
Experiental Marketing, Brand Trust, dan kepuasan nasabah
rpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap loyalitas.
Ho : ρyx1 = ρyx2 =
ρzy = 0
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti loyalitas nasabah Bank BRI
Syariah sebagai variabel endogen yang dipengaruhi oleh Experiental
Marketing dan Brand Trust sebagai variabel eksogen. Diantara variabel
endogen dan eksogen terdapat sebuah variabel yaitu kepuasan yang
dikategorikan sebagai variabel antara.
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BRI Syariah dan
sampel yang diambil adalah sebanyak 100 nasabah produk tabungan dari Bank
BRI Syariah atau yang pernah menggunakan jasa dari bank BRI Syariah dan
berumur di atas 17 tahun, penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 9 bulan
terhitung tanggal 1 April 2016 dan diharapkan dapat selesai sampai dengan 1
Januari 2017.
B. Teknik Penentuan sampel
1. Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (riduwan
dan engkos, 2008 : 37). Berdasarkan pernyataan di atas, maka disimpulkan
59
bahwa populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan
nasabah dari PT Bank BRI Syariah kantor cabang Tangerang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi
yang di teliti (arikunto dalam riduwan dan engkos, 2008)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:144). Dan sampel
dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan dari Bank BRI Syariah
yang membuka rekening di Kantor cabang Tangerang atau konsumen
yang pernah menggunakan jasa Bank BRI Syariah cabang Tangerang.
Pengambilan sampel menurut Wibisono dalam Riduwan (2007 :
50) apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui,
maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
n = {( ) ( )
}
n = 96,04 => 97 dibulatkan menjadi 100
60
Dimana :
n = Besarnya sampel
Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam
penentuan sampel. 1,96 dengan tingkat kepercayaan
95 %.
σ = Standar deviasi Populasi
e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang
dapat ditoleransi
Untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel ditetapkan
sebanyak 100 orang yang terbagi dari masing-masing nasabah Bank BRI
Syariah kantor cabang Tangerang jumlah responden sebanyak 100 orang
tersebut dianggap sudah representatif karena sudah lebih besar dari batas
minimal sampel.
C. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang di
perlukan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini, metode pengumpulan
data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknink
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
61
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2015 : 142).
Kuesioner dalam penelitian ini disebar seluruhnya secara online dan offline
kepada 100 responden nasabah baik laki-laki maupun perempuan yang
sudah menjadi nasabah di kantor cabang Tangerang.. Kuesioner yang di
gunakan adalah kuesioner pilihan ganda.. Dalam penelitian ini jawaban
yang di berikan oleh responden kemudian di beri skor dengan
menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist.
2. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang sudah di proses oelh pihak tertentu sehingga
data terebut sudah tersedia saat kita memerlukan (sarwono, 2012, 32).
Penelitian ini termasuk penilitian melalui segala bahan tertulis (studi
kepustakaan) dalam bentuk buku, literature, internet dan sumber tertulis
lainnya yang relevan dengan judul penelitian serta dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya.
D. Metode Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data
dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial (Sugiyono
2015 : 147).
62
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan
penyebaran 100 kuesioner kepada nasabah tabungan Bank BRI Syariah Kantor
cabang Tangerang atau yang pernah menggunakan jasa Bank BRI Syariah
cabang Tangerang.
Dalam penilitia ini menggunakan skala likert, yaitu variabel yang akan di
ukur di jabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut di
jadikan sebagia titik tolak untuk menyusun item – item instrument yang dapat
berupa pernyataan (sugiyono, 2008: 107). Jawaban setiap indtrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangant positif sampai
sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata lain:
Tabel 3. 1
Skala Likert
Jawaban Skor/Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu –ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
63
Untuk menjaga kevalidan dan reliabilitas data pada kuesioner,
dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan melakukan
uji coba sebanyak 30 responden terlebih dahulu.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2013 :52).
Uji validitas di lakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan
rtabel. Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output Pearson
Correlation dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir
pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada
rtabel maka butir petanyaan terebut tidak valid (Ghozali.2011:54)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Reliabilitas mencakup
aspek penting, yaitu: alat ukur yang digunakan harus stabil, dapat
diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability) sehingga
alat ukur tersebut mempunyai reliabilitas yang tinggi atau dapat dipercaya
(Sugiyono, 2010:3). Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan
data dalam waktu yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
64
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,70 (Ghozali, 2013 :
48).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Ada
dua cara yang dapat digunakan untuk menguji normalitas, pertama dengan
uji statistik dan kedua dengan analisis grafik (Ghozali, 2013:154). Pada
penelitian ini penulis menggunakan uji normalitas dengan cara uji statistik
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov.
Untuk mendeteksi normalitas data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov
tentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu:
Hipotesis nol (H0) : data terdistribusi secara normal
Hipotesis alternatif (Ha) : data tidak terdistribusi secara normal
Setelah dilakukan pengujian maka hasil dari pengujian tersebut
dibandingkan dengan α=0,05. Jika nilai probabilitas signifikansi data
yang diuji > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, namun jika nilai
probabiltas data < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima (Ghozali,
2013:33).
4. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel (Ghozali, 2013:96). Korelasi dilambangkan dengan (r)
65
dengan ketentuan bahwa nilai r tidak lebih dari (-1≤ r ≤ 1). Apabila nilai r
= -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi,
dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat (Riduwan dan Kuncoro,
2013:62). Untuk penentuan kekuatan hubungan digunakan kriteria sebagai
berikut:
0,00 ≤ r ≤ 0,199 : Hubungan sangat lemah
0,20 ≤ r ≤ 0,399 : Hubungan lemah
0,40 ≤ r ≤ 0,599 : Hubungan cukup kuat
0,60 ≤ r ≤ 0,799 : Hubungan kuat
0,80 ≤ r ≤ 1,000 : Hubungan sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho
: Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Ha :
Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Pengujian
berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila nilai signifikansi
kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi lebih besar dari
0,05 maka Ha diterima.
5. Metode Analisis Jalur ( Path Analysis )
Analisis jalur adalah keterkaitan hubungan pengaruh anatara
variabel bebas (eksogen), variabel intervening, dan variabel terikat
(endogen) di mana peneliti mendefinisikan secara jelas bahwa suatu
variabel akan menjadi penyebab variabel lainnya yang biasanya disajikan
dalam bentuk diagram. Di dalam diagram tersebut ada gambar panah-
66
panah yang menunjukkan arah pengaruh antara variabel bebas (eksogen),
variabel intervening, dan variabel terikat (endogen). Analisis
dikembangkan untuk mempelajari pengaruh langsung maupun tidak
langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat (Noor, 2015:225-
226).
Langkah selanjutnya adalah melakukan konversi spesifikasi
model kedalam rangkaian persamaan.
Gambar 3.1 Diagram Jalur
Sumber : Data diolah
Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ε1 (Struktural 1)
Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y+ ε2 (Struktural 2) Keterangan :
Y = Kepuasan Nasabah
Z = Loyalitas Nasabah
X1 = Experiental Markeing
67
X2 = Brand Trust
ε = Standar eror
Kriteria penerimaan hipotesis sebagai beriukut:
Jika sig penelitian < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika sig penelitian > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
6. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model
summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis
adjust R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen
(Ghozali, 2013:97).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti
terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
c. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)
68
Uji statistik t pada dasarnya menunujukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya
signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98-99).
7. Model Trimming
Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki
suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model
variabel eksogen yang koefieisen jalurnya tidak signifikan (Heise dalam
Riduwan, 2007:127). Berdasarkan pengertian tersebut, model trimming
dilakukan apabila koefisien jalur diuji secara keseluruhan dan terdapat
variabel yang tidak signifikan. Apabila dalam penelitian menemukan
variabel yang tidak signifikan, maka peneliti memperbaiki model struktur
analisis jalur yang telah dihipotesiskan.
8. Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel
test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M
dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y
(b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah pengaruh X
terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh
69
X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b
ditulis dengan sa dan sb dan besarnya standard error pengaruh tidak
langsung (indirect effect) sab dihitung dengan rumus dibawah ini:
Sab = √b2sa
2 + a
2sb
2 + sa
2sb
2
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
t =
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi
pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang
besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji sobel menjadi kurang
konservatif (Ghozali, 2013:248-249).
E. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya merupakan suatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Noor, 2012 : 48).
Pada penelitian ini, secara umum terbagi atas dua variabel yaitu
variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen atau terikat
70
merupakan variabel yang mempunyai anak – anak panah menuju kearah
variabel tersebut. Sedangkan variabel eksogen adalah semua variabel yang
tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau tidak ada anak panah yang
menuju kearahnya (Sarwono, 2012 : 10).
Adapun variabel penelitian dari penelitian ini yang akan diteliti
adalah kepuasan nasabah (Y1) dan loyalitas nasabah (Y2) sebagai variabel
endogen, serta dua variabel eksogen yang disebut sebagai prediktor yang
dilambangkan dengan (X) adalah Experiental Marketing (X1), dan Brand
Trust (X2).
2. Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan bagian yang
mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar dapat diukur,dengan cara
melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep atau variabel (Noor,
2012 : 97).
Sesuai dengan judul yang diteliti, yaitu “Pengaruh Experiental
Marketing dan Brand Trust Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan sebagai Variabel Intervining” maka terdapat empat variabel
penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu :
71
Tabel 3. 2
Opersional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Experiental
Marketing
Sumber : Schmitt
(1999 : 63) dalam
oeyono (2013)
1) Sense / Sensory
Experience
2) Feel atau
affective
experience
1. Desaign tempat yang
menarik
2. Dekorasi dekorasi
kantor yang atraktif
3. Memiliki letak kantor
yang strategis
4. Promosi atau iklan yang
menarik
5. Customer sevice yang
membuat nasabah
senang
6. Layanan yang
disediakan bank BRI
membuat nasabah
senang
7. Nasabah tertarik dengan
Ordinal
72
Variabel Dimensi Indikator Skala
3) Think / creative
cognitive
experience
4) Act / Physical
Experience and
Entitle Lifestyle
5) Relate / Social
Identity
Experience
promo Bank BRI
Syariah
8. Berbagi pengalaman
produk dengan orang
lain
9. Pruduk dapat mengubah
gaya hidup saya
10. Pengalaman
menggunakan produk
membuat ingin
mengubah gaya hidup
11. Merasa berkewajiban
memberikan informasi
produk kepada orang
lain
12. Berpartisipasi dalam
setiap event dan
program BRIS
13. Berpartisipasi dalam
73
Variabel Dimensi Indikator Skala
event BRIS
memungkinkan untuk
membagi pengalaman
dengan orang yang
memiliki minat yang
sama
Brand Trust (X2)
(Sumber: Elena
Delgado,2003:41 )
1. Fiability dimension
1) Membantu dengan
memberikan apa
yang di butuhkan
konsumen
2) Dapat memenuhi
harapan konsumen
3) Dapat memberikan
rasa percaya diri
dalam bertransaksi
4) Dapat tidak
mengecewakan
konsumen
5) Dapat konsisten
dalam memuaskan
kebutuhan nasabah
Ordinal
74
Variabel Dimensi Indikator Skala
2. Intentionality
dimension
6) Dapat cepat tanggap
dan dengan senang
hati menangani
masalah
7) Selalu membantu
dalam memberikan
kepuasan
8) Dapat dihandalkan
dalam pemecahan
masalah
9) Merek yang selalu
memberikan
kepuasan di setiap
waktu
10) Selalu memberi cara
dengan berbagai
kompensasi dalam
memecahkan
masalah
Kepuasan Nasabah (Y1.1)Kepuasan general 1. Mengukur tingkat Ordinal
75
Variabel Dimensi Indikator Skala
(Y1)
(Sumber: Fornel.,
1996:10)
atau kepuasan
keseluruhan (Overall
satisfaction)
(Y1.2)Konfirmasi
harapan (confirmation of
expectation)
(Y1.3) Perbandingan
dengan situasi ideal
(comparison to ideal)
kepuasan terhadap
layanan yang dimiliki.
2. Tingkat kesesuaian antara
kinerja dengan
ekspektasi.
3. Kinerja produk
dibandingkan dengan
produk ideal menurut
persepsi konsumen.
Loyalitas Nasabah
(Y2)
(Sumber: Griffin,
2005:33-34)
(Y2.1) Melakukan
pembelian produk secara
teratur
(Y2.2) Membeli antar
1. Melakukan
penggunaaan produk
yang dipilih secara terus
menerus.
2. Keinginan untuk
Ordinal
76
Variabel Dimensi Indikator Skala
lini produk dan jasa
(Y2.3) Mereferensikan
kepada orang lain
(Y2.4) Menunjukkan
kekebalan terhadap
tarikan dari pesaing
menggunakan produk
yang lebih dari yang
telah ditawarkan.
3. Merekomendasikan
kepada orang lain
4. Nasabah tidak mudah
terpengaruh oleh
perusahaan lain.
77
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.
Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI
Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)
dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan
prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
78
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih
sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk.,
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank
BRI Syariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku
Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak
Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga
terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat
baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga.
Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah
menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam
produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
79
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
2. Profil Perusahaan
1. Profil
Nama : PT. Bank BRI Syariah
Alamat : Kantor Pusat Jl. Abdul Muis No.2-4 Jakarta Pusat 10160
Telepon : +62 21 3450226 / 3450227
Faksimili : +62 21 3518812 / 344 1904
Situs Web : www.BRI Syariah.co.id
Tanggal Berdiri : 1 Januari 2009
Modal Dasar : Rp5.000.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp1.979.000.000.000,-
Kantor layanan : 52 Kantor Cabang, 208 Kantor Cabang Pembantu, 11
Kantor Kas, 675 Kantor Layanan Syariah
Jumlah jaringan ATM BRI Syariah: 487 unit,
Jumlah Karyawan : 7.059 orang (Per Desember 2015)
80
2. Kepemilikan Saham
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. : 1.978.999.500.000
lembar saham (99,999999%).
2. Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI : 1 lembar saham
(0,000001%).
3. Logo Perusahaan
Sumber: www.BRI Syariah.co.id ,2016
3. Visi dan Misi Bank BRI Syariah
Visi :
Gambar 4. 1
Logo Bank BRI Syariah
81
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna.
Misi :
Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan Finansial nasabah.
Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun
dan dimana pun.
Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketentraman pikiran.
4. Struktur Organisasi
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Indra Kesuma
Komisaris : Hermanto Siregar
Komisaris : Komaruddin Hidayat
Komisaris : Anggito Abimanyu
Komisaris : Eko B. Suharno
82
b. Dewan Pengawas Syariah
Sebagai bank syariah, BRI Syariah memiliki Dewan
Pengawas Syariah (DPS). DPS bersifat independen dan
bertugas untuk mengawasi kegiatan Bank, serta memastikan
kepatuhan kegiatan bisnis dan operasional bank agar sesuai
dengan Prinsip Syariah.
Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank BRI Syariah
adalah sebagai berikut :
Ketua : Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc.
Anggota: M. Gunawan Yasni, S.E.,Ak.,M.M.,CIFA.,FIIS.
c. Dewan Direksi
Direktur Utama : Moch. Hadi Santoso
Direktur : Indra Praseno
Direktur : Wildan
Direktur : Pardiman
Direktur : Agus Katon Eko S.
83
B. Deskripsi Responden
Deskripsi responden berguna untuk memberikan gambaran terkait
karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir atau yang sedang ditempuh, pekerjaan,
tempat pembukaan rekening yang digunakan responden.
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang membuka rekening
tabungan di Bank BRI Syariah yang terletak di kantor cabang Tangerang dan
sampel yang ditarik berjumlah 100 responden. Dari data yang diperoleh, yang
telah dikalsifikasikan mengenai data responden sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil karakteristik responden menurut Jenis Kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Presentase
Pria 49 49%
Wanita 51 51%
Total 100 100%
Sumber: data primer diolah, 2016
84
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden terbanyak
berjenis kelamin pria yaitu berjumlah 49 responden atau sebanyak 49%,
sedangkan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 51 responden
atau sebanyak 51%. Seluruh responden didapat dari penyebaran kuesioner
secara online dan kuisioner offline.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Hasil karakteristik responden menurut usia dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4. 2
Usia Responden
Keterangan Jumlah Presentase
< 18 tahun 2 2%
18 – 25 tahun 54 54%
26 – 30 tahun 24 24%
> 30 tahun 20 20%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang berusia
kurang dari 18 tahun yaitu berjumlah 2 responden atau sebanyak 2%,
responden yang berusia 18 sampai 25 tahun berjumlah 54 responden atau
85
sebanyak 54%. Jumlah responden yang memiliki usia 26 sampai 50 tahun
berjumlah 24 responden atau sebanyak 24%, dan jumlah responden yang
memiliki usia diatas 30 tahun berjumlah 20 responden dengan penyebaran
kuesioner secara online dan offline.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Atau
Yang Sedang Ditempuh
Hasil karakteristik responden menurut pendidikan terakhir atau
yang sedang ditempuh dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 3
Pendidikan Terakhir Atau Yang Sedang Ditempuh
Keterangan Jumlah Presentase
SD / SMP / SMA 25 25%
Akademi (D1/D2/D3) 26 26%
S1 47 47%
S2 – S3 2 2%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang
berpendidikan SD/SMP/SMA yaitu berjumlah 25 responden atau sebanyak
86
25%, responden yang berpendidikan Akademisi D1/D2/D3 berjumlah 26
responden atau sebanyak 26%. Jumlah responden yang berpendidikan S1
sebanyak 47 responden atau 47%, dan jumlah responden yang
berpendidikan S2/S3 berjumlah 2 responden atau sebanyak 2%. Seluruh
responden didapat dari penyebaran kuesioner secara online dan offline.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Hasil karakteristik responden menurut pekerjaan dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4. 4
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Presentase
Pelajar / Mahasiswa 37 37%
Pegawai Swasta 27 27%
PNS 8 8%
Ibu Rumah Tangga 8 8%
Wiraswasta 10 10%
Lain – lain 10 10%
Sumber: data primer diolah, 2016
87
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang
berstatus pelajar atau mahasiswa yaitu berjumlah 37 responden atau
sebanyak 37%, responden yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah
27 responden atau sebanyak 27%. Jumlah responden yang bekerja sebagai
pegawai negeri sipil sebanyak 8 responden atau 8%, responden yang
berprofesi sebagai ibu rumah tungga sebanyak 8 responden atau 8%.
Jumlah responden yang bekerja wiraswasta berjumlah 10 responden atau
sebanyak 10%, serta 10 responden yang berprofesi diluar kriteria yang
tersedia atau sebanyak 10%.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Pembukaan Rekening
Hasil karakteristik responden menurut tempat pembukaan rekening
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 5
Tempat Pembukaan Rekening
Keterangan Jumlah Presentase
KC Tangerang Daan Mogot 18 18%
KCP Tangerang Balaraja 17 17%
KCP Tangerang Curug 17 17%
88
KCP Tangerang Merdeka
Karawaci
15 15%
KCP tangerang Tanah Tinggi 16 16%
KK Tangerang pasar Curug 17 17%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa responden yang
membuka rekening di wilayah KC Tangerang Daan Mogot berjumlah 18
responden atau sebanyak 18%, responden yang membuka rekening di KCP
Tangerang Balaraja berjumlah 17 responden atau sebanyak 17%. Jumlah
responden yang membuka rekening KCP Tangerang Curug sebanyak 17
responden atau 17%, jumlah responden yang membuka rekening di KCP
Tangerang Merdeka Karawaci berjumlah 15 responden atau sebanyak 15%
dan responden yang membuka tabungan di KCP tangerang Tanah Tinggi
berjumlah 16 responden atau sebanyak 16% serta responden yang
membuka tabungan di KK Tangerang pasar Curug berjumlah 17 responden
atau sebanyak 17%, seluruh responden didapat dari penyebaran kuesioner
secara online.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Produk
Hasil karakteristik responden menurut jenis produk yang di
gunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
89
Tabel 4. 6
Jenis Produk
Keterangan Jumlah Presentase
Tabungan faedah BRI Syariah IB 28 28%
Tabungan haji BRI Syariah IB 14 14%
Tabungan Impian BRI Syariah IB 14 14%
Giro BRI Syariah IB 12 12%
Deposito BRI Syariah IB 8 8%
Pembiayaan Ber Agunan 15 15%
Pembiayaan Umrah 9 9%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa responden yang
melakukan pembukaan rekening Tabungan faedah BRI Syariah IB
berjumlah 28 responden atau sebanyak 28%, jumlah responden yang
melakukan pembukaan Tabungan haji BRI Syariah IB berjumlah 14
responden atau sebanyak 14%, jumlah responden yang melakukan
pembukaan Tabungan Impian BRI Syariah IB berjumlah 14 responden
atau sebanyak 14%, jumlah responden yang melakukan pembukaan Giro
BRI Syariah IB berjumlah 12 responden atau sebanyak 12%, dan jumlah
responden yang melakukan pembukaan Deposito BRI Syariah IB
90
berjumlah 8 responden atau sebanyak 8%. dan jumlah responden yang
melakukan pembukaan Pembiayaan Ber-agunan berjumlah 15 responden
atau sebanyak 15%, dan jumlah responden yang melakukan pembukaan
Pembiayaan Umrah berjumlah 9 responden atau sebanyak 9% Seluruh
responden didapat dari penyebaran kuesioner secara online.
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2013 :52).
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas data dalam penelitian ini
adalah rumus korelasi Pearson Product Moment. Pedoman suatu model
dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir
pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas data dalam penelitian ini
adalah :
Tingkat kepercayaan 95% (α = 5% atau 0,05)
Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk pra uji
91
Berikut adalah hasil uji validitas dari variable Experiental Marketing,
Brand Trust, Kepuasan serta loyalitas nasabah dengan 30 responden pra
uji.
a. Variabel Experiental Marketing
Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Experiental Marketing
Pertanyaan Pearson’s Correlation Keterangan
EM1 0,407* Valid
EM 2 0,620** Valid
EM 3 0,504** Valid
EM 4 0,432* Valid
EM 5 0,694** Valid
EM 6 0,684** Valid
EM 7 0,668** Valid
EM 8 0,579** Valid
EM 9 0,579** Valid
EM 10 0,736** Valid
EM 11 0,799** Valid
92
EM 12 0,667** Valid
EM 13 0,656** Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel Experiental Marketing
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari
0.361.
b. Variabel Brand Trust
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Brand Trust
Pertanyaan Pearson’s Correlation Keterangan
BT1 0,651** Valid
BT2 0,868* Valid
BT3 0,831** Valid
BT4 0,713* Valid
BT5 0,872** Valid
BT6 0,757** Valid
93
BT7 0,786** Valid
BT8 0,707** Valid
BT9 0,769** Valid
BT10 0,677** Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel Brand Trust memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria
signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari 0.361.
c. Variabel kepuasan Nasabah
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah
Pertanyaan Pearson’s Correlation Keterangan
KN1 0,894** Valid
KN2 0,900** Valid
KN3 0,811** Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel kepuasan nasabah
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
94
kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari
0.361.
d. Variabel Loyalitas Nasabah
Tabel 4. 10
Hasil Uji Validitas Loyalitas Nasabah
Pertanyaan Pearson’s Correlation Keterangan
LN1 0,842** Valid
LN2 0,787** Valid
LN3 0,831** Valid
LN4 0,618** Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel loyalitas nasabah
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari
0.361.
2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali, 20013 : 47). Untuk mengukur reliabilitas dalam
95
penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS 22 dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbanch Alpha (α) > 0,70 (Ghozali, 2013 : 47).
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variable Experiental
Marketing, Barnd Trust, Kepuasan nasabah serta loyalitas nasabah
dengan 30 responden pra uji.
a. Variabel Experiental Marketing
Tabel 4. 11
Hasil Uji Reliabilitas Experiental Marketing
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Experiental Marketing 0,752 14 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.11 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
Experiental Marketing sebesar 0,752. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,06.
96
b. Variabel Brand Trust
Tabel 4. 12
Hasil Uji Reliabilitas Brand Trust
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Brand Trust 0,778 11 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2016
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
Brand Trust sebesar 0,778. Dengan demikian, dapat di simpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,06.
c. Variabel Kepuasan
Tabel 4. 13
Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Kepuasan Nasabah 0,853 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
kepuasan nasabah sebesar 0,853. Dengan demikian, dapat di simpulkan
97
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,06
d. Variabel Loyalitas Nasabah
Tabel 4. 14
Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Loyalitas Nasabah 0,806 5 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
loyalitas nasabah sebesar 0,806. Dengan demikian, dapat di simpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,06.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu prasyarat analisis yang
dilakukan sebelum melakukan uji statistik. Pada penelitian ini
penulis akan menguji masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Kolmogorov-
Smirnov seperti yang telah dijelaskan pada bab tiga dalam
penelitian ini. Adapun hipotesis pengujian normalitasnya adalah
98
sebagai berikut:
H0 : data terdistribusi secara normal
Ha : data tidak terdistribusi secara normal
Dan adapun hasil uji statistik untuk masing-masing variabel
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 15
Hasil uji Normalitas dengan Teknik Kolmogorov - Smirnov
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Jika dilihat dari nilai probabilitas signifikansi (asymp.sig.2-
tailed) masing-masing variabel terlihat jelas bahwa semua variabel
yang diuji memiliki nilai probabilitas signifikansi yang lebih besar
dari α=0,05 seperti variabel Experiental Marketing (0,071>0,05),
variabel Brand Trust (0,086>0,05), variabel kepuasan (0,057>0,05),
99
dan variabel loyalitas nasabah (0,060>0,05). Dari hasil pengujian
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) diterima dan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak, maka dengan demikian dapat
dikatakan bahwa semua data dalam variabel terdistribusi secara
normal.
D. Analisis Inferensial
Analisis Inferensial yaitu teknik analisis yang digunakan apabila peneliti
ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi (Sugiyono, 2015 :
147).
1. Experiental Marketing (X1)
Dalam penelitian ini digunakan 13 butir pertanyaan untuk mengukur
Experiental Marketing (X1), yaitu:
Tabel 4. 16
Desaign tempat yang menarik
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
100
Dari tabel 4.16 di atas dapat dijelaskan bahwa 7 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyetakan tidak setuju,
serta 16 responden menyatakan netral, 59 responden menyatakan
setuju dan 14 responden mengatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 73%. Ini berarti Bank BRI
Syariah yang terletak di cabang Tangerang memiliki Desaign kantor
yang menarik
Tabel 4. 17
Dekorasi kantor yang atraktif
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.17 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyetakan tidak setuju,
serta 32 responden menyatakan netral, 45 responden menyatakan
setuju dan 16 responden mengatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 61%. Ini berarti Bank BRI
101
Syariah yang terletak di Kantor cabang Tangerang memiliki dekorasi
kantor yang atraktif
Tabel 4. 18
Letak kantor yang strategis
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.18 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyetakan tidak setuju,
27 responden menyatakan netral, serta 49 responden menyatakan
setuju dan 14 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 63%. Ini berarti Bank BRI
Syariah yan terletak di Kantor cabang Tangerang memiliki letak kantor
yang strategis
102
Tabel 4. 19
Promosi atau iklan yang di berikan menarik
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.19 di atas dapat dijelaskan bahwa16 responden
menyatakan tidak setuju, 36 responden menyetakan netral, 39
responden menyatakan setuju, 9 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 48%. Ini
berarti frekuensi total dari 100 % masih kurang karena hanya 47%
yang mengatakan promosi yang di berikan menarik, artinya masih ada
53% responden mengatakan promosi yang di lakukan BRI Syariah
kurang menarik sebaiknya BRI Syariah memperbaiki sistem promosi
agar lebih menarik di kantor cabang Tangernag ini
103
Tabel 4. 20
pegawai di Bank BRIS membuat nasabah senang
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.20 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyetakan tidak setuju,
24 responden menyatakan netral, 54 responden menyatakan setuju, dan
11 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju sebesar 65%. Ini berarti Pegawai di BRI
Syariah yang terletak di cabang Tangerang dapat melayani nasabahnya
dengan baik sehinga membuat nasabah senang.
104
Tabel 4. 21
Layanan yang disediakan bank BRI membuat nasabah senang
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.21 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju,
35 responden menyatakan netral, 43 responden menyatakan setuju
serta 16 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 59%. Ini berarti layanan
yang desediakan Bank BRI Syariah cabang Tangerang memiliki
layanan yang baik seperti Anjungan Tunai Mandiri sehingga membuat
nasabah senang.
105
Tabel 4. 22
Nasabah tertarik dengan promo Bank BRI Syariah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.22 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 12 responden menyetakan tidak setuju,
44 responden menyatakan netral, 31 responden menyatakan setuju,
serta 10 responden mengatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju hanya sebesar 41%. Total
responden Ini berarti nasabah Bank BRI Syariah cabang Tangerang
kurang tertarik dengan promo bank BRI syariah lainnya.
106
Tabel 4. 23
berbagi pengalaman produk dengan orang lain
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.23 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 11 responden menyatakan tidak setuju,
32 responden menyatakan netral, 36 responden menyatakan setuju
serta 18 responden mengatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 54%. Ini berarti nasabah
Bank BRI Syariah yang terletak di cabang Tangerang suka berbagi
pengalaman produk dengan orang lain
107
Tabel 4. 24
pruduk dapat mengubah gaya hidup
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.24 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyatakan tidak setuju,
32 responden menyatakan netral, 51 responden menyatakan sangat
setuju serta 9 responden mengatakan sangat setuju . Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 60 %. Ini berarti nasabah
Bank BRI Syariah yang terletak di cabang Tangerang mengungkapkan
bahwa produk yang akan di gunakannya dapat mengubah gaya hidup
mereka
108
Tabel 4. 25
Pengalaman menggunakan produk membuat ingin mengubah gaya hidup
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.25 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden menyatakan tidak setuju,
40 responden menyetakan netral, 30 responden menyatakan setuju,
serta 14 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 44%. Ini berarti nasabah
Bank BRI Syariah yang terletak di cabang Tangerang mengungkapkan
bahwa setelah mengunakan produk Bank BRI Syariah kurang dapat
mengubah gaya hidupnya.
109
Tabel 4. 26
merasa berkewajiban memberikan informasi produk kepada orang lain
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.26 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju,
35 responden menyetakan netral, 50 responden menyatakan setuju,
serta 11 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 61%. Ini menunjukkan
bahwa nasabah Bank BRI Syariah cabang Tangerang merasa memiliki
kewajiban memberikan informasi produk dengan nasabah lainnya .
110
Tabel 4. 27
berpartisipasi dalam setiap event dan program BRIS
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.27 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyetakan sangat tidak setuju, 11 responden menyatakan tidak setuju,
46 responden menyatakan netral, 34 responden menyatakan setuju
serta 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju hanya sebesar 41%. Ini berarti
nasabah Bank BRI Syariah yang terletak di cabang Tangerang banyak
yang belum berpartisipasi dalam setiap program atau event yang di
selenggarakan Bank BRI Syariah.
111
Tabel 4. 28
Berpartisipasi dalam event BRIS memungkinkan untuk berbagi pengalaman
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.28 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju,
34 responden menyatakan netral, 39 responden menyatakan setuju
serta 17 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 56%. Ini berarti nasabah
Bank BRI Syariah yang terletak di cabang Tangerang yang pernah
berpartisipasi dalam event BRI Syariah memungkinkan nasabah untuk
berbagi pengalaman dengan sesama nasabah lainnya.
112
2. Brand Trust (X2)
Dalam penelitian Brand Trust (X2) ini digunakan 10 butir
pertanyaan untuk mengukur variabel Brand Trust, yaitu:
Tabel 4. 29
Bank BRIS memberikan fasilitas yang di butuhkan nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.29 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju,
19 responden menyatakan netral, serta 58 responden menyatakan
setuju dan 16 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 74%. Ini berarti nasabah
di Bank BRI Syariah Tangerang merasa Bank BRIS teralh
memberikan fasilitas yang di butuhkan oleh nasabah.
113
Tabel 4. 30
Bank BRIS memenuhi harapan konsumen
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.30 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyetakan tidak setuju,
34 responden menyatakan netral, 43 responden menyatakan setuju
serta 16 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 59%. Ini berarti Bank BRI
Syariah cabang Tangerang telah memenuhi harapan konsumen.
114
Tabel 4. 31
BRIS memberikan rasa percaya diri dalam bertransaksi
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.31 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyatakan tidak setuju,
28 responden menyatakan netral, 53 responden menyatakan setuju
serta 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 65%. Ini berarti Bank BRI
Syariah Cabang Tangerang memberikan rasa percaya diri dalam
bertransaksi sehingga nasabah menjadi puas.
115
Tabel 4. 32
BRIS dapat tidak mengecewakan nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.32 di atas dapat dijelaskan bahwa 8 responden
menyatakan tidak setuju, 29 responden menyatakan netral, 47
responden menyatakan setuju serta 16 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
63%. Ini berarti Bank BRI Syariah cabang tangerang tidak
mengecewakan nasabah.
116
Tabel 4. 33
BRIS dapat konsisten dalam memuaskan kebutuhan nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.33 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju,
37 responden menyetakan netral, 40 responden menyatakan setuju,
serta 18 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 58%. Ini berarti kinerja
Bank BRI Syariah cabang Tangerang dapat konsisten dalam
memuaskan kebutuhan nasabah
117
Tabel 4. 34
BRIS dapat cepat tanggap dan senang hati menangani masalah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.34 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyetakan tidak setuju,
37 responden menyatakan netral, 44 responden menyatakan setuju
serta 13 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 57%. Ini berarti pegawai
Bank BRI Syariah di cabang Tangerang cepat tanggap dan senang
melayani nasabah dengan baik.
118
Tabel 4. 35
BRIS selalu membantu dalam memberikan kepuasan
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.35 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 46 responden menyetakan netral, 36
responden menyatakan setuju, serta 17 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
53%. Ini berarti pegawai BRI Syariah cabang Tangerang perlu
meningkatkan dalam hal membantu dalam memberikan kepuasan
terhadap nasabah.
Tabel 4. 36
BRIS dapat dihandalkan dalam pemecahan masalah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
119
Dari tabel 4.36 di atas dapat dijelaskan bahwa 7 responden
menyatakan tidak setuju, 35 responden menyetakan netral, 38
responden menyatakan setuju, serta 20 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
58%. Ini berarti menurut nasabah bahwa BRI Syariah cabang
Tangerang BRI Syariah dapat di handalkan dalam pemecahan hanya
saja mengingat berpengaruh 58% sehingga perlu di tingkatkan
kapasitasnya.
Tabel 4. 37
BRIS Merek yang selalu memberikan kepuasan di setiap waktu
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.37 di atas dapat dijelaskan bahwa 6 responden
menyetakan tidak setuju, 37 responden menyatakan netral, serta 43
responden menyatakan setuju serta 14 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
57%. Ini berarti menurut nasabah Bank BRI Syariah cabang Tangerang
produknya selalu memberikan kepuasan di setiap waktu hanya saja
120
Karena hanya 57 % sehingga perlu di tingkatkan dalam hal pelayanan
sehingga lebih maksimal.
Tabel 4. 38
memberi cara dengan berbagai kompensasi dalam memecahkan masalah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.38 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju,
27 responden menyetakan netral, 50 responden menyatakan setuju,
serta 19 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 69%. Ini berarti
pegawai BRI Syariah cabang Tangerang selalu memberikan
kompensasi sebagai pencari solusi dalam permasalahan yang dimiliki
nasabah.
3. Kepuasan (Y1)
Dalam penelitian kepuasan (Y1) ini digunakan 3 butir pertanyaan
untuk mengukur kepuasan nasabah, yaitu:
121
Tabel 4. 39
Secara keseluruhan, layanan BRI Syariah memuaskan.
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.39 di atas dapat dijelaskan bahwa 6 responden
menyetakan tidak setuju, 35 responden menyatakan netral, 26
responden menyatakan setuju, serta 33 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
59%. Ini berarti pelayanan yang di berikan Bank BRI Syariah cabang
Tangerang memberikan kepuasan terhadap nasabah.
122
Tabel 4. 40
Layanan BRI Syariah sesuai harapan nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.40 di atas dapat dijelaskan bahwa 6 responden
menyetakan tidak setuju, 45 responden menyatakan netral, 32
responden menyatakan setuju, serta 17 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih
hanya sebesar 49%. Ini berarti layanan pegawai yang di berika Bank
BRI Syariah cabang Tangerang ini kurang sesuai dengan harapan
nasabah
Tabel 4. 41
Produk yang diberikan BRI Syariah sesuai yang diinginkan nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
123
Dari tabel 4.41 di atas dapat dijelaskan bahwa 7 responden
menyetakan tidak setuju, 35 responden menyatakan netral, 32
responden menyatakan setuju, serta 26 responden menyatakan sangat
setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
58%. Ini berarti layanan produk yang di berikan oleh Bank BRI
Syariah cabang Tangerang ini sesuai dengan apa yang di inginkan
nasabah .
4. Loyalitas Nasabah (Y2)
Dalam penelitian loyalitas nasabah (Y2) ini digunakan 4 butir
pertanyaan untuk mengukur loyalitas nasabah, yaitu:
Tabel 4. 42
Nasabah berkomitmen untuk terus menggunakan produk BRI Syariah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.42 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyetakan tidak setuju,
124
30 responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju,
serta 12 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
62%. Ini berarti nasabah Bank BRI Syariah cabang Tangerang terus
berkomitmen menggunakan jasa Bank BRI Syariah.
Tabel 4. 43
Saya bersedia menggunakan produk BRI Syariah lainnya.
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.43 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyetakan tidak setuju,
48 responden menyatakan netral, 34 responden menyatakan setuju,
serta 11 responden menyatakan setuju
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
45 % Ini berarti nasabah BRI Syariah cabang Tangerang kurang
bersedia menggunakan unit layanan Bank BRI Syariah lainnya
125
sehingga ini perlu menjadi perhatian khusus untuk bank BRI Syariah
untuk dapat menarik nasabah ke unit layanan lainnya
Tabel 4. 44
Saya senang merekomendasikan BRI Syariah kepada orang lain.
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.44 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden menyetakan tidak setuju,
47 responden menyatakan netral, 30 responden menyatakan setuju, 13
responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat hanya 53%. Ini
berarti nasabah Bank BRI Syariah cabang Tangerang senang
merekomendasikan orang lain untuk menggunakan jasa layanan Bank
BRI Syariah
126
Tabel 4. 45
Saya tidak mudah untuk menggunakan layanan perbankan lain
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.45 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden menyetakan tidak setuju,
42 responden menyatakan netral, 35 responden menyatakan setuju,
serta 15 responden menyatakan sangat setuju.
Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju hanya
sebesar 50%. Ini berarti nasabah Bank BRI Syariah cabang Tangerang
tidak mudah menggunakan layanan Bank Syariah lainnya.
E. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur merupakan suatu metode penelitian yang utamanya
digunakan untuk menguji kekuatan dari hubungan langsung maupun tidak
langsung variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Dalam
penelitian ini, alat analisis ini digunakan untuk mengetahui efek interaksi
127
antara variabel Experiental Marketing dan Brand Trust terhadap loyalitas
nasabah dengan kepuasan sebagai variabel intervening.
1. Pengujian Hubungan Antar Variabel
Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal
variabel-variabel penelitian terlebih dahulu dihitung matriks kolerasi dari
variabel Experiental Marketing, Brand Trust, kepuasan nasabah, dan
loyalitas nasabah. Berikut ini adalah hasil penghitungan koefisien korelasi
dengan menggunakan software SPSS 22
Tabel 4. 46
Koefisien Korelasi
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.46 di atas dapat diketahui nilai kolerasi antar
variabel. Angka koefisien korelasi bertanda (**) menunjukkan bahwa
128
hubungan antar variabel bersifat berbanding lurus. Artinya peningkatan
satu variabel loyalitas nasabah diikuti oleh peningkatan variabel lain.
Untuk penentuan keeratan hubungan digunakan kriteria berdasarkan
(Riduwan dan Kuncoro, 2013:62):
- 0,00 ≤ ρ < 0,25 : Hubungan sangat lemah
- 0,25 ≤ ρ < 0,50 : Hubungan cukup kuat
- 0,50 ≤ ρ < 0,75 : Hubungan kuat
- 0,75 ≤ ρ < 0,99 : Hubungan sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Ha : Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila
nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima.
Tabel 4. 47
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hubungan Koefisien Kategori
129
Kolerasi
Experiental Marketing (X1) dengan
Brand Trust (X2)
0,364 Cukup Kuat
Experiental Marketing (X1) dengan
Kepuasan (Y1)
0, 404 Cukup Kuat
Experiental Marketing (X1) dengan
Loyalitas Nasabah (Y2)
0, 402 Cukup Kuat
Brand Trust (X2) dengan Kepuasan
(Y1)
0, 590 Kuat
Brand Trust (X2) dengan Loyalitas
Nasabah (Y2)
0,507 Kuat
Kepuasan (Y1) dengan Loyalitas (Y2) 0, 592 Kuat
2. Persamaan Analisis Jalur Struktur 1
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara
keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur
(berdasarkan estimate) variabel Experiental Marketing dan Brand
Trust terhadap kepuasan nasabah diolah dengan menggunakan
software SPSS 22.
130
Tabel 4. 48
Koefisien Analisis Jalur Struktur I
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel 4.48, koefisien-
koefisien jalur yang diperoleh adalah ρy1x1X1 = 0,218, ρy1x2X2 = 0,511.
Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y1 = ρy1x1X1 + ρy1x2X2 + ϵ1
Y1 = 0,218X1 + 0,511X2 + ϵ1
Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1,00 – R square.
Sehingga koefisien residu adalah: 1,00 – 0,377 = 0,623. Setelah koefisien
residu diperoleh, persamaan jalur menjadi sebagai berikut:
Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
Experiental Marketing sebesar 0,218 dapat diartikan jika Experiental
Marketing mengalami kenaikan sebanyak satu-satuan, maka kepuasan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,218 atau 21,8%. Koefisien
131
bernilai positif artinya antara kepuasan dan Experiental Marketing saling
berhubungan positif.
Nilai koefisien jalur Brand Trust sebesar 0,511 dapat diartikan jika
Brand Trust mengalami kenaikan sebanyak satu-satuan, maka kepuasan
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,511 atau 51,1%. Koefisien
bernilai positif artinya antara kepuasan dan Brand Trust saling
berhubungan positif.
Koefisien Determinasi
Tabel 4. 49
Koefisien Determinasi Struktur I
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Pada tabel model summary didapat model analisis jalur dengan nilai
koefisien kolerasi (R) sebesar 0,624. Nilai koefisien determinasi (Adjusted
R Square) sebesar 0,377 (37,7%). Nilai Adjusted R Square sebesar 37,7%
ini menunjukkan bahwa pengaruh Experiental Marketing dan Brand Trust
terhadap kepuasan nasabah secara bersama-sama adalah 37,7%, sedangkan
sisanya sebesar 62,3% (100% - 37,7%) adalah kemungkinan terdapat
aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan
132
nasabah. Hal ini sesuai dengan nilai eror satu yang muncul pada path di
atas yaitu sebesar 0,623.
Uji simultan (Uji Statistik F)
Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap
variabel endogen. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4. 50
Analisis Varian (Anova) Struktur I
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Pada tabel 4.54 hasil uji F dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel kepuasan nasabah atau dengan kata lain variabel
eksogen Experiental Marketing dan Brand Trust secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen kepuasan
nasabah.
Uji Parsial (Uji Statistik t)
133
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel
endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4. 51
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur I
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
1) Hubungan antara Experiental Marketing dan kepuasan
Pada variabel Experiental Marketing nilai signifikansi 0,012 lebih kecil
dari 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang
signifikan antara Experiental Marketing terhadap kepuasan nasabah
diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara Experiental Marketing terhadap
kepuasan nasabah.
2) Hubungan antara Brand Trust dan kepuasan
Pada variabel Brand Trust nilai signifikansi 0,000, lebih kecil dari
0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang
134
signifikan antara Brand Trust terhadap kepuasan nasabah diterima (Ha
diterima dan Ho ditolak). Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara Brand Trust terhadap kepuasan nasabah.
3. Persamaan Analisis Jalur Struktur 2
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan
didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate)
variabel Experiental Marketing, Brand Trust, dan kepuasan nasabah
terhadap loyalitas nasabah diolah dengan menggunakan software SPSS 22
Tabel 4. 52
Koefisien Analisis Jalur Struktur II
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel 4.49, koefisien-
koefisien jalur yang diperoleh adalah ρy2x1X1 = 0,163, ρy2x2X2 =
0,211, ρy2y1Y1 = 0,402. Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk
adalah sebagai berikut:
135
Y2 = ρy2x1X1+ ρy2x2X2 + ρy2y1Y1 + ϵ2
Y2 = 0,163X1 + 0,211X2 + 0,402Y1 + ϵ2
Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1,00 –Adjusted R
square. Sehingga koefisien residu adalah: 1,00 – 0,392 = 0,608.
Setelah koefisien residu diperoleh, persamaan jalurnya menjadi sebagai
berikut:
Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
Experiental Marketing sebesar 0,163 dapat diartikan jika Experiental
Marketing mengalami kenaikan sebanyak satu-satuan, maka loyalitas
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,163 atau 16,3%.
Koefisien bernilai positif artinya antara Experiental Marketing dan
loyalitas nasabah saling berhubungan positif.
Koefisien jalur Brand Trust sebesar 0,211 dapat diartikan jika
Brand Trust mengalami kenaikan sebanyak satu-satuan, maka loyalitas
nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,211 atau 21,1%.
Koefisien bernilai positif artinya antara Brand Trust dan loyalitas
nasabah saling berhubungan positif.
Koefisien jalur kepuasan nasabah sebesar 0,402 dapat diartikan jika
kepuasan nasabah mengalami kenaikan sebanyak satu-satuan, maka
loyalitas nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,402 atau
136
40,2%. Koefisien bernilai positif artinya antara kepuasan nasabah dan
loyalitas nasabah saling berhubungan positif.
Koefisien Determinasi Struktur II
Tabel 4. 53
Koefisien Determinasi Struktur II
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Pada tabel model summary didapat model analisis jalur dengan nilai
koefisien kolerasi (R) sebesar 0,614. Nilai koefisien determinasi (Adjusted
R square) sebesar 0,392 (39,2%). Nilai Adjusted R Square sebesar 39,2%
ini menunjukkan bahwa pengaruh Experiental Marketing dan Brand Trust
dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah secara bersama-sama
adalah 39,2%, sedangkan sisanya sebesar 60,8% (100% - 39,2%) adalah
kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap
variabel loyalitas nasabah. Hal ini sesuai dengan nilai eror satu yang
muncul pada path di atas yaitu sebesar 0,608.
Uji simultan (Uji Statistik F)
137
Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel
endogen. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4. 54
Analisis Varian (Anova) Struktur II
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Pada tabel 4.55 hasil uji F dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel loyalitas nasabah atau dengan kata lain variabel
eksogen Experiental Marketing, Brand Trust, dan kepuasan nasabah secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel
endogen loyalitas nasabah.
Uji Parsial (Uji Statistik t)
138
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Hasil
hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4. 55
Hasil Uji Parsial (t – Test) Struktur II
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
1) Hubungan antara Experiental Marketing dan loyalitas
Pada variabel Experiental Marketing nilai signifikansi 0,063 lebih besar
dari 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang tidak
signifikan antara Experiental Marketing terhadap loyalitas nasabah ditolak
(Ha ditolak dan Ho diterima). Artinya secara parsial tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Experiental Marketing terhadap loyalitas
nasabah.
2) Hubungan antara Brand Trust dan loyalitas
Pada variabel Brand Trust nilai signifikansi 0,035 lebih kecil dari 0,05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara
139
Brand Trust terhadap loyalitas nasabah diterima (Ha diterima dan Ho
ditolak). Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara
Brand Trust terhadap loyalitas nasabah.
3) Hubungan antara kepuasan dan loyalitas
Pada variabel kepuasan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara
kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah diterima (Ha diterima dan Ho
ditotak). Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara
kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.
140
4. Diagram Analisis Jalur
Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output
diagram jalur dengan menggunakan software SPSS 22. Hasil koefisien
jalur dari keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
ϵ1 0,623 ϵ20,608
0,163
0,218
0.364 0,402
0,511 0,211
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui terdapat dua buah
persamaan analisis jalur yaitu sebagai berikut:
a. Variabel Experiental Marketing (X1) dan Brand Trust (X2)
merupakan dua variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya
mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama mempengaruhi
variabel endogen kepuasan nasabah (Y1).
Experiental
Marketing (X1)
Brand Trust
(X2)
Kepuasan (Y1) Loyalitas
Nasabah (Y2)
Gambar 4. 2
Analisis Jalur Struktur 1 dan 2
141
b. Variabel Experiental Marketing (X1) dan Brand Trust (X2)
merupakan dua variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya
mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama variabel perantara
kepuasan nasabah (Y1) mempengaruhi variabel endogen loyalitas
nasabah (Y2).
5. Perhitungan Pengaruh
Analisis pengaruh ditunjukan untuk melihat seberapa kuat
pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung,
maupun secara tidak langsung. Hasil perhitungan pengaruh langsung,
pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total oleh software SPSS 22
adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan Pengaruh Struktur 1
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari Experiental
Marketing dan Brand Trust terhadap variabel kepuasan nasabah.
Berikut dibawah ini tabel pengaruh langsung dan tidak langsung
Experiental Marketing dan brand terhadap variabel kepuasan
nasabah:
142
Tabel 4. 56
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Experiental Marketing (X1) dan
Brand Trust (X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y1)
Variabel Pengaruh
Langsung
Pengaruh
Tidak
Langsung
Melalui X1
Pengaruh
Tidak
Langsung
Melalui X2
Total
Pengaruh
Langsung
Total
Pengaruh
Tidak
Langsung
Pengaruh
Langsung
dan Tidak
Langsung
X1 (0,218)2 =
0,047524
- (0,218)
(0,511)
(0,611) =
0,06806418
0,047524 0,06806418 Pengaruh
langsung
0,047524<
0,06806418
Pengaruh
tidak
langsung
X2 (0, 511)2 =
0,261121
(0,511)
(0,611)
(0,218) =
0,06806418
- 0,261121 0,06806418 Pengaruh
langsung
0,261121<
0,06806418
pengaruh
tidak
langsung
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
143
Dari tabel 4.50 diatas dapat kita ketahui bahwa pengaruh
Experiental Marketing (X1) terhadap kepuasan nasabah (Y1) adalah
sebesar 0,047524 atau 4,7524%, pengaruh tidak langsung melalui
kepuasan (X2) sebesar 0,06806418 atau 6,806418%. Sehingga total
pengaruh yang diberikan variabel Experiental Marketing (X1)
adalah sebesar 0,11558818 atau 11,558818% terhadap kepuasan
nasabah (Y1). Pengaruh Brand Trust (X2) terhadap kepuasan
nasabah (Y1) adalah sebesar 0,261121 atau 26,1121%, pengaruh
tidak langsung melalui Experiental Marketing (X1) sebesar
0,06806418 atau 6,806418%. Sehingga total pengaruh yang
diberikan variabel Brand Trust (X2) adalah sebesar 0,32918518
atau 32,918518% terhadap kepuasan nasabah (Y1).
Berikut adalah pengaruh total kedua variabel terhadap
kepuasan, yaitu:
Pengaruh total ρy1x1X1 = 0,047524 + 0,06806418 =
0,11558818
Pengaruh total ρy1x2X2 = 0,261121 + 0,06806418 =
0,32918518
Maka pengaruh total ρy1x1X1 + ρy1x2X2 = 0,11558818+
0,32918518 = 0,44477336
144
Hasil ini mendekati koefisien determinan (R2x1x2) yaitu sebesar
0,445.
b. Perhitungan Pengaruh Struktur 2
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel
Experiental Marketing, Brand Trust dan kepuasan nasabah
terhadap variabel loyalitas nasabah. Berikut dibawah ini tabel
pengaruh langsung dan tidak langsung Experiental Marketing,
Brand Trust dan kepuasan nasabah terhadap variabel loyalitas
nasabah:
Tabel 4. 57
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Experiental Marketing (X1) dan
Brand Trust (X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y1) dan Dampaknya
Terhadap Loyalitas (Y2)
Variabel Pengaruh
Langsung
Pengaruh
Tidak
Langsung
Melalui Y1
Total
Pengaruh
Langsung
Total
Pengaruh
Tidak
Langsung
Pengaruh
Langsung
dan Tidak
Langsung
X1 ( 0,163)2 =
0,026569
(0,163) (0,402)
= 0,065526
0,026569 0,065526 Pengaruh
langsung
0,026569 <
0,065526
145
pengaruh
tidak
langsung
X2 (0,211)2 =
0,044521
(0,211) (0,402)
= 0,084822
0,044521 0,084822 Pengaruh
langsung
0,044521 <
0,084822
pengaruh
tidak
langsung
Y1 (0,402)2 =
0,161604
- 0,161604 - Pengaruh
langsung
sebesar
0,161604
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.51 diatas dapat kita ketahui bahwa pengaruh
Experiental Marketing (X1) terhadap loyalitas nasabah (Y2) adalah sebesar
0,026569 atau 0,26569%, pengaruh tidak langsung melalui kepuasan
nasabah (Y1) sebesar 0,065526 atau 4,1492%. Sehingga total pengaruh
yang diberikan variabel Experiental Marketing (X1) adalah sebesar
0,092095 atau 9,2095% terhadap loyalitas nasabah (Y2). Pengaruh Brand
Trust (X2) terhadap loyalitas nasabah (Y2) adalah sebesar 0,044521 atau
146
4,4521%, pengaruh tidak langsung melalui kepuasan nasabah (Y1) sebesar
0,084822 atau 8,4822%. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel
Brand Trust (X2) adalah sebesar 0,129343 atau 12,9343% terhadap
loyalitas nasabah (Y2). Pengaruh yang dimiliki kepuasan nasabah (Y1)
terhadap loyalitas nasabah (Y2) berpengaruh secara langsung sebesar
0,161604 atau 16,1604%.
Berikut adalah pengaruh total ketiga variabel terhadap loyalitas, yaitu:
Pengaruh total ρy2x1X1 = 0,026569 + 0,065526 = 0,092095
Pengaruh total ρy2x2X2 = 0,044521 + 0,084822 = 0,129343
Pengaruh total ρy1y2Y1 = 0,161604
Maka pengaruh total ρy2x1X1 + ρy2x2X2+ ρy2y1Y1 = 0,092095 +
0,129343 + 0,161604 = 0,383042
Hasil ini mendekati koefisien determinan (R2x1x2y1) yaitu sebesar
0,383.
F. Model Trimming
Dari hasil pengujian diatas, pada persamaan struktur 2 terdapat koefisien
jalur yang tidak signifikan yaitu variabel Experiental Marketing, maka pada
persamaan struktur 2 perlu adanya perbaikan dengan metode trimming, yaitu
mengeluarkan variabel Experiental Marketing yang dianggap hasil dari
koefisien jalur tidak signifikan dari analisisnya. Kemudian diuji kembali
147
dengan variabel eksogen Experiental Marketing tidak di ikut sertakan. Disini
penulis menjabarkan hasil sebelum Trimming dan Sesudah Trimming
Tabel 4. 58
Koefisien Determinasi Struktur II Sebelum Trimming
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Pada tabel model summary Sebelum Trimming didapat model analisis
jalur dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,614. Nilai koefisien
determinasi (Adjusted R square) sebesar 0,392 (39,2%). Nilai
Adjusted R Square sebesar 39,2% ini menunjukkan bahwa pengaruh
Experiental Marketing dan Brand Trust dan kepuasan nasabah
terhadap loyalitas nasabah secara bersama-sama adalah 39,2%,
sedangkan sisanya sebesar 60,8% (100% - 39,2%) adalah
kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh
terhadap variabel loyalitas nasabah
148
Tabel 4. 59
Koefisien Determinasi Struktur II setelah Trimming
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Pada tabel model summary Sebelum Trimming didapat model analisis jalur
dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,624. Nilai koefisien determinasi
(Adjusted R square) sebesar 0,377 (37,7 %). Nilai Adjusted R Square sebesar
37,7 % ini menunjukkan bahwa pengaruh Brand Trust dan kepuasan
nasabah terhadap loyalitas nasabah secara bersama-sama adalah 37,7%,
sedangkan sisanya sebesar 62,3% (100% - 37,7 %) adalah kemungkinan
terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel
loyalitas nasabah
149
Tabel 4. 60
Analisis Varian (Anova) Struktur II sebelum Trimming
Pada tabel 4.55 hasil uji F Sebelum Trimming dapat dilihat nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel loyalitas nasabah atau dengan kata
lain variabel eksogen Experiental Marketing, Brand Trust, dan kepuasan
nasabah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
variabel endogen loyalitas nasabah.
Tabel 4. 61
Analisis Varian (Anova) Struktur II setelah Trimming
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
150
Pada tabel 4.55 hasil uji F Setelah Trimming dapat dilihat nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi variabel loyalitas nasabah atau dengan kata lain
variabel eksogen Brand Trust, dan kepuasan nasabah secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen loyalitas
nasabah.
Tabel 4. 62
Koefisien Analisis Jalur Struktur II sebelum Trimming
Berikut adalah Koefisien Analisis Jalur Struktur II sebelum Trimming:
1) Hubungan antara Experiental Marketing dan loyalitas
Pada variabel Experiental Marketing nilai signifikansi 0,063 lebih besar
dari 0,05. Sehingga secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara Experiental Marketing terhadap loyalitas nasabah, sehingga untuk
memperbaiki Jalur Struktur 2 perlu tidak memasukan variabel Experiental
Marketing ke dalam Pengujian Trimming
151
2) Hubungan antara Brand Trust dan loyalitas
Pada variabel Brand Trust nilai signifikansi 0,035 lebih kecil dari 0,05.
Sehingga secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand
Trust terhadap loyalitas nasabah.
3) Hubungan antara kepuasan dan loyalitas
Pada variabel kepuasan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Sehinggaa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara
kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.
Tabel 4. 63
Koefisien Analisis Jalur Struktur II setelah Trimming
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Hasil pengolahan data pada analisis persamaan struktur 2 setelah di
lakukan trimming, karena variabel Experiental Marketing tidak signifikan
dengan Loyalitas nasabah maka hanya variabel Brand Trust dan kepuasan
nasabah yang masuk kedalam pengujian. Nilai koefisien kolerasi (R)
152
sebesar 0,624. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar
0,377 (37,7%). Nilai Adjusted R Square sebesar 37,7% ini menunjukkan
bahwa pengaruh Brand Trust dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas
nasabah secara gabungan adalah 37,7%, sedangkan sisanya sebesar 62,3%
(100% - 37,7%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang
memiliki pengaruh terhadap variabel loyalitas nasabah.
Koefisien jalur yang diperoleh untuk variabel brand trust adalah
ρzx2X2 = 0,242, dan untuk variabel kepuasan nasabah adalah
ρzyY = 0,450. Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1,00 –
Adjusted R square. Sehingga koefisien residu adalah: 1,00 – 0,377 =
0,623. Setelah koefisien residu diperoleh, persamaan jalurnya menjadi
sebagai berikut:
Z = ρzx1 X2 + ρzyY + ε2
Z = 0,242X2 + 0,450Y +0,623 ε2
Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur Brand Trust
sebesar 0,242 dapat diartikan jika Brand Trust mengalami kenaikan
sebanyak satu-satuan, maka loyalitas nasabah akan mengalami
peningkatan sebesar 0,242 atau 24,2%. Koefisien bernilai positif artinya
antara Brand Trust dan loyalitas nasabah saling berhubungan positif.
Koefisien jalur kepuasan nasabah sebesar 0,450 dapat diartikan jika
kepuasan nasabah mengalami kenaikan sebanyak satu-satuan, maka
153
loyalitas nasabah akan mengalami peningkatan sebesar 0,450 atau 45,0%.
Koefisien bernilai positif artinya antara kepuasan nasabah dan loyalitas
nasabah saling berhubungan positif.
Maka didapat diagram jalur struktur 1 dan 2 mengalami perubahan
setelah dilakukan uji Trimming yaitu sebagai berikut:
ϵ1 0,611 ϵ20,623
0,218
0,364 0,450
0,511
0,242
Sumber: data primer diolah, 2016
G. Uji Sobel
Uji sobel dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak
langsung, dengan menghitung nilai t dari koefisien variabel eksogen dan
variabel mediasi, nilai thitung dibandingkan dengan ttabel. Jika nilai thitung > nilai
Experiental
Marketing (X1)
Brand Trust
(X2)
Kepuasan
Nasabah (Y1)
Loyalitas
Nasabah (Y2)
Gambar 4. 3
Analisis Jalur Struktur I dan II setelah Trimming
154
ttabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Pengujian sobel yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Experiental Marketing terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan
nasabah
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Experiental marketing tidak
berpengaruh langsung terhadap loyalitas nasabah tetapi berpengaruh
langsung terhadap kepuasan nasabah. Untuk mengetahui pengaruh
Experiental marketing terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan
nasabah dapat diuji dengan dengan uji sobel sebagai berikut:
Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx1y1)
Sx1y1 = √ y12sx1
2 + x1
2sy1
2 + sx1
2sy1
2
Dimana: x1 = 0,055
sx1 = 0,021
y1 = 0,618
sy1 = 0,154
Sx1y1 = √(0,618)2(0,021)
2 + (0,055)
2(0,154)
2 + (0,021)
2(0,154)
2
Sx1y1 = 0.01583123937
Berdasarkan hasil Sx1y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
155
Perkalian koefisien (x1y1) = (0,055)( 0,618) sebesar 0,03399
t =
=
= 2,147020786
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,147020786 lebih besar
dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,98. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mediasi antara Experiental
Marketing terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.
2. Brand Trust terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Brand Trust berpengaruh
langsung terhadap kepuasan nasabah dan berpengaruh langsung terhadap
loyalitas nasabah. Untuk mengetahui pengaruh Brand Trust terhadap
loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah dapat diuji dengan dengan uji
sobel sebagai berikut:
Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx2y1)
Sx2y1 = √ y12sx2
2 + x2
2sy1
2 + sx2
2sy1
2
Dimana: x2 = 0,166
sx2 = 0,028
y1 = 0,618
sy1 = 0,154
Sx2y1 = √(0,618)2(0,028)
2 + (0,166)
2(0,618)
2 + (0,028)
2(0,154)
2
156
Sx2y1 = 0.1041264592
Berdasarkan hasil Sx2y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
Perkalian koefisien (x2y1) = (0,166)( 0,618) sebesar 0,102588
t =
=
= 0,9852250888
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 0,9852250888 lebih kecil
dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,98. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh mediasi antara Brand Trust
terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah, ini disebabkan
Karena adanya faktor - faktor lain di luar penelitian seperti variabel
religiusitas, bauran pemasaran, promotional mix, harga serta variabel
lainnya yang mengakibatkan tidak perlu kepercayaan merk di mediasi oleh
kepuasan tetapi langsung berpengaruh terhadap loyalitas, faktor lainnya
adalah mayoritasnya masyarakat Indonesia yang beragama islam maka
loyalitas terhadap produk perbankan syariah akan terbentuk dengan
sendirinya
H. Interprestasi
1. Pengaruh Experiental Marketing Terhadap Kepuasan Nasabah
Hasil penelitian menunjukkan Experiental Marketing berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan nasabah berdasarkan penelitian pada
157
100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI Syariah cabang
Tangerang. Besarnya pengaruh langsung sebesar 4,75% dan pengaruh
tidak langsung melalui Brand Trust sebesar 6,80%, sehingga total
pengaruh adalah sebesar 11,55% terhadap kepuasan nasabah. Selain itu,
nilai signifikansi sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis
yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara Experiental
Marketing terhadap kepuasan nasabah diterima (Ha diterima dan Ho
ditolak).
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan kumadjhi (2013)
dengan judul “pengaruh Experiental Marketing dan Brand Trust terhadap
kepuasan dan loyalitas pelanggan” penelitiannya menyebutkan bahwa
experiential marketing mendorong kepuasan pelanggan melalui nilai-nilai
emosional dan fungsional dengan memanfaatkan sense, feel, think, action
and relation selain itu menurut penelitian yang di lakukan oleh kusunawati
(2011) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel Experiential Marketing terhadap variabel Kepuasan Pelanggan.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Experiental Marketing yang diterapkan oleh Bank BRI Syariah cabang
Tangerang mampu untuk membuat nasabah puas terhadap perusahaan.
2. Pengaruh Brand Trust Terhadap Kepuasan Nasabah
158
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Trust berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan nasabah berdasarkan penelitian pada
100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI Syariah cabang
Tangerang. Besarnya pengaruh langsung sebesar 26,1121% dan pengaruh
tidak langsung melalui Experiental Marketing sebesar 6,8064%, sehingga
total pengaruh adalah sebesar 32,9185% terhadap kepuasan nasabah. Nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis yang
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara Brand Trust terhadap
kepuasan nasabah diterima (Ha diterima dan Ho ditolak).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nugroho dan kumadjhi (2013) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pada salah satu variabel penelitiannya yaitu Brand Trust
terhadap variabel Kepuasan Pelanggan. Adanya Brand Trust, kepuasan
para pelanggan pun dapat terjaga. Kepuasan terbangun karena harapan dan
dapat bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, jika
harapan tersebut sesuai dengan yang diinginkan pelanggan maka saat itu
juga pelanggan akan puas. Hal ini juga sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Walker dalam Hasan (2009: 56-57) bahwa kepuasan
dapat terjadi bila produk yang dirasakan dengan yang diprediksi sebelum
dibeli/dikonsumsi dapat sesuai dengan harapan bahkan melebihi dari
dugaan pelanggan.
159
Dari beberapa hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa responden menganggap Brand Trust yang baik di Bank BRI
Syariah cabang Tangerang memberikan rasa kepercayaan akan produk
merek BRIS kepada nasabah untuk menggunakan jasa layanan yang
ditawarkan oleh BRIS.
3. Pengaruh Experiental Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Experiental Marketing tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah berdasarkan
penelitian pada 100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI Syariah
cabang Tangerang.
Besarnya pengaruh langsung sebesar 2,6569%, pengaruh tidak
langsung melalui kepuasan nasabah sebesar 6,5526%, sehingga total
pengaruh sebesar 9,2025% terhadap loyalitas nasabah. Nilai signifikansi
0,063 lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat
pengaruh yang signifikan antara Experiental Marketing terhadap loyalitas
nasabah ditolak (Ha ditolak dan Ho diterima).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi experiential
marketing belum tentu membuat para pelanggannya loyal, karena sebelum
pelanggan dapat loyal, pelanggan terlebih dahulu mendapatkan rasa
kepuasan yang sesuai dengan keinginannya bahkan lebih.
160
Menurut penelitian yang dilakukan oleh adam dkk (2013) dalam
jurnalnya menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel Experiental Marketing terhadap loyalitas. Hal ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008: 24) bahwa Pelanggan tidak
akan bisa mencapai tahap loyalitas jika sebelumnya tidak merasakan
kepuasan dari produk ataupun jasa.
Ada yang perlu di perhatikan dengan serius dalam variabel ini
dimana pada indikator Promosi atau iklan yang di berikan menarik 53 %
responden menjawab kurang menarik, di indikator Nasabah tertarik dengan
promo Bank BRI Syariah 59 % responden menjawab tidak tertarik dengan
promo yang di berikan, di indikator lainnya seperti Pengalaman
menggunakan produk membuat ingin mengubah gaya hidup 56 %
responden tidak ingin mengubah gaya hidupnya serta indikator
Berpartisipasi dalam setiap event dan program BRIS 59 % responden
menjawab tidak pernah berpartisipasi dalam pogram BRI Syariah
Dari beberapa hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa strategi Experiental Marketing yang diberikan oleh Bank BRI
Syariah cabang Tangerang belum bisa untuk memberikan pengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Syariah dikarenakan masih
banyak responden yang menjawab netral , tidak setuju dan sangat tidak
setuju lebih dari 50% responden.
4. Pengaruh Brand Trust Terhadap Loyalitas Nasabah
161
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Trust berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan nasabah berdasarkan penelitian pada
100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI Syariah cabang
Tangerang. Besarnya pengaruh langsung sebesar 4,4521%, pengaruh tidak
langsung melalui kepuasan nasabah sebesar 8,4822%, sehingga total
pengaruh sebesar 12,9343% terhadap loyalitas nasabah. Nilai signifikansi
0,035 lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat
pengaruh yang signifikan antara Brand Trust terhadap loyalitas nasabah
diterima (Ha diterima dan Ho ditolak).
Kuntini (2009) dalam jurnalnya berjudul “Experiental Marketing,
emotional branding and Brand Trust and their effect to loyality on honda”
berpengaruh posotif antara variabel Brand Trust dengan loyalitas
pelanggan , selain itu hal ini di pertegas oleh penelitian lainnya dari bastian
(2014) Variabel Brand Trust berpengaruh terhadap brand loyalty. Hal ini
menunjukkan upaya yang ada dalam membangun kepercayaan konsumen
melalui pemenuhan kebutuhan keinginan konsumen sehingga berimplikasi
terhadap loyalitas.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Brand
Trust yang baik yang dibangun Bank BRI Syariah cabang Tangerang
berpengaruh secara langsung dan membuat nasabah menjadi loyal terhadap
perusahaan.
5. Pengaruh Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah
162
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan nasabah
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah berdasarkan penelitian
pada 100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI Syariah cabang
Tangerang. Besarnya pengaruh langsung sebesar 16,1604%. Nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan nasabah terhadap
loyalitas nasabah diterima (Ha diterima dan Ho ditotak).
Dalam penelitian nugroho (2013) mengungkapkan dalam hasil
penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kepuasan
Pelanggan (Y1) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y2) selain itu
menurut kusumawati (2011) dalam penelitiannya berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Bisnis Retail (Y) dengan Kepuasan
Pelanggan (Z) sebagai variabel antara. Dari nilai t hitung masing-masing
variabel yaitu sebesar 2,314 dengan angka probabilitas sebesar 0,025 (p<
0,05) untuk Variabel Experiential Marketing (X) dan untuk Variabel
Kepuasan Pelanggan (Z) sebesar3,461 dengan angka probabilitas sebesar
0,001 (p< 0,05). Nilai F hitung adalah sebesar 24,563 dengan angka
probabilitas sebesar 0,000 (p< 0,05).
Beberapa hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah, maka akan semakin tinggi pula
tingkat loyalitas yang diperlihatkannya kepada perusahaan, dalam hal ini
Bank BRI Syariah cabang Tangerang.
163
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel – variabel Experiental
Marketing, Brand Trust, Kepuasan nasabah serta Loyalitas nasabah, dengan
pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan responden
nasabah Bank BRI Syariah atau yang pernah menggunakan jasa di Bank BRI
Syariah cabang Tangerang serta dengan menggunakan metode anlisa jalur
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Variabel Experiental Marketing berpengaruh langsung terhadap variabel
kepuasan nasabah sebesar 4,75% (studi kasus pada Bank BRI Syariah
cabang Tangerang).
2. Variabel Brand Trust berpengaruh langsung terhadap variabel kepuasan
nasabah sebesar 26,1121% (studi kasus pada Bank BRI Syariah cabang
Tangerang).
3. Variabel Experiental Marketing tidak berpengaruh langsung terhadap
variabel loyalitas nasabah sebesar 6,5526%, (studi kasus pada Bank BRI
Syariah cabang Tangerang).
4. Variabel Brand Trust berpengaruh langsung terhadap variabel loyalitas
nasabah sebesar 4,4521%, (studi kasus pada Bank BRI Syariah cabang
Tangerang).
164
5. Variabel Kepuasan nasabah berpengaruh langsung terhadap variabel
loyalitas nasabah sebesar 16,1604%. (studi kasus pada Bank BRI Syariah
cabang Tangerang).
B. Saran
1. Untuk Perusahaan
A. Dari hasil analisa yang dilakukan pada variabel Experiental Marketing,
Brand Trust, Kepuasan nasabah serta Loyalitas nasabah, variabel yang
paling dominan berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan
nasabah adalah Brand Trust. Oleh karena itu perusahaan hendaknya
lebih meningkatkan startegi Experiental Marketing dan
mempertahankan Brand Trust atau kepercayaan merek agar nasabah
terus bertambah nilai kepuasannya dan berimplikasi terhadap loyalitas
nasabah selain itu BRI Syariah sebagai Bank bentukan dari Bank
Konvensional Bank BRI .Tbk yang merupakan proses Spin- Off sangat
perlu menjaga citranya yang baik dan mempertahankan nasabah dari
Bank BRI tersebut.
B. Walaupun variabel Experiental Marketing tidak berpengaruh langsung
secara signifikan terhadap loyalitas nasabah, namun sebaiknya Bank
BRI Syariah tetap memperhatikan dan meningkatkan variabel tersebut
karena dalam penelitian ini diduga bahwa kepuasan nasabah di Bank
BRI Syariah disebabkan karena pengaruh Experiental Marketing dan
165
Brand Trust yang baik, sehingga untuk mencapai nasabah yang
memiliki loyalitas perlu di mediasi dahulu oleh variable kepuasan
C. Bank BRI Syariah perlu memperbaiki strategi Experiental Marketing
yang diberikan, hal ini berkaitan dengan beberapa pelayanan yang
diberikan perusahaan masih belum membuat nasabah merasa senang.
Strategi yang dimaksud promosi atau iklan yang di berikan kurang
menarik, nasabah kurang tertarik dengan promo Bank BRI Syariah serta
pengalaman menggunakan produk membuat nasabah ingin mengubah
gaya hidupnya dan masih banyak nasabah berpartisipasi dalam setiap
event dan program BRIS, cara untuk mengatasi permasalahan ini
dengan mengupayakan promosi yang menarik dan mengupayakan
berinteraksi dengan baik dengan nasabah agar nasabah bisa turut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan BRIS.
D. Selain itu peneliti juga merekomendasikan untuk menggunkan
metode penelitian analisis faktor terhadap variabel hal ini dilakukan
agar dapat mengembangkan lebih jauh tentang faktor- faktor apa saja
yang membentuk strategi ini sehingga nantinya dapat digunakan
kembali untuk meneliti dampak yang ditimbulkan dari penerapan
strategi atau sistem ini, baik bagi perusahaan ataupun pemangku
kepentingan lain.
2. Bagi Akademisi
166
Analisa penelitian mengenai Experiental Marketing, Brand Trust,
kepuasan, dan loyalitas nasabah perlu terus dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel lain sebagai bahan perbandingan untuk menambah
referensi ilmu pengetahuan. Masih ada faktor – faktor lain yang berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah yang perlu dikaji lebih jauh seperti Bauran
pemasaran, kepercayaan nasabah, islamic marketing mix, nilai nasabah,
komitmen nasabah, religiusitas, dan sebagainya.
167
DAFTAR PUSTAKA
Anggia, rahayu, 2013, jurnal FE Undip ”Analisis Pengaruh Experiential
Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel Semarang”, P 7.
Bank BRI Syariah, “sejarah Bank BRI Syariah”, di akses pada 15 Agustus 2016,
Delgado Ballester, Elena. José Luis Munuera-Alemán, 2005 Journal of Product &
Brand Management, "Does Brand Trust matter to brand equity?", Vol. 14,
P 32.
Delgado Ballester, Elena, 2003, Internasional Journal of Market Research
”Development of a Brand Trust Scale” P 41.
Dharmawansah, angil, 2013, Management Analysis Journal semarang “Pengaruh
experiential marketing dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas
pelanggan Rumah Makan Pring Asri” P 5.
Rangkuti, fredy ,2003 “measuring customer satisfaction, teknik mengukur dan
strategi meningkatkan kepuasan pelanggan plus Analisa kasus PLN-JP”
Jakarta, gramedia pustaka utama
______________ ,2008 “the power of brand” PT Gramedia pustaka .Jakarta
______________,2009 “Strategi promosi yang kreatif dan Analisa kasus
integreated marketing comunication” Jakarta PT Gramedia pustaka
Utama.
Fornell,claes dkk, 1996, American Marketing Association,“The American
Customer Satisfaction Index: Nature, Purpose, and Findings”vol 60,P 10.
Ghozali, Imam, 2013 “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21”, Cetakan 7, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, Jill, 2005 “Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan”. Jakarta: Erlangga.
Griffin, Jill 2009 “Taming the Search-and-Switch Customer, Earning Customer
Loyalty in a Compulsion-to-compare-World”. San Francisco: Jossey-Bass.
Hasan, Ali , 2009 “Marketing”, Yogyakart, MedPress.
Ika, Nuraini dan Kustini. 2011,”Experiential Marketing, Emotional Branding, and
Brand Trust and their Effect on Loyalty on Honda Motorcycle Product”,
Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, Vol. 14, No.
1, April 2011, pp. 19-28
168
Kinerja bank,”peringkat perbankan syariah per 31 Desember”, di akses pada 18
______________,2012 “Prinsip -Prinsip Pemasaran” edisi 13 jilid 1
Jakarta Erlangga.November 2016.
Kismono, gugup .2001 ”pengantar bisnis” edisi 1 cetakan 1.BPFE Yogyakarta
Kotler, Philip. 2008,”Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2”, Alih Bahasa
Benyamin Jakarta, PT. Indeks. Kelompok Gramedia
Kotler, philps & gary amstrong, 2000, “Marketing Management” the milinium
edition practice hall international inc,new jersey.
______________, 2008 ”Manajemen Pemasaran” jilid 1 edisi 12 , cetakan ke 3
penerbit index
______________,2009 “Manajemen Pemasaran” jilid 1 edisi 13 jakarta Erlangga
______________,2012 “Marketing management”14 edition Jakarta PT Index
kelompok gramedia
Kuo-Ming, Ling et al, 2009, Journal Business and Economics ”Application of
Experiential Marketing Strategy Identify Factors Affecting Guest’ Leisure
Behavior”,Vol 6. No. 5. PP 229-240.
Lau, Geok Then & Sook Han Lee, 1999, Journal of Market Focussed
Management ” Customer’s Trust in a Brand and the Link to Loyalty”.
lovleock, wirtz & muzzary, 2011 "pemasaran jasa, manusia, teknologi, strategi",
jilid 2, Jakarta: Penerbit erlangga.
Noegroho ,Suharyono et al, 2013, jurnal administrasi bisnis,“Pengaruh
Experiental Marketing dan Brand Trust terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan Survei Pada Pelanggan KFC Cabang Kawi Malang”, vol 06
Otoritas Jasa Keuangan. “Perbankan Syariah dan Kelembagaannya”, diakses
pada 31 Maret 2016
Riduwan, Engkos. 2007. “Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path
Analysis)”, Bandung : Alfabeta.
Riduwan, Engkos, 2013“Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis
(Analisis Jalur)”, cetakan ke-4, Alfabeta, Bandung,
Sangadji, Etta, Mamang dan Sopiah, 2013 “Perilaku Konsumen Pendekatan
Praktis”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sarawati,arifin & yulianto, jurnal fakultas ilmu administrasi unbraw, “Pengaruh
Experiental Marketing terhadap loyalitas studi pada restoran indie resto
malang”.
169
Schmmit, Bernd, 1999. “experiential Marketing How to Get Customers to
Sense,Feel, Think, Act, and Relate to Your Compampany and Brand”,
Setiadi, 2003.”Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran”, Jakarta : Penerbit Prenada Media,
Sugiyono, 2008. “Metode Penelitian Bisnis”, cetakan ke-12, Bandung: Alfabet.
________,2013”Metode penelitian pendidikan (pendekatan kualitatif dan
kuantitatif dan R&D)” Penerbit CV Alfabeta Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2007, “Pemasaran Jasa”, Edisi Pertama, Malang: Bayumedia
Publishing.
T-oeyono, januar& diah, 2013, jurnal manajemen universitas petra” Pengaruh
experiential marketing terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan
sebagai intervening variabel di Tator Cafe Surabaya Town Square”.
Website:
http://BRISyariah.com/sejarahbankbrisyariah/
http://kinerjabank.com/peringkat-bank-syariah-per-31-desember-2015/
http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/pbs/
dankelembagaan.aspx.
170
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING DAN BRAND TRUST
TERHADAP LOYALITAS DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVINING
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “pengaruh Experiental
Marketing dan Brand Trust terhadap loyalitas dengan kepuasan sebagai variabel
interving” pada Bank BRI Syariah cabang Tangerang di Program Studi
Manajemen S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta, maka saya:
Nama : Teddy Azhari
NIM : 1113081000151
Fakultas / Jur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Manajemen (MIPS)
Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi
lembar kuesioner ini. Memgingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar arti
dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada
responden untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin
kerahasiaan identitas dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuan
para responden untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Teddy azhari
(Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
171
A. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
1. Nama (boleh tidak diisi) : ……………………………………………
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Usia Anda saat ini : < 18 tahun 25 - 30 tahun
18 - < 25 tahun > 30 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini :
SD/SMP/SMA S1
Akademi (D1/D2/D3) S2/S3
5. Pekerjaan saat ini : Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil Ibu rumah tangga
Pegawai Swasta Lainnya
6. Tempat pembukuan rekening (daerah/nama kantor) : ……………………
7. Membuka tabungan BRI Syariah sejak (bulan/tahun)
:…………………………….
8. Tanggal pengisian : ………………………………………………………..
9. Jenis Tabungan:…………………………………………………………….
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner.
2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan
memberi tanda check list ( √ ) atau tanda silang ( X ) pada kotak yang
disediakan dibawah ini:
172
PERNYATAAN PENELITIAN
Experiental Marketing (X1)
NO PERTANYAAN / PERNYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
Sense / Sensory Experience
1. Apakah Desaign tempat yang menarik
2. Apakah Dekorasi kantor yang atraktif
3. Apakah Memiliki letak kantor yang strategis
Feel atau affective experience
4. Apakah Promosi atau iklan yang di berikan menarik
5.
Apakah pegawai di Bank BRIS membuat nasabah
senang
6.
Apakah Layanan yang disediakan bank BRI
membuat nasabah senang
Think / creative cognitive experience
7.
Apakah Nasabah tertarik dengan promo Bank BRI
Syariah
Act / Physical Experience and Entitle Lifestyle
8.
Apakah anda berbagi pengalaman produk dengan
orang lain
9. Apakah pruduk dapat mengubah gaya hidup saya
10. Apakah Pengalaman menggunakan produk membuat
ingin mengubah gaya hidup
Relate / Social Identity Experience
173
11.
Apakah anda merasa berkewajiban memberikan
informasi produk kepada orang lain
12.
Apakah anda berpartisipasi dalam setiap event dan
program BRIS
13.
Jika berpartisipasi dalam event BRIS memungkinkan
anda untuk membagi pengalaman dengan orang yang
memiliki minat yang sama
Brand Trust (X2)
NO PERTANYAAN / PERNYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
Fiability dimension
1.
Membantu dengan memberikan apa yang di
butuhkan konsumen
2. Dapat memenuhi harapan konsumen
3.
Dapat memberikan rasa percaya diri dalam
bertransaksi
4. Dapat tidak mengecewakan konsumen
5.
Dapat konsisten dalam memuaskan kebutuhan
nasabah
Intentionality dimension
6.
Dapat cepat tanggap dan dengan senang hati
menangani masalah
7. Selalu membantu dalam memberikan kepuasan
8. Dapat dihandalkan dalam pemecahan masalah
9.
Merek yang selalu memberikan kepuasan di setiap
waktu
10. Selalu memberi cara dengan berbagai kompensasi
174
dalam memecahkan masalah
Kepuasan Nasabah (Y1)
NO PERTANYAAN / PERNYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
Kepuasan general atau keseluruhan (Overall satisfaction)
1. Secara keseluruhan, layanan BRI Syariah
memuaskan.
Konfirmasi harapan (confirmation of expectation)
2. Layanan BRI Syariah sesuai harapan nasabah.
Perbandingan dengan situasi ideal (comparison to ideal)
3. Produk yang diberikan BRI Syariah sesuai yang
diinginkan nasabah.
Loyalitas Nasabah (Y2)
NO PERTANYAAN / PERNYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
Melakukan pembelian produk secara teratur
1. Saya mempunyai komitmen untuk terus
menggunakan produk BRI Syariah
Membeli antar lini produk dan jasa
2. Saya bersedia menggunakan produk BRI Syariah
lainnya.
Mereferensikan kepada orang lain
3. Saya senang merekomendasikan BRI Syariah kepada
orang lain.
Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
4. Saya tidak mudah untuk menggunakan layanan
perbankan lain.
175
Lampiran 2 : Tabel Jawaban Responden
A. Variabel Experiental Marketing
NO EM 1 EM 2 EM 3 EM 4 EM 5 EM 6 EM 7 EM 8 EM 9 EM 10 EM 11 EM 12 EM 13 Total
1 3 4 2 3 4 5 3 4 4 3 3 2 4 44
2 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 53
3 4 3 3 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 46
4 4 4 4 3 3 5 3 3 1 3 3 3 4 43
5 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 1 3 40
6 2 1 2 4 2 3 1 2 3 4 3 2 3 32
7 1 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 2 4 38
8 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 44
9 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 48
10 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 51
11 4 5 4 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 52
12 3 3 5 4 5 3 3 5 3 5 4 5 4 52
13 5 2 3 2 2 4 4 1 4 3 3 3 3 39
14 5 3 4 3 3 3 4 2 3 1 4 3 1 39
15 4 1 3 4 3 5 2 3 4 4 2 3 1 39
16 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 2 4 43
17 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 43
18 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
176
19 4 4 3 2 4 5 2 4 3 3 4 3 5 46
20 4 4 3 3 1 2 3 2 4 2 4 3 4 39
21 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 42
22 3 5 3 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 53
23 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 56
24 3 5 4 3 2 5 3 3 4 3 4 3 1 43
25 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 43
26 1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 40
27 4 5 4 5 5 3 3 5 5 3 4 4 5 55
28 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 53
29 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 50
30 3 3 5 3 3 5 3 5 2 5 3 5 4 49
31 5 4 3 4 1 3 3 2 3 4 3 3 5 43
32 5 3 5 4 4 3 5 4 5 3 3 3 1 48
33 3 3 1 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2 32
34 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 51
35 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 43
36 4 5 3 5 3 4 5 5 4 5 4 4 5 56
37 4 4 4 2 4 4 4 5 2 2 4 3 4 46
38 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 44
39 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 45
40 4 4 2 3 4 3 3 5 4 3 4 3 3 45
41 3 3 5 3 5 4 4 4 4 2 5 4 4 50
177
42 4 4 4 2 3 4 5 4 4 2 5 4 3 48
43 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 47
44 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 5 3 47
45 4 3 3 4 3 5 2 5 4 3 5 3 3 47
46 4 3 5 4 3 3 3 5 3 4 5 4 3 49
47 4 4 4 2 5 5 4 3 3 2 4 3 4 47
48 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 46
49 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 50
50 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 51
51 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 46
52 4 4 4 2 4 3 3 5 3 3 3 3 3 44
53 4 3 4 4 3 5 2 4 4 5 4 3 4 49
54 1 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 37
55 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 3 4 48
56 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 3 2 3 45
57 1 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 37
58 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 43
59 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 4 45
60 4 3 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 5 53
61 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 56
62 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 59
63 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 47
64 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 50
178
65 4 3 5 2 5 2 4 5 4 4 3 4 5 50
66 3 3 3 4 1 4 2 3 1 3 4 2 4 37
67 4 4 4 4 1 5 5 5 5 5 3 2 3 50
68 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 45
69 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 54
70 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 3 5 51
71 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 56
72 4 4 4 3 4 4 2 2 5 3 4 3 5 47
73 1 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 5 41
74 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 42
75 2 4 1 4 4 4 1 2 4 2 3 3 3 37
76 3 3 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 3 50
77 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 4 56
78 1 1 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 19
79 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 41
80 4 3 3 2 4 3 4 4 3 5 2 4 5 46
81 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 46
82 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
83 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 42
84 5 3 4 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 42
85 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 45
86 4 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 5 49
87 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 4 3 5 52
179
88 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 37
89 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 50
90 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 2 4 50
91 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 49
92 4 4 3 3 5 4 3 5 3 4 4 3 5 50
93 5 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 5 50
94 5 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 48
95 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 3 2 4 50
96 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 46
97 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 45
98 4 3 4 5 4 5 2 4 3 4 4 2 3 47
99 5 5 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 46
100 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 46
B. Variabel Brand Trust
No BT 1 BT 2 BT 3 BT 4 BT 5 BT 6 BT 7 BT 8 BT 9 BT 10 Total
1 5 4 3 4 3 2 4 2 2 2 31
2 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 41
3 3 4 4 4 3 3 5 3 3 5 37
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 34
5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 36
6 2 1 2 3 3 4 2 3 2 1 23
180
7 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 33
8 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 40
9 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 40
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
11 4 5 4 3 5 3 4 5 4 3 40
12 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 40
13 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 41
14 2 2 2 2 3 2 3 2 4 5 27
15 1 2 3 3 2 4 4 2 3 3 27
16 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 39
17 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 39
18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 40
19 4 4 3 3 3 4 5 5 5 3 39
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
21 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 34
22 4 4 3 5 4 5 3 4 3 5 40
23 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 45
24 3 4 4 5 4 3 3 3 3 5 37
25 4 3 3 5 5 3 5 4 3 5 40
26 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 31
27 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 47
28 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 44
29 4 3 4 4 4 3 3 4 3 5 37
181
30 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 40
31 4 3 4 3 5 3 4 4 5 4 39
32 5 5 4 3 4 4 3 4 3 5 40
33 1 3 2 3 4 2 4 3 2 4 28
34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
35 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44
36 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 48
37 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 38
38 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32
39 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 35
40 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 34
41 5 3 5 5 3 5 3 5 4 4 42
42 3 3 3 3 3 4 5 4 3 3 34
43 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 37
44 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 35
45 3 3 4 4 4 3 3 5 3 4 36
46 4 3 3 2 4 3 3 5 4 5 36
47 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 34
48 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
51 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 30
52 5 2 4 2 4 3 3 2 2 2 29
182
53 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 40
54 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
55 4 2 3 2 4 5 5 5 4 5 39
56 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 32
57 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 32
58 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 33
59 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 37
60 4 5 4 5 5 5 3 3 5 3 42
61 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
62 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 32
63 4 4 4 4 1 3 4 3 5 4 36
64 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 36
65 4 5 2 5 5 5 4 5 3 3 41
66 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 42
67 1 3 4 3 3 3 4 3 2 4 30
68 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 36
69 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 43
70 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37
71 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 42
72 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 33
73 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
74 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 24
75 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32
183
76 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 39
77 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 39
78 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 42
79 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 40
80 4 3 4 3 5 5 4 5 3 4 40
81 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 35
82 5 4 5 4 4 3 4 3 3 5 40
83 4 2 4 4 5 5 3 5 4 4 40
84 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 43
85 3 4 3 2 5 3 3 3 4 3 33
86 4 4 3 4 3 3 3 3 5 4 36
87 5 5 4 4 3 5 4 4 4 3 41
88 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 39
89 4 4 4 3 5 4 5 4 4 2 39
90 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 39
91 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 39
92 4 4 5 5 4 3 3 3 4 4 39
93 2 3 5 5 3 4 5 5 4 3 39
94 4 4 3 2 4 5 4 5 4 4 39
95 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 38
96 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 36
97 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 37
98 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33
184
99 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 35
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
185
C. Kepuasan Nasabah
NO
KP
1
KP
2
KP
3
Tot
al
No LY
1
LY
2
LY
3
LY
4
To
tal
1 3 3 2 8 1 1 3 3 3 10
2 4 4 4 12 2 4 4 3 5 16
3 4 4 4 12 3 4 3 4 3 14
4 5 3 4 12 4 2 3 3 4 12
5 3 4 4 11 5 3 4 4 3 14
6 2 3 3 8 6 3 3 2 2 10
7 3 3 5 11 7 3 4 3 3 13
8 5 4 4 13 8 3 4 5 4 16
9 4 4 4 12 9 5 4 5 5 19
10 4 4 4 12 10 3 3 4 5 15
11 4 3 5 12 11 5 3 3 5 16
12 3 5 4 12 12 4 4 4 4 16
13 5 3 3 11 13 3 3 4 3 13
14 3 4 3 10 14 4 4 2 2 12
15 3 4 3 10 15 3 3 2 4 12
16 3 4 5 12 16 3 3 3 4 13
17 3 5 4 12 17 3 3 3 4 13
18 4 4 4 12 18 3 4 5 4 16
19 3 5 4 12 19 5 4 4 3 16
20 3 3 3 9 20 4 3 2 3 12
21 3 4 3 10 21 3 2 1 4 10
22 2 4 5 11 22 4 4 4 3 15
23 4 5 5 14 23 5 5 5 5 20
24 5 3 3 11 24 3 3 4 3 13
25 5 3 4 12 25 4 2 3 4 13
26 4 3 3 10 26 4 4 2 4 14
27 5 5 5 15 27 4 5 5 4 18
28 5 5 5 15 28 4 5 5 5 19
29 4 5 5 14 29 4 4 5 5 18
30 4 3 3 10 30 4 3 3 3 13
31 3 4 4 11 31 3 3 3 4 13
32 5 4 2 11 32 3 4 3 3 13
33 4 2 3 9 33 2 3 2 2 9
34 5 5 2 12 34 4 5 4 4 17
35 5 4 5 14 35 3 2 4 4 13
36 3 5 5 13 36 2 3 3 5 13
37 5 2 4 11 37 2 5 3 4 14
38 3 2 4 9 38 4 4 5 3 16
39 3 4 4 11 39 5 3 3 3 14
40 4 2 4 10 40 4 3 4 3 14
41 5 3 3 11 41 4 4 3 3 14
42 5 3 3 11 42 4 3 4 4 15
43 5 3 3 11 43 4 3 3 3 13
D. Loyalitas
186
44 5 3 3 11 44 4 3 3 3 13
45 4 3 3 10 45 3 3 2 5 13
46 3 2 5 10 46 4 4 3 3 14
47 3 3 5 11 47 4 3 3 3 13
48 4 3 4 11 48 4 4 4 2 14
49 5 4 3 12 49 5 3 4 4 16
50 2 3 5 10 50 4 4 5 5 18
51 4 3 3 10 51 4 4 4 3 15
52 3 4 4 11 52 4 3 3 3 13
53 4 5 5 14 53 4 5 5 5 19
54 5 3 3 11 54 4 3 3 3 13
55 5 5 5 15 55 4 4 3 4 15
56 3 3 2 8 56 2 3 3 2 10
57 4 3 3 10 57 1 3 3 4 11
58 3 3 4 10 58 3 4 4 3 14
59 4 3 3 10 59 4 4 3 4 15
60 3 4 5 12 60 3 5 3 4 15
61 4 4 2 10 61 3 3 3 3 12
62 5 4 4 13 62 3 3 3 3 12
63 3 3 4 10 63 4 3 4 5 16
64 5 3 3 11 64 4 3 3 3 13
65 4 5 3 12 65 4 3 4 4 15
66 5 3 3 11 66 2 3 3 4 12
67 4 5 2 11 67 4 3 3 2 12
68 5 3 5 13 68 5 5 3 3 16
69 3 3 3 9 69 3 1 1 2 7
70 5 3 4 12 70 5 5 3 3 16
71 3 4 4 11 71 4 4 4 5 17
72 3 3 3 9 72 4 4 4 5 17
73 4 4 4 12 73 4 3 4 4 15
74 2 2 3 7 74 3 1 1 1 6
75 5 3 4 12 75 3 3 3 3 12
76 5 5 5 15 76 5 4 4 5 18
77 5 4 5 14 77 4 3 3 4 14
78 5 3 2 10 78 5 3 3 4 15
79 3 4 5 12 79 4 3 5 3 15
80 3 4 5 12 80 4 3 4 4 15
81 3 4 4 11 81 4 4 3 3 14
82 4 3 5 12 82 3 4 3 4 14
83 5 3 4 12 83 4 2 3 3 12
84 4 3 5 12 84 4 4 4 3 15
85 5 3 3 11 85 3 3 4 3 13
86 3 4 3 10 86 4 4 3 3 14
87 3 3 4 10 87 4 4 3 4 15
187
88 3 5 3 11 88 4 2 4 4 14
89 4 4 3 11 89 4 4 3 3 14
90 3 3 5 11 90 3 4 4 3 14
91 3 5 3 11 91 3 3 4 4 14
92 5 3 3 11 92 3 3 5 3 14
93 3 3 5 11 93 3 3 5 3 14
94 5 3 3 11 94 5 3 3 3 14
95 5 3 4 12 95 5 5 4 4 18
96 2 4 4 10 96 4 4 3 4 15
97 2 5 4 11 97 4 5 3 3 15
98 5 4 3 12 98 4 3 3 4 14
99 3 3 5 11 99 3 4 4 4 15
10
0
4 4 3 11 100 4 3 3 3 13
188
Lampiran 3 : Hasil Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas
3. Variabel Experiental Marketing
189
4. Variabel Brand Trust
190
5. Variabel Kepuasan
191
6. Variabel Loyalitas
192
B. Uji Reliabilitas
1. Variabel Experiental Marketing
2. Variabel Brand Trust
193
3. Variabel Kepuasan
4. Variabel Loyalitas
194
Lampiran 4 : Analisis Inferensial
A. Kualitas Experiemtal Marketing
195
196
197
B. Brand Trust
198
199
C. Kepuasan
200
D. Loyalitas
201
Lampiran 5 : Hasil Korelasi Antar Variabel
Correlations
Experiental
Marketing
Brand
Trust
Kepuasa
n
Loyalita
s
Experiental
Marketing
Pearson
Correlation 1 .364
** .404
** .402
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Brand Trust Pearson
Correlation .364
** 1 .590
** .507
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Kepuasan Pearson
Correlation .404
** .590
** 1 .592
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Loyalitas Pearson
Correlation .402
** .507
** .592
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
202
Lampiran 6 : Hasil Pengujian Analisis Jalur
A. Pengujian Struktur 1
203
B. Pengujian Struktur 2
204
Lampiran 7 : Model Trimming